Anda di halaman 1dari 2

Aplikasi Pijat dan Kompres di Indonesia

Massage/pijat sebagai teknik perawatan tubuh dengan cara pemijatan yang


menggunakan gerakan anggota tubuh (tangan, jari, kaki) dan atau alat bantu lain
pada jaringan lunak (kulit, otot dan saraf) yang memberi efek relaksasi, stimulasi
atau inhibisi, penguatan sistem tubuh, melancarkan peredaran darah, sistem
peredaran limfe (getah bening), dengan maksud untuk penyembuhan dan
mneingkatkan kesehatan. Pada perawatan massage digunakan gerakan dasar pijat
meliputi effleurage (mengusap dengan telapak tangan), friction (pijatan
memutar), petrisage (meremas atau mencubit), tapotemen (menepuk, memukul
mencacah. Pijat tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan
mengutamakan gerakan pijat-urut (Menteri Kesehatan RI, 2014).

Pijat Jawa merupakan bagian perawatan kesehatan tradisional Indonesia


melalui pendekatan budaya Jawa yang mempunyai filosofi “Sajroning among
suko, tan tinggal duga lan prayoga”, yang diambil dari Taman Sari Keraton
Yogyakarta (Menteri Kesehatan RI, 2014.

Pijat Bali merupakan bagian dari perawatan kesehatan tradisional


Indonesia yang dikembangkan melalui pendekatan budaya Hindu Bali, dimana
percaya bahwa tubuh manusia terdapat 5 unsur yang disebut ‘Panca Mahabutha’.
Perawatan dengan pijat Bali juga dipengaruhi oleh pemahaman tentang adanya
tiga kekuatan pada tubuh manusia yang disebut dengan ‘Tri Praman’ (Menteri
Kesehatan RI, 2014).

Pijat refleksi yang dikembangkan di Indonesia banyak dimanfaatkan


sebagai terapi alternatif segala penyakit karena tidak membutuhkan waktu terlalu
lama, pengobatan alami dan terjangkau (Sujayanto, 2007).

Pijat dengan es dapat dilakukan pada semua cedera otot, peradangan dan
pembengkakan di sendi, sakit kepala dan wasir, kecuali pada keadaan dimana rasa
dingin dapat menambah nyeri yang anda rasakan. Laopran di Boston Pain Clinic
menyatakan bahwa setelah dipijat dengan es sekitar 78% pasien tidak merasakan
nyeri selama 4 jam. Dapat ditekan didaerah nyeri selama 30 menit dan dapat
diulang setiap 1 jam (Sujayanto, 2007).

Kompres dengan arang dalam keadaan hangat dapat dikompreskan pada


daerah nyeri. Biasanya nyeri akan berkurang dalam jangka waktu 5 sampai 10
menit. Kompres ini sangat bersifat antiseptik dan menyerap bahan yang toksik.
Kompres ini ideal untuk mengurangi rasa nyeri pada sendi dan gigitan/sengatan
serangga (Sujayanto, 2007).

Kompres dingin dan panas bergantian dapat dilakukan pada seluruh tubuh,
dengan perubahan temperatur ini dapat meningkat aliran darah ke organ dalam
shingga tidak hanya meningkatkan sirkulasi tapi juga menstimulasi sistem
kekebalan tubuh (Prentice, 2005).

DAFTAR PUSTAKA

Menteri Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan SPA.

Sujayanto, G. 2007. Khasiat Teh Untuk Kesehatan dan Kecantikan. Flona serial
hal 34-38. Jakarta.

Prentice, E Willim. 2005. Therapeutic Modalities in Rehabilitation. University of


North Carolina.

Anda mungkin juga menyukai