AGUSTUS 2013
1
DAFTAR ISI
i
SAKERNAS AGUSTUS 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya sangat diperlukan dalam penyusunan
program pembangunan. Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), merupakan salah satu
survei yang rutin dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik, hasil survey ini banyak digunakan oleh
pemerintah untuk penyusunan program pembangunan dan juga oleh lembaga penelitian serta
pemakai data lainnya. Informasi yang dikumpulkan Sakernas mencakup keterangan
ketenagakerjaan.
Untuk mendapatkan kualitas data yang optimum, diperlukan buku pedoman yang
membahas pengolahan data yang meliputi receiving-batching, editing-coding dan sistem
pengolahan. Manual ini akan membahas proses pengolahan dokumen Sakernas Agustus 2013
yang mencakup: tahap pra-komputer yaitu receiving- batching serta editing-coding, instalasi
program, perekaman dan pengiriman data entry.
Sistem pengolahan Sakernas Agustus 2013 ini telah menggunakan tampilan menu-menu
Windows untuk memudahkan petugas entry-data dalam bekerja. File utama untuk entry data
dokumen-dokumen Sakernas Agustus 2013 adalah sebuah file aplikasi yang bernama
SAK3_13.EXE. File ini merupakan program utama yang akan memandu seluruh proses
pengolahan dokumen Sakernas Agustus 2013.
Mulai tahun 2005, pengolahan Sakernas tidak lagi dilakukan di BPS Pusat, tetapi
dilaksanakan di setiap BPS Propinsi. Dengan sistem pengolahan terdistribusi, diharapkan proses
pengolahan data dapat dipercepat dibanding sistem pengolahan Sakernas yang selama ini
dilakukan secara terpusat.
Dalam pengolahan data Sakernas, proses pemasukan dan pengolahan data Sakernas
Agustus 2013 ke media komputer dilakukan secara interaktif, setiap kesalahan pengisian daftar
langsung ditampilkan dalam layar komputer dalam bentuk pesan kesalahan dan petugas entry
dapat memperbaiki kesalahan dengan dipandu pesan kesalahan yang ditampilkan. Sistem
pengolahan seperti ini menghasilkan data clean yang lebih cepat karena seluruh dokumen
Sakernas dapat dientry dalam waktu yang relatif bersamaan. Pada Sakernas periode Agustus
2013, tidak hanya kuesioner AK saja yang di entry, tapi daftar Listing juga.
1
SAKERNAS AGUSTUS 2013
Setelah proses perekaman data selesai dilakukan di masing-masing Propinsi, maka
clean data tersebut disimpan ke dalam media penyimpanan, yaitu Compact Disc (CD) dan dikirim
ke alamat:
PERHATIAN
Bagi daerah yang akan mengirim hasil data entry melalui e-mail, maka
harus diusahakan ada tembusan (cc) ke keseluruhan alamat di atas, agar
pengirim raw data dapat dicek. Mengingat waktu pengolahan yang relatif
singkat, pengiriman raw data harus dilakukan secara bertahap, tanpa
perlu menunggu seluruh dokumen selesai dientry.
Seperti telah dijelaskan dalam pendahuluan diatas, terdapat beberapa tahap pekerjaan
yang saling terkait dalam rangka pengolahan Sakernas Agustus 2013. Secara umum tahap
pengolahan Sakernas Agustus 2013 adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan Sakernas dimulai dari penerimaan dokumen hasil pencacahan rumah tangga.
