Petunjuk Teknis Pemantauan Indikator Kinerja Kegiatan (Ikk) Penggunaan Obat Rasional Direktorat Pelayanan Kefarmasian TAHUN 2017-2019
Petunjuk Teknis Pemantauan Indikator Kinerja Kegiatan (Ikk) Penggunaan Obat Rasional Direktorat Pelayanan Kefarmasian TAHUN 2017-2019
Tabel .01
Sasaran, Indikator dan Target Kinerja Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian
Periode Tahun 2017 – 2019
PROGRAM/ SASARAN INDIKATOR TARGET (%) INDIKATOR TARGET (%)
KEGIATAN 2015-2019 2015 2016 2017-2019 2017 2018 2019
Cara Perhitungan:
Jumlah Kabupaten/Kota yang menerapkan Penggunaan Obat Rasional
di Puskesmas dibagi jumlah Kabupaten/Kota keseluruhan x 100 %.
Indikator kinerja POR di Puskesmas dinyatakan dalam persentase,
dengan formula sebagai berikut :
% 𝑃𝑂𝑅
Jumlah persentase capaian masing − masing indikator Peresepan
=
Jumlah komponen indikator Peresepan
Keterangan :
a. Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia
(angka riil)
b. Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare non Spesifik
(angka riil)
c. Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil)
d. Rerata item obat per lembar resep X 100 %
4
2. Manfaat
a. Bagi dokter/pelaku pengobatan
Pemantauan penggunaan obat dapat digunakan untuk melihat mutu pelayanan
pengobatan dan mutu keprofesian. Dengan pemantauan ini maka dapat
dideteksi adanya kemungkinan penggunaan yang berlebih (over prescribing),
kurang (under prescribing), boros (extravagant prescribing) maupun tidak tepat
(incorrect prescribing).
b. Dari segi perencanaan obat
Pemantauan penggunaan obat secara teratur dapat digunakan untuk membuat
perencanaan obat dan perkiraan kebutuhan obat secara lebih rasional. Upaya
tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Perencanaan yang didasarkan pada data
morbiditas dan pola konsumsi yang akurat memberikan jaminan kecukupan
ketersediaan obat.
c. Dari segi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pemantauan obat tidak saja bermanfaat terhadap mutu pelayanan dan upaya
intervensi, tetapi juga sebagai sarana pembinaan bagi kinerja tenaga kesehatan
setempat.
3. Perhitungan
Persentase Indikator Kinerja POR
Keterangan :
a = Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA Non Pneumonia (angka riil)
b = Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare Non Spesifik (angka riil)
c = Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil)
𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑜𝑏𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑝
d = 𝑥 100%
4
5. Formulir Pelaporan
a. Formulir pelaporan indikator peresepan ISPA Non Pneumonia (Lampiran 1)
b. Formulir pelaporan indikator peresepan Diare Non spesifik (Lampiran 2)
c. Formulir pelaporan indikator peresepan injeksi Myalgia (Lampiran 3)
d. Formuir Laporan Indikator POR di Puskesmas (Lampiran 4)
e. Formulir Rekapitulasi Dinkes Kab/Kota (Lampiran 5)
f. Formulir Rekapitulasi Dinkes Provinsi (Lampiran 6)
6. Cara Pengisian
Kasus adalah pasien yang berobat ke Puskesmas/Pustu dengan diagnosis
tunggal ISPA non-pneumonia (batuk-pilek), diare akut non spesifik, dan penyakit
sistem otot dan jaringan. Dasar pemilihan ketiga diagnosis adalah:
a. Termasuk 10 penyakit terbanyak;
b. Diagnosis dapat ditegakkan oleh petugas tanpa memerlukan pemeriksaan
penunjang;
c. Pedoman terapi untuk ketiga diagnosis jelas;
d. Tidak memerlukan antibiotik/injeksi;
e. Selama ini ketiganya dianggap potensial untuk diterapi secara tidak rasional.
