Anda di halaman 1dari 13

“FUNGSI KETERAMPILAN BELAJAR SD”

DOSEN PENGAMPU:Dra.Eva Betty Simanjuntak,M.Pd

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

EDY ANDRIARTO HABIB [ 1193151022 ]

NURUL LISYA [ 1191151011 ]

SEKAR SARI [ 1191151013 ]

MATA KULIAH : KONSEP SEKOLAH DASAR

PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt. Atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam mata kuliah Keterampilan Dasar Pendidikan di SD

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca. Kami mengakui bahwa dalam makalah ini masih
banyak kekurangan, karena pengalaman yang kami miliki masih sangat kurang.Oleh
karena itu, kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya,
hanya kepada Allah kami bersyukur atas selesainya makalah ini, semoga Allah Swt.
Memberikan petunjuk kepada kita semuanya . Aamiin

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1
A.    Latar Belakang……………………………………………………………… 1
B.   Rumusan Masalah…………………………………………………………… 1
C.    Tujuan………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………. 2
A. Pengertian pendidikan keterampilan ..................................................................... 2
B. Pentingnya pendidikan Keterampilan untuk anak sekolah dasar .......................... 3
C. Pengertian Keterampilan Belajar ............................................................................ 6
d. Fungsi keterampilan belajar sekolah dasar ..............................................................7
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….. 9
A.    Kesimpulan…………………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 10
           

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasar pada amanat Undang-undang Dasar 1945, maka pengertian pendidikan di
sekolah dasar merupakan upaya untuk mencerdaskan dan mencetak kehidupan bangsa yang
bertaqwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara, terampil, kreatif, berbudi pekerti
yang santun serta mampu menyelesaikan permasalahan di lingkungannya. Pendidikan di
sekolah dasar merupakan pendidikan anak yang berusia antara 7 sampai dengan 13 tahun
sebagai pendidikan di tingkat dasar yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat bagi siswa. Disinilah
siswa sekolah dasar ditempa berbagai bidang studi yang kesemuanya harus mampu dikuasai
siswa. Tidaklah salah bila di sekolah dasar disebut sebagai pusat pendidikan. Bukan hanya di
kelas saja proses pembelajaran itu terjadi akan tetapi di luar kelas pun juga termasuk ke
dalam kegiatan pembelajaran.

Potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta memiliki tanggung jawab. Sedangkan tujuan pendidikan
sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dengan
demikian siswa dapat memiliki dan menanamkan sikap budi pekerti terhadap sesama.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pendidikan keterampilan ?
2. Jelaskan pentingnya pendidikan keterampilan untuk anak sekolah dasar ?
3. Sebutkan Pengertian Keterampilan Belajar?
4. Apa saja fungsi keterampilan belajar sekolah dasar ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan
2. Untuk mengetahui pentingnya keterampilan untuk anak sekolah dasar
3. Untuk mengetahui pengertian keterampilan belajar
4. Untuk mengetahui fungsi keterampilan belajar sekolah dasar

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN
Pendidikan keterampilan atau lifeskill adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan
mengenai beragam kecakapan dalam segala hal. Sebelum lanjut ke bahasan pentingnya
pendidikan keterampilan sejak dini, ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis kecakapan yang
harus dikuasai anak sejak dini, yaitu:

A. Kecakapan Sosial
Kecakapan ini meliputi kemampuan anak dalam berkomunikasi dan menunjukkan empati
kepada orang lain.

B. Kecakapan Personal

Kecakapan ini meliputi kesadaran anak mengenai siapa dirinya dan apa potensi yang ada
dalam dirinya.

C. Kecakapan Berpikir Rasional

Kecakapan rasional meliputi kemampuan anak dalam mencari informasi, mengolah


informasi, dan memecahkan masalah yang ditemukannya.

D. Kecakapan Pre-Vokasional

Kecakapan ini meliputi kemampuan lokomotor (kemampuan menggerakkan anggota tubuh


untuk membuatnya berpindah tempat) dan kemampuan nonlokomotor (kemampuan
menggerakkan anggota tubuh, tetapi tidak membuat tubuh berpindah tempat).

Contoh Nyata Pendidikan Keterampilan pada Anak Usia Dini


Untuk anak 3 hingga 4 tahun, beberapa lifeskillyang bisa diajarkan adalah:

 Melepaskan sepatunya sendiri

 Memakai baju dan memasang kancing bajunya sendiri

 Menanam tanaman

 Menyanyikan lagu sederhana dan menari sesuai irama lagu

 Bersikap sopan terhadap teman bermain.