Kortim melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan kebenaran isian dokumen yang
dicacah oleh pencacah (Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) atau mitra statistik),
2. Proses receiving dan batching adalah kegiatan pengecekan identitas dan kelengkapan
dokumen, dan dilakukan di BPS Kabupaten/Kota,
3. Proses editing dan coding (hanya untuk pemeriksaan ulang terhadap isian yang sudah diisi
oleh KORTIM) dilakukan terhadap dokumen yang sudah selesai dicacah direceiving dan
batching dan
1. Memastikan jumlah file raw data yang di-entry sudah sesuai jumlahnya dengan jumlah NKS
terpilih sampel,
2. Memastikan isi dalam field identitas masing-masing file NKS sudah sesuai dengan nama file
data hasil entry dan DSBS,
3. Membuat rekap jumlah NKS dan RT non-response beserta penyebabnya dari seluruh
pengawas di Kabupaten/Kota yang bersangkutan untuk disertakan dalam pengiriman data ke
BPS Provinsi,
2. Memastikan jumlah file raw data yang diterima dari Kabupaten/Kota sudah sesuai jumlahnya
dengan jumlah NKS terpilih sampel di Provinsi yang bersangkutan,
3. Ekspor data ke SPSS dan membuat rekapitulasi realisasi penerimaan data entry Sakernas di
periode yang bersesuaian (syntax SPSS menyusul),
4. Menyesuaikan rekapitulasi hasil eksport raw data dengan laporan non-response yang
dikompilasi oleh BPS Kabupaten/Kota,
5. Membuat rekapitulasi NKS dan RT yang non-response dari laporan seluruh pengawas di
Kabupaten/Kota yang bersangkutan untuk disertakan dalam pengiriman data ke BPS RI.
2. Mengirim Compact Disc (CD) Pengolahan Data Sakernas Agustus 2013 ke seluruh BPS
propinsi dan
3. Menerima raw data Sakernas Agustus 2013 dari setiap BPS propinsi.
c. Instalasi Program.
d. Perekaman Data,
f. Penggabungan Data.
Manual ini akan membahas kegiatan pada point a. s/d e., sedangZkan proses
penggabungan data dilakukan oleh BPS Pusat dan tidak dibahas dalam buku pedoman ini.
Nomor
Kode Nama Penyebab
Kode Nama Urut RT
Kabupaten Kabupaten Nomor NKS Non-
Propinsi Propinsi Non-
/ Kota / Kota Response
Response
... ... ... ... ... ... ...
3. Pelaksanaan lapangan:
Tahap receiving dan batching merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
proses pengolahan data. Semakin baik receiving dan batching dilakukan, semakin baik dan cepat
pula data entry diselesaikan. Petugas yang menangani tahap ini seyogyanya merupakan staf
yang mempunyai kemampuan mengatur dokumen dengan baik. Secara umum ada beberapa hal
yang harus dilakukan oleh petugas receiving dan batching yaitu:
1. Mengecek kelengkapan jumlah dokumen apakah sudah sesuai dengan target atau belum.
Jumlah Rumah Tangga dalam satu Nomor Kode Sampel (NKS) Sakernas Agustus 2013
harus sesuai dengan yang ada pada Daftar Sampel Rumah Tangga (DSRT),
2. Memeriksa isian Blok I (Pengenalan Tempat), apakah sudah sesuai dengan Daftar Sampel
Blok Sensus (DSBS),
4. Membuat laporan receiving dan batching yang berisi keterangan mengenai berapa jumlah
dokumen yang sudah diterima, jumlah NKS pada setiap batch serta jumlah dokumen yang
belum masuk.
Agar mudah dilacak, maka batching diberi nomor urut, identitas NKS yang ada di
dalamnya, jumlah dokumen, nama editor, dan nama pengentry data. Nomor batch terdiri dari 6
digit, yaitu 2 digit pertama merupakan kode propinsi, 2 digit kedua adalah kode kabupaten, dan 2
digit terakhir adalah nomor batch. Contoh kartu/lembar identitas setiap batch dapat dilihat pada
contoh di bawah ini.
PROPINSI :..........................................
KABUPATEN/KOTA : ..........................................
TOTAL
................................ ...............................
Tgl. Editing: Tgl. Entry:
Selain itu perlu dibuat daftar rekapitulasi yang digunakan untuk memonitor kegiatan entry
data yang dilakukan oleh semua petugas entry data.
