PENDAHULUAN
A. Data Umum
1. Keadaan Geografis
Puskesmas Alalak Tengah terletak di Jalan HKSN Komplek AMD Permai RT.23
No.1 Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara. Luas wilayah kerja
Puskesmas Alalak Tengah 4,45 Km2, dan wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah
Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah adalah sebagai berikut:
Pangeran
1
2
Alalak Selatan
dengan daerah yang padat penduduk atau tidak, mengetahui berbatasan dengan
meter diatas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2000-3000 mm/tahun.
Kondisi tanah sebagian terdiri dari rawa-rawa. Sebagian besar wilayah Kelurahan Alalak
Tengah dan Kelurahan Alalak Utara merupakan dataran rendah dan dilalui sungai-sungai.
Iklim yang berpengaruh adalah musim penghujan dan musim kemarau. Faktor keadaan
iklim berpengaruh terhadap munculnya penyakit seperti ISPA yang merupakan salah satu
penyakit terbanyak di puskesmas Alalak Tengah. Selain itu penyakit Diare, DBD (Demam
Berdarah Dengue) yang cenderung dipengaruhi akan iklim dan mewabah dimusim musim
tertentu.
kerja puskesmas dari yang terjauh ± 20 menit. Seluruh wilayah kerja puskesmas
Puskesmas sebagian besar sudah di aspal, namun karena terletak di dalam komplek
dan jauh dari mulut jalan sehingga agak sulit untuk menemukan bagi pasien yang
2. Distribusi Penduduk
Data penduduk pada tahun 2018, di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah
Tabel 1.1 Data Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2018
Kelurahan Jumlah
Alalak Tengah 10.017 jiwa
Alalak Utara 25.200 jiwa
Total 35.217 jiwa
(Sumber: Profil Puskemas Alalak Tengah tahun 2018)
atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 km2. Menurut undang-
Tabel 1.2 Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja PKM Alalak Tengah Tahun 2018
No Kelurahan Luas Banyaknya Kepadatan
(Km2) Penduduk (/Km2)
1 Alalak Tengah 1.15 10.017 jiwa 8.710,4
2 Alalak Utara 3.30 25.200 jiwa 7.636,3
Total 4.45 35.217 jiwa 7.913,9
(Sumber: Kantor Statistik Banjarmasin tahun 2018)
tergolong dalam sangat padat karena melebihi 401 orang/km2 (8.710,4 orang/km2
adalah 35.217 jiwa dengan perincian berdasarkan wilayah kerja Puskesmas sebagai
berikut :
5
20,000
0
Kel. Alalak Tengah Kel. Alalak Utara
Gambar 1.2 Grafik Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah
Kerja Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2018
b. Berdasarkan Agama
Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak
Tengah Tahun 2018
No Agama Jumlah
Alalak Tengah Alalak Utara
1 Islam 9.973 24.637
2 Kristen Katolik 7 61
3 Kristen Protestan 15 290
4 Hindu 2 27
5 Budha 3 54
9973
15 290 7 61 3 54 2 27
Dari data ini, dapat membantu kita dalam hal pelaksanaan program
agama yang mendominasi adalah Islam sehingga media yang dapat dimanfaatkan
untuk pelaksaan penyuluhan bisa dilakukan di masjid dengan tokoh alim ulama di
desa setempat.
paling banyak adalah lulusan SLTA. Kedua hal yang ini menjadikan adanya
promosi kesehatan, sehingga diperlukan strategi yang baik untuk mencapai tujuan
dengan kesehatan di wilayah masing-masing. Selain itu, hal tersebut juga berfungsi
pendidikan dan usia masyarakat yang nantinya mengarah pada materi penyuluhan
d. Berdasarkan Pekerjaan
wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah adalah adalah sebagai pekerja swasta
Usia Produktif 71 %
Dependency Ratio 57 %
Dari tabel diatas didapat usia produktif sebesar 71% yang artinya lebih dari
setengah dari mayoritas penduduk dalam usia produktif (usia 15-64 tahun).
Dependency ratio di kelurahan Alalak tengah adalah 57% yang artinya
perbandingan antara usia produktif dan tidak produktif di Kelurahan Alalak
tengah hampir sama. Hal ini dapat diartikan baik karena usia produktif yang
presentasinya lebih banyak dapat memiliki peluang untuk meningkatkan
pertumbuhan produktifitas masyarakat. Sedangkan sex adalah 101,78% dapat
diartikan jumlah laki-laki lebih banyak dibanding wanita, hal ini dapat dikatakan
baik dikarenakan laki-laki merupakan tulang punggung dari keluarga. Pada grafik
dibawah, dijelaskan kategori usia berdasar jenis kelamin.
10
Usia Produktif 75 %
Dependency ratio 38 %
Dari tabel diatas didapatkan usia produktif sebesar 75% yang artinya sebagian
besar penduduk di Kelurahan Alalak Tengah lebih dari setengah dari mayoritas
penduduk dalam usia produktif (usia 15-64 tahun). Dependency ratio di kelurahan
Alalak tengah adalah 38% yang artinya, perbandingan antara usia produktif dan
tidak produktif di Kelurahan Alalak tengah sangat berbeda. Hal ini dapat diartikan
kurang baik atau negatif karena usia produktif yang presentasinya lebih sedikit yang
masyarakat berkurang. Sedangkan sex ratio antara laki-laki dan perempuan adalah
101,52 % yang dapat diartikan jumlah laki-laki lebih banyak dibanding wanita, hal
ini dapat dikatakan baik dikarenakan laki-laki merupakan tulang punggung dari
11
Kelurahan Alalak Utara pada setiap kategori usia berdasarkan jenis kelamin.
Usia produktif dalam suatu produktif yang dapat dihitung dengan rumus
berikut:
𝑃15−64
𝑈𝑠𝑖𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
Keterangan:
P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui dependency ratio atau
𝑃0−14 + 𝑃65+
𝐷𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑐𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
𝑃15−64
Keterangan:
P0-14 = Penduduk usia muda (0-14 tahun)
P65+ = Penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas)
P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)
Dependency ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia tidak
produktif (penduduk usia muda dan penduduk usia lanjut) dengan jumlah
Berdasarkan data yang tersedia, dapat dilakukan perhitungan sex ratio, yaitu
3. Sarana Prasarana
No Kelurahan Sekolah
PAUD SD SMP SMA UNIV/PT
1 Alalak Tengah 5 4 2 1 0
2 Alalak Utara 9 6 3 3 1
Jumlah 14 10 5 4 1
(Sumber:Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2018)
Tabel 1.11 Data Fasilitas Umum di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah tahun 2018
No Fasilitas Umum Alalak Tengah Alalak Utara
1 Masjid 1 2
2 Langgar/ Mushola 13 18
3 Bengkel 1 3
4 Bangsaw 50 20
5 Industri Makanan 11 20
6 Pasar 2 1
7 Warung Makan 19 26
8 Kios 20 35
9 Warnet 3 7
10 Lapangan 1 3
Olahraga
a. Visi
b. Misi
berkeadilan
c. Moto Puskesmas
“ASRI”
1. Tenaga Kerja
Berikut adalah jumlah dan rincian tenaga kerja di Puskesmas Alalak Tengah
SMA 3 orang
2. Sarana Prasarana
b. Posyandu Balita
c. Posyandu Lansia
d. Posbindu
18
e. Bangunan Fisik
Jumlah : 5 buah
f. Sarana Transportasi
Jumlah : 4 buah
Dari data di atas jumlah posyandu balita dan lansia disesuaikan dengan
jumlah balita dan lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Jumlah posyandu
