Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) merupakan salah satu sumber data
ketenagakerjaan yang penting di Indonesia. Data hasil Sakernas telah banyak digunakan
oleh berbagai kalangan, baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh karena itu,
kesinambungan akan ketersediaan dan kualitas data Sakernas harus tetap dijaga dan
ditingkatkan.
Sakernas Februari 2023 dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 yang masih sulit
diprediksi kapan akan berakhir. Untuk itu pelaksanaan Sakernas baik pada tahap
penyusunan instrumen, pelatihan instruktur dan petugas, pemutakhiran muatan blok
sensus, pencacahan rumah tangga sampel, pengawasan, hingga evaluasi kegiatan
masih mengikuti proses bisnis yang disesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19.
Seluruh tahap kegiatan harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,
dengan tetap menjaga kualitas data Sakernas yang dihasilkan.
Buku Pedoman Pencacah Sakernas Februari 2023 disediakan untuk petugas lapangan
yang secara umum bertujuan untuk memberikan acuan kepada petugas lapangan
Sakernas Februari 2023 dalam memahami mekanisme pencacahan, konsep definisi dan
tata cara pengisian kuesioner. Secara khusus, buku pedoman pencacah ini bertujuan
untuk menyamakan persepsi petugas lapangan Sakernas Februari 2023 dalam
memahami konsep definisi dan mengisi kuesioner yang digunakan dengan benar.
1.1 Umum
1.2 Tujuan
Secara umum, tujuan pengumpulan data Sakernas Februari 2023 adalah
menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Secara khusus,
Sakernas Februari 2023 bertujuan untuk memperoleh estimasi data jumlah penduduk
bekerja, jumlah pengangguran, dan indikator ketenagakerjaan lainnya, serta
perkembangannya yang representatif di tingkat nasional dan provinsi. Selain itu, pada
Sakernas Februari 2023 juga mempunyai tujuan khusus tambahan untuk mengumpulkan
informasi terkait dampak COVID-19 terhadap ketenagakerjaan di Indonesia.
BPS
1 Sketsa Peta WB-2020 Mengenali wilayah tugas PCL
Kab/Kota
PERSIAPAN
Revisi/penyempurnaan kuesioner dan buku
a pedoman Oktober–November 2022
PELAKSANAAN LAPANGAN
PENGOLAHAN
Receiving, batching, editing dan coding
a (BPS Kab/Kota) 13 Februari–2 Maret 2023
PENYAJIAN
Kegiatan Sakernas 2023 telah menggunakan kerangka sampel blok sensus 2020
(BS2020), dan kerangka sampel rumah tangga yang berasal dari keluarga hasil SP2020.
Kegiatan Sakernas 2023 dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari
dan Agustus. Pada pelaksanaan Sakernas Februari 2023 (SAK.FEB23) akan dilakukan
pada 7.500 BS dan didesain untuk penyajian estimasi pada level provinsi dan nasional
melalui 75.000 sampel rumah tangga. Seluruh BS tersebut dimutakhirkan menjelang
kegiatan pencacahan Sakernas Februari 2023.
Beberapa kegiatan di Kabupaten/Kota terkait kegiatan pemutakhiran rumah tangga
adalah sebagai berikut:
a) Persiapan, meliputi menyiapkan instrumen lapangan pemutakhiran (DSBS, daftar
pemutakhiran dan peta WB-2020) pada sampel terpilih, dan persiapan pengolahan
pemutakhiran. Tahapan ini melibatkan Tim IPDS dan Statistik Sosial BPS
Kabupaten/Kota;
b) Pengolahan hasil pemutakhiran, meliputi:
Entri pemutakhiran dan penarikan sampel rumah tangga dilakukan oleh IPDS
Kabupaten/Kota menggunakan aplikasi yang disediakan.
DSRT final diserahkan dari IPDS kepada Fungsi Statistik Sosial, kemudian akan
didistribusikan kepada Pencacah melalui Pengawas secara berjenjang.
c) Pendokumentasian kegiatan
Peta WB-2020 hasil kegiatan lapangan
● Peta hasil lapangan dikumpulkan, di-scan dan disimpan di BPS Kabupaten/Kota
fungsi IPDS. Penamaan file scan peta berpedoman pada petunjuk teknis digitalisasi
bangunan.
● Peta hasil scan dapat digunakan untuk keperluan survei berikutnya. Sedangkan
dokumen peta dapat diserahkan kembali kepada petugas sebagai petunjuk untuk
mendatangi sampel rumah tangga pada kegiatan pencacahan survei.
● Jika hasil pemutakhiran di lapangan banyak coretan atau perbaikan sehingga tidak
memungkinkan untuk digunakan sebagai instrumen survei selanjutnya, disarankan
untuk melakukan perapihan supaya siap digunakan untuk kegiatan selanjutnya.
3.1.4 Mengumpulkan Informasi Variabel tertentu untuk Survei pada Rumah Tangga
Variabel yang dikumpulkan dalam rumah tangga bisa berbeda untuk setiap survei
bergantung pada cakupan dan informasi yang harus dikumpulkan untuk menggambarkan
populasi objek observasinya. Untuk survei bidang statistik sosial umumnya
mengumpulkan variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh kepala rumah tangga
atau disingkat pendidikan KRT. Pendidikan KRT digunakan sebagai implicit stratifikasi
dalam penarikan sampel rumah tangga. Pendidikan KRT dibagi dalam 4 (empat)
tingkatan, yaitu:
1 = <SMP (termasuk SD/sederajat dan tidak/belum sekolah)
Dari hasil pemutakhiran Sakernas Februari 2023, diperoleh jumlah populasi rumah
tangga di suatu BS sebanyak 𝑁 = 72 rumah tangga dengan jumlah sampel rumah
tangga yaitu n = 10.
3.4 Tata Cara Penulisan dan Identifikasi Rumah Tangga dengan Daftar
SAK.FEB23-P
Identifikasi rumah tangga dilakukan setelah Pencacah memastikan identitas SLS
di dalam BS dan batas-batasnya. Sampel BS Sakernas 2023 berasal dari BS yang
pernah terpilih kegiatan survei atau sama sekali belum terpilih sebagai sampel survei
setelah SP2020. Untuk BS yang telah dimutakhirkan pada suatu survei dapat dilihat dari
Sumber Data yang tertera pada halaman depan daftar pemutakhiran. Secara umum
tahapan identifikasi keluarga/rumah tangga-nya adalah sama dengan BS yang belum
pernah terpilih survei (Sumber data SP2020-DP). Informasi pemutakhiran diisikan pada
blok V.A Daftar SAK.FEB23-P, sebagai berikut::
3.4.1 Keterangan Keluarga/Rumah Tangga (Blok V.A Daftar SAK.FEB23-P)
Uraian pada masing-masing kolom pada Blok V.A adalah sebagai berikut:
Kolom (1). Satuan Lingkungan Setempat (SLS)
Berisi kode/nama SLS terkecil. Jika terdapat beberapa jenjang SLS di bawah desa maka
tuliskan dari yang terendah seperti: RT 001 RW 001, RT 002 RW 001, RT 001 RW 001
Dusun I, Banjar Delima, dll.
Jika pada daftar yang tercetak terdapat nomor urut keluarga yang kosong, maka tidak
perlu diperbaiki.
Pada kejadian suatu keluarga teridentifikasi ditemukan namun tidak terdapat isian nomor
bangunan tempat tinggalnya, maka isi nomor urut bangunannya sesuai dengan posisi
tempat tinggal keluarga tersebut ditemukan.
● Jika menempati bangunan tempat tinggal yang sama dengan salah satu
keluarga/rumah tangga yang ada di daftar, gunakan nomor urut bangunan yang
sama.
● Jika menempati bangunan lain atau bangunan baru, isian nomor bangunan
didekati dengan isian nomor bangunan keluarga/rumah tangga terdekat ditambah
dengan huruf abjad.
dan seterusnya.
Gambar 3.28. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (9) yang merupakan KK
Isian ini khusus pada kasus rumah tangga baru yang ditambahkan pada baris kosong.
Kasus kolom (9) berkode 3 berarti nama KK yang tertulis pada kolom (5) juga merupakan
KRT pada rumah tangga tersebut.
Gambar 3.30. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (9) yang merupakan KK
sekaligus KRT
Kolom (11)-(14). Pendidikan Kepala Rumah Tangga (KRT)
Pencacah mengumpulkan informasi pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh KRT, dan
selanjutnya menandai salah satu kolom tanda cek sesuai tingkat pendidikan KRT
dimaksud. Isian mengacu pada penjelasan pada sub bab 3.1.4.
CATATAN:
Tata Cara pengisian kolom pada Blok V.B dan ketentuannya sama dengan V.A. Secara
lengkap dijelaskan pada Sub bab 3.4.6 Tata Cara Penambahan Keluarga Baru.
Baris kosong
Pada halaman terakhir daftar diberi baris kosong yang berfungsi untuk menuliskan rumah
tangga baru yang belum ada dalam daftar pemutakhiran. Penulisan rumah tangga baru
mengikuti tata cara yang dijelaskan pada Sub bab 3.4.5.
Gambar 3.35. Contoh Pengisian untuk Satu Keluarga Beberapa Rumah Tangga
Gambar 3.36. Contoh Pengisian untuk Beberapa Keluarga Tergabung Menjadi Satu
Rumah Tangga
KK yang bertanggung jawab terhadap rumah tangga kolom (7) diisi dengan kode 1,
KK yang ditanggung pada kolom (7) diisi kode 0. Kolom (8) Nomor urut rumah tangga
kedua KK tersebut diisi sama. Nomor urut bangunan dan nomor urut keluarga sesuai
dengan yang tercantum dalam daftar pemutakhiran.
Gambar 3.39. Titik dan Nomor Bangunan Tempat Tinggal Baru pada Peta WB-2020
Gambar 3.41. Contoh menyisipkan titik dan nomor bangunan pada Peta WB-2020
2. Jika nomor bangunan pada daftar pemutakhiran ada, tetapi pada peta tidak ada:
● Gambarkan titik bangunan di lokasi sesuai lapangan dan beri nomor sesuai daftar
pemutakhiran.
Gambar 3.42. Contoh menambahkan titik dan nomor bangunan pada Peta WB-2020
3. Jika pada daftar pemutakhiran seluruh keluarga/rumah tangga tidak terdapat nomor
bangunan, sedangkan pada peta terdapat titik dan nomor bangunan, maka gunakan
Gambar 3.43. Contoh menggambarkan titik dan nomor bangunan yang belum ada pada
Peta WB-2020 dan Daftar Pemutakhiran
4. Jika ada keluarga/rumah tangga baru (yang tidak ada pada daftar pemutakhiran dan
tidak ada pada peta):
● Cek apakah keluarga/rumah tangga baru tersebut tinggal bersama keluarga lain di
bangunan yang sama. Jika iya, tuliskan nomor bangunan yang sama pada daftar
pemutakhiran. Pastikan titik dan nomor bangunannya sudah tercantum pada peta.
● Jika keluarga/rumah tangga baru tersebut menempati bangunan yang belum
tercantum pada daftar pemutakhiran maupun pada peta, gambarkan titik bangunan
baru pada peta dan beri nomor bengunan dengan menambahkan abjad/alphabet
setelah nomor bangunan terdekat.
Contoh: Jika bangunan baru terletak di sebelah bangunan bernomor 21, bangunan
baru dapat diberi nomor 21A.
Gambar 3.44. Contoh menggambarkan Titik dan Nomor Bangunan Tempat Tinggal Baru
Gambar 3.45. Contoh menuliskan Nomor Bangunan pada Peta WB-2020 sesuai Daftar
Pemutakhiran
3.4.8 Tata Cara Pemutakhiran pada SLS Baru yang tercakup dalam Blok Sensus
Ketika melakukan identifikasi cakupan BS, Pencacah menemukan SLS baru yang
tercakup pada BS, misalnya SLS baru tersebut merupakan hasil pemekaran SLS
sebelumnya, maka berikut adalah langkah-langkah pemutakhirannya:
1. Menggambarkan batas SLS baru pada print-out WB-2020
● Pencacah mengidentifikasi batas SLS baru yang tercakup dalam BS. Meskipun
ada perubahan SLS, batas cakupan yang menjadi acuan tetap BS.
● Gambarkan batas SLS baru yang tercakup di dalam BS.
Contoh:
Jika ada pemekaran SLS, lakukan perbaikan batas SLS pada peta WB-2020
dengan menggunakan pensil tebal atau alat tulis lain.
Pada contoh berikut, BS 002B terdiri dari 2 SLS yaitu Jorong Sungai Limau dan
Jorong Lubuk Labu. Pada peta, batas SLS tergambar dengan garis putus-putus
berwarna merah. Di lapangan, ternyata Jorong Sungai Limau pecah dan
mengakibatkan muncul SLS baru (Jorong Sungai Limau Baru).
2. Melakukan pemutakhiran rumah tangga pada bagian SLS yang tercakup dalam BS
• Pemutakhiran dilakukan secara lengkap per SLS yang menjadi cakupan BS.
• Keluarga yang masuk pada SLS baru, ubah informasi SLS-nya pada daftar
pemutakhiran, dengan cara coret isian Blok V.A Kolom (1) dan tuliskan kode dan
nama SLS yang sesuai di lapangan.
• Nomor bangunan tempat tinggal pada SLS baru, tetap menggunakan nomor yang
sudah tertulis pada daftar pemutakhiran.
Merujuk pada contoh pemekaran SLS Jorong Sungai Limau terdapat SLS baru
Jorong Sungai Limau Baru yang tercakup dalam BS.
Sesuai batas SLS baru yang telah diidentifikasi dan digambarkan pada WB-2020,
berikut penulisan pada Daftar Pemutakhiran:
2. Memberikan tanda cek (√) pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan pilihan
jawaban responden. Contoh:
3. Kotak bertuliskan “DIISI OLEH PENGAWAS” diisi oleh PML, bukan oleh PCL.
Contoh:
4. Menuliskan jawaban dengan jelas dan lengkap menggunakan huruf kapital pada
titik-titik yang disediakan.
Tanda panah pada gambar berarti, jika jawaban responden untuk nomor 9.b adalah
kode 1 (YA), maka pertanyaan dilanjutkan ke nomor 12.a. Sebaliknya, jika jawaban
responden adalah kode 2 (TIDAK), pertanyaan dilanjutkan ke nomor setelah 9.b.
Secara umum, yang termasuk penduduk setempat (untuk kemudian didata dalam
Sakernas):
1. Mereka yang tinggal menetap 1 tahun atau lebih di tempat tersebut,
2. Mereka yang tinggal kurang dari 1 tahun di tempat tersebut, tetapi
bermaksud/berencana menetap selama minimal 1 tahun, dan
3. Mereka yang sedang bepergian ke wilayah lain kurang dari 1 tahun dan tidak
bermaksud menetap di wilayah tujuan.
Selanjutnya, yang tidak termasuk penduduk setempat (untuk kemudian tidak didata
dalam Sakernas):
1. Tamu yang tengah berkunjung (kurang dari 1 tahun), dan tidak bermaksud
menetap di tempat tersebut,
2. Mereka yang sedang bepergian ke wilayah lain selama 1 tahun atau lebih,
3. Mereka yang sudah pindah dan bermaksud menetap di wilayah tujuan
meskipun belum 1 tahun meninggalkan tempat asal,
4. Mereka yang sudah bertempat tinggal di wilayah lain dengan
mengontrak/sewa/kos, meskipun kadang-kadang berkunjung ke tempat asal
menemui keluarga atau orang tuanya, dan
5. Anggota Korps Diplomatik negara asing dan anggota rumah tangganya yang
tinggal di Indonesia.
