Analisis dari hasil penelitian yang disajikan dalam bab ini adalah uraian
beberapa hasil wawancara dari partisipan dan informan dan juga ditambah dari
pihak yang termasuk dalam penelitian ini adalah siswa, orang tua siswa,
ini yang mana partisipan merupakan orang yang menjadi subyek penelitian
terkait hal yang ingin peneliti ketahui yaitu tentang ketidakjujuran siswa
kepada orang tua. Siswa yang menjadi partisipan yaitu berinisial LD, HM,
AT, BR, KA dan MS. Siswa –siswa tersebut adalah siswa yang mendapat
LD HM AT BR KA MS
SS RS
beberapa uraian informasi yang peneliti peroleh dari partisipan dan juga
1. Partisipan
Kota Jambi yang terindikasi tidak jujur kepada orang tuanya, yaitu LD,
a. LD
serta tidak berkata jujur tentang tugasnya yang banyak tidak kerjakan.
tuanya. Namun, setelah hampir dua minggu tidak ada juga kabar dari
orang tua dan teman. Teman disini adalah teman akrab yang ia percaya.
minim. Selain itu ia juga agak takut jika jujur kepada orang tua. Ia takut
anaknya bersikap tidak baik. Berawal dari takut dimarahi dan dihukum
karena ia takut dimarahi dengan kasar dan dihukum oleh orang tua nya.
Kedekatan siswa dan orang tua bisa mempengaruhi kepercayaan diri siswa
untuk berlaku jujur. Selain itu orang tua harus lebih sabar dalam
b. HM
orang tua nya, hanya saja ia mengatakan ke orang tua nya terlambat
tentang panggilan orang tua untuk datang ke sekolah, sehingga orang tua
nya pun datang ke sekolah seminggu setelah diberi tahu dari sekolah.
ceritakan kepada orang tua nya. Tanggapan orang tua nya ketika ia
memiliki masalah di sekolah yang diketahui orang tua nya dari wali kelas
tua, namun kadang ia juga merasa takut jika harus berkata jujur. Ia juga
melihat situasi dan kondisi di saat orang tua nya sedang santai karena ia
membuatnya trauma, tapi tetap saja ia memiliki rasa takut untuk berkata
jujur.
jika orang tua banyak menasihati pun, yang diingat siswa adalah saat
orangtua nya marah. Kemarahan orang tua membuat siswa menjadi takut
c. AT
orang tua, surat pernyataan ada di kamar AT, namun tidak diberikan
kepada orang tua. Surat itu akibat ia sering tidak membuat tugas sekolah
hampir setiap bidang studi. Ia tahu ia salah, maka dari itu ia takut untuk
jujur.
tanggapan orang tua nya yang pasti memarahinya. Walaupun setelah itu
jujur, ia menyatakan bahwa orang tuanya akan marah dulu baru kemudian
menasehatinya. Paska ia dimarahi karena berkata jujur itulah, ia jadi
memiliki rasa takut jika jujur nanti akan disalahkan dan ujungnya tetap
jika jujur akan dimarahi orang tua dengan cara yang tidak disukai siswa.
d. KA
lebih diam karena ada orang tuanya, berbeda dengan saat wawancara di
ketika ia memiliki masalah di sekolah yang diketahui orang tua nya dari
wali kelas atau guru bidang studi di sekolah. Setelah memarahinya, orang
Padahal, orang tua nya jarang untuk mengajak KA ngobrol bersama dalam
terlebih dahulu oleh orang tua penyebab adanya masalah, namun lebih
mengedepankan emosinya.
Begitulah saat KA jujur pada orangtua nya yang baru ini terjadi
Hal tersebut memicu rasa takut pada diri KA untuk berkata jujur ke
orang tua nya, dan KA juga sering melihat orang tua nya marah. Ketika
tidak jujur pun, KA tetap dimarahi, terlebih oleh ayahnya. Itulah yang
orang tua nya, karena kalau ketahuan yang ia dapati selalu kemarahan.
