DI SUSUN OLEH:
NIN : 1193351034
Demikian kata kata ini saya sampaikan agar pebanca nantinya memaklumi kesalahan-
kesalahan yang ada didlam tugas saya ini, demikian saya sampaikan trimakasi.
A.KEUNGGULAN ................................................................................... 13
B.KELEMAHAN ...................................................................................... 13
A.KESIMPULAN ..................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya pengembangan manusia tidak lain adalah upaya mengembangkan segenap
potensi yang ada pada diri manusia secara individu dalam seluruh dimensi kemanusiaanya
agar dirinya menjadi manusia yang seimbang antara kehidupan individu dan sosialnya.
Bimbingan Konseling sebagai bagian yang terpisahkan dari proses pendidikan secara
keseluruhan merupakan upaya yang memungkinkan peserta didik mengenal dan menerima
diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungan secara positif dan dinamis, serta
mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan
produktif sesuia dengan peran yang diinginkannya dimasa depan
Dalam pasal 27 Peraturan pemerintah Nomor 29 tahun 1990 menegaskan bahwa Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan.Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi
dimasukkan agar pserta didik mengenal lingkungan secara obyektif, baik lingkungan social
maupun lingkungan fisik, dan menerima berbagai lingkungan itu dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Tujuan
- untuk mengetahui perbedaan bimbingan dan konseling
C. Manfaat
- agar kita tau bagaimana cara kerja bk
-
BAB II
IDENTITAS & ISI BUKU
A. IDENTITAS BUKU UTAMA
Judul : Dasar-Dasar Penyuluhan(konseling)
Pengarang : Mohamad Surya
Penerbit :Departemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jendral pendidikan
tinggi
Tahun Terbit :1998
Cetakan :-
Kota : Jakarta
Tebal Buku : 330 halaman
ISBN :-
BAB I
Konsep Dasar bimbingan
A.bimbingan dalam pendidikan
1. Faktor sosial-kultural.
Kebutuhan akan layanan bimbingan dalam proses pendidikan berkaitan erat dengan
dengan pandangan akan hakekat dan karakteristik makna dan fungsi pendidikan dalam
keseluruhan aspek kehidupan. Disamping itu kebutuhan layanan bimbingan juga berkaitan
erat dengan pandangan dan hakekat dan karakteristik subjek didik
3. Faktor guru
Sebagai pendidik tugas dan tanggung jawab guru yang paliang utama adalah mendidik
yaitu membantuk subjek didik untuk mencapai kedewasaan. Untuk dapat melaksanakan
tugasnya degan baik maka seorang guru hendaknya memahami segala aspek pribadi anak
didik sebagi segi jasmani maupun segi psikis. Guru hendaknya mengenal dan memahami
tingkat perkembangan peserta didik, sisitem motivasi/kebutuhan, pribadi, kecakapan,
kesehatan mental dan sebagainya. Tindakan yang bijaksana akan timbu juga apabila guru
benar benar memahami seluruh priadi anakdidik.
4. Faktor psikologis
Berikut ini akan diuraikan mengenai beberapa masalah psikologi merupakan latar belakang
perlunya bimbinan disekolah.
e. masalah belajar
Sekolah dasar pada hakekatnya merupakan lingkunga pendidikan formal yang pertamakali
dimasuki oleh anank anank sesudsh mendapat pendidikan pada lingkungan keluarga yaga
lebih bersiafat informal
Perguruan tinggi bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli untuk untuk mengisi
teknostruktur dalam masyarakat. Hal ini berarti bahwa para kualifkasi ahkli baik secara
akademi maupun propesional.
Peranan bimbingan dalam pendidiksn luar sekolah sistem persekolahan adalah sebagai
konsukuensi dari pandangan bahwa pendidikan itu brlangsung seumur hidup baik desekolah
maupundiluar sekolah pun layanan pembimbing berperah membantu subjek didik dalam
memcapai perkembangan optiamal
C.Pengertian Bimbingan
Istilah bimbingan merupakan terjemahan di bahasa guidance dalam bahasa inggles. Sesuai
dengn istilahnya, maka bimbingna dapat diartikan secara umum sebagai suatu bantuan atau
tuntunan.