Secara umum, yang juga termasuk rumah tangga biasa (untuk kemudian didata
dalam Sakernas) diantaranya:
1. Seseorang yang menyewa kamar/sebagian bangunan sensus, tetapi makannya
diurus sendiri, dianggap sebagai satu rumah tangga biasa;
2. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus namun masih dalam Blok
Sensus yang sama, tetapi makannya berasal dari satu pengelolaan dapur, maka
beberapa keluarga tersebut dianggap sebagai satu rumah tangga biasa;
3. Pemondok dengan fasilitas termasuk makan (indekos) dengan jumlah
pemondok kurang dari 10 orang dengan makan, maka pemondokan tersebut
dianggap sebagai satu rumah tangga biasa, dengan pemondok dianggap sebagai
bagian anggota rumah tangga dari pemilik pondok/kost.
Jika pemondokan dengan fasilitas termasuk makan berisi 10 orang
pemondok atau lebih, maka rumah tangga pemilik pondokan (yang
bangunannya menyatu dengan pemondokan makan tersebut) merupakan satu
rumah tangga biasa tersendiri dan didata dalam Sakernas. Sedangkan pemondok
dianggap sebagai rumah tangga khusus dan tidak didata dalam Sakernas.
4. Jika beberapa orang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu
bangunan sensus atau bangunan fisik dan masing-masing penghuni
mengelola makan sendiri-sendiri, maka setiap satu kamar dianggap sebagai
satu rumah tangga biasa;
5. Pengurus asrama, pengurus panti asuhan, pengurus lembaga pemasyarakatan,
dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak istri, serta anggota
rumah tangga lainnya, dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.
Beberapa kasus untuk anggota rumah tangga yang bekerja, sekolah, dan kuliah:
a. Orang yang bekerja di luar BS (berlaku untuk Kepala Rumah Tangga dan juga
Anggota Rumah Tangga)
• Orang yang bekerja di luar BS dan pulang minimal seminggu sekali secara rutin,
maka dianggap sebagai penduduk di BS setempat dan didata lebih lanjut
dengan Sakernas.
• Orang yang bekerja di luar BS dan pulang ke BS setempat lebih dari seminggu,
tidak dicatat sebagai penduduk BS setempat.
● Nomor HP petugas diisikan No. HP PCL yang dapat dihubungi. No HP ini berguna
jika diperlukan konfirmasi pada saat pemeriksaan dokumen atau pengolahan data.
Daftar anggota rumah tangga digunakan untuk mencatat semua anggota rumah tangga
agar tidak ada yang terlewat cacah. Disamping itu, dari bagian ini dapat diketahui
banyaknya anggota rumah tangga yang berumur 5 tahun ke atas yang akan
diwawancarai lebih lanjut pada bagian berikutnya.
Tanyakan nama anggota rumah tangga sekaligus untuk seluruh ART (termasuk kepala
rumah tangga) dan hubungan dengan kepala rumah tangga, hal ini ditandai dengan garis
vertikal tebal dalam daftar anggota rumah tangga pada SAK.FEB23-AK. Urutan penulisan
mengikuti aturan baku susunan ART. Setelah semua ART terdaftar, selanjutnya ajukan
pertanyaan pada Kolom (4) – (9).
Tanyakan nama KRT dan ART pada Kolom (2) dan hubungan dengan
kepala rumah tangga pada Kolom (3) untuk setiap anggota rumah
tangga, sebelum mengajukan pertanyaan pada kolom berikutnya
Catatan:
1. Jika diketahui seorang suami mempunyai istri lebih dari satu, maka ia harus dicatat
di salah satu rumah tangga istri yang lebih lama ditinggali. Bila diketahui lamanya
tinggal bersama istri-istrinya sama maka ia dicatat di rumah istri yang paling lama
dinikahi.
2. Orang yang bekerja di tempat lain (luar BS), tidak memiliki tempat tinggal tetap, dan
tidak pulang setiap hari tapi pulang secara periodik (kurang dari 1 tahun) maka ia
dicatat di rumah tangganya, seperti:
Contoh:
a. Astuti tinggal di Pisangan Baru, Jakarta Timur. Dia bekerja di BPS Pusat. Setiap hari
Sabtu dan Minggu, Astuti "pulang" ke rumah orang tuanya di Bogor. Dalam kasus ini
Astuti dicatat sebagai ART di Bogor.
b. Alex adalah suami dari bu Sari yang bekerja dan kos di Jakarta. Bu Sari dan anak-
anaknya tinggal di Magelang, Jawa Tengah. Setiap bulan Alex pulang ke Magelang
untuk menemui keluarganya, maka ia tidak dicatat sebagai kepala rumah tangga di
Magelang karena tidak rutin pulang minimal seminggu sekali.
Jika jawabannya “YA” maka beri tanda ✔ pada kotak “YA” kemudian tuliskan nama
ART tersebut pada daftar di nomor urut berikutnya. Setelah menuliskan nama
tersebut coret tanda ✔ pada “YA” dengan dua garis mendatar kemudian beri tanda
✔ pada kotak “TIDAK”.
Contoh:
c. Pertanyaan 5-7 digunakan untuk mengecek apakah ada nama yang tercatat tetapi
bukan merupakan anggota rumah tangga, seperti:
1) Anggota rumah tangga (termasuk Kepala Rumah Tangga) yang sudah tercatat
dalam daftar, namun bekerja dan tinggal (mempunyai tempat tinggal tetap) di
tempat lain dan tidak pulang secara rutin minimal sekali dalam seminggu.
Catatan:
1. Kewarganegaraan tidak harus sama dengan garis keturunan. Misalnya, seseorang
yang merupakan keturunan Tionghoa (Cina) bisa saja berkewarganegaraan
Singapura sehingga yang dicatat adalah SINGAPURA.
2. Untuk anak-anak yang memiliki kewarganegaraan ganda (belum berusia 18 tahun
atau belum kawin) karena orang tuanya memiliki kewarganegaraan berbeda, catat
salah satu berdasarkan informasi dari orang tua.
Contoh pengisian:
WNI: WNA:
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui kejadian migrasi seumur hidup. Seseorang
dikatakan sebagai migran seumur hidup jika tempat lahir berbeda secara administratif
dengan tempat tinggalnya sekarang/saat pendataan. Level wilayah administrasi yang
digunakan adalah kabupaten/kota. Kode provinsi/negara dan kabupaten/kota diisi oleh
pengawas.
Catatan:
1. Tempat lahir adalah provinsi dan kabupaten/kota atau negara tempat tinggal ibu
kandung responden pada saat melahirkan responden (tempat tinggal mengacu
pada konsep penduduk).
2. Jika responden lahir di wilayah Indonesia, tuliskan provinsi dan kabupaten/kota
tempat lahir responden. Coret salah satu kabupaten/kota pada kolom jawaban yang
3. Jika responden dilahirkan di luar negeri, isikan nama negara tempat lahir responden
pada kolom 6. Lalu pada kolom 7, coret tulisan Kab/Kota dan beri tanda setrip ( – ).
Contoh penulisan jika responden lahir di Malaysia:
4. Batas wilayah administrasi yang digunakan dalam survei ini adalah batas wilayah
administrasi terbaru saat pendataan (sesuai Buku Kode). Kode negara/provinsi dan
kabupaten/kota diisi oleh pengawas.
Contoh:
1. Saat ini, Lusi tinggal di Kota Jakarta Pusat (DKI Jakarta) bersama suami dan
anaknya, Hana. Saat usia kandungannya 7 bulan, Lusi pulang ke rumah ibunya di
Kabupaten Magelang (Jawa Tengah) dan melahirkan Hana, lalu tinggal di sana
selama cuti melahirkan 3 bulan. Setelah itu, Lusi kembali lagi ke Kota Jakarta Pusat
untuk bekerja. Isian kolom (6) untuk Hana adalah DKI Jakarta dan isian kolom (7)
untuk Hana adalah Kota Jakarta Pusat.
2. Yasmeen lahir di Kuala Lumpur, Malaysia ketika orang tuanya sedang tinggal dan
bekerja di sana. Saat ini, ia tinggal di Kota Bogor bersama saudaranya. Isian tempat
lahir untuk Yasmeen pada kolom (6) adalah isian negara tempat lahir “Malaysia”.
10 bulan 0 0
7 tahun 11 bulan 0 7
Catatan:
Jika tanggal kelahiran tidak diketahui dan bulan lahir sama dengan bulan pencacahan,
maka dianggap sudah berulang tahun. Jika tanggal kelahiran diketahui dan pada saat
pencacahan belum berulang tahun, maka yang dicatat adalah umur saat ulang tahun
terakhir.
Nomor 2: Nama dan Nomor Urut Anggota Rumah Tangga Pemberi Informasi
Tuliskan nama anggota rumah tangga yang mengisi kuesioner dan yang memberikan
informasi (harus berusia 10 tahun ke atas) yang tercantum pada Kolom (2) dan nomor
urutnya pada Kolom (1) pada daftar anggota rumah tangga di halaman 2, pada tempat
yang tersedia sebagai identifikasi.
34 - 02 - 11 - 65 - 02 - 88 - 0444
Nomor
Tahun Komputerisasi
Bulan Lahir
Tanggal Lahir
Kode
Lahir
Kode Kecamatan
Kabupaten/
Kode Kota
Provinsi
Penjelasan:
34 : adalah Kode Provinsi tempat NIK diterbitkan (DI. Yogyakarta).
02 : adalah Kode Kabupaten tempat NIK diterbitkan (Kabupaten Bantul)
11 : adalah Kode Kecamatan (Kecamatan Dlingo)
65 : adalah tanggal lahir:
- Tanggal lahir untuk laki-laki mengikuti tanggal lahir yang sebenarnya, yaitu
antara 1-31.
- Tanggal lahir untuk perempuan adalah tanggal lahir yang sebenarnya ditambah
40, jadi pada contoh diatas tanggal lahir 65 berarti tanggal lahir responden
adalah 25. Jadi untuk perempuan, tanggal lahir yaitu antara 41-71.
02 : adalah bulan lahir (bulan Februari)
88 : adalah tahun lahir (tahun 1988)
0444 : adalah nomor komputerisasi, yang merupakan nomor random yang diatur oleh
komputer agar tidak sama dengan penduduk lain.
Untuk mengisi NIK dapat menyalin dari dokumen kependudukan (KTP, KK atau
dokumen kependudukan lainnya). Tuliskan pada kotak yang tersedia.
Catatan:
Jika terdapat perbedaan NIK yang tercatat pada KTP, KK atau dokumen kependudukan
lainnya, maka yang dicatat adalah NIK yang sesuai dengan KK.
Bila jawaban berkode 1 maka lanjutkan ke nomor 6.d, jika jawaban berkode 2 atau 3
lanjutkan ke nomor 6.c.
Metode pelatihan adalah teknik yang digunakan dalam pelatihan. Metode pelatihan
terdiri dari:
1. Online yaitu pelatihan/kursus/training yang pembelajarannya dilakukan melalui media
daring atau online saja.
2. Offline yaitu pelatihan/kursus/training yang pembelajarannya dilakukan melalui media
luring atau offline atau tatap muka saja.
3. Kombinasi yaitu pelatihan/kursus/training yang pembelajarannya dilakukan secara
kombinasi online dan offline.
Sumber biaya adalah asal dari biaya pelatihan/kursus/training yang terdiri atas:
1. Pemerintah, tuliskan nama Kementrian/Lembaga pada tempat yang tersedia. Jika
responden tidak tahu dari kementerian/lembaga mana maka dapat diberi tanda strip.
Untuk kode kementerian/lembaga diisi oleh pengawas. Contoh: Berbagai pelatihan
prakerja oleh Kemenko Bidang Perekonomian, pelatihan sejuta petani oleh
Kementerian Pertanian, pelatihan penguji mutu barang oleh Kementerian
Perdagangan dll.
Nomor 6.j: Apakah dari kegiatan magang/Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut
(NAMA) memperoleh sertifikat?
Pertanyaan 6.j untuk mendapatkan informasi apakah magang/PKL yang pernah diikuti di
6.i bersertifikat atau tidak. Jika pernah mengikuti beberapa magang/PKL, namun hanya
satu saja yang memperoleh sertifikat maka 6.j berkode 1 (Ya).
Nomor 7: Pada Februari 2018 (lima tahun yang lalu), di mana tempat tinggal
(NAMA)?
Pertanyaan 7 bertujuan untuk melihat kejadian migrasi risen khususnya pada penduduk
yang bekerja. Seseorang dikatakan sebagai migran risen bila tempat tinggal lima tahun
yang lalu (Februari 2018) berbeda secara administratif dengan tempat tinggalnya
sekarang/saat pencacahan. Level administrasi yang digunakan adalah kabupaten/kota.
Batas wilayah administrasi yang digunakan dalam survei ini adalah batas wilayah
administrasi yang terbaru saat pendataan (sesuai Buku Kode). Kode provinsi/negara dan
kabupaten/kota diisi oleh pengawas.
Contoh: Pada Februari 2018, Santoso tinggal di Kabupaten Kediri (Jawa Timur).
Kemudian pada tahun 2020, Santoso pindah ke Kota Surabaya (Jawa
Timur) dan menetap di sana sampai sekarang. Karena Santoso tinggal di
kabupaten/kota yang berbeda dengan tempat tinggal sekarang, kode yang
dipilih adalah kode 2. Contoh pengisian pada kuesioner sebagai berikut:
Setiap orang dapat mengalami lebih dari satu jenis gangguan/keterbatasan fungsi. Oleh
karena itu, dalam Sakernas ditanyakan satu persatu apakah memiliki gangguan
penglihatan, pendengaran, berjalan/naik tangga, menggerakkan jari/tangan, komunikasi,
dan gangguan lainnya (mengingat/konsentrasi, mengurus diri, gangguan perilaku/
emosianal dan lain-lain).
Jika responden mengalami lebih dari satu kesulitan/gangguan dengan tingkat kesulitan
yang berbeda, maka yang dicatat adalah kesulitan/gangguan dengan tingkat
kesulitan/gangguan tertinggi.
Mengurus diri sendiri adalah kemampuan seseorang untuk merawat kesehatan diri
dimulai mandi, makan, berpakaian, buang air besar (BAB), buang air kecil (BAK) tanpa
bantuan orang lain. Kesulitan mengurus diri sendiri dapat disebabkan karena adanya
gangguan/keterbatasan fungsi fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik atau sebagai
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Emosi adalah reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai
contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara
fisiologi terlihat tertawa, sedangkan emosi sedih mendorong seseorang berperilaku
menangis.
Gangguan perilaku dan/atau emosional juga merupakan jenis disabilitas yang tidak
terlihat secara kasatmata karena seringkali disembunyikan oleh lingkungannya. Oleh
karena itu, petugas harus berhati-hati dalam menanyakan pertanyaan ini jangan sampai
menyinggung perasaan responden. Petugas dapat melakukan probing menggunakan
a. Hiperaktif, yaitu gangguan tingkah laku yang tidak biasa yang sangat aktif
(berlebihan) dibandingkan dengan orang lain/anak lain di sekitarnya. Gejala utama
biasanya ditandai dengan ketidakmampuan memusatkan perhatian.
b. Depresi, yaitu suatu perasaan sedih/tertekan yang berlebihan yang berakibat pada
kesulitan berinteraksi pada orang lain.
c. Gangguan jiwa (psikologis/skizofrenia/halusinasi), yaitu gejala-gejala yang bagi
sebagian orang dipandang aneh bahkan menakutkan, mulai dari berhalusinasi,
marah-marah, hingga berbicara sendiri. Pembawaannya pun lebih agresif karena
lebih curiga kepada orang-orang di sekitarnya. Contoh: Marah-marah atau menyakiti
orang lain atau dirinya sendiri tanpa alasan; Bipolar (nonpsikotik) merupakan
gangguan emosi naik-turun yang ekstrem yang terjadi terus menerus dan kadang
membayakan diri sendiri.
d. Autis, yaitu gangguan perkembangan berkomunikasi, berinteraksi sosial dan
hidup/fokus (mengasingkan diri sendiri) dalam dunianya sendiri. Untuk usia anak-
anak, gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan ditandai dengan kesulitan
dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku terbatas, berulang-ulang dan
karakter stereotipe. Gejala autis dapat muncul pada 3 tahun pertama sejak kelahiran
sang anak. Gejala autis dapat dideteksi mulai dari sejak anak lahir hingga menjelang
usia 3 tahun.
e. Lainnya, jika responden mengalami gangguan perilaku dan atau emosi selain yang
disebutkan di atas.
