Oleh:
SRI ZEKIARTI
1800274
Pembimbing
Oleh
SRI ZEKIARTI
NIM : 1800274
Pembimbing :
Mengesahkan,
Oleh
SRI ZEKIARTI
NIM : 1800274
dan bumi, dengan rahman rahim yang menghampar melebihi luasnya angkasa
tangis keputus asaan yang sulit dibendung, dan kekecewaan yang pernah
yang tumpah dalam sujud panjang. Alhamdulillah maha besar Allah, sembah
sujud sedalam qalbu hamba haturkan atas karunia dan rizki yang melimpah,
Pada akhirnya Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu (InsyaAllah), bila meminjam pepatah lama “Tak ada gading
yang tak retak” maka sangatlah pantas bila pepatah itu disandingkan dengan
karya ini. Karya ini merupakan wujud dari kegigihan dalam ikhtiar untuk sebuah
untuk yang terkasih ayah dan bunda juga buat suami dan anak-anakku tersayang
dan keluarga yang doanya senantiasa mengiringi setiap derap langkahku dalam
meniti kesuksesan.
Untuk mu teman, sungguh kebersamaan yang kita bangun selama ini telah
memiliki kenangan indah dalam setiap bait pada paragraf kisah kebersamaan
kita. Bila Tuhan memberikanku umur panjang, akan aku bagi harta yang tak
meninggikan derajatmu di dunia dan di akhirat, terima kasih atas bimbingan dan
arahan selama ini. Semoga ilmu yang telah diajarkan menuntunku menjadi
‘aalamiin.....
telah membukakan jalan dan sebagai penunjuk arah dalam perjalanan kami
membuat Laporan Tugas Akhir, do’a terbaik buat bapak, semoga Allah
serta bimbingan yang ibu Fina Aryani, M.Sc, Apt dan bapak Muhammad Riza
Marjoni, S.Si, Apt berikan kepada penyusun, hingga akhirnya Laporan Tugas
“Ya Allah, jadikanlah Iman, Ilmu dan Amal ku sebagai lentera jalan hidupku
“ Penulis “
RIWAYAT HIDUP PENULIS
melanjutkan pendidikan D III Farmasi di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau pada
tahun 2018 dan telah menyelesaikan tugas akhir pada tanggal 20 Juli 2019 dengan
bidang Farmasi Klinis, penulis berhak menyandang gelar Ahli Madia Farmasi
Assalamu’alaikum Wr. Wb
ilmu. Shalawat dan salam senantiasa tertuju pada Rasulullah SAW, yang telah
membawa dan menuntun umatNya menuju cahaya illahi. Atas berkat rahmat dan
dan dipertahankan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh derajat
penulisan Laporan Tugas Akhir ini penulis mengucapkan terima kasih banyak
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, motivasi serta bimbingan
baik moril maupun materil. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
1. Bapak Prof. Dr. Bustari Hasan,M.Sc selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
2. Ibu Dra. Ainun Na’im, M.Farm, Apt selaku Direktur Akademi Farmasi Dwi
Farma Bukittinggi
i
4. Bapak Armon Fernando M.Si.,Apt selaku Pembimbing yang telah banyak
8. Ibu Kepala UPT Puskesmas Lima Kaum I yang telah mengizinkan penulis
keluarga tercinta , suami terkasih dan anak-anak tersayang juga untuk kedua
orang tua yang selalu mengiringi langkah penulis dengan doa, motivasi dan
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
ii
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………… i
ABSTRAK…………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI…………………..……………………………… iv
DAFTAR TABEL…………………….………………….…… vi
BAB I PENDAHULUAN
Data ………………………………………….… 9
iv
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian………………………. 18
Data ………………………………….……. 20
4.1 Hasil……………………………………………….. 24
4.2 Pembahasan……………………………………….. 25
5.1 Kesimpulan………………………………………… 31
5.2 Saran……………………………………………….. 31
DAFTAR PUSTAKA………………………………………... 32
LAMPIRAN ………………………………………………….