Pada dasarnya, KA bukan anak yang sering tidak jujur kepada orang tua
tidak jujur maka lagi-lagi ia mendapat kemarahan dari kedua orangtua nya.
e. BR
Selanjutnya, partisipan yang juga berasal dari kelas VII adalah BR.
menyatakan bahwa dalam keseharian dia biasa bercerita ke orang tua jika
suasana hati orang tua nya. Hal tersebut dilakukan karena ia tidak mau
perbuat di sekolah.
ketika memiliki masalah di sekolah yang diketahui orang tua BR dari wali
kelas atau guru bidang studi di sekolah adalah marah. Seperti yang terjadi
saat ini, ia menuturkan bahwa kemarin ketika orang tua nya mendapat
ulahnya tersebut.
mengakui jika ia penah tidak jujur, namun tidak sering dan ia melakukan
hal tersebut karena jika ayahnya tahu maka ia akan dimarahi habis-
mengalami kesulitan.
f. MS
siswa kelas VII. Dari hasil observasi MS terlihat tidak begitu akrab dengan
masalah lebih suka menghibur diri sendiri seperti menonton atau bermain
game. Ia juga jarang bercerita atau ngobrol dengan kedua orang tua nya
memiliki masalah di sekolah yang diketahui dari wali kelas atau guru
bidang studi di sekolah, mereka memarahi MS. Selain marah, orang tua
nya juga menghukum MS. Seperti yang telah dijelaskan oleh MS, orang
tidak jujur, karena yang ia terima pastilah omelan orang tua dengan nada
suara yang tidak rendah. Menurut penuturannya, ia bukan tipe anak yang
suka berbohong, namun karena perlakuan orang tua nya tadi membuat MS
sesuatu terhadap orang tua nya, akhirnya ia lebih memilih untuk diam-
diam saja.
2. Informan
a. SS
SS merupakan guru BK senior di SMPN 17 Kota Jambi. Ia telah
tersebut, ia banyak menemukan kasus siswa yang tidak jujur kepada orang
tua nya. Kasus yang sering terjadi adalah ketika anak mendapat surat
panggilan untuk orang tua perihal nilai anak atau perihal sering terlambat
lebih memilih tidak jujur dengan berbagai alasan. Siswa yang berperilaku
demikian tidak bisa disalahkan seutuhnya, karena ada faktor keluarga dan
tersebut dengan orangtua nya. Kedua belah pihak di beri pengertian agar
nya tidak pernah datang saat dipanggil ke sekolah. Setelah ditanya ternyata
siswa tidak memberikan surat panggilan tersebut ke orang tua mereka. Ada
juga yang dipanggil karena akan dimediasi untuk bertemu orang tua nya
alasan mengapa siswa menjadi tidak jujur. Mengenai kedatangan orang tua
bingung bagaimana caranya agar anak mereka mau berkata jujur. Namun
setelah mendapat masukan dari SS, sebagian besar orang tua memahami
dan mengerti.
siswa sedikit banyaknya ada pengaruh dari orang tua. Rata-rata orang tua
sabar agar tidak selalu emosi ke siswa. Siswa yang nyaman dengan
kehadiran orang tua maka akan selalu berkata dan berlaku jujur karena
mereka merasa apa pun yang mereka lakukan walau ada salahnya, orang
mereka.
b. RS
beberapa kali menangani kasus ketidakjujuran siswa kepada orang tua nya.
Selaku guru BK, ia selalu menerapkan dan mengingatkan siswa agar selalu
memilih untuk tidak jujur. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah
faktor keluarga.
Dari hasil observasi pada hari Kamis, 14 Oktober 2021, ketika
ada orang tua yang menemuinya dan mengeluh tentang perilaku tidak jujur
siswa yang sudah sering terjadi tersebut, ia akan memanggil kedua belah
tua nya. Lalu keduanya akan diminta untuk sama sama memperbaiki diri,
karena jika hanya siswa yang dituntut menjadi baik namun orang tua tidak
bahwa mereka mampu, terkadang juga hanya ingin ikut-ikutan namun ada
juga yang tidak jujur untuk menghindari marah. Jadi, ketika mereka jujur
menemuinya terkait perilaku tidak jujur. Sikap mereka penuh rasa ingin
tahu tentang siswa yang tidak jujur seperti itu dan sering di ingatkan
namun bisa terjadi lagi. Reaksi orang tua siswa tersebut pun bermacam-
macam. Ada yang biasa saja, ada yaang marah ada juga yang menerima
dengan positif.