Penjelasan:
a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan ekonomi
yang menghasilkan barang atau jasa.
b. Seseorang yang bekerja pada suatu instansi/lembaga/institusi, bekerja pada usaha
perorangan/rumah tangga, maupun berusaha sendiri tetapi pada seminggu terakhir
sementara tidak bekerja dan memanfaatkan profesinya tersebut untuk keperluan
rumah tangga sendiri dikategorikan sementara tidak bekerja.
Contoh:
• Dokter yang biasanya bekerja di rumah sakit tetapi seminggu terakhir sementara
sedang tidak bekerja di rumah sakit karena mengobati anggota rumah tangga
sendiri,
9.a: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) bekerja paling sedikit satu jam?
(Bekerja adalah melakukan kegiatan untuk memperoleh pendapatan/penghasilan yang
dilakukan paling sedikit 1 jam dalam seminggu).
Jika jawaban berkode 1 (Ya) maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 12.a.
9.c: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) membantu kegiatan usaha atau
pekerjaan keluarga/orang lain? (Dilakukan baik dibayar maupun tidak dibayar,
misalnya membantu orang tua jaga warung, membantu orang tua bertani, atau membantu
pekerjaan keluarga/orang lainnya)
Pertanyaan ini ditanyakan jika 9.a dan 9.b berkode 2 (TIDAK). Pertanyaan ini sebagai
saringan kegiatan bekerja untuk mereka yang berstatus pekerja keluarga/tidak dibayar.
Jika jawaban berkode 1 (Ya) maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 12.a.
Nomor 10 dan 11
Pertanyaan ini ditanyakan jika nomor 9.a. s/d 9.c. berkode 2 (TIDAK), bertujuan untuk
menangkap informasi penduduk yang sementara tidak bekerja dalam waktu seminggu
terakhir.
Penjelasan:
1) Untuk responden yang berusaha
⮚ Jika tidak bekerja ≤ 3 bulan namun masih memiliki keterikatan dengan usahanya
itu, maka dianggap sementara tidak bekerja.
⮚ Jika sudah tidak bekerja lebih dari 3 bulan maka dianggap sudah berhenti
bekerja, walaupun masih terikat dengan usahanya.
2) Untuk responden yang bekerja sebagai buruh
⮚ Jika tidak bekerja ≤ 3 bulan namun masih memiliki keterikatan dengan pekerjaan
itu, maka dianggap sementara tidak bekerja.
⮚ Jika sudah tidak bekerja lebih dari 3 bulan maka dianggap sudah berhenti
bekerja, namun jika masih menerima penghasilan dari pekerjaan tersebut maka
dianggap sementara tidak bekerja.
Nomor 11.a: Apakah alasan utama (NAMA) sementara tidak bekerja selama
seminggu terakhir? (Pilih salah satu alasan utama)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi alasan utama seseorang
sementara tidak bekerja selama seminggu terakhir.
1. Cuti: alasan bagi seseorang yang sedang libur karena sedang ada cuti bersama, cuti
tahunan, cuti melahirkan, dan cuti lainnya.
2. Sakit/alasan kesehatan: alasan bagi seseorang yang sedang sakit atau alasan terkait
kesehatan.
3. Aturan waktu kerja/sistem shift: alasan bagi seseorang yang sementara tidak
bekerja seminggu terakhir disebabkan oleh sistem aturan waktu kerja yang ditetapkan
oleh perusahaan/instansi tempat kerja.
a. Pak Yadi adalah seorang PNS yang sedang menempuh pendidikan S2.
b. Bu Sella adalah karyawati Hotel Markur. Beberapa minggu ini ditugaskan untuk
mengikuti short course public speaking di Singapura.
c. Pak Hendra adalah pengusaha bengkel. Seminggu yang lalu tidak bekerja di
bengkel karena sedang mengikuti pelatihan merakit motor listrik.
d. Bu Wati adalah PNS yang sedang mengikuti diklat pimpinan selama 1 bulan di
pusat pelatihan, sehingga tidak mengerjakan pekerjaannya di kantor.
Catatan:
Jika seorang pegawai BPS sedang mengikuti pelatihan suatu survei, maka tetap
dianggap bekerja (bukan sementara tidak bekerja), karena pelatihan itu dilakukan
dalam rangka bekerja.
5. Pemogokan kerja: alasan bagi seseorang yang sedang mogok kerja.
Contoh: Pak Budi bersama teman-temannya menuntut kenaikan gaji dan melakukan
aksi protes dengan mogok kerja. Sudah seminggu ini Pak Budi melakukan
pemogokan kerja. Dalam kasus ini maka Pak Budi masuk kategori
sementara tidak bekerja dengan alasan pemogokan kerja.
6. Penurunan aktivitas ekonomi (penurunan permintaan pasar/jumlah pesanan,
dirumahkan oleh pemberi kerja): alasan bagi seseorang yang disebabkan oleh
menurunnya aktivitas ekonomi di tempat kerja yang dapat disebabkan oleh terjadinya
penurunan permintaan dari konsumen/pasar. Termasuk dalam kategori ini adalah
alasan sementara tidak bekerja karena sedang sepi pelanggan maupun tidak ada
pesanan.
Contoh: Bu Ratna biasanya membuat kue bolu sesuai pesanan orang. Selama
seminggu terakhir bu Ratna tidak menerima pesanan dari mana pun,
sehingga bu Ratna tidak bekerja. Dalam kasus ini bu Ratna dikategorikan
sementara tidak bekerja karena alasan penurunan permintaan pasar/jumlah
pesanan.
Jika responden menyatakan lebih dari satu alasan, tanyakan alasan yang utama. Jika
jawaban responden berkode 4, 8, atau 9, maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 11.c.
Nomor 11.e: Apakah ada jaminan (NAMA) kembali bekerja pada unit usaha/tempat
kerja sekarang?
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang jaminan yang dimiliki
seseorang yang sementara tidak bekerja untuk kembali ke unit usaha/perusahaan yang
sama.
Contoh:
a. Seorang PNS yang sementara tidak bekerja karena sedang tugas belajar, tetap ada
jaminan untuk kembali ke tempat kerjanya setelah selesai studinya.
b. Pak Mardi bekerja di pabrik tempe, saat ini sedang sementara tidak bekerja karena
langkanya kedelai yang menjadi bahan baku tempe. Oleh pemilik pabrik tempe, Pak
Mardi dijanjikan akan bekerja kembali setelah bahan baku kedelai kembali tersedia.
PERTANYAAN NOMOR 12.a s/d 27.c BERKAITAN DENGAN PEKERJAAN UTAMA (NAMA).
DITANYAKAN JIKA NOMOR 9.a s/d 9.c SALAH SATU BERKODE 1 ATAU NOMOR 10
BERKODE 1.
(Jika memiliki satu pekerjaan maka isikan informasi mengenai pekerjaan tersebut. Bila
dalam seminggu terakhir memiliki lebih dari satu pekerjaan, maka isikan informasi
mengenai pekerjaan yang menggunakan waktu terbanyak. Bila waktu yang digunakan
sama, isikan informasi mengenai pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar.
Apabila dalam seminggu terakhir sedang sementara tidak bekerja (No.10 = 1) maka
isikan informasi mengenai pekerjaan yang sementara ditinggalkan tersebut)
Pertanyaan nomor 12.a s/d 12.c bertujuan untuk menangkap informasi mengenai
lapangan pekerjaan dan jenis/jabatan dalam pekerjaan utama.
Nomor 12.a: Apa yang dikerjakan (NAMA) di tempat kerja? (Contoh: mencangkul dan
mencabut rumput; mengemudi ojek motor; menjual bubur ayam keliling; melakukan
pekerjaan tukang bangunan; mengajar les piano; staf tata usaha dll)
Pekerja serabutan/pekerja bebas, tukang cangkul keliling, kenek bangunan, buruh tani, dan buruh
lepas lainnya serta pekerja keluarga yang sementara tidak ada pekerjaan atau tidak melakukan
kegiatan “bekerja” selama seminggu terakhir, tidak dikategorikan sebagai sementara tidak bekerja.
Jika pertanyaan nomor 10 = 1 maka pertanyaan nomor 13.a tidak boleh berkode 5 atau 6 atau 7,
dan berlaku sebaliknya.
Izin usaha diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko yang merupakan aturan
pelaksanaan ketentuan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja. Salah satu Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko melalui layanan Sistem OSS. Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) adalah Perizinan Berusaha yang
diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga,
gubernur, atau bupati/wali kota kepada Pelaku Usaha melalui sistem elektronik yang
terintegrasi.
OSS digunakan dalam pengurusan izin berusaha oleh pelaku usaha dengan karakteristik
sebagai berikut:
Catatan: Pengusaha yang hanya mempunyai surat izin dari RT/RW maka tidak termasuk
memiliki surat izin usaha karena tidak terdaftar dalam sistem perizinan yang ada.
Jika responden tidak terdaftar dalam sistem perizinan usaha, lanjutkan ke pertanyaan
nomor 15.a.
Nomor 13.d: Sejak kapan usaha (NAMA) terdaftar pada sistem perizinan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi apakah responden adalah
Wirausaha Pemula atau Wirausaha Mapan. Dalam Perpres No. 2 tahun 2022 tentang
Pengembangan Kewirausahaan Nasional tahun 2021-2024, yang dimaksud dengan
Wirausaha Pemula adalah Wirausaha yang merintis usahanya menuju Wirausaha Mapan
dan usahanya telah terdaftar pada sistem perizinan berusaha terintegrasi secara
elektronik. Sedangkan Wirausaha Mapan adalah Wirausaha yang usahanya telah
berlangsung dalam jangka waktu lebih dari 42 (empat puluh dua) bulan sejak usahanya
terdaftar pada sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik dan usahanya
berkembang. Usaha yang berkembang ditandai dengan bertambahnya karyawan,
investasi, omset, atau jumlah lokasi usaha. Isikan jawaban bulan dan tahun pada kotak
yang disediakan.
Penentuan kode KBJI berdasarkan informasi dari jawaban pertanyaan 12.a dan 13.a.
No Pertanyaan 12.a: Apa Pertanyaan 13.a: Status Kode KBJI
yang dikerjakan pekerjaan
6111 (Pekerja pertanian
Membajak sawah, Berusaha sendiri
1 tanaman pangan dan
menebar benih padi (kode 1)
tanaman semusim)
Membajak sawah, Pekerja bebas di pertanian
2 9211 (buruh pertanian)
menebar benih padi (kode 5)
Lapangan
Nama KBLI Jenis pekerjaan KBJI Status pekerjaan
usaha
Industri Manajer manufaktur Berusaha dengan
Ibu Dian sepatu olah 15202 industri sepatu olah 1321 buruh tetap/
raga raga dibayar
Jika jawaban pertanyaan 13.a berkode 1, 2, 3, 5, atau 6, maka isian dari pertanyaan
15.a adalah pendapatan/penghasilan bersih.
Pendapatan/penghasilan bersih sebulan terakhir adalah pendapatan/
penghasilan/imbalan/balas jasa selama sebulan baik berupa uang maupun barang yang
diterima oleh seseorang yang bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu
buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar, berusaha dibantu buruh tetap/buruh
dibayar, pekerja bebas di pertanian atau pekerja bebas di nonpertanian.
Catatan:
a. Berusaha di pertanian tanaman semusim
(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)
Penghasilan bersih per bulan =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑚 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚
● Tanaman semusim mencakup tanaman pangan, tanaman hortikultura
semusim, dan tanaman perkebunan semusim.
● Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan
karbohidrat dan protein yang menjadi sumber makanan pokok. Contoh: padi,
jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan lain-lain.
● Tanaman hortikultura semusim mencakup tanaman buah-buahan, tanaman
sayuran, tanaman biofarmaka, dan tanaman hias semusim.
Contoh tanaman buah-buahan semusim: melon, semangka, stroberi,
bengkoang, dll
c. Berusaha di peternakan/perikanan
Contoh:
a. Pak Mukidi seorang tukang sol sepatu mengaku mendapatkan penghasilan bersih
Rp20.000,00 per hari. Selama sebulan terakhir, Pak Mukidi bekerja selama 27 hari.
Maka isian pada pertanyaan 15.a:
Penghasilan Bersih = 27 x Rp20.000,00
= Rp540.000,00
b. Pak Marta bekerja sebagai driver mobil pada perusahaan transportasi online “Gosrek”.