DAN LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 36
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 8
Menular…………………………………………………….
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 34
1. Alur Penelitian……………………………………………… 35
Kaum I …………………………………………………… 41
Menular……………………………………………………… 44
viii
BAB I
PENDAHULUAN
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien (Depkes RI, 2009a). Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah
paradigmanya dari orientasi obat kepada pasien yang mengacu pada asuhan
tersebut, apoteker dan asisten apoteker sebagai tenaga farmasi dituntut untuk
1
langsung dengan pasien (Depkes RI, 2006).
tenaga non profesional. Peran apoteker dalam pengelolaan obat umumnya sudah
Puskesmas di Indonesia memiliki apoteker dan ada 32,2% Puskesmas yang tidak
berperan lebih baik dalam memberikan pelayanan farmasi, mengelola obat dan
dibandingkan dengan tenaga non-farmasi dalam hal yang sama (Herman, et.al,
dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Teling Atas kota Manado
Teling Atas kota Manado dan tidak adanya hubungan antara pelayanan
2
kefarmasian antara jaminan dengan kepuasan pasien (Kawahe, et.al, 2015).
kesehatannya menjadi lebih baik dan menghindarkan masyarakat dari sakit dan
Pelayanan resep merupakan proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan
non teknis yang harus dikerjakan mulai dari penerimaan resep, peracikan obat
pasien untuk menjamin keamanan dan penggunaan obat yang rasional, baik
sebelum, selama, maupun sesudah penggunaan obat yang sesuai dengan Standar
3
perbekalan farmasi termasuk peracikan obat, pemeriksaan, penyerahan disertai
terbanyak di Kabupaten Tanah Datar dengan rata-rata kunjungan per bulan yaitu
pasien akan banyak juga masuk ke apotek Puskesmas Lima Kaum I dengan rata-
rata 2000-2300 per bulan. Diharapkan kepada Tenaga Kefarmasian tetap dapat
Lima Kaum I Kabupaten Tanah Datar yang mengacu pada standar pelayanan
Puskesmas ?
4
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai
kefarmasian.
2. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan, wawasan dan
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada kuesioner yang diisi oleh
Kaum I.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
Menurut Permenkes RI No.74 tahun 2016 Puskesmas adalah unit pelaksana
Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggungjawab
wilayah yaitu desa atau kelurahan serta dusun atau rukun warga (RW). Visi
sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu dan derajat
6
dalam rangka mewujudkan masyarakat mandiri dalam hidup sehat. Untuk mencapai
Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar dengan luas wilayah
Wilayah kerja UPT Puskesmas Lima Kaum I terdiri dari 2 Kenagarian yaitu
Nagari Lima Kaum yang mempunyai 8 jorong dan Nagari Baringin yang
mempunyai 13 jorong.
2. Demografi
7
Penduduk di Puskesmas Lima Kaum I termasuk padat bila dibandingkan
8
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Lima Kaum I dilaksanakan oleh
temukan keraguan pada resep atau obatnya tidak tersedia. Puskesmas Lima Kaum I
memiliki 1 orang Apoteker dan 2 orang Tenaga Teknis Kefarmasian yang masing-
meracik, membuat serta bertanggung jawab dalam membuat obat dan memberikan
informasi obat kepada pasien secara profesional. Apoteker dan Tenaga Teknis
baik didalam gedung maupun diluar gedung Puskesmas. Inisiatif upaya yang
memberikan informasi penggunaan obat yang benar kepada masyarakat akan tetap
SOP penyimpanan obat, SOP pemberian obat kepada pasien dan pelabelan, SOP
9
samping obat atau efek yang tidak diharapkan, SOP petunjuk penyimpanan obat
merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota. Dengan
telah menuntut kita untuk memberikan perhatian dan orientasi pelayanan farmasi
paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi
Manusia (SDM), sarana prasarana, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta
penyerahan obat, informasi obat dan pencatatan atau penyimpanan resep) dengan
memanfaatkan tenaga, dana, prasarana, sarana dan metode tatalaksana yang sesuai
yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan obat dan
bahan medis habis pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
10
meningkatkan mutu kehidupan pasien (Depkes, 2016). Menurut Permenkes RI No.