ideal menurut Departemen Kesehatan yaitu 1 posyandu untuk 100 balita atau
lansia, di wilayah kerja sendiri jumlah balita ada sekitar 1481(2368) balita
sedangkan jumlah posyandu balita ada 15. Melihat data tersebut maka jumlah
posyandu ini sudah sesuai dengan pedoman dari departemen kesehatan. Jumlah
posyandu lansia yang berada di wilayah kerja puskesmas Alalak Tengah masih
belum ideal jika disesuaikan dengan literatur dari Depkes tentang posyandu,
dimana 1 posyandu untuk 100 lansia, Puskesmas Alalak Tengah hanya memiliki
3. Sumber Dana
Tahun 2018 dibiayai dari berbagai sumber penganggaran antara lain APBD Kota
Banjarmasin dan APBN. Untuk anggaran kesehatan bersumber dari APBD Kota
Banjarmasin pada Tahun 2018 sebesar Rp.151.338.000,- dan bersumber dari APBN
pada Tahun 2018 sebesar Rp. 440.457.000,-. Angsuran kesehatan dari BPJS/ JKN
f. Program Kerja
a. Penyuluhan PHBS
b. Penyuluhan
c. Posyandu
d. Pembinaan UKS
c. Pembinaan TPM
20
f. Inspeksi TPS
b. Drop Out K4 – K1
UKS/dokter kecil
a. CDR TB Paru
b. Kesembuhan TB Paru
c. Konversi TB Paru
l. Kasus diare ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi
standar
22
q. Laporan STP
4. Pelayanan tindakan
6. Pelayanan persalinan
7. Pelayanan kefarmasian.
8. Pelayanan laboraturium.
B. Data Khusus
Tabel 1.14 10 Penggunaan Obat Terbanyak di Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2018
No Nama Obat Jumlah Pengeluaran
1 Paracetamol tablet 500 mg 34.840
2 Tablet tambah darah kombinasi 33.396
3 Amoksisilin kaplet 500 mg 19.158
4 Asam Askorbat (Vit C) Tablet 50 mg 18.990
5 Antasida doen tablet kombinasi 18.870
6 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg 18.119
7 Deksametason tablet 0,5 mg 16.699
8 Gliseril Guayakolat tablet 100 mg 16.506
9 Asam Mefenamat kaplet 500 mg 13.657
10 Vitamin B Komplek tablet 11.490
Tabel 1.15 Kegiatan dan capaian upaya pokok Puskesmas Alalak Tengah tahun
2018
Penyuluhan
1. Keliling 12 kali/setahun 12 12 100
2. Kelompok 24 kali/setahun 24 24 100
Kelurahan Siaga 100% dari jumlah
0 0 0
Aktif kader posyandu
Tingkat Kemandirian
Posyandu
1. Posyandu Purnama 25% dari jumlah
4 0 0
dan Mandiri posyandu
2. Keaktifan kader 100% jumlah
80 80 100
Posyandu kader posyandu
Pembinaan UKS
1. Jumlah Sekolah yang
100% sekolah 24 24 100
melakukan UKS
2. Jumlah Dokter Kecil 10% / sekolah 13 13 100
3. Jumlah Dokter
10% / sekolah 7 7 100
remaja
4. Jumlah guru
1 orang/ sekolah 24 24 100
Pembina UKS
5. Kunjungan tenaga
7 kali/ sekolah 197 197 100
kesehatan ke sekolah
Sampel makanan
3. Pemeriksaan Sampel
yg diperiksa tahun 20 20 100
Makanan
sebelumnya
Penyehatan Tempat
Pembangunan Sampah
dan Limbah
1. Inspeksi Tempat
100% Sarana 1 1 100
Pembuangan Sampah
2. Inspeksi Tempat
100% Sarana - - -
Pembuangan Akhir
Penyehatan Lingkungan
Pemukiman dan JAGA
1. Pemeriksaan Penyehatan
Lingkungan pada NT 1632 1632 100
Perumahan
Pengawasan Sanitasi
TTU
1. Inspeksi Sanitasi
80% Sarana 144 40 27.78
TTU
2. Sanitasi TTU
56% Sarana 7 0 0
Memenuhi Syarat
Pengamanan Tingkat
Pengolahan Pestisida
1. Inspeksi Sanitasi Sarana
70% Sarana 0 0 0
Pengelolaan Pestisida
2. Pembinaan Tempat
70% Sarana 0 0 0
Pengelolaan Pestisida
Klinik Sanitasi
20% dari jumlah
1. Kunjungan Ke kunjungan
206 206 100
Klinik Sanitasi berbasis
lingkungan
Upaya KIA-KB
Target
Pencapaian Cakupan
Sasaran
Variabel Sub
(T) (H)
Variabel
(SV)
Kesehatan Ibu
27
1. Pelayanan Kesehatan
100%
Bagi Bumil Sesuai Standar 714 670 93.84
Bumil
untuk Kunjungan Lengkap
2. Drop Out K4-K1 10% Bumil 71 0 0.00
3. Pelayanan Persalinan oleh
Nakes yang mempunyai 100% Bulin 661 572 83.99
Komp-etensi Kebidanan
4. Pelayanan Nifas Lengkap
100%
(Ibu dan Neonatus) Sesuai 681 580 85.17
ibu/bayi
Standar (KN3)
5. Pelayanan dan atau
Rujukan Bumil Rujukan 20% Bumil 143 108 75.2
Bumil Risti/ komplikasi
Kesehatan Bayi
1. Penanganan dan atau 15%
Rujukan Neonatus Resiko Sasaran 95 9 9.47
Tinggi Bayi
2. Cakupan BBLR ditangani/ 100% Bayi
18 18 100
di MTBM BBLR
3. Cakupan Kunjungan Neo- 100%
636 545 85.7
natus Pertama (KN1) Neonatus
100% Bayi
4. Cakupan Kunjungan Bayi (Minimal 636 545 85.7
4kali)
Upaya Kesehatan Balita dan
Anak Pra Sekolah
1. Pelayanan Deteksi dan