Dalam sebulan dia bekerja selama 25 hari dengan penghasilan rata-rata perhari
sebesar Rp500.000,00. Setiap harinya Pak Marta harus mengisi bensin Rp100.000,00
cuci mobil Rp200.000,00 per bulan; dan biaya servis lainnya Rp1.000.000,00 per
bulan. Maka isian pada pertanyaan 15.a :
Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha – Biaya Produksi
= (25 x Rp500.000,00) – ((25 x Rp100.000,00) +
Rp200.000,00 + Rp1.000.000,00)
= Rp8.800.000,00
Misalnya, ternyata dalam berjualan pisang, Pak Udin dibantu seorang pekerja yang
digajinya Rp155.000 per bulan. Artinya, upah pekerja ini merupakan bagian dari biaya
produksi. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:
Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha – Biaya Produksi
= (31 x Rp200.000) – ((31 x ((Rp350.000/7) + Rp20.000 +
Rp15.000 + Rp18.000 + Rp5.000)) + Rp155.000)
= Rp2.697.000 ,00
e. Ibu Mirna seorang penjual pakaian kaki lima di Pasar Anyer Tangerang. Umumnya dia
mengambil keuntungan 15% dari setiap penjualan dan besarnya omzet sebulan
terakhir Rp20.000.000,00. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:
Contoh di atas adalah jika Bu Mirna dapat bekerja sendiri. Misalnya, Bu Mirna merasa
sudah semakin lemah untuk membawa dan menata sendiri barang dagangannya, Bu
f. Agus seorang petani padi. Pada musim tanam yang terakhir, dia menjual seluruh hasil
panennya dan memperoleh penghasilan sebesar Rp6.800.000,00. Umur padi yang
ditanam Agus berkisar empat bulan. Selama satu musim tanam, pengeluaran untuk
membeli pupuk sebesar Rp200.000,00; ongkos sewa traktor sebesar Rp350.000,00;
dan obat anti hama sebesar Rp250.000,00. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:
= Rp1.500.000,00
Lain halnya jika traktor yang ingin disewa tidak tersedia. Pak Agus dibantu istrinya dan
juga menggunakan jasa buruh tani beberapa kali ketika dibutuhkan. Pak Agus
membayar secara keseluruhan buruh tani tersebut, mulai masa tanam hingga masa
panen, sebesar Rp.500.000,00. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:
(𝑅𝑝6.800.000−(𝑅𝑝200.000+𝑅𝑝500.000+𝑅𝑝250.000))
=
4
= Rp1.462.500,00
= Rp600.000,00
h. Hamdan dan Alex bekerja sama untuk bagi hasil ternak kambing. Hamdan sebagai
investor memberikan sepasang kambing kepada Alex untuk dipelihara. Sampai
sekarang setelah lima belas bulan, Alex mengeluarkan biaya untuk suplemen ternak
sebesar Rp200.000,00. Saat ini, sepasang kambing yang dipelihara telah melahirkan
6 ekor kambing. Dengan sistem bagi hasil 50:50, bagian yang didapat Alex adalah 3
ekor kambing. Harga kambing sekarang Rp2.000.000,00 per ekor. Jika Alex menjadi
responden Sakernas, maka isian pertanyaan 15.a adalah:
i. Pak Husin memperkerjakan Joko dan tiga orang lainnya selama tiga hari untuk
mengurusi panen sawahnya. Untuk pekerjaannya itu, setiap orang akan mendapatkan
imbalan Rp50.000,00 per hari. Pak Husin menyediakan makan siang dan rokok untuk
orang-orang yang dipekerjakan di sawahnya tersebut. Setiap orang mendapatkan satu
bungkus nasi seharga Rp9.000,00 dan satu bungkus rokok seharga Rp8.000,00 setiap
harinya. Seminggu sebelumnya, Joko bekerja di sawah Pak Budi selama dua hari
dengan imbalan sebesar Rp70.000,00 per hari tanpa mendapatkan makan siang dan
rokok tetapi mendapatkan 2 kg beras. Harga 1 kg beras adalah Rp10.000,00. Maka
isian pertanyaan 15.a adalah:
Pendapatan yang diterima Joko selama sebulan terakhir berupa uang sebesar:
(Rp50.000,00 x 3) + (Rp70.000,00 x 2) = Rp290.000,00
Pendapatan yang diterima Joko selama sebulan terakhir berupa barang sebesar:
(Rp17.000,00 x 3) + (Rp10.000,00 x 2) = Rp71.000,00
j. Soni bekerja sebagai kuli bangunan. Dalam sebulan terakhir, dia bekerja di rumah Pak
Rio dan Pak Salam. Di rumah Pak Rio, Soni membantu memasang plafon selama tiga
hari dengan dibayar Rp125.000,00 per hari dan sebungkus rokok seharga Rp8.000,00
perhari. Di rumah Pak Salam, dia bekerja selama seminggu dengan dibayar
Rp100.000,00 per hari. Pak Salam menyediakan makan siang dan rokok untuk orang-
orang yang dipekerjakannya. Setiap orang mendapatkan satu bungkus nasi seharga
Rp12.000,00 dan satu bungkus rokok seharga Rp10.000,00 setiap harinya. Maka isian
pertanyaan 15.a adalah:
Pendapatan yang diterima Soni selama sebulan terakhir yang berupa uang sebesar:
(Rp125.000,00 x 3) + (Rp100.000,00 x 7) = Rp1.075.000,00
Pendapatan yang diterima Soni selama sebulan terakhir yang berupa barang
sebesar:
Jika 13.a = 4, maka isian dari 15.a adalah upah/gaji pokok dan tunjangan yang
merupakan imbalan/balas jasa yang diterima oleh buruh/karyawan/pegawai selama
sebulan terakhir dari pekerjaan utama, baik berupa uang maupun barang yang
dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan.
Upah/gaji pokok adalah imbalan dalam bentuk uang dan atau barang yang diterima
oleh buruh/karyawan/pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan resolusi internasional terkait statistik upah yang diadopsi dalam ICLS 12,
yang dimaksud dengan pengeluaran perusahaan untuk buruh/karyawan/pegawai
yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan adalah semua komponen sesuai
dengan Gambar 5.1:
Dari Gambar 5.2 dapat dilihat bahwa komponen upah/gaji berdasarkan resolusi
internasional terkait statistik upah yang diadopsi dalam ICLS-12 terdiri dari upah/gaji
pokok, tunjangan, dan upah dalam bentuk barang.
Catatan :
1. Jika jawaban pertanyaan 13.a berkode 4, maka pertanyaan 15.a harus terisi dan
tidak boleh 0 (nol).
a. Bagi buruh/karyawan/pegawai yang sementara tidak bekerja selama seminggu
terakhir, isian upah/gaji selama sebulan terakhir tetap harus diisi sesuai dengan
perjanjian/kesepakatan dengan perusahaan/kantor/majikan.
b. Bagi buruh/karyawan/pegawai tetap, apabila pada saat pencacahan baru bekerja
selama seminggu atau beberapa hari dan dalam perjanjian/kesepakatan menerima
upah/gaji yang dibayarkan dalam bulanan, maka isian upah/gaji yang diterima
selama sebulan tetap harus diisikan sesuai dengan perjanjian dengan
perusahaan/kantor/ majikan.
c. Bagi buruh/karyawan/pegawai tetap, apabila pada saat pencacahan baru bekerja
selama seminggu atau beberapa hari dan dalam perjanjian/kesepakatan menerima
upah/gaji yang dibayarkan dalam mingguan atau setengah bulanan, maka isian
upah/gaji sebulan yang dicatat adalah sebagai berikut:
⮚ Upah/gaji mingguan :
5 hari kerja = upah/gaji mingguan dibagi 5 dikalikan 21
Contoh:
a. Amira, seorang guru di SD Negeri setiap bulannya mendapat gaji Rp3.400.000,00;
tunjangan fungsional Rp1.200.000,00; tunjangan makan berupa uang dan barang,
masing-masing sebesar Rp500.000,00 dan beras 30 kg. Harga setempat untuk beras
Rp10.000,00 per kg. Selain itu, Amira mendapatkan fasilitas rumah dinas yang harga
sewa setempat senilai Rp. 400.000,00 per bulan. Selama sebulan terakhir, Amira
bekerja selama 27 hari. Biasanya dalam seminggu Amira bekerja selama 5 hari kerja.
Maka isian pada pertanyaan 15.a :
Upah/gaji pokok dan tunjangan dalam bentuk uang dicatat sebagai upah/gaji:
Rp3.400.000,00 + Rp1.200.000,00 = Rp4.600.000,00
Tunjangan makan (uang dan barang) dan fasilitas rumah dinas tidak
diperhitungkan karena bukan merupakan komponen upah/gaji pokok dan
tunjangan.
Tunjangan makan, tunjangan transportasi, dan uang tambahan bekerja di hari Sabtu
tidak diperhitungkan karena bukan merupakan komponen upah/gaji pokok dan
tunjangan.
c. Rani baru bekerja di sebuah Factory Outlet di Bogor selama 3 hari dengan perjanjian
akan mendapat gaji mingguan sebesar Rp300.000,00 dan mendapatkan tunjangan
transportasi sebesar Rp15.000,00 per hari. Setiap minggu, ia hanya mendapatkan
jatah libur satu hari. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:
Upah/gaji pokok dan tunjangan dalam bentuk uang:
𝑅𝑝300.000,00
𝑥 25 = 𝑅𝑝1.250.000,00
6
Pastikan nomor 15.a terisi jika isian jawaban nomor 13.a ada yang
berkode 1, 2, 3, 4, 5, atau 6
Nomor 16.a: Dalam seminggu terakhir, di bidang apakah pekerjaan utama (NAMA)?
1. Pertanian tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, gandum, singkong/ubi kayu, ubi jalar, talas,
gadung dll)
2. Pertanian bukan tanaman pangan
3. Pemeliharaan binatang ternak
4. Perikanan
5. Pekerjaan utama tidak pada bidang yang disebutkan di atas
Dalam konsep ICLS-19, pertanyaan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait
own use production work. Own use production work adalah kegiatan menghasilkan
barang dan jasa untuk penggunaan sendiri, yaitu produksi di mana output yang dihasilkan
utamanya untuk dikonsumsi atau digunakan oleh produsen, anggota rumah tangga
(ART), atau keluarga inti yang tinggal di rumah tangga lain. Kegiatan ini dilakukan paling
sedikit satu jam dalam waktu seminggu terakhir. Own use production work biasanya
dilakukan pada lapangan usaha pertanian. Selain itu, pertanyaan Nomor 16.a juga
bertujuan untuk menghasilkan indikator pekerjaan layak yaitu angka pekerja subsisten.
Pekerja subsisten pada Sakernas secara khusus mencakup pekerja pada pertanian
tanaman pangan dan palawija.
Penjelasan:
1. Pertanian tanaman pangan. Cakupan tanaman pangan adalah padi dan palawija.
Contoh tanaman palawija diantaranya jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
ubi kayu, ubi jalar, sorgum, gandum, talas, ganyong, garut, hotong, gembili, kimpul,
iles-iles, juwawut, gadung, suweg, ubi saut, kacang babi, kacang bogor, kacang
gude/hiris, kacang komak, porang, walur, serealia dll.
2. Pertanian bukan tanaman pangan, misalnya pertanian sayuran, buah-buahan dll.
3. Pemeliharaan binatang ternak, yaitu binatang ternak yang dapat dikonsumsi
misalnya pemeliharaan ternak sapi, domba, kambing, kerbau, babi, ayam, itik, dll.
4. Perikanan, yaitu perikanan air tawar, air laut, atau air payau yang dapat dikonsumsi.
5. Pekerjaan utama tidak pada bidang yang disebutkan di atas.
Jika jawaban berkode 5 maka lanjutkan ke pertanyaan Nomor 17.a.
Pertanyaan ini masih terkait dengan pertanyaan Nomor 16.a, yaitu untuk mendefinisikan
seseorang pada kategori own use production work dan pekerja subsisten. Seseorang
yang berkegiatan pada lapangan usaha pertanian, pemeliharaan binatang ternak, dan
perikanan yang hasilnya sebagian besar/seluruhnya dikonsumsi oleh rumah tangga,
maka masuk dalam kategori own use production work. Seseorang yang berkegiatan
khususnya pada lapangan pertanian tanaman pangan yang hasilnya sebagian
besar/seluruhnya dikonsumsi oleh rumah tangga maka masuk dalam kategori pekerja
subsisten.
Penjelasan
1. Seluruhnya untuk dijual yaitu jika seluruh hasil produksi untuk dijual.
2. Sebagian besar dijual yaitu jika sebagian besar hasil produksi untuk dijual, meskipun
ada sebagian kecil yang dikonsumsi sendiri.
3. Sebagian besar dikonsumsi rumah tangga, yaitu jika sebagian besar hasil produksi
untuk dikonsumsi oleh rumah tangga, atau keluarga inti di rumah tangga lain,
meskipun ada sebagian kecil yang dijual.
4. Seluruhnya untuk dikonsumsi rumah tangga, yaitu jika seluruh hasil produksi untuk
dikonsumsi oleh rumah tangga.
Nomor 17.a: Kapan (NAMA) mulai bekerja di pekerjaan atau kegiatan usaha ini?
Tujuan pertanyaan ini untuk mengetahui kapan responden mulai berada di pekerjaan
utama. Berdasarkan pertanyaan ini dapat diperoleh informasi mengenai masa kerja (job
tenure) serta untuk mengidentifikasi adanya new entrance (seseorang yang baru mulai
bekerja dalam kurun waktu setahun terakhir dan belum pernah punya pengalaman kerja
sebelumnya). Tuliskan bulan dan tahun kapan responden mulai bekerja. Jika tidak
diketahui bulan apa responden mulai bekerja maka isikan 99. Untuk tahun harus terisi
meskipun dengan perkiraan terbaik.
Catatan:
a. Untuk sektor pertanian, khususnya tanaman pangan, dan hortikultura dianggap tidak
pindah/berhenti bekerja meskipun pernah mengganti komoditas yang
ditanamnya.
Nomor 17.b: Jika (NAMA) bekerja sejak Februari 2022, berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha pada pekerjaan
ini?
Lamanya waktu yang diperlukan untuk mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha
dihitung ketika seseorang melakukan kegiatan mencari/mempersiapkan usaha untuk
mendapatkan pekerjaan utama yang sekarang sedang dijalani. Isiannya dinyatakan
dalam bulan. Lamanya mencari pekerjaan pada pertanyaan 17.b boleh lebih dari 12
bulan. Jika lebih dari 1 tahun tuliskan lamanya bekerja dalam bulan pada kotak yang
disediakan.
Jika responden mulai bekerja sebelum Februari 2022, maka pertanyaan ini tidak perlu
ditanyakan ke responden, isian pertanyaan ini dikosongkan.
Contoh:
Mencari pekerjaan/
Mempersiapkan usaha Mulai Bekerja
A B
Saat Pencacahan
Contoh:
Shinta bekerja sebagai apoteker di RS. WARAS sejak Maret 2022. Untuk mendapatkan
pekerjaan tersebut, Shinta melakukan proses pencarian informasi lowongan pekerjaan
dan serangkaian usaha untuk melamar kerja (seperti memasukkan biodata/CV, mengikuti
test, wawancara dll) dari bulan November 2021. Sehingga lamanya waktu mencari
pekerjaan untuk Shinta adalah 5 bulan.
Contoh pengisian:
a. 0 - 14 hari = 0 bulan
c. 1½ bulan = 2 bulan
Nomor 18.a: Dalam seminggu terakhir, berapa jumlah jam kerja (NAMA) per hari
dikurangi waktu istirahat? (Isikan jumlah jam kerja per hari di kotak yang disediakan.
Jika seminggu terakhir sedang tidak bekerja isikan 0 (nol) di setiap kotak per hari)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi jam kerja aktual seminggu terakhir
pada pekerjaan utama. Jumlah jam kerja pada pekerjaan utama adalah lama waktu
(dalam jam) yang digunakan untuk bekerja pada pekerjaan utama. Penghitungannya
dimulai dari satu hari sebelum pencacahan (hari ke-7), dua hari yang lalu (hari ke-6) dan
seterusnya sampai dengan tujuh hari yang lalu (hari ke-1), jumlahkan jam kerja selama
seminggu terakhir dalam satu angka di belakang koma dan isikan jumlah jam kerja
tersebut ke dalam kotak di sebelah atas setelah dilakukan pembulatan statistik. Jika
responden sementara tidak bekerja isikan angka 00. Maksimal jumlah jam kerja yang
diisikan pada kotak adalah 98 jam. Bila jumlah jam kerja lebih dari 98 jam, tuliskan apa
adanya pada tempat yang tersedia, tetapi pada kotak cukup isikan 98.
Contoh pembulatan statistik:
36,2 dibulatkan menjadi 36
36,8 dibulatkan menjadi 37
32,5 dibulatkan menjadi 32
31,5 dibulatkan menjadi 32
Penjelasan:
1. Bagi para buruh/karyawan/pegawai yang biasanya mempunyai jam kerja tetap,
penghitungan jam kerja resmi dikurangi dengan jam istirahat resmi maupun jam
meninggalkan kantor/bolos. Jam kerja tidak termasuk waktu di perjalanan baik datang
dan pulang. Bila melakukan lembur, maka jumlah jam kerja lembur juga harus
dihitung.
2. Jam kerja pedagang keliling dihitung mulai berangkat dari rumah sampai tiba kembali
di rumah dikurangi jam yang tidak merupakan jam kerja seperti mampir ke rumah
Contoh:
Jika pencacahan dilakukan pada hari Senin, 13 Februari 2023 maka pengisian jam kerja
dimulai dari hari Minggu 12 Februari 2023 mundur hingga hari Senin tanggal 7 Februari
2023.
6 7 8 9 10 11 12
Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari
2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023 Jumlah
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
7,0 Jam 6,5 Jam 7,5 Jam 0,3 Jam 0,0 Jam 0,5 Jam 0,2 Jam 22,0 Jam
Nomor 18.b: Berapakah jumlah jam kerja biasanya dalam seminggu di pekerjaan
atau kegiatan usaha ini?