dinilai sebagai anak yang pendiam dengan orang tua nya. Menurut NH nya
namun jika ia memiliki masalah lebih sering tidak keluar kamar atau pergi
ke luar rumah.
memarahi LD. Hal inilah yang membuat LD jadi tidak mau jujur kepada
orang tua nya. LD lebih suka memendam masalahnya sendiri. Ia juga jadi
semakin takut jika harus jujur. Efek memarahi anak ternyata menjadikan
anak semakin takut untuk berkata jujur. Mereka jadi lebih memilih
tua LD, orang tua HM datang menemui guru di ruangannya. Dari hasil
sebelum kedua orang tua nya di telepon pihak sekolah, lalu orang tua nya
permasalahannya kepada kedua orang tua nya. Ia pun tak segan mengakui
oleh orang tua nya. Ketika ada masalah yang diketahui dari sekolah, orang
tua nya tidak marah, namun justru menasehatinya dengan lemah lembut.
HM. Mereka juga tahu ketika HM yang ceria jadi pendiam dikarenakan
hanya diam karrena ia tahu orang tua nya akan memberikan alasan
anaknya sepertinya lebih takut dengan ayahnya. Oleh karena itu ia kadang
tidak jujur kalau ditanya-tanya soal tugas sekolah, yang sering marahinnya
adalah bapaknya, karena nasihat orang tua hanya didengar tapi tidak
kepada ayahnya. Selain itu, mereka juga jarang mengobrol, atau pun jika
ketika jujur juga tetap dimarahi karena bagi ayahnya itu menambah
yang diketahui dari wali kelas atau guru bidang studi di sekolahnya. NF,
sekolah dan kadang dianggap tidak terlalu penting. Mereka baru tahu
tidak jujur adalah takut dimarahi ayahnya. Ia pun pernah akan meminta
memiliki masalah di sekolah yang diketahui dari wali kelas atau guru
emosi orang tua nya. Ibu BR juga membenarkan jika ia memberi hukuman
kepada anaknya saat anaknya berbuat salah agar BR tahu berbohong itu
anaknya memiliki masalah karena sering juga mencari tahu keadaan BR.
diketahui MS juga termasuk pribadi yang terbuka kepada orang tua nya,
dikarenakan kesibukan orang tua nya yang berjualan. Maka mereka akan
mengobrol di waktu yang ada saja. MS juga anak yang mau mengakui jika
ia berbuat salah kepada orang tua nya, walaupun tanggapan orang tuanya
diketahui dari wali kelas atau guru bidang studi di sekolahnya, papanya
orang tua nya sering mengetahui jika dipanggil pihak sekolah atau dari
memarahi MS.
B. Pembahasan dan Analisis
yang dianalisis antara lain yang akan dijabarkan hasil dari penelitian yang
diperoleh:
Ketika ia melihat reaksi orangtua nya yang marah ketika ia berkata jujur,
orangtua nya tidak marah. Keenam responden siswa yaitu LD, HM, AT.
takut dimarahi.
ini. Hal ini dikarenakan tidak ada satu pun responden yang sengaja
dapat dikatakan dusta putih. Padahal, sesungguhnya secara sadar dia tidak
ingin berbohong.
seperti ini.
adalah untuk menutupi perbuatanya. DS yang sering main Hape pada saat
orangtua nya.
jujur karena ingin pujian. Justru sebaliknya, mereka tidak jujur karena
menyembunyikan sesuatu.
yang lain. Ia kerap dimarahi oleh orangtua nya jika memiliki masalah dan
sering memarahi anaknya justru membuat anak jadi takut untuk berkata jujur,
didengarkan malah sebaliknya dimarahi atau pun bahkan tidak dipedulikan keluh
kesahnya.