74 Tahun 2016 pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian resep dan pelayanan
baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan. Pelayanan informasi obat
informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi
penggunaan obat pasien rawat jalan dan rawat inap, serta keluarga pasien.
Berdasarkan Permenkes RI No.74 tahun 2016 tersebut ronde/visite pasien
merupakan kunjungan ke pasien rawat inap yang di lakukan secara mandiri atau
bersama tim profesi kesehatan lainnya terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi dan lain-
lain. Monitoring efek samping obat merupakan kegiatan pemantauan setiap respon
terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis
normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi
atau memodifikasi fungsi fisiologis. Pemantauan terapi obat merupakan proses yang
11
Pelayanan informasi obat yang merupakan salah satu aspek pelayanan
lainnya. Informasi obat adalah suatu bantuan bagi dokter dalam pengambilan
keputusan tentang pilihan terapi obat yang tepat bagi pasien. Pelayanan yang di
date (Dinkes,2006).
informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi
obat yang akan di rasakan, hal-hal lain yang mungkin timbul dan cara
dengan obat.
12
1. Pelayanan informasi obat aktif yaitu pelayanan informasi obat yang di
berikan sebagai jawaban atas pertanyaan yang di terima baik secara lisan
maupun tertulis.
1. Sumber informasi obat ; sumber informasi obat dapat berasal dari media cetak
menjadikan kita harus dapat mencari literature yang valid dan akurat yang
untuk pasien-pasien yang mempunyai kasus khusus dan tidak ingin diketahui
informasi.
informasi tersebut.
pustaka dari berbagai sumber. Oleh karena itu perlengkapan seperti buku-
13
buku standar serta internet diperlukan sebagai sarana pendukung pelaksanaan
2.4. Obat
Obat secara umum adalah semua bahan tunggal atau campuran yang di
pergunakan oleh semua mahkluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna
Permenkes RI No.74 tahun 2016 obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk
tentang hasil dari pelayanan kesehatan adalah menerima obat setelah berkunjung ke
sarana kesehatan (Depkes RI, 2007). Obat yang beredar harus terjamin keamanan,
khasiat dan mutu agar memberikan manfaat bagi kesehatan. Bersamaan dengan itu
masyarakat harus dilindungi dari salah penggunaan dan penyalahgunaan obat. Untuk
itu di perlukan tenaga kesehatan yang memiliki keahlian atau kompetensi dan
kewenangan yang sesuai yaitu tenaga kefarmasian serta struktur organisasi yang
jelas dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya (Depkes RI,2009b). Obat berdasarkan
1. Obat bebas
dengan bebas, tanpa resep dokter dan dapat di beli bebas di apotik, toko
14
khusus lingkaran hijau dengan garis tepi hitam.
Obat ini termasuk obat keras tetapi masih dapat di beli tanpa resep dokter.
Kemasan dan etiket terdapat tanda khusus berupa lingkaran biru dengan
3. Obat keras
Obat yang hanya dapat di beli dengan resep dokter dan dapat di peroleh di
tanda khusus berupa lingkaran merah dengan garis tepi warna hitam dan
4. Obat psikotropik
(puskesmas, rumah sakit, apotik). Di jual dengan resep dokter dan di beri
tanda huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam.
5. Obat narkotika
rumah sakit, apotik). Sebagai tanda pada kemasan dan etiket di beri tanda
khusus palang merah dengan latar belakang putih dalam lingkaran warna
15
merah.
Pada setiap kemasan obat harus selalu dicantumkan nama obat, komposisi,
indikasi, informasi cara kerja obat, aturan pakai, peringatan (khusus untuk obat
bebas dan bebas terbatas), perhatian, nama produsen, nomor bats, nomor
2.5 Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk
membuat dan atau menyerahkan obat kepada pasien. Yang berhak menulis resep
adalah dokter, dokter gigi (terbatas pada pengobatan gigi dan mulut) dan dokter
hewan (terbatas pada pengobatan hewan). Resep harus di tulis jelas dan lengkap.