Tuliskan jumlah jam kerja yang biasa dijalani oleh responden pada kotak yang
disediakan. Maksimal jumlah jam kerja yang diisikan pada kotak adalah 98 jam. Bila
jumlah jam kerja lebih dari 98 jam, tuliskan apa adanya pada tempat yang tersedia, tetapi
pada kotak cukup isikan 98.
Nomor 18.c: Dibandingkan bulan Februari 2020, apakah terjadi perubahan jam
kerja?
Pertanyaan ini untuk melihat dampak COVID-19 terhadap perubahan jam kerja
seseorang. Jam kerja saat periode pencacahan dibandingkan dengan jam kerja saat
sebelum terjadi pandemi COVID-19 yaitu pada bulan Februari 2020, apakah terjadi
perubahan atau tidak.
1. Ya, jam kerja bertambah: Jika jam kerja saat ini lebih lama dibandingkan dengan jam
kerja pada Februari 2020.
2. Ya, jam kerja berkurang: Jika jam kerja saat ini lebih sedikit dibandingkan dengan
jam kerja pada Februari 2020.
3. Tidak ada perubahan: Jika jam kerja saat ini dibandingkan dengan jam kerja pada
Februari 2020 sama.
Nomor 18.e: Apakah alasan utama perubahan jam kerja (NAMA)? (Pilih salah satu
alasan utama)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi alasan utama seseorang
mengalami perubahan jam kerja.
1. Meningkatnya beban pekerjaan karena penambahan konsumen atau
permintaan: adalah alasan perubahan jam kerja karena ada penambahan konsumen
atau peningkatan permintaan.
Contoh: Ibu Rosi adalah Perawat di RS.Harapan. Pada Februari 2023 pasien COVID-
19 meningkat karena ada varian baru, Ibu Rosi diminta menambah jam kerja untuk
menangani pasien COVID-19. Dalam kasus ini, Ibu Rosi mengalami perubahan jam
kerja karena alasan meningkatnya beban pekerjaan.
2. Berkurangnya pekerjaan/berkurangnya pelanggan di tempat kerja: adalah alasan
perubahan jam kerja karena pekerjaan berkurang atau karena pelanggan berkurang.
3. Sakit/alasan kesehatan: adalah alasan perubahan jam kerja karena sedang sakit.
4. Cuti/alasan pribadi: alasan perubahan jam kerja bagi seseorang karena sedang cuti
bersama, cuti tahunan, cuti melahirkan, dan cuti lainnya.
5. Berkurangnya bahan baku, alasan perubahan jam kerja bagi seseorang karena
usaha/perusahaan/tempat kerja kekurangan pasokan bahan baku.
6. Takut terinfeksi Corona/COVID-19: alasan perubahan jam kerja bagi seseorang
karena takut terinfeksi COVID-19.
7. Social/physical distancing, karantina mandiri, Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM): alasan perubahan jam kerja karena adanya anjuran
social/physical distancing, karena sedang melakukan karantina mandiri, atau karena
adanya kebijakan PPKM. PPKM adalah peraturan yang diterbitkan untuk
mengendalikan penularan COVID-19 di bebagai daerah. Pengendalian dapat
dilakukan di level terkecil (mikro) yakni RT/RW atau desa dan kelurahan. Pembatasan
tersebut meliputi pembatasan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan
Nomor 19.b: Apakah (NAMA) menggunakan internet pada pekerjaan ini? (Termasuk
menggunakan whatsapp, facebook, instagram, twitter, dan media sosial lainnya untuk
kepentingan pekerjaan)
Pertanyaan ini bertujuan untuk menangkap jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam
aktivitas ekonomi digital yang menggunakan internet dalam pekerjaan utamanya.
Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer publik di seluruh dunia,
menyediakan akses ke sejumlah komunikasi termasuk world wide web, e-mail, berita,
hiburan dan file data, terlepas dari perangkat yang digunakan (tidak hanya melalui
komputer, tetapi bisa juga melalui telepon seluler, tablet, PDA, mesin game, atau TV
digital). Akses bisa melalui jaringan fixed maupun mobile.
Menggunakan internet adalah apabila seseorang meluangkan waktu untuk mengakses
internet, sehingga ia dapat memanfaatkan atau menikmati fasilitas internet, seperti
mencari literatur/referensi, mencari/mengirim informasi/berita, komunikasi, e-mail,
Pemanfaatan Internet:
1. Komunikasi
Komunikasi adalah segala bentuk pertukaran informasi yang terjadi baik di dalam
maupun luar lingkungan kantor atau organisasi. Komunikasi dapat berupa komunikasi
mengenai pelatihan, berbagi informasi, komunikasi jarak jauh (melalui e-mail atau
video conference, dan perekrutan pegawai baru), komunikasi dengan pemasok bahan
baku dan pelanggan.
Contoh:
a. Karyawan dari Pabrik Sepatu Nikie yang berada di luar kota mengikuti rapat melalui
video conference.
b. Heikal dan Via adalah seorang karyawan dari Pabrik Sepatu Wadidas. Heikal
menghubungi Via melalui WhatsApp untuk menanyakan perkembangan dari proyek
perusahaan mereka.
a. Tidak ada pembukuan tertulis, yaitu jika responden tidak melakukan pembukuan
sama sekali.
b. Ada, pembukuan sederhana (untuk keperluan pribadi/pembayaran
iuran/retribusi), yaitu jika membuat catatan pribadi sederhana misalnya untuk
catatan belanja harian, catatan penghitungan sederhana atau untuk catatan
iuran/retribusi.
Iuran adalah sumbangan yang bersifat tidak mengikat di luar pajak dan retribusi,
misalnya iuran sampah, iuran keamanan, dan sebagainya.
Retribusi adalah pembayaran pajak harian oleh pemilik usaha kepada pemerintah
lokal, selama periode usaha tersebut buka untuk usaha. Pada hari-hari di saat usaha
tersebut tutup, tidak ada retribusi yang dibayarkan.
Contoh pembukuan sederhana:
d. Tidak tahu, jawaban ini dimungkinkan jika yang memberikan informasi bukan
responden terkait.
Jika pembukuan yang diterapkan adalah pembukuan secara online, maka
pengategoriannya tetap merujuk pada konsep kode 2 dan 3.
1. Rumah sendiri, jika lokasi responden bekerja adalah di rumah sendiri (termasuk
kontrakan, kos-kosan dan rumah sewa). Contoh: berjualan gado-gado di teras
rumah sendiri, usaha menjahit pakaian bertempat di rumah sendiri, jual pulsa di
rumah sendiri.
2. Rumah keluarga/teman, apabila lokasi tempat bekerja/berusaha berada di
rumah keluarga/teman, termasuk dalam kategori ini adalah rumah tetangga.
3. Rumah pemberi kerja/rumah pelanggan (klien), apabila lokasi tempat
bekerja/berusaha berada di rumah yang disediakan oleh pemberi
kerja/pelanggan. Contoh: asisten rumah tangga, tukang kebun/sopir
pribadi/satpam yang melayani rumah tangga, guru les privat yang mengajar di
rumah anak muridnya.
• Jika pada Nomor 22.a isian responden berkode 1, maka lanjut ke pertanyaan
Nomor 23.a.
• Jika nomor 22.a = 3 (Rumah pemberi kerja/rumah pelanggan (klien)) dan
hubungan dengan Kepala Rumah Tangga = 9 (Pembantu rumah tangga) atau
10 (Sopir/tukang kebun), lanjutkan ke nomor 23.a.
Pertanyaan 22.b s.d. 22.d bertujuan untuk melihat fenomena pekerja komuter (ulang alik)
dan sirkuler. Khusus untuk pekerja komuter, informasi yang dicakup adalah lokasi dan
moda transportasi utama yang biasa digunakan. Pekerja komuter adalah seseorang yang
melakukan perjalanan rutin dengan tujuan bekerja, pergi dan pulang pada hari yang sama
antara tempat tinggal dan tempat bekerja yang berbeda kabupaten/kota.
Pekerja sirkuler adalah seseorang yang melakukan perjalanan rutin dengan tujuan
bekerja, pergi dan pulang setiap minggu atau setiap bulan (kurang dari satu tahun) antara
tempat tinggal dan tempat bekerja yang berbeda kabupaten/kota.
DKI JAKARTA
JAKARTA PUSAT
c. Jika tempat kerja dari pekerjaan utama responden di luar negeri, maka pilih
kode 3 dan tuliskan nama negara tempat kerja responden tersebut pada baris
negara.
2. Jika responden mempunyai sifat pekerjaan berpindah-pindah dan mempunyai
kantor tetap/pangkalan/sejenisnya, tempat kerjanya adalah lokasi kantor
tetap/pangkalan/ sejenisnya tersebut. Misalnya:
a. Wartawan televisi yang kesehariannya melakukan peliputan berita di
beberapa tempat berbeda, maka tempat kerja yang dimaksud adalah lokasi
kantor televisi di mana wartawan tersebut bekerja.
b. Kurir yang kesehariannya melakukan pengantaran barang ke beberapa
tempat, maka tempat kerja yang dimaksud adalah lokasi kantor agen
pengiriman barang.
Nomor 22.c: Apakah (NAMA) melakukan perjalanan pergi dan pulang dari
rumah/tempat tinggal ke kantor/tempat kerja secara rutin?
Rutin adalah kegiatan yang telah menjadi kebiasaan dan masih berlangsung sampai
sekarang.
Kode 1: Ya, setiap hari yaitu jika responden rutin pergi ke tempat kerja dan
pulang ke tempat tinggal pada hari yang sama minimal satu kali seminggu.
a. Pegawai yang bekerja secara sif seperti tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll),
pekerja/buruh pabrik, satpam, polisi yang karena pekerjaannya tidak dapat pergi dan
pulang pada hari yang sama (misalnya bekerja dimulai sore/malam hari dan pulang
Kode 2: Ya, setiap minggu yaitu jika responden rutin pergi ke tempat kerja
dan pulang ke tempat tinggal secara mingguan. Misalnya, sekali seminggu atau
dua kali seminggu.
Kode 3: Ya, setiap bulan yaitu jika responden rutin pergi ke tempat kerja
dan pulang ke tempat tinggal lebih dari seminggu dan kurang dari satu
tahun. Misalnya 3 bulan sekali.
Contoh:
a. Handayani tinggal di Kota Binjai. Ia bekerja sebagai perawat di salah satu rumah
sakit di Kota Medan. Setiap hari ia pulang pergi dari rumahnya ke rumah sakit
tersebut. Ketika mendapat sif malam ia tidak dapat pulang dan pergi pada hari yang
sama. Dalam kasus ini Handayani dianggap pergi dan pulang ke/dari tempat kerja
setiap hari (Kode 1).
b. Yudi bekerja sebagai pemadam kebakaran. Seminggu terakhir, ia bekerja pada hari
Senin sampai Selasa, kemudian Rabu dini hari ia kembali ke tempat tinggalnya.
Selanjutnya, ia berangkat lagi ke kantornya pada hari Kamis pagi dan bekerja sampai
Jumat malam. Hari Sabtu dan Minggu ia libur. Isian pertanyaan 22.c untuk Yudi
adalah kode 2.
c. Responden yang di tempat kerjanya tidak memiliki tempat tinggal yang tetap
(seperti rumah kontrakan dan kosan) dan pulang ke rumahnya kurang dari
setahun sekali masuk ke kode 3. Misalnya, nelayan yang mencari ikan selama 3
bulan, anak buah kapal yang pulang setahun sekali masuk ke kode 3.
d. Saipul seminggu terakhir bekerja sebagai penceramah di berbagai masjid di dekat
tempat tinggalnya. Ia melakukan ceramah sesuai permintaan dari pengurus-
pengurus masjid saja, tidak ada jadwal tetap untuk mengisi ceramah di masjid
tertentu. Maka untuk pertanyaan 22.c yang dipilih adalah kode 4.
Jika isian pertanyaan 22.c berkode 2, 3, atau 4, maka lanjut ke pertanyaan 23.a.
Penjelasan:
1. Bila responden biasa menggunakan lebih dari 1 jenis transportasi dalam satu kali
keberangkatan:
a. Pilih jenis transportasi untuk jarak terjauh.
b. Apabila jaraknya sama, pilih yang membutuhkan waktu terlama.
2. Bila responden menggunakan jenis transportasi yang berbeda-beda untuk
berangkat ke tempat kerja setiap harinya maka pilih jenis transportasi yang paling
sering digunakan.
3. Jenis transportasi untuk responden yang menumpang kendaraan orang lain untuk
berangkat ke tempat kerja disesuaikan dengan jenis transportasi yang
ditumpanginya.
a. Anita adalah pegawai BPS Pusat. Setiap hari ia berangkat dengan motor miliknya dari
rumahnya sampai Stasiun Depok. Tiba di Stasiun Depok, Anita naik Kereta Rel Listrik
(KRL) sampai Stasiun Juanda. Kemudian dilanjutkan dengan naik bajaj untuk sampai
di kantor BPS di Jalan Dr Sutomo No.6-8. Dalam hal ini jenis transportasi utama yang
digunakan Anita adalah KRL (transportasi umum [Kode 2]) karena jarak terjauh
adalah dari Stasiun Depok sampai Stasiun Juanda.
b. Ratna tinggal di Jakarta Timur. Untuk berangkat menuju tempat kerjanya di daerah
Jakarta Pusat, ia diantar suaminya menggunakan sepeda motor pada Senin-Rabu,
tetapi setiap Kamis & Jumat suaminya tidak bisa mengantar karena harus tugas ke
luar kota sehingga Ratna berangkat ke tempat kerjanya menggunakan sepeda motor
ojek online. Dalam hal ini transportasi yang digunakan Ratna adalah sepeda motor
pribadi (transportasi pribadi [Kode 1]) karena sepeda motor pribadi merupakan
transportasi yang paling sering digunakan Ratna untuk berangkat ke tempat kerja.
PERTANYAAN 23.a s.d. 23.c DITANYAKAN JIKA ISIAN NOMOR 13.a (STATUS
PEKERJAAN) BERKODE 4, 5, ATAU 6. JIKA ISIAN NOMOR 13.a BERKODE 1, 2, 3,
ATAU 7, MAKA LANJUT KE NOMOR 27.a.
Nomor 23.c: Berapakah besar upah/gaji bersih pertama yang diterima (NAMA) per
bulan, baik berupa uang maupun barang saat mulai bekerja pada pekerjaan ini?
Upah/gaji pertama adalah rata-rata upah/gaji bulanan yang pertama kali diterima saat
mulai bekerja pada pekerjaan utama saat ini, baik berupa uang maupun barang yang
dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan.
Contoh:
1. Tiara bekerja sebagai Fungsional Statistisi Pertama di Badan Pusat Statistik. Tiara
menerima SK CPNS pada Desember 2019, sedangkan SK PNS diterima pada
Desember 2020. Dalam kasus ini, upah/gaji yang dicatat adalah rata-rata upah/gaji
bulanan yang diterima pada saat masih CPNS.
2. Setelah lulus kuliah, Bambang bekerja part time sebagai pelayan café sambil mencari
kerja. Bambang bekerja part time selama 4 jam sehari. Setelah tiga bulan bekerja part
time, Bambang diterima bekerja di sebuah perusahaan konveksi dengan jam kerja 8
jam per hari. Hingga pada saat pencacahan Bambang masih bekerja part time sebagai
pelayan café setelah pulang bekerja dari perusahaan konfeksi. Dalam kasus ini, maka
upah/gaji yang dimaksud adalah rata-rata upah/gaji bulanan yang diterima Bambang
saat bekerja di perusahaan konfeksi pada tahun pertama bekerja.
Contoh 23.a - c
Bu Siti bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah Pak Arif. Setiap hari, Bu Siti
memasak, mencuci/menyetrika, membersihkan rumah, dan melakukan pekerjaan rumah
tangga lainnya. Bu Siti sudah 3 tahun lamanya bekerja dan tinggal di rumah Pak Arif.