7. Contoh Perhitungan
Tabel .03
Contoh Perhitungan Pada Formulir Pelaporan Indikator Peresepan ISPA NON
PNEUMONIA
Tgl No. Nama Umur Jumlah Antibiotik Nama Dosis Lama Sesuai
Item Ya/Tidak Obat Obat Pemak Pedoman
Obat aian Ya/Tidak
(hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 1 Ny. A 33 th 4 Ya a. Amox 3x1 3-4
b. PCT 3x1 3-4
c. GG 3x1 3-4
d. CTM 3x1 3-4
2 2 Tn. B 37 th 4 Ya a. Amox 3x1 3-4
b. GG 3x1 3-4
c. CTM 3x1 3-4
d. Asmef 3x1 3-4
3 3 Ny. C 35 th 4 Tidak a. PCT 3x1 3-4
b. Ambro 3x1 3-4
c. Deksa 2x1 3-4
d. Vit. C 1x1 10
4 4 D 7 th 3 Ya a. Amox 3x1/2 4
b. PCT 3x1/2 4
c. Deksa 3x1/2 4
Total Item Obat A = 15 B=3
Rerata Item
Obat/Lembar Resep
A/N =
N= 4 15/4 =
lembar 3,75
resep
B /N x 100% =
Persentase AB 3/4 x 100% =
75%
Petugas,
…………………………………………
NIP.
Tabel .04
Contoh perhitungan pada formulir Pelaporan Indikator Peresepan Diare Non Spesifik
Petugas,
………………………………………….
NIP.
Tabel .05
Contoh Perhitungan pada Formulir Pelaporan Indikator Peresepan Myalgia
Petugas,
……………………………………
NIP.
Perhitungan Capaian Indikator Kinerja Penggunaan Obat Rasional (POR)
Keterangan :
a = Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia (angka riil)
b = Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare non Spesifik (angka riil)
c = Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil)
𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑜𝑏𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑝
d = 𝑥 100%
4
Contoh:
Dari data sampling (seperti isian tabel 1, tabel 2, tabel 3) diperoleh data sebagai berikut:
No Indikator Hasil
a Persentase Penggunaan Antibiotik Pada ISPA Non Pneumonia 70 %
b Persentase Penggunaan Antibiotik Pada Diare Non Spesifik 65 %
c Persentase Penggunaan Injeksi Pada Myalgia 90 %
d Rerata Item Obat Per Lembar Resep 74 %
Perhitungan:
=39,98 %
- Lampiran -
Formulir Pelaporan
Lampiran .01
Formulir Pelaporan Indikator Peresepan ISPA Non Pneumonia
Puskesmas:……………………………… Bulan:……………………………………...
Kabupaten:……………………………… Tahun:……………………………………..
Provinsi:………………………………
Tgl No. Nama Umur Jumlah Antibiotik Nama Dosis Lama Sesuai
Item Ya/Tidak Obat Obat Pemakaian Pedoman
Obat (hari) Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 a.
b.
c.
d.
2 a.
b.
c.
d.
3 a.
b.
c.
d.
Dst a.
b.
c.
d.
Total Item Obat A B
N= Rerata Item A/N
Obat/Lembar Resep
Persentase AB B/N x 100
%
Petugas,
…………………………………………
NIP.