Beberapa efek dimarahi untuka nak adalah anak tidak percaya diri. Efek
dari terlalu sering memarahi anak adalah munculnya perasaan takut salah
sehingga anak tidak lagi memiliki rasa percaya diri. Kemudian anak memilih
untuk berada di zona yang menurutnya aman dari amarah orangtua yaitu dengan
tidak melakukan apa pun. Hal tersebutlah yang sering dilakukan MS, BR dan KA
karena sering dimarahi oleh orangtua nya. Mereka memilih diam daripada nanti
menerus berdampak yaitu anak akan tumbuh egois dan juga keras kepala. Anak
berusaha untuk melindungi diri dan membenci perasaan tersakiti efek dari omelan
orangtua. Sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang hanya memikirkan
dirinya sendiri, keras kepala, dan tidak bisa menerima masukan dari orang lain.
merupakan bukti bahwa dengan memarahi anak, maka anak menjadi kers kepala.
Kondisi sering dimarahi menyebabkan anak ingin membela dirinya sendiri
yang kemudian muncul perilaku suka menentang. Anak menjadi berani, bahkan
berbicara kasar dan menentang orangtua. Muncul pemikiran bahwa semua yang
dikatakan orangtua selalu salah dan harus ditentang. Anak juga tidak mau diatur
untuk semua hal. Sikap ini muncul akibat anak sudah terlalu lelah dimarahi terus
Pada beberapa kasus, terlalu sering memarahi anak dapat membuat anak
memiliki sikap introvert atau tertutup. Anak lebih pendiam, suka menyendiri, dan
merasa bahwa dirinya tidak pernah melakukan hal yang benar, karena sering
dimarahi oleh orangtua. Anak akan merasa dirinya tidak memiliki kemampuan
yang membanggakan orangtua. Pada kasus LD, ia menjadi lebih tertutup kepada
Anak yang lemah lembut akan memiliki respon yang berbeda. Semakin
sering anak tersebut mendapatkan omelan orangtua, anak akan makin mudah stres
dan larut dalam kesedihan. Kondisi ini akan berefek terhadap perkembangan
psikisnya. Bila sudah parah, orangtua sebaiknya konsultasi dengan ahlinya. Hal
maka bukan tidak mungkin anak menirunya. Besar kemungkinan anak akan
Akibat sering dimarahi, anak menjadi jenuh dan ingin keluar dari situasi tersebut.
suka berada di luar rumah karena lebih nyaman dan aman dari omelan.
