Pedoman Umum Pemuda Pelopor
Pedoman Umum Pemuda Pelopor
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah bangsa menunjukkan, bahwa pemuda senantiasa berada pada lini terdepan sebagai
pelopor dan pemimpin pada setiap babak sejarah perjuangan bangsa yang ditandai antara lain
oleh Kebangkitan Nasional 1908, dan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945. Kepeloporan
dalam perspektif kepemimpinan merefleksikan suatu kekuatan (power) yang memiliki
kontribusi signifikan terhadap terbentuknya kualitas, akuntablitas masyarakat dan pemimpin itu
sendiri. Hal tersebut, mengindikasikan terhadap kebutuhan campur tangan managerial,
pengakuan, penghargaan, dan pemberdayaannya.
Sejarah bangsa membuktikan, bahwa pemuda senantiasa berada pada lini terdepan pada setiap
babak sejarah perjuangan bangsa yang ditandai antara lain oleh Kebangkitan Nasional 1908, dan
Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945. Sebagaimana diketahui dan dirasakan, bahwa
krisis multidimensi pada tahun 1998 yang menerpa Indonesia belum hilang dampaknya
hingga kini. Di sana-sini muncul berbagai masalah yang memerlukan penanganan secara
serius dan terarah, antara lain: menurunnya nilai-nilai kebangsaan di kalangan pemuda,
dengan memudarnya semangat patriotisme, konsistensi dan sportivitas kebangsaan, serta
menipisnya rasa persaudaraan dan empati sosial, kecenderungan menguatnya feodalisme,
dekadensi moral, primodialisme serta sentimen antar kelompok.
Peran strategis pemuda memang tidak dapat diabaikan, paradigma pemuda sebagai kategori sosial
(social category) mengindikasikan adanya pengakuan/penghargaan terhadap potensi pemuda baik
secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, pemuda berjumlah 62.775 juta jiwa atau
27,31% dan jumlah penduduk Indonesia data single years yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS). Begitupun dengan potensi kualitatif pemuda dalam aspek pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM), dapat diakui bahwa pemuda memiliki aneka talenta yang dalam
kaitannya dengan kepeloporan bela negara, kewirausahaan, teknologi tepat guna, sosial budaya
serta kelautan, terkait dengan potensi-potensi sumber daya alam dan bidang strategis di
Indonesia, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan nasional.
1
Melihat kondisi yang dihadapi oleh bangsa ini, maka kepeloporan pemuda dituntut untuk
dapat melakukan terobosan-terobosan yang dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi
upaya mengatasi masalah yang dihadapi. Dari kondisi riil yang ada, kepeloporan tahun 2014
ini difokuskan pada 5 bidang kepeloporan pemuda yaitu:
1. Pendidikan
2. Sosial Budaya dan Pariwisata
3. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan,
4. Industri Pangan dan Kesehatan
5. Komunikasi dan Informasi
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010, tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Eselon I;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2010, tentang Rencana
Jangka Menengah Nasional ( RPJMN ) 2010 -2015;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011, tentang
Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda serta Penyediaan Prasarana dan
Sarana Kepemudaan;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009, tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II;
7. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor : 193 Tahun 2010, tentang
Organisasidan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga;
1. Visi
2. Misi
D. TEMA
Tema Pemilihan Pemuda Pelopor Tahun 2014, adalah:
“Menyiapkan Pemuda Mandiri dan Inovatif untuk mewujudkan Pemuda pelopor Yang
berkarakter dan Berdaya Saing”
E. TUJUAN
2
2. Memberikan apresiasi kepada pemuda pelopor yang dinilai memiliki prestasi dan
kontribusi dalam kepeloporannya dibidang :
1. Pendidikan,
2. Sosial Budaya dan Pariwisata
3. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan,
4. Industri Pangan dan Kesehatan,
5. Komunikasi dan Informasi
F. TARGET
Target dari kegiatan Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Tahun 2014 adalah
terpilihnya 30 orang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional dalam peringkat Terbaik dan Harapan,
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. 15 ( llima belas) orang Pemenang terdiri dari 3 (tiga) Peringkat Terbaik dari 5
(lima) bidang kepeloporan meliputi :
a. Pendidikan, ( I, II, III )
b. Sosial Budaya dan Pariwisata, ( I, II, III )
c. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan,( I, II, III)
d. Industri Pangan dan Kesehatan,( I, II, III )
e. Komunikasi dan Informasi ( I, II, III )
2. 15 (lima belas) orang Pemenang Peringkat Harapan yang diangkat dari 5 Bidang
Kepeloporan, masing-masing 3 orang.
BAB II
A. DEFINISI KEPELOPORAN
Kepeloporan merupakan akumulasi dari semangat, sikap dan jiwa kesukarelawanan yang
dilandasi kesadaran diri atas tanggung jawab sosial untuk menciptakan sesuatu dan /atau
mengubah gagasan menjadi suatu karya nyata yang dilaksanakan secara konsisten, gigih dan
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta diakui pemerintah.
1. Pendidikan
Kepeloporan bidang Pendidikan adalah suatu karya nyata pada bidang pendidikan yang
diprakarsai oleh pemuda untuk mengatasi permasalahan pendidikan baik secara kualitas,
maupun kuantitas, termasuk di dalamnya adalah pengembangan teknologi, metodologi dan
pola managerial yang bermanfaat bagi masyarakat.
3
2. Sosial Budaya dan Pariwisata
Kepeloporan bidang Sosial Budaya dan Pariwisata adalah karya nyata yang dilakukan
oleh pemuda dalam menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
terkait dengan bidang belanegara, kerukunan, seni dan budaya atau kegiatan
kemasyarakatan lain yang bertujuan untuk dapat terciptanya kehidupan masyarakat yang
damai dan sejahtera, serta melestarikan kekayaan budaya yang dapat mengharumkan nama
bangsa.
Kepeloporan bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan adalah karya nyata
yang dilakukan oleh pemuda dalam menciptakan, mengembangkan dan melestarikan
dengan memanfaatkan teknologi atau kegiatan lainnya yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, yang terkonsentrasi pada pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan meliputi sektor pertanian, kelautan, kehutanan.
Kepeloporan bidang Industri dan Kesehatan Pangan adalah karya nyata yang dilakukan
oleh pemuda dalam menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi pangan dan kegiatan
lainnya dalam bidang pengolahan pangan dan makanan sehat yang bertujuan untuk
meningkatkan nilai guna dan kemanfaatan bahan pangan, dalam meningkatkan gizi dan
derajat kesehatan masyarakat.
Kepeloporan bidang Komunikasi dan Informasi adalah karya nyata yang dilakukan oleh
pemuda dalam menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi dan kegiatan lainnya
dalam bidang komunikasi dan informasi yang mencakup,
sistem, program dan piranti (hardware) yang bertujuan membantu masyarakat dalam
memudahkan akses komunikasi informasi.
C. PERSYARATAN
4
6. Kepeloporan yang dicapai telah diimplementasikan paling sedikit selama waktu 2
(dua) tahun;
7. Mendapatkan rekomendasi dari Pemerintah Daerah setempat melalui Dinas yang
menangani Bidang Kepemudaan .
8. Tidak menggunakan fasilitas negara dalam kepeloporannya.
9. Tidak berstatus sebagai PNS atau Pegawai tetap BUMN/D
D. KRITERIA
1. Bidang Pendidikan
5
kemanusiaan yang bertujuan untuk mengangkat harkat martabat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
6
c. Memiliki idealisme, kejujuran, integritas, bijaksana, berbudi pekerti dan
bermartabat.
d. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan lainnya, terkait
dengan teknologi dan kegiatan lainnya dalam bidang komunikasi dan informasi yang
mencakup, sistem komunikasi dan informasi yang bertujuan membantu masyarakat
dalam memudahkan akses komunikasi informasi.
BAB III
PELAKSANAAN PEMILIHAN PEMUDA PELOPOR
1. Sistem Pemilihan
Pemilihan Pemuda Pelopor dilaksanakan secara terbuka, artinya pemuda pelopor dapat
dicalonkan oleh masyarakat luas, antara lain oleh organisasi pemuda, ormas, lembaga
swadaya masyarakat, lembaga pemerintah, pers, dan lain-lain. Proses pemilihan pemuda
pelopor dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi sampai tingkat nasional.
2. Mekanisme Pemilihan
a.Sosialisasi Pemilihan Pemuda Pelopor diumumkan secara terbuka melalui instansi
pemerintah, media massa, organisasi kepemudaan dan lembaga swadaya masyarakat.
b. Pemuda Pelopor dicalonkan oleh masyarakat luas, organisasi pemuda,
lembaga swadaya masyarakat, pers dan instansi pemerintah melalui Camat setempat
yang ditujukan kepada Panitia Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten/Kota
c.Pada tingkat pertama, informasi pencalonan Pemuda Pelopor meliputi identitas diri
calon dan uraian singkat tentang nilai kelayakan kepeloporan pemuda yang telah
disusun dalam formulir isian (terlampir), yang diketahui oleh Lurah/Camat.
d. Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten/Kota melakukan seleksi verifikasi
terhadap kebenaran data calon, melalui seleksi administratif dan pengamatan langsung di
lapangan (fact finding).
e.Dewan Juri Tingkat Kabupaten/Kota menilai calon pemuda pelopor yang lolos
seleksi administratif dan hasil pengamatan di lapangan (fact finding) yang di lakukan
oleh panitia Kabupaten/Kota. Kemudian ditetapkan tiga orang dari masing-masing
7
bidang untuk diusulkan kepada Bupati/Walikota sebagai Pemuda Pelopor Tingkat
Kabupaten/Kota tahun 2013
f. Bupati/Walikota menetapkan Pemuda Pelopor tingkat Kabupaten/Kota untuk setiap
bidang masing-masing sebanyak tiga orang, dan Bupati/Walikota mengusulkan kepada
Gubernur satu orang terbaik dari masing-masing bidang untuk mengikuti seleksi
pemuda pelopor tingkat provinsi.
g. Panitia Pemilihan Tingkat Provinsi melakukan seleksi verifikasi terhadap
kebenaran data calon, melalui seleksi administratif dan pengamatan langsung
dilapangan (fact finding). Seleksi administratif dan pengamatan di lapangan (fact
finding) yang dilakukan oleh panitia pemilihan Provinsi. Kemudian ditetapkan tiga
orang dari masing-masing bidang untuk diusulkan kepada Gubernur sebagai pemuda
pelopor tingkat provinsi tahun 2013.
h. Gubernur menetapkan pemuda pelopor tingkat Provinsi dari masing-masing
bidang sebanyak tiga orang, dan Gubernur mengusulkan kepada Menteri Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia melalui Panitia Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat
Nasional dari masing-masing bidang sebanyak satu orang terbaik untuk mengikuti
seleksi pemuda pelopor Tingkat Nasional.
i. Panitia Nasional mengadakan seleksi administrasi terhadap calon pemuda pelopor yang
diusulkan Provinsi. Hasil seleksi administrasi ditindaklanjuti dengan verifikasi ke
lapangan (fact finding) oleh Panitia Nasional.
j. Panitia Nasional menetapkan calon pemuda pelopor yang dapat mengikuti seleksi
Tingkat Nasional oleh Dewan Juri Tingkat Nasional.
k. Dewan Juri Tingkat Nasional melakukan seleksi akhir untuk memilih
Pemuda Pelopor Tingkat Nasional dan menyampaikan kepada Panitia Nasional untuk
dibahas dan diputuskan bersama dengan komposisi setiap bidang yang memenuhi
persyaratan sebagai Pemuda Pelopor pencipta, pengembang, dan pelestari Tingkat
Nasional.
l. Panitia Nasional bersama Dewan Juri menyampaikan usulan penetapan Pemuda
Pelopor Tingkat Nasional Tahun 2013 kepada Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia.
8
3. Bagan Mekanisme Pemilihan Pemuda Pelopor
9
4) Surat Keputusan Gubernur atau pejabat yang mewakili.
5) Tabel rekapitulasi hasil penilaian
6) Berita acara penilaian, dan lembar penilaian
5. Penjurian
a.Penjurian Tingkat Nasional oleh Tim Independen yang memiliki kompetensi terhadap
bidang-bidang yang diseleksi antara lain:
1) Tim inti Kepeloporan
2) Pakar dan praktisi setiap unit/bidang kepeloporan
3) Alumni Pemuda Pelopor/Penggerak Kepeloporan Pemuda
b. Susunan Dewan Juri Tingkat Nasional ditetapkan oleh Keputusan Menteri
Negara Pemuda dan Olahraga, Dewan Juri Tingkat Provinsi ditetapkan oleh Gubernur
dan Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota.
c.Keputusan Dewan Juri Tingkat Nasional
Keputusan Dewan Juri bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat
d. Untuk Dewan Juri Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, proses dan
penetapan keputusan mengacu pada format tingkat nasional.
6. Panitia Pemilihan
a.Tingkat Nasional
b. Tingkat Provinsi
Pembina : Gubernur
Penanggungjawab : Sekretaris Daerah
Kepala Dinas, Badan atau
Ketua : Kepala Biro yang
menangani Kepeloporan
Sekretaris : Eselon III yang terkait
Disesuaikan dengan
Anggota :
kebutuhan
c.Tingkat Kabupaten/Kota
Pembina : Bupati/Walikota
10
Penanggungjawab : Sekretaris Daerah
Kepala Dinas, Badan atau
Ketua : Kepala Biro yang
menangani kepeloporan
Sekretaris : Eselon III yang terkait
7. Penghargaan
a. Penghargaan Kepeloporan
1) Penghargaan /Walikota, diberikan kepada Pemuda Pelopor.
2) Pencipta, Pengembang dan Pelestari sebagai Pemuda Pelopor Tingkat
Kabupaten/Kota.
3) Penghargaan Gubernur, diberikan kepada Pemuda Pelopor Pencipta,
Pengembang dan Pelestari sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi
4) Penghargaan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, diberikan kepada
Pemuda Pelopor Pencipta, Pengembang dan Pelestari sebagai Pemuda Pelopor
Tingkat Nasional.
b. Bentuk Penghargaan
Bentuk penghargaan dapat berbentuk gelar, tropy kepeloporan, piagam, pemberian
fasilitas/dana pembinaan dan atau bentuk lain.
d. Pembatalan
Penghargaan Pemuda Pelopor akan dicabut/dibatalkan apabila dikemudian hari yang
bersangkutan terbukti telah melakukan perbuatan tercela, melanggar hukum dan atau
perbuatan lainnya yang merugikan masyarakat, yang pengaturannya akan ditentukan
kemudian melalui pertemuan nasional yang membahas hal yang dimaksud.
B. ANGGARAN
1. Anggaran
a.Anggaran pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional bersumber dari APBN.
b. Anggaran pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi bersumber dari APBD.
c.Anggaran pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten/ Kota bersumber dari
APBD
11
No. Kegiatan Tanggung Jawab
1 Anggaran Pemilihan Tingkat Nasional:
a. Seleksi Calon
Pusat
b. Kunjungan Tim Fact Finding ke daerah
Pusat
c. Dewan Juri
d. Perjalanan Pemuda Pelopor dari Provinsi ke Tk.
Pusat
Nasional pulang pergi bagi yang masuk nominasi
Pusat
e. Akomodasi dan konsumsi selama di Tingkat
Nasional
f. Penghargaan Nasional
Pusat
Deputi V/ Asdep
Penghargaan
2 Anggaran Pemilihan Tingkat Provinsi :
Daerah/ Provinsi
a. Seleksi Calon
b. Kunjungan Tim Fact Finding
c. Dewan Juri
d. Kepanitiaan
e. Penghargaan Tingkat Provinsi
3 Anggaran Pemilihan Tingkat Kab/Kota:
Daerah/Kab/ Kota
a. Sosialisasi dan Rekruitmen
b. Seleksi Calon
c. Kunjungan Tim Fact Finding
d. Dewan Juri
e. Kepanitiaan
f. Penghargaan Tingkat Kab/Kota
g. Penghargaan Pemuda Pelopor Kab/Kota ke
Ibukota Propinsi
12
5 24-29 Juni Seleksi Administrasi Tingkat Provinsi Panitia Provinsi
Fact Finding Provinsi ke lokasi calon pemuda Panitia Provinsi
6 1-13 Juli
pelopor.
Penetapan calon Pemuda Pelopor terpilih
7 22-31 Juli Panitia Provinsi
tingkat provinsi
Pengiriman Calon Terpilih masing-masing
19-
8 Bidang ke Kementerian, cq.Asdep Panitia Nasional
31Agust
Kepeloporan
9 2-7 Sept Seleksi Administrasi Tim Pusat Panitia Nasional
Fact Finding Tim Pusat ke lokasi calon
10 16-21 Sept Panitia Nasional
pemuda pelopor
Penetapan Calon Terpilih tingkat Prov. oleh
11 23-28 Sept Panitia Nasional
tim Pusat
12 7-12 Okt Pemanggilan calon Terpilih ke Pusat Panitia Nasional
Seleksi calon Pemuda
13 16-19 Okt Panitia Nasional
Pelopor tingkat Nasional
14 20-24 Okt Studi/Kunjungan Karya Wiasata ke Instansi Panitia Nasional
Mengikuti Upacara Peringatan hari Sumpah
15 25-29 Okt Panitia Nasional
Pemuda 28 Oktober
30 Kembali ke daerah masing-masing
16 Panitia Nasional
Oktober
Penilaian pemuda pelopor dilaksanakan dengan mengacu kepada konsep dasar tentang
kepeloporan pemuda yang dirumuskan dalam definisi, kriteria, dan persyaratan sebagaimana
diuraikan pada BAB II. Penilaian kepeloporan pemuda dilaksanakan melalui tahapan
sebagaimana digambarkan dalam kerangka penilaian di bawah ini.
KRITERIA
PEMUDA PELOPOR
KUALITATIF KUANTITATIF
PENDEKATAN
HASIL PENILAIAN
4. Kunjungan
HASIL PENILAIAN
KUALITATIF PENENTU PERINGKAT KUALITATIF
1 Integritas kepada Tuhan Yang Maha Berupa ketaqwaan dan ketaatan menjalankan
Esa ajaran agama/ kepercayaan yang dianut.
2 Integritas pada diri sendiri Berupa pendirian yang kuat (prinsip hidup
yang dimiliki atas dasar moral dan akhlak
dengan nilai universal meliputi; jujur, adil,
14
bijak, disiplin, ikhlas dan mulia.
2) Aspek Kreativitas:
Aspek kreatifitas dalam kepeloporan pemuda disoroti dari sisi indikator hasil berfikir
pemuda meliputi:
a) Inovatif ( pengembangan baru)
b) Modifikatif ( pengubahan )
c) Adaptif ( kemampuan untuk menyesuaikan )
d) Inisiatif ( ide original )
3) Aspek Keuletan
Aspek keuletan dalam kepeloporan pemuda disoroti dari daya tahan dan
kepiawaiannya dalam mewujudkan kepeloporan pemuda sebagai modalitas dan
kemampuan diri dalam mewujudkan karya kepeloporannya dengan indikator:
a) Minimal telah memiliki pengalaman dua tahun menggeluti kepeloporan dengan
segala perjuangan dan kepeloporannya;
b) Memiliki ketrampilan dan kepiawaian (mahir) dalam bidang kepeloporan
yang diperoleh dengan berbagai upaya perjuangannya;
c) Memiliki daya kegigihan, semangat dan tekad mengarungi dunia
kepeloporan terbukti dengan karya nyata dan rintisannya;
d) Memiliki kemampuan melewati rintangan dan tantangan, dan tidak mudah
putus asa.
2.
Pendekatan dan Metode Penilaian
a. Pendekatan
Digunakan dua pendekatan dalam penilaian kepeloporan pemuda yaitu pendekatan
kualitatif.
b. Metode Penilaian
Metode dalam penilaian calon pemuda pelopor yang digunakan adalah sebagai berikut;
1) Pengamatan langsung (observasi)
Sehubungan dengan karakter data kepeloporan pemuda bersifat melekat pada
kehidupan masyarakat dan lingkungan, maka pengamatan awal, langsung dilakukan
oleh masyarakat umum dan/atau pemuka masyarakat, untuk diajukan sebagai calon
pemuda pelopor ketingkat kabupaten/kota.
2) Penilaian Administratif
Penilaian administratif dilakukan oleh panitia pemilihan tingkat kabupaten/kota,
provinsi, dan nasional untuk menilai kelengkapan administratif, meliputi:
a) Surat Pengantar;
b) Profil Calon Pemuda Pelopor;
c) Deskripsi Kepeloporan dan lampiran-lampirannya
Piagam/Penghargaan;
Foto–foto (ukuran 4 x 6 cm, poscard (warna), foto aktivitas dan
dokumentasi kepeloporan;
Data pendukung lainnya;
Surat Keputusan terkait dengan jenjang penilaian;
Tabel rekapitulasi hasil penilaian (tingkat Kab/Kota dan provinsi);
3) Wawancara Mendalam (In-depth Interview)
Tahap wawancara mendalam bermaksud melakukan penilaian atas dasar data
kuantitatif dengan instrument yang telah disediakan dan dilakukan di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
4) Kunjungan Lapangan (Fact Finding)
Kunjungan lapangan dilakukan untuk melihat secara faktual atas data yang diperoleh
melalui wawancara. Tahap ini dilakukan di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan
Nasional.
16
a. Penetapan Skor kapasitas diri dilakukan untuk menandai kuat-lemahnya dan atau
aktual tidaknya indikator-indikator yang diterapkan dalam ke empat aspek kepeloporan
pemuda yaitu : kepemimpinan, kreativitas, keuletan, dan dampak positif terhadap
masyarakkat lingkungan. Penetapan nilai dilakukan berdasarkan terpenuhinya indikator
setiap aspek ukur dengan ketentuan sebagai berikut :
Penilaian
No. Ketentuan
Kualifikasi Skor
1 Empat Indikator Terpenuhi Memuaskan 9
2 Tiga Indikator terpenuhi Baik 8
3 Dua Indikator terpenuhi Cukup 7
4 Satu Indikator terpenuhi Kurang 6
b. Penetapan Bobot
Mengacu pada konsep kepeloporan pemuda yang telah dirumuskan, bahwa kriteria
kepeloporan pemuda yang lebih ditekankan pada dampak karya kepeloporan terhadap
perubahan positif lingkungan masyarakat, maka bobot setiap aspek ditetapkan sebagai
berikut:
c. Penetapan Nilai
Nilai Kapasitas diri dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Nilai Kapasitas diri = (Nilai Kepemimpinan x 15) + (Nilai Kreatifitas x 25) + (Nilai
Keuletan x 20) + (Nilai Dampak Positif x 40) dibagi 100
Nilai Maksimal = 9
Nilai Minimal = 6
Instrumen ini disusun untuk digunakan pada tahap penilaian melalui wawancara mendalam
(In-depth Instrument) terhadap calon pemuda pelopor yang telah lulus tahap observasi awal
(diusulkan oleh masyarakat secara langsung), dan tahap kedua yaitu penilaian administratif.
Instrumen ini sebagai alat penilaian ditingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional untuk
menelusuri proses analisa kepeloporan pemuda sesuai dengan mekanisme penilaian yang
17
ditetapkan dalam BAB III. Format penilaian ini dapat digunakan sebagai format operasional
dalam penilaian secara langsung, untuk itu bisa diangkat secara terpisah dari buku pedoman
pelaksanaan penilaian pemuda pelopor.
Form 01/NIL/PP/2014
Kualifikasi
No. Indikator Penilaian Nilai
Penilaian
18
berorganisasi yang pantas
dijadikan teladan/panutan dan
mampu mempersiapkan kader
penerusnya.
d. Menerapkan sistem manajemen
yang sehat, baik, dan terbukti
keberhasilannya (pendataan,
administrasi, keuangan, dan
pelaporan)
(……………………………………………........)
Nama dan tanda tangan
Form 02/NIL/PP/2014
INSTRUMEN PENILAIAN KREATIVITAS
PEMUDA PELOPOR
19
No. Telp/HP : ..................................................................
Email : ..................................................................
Bidang Kepeloporan : ..................................................................
Tingkat : ..................................................................
Kab./Kota/Prov./Nasional : ..................................................................
Status : (Menikah /Belum menikah)
Kualifikasi
No. Indikator Penilaian Nilai
Penilaian
1 PENCIPTA Memuaskan 9
Karya nyata yang dipelopori bersifat original dan
baru
2 PENGEMBANG Baik 8
Karya nyata yang dipelopori merupakan hasil
modifikasi dari sebelumnya
3 PELESTARI Cukup 7
Karya nyata yang dilakukan merupakan hasil
inspirasi dari karya sebelumnya, yang masih
relevan di masa kini.
Penilai
( …………………………………)
Nama dan tanda tangan
Form 03/NIL/PP/2014
INSTRUMEN PENILAIAN KEULETAN
PEMUDA PELOPOR
20
No. Telp/HP : ..................................................................
Email : ..................................................................
Bidang Kepeloporan : ..................................................................
Tingkat : ..................................................................
Kab./Kota/Prov./Nasional : ..................................................................
Status : ( Menikah/Belum menikah)
Penilai
( …………………………………)
Nama dan tanda tangan
21
Form 04/NIL/PP/2014
22
2 Tiga indikator terpenuhi Baik 8
3 Dua indikator terpenuhi Cukup 7
4 Satu indikator terpenuhi Kurang 6
Penilai
( …………………………………)
Nama dan tanda tangan
Form 05/NIL/PP/2014
23
Status : Menikah/Belum menikah
Rumus :
(Nilai Kepemimpinan x 15) + (Nilai Kreativitas x 25) +
(Nilai Keuletan x 20) + (Nilai Dampak Positif x 40)
Nilai = 100
……………………….,
…………………… 2014
Penilai
( …………………………………)
Nama dan tanda tangan
Form 06/NIL/PP/2014
ASPEK KEPRIBADIAN
Data Calon Pemuda Pelopor
24
Catatan:
Layak dipanggil
Tidak layak dipanggil
………………………., …………………… 2014
Penilai
( …………………………………)
Nama dan tanda tangan
Form 07/NIL/PP/2014
FORMULIR ISIAN
CALON PEMUDA PELOPOR TINGKAT NASIONAL
TAHUN 2013
(Diisi oleh pihak yang di calonkan)
A. Data Pribadi
25
B. Data Integritas Kepribadian dan Kapabilitas Berorganisasi (Kepemimpinan)
1. Nama organisasi yang pernah diikuti :
a. …….............……………………………………………………
b. …….............……………………………………………………
c. ...…………………………………………………………………
6. Jelaskan jenis dan kegiatan kemasyarakatan non organisasi yang pernah anda ikuti :
.................................................................................................................................................
.....................................................
11. Uraian visi dan misi anda yang dikaitkan dengan bidang kepeloporan yang anda tekuni :
26
.................................................................................................................................................
.....................................................
2. Sejak kapan bidang kepeloporan mulai digeluti (apabila proses waktu berbeda,
indikasi tahunnya) :
...................................................................................................................................................
....................................................... Apa yang mendasari anda sehingga memutuskan untuk
menggeluti bidang kepeloporan yang anda pilih ? Jawab singkat.
a. Latar belakang :
.............................................................................................................................................
.................................................
d. Idealisme apa yang terselip pada bidang kepeloporan yang anda tekuni :
.............................................................................................................................................
.................................................
g. Mengingat bahwa kepeloporan adalah setara dengan perintisan, maka pada tahap apa
dan dalam dalam bentuk apa diperlukan intervensi pemerintah daerah ?
.............................................................................................................................................
.................................................
27
melibatkan atau jaringan kerja stake holders tersebut dan ebutkan unsur-unsur stake
holders dimaksud :
.............................................................................................................................................
.................................................
5. Sejauh mana kepeloporan yang anda tekuni dapat memposisikan anda sebagai
inspirator dan motivator bagi pemuda lainnya ? Uraikan dan berikan contoh :
.....................................................................................................................................
…………………………...................
E. DATA KESUKARELAWANAN
1. Uraikan sikap kesukarelawan anda baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun
dalam konteks kepeloporan yang anda tekuni
..................................................................................................................................................
......................................................
Apabila anda mempersiapkan atau rencana mempersiapkan kader-kader penerus bidang
kepeloporan yang anda tekuni ? uraikan :
.................................................................................................................................
…………………………...................
F. PENUTUP.
Dengan ini, berdasarkan kepercayaan yang saya anut, apa yang telah saya sampaikan pada
formulir isian calon Pemuda Pelopor Tingkat Nasional tahun 2014, adalah benar, dan apabila
dikemudian hari diketahui sebagian atau seluruhnya dari apa yang saya sampaikan ternyata
tidak benar, dan/atau, setelah saya terpilih sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Nasional melakukan
tindakan-tindakan yang tidak sesuia dengan jiwa kepeloporan maka predikat Pemuda Pelopor
28
Tingkat Nasional yang saya peroleh bersedia untuk dicabut oleh Pemerintah c/q Sidang Dewan
Kehormatan Pemuda Pelopor.
………………..2014
Yang mencalonkan,
(……………………………..)
Mengetahui :
Kepala Desa Camat
(……………………………..) (…………………………..)
Catatan
1. Untuk jawaban pilihan, diberi tanda silang (x)
2. Jawaban lebih panjang dapat ditambah halaman sendiri.
PENYUSUN BUKU
PANDUAN PEMILIHAN PEMUDA PELOPOR
TAHUN 2014
29
30