Pada saat mulai bekerja di rumah Pak Arif, Bu Siti menerima upah sebesar
Rp.1.500.00,00 yang kemudian sudah naik jika dibandingkan dengan upah sekarang.
Setiap bulannya, Bu Siti menerima upah sebesar Rp.2.300.000,00 untuk pekerjaannya
Nomor 26: Apakah (NAMA) terdaftar sebagai anggota dalam serikat pekerja?
(Contoh: Korpri, KSPSI, FSBDSI, SBSI, SPNI, dll)
Pasal 1 Ayat 17 Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal
1 Ayat 1 Undang-undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh
menyebut Serikat Pekerja/Serikat Buruh sebagai organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan
untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas,
terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela
serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan
pekerja/buruh dan keluarganya.
Berikut ini adalah macam-macam jenis serikat pekerja/serikat buruh:
Nomor 27.b: Apakah (NAMA) bekerja dalam lingkungan yang tidak aman atau tidak
sehat?
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: Kep.235/Men/2003
menjelaskan jenis-jenis pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan atau
moral anak sebagai berikut:
B. Pekerjaan yang dilakukan pada lingkungan kerja yang berbahaya yang meliputi:
1. Pekerjaan Yang Mengandung Bahaya Fisik.
a. Pekerjaan di bawah tanah, di bawah air atau dalam ruangan tertutup yang
sempit dengan ventilasi yang terbatas (confined space) misalnya sumur,
tangki;
b. Pekerjaan yang dilakukan pada tempat ketinggian lebih dari 2 meter;
c. Pekerjaan dengan menggunakan atau dalam lingkungan yang terdapat listrik
bertegangan di atas 50 volt;
d. Pekerjaan yang menggunakan peralatan las listrik dan/atau gas;
e. Pekerjaan dalam lingkungan kerja dengan suhu dan kelembaban ekstrim atau
kecepatan angin yang tinggi;
f. Pekerjaan dalam lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan atau getaran
yang melebihi nilai ambang batas (nab);
g. Pekerjaan menangani, menyimpan, mengangkut dan menggunakan bahan
radioaktif;
h. Pekerjaan yang menghasilkan atau dalam lingkungan kerja yang terdapat
bahaya radiasi mengion;
i. Pekerjaan yang dilakukan dalam lingkungan kerja yang berdebu;
j. Pekerjaan yang dilakukan dan dapat menimbulkan bahaya listrik, kebakaran
dan/atau peledakan.
2. Pekerjaan Yang Mengandung Bahaya Kimia.
a. Pekerjaan yang dilakukan dalam lingkungan kerja yang terdapat pajanan
(exposure) bahan kimia berbahaya;
b. Pekerjaan dalam menangani, menyimpan, mengangkut dan menggunakan
bahan-bahan kimia yang bersifat toksik, eksplosif, mudah terbakar, mudah
menyala, oksidator, korosif, iritatif, karsinogenik, mutagenik dan/atau
teratogenik;
c. Pekerjaan yang menggunakan asbes;
d. Pekerjaan yang menangani, menyimpan, menggunakan dan/atau mengangkut
pestisida.
Apabila responden mendapati hal-hal yang disebutkan di atas, maka tempat kerja
responden dikategorikan sebagai tempat yang tidak aman ataupun tidak sehat dan isikan
pada kotak “Ya”.
SELURUH PEKERJAAN
Nomor 28.a: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) memiliki lebih dari satu
pekerjaan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya pekerjaan tambahan dari
responden.
Jumlah jam kerja yang dicatat dalam pertanyaan ini adalah jam kerja dari seluruh
pekerjaan yaitu pekerjaan utama ditambah dengan seluruh pekerjaan tambahan. Cara
pengisian pertanyaan ini sama dengan cara pengisian pertanyaan 18.a. Tuliskan jumlah
jam kerja dari seluruh pekerjaan selama seminggu terakhir pada kotak yang
disediakan, disesuaikan dengan hari pencacahan.
Nomor 28.c: Berapakah biasanya jumlah jam kerja seluruh pekerjaan dalam
seminggu?
Pertanyaan ini merupakan salah satu untuk mendapatkan informasi mengenai kategori
setengah pengangguran konsep ICLS-19. Isikan jumlah jam kerja yang sesuai.
Nomor 29.b: Apakah alasan (NAMA) tidak ingin menambah jam kerja?
Pertanyaan ini untuk menangkap alasan seseorang tidak ingin menambah jam kerja.
1. Sudah merasa cukup dengan jam kerja saat ini: alasan tidak ingin menambah jam
kerja karena responden sudah merasa cukup dengan jam kerja saat ini.
Nomor 29.d: Apakah (NAMA) siap/bersedia menambah jam kerja dalam rentang 2
minggu ke depan?
Nomor 29.d ditanyakan apabila responden ingin menambah jam kerja (Nomor 29.a=1).
Nomor ini ditanyakan untuk mengetahui kesiapan/kesediaan seseorang untuk
menambah jam kerjanya dalam rentang 2 minggu ke depan. Pertanyaan ini bertujuan
untuk identifikasi setengah pengangguran berdasarkan ICLS 19.
Ilustrasi rentang waktu penentuan kesiapan/kesediaan menambah jam kerja:
Hari pencacahan
Nomor 30: Apakah alasan utama (NAMA) bekerja kurang dari 40 jam selama
seminggu yang lalu karena penurunan aktivitas ekonomi (penurunan permintaan
pasar/jumlah pesanan)?
Nomor ini ditanyakan jika Nomor 28.b < 40 dan Nomor 28.c ≥ 40 jam per minggu. Tujuan
pertanyaan adalah untuk mendapatkan salah satu kategori setengah pengangguran
menurut berdasarkan ICLS-19.
Contoh:
Mamah Dedeh membuka jasa jahit kebaya di rumahnya. Biasanya Mamah Dedeh bekerja
setiap hari dari jam 07.00 pagi sampai jam 17.00 sore. Akan tetapi sudah seminggu ini
pelanggan jahitannya sangat berkurang karena sepinya pelanggan, sehingga sekarang
Mamah Dedeh bekerja hanya 3 hari dalam seminggu. Maka isian Nomor 30 untuk Mamah
Dedeh adalah “Ya”.
Yang tidak digolongkan sedang mempersiapkan suatu usaha adalah mereka yang
sudah mempunyai pekerjaan dengan status berusaha, baik berusaha sendiri, berusaha
dengan buruh tetap atau berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap, pada saat
pencacahan sedang mengadakan perluasan atau pengembangan usaha, seperti:
menambah jenis komoditi penjualan, membuka cabang baru, menambah usaha baru,
dan sebagainya.
Contoh:
a. Rahmat telah membuka praktek bekam di rumahnya, karena banyak pelanggannya
yang kesulitan mencari obat-obatan herbal, maka Rahmat menyewa tempat di dekat
rumahnya yang akan digunakan untuk menjual obat-obatan herbal.
b. Igun mempunyai butik kebaya dengan mempekerjakan sepuluh orang karyawan di
Jakarta. Oleh karena banyak permintaan dari pelanggannya di daerah Bandung maka
Igun telah mempersiapkan untuk membuka cabang di Bandung.
Nomor 32.a: Dalam sebulan terakhir, apakah (NAMA) aktif mencari pekerjaan?
Rincian ini bertujuan untuk menggali kategori pengangguran menurut konsep ICLS-19.
Mencari pekerjaan dalam rincian ini haruslah dilakukan secara aktif (tidak termasuk yang
hanya menunggu jawaban lamaran pekerjaan) dan dilakukan dalam periode waktu
sebulan terakhir.
Nomor 32.b: Dalam sebulan terakhir, apakah (NAMA) aktif mempersiapkan suatu
kegiatan usaha yang baru?
Rincian ini bertujuan untuk menggali kategori pengangguran menurut konsep ICLS-19.
Mempersiapkan usaha dalam rincian ini haruslah dilakukan secara aktif dan dilakukan
dalam periode waktu sebulan terakhir. Aktif mempersiapkan usaha contohnya dalam
sebulan terakhir memasukkan berkas izin usaha ke kantor pemerintah, tidak hanya
menunggu izin usaha keluar.
0 0 TAHUN 0 4 BULAN
Nomor 35.a: Dalam seminggu terakhir, apakah alasan utama (NAMA) tidak mencari
pekerjaan dan tidak mempersiapkan usaha? (Pilih salah satu alasan utama)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi alasan utama seseorang tidak
mencari kerja dan tidak mempersiapkan usaha selama seminggu terakhir. Beberapa
kondisi terkait pertanyaan ini:
1. Nomor 35.a ditanyakan jika jawaban pertanyaan nomor 31.a dan 31.b semua
berkode 2.
2. Nomor 35.a tidak ditanyakan jika:
a) Jawaban pertanyaan nomor 31.a dan 31.b semua berkode 1,
b) Ada salah satu jawaban dari pertanyaan nomor 31.a atau 31.b yang berkode 1.
Alasan utama seseorang tidak mencari pekerjaan dan tidak mempersiapkan usaha, salah
satunya untuk mengidentifikasi future starter (sudah diterima bekerja tetapi belum mulai
bekerja atau sudah mempunyai usaha tetapi belum memulainya) dan para pencari kerja
yang putus asa, yang termasuk dalam kategori pengangguran.
1. Sudah diterima bekerja tapi belum mulai bekerja: alasan bagi seseorang yang tidak
mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja tapi pada saat pencacahan belum
memulainya. Orang yang sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja pada saat
pencacahan tidak dikategorikan sementara tidak bekerja.
2. Sudah mempunyai usaha tapi belum memulainya: alasan bagi seseorang yang
tidak mempersiapkan usaha karena sudah mempunyai usaha yang siap untuk dibuka
namun belum mulai dijalankaN.
3. Putus asa (merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, kurangnya
pengalaman kerja, ketidaksesuaian dengan keahlian yang dimiliki, dan dianggap
terlalu muda atau terlalu tua oleh calon pemberi kerja/majikan): alasan bagi
seseorang yang berkali-kali mencari pekerjaan tetapi tidak berhasil mendapatkan
pekerjaan sehingga ia merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan yang diinginkan.
Kelompok yang juga termasuk pekerja putus asa adalah seseorang yang sebelumnya
gagal memperoleh pekerjaan, yang disebabkan karena kurangnya pengalaman kerja,
Nomor 35.c: Dalam sebulan terakhir, apakah alasan utama (NAMA) tidak mencari
pekerjaan dan tidak mempersiapkan usaha? (Pilih salah satu alasan utama)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi alasan utama seseorang tidak aktif
mencari kerja dan tidak aktif mempersiapkan usaha sebulan yang lalu. Penjelasan
mengenai kategori alasan utama tidak aktif mencari pekerjaan dan tidak aktif
mempersiapkan usaha sama dengan penjelasan di pertanyaan nomor 35.a.
Jika pertanyaan nomor 35.c berkode selain kode 7 dan 8 maka ditanyakan apakah alasan
tersebut terkait dengan COVID-19.
Nomor 35.e: Apakah (NAMA) akan memulai pekerjaan/usaha dalam waktu 3 bulan
ke depan?
Pertanyaan ini hanya ditanyakan jika pertanyaan nomor 35.c berkode 1 atau 2.
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai future starter
berdasarkan konsep ICLS-19, yaitu penduduk usia kerja yang akan memulai
pekerjaan/usaha baru dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan kedepan.
Nomor 36.a: Dalam seminggu terakhir, jika ada penawaran pekerjaan apakah
(NAMA) mau menerima?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui sejauh mana seseorang mau menerima
tawaran pekerjaan tetapi tidak aktif mencari pekerjaan. Responden dikategorikan mau
menerima pekerjaan tanpa syarat (Nomor 36.a=1) apabila jawabannya “Ya” atau “Mau”
Pertanyaan ini juga merupakan salah satu syarat dalam mengidentifikasi pengangguran
pada ICLS-19. Jika pertanyaan ini berkode 1 maka lanjutkan ke nomor 38.a.
Pertanyaan nomor 38.a s.d. 42.b dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai
pengalaman kerja, baik mereka yang saat pencacahan sedang bekerja atau tidak
bekerja. Bagian ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai mobilitas
pekerjaan, yaitu dari non-standard work ke standard work atau sebaliknya. Selain itu juga
untuk menangkap fenomena penduduk yang berhenti bekerja karena pandemi COVID-
19.
Utama ojek tani tani tani tani ojek tani tani ojek ojek tani tani
Tambahan tani ojek ojek ojek ojek tani ojek ojek tani tani ojek ojek
2023 Jan Feb
Pertanya Jawaban
an
Pekerjaan utama Petani padi
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung
Tukang Ojek
jam kerja keseluruhan)
sejak bulan Januari tahun 2022
Mulai bekerja di pekerjaan utama (17.a) (walaupun saat itu sebagai petani padi
hanya merupakan pekerjaan tambahan)
Apakah (NAMA) pernah punya
Tidak
pekerjaan/usaha sebelumnya? (38.b)
- Kasus 2
Pada Januari-April 2022 responden bekerja sebagai petani padi. Pada bulan Mei-
Agustus 2022, karena musim kemarau tidak bisa bercocok tanam sehingga bekerja
sebagai tukang ojek. Mulai 1 September 2022 sampai saat pencacahan (9 Februari
2023) menjadi petani padi saja, pekerjaan sebagai ojek berhenti.
(Catatan: Mei-Juli 2022 sementara tidak bekerja sebagai petani padi dan petani padi
dianggap sebagai pekerjaan tambahan. Karena sementara tidak bekerja lebih dari 3 bulan,
maka dianggap pernah berhenti bekerja sebagai petani padi saat pencacahan pada Februari
2023)
Pertanyaan Jawaban
Pekerjaan utama Petani padi
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung
Tidak ada
jam kerja keseluruhan)
Mulai bekerja di pekerjaan utama (17.a) Bulan September 2022
Apakah (NAMA) pernah punya Ya, yaitu sebagai tukang ojek yang sudah
pekerjaan/usaha sebelumnya? (38.b) berhenti sejak September 2022
- Kasus 3
Pada Januari-April 2022 responden bekerja sebagai petani padi. Kemudian,
responden bekerja sebagai tukang ojek pada bulan Mei-Juni 2022 karena sedang
menunggu panen. Sejak Juli 2022 s.d 31 Januari 2023 responden menjadi petani
padi lagi, pekerjaan sebagai ojek sementara tidak dikerjakan dulu. Mulai 1 Februari
2023 s.d saat pencacahan (21 Februari 2023) bekerja sebagai ojek lagi namun
pertanian padi sedang menunggu panen (sementara tidak bekerja).
2022 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Utama tani tani tani tani ojek ojek tani tani tani tani tani tani
Tambahan - - - - tani tani ojek ojek ojek - - -
Tambahan - tani
Pertanyaan Jawaban
Pekerjaan utama Tukang ojek
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung jam kerja
Petani padi (sementara tidak bekerja)
keseluruhan)
Mulai bekerja di pekerjaan utama (17.a) Bulan Februari tahun 2023
Apakah (NAMA) pernah punya pekerjaan/usaha Ya,
yaitu sebagai tukang ojek saat Mei-
sebelumnya? (38.b)
September 2022.
- Kasus 4
Responden bekerja sebagai kuli gendong di pasar. Pada tanggal 7-8 Februari 2023
responden bekerja seperti biasa, namun pada tanggal 9-16 Februari 2023 responden
✓ ✓
✓ ✓
✓ ✓
Pertanyaan Jawaban
Pekerjaan utama Kuli gendong
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung jam kerja
Tidak ada
keseluruhan)
Mulai bekerja di pekerjaan utama (Pertanyaan 17.a) Bulan Februari Tahun 2023
Apakah (NAMA) pernah punya pekerjaan/usaha Ya (sebagai pekerja bebas tanggal 7-8
sebelumnya? (Pertanyaan 38.b) Februari 2023)
Nomor 39.a: Apakah (NAMA) berhenti bekerja dari pekerjaan tersebut dalam
periode Februari 2020 – Februari 2023?
