PENYAJIAN DATA
1. Desa Sereka
4. Desa Beruge
7. Desa Babat
8. Desa Toman
30
4.1.2. Data Demografis
Tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah, Jumlah KK dan Luas Wilayah di
Wilayah Kerja Puskesmas Babat Toman Tahun 2017
Jumlah Jumlah Jumlah Luas
No Desa
Penduduk Rumah KK Wilayah
1 Sereka 1.527 314 340 45 Km2
2 Sugi Raya 660 92 162 30 Km2
3 Sugi Waras 1.246 260 349 45 Km2
4 Beruge 1.130 215 272 58 Km2
5 Muara Punjung 1.604 308 361 51 Km2
6 Mangun Jaya 5.208 1.029 1.379 38 Km2
7 Babat 4.166 997 1.082 58 Km2
8 Toman 7.912 1.112 1.990 50 Km2
9 Bangun Sari 2.372 712 870 52 Km2
10 Sungai Angit 2.428 415 468 60 Km2
11 Srimulyo 1.759 468 635 50 Km2
12 Kasmaran 4.794 1.258 1475 55 Km2
13 Pangkalan Jaya 1.027 275 297 35 Km2
Jumlah 35.833 7455 9.680 627 Km2
berikut:
31
9 Perawat Gigi (AKGI, DIII) 2 2 - - 4
10 Perawat Gigi (SPRG) - - - - -
Asisten Apoteker (S.Farm,
11 1 1 - - 2
S1)
Asisten Apoteker (AMF,
12 1 - - - 1
DIII)
13 Nutrisionis (AMG, DIII) 1 - - - 1
Kesehatan Lingkungan
14 1 - - - 1
(DIII)
15 Teknik Lingkungan (DIII) 1 - - - 1
16 Sanitarian (SPPH) 1 - - - 1
17 Analis Laboratorium 1 1 - 1 3
18 SMA 3 1 - - 4
19 LCPK 1 - - - 1
20 SMP 2 - - - 2
21 SD 2 - - - 2
Jumlah 50 33 - 2 85
TB paru
Penanggung Jawab
(dr. Rahayu)
Pengelolah Program
(Evri Astuti, AM.Kep)
Pelaksana
(Tenaga Kesehatan Puskesmas dan Kader Terkait)
32
4.1.5. Data Khusus
meninggal dari semua kelompok umur. Tidak ada data pasien yang
Tabel 4.3 Jumlah pasien dengan gejala TB Paru dan pemeriksaan sputum BTA di
Puskesmas Babat Toman periode Januari 2017 – Desember 2017
BTA (+) BTA (-) Sembuh
Bulan Jumlah
L P L P L P
Januari 4 0 3 0 7 1 1
Februari 1 0 2 0 3 0 2
Maret 2 1 6 6 15 0 0
April 3 3 7 4 17 0 1
Mei 0 3 1 5 9 0 0
Juni 0 0 0 0 0 2 1
Juli 4 1 2 1 8 1 0
Agustus 4 1 4 0 9 2 0
September 2 0 3 2 7 3 2
Oktober 2 0 1 1 4 0 2
November 1 0 2 0 3 0 1
Desember 1 0 2 0 3 0 0
Jumlah 24 9 33 19 85 9 10
33
perempuan berjumlah 9 orang, dari total penjaringan pasien TB
Tabel 4.4 Pencapaian program P2TB di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman
No Variabel Tolak ukur Pencapaian Masalah
1 Temuan pasien TB BTA Positif 70% 30.5% (+)
2 Temuan pasien TB BTA Positif sembuh 85% 57,5% (+)
Tabel 4.5 Identifikasi masalah program P2TB BTA Positif di wilayah kerja Puskesmas
Babat Toman
No Variabel Tolak ukur Pencapaian Masalah
1. Temuan pasien TB BTA Positif 70% 30.5% (+)
2. Temuan pasien TB BTA Positif sembuh 85% 57,5% (+)
TB
34
keterbatasan dana dan sumber daya. Penetapan prioritas masalah dilakukan
masalah ditetapkan dengan sistem skoring dan akan dinilai beberapa kriteria:
= DU
Untuk setiap kriteria diberikan nilai dalam rentang 1 (tidak penting) hingga
35
Dari penetapan prioritas berdasarkan teknik kriteria matriks diatas,
baik secara aktif maupun pasif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku masyarakat.
masih banyak yang kasus yang tidak teridentifikasi, sehingga tindak lanjut
36
keluarga dan bahkan ke masyarakat sekitar, terlebih lagi jika kegiatan
target menunjukan bahwa masih banyak penderita TB Paru yang tidak datang
pelayanan kesehatan yang lain seperti praktek dokter swasta serta pusat
tepat sehingga tidak sampai terjadi komplikasi atau bahkan terjadi penularan
37
pasien agar turut serta dalam mengawasi minum obat serta kontrol
penemuan kasus baru TB BTA (+) mencapai 30,5% dari nilai idealnya 75%.
screening yang lebih kecil dari standar untuk tiap penderita dapat
Hal ini terkendala pada kemauan pasien dengan gejala TB untuk dilakukan
Selain rendahnya temuan kasus baru, kepatuhan yang masih rendah dan
juga memiliki nilai yang sama. Kurang aktifnya peran petugas puskesmas dan
38
Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi (degree of
penyakit menular seperti TB. Untuk temuan kasus baru TB BTA (+) dan
merupakan harapan utama dari seorang penderita, oleh karena itu dibutuhkan
saja, tetapi juga dibutuhkan peran serta masyarakat baik dalam berbagai aspek
terbesar, kemudian disusul oleh nilai kepatuhan dan penemuan kasus baru.
dan mendapat penanganan yang tepat dan tindak lanjut berupa penyuluhan
secara umum masih kurang baik. Kebanyakan masyarakat masih ada yang
39
belum mengetahui tentang masalah yang ditimbulkan oleh penyakit TB, hal
ini tentu patut untuk menjadi sorotan dalam edukasi masyarakat. Selain itu,
pasien masih banyak yang tidak berobat ke puskesmas pada saat terjadi TB
paru. Cakupan kepatuhan berobat yang masih kurang baik, kurangnya kinerja
petugas puskesmas dan tidak adanya pelayanan oleh kader diberikan nilai
yang sama, karena hal ini adalah keadaan yang dapat dilihat dalam
tidak menjadi sorotan, karena bentuk pencatatan ini tidak secara langsung
nilai political climate yang sama, namun ada baiknya puskesmas melakukan
strategi baru dalam menjalankan Program P2TB agar dapat mencapai target
program P2TB.
masyarakat yang masih rendah mendapatkan nilai yang paling tinggi, karena
pada saat ini, sudah banyak kemajuan teknologi yang dapat digunakan untuk
mendapat sorotan, namun hal ini sebenarnya tidaklah sulit dilakukan karena
40
terdapat pasien yang tidak melakukan kontrol atau pengambilan OAT sesuai
yang cukup tinggi, sedangkan temuan kasus baru dan kepatuhan pasien dalam
41