Anda di halaman 1dari 273

KATA PENGANTAR

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) merupakan salah satu sumber data
ketenagakerjaan yang penting di Indonesia. Data hasil Sakernas telah banyak digunakan
oleh berbagai kalangan, baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh karena itu,
kesinambungan akan ketersediaan dan kualitas data Sakernas harus tetap dijaga dan
ditingkatkan.

Sakernas Februari 2023 dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 yang masih sulit
diprediksi kapan akan berakhir. Untuk itu pelaksanaan Sakernas baik pada tahap
penyusunan instrumen, pelatihan instruktur dan petugas, pemutakhiran muatan blok
sensus, pencacahan rumah tangga sampel, pengawasan, hingga evaluasi kegiatan
masih mengikuti proses bisnis yang disesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19.
Seluruh tahap kegiatan harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,
dengan tetap menjaga kualitas data Sakernas yang dihasilkan.

Buku Pedoman Pencacah Sakernas Februari 2023 disediakan untuk petugas lapangan
yang secara umum bertujuan untuk memberikan acuan kepada petugas lapangan
Sakernas Februari 2023 dalam memahami mekanisme pencacahan, konsep definisi dan
tata cara pengisian kuesioner. Secara khusus, buku pedoman pencacah ini bertujuan
untuk menyamakan persepsi petugas lapangan Sakernas Februari 2023 dalam
memahami konsep definisi dan mengisi kuesioner yang digunakan dengan benar.

Jakarta, November 2023

Kepala Badan Pusat Statistik


Republik Indonesia

Dr. Margo Yuwono S.Si, M.Si

Sakernas Februari 2023 i Pedoman Pencacahan


Sakernas Februari 2023 ii Pedoman Pencacahan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Umum ............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.3 Ruang Lingkup ................................................................................................ 2
1.4 Data yang Dikumpulkan .................................................................................. 2
1.5 Proses Bisnis Sakernas Februari 2023 ........................................................... 3
1.6 Instrumen yang Digunakan ............................................................................. 4
1.7 Alur Dokumen ................................................................................................. 5
1.8 Sistematika Penulisan Buku Pedoman Pencacahan ....................................... 8
1.9 Jadwal Kegiatan Sakernas Februari 2023 ....................................................... 8
BAB II ORGANISASI LAPANGAN ....................................................................... 11
2.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan Sakernas di Pusat dan di Daerah .............. 11
2.2 Petugas Lapangan .......................................................................................... 11
2.3 Tugas dan Kewajiban Pencacah (PCL) ........................................................... 12
2.4 Tugas dan Kewajiban Pengawas (PML).......................................................... 12
2.5 Tahapan Pelaksanaan Lapangan ................................................................... 14
BAB III PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA ....................................................... 17
3.1 Tahapan Umum Pemutakhiran ....................................................................... 18
3.2 Mekanisme Pemutakhiran Rumah Tangga ..................................................... 22
3.3 Instrumen Pemutakhiran Rumah Tangga pada Sakernas Februari 2023 ........ 27
3.4 Tata Cara Penulisan dan Identifikasi Rumah Tangga dengan Daftar
SAK.FEB23-P ................................................................................................. 34
BAB IV PENCACAHAN RUMAH TANGGA .......................................................... 53
4.1 Proses Bisnis Pencacahan Lapangan Sakernas Februari 2023 ...................... 53
4.2 Mitigasi Pencacahan dengan Moda Telepon ................................................... 53
BAB V TATA CARA PENGISIAN DAFTAR SAK.FEB32-AK ............................... 57
5.1 Struktur Daftar SAK.FEB23-AK ....................................................................... 57
5.2 Tata Tertib Pengisian Daftar ........................................................................... 57
5.3 Tata Cara Pengisian Daftar ............................................................................. 58
5.4 Konsep Kependudukan ................................................................................... 59
5.5 Cara Pengisian Daftar SAK.FEB23-AK ........................................................... 63
LAMPIRAN............................................................................................................ 207

Sakernas Februari 2023 iii Pedoman Pencacahan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Umum

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) adalah survei yang diselenggarakan


oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data
ketenagakerjaan. Sakernas dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan
Februari dan Agustus. Hingga saat ini, Sakernas telah mengalami berbagai perubahan
baik waktu pelaksanaan, level estimasi, cakupan, metodologi, maupun kuesioner.
Sakernas Februari 2023, menggunakan konsep ketenagakerjaan berdasarkan
International Conference of Labour Statisticians (ICLS) ke-13 dan ICLS-19. Selain itu,
pada Sakernas Februari 2023 dilakukan penyempurnaan kuesioner yang merujuk pada
konsep ketenagakerjaan berdasarkan modul kuesioner Survei Angkatan Kerja (Labor
Force Survey-LFS) International Labour Organization (ILO).
Beberapa perubahan pada kuesioner Sakernas Februari 2023 diantaranya adalah:
1. Pertanyaan kewarganegaraan dan tempat lahir yang ditanyakan kepada seluruh
anggota rumah tangga (semua umur).
2. Penambahan pilihan jawaban untuk pertanyaan alasan sementara tidak bekerja
(sedang sekolah/kuliah/tugas belajar).
3. Penambahan pertanyaan terkait lamanya sementara tidak bekerja.
4. Penyempurnaan pertanyaan untuk menjaring informasi pekerja subsisten dan
penambahan kategori jawaban.
5. Penyempurnaan pertanyaan yang berhubungan dengan bentuk maupun periode
pembayaran/pengupahan.
6. Penambahan pertanyaan mengenai besaran upah/gaji pertama yang diterima pada
pekerjaan utama.
7. Penambahan pertanyaan adanya cuti sakit/cuti haid tanpa memotong upah/gaji
pokok.
8. Penambahan penjelasan pilihan jawaban untuk kategori merasa putus asa pada
pertanyaan alasan tidak mencari pekerjaan dan tidak mempersiapkan usaha (putus
asa: merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, kurangnya pengalaman kerja,
ketidaksesuaian dengan keahlian yang dimiliki, dan dianggap terlalu muda atau
terlalu tua oleh calon pemberi kerja/majikan).