Keterangan:
Kolom 1 : diisi dengan tanggal-bulan-tahun yang tertulis pada resep
Kolom 2 : diisi sesuai dengan nomor urut data resep
Kolom 3 : diisi sesuai dengan inisial nama pasien
Kolom 4 : diisi sesuai dengan umur pasien dalam tahun atau bulan (untuk bayi)
Kolom 5 : diisi sesuai dengan jumlah zat aktif obat yang tercantum pada setiap lembar resep
Kolom 6 : diisi dengan ya atau tidak untuk menyatakan penggunaan antibiotik pada lembar resep
Kolom 7 : diisi sesuai dengan nama obat yang tertulis dalam setiap lembar resep
Kolom 8 : diisi sesuai dengan dosis pemakaian yang tercantum pada lembar resep
Kolom 9 : diisi sesuai dengan lama pemakaian yang tercantum dalalm lembar resep/hari, misal 3 x1
Kolom 10 : diisi oleh petugas supervisor pada saat kunjungan supervisi dengan mengacu pada standar pengobatan
N : Jumlah lembar resep
A : Jumlah Item Obat pada semua lembar resep
B : Jumlah pasien yang mendapatkan Antibiotik
AB : Antibiotik
Catatan:
- Pemberian Sulfa + kotrimoksazol dan metronidazol dianggap sebagai pemberian antibiotik
- Pemberian injeksi antibiotik dicatat sebagai antibiotik
Lampiran .02
Formulir Pelaporan Indikator Peresepan Diare Non Spesifik
Petugas,
………………………………………….
NIP.
Keterangan:
Kolom 1 : diisi dengan tanggal-bulan-tahun yang tertulis pada resep
Kolom 2 : diisi sesuai dengan nomor urut data resep
Kolom 3 : diisi sesuai dengan inisial nama pasien
Kolom 4 : diisi sesuai dengan umur pasien dalam tahun atau bulan (untuk bayi)
Kolom 5 : diisi sesuai dengan jumlah zat aktif obat yang tercantum pada setiap lembar resep
Kolom 6 : diisi dengan ya atau tidak untuk menyatakan penggunaan antibioticpada lembar resep
Kolom 7 : diisi sesuai dengan nama obat yang tertulis dalam setiap lembar resep
Kolom 8 : diisi sesuai dengan dosis pemakaian yang tercantum pada lembar resep
Kolom 9 : diisi sesuai dengan lama pemakaian yang tercantum dalalm lembar resep/hari, misal 3 x1
Kolom 10 : diisi oleh petugas supervisor pada saat kunjungan supervisi dengan mengacu pada standar
pengobatan
N : Jumlah lembar resep
A : Jumlah Item Obat pada semua lembar resep
B: Jumlah pasien yang mendapatkan Antibiotik
AB: Antibiotik
Catatan:
- Pemberian Sulfa + kotrimoksazol dan metronidazol dianggap sebagai pemberian antibiotik
- Pemberian injeksi antibiotik dicatat sebagai antibiotik
Lampiran .03
Formulir Pelaporan Indikator Peresepan Myalgia
Tgl No. Nama Umur Jumlah Injeksi Nama Dosis Lama Sesuai
Item Obat Pemakaian Pedoman
Ya/Tidak Obat
Obat (hari) Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 a.
b.
c.
d.
2 a.
b.
c.
d.
3 a.
b.
c.
d.
Dst a.
b.
c.
d.
Total Item A B
Obat
N= A/N
Rerata Item
Obat/
Lembar
Resep
Persentase B/Nx
AB 100 %
Petugas,
…………………………………
NIP.
Keterangan :
Kolom 1 : diisi dengan tanggal-bulan-tahun yang tertulis pada resep
Kolom 2 : diisi sesuai dengan nomor urut data resep
Kolom 3 : diisi sesuai dengan inisial nama pasien
Kolom 4 : diisi sesuai dengan umur pasien dalam tahun atau bulan (untuk bayi)
Kolom 5 : diisi sesuai dengan jumlah zat aktif obat yang tercantum padasetiap lembar resep
Kolom 6 : diisi dengan ya atau tidak untuk menyatakan penggunaan injeksi pada lembar resep
Kolom 7 : diisi sesuai dengan nama obat yang tertulis dalam setiap lembar resep
Kolom 8 : diisi sesuai dengan dosis pemakaian yang tercantum pada lembar resep
Kolom 9 : diisi sesuai dengan lama pemakaian yang tercantum dalam lembar resep/hari, misal 3 x1
Kolom 10 : diisi oleh petugas supervisor pada saat kunjungan supervisi dengan mengacu pada standar
pengobatan
N : Jumlah lembar resep
A : Jumlah Item Obat pada semua lembar resep
B : Jumlah pasien yang mendapatkan Injeksi
Lampiran .04
Formulir Laporan Indikator POR di Puskesmas
Petugas,
…………………………………………………………..