Apabila resep tidak dapat di baca dengan jelas dan lengkap, apoteker harus
dengan dokter apabila di temukan keraguan pada resep atau obatnya tidak tersedia.
Setelah memeriksa resep, maka hal selanjutnya adalah menyiapkan obat sesuai
dengan permintaan pada resep. Dilanjutkan dengan penyerahan obat yang di sertai
dengan pelayanan informasi obat dan konseling obat yang bertujuan memberikan
16
pemahaman yang benar mengenai obat sehingga dapat memaksimalkan efek
Didepan tanda ini (R/) biasanya baru tertera nama dan jumlah obat. Umumnya
1. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi dan dokter
2. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan dan nama setiap obat atau
3. Nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan (Prescription)
5. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep, sesuai dengan perundang-
17
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni
bersifat deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta - fakta, sifat-sifat serta hubungan
fenomena yang diselidiki menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.
Notoatmodjo, 2010 ).
Populasi merupakan resep pada bulan Mei dan Juni tahun 2019 di
Sampel merupakan sebagian resep yang diambil pada bulan Mei dan Juni
18
Rumusnya :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
n= 2.100
2.100 (0,1) 2 +1
n= 2.100
2.100 x 0,01 + 1
n= 2.100
21 + 1
n= 2.100 = 2.100
21 + 1 22
19
Politik KabupatenTanah Datar dengan tembusan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
pasien di Puskesmas. Untuk data sekunder diperoleh dari beberapa contoh SOP di
Puskesmas, SDM yang ada di Puskesmas serta kelengkapan sarana dan prasarana
objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
Kemudian data diukur dengan skala Guttman yang didapat dari jawaban “ ya atau
tidak “, skor yang tertinggi yaitu jawaban ya dengan nilai 1 dan skor yang
20
terendah yaitu jawaban tidak dengan niali 0. Untuk menentukan kriteria
DP = n x 100 %
N
Keterangan :
DP = Deskriptif Persetase
No Persentase Kriteria
1 0 % - 20 % Sangat kurang baik
2 21 % - 40 % Kurang baik
3 41 %- 60 % Cukup baik
4 61 %- 80 % Baik
5 81 % - 100 % Sangat baik
yang bersumber dari Permenkes RI. No. 74 tahun 2016 , referensi yang relevan
yang bersumber dari buku, jurnal ilmiah maupun literatur lain yang dapat
menunjang dalam proses pembuatan Laporan Tugas Akhir ini. Data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari
21
di peroleh dari Standar Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Lima
Berikut ini adalah jabaran dan batasan variabel yang digunakan oleh
peneliti :
1. Pelayanan kesehatan
2. Pekerjaan Kefarmasian
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Efek samping obat adalah gejala atau efek diluar tujuan terpi yang tidak
Waktu penggunaan obat adalah waktu yang tepat untuk penggunaan obat
5. Tanggal kadaluarsa
22
Tanggal kadaluarsa adalah tanggal dimana produsen menjamin keamanan
6. Dosis obat
Dosis obat adalah jumlah atau ukuran yang diharapkan dapat menghasilkan
7. Etiket
Etiket adalah informasi yang menyertai obat yang dibuat oleh tenaga
kefarmasian Puskesmas, berisi inforamsi mengenai nama pasien dan aturan pakai.