Sakernas Februari 2023 1 Pedoman Pencacahan


9. Penambahan pertanyaan terkait Program Kartu Prakerja yaitu sebelum memperoleh
pelatihan dari program kartu prakerja tersebut, apakah responden pernah
memperoleh pelatihan dari lembaga/program lain.
10. Penambahan pilihan jawaban pada pertanyaan penggunaan insentif dari program
kartu prakerja (membayar biaya internet dan membayar biaya transportasi terkait
pelatihan).
11. Pertanyaan mengenai program yang dibutuhkan di tengah situasi pandemi atau krisis
hanya ditanyakan kepada anggota rumah tangga yang berumur 15 tahun ke atas.
12. Perubahan dan penambahan pertanyaan mengenai pengalaman kerja di luar negeri
untuk memperoleh data migrasi internasional dan Indikator SDGs terkait biaya
rekrutmen.
13. Perubahan urutan pertanyaan.

1.2 Tujuan
Secara umum, tujuan pengumpulan data Sakernas Februari 2023 adalah
menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Secara khusus,
Sakernas Februari 2023 bertujuan untuk memperoleh estimasi data jumlah penduduk
bekerja, jumlah pengangguran, dan indikator ketenagakerjaan lainnya, serta
perkembangannya yang representatif di tingkat nasional dan provinsi. Selain itu, pada
Sakernas Februari 2023 juga mempunyai tujuan khusus tambahan untuk mengumpulkan
informasi terkait dampak COVID-19 terhadap ketenagakerjaan di Indonesia.

1.3 Ruang Lingkup


Sakernas dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada Februari dan Agustus.
Sakernas Februari dan Agustus 2023 dilaksanakan di 34 provinsi dan 514
kabupaten/kota di wilayah Republik Indonesia. Besarnya sampel Sakernas Februari 2023
sebanyak 7.500 Blok Sensus (BS) atau sekitar 75.000 rumah tangga. Sakernas Februari
2023 dikumpulkan untuk memperoleh estimasi data ketenagakerjaan yang representatif
hingga tingkat provinsi. Sakernas tidak mencakup rumah tangga korps diplomatik, rumah
tangga yang tinggal di BS khusus, dan rumah tangga khusus yang berada di BS biasa.

1.4 Data yang Dikumpulkan


Sakernas mengumpulkan keterangan dari setiap rumah tangga terpilih mengenai
keadaan umum setiap anggota rumah tangga (nama, hubungan dengan kepala rumah
tangga, jenis kelamin, kewarganegaraan, tempat lahir, bulan dan tahun lahir serta umur).
Pada anggota rumah tangga yang berumur 5 tahun ke atas, dikumpulkan informasi
Nomor Induk Kependudukan (NIK), status perkawinan, partisipasi sekolah, pendidikan

Sakernas Februari 2023 2 Pedoman Pencacahan


dan pelatihan, tempat tinggal 5 tahun yang lalu, disabilitas, kegiatan bekerja seminggu
terakhir, pekerjaan utama, kegiatan mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha baru,
pengalaman kerja baik di dalam maupun di luar negeri, kegiatan lainnya, serta Program
Kartu Prakerja.

1.5 Proses Bisnis Sakernas Februari 2023


Proses bisnis Sakernas Februari 2023 diterapkan dengan mengantisipasi
penyebaran COVID-19 yang mungkin masih berlangsung pada saat pendataan di
lapangan. Proses bisnis tersebut adalah:
1. Pemutakhiran dan pengambilan sampel Sakernas Februari 2023:
a. Kerangka sampel yang digunakan pada Sakernas Februari 2023 adalah Daftar Blok
Sensus biasa SP2020, sehingga mekanisme pemutakhiran adalah dengan
melakukan updating pada Daftar Penduduk SP2020 dan hasil updating survei
sebelumnya.
b. Tahapan pemutakhiran/updating muatan blok sensus dalam Sakernas Februari
2023 dilakukan dalam dua tahapan utama yaitu mengidentifikasi keluarga,
kemudian melakukan konversi dari keluarga menjadi rumah tangga.
c. Standard Operational Procedure (SOP) utama pada tahap pemutakhiran adalah
dilaksanakan secara door to door, di mana PCL mengunjungi satu per satu rumah
tangga yang ada dalam satu blok sensus untuk mengecek keberadaan rumah
tangga. Prosedur ini berlaku di seluruh blok sensus sampel Sakernas.
d. Sakernas Februari 2023 menggunakan sampel panel rumah tangga secara full
selama satu tahun. Sampel Sakernas Februari 2023 akan kembali didata pada
Sakernas Agustus 2023. Mekanisme pengambilan sampel panel Sakernas Februari
2023 dan Agustus 2023 dilakukan setelah kegiatan pemutakhiran Sakernas
Februari 2023 selesai dilaksanakan.
2. Pencacahan lapangan Sakernas Februari 2023:
SOP utama pencacahan rumah tangga sampel adalah wawancara langsung/tatap
muka. Prosedur ini berlaku di seluruh blok sensus sampel Sakernas. Namun jika
wawancara tatap muka tidak dapat dilakukan, maka mitigasi pencacahan rumah
tangga sampel dilakukan dengan wawancara melalui telepon.

Sakernas Februari 2023 3 Pedoman Pencacahan


1.6 Instrumen yang Digunakan

Instrumen Sakernas Februari 2023 dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 1.1. Instrumen Sakernas Februari 2023

No Jenis Instrumen Kegunaan Petugas Disimpan di

BPS
1 Sketsa Peta WB-2020 Mengenali wilayah tugas PCL
Kab/Kota

Daftar sampel blok BPS


2 Daftar SAK.FEB23-DSBS PML
sensus Kab/Kota

Daftar sampel rumah BPS


3 Daftar SAK.FEB23-DSRT PCL
tangga Kab/Kota

Daftar pemutakhiran BPS


4 Daftar SAK.FEB23-P PCL
muatan blok sensus Kab/Kota

Pencacahan lengkap BPS


5 Daftar SAK.FEB23-AK PCL
rumah tangga terpilih Kab/Kota
Kepala BPS
Softfile Buku 1: Pedoman BPS Provinsi
Pedoman Teknis Provinsi dan
6 Teknis BPS Provinsi dan dan BPS
Sakernas Februari 2023 Kepala BPS
BPS Kab/Kota Kab/Kota
Kab/Kota
Buku 2: Buku Pedoman Pedoman pencacahan
7 PCL dan PML PCL dan PML
Pencacahan Sakernas Februari 2023

Buku 3: Buku Pedoman Pedoman pemeriksaan


8 PML PML
Pemeriksaan Februari 2023
Panduan untuk kode
KBLI, dan KBJI, jurusan
pendidikan, jenis
pelatihan/kursus, kode
Buku 4: Buku Kode
9 kementerian/lembaga PML PML
Sakernas Februari 2023
penyelenggara atau yang
membiayai kursus,
wilayah administrasi, dan
negara

Sakernas Februari 2023 4 Pedoman Pencacahan


1.7 Alur Dokumen
Alur dokumen Sakernas Februari 2023 dari BPS Pusat sampai petugas dan
sebaliknya dapat dilihat pada Gambar 1.1. Tulisan yang dicetak tebal pada gambar
menandakan daftar sudah ada isiannya.