2
Kemudian, untuk anak 4 tahun ke atas, Anda bisa mengajarkan beberapa lifeskill ini:

 Melipat bajunya sendiri

 Menyetrika bajunya sendiri

 Menyapu lantai

 Merapikan ruangan

 Belajar wudu

 Belajar gerakan dan bacaan salat.

B. PENTINGNYA PENDIDIKAN KETERAMPLAN UNTUK ANAK SEKOLAH


DASAR
Ada banyak manfaat dari mengajarkan pendidikan keterampilan sejak dini. Beberapa
manfaat yang bisa Anda peroleh adalah:

1. Menyiapkan Anak Menjadi Pribadi yang Mandiri


Jika Anda mengajarkan pendidikan keterampilan sejak dini, maka anak akan berlatih
mengerjakan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Dia akan mampu
merapikan mainannya sendiri, merapikan kamar tidurnya, menyapu lantai, bahkan
menyetrika bajunya sendiri.Dalam hal ini, orang tua wajib bertindak sebagai pembimbing dan
motivator. Bimbing anak dalam melakukan beragam kegiatan tersebut. Jika dia merasa
hampir putus asa, Anda harus bisa member motivasi kepadanya. Katakan bahwa dia bisa
melakukan semua itu.

2. Membentuk Anak Menjadi Pribadi yang Peduli Lingkungan Sekitar

Ketika Anda mengajarkan kecakapan sosial, maka Anda sedang membentuk anak
menjadi pribadi yang peduli dengan lingkungan sekitarnya. Anak akan tumbuh menjadi sosok
yang bisa berbaur, mengayomi, mengerti, dan memberi solusi atas apa yang terjadi di dalam
sebuah lingkungan tempat dia berada.Jika anak telah dewasa, lifeskill ini bisa sangat
membantunya ketika dia harus berada di suatu lingkungan yang baru. Anak bisa berbaur dan
mengerti keadaan lingkungannya dengan mudah.

3. Membentuk Anak Menjadi Pribadi yang Memiliki Daya Cipta

3
Ketika Anda mengajarkan keterampilan pre-vokasional, misalnya membuat bentuk
hewan dari plastisin, maka sebenarnya anak sedang belajar untuk berkreasi dan menciptakan
sesuatu yang baru. Hal ini sangat penting untuk kehidupan pribadinya di masa yang akan
datang.

4. Membentuk Anak Menjadi Pribadi yang Paham Dirinya Sendiri

Kecakapan personal yang Anda ajarkan bisa membuat anak paham mengenai potensi
yang ada pada dirinya. Dengan memahami diri sendiri, diharapkan anak bisa memilih sesuatu
yang tepat untuk dirinya kelak, misalnya jurusan kuliah.Bidang pendidikan merupakan
bidang yang sangat penting dalam membangun sebuah negara. Negara yang maju dapat
dipastikan memiliki sistem dan kualitas pendidikan yang sangat baik. Ini dikarenakan bidang
pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia.

Di Indonesia pendidikan formal utamanya dibagi dalam beberapa jenjang yaitu


pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar
mempengaruhi jenjang pendidikan menengah dan tinggi. Karena pendidikan menengah dan
tinggi merupakan kelanjutan dan kesinambungan dari pendidikan dasar.Ini menjadikan
pendidikan dasar sebagai acuan sebelum melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya. Jika
pada tingkat pendidikan dasar kurang diperhatikan, kemungkinan kualitas pendidikan
menjadu kurang baik

FUNGSI UTAMA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


Dalam bukunya, Muhammad Ali (2009: 33) menyebutkan bahwa ada 2 fungsi utama
pendidikan dasar yaitu:

1. Melalui pendidikan dasar peserta didik dibekali kemampuan dasar yang terkait
dengan kemampuan berpikir kritis, membaca, menulis, berhitung, penguasaan dasar-
dasar untuk mempelajari sainstek, dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan
tuntutan kemampuan minimal dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Pendidikan dasar memberikan dasar-dasar untuk mengikuti pendidikan pada jenjang
pendidikan berikutnya. Keberhasilan mengikuti pendidikan di sekolah menengah dan
perguruan tinggi banyak dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mengikuti pendidikan
dasar.Jenjang pendidikan dasar di Indonesia yang biasa ada pada Sekolah dasar (SD)
dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) menjadi dasar dalam program wajib belajar 12
tahun. Program wajib belajar yang dulunya 6 tahun, diubah menjadi 9 tahun, dan kini