BAB II
KONSEP DASAR KONSELING
A.PENGERTIAN KONSELING
Seperti ysng telah dikemukakan dalam uraian terdahulu, bahwa konseling merupakan
bagian dari bimbingan baik sebagai pelayanan mapun sebagia teknik. Konseling merupakan
inti kegiaatan bimbingan secara keseluruhan dan lebih berkenaan dengan masalah individu
secara pribadi. Mortensen (1964 : 301) mengatakan bahwa, ‘’guindance is the heart of the
guidance program.” Dan ruth strang menyatakan bahwa” guidance is bosrder : conseling is a
most important tool of guidance” ( Ruth strang, 1953). Jadi, konseling merupakan int dan alat
yang palaling penting dalam bimbingan.
Menurut defenisi teknis dan modern maka sejarah dan konseling dapat dikatakan belum
lama. Peristiwa- peristiwa teretu sebagai rangkaian sejarah konseling dikemukakan oleh
borrow.
- Priode formatif
- Perkembangan kemudian
- Perkembangan selanjutnya
2. Faktor fakor dan kekuatan historis
Perkembangan konsep dan teknis konseling modren merurupakanakan geakan yang harus
Mempengaruhi oleh faktor faktor sosial, psikologis dan lingkungan
- Pengaruh repormasi sosial
- Bimbingna vokasional
- Gerakan stuni kanak – kanak
- psikometrik
- pengaruh gerakan kesehatan mentak
- gerakan psikoanalisis kewajiban belajar
- client-centered therapy
- depresi dan perang
- bantu pemerintah
3. Perubahan Individu Tertentu
4. kedudukan konselig masa kini
5. Organisasi Profesional
Di america serikat, konseling berkembang pesat sebagai kebuhan dari dalam berbaai
aspek kehdupan. Awal tahun 1950 konseling menjadi berkembangan luas dari ruang
lingkupnya dan tujuan serta sarananya. Hal ini mendorong perlunya suatu wadah
organisasi profisional yang mandiri, mengingatkan bahwa tidak mungkin mrenjadi
bagian dari A P A (american psychological Association) karena banyak para konselor
yag bukan psikolog
6. Perkembangan Diindonesia
Kegiatan layanan bimbingan dan konseling di indonesia lebih banyak berpusat pada
kegiatan pendidikan terutama pendidikan formal disekolah dalam berbagai jenis dan
tingkat. Sesungguhnuya kehadiran ayanan bimbingan dan konseling di indonesia telah
ada seecara imfilis sejalan dengan kegiatan belajar di pendidikan itu sendiri. Hal ini barti
bahawa layanan bimbingan bukanlah sebagai sesuatu yang baru dalam pendidikan
bahkan dan dalam berbagai aspek kehidupan. Layanan bimbingan dan konseling dalam
bentuk layanan yang eksplisit secara sisitematis dan terarah baru mulai dirintis dalam
pertengngahan thun enam puluh dan kemudian dan kemudian dibenahi dan diman-
tapkan dalam dekade- dekade selanjutnya.
C. KONSELING SEBAGAI HUBUNGAN YANG BERSIFAT MEMBANTU
Makna “pembari bantuan“
“Pemberi bantuan ” merupakan istilah yang sukar untuk dijelaskan, karena mempunyai
arti yang sangat individual, dalam arti maknannya sangat tergantung pada orag yang
berkepentingan. Makna itupun pada hakekatnya sanagat bergantung pada kepada keudayaan
dari orang yang menafsirkannhya. Upaya yang berupa pemberian bantuaan dapat ditafsirkan.