Berhenti bekerja adalah keadaan di mana seseorang tidak lagi bekerja dan tidak lagi
mempunyai ikatan dengan pekerjaan/usahanya atau organisasi tempat kerja. Bagi
pekerja dibayar, tidak lagi memperoleh pendapatan/imbalan dari perusahaan atau
organisasi tempat kerja.
Contoh:
a. Dua bulan yang lalu Windy di-PHK oleh perusahaan industri makanan mie “Enak”. Dua
minggu sebelum pencacahan, Windy sudah bekerja kembali di perusahaan industri
makanan mie “Nikmat” sampai sekarang. Windy dikategorikan sebagai pernah
berhenti bekerja.
b. Dua bulan yang lalu Feny pernah bekerja sebagai pelayan restoran “Uni Rita”. Karena
sudah mengetahui rahasia bumbu-bumbu masakan padang yang enak, sekarang
Feny sudah membuka rumah makan padang sendiri. Feny dikategorikan pernah
berhenti dari pekerjaan.
c. Fika mempunyai usaha penjahitan baju dan seragam, dalam usahanya Fika
mempekerjakan seorang pembantu. Dua minggu sebelum pencacahan, Fika terpaksa
memberhentikan pembantunya karena tidak sanggup membayar upahnya akibat
omset usahanya menurun drastis. Sejak itu Fika hanya bekerja sendirian sampai
sekarang. Dalam hal ini Fika dikategorikan tidak berhenti bekerja.
Nomor 39.b: Jika YA, kapan (NAMA) berhenti bekerja? (Jika berhenti bekerja lebih
dari satu kali maka yang dicatat adalah pekerjaan yang terakhir berhenti)
Jika berhenti bekerja dalam periode Februari 2020 – Februari 2023, maka ditanyakan
bulan dan tahun berhenti bekerja tersebut. Tuliskan dalam kotak bulan dan tahun yang
telah disediakan.
Contoh:
Setahun yang lalu Windy di-PHK oleh perusahaan industri makanan mie “Enak”. Dua
minggu sebelum pencacahan, Windy sudah bekerja kembali di perusahaan industri
makanan mie “Nikmat” sampai sekarang. Maka isian pertanyaan 39.b adalah:
Bulan Tahun
0 8 2 0 2 1
Nomor 40.a: Apa yang (NAMA) kerjakan di tempat kerja, pada pekerjaan yang telah
berhenti tersebut?
Penjelasan mengenai apa yang dikerjakan di tempat kerja sama dengan penjelasan di
pertanyaan nomor 12.a, tetapi yang dimaksud di sini adalah apa yang dikerjakan pada
pekerjaan sebelum pekerjaan saat ini.
Contoh:
Pada saat pencacahan di bulan Februari 2023, Roni bekerja sebagai juru bersih di kantor
PT. Maju Sukses. Sebelumnya, ia pernah bekerja di pabrik sepatu Bucherri dan karena
faktor pandemi Roni di-PHK pada bulan September 2021. Maka isian yang ditulis adalah
apa yang dikerjakan pada industri sepatu Bucherri.
Nomor 42.a: Apakah alasan utama (NAMA) berhenti bekerja? (Pilih salah satu alasan
utama)
Alasan yang dimaksud di sini adalah alasan dari kejadian berhenti bekerja/pindah
pekerjaan yang terakhir dalam periode Februari 2020 – Februari 2023.
Apabila responden menyatakan lebih dari satu alasan dari kejadian berhenti/pindah
pekerjaan terakhir dalam periode Februari 2020 – Februari 2023 maka tanyakan alasan
yang utama. Jika alasan responden “Lainnya”, tuliskan di tempat yang tersedia.
1. PHK: alasan bagi buruh/karyawan/pegawai yang berhenti bekerja bukan atas
kehendak sendiri, tetapi karena sesuatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya
hak dan kewajiban antara buruh/pekerja/karyawan dengan pengusaha.
2. Usaha terhenti/bangkrut: alasan yang berhenti bekerja karena tidak ada order atau
permintaan, termasuk alasan berhenti bekerja karena usahanya bangkrut atau
terhenti.
3. Pendapatan kurang memuaskan: alasan berhenti bekerja karena merasa
pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4. Tidak cocok dengan lingkungan kerja: alasan berhenti bekerja karena merasa tidak
sesuai/tidak cocok dengan lingkungan kerja (lokasi, tempat, personil, peralatan,
ruangan).
5. Habis masa kerja/kontrak: alasan berhenti bekerja karena masa kerja/kontrak habis
(selesai).
6. Mengurus rumah tangga: alasan berhenti bekerja dikarenakan tanggung jawab
mengurus anggota rumah tangga.
7. Takut terinfeksi Corona/COVID-19: alasan berhenti bekerja dikarenakan
khawatir/takut terinfeksi COVID-19.
KEGIATAN LAIN
Pertanyaan nomor 43.a s/d 43.d bertujuan untuk mengklasifikasikan penduduk berusia 5
tahun ke atas menurut jenis kegiatan yang dilakukan dalam periode seminggu yang lalu
dari saat pendataan dilakukan. Selain itu, pertanyaan ini juga berguna sebagai panduan
untuk membuat kategori Bukan Angkatan Kerja menurut ICLS ke-13.
Nomor 43.a: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) bersekolah? (baik tatap
muka maupun pembelajaran jarak jauh)
Jawaban terisi Ya jika responden melakukan kegiatan sekolah dalam masa seminggu
terakhir, tanpa memerhatikan lama kegiatan tersebut dilakukan. Sekolah adalah kegiatan
bersekolah di sekolah formal dan nonformal, baik pada pendidikan dasar, pendidikan
menengah, maupun pendidikan tinggi.
Nomor 43.b: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) mengurus rumah tangga?
(Misalnya: menyapu, memasak, mengurus anak, mencuci, membetulkan atap rumah,
mengecat tembok rumah, atau kegiatan mengurus rumah tangga lainnya)
Jawaban terisi Ya jika responden mengurus rumah tangga dalam periode seminggu
dalam terakhir, tanpa memperhatikan durasi kegiatan tersebut dilakukan. Mengurus
rumah tangga adalah kegiatan mengurus rumah tangga atau membantu mengurus
rumah tangga tanpa mendapat upah/gaji. Seluruh anggota rumah tangga (KRT,
istri/suami KRT, anak-anak, dan ART lainnya) yang melakukan kegiatan ke rumah
tangga-an, seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah, dan sebagainya
digolongkan sebagai mengurus rumah tangga, dan terisi Ya untuk pertanyaan ini.
Bagi pembantu rumah tangga yang hanya mengerjakan kegiatan rumah tangga
sebagai bagian dari pekerjaannya, maka jawaban untuk pertanyaan ini adalah Tidak.
Namun, jika pembantu tersebut, dalam periode yang sama, juga melakukan kegiatan
mengurus rumah tangga yang bukan untuk kepentingan majikannya/pekerjaan, seperti
mencuci bajunya sendiri, membersihkan kamarnya sendiri, dan lainnya, maka jawaban
pembantu tersebut untuk pertanyaan ini adalah Ya, yaitu juga melakukan kegiatan
mengurus rumah tangga.
Pertanyaan 44.a s/d 44.i bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai program Kartu
Prakerja. Kartu Prakerja adalah bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat Indonesia yang
ingin memiliki atau meningkatkan keterampilannya.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan
Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2020 dan Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun
2022 (“Perpres Program Kartu Prakerja”), semua Warga Negara Indonesia yang berusia
18 tahun ke atas hingga 64 tahun dan tidak sedang sekolah/kuliah dapat mendaftar
Nomor 44.c: Apakah (NAMA) bekerja saat mendaftar program Kartu Prakerja?
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui status kerja responden saat mendaftar
program Kartu Prakerja, apakah sedang bekerja pada seminggu terakhir atau tidak.
Konsep bekerja tetap mengacu seperti konsep yang telah dijelaskan pada penjelasan
pertanyaan Nomor 9 dan 10.
Nomor 44.d: Apakah alasan (NAMA) mendaftar program Kartu Prakerja? (Pilih salah
satu alasan utama)
Pertanyaan ini untuk mengetahui alasan utama/motivasi responden mendaftar program
Kartu Prakerja. Pilih satu alasan utama, jika responden menyebutkan beberapa alasan
berikut:
1. Meningkatkan keterampilan kerja (skill), jika responden mendaftar karena ingin
meningkatkan keterampilan/keahlian kerja (skill).
Nomor 44.f: Apakah (NAMA) menyelesaikan pelatihan pertama pada program Kartu
Prakerja?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden yang telah diterima pada
program Kartu Prakerja berhasil menyelesaikan pelatihan pertama yang diikuti pada
program tersebut.
Jika jawaban berkode 2 (Tidak), maka pertanyaan 44.g tidak ditanyakan kepada
responden, dan petugas melanjutkan ke pertanyaan Nomor 45.
Nomor 44.g: Sebelum memperoleh pelatihan dari program Kartu Prakerja tersebut,
apakah (NAMA) pernah memperoleh pelatihan dari lembaga/program lain?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan dari program Kartu Prakerja
merupakan pelatihan pertama kali yang diperoleh responden. Dengan mengetahui
bahwa pelatihan pertama peserta program didapatkan bukan dari lembaga/program lain,
jawaban pertanyaan ini bisa dimanfaatkan untuk mengukur kontribusi Program Kartu
Prakerja dalam meningkatkan angka angkatan kerja yang pernah memperoleh pelatihan.
Nomor 44.i: Digunakan untuk apakah uang saku (insentif) dari program Kartu
Prakerja?
Pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui pemanfaatan uang saku atau yang diberikan
oleh program Kartu Prakerja. Uang saku (insentif) didapatkan peserta program setelah
menyelesaikan pelatihan pertama program Kartu Prakerja.
Selama masa Pandemi COVID-19 dalam periode tahun 2020-2022, insentif yang didapat
penerima berfungsi sebagai alat pemerataan konsumsi sebesar Rp.600.000,00 per bulan
(diberikan 4 kali berturut-turut selama 4 bulan). Dalam periode yang sama, peserta
program mendapat insentif dari pengisian survei evaluasi program Kartu Prakerja
sebesar Rp.50.000,00/survei evaluasi (sebanyak maksimum 3 kali).
Kemudian, pada tahun 2023 dan seterusnya, insentif untuk peserta tetap sebesar
Rp.600.000,00 dan diberikan 1 kali. Sementara itu, insentif pengisian survei evaluasi
program Kartu Prakerja tetap sebesar Rp.50.000,00/survei evaluasi, dari 2 kali survei
evaluasi.
Pilih jawaban yang bersesuaian di setiap jawaban dari responden, dari berbagai pilihan
jawaban berikut:
1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari, jika uang saku tersebut digunakan sebagian atau
seluruhnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti pembelian makanan,
minuman, rokok, pembayaran tagihan listrik/air/pulsa, dll.
2. Modal usaha, jika uang saku tersebut digunakan sebagian atau seluruhnya, sebagai
modal usaha peserta.
3. Membayar hutang, jika uang saku tersebut digunakan sebagian atau seluruhnya,
untuk membayar hutang peserta.
4. Ditabung, jika sebagian atau seluruh uang saku tersebut disimpan/ditabung oleh
peserta.
5. Membayar biaya internet, jika sebagian atau seluruh uang saku digunakan untuk
keperluan membeli paket data internet seluler, voucher wi-fi, warung internet, dan
berbagai cara lain untuk mendapatkan akses internet.
6. Membayar biaya transportasi terkait pelatihan, jika sebagian atau seluruh uang
saku digunakan untuk memenuhi biaya transportasi ke tempat pelatihan, termasuk
pelatihan selain dari program Kartu Prakerja.
Nomor 45: Menurut (NAMA) program apa yang dibutuhkan di tengah situasi
pandemi atau krisis?
Semua pilihan pada pertanyaan ini diisikan sesuai dengan saran dari responden berusia
15 tahun ke atas.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui opini responden mengenai program sosial
yang dianggap tepat di tengah situasi pandemi atau krisis apa pun, menurut persepsi
responden.
1. Subsidi listrik dan air, adalah program bantuan sosial berupa pembebasan biaya
ataupun pemberian keringanan/diskon pembayaran tagihan listrik dan air. Centang Ya
atau Tidak pada kotak yang bersesuaian.
2. Bantuan sembako, adalah program bantuan sosial berupa pemberian bahan-bahan
kebutuhan pokok. Centang Ya atau Tidak pada kotak yang bersesuaian.
3. Bantuan langsung tunai (BLT), adalah program bantuan sosial berupa pemberian
uang tunai kepada masyarakat kurang mampu. Centang Ya atau Tidak pada kotak
yang bersesuaian.
4. Bantuan modal usaha, adalah program bantuan sosial berupa pemberian insentif
modal untuk merintis/mengembangkan usaha. Centang Ya atau Tidak pada kotak
yang bersesuaian.
5. Bantuan pelatihan keterampilan kerja, adalah program bantuan sosial berupa
pemberian kursus/pelatihan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang
dapat menunjang pekerjaan, ataupun dapat digunakan sebagai bekal memulai
usaha/mendapatkan pekerjaan. Centang Ya atau Tidak pada kotak yang bersesuaian.
6. Lainnya, tuliskan. Jika program sosial yang disarankan responden adalah SELAIN
yang tertulis di poin 1-5, maka centang Ya pada kotak yang bersesuaian.
Jika program sosial yang disarankan responden telah tertulis di poin 1-5, dan tidak ada
saran lainnya, maka centang Tidak pada kotak yang bersesuaian. Selanjutnya, tuliskan
program yang disarankan pada tempat yang tersedia
Nomor 46.a: Apakah (NAMA) pernah berangkat ke luar negeri untuk bekerja
sebagai buruh/karyawan/pegawai?
Pertanyaan ini digunakan untuk menjaring pengalaman kerja responden di luar negeri.
Pada pertanyaan 46.a, tahun keberangkatan tidak dibatasi. Pertanyaan ini diisi Kode 1
(Ya) jika memenuhi kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Berangkat ke luar negeri dengan niat/tujuan untuk bekerja.
Mereka yang berangkat ke luar negeri dengan niat/tujuan selain bekerja, seperti:
bersekolah, berwisata, umrah/haji, berobat, ikut keluarga, atau mencari suaka,
meskipun di kemudian hari mereka bekerja di sana, tidak dianggap sebagai pernah
berangkat ke luar negeri untuk bekerja.
2. Memenuhi konsep menjadi penduduk atau bertempat tinggal di negara tujuan.
a. Artinya, saat bekerja di luar negeri mereka sudah memenuhi konsep untuk
dikatakan sebagai penduduk di negara tujuan. Jika seseorang ditugaskan
bekerja di luar negeri untuk jangka pendek (misalnya ditetapkan selama 3 bulan),
maka tidak dianggap sebagai pernah berangkat ke luar negeri untuk bekerja.
b. Termasuk jika seseorang pernah bekerja ke luar negeri dengan kontrak kerja 1
tahun atau lebih (berniat tinggal untuk bekerja selama 1 tahun atau lebih di
negara tujuan), tetapi baru 3 bulan bekerja sudah dideportasi kembali ke
Indonesia.
c. Menjadi penduduk di negara tujuan tidak sama dengan menjadi warga negara di
negara tujuan. Seseorang bisa tinggal dan bekerja di Malaysia selama 2 tahun
(menjadi penduduk Malaysia) namun tetap berkewarganegaraan Indonesia
(WNI).
