Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RUTIN 3

KONSELING KELUARGA

Kelompok 4

Nama Anggota :

1. Trisna Febrina (1191151015)


2. Sekar Ayu Anjarani Sipayung (1192451009)
3. Sapira Amalia Al Awanis (1193151019)
4. Theodorus Simarmata (1193151026)
5. Santi Florida Situngkir (1193351029)

Kelas : BK Reguler C 2019

SOAL:

1. Buat contoh kasus masalah /konflik keluarga pada anak SMP atau SMA /SMK
yaitu:
a. Konflik Anak dengan Orangtua
Seorang anak berinisial GH adalah anak dari bapak MH dan ibu SS.
GH adalah anak tunggal. GH sekarang berusia 14 tahun dan duduk di bangku
SMP. Ayah GH bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan dan setiap hari
pulang kerja pada malam hari. Ibu GH adalah seorang ibu rumah tangga.
Setiap hari ibu GH mengatur pekerjaan dirumah seperti membersihkan rumah
dll. Namun setiap kali ibu GH meminta bantuan GH untuk membersihkan
rumah, GH selalu menolak bahkan membantah omongan ibunya, sehingga
membuat ibunya marah dan memukulnya. Hal ini tidak membuatnya jera dan
selalu mengulangi perbuatan nya yang membantah omongan ibunya. Ayah GH
selaku kepala rumah tangga bukannya menjadi penengah malah ikutan
memarahi GH yang membuat GH menjadi anak yang nakal dan tidak patuh
terhadap orang tuanya sehingga sering menimbulkan konflik diantara anak dan
orang tua yang menyebabkan kurangnya kerukunan dan keharmonisan
didalam keluarga mereka.
b. Konflik Anak dengan Saudara
Dari keluarga bapak berinisial Y dan ibu YL memiliki 2 orang putri
yang bernama N yang berusia 16 tahun dan L yang berusia 14 tahun. Kedua
kakak beradik ini hanya terpaut 2 tahun, namun orang tua keduanya dianggap
berlaku kurang adil terhadap sang kakak N, hal tersebut bukan tanpa hal. Ayah
Y dan Ibu YL kerap kali terlihat terlalu memperhatikan adik L dan dianggap
mengabaikan kakak. Hal itu dilakukan karena orang tua N dan L menganggap
kakak N sudah cukup dewasa dan harus bisa mandiri. Itu dilakukan karena
sang kakak N sudah memasuki jenjang SMA dan akan masuk kejenjang
perguruan tinggi. Ibu YL sengaja melatih N untuk hidup mandiri sedini
mungkin. Tapi hal tersebut membuat N merasa kurang nyaman dan merasa
diasingkan. Berbeda dengan sang adik yang dianggap orang tua N masih
sangat butuh perhatian. Karrna Karena rasa iri yang dimiliki N terhadap L,
sering kali mereka bertengkar dan bersikap cuek satu sama lain, terutama N
yang sangat bersikap acuh terhadap L. Hampir setiap hari keduanya adu mulut
dan sangking kesalnya N terhadap L, tak jarang N membuat L sampai
menangis dan tidak nyaman. Karena kurangnya perhatian dari orang tua ini
juga menyebabkan N jika disekolah sering melanggar peraturan sekolah dan
sering membolos. Tidak hanya itu, N juga tidak segan mewarnai rambut yang
tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan sekolah.

