Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

“Pengenalan Tentang berbagai jenis itik : Itik Kamang, Itik Peking, Itik Serati /
TIKTOK, Itik Ratu dan Itik Raja”

Disusun Oleh :

1. Delima Eka Pratiwi 1610612034


2. M. Halqi Yaumazikri 1610613002
3. Emir Efriazmi 1610613013
4.
5.

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
Tiktok

Status Konservasi : Aman

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Anseriformes

Famili: Anatidae

Genus: Cairina

Spesies: C. moschata (jantan) x


Anas platyrhynchos (betina)

Subfamilia

Dendrocygninae
Tiktok adalah keturunan persilangan antara itik betina dan entok jantan. Tiktok
merupakan akronim dari itik dan entok. Persilangan ini biasanya terjadi bukan
karena proses alamiah, melainkan proses yang sengaja dilakukan oleh manusia untuk
kepentingan dan tujuan tertentu, mengingat tiktok adalah persilangan antara itik
betina dengan entok jantan yang hampir tidak mungkin terjadi secara alami
mengingat postur tubuh kedua unggas tersebut sangat berbeda jauh. Lain halnya
persilangan antara entok betina dengan bebek jantan yang bisa terjadi secara alami
karena postur bebek jantan yang lebih ramping dari entok betina, persilangan antara
bebek jantan dan entok betina disebut tongki atau brati.

Itik dan entok sebenarnya bukan spesies baru, bila ditelusuri lebih lanjut, fosil unggas
air ini telah ditemukan pada zaman mesozoik sekitar 80 juta tahun silam. Ketika
peradaban manusia tumbuh, unggas air ini menjadi dekat dengan manusia sebagai
sumber makanan ataupun sebagai objek perburuan.
hasil persilangan antara keduanya pun sebenarnya sudah cukup lama dikenal oleh
manusia, termasuk di Nusantara sendiri. Di Indonesia hasil persilangan antara kedua
jenis unggas ini (tanpa membedakan jenis kelamin dari induk persilangan) dikenal
dengan
sebutan serati, beranti atau brati, togri, ritog, tongki, mandalung, pandalungan dan
lain sebagainya.
Tiktok di Indonesia banyak dipelihara dan dibudidayakan sebagai hewan ternak
pedaging karena dagingnya yang dikenal enak dan gurih.

A. Sejarah TIKTOK
Itik tiktok merupakan persilangan itik betina alabio dengan pejantan entok
asal Taiwan. Bila yang disilangkan itik jantan dan entok betina muncul “Srati”.
Persilangan itik tiktok pertama kali dilakukan oleh drh Linus Simanjuntak,
mantan kepala Kebon Binatang Ragunan. Itik tiktok mewarisi sifat entok,
bersosok besar dan berdaging tebal, sedangkan telurnya mewarisi itik alabio, tapi
tak bisa ditetaskan atau infertile.
Entok memang dapat dikawinkan dengan itik karna keduanya memiliki
jumlah kromosom yang sama, 80 buah. Namun, tingkat pembuahan persilangan
itu sangat rendah meskipun melalui kawin suntik. Dari 100 telur hanya 20-30%
terbuahi. Sebab itu Inseminasi buahan menjadi kunci untuk menghasilkan itik
tiktok. Itik tiktok yang relative tahan penyakit dapat pula diperoleh dengan
menyilangkan entok lokal dan itik magelang,tegal dan mojosari.
Pertumbuhan itik tiktok yang dipelihara dengan sistem kering relative
seragam. Bahkan jantan dan betina tidak ada perbedaan mencolok. Nilai FCR
(Food Convertion Ratio) itik tiktok sekitar 3-3,2 yang berarti untuk menghasilkan
daging 1 kg daging diperlukan 3-3,2 kg pakan. Pakan itik tiktok terdiri atas
campuran 60% dedak, 15% jagung, dan masing-masing 10 % bungkil kelapa serta
konsentrat.
B. Perencanaan Agribisnis Tiktok

Memulai suatu usaha memerlukan perencanaan karena dengan perencanaan yang


matang diharapkan usaha tersebut dapat berjalan lancar.
Beberapa komponen yang harus ditentukan sebelum memulai usaha beternak
tiktok adalah sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan usaha


Jika tiktok diusahakan secara intensif dan sebagai sumber penghasilan utama
maka jika memungkinkan usaha beternak tiktok ini dikembangkan untuk
memenuhi pasokan di luar daerah. Namun jika usaha beternak tiktok hanya
sebagai usaha sampingan maka cukup untuk memenuhi pasar lokal serta
diusahakan tidak banyak modal dan banyak membutuhkan tenaga kerja.

