1
data, dan pelaporan yang sesuai dengan struktur organisasi dan hierarki
pertanggungjawaban dari suatu perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban
memberikan suatu sentuhan pribadi terhadap mekanisme akumulasi data yang
impersonal dalam akuntansi konvensional dengan cara membahas manajer segmen
secara langsung dan dengan menyediakan tujuan serta hasil kinerja aktual atas faktor-
faktor operasional atas mana manajer tersebut bertanggungjawab dan mampu
melakukan pengendalian.
2
4. Korelasi Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Struktur Organisasi
Pusat pertanggungjawaban seharusnya serupa dengan struktur organisasi.
Pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk mendesain struktur organisasi dan
membebankan tanggung jawab bervariasi tiap perusahaan. Berbagai pendekatan
tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
4.1 Struktur Vertikal
Dalam struktur vertikal, organisasi dibagi berdasarkan fungsi-fungsi utama. Dari
sudut pandang pusat pertanggungjawaban, seluruh segmen produksi adalah pusat biaya
karena pendapatan hanya dihasilkan melalui fungsi penjualan. Segmen penjualan
merupakan pusat pendapatan karena berbagai manajer hanya bertanggungjawab untuk
menjual produk atau jasa dan tidak memiliki kendali terhadap biaya produksinya.
4.2 Struktur Horizontal
Pendelegasian tanggung jawab melalui struktur horizontal adalah hal dilakukan
apabila tanggung jawab atas laba dan investasi dibebankan kepada beberapa direktur.
Tidak satu pun struktur di atas yang lebih superior. Efisiensi penggunaannya
bergantung pada berbagai faktor lingkungan. Jenis struktur yang dipilih akan
memengaruhi jaringan pusat pertanggungjawaban, yang pada gilirannya berfungsi
sebagai suatu kerangka bagi arus data dan kebutuhan pelaporan.
3
1) Biaya dengan Fungsi Manajemen
Dalam suatu perusahaan manufaktur, biaya dibagi menjadi dua katagori utama
berdasarkan aktivitas fungsionalnya menjadi biaya manufaktur dan biaya non
manufaktur yang juga sering disebut biaya beroperasi. Biaya manufaktur merupakan
seluruh biaya yang berhubungan dengan aktivitas pabrikasi perusahaan. Biaya
manufaktur dibagi menjadi tiga katagori yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik.
4
mendorong respons yang tidak diinginkan dan destruktif ketika digunakan dalam
mengevaluasi kinerja dari individu yang diberikan tugas untuk melaksana-kan berbagai
aktivitas dalam batasan anggaran tersebut.
5
c. Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang
memiliki kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk
melakukan fungsinya.
d. Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggunjawaban dan unit organisasi
lainnya serta, di mana perlu, lingkungan eksternal.
e. Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi telah mencukupi,
relevan, dan tepat waktu sepanjang jalur komunukasi.
f. Desain dan inplementasi mekanisme pengndalian yang mengukur dan mengevaluasi
kenerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenai
penyesuain yang di perlukan dalam tujuan dan/atau kinerja.
Sistem biaya standar dirancang untuk menjalankan tiga fungsi, yaitu:
a. Sebagai sumber informasi, sistem biaya standar menginformasikan kepada individu
yang bertanggung jawab mengenai apa yang diharapkan terkait dengan efisiensi
biaya.
b. Sebagai jalur komunikasi, sistem biaya standar menyebarkan tingkat biaya yang
diharapkan dan pencapaiannya.
c. Sebagai alat pengendalian serta evaluasi kinerja, sistem biaya standar periodik
menyediakan umpan balik mengenai hasil kinerja masa lalu dan penyimpangannya
dari standar yang ditetapkan kepada individu terkait.
6
3.2 Dorongan Keperilakuan
Dorongan keperilakuan konsep, prinsip, dan praktik akuntansi mempengaruhi
pengukuran kinerja menajerial; konsekuensinya, keputusan manajemen. Hawkins
menyatakan bahwa konsep, prinsip dan praktik akuntansi adalah bagus secara
keperilakuan maupun teknis, jika konsep, prinsip, atau praktik tersebut:
a. Menghambat manajer dari pengambilan berbagai tindakan operasi yang tidak
menguntungkan guna membenarkan adopsi atas suatu alternatif akuntansi.
b. Menghambat adopsi atas praktik akuntansi oleh perusahaan yang hanya
menciptakan ilusi kinerja.
4) Pengendalian Biaya
Membagi biaya ke dalam komponen variabel dan tetap memberikan dasar yang
lebih baik untuk pengendalian biaya. Hal tersebut memungkinkan penyusunan laporan
laba rugi menggunakan margin kontribusi yang menekankan pada pola perilaku biaya
dan memberikan perincian kepada manajemen mengenai biaya teknik, biaya yang
dikomitmenkan, dan biaya diskresioner.
a. Biaya teknik: meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead variabel
b. Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya kapasitas: adalah seluruh baiay
organisasi dan pabrik yang terus terjadi dan yang tidak dapat dikurangi tanpa
merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang.