Anak menjadi pasif dan tidak memiliki inisiatif serta kreativitas. Ia hanya
melakukan apa yang dikatakan orangtua. Karena terlalu sering dimarahi, anak
merasa bahwa dirinya tidak pernah berbuat benar dan seringkali kebingungan
apakah yang dilakukannya sudah benar. Pada akhirnya anak memilih untuk
tidak jujur dan apa yang membuat mereka tidak jujur pada orangtua. Apapun yang
sepele, tapi anak-anak akan selalu meniru apa yang mereka lihat. Sehingga,
tanggung jawab orangtua untuk selalu bersikap jujur di manapun dan menjadi
PENUTUP
A. Simpulan
ketidakjujuran siswa kepada orang tua nya. Bagi mereka ketidakjujuran menjadi
masalah perilaku yang umum di kalangan mereka,t erkadang siswa tidak jujur
1. Siswa tidak jujur untuk menutupi perbuatanya. Partisipan dalam hal ini
ketika orang tua mendapatkan berita tentang masalah mereka dari pihak
sekolah. Mereka menutupi perbuatannya agar orang tua mereka tidak tahu
2. Siswa tidak jujur untuk menghindari hukuman dari orang tua nya.
3. Siswa yang lebih tertutup dan kerap dimarahi oleh orang tua nya jika
memiliki masalah dan berkata jujur, memilih tidak jujur untuk melupakan
siswa kepada orangtua di SMPN 17 Kota Jambi, terdapat banyak hal yang perlu
1. Bagi orang tua agar lebih bijak ketika siswa ingin mengutarakan
masalahnya, sehingga hal ini akan melatih siswa untuk berlaku jujur. Jika
2. Bagi guru agar selalu menanamkan sikap jujur kepada siswanya dan tidak
3. Bagi siswa agar lebih terbuka jika memilki masalah, sehingga bila terjadi
Pertanyaan Pertanyaan
3. Menutupi 5-7 3
Perbuatan
4. Meniru 7-9 3
Orang yang
Disekitarnya
5. Menghindari 10-13 3
Hukuman
6. Melupakan 14-16 3
Sesuatu yang
Tidak
Menyenangkan
Kisi-Kisi Wawancara Informan (guru BK)
Nama : LD
mengumpulkan tugas serta tidak berkata jujur tentang tugasnya. Alih-alih, pihak
sekolah merasa lebih solutif untuk memanggil orang tuanya. Namun, setelah
hampir dua minggu tidak ada juga kabar dari orang tua LD. Saat di wawancarai
Nama : LD
dengan orang tuanya. LD juga sibuk dengan HP nya walaupun lagi bersama orang
tampak pendiam saat bersama orang tuanya. LD saat di rumah juga kelihatan lebih
Nama : HM
orang tua nya, hanya saja ia mengatakan ke orang tua nya terlambat tentang
panggilan orang tua untuk datang ke sekolah, sehingga orang tua nya pun datang
Nama : HM
tuanya menyuruh untuk segera mengerjakan tugas dan orang tuanya juga seperti
akrab dengan HM. Lalu, HM juga terlihat memperhatikan orang tuanya marah
atau tidak jika dia mau main game dulu baru bikin tugasnya. Orang tuanya
memberitahu HM jika belajar dengan baik maka akan mudah untuk mencapai
mau dimarahi maka segera melakukan apa yang dibicarakan orang tuanya.
Lembar Observasi
Nama : AT
diketahui orang tua, surat pernyataan ada di kamar AT, namun tidak diberikan
kepada orang tua. Surat itu akibat ia sering tidak membuat tugas sekolah hampir
setiap bidang studi. Ia tahu ia salah, maka dari itu ia takut untuk jujur. AT
Nama : AT
tuanya mengenai diri AT, AT terlihat seperti tidak ada masalah dihadapan orang
Nama : KA
Nama : KA
Di rumah KA lebih diam karena ada orang tuanya, berbeda dengan saat
wawancara di sekolah, KA lebih santai dan tidak kaku. KA diam saja dan seperti
takut mengatakan sesuatu, KA juga tidak berani duduk di sebelah orang tuanya.
KA pergi ke dapur dan membuat teh manis setelah itu masuk ke kamar.
Lembar Observasi
Nama : BR
ketidakjujuran kepada orang tua. Orang tua nya tidak mengetahui bahwa BR tidak
mengerjakan tugasnya padahal sudah di peringati oleh guru nya, BR seperti tidak
siap jika orang tua nya harus datang ke sekolah karena permasalahannya.
Lembar Observasi
Nama : BR
Nama : MS
Dari hasil observasi MS terlihat tidak begitu akrab dengan ayahnya dan
mengasuh adiknya lalu masuk ke dalam kamar jika sudah membantu ibunya.
Lembar Observasi
Nama : MS
diwawancara matanya tidak fokus, MS juga gelisah ketika ditanya tentang orang
tua.
PEDOMAN WAWANCARA
Pertanyaan Partisipan/Informan
1. Bagaimana tanggapan Bapak/ ibu Informan SS dan RS
mengenai siswa yang tidak jujur
kepada orangtua ?
2. Menurut Bapak/ ibu apa
penyebab siswa tidak mau jujur
kepada orangtua ?
3. Apakah ada orang tua siswa yang
mengadu ke sekolah terkait
perilaku tidak jujur siswa kepada
orang tua ?
4. Bagaimana sikap orang tua siswa
ketika mengadu ke sekolah terkait
perilaku tidak jujur siswa kepada
orang tua ?
5. Seperti apakah orangtua ketika
mendengar tentang penjelasan
Bapak/ibu terkait perilaku tidak
jujur siswa kepada orang tua ?
6. Lalu, upaya apa yang dilakukan
orang tua siswa terkait perilaku
tidak jujur siswa kepada orang
tua ?
PEDOMAN WAWANCARA
Pertanyaan Partisipan/Informan
1. Sejauh ini bagaimana kedekatan Informan (Orang Tua Partisipan)
dengan anak Bapak/Ibu ?
2. Apakah anak Bapak/Ibu selalu
terbuka dengan orang tua nya ?
3. Sejauh mana anak Bapak/Ibu
mengobrol tentang kesahariannya
dengan orangtua ?
