Meskipun aset tetap diklasifikasikan sebagai aset jangka panjang, mereka terus berubah. Perusahaan terus menambah atau mengganti item dalam kumpulan aset tetap mereka saat item lama menjadi digunakan, aus, atau ketinggalan zaman. Karena frekuensi perubahan ini, penting bahwa catatan akuntansi yang jelas ada sehingga status akun asset tetap dapat ditentukan pada titik mana pun selama masa manfaatnya. Bagian ini menyajikan tiga fase proses aset tetap: akuisisi, keberlanjutan, dan pembuangan. Tiga fase ini menjangkau seluruh masa manfaat aset tetap. 1. Akuisisi Aset Tetap Akuisisi aset tetap umumnya dimulai ketika departemen pengguna mengidentifikasi kebutuhan untuk aset baru, baik untuk mengganti aset yang ada atau untuk meningkatkan kumpulan saat ini. Jika kebutuhan untuk aset yang biayanya di bawah jumlah dolar yang ditetapkan sebelumnya, proses akan dilakukan secara rutin. Terkadang, perusahaan harus memiliki kebijakan yang mewajibkan pemrosesan khusus untuk pembelian aset tetap yang melebihi batas dolar yang ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, akuisisi aset tetap besar akan dianggap sebagai transaksi non-rutin yang memerlukan otorisasi khusus. Selain itu, perusahaan dapat meminta agar analisis investasi atau studi kelayakan dilakukan untuk menilai manfaat permintaan pembelian dalam hal biaya dan manfaat relatif. Oleh karena itu, pembelian ini harus direncanakan dengan baik sebelum waktu implementasi yang diinginkan. 2. Fase Kelanjutan Aset Tetap Mengacu pada proses yang diperlukan untuk memelihara catatan yang akurat dan terkini tentang semua aset tetap selama masa manfaatnya. Fase ini melibatkan kegiatan-kegiatan berikut: a. Memperbarui Data Biaya untuk Peningkatan Aset b. Menyesuaikan untuk Perubahan Estimasi Angka c. Merekam Penyusutan Berkala d. Melacak Lokasi Fisik Aset 3. Pembuangan (Pelepasan) Aset Tetap Ketika suatu aset menjadi tua, ketinggalan zaman, tidak efisien, atau rusak, perusahaan harus membuangnya dan menyesuaikan catatannya. Karyawan atau departemen ini harus melakukan empat langkah dasar dalam akuntansi untuk pelepasan aset tetap: a. Tanggal pembuangan dicatat, dan perhitungan penyusutan diperbarui hingga tanggal ini. b. Aset yang dibuang dihapus dari buku besar pembantu aset tetap. c. Akun depresiasi yang terkait dengan aset yang dibuang dihapus dari jadwal penyusutan dan buku besar pembantu aset tetap. d. Keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari pembuangan dihitung