4
menjadi 12 tahun merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan.Pendidikan sangat penting untuk perkembangan ke depan bagi bangsa
Indonesia. Terutama pendidikan dasar, karena pada jenjang pendidikan dasar peserta
didik akan dibentuk karakter untuk menjadi seperti apa di masa mendatang.
Perkembangan Pendidikan Dasar di Indonesia masih haru banyak yang perlu dibenahi
karena masalah-masalah yang masih banyak muncul. Pemerintah haru memperhatikan
hingga hal-hal yang detail seperti sarana dan prasarana yang kurang dan banyak yang
perlu diperbarui, kekurangan buku perpustakaan, kekurangan guru, kualitas tenaga
pendidik kualitas lulusan yang masih rendah, hingga anggaran dana pendidikan yang
harus dialokasikan dengan baik.

C. PENGERTIAN KETERAMPILAN BELAJAR

Definisi tentang keterampilan belajar seringkali didasarkan pada daftar keterampilan


yang spesifik seperti mengorganisasi, memproses, dan menggunakan informasi yang
diperoleh dari aktivitas membaca (Salinger, 1983). Barangkali definisi paling baik digunakan
untuk menjelaskan keterampilan belajar adalah suatu keterampilan yang dapat
mengembangkan kemandirian siswa dalam belajar (Dean, 1977 dalam Maher & Zins, 1987)
Moh. Surya (1992 28) mengungkapkan bahwa keterampilan merupakan kegiatan-kegiatan
yang bersifat neuromuscular, artinya menuntut kesadaran yang tinggi. Dibandingkan dengan
kebiasaan, keterampilan merupakan kegiatan yang lebih membutuhkan perhatian serta
kemampuan intelektualitas, selalu berubah dan sangat disadaei oleh individu.

Aspek-aspek Keterampilan Belajar


1. Keterampilan Membaca
Tampubulon (1993) menjelaskan bahwa pada hakikatnya membaca adalah kegiatan
fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi
proses pengenalan huruf-huruf. Sedangkan menurut Poerwodarminto (1976) membaca yaitu
melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya. Menurut
Tarigan, membaca adalah pemerolehan pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tulisan
(E861) Ada banyak metode membaca, metode ini merupakan hasil riset dari para ilmuwan
tentang cara membaca yang efektif. Salah satunya adalah metode SQ3R (Survey, Question,
Read, Recite, Review). Metoda SQ3R memberikan strategi yang diawali dengan membangun
gambaran umum tentang bahan yang dipelajari, menumbuhkan pertanyaan dari

5
judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan dengan membaca untuk mencari jawaban dari
pertanyaan.

2.Keterampilan Menulis

Menulis merupakan keterampilan berfikir yang tidak dapat dipisahkan dan turut
berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar siswa. Aktifitas ini berkenaan dengan bagaimana
seorang siswa mengikat informasi pembelajaran dan menyajikannya kembali dalam bentuk
tulisan. Jika metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran, teknik menulis dapat diartikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode melalui aktifitas menulis.
DePorter (2000:57) mengatakan bahwa, "Menulis yang efektif adalah salah satu kemampuan
terpenting yang pernah dipelajari orang. Bagi pelajar, hal ini seringkali berarti perbedaan
antara mendapatkan nilai tinggi atau rendah pada saat ujian".

3. Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal.
Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai hal-hal yang merupakan hasil
pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan
berfikir. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab
perrtanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan
dampak positif terhadap siswa, yaitu:
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam dalam kegiatan belajar mengajar
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang
dihadapi atau dibicarakan
c. Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu sendiri
sesungguhnya adalah bertanya
d. Menuntun proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar
menentukan jawaban yang baik
e. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

4. Keterampilan Mengatur Waktu dan Lingkungan Manajemen waktu merupakan


perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu.
Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input.
Cara-cara mengatur waktu:

6
a. Membuat daftar "kerjaan"
b. Membuat jadwal harian/mingguan.
c. Merencanakan jadwal yang lebih panjang (bulanan)
d. Belajarlah dengan rutin setiap hari tetapi degan frekuensi waktu yang tidak terlalu
lama
e. Atur waktu belajar sekitar 5-10 menit saja
f. Dahulukan pelajaran yang dianggap sulit.

