Anda di halaman 1dari 4

PT.

AVISENA MANDIRI SEJAHTERA

RUMAH SAKIT UMUM AVISENA


JL.Melong No. 170 CIMAHI
Telp.022 6000830

NOTULEN KEGIATAN IN HOUSE TRAINING KOMUNIKASI EFEKTIF


Hari/tanggal : 6 November 2019 (Sesi 1, jam 08.00-12.00).
Tempat : Aula Lantai 1
Notulis : Intan F.N, Amd.Kep.
Agenda : In House Training Komunikasi Efektif

 Komunikasi efektif dirumah sakit akan meningkatkan keselamatan pasien sehingga


terhindar dari kasus sentinel.
 Komunikasi adalah proses penyampaian atau berbagi informasi, efektif artinya
membawa hasil atau sesuai dengan harapan atau tujuan.
 Mehrabian mengungkapkan bahwa bagian terbesar proses komunikasi adalah body
language/ visual sebesar 55%, untuk itu harus dimaksimalkan dalam melakukan
komunikasi efektif.
 Komponen komunikasi yang efektif harus memenuhi kriteria adanya pengirim pesan,
pesan yang dikirimkan, bagaimana pesan itu dikirimkan, adanya penerima pesan dan
umpan balik.
 Komunikasi efektif dirumah sakit terdiri dari 2 jenis yaitu komunikasi antar petugas
kesehatan dan antara petugas kesehatan dengan pasien.
 Komunikasi antar petugas kesehatan atau profesional pemberi asuhan dapat melalui
metode SBAR (Situation, Background, Assesment, dan Recomendation,) dan tidak
lupa untuk menambahkan Intro diawal sebelum memakai formula SBAR.
 Setiap perintah yang diterima ditulis dan dibacakan ulang, untuk terapi terutama yang
termasuk LASA (Look Alike Sound Alike) harus dilakukan pengejaan menggunakan
ejaan alfhabet internasional.
Cimahi, 6 November 2019

Sekretaris Ketua Pokja MKE

( Intan F.N, A.md.Kep) (Senia Adya V, S.ST)


PT. AVISENA MANDIRI SEJAHTERA

RUMAH SAKIT UMUM AVISENA


JL.Melong No. 170 CIMAHI
Telp.022 6000830

NOTULEN KEGIATAN IN HOUSE TRAINING KOMUNIKASI EFEKTIF


Hari/tanggal : 6 November 2019 (Sesi 2, jam 13.00-17.00).
Tempat : Aula Lantai 1
Notulis : Hilma Aulia H, Amd.Kep.
Agenda : In House Training Komunikasi Efektif

 Lima kunci komunikasi efektif petugas kesehatan dan pasien dalam edukasi terdiri dari 5
hal penting yaitu ;
1. Tersenyum.
Cara membangun hubungan baik/ mendapatkan kepercayaan sedini mungkin
dengan pasien. Tidak lupa untuk menggunakan kontak mata sebagai sinyal
positif yang dikirimkan ketika memulai percakapan.
2. Berbicara dengan jelas.
Hindari bicara cepat, suara lirih atau parau. Jika merasa kurang jelas, rubahlah
gaya bicara.
3. Santai/relax.
Jika edukator gugup, itu berarti edukator tidak memahami materi secara
komprehensif. Pasien juga tidak akan nyaman saat kita mengedukasi dengan
gugup.
4. Tidak monoton.
Buat topik pembicaraan menjadi variatif, diselingi humor yang tidak berlebihan
atau sesekali rubah intonasi ketika menyampaikan pesan inti.
5. Dengar dan fahami.
Jika edukator terus-terusan berbicara, pasien akan kehilangan minat.
 Peserta mampu melakukan simulasi handling complain.