Proses editing dan coding adalah proses pengecekan dokumen yang telah selesai di-
batching dengan memperhatikan kaidah-kaidah penyuntingan dan penyandian yang telah
ditetapkan. Proses editing dan coding pada tahap ini merupakan pengecekan ulang isian
kuesioner yang telah di-edit oleh KORTIM.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan editing Daftar SAK13-AK (III)
adalah:
1. Perbaikan isian harus menggunakan pensil hitam. Isian yang salah tidak boleh
dihapus, cukup dicoret dan tuliskan isian yang benar didekatnya
2. Dokumen diusahakan tetap bersih dan tidak lecek
Kegiatan yang dilakukan dalam proses editing dan coding adalah sebagai berikut:
Periksa kembali konsistensi dari masing-masing Rincian. Jika ada isian yang meragukan,
Agar program ini dapat berjalan dengan baik, sebuah komputer setidaknya (minimal)
harus memiliki perangkat keras dan perankat lunak personal computer dengan spesifikasi
sebagai berikut:
File Program Sakernas Agustus 2013 dalam bentuk Setup Executor yang telah dibuat
dengan NSIS yang merupakan salah satu produk dari NullSoft.
Setelah langkah di atas dijalankan, maka dalam komputer Anda sudah tersedia program
data entry SAKERNAS AGUSTUS 2013 pada folder C:\ SAK3_13\ beserta beberapa folder.
Diantaranya yaitu:
Dalam proses instalasi tersebut program telah melakukan dua langkah. Pertama,
program memasukkan file-file aplikasi yang dibuat dengan CSPro ke dalam direktori
C:\SAK3_13. Kedua, program membuat icon program pengolahan Sakernas dalam desktop
sekaligus memasukkan shortcut-nya ke dalam start menu, agar memudahkan petugas dalam
menjalankan aplikasi tersebut.
10
PERHATIAN
File-file yang terdapat pada C:\SAK3_13> tidak boleh ada yang terhapus karena jika
terhapus akan mengganggu sistem data entry secara keseluruhan. Jika karena
sesuatu hal yang mengakibatkan ada file yang terhapus maka harus melakukan
instalasi ulang seperti dijelaskan pada subbab 3.2. Hanya program saja yang akan
terinstalasi, data hasil pengolahan sebelumnya tidak akan terhapus dan tetap
berada dalam folder C:\SAK3_13\DATA
11
Dalam proses data entry, seluruh file data hasil entry akan disimpan dalam harddisk
anda pada direktori C:\SAK3_13\DATA. Nama file hasil entry terdiri dari 11 digit yaitu 2 digit untuk
propinsi dan 2 digit untuk kode kabupaten/kota dan 7 digit kode NKS.
PERHATIAN
Nama file data ditetapkan sebagai berikut: S3A3ppkknksssss.dat yaitu S3A3
menyatakan awalan data yang merujuk pada kesioner AK Sakernas Agustus 2013, yaitu
pp menunjukkan kode propinsi, kk menunjukkan kode kabupaten/kota, dan nksssss
menunjukkan Nomor Kode Sampel Sakernas Agustus 2013. Misalnya, dalam folder
C:\SAK3_13\DATA> telah tersedia file dengan nama S3A311016000701.DAT. Ini
berarti file tersebut adalah file hasil entry dari Propinsi Aceh (11), Simeulue (11) dengan
NKS (6000701).
Untuk memulai pengolahan Sakernas Agustus 2013 ada dua cara yang harus dilakukan terlebih
dahulu yaitu:
1. Klik icon DATA ENTRY SAK AGUSTUS 2013 yang ada dalam desktop komputer anda,
seperti yang tampak pada Gambar 3.
2. Sedangkan cara kedua adalah:
a. Klik start
b. Klik all program
c. Pilih dan klik DATA ENTRY SAK_2013_TRW_III
12
13
Setelah memasukkan kode, akan mucul aplikasi CS Entry yang menampilkan blok
pertama dalam memulai proses perekaman data seperti pada gambar :
Ada beberapa Toolbar yang dapat digunakan dalam jendela CS Entry aplikasi, seperti:
= Modify case, yaitu meng-edit/memodifikasi isian rumah tangga yang telah di-
entry,
Blok I rincian 1-7 akan otomatis terisi pada awal perekaman data jika petugas benar
dalam memasukkan kode seperti dijelaskan sebelumnya. Hal pertama yang dilakukan
14
Untuk rumahtangga sampel pada paket N+ (digit pertama NKS 2) dan EE+ (digit pertama
NKS 6) petugas mengisi rincian 9 (Nama KRT) sesuai dengan yang tertera pada daftar.