Upaya yang berupakan pemberian bantuan yang dapat ditafsirkan sebagai penghinaan atau
sebagai peruatan turut campur seseorang dengan urusan orang lain.
Psikologi Terapeutik
Membantu (help) merupakan uaya mengkaji kondisi kepada individu untuk mememnuhi
kenbutuhan akan asa aman, kasih sayang, hormat, harga diri, tindakan yang menentukan,
perubuhan yang bkan ang bersifat aktualisa diri. Seorang “helper” profesional perlu menadari
bahwa dia bukan seseorang yang serba mampu memberikan pertolongan kepada kliennya, dia
harus menyadari kelemahan- kelemahan dan kebutuhan kebutuhannya sendiri, supaya dia
dapat benar-benar dapat membantu kliennya dia harus menyadari kelemahannya dan
membedakan “bantuan “ dari “kontrol” dan “ kebutuhan sendiri untuk kasih sayang,
kekuasan dan gengs.” Dia harus menghayati bahwa keberhasilan bantuannya
merupakan”hadiah “yang paling penting disamping insentif lain.
BAB III
UNSUR-UNSUR POKOK KONSELING
2. Tujuan Konseling
a. perubahan perilaku
c. pecahan masalah
d. keefektifan personal
e. penganbilan keputusan
3. Klarisifikasi Tujuan-Tujuan
Uraian ini berisi ringkasa nilai –nilai yng berkaitan dengan konselor dan konseli, yang
meliputi:
1. Pendekatan, Teknis dan kriteria untuk untuk mempelajari konsep konselor dan konseli
2. karakteristik konselor
3. karakteristik yang membedakan knselor efektif dengan konselor kurang efektif
4. karakteristik konseli
Kelamcaran konseling ditunjang oleh bebepa unsur tertentuksn yang dibedakan antar
kondiri eksternal dan kondisi internal. Kedua kondisi ini hendaknya diperhatikan agar
tercapai proses konseling yang efektif.
BAB IV
TEKNIK - TEKNIK KONSELING
B.TEKNIK-TEKNIK HUBUNGAN
Dalam melakukan proses konseling, konselor harus mempersiapkan tiga hal yaitu;
membentuk kesiapan untuk konseling, memperoleh riwayat kasus, evaluasi psikodiagnostik.
Kesiapan untuk konseling merupakan kondisi yang harus dipenuhi sebelum klien membuat
hubungan konseling. Riwayat kasus (case history)adalah suatu kumpulan fakta yang
sistematis tentang kehidupan klien sekarang dan masa lalu. Psikodiagnosis merupakan
observasi gejala, penyataan tentang masalah klien, memperkirakan sebab kesulitan,
kemungkinan teknik konseling untuk memecaahkan masalah, dan memperkirakan hasil
konseling dalam bentuk tingkah laku klien di masa yang akan datang. Juga diharapkan
konselor untuk menguasai berbagai teknik dalam hubungan antara konselor dengan konseli
seperti berikut :
- Teknik raport
“en raport” berarti suatu kondisi saling memahami dan mengenal tujuan bersama.
Tujuan utama teknik ini adalah menjembatani hubungan antara konselor dengan klien,
sikap penerimaan dan minat yang mendalam terhadap klien dan masalahnya.
- Refkelsi perasaan
Merupakan usaha konselor untuk menyatakan dalam bentuk kata-kata yang segar dan
sikap yang esensial. Refleksi ini merupakan teknik pertengahan yang digunakan
setelah hubungan permulaan dibuat dan sebelum pemberian informasi dan tahap
interpretasi dimulai
- Teknik penerimaan
Merupakan cara bagaimana konselor melakukan tindakan agar klien merasa diterima
dalam proses konseling.
- Teknik strukturing
Merupakan teknik penetapan batasan oleh konselor tentang hakekat, batas-batas dan
tujuan proses konseling pada umumnya, dan hubungan tertentu pada khususnya.
- Diam sebagai suatu teknik
Dalam proses konseling “diam”(tidak bersuara) dapat merupakan suatu teknik
hubungan konseling.
- Teknik memimpin
Dalam teknik memimpin ini mempunyai dua arti. Pertama, menunjukkan keadaan
dimana konselor berapa didepan atau disamping pikiran klien. Kedua, keadaan
dimana konselor mengarahkan pemikiran klien pada penerimaan perkataan konselor.
- Memberika jaminan
Merupakan pemberian ganjaran di masa yang akan datang yang bertujuan untuk
mengurangi rasa cemas klien dan memperkuat pola-pola tingkah laku yang baru.
- Keterampilan mengakhiri
Merupakan teknik mengakhiri interview konseling dalam proses konseling.
Dalam proses konseling terdpat kondisi yang dapat membantu atau menghambat
proses konseling tergantung bagaimana hal itu dinyatakan dan tangani ketiga kondisi itu
tersebut adalah transfermasi (transferencen) kontertransferensi (countertranferencen) dan
resisitense (resisitensi).
1) HAKEKAT INTERPRETASI
2) TEKNIK TENIK INTERPRETASI
C. PENGUNAAN NASEHAT.
1) Nasihat dalam konseling
2) Tes dan observasi dalam konseling
3) Prinsip-prinsip penggunaan tes dalam konseling
BAB V
TEORI-TEORI KONSELING
Sebagai suatu kegiatan profesional dan ilmiah, pelaksanaan konseling bertindak dan
bertiti tolok dari teori teori ysng dikaji yang sebagai acuannya. Pada umumnya teori diartikan
sebgai suatu pernyataan atau prinsip-prinsip umum yang didukung oleh data untu
menjelaskan suatu fenomena. Lahirnya suatu teori mempunyai kaitan dasar pribadi, sosiologi
dan filosofis. Suatu teori diatukan sebagai suatu pernyataan prinsip Pada umumnya teori
diartikan sebagai suatu pernyataan prinsip-prinsip umum yang didukung oleh data untuk
menjelaskan suatu fenomena. Menurut Stefflre dan Matheny (Shetzer & Stones, 1980, 232)
pada umumnya teori mempunyai dua unsur yaitu unsur keyakinan dan kenyataan. Keyakinan
adalah cara pandang individu memandang data dengan penjelasan yang dapat diterima,
sedangkan kenyataan ada data perilaku yang dapat diamati dan dijelaskan.
Lahirnya suatu teori mempunyai kaitan dasar pribadi, sosiologis, dan filosofis. Teori
konseling muncul bersamaan dengan munculnya konseling itu sendiri sejak permulaan abad
20. Berikut adalah teori yang berorientasi kognitif :
BAB VI
TEORI-TEORI KONSELING ( II )
Seperti yang telah dikemukakan dalam bab V, dalam bab ini dibahas mengenai
beberapa teori konseling yang berorientasi efektif. Adapun terori yang dikemukakan ialah
psikoanalisi, individu psikology( Adleran ), analisis transaksional, client-centered, terapi
destalt.:
- Psikoanalisa
Merupakan suatu metode penyembuhan yang lebih bersifatpsikologis dari pada cara-
cara fisik. Tokoh utama psikoanalisa adalah Sigmund Freud, mengungkapkan tentang
konsep ketidaksadaran dalam kepribadian. Mulanya Freud mengembangkan teorinya
tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab ganguan jiwa. Konsep Freud yang anti
rasionalisme menekankan motivasi tidak sadar, konflik dan simbolism sebagai konsep
primer. Menurut Freud manusia mempunyai tiga sistem kepribadian yaitu Id, Ego,
dan Superego. Id merupakan aspek biologia yang merupakan sistem kepribadian yang
asli dan dibawa sejak lahir seperti insting. Ego adalah aspek psikologis yang timbul
karena kebutuhan organisme untuk berhubungan dengan dunia kenyataan. Dlam
melaksanakan fungsi ini selalu ego mempersatukan pertentangan-pertentangan antara
id dan superego dengan dunia obyektif. Superego merupakan aspek sosiologis dan
mencerminkan nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat yang ada didalam
kepribadian individu.
- Individual Psychology
Dikembangkan oleh Alfred Adler, sebagai suatu sistem yang komperatif dalam
memahami individu dalam kaitannya dengan lingkungan sosial. Struktur utama
individual psychology adalah bahwa perilaku manusia dipandang sebagai suatu
kompensasi terhadap perasaan ferioritas (harga diri kurang). Perasaan lemah tidak
berdaya dan berkembang karena pengalaman hidup anak bersama orang dewasa, atau
pandangan kekurangan dalam organtubuh. Tujuan konseling menurut Adler adalah
mengurangi intensitas perasaan rasa rendah diri, memperbaiki kebiasaan-kebiasaan
yang salah dalam presepsi, menetapkan tujuan hidup, mengembangkan kasih sayang
terhadap orang lain, meningkatkan kegiatan. Klien harus dibantu untuk percaya diri
dan tidak khawatir akan langkah yang ditempuhnya.
- Analisa Transaksional
Eric Berne merupakan pelopor dalam teori ini. Dalam terapi ini hubungan antara
konselor dengan klien dipandang sebagai suatu transaksional(interaksi, tindakan yang
diambil, tanya jawab) dimana masing-masing pertisipan berhubungan satu dengan
yang lainnya sebagai fungsi tujuan tertentu. Tujuan konseling adalah membantu klien
dalam memperogram kepribadiannya agar dapat membuat ego state berfungsi pada
analisa yang tepat. Terapi ini membuat orang dapat menganalisis transaksi dirinya
sendiri.klien dibantu untuk menjadi dirinya sendiri dalam berbuat, bermain dan
menjadi orang yang mandiri dalam memilih apa yang mereka inginkan.
- Client-Centered
Client –centered atau juga sering disebut sebagai konseling teori diri (self theory).
Konseling client-centered menekankan pada kecakapan klien untuk menemukan isu
yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Terpenting dalam
hubungan konseling ini adalah pembentukan suasana hangat, permisif, dan
penerimaan yang dapat membuat klien untuk menjelajahi struktur dirinya dalam
hubungan dengan pengalamanya yang baik. Konsep pokok dalam teori ini
menyangkut konsep mengenai diri sendiri (self), aktualisasi diri, teori kepribadian,
dan hakekat kecemasan. Dalam layanan konseling proses disorganisasi dan
reorganisasi diri, berupaya untuk meminimalkan rasa diri terancam dan
memaksimalkan dan menopang eksplorasi diri. Konselor yang efektif dalam
konseling clien-centered adalah seorang yang dapat mengembangkan sikap dalam
oraganisasi pribadinya, dan dapat menerapkannya secara konsisten dengan teknik
konseling yang digunakan.
- Terapi Gestalt
Terapi ini diciptakan dan dikembagkan oleh Frederick S. Perls (1892-1970). Terapi
ini dikembangkan dari sumber dan pengaruh tiga disiplin yang sangay berbeda yaitu
psikoanalisis, fenomenologi eksistensialisme dan psikologi Gestalt. Terapi Gestalt
mengemukakan teori mengenai struktur dan perkembangan kepribadian yang
mendasari terapinya serta serangkaian eksperimen yang dapat dipergunakan langsung
oleh pembacanya. Menurut Perls konsep kepribadian disusun oleh freud tidak
sempurna, sebab Freud tidak merumuskan lawan superego dengan jelas dan nyata.
Perls menyebut superego/top dog sebagai lawan dari unde dog. Perls berpendapat,
individu tersiksa oleh kedua kekuatan dari dalam tersebur, yaitu top god dan under
dog yang selalu berlomba ingin mengontrolnya. Konflik ini tidak pernah sempurna
dan merupakan suatu bentuk penyesuaian diri. Tujuan utama konseling Gestalt adalah
untuk meningkatkan proses pertumbuhan klien dan membantu klien mengembangkan
potensi manusiawinya.
BAB VII
LAPANGAN APLIKASI KONSELING
A. KONSELING PERKAWINAN
Konseling perkawinan merupakan usaha untuk membantu suami dan isteri
dalam hubungan perkawinan mereka. Tujuannya adalah agar individu
memperoleh penyesuaian yang baik dalam kehidupan perkawinan. Terapi dalam
bidang perkawinan merupakan suaru proses bantuan yang bersifat profesional dan
interdisipliner. Dimana sebagai ahli seperti psikiater,psikologis,dokter,dsb
bekerja sama secara intensif untuk membantu pasangan individu memperoleh
penyesuaian yang sehat dalam kehidupan perkawinan. Konseling perkawinan
juga diberikan kepada pasangan yang akan memasuki perkawinan.
PEBAHASAN
A. KEUNGGULAN
- Buku muhhamad surya lebih tepat diunakan untuk pembelajaran dimata kuliah buku
dasar dasar bk oleh prayino .
- Penjelasan materi tentang dasar dasa bimbingan dan konseling dlam buku dasar dasar
penyuluhan ( konseling ) lebih rinci dibanding kan dengan buku dasar daar bimbingan
dan konseling dibsandingkan dengan buku pembanding.
- dibuku dsar dasar penyuluhan (konseling ) kata kata yang digunkan tidk bnyak
mengunakan kata kata kiasan sehingga tepat sekali bagi orang yang oertama kali ingin
belajar tentang dasar dasar bimbingan dan koseling dibandig kan dengan buku dasar
dasar bimbingan dan konseling
- materi yang dibahas dalam buku utama lebih rinci dibnding kan buku pembandig
karena di buk utama segala sesuatu jenis jenis itu dijelaskan secara detail tidsk dngan
buku pembanding hanya membuat jenis jenisnya tidak ikut menjelaskannha.
-
B. KEKURANGAN
- Didlam buku utama penjelasan meterinya terlalu bertele tele sehinggga harus
memham betul apa yang disampaian didalam penjelasan tersebut karena sengkin
teralu bertele tele dalam membwrikan penjelasan dibandingkan buku pembnding
penjelasannabrebih ringkas dan mudh untuk dimengerti
- Buku utama tersebut tidsk bnyk lgi eedar sehinng banyak orang yang tidak mendapat
kan buku ini padahal buku terebut bisa dijadiakan buku referensi dbandingkan buku
daar dasar bk yang bnyak beredar dipasaran sehingga mudah didapatakan
- Bab buku utama lebih sedikit dibandingkan buku pembanding sehingga buku
muhammad surya tidak efesian untuk dijadikan buku reverrensi.
-
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Buku ini dapat menjadi pedoman bagi pembelajaran, di dalam buku ini bahasa yang digunakan
sangat baik .Dalam buku ini dapat kita ketahui apa itu bimbingan apa iu knseling dan hubungn
penyuluhan, kita bisa tau bagaimana cara kinerja bk dalam dunia pendidikn dan peran perannya dan
juga bagaimana teknik teknik yang digunakan bimbingan dan konseling dalam menghadapi konseli.
Disini kita juga belajar apa saja teori teori yang ada dalam bimbingan dsnkonseling untuk digunakan
dalam hal untuk membantuk peserta didik dan konselin, dibuku terbut kita juga mempelajari tentang
bagai mana lapangan aplikasi konseling.
B.SARAN
Buku ini dapat direvisi ulang untuk menambah ilustrasi-ilustrasi didalamnya serta lebih
memberi warna agar menarik minat pembaca dsn juga jumlah buku yang beredar sudah menipis
sehingga prang yang ingin mencari buku ini kesulitan untuk mendapatkannya.
DAFATRA PUSTAKA