disebut sebagai informasi. Data merupakan bahan yang digunakan dalam membuat informasi.
Untuk dapat menjadi informasi, suatu data harus mempunyai nilai informasi dan kualitas
tertentu. Dalam akuntansi, informasi akuntansi berbentuk laporan keuangan perusahaan yang
merupakan media komunikasi antara kegiatan usaha perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan.
FASB berfokus pada investor dan kreditor, yaitu pengguna utama informasi akuntansi,
yang diasumsikan memiliki kepentingan yang lebih banyak terhadap jumlah, waktu dan
ketidakpastian masa depan daripada pengguna lainnya. Alasan FASB fokus pada investor dan
kreditor adalah bahwa pengguna lainnya memiliki kepentingan yang sama dengan investor
dan kreditor terhadap informasi akuntansi. Sedangkan perhitungan manfaat-biaya yang
dilakukan FASB terbatas hanya untuk invertor dan kreditor saja.
0
dikurangi deviden. Dasar premis yang digunakan adalah surplus bersih dibentuk oleh semua
elemen laba dan rugi yang masuk ke pendapatan. Penilaian ekuitas perusahaan didasarkan
pada nilai buku awal periode ditambah nilai sekarang dari laba abnormal yang diharapkan
terjadi dimasa depan. Laba abnormal adalah laba diatas laba normal yang diharapkan, yaitu
jumlah selisih di atas atau di bawah (biasanya di atas) laba normal yang diharapkan. Laba
normal sama dengan nilai buku awal periode dikalikan dengan biaya modal ekuitas.
Beaver menyebutkan ada 2 penyebab meningkatkan laba abnormal. Pertama, dalam
memilih proyek investasi, selisih positif nilai sekarang diatas biaya proyek tidak dicantumkan
di neraca. Kedua, banyak prosedur penandingan dan pengakuan dalam konsep biaya historis
cenderung konservatif. Ada 2 metode yang dapat digunakan sebagai contoh, yaitu metode
penyusutan akselerasi serta metode penilaian persediaan dan penentuan HPP dengan LIFO.
1
resikonya sama. Jika beta > 1, maka return saham individu lebih besar daripada pasar. Jadi,
jika tingkat return sekuritas individu lebih besar dari rata-rata pasarnya, maka resiko
sistematiknya juga harus lebih besar, karena ada hubungan langsung antara tingkat resiko
dengan return yang diharapkan. Return yang lebih tinggi biasanya disertai dengan resiko
yang lebih tinggi pula. Model ini berasumsi bahwa sekuritas individu dihargai berdasarkan
resiko sistematik. Asumsi portofolio diversifikasi menyatakan bahwa tidak akan ada yang
mau membayar resiko yang tidak sistematik. Beta digunakan untuk resiko sistematik dari
sekuritas individual dan memprediksi resiko berdasarkan harga sekuritas.
2
Alternatif Dengan Konsekuensi Terhadap Arus kas yang Tidak Diketahui
Beberapa studi telah dilakukan dengan membandingkan perusahaan-perusahaan yang
memakai metode akselerasi dengan metode penyusutan garis lurus. Dua kelompok
perusahaan ini memperoleh perbedaan jumlah pendapatan akuntansi karena memakai metode
depresiasi alternative. Juga terdapat perbedaan price earning multiples siantara kedua
kelompok tersebut. Perusahaan yang memakai metode percepatan memiliki laba yang rendah,
namun memiliki price earning multiples yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang
memakai metode garis lurus.
3
dan Penman. Khususnya, yang meliputi antar periode dan dalam satu tahun periode, korelasi
antara angka laba dengan return saham adalah terlalu rendah.
4
5. Pengukuran risiko berbasis akuntansi berkorelasi dengan pengukuran risiko pasar, ini
menunjukan bahwa angka akuntansi berguna untuk penilaian risiko.
Awal tahun 1970-an, ada beberapa orang yang berpendapat bahwa penelitian pasar modal
dapat digunakan sebagai dasar untuk :
1. Memiliki kebijakan akuntansi terbaik, dan,
2. Mengevaluasai konsekuensi atau resiko ekonomi dari kebijakan akuntansi alternatif
terhadap harga sekuritas.