8. Kuesioner
23
BAB IV
4.1 Hasil
100%
4. Petugas menyerahkan obat disertai informasi tentang nama obat dan bentuk
78,95%
sebesar 92,63%
33,68%
24
8. Petugas menyampaikan informasi tentang efek samping yang timbul setelah
9. Petugas memberikan informasi tentang aktifitas apa saja yang perlu dihindari
10. Petugas memberikan informasi obat menggunakan bahasa yang bias dan
SEBANYAK INI
4.2 Pembahasan
proses penyiapan obat untuk sampai ke tangan pasien adalah sebagai berikut :
Dalam tahap ini resep diteliti keabsahannya, asal resep, nama obat,
25
Kemasan yang baik akan memberikan kesan yang baik pula terhadap
pelayanan yang diberikan. Informasi pada etiket harus lengkap memuat nama
obat, bentuk dan kekuatan sediaan, dosis, frekuensi dan cara penggunaan.
5. Penyerahan obat
6. Pemberian informasi
meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan,
aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi (Depkes
RI, 2006a). Pasien dipastikan mengetahui dan memahami cara menggunakan obat
secara benar sesuai yang dianjurkan, karena hal ini akan meningkatkan ketaatan
terapi.
khusus untuk kunjungan resep rata-rata 2000-2300 per bulan. Pelayanan resep di
Puskesmas Lima Kaum I dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00 siang
untuk setiap hari Senin sampai dengan hari Kamis, pukul 10.00 siang untuk hari
Jum’at dan pukul 11.00 siang untuk hari Sabtu. Keterbatasan waktu pelayanan
26
menyebabkan kurang terlaksananya standar Pelayanan Kefarmasian di
mempengaruhi beban kerja yang harus diterima oleh tenaga kefarmasian. Karena
semakin tinggi angka kunjungan pasien maka semakin banyak reep pasien yang
harus dilayani
Hal pertama yang dilakukan oleh seorang tenaga kefarmasian pada saat
untuk menganalisa adanya masalah terkait obat, bila ditemukan masalah terkait
persyaratan klinis.
keabsahan resep dimulai dari nama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien,
nama dan paraf dokter, tanggal dan asal resep. (Depkes RI, 2016). Pemeriksaan
medication error . Resep mempunyai dua makna penting yaitu sebagai dokumen
legal dan sebagai alat komunikasi antara penulis resep ( prescriber) dan penerima
administratif dan ditulis dengan jelas agar tidak menimbulkan salah interprestasi
dosis dan jumlah obat, stabilitas dan ketersediaan, aturan dan cara penggunaan,
27
dilakukan agar obat yang diberikan kepada pasien aman, tepat dan efektif.
tahapan untuk mengevaluasi data pasien meliputi adanya alergi, efek samping,
interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya) dan
keluhan pasien dan hal terkait dengan kajian aspek persyaratan klinis.
benar dan rasional, monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan akhir
dan cerdas obat yang hendak dikonsumsi sekaligus cara penggunaan obat yang
ada di Puskesmas meliputi khasiat obat, efek samping obat, cara pemakaian obat,
dosis obat, waktu pemakaian obat, lama pemakaian obat, kontra indikasi obat, hal
yang harus diperhatikan sewaktu minum obat, hal yang harus dilakukan jika lupa
meminum obat, cara penyimpanan obat yang baik, cara memperlakukan obat
yang masih tersisa dan cara membedakan obat yang masih baik dan yang sudah
28
Berdasarkan hasil penelitian 61,05% (58 lembar resep) Tenaga kefarmasian
mengenai nama dan khasiat obat. Dosis obat merupakan bagian dari informasi
menghindari penggunaan obat yang salah (drug misuse). Dari hasil penelitian 75
Aturan, cara pemakaian dan cara penyimpanan obat yang benar akan
lengkap mengenai aturan, cara pemakaian serta penyimpanan obat yang benar
terutama untuk sediaan farmasi tertentu seperti obat oral, obat tetes mata, obat
tetes telinga, suppositoria, krim/ salep, dan tablet vagina. Berdasarkan hasil
penelitian hanya 7 lembar resep yang tidak disertai informasi tentang aturan dan
informasi tentang aturan dan cara pemakaian obat dan 33,68% ( 32 lembar resep)
