KONSELING KELUARGA
Kelompok 4
Nama Anggota :
SOAL:
1. Buat contoh kasus masalah /konflik keluarga pada anak SMP atau SMA /SMK
yaitu:
a. Konflik Anak dengan Orangtua
Seorang anak berinisial GH adalah anak dari bapak MH dan ibu SS.
GH adalah anak tunggal. GH sekarang berusia 14 tahun dan duduk di bangku
SMP. Ayah GH bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan dan setiap hari
pulang kerja pada malam hari. Ibu GH adalah seorang ibu rumah tangga.
Setiap hari ibu GH mengatur pekerjaan dirumah seperti membersihkan rumah
dll. Namun setiap kali ibu GH meminta bantuan GH untuk membersihkan
rumah, GH selalu menolak bahkan membantah omongan ibunya, sehingga
membuat ibunya marah dan memukulnya. Hal ini tidak membuatnya jera dan
selalu mengulangi perbuatan nya yang membantah omongan ibunya. Ayah GH
selaku kepala rumah tangga bukannya menjadi penengah malah ikutan
memarahi GH yang membuat GH menjadi anak yang nakal dan tidak patuh
terhadap orang tuanya sehingga sering menimbulkan konflik diantara anak dan
orang tua yang menyebabkan kurangnya kerukunan dan keharmonisan
didalam keluarga mereka.
b. Konflik Anak dengan Saudara
Dari keluarga bapak berinisial Y dan ibu YL memiliki 2 orang putri
yang bernama N yang berusia 16 tahun dan L yang berusia 14 tahun. Kedua
kakak beradik ini hanya terpaut 2 tahun, namun orang tua keduanya dianggap
berlaku kurang adil terhadap sang kakak N, hal tersebut bukan tanpa hal. Ayah
Y dan Ibu YL kerap kali terlihat terlalu memperhatikan adik L dan dianggap
mengabaikan kakak. Hal itu dilakukan karena orang tua N dan L menganggap
kakak N sudah cukup dewasa dan harus bisa mandiri. Itu dilakukan karena
sang kakak N sudah memasuki jenjang SMA dan akan masuk kejenjang
perguruan tinggi. Ibu YL sengaja melatih N untuk hidup mandiri sedini
mungkin. Tapi hal tersebut membuat N merasa kurang nyaman dan merasa
diasingkan. Berbeda dengan sang adik yang dianggap orang tua N masih
sangat butuh perhatian. Karrna Karena rasa iri yang dimiliki N terhadap L,
sering kali mereka bertengkar dan bersikap cuek satu sama lain, terutama N
yang sangat bersikap acuh terhadap L. Hampir setiap hari keduanya adu mulut
dan sangking kesalnya N terhadap L, tak jarang N membuat L sampai
menangis dan tidak nyaman. Karena kurangnya perhatian dari orang tua ini
juga menyebabkan N jika disekolah sering melanggar peraturan sekolah dan
sering membolos. Tidak hanya itu, N juga tidak segan mewarnai rambut yang
tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan sekolah.
Hadi, S. (2019). Studi Kasus Pada Siswa Yang Kurang Mendapat Perhatian Orang Tua Pada
SMK. Jurnal Konseling Pendidikan, 3(3), 106-119.
Lestari, S & Asyanti, S. (2009). Area Konflik Remaja dengan Orangtua: Studi Kualitatif pada
Keluarga di Surakarta. Jurnal Penelitian Humaniora, 10, 2, 130-137.