Untuk meng-edit rincian sebelumnya tekan Shift+Tab pada keyboard atau menunjuk
field/kotak yang akan diubah dengan mouse pointer. Pada rumah tangga dengan nomor
paket M+/K+/L+ (digit pertama NKS 1/3/4) nama KRT tidak sama dengan nama KRT
pencacahan sebelumnya (triwulan II), dan paket DD+/CC+ (digit pertama NKS 5/7) nama
KRT tidak sama dengan nama KRT pencacahan tahun sebelumnya (Sakernas Agustus
2012) maka akan muncul validasi nama KRT sebagai berikut:
15
Isikan jumlah anggota rumah tangga dan jumlah ART berumur 10 tahun ke atas pada
rincian 1 dan 2 blok II dengan isian 1-20. Perlu diingat bahwa rincian 2 harus lebih kecil atau
sama dengan rincian 1. Sama dengan validasi KRT, untuk paket sampel M+/K+/L+ (digit
pertama NKS 1/3/4) terdapat pula validasi jumlah anggota rumah tangga.
Isikan kode pencacah dan nomor HP pencacah pada rincian 1A dan 1B.
Pada Menu Blok IV ini, petugas harus memasukkan keterangan tiap-tiap ART. Jumlah
ART yang di-entry harus sama dengan isian pada Rincian 1 Blok II. Data yang di-entry
16
Setiap kode yang dimasukkan pada Blok IV ini akan dicek konsistensinya oleh program.
Beberapa konsistensi yang akan dicek adalah:
1. Nomor urut pertama harus kepala rumah tangga, nomor urut sesuai dengan aturan baku
nomor urut anggota rumahtangga.
2. ART dengan kode hubungan dengan KRT = 2, jenis kelaminnya harus beda dengan
KRT.
3. KRT harus berumur minimal 10 tahun, sedangkan mertua/orang tua minimal berumur 20
tahun.
4. Orang tua/mertua dan menantu harus sudah pernah menikah (Kolom (6) berkode 2, 3,
atau 4).
5. KRT hanya boleh terisi satu kali (banyaknya kode 1 di Kolom (3) harus 1).
Jika Blok IV sudah selesai dientry dan semua keterangan ART konsisten (tidak ada yang
salah), selanjutnya program akan menuju Blok V.
Pada blok ini akan di entry ART 10 tahun ke atas yang jumlahnya sesuai dengan isian
Blok II Rincian 2 atau sesuai dengan banyaknya ART pada Blok IV kolom 5 (umur) lebih besar
atau sama dengan 10 tahun.
17
Sama seperti Blok IV, setiap kode yang dimasukkan pada Blok V akan dicek konsistensi
dan kewajaran oleh program. Beberapa konsisitensi yang akan dicek:
1. Isian pendidikan tertinggi (rincian 1a) akan dicek konsistensinya dengan umur (Blok IV
kolom 5),
2. Rincian 2.a.1 s.d. rincian 2.a.4 akan dicek konsistensinya dengan rincian 2.b,
3. Dan beberapa konsistensi lainnya (baca pedoman pengawas)
TIPS
Jika menemui kesulitan dalam memberikan kode lapangan usaha dan jenis pekerjaan, tekan
enter saat pada rincian tersebut, maka akan muncul menu search untuk lapangan usaha dan
jenis pekerjaan. Masukkan kata kunci untuk lapangan usaha atau jenis pekerjaan yang ingin
dicari. Program akan otomatis memberikan kode yang diinginkan.