harus dalam kemasan asli, terlindung dari cahaya sinar matahari langsung, tidak
obat sangatlah diperlukan oleh pasien karena efek samping merupakan suatu
dampak atau pengaruh yang merugikan dan tidak diinginkan, yang timbul sebagai
hasil dari suatu pengobatan atau intervensi lain. Efek samping tidak mungkin
29
dihindari/ dihilangkan sama sekali, tetapi dapat ditekan atau seminimal mungkin
atau aktifitas yang perlu dihindari oleh pasien agar kondisi kesehatan pasien
mengalami perubahan dari yang tidak baik menjadi lebih baik atau agar obat yang
diminum menjadi efektif saat diserap oleh tubuh. Berdasarkan hasil penelitian
sudah memberikan informasi mengenai aktifitas apa saja yang perlu dihindari
yang tidak sebanding dengan jumlah pasien dengan sumber daya manusia yang
ada serta tidak ada dicantumkan dalam SOP tentang pemberian informasi
kata lain, informasi obat dan pengobatan merupakan bagian yang tidak
orang terakhir yang berkomunikasi dengan pasien sebelum obat digunakan, maka
proses penyerahan obat merupakan tahap yang sangat penting dalam menentukan
30
pasien menggunakan bahasa yang mudah dimengerti sehingga pasien dapat
informasi obat menggunakan bahasa yang bias dan dimengerti oleh pasien
31
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
(EPO).
32
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M, 2003, Ilmu Meracik Obat Teori Dan Praktek, Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Depkes RI. 2006b, Pedoman Penggunaan Obat Bebas Dan Bebas Terbatas,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI. 2007, Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Di Daerah Kepulauan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Dinkes. 2017, Profil Puskesmas Lima Kaum I, Dinas Kesehatan Tanah Datar,
Batusangkar.
33
Kawahe, M, C.K.F.Mandagi & P.A.T.Kawatu, 2015, Hubungan Antara Mutu
Pelayanan Kefarmasian Dengan Kepuasan Pasien Rawat jalan Di
Puskesmas Teling Atas Kota Manado, Pharmacon, Vol. 4, No. 4 : 261-269.
34
Lampiran 1. Alur Penelitian
Penelusuran data
Analisis data
KETERANGAN????
35
Lampiran 2. Skema Pengambilan, Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data
Pengisian kuesioner
Pengolahan Data
Analisis data
KETERANGAN????
36
Lampiran 3. Jumlah dan persentase (%) total pelaksanaan Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas Lima Kaum I
(%) Pelaksanaan
Pengamatan Pelayanan
No PERTANYAAN
Kefarmasian
Ya Tidak
1. Resep dengan kelengkapan administrasi
1. Nama 95 0
2. Umur 95 0
3. Jenis Kelamin 95 0
4. BB Pasien 95 0
5. Nama 95 0
6. Paraf Dokter 95 0
7. Tanggal Resep 95 0
8. Asal Resep 95 0
Total (%) 100
2. Resep yang sesuai dengan persyaratan
farmasetik
1. Bentuk 95 0
2. Kekuatan Sediaan 95 0
3. Dosis 95 0
4. Jumlah Obat 95 0
5. Stabilitas 95 0
6. Ketersediaan 95 0
7. Aturan dan Cara Penggunaan 95 0
8. Imkompabilitas 95 0
Total (%) 100
3. Resep yang sesuai dengan persyaratan klinis
1. Ketepatan indikasi 95
2. Ketepatan dosis 95
37
3. Ketepatan waktu menggunakan obat 95
4. Duplikasi pengobatan 95
5. Alergi 95
6. Interaksi 95
7. Efek samping 95
8. Kontar indikasi 95
9. Efek adiktif 95
Total (%) 100
4 Penyerahan obat disertai informasi tentang 58 37 61,05
nama dan bentuk obat
5 Penyerahan obat disertai informasi tentang 75 20 78,95
dosis dan jumlah obat
6 Penyerahan obat disertai informasi tentang 88 7 92,63
aturan dan cara pemakaian obat
7 Petnyerahan obat disertai informasi tentang 32 63 33,68
cara penyimpanan obat
8 Penyerahan obat disertai informasi tentang 43 52 45,26
efek samping yang timbul setelah meminum
obat
9 Penyerahan obat disertai informasi tentang 15 80 15,79
aktivitas apa saja yang perlu dihindari
berkaitan dengan penggunaan obat
10 Penyerahan obat disertai informasi obat 80 15 84,21
menggunakan bahasa yang bias dan
dimengerti pasien.
