Anda di halaman 1dari 10

SOAL KRITIK DAN ESAI

Bacalah puisi berikut dengan saksama!

AKU

Kalau sampai waktuku


Kumau tak seorang ‘kan merayuku
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu


Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku


Aku tetap meradang, menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari


Berlari
Hingga hilang pedih perih

Dan aku akan lebih tidak peduli


Aku mau hidup seribu tahun lagi

Chairil Anwar

1. Kalimat kritik yang sesuai dengan puisi tersebut adalah …


A. Ke-aku-an Chairil Anwar tampak jelas dalam kata ku atau aku yang dominan dalam
larik.
B. Kekasaran Chairil Anwar digambarkan dengan kata lambang binatang jalang.
C. Penyair menginginkan ada yang bersedih, seperti kesedihan seorang kekasih.
D. Segala rasa sakit dan penderitaan tidak tertahan dan akan ditanggungkan, ditahan.
E. Suka berkhayal sesuatu yang tidak mungkin terjadi “ingin hidup seribu tahun lagi”.

Cermati paragraf esai berikut!

Jika kita menginginkan karya-karya sastrawan terkini lebih berkualitas, hal yang dapat dilakukan
adalah mengubah formula yang pernah digunakan Chairil Anwar ketika menghasilkan sajak ‘Aku”
dan “Yang Terhempas dan Yang Putus”. Tentu saja, mengubah formula itu tidak dapat dilakukan
dalam beberapa jam. Sebab, seorang sastrawan adalah yang terus-menerus berproses menghasilkan
sesuatu yang lebih bagus. Untuk menerima hasil proses panjang itu, dibutuhkan cara membaca yang
sesuai dengan proses tersebut.

2. Kalimat simpulan esai yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah…
A. Seorang sastrawan memerlukan proses panjang dalam melahirkan karya yang berkualitas.
B. Karya-karya sastrawan masa kini tidak dapat digolongkan sebagai karya sastra yang
berkualitas.
C. Chairil Anwar dikenal sebagai sastrawan yang beraliran ekspresionisme dalam karya-karyanya.
D. Kualitas karya sastra sangat ditentukan oleh proses pembuatan dan cara membacakannya.
E. Karya-karya Chairil Anwar dapat dijadikan ukuran untuk menentukan kualitas suatu karya sastra.

Cermati teks berikut!

Taksu tidak menjawab.


"Negara sengaja memuji-muji guru setinggi langit, tetapi lihat sendiri, negara tidak pernah
memberi gaji yang setimpal, karena mereka yakin, banyak orang seperti kamu, sudah puas karena
dipuji. Mereka tahu kelemahan orang-orang seperti kamu, Taksu. Dipuji sedikit saja sudah mau
banting tulang, kerja rodi tidak peduli tidak dibayar. Kamu tertipu Taksu! Puji-pujian itu dibuat
supaya orang-orang yang lemah hati seperti kamu, masih tetap mau jadi guru. Padahal anak-anak
pejabat itu sendiri berlomba-lomba dikirim ke luar negeri biar sekolah setinggi langit, supaya nanti
bisa mewarisi jabatan bapaknya! Masak begitu saja kamu tidak nyahok?"Taksu tetap tidak
menjawab.
Sang Guru

3. Kalimat esai yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah … .


A. Pernyataan bahwa profesi guru adalah sesuatu yang mulia dan tidak perlu diberi tanda jasa.
B. Banyak ditemukan dalam kehidupan hal yang terdapat dalam cerita, misalnya sikap menekan
yang lemah.
C. Tampak secara nyata dalam kutipan ini bahwa betapa orang menganggap rendah profesi guru.
D. Sudah menjadi suatu kelaziman sehari-hari bahwa si anak dan orang tua selalu bertengkar.
E. Pernyataan dalam kalimat-kalimat cerpen ini, ternyata banyak orang tua yang tidak menyukai
guru.

Simaklah kutipan kritik berikut ini!