3. Saat ini sudah kembali ke Indonesia.
a. Seseorang yang pernah bekerja ke luar negeri dikatakan kembali ke Indonesia
jika orang tersebut akan atau telah tinggal selama satu tahun atau lebih di
Indonesia. Seseorang yang pulang ke Indonesia hanya untuk tujuan berlibur atau
tinggal sementara (kurang dari satu tahun) tidak termasuk sebagai telah kembali
ke Indonesia, seperti pulang kampung saat lebaran, berwisata, atau agenda
liburan lainnya.
b. Seseorang yang saat periode pendataan sedang bekerja di luar negeri tidak
dicakup dalam Sakernas.
Contoh:
1. Pak Hamim tinggal dan bekerja di Singapura sebagai buruh pabrik. Setiap akhir
pekan, Pak Hamim pulang ke Batam (Kepulauan Riau) karena anak istrinya tinggal di
Batam dan kembali ke Singapura pada Senin paginya. Isian pertanyaan 46.a adalah
Kode 2 (“Tidak”), karena pekerja sirkuler lintas negara tidak dianggap pernah bekerja
di luar negeri.
2. Bu Vivi pernah bekerja di Arab Saudi sebagai penjual minyak wangi (berusaha
sendiri). Isian pertanyaan 46.a adalah Kode 2 (“Tidak”), karena status pekerjaan Bu
Vivi di luar negeri bukan sebagai buruh/karyawan.
3. Pada bulan Januari 2018, Feli berangkat ke Australia untuk kuliah S2. Setelah 3 bulan
tinggal di sana, sambil kuliah Feli bekerja sebagai pramusaji. Feli bekerja sebagai
pramusaji selama 21 bulan dan berhenti bekerja saat Feli telah menyelesaikan S2-
nya. Feli kembali ke Indonesia pada bulan Juni 2020 dan saat ini tinggal di Indonesia.
Isian pertanyaan 46.a adalah Kode 2 (“Tidak”), karena meskipun Feli bekerja sebagai
pramusaji di Australia, saat berangkat ke Australia Feli bukan berniat untuk bekerja,
melainkan untuk sekolah.
4. Pada bulan Januari 2020, Pak Erie berangkat ke Singapura untuk bekerja sebagai
pramusaji. Pak Erie dikontrak selama 6 bulan untuk bekerja di restoran di sana.
Setelah 6 bulan bekerja, Pak Erie kembali ke Indonesia karena masa kontraknya
sudah habis. Sampai sekarang Pak Erie tinggal dan bekerja di Indonesia. Isian
pertanyaan 46.a adalah Kode 2 (“Tidak”), karena meskipun Pak Erie pernah bekerja
di luar negeri, Pak Erie tidak pernah memenuhi kriteria dalam konsep penduduk
Singapura.
Nomor 46.b: Apakah (NAMA) berangkat untuk bekerja ke luar negeri dalam 5 tahun
terakhir (Februari 2018 atau setelahnya)?
Keberangkatan responden untuk bekerja ke luar negeri harus dalam rentang waktu 5
tahun terakhir, yaitu pada Februari 2018 atau setelahnya. Jika pertanyaan 46.b berkode
1 (“Ya”), maka pertanyaan 47-55 harus ditanyakan dan terisi. Jika jawaban responden
berkode 2 (“Tidak”), maka pertanyaan untuk anggota rumah tangga tersebut selesai dan
lanjutkan ke ART selanjutnya.
Contoh:
1. Pada September 2018, Faris berangkat bekerja ke Malaysia. Setelah dua tahun, Faris
berhenti bekerja karena masa kontrak kerjanya habis dan kembali ke Indonesia pada
September 2020. Sampai sekarang Faris tinggal di Indonesia.
Isian pertanyaan 46.b adalah Kode 1 (“Ya”), karena Faris berangkat bekerja ke luar
negeri masih dalam rentang 5 tahun terakhir, yaitu pada September 2018.
2. Pada Maret 2016, Farakh berangkat ke Arab Saudi untuk bekerja. Setelah dua tahun
bekerja, Farakh berhenti bekerja karena masa kontrak kerjanya habis dan kembali ke
Indonesia pada Maret 2018. Sampai sekarang Farakh tinggal di Indonesia.
Isian pertanyaan 46.b adalah Kode 2 (“Tidak”) karena Farakh berangkat bekerja ke
luar negeri tidak dalam rentang 5 tahun terakhir, meskipun kembali ke Indonesia di
dalam rentang 5 tahun terakhir.
3. Pada September 2016, Sulastri berangkat ke Taiwan untuk bekerja sebagai asisten
rumah tangga. Setelah satu setengah tahun bekerja, Sulastri berhenti karena masa
kontrak kerjanya habis dan kembali ke Indonesia pada Maret 2018. Sulastri kembali
Isian pertanyaan 46.b adalah Kode 1 (“Ya”), karena di keberangkatan yang terakhir
yaitu keberangkatan Januari 2020 masih dalam rentang 5 tahun terakhir.
Pertanyaan 47 s.d. 55 berkaitan dengan pengalaman kerja di luar negeri. Pertanyaan ini
bertujuan untuk menghasilkan data migrasi internasional dan biaya rekrutmen.
Nomor 47: Apa negara terakhir tempat (NAMA) bekerja di luar negeri?
Negara terakhir yang dimaksud pada rincian 47 adalah negara tujuan pertama pada
keberangkatan terakhir dari Indonesia dalam periode bulan Februari 2018 s.d Februari
2023. Jika pernah berangkat bekerja ke beberapa negara, catat negara pada
2. Pada Maret 2018, Suryo berangkat ke Singapura untuk bekerja di salah satu
perusahaan asuransi. Setelah setahun bekerja, Suryo dipindahtugaskan ke kantor
cabang perusahaan asuransi di Brunei Darussalam. Setelah mendapat surat mutasi,
Suryo langsung berangkat dari Singapura ke Brunei Darussalam tanpa pulang
terlebih dahulu ke Indonesia. Kemudian, setelah satu tahun bekerja di Brunei
Darussalam, Suryo dipindahtugaskan lagi ke perusahaan asuransi di Indonesia
sehingga pada Maret 2020, Suryo kembali ke Indonesia.
Isian pertanyaan 47 adalah Singapura karena Singapura merupakan negara tujuan
pertama untuk keberangkatan terakhirnya ke luar negeri.
Nomor 48 : Pada bulan dan tahun berapa (NAMA) berangkat ke negara tersebut?
Tuliskan pada bulan dan tahun berapa responden berangkat ke luar negeri. Pastikan
waktu keberangkatan yang dimaksud ada pada periode Februari 2018 – Februari 2023.
Apabila dalam rentang waktu 5 tahun terakhir responden berangkat ke luar negeri lebih
dari satu kali, maka waktu keberangkatan yang dicatat di pertanyaan 48 adalah waktu
keberangkatan terakhir.
Nomor 49.a: Apa yang biasanya dikerjakan/apa jabatan (NAMA) di tempat kerja
pada pekerjaan pertama di negara tersebut?
(Contoh: melakukan pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak, merawat orang lanjut
usia, melayani pelanggan restoran, mengoperasikan mesin produksi alat elektronik)
Pertanyaan ini untuk mengidentifikasi lapangan dan jenis pekerjaan pertama responden
di negara responden terakhir bekerja di luar negeri.
Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau
ditugaskan kepada seseorang atau apa yang dilakukan di tempat bekerjanya. Apa yang
dilakukan oleh responden di tempat kerja harus ditulis selengkap-lengkapnya untuk
memudahkan pengodean. Pengisian harus selengkap-lengkapnya. Umumnya terdiri dari
nama jabatan (spesifik) dan/atau apa yang dikerjakan. Penjelasan lebih lengkap
mengenai jenis pekerjaan terdapat pada penjelasan pertanyaan Nomor 12.a.
Pertanyaan ini untuk menanyakan output yang dihasilkan dari tempat kerja pada
pekerjaan pertama responden di negara responden terakhir bekerja di luar negeri.
Informasi ini akan berguna bagi pengawas untuk mengidentifikasi lapangan pekerjaan
responden sehingga harus diisi sejelas mungkin.
Pertanyaan Nomor 50 diisi pengawas dan penjelasan lebih lengkap mengenai kode KBLI
terdapat pada pada pejelasan pertanyaan Nomor 14.a.
Pertanyaan Nomor 51 diisi pengawas dan penjelasan lebih lengkap mengenai kode KBJI
terdapat pada pada pejelasan pertanyaan Nomor 14.b.
• PJTKI/PPTKIS yang berubah istilah menjadi P3MI adalah badan usaha berbentuk
badan hukum di negara tujuan penempatan yang bertanggung jawab menempatkan
Pekerja Migran Indonesia pada Pemberi Kerja.
• PJTKI/PPTKIS/P3MI merupakan perusahaan swasta komersial berbadan
hukum yang telah memperoleh izin tertulis dari pemerintah (Menteri Tenaga Kerja RI).
Di beberapa daerah, PJTKI/PPTKIS/P3MI dikenal dengan sebutan PT.
Nomor 54: Secara total, berapa rupiah biaya yang (NAMA) bayarkan untuk
mendapatkan pekerjaan pertama di negara tersebut?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui besaran biaya rekrutmen sebagai salah satu
komponen penghitungan indikator SDGs mengenai biaya rekrutmen. Jika responden
mengeluarkan biaya untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri, tanyakan berapa
jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam rupiah. Bantu responden untuk
menghitung/mengingat dengan memerinci satu per satu jenis biaya yang dibayarkan
untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Jika biaya rekrutmen dibayar dengan memotong
upah/gaji, masukkan besarnya total potongan tersebut ke dalam perhitungan biaya
rekrutmen. Jika responden tidak tahu besaran potongannya, mintalah responden untuk
memperkirakan. Isian pertanyaan 54 boleh berisi “0” (nol). Jika berisi “0”, berikan catatan
yang menjelaskan bagaimana responden bisa bekerja di luar negeri tanpa mengeluarkan
biaya apapun.
• Jika responden menyebutkan biaya dalam mata uang asing, maka konversikan biaya
ke dalam rupiah. Tanyakan kepada responden berapa kurs saat
berangkat/mengeluarkan biaya.
Biaya dalam rupiah = Kurs mata uang A ke rupiah x Biaya dalam mata uang A
Biaya yang ditanggung oleh pekerja migran dalam proses rekrutmen dapat mencakup
(ILO dan KNOMAD, 2019 dan ILO, 2016):
1. Biaya perekrut/perantara pekerjaan: biaya yang dikenakan untuk menggunakan
jasa agen perekrut atau perantara pekerjaan seperti PJTKI, calo, dll.
2. Biaya dokumen perjalanan
a. Biaya visa: biaya yang dikeluarkan guna mendapatkan visa negara tujuan
termasuk biaya perjalanan ke tempat pengurusan visa, biaya yang terlibat dalam
penerjemahan dan otentikasi dokumen yang diperlukan, biaya visa, dan biaya
perbankan dalam pembayaran biaya visa. Termasuk juga biaya untuk bantuan
dalam mengisi formulir visa dan dokumen lainnya.
b. Biaya paspor: biaya untuk penerbitan paspor atau perpanjangan masa berlaku
paspor termasuk biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dokumen
pendukung dan semua biaya perjalanan yang terkait.
Nomor 55: Berapa rupiah rata-rata upah/gaji bulanan yang (NAMA) peroleh dalam
tahun pertama bekerja?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui upah/gaji bulanan khususnya dalam tahun
pertama bekerja sebagai salah satu komponen penghitungan indikator SDGs mengenai
Untuk pekerja harian, hitung akumulasi upah/gaji dalam sebulan (contoh: jika ia
bekerja selama 26 hari dalam sebulan, maka kalikan gaji/upah hariannya dengan 26).
Untuk pekerja harian dengan gaji/upah yang tidak tetap besarnya, tanyakan rata-rata
gaji/upah yang diterima per bulan. Jika responden mengalami kesulitan untuk
menghitung, bantu responden untuk mendapatkan rata-rata gaji/upah perbulan dengan
cara menanyakan berapa upah per hari yang biasa diterima.
• Isikan jumlah upah/gaji per bulan pada tempat yang disediakan dalam rupiah. Jika
responden menyebutkan upah/gaji dalam mata uang asing, maka konversikan
upah/gaji ke dalam rupiah. Tanyakan kepada responden berapa kurs saat
mendapatkan upah/gaji pada tahun pertama bekerja.
• Jika responden tidak mengetahui kurs saat itu, gunakan tabel berikut untuk beberapa
mata uang:
Biaya dalam rupiah = kurs mata uang A ke rupiah x biaya dalam mata uang A
Contoh:
Bu Sumi berangkat dan mulai bekerja sebagai asisten rumah tangga di Hongkong pada
Februari 2019. Setelah 2 tahun bekerja, Bu Sumi kembali ke Indonesia karena masa
kontraknya sudah habis dan sampai sekarang tinggal di Indonesia. Saat bekerja menjadi
di sana, rata-rata gaji pokok Bu Sumi pada tahun pertama bekerja yaitu 4.500 Dollar
Hongkong (HKD) per bulan. Akan tetapi, Bu Sumi hanya menerima 4.000 Dollar
Hongkong (HKD) per bulan selama 2 bulan karena adanya pemotongan dari majikan
untuk mengganti biaya rekrutmen. Gaji pertama Bu Sumi, dibayarkan setelah Bu Sumi
bekerja selama 3 bulan yaitu pada bulan Mei 2019. Saat hari Raya Idul Fitri, Bu Sumi
mendapat Tunjangan Hari Raya yang dibayarkan setahun sekali yaitu sebesar 500 Dollar
Hongkong (HKD).
Jadi upah/gaji bulanan yang Bu Sumi peroleh dalam tahun pertama bekerja
= gaji pokok per bulan tanpa potongan + (tunjangan hari raya/12)
= 4.500 + (500/12)
= 4.542 Dollar Hongkong (HKD)
Konversi ke mata uang rupiah
= 4.542 Dollar Hongkong x 1.853,71 Rupiah
= 8.419.550 Rupiah
8 4 1 9 5 5 0
Perhatikan bahwa jika terdapat pemotongan upah/gaji untuk membayar biaya rekrutmen:
1. Potongan total dimasukkan ke dalam perhitungan biaya rekrutmen di Nomor 54;
2. Potongan per bulan dimasukkan ke dalam perhitungan upah/gaji kotor di Nomor
55.
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Responden Rumah Tangga Sakernas
dengan identitas di bawah ini benar-benar tidak dapat didata sampai akhir periode pencacahan
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2023. Identitas rumah tangga ini adalah:
1 Provinsi
2 Kabupaten/Kota*)
3 Kecamatan
4 Desa/Kelurahan*)
5 Klasifikasi Desa/Kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan
6 Nomor Blok Sensus
............................................... ...............................................
NIP/Kode PCL …………………….. NIP/Kode PML ……………………..
Mengetahui:
............................................... .......................................................
NIP. NIP
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Blok Sensus Sakernas dengan identitas di
bawah ini benar-benar tidak dapat didata sampai akhir periode pencacahan Survei Angkatan
Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2023. Identitas Bloks Sensus ini adalah:
1 Provinsi
2 Kabupaten/Kota*)
3 Kecamatan
4 Desa/Kelurahan*)
5 Klasifikasi Desa/Kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan
6 Nomor Blok Sensus
............................................... ...............................................
NIP/Kode PCL …………………….. NIP/Kode PML ……………………..
Mengetahui:
............................................... .......................................................
NIP. NIP
............................................... ...............................................
NIP/Kode PCL …………………….. NIP/Kode PML ……………………..
Mengetahui:
............................................... .......................................................
NIP. NIP