Anda di halaman 1dari 5

Bacalah Kasus A berikut.

KASUS A

Identitas siswa :

B, 8tahun berjenis kelamin perempuan, beragama islam, anak tunggal

B merupakan anak tunggal dari pasangan muda. Sejak lahir B sudah terdeteksi tunarungu, hal ini
disebabkan saat ibu mengandung sakit gatal dan meminum obat alergi yang berujung efek kepaada
sang janin. Dalam keseharian pasien jarang bersosial dengan oranglain kecuali dengan keluarga
intinya, orangtuanya selalu memenuhi keinginan B, disamping karena anak tunggal dan ibu B merasa
bersalah karena peristiwa dimasa lalu saat mengandung. Saat ini B bersekolah dan duduk dibangku
Taman Kanak-kanak. B belum mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, seperti saat bermain
yang menggunakan alat permainan. B selalu merebut apa yang diinginkan dan tidak mau berbagi
dengan temannya. Hal ini disebabkan karena sikap orangtuanya yang cenderung memanjakan dan
tidak mendidik sehingga B kurang memiliki rasa empati terhadap 1ahasa. Dipicu juga karena adanya
rasa tidak percaya diri dari B saat bersosial sehingga B menarik diri dari dunia luar dan B sering
menyendiri saat di keramaian. Orangtua B menyadari akan hal tersebut, lalu B di bawa ke Rumah Sakit
Daerah dan diberikan terapi okupasi dan terapi wicara. Seiring berjalannya waktu dan terapi yang rutin
dijalani setiap 4 kali dalam 1 minggu, B mulai terlihat perkembangannya dan menunjukkan 1ahasa1
yang lebih baik dari sebelumnya.
Bacalah Kasus B berikut.

KASUS B

Latar belakang

Seorang siswa tunanetra berinisial RA, memiliki usia 11 tahun tetapi masih kelas 2 SDLB dikarenakan
pada asessmen RA belum bisa membaca dan menulis dengan braille tetapi sudah mampu memahami
2ahasa dan makna kalimat serta orientasi mobilitas yang baik. RA di serahkan kepada sekolah melalui
orang tua dan didampingi dinas sosial. RA hidup dengan keluarga dengan latar belakang yang tidak
terlalu mementingkan pendidikan. Sejak kecil selalu dimanja oleh orangtuanya, 2x pindah sekolah
dengan kelas yang sama dan selalu dititipkan di asrama sekolah.

Hasil pertemuan dengan keluarga RA

Ketika anak berada dirumah RA selalu dimanja dan tidak pernah diperintah dan terkadang
keinginanya tidak dipenuhi sang anak akan membentak / berteriak / memukul benda disekitarnya,
disisi lain keluarga hanya menyerahkan kepada pihak sekolah dan tidak mau ikut bekerjasama
menangani sang anak ( hanya diserahkan ke sekolah ). Pernah suatu Ketika keluarganya menjemput
dan saat itu juga 2 minggu sang anak tidak Kembali bersekolah lalu Ketika di tanya orangtua anak
menjawab bahwa anak sudah tidak mau bersekolah dan orang tuanya hanya mengiyakan saja
perkataan sang anak.

Pada kasus dibawah ini RA sedang dititipkan oleh keluarganya di asrama sekolah.

Kasus

1. RA saat dikelas sering sekali meluapkan emosi secara berlebihan, seperti berteriak, memukul mukul
benda disekitarnya, dan membuang barang – barang yang ada di dekatnya.

2. RA seringkali meluapkan emosinya dengan cara berdiam diri ketika ditanya maupun diajak berbicara
dan lebih sering menjauhi ketika bertemu orang yang tidak dia sukai, bahkan saat RA mendengar suara
orang yang tidak dia sukai akan terburu buru bersembunyi atau pergi

menjauhinya.