Beberapa keberatan bisa kita kemukakan mengenai psikologi cerita, meskipun dengan ingatan
bahwa cerita ini dipandang sebagai karikatur atau ejekan yang biasanya dilukis dengan sengaja
menghilangkan beberapa segi tertentu. Keputusan bunuh diri oleh Kakek Garin penjaga surau
setelah mendengar cerita perumpamaan Ajo Sidi adalah satu perbuatan di luar perhitungan dan
mengherankan. Sang kakek dalam jalan pikiran ortodoks sebetulnya tidak perlu putus asa,
bahkan seharusnya memperbanyak amal dunianya, apalagi jika ia ingat bahwa bunuh diri bukan
merupakan perbuatan yang dibolehkan dalam agama mana pun. Lagi pula sifat-sifat Haji Saleh
yang diceritakan Ajo Sidi memang tidak dibolehkan dalam agama.

4. Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan di atas adalah ....


A. Cerita Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis merupakan karya sindiran yang positif. Namun,
perwatakan tokoh sentral yaitu Kakek Garin yang putus asa lalu bunuh diri, sangat disayangkan
bisa terjadi.
B. Berdasarkan psikologi cerita, orang seperti Kakek Garin memang seharusnya dibiarkan
mengakhiri hidupnya secara tragis, yaitu mati bunuh diri. Tokoh Kakek melambangkan manusia
putus asa yang tidak berpikir rasional.
C. Sifat-sifat seperti Haji Saleh maupun Ajo Sidi yang terdapat dalam cerpen Robohnya Surau Kami
memang dibolehkan sesuai dengan agama yang dianutnya.
D. Sudah seharusnya Sang Kakek dalam cerpen ini mati dengan cara yang mengenaskan, yaitu bunuh
diri karena Kakek Garin dilukiskan sebagai orang yang cepat putus asa.
E. Sang kakek mati bunuh diri setelah mendengar cerita perumpamaan Ajo Sidi. Peristiwa ini
merupakan peristiwa yang logis karena sudah menjadi satu kebiasaan yang dilakukan kebanyakan
pengarang Indonesia untuk “mematikan” sang tokoh di akhir cerita.

Cermati teks kutipan puisi berikut


Seniman Tak Bernama

Di bawah panasnya matahari


Di bawah dinginnya hujan
Kau tetap di sana, berdiri
Dengan segudang tujuan

Berjuang demi ayah dan ibu


Berjuang demi kakak dan adik
Hanya untuk uang seribu
Bersenandung di bawah siang yang terik

Inikah hidup pengamen jalanan


Rela berkorban demi keluarga tercinta
Tetap bisa berjalan
Walau hujan badai menerpa
Dhara Nandary, siswa SMAN 78
Jakarta

5. Kalimat kritik kekurangan yang sesuai dengan kutipan puisi tersebut adalah …
A. puisi tersebut menggunakan bahasa yang lugas
B. diksi yang digunakan dalam puisi tersebut puitis
C. banyak majas yang digunakan dalam puisi tersebut
D. rima akhir setiap larik mengikuti pola puisi lama
E. bait dalam puisi tersebut tidak sesuai dengan puisi baru

Cermati teks kutipan cerpen berikut.


Carlos dilahirkan di keluarga beragama Kristen. Sedangkan, aku dilahirkan di keluarga beragama Islam.
Entah bagaimana caranya agar aku bisa mempersatukan semua perbedaan yang sangat jelas terjadi di
antara kami berdua.
Selama 5 tahun kami menjalani hubungan ini, sudah banyak sekali rintangan yang kami alami dan
hadapi berdua. Salah satunya adalah cemoohan dari teman dan sanak saudara dari kedua pihak. Salah satu
dari mereka berkata, “Sudahlah mengapa masih saja kalian pertahankan hubungan ini? Padahal sudah
jelas kalian tidak akan pernah bisa bersatu.” Akan tetapi, kami berdua tak menghiraukan segala cemoohan
itu dan tetap tegar pada pendirian kami.
Kami telah berjanji tidak akan pernah mengucapkan kata selamat tinggal. Sebenarnya aku juga sama
sekali tidak peduli dengan semua ucapan mereka, aku tak peduli seberapa kerasnya orang tua Carlos,
bahkan aku tidak peduli dengan apa-apa saja yang harus aku korbankan demi kelangsungan hubungan ini.
Akan tetapi, ketika semua mengungkit soal keyakinan, hatiku terasa diterjang ombak yang menghantam
dengan kerasnya.
Cerpen “Karena Dia” (dengan penyesuaian)
Karya Aini Angela siswa SMAN 78 Jakarta

