Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU UTS MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING

“Tugas Skema Kehidupan Manusia”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu :Heriberthus Wicaksono,S.Si, M.Pd, Psikolog.

Andin Fitriansyah
(228620100681)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI
2023/2024
BAB I
LATAR BELAKANG & PROBLEMATIKA KLIEN

VA adalah siswi kelas 6 SD berusia 12 tahun, yang saat ini sedang


bersekolah di Sekolah dasar negeri dekat tempat ia tinggal. VA merupakan anak
ke-dua dari dua bersaudara, VA mempunyai kakak perempuan yang umurnya
selisih 14 tahun darinya. VA tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah milik
perkebunan tempat ayahnya bekerja. Ayahnya bekerja sebagai buruh perkebunan,
sedangkan ibunya membuka warung makan dirumahnya. Dalam lingkungan
tempat tinggalnya VA terkenal sebagai anak yang lemot namun gampang
bersosialisasi dengan para ibu-ibu, bahkan VA kerap ikut arisan untuk mewakili
ibunya. Meskipun VA terlihat seperti anak normal seusianya dan gampang
bersosialisasi di lingkungan tempat ia tinggal, namun ternyata VA mengalami
beberapa tantangan yang mencakup berbagai aspek dalam kehidupannya dari
dunia akademis hingga interaksi sosial di sekolahnya.
Dalam konteks akademik, keterbatasan pemahaman matematika,
khususnya perkalian dan pembagian, menjadi salah satu hambatan utama baginya.
Dari segi sosial, VA menghadapi masalah dalam berinteraksi dengan teman-
temannya. Sikapnya yang terkadang mencari perhatian, baik melalui perilaku
"caper" dengan cara yang dianggap tidak pantas, seperti memegang-megang
teman laki-laki menyebabkan dia menjadi objek cemoohan dan sering diolok-
olok, bahkan mengalami kekerasan fisik dan verbal. Tingkah lakunya yang
dianggap dewasa sebelum waktunya dan kebiasaannya mengirim pesan kepada
laki-laki dapat memicu ketidaknyamanan di lingkungan sekolah dan tetangga.
Kendala sosialisasi VA juga tercermin dalam keengganannya untuk
berteman kembali setelah berselisih dengan teman. Selain itu, ketidakpedulian
terhadap kata-kata negatif tentang dirinya, bahkan jika disebut bodoh,
menunjukkan tingkat ketidakmampuan VA untuk merespon kritik dan VA tidak
termotivasi untuk berubah atau meningkatkan diri. Meskipun ibunya mencatat
bahwa VA bisa belajar sendiri, tetapi keberhasilannya tetap memerlukan
bimbingan ekstra, terutama dalam hal kesabaran. Kakaknya menyoroti bahwa
pembatasan akses VA terhadap handphone dan kebijakan tertentu telah diterapkan
untuk mengatasi kecenderungan bermain gadget.
Dari sudut pandang sekolah, terlihat adanya ketidakfokusannya selama
pembelajaran, kesulitan dalam menerima arahan, dan kecenderungan untuk
melenceng dari topik saat berbicara. Sekolah mengakui adanya perbedaan dalam
kemampuan akademik VA dibandingkan teman-temannya, dan mereka mencoba
strategi dengan menyandingkannya dengan teman sekelas yang dapat
membantunya.
BAB II
HASIL OBSERVASI
2.1 Profil Klien
Nama : LDV (VA)
Umur : 12 Tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dsn. Bayulor Ds. Bayu, Kec. Songgon
Secara Fisik
 Warna Kulit : Sawo matang cenderung gelap
 Rambut : Hitam, Lurus sebahu
 Tinggi badan : 145 cm
 Berat Badan : -+ 45 kg
 Mata : Cenderung sipit, Juling
 Bibir : Tebal, Normal
 Hidung : Mediu m
 Wajah : bulat
 Tangan : Normal
 Postur Tubuh : Normal
 Alis : Tipis

2.2 Profil Orang Tua


Ayah
Nama : Poniran
Umur : 53
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan/Buruh Perkebunan
Ibu
Nama : Astuti
Umur : 47
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga dan pemilik warung nasi
2.3 Lingkungan Tempat Tinggal
 Rumah bukan milik sendiri (melainkan rumah yang diberikan oleh
perkebunan untuk ditinggali karyawan tetap selama masa bekerja hingga
pensiun)
 Rumah yang ditinggali jauh dari jalan raya dan jauh dari akses fasilitas
tempat belanja seperti pasar, toko swalayan. (masuk ke dalam
perkebunan, dari jalan raya kurang lebih 20 menit dengan jalanan tanah
yang berbatu)
 Rumahnya bergandeng dengan rumah tetangga sebelahnya, tetapi rumah
tetangganya jarang ditinggali (dua rumah bergandeng hanya
menggunakan satu dinding pembatas)
 Dinding rumah dari bambu yang dianyam (gedek)
 Terdapat dua kamar tidur.