Gambar 1.1. Alur Dokumen Sakernas Februari 2023

Sakernas Februari 2023 5 Pedoman Pencacahan


Penjelasan alur dokumen dari BPS RI ke petugas lapangan:
1. BPS RI mengirimkan softfile buku pedoman 1-4, Daftar SAK.FEB23-DSBS,
SAK.FEB23-DSRT, Daftar SAK.FEB23-P, Daftar SAK.FEB23-AK, Program entri
pemutakhiran, program entri penarikan sampel, dan program entri SAK.FEB23-AK ke
BPS Provinsi.
2. BPS Provinsi mencetak buku pedoman 2-4 dan Daftar SAK.FEB23-AK untuk
selanjutnya mendistribusikan ke BPS Kabupaten/Kota.
3. BPS Provinsi mengirimkan Softfile buku pedoman 1, Daftar SAK.FEB23-DSBS, dan
Daftar SAK.FEB23-P, program entri pemutakhiran, program entri penarikan sampel
dan program entri SAK.FEB23-AK ke BPS Kabupaten/Kota.
4. BPS Kabupaten/Kota mencetak daftar-daftar berikut: Daftar SAK.FEB23-DSBS,
Daftar SAK.FEB23-P, Daftar SAK.FEB23-DSRT.
5. BPS Kabupaten/Kota mendistribusikan buku pedoman 2-4, Daftar SAK.FEB23-DSBS,
Daftar SAK.FEB23-P, Daftar SAK.FEB23-DSRT, Daftar SAK.FEB23-AK, dan sketsa
peta WB-2020 kepada PCL dan PML.

Penjelasan alur dokumen dari petugas lapangan ke BPS RI:


1. Semua dokumen SAK.FEB23-P hasil pemutakhiran yang telah diisi oleh PCL
diperiksa kelengkapan dan kewajaran isiannya oleh PML.
2. Semua dokumen SAK.FEB23-P hasil pemutakhiran dikirimkan ke BPS
Kabupaten/Kota untuk diperiksa kelengkapan dan kewajaran isiannya oleh Fungsi
Statistik Sosial BPS Kab/Kota.
3. Daftar SAK.FEB23-P yang telah diperiksa oleh Fungsi Statistik Sosial BPS
Kabupaten/Kota diserahkan ke Fungsi Integrasi dan Pengolahan Data Statistik
(IPDS) BPS Kabupaten/Kota untuk dilakukan proses entri SAK.FEB23-P, penarikan
sampel rumah tangga, dan pencetakan Daftar SAK.FEB23-DSRT.
4. Data hasil entri SAK.FEB23-P selanjutnya dikirimkan oleh Fungsi IPDS BPS
Kabupaten/Kota ke BPS Provinsi, selanjutnya dari BPS Provinsi akan dikirimkan ke
BPS RI (Fungsi IPD).
5. Berdasarkan Daftar SAK.FEB23-DSRT, PCL melakukan pencacahan rumah tangga
sampel menggunakan Daftar SAK.FEB23-AK.
6. Semua dokumen SAK.FEB23-AK hasil pencacahan diperiksa kelengkapan,
kewajaran dan konsistensi isiannya oleh PCL. Kemudian PCL menyerahkan kepada
PML.
7. PML memeriksa kembali kelengkapan, kewajaran dan konsistensi isian semua
dokumen SAK.FEB23-AK hasil pencacahan kemudian mengisi kode (KBLI, dan KBJI,
jurusan pendidikan, jenis pelatihan/kursus, kode kementerian/lembaga

Sakernas Februari 2023 6 Pedoman Pencacahan


penyelenggara atau yang membiayai kursus, wilayah administrasi, dan negara)
sesuai Buku Kode Sakernas Februari 2023.
8. Dokumen SAK.FEB23-AK yang telah selesai diperiksa PML dan Dokumen
SAK.FEB23-DSRT dikirimkan ke Subbagian Umum BPS Kabupaten/Kota.
9. Pemeriksaan dokumen hasil pencacahan (SAK.FEB23-P dan SAK.FEB23-AK) oleh
PML merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab PML dalam rangka
memastikan dokumen hasil pencacahan telah clean (diisi dengan lengkap dan benar)
di lapangan.
10. Dokumen SAK.FEB23-AK selanjutnya dikelompokkan dan diurutkan (receiving-
batching) oleh Subbagian Umum BPS Kabupaten/Kota. Kemudian diserahkan
kepada Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota untuk dilakukan editing-coding
dokumen Sakernas Februari 2023.
11. Dokumen SAK.FEB23-AK yang sudah diedit oleh Fungsi Statistik Sosial BPS
Kabupaten/Kota selanjutnya dientri oleh Fungsi IPDS BPS Kabupaten/Kota.
12. Pemeriksaan seluruh dokumen hasil pencacahan (SAK.FEB23-P dan SAK.FEB23-
AK) harus tetap dilakukan oleh Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota sebagai
bagian dari proses pengolahan dokumen pra komputer untuk memastikan dokumen
hasil pencacahan telah diisi dengan lengkap dan benar sebelum dilakukan entri data.
13. Hasil entri dokumen SAK.FEB23-AK, kemudian dievaluasi kelengkapan datanya oleh
Fungsi IPDS BPS Kabupaten/Kota, selanjutnya akan dievaluasi kewajaran dan
konsistensi data/indikator ketenagakerjaan hasil Sakernas Februari 2023 oleh Fungsi
Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota. Selain itu, Fungsi Statistik Sosial BPS
Kabupaten/Kota juga mencermati koherensi data/indikator ketenagakerjaan hasil
Sakernas Februari 2023 dengan fenomena dan data pendukung ketenagakerjaan di
tingkat kabupaten/kota.
14. Database hasil entri dokumen SAK.FEB23-AK yang sudah dievaluasi kemudian
dikirimkan ke Fungsi IPDS BPS Provinsi (sesuai jadwal yang telah ditentukan).
15. Database SAK.FEB23-AK dari BPS Kabupaten/Kota digabung oleh Fungsi IPDS BPS
Provinsi kemudian dilakukan evaluasi kelengkapan seluruh data dalam satu provinsi,
dan selanjutnya diserahkan ke Fungsi Statistik Sosial BPS Provinsi untuk dievaluasi
kewajaran dan konsistensi data/indikator hasil Sakernas Februari 2023 pada tingkat
provinsi. Fungsi Statistik Sosial BPS Provinsi juga mencermati koherensi
data/indikator ketenagakerjaan hasil Sakernas Februari 2023 dengan fenomena dan
data pendukung ketenagakerjaan di tingkat provinsi.
16. Raw data yang telah dievaluasi oleh Fungsi Statistik Sosial BPS Provinsi diserahkan
kembali ke Fungsi IPDS BPS Provinsi untuk dikirimkan ke BPS RI (Fungsi Integrasi
Pengolahan Data). Jika ada perbaikan raw data dari hasil evaluasi Fungsi Statistik