6. Kalimat esai yang sesuai dengan kutipan karya sastra tersebut adalah …
A. Pengarang menciptakan cerita pendek tersebut dengan menggunakan alur maju.
B. Pengarang mengisahkan pengalamannya tentang perbedaan keyakinan dengan kekasihnya.
C. Kisah yang disampaikan pengarang tidak tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
D. Amanat yang terkandung dalam cerita tersebut dapat diikuti oleh para pembaca.
E. Bahasa yang digunakan pengarang dalam cerita pendek tersebut penuh dengan ungkapan

Cermati kutipan teks berikut untuk menjawab soal 46 dan 47!


”Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena
alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan
pergi karena materi. Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah
pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk.”
(hlm. 26)
”Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakan oleh
hatinya sendiri. Ia tak kuasa lagi membedakan mana yang benar-benar nyata, mana yang hasil
kreasi hatinya yang sedang memendam rindu. Kejadian-kejadian kecil, cukup sudah untuk
membuatnya senang. Merasa seolah-olah itu kabar baik. Padahal, saat ia tahu itu hanya bualan
perasaannya, maka saat itulah hatinya akan hancur berkeping-keping. Patah hati! Menuduh
seseorang itu mempermainkan dirinya. Lah, siapa yang mempermainkan siapa, coba?” (hlm. 28)
Kemudian, terdapat kisah tentang seorang istri yang rela berkorban demi kesembuhan suaminya,
walaupun pada akhirnya sang suami berpaling pada wanita lain, di cerpen Kupu-Kupu Monarch.
Ada pula kisah mengenai seorang pemuda dan gadis yang diam-diam saling mencintai, tetapi
mereka tidak berani mengutarakan perasaannya masing-masing, di cerpen Antara Kau dan Aku. Dan
masih banyak kisah lain
dikutip dari: kumpulan cerpen Berjuta Rasanya oleh Tere Liye

7. Kalimat esai yang menyatakan keunggulan kumpulan cerpen Berjuta Rasanya oleh Tere Liye
berdasarkan kutipan tesebut adalah … .
A. Tema cerita adalah sesuatu yang baru dan tergolong langka sehingga sangat menarik
keingintahuan si pembaca untuk membacanya secara lengkap sampai dengan cerpen terakhir.
B. Membaca kumpulan cerpen ini rasanya seperti mendengarkan ‘curahan hati seseorang’ sehingga
menimbulkan kesan di hati saya bahwa pernah merasakan hal yang sama dengan perasaan tokoh.
C. Pengarang cerpen Berjuta Rasanya seorang sastrawan yang baru muncul dalam dunia kesastraan
sehinggan membuat keingintahuan orang untuk membaca karyanya semakin besar.
D. Tidak dapat dimungkiri lagi bahwa cerpen Berjuta Rasanya ini tentu terkategori cerpen-cerpen
yang kocak, lucu, yang dapat menghibur semua pembacanya yang sedang sedih.
E. Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang adalah sudut pandang orang pertama yang
membuat cerita menjadi menarik dan pembacanya seolah-olah menjadi tokoh dalam cerita

Cermati penjelasan buku sastra berikut!


