His Hipertonik Kelompok 7
His Hipertonik Kelompok 7
Tingkat :2C
(HIS HIPERTONIK)
DosenPengampu : Darmiati, S.ST.,M.Kes.,M.Keb
Oleh :
KELOMPOK 7 :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat meneyelesaikan makalah tentang”KONSEP DASAR DISTOSIA (HIS
HIPERTONIK)” yang mana makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Akademi
Kebidanan Pelamonia.
Dalam penyusunan makalah ini penilis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai sumber
untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
memberi saran
Penulis menyadari bahwa, dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
oleh karena itu,saran dan kritik yang sangat membangun penulis Akhirnya berharap agar
makalah ini berharap bermanfaatbagi penulis khususnya dan mahasiswa/mahasiswi Akademi
Kebidanan Pelamonia pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari
dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Persalinan merupakan
proses alamiah, dimana terjadi dilatasi servix, lahirnya bayi, dan plasenta dari rahim
ibu.
Pada persalinan terjadi sebuah komplikasi pada ibu bersalin yaitu His
hipertonik disebut juga tetania uteri yaitu his yang terlalu kuat. Sifat hisnya normal,
tonus otot diluar his yang biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his. His yang
terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan persalinan berlangsung cepat (<3 jam
disebut partus presipitatus).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah ini, maka rumusan masalah pada
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang di maksud dengan His Hipertonik
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari His Hipertonik
PEMBAHASAN
His hipertonik disebut juga tetania uteri yaitu his yang terlalu kuat. Sifat hisnya normal,
tonus otot diluar his yang biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his. His yang terlalu kuat
dan terlalu efisien menyebabkan persalinan berlangsung cepat (<3 jam disebut partus
presipitatus).
c. Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan dan inversio uteri.
Tetania uteri juga menyebabkan asfeksia intra uterine sampai kematian janin dalam rahim.
Bahaya bagi ibu adalah terjadinya perlukan yang luas pada jalan lahir, khususnya serviks
uteri, vagina dan perineum. Bahaya bagi bayi adalah terjadi perdarahan dalam tengkorak
karena mengalami tekanan kuat dalam waktu singkat. 3. His Yang Tidak Terkordinasi
Adalah his yang berubah-ubah. His jenis ini disebut Ancoordinat Hypertonic Urine
Contraction. Tonus otot meningkat diluar his dan kontraksinya tidak berlangsung seperti
biasa karena tidak ada sinkronisasi antara kontraksi. Tidak adanya kordinasi antara kontraksi
bagian atas, tengah dan bawah menyebabkan his tidak efisien dalam mengadakan
pembukaan.
kasdus-kasus berat terjadi dalam persalinan pertama, dan uterus hamper selalu lebih
efisien pada kehamilan berikutnya. Insidensi pada primigravida lanjut usia hanya sedikit
Kita tidak tahu bagaimana masalah kejiwaan dan emosi dalam bekerja
rasa takut meningkatkan tegangan pada segmen bawah uterus. Akan tetapi, ada wanita
tenang yang mengalami persalinan sulit dan ada wanita yang amat emosional yang
melahirtkan dengan mudah. Kebanyakan kelainan berat pada system saraf pusat tidak
3. Kelainan uterus
parut pada uterus menjadi presdiposisi timbiulnya kontarkasi uterus yang jelek, dokter-
dokter lainnya menolak anggapan tersebut. Yang pasti, kelainan congenital uterus, uterus
yang fungsiny tidak lengkap atau uterus bikornis akan mengganggu persalinan.
4. Pecahnya ketuban
Pecahnya ketuban dalam kondisi yang tepat akan merangsang uterus untuk
berkontraksi lebih baik dan mempercepat kemajuan persalinan. Akan tetapi, ketuban
yang pecah sebelum serviks mendatar m,asih keras, tebal, dan tertutup tentu
kala I persalinan dan dengan vagina serta perineum pada kala II akan menghasilkan
rangsangan reflex yang baik pada myometrium. Segala sesuatu yang menghalangi
hubungan baiak ini akan menyebabkan kegagalan reflex tersebut, dan akaibatnya
timbulah kontraksi yang jelek. Hubungan antara posisi p[osterior, sikap ekstensi dan
posisi melintang yang macet (transverse arrest) dengan kerja urterus yang salah telah
diketahui dengan baik. Mal posisi menyebabkan gangguan uterus, dan jika keadaan ini
bias diperbaiki, meka kontraksi kerap kali menjadi lebih baik. Penurunan yang lambat
dan pembebtujan bawah uterus tidak lengkap merupakan tanda dini inkoordinasi rahim.