Sakernas Februari 2023 7 Pedoman Pencacahan


Sosial, maka harus dikonfirmasi terlebih dahulu ke BPS Kabupaten/Kota sebelum
diserahkan ke Fungsi IPDS BPS Provinsi.

1.8 Sistematika Penulisan Buku Pedoman Pencacahan


Buku pedoman pencacahan ini disusun dengan sistematika sebagi berikut:
● Bab I : Pendahuluan
● Bab II : Organisasi lapangan
● Bab III : Pemutakhiran rumah tangga
● Bab IV : Pencacahan rumah tangga
• Bab V : Tata cara pengisian dan konsep definisi Sakernas Februari 2023

1.9 Jadwal Kegiatan Sakernas Februari 2023


Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Sakernas Februari 2023

KEGIATAN SAKERNAS FEBRUARI 2023

PERSIAPAN
Revisi/penyempurnaan kuesioner dan buku
a pedoman Oktober–November 2022

b Pengiriman softcopy instrumen ke daerah 23 November 2022


Pencetakan dokumen di BPS Provinsi dan
c pengiriman dokumen dari BPS Provinsi ke November 2022–Januari 2023
BPS Kab/Kota
d Refreshing Intama 4–6 Januari 2023

e Pelatihan Innas 10–12 Januari 2023

f Pelatihan Inda 16–18 Januari 2023

g Pelatihan Petugas Lapangan 19–25 Januari 2023

PELAKSANAAN LAPANGAN

a Pemutahiran rumah tangga 26 Januari–7 Februari 2023


Pengawasan dan pemeriksaan
b pemutahiran rumah tangga 27 Januari–9 Februari 2023

c Pemilihan sampel rumah tangga 1–15 Februari 2023

d Pencacahan rumah tangga 8–28 Februari 2023


Pengawasan dan pemeriksaan pencacahan
e rumah tangga 8 Februari–3 Maret 2023

PENGOLAHAN
Receiving, batching, editing dan coding
a (BPS Kab/Kota) 13 Februari–2 Maret 2023

b Data entri Sakernas di BPS Kab/Kota 14 Februari–3 Maret 2023

Sakernas Februari 2023 8 Pedoman Pencacahan


KEGIATAN SAKERNAS FEBRUARI 2023

Pengecekan kelengkapan data dan


c evaluasi data oleh BPS Kab/Kota 23 Februari–7 Maret 2023
Pengiriman data Sakernas dari BPS
d Kab/Kota ke BPS Provinsi 1–7 Maret 2023
Pengecekan kelengkapan data dan
e evaluasi data oleh BPS Provinsi 2–13 Maret 2023
Pengiriman raw data Sakernas ke BPS RI
f (Fungsi IPD) 5–16 Maret 2023
Pengecekan Kelengkapan data di Fungsi
g IPD 16–20 Maret 2023
Penyerahan data Sakernas dari Fungsi IPD
h ke Fungsi Statistik Ketenagakerjaan 21 Maret 2023

i Penyusunan penimbang Februari–Maret 2023

PENYAJIAN

a Evaluasi dan pembahasan hasil di BPS RI 3–28 April 2023

b Pengiriman bahan rilis ke BPS Provinsi 2 Mei 2023

c Press Release 5 Mei 2023

d Penyusunan publikasi di BPS RI Mei–Juni 2023

Sakernas Februari 2023 9 Pedoman Pencacahan


Sakernas Februari 2023 10 Pedoman Pencacahan
BAB II
ORGANISASI LAPANGAN

2.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan Sakernas di Pusat dan di Daerah


Penanggung jawab pelaksanaan Sakernas Februari 2023 di BPS RI adalah
Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Penanggung jawab pelaksanaan
di tingkat provinsi, baik teknis maupun administrasi adalah Kepala BPS Provinsi dibantu
oleh Koordinator Fungsi Statistik Sosial, Koordinator Fungsi Integrasi Pengolahan dan
Diseminasi Statistik (IPDS), dan Bagian Umum BPS Provinsi. Sedangkan di tingkat
kabupaten/kota adalah Kepala BPS Kabupaten/Kota dibantu oleh Koordinator Fungsi
Statistik Sosial, Koordinator Fungsi IPDS, dan Kepala Subbagian Umum BPS
Kabupaten/Kota. Dengan demikian, BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota bertanggung
jawab dari tahap rekrutmen dan penentuan alokasi petugas, termasuk aspek
pelaksanaan lapangan, pengolahan, pengiriman data, dan aspek lainnya yang
berhubungan dengan Sakernas.

2.2 Petugas Lapangan


Petugas lapangan Sakernas Februari 2023 terdiri dari pengawas (PML) dan
pencacah lapangan (PCL). PML diutamakan pegawai organik BPS Provinsi atau BPS
Kabupaten/Kota (diutamakan lulusan minimal D-III dan berpengalaman dalam
pengumpulan data Sakernas). PCL adalah pegawai organik BPS Kabupaten/Kota
maupun nonorganik (mitra statistik) BPS yang ditugaskan dan diutamakan berpendidikan
minimal SLTA dan berpengalaman dalam pengumpulan data Sakernas.
Secara umum, seorang PCL akan bertugas melakukan pencacahan pada 2 sampai
3 Blok Sensus (sebagian besar PCL akan bertugas pada 3 Blok Sensus). Seorang PML
bertugas mengawasi 2 sampai 3 PCL (sebagian besar PML akan mengawasi 2 PCL).
Berikut adalah bagan organisasi lapangan:

Gambar 2.1 Organisasi Lapangan

Sakernas Februari 2023 11 Pedoman Pencacahan


2.3 Tugas dan Kewajiban Pencacah (PCL)
a. Mengikuti pelatihan petugas Sakernas Februari 2023;
b. Bersama PML mengenali batas-batas wilayah tugasnya dengan berpedoman pada
sketsa peta hasil pemutakhiran sebelumnya;
c. Melakukan pemutakhiran bangunan, keluarga, dan rumah tangga dengan
menggunakan Daftar SAK.FEB23-P;
d. Melakukan perbaikan Peta WB-2020 hasil pemutakhiran sebelumnya seperti
melengkapi informasi bangunan penting, nama jalan, batas wilayah, dan muatan blok
sensus;
e. Menyerahkan dokumen SAK.FEB23-P dan Peta WB-2020 hasil pemutakhiran yang
telah diperiksa kepada PML;
f. Menerima Daftar SAK.FEB23-DSRT dari PML yang berisi identitas rumah tangga
terpilih, sesuai dengan Blok Sensus wilayah tugasnya;
g. Melakukan pencacahan rumah tangga dengan menggunakan Daftar SAK.FEB23-AK
pada seluruh rumah tangga terpilih berdasarkan Daftar SAK.FEB23-DSRT;
h. Setelah PCL melakukan pencacahan, PCL mengisi SAK.FEB23-DSRT kolom 11
(status pencacahan Februari 2023);
i. Menciptakan/menjalin kerjasama yang baik dengan semua responden;
j. Memeriksa kembali kelengkapan, kebenaran, kewajaran, dan konsistensi isian Daftar
SAK.FEB23-AK hasil pencacahan, sebelum menyerahkan kepada PML;
k. Mendiskusikan kesulitan yang ditemui dengan PML kemudian bersama-sama mencari
pemecahannya;
l. Memperbaiki isian Daftar SAK.FEB23-AK yang dinyatakan salah oleh PML, dan
apabila diperlukan melakukan kunjungan ulang ke rumah responden, atau menelepon
kembali apabila responden didata melalui telepon untuk memperbaiki isian;
m. Merahasiakan semua informasi/keterangan yang diperoleh dari responden;
n. Menepati jadwal yang telah ditetapkan;
o. Melaksanakan tugas lain dari PML atau BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan petunjuk
buku pedoman.

2.4 Tugas dan Kewajiban Pengawas (PML)


a. Mengikuti pelatihan petugas Sakernas Februari 2023;
b. Bersama PCL membuat perencanaan jadwal pelaksanaan untuk setiap Blok Sensus
dan memastikan kelengkapan instrumen (termasuk alat protokol kesehatan) yang
digunakan untuk kelancaran kegiatan di lapangan;

Sakernas Februari 2023 12 Pedoman Pencacahan


c. Mendistribusikan dan mengatur alur instrumen yang akan digunakan di lapangan
sesuai dengan kebutuhan masing-masing PCL;
d. Bersama PCL mengenali batas-batas wilayah tugasnya dengan berpedoman pada
sketsa peta hasil pemutakhiran sebelumnya;
e. Memeriksa kelengkapan, kebenaran, dan konsistensi isian dokumen hasil
pemutakhiran (SAK.FEB23-P);
f. Menyerahkan dokumen SAK.FEB23-P dan sketsa peta hasil pemutakhiran ke Fungsi
Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota untuk diperiksa kembali. Selanjutnya Fungsi
Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota menyerahkan dokumen SAK.FEB23-P ke Fungsi
IPDS BPS Kabupaten/Kota untuk dientri dan dilakukan penarikan sampel rumah
tangga menggunakan program aplikasi, untuk menghasilkan Daftar SAK.FEB23-
DSRT. Sketsa peta hasil pemutakhiran di-scan oleh Fungsi IPDS BPS
Kabupaten/Kota;
g. Menerima Daftar SAK.FEB23-DSRT dari Fungsi IPDS BPS Kabupaten/Kota kemudian
mendistribusikannya kepada PCL;
h. Mengevaluasi kinerja PCL sejak awal pencacahan, dengan cara mendampingi PCL
melakukan pendataan pada rumah tangga sampel pertama dan beberapa rumah
tangga lainnya secara acak, sehingga kesalahan yang mungkin terjadi bisa segera
diatasi dan tidak terjadi lagi pada pendataan rumah tangga berikutnya;
i. Membantu menyelesaikan masalah yang ditemui PCL. Jika menemukan masalah
yang meragukan tentang konsep dan definisi, maka harus mengacu pada buku
pedoman, penegasan, atau catatan;
j. Melakukan pengodean dan pemeriksaan (editing-coding) dokumen SAK.FEB23-AK
yang menjadi beban tugasnya yang mencakup akurasi, konsistensi, kewajaran, dan
kualitas data hasil pendataan;
k. Melakukan pemeriksaan pada SAK.FEB23-DSRT kolom 11 (status pencacahan
Februari 2023) yang telah diisi PCL;
l. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dokumen hasil pendataan, sebelum
melakukan pendataan ke Blok Sensus berikutnya;
m. Menyerahkan semua dokumen hasil pencacahan ke Subbagian Umum BPS
Kabupaten/Kota untuk diproses ke tahap selanjutnya;
n. Merahasiakan semua keterangan yang diperoleh dari responden;
o. Menepati jadwal yang telah ditetapkan;
p. Melaksanakan tugas lain dari BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan petunjuk buku
pedoman.