Cara-cara mengatur lingkungan:


a. Sebelum kegiatan belajar dimulai, lingkungan fisik hendaknya ditata sehingga tampak
menyenangkan.
b. Buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau media lain, yang hendak dijadikan sebagai
sumbe belajar perlu ditempatkan di dekat kegiatan belajar peserta didik

5. Keterampilan Mengikuti Ujian


Agar seorang siswa dapat mengerjakan ujian dengan baik, maka dia harus
mempersiapkan diri, baik itu persiapan secara sebelumnya. Persiapan tes dapat
dilakukan dengan persiapan mental, menjaga kesehatan tubuh, psikologis, maupun
untuk melakukan review dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Belajar-Pasca
Belajar.
a. Beberapa hal yang dapat dilakukan selama maupun setelah belajar, diantaranya
1) Review catatan segera setelah pembelajaran di kelas,
2) Review catatan dengan singkat sebelum masuk pembelajaran di kelas
berikutnya
3) Jadwalkan waktu yang agak lama untuk review catatan tersebut se cara
periodic

b. Mengantisipasi Soal Ujian Siswa dapat mengantisipasi soal ujian dengan mengira-
ngira soal yang akan keluar dengan:
1. Perhatikan setiap pedoman belajar (poin utama, bab, subbab, handsout, dll.)
2. Pelajari soal-soal ujian sebelumnya atau dapat mempelajari soal-soal
Latihan Mandiri (LM)
3. Berdiskusilah dengan teman untuk menebak kira-kira soal apa yang akan
keluar dalam ujian.

7
D. FUNGSI KETERAMPILAN BELAJAR SD
Adapun fungsi keterampilan belajar sekolah dasar antara lain sebagai berikut.

1.    Sebagai Media Ekspresi


Kegiatan ekspresi telah dimulai anak sejak lahir. Mula-mula mengekspresikan
keinginan-keinginan nalurinya untuk diketahui ibunya dengan tangisan atau isyarat
isyarat lainnya. 

2.    Sebagai Media Komunikasi


Komunikasi mengandung arti keinginan untuk menyampaikan sesuatu pada orang lain.
Keinginan berkomunikasi  dapat melalui berbagai media seperti suara, tulis, gerak, dan
gambar.Melalui suara komunikasi dapat diwujudkan dalam bentuk nyanyian atau musik.

3. Sebagai Media Bermain


Ekspresi bebas meliputi banyak kegiatan fisik dan proses mental. Bermain merupakan
ekspresi bebas yang paling jelas yang ada pada anak-anak, merupakan sesuatu yang
dihasilkan oleh anak-anak yang paling murni. Permainan adalah ekspresi tentang hubungan si
anak dengan seluruh kehidupan. Sifatnya spontan dan timbul dengan sendirinya. Segala
bentuk permainan, kegiatan jasmani, pengulangan pengalaman, fantasi, permainan dalam
kelompok dan lainnya merupakan gerakan – gerakan yang berusaha mencari perpaduan
antara proses mental dan gerak fisik.

4.    Sebagai Media Kemampuan Berpikir


Kegiatan keterampilan dapat melibatkan berbagai alat/bahan permainan yang secara
langsung maupun tidak langsung mengembangkan kemampuan bernalar. Berbagai permainan
yang bersifat eksploratori dan eksperimental memiliki nilai tersendiri.

8
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil uraian kami diatas, dapat kami simpulkan bahwa melalui pendidikan dasar
peserta
didik dibekali kemampuan dasar yang terkait dengan kemampuan berpikir kritis, membaca,
menulis, berhitung, penguasaan dasar-dasar untuk mempelajari sainstek, dan kemampuan
berkomunikasi yang merupakan tuntutan kemampuan minimal dalam
kehidupabermasyarakat.
Selain itu pada sekolah dasar diajarkan pendidikan keterampilan atau lifeskill yang berarti
pendidikan yang memberikan pengetahuan mengenai beragam kecakapan dalam segala hal
yaitu kecakapan sosial, personal,berpikir rasional,serta kecakapnpre-vasional.Adapun fungsi
pembelajaran keterampilan pada sekolah dasar ialah sebagai media
berekspresi,berkomunikasi,bermain serta sebagai media kemampuan berpikir

9
DAFTAR PUSTAKA

Simbolon,Naeklan.Betty Simanjuntak,Eva.dan Tamba,Robenhart.2019.Keterampilan


Dasar Pendidikan di SD.Medan: FIP UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

10

Anda mungkin juga menyukai