2. Menentukan lokasi.
Beternak tiktok dapat dilakukan hampir di semua daerah, di dekat pantai, di
pegunungan, di daerah berumput maupun berbatu. Namun untuk
mendapatkan hasil yang optimal peternak harus mempertimbangkan sifat
tiktok yaitu tidak menyukai tempat bising atau ramai, misalnya tempat yang
ramai dilaui kendaraan bermotor. Kondisi seperti ini menyebakan induk tidak
mau bertelur. Selain itu peternak juga harus mempertimbangkan keberadaan
lokasi beternaknya. Lokasinya harus jauh dari pemukiman penduduk karena
tiktok mengeluarkan bau yang cukup tidak sedap.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap letak lokasi lokasi beternak
tiktok :

a.) lokasi beternak tiktok harus dekat dengan sumber air, air tersedia sepanjang
waktu, termasuk pada musim kemarau. Air merupakan kebutuhan utama
tiktok. Kandungan air dalam tubuh tiktok mencapai 75%. Jumlah air yang
dikonsumsi tiktok tergantung dari berat tubuh tiktok itu sendiri.
b.) Jika beternak tiktok menggunakan sistem intensif, kandang yang dibuat harus
memiliki saluran udara (ventilasi) cukup. Sehingga pergerakan udara di
sekitar kandang atau di dalam kandang berjalam lancar. Pergerakan udara
yang lancar menyebabkan bahan beracun seperti ammonia dari sisa pakan
atau bekas kotoran tiktok akan terurai melalui udara. Kondisi ini bisa tercipta
jika letak kandang lebih tinggi daripada lingkungan sekitarnya.

3. Akses jalan, listrik dan telepon


Akses jalan sangat penting untuk kelangsungan usaha beternak tiktok, karena
banyak aktivitas yang dilakukan melalui akses jalan ini. Pengangkutan bahan
baku pakan dan pengiriman daging ke konsumen pasti menggunakan fasilitas
jalan. Listrik dan telepon juga sangat membantu kelancaran usaha ini. Listrik
bisa digunakan untuk penghangat anak tiktok, penerangan, atau
menghidupkan pompa air. Sementara telepon bisa digunakan untuk memesan
bahan baku atau berhubungan dengan konsumen.

4. Keberadaan lingkungan masyarakat


Keberadaan masyarakat setempat sangat berpengaruh terhadap usaha beternak
tiktok. Interaksi dengan masyarakat setempat harus terjalin dengan baik agar
usaha beternak tiktok yang dilakukan tidak mendapat hambatan dari mereka.
Masyarakat setempat tidak akan memberikan izin tempat jika usaha tersebut
mengganggu kehidupan mereka (akibat bau yang dikeluarkan tiktok). Karena
itu peternak harus memperhatikan keadaan masyarakat setempat. Jika
memerlukan tenaga tambahan sebaiknya mengambil tenaga kerja dari lokasi
tersebut. Selain memberdayakan masyarakat setempat juga tenaga kerja
tersebut bisa membantu untuk menjaga lokasi usaha

5. Menentukan sistem pemeliharaan


a) Sistem pemeliharaan tradisional
Yaitu beternak tiktok dilakukan dengan cara mengangon tiktok di hamparan
sawah atau menggunakan sistem integrasi. Sistem integrasi padi sawah
dengan tiktok akan lebih efektif bila padi ditanam dengan sistem jajar legowo.
Penanaman dengan sistem jajar legowo akan memberikan ruang yang cukup
luas bagi tiktok untuk beraktivitas terutama untuk mencari makan di lahan
persawahan tersebut.
Secara umum persyaratan inovasi teknologi integrasi padi sawah dan tiktok
adalah ketersediaan air untuk padi sawah, cara tanam jajar legowo dan
pemilihan vaietas padi. Varietas padi yang danjurkan adalah kuat dan tahan
terhadap rebahan antara lain Gilirang, Fatmawati dan Ciherang. Diharapkan
ketiga varietas tersebut cukup kuat dan tahan rebah, sehingga akan
beradaptasi dengan adanya tiktok di sekelilingnya.

