100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
2K tayangan4 halaman
Festival literasi siswa mencakup lomba story telling. Nazwarahma Hannum Prasetya berpartisipasi dengan memilih dua cerita, yaitu sebuah legenda lokal dari kota Pasuruan tentang Tegal Arum yang berisi pesan moral berbuat baik dan rela berkorban, serta sebuah cerita mancanegara tentang seorang anak laki-laki dan ibunya yang hanya memiliki satu mata yang berisi pesan untuk menghargai orang tua. Nazwarahma berharap dap
Festival literasi siswa mencakup lomba story telling. Nazwarahma Hannum Prasetya berpartisipasi dengan memilih dua cerita, yaitu sebuah legenda lokal dari kota Pasuruan tentang Tegal Arum yang berisi pesan moral berbuat baik dan rela berkorban, serta sebuah cerita mancanegara tentang seorang anak laki-laki dan ibunya yang hanya memiliki satu mata yang berisi pesan untuk menghargai orang tua. Nazwarahma berharap dap
Festival literasi siswa mencakup lomba story telling. Nazwarahma Hannum Prasetya berpartisipasi dengan memilih dua cerita, yaitu sebuah legenda lokal dari kota Pasuruan tentang Tegal Arum yang berisi pesan moral berbuat baik dan rela berkorban, serta sebuah cerita mancanegara tentang seorang anak laki-laki dan ibunya yang hanya memiliki satu mata yang berisi pesan untuk menghargai orang tua. Nazwarahma berharap dap
Nama Siswa : Nazwarahma Hannum Prasetya NISN : 0054656760 Nomor Registrasi : Form ST 01/ Kreativitas Berbahasa Inggris Story telling 2019 A. Artikel Story telling atau bercerita dalam pemikiran penulis adalah suatu kebiasaan yang sudah ada pada masyarakat dunia sejak dahulu kala. Mendongeng adalah kegiatan yang dilakukan ibu penulis saat akan tidur dan menasehati penulis saat masih kecil. Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan bercerita pun tidak lepas dari kehidupan. Tetapi, sekarang ini bercerita atau mendongeng berubah menjadi kegiatan budaya. Maksudnya, sekarang kita sering mendengar istilah lomba story telling, atau festival story telling dalam berbagai bahasa. Dalam pemikiran penulis, karena story telling ini menjadi sebuah lomba atau festival maka hendaknya harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar story telling ini berhasil yakni untuk menghibur penonton dan menyampaikan pesan moral. Pertama, cerita yang disampaikan harus menarik, sesuai dengan tema dan mengandung pesan moral yang penting. Dengan membawakan cerita yang menarik, maka penonton akan terhibur. Dengan pesan moral yang tepat, harapannya kita dapat menginpirasi penonton untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kedua, pendongeng hendaknya memiliki ekspresi/ mimik yang menyenangkan, gesture yang tepat dan rasa percaya diri yang tinggi. Selanjutnya, kemampuan bahasa Inggris dan penguasaan cerita pendongeng harus bagus, karena ketepatan kosa kata, pengucapan, struktur dan unsur kemampuan bahasa inggris yang lain akan mempengaruhi ketersampaian cerita yang disampaikan. Jika seorang pendongeng menguasai cerita, maka dia akan mampu menyelesaikan cerita dengan baik hingga akhir. Yang terpenting adalah menguasai cerita, bukan menghafal. Jika dihafalkan maka pendongeng bisa saja macet dalam mmenyampaikan cerita. Selanjutnya, bercerita tidak sama dengan drama. Oleh karena itu, hendaknya pendongeng tidak terlalu banyak akting yang dibuat-buat seperti dalam drama. Terakhir, seorang pendongeng harus kreatif dalam mengembangkan cerita dengan sentuhan baru agar penonton mendapatkan sesuatu yang beda dari cerita dengan judul yang sama yang pernah mereka dengar sebelumnya. B. Ringkasan cerita lokal The Legend of Tegal Arum Once upon a time, there was a kingdom in Pasuruan where its people lived peacefully and never found difficulty to fulfill their daily needs because the king, Jati Pati, governed his people with care and wisdom. It was told that the king had two daughters with similar characters. That was wise , hospitable, and helpful. The older one was Demi Padmi and the younger one was Dewi Arum. Dewi Padmi was an unfortunate girl because she was sick. The disease was hard to be healed. Her parents did everything, but failed. The diseases wa given by Mak Bayong, an ugly evil witch. Dewi Padmi would be healthy if the king gave Dewi Arum to the witch. She wanted her because Dewi Arum was protected by the power of God and could killed her. The witch went to the palace and asked the King to give Dewi Arum to the witch the next full moon. The king was upset thinking of how he would solve the problem, but Dewi Arum was a great princess. She was ready to sacrifice for her sister and country. The full moon came and Dewi Arum met the witch.The witch killed stabbed her with her dagger. Blood splashed everywhere. Suddenly some fragrant flowers sprang all over the garden. The witch could not stand the fragrance and then she died. White smoke engulfed the place. From the fragrance and the white smoke came out Dewi arum. She was saved by the God. She went back to the palace. They lived happily together in the palace. Because of that happening , the place was named “ Tegal Arum” Tegal is garden, arum is a javenese term for fragrant. So Tegal Arum which is located at Panggung rejo district means fragrant garden.
C. Ringkasan cerita mancanegara
The Boy and His One-Eyed-Mother Once, there lived a young boy and his well-settled family in Singapore. They lived in a happy and sufficient life. One day there was a guest, a middle age man whom he recognized as his former neighbour his his hometown. He told him that his mother was severely sick and missed him. However,the young boy said that he had no relationship with that woman anymore. The young boy recalled his childlyhood when he was so embarrased of her mother, She only had one eye. Her friends mocked him because of it. Almost 12 years he was embarrased living with her mother. He shouted at her to stay away from him and just die. When he finished high school, he got scholarship and had to move to Singapore. He was happy because that was the time he could dissapear from her mother. He was succesful in his study and career. He was too happy until that man came to his house. The man told him a story about the secret that her mother gave her eyes to her son and asked everyone to keep it secret. The boy was shocked. He realized that the kid was him. He rushed taking the man home to meet his mother. Arriving home, in a terible hut, he saw her mother lying on the bed, sick, thin, and sad. He hugged and begged her to forgive him. He was regretful and struggled hard to make her mother recover. At last, he could get a donnor for his mother and she was healhty again. He said, “ I wished you had told me the truth since the begginning mom, I am sorry but you were wrong, you have made me sinful all those years to hate and treated you badly”
D. Alasan pemilihan cerita
Saya memilih cerita “The legend of Tegal Arum” untuk memperkenalkan kekayaan cerita dari kota saya, Pasuruan. Cerita ini mengandung pesan moral untuk selalu berbuat baik dan rela berkorban. Cerita kedua”The Young man and his one-eyed-mother “ saya pilih karena mengandung pesan untuk kita selalu menghargai orang lain terutama orang tua. Dari cerita ini saya berharap penonton akan menangkap pesan moral dan saya mampu mempengaruhi mereka untuk menjadi orang yang lebih baik untuk mewujudkan manusia Indonesia berkarakter lebih baik.