 Dalam rumah tidak terdapat kamar mandi (Jika mandi dan BAB
menggunakan kamar mandi umum yang digunakan bersama-sama dengan
orang-orang lainnya)
 Lantai kamar dan ruang tamu menggunakan plester semen dan Lantai
dapurnya tanah.
 Listrik yang digunakan memadai dengan menggunakan listrik 450 VA
 Membuka Warung makan di sebelah dapurnya.
BAB III
HASIL WAWANCARA
3.1 Auto anamnesa (Klien)
aaaa
3.2 Allo anamnesa
A. Orang Tua (Ibu)
Menurut keterangan Ibu klien pada saat wawancara pada tanggal
4/November/2023, Ibunya mengatakan bahwa dirinya melahirkan VA
dengan normal, perkembangan VA saat kecil juga sama seperti anak pada
umumnya, seperti perkembangan berjalan, berbicara. VA bisa berjalan
saat dia umur 1 tahun. Dalam kesehariannya belajar dirumah, VA belajar
sendiri terkadang VA juga di ajar oleh kakaknya. Ibunya mengatakan
bahwa dia jarang menyuruh VA untuk belajar, karena terkadang ketika
VA disuruh untuk belajar malah dia tidak mau untuk belajar. Namun
menurut keterangan sang ibu, saat VA mulai duduk di kelas 6 dia sudah
mulai memahami pelajaran sekolahnya, tetapi dalam hal matematika
menurut ibunya VA masih sangat susah untuk memahami. "Tapi lak ning
matematika memang sek rodok kendor nduk, kesalahane yo gaiso
perkalian karo pembagian. (Tetapi kalo dimatematika masih agak lemah,
kesalahannya ya karena gabisa perkalian sama pembagian)." Ibunya dulu
pernah me-leskan VA saat hendak menjelang ujian kurang lebih selama
satu bulan, dan hasilnya VA menjadi lebih mengerti dan paham, menurut
ibu memang jika mengajari VA harus dengan kesabaran agar VA bisa
mengerti dan paham. Menurut keterangan ibu, VA type anak yang ketika
dia disalahi oleh temannya dia sudah tidak ingin berteman lagi dan tidak
perduli dengan anak tersebut. Terkadang ketika VA ada peningkatan
misalnya dapat nilai yang bagus dia sering dikira mencontek oleh teman-
temannya. Setiap hari yang mengantarkan VA sekolah adalah ibunya,
tetapi kadang pulangnya ikut orang yang dikenal yang akan searah
dengan rumahnya. Ibunya menuturkan, VA lumayan mengerti dalam
pembelajaran karna sering diajari oleh sayyida (teman sekelasnya)
namun VA juga sering disakitin oleh teman-temannya yang lain
(verbal),temannya hanya baik ketika mereka ada maunya terhadap VA.
Ibunya mengatakan, Nilai VA dipelajaran Agama dan Bahasa indonesia
bagus dan ibunya juga mengatakan bahwa VA masih mempunyai
keinginan untuk meneruskan sekolahnya ke jenjang yang selanjutnya
(smp) sampai (sma).
B. Saudara (Kakak perempuan)
Menurut keterangan Kakak klien pada saat wawancara pada tanggal
4/November/2023, Kakaknya mengatakan dalam kesehariannya VA
belajar sendiri, namun terkadang ketika ada tugas kakaknya membantu
untuk mengajarinya namun VA ini sulit dimatematika, VA tidak bisa
perkalian dan pembagian. Dalam perkalian susun pun cara VA
menempatkan angkanya juga salah. Kakaknya menuturkan bahwa
kendala VA kebanyakan tidak konsen ketika sedang belajar, misalnya
ketika ada soal menghitung pasti VA sudah kebingungan namun menurut
kakaknya dipembelajaran yang lain tidak terlalu ada kendala hanya
dimatematikanya yang masih sulit. Kendala lainnya yaitu, terkadang
ketika ada pertanyaan VA sulit untuk memahami maksud dari pertanyaan
itu, kadang ketika ada soal pertanyaan, VA akan menjawabnya dengan
membuat pertanyaan baru. Kakaknya mengatakan bahwa VA juga
mendapat keluhan dari pihak sekolah (Guru VA), keluhannya yaitu
ketika gurunya menerangkan VA tidak menghiraukan atau tidak peduli,
dan dia susah untuk memfokuskan diri. Kakaknya juga menjelaskan
bahwa VA adalah anak yang suka menyendiri dari temannya. VA type
anak yang ketika disalahi temannya dia sudah tidak berteman lagi dan
tidak akan peduli dengan anak itu. Kakaknya menanggapi bahwa VA
seperti ini karena kebanyakan bermain Handphone, tetapi mulai naik ke
kelas 6 kakaknya membatasi VA dalam bermain handphone. Kakaknya
mengatakan bahwa dirinya tidak akan terlalu membebaskan VA,
misalnya jika nanti VA akan masuk SMP VA tidak akan diberikan akses
naik sepeda sendiri. Menurut kakaknya ketika melihat dari perspektif
cerita VA, VA ini seperti diasingkan oleh teman-temanya, seperti halnya
dikelas anakanak yang pintar bergaulnya dengan anak anak yang pintar
juga. VA ini terkadang jika ngobrol dengan orang, dia sering melenceng
dari topik. Misalnya ketika sedang membicarakan A, dia tiba tiba akan
melenceng ke topik B. Keluarga VA juga pernah mengadu ke pihak
sekolah terkait VA yang sering disalahi oleh temannya , namun
tanggapan dari pihak sekolah hanya "namanya juga anak anak,
dimaklumi aja." Padahal menurut kakaknya jika di lingkungan tempat
tinggal atau keluarga VA tidak ada kendala dalam berosialisasi hanya di
sekolahnya saja. Kakaknya mengetahui bahwa VA disekolah malah
dulunya sering mengobrol dengan para orang tua yang sedang mengantar
anaknya sekolah, kakaknya juga memarahi VA akan hal itu, karena
menurut kakaknya hal itu juga akan berpengaruh ke pola pikir. kakaknya
menuturkan bahwa pada waktu kenaikan kelas dirinya pernah dipanggil
oleh wali kelas VA, wali kelas VA menyampaikan permintaan tolong
kepadanya untuk VA mengurangi keseringan bermain handphone.
"Minta tolong ya mbak, VA itu hpnya dikurangin, main tiktok
dikurangin. Dia apa ga malu ya kaya gitu, saya aja yang liat malu." Kata
wali kelasnya, yang dituturkan oleh kakak VA. Kakaknya sempat
berbohong kepada VA, bahwa si VA ini tidak naik kelas, dengan tujuan
agar si VA bisa intropeksi diri dan lebih termotivasi untuk lebih
semangat belajar, menurut kakaknya memang benar VA kecewa ketika
mengetahui bahwa dirinya tidak naik kelas namun VA tidak mau
menangis didepan kakanya dan didepan ibunya, dia lari ke kamar mandi
lalu menangis disana. kakaknya mengatakan VA model anak yang tidak
perduli, meskipun ada orang yang mengatainya bodoh, tidak bisa apa
apa, dan lain sebagainya dia tidak peduli dan tidak termotivasi untuk
menjadi yang lebih baik.
C. Kepala Sekolah & Guru Wali Kelas
Menurut keterangan kepala sekolah klien pada saat wawancara pada
tanggal 6/November/2023, kepala sekolahnya mengatakan bahwa VA
dalam bidang pembelajaran dikelas dibawah rata rata baik dalam bidang
numerasi maupun literasinya, Menurut wali kelasnya banyak kendala VA
dalam sekolah, baik dalam bidang akademik maupun dalam bidang
sosialisasi bersama temannya. VA lebih cenderung caper seperti nyari
perhatian ke temennya namun temannya ini merasa risih dan tidak
sengaja mungkin melontarkan kata kata yang kurang enak. bahkan dari
penampilannya bisa dibilang VA ini berbeda dari teman temannya,
terkadang VA memakai asksesoris seperti anting hias yang layaknya
dipakai orang dewasa, Wali kelasnya juga pernah menegur VA lantaran
kedapatan memakai bra milik ibunya guna payudaranya terlihat besar dan
menyita perhatian. VA juga sering menggoda teman laki lakinya dengan
memegang-megang, terkadang temannya yang merasa risih akan hal itu
spontan mengatakan "apasi kamu ini, gatal." namun si VA ini model
anak yang tidak perduli dengan apa yang dikatakan teman temannya.
Wali kelasnya mengatakan , saat VA kelas 5, dalam VA menjawab soal
pertanyaan jawabannya bisa jauh dari soal yang diminta, namun
terkadang jika di beri pertanyaan lewat lisan VA bisa menjawab dan
tidak terlalu mlenceng dari topik. Bahkan jika ditanya oleh wali kelasnya
kenapa jawabannya seperti itu, VA hanya menjawab dengan "gatau wes
bu, pusing aku." Dalam membaca VA cukup lancar dan tidak ada
kendala, menulisnya pun cukup bagus dan masih bisa dibaca. Wali
kelasnya mengatakan dalam semua mata pembelajaran VA tergolong
dibawah rata rata dari semua teman temannya, namun VA cenderung
terlihat aktif dalam Bersih-bersih, misalnya seperti menyapu. VA terlihat
omes dan ulet ketika bersih-bersih. Wali kelasnya juga berpendapat VA
memiliki kepribadian yang jujur, hal itu terlihat saat VA dan teman
temannya mengoreksi pekerjaan rumah mereka, disaat teman temannya
berbuat curang dengan cara membenarkan jawabannya yang salah VA
justru enggan melakukannya. Menurut sepengetahuan wali kelas, Uang
saku VA cukup banyak, karena terkadang pagi sebelum jam masuk kelas
VA sudah membeli jajanan di warung depan sekolahnya. Wali kelasnya
mengatakan bahwa nilai raport VA berada sedikit diatas kkm, jika KKM
nya di 78, wali kelasnya akan memberikan nilai 1 atau 2 angka diatas
KKM. Kepala sekolahnya juga berpendapat mungkin saja perilaku VA
ini karena Faktor masa pubertas, dimana masa pubertas itu disertai
dengan perilaku yang dikatakan menyimpang atau tidak stabil. Wali
kelasnya mengatakan bahwa saat ini yang bisa dilakukan hanya
menerima VA yang seperti itu. Wali kelasnya menilai VA ada kemajuan
dalam akademiknya berkat strateginya menyandingkan VA dengan
temannya yang bernama sayyida dalam beberapa kegiatan akademis,
misalnya tugas kerja kelompok. Sayyida sering terlihat mengajari VA.
yang tadinya nilai VA 0 ada peningkatan menjadi 20 terkadang 30. Wali
kelas mengatakan ketika pembagian tempat duduk, entah mengapa Murid
dikelasnya juga enggan menjadi teman sebangku VA, kemungkinan hal
ini terjadi karena teman-temannya tidak menyukai gaya interaksi VA.
Menurut kepala sekolahnya, mungkin saja ada faktor dari genetiknya,
kepala sekolah memberi keterangan bahwa dulu dia bertetangga dengan
kakek VA, sosok kakek VA juga memiliki kemiripan tingkah laku seperti
VA.
D. Teman Sekelas
Pada awalnya saya datang ke sekolah klien, dan meminta ijin kepada
wali kelasnya untuk masuk dikelas klien pada jam istirahat sekitar pukul
09.00. Saat dikelas saya memberikan ice breaking sembari
memperhatikan klien. Saya memberikan sedikit materi tentang bulying,
saya menanyakan apakah dikelas ini ada yang pernah dibully, sebagian
murid kelas menjawab dengan mengatakan "VA VA kak sering dibully
dikelas, kadang dibilang jijik jijik". Setelah itu saya mewawancarai 2
teman kelas klien yaitu IF dan SY.
Menurut IF dan SY, saat saya singgung terkait jawaban murid-murid tadi
mengenai VA yang dibully. Mereka mengatakan jika VA sering
memegang-megang murid laki-laki dikelasnya, seperti tiba-tiba
memegang tangan. VA sering diolok-olok murid laki-laki dengan nama
Hewan seperti sapi,bebek dll. Terkadang VA melawan dengan kembali
mengolok-olok temannya. VA juga pernah mendapat kekerasan fisik dari
temannya, IF mengatakan jika VA pernah ditendang punggungnya oleh
salah satu murid laki-laki dikelasnya. Menurut IF dan SY, VA bukan tipe
anak yang suka cari masalah. SY terkadang membantu atau mengajari
VA untuk mengerjakan tugas, memang butuh kesabaran untuk mengajari
VA dalam memahami materi pembelajaran. Menurut keterangan IF,
ketika VA mendekat kepada teman-teman kelasnya, terkadang teman-
temannya berkata "jijik jijik" lalu menjauhi VA. IF dan SY mengatakan
bahwa VA juga dikelas sebenernya aktif, terkadang VA juga bertanya
saat gurunya memberikan materi pembelajaran, namun seringkali yang
ditanyakan oleh VA jauh dari topik yang sedang dibahas bahkan yang
ditanyakan terkadang bukan terkait materi pembelajaran.
