Anda di halaman 1dari 11

PEMAKNAAN

KEBAHAGIAAN REMAJA
BROKEN HOME
Menurut Amato dan Sobolewski (2011) remaja yang mengalami perceraian
orang tuacenderung mengalami ketidak-bahagiaan, rendahnya kontrol diri,
dan tidak memilikikepuasan dalam hidup. Selain itu, remaja dengan kondisi
keluarga broken homesering mengalami tekanan mental seperti depresi, hal
ini yang menyebabkan biasanya anak memiliki perilaku sosial yang buruk
(Aziz, 2015).
yang dilakukan oleh Aziz (2015) di Kota Banda Aceh menunjukkan bahwa
remaja dengan keluarga broken homememiliki perilaku-perilaku yang
menyimpang, seperti tidak sopan, tidak mengerjakan tugas sekolah, tidak
memiliki motivasi untuk belajar, dan suka mencari perhatian dari orang lain
Bagi remaja,perceraian adalah sesuatu yang tidak mudah dan membutuhkan
tahapan atau proses yang membantu remaja untuk menerima keputusan
kedua orang tuauntuk bercerai(Woofolk, dalam Aminah, 2012).
TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat makna kebahagiaan pada
remaja yang orang tuanya telah bercerai
DAMPAK PERCERAIAN

• Remaja yang menjadi korban peceraian mengalami masalah karena telah menjadi
korban akibat dari kurangnya perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh
kedua orang tuanya yang tidak lengkap lagi, Selain itu banyak remaja dari
korban perceraian ini merasa bahwa karena dirinya lah kedua orang tua nya
bercerai yang mengakibatkan adanya penurunan dalam prestasinya disekolah
• Remaja dari orang tua yang bercerai cenderung dianggap kurang baik secara
social,maupun edukasional dibanding anak yang diasuh oleh orang tua yang
lengkap
• Remaja yang berasal dari orang tua yang sudah bercerai cenderung kurang baik
secara social, mauoun edukasional dibandingkan dengan anak yang berasal dari
orang tua yang utuh.
• Kondisi seperti ini menimbulkan asumsi bahwa siswa yang memiliki orang tua
yang bercerai secara psikis kurang baik karena kurang mendapatkan perhatian
serta kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua dan mengakibatkan prestasi
akademik yang buruk....
• Remaja yang memiliki latar belakang broken home cenderung untuk
mencari perhatian dengan cara melanggar aturan, caper, berpenampilan
aneh, dan lain-lain.
• Hal tersebut merupakan suatu usaha dari remaja tersebut untuk
memenuhi perhatian yang seharusnya diberikan kepada orang tua.
TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kebahagiaan pada remaja
yang orang tuanya bercerai
MANFAAT

• Bagi Anak Remaja Broken Home


Dengan adanya makalah ini kami berharap akan bermanfaat bagi para anak
anak remaja yang memiliki latar belakang Broken Home untuk tetap
semangat dan lebih menerima keadaan yang terjadi tanpa harus saling
menyalahkan satu sama lain. Walaupun kalian berasal dari keluarga yang
tidak lengkap jangn menjadikan itu alasan untuk menyerah namun gunakan
itu sebagai penyemangat.
• Bagi anak remaja yang memiliki orang tua utuh
Semoga dengan adanya makalah ini kami berharap kalian untuk lebih
menghargai dan menghormati orang tua kalian selagi masih ada karena
kalian lebih beruntung dibandingkan dengan anak anak yang broken home.
 
METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur.


Peneliti melakukan wawancara pada AN dan YA yang keduannya berusia
14 tahun dan memiliki orang tua yang telah bercerai.
RESPONDEN 1 (AN)
LAKI LAKI 14 TAUN

• Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada AN serta beberapa narasumber lain, dapat
dilihat secara keseluruhan bahwa AN sudah terbiasa dengan keadaan sekarang yaitu
menjadi anak broken home. Oleh karena hal ini membuat AN menjadi pribadi yang
mandiri dan apa lagi dia sekarang hanya tinggal dengan neneknya yang membuatnya dia
harus berpikir lebih dewasa dari pada teman sebayanya.
• Responden terkadang jika melihat teman teman sebayanya berkumpul dengan kedua
orang tua nya responden lenih memilih terdiam sambil memandangi dan lama kelamaan
akan menjauh dan pergi ke tempat lain mungkin hal ini dikarenakan responden ingin
merasakan apa yang dirasakan oleh anak anak yang memiliki orang tua lengkap.
• Menurut hasil wawancara dengan nenek AN, responden ini memang anak yang pendiam
dan saat berbicara dengan ibunya di telfon pun si AN tidak berbicara banyak tentang
kesehariannya dan tentang apa yang dia rasakan. Saat diberi uang bulanan pun si AN
tidak menggunakannya untuk foya foya, ia pergunakan hanya untuk kebutuhan yang
penting seperti bayar sekolah dll dan AN ini juga bukan anak yang manja.
RESPONDEN 2 (YA)
PEREMPUAN 14 TAUN

• Dari wawancara dengan YA, dapat dilihat bahwa YA untuk sekarang terlihat seperti
anak anak normal biasanya terlihat senang dan aktif. Jika YA merasa takut ia akan
terdiam dan menjadi gugup. YA ini anak nya tidak mudah tersinggung karena ia merasa
semua yang dilakukan temannya itu hanya becanda dan tidak terlalu dipikirkan oleh YA
dan YA ini juga termasuk anak yang selalu berpikir positif terhadap suatu apapun.
• Saat dikelas, YA memiliki banyak teman yang dekat dengannya dan juga ia merupakan
anak yang aktif bertanya dikelas dan tak jarang YA mendapat peringkat dikelasnya.
Selain aktif dikelas, dalam bertemanpun YA tidak pilih pilih dalam mencari teman
siapapun bisa menjadi teman YA dengan berbagai latar belakang yang berbeda beda.
Pada saat mendapatkan kesusahan dalam pelajaran, YA tidak malu malu dalam bertanya
dan jika ditanya sama guru pun YA akan tegas dalam menajwabnya. Tugas tugas yang
diberikan gurupun tidak pernah telat dalam pengumpulannya sehingga tepat waktu.
• Selain ramah disekolah, dilingkungan rumahpun YA anak yang sopan dan suka bertanya
ketetangga sekitar dan dia juga anak yang ramah mungkin ini juga disebabkan karena
ibu YA yang berjualan dan sering bertemu dengan banyak orang.
KESIMPULAN

Dengan demikian pemaknaan kebahagiaan menurut remaja


broken home adalah mendapatkan sebuah perhatian dan
support kepada mereka, karena mereka sejatinya telah
kehilangan rasa sayang dan perhatian dari orang tua mereka

Anda mungkin juga menyukai