Keuntungan yang diperoleh dengan adanya tiktok di sawah antara lain


membantu pemupukan dari kotoran yang dihasilkan, meningkatkan kadar
oksigen dalam tanah karena aktivitasnya dan meminimalkan rumput, gulma
maupun hama ( serangga, siput, keong mas) karena dimakan tiktok. Sedang
pakan untuk tiktok dapat dikurangi karena sudah mendapat pakan tambahan
dari rumput, gulma, serangga, siput, keong mas dari sawah.
b) Sistem pemeliharaan semi intensif
Yaitu dilakukan dengan cara mengagon dan mengandangkan tiktok. Tiktok
yang masih muda dipelihara dengan cara diangon selanjutnya setelah siap
dipanen tiktok dipelihara dalam kandang dan diberi pakan yang diramu
sendiri. Di dalam kandang tiktok tidak begitu banyak melakukan aktivitas
sehingga energi yang dihasilkan digunakan untuk menggemukkan daging.

c) Pemeliharaan tiktok secara intensif


Pemeliharaan tiktok secara intensif dilakukan dengan cara mengandangkan
tiktok, tanpa ada pengangonan selama masa pemeliharaan. Intensif merupakan
kesatuan dari penggunaan teknologi, manajemen usaha, dan efisiensi.
Teknologi yang digunakan adalah mengandangkan tiktok sehingga
pengontrolan kesehatan tiktok dapat dilakukan dengan lebih baik. Manajemen
usaha yang dimaksud adalah mengandangkan tiktok dan memberi makan
tiktok menjadi lebih terkontrol sehingga biaya yang diperlukan bisa
diperhitungkan dengan lebih tepat. Efisiensi tentunya karena menghemat
lahan karena kandang bisa dibuat bertingkat.

Pemeliharaan tiktok secara intensif dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu
fase starter dan fase grower-finisher. Tiktok pada masa starter (0-3 minggu),
harus mendapatkan asupan pakan dengan nilai nutrisi sesuai dengan
kebutuhan ternak. Disamping itu, pada masa ini diperlukan penerangan pada
malam hari serta dibuatkan kandang panggung supaya tiktok tidak kedinginan.
Kepadatan tiktok per meter persegi sekitar 14-20 ekor.

Umur potong tiktok 10 minggu, maka fase grower-finisher mulai dari 4-10
minggu. Fase ini membutuhkan biosekuritas yang baik, sanitasi dan ventilasi
yang memadai, sehingga tiktok dapat tumbuh dengan optimal. Disamping itu,
penerangan juga tetap diperlukan. Kandang yang digunakan bukan kandang
panggung lagi, melainkan menggunakan kandang liter dengan kepadatan
tiktok mulai dari 4-10 ekor per meter persegi.

C. Budidaya TIKTOK
Tiktok mempuyai kelebihan antra lain
cepat tumbuh, sehigga bobot potong lebih besar;
kandungan lemak daging rendah dengan tekstur
daging lebih empuk, rasanya lebih gurih dari
pada daging itik petelur. Pemelihraan tiktok
sebaiknya dengan sistem integrasi (Terpadu)
dengan tanaman padi swah, serangga, keong
sawah, katak kecil dan sebagainya. Melalui sistem pemeliharaan seprti ini akan
diperoleh keuntungan tambahan selain tiktok juga padi.
Keunggulan dari budidaya tiktok selain dagingnya yang tidak amis yaitu
produksi telur yang banyak. Daging tiktok juga lebih lembut dan empuk
dibandingkan dengan itik biasa. Tiktok biasa dipanen dan bisa dipotong pada usia
10 minggu. Saat itu berat dari tiktok menjapai 2-3 kilogram. Pembudidayaan
tiktok tidak terlalu sulit namun harus tetap memperhatikan aturan dan cara yang
tepat agar usaha tiktok bisa berhasil. Ada beberapa cara yang harus diperhatikan
dan diketahui bagi para peternak pemula sebelum memulai usaha tiktok.
Itik tiktok memiliki kelemahan, yakni mudah stress saat ada orang asing
masuk ke kandang. Hal itu dapat menggangu pertumbuhan. Oleh sebab itu ,
lingkungan budidaya itik tiktok harus tenang. Selain itu , bulu itik tiktok sulit
dicabut karena tertanam lebih dalam pada bagian kulit dibandingkan itik.