Ada satu waktu
kita berdiam-diam saja
tidak mengemukakan
bicara apa-apa;
ketika ketahuan semua ternganga
memutuskan lebih baik
menutup katup
mulut dan suara.
Oleh: Masuri

8. Kalimat kritik yang sesuai dengan puisi tersebut adalah ...


A. Pada puisi Ada Satu Waktu karya Masuri terdiri atas delapan larik yang memiliki makna sangat
padu antarlarik.
B. Semua larik puisi Ada Satu Waktu menggunakan kalimat sempurna, tetapi kalimatnya pendek-
pendek.
C. Kalimat-kalimat terputus digunakan dalam puisi Ada Satu Waktu dan kalimat-kalimat itu tidak
mengandung nilai-nilai.
D. Judul puisi Ada Satu Waktu dengan isi larik tidak ada kesinambungan atau hanya penggalan-
pengalan kalimat.
E. Pada larik puisi Ada Satu Waktu, si penyair mengatur kata setiap larik dengan sama jumlah kata,
yaitu tiga kata.

Bacalah paragraf berikut dengan saksama!

Cerpen Bom akan sulit dipahami oleh orang awam. Ini mungkin saja mengingat kurang - untuk
tidak mengatakan tidak – komunikatif yang disebabkan oleh bentuknya yang nonkonvensional di
samping isinya yang cukup berat bagi pembaca awam dan teramat intelek. Nilai cipta sastra tidak
ditentukan oleh melimpah ruahnya penggemar. Putu Wijaya bukannya tidak menyadari masalah ini.
Sebagai seorang pengarang (sastra), dia berusaha tegak sebagai suatu pribadi yang merekam
kegelisahan diri maupun masyarakat dengan cara sedemikian rupa jauh dari motif memberontak,
suatu sikap yang dimiliki seorang penyair cenderung menyajikan problematika.

9. Kalimat kritik yang sesuai dengan pernyataan tersebut adalah …


A. Cerpen Bom karya Putu Wijaya isi ceritanya seharusnya komunikatif, apalagi bentuknya
yang nonkonvensional supaya dapat dipahami pembacanya.
B. Cerpen Bom karya Putu Wijaya mempunyai nilai sastra disebabkan melimpah ruahnya
penggemarnya yang membaca buku karyanya.
C. Cerpen Bom karya Putu Wijaya merekam kegelisahan diri maupun masyarakat yang jauh
dari motif pemberontak.
D. Putu Wijaya mengarang cerpen Bom yang cenderung menyajikan problematika
kehidupan manusia.
E. Nilai sastra tidak ditentukan oleh melimpah ruahnya penggemar karya sastra tersebut.

Cermati paragraf esai berikut!

Pada periode awal kepenyairannya, Taufiq Ismail cenderung menekankan citraan visual
dalam menggambarkan pengalaman estetik yang dibentuk oleh pengamatannya yang tajam
terhadap momen-momen penting peristiwa sejarah. Ia mendayagunakan kekuatan bahasa
figuratif (majas), puisi yang efektif untuk membangun imajinatif pembaca. Sejak tahun
1970-an hingga periode mutakhir kepenyairannya, sajak-sajak Taufiq cenderung “prosaic
naratif”. Ia menggunakan bahasa diskursif yang diselingi permainan kata yang indah dan
memikat …
10. Kalimat simpulan esai sastra yang tepat adalah …
A. Jelaslah, bahwa pada awal kepenyairannya Taufiq terlibat langsung dengan peristiwa
sejarah dan pada periode berikutnya berikutnya ia terlibat melalui perasaan dan
pikirannya.
B. Jadi, Taufiq menggunakan metode penciptaan puisi yang sama pada dua periode
kepenyairannya.
C. Jadi, secara garis besar perkembangan kepenyairannya Taufiq Ismail dapat dibagi ke
dalam tiga periode.
D. Jelaslah, bahwa Taufiq Ismail sangat memerhatikan pemakaian bahasa dalam setiap
karyanya.
E. Dengan demikian, jelaslah bahwa bahasa yang digunakan Taufiq Ismail sangat membantu
pembaca memahami puisinya sehingga karyanya tergolong komunikatif.

Cermatilah paragraf esai berikut!

