2.1.2 INDIKASI
- Pasien penderita dan pasca stroke
- Pasien yang menderita kelumpuhan
- Pasien yang menderita fraktur
- Kaki Palsu
Memasukkan Stockinett pelapis puntung dulu lalu membantu pasien
memasukkannya ke dalam socket.
Kemudian pasien harus dilatih mengencangkan menggunakan suspensi
kemudian dilatih untuk berjalan dengan menggunakan kaki barunya.
Proses ini memang memakan waktu dan beaya sehingga prosthesis kaki yang
baik.
- Tongkat
Tongkat ini harus dipakai di sisi tubuh yang terkuat. Untuk sokongan
maksimum ketika berjalan, klien menempatkan tongkat berada di depan
sejauh 1 sampai 25 cm, mennjaga berat badan pada kedua kaki klien. Kaki
yang terlemah bergerak maju dengan tongkat sehingga berat badan dibagi
antara tongkat dan kaki yang terkuat. Kaki yang terkuat maju setelah tongkat
szehingga kaki terlemah dan berat badan disokong oleh tongkat dan kaki
terlemah.
b. Prosedur Operasi :
- Pasien sudah teranastesi GA
- Tim bedah melakukan cuci tangan (Scrub)
- Tim bedah telah memakai baju operasi (Gloving)
- Lakukan disinfeksi pada area yang akan dilakukan sayatan dengan arah dari
dalam keluar, alkohol 2x, betadine 2x
- Pasang duk pada area yang telah di disinfeksi (Drapping)
- Hidupkan cuter unit
- Lakukan sayatan dengan hand mest dengan arah paramedian
- Robek subkutis dengan menggunakan cuter hingga terlihat tulang yang
fraktur
- Lakukan pengeboran pada tulang
- Pasang platina
- Lakukan pembersihan bagian yang kotor dengan cairan NaCl
- Jahit subkutis dengan plain 2/0
- Jahit bagian kulit dengan side 2/0
- Tutup luka dengan kassa betadine, setelah itu diberi hepafik
2.2. OREF
2.2.1 PENGERTIAN
OREF adalah reduksi terbuka dengan fiksasi internal di mana prinsipnya
tulang ditransfiksasikan di atas dan di bawah fraktur , sekrup atau kawat
ditransfiksi di bagian proksimal dan distal kemudian dihubungkan satu sama lain
dengan suatu batang lain.
Fiksasi eksternal digunakan untuk mengobati fraktur terbuka dengan
kerusakan jaringan lunak . Alat ini memberikan dukungan yang stabil untuk
fraktur kominutif ( hancur atau remuk ) . Pin yang telah terpasang dijaga agar
tetap terjaga posisinya , kemudian dikaitkan pada kerangkanya. Fiksasi ini
memberikan rasa nyaman bagi pasien yang mengalami kerusakan fragmen
tulang.
2.2.1 INDIKASI
- Fraktur terbuka grade II dan III
- Fraktur terbuka yang disertai hilangnya jaringan atau tulang yang parah.
- Fraktur yang sangat kominutif ( remuk ) dan tidak stabil.
- Fraktur yang disertai dengan kerusakan pembuluh darah dan saraf.
- Fraktur pelvis yang tidak bisa diatasi dengan cara lain.
- Fraktur yang terinfeksi di mana fiksasi internal mungkin tidak cocok.
Misal : infeksi pseudoartrosis ( sendi palsu ).
- Non union yang memerlukan kompresi dan perpanjangan.
- Kadang – kadang pada fraktur tungkai bawah diabetes melitus.