NIP.
Keterangan :
Bulan : bulan periode waktu pengambilan data
Tahun : tahun pengambilan data
Kolom 1 : diisi dari hasil perhitungan Persentase Penggunaan Antibiotik pada diagnosis ISPA Non-Pneumonia (Form.1)
Kolom 2 : diisi dari hasil perhitungan Persentase Penggunaan Antibiotik pada Diagnosis Diare Non-spesifik (Form.2)
Kolom 3 : diisi dari hasil perhitungan Persentase Penggunaan Antibiotik pada diagnosis Myalgia (Form.3)
Kolom 4 : diisi dari hasil perhitungan Rerata Item Obat per lembar Resep pada diagnosis ISPA Non-Pneumonia (a)
Kolom 5 : diisi dari hasil perhitungan Rerata Item Obat per lembar Resep pada diagnosis Diare Non-Spesifik (b)
Kolom 6 : diisi dari hasil perhitungan Rerata Item Obat per lembar Resep pada diagnosis Myalgia (c)
Kolom 7 : merupakan nilai rerata item obat/lembar resep dari ke 3 diagnosis yang diisi dengan rumus sebagai berikut:
𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 (4)+ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 (5)+ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 (6)
R= 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
................................. ........................................................
Keterangan :
*)Berdasarkan data pada laporan bulanan puskesmas yang dikirim ke Dinkes Kab/Kota.
**) Jumlah Puskemas dengan capaian POR minimal 60% adalah.........dari.........total Puskesmas di Kabuapten/Kota.
Lampiran .06
Formulir Rekapitulasi Dinas Kesehatan Provinsi Laporan Triwulan Indikator Peresepan di Kabupaten Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
Jumlah Kabupaten/Kota yang 20% Puskesmasnya dengan capaian POR minimal 60%: ............. dari total ............. Kabupaten/Kota
................................. .........................................................
Keterangan :
*) Berdasarkan data pada laporan triwulan Dinkes Kab/Kota yang dikirim ke Dinkes Provinsi, laporan Dinkes Kab/Kota terlampir
DEFINISI OPERASIONAL DAN CARA PERHITUNGAN INDIKATOR POR TAHUN 2017
SASARAN Meningkatnya pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat rasional di fasilitas kesehatan
INDIKATOR Persentase penggunaan obat rasional di Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan penggunaan obat rasional di
Puskesmas Puskesmas
DEFINISI Persentase penggunaan antibiotik pada Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan Penggunaan Obat Rasional
OPERASIONAL penatalaksanaan kasus ISPA non- di Puskesmas adalah Kabupaten/Kota yang 20 % Puskesmasnya memiliki
pneumonia,diarenon-spesifik, penggunaan nilai rerata Penggunaan Obat Rasional minimal 60 %.
injeksi pada penatalaksanaan kasus *Persentase POR : Persentase penggunaan antibiotik pada
myalgia, dan rerata item obat perlembar penatalaksanaan kasus ISPA non-pneumonia,diarenon-spesifik,
resep di Puskesmas, terhadap seluruh penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia, dan rerata item
kasus ISPA non-pneumonia, diare non- obat perlembar resep di Puskesmas, terhadap seluruh kasus ISPA non-
spesifik dan Myalgia di sarana yang sama pneumonia, diare non-spesifik dan Myalgia di sarana yang sama
CARA Jumlah persentase capaian masing- Jumlah Kabupaten/Kota yang menerapkan Penggunaan Obat Rasional di
PERHITUNGAN masing indikator dibagi jumlah komponen Puskesmas dibagi jumlah Kabupaten/Kota keseluruhan x 100 %.
indikator peresepan