Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

1. Mahasiswa mencari satu kasus di sekitar tempat tinggal dimana terdapat


permasalahan/kasus klinis
2. Mahasiswa melakukan assessment, dengan metode observasi dan wawancara. Selain
melakukan wawancara kepada klien, metode wawancara dapat dilakukan ke teman atau
keluarga klien agar mendapat data yang lebih lengkap.
3. Pilih teori psikologi atau pendekatan kepribadian yang relevan, dan buatlah analisis hasil
assessment tersebut
4. Berikut format laporan penulisan mini research mandiri :

COVER
DAFTAR ISI
ISI LAPORAN
A. Identitas Diri dan Keluarga
1. Identitas Diri

a. Nama: ZA
b. Jenis kelamin: laki-laki
c. Usia: 24
d. Tanggal lahir: 10 januari 98
e. Agama: islam
f. Suku: jawa
g. Pendidikan: SMAN1 MOJO
h. Status: Belum menikah
i. Alamat Jakarta

2. Identitas Keluarga

Ayah Ibu Adik Kakak


Nama Abdul Aziz Fatimah yuni mufarohah
Jenis Kelamin Laki laki perempuan perempuan perempuan
Usia 70 [alm] 20 31
Pendidikan terakhir SMA SMP SMA SMA
Pekerjaan swasta - - swasta
Agama islam islam islam islam
Suku jawa jawa jawa jawa
Status menikah menikah pelajar menikah
Alamat Madura madura madura Madura
B. Rancangan dan Pelaksanaan Asesmen
1. Tujuan Asesmen
2. Tabel Rancangan dan Pelaksanaan

Metode Sasaran Asesmen Tujuan Tanggal Pelaksanaan


Pendekatan psikoanalisa Saudara ZA Untuk mengetahui struktur 10 desember 2022
karakter individu, atau
menafsirkan pengalaman-
pengalaman pada masa lampau

C. Hasil Pelaksanaan Asesmen


1. Hasil observasi
a. Aspek fisik dan ekspresi
Pada aspek ini fisik saudara ZA tidak terlalu tinggi (sedang), tubuhnya
sedikit kurus, mempunya rambut yg ikal, tidak terlalu tegak saat
berdiri, ketika berjalan dengan santai, mempunyai mata bulat tajam,
ekspresi wajah serius, jarang tersenyum, sesekali menggerakan bibir
saat fokus pada suatu hal,
b. Aspek interaksi
tingkah lakunya sedikit gusar, cara berbicaranya sedikit dengan nada
keras, jika diajak mengobrol sesekali ZA mengecek hp nya
dantkurang fokus pada apa yg sedang ditanggapi. Beberspa kali dia
meminta pertanyaan dari saya, Nada bicaranya sedikit kecil saat
menceritakan tentang ibunya, saudara ZA juga sesekali diam dan
memikir jawaban saat ditanyai.

 Kesimpulan observasi: Saudara ZA mempunya pola asuh yang kurang baik


dari kedua orang tuanya pada masa kecil, karena didikan kerasnya itu, bisa
dilihat dari cara berbicara ZA sedikit keras, dan apabila dilihat dari ekpresi
wajahnya yg dominan terlihat serius, kurang fokus pada suatu hal, apabila
keinginannya tidak terpenuhi, ZA nampak kesal bahkan sesekali ia marah
dengan cara verbal maupun fisik dan ingin permintaanya dipenuhi, tetapi saat
lawannya ikut marah atau tidak terima, ZA langsung meminta maaf atas
perbuatannya, berjalannya santai, sesekali terburu buru dan gusar, ZA juga
masih kesusahan untuk mengambil keputusan, saat pikirannya sedang kacau,
ia tidak memikirkan akibat dari keputusan yang ia ambil.