Survei Terhadap Investor
Cara lain untuk menentukan kegunaan informasi akuntansi adalah dengan bertanya
langsung kepada investor bagaimana cara mereka menggunakan laporan tahunan. Survei
investor telah dilakukan dibeberapa negara dan umumnya telah menujukkan bahwa jumlah
pembaca informasi akuntansi adalah rendah. Kira-kira setengah dari jumlah investor
menunjukkan bahwa mereka membaca laporan keuangan. Namun, survei ini diutamakan
untuk investor secara individu, dan harus ditafsirkan dengan hati-hati.
Riset survei jenis lain telah ditanyakan kepada investor untuk mempertimbangkan
pentingnya jenis informasi investasi yang berbeda, termasuk informasi akuntansi. Informasi
akuntansi menempati ranking atas dalam hal pentingnya informasi tersebut dalam survei ini,
meskipun bukan ranking tertinggi.
5
D. PROSEDUR AUDIT DALAM PROSES PELAPORAN KEUANGAN
Asumsi yang mendasari semua penelitian yang di-review adalah bahwa informasi
laporan keuangan dapat diandalkan dalam arti yang telah disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum berdasarkan basis kas. Auditor independen berperan untuk
mengatasi kasus nyata. Auditor independen memperkaya kredibilitas laporan keuangan bagi
pihak ekstenal dan juga melakukan tugasnya sebagai fungsi kontrol untuk memantau kinerja
manajer dalam perusahaan. Suatu studi baru yang komprehensif mengambil sampel besar dari
kertas kerja auditor untuk menentukan jumlah dolar atas adjustment yang dilakukan terhadap
laporan keuangan. Adjustment-adjusment ini merupakan kolerasi auditor terhadap kesalahan
material dalam laporan keuangan yang bersangkutan.
Studi lainnya menemukan bahwa pengumungan laba kuartalan pada periode setelah
dikeluarkannya laporan audit yang qualified, rata-rata menyebabkan harga saham lebih
rendah dari perusahaan yang laporan auditnya unqualified. Terdapat bukti bahwa perusahaan
yang diaudit KAP Big Five dinilai lebih tinggi dibandingkan saat go public pertama kalinya
dan saat menerbitkan sekuritas selanjutnya. Ada juga bukti bahwa pengumuman laba
perusahaan yang diaudit KAP Big Five memiliki kredibilitas yang lebih tinggi.
6
F. PENGGUNAAN ALOKASI DALAM AKUNTANSI
Model akuntansi biaya historis masih merupakan kerangka dasar untuk laporan
keuangan. Inti dari model ini adalah aturan pengakuan pandapatan dan penandingan antara
pendapatan dengan biaya. Banyak biaya yang diakui dalam beberapa periode akuntansi, dan
disebut sebagai alokasi akuntansi. Alokasi telah dikritik dengan alasan karena bersifat terus
menerus. Tidak ada cara yang pasti untuk mengalokasikan biaya-biaya tersebut karena tidak
ada metode alokasi yang dapat dipastikan. Kenyataan bahwa alokasi akuntansi adalah arbitrer
tidak membuktikan bahwa informasi tersebut tidak berguna. Argumentasi alokasi tersebut
bersifat deduktif dan mempelajari logika biaya historis. Kegunaannya adalah pertanyaan yang
bersifat empiris, bukan masalah logika deduktif.
Riset pasar modal di area kebijakan akuntansi alternatif mendukung kearbitreran
alokasi akuntansi kebijakan alternatif yang tidak ada pengaruhnya terhadap arus kas dan tidak
berdampak pada harga sekuritas. Hal inilah yang mendukung alokasi akuntansi merupakan
arbitrer dan tidak mengandung informasi yang berguna. Namun, temuan-temuan riset juga
mendukung fakta bahwa investor tidaklah naïf dan mereka akan mampu menyesuaikan
angka-angka akuntansi agar bisa dibandingkan antar perusahaan.
Harus diingat juga bahwa alokasi hanya mewakili sebagian dari total informasi
akuntansi dalam laporan keuangan. Meskipun kritik terhadap alokasi tersebut valid, namun
kegunaannya bisa masih tinggi, yaitu pendekatan berbasis alokasi dari biaya historis masih
menjadi metode biaya yang paling efektif dalam pelaporan informasi keuangan di suatu
perusahaan.
7
REFERENSI
Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, James L. Dodd. 2001. Accounting Theory “A
Conceptual and Institutional Approach” Fifth Edition. USA: South-Western College
Publishing.