3. RA memiliki perilaku yang berbeda dengan teman-teman lainya, RA seringkali melakukan perilaku
mencari perhatian seperti tidak menggunakan seragam Ketika berada disekolah, tidak mau
mengerjakan ketika ada tugas seperti piket/Ketika Orientasi Mobilitas, Tidak mengikuti perintah guru
misalnya saat disuruh mengerjakan tugas dan asik bermain sendiri.

4. RA memiliki perilaku menyimpang padahal dia tahu bahwa perilaku tersebut adalah salah, seperti
mencuri, suka menyembunyikan barang temanya, bahkan suatu ketika pernah menyembunyikan
kunci kelas dan tidak patuh terhadap aturan yang ada bahkan dengan sengaja melanggarnya, misalnya
masuk kelas jam 07:30 namun masuk jam 09:00, padahal tidur di asrama sekolah, sempat kabur dan
ditemukan saat sore hari berada dimasjid luar sekolah.
Bacalah Kasus C berikut

KASUS C

A. Identitas Siswa
Nama : DW
Tempat/tanggal lahir : Pangkalpinang, 1 Juli 2012
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Laki-laki
Status anak : Kandung
Anak ke dari jumlah saudara : 2 dari 2

B. Perkembangan Pendidikan
Masuk TK usia : 6 Tahun
Lama pendidikan di TK : 1,5 Tahun
Kesulitan selama di TK : Sulit bergaul (pemalu), bahasa tidak mudah di pahami, emosi
meledak-ledak
Masuk SD usia : 8 Tahun

DW anak ke 2 dari 2 bersaudara. Ibu DW menceritakan proses kelahiran DW, pada saat hamil ibu DW
tidak mengalami masalah dalam kandungan. Pada saat kelahiran bayi lahir dalam keadaan sungsang
kaki terlebih dahulu dengan proses normal di rumah bidan bersalin. Diusia 2 bulan ibu menyadari ada
ketidak sesuaian bentuk kaki. Diusia 13 bulan ibu merasa tumbuh kembangnya berbeda dengan anak
usianya. Usia 24 bulan DW baru bisa merangkak semenjak melakukan fisioterapi diklinik tumbuh
kembang anak. Dikarena terkendala biaya DW tidak melanjutkan fisioterapi. Keseharian DW hanya
bertiga dengan kakak dan neneknya. Karena ibu dan ayah DW bekerja diluar kota balik kerumah
sebulan sekali terkadang 3 bulan sekali. Pertama kali DW masuk SLB Y, DW tidak mau samasekali
masuk kekelas dan terus menangis. Untuk melakukan pendekatan DW agar bisa masuk kelas, guru
kelas memperboleh kakak DW mengikuti jam pembelajaran di kelas selama 8 hari untuk masa
penyesuaian DW dengan kelas dan teman-temannya. Butuh waktu 2 bulan DW dekat dengan guru
dan teman kelasnya tanpa menangis dan marah-marah dikelas. DW menunjukkan kemajuan belajar
yang baik dibandingkan dengan teman-temannya yang lain. DW mudah cemburu ketika guru
mengajarkan secara individual kepada teman sebelahnya. Ketika DW naik kelas harus pindah ruangan
dan adanya pergantian guru, DW kembali kemasa pertama kali masuk sekolah. DW terus menangis
dan marah-marah bahkan membuang semua alat tulis dari meja. Sekarang DW kembali ke kelas yang
lama dengan guru yang lama tetapi materinya sesuai dengan kelas yang ditempuh sekarang.
Bacalah Kasus D berikut!

KASUS D

Nama siswa : RH
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 19th
Agama : Islam
Anak ke : 1

RH merupakan siswa tuna grahita yang memiliki hambatan emosi dan perilaku. RH ini sekarang duduk
dibangku SMA, dikelas dia aktif dan banyak teman. Tetapi anak ini harusnya memakai kerudung,
memakai pakaian sewajarnya anak perempuan tetapi ini malah sebaliknya si RH memakai baju
umumnya laki-laki bahkan dia juga tidak memakai kerudung dan rambutnya mengikuti gaya laki-laki.
Si RH juga tidak mau dipanggil mbak oleh teman-temannya. Dan kondisi keluarganya ternyata tidak
baik-baik saja, orang tuanya sudah cerai dan ayah RH menikah lagi dengan wanita lain. Dan akhir-akhir
ini terdengar informasi bahwa ibu dari RH juga menikah lagi dan sekarang sedang mengandung. RH
punya prestasi yang baik dibidang olahraga, bahkan dia pernah memenangkan kejuaraan futsal tingkat
Internasional dan pernah dikirimkan ke Jerman, Singapore, Thailand dan Banglades. RH sering mencari
perhatian guru-guru disekolah, bahkan RH sering beralasan tidak pulang kerumah karena tidak punya
uang saku untuk naik angkot. Kondisi keluarga RH yang sudah terpecah membuat RH seperti anak yang
kurang perhatian orang tua. RH sering tidak pulang kerumah, tidur ditempat temannya berpindah-
pindah, bahkan RH mempunyai sifat suka terhadap perempuan.

KASUS yang dihadapi

1. RH selalu marah baik kepada teman sekelasnya maupun kepada gurunya ketika dia dipanggil
sebutan mbak, ketika dia dibilang anak perempuan, dan dinasehati bahwa sifat dan sikapnya harus
berubah selayaknya perempuan.

2. Sifat RH yang suka kepada sesama jenis ini sangat menjadi PR buat sekolah, karena selain RH
menyukai perempuan dia juga suka mengompasi/meminta uang kepada perempuan tersebut. Bahkan
disekolahan ada beberapa murid perempuan yang suka terhadap RH dan mereka menjadi korban
sering dimintai uang saku oleh RH.

3. Kondisi keluarga RH membuat RH sering tidak pulang ke rumah dan disekolah dia sering marah-
marah tidak jelas, bahkan sering tidak masuk kelas dan hanya nongkrong di warung depan sekolahan.
Selain itu, RH juga sudah terbiasa merokok di kesehariannya.

4. RH sering saat pulang sekolah nongkrong di tempat umum dan dia masih pakai seragam, bahkan
RH sering tidak pulang dan tidur di tempat yang sekiranya dia bisa tidur, seperti di masjid, rumah
teman sekolahnya, di angkringan bahkan di depan ruko. Lebih parahnya lagi dia masih memakai
seragam sekolah.

5. Perhatian yang kurang membuat RH sering tidak bersikap jujur. Disaat berjualan telur asin hasil
karya anak-anak disabilitas disekolah, RH sering tidak jujur dalam menyetorkan hasil pendapatan
penjualan.
Setelah Anda membaca dan memahami kasus di atas, berdiskusilah dengan kelompok Anda untuk
menjawab tiga pertanyaan berikut.

1. Apa yang perlu guru lakukan dalam menghadapi situasi tersebut?

2. Keluarga memiliki peran penting dalam meningkatkan perkembangan dan pembelajaran siswa.
Berdasarkan kasus di atas, bagaimana cara Anda mengomunikasikan masalah siswa tersebut kepada
keluarganya? dan bagaimana peran keluarga seharusnya untuk mengatasi masalah siswa tersebut?

3. Apa saja data yang masih perlu Anda ingin ketahui lebih lanjut tentang kondisi siswa tersebut dan
bagaimana cara untuk mendapatkan datanya?

Silakan Anda kerjakan sesuai dengan kasus yang telah ditentukan dan sesuai dengan Room 1 (Kasus A
dan B) dan Room 2 (Kasus C dan D) pada hari Selasa, 31 Oktober 2023. Tugas dikerjakan secara
kelompok dan cantumkan literatur atau referensi yang menjadi acuan di halaman terakhir. Good luck!
:D

Anda mungkin juga menyukai