18
Jika Anda kesulitan mengetahui kode-kode identitas mana yang harus dimasukkan maka
Anda bisa keluar dengan menekan tombol Alt+F4 pada keyboard atau mengklik Toolbar File
dan pilih Exit, sehingga muncul Gambar berikut
Klik tombol Discard, selanjutnya program akan kembali ke Menu Utama Data Entry.
19
(klik dua kali) atau tekan (modify case) maka akan muncul tampilan Blok I dengan
keterangan-keterangan yang sudah terisi sebelumnya. Isikan keterangan yang akan di-
update (ditambahkan) atau di-modify (diubah).
Digunakan untuk mengetahui jumlah rumahtangga yang telah di-entry. Klik menu
Rekap Pengolahan maka akan muncul menu CS-Tabelviewer seperti tampak pada
gambar:
20
Gambar 19. Tabel dasar ketenagakerjaan dari rumah tangga yang telah di-entry
Digunakan untuk menampilkan buku KBLI 2009 dalam bentuk pdf. Buku tersebut
dapat digunakan untuk menentukan kode lapangan usaha/pekerjaan yang tepat
sesuai dengan penjelasan yang ada.
Digunakan untuk menampilkan buku KBJI 2002 dalam bentuk pdf. Buku tersebut
dapat digunakan untuk menentukan kode jenis usaha/pekerjaan yang tepat sesuai
dengan penjelasan yang ada
21
Digunakan untuk mengeksport hasil entry ke dalam bentuk SPSS agar bisa
dilakukan evaluasi pengolahan lebih jauh lagi. Klik Eksport Hasil Pengolahan ke
SPSS¸ sehingga muncul gambar berikut:
Tekan sembarang tombol, maka akan terbentuk file syntax SPSS dengan nama
SAKSPSS.SPS di dalam folder C:\SAK3_13\DATASPSS. Jalankan syntax SPSS
maka akan terbentuk data SPSS hasil entry.
22
I. Menu Exit
Digunakan untuk keluar dari program entry sakernas triwulan III 2013.
23
24
- Raw Data Entry, file data entry dimasukkan ke dalam 1 folder bernama Data,
- Rekapitulasi jumlah NKS dan Rumah Tangga terpilih,
- Rekapitulasi RT non-response, format rekapitulasi dalam bentuk Spreadsheet menyusul.
Format yang seragam akan memudahkan kompilasi total non-response semua propinsi
sebagai kontrol terakhir Data Final Sakernas periode yang bersesuaian,
- Rekapitulasi non-response beserta folder Data dimasukkan dalam folder utama yang
diberi nama dengan format: [KODEPROPINSI]_SAKERNAS_[BULAN SAKERNAS dan
TAHUN]_[URUTAN PENGIRIMAN] dan kemudian compress dengan program Winzip,
WinRAR atau yang sejenis.
Contoh:
jadi, folder utama 94_SAKERNAS_ AGUSTUS13_1 berisi folder Data (yang berisi file entry)
dan file Spreadsheet berisi rekapitulasi non-response.
- Hanya pengiriman data dari BPS Provinsi yang akan disertakan dalam kompilasi akhir
Data Sakernas,
- Pengiriman data bisa dilakukan dengan melalui lampiran/attachment email atau dengan
mengunggah/upload di filelib Sakernas,
25
Data lampiran email diberi nama dengan mengikuti format judul email:
Contoh:
2. pengiriman data ke-3 data Sakernas Sulawesi Selatan bulan Agustus 2013
Jika pengiriman email data lebih dari sekali, maka isi attachment bersifat
kumulatif, contohnya: pada pengiriman data kedua, maka lampiran datanya juga
berisi data dari email pengiriman pertama ditambah dengan isi data yang baru,
Penyeragaman judul email membedakan subject email data dengan email lain
yang mempunyai topik dan maksud berbeda serta memudahkan filter data di
inbox email penerima,
26
Data final Sakernas Triwulanan di BPS Pusat dalam periode yang bersesuaian hanyalah data final
yang terkirim dari BPS Propinsi. Data yang terkirim langsung dari Pengawas Lapangan atau dari
27