Dengan berolahraga, badan kita menjadi sehat dan terhindar dari penyakit akibat
kegemukan. Pikiran yang telah jenuh menjadi segar kembali dan bersemangat. Bakat
dan hobi yang terpendam dapat disalurkan dan dikembangkan sehingga dapat
menciptakan prestasi. Karena waktu luang dimanfaatkan dengan berolahraga, kita
terhindar dari perbuatan yang merugikan. Karena banyak bergaul, pandangan kita
tidak sempit dan terpupuk sikap toleran dan sportif ….
K
11. Kalimat simpulan yang sesuai untuk melengkapi paragraf tersebut adalah…
A. Itulah dampak yang kita rasakan dari berolahraga.
B. Jelaslah efek olahraga bagi tubuh dan jiwa kita.
C. Jadi, berolahragalah dengan teratur dan sebaik-baiknya.
D. Tidak salah rupanya, semboyan “mengolahragakan masyarakat, memasyarakatkan olahraga.”
E. Maka, berolahraga harus dimanfaatkan segera.

12. Cermatilah puisi berikut!


Pengakuan

Kucari
ke mana saja
kutakut
dosa bersama
baru
kejar
kupusing
Pening

Kalimat kritik yang sesuai dengan puisi tersebut adalah…


A. Puisi tersebut hemat kata kaya makna.
B. Puisi tersebut menggambarkan keindahan suasana alam.
C. Kata-kata yang dipakai penyair terlalu sederhana.
D. Penyair menggunakan majas dalam puisinya.
E. Puisi menggunakan citraan penglihatan.

Cermati kutipan karya sastra berikut!

ping di atas pong


pong di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
mau pong? Bilang ping
...
( Shang Hai, Sutardji Calzoum
Bachri)

13. Kalimat kritik berdasarkan kutipan tersebut adalah ...


A. Semua puisi Sutardji menggunakan bahasa sehari-hari dan diksi yang kurang sesuai.
B. Puisi Shang Hai tidak mudah dipahami oleh pembaca karena Sutardji banyak
menggunakan bahasa kias.
C. Puisi Shang Hai karya Sutardji lebih mengutamakan kekuatan bunyi daripada makna
sehingga sulit untuk dipahami.
D. Puisi Shang Hai merupakan salah satu contoh puisi baru karena tidak terikat rima dan bait.
E. Sutardji Calzoum Bachri memiliki kemampuan untuk menyusun diksi sehingga menjadi
sebuah puisi yang disebut satire.

Cermati kutipan karya sastra berikut!

Istri Tangsiman pergi ke pasar, membeli sayuran dan mengumpulkan buah kedondong,
bengkoang, jeruk bali, pisang yang masih muda, dan dijadikan rujak. Hanya beberapa
pincuk, piring yang dibuat dari daun pisang untuk dicicipi. Kalau pedas, mereka akan
menduga bahwa bayinya lelaki. Upacara selanjutnya seperti tingkeban, mandi dengan air
diberi bunga mawar, kanthil, kenanga tak perlu bagi mereka yang jumlah kainnya tak
mencukupi

(Canthing, Arswendo)
14. Kalimat esai yang sesuai dengan kutipan karya sastra tersebut adalah .....
A. Realita masyarakat yang masih memegang adat Jawa secara halus dan khas.
B. Budaya Jawa yang masih nyata dapat dilihat di dalam kehidupan modern.
C. Tidak diragukan lagi novel Canthing karya arswendo ini menarik untuk dibaca.
D. Kepercayaan mistik masih terwarisi oleh komunitas masyarakat Jawa Tengah.
E. Budaya Jawa mendominasi cerita Canthing yang diungkapkan oleh Arsweno.

Cermati kutipan puisi berikut!

Kawan Sama Lawan

sebanyak-banyak mendapat kawan


sama manfaat dengan banyak lawan
kalau kawan untuk memotivasi
sedang lawan untuk kontrol diri
dalam memelihara kehidupan
Syaiful Hadjar

15. Kalimat kritik untuk puisi tersebut adalah ...


A. Larik yang dikembangkan terbatas pada kata kias.
B. Kata-kata padat sehingga imajinasi pembaca dapat berkembang.
C. Sajak itu mudah dimengerti karena bahasanya sederhana.
D. Sajak menggambarkan nilai kehidupan sosial.
E. Penyair harus lebih cermat dalam memilih diksi agar puisinya mengesankan

Cermati kutipan karya berikut!