100% Balita 636 521 81.92
Stimulasi Dini
2. Pelayanan Deteksi dan
100 % Anak
Stimulasi Dini Tumbuh 1334 1239 92.88
Pra Sekolah
Kembang Anak Pra Sekolah
Upaya Kesehatan Anak
Usia Sekolah dan Remaja
1. Pelayanan Kesehatan Anak
SD oleh Nakes atau Tenaga
Anak 315 315 100
Terlatih/ Guru UKS/ Dokter
Kecil
2. Cakupan Pelayanan 80%
5809 5305 91.3
Kesehatan Remaja Remaja
3. Penjaringan Anak Sekolah
28
Target Target
Pencapaian Cakupan
Satuan Sasaran
Variabel Sub
(T) (H)
Variabel
(SV)
A. TB Paru
1. CDR ≥ 70% 84 26 30
2. Kesembuhan ≥ 85% 0 0 0
3. Konversi ≥ 80% 0 0 0
B. Malaria
29
C. Kusta
4. Pencegahan dan
100% dari
Pemberantasan Penyakit 0 0 0
yang di obati
Kusta
D. Pelayanan Imunisasi
E. Diare
1. Penemuan Kasus Diare di <214/100
7316 381 5.21
Puskesmas dan Kader penduduk
2. Kasus diare ditangani oleh
puskesmas dan Kader dengan 100% 381 381 100
Oral Rehidrasi (ORALIT)
F. ISPA
1. Penemuan Kasus
Pneumonia dan Pneumonia ≥ 95% dari
636 123 19.34
Berat oleh puskesmas dan perkiraan
Kader
(10% dari
jumlah bayi)
2. Cakupan Penyelidikan
100% 83 83 100
Epidemiologi (PE)
31
H. Pencegahan dan
Penanggulangan PMS dan
HIV/ AIDS
I. Pencegahan dan
Penanggulangan Rabies
1. Cuci Luka terhadap Kasus
100% 0 0 0
Gigitan HPR
J. Pencegahan dan
Penanggulangan Fillariasis
dan Schistozomiasis
1. Kasus Filariasis yang
100% 0 0 0
ditangani
100%
ditangani
4. KLB - - -
dalam waktu
24 jam
sebesar
20%
P 47 140 354 2 15 0 0 0 0
Tabel 1.16. Data jumlah penderita ISPA di Puskesmas Alalak Tengah tahun
2018
34
22%
78%
Kurang Baik
C. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian ASI tanpa cairan atau
makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes atau
sirup sampai bayi berusia 6 bulan. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat
bernilai tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan
ikatan emosional antara ibu dan bayinya.1,2 Dalam menurunkan angka kesakitan dan
kematian anak, United Nation Childrens Fund (UNICEF) dan World Health
air susu ibu diberikan ASI selama paling sedikit enam bulan. Makanan padat
35
seharusnya diberikan sesudah anak berumur enam bulan, dan pemberian ASI
Secara nasional menurut data dari profil kesehatan Indonesia tahun 2018
cakupan bayi mendapat ASI eksklusif sebesar 65,16%, meningkat dari tahun 2017
pada Sulawesi Barat (80,28%), sedangkan persentase terendah terdapat pada Papua
Barat(20,43%). Ada empat provinsi yang belum mencapai target Renstra tahun
2018 yaitu Gorontalo, Maluku, Sulawesi Utara, dan Papua Barat. Provinsi
Jika dibandingkan dengan tahun 2017, capaian ASI ekslusif di Kalimantan Selatan
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 yaitu 61,4%, capaian tahun 2018
Hasil laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, ISPA di
menunjukkan insiden sebesar 1,8% dan prevalensi sebesar 4,5%,. ISPA tertinggi
pada kelompok umur 1-4 tahun (25,8%). Berdasarkan data jumlah kunjungan ISPA
banyaknya balita sakit di wilayah kerja puskesmas Alalak Tengah. Angka kesakitan
pada balita erat kaitannya dengan gizi dan sistem kekebalan tubuh balita.
ASI ekslusif di wilayah kerja puskemas 52,68%, capaian ini sudah melampaui
36
target Renstra tahun 2018 yaitu 47%. Namun capaian ASI eksklusif masih jauh
dibawah target yang ingin dicapai oleh Puskesmas Alalak Tengah pada tahun 2018
yaitu 100% dan tidak mencapai cakupan bayi mendapat ASI eksklusif di Indonesia
sebesar 65,16% serta cakupan bayi mendapat ASI eksklusif di Kalimantan Selatan
sebesar 55,31%.
Bayi yang diberi ASI eksklusif akan memperoleh seluruh kelebihan ASI serta
terpenuhi kebutuhan gizinya secara maksimal sehingga dia akan lebih sehat, lebih
tahan terhadap infeksi, tidak mudah terkena alergi dan lebih jarang sakit. Bayi yang
tidak mendapatkan ASI lebih rentan terkena penyakit. ISPA merupakan penyakit
yang paling sering diderita bayi karena lemahnya sistem imun bayi.
dan keterampilan kader mengenai ASI dan tata cara pemberiannya, sehingga kader
masyarakat sehingga ibu tidak memberikan ASI kepada anaknya. Hal ini akan
D. Tujuan Penulisan
agar angka pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Alalak Tengah meningkat pada
tahun 2019.