Sakernas Februari 2023 13 Pedoman Pencacahan


2.5 Tahapan Pelaksanaan Lapangan
a. PML meminta izin kepada Ketua/Pengurus SLS setempat untuk melaksanakan
pengumpulan data;
b. PML bersama PCL menyusun jadwal pelaksanaan untuk setiap Blok Sensus dan
memastikan kelengkapan instrumen yang digunakan demi kelancaran pengumpulan
data di lapangan termasuk kelengkapan alat protokol kesehatan;
c. PCL didampingi PML mengenali Blok Sensus wilayah tugas masing-masing,
berpedoman pada sketsa peta hasil pemutakhiran sebelumnya;
d. PCL melakukan pemutakhiran muatan Blok Sensus (updating), dengan mendatangi
nama-nama pada daftar pemutakhiran dimulai dari nomor bangunan terkecil pada peta
WB-2020 dan dilanjutkan secara berurutan hingga selesai sesuai cakupan Blok
Sensus. PCL melakukan identifikasi keluarga, melakukan konversi dari keluarga
menjadi rumah tangga dan menanyakan beberapa informasi lainnya. Selanjutnya PCL
melakukan penggambaran dan penomoran bangunan fisik pada peta WB-2020;
e. PCL memeriksa kelengkapan dan kebenaran isian Daftar SAK.FEB23-P, kemudian
menyerahkannya kepada PML bersama dengan Peta WB-2020 yang telah di-
update/dilengkapi/diperbaiki;
f. PML memeriksa kelengkapan dan kebenaran isian Daftar SAK.FEB23-P dari PCL,
kemudian menyerahkannya kepada BPS Kabupaten/Kota. Kemudian, Fungsi IPDS
BPS Kabupaten/Kota akan melakukan entri data hasil updating dan penarikan sampel
(mencetak Daftar SAK.FEB23-DSRT);
g. Masing-masing PCL melakukan pendataan rumah tangga sampel dalam satu Blok
Sensus berdasarkan Daftar SAK.FEB23-DSRT;
h. PML memantau kualitas PCL dengan cara mendampingi pada awal pencacahan untuk
semua PCL yang menjadi tanggung jawabnya, dan secara acak mendampingi
pencacahan pada rumah tangga lainnya;
i. PCL memeriksa kelengkapan, kewajaran, dan konsistensi isian dokumen SAK.FEB23-
AK, kemudian menyerahkan dokumen SAK.FEB23-AK hasil pencacahan dalam satu
Blok Sensus kepada PML;
j. PML memeriksa kelengkapan, kewajaran, dan konsistensi isian dokumen
SAK.FEB23-AK dari PCL, kemudian mengisikan kode (KBLI, KBJI, jurusan
pendidikan, jenis pelatihan/kursus, kode kementerian/lembaga penyelenggara atau
yang membiayai kursus, wilayah administrasi, dan negara) yang sesuai;
k. PCL menyelesaikan masalah yang ditemui, dengan mengacu pada buku pedoman
dan penegasan;

Sakernas Februari 2023 14 Pedoman Pencacahan


l. PML dapat meminta PCL untuk memperbaiki atau melengkapi isian dokumen
SAK.FEB23-AK jika ditemukan kesalahan atau ketidaklengkapan isian, dan dapat
menugaskan PCL untuk melakukan kunjungan ulang apabila diperlukan;
m. PML mengumpulkan seluruh dokumen SAK.FEB23-AK hasil pencacahan
(dikelompokkan dalam satu Blok Sensus) kemudian diserahkan kepada Subbagian
Umum BPS Kabupaten/Kota.

Sakernas Februari 2023 15 Pedoman Pencacahan


Sakernas Februari 2023 16 Pedoman Pencacahan
BAB III
PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA

Kegiatan Sakernas 2023 telah menggunakan kerangka sampel blok sensus 2020
(BS2020), dan kerangka sampel rumah tangga yang berasal dari keluarga hasil SP2020.
Kegiatan Sakernas 2023 dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari
dan Agustus. Pada pelaksanaan Sakernas Februari 2023 (SAK.FEB23) akan dilakukan
pada 7.500 BS dan didesain untuk penyajian estimasi pada level provinsi dan nasional
melalui 75.000 sampel rumah tangga. Seluruh BS tersebut dimutakhirkan menjelang
kegiatan pencacahan Sakernas Februari 2023.
Beberapa kegiatan di Kabupaten/Kota terkait kegiatan pemutakhiran rumah tangga
adalah sebagai berikut:
a) Persiapan, meliputi menyiapkan instrumen lapangan pemutakhiran (DSBS, daftar
pemutakhiran dan peta WB-2020) pada sampel terpilih, dan persiapan pengolahan
pemutakhiran. Tahapan ini melibatkan Tim IPDS dan Statistik Sosial BPS
Kabupaten/Kota;
b) Pengolahan hasil pemutakhiran, meliputi:
Entri pemutakhiran dan penarikan sampel rumah tangga dilakukan oleh IPDS
Kabupaten/Kota menggunakan aplikasi yang disediakan.
DSRT final diserahkan dari IPDS kepada Fungsi Statistik Sosial, kemudian akan
didistribusikan kepada Pencacah melalui Pengawas secara berjenjang.
c) Pendokumentasian kegiatan
Peta WB-2020 hasil kegiatan lapangan
● Peta hasil lapangan dikumpulkan, di-scan dan disimpan di BPS Kabupaten/Kota
fungsi IPDS. Penamaan file scan peta berpedoman pada petunjuk teknis digitalisasi
bangunan.
● Peta hasil scan dapat digunakan untuk keperluan survei berikutnya. Sedangkan
dokumen peta dapat diserahkan kembali kepada petugas sebagai petunjuk untuk
mendatangi sampel rumah tangga pada kegiatan pencacahan survei.
● Jika hasil pemutakhiran di lapangan banyak coretan atau perbaikan sehingga tidak
memungkinkan untuk digunakan sebagai instrumen survei selanjutnya, disarankan
untuk melakukan perapihan supaya siap digunakan untuk kegiatan selanjutnya.