Novel Atheis ini sangat menarik, berlatar budaya daerah Priangan, Jawa Barat, pada
masa perang dunia kedua. Inti permasalahan dalam novel ini menyajikan benturan dua
dunia, yaitu antara “dunia lama” dengan “dunia modern”. Dunia lama diwakili oleh
segolongan masyarakat yang masih menganut paham tradisional dengan pola pikir
kosmosentris, taat beribadah kepada Tuhan, dan sangat religius. Dunia modern diwakili
oleh sekolompok masyarakat yang menganut paham kebudayaan modern dengan pola
pikir antroposentris, agresif, dan atheis. Posisi tokoh utama Hasan berada dalam situasi
terjepit antara dua dunia dengan perangkat nilai yang berbeda.
16. Kalimat esai yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah …
A. Ketidakmampuan Hasan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman yang penuh dinamika
mencerminkan ketidakmampuan bangsa yang tidak bisa beradaptasi dengan dunia modern.
B. Pemerintah RI baru memberikan penghargaan kepada novel atheis pada tahun 1969 sebagai
hadiah tahunan pemerintah RI kepada pengarangnya, Achdiat K. Mihardja.
C. Cukup membanggakan dan menggembirakan bahwa Atheis merupakan novel Indonesia yang
pertama kali diterjemahkan kedalam bahasa Inggris oleh seorang warga Negara Australia dan
diterima oleh UNESCO.
D. Rumah tangga Hasan dan Kartini tidak bahagia dan tidak berlangsung lama karena mereka
sama-sama menjadi manusia modern yang ingin bebas bergaul dengan siapa saja tanpa batas-
batas norma kesusilaan dan agama.
E. Unsur kehutanan dianggap sebagai belenggu yang mengekang gerak kebebasan dan
membatasi kemerdekaan diri sehingga kaum atheis menganggap agama sebagai belenggu dan
racun yang harus dimusnahkan.

Cermati ilustrasi berikut!


Dilihat dari segi bahasanya, cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis menggunakan
bahasa yang bisa dipahami pembaca orang Indonesia, yaitu bahasa Indonesia. Tidak hanya ini, gaya
bahasa dan pilihan kata dapat memperkaya kosa kata pembaca hal bidang keagamaan. Jadi, siapa pun
(baik yang beragama Islam, kristen, Hindu,maupun Budha) bisa memahaminya dan tidak menimbulkan
pertentangan yang mendasar. Meskipun di dalamnya terdapat kosa kata Islami, hal ini tidaklah
mengganggu pemahaman pembaca yang non-Islam.

17. Kalimat resensi yang mengungkapkan kesimpulan berdasarkan ilustrasi tersebut adalah ...
A. Ali Akbar Navis termasuk pengarang religius yang berhasil menyuguhkan cerita yang mudah
dipahami pembaca.
B. Cerpen Robohnya Surau Kami sangat baik dibaca oleh siapa pun karena isinya tidak
menimbulkan pertentangan yang mendasar.
C. Robohnya Surau Kami merupakan cerpen yang menarik karena bahasa yang digunakan mudah
dipahami.
D. Dalam cerpen yang berjudul Robohnya Surau Kami, pengarang banyak menggunakan kosa kata
bidang keagamaan.
E. Cerpen Robohnya Surau Kami menyuguhkan cerita Islami yang dapat dipahami oleh pembaca
non-Islam.

Cermati kutipan karya sastra berikut!