5) Pengambilan Keputusan
Pengetahuan akan biaya diferensial atau biaya variabel serta margin kontirbusi
akan mempengaruhi perilaku manajer dan mengarahkan mereka pada pengambilan
keputusan yang lebih baik. Beberapa situasi pengambulan keputusan yang umum akan
dijelaskan berikut ini.
a. Keputusan Bauran Produk. Manajer penjualan yang mengetahui margin kontribusi
dari produk-produknya akan jauh lebih mampu untuk memutuskan produk mana
yang akan didorong dan mana yang harus dikurangi atau ditolerir hanya karena
penjualannya menguntungkan produk lain.
7
b. Penentuan Harga Produk Baru. Produk baru umumnya diterima di pasar stelah diuji
coba secara ekstensif oleh perusahaan yang memiliki reputasi dalam industry.
c. Penetrasi Pasar. Manajer dapat menggunakan biaya variabel sebagai dasar untuk
penentuan harga ketika memasuki pasar baru dengan produk yang sudah ada.
d. Penghapusan Produk. Margin kontribusi akan membantu manajemen dalam
menentukan apakah akan menghentikan suatu produk atau hanya berhenti
menjualnnya dipasar tertentu.
e. Pesanan Khusus. Dalam pemesanan khusus melibatkan akomodasi untuk pelanggan
istimewa atau persyaratan khusus untuk ukuran.
f. Kampanye Iklan Dan Promosi. Untuk meningkatkan volume penjualan, perusahaan
dapat meluncurkan kampaye iklan dan promosi khusus. Semakin tinggi margin
kontribusi dari produk yang dipromosikan atau diiklankan, maka semakin bersar
manfaat bersih potensialnya.
g. Keputusan Mengurangi Biaya. Jika harga jual suatu perusahaan ditetapkan oleh
pesaing, maka manjemen akan mengetahui besarnya biaya variabel yang
diperkenankan pada volume overasi saat inijika tujuan laba tertentu harus dicapai.
Pengetahuan ini akan mendorong manajemen untuk waspada terhadap biaya serta
memperkenalkan alat dan prosedur untuk menghemat biaya.
8
6.2 Partisipasi dalam Penetapan Standar
Michael Foran dan Don DeCoster meringkas logika yang mendasari seluruh
argumen yang mendukung partisipasi menjadi “Jika seseorang pekerja berpartisipasi
dalam menetapkan standar kinerjanya sendiri, maka ia akan membuat komitmen yang
tegas terhadap standar tersebut, dan oleh karena itu akan bekerja keras untuk
mencapainya.” Jadi dapat dikatakan bahwa, jika seseorang mengetahui sampai sejauh
mana kemampuannya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dan dia menetapkan
standar kinerjanya sendiri berdasarkan kemampuan yang dimilikinya maka dia akan
mampu untuk mencapai hasil yang maksimal. Dimana standar yang dia tetapkan
tersebut harus lebih tinggi dari standar kinerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
Dalam salah satu studi empiris, mereka menggunakan teori disonansi kognitif
untuk mendapatkan lebih banyak wawasan mengenai penyebab partisipasi lebih efektif
dalam penetapan standar kinerja. Dalam konteks penetapan standar, teori ini
mengimplikasikan bahwa jika manjemen menginginkan komitmen yang pasti terhadap
standar, maka individu yang dikendalikan harus memiliki pilihan (kemauan). Ketika
memilih sekelompok standar kinerja tertentu mereka mengalami keraguan (disonasi)
mengenai kebijaksanaan dari pilihan mereka.
9
6.4 Penyerapan Overhead
Bidang lain yang penuh dengan dorongan difungsional adalah penerapan
overhead. Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variable,
ke produk pada tariff estimasi yang didasarkan pada tinkat kapasitas yang telah
ditentukan sebelumnya. Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan berbeda dari
yang telah ditentukan sebelumnya, maka varians yang dibebankan sebelumnya terlalu
tinggi atau terlalu rendah akan terjadi. Ukuran dari varians ini akan dipengaruhi oleh
tingkat kapasitas yang dipilih sebagai penyebut dari tarif tersebut.
10
6.8 Aspek Keperilakuan
Komponen khusus dari kebijakan pengendalian yang dapat mempengaruhi
respon manusia adalah faktor-faktor berikut.
a. Batas Pengendalian. Batasan ini menentukan seberapa mudah atau sulit bagi
seseorang yang dikendalikan untuk berkinerja dalam kisaran yang dapat diterima
dan berapa banyak ruang yang mereka miliki untuk gagal sekali waktu.
b. Hasil Umpan Balik. Umpan balik yang positif akan memberitahu mereka bahwa
mereka ada pada jalur yang tepat dan akan memotivasi mereka untuk mengulangi
usaha yang sama, sedangakan umpan balik yang negatif tidak akan secara otomatis
mendorong mereka untuk melakukan usaha yang lebih besa, tetapi hal tersebut dapat
secara perlahan-lahan akan menurunkan tingkat aspirasi mereka serta mengikis
tingkat usaha dan kinerja mereka.
c. Keketatan Pemaksaan. Pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalian akan
menimbulkan tekanan dalam diri individu yang dikendalikan. Sementara tekanan
dapat menyegarkan individu-individu tertentu, tekanan tersebut dapat
mengintimidasi yang lain menurunkan kinerja mereka yang sudah buruk lebih jauh
lagi
d. Struktur Penghargaan. Orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku mereka
yang tidak diinginkan dan mengulangi perilaku yang diinginkan ketika mereka
memandang bahwa perubahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai dengan
penghargaan intrinsik maupun ekstrinsik.
11
DAFTAR PUSTAKA
12