2. Hasil wawancara
a. Autoanamnesa (wawancara dengan klien)
1) Masa kecil
Pada Masa kecil saudara ZA merupakan anak yg sangat Aktif, baik waktu
bermain atau saat bersekolah, tetapi tidak terlalu menekuni pelajaran di
sekolah, ZA pada waktu ini tinggal dengan neneknya karena kedua orang
tuanya merantau ke luar negeri, saudara ZA lebih dekat dengan ibunya
dibanding ayahnya, karena ayahnya lebih banyak memilih diam, tetapi
ZA tidak merasa kesepian saat ditnggal orang tuanya merantau, karena di
rumah neneknya banyak saudara-saudara yang lain, jika ada masalah,
saudara ZA lebih sering bercerita/mengadu ke neneknya, neneknya baik
kepada saudara ZA, tetapi di balik itu ZA mengalami kekerasan fisik dan
verbal dari orang tuanya, dia tidak mempunyai dendam karena
menganggap hal itu, hal yg wajar.
2) Masa remaja
Pada waktu ini, orang tuanya sudah menetap di tempat asalnya, tetapi
neneknya meninggal, sehingga ZA tinggal dengan ayah dan ibunya,
ibunya mempunyai sifat sabar dibandingkan ayahnya, pada waktu remaja,
ZA sudha jarang diperlakukan keras seperti kecil dulu, tetapi masih ada
kekerasan verbal, pada masa ini, saudar ZA mencoba hal-hal baru sperti
merokok dll karena lingkungan pertemanannya, belum selesai sampai
lulus bangku MTs, saudara ZA dipindahkan dipondok, lalu ditinggal
ibunya wafat, sehingga saudara ZA merasa sangat sedih dan tidak seaktif
pada masa kecil, jika ada masalah dia lebih memilih mengurung dirinya
dikamar daripada terbuka kepada keluarganya, pada masa ini saudara ZA
juga merasa tertekan karena ayahnya terlalu mengekangnya, padahal pada
masa-masa ini ZA banyak mengeksplore hal baru, di masa ini ZA merasa
sangat sedih.
3) Masa dewasa (setelah lulus SMA)
Setelah lulus, ZA pulang ke tempat asalnya, tetapi pada beberapa waktu
ZA diberi pekerjaan orang tuanya, dan ZA mau tidak mau harus
meneruskan pekerjaan itu, disini ZA belum siap melakukannya, tetapi
lama-kelamaan ZA bisa menerimanya, dan saat ini ZA menjadi tulang
punggung keluarganya, hubungannya dengan ayahn ya tetap sama seperti
dulu, tidak terlalu akrab, ayahnya sudah jarang memarahi ZA, pada masa
ini apabila ZA dirundung masalah, ia lebih memilih keluar untuk sekedar
ngopi daripada di dalam kamar, tapi pada beberapa hal, apabila ia emosi,
secara sponta ZA membanting barang yg ada di dekatnya, tetapi dia tidak
berbicara, hanya diam saja, pada masa ini ZA lebih fokus memperbaiki
dan fokus kepada masa depannya.
4) Hubungan dengan orang terdekat (keluarga & teman)
Hubungan dengan keluarga tidak begitu dekat, ia lebih dekat dengan Alm
ibu dan neneknya, selebihnya hanya mengobrol apabila ada urusan saja,
hubungan dengan temannya seperti orang lainnya, tidak terlalu dekat da
tidak terlalu cuek, biasa saja, apabila hanya sekedar nongkrong, ZA akan
berkumpul dengan teman-temannya, dia tidak terlalu terbuka.

b. Alloanamnesa (wawancara dengan significant other klien, misalnya teman,


ibu klien, kakak klien, dkk)
1) Teman klien
Saudara ZA termasuk orang yg jarang berbicara, sesekali dia
mengeluarkan kata candaan untuk mencairkan suasana, tidak pelit dan
bisa membantu masalah temannya jika dia mau atau luang.
 Kesimpulan wawancara:
Saudar ZA merupakan anak yang aktif saat masa kecil, ia di temani
neneknya, merasa tercukupi kasih sayangnya maupun kebutuhannya, pada
masa remaja ZA lebih menutup diri dan minder karena hal-hal yang ia hadapi
pada masa ini, sehingga ia merasa kekurangan mendapatkan kasih sayang
dari kedua orang tuanya, ia juga menerima apabila mendapatkan kekerasan
fisik maupun verbaal, tanpa ada dendam kepada orang tuanya, pada masa
dewasa ZA lebih banyak merubah keadaanya, ia mulai terbuka lagi,
meskipun hanya kpd orang tertentu, di masa ini ZA juga sudah tau tempat
pelariannya apabila ada masalah, meskipun trauma masa kecil muncul
kembali tanpa ia sadari, seperti marah tak terkendali (membangting barang).

D. Dinamika Psikologis
Pada Analisis ini saya memakai teori psikoanalisa dari sigmund freud, Teori
psikoanalitik adalah teori yang mencoba menjelaskan Sifat dan perkembangan
kepribadian manusia. Item paling populer dalam teori ini terdapat motivasi, emosi
dan aspek internal lainnya. teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang
sebelum konflik aspek psikologis inilah yang biasanya terjadi pada anak-anak atau di
usia muda. Psikoanalisis menawarkan banyak hal Pendidikan. Hubungan di antara
mereka seperti pernikahan di mana keduanya Mitra menyadari kebutuhan satu sama
lain tetapi tidak sepenuhnya memahaminya satu sama lain dan karena mereka juga
tidak mengerti namanya, berkumpullah. Oleh karena itu, tujuan pendidik berdasarkan
analisis psikoanalitik Memberikan pengarahan kepada guru dan siswa tindakan yang
mereka ambil dan kemajuan yang mereka buat untuk melindungi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN (foto saat berproses dengan klien, lembar hasil checklist/psikotes jika ada)

Anda mungkin juga menyukai