Cimahi, 6 November 2019

Sekretaris Ketua Pokja MKE

( Intan F.N, A.md.Kep) (Senia Adya V, S.ST)


PT. AVISENA MANDIRI SEJAHTERA

RUMAH SAKIT UMUM AVISENA


JL.Melong No. 170 CIMAHI
Telp.022 6000830

NOTULEN KEGIATAN IN HOUSE TRAINING KOMUNIKASI EFEKTIF


Hari/tanggal : 7 November 2019 (Sesi 3, jam 08.00-12.00).
Tempat : Aula Lantai 1
Notulis : Hilma Aulia H, Amd.Kep.
Agenda : In House Training Komunikasi Efektif

 Hukum Komunikasi Efektif (REACH):


1. Respect (Saling menghargai).
Rasa hormat dan saling menghargai orang lain dan dapat membangun kerjasama
menghasilkan sinergi.
2. Empati (Menempatkan diri pada situasi yang dihadapi oleh orang lain).
3. Audible (Pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan)
4. Care and Clarity (perhatian dan kejelasan sangat diperlukan saat melakukan
komunikasi efektif dengan pasien).
5. Humble (rendah hati).
 Komunikasi disebut efektif apabila penerima menginterpretasikan pesan yang diterima
sebagaimana yang dimaksudkan oleh pengirim.
 Peserta mampu melakukan simulasi handling complain dan penggunaan SBAR.
 Kemampuan dasar seseorang tenaga kesehatan sebagai komunikator yaitu bertanya,
cara berbicara dan menjelaskan, keterampilan mendengar, cara mengamati dan
memahami bahasa nonverbal (visual).
 Situation dalam SBAR dapat diisi data yang diambil secara subjektif maupun objektif,
padahal kenyataannya dilapangan ada beberapa yang berpendapat bahwa data secara
objektif dimasukan kedalam Background.
 Jika pasien tidak bisa/tidak siap menerima kondisi penyakit yang ada dalam dirinya, kita
bisa menyampaikan berita buruk kepada keluarganya.

Cimahi, 7 November 2019


Sekretaris Ketua Pokja MKE

( Intan F.N, A.md.Kep) (Senia Adya V, S.ST)


PT. AVISENA MANDIRI SEJAHTERA

RUMAH SAKIT UMUM AVISENA


JL.Melong No. 170 CIMAHI
Telp.022 6000830

NOTULEN KEGIATAN IN HOUSE TRAINING KOMUNIKASI EFEKTIF


Hari/tanggal : 7 November 2019 (Sesi 4, jam 13.00-17.00).
Tempat : Aula Lantai 1
Notulis : Intan F.N, Amd.Kep.
Agenda : In House Training Komunikasi Efektif

 Breaking Bad News tetap harus disampaikan pada pasien atau keluarga karena jika tidak
maka akan mlanggar hak otomoni pasien.
 Peserta mampu melakukan simulasi handling complain dan penggunaan SBAR.
 Komunikasi efektif memiliki beberapa poin sebagai hambatan :
1. Hubungan tidak baik antara tenaga kesehatan dengan pasien.
Hal ini terjadi biasanya karena edukator dan pasien ada yang merasa lebih tinggi,
tidak menjaga privasi pasien dan membeda-bedakan pasien.
2. Pesan yang disampaikan tidak jelas (Sering berkata gumam-an).
3. Lingkungan yang tidak kondusif.
Lingkungan yang bising dapat mengganggu proses edukasi, jika materi edukasi
lebih privasi, siapkan ruangan khusus edukasi.
4. Tidak tepat sasaran.
Harus mampu mengidentifikasi siapa sasaran yang tepat untuk dilakukan
edukasi.
 Mehrabian mengungkapkan bahwa bagian terbesar proses komunikasi adalah body
language/ visual sebesar 55%, untuk itu harus dimaksimalkan dalam melakukan
komunikasi efektif.
 Komunikasi efektif dirumah sakit akan meningkatkan keselamatan pasien sehingga
terhindar dari kasus sentinel.
Cimahi, 7 November 2019
Sekretaris Ketua Pokja MKE

( Intan F.N, A.md.Kep) (Senia Adya V, S.ST)

Anda mungkin juga menyukai