Anda di halaman 1dari 6

Electric Power Distribution for Industrial Plant (IEEE 141-1993)

1) Perencanaan Sistem Kelistrikan Pabrik (Plant)


A. Pertimbangan dasar desain
1) Keamanan (Safety)
Dua pertimbangan dasar yang paling penting adalah keamanan
terhadap manusia sebagai pengguna (safety of life) dan pemeliharaan
properti.
Pertimbangan dalam operasi dan desain kelistrikan agar tersedia kondisi
kerja yang aman adalah sebagai berikut:
1) Alat pemutus harus dapat beoperasi dengan aman dan baik dalam
kondisi yang paling buruk sekalipun.
2) Harus terdapat alat proteksi tehadap gangguan.
3) Switch isolasi tidak boleh dioperasikan dalam kondisi
menghantarkan arus kecuali memang didisain untuk memutuskan
arus.
4) Dalam beberapa hal perlu mengisolasi circuit breaker
menggunakan disconnected switch.
5) Sistem desain harus menyediakan peralatan atau sikuit pengunci
(look out).
6) Pertimbangkan akses untuk personal dan pemeliharaan
(maintenance) dalam electrical room.
7) Pertimbangkan lokasi peralatan elektrikal apakah hazardous atau
nonhazardous.
8) Pasang “warning sign” pada peralatan elektrikal.
9) Pasang sistem pentanahan (grounding) yang cukup.
10) Lampu emergensi (emergency lighting) untuk melindungi
personal harus disediakan .
11) Dokumen instruksi Operating & Maintenance (O&M) harus
disediakan untuk personal O&M.

2) Kehandalan Suplai Tenaga Listrik Plant (Reliability)


Kontinuitas layanan tergantung kepada tipe manufaktur, operasi proses
plant dan biaya operasi.

i. Analisis kehandalan (reliability) System Distribution Plant


Perlu dilakukan perbandingan kuantitatif antara circuit
arrangement, seperti radial, primary selective, secondary
selective, simple spot network, secondary network circuit.

hasbifadli Page 1
Perbandingan kuantitatif yang dilakukan adalah biaya investasi
awal (initial cost) vs tinggal kegagalan (Failure rate) dan forced
downtime per year.
ii. Data kehandalan untuk peralatan elektrikal
IEEE 493-1997 Design of Reliable Industrial and Commercial
Power Systems - Gold Book dapat digunakan sebagai referensi
dalam menghitung Failure Rate & Forced Downtime per Year.

iii. Analisa Kehandalan (Reliability) dan Beban Biaya


Kepemilikan (Owning Cost)
Beban Biaya Kepemilikan (Owning Cost) dapat mengacu ke
IEEE 493-1997 Design of Reliable Industrial and Commercial
Power Systems - Gold Book.

3) Kesederhanaan Operasi

Kesederhanaan operasi diperlukan dalam operasi dan pemeliharaan


yang aman (safe) dan handal (reliable)

4) Regulasi Tegangan
Peralatan elektrikal harus diseleksi untuk beroperasi secara aman dan
efesien dalam batas tegangan tertentu.

5) Pemeliharaan (Maintenance)
Dalam desain harus menyertakan ketentuan untuk preventif dan
prediktif maintenance. Akses untuk perbaikan, inspeksi dan pembersihan
peralatan elektrikal harus disediakan.

6) Fleksibilitas
Hal ini bermaksud bahwa plant mengkomodir adanya peluasan,
penyesuaian ataupun perubahan sesuai dengan desain sepanjang umur plant.

7) First Cost

B. Panduan Perencanaan Dalam Sistem Penyediaan dan Distribusi


a. Definisi beban dan perkiraan (forecasting)
Definis beban ini meliputi :
 Survei beban,
 Demand and diversity analysis

hasbifadli Page 2
 Karakteristik beban

Forecasting, memiliki enam pertimbangan dasar, yaitu:


 Pengaruh pertumbuhan beban nominal terhadap waktu
 Pengaruh perubahan equipment karena pemasangan peralatan baru
atau modifikasi
 Rencana produksi baru atau modifikasi untuk memenuhi rencana
produksi tahun selanjutnya
 Perkembangan tambahan site
 Pengaruh konversi gas/minyak terhadap pengunaan listrik untuk
beberapa peralatan pemanas
 Tipe perubahan lain yang bisa dikategorikan dengan mudah.

b. Sistem Distribusi Pabrik (Plant)


1) Sistem Simple Radial (SR).
Karakteristik adalah sebagai berikut:
 Sistem ini berupa layanan utama tunggal dimana satu trafo
distribusi menyuplai semua penyulang (feeder).
 Biaya investasi untuk system ini paling murah dari semua
system distribusi.
 Operasi dan ekspansi mudah dan sederhana
 Kehandalan tinggi jika peralatan yang digunakan berkualitas
dan sesuai
 Layanan akan terhenti jika terjadi gangguan pada suplai power
utama seperti kabel dan trafo.
 Peralatan bahkan plant harus mati jika akan dilakukan
perawatan atau service rutin.
 Sistem ini cocok untuk industry kecil dimana secara proses
menyediakan waktu yang cukup untuk pemeliharaan dan
tenaga listrik bisa disuplai dari trafo tunggal.
 Konfigurasi seperti gambar seperti berikut ini:

hasbifadli Page 3
Gambar.1 Simple Radial

2) Sistem Extended Simple Radial (ESR).


 Karakteristik sama dengan simple radial, namun system ini
dapat digunakan untuk jumlah beban yang lebih besar.
 Konfigurasi system seperti berikut ini.

Gambar.2 Extended Simple Radial

3) Sistem Primary Selective


 Sistem ini dikembangkan sebagai proteksi tehadap layanan jika
hilangnya layanan suplai utama
 Masing masing substation dihubungkan ke dua unit feeder
yang terpisah melalui proses switching untuk menyediak
sumber normal dan sumber alternate.

hasbifadli Page 4
 Biaya investasi untuk system ini relative lebih tinggi dari
Simple Radial dan Extended Simple Radial karena jumlah
kabel dan penyulang (feeder) dua kali lipat.
 Operasi dan ekspansi mudah dan sederhana
 Kehandalan lebih tinggi daripada SR dan ESR jika peralatan
yang digunakan berkualitas dan sesuai
 Layanan relative tidak terhenti jika terjadi gangguan pada
suplai power utama seperti kabel dan trafo karena masih ada
sumber alternative.
 Peralatan bahkan plant bisa tida harus mati jika akan dilakukan
perawatan atau service rutin karena sumber alternative.
 Sistem ini cocok untuk industri besar karena system memiliki
dua sumber power
 Konfigurasi system sebagai berikut:

Gambar.3 Primary Selective

4) Sistem Primary Loop


 Karakteristik hampir sama dengan Primary Selective namun
jumlah tarikan kabel suplai utama lebih sedikit dan ukuran
kabel lebih besar karena harus mensuplai semua beban
downstream.
 Konfigurasi system seperti gambar berikut:

hasbifadli Page 5
Gambar.4 Primary Loop
5) Sistem Secondary Selective

hasbifadli Page 6

Anda mungkin juga menyukai