Sakernas Februari 2023 17 Pedoman Pencacahan


3.1 Tahapan Umum Pemutakhiran
Pemutakhiran dilakukan secara door to door pada setiap keluarga/rumah tangga
yang ada dalam daftar pemutakhiran sesuai cakupan wilayah sampel. Secara umum
tahapan pemutakhiran adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1. Tahapan Umum Pemutakhiran

3.1.1 Pengenalan dan Penelusuran Wilayah Tugas Blok Sensus


Tahapan pertama dalam kegiatan pemutakhiran adalah melakukan pengenalan
dan penelusuran wilayah tugas. Tujuannya adalah untuk memastikan kesesuaian antara
peta wilayah tugas yang digunakan dengan kondisi di lapangan. Petugas lapangan harus
mampu mengenali batas-batas wilayah dan cakupan wilayah yang terpilih sampel
sehingga kejadian lewat cacah atau tumpang tindih pendataan dapat dihindari. Instrumen
yang digunakan pada tahapan ini meliputi daftar sampel blok sensus (DSBS) dan peta
BS (WB-2020). Daftar sampel menunjukkan identitas wilayah sampel yang harus
dikunjungi, sedangkan peta wilayah menunjukkan lokasi dan cakupan wilayah sampel
tersebut di lapangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a. Cakupan Wilayah Tugas BS
▪ Wilayah BS merupakan wilayah kerja statistik yang dapat terdiri dari 1 (satu) SLS
utuh, gabungan beberapa SLS utuh atau sebagian/penggalan dari suatu SLS.
▪ Batas dan cakupan wilayah yang dijadikan acuan pemutakhiran adalah batas
blok sensus (BS).
▪ Jika BS terdiri dari sebagian/penggalan SLS maka harus diperhatikan lebih teliti
batas penggalan SLS yang merupakan batas BS tersebut.
b. Melakukan ijin dan pemberitahuan kegiatan pada Pengurus SLS yang tercakup pada
sampel BS, serta mengkonfirmasi batas SLS yang menjadi cakupan BS.

Sakernas Februari 2023 18 Pedoman Pencacahan


c. Penelusuran wilayah, yaitu mengenali dan memastikan batas-batas luar wilayah,
mengenali landmark khusus sehingga keseluruhan cakupan wilayah yang terpilih
sampel dapat dipahami. Petugas harus mampu mengenali secara geografis batas
dan cakupan wilayah sampel BS.
d. Penelusuran wilayah tugas dilakukan oleh Pencacah didampingi Pengawas.

Gambar 3.2. BS terdiri dari 1 SLS Utuh

Gambar 3.3. BS terdiri dari Beberapa SLS Utuh

Sakernas Februari 2023 19 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.4. BS terdiri dari Sebagian/Pecahan SLS

3.1.2 Identifikasi Keberadaan Keluarga


Daftar pemutakhiran berisi informasi nama kepala keluarga SP2020 atau rumah
tangga dari survei ter-update. Seiring dengan perkembangan waktu, informasi ini bisa
saja mengalami perubahan akibat adanya kejadian pindah maupun meninggal. Oleh
karenanya perlu dilakukan pemutakhiran kembali sebelum dilanjutkan ke tahapan
berikutnya.
Pada tahap awal diidentifikasi terlebih dahulu keberadaan keluarga-keluarga
tersebut dengan cara mengisikan status keberadaan, sebagai berikut:
a. Ditemukan, yaitu bila nama yang tercetak dalam daftar diketahui tinggal di BS
tersebut. Kategori ini mencakup:
● Nama kepala keluarga dan alamat pada daftar dan kondisi lapangan sama,
● Terdapat perbedaan nama akibat kesalahan penulisan atau pencantuman nama
panggilan,
● Terdapat perbedaan nama karena adanya perubahan peran kepala keluarga,
misalnya akibat perceraian ataupun meninggal dunia, namun struktur anggota
keluarga yang lain tetap,
● Keluarga yang diidentifikasi pindah bangunan tempat tinggal masih dalam cakupan
wilayah sampel.
b. Tidak ditemukan, jika nama kepala keluarga yang ada dalam daftar tidak tinggal di
BS tersebut. Kategori ini meliputi:
● Nama tidak dikenali berdasarkan informasi warga masyarakat setempat

Sakernas Februari 2023 20 Pedoman Pencacahan


● Pindah keluar cakupan atau bukan termasuk cakupan wilayah sampel
● Meninggal dan tidak memiliki anggota keluarga (keluarga tunggal)
c. Keluarga baru, jika nama kepala keluarga yang ada di lapangan belum tercetak di
dalam daftar. Keluarga baru bisa disebabkan oleh keluarga tersebut baru pindah ke
BS tersebut atau keluarga tersebut sudah lama tinggal di BS tersebut namun baru
mendaftarkan KK baru.

3.1.3 Identifikasi Rumah Tangga dalam Keluarga


Unit pendataan yang digunakan dalam kegiatan survei bidang statistik sosial adalah
pendekatan rumah tangga. Rumah tangga diartikan sebagai 1 (satu) atau sekumpulan
orang (biasanya suatu keluarga) yang tinggal bersama dan dalam 1 (satu) pengelolaan
makan/minum dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Orang yang bertanggung jawab
dalam rumah tangga tersebut disebut sebagai kepala rumah tangga (KRT).
Daftar pemutakhiran (preprinted) yang dari hasil SP2020 menggunakan konsep
keluarga, oleh karena itu perlu dilakukan konversi dari pendekatan keluarga menjadi
rumah tangga. Kasus yang mungkin ditemui dalam melakukan konversi ini adalah,
sebagai berikut:
a. Satu KK merupakan satu rumah tangga, jika makan/minum dan pemenuhan
kebutuhan seluruh anggota keluarga dalam 1 (satu) manajemen pengelolaan.
b. Satu KK terdapat beberapa (n) rumah tangga, jika makan/minum dan pemenuhan
kebutuhan anggota keluarga terbagi dalam beberapa pengelolaan.
c. Beberapa (m) KK tergabung dalam 1 (satu) rumah tangga
● Jika beberapa keluarga dalam makan/minum dan pemenuhan kebutuhan seluruh
anggota keluarga tergabung dalam 1 (satu) pengelolaan yang sama.
● Beberapa KK ini dapat tinggal dalam bangunan tempat tinggal yang sama maupun
berbeda, dalam cakupan wilayah sampelnya. Jika pengelolaan keluarga dilakukan
oleh keluarga lain di luar BS, maka keluarga ini dianggap “ditemukan” dan statusnya
dianggap rumah tangga.

3.1.4 Mengumpulkan Informasi Variabel tertentu untuk Survei pada Rumah Tangga
Variabel yang dikumpulkan dalam rumah tangga bisa berbeda untuk setiap survei
bergantung pada cakupan dan informasi yang harus dikumpulkan untuk menggambarkan
populasi objek observasinya. Untuk survei bidang statistik sosial umumnya
mengumpulkan variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh kepala rumah tangga
atau disingkat pendidikan KRT. Pendidikan KRT digunakan sebagai implicit stratifikasi
dalam penarikan sampel rumah tangga. Pendidikan KRT dibagi dalam 4 (empat)
tingkatan, yaitu:
1 = <SMP (termasuk SD/sederajat dan tidak/belum sekolah)

Sakernas Februari 2023 21 Pedoman Pencacahan


2 = SMP (dan sederajat)
3 = SMA (dan sederajat)
4 = PT (termasuk DI-DIV, S1-S3)

3.1.5 Update Titik dan Nomor Bangunan pada Peta


Secara umum pelaksanaan update/penggambaran titik bangunan pada peta
dilakukan bersamaan dengan kunjungan secara door to door setiap keluarga/rumah
tangga dalam daftar pemutakhiran. Petugas Pencacah melakukan pemutakhiran rumah
tangga dengan menentukan bangunan pertama sebagai start pemutakhiran dan
dilanjutkan secara berurutan pada bangunan selanjutnya, hingga selesai dalam satu kali
kunjungan sesuai cakupan BS. Pada pemutakhiran rumah tangga, Pencacah akan
dibekali peta WB-2020 yang telah dilengkapi dengan titik bangunan hasil SP2020 atau
hasil pemutakhiran survei terakhir.

3.1.6 Penarikan Sampel Rumah Tangga


Setelah pemutakhiran selesai di lapangan oleh Pencacah, maka akan diperiksa
oleh Pengawas. Pengawas akan menyerahkan 1 (satu) set hasil pemutakhiran (peta dan
daftar pemutakhiran) kepada BPS Kabupaten/Kota. Hasil pemutakhiran kemudian dientri
dan dilakukan penarikan sampel rumah tangga menghasilkan Dastar Sampel Rumah
Tangga (DSRT).

3.1.7 Pencacahan Sampel Rumah Tangga


Setelah DSRT didistribusikan kepada Pencacah, kemudian dilaksanakan
pencacahan sesuai prosedur pencacahan rumah tangga.

3.2 Mekanisme Pemutakhiran Rumah Tangga


Mekanisme pemutakhiran yang dilakukan secara umum adalah sebagai berikut:
1. Memulai tahapan pemutakhiran dengan mengunjungi bangunan pertama yang telah
ditentukan. Identifikasi keluarga yang tinggal pada bangunan yang dikunjungi.
2. Lanjutkan ke bangunan di sebelahnya secara berurutan dan memeriksa kesesuaian
nama kepala keluarga dengan keberadaannya di lapangan.
3. Setiap bangunan yang berpenghuni, update titik dan nomor bangunannya pada peta
WB-2020.
4. Mengumpulkan informasi terkait rumah tangga yang dimutakhirkan berdasarkan
variabel yang akan dikumpulkan sesuai surveinya.
5. Lakukan sampai dengan seluruh bangunan dalam cakupan BS dikunjungi.

Sakernas Februari 2023 22 Pedoman Pencacahan


Dari tahapan umum pemutakhiran di atas, selanjutnya dijabarkan mekanisme
pemutakhiran sebagai berikut

Gambar 3.5. Alur Pemutakhiran

Sakernas Februari 2023 23 Pedoman Pencacahan


Prosedur identifikasi rumah tangga dalam keluarga digambarkan dalam mekanisme
sebagai berikut:

Gambar 3.6. Alur Identifikasi Rumah Tangga dalam Keluarga

Sakernas Februari 2023 24 Pedoman Pencacahan


Prosedur Penambahan keluarga baru digambarkan dalam mekanisme sebagai
berikut:

Gambar 3.7. Alur Penambahan Keluarga Baru

Sakernas Februari 2023 25 Pedoman Pencacahan


Prosedur penambahan rumah tangga baru digambarkan dalam mekanisme
sebagai berikut:

Gambar 3.8. Alur Penambahan Rumah Tangga Baru

Sakernas Februari 2023 26 Pedoman Pencacahan


3.3 Instrumen Pemutakhiran Rumah Tangga pada Sakernas Februari 2023
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan pemutakhiran rumah tangga adalah,
sebagai berikut:
3.3.1 Daftar Sampel Blok Sensus (SAK.FEB23-DSBS)
Merupakan daftar wilayah yang menjadi wilayah tugas petugas lapangan
(Pencacah/Pengawas). Berisi informasi kode nama provinsi sampai desa/kelurahan,
klasifikasi desa/kelurahan, nomor blok sensus (NBS), nomor kode sampel (NKS), satuan
lingkungan setempat (SLS), dan jumlah muatan pada BS. Setiap sampel BS akan
dilengkapi peta BS sebagai pedoman pengenalan cakupan wilayah tugas petugas
pemutakhiran.

Gambar 3.9. Contoh Daftar Sampel Blok Sensus

3.3.2 Peta Wilayah Blok Sensus (WB-2020)


Merupakan peta wilayah BS yang dihasilkan dari pembentukan BS 2020 pada
tahun 2020. Peta ini digunakan untuk membantu petugas lapangan mengenali wilayah
tugasnya, sehingga cakupan wilayah dan sampelnya tepat dan tidak tumpang tindih. Peta
WB-2020 juga digunakan untuk mengetahui posisi keluarga/rumah tangga dan
bangunan, serta untuk menggambarkan dan memutakhirkan posisi bangunan tempat
tinggal keluarga/rumah tangga baru.
Peta yang digunakan untuk kegiatan ini adalah peta WB-2020 tercetak yang telah
memuat informasi titik bangunan tempat tinggal. Jika sumber peta berasal dari sampel
survei sebelumnya, BPS Kabupaten/Kota mencetak scan hasil pemutakhiran tersebut.
Kondisi hasil scan dengan titik bangunan yang tidak memungkinkan untuk dibawa ke
lapangan, titik bangunan dan nomor bangunan disalin terlebih dahulu pada layout peta
WB-2020 kosong. Perhatikan juga apakah ada perbaikan batas SLS pada hasil survei
sebelumnya.

Sakernas Februari 2023 27 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.10. Contoh Peta WB-2020

3.3.3 Daftar pemutakhiran (SAK.FEB23-P)


Daftar SAK.FEB23-P ini berisi nama-nama kepala keluarga atau rumah tangga
pada