Total 711,16
Rerata 71,16
38
Lampiran 4. Lembar kuesioner Pelayanan Kefarmasian
KUESIONER
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS LIMA KAUM 1
(%) Pelaksanaan
Pengamatan Pelayanan
No PERTANYAAN
Kefarmasian
Ya Tidak
1. Resep dengan kelengkapan administrasi :
1. Nama
2. Umur
3. Jenis Kelamin
4. BB Pasien
5. Nama
6. Paraf Dokter
7. Tanggal Resep
8. Asal Resep
Total (%)
2. Resep yang sesuai dengan persyaratan
farmasetik
1. Bentuk
2. Kekuatan Sediaan
3. Dosis
4. Jumlah Obat
5. Stabilitas
6. Ketersediaan
7. Aturan dan Cara Penggunaan
8. Imkompabilitas
Total (%)
3. Resep yang sesuai dengan persyaratan klinis
39
1. Ketepatan indikasi
2. Ketepatan dosis
3. Ketepatan waktu menggunakan obat
4. Duplikasi pengobatan
5. Alergi
6. Interaksi
7. Efek samping
8. Kontar indikasi
9. Efek adiktif
Total (%)
4 Penyerahan obat disertai informasi tentang
nama dan bentuk obat
5 Penyerahan obat disertai informasi tentang
dosis dan jumlah obat
6 Penyerahan obat disertai informasi tentang
aturan dan cara pemakaian obat
7 Petnyerahan obat disertai informasi tentang
cara penyimpanan obat
8 Penyerahan obat disertai informasi tentang
efek samping yang timbul setelah meminum
obat
9 Penyerahan obat disertai informasi tentang
aktivitas apa saja yang perlu dihindari
berkaitan dengan penggunaan obat
10 Penyerahan obat disertai informasi obat
menggunakan bahasa yang bias dan
dimengerti pasien.
Mengetahui Apoteker
UPT Puskesmas Lima Kaum I
40
Lampiran 5. Persentase (%) Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Lima Kaum I KETERANGAN GAMBAR????
Petugas
melakukan
Persentase
pemeriksaan
kelengkapan
administrasi
Petugas Petugas Petugas Petugas Petugas Petugas Petugas
resep Petugas
menyerahkan memberi memberi memberi menyampaika memberi memberikan
Petugas melakukan
disertai informasi informasi informasi informasi n informasi informasi informasi
menyiapkan pemeriksaan
tentang nama dan tentang tentang tentang cara tentang efek tentang obat
sediaan sesuai persyaratan klinis dosis dan
dengan bentuk obat aturan dan penyimpanan samping yang aktivitas apa menggunakan
jumlah obat cara obat timbul setelah saja yang perlu bahasa yang
persyaratan
farmasetik pemakaian meminum obat dihindari bias dan
obat berkaitan dimengerti
dengan pasien.
penggunaan
obat
Ya Tidak
k
41
Lampiran 6. Surat izin penelitian dari KesbangPol
Petugasmemberikan
Petugas memberi
informasi
informasitentang
obat
aktivitas apa saja yang
menggunakan
perlu dihindari
bahasa yang bias
berkaitan dengan
dan dimengerti
penggunaan
pasien.obat
42
KETERANGAN????
43
Lampiran 9. Kegiatan Pelayanan Kefarmasian oleh Tenaga Teknis Kefarmasian
di Apotek Puskesmas Lima Kaum I
Gambar 4. Kegiatan Pelayanan Kefarmasian oleh Tenaga Teknis Kefarmasian di
Apotek Puskesmas Lima Kaum I
44
KETERANGAN????
45