6. Iritasi uterus
Rangsangan yang tidak tepat pada uterus oleh obat-obatan batau oleh tindakan
1. Pencegahan
c. Sedasi berat diberikan pada persalinan palsu agar pasien tidak kelelahan ketika benar-
2. Penanganan
a. Tindakan umum
bersangkutan harus diawasi dengan seksama. Tekanan darah diukur tiap 4 jam
dan pemeriksaan ini dilakukan lebih sering apabila ada gajala preeklamsia
2) DJJ dicatat setiap setengah jam dalam kala 1 dan lebih sering dalam kala II
Karena ada persalinan lama selalu ada kemungkinan untuk melakukan tindakan
5) Pemeriksaan dalam perlu dilakukan , akan teteapi harus selalu disadarai bahwa
b. Berikan Sedasi dan Analgesia atau obat penenang untuk mengurangi kontraksi
uterus, penggunaan sedasi yang tepat tidak akan mengganggu persalinan yang
memerlukan analgesi untuk mengurangi rasa nyeri. Untuk mengurangi rsasa neyri
dapat diberi pethidin 50 Mg yang dapat diulangi, pada permulaan kala I dapat diberi
10 MmHg morvin acapkali sedasi dan istirahat dapat mengubah persalian yang buruk
emnjadi persalinan yang lebih baik. Analgesic epidural lumbalis yang continue kerap
c. Jika janin tidak lahir dalam waktu dekat (4-6 jam) dan terdapat tanda-tanda obstruksi,
Disfungsi semacam ini ditandai dengan nyeri uterus yang sangat hebat diantara saat-
saat his dan tentu saja tidak sebanding dengan efektivitasnya untuk menghasilkan
penapisan serta dilatasi serviks. Jenis disfungsi uterus ini secara khas terjadi sebelum
Oksitosi jarang diperlukan pada keadaan hipertonus uteri dengan janin yang masih
hidup. Persalinan dengan seksio sesar jika dicurigai terjadi gawat janin. Apabila selaput
ketuban masih utuh dan tidak tedapat bukti yang menunjukan adanya disporposi
fetipelvik, pemberian morvin atau meperidin akan meredakan rasa nyeri dan memberikan
kesempatan istirahat bagi ibu disamping menghentikan aktifitas uterus yang abnormal.
Jadi harapan bahwa setelah pasien itu bangun kembali timbul his yang normal.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
His hipertonik disebut juga tetania uteri yaitu his yang terlalu kuat. Sifat hisnya
normal, tonus otot diluar his yang biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his.
His yang terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan persalinan berlangsung
cepat (<3 jam disebut partus presipitatus).
Etiologi His Hipertonik antara lain : Usia dan paritas, Kondisi emosi dan
kejiwaan, Kelainan uterus, Pecahnya ketuban, Gangguan mekanis dalam
hubungan janin dengan jalan lahir dan Iritasi uterus
Penatalaksana His Hipertonik adalah ada Pencegahan, Penangana dan
Penanganan disfungsi uterus hipertonik
B. Saran
Dari makalah yang kami buat mungkin terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan untuk lebih memperdalam pengetahuan, maka kami minta kritik dan
saran dari teman-teman yang membaca makalah kami..
Dengan demikian pembaca dapat mengetahui kegunaan dan pentingnya
Mengetahui Tetang KONSEP DASAR DISTOSIA (HIS HIPERTONIK) supaya
kita sebagai bidan mampu dan paham situsi hingga kontraksi yang terjadi selama
ibu bersalin khususnya tentang HIS HIPERTONIK.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=306907049&escape=false&metadata=%7B"context"%3A"archive_view
_restricted"%2C"page"%3A"read"%2C"action"%3A"download"%2C"logged_in"%3Atrue%2C"
platform"%3A"web"%7D
https://books.google.co.id/books?id=7NR5DwAAQBAJ&pg=PA66&lpg=PA66&dq=his+hipert
onik&source=bl&ots=kMGyvofu00&sig=ACfU3U0khGNLkrzFtuWMrUW7wIDg2GCktw&hl=
id&sa=X&ved=2ahUKEwi_0-
uQx_rkAhUY6nMBHXN9ClYQ6AEwCXoECAkQAQ#v=onepage&q=his%20hipertonik&f=fa
lse