4. Apakah anak Bapak/Ibu sering
mengakui kesalahan jika ada
salah dengan orangtua ?
5. Bagaimana tanggapan ibu/bapak
ketika anak tidak mengakui
kesalahannya ?
6. Ketika berkomunikasi dengan
anak, biasanya ibu/bapak
mendengarkan tidak keluh kesah
yang anak rasakan ?
7. Bagaimana tanggapan ibu/bapak
ketika anak Bapak/Ibu memiliki
masalah di sekolah yang
diketahui dari wali kelas atau
guru bidang studi di sekolahnya ?
8. Setelah itu, bagaimana dengan
menghukum anak ? apakah
pernah dilakukan hal tersebut ?
9. Ketika ada waktu luang, seberapa
sering ibu/bapak mengajak anak
untuk mengobrol bersama ?
10. Bagaimana sikap anak ketika
mengobrol dengan ibu/bapak ?
11. Bagaimana ibu/bapak ketika
mengetahui anak Bapak/Ibu
menyembunyikan masalahnya ?
12. Mengapa anak menyembunyikan
masalahnya dari orangtua ?
13. Seberapa sering anak Bapak/Ibu
ketahuan tidak jujur ?
14. Bagaimana sikap anak Bapak/Ibu
ketika orang tua nya mengetahui
ketidakjujuran nya ?
15. Sering tidak ibu/bapak memarahi
anak ketika tidak jujur ?
16. Setelah dimarahi, bagaimana
perubahan sikap anak kepada
ibu/bapak ?
VERBATIM
Nama : LD
Peneliti Assalamu’alaikum
LD Wa’alaikumussalam, buk
Peneliti Bagaimana kabarnya hari ini ?
LD Baik, buk
Peneliti Hari ini ada tugas sekolah yang belum diselesaikan ?
LD Dak ado buk
Peneliti Gimana kegiatan selama sekolah di masa pandemi ?
LD Lancarlah, buk
Peneliti Jadi hari ini ibu mau nanya ke kamu tentang ketidakjujuran
kepada orang tua ?
LD Baik buk…
Peneliti Dalam keseharian kamu selalu cerita tentang masalah kamu itu
dengan siapa ceritanya ?
LD Teman buk
Peneliti Sejauh mana kamu ceritain masalah kamu dengan orangtua ?
LD kami kadang-kadang ceritoin tentang kepentingan sekolah apo
bae
Peneliti Bagaimana tanggapan orang tua ketika kamu memiliki masalah
di sekolah yang diketahui orang tua kamu dari wali kelas atau
guru bidang studi di sekolah ?
LD Kalau masalahnyo besar yo agek ditanyo-tanyoin
Peneliti Apakah orang tua menghukum ?
LD Kadang-kadang iyo buk
Peneliti Ketika ada waktu luang, seberapa sering orang tua mengajak
untuk ngobrol bersama ?
LD Kadang-kadang jugo buk
Peneliti Bagaimana sikap kamu ketika jujur dengan orang tua ?
LD Agak takut, cemas
Peneliti Pernah tidak jujur dengan orang tua ?
LD Pernah, buk…
Peneliti Bagaimana orang tua ketika mengetahui kamu menyembunyikan
masalah ?
LD Pasti marah
Peneliti Mengapa kamu menyembunyikan masalah dari orang tua ?
LD Agek langsung disalah-salahin bukk
Peneliti Seberapa sering ketahuan tidak jujur ?
LD kadang buk
Peneliti Mengapa kamu memilih untuk tidak jujur dengan orang tua ?
LD Saya takut disalahkan dan dimarahi
Peneliti Seberapa sering orang tua memarahi setiap kali tidak jujur ?
LD Kadang buk, tapi kalau udah marah saya takut
Peneliti Setelah dimarahi apakah rasa takut untuk jujur kepada orang tua
membuat kamu akan tidak jujur, walaupun itu sesuatu yang
harusnya diomongin dengan orangtua ?
LD iyo buk
VERBATIM
Nama : HM
Nama : AT
Nama : KA
Nama : BR
VERBATIM
Nama : MS
VERBATIM
Nama : RS (Informan) Guru BK
VERBATIM
VERBATIM
VERBATIM