SIA-SIA
siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia
waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswas
duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai
oku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O...
(Sutardji Calzoum Bachri)

18. Kalimat kritik berdasarkan kutipan tersebut adalah ...


A. Puisi Sia-Sia tidak mudah dipahami oleh pembaca karena Sutardji banyak menggunakan bahasa
kias.
B. Puisi Sia-Sia karya Sutardji lebih mengutamakan kekuatan bunyi daripada makna sehingga
terasa lebih puitis.
C. Puisi Sia-Sia karya Sutardji merupakan salah satu contoh puisi kontemporer karena tidak terikat
rima dan bait.
D. Sutardji Calzoum Bachri memiliki kemampuan untuk menyusun diksi yang tepat sehingga
menjadi sebuah puisi yang menarik.
E. Puisi Sia-Sia karya Sutardji tidak memperhatikan hubungan makna setiap kata sehingga
pembaca sulit untuk memahami isi puisi.

Cermati kutipan karya sastra berikut!


”Nanti kalau anakmu itu laki-laki, Mbok, namakan Soedarsono,” kata Ndoro Seten.
Embok saya terkejut mendengar nama itu. Menurut Embok, sesungguhnya ia ingin
memberi nama Isalam (meskipun kami tidak sembahyang) seperti Ngalai atau Ngusman.
Bukankah nama bapak saya juga Kasan? Tetapi bapak saya meyakinkan Embok untuk
menerima saja pemberian nama itu. Embok masih bimbang, takut jangan-jangan nama itu
nama yang terlalu berat bagi bayi seorang anak desa. Jangan-jangan jadi pendek umur anak
itu nanti, begitu kekhawatiran Embok.
(Umar Kayam, Para Priyayi)

19. Kalimat esai yang sesuai dengan kutipan karya sastra tersebut adalah .....
A. Novel Para Priyayi karya Umar Kayam menggambarkan realita kehidupan masyarakat
pedesaan yang memegang teguh adat Jawa.
B. Umar Kayam berhasil mengangkat nilai-nilai moral yang hidup di masyarakat Jawa yang
masih nyata dapat dilihat di dalam cerita Para Priyayi.
C. Nampaknya Umar Kayam ingin menggambarkan bahwa banyak pertimbangan dalam
memberikan nama kepada anak yang baru lahir.
D. Masyarakat desa pada umumnya percaya bahwa nama seorang anak yang baru lahir
berpengaruh terhadap kehidupan anak tersebut.
E. Keluguan sikap masyarakat di pedesaan mulai luntur tercermin dalam cerita novel Para
Priyayi Karya Umar Kayam.

Bacalah kutipan paragraf esai berikut!


Manusia hidup dalam paradoks, melakukan perjalanan bolak-balik, pergi-pulang yang
tak kunjung selesai antara kesendirian dan kebersamaan, individualitas dan
kolektivitas, beserta seluruh pernak-perniknya, juga risikonya. Lantas apakah
kesendirian dan kebersamaan merupakan dua hal yang hitam-putih? Dua dunia yang
bertentangan dan berseberangan?
Sesungguhnya dua hal itu sama sekali tidak perlu dipertentangkan secara mutlak
dalam posisi yang dikotomis-kategoristis, tetapi yang penting ialah bagaimana
mengusahakan keseimbangan antara keduanya. Ketegangan dalam mengusahakan
keseimbanagn antara kedua hal itulah yang membuat hidup jadi menarik untuk
dijalani, bukan?

20. Kesimpulan yang tepat sesuai dengan isi paragraf esai tersebut adalah...
A. Manusia hidup dalam paradoks, melakukan perjalanan bolak-balik, pergi-
pulang yang tak kunjung selesai
B. Perbedaan dalam kehidupan tidak perlu dipertentangkan, yang penting
bagaimana menyeimbangkan antara keduanya.
C. Kesendirian dan kebersamaan merupakan dua hal yang hitam-putih? Dua dunia
yang bertentangan dan berseberangan?
D. Sesungguhnya dua hal itu sama sekali tidak perlu dipertentangkan secara mutlak
dalam posisi yang dikotomis-kategoristis
E. Agar hidup ini menarik perhatikan pertentangan dan perbedaan yang
terjadi dan pikirkanlah itu setiap saat.

Anda mungkin juga menyukai