1. PEMBIBITAN
Ada beberapa sumber bibit yang dapat dijadikan sebagai galur induk tiktok,
diantaranya itik alabio, mojosari, tegal, dan bali. Pembuatan galur itik betina
dasar pemeliharaanya sebagai berikut :
(a) Itik lokal (Mojosari, alabio, tegal, dll., (b) Produksi telur tinggi, (c)
Pertumbuhan yang cepat, (d) mampu beradaptasi dengan lingkungan, (e)
Masa puncak produksi yang relatif tidak lama.
Sedangkan sebagai pejantan adalah entok yang akan diambil semen
(Sperma)nya untuk kebutuhan kawin suntik dengan induk itik lokal.
Pmbuataan galur entok jantan dasar pemeliharaanya sebagai berikut :
(a) Pertumbuhan cepat, (b) Memiliki performance (bentuk badan) yang besar
saat dewasa, (c) Warna bulu lebih banyak warna putih, (c) Daya kawin tinggi,
(d) Tidak mandul (Harus subur).
2. SISTEM PERKAWINAN
Tiktok merupakan hasil persilangan antara entok jantan dengan etok betina.
Anak tiktok yang dihasilkan bersifat infertil (mandul). Bibit tiktok dihasilkan
dengan sistem IB (Inseminasi Buatan) atau dikenal dengan kawin suntik.
Kondisi sperma entok mampu hidup di saluran reproduksi.itik betina hingga 7
hari,sebauknya tidak lebih dari 4 hari. Dalam waktu satu minggu dapat
dilakukan kawin suntik. Sebanyak
2 kali Daya tetas telur relatif rendah yaitu 33,4%,artinya untuk mendapatkan 1
ekor DOT (day old tiktok) dibutuhkan 3 butir telur. Jika kebutuhan DOT
perminggu 100 ekor maka dibutuhkan telur tetas 300 butir Produktivtas
bertelur induk sekitar 60%, sehingga induk yang dibutuhkan untuk bertelur
sebanyak (300 X 10/6) : 7= 70 -75 ekor perhari. Satu entok jantan dapat
mengawini 4 ekor induk, untuk mengawini 70-75 ekor induk per hari
dibutuhkan entok jantan sebanyak 70 : 4 = 18 ekor.
Frekwensi kawin entok sekitar 70 %, maka untuk mendapatkan 18 ekor jantan
yang siap kawin dibutuhkan 26 ekor ( 100/7 X 18 ekor = 26 ekor) Cara
penetasan telur tiktok ada dua macam, yaitu dengan unggas lain yang
memeiliki sifta mengeram seperti ayam, entok, dan angsa, serta menggunakan
mesin tetas sebagai pengganti indukan. Penatasan telur tiktok memebutuhkan
waktu selama 32 hari, lebih cepat dari entok yang memerlukan waktu hingga
35 hari. Namun lebih lambat dari pada itik petelur yang hanya butuh waktu 28
hari. Suhu rungan mesin tetas pada minggu pertama sekitar 38,60 C,
kemudian dinaikan menjadi 38,90C pada minggu kedua. Minggu ketiga suhu
dinaikkan menjadi 39,20C dan pada minggu terakhir menjadi 39,40C.
Kelembaban dalam mesi tetas adalah 70 % untuk hari pertama, hari
berikutnya hingga akhir penetasan diturunkan menjadi 60%. Selama proses
penetasan, telur harus dibalik minimal 4- 5 kali, dari hari pertama hingga hari
ke 20, agar panas yang diterima oleh permukaan telur dapat merata.
3. PEMELIHARAAN
Anak tiktok yang telah menetas sebaiknya dimasukan dalam kandang batrei
(starter), dengan ukuran 90 X 60 X tinggi 30 cm. Tinggi kandang 80 cm dari
lantai. Kandang dapat menampung 15 ekor umur 1-3 minggu (30 ekor/ m2).
Setelah tiktok berumur 14 hari, dilepas disawah yang telah ditanami padi
umur 14 luas satu hektar untuk 350 – 400 ekor atau 25 – 28 m 2 per ekor.
Sebelum dilepas disawah, dilakukan adaptasi selam seminggu dengan
memberikian lampu pijar jika anak tiktok bergerombol.
Salah satu cara agar tiktok dapat bergerak dan berenang dengan leluasa,
sebaiknya padi ditanam dengan sistem tanam jajar legowo, sehingga tiktok
lebih cepat pertumbuhanya yaitu dalam waktu 75 hari. Saat butir padi mulai
tumbuh, titok dapat dijual dengan bobot badan mencapai 2,5 Kg. Bahan pakan
tambahan untuk tiktok sebaiknya berasal dari bahan lokal setempat seperti
dedek, roti, cangkang udang dan ikan rucah, sedangkan bahan pakan utama