E. Tetangga (Depan rumah klien)
Menurut keterangan tetangga klien pada saat wawancara pada tanggal
6/November/2023, tetangganya mengatakan bahwa VA adalah model
anak yang lemot dan susah nangkap. VA sering kali ikut arisan bersama
ibu-ibu untuk mewakili ibunya. VA terkenal ditetangga lingkungan
tempatnya tinggal yaitu anak yang suka Caper ke orang laki laki.
misalnya jika ada laki laki yang sedang makan diwarung rumahnya, dia
bisa mondar mandir keluar masuk rumah dan lewat bolak balik didepan
laki laki tersebut. bahkan tetangga tetangganya tidak sungkan untuk
menasehati VA agar tidak bersikap seperti itu (caper) jika ada lelaki.
tetangganya bilang bahwa VA juga sering ditegur oleh ibu-ibu arisan
mengenai history postingannya ditiktok, seperti dia menjoget dan
mengunggahnya di media sosial whatsapp. VA hanya merespon dengan
menjawab "yo gausa didelok buk, diprivasi ae (ya gausa diliat bu, privasi
aja)." Tetangganya beranggapan VA adalah anak yang dewasa sebelum
waktunya karena tingkahnya yang sudah seperti orang-orang dewasa
seperti bergabung bersama ibu ibu. VA juga sering mengirim pesan
kepada laki-laki, seperti mengirim pesan stiker love. Bahkan VA pernah
dimarahi oleh istri orang lewat telepon karena VA sering kirim pesan
whatsapp ke suaminya. Bahkan ada tetangganya yang bilang bahwa VA
ini jangan disekolahkan ke Smp takutnya hamil duluan.
BAB IV
HASIL
4.1 Analisis Dengan Menggunakan Teori
Berdasarkan hasil wawancara dari allo anamnesa serta autoanamnesa, dapat di
identifikasi bahwa VA mengalami beberapa masalah, sebagai berikut :
1. Kesulitan dalam memahami materi pembelajaran: Hal itu dikarenakan VA
sangat sulit untuk fokus dan memusatkan perhatiannya saat belajar. Guru
gurunya mengalami kesulitas dalam menjelaskan sesuatu karena VA
terlihat tidak peduli dan sulit difokuskan , hal itu membuat VA tertinggal
jauh dibawah teman temannya dalam hal akademik. VA juga lambat dalam
menangkap atau mamahami sesuatu, misalnya ketika menjawab soal esaai,
jawaban yang ditulis oleh VA tidak sesuai dengan yang diminta pada soal
( melenceng dari topik).
2. Tantangan dalam keseimbangan pubertas : Kepala sekolah menyatakan
bahwa perilaku VA mungkin terkait dengan masa pubertas, yang dapat
menciptakan perilaku menyimpang atau tidak stabil. Hal itu tercermin dari
VA yang berpenampilan seperti orang dewasa, seperti memakai aksesoris
yang biasa dipakai layaknya dipakai wanita dewasa. VA juga sering Caper
(cari perhatian) kepada laki-laki hingga memegang-megang teman laki-
lakinya. Hal tersebut juga menjadi alasan VA sulit berinteraksi disekolah,
VA sering dijauhi oleh temannya, karena temannya merasa risih dengan
perilaku VA dan menganggap VA anak yang aneh.VA juga mengalami
bully dari temannya karena hal tersebut.
3. Ketidakpedulian terhadap Opini Orang Lain: Kakaknya menyebut VA
sebagai anak yang tidak peduli terhadap pendapat orang lain. Meskipun
dianggap bodoh oleh teman-temannya, VA tidak termotivasi untuk
berubah atau meningkatkan diri.
4. Pengaruh Lingkungan : Lingkungan tempat tinggal VA juga memberikan
pengaruh negatif, seperti seringnya VA berinteraksi dengan orang dewasa
di arisan ibu-ibu. Keluarganya juga menghadapi masalah, seperti adanya
peringatan dari tetangga terkait perilaku VA.
 PENANGANAN

4.2 Skema
4.3 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai