Anda di halaman 1dari 4

RAHASIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PSIKOLOGI


RESIDEN KASUS NARKOBA DAN KEKERASAN DI KOTA JAYAPURA

I. IDENTITAS
1. Identitas Subjek
Nama : AD
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tgl. Lahir : Jayapura, 27 Januari 2005 (17 tahun)
Agama : Islam
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Citra Abepura Kota Jayapura

2. Identitas Ayah
Nama Ayah : MM
Agama : Islam
Pekerjaan : TNI
Alamat : Jl.. Citra Abepura Kota Jayapura

3. Identitas Ibu
Nama Ibu : WOS
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Citra Abepura Kota Jayapura

4. Identitas Pembimbing
Nama Pemeriksa : Rr. Retno Handasah, M. Psi., Psikolog
Tujuan Pemeriksaan : Konsultasi Psikologi
Tempat Pemeriksaan : Rehabilitasi sosial Penyalahgunaan Napza YP2MP

Pemeriksaan yang dilakukan:


No. Pemeriksaan Kegiatan
1. Bulan April 2021 Observasi
(2 x Seminggu) Interview residen
konseling keluarga dan Family Support/ Parenting Skill
2. Bulan Mei 2021 Anamnesa
(2x Seminggu) Psikoedukasi
T Terapi mental dan Spritual

II.KELUHAN
Untuk kedua kalinya datang ke Rehabilitasi Sosial Penyalahgunan Napza
YP2MP AD memiliki beberapa keluhan yaitu :
1) Memiliki rasa tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan
RAHASIA

2) Hubungannya dengan keluarga terutama dengan bapaknya selalu sering terjadi


perselisihan dan tindakan kekerasan.

III. RIWAYAT KELUHAN


AD memiliki Permasalahan sering terjadi dengan keluarga terutama
dengan bapaknya ,bila terjadi konflik keluarga AD melampiaskan dengan
berkumpul bersama teman-temanya menggunakan Ganja dan Alkohol. Setiap
ada pertengkaran dalam keluarga yaitu bapak dan ibunya AD mengalami
kesulitan dalam berkonsentrasi sehingga mempengaruhi perasaan dalam
dirinya ,hal ini mempengaruhi dalam pendidikan di sekolah AD juga sering
bolos dan tidak mengerjakan tugas sekolah.
Kurangnya penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah menyebabkan
AD kurang teman di sekolahnya. AD sering menyendiri di kamar dan tidak mau
mendengarkan sesuatu yang kurang di sukainya. AD mengaku mempunyai
sifat keras kepala dan tidak sabaran karena AD mencontoh dari sifat ayahnya
yang juga keras yang sering memukul AD, ketika dipukul bapaknya AD kerap
melawan dan menyamatkan diri sehingga pada saat itu sampai tangan AD
bengkok.
Hubungannya dengan keluarga terutama dengan bapaknya memang
kurang baik karen AD kesal dengan bapaknya yang ketahuan selingkuh
dengan wanita lain, sehingga AD kesal dan AD lebih senang menghabiskan
waktunya diluar dibandingkan di rumah karena permasalhan orangtuanya. AD
kerap pulang pagi hari.
IV. STATUS PRAESENS
1. Status Fisik
AD adalah seorang laki-laki dengan tinggi sekitar 168cm dengan berat
sekitar 60 kg. Berperawakan tinggi berisi Pada pertemuan ini AD memakai baju
kaos dan celana levis dan memakai topi, wajah nya kelihatan baru bangun tidur
dengan mata yang lelah.
2. Status Psikis

AD menyambutnya dengan ramah dengan menjulurkan tangannya


untuk bersalaman tampa ragu – ragu. Walaupun terlihat oleh pemeriksa AD
sebenarnya agak malas untuk di wawancara dan tidak mau ditanya. AD terlihat
mempunya dual personality yaitu di satu sisi ingin menjadi dirinya dan satu sisi
lain ingin menjadi orang lain yang bisa menyenangkan hatinya.
Saat wawancara AD sesekali merunduk dan kadang – kadang kurang
memperhatikan lawan bicara. Kelopak matanya suka melihat kesana kemari dan
tidak fokus dengan pemeriksa. Pemeriksa kadang meningatkan untuk fokus saat
wawancara dan tetap memandang lawan bicara. AD lalu fokus dengan
pemeriksa dan menjawab semua pertanyaan yang di ajukan,walau kadang –
kadang minta di ulang pertanyaan yang di ajukan.
V. OBSERVASI
Selama wawancara berlangsung, AD agak jarang menjaga kontak
mata dengan pemeriksa, ia hanya sesekali untuk melihat ke arah
pemeriksa. Terkadang suaranya terdengar jelas dan tiba-tiba suaranya menjadi
lebih kecil sehingga meminta AD untuk mengulangnya kembali. Hubungannya
dengan orang tuanya penuh perhatian dan harmonis.
Ketika AD menceritakan tentang dirinya, hubungannya
dengan keluarganya terlihat kurang bersemangat seolah – olah menutupi.
RAHASIA

Dengan bapaknya AD kurang menyukainya dengan alasan ribet katanya. Hal


ini di diam sampai saat in. AD bila mngalami pertengkaran selalu di
selesaikan dengan pemakaian ganja dan minum-minum sehingga AD
ditangkap oleh polisi. AD memiliki sifat tidak sabaran.
VI. ANAMNESA
1. Latar Belakang Keluarga
AD adalah anak pertama dari 3 bersaudara dengan urutan sebagai
berikut:
Dua laki dan satu perempuan. AD mengungkapkan bahwa ayahnya jarang
memperhatikan dirinya, sekolah ataupun tugas-tugas dari sekolah tidak
diperdulikan oleh ayahnya. Namun menurutnya dibandingkan dengan anak
anak yang lain ayah masih lebih memperhatikan adiknya yang bungsu dan dan
adik laki-lakinya. Biasanya AD akan diam saja dan memendam perasaannya.
AD merasa kesal saat bapaknya selalu bertengkar dengan ibuknya karena
masalah perselingkuhan bapaknya dengan wanita yang lain. Bapaknya sering
merusak barang-barang di rumah pada bertengkar. Namun AD tidak mau ikut
campur dengan masalah orangtuanya, sehingga SD lebih suka bermain diluar
bersama teman-temanya.
Lingkungan tempat tinggal kurang mendukung karena banyak sekali
pengguna narkoba namun AD lebih nyaman untuk bermain dengfan teman-
temannya yang seperti itu. walaupun dalam pergaulan AD selalu di batasi.
Namun itu terjadi Sewaktu di SMP AD suka sekali membolos dan ikut teman –
teman tawuran dan mencoba ganja. Sehingga sekolah AD juga terganggu.
2. Riwayat Pendidikan
Sekarang AD kelas 1 SMA, Selama sekolah dasar hingga sampai SMP
walaupun tidak mengalami gangguan dalam konsentrasi belajar walaupun pada
saat itu sudah memakai Narkoba. AD mengalami gangguan konsentrasi belajar
saat SMA. Semua dilakukan Mula- mula coba-coba Narkoba dari teman-
temannya.
3. Emosi dan Dorongan
AD merupakan sosok yang tertutup untuk menceritakan masalah
pribadinya. Ia sulit untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan
perasaannya kepada orang lain. Namun setelah digali dan dipancing AD mau
menceritakan masalah yang telah terjadi pada dirinya. AD memiliki sifat tidak
sabar dan kurang dalam berkosentrasi
4. Relasi Sosial dan Heteroseksual
AD anaknya mudah bergaul dengan teman-tean dilingkunganya namu,
AD tidak bisa menjaga dirinya dari teman-teman yang dapat mempengaruhi
dirinya dari bahayanya Narkoba.
VII. KESIMPULAN SEMENTARA
AD dalam melakukan sesuatu kurang konsentrasi seperti banyak yang di
pikirkan dan hubungan dengan orang tua cukup perhatian dan harmonis kecuali
dengan kakak keduanya sering terjadi pertikaian. Malas dan tidak mau
berinteraksi dengan lingungan luar. Dalam keagamaan biasa saja dan kurang
aktif dengan organisasi dan lingkungan. Untuk fisik dan mental dalam keadaan
sehat.
RAHASIA

VIII. DIAGNOSA
Berdasarkan simptom-simptom yang muncul serta hasil pemeriksaan
psikologi pada AD, maka diagnosa yang dapat ditegakkan adalah:
Axis I : pemakaian Ganja
Axis IV : Masalah dengan primary support group (keluarga)
Axis V : 71-80 Jika gejala hadir, mereka adalah reaksi sementara dan
diharapkan mampu stressor psikososial (misalnya, kesulitan berkonsentrasi setelah
pertengkaran keluarga), tidak lebih dari sedikit penurunan fungsi sosial, pekerjaan,
atau sekolah (misalnya, sementara tertinggal dalam proses sekolah).

IX. RANCANGAN INTERVENSI


Berdasarkan analisis gangguan yang dimiliki AD, maka intervensi yang
tepat diberikan pada AD adalah Cognitive-behavior therapy, terapi mental-
Spritial dimana tujuan dari terapi ini terapis memberikan pemahaman tentang
bagaimana pikiran dan perasaan dapat mempengaruhi seseorang dalam
berperilaku. Diharapkan terapi ini dapat mengubah pikiran negatif AD yang
menyebabkan terjadi kecemasan menjadi pikiran positif, dan AD memiliki
keterampilan yang lebih baik untuk menyelesaikan masalahnya.

X. HASIL DAN TUJUAN INTERVENSI


Menghilangkan Keteregantungan Terhadap Napza, serta memulihkan
kondisi Fisik, psikologis dan sosial pada klien yang paling penting adalah klien
dapat melaksanakan keberfungsian sosial kembali dilingkungan masyarakat.

Kota Jayapura, 21 Juni 2021


Psikolog Pemeriksa

Rr. Retno Handasah, M. Psi., Psikolog


SIPP.0565-16-2-1

Anda mungkin juga menyukai