didapat dari sawah berupa tumbuha yang ada di sawah,serangga, keong sawah
dan lain-lain.
Ada dua fase dalam pertumbuhan tiktok yaitu fase awal dan fase pertumbuhan.
Fase awal pada tiktok adalah fase dimana tiktok masih berumur 0-3 minggu.
Asupan pakan pada fase ini harus sangat diperhatikan agar tiktok memiliki
ketahanan tubuh yang baik untuk berkembang. Tiktok juga harus
mendapatkan penerangan pada malam hari supaya tidak kedinginan. Fase
selanjutnya yaitu fase pertumbuhan. Tiktok pada usia 4-10 bulan
membutuhkan biosekuritas, sanitasi, dan juga ventilasi yang baik. Hal ini akan
menjadikan tiktok tumbuh secara optimal. Budidaya tiktok harus dilakukan
dengan telaten. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam
pembudidayaan tiktok yaitu pakan, bibit dan juga pemeliharaannya. Apabila
ketiga unsure tersebut terpenuhi maka tiktok yang dihasilkan akan optimal
dan mampu memberikan keuntungan yang besar bagi pembudidaya.
D. Penyakit Yang Biasa Menyerang Tiktok
Seperti halnya unggas lain, tiktok juga bisa terserang penyakit yang biasa
menyerang itik dan entok. Penyebab penyakit ini antara lain jamur ,bakteri dan
virus. Ada 5 jenis penyakit yang umum menyerang itik atau entok. Sampai saat
ini itik tiktok belum memerlukan vaksinasi, pengobatan dan pemberian
antibiotika. Jenis-jenis penyakit yang menyerang tiktok sebagai berikut :
1. Salmonellosis
Penyebab : bakteri Salmonella typhimurium dan Salmonella anatum.
Gejala : - Sifat serangan penyakit mendadak (acute). Tiktok yang
terserang terlihat kehausan dan selalu berusaha mencari
minum. Sebelumnya terlihat dalam kondisi baik.
- Biasanya tiktok yang terserang mengalami sesak
napas,badan gemetar, kemudian mati.
- Jika badan itik tiktok yang sudah mati dibelah,tampak
bagian hati membengkak dan tampak bercak-bercak
pendarahan, juga ditemukan peradangan pada usus
(enteritis)
Pencegahan : - Jika sudah terserang, segera dipisahkan dari itik tiktok
lainnya
- jika ada itik tiktok yang mati segera dibakar atau dikubur,
agar tidak menjadi sumber inoculum yang dapat menular
ke tiktok yang masih sehat.
-
2. Kolera bebek (Fowl Cholera)
Penyebab : bakteri Pasteurella multocida (gram negative)
Gejala :- Sifat serangan sama dengan penyakit salmonellosis yakni
mendadak (acute)
- Tiktok yang terserang penyakit ini nafsu makannya
kurang.
- Diikuti dengan serangan diare. Kotoran itik tiktok
berlendir dan berwarna kehijauan.
- Jika badan itik tiktok yang sudah mati dibelah , terlihat
pembengkakan pada karkas, terjadi bercak-bercak
pendarahan pada jeroan, dan pada usus bagian atas terjadi
peradangan yang biasanya disertai pendarahan.
- Tempo serangan penyakit kolera ini cukup singkat ,
sehingga pengobatan tidak banyak menolong.
Pencegahan :- Usahakan ruangan dalam kandang itik tiktok terkena sinar
matahari langsung. Sengatan sinar matahari bisa
mencegah adanya serangan bakteri Pasteurella multocida.
- Jika lingkungan kandang sulit ditembus sinar matahari ,
pencegahan serangan bakteri bisa dilakukan dengan
penyemprotan desinfektan ke seluruh bagian kandang.
- Usahakan lokasi kandang tidak lembab dan cukup bersih.
- Jika ada bangkai unggas atau binatang lainnnya, segera
dimusnahkan dengan cara mengubur atau membakarnya.
Karena bakteri ini bisa bertahan selama berbulan –bulan
pada tanah yang lembab dan pada bangkai.
-
3. Aspergillosis
Penyebab : Jamur Aspergillus fumigatus , umumnya menyerang itik
tiktok muda berumur 1 -3 minggu.
Gejala : - Pertumbuhan badan itik tiktok terhambat
- Pernapasan menjadi cepat
- Sering minum
Pencegahan : Menjaga kebersihan lingkungan kandang