2. Analisis akar masalah/penyebab masalah berdasarkan literasi (buku


artikel .jurnal dsb.)
a. Analisis akar masalah/penyebab masalah konflik anak dengan orangtua
Berdasarkan kasus di atas, dapat dianalisis bahwa permasalahan yang
terjadi disebabkan oleh GH yang selalu membantah dan menolak permintaan
bantuan dari sang ibu yaitu SS sehingga mengakibatkan bapak MH selaku
kepala rumah tangga ikut memarahi GH. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan konflik Bapak MH dan Ibu SS termasuk dalam tipe pengelolaan
keterlibatan konflik karena menjadi sangat marah dan kehilangan kontrol
hingga pemberian hukuman fisik yang berupa memukul GH.
Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Van Doorn, Branje, dan Meeus
(2008) yang melakukan penelitian di Belanda dengan mengikutsertakan
sebanyak 314 keluarga yang terdiri dari remaja yang masih tinggal bersama
dengan kedua orang tuanya. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat
tiga cara bagi orang tua dan remaja dalam mengelola konflik yang terjadi
yaitu; (1) pemecahan masalah positif yang ditandai dengan bernegosiasi dan
berusaha untuk menemukan solusi yang diterima oleh semua pihak dan
berdiskusi tentang perbedaan pendapat; (2) keterlibatan konflik yang
melibatkan kata-kata kasar, menjadi sangat marah atau kehilangan kontrol diri,
dan (3) pemecahan masalah dengan cara penarikan diri yang digambarkan
dengan menghindari permasalahan, menghindari pembicaraan, menjauhkan
diri, tidak mau mendengarkan lagi dan tidak mau berbicara lebih lama lagi.
Dalam menghadapi konflik perilaku yang muncul pada orang tua GH
adalah membentak dengan suara yang keras dan memberikan hukuman fisik
yang diikuti dengan perilaku diam untuk menenangkan diri. Orang tua GH
akan berpikir atau merenung tentang perilaku terhadap GH dan merasa
menyesal kemudian memperbaiki hubungan dengan GH. Perilaku yang
muncul pada Ibu ketika marah terhadap anak adalah mengomel dan
membentak dengan suara keras yang diikuti dengan perenungan dan
penyesalan, kemudian Ibu akan bersikap biasa lagi terhadap anak.
b. Analisis akar masalah/penyebab masalah konflik anak dengan
saudaranya
Berdasarkan dari kasus/masalah diatas dapat dianalisis bahwa
permasalahan yang terjadi dikeluarga yang dipimpin oleh bapak Y dan ibu YL
tersebut melibatkan antara 2 saudara kandung yaitu seorang kakak N dan dan
seoarang adik L. Dimana permasalahan pada kasus ini yaitu kurangnya
perhatian yang diberikan oleh orang tua yaitu bapak Y dan Ibu YL kepada
sang kakak N dan sang adik L dikarenakan pemikiran orang tua yaitu bapak Y
dan ibu YL yang menganggap bahwa sang kakak N sudah dapat mandiri
sehingga tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tuanya yaitu
bapak Y dan ibu YL. Sedangkan menurut orang tuanya yaitu bapak Y dan ibu
YL sang adik L sangat membutuhkan perhatian yang lebih, sehingga orang
tuanya yaitu Y dan ibu YL memberikan perhatian yang lebih-lebih kepada
adiknya L. Merasa tidak adilnya perhatian yang di berikan oleh orang tuanya
yaitu bapak Y dan ibu YL kepada dirinya, sang kakak N merasa iri kepada
sang adik L Sehingga tidak akurnya antara kakak N dan adik L tersebut dalam
hal apapun. Maka dari itu kakak N mengalami perubahan sikap dimana dalam
mengerjakan sesuatu dengan santai, tidak peduli dengan akibat dari sesuatu
hal yang dilakukan akan menjadi negatif, seperti malanggar peraturan sekolah
yaitu bolos, absen, dan mengecat rambut. Kakak N tidak mau tau bahwa yang
dilakukannya salah dan akan menjadi masalah besar. Di rumah juga N suka
mengganggu L dan bertengkar hingga menyebabkan L tidak nyaman dan
kerap menangis karena ulah N.
Sebab internal ini berupa hasil dari asuhan/pendidikan yang diberikan
kepada anak oleh orang tua baik secara langsung ataupun tidak langsung,
berupa orang tua tidak memberikan contoh yang baik dan tidak memberikan
perhatian yang cukup kepada kakak N.
Sebab eksternal ini berupa pengasuhan keluarga dan pengaruh teman
sebaya dimana kakak N memiliki permasalahan dengan pengasuhan keluarga
yang masalah intinya yaitu tidak adilnya perhatian yang diberikan antara
kakak dan adik oleh orang tuanya. Sehingga mereka sering tidak akur dan
cekcok sehingga keluarga bapak Y dan ibu YL tidak harmonis.
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, S. (2019). Studi Kasus Pada Siswa Yang Kurang Mendapat Perhatian Orang Tua Pada
SMK. Jurnal Konseling Pendidikan, 3(3), 106-119.

Lestari, S & Asyanti, S. (2009). Area Konflik Remaja dengan Orangtua: Studi Kualitatif pada
Keluarga di Surakarta. Jurnal Penelitian Humaniora, 10, 2, 130-137.

Anda mungkin juga menyukai