Anda di halaman 1dari 2

Cerpen | Sayembara Sampul Bermotif Batik

Lir ilir, lir ilir

Tandure wis sumilir

Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar

Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi

Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro

Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir

Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore

Mumpung padhang rembulane

Mumpung jembar kalangane

Yo surako

Surak iyo

Suara anak-anak menyanyi lagu daerah di desa Sekar terdengar merdu. Desa ini terletak di kota
Mojokerto. Mata pencahrian warga Mojokerto mengandalkan berjualan kain batik. Mulai dari penenun
kain, proses pembuatan kain batik, hingga penjahitan kain menjadi pakaian siap pakai.

Batik adalah peninggalan kebudayaan nenek moyang bangsa Indonesia. Kita harus memeliharanya agar
tetap lestari. Munculnya industri batik cap tentu menjadi persaingan bagi batik tulis. Jika dengan
mengecap tentu dalam beberapa menit saja pekerjaan membatik akan cepat selesai.

Beda halnya dengan batik tulis yang butuh waktu dan keterampilan pengrajin batik. Mulai dari
menggambar desain batik pada sehelai kain putih dengan pensil. Lalu menutupi desain itu dengan
lelehan malam (lilin).

Proses pemberian warna dengan mencelupkan kain. Lalu proses penguatan warna dengan di rendam
kedalam air yang panas di tungku. Lalu di jemur. Terakhir pelepasan lilin yang melekat di kain dengan
bantuan air hangat.

Kualitas batik tulis di desa Sekar terkenal hingga di pusat kota Mojokerto. Pasar kain yang terkenal yakni
terletak di jl. Majapahit. Pameran kain batik terbesar di kota Mojokerto. Berbagai macam kain batik ada
di sini.

Hiduplah keluarga yang mengandalkan hidup dengan berjualan batik. Keluarga Pak Mustofa dan Bu Inah.
Mereka mempunyai anak bernam Raffi.
"Bapak minggu ini Raffi harus melunasi biaya sekolah sebagai persyaratan untuk bisa ikut ujian tengah
semester" tutur Rafi pada bapaknya

"Raffi sabar ya Nak, bapak masih menunggu jualan kain batik laku di pasar". Jawab bapak

"Lha Pak, ujiannya sudah minggu depan e. Bapak harus segera mencarikan uang untuk Raffi." Tutur Raffi

"Iya nak, Bapak akan berusaha menawarkan kain batik itu pada setiap orang yang datang. Barangkali ada
yang tertarik sehingga bisa laku dengan cepat".

Suasana pedesaan masih kental terasa. Burung-burung kenari bersiul bersahutan.

"Bu, Raffi minta ke bapak sejumlah uang untuk bayar biaya sekolah". Tutur bapak

Iya ta Pak, bagaimana ini Pak? uang kita untuk kebutuhan makan sehari-hari saja pas-pasan. Dagangan
batik kita di pasar hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Piye to bu iki? Lek duwit e ora iso di siapake dalam minggu ini Raffi ora iso tumut ujian

Iyo Pak, lek kene niat ake nyekolahke anak pasti ono wae dalan e". Teges Ibu

Kota Mojokerto itu kota kecil dengan tiga kecamatan. Pemimpin kota Mojokerto namanya bu Ita.

Dalam rangka memperingati hari batik, pemerintah kota Mojokerto mengadakan sayembara pembuatan
desain sampul bermotif batik bagi anak-anak sekolah. Juara satu mendapat Rp.500.000,00, juara dua
sebesar Rp.300.000,00. Juara 3 Rp.200.000,00

Berita ini sampai di sekolah Raffi. Kebetulan Raffi ikut ekstra menggambar. Bu Sari mengikutkan Raffi
lomba sayembara cipta batik untuk sampul buku.

Raffi pulang sekolah

Assalamualaikum, Pak Raffi di ikutkan lomba cipta batik di sekolah

Waalaikumsalam, wah bagus Rafii, kapan lombanya

Itu Pak tanggal 2 Oktober di aula SD N Balongsari. Ajarin Raffi ya Pak

Iya Raffi pasti bapak akan mengajarimu

Anda mungkin juga menyukai