4. Keracunan Aflatoxin
Penyebab : Racun aflatoxin yang dihasilkan jamur Aspergillus flavus dan
Aspergillus parasiticus.Racun ini terdapat pada pakan
umumnya pada jagung dan jenis biji-bijian. Juga terdapat
pada litter kandang
Gejala : Itik tiktok yang terserang semakin lama tubuhnya semakin
kurus dan lesu. Kalau badan itik tiktok yang terserang dibelah, bagian hatinya
terlihat membengkak dan warnanya berubah menjadi kehitaman.
Pencegahan : - Sebelum ternak diberi pakan, sebaiknya pakan dikontrol.
Jika kondisi pakan lembab dan mengandung jamur,
sebaiknya pakan tidak diberikan.
- Untuk mencegah pakan berjamur, simpan di tempat yang
kering dan jauh dari air.

5. Keracunan Botulism
Penyebab : Disebabkan racun yang diproduksi oleh bakteri Clostidium
botulinum biasanya ditemukan pada karkas unggas atau
hewan yang sudah membusuk.
Gejala : Jika ada itik tiktok yang secara tidak sengaja mengkonsumsi
karkas yang membusuk dan mengandung bakteri tersebut,
dalam tempo beberapa jam itik tiktok bisa langsung mati.
Pencegahan : Sebaiknya diusahakan itik tiktok tidak sampai mengkonsumsi
karkas atau daging bangkai binatang yang sudah membusuk.
Caranya dengan selalu memeriksa kandang, membakar atau
mengubur setiap bangkai binatang yang ada didaam dan
disekitar kandang, serta menjaga kebersihan areal kandang.
E. Analisa Usaha
Bagi yang berminat membudidayakan itik tiktok, tapi tidak mau repot harus
memulainya dari awal mengingat proses budidaya ini menelan biaya yang tidak
sedikit dan memerlukan tenaga ahli dalam proses perkawinannya, dapat langsung
membeli anakan tiktok (DoD) ke peternakannya. Untuk skala rumah tangga,
berikut perhitungan bisnisnya:
1. Biaya Sarana Produksi

Pembelian DOT (Day Old Tiktok)


100 ekor tiktok umur sehari @ Rp5.500,- : Rp 550.000,-
Pembelian pakan starter (500 gr/ekor)
Rp1.500,- (1 kg pakan = Rp3.000,-) x 100 ekor
: Rp 150.000,-
tiktok
Total : Rp. 700.000,-

2. Harga Jual itik Tiktok

Rp25.000,- x 90 ekor Rp2.250.000,- : Rp. 2.250.000,-


(dengan asumsi kematian 5% atau 5 ekor)
Laba Bersih (Beli-Jual) : Rp. 1.550.000,-

Nb: Dalam budidaya tiktok skala rumah tangga, tanpa kandang tidak masalah tetapi
tiktok yang berumur sehari membutuhkan lampu berkekuatan 40 watt atau lampu
minyak tanah hingga mereka berumur dua minggu, agar tubuh mereka selalu hangat.
Selain itu, dalam perawatannya tidak memerlukan tenaga kerja atau dapat dikerjakan
sendiri
Daftar Pustaka

Anonym.2019.TIKTOK.diakses melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Tiktok pada


tanggal 5 November 2019 Pukul 16.22

Anonym.2012.Panduan Budidaya TIKTOK (Hasil Persilangan Itik dan


Entok).diakses melalui http://infoagrobisnis.blogspot.com/2012/08/panduan-
budidaya-tiktok-hasil.html# pada tanggal 5 November 2019 pukul 17.44

BPTP JAKARTA.2011.BUDIDAYA TIKTOK.diakses melalui http://jakarta.


litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi/liptan/70-budidaya-tiktok pada
tanggal 5 November 2019 Pukul 16.27

Anonym.2014.ITIK TIKTOK PEDAGING UNGGUL.diakses melalui


https://tanya.bebeja.com/tanyabebeja/tiktok-itik-pedaging-unggul/ pada
tanggal 5 Novemer 2019 pukul 16.45

Panduan Budidaya.2016.BUDIDAYA TIKTOK SEBAGAI BISNIS YANG


MENJANJIKAN.diakses melalui http://ayselalver.blogspot.com
/2016/01/budidaya-tiktok-sebagai-bisnis-yang.html pada tanggal 5 November
2019 pukul 16.35

Simanjuntak,Linus.2004. TikTok: Unggas Pedaging Hasil Persilangan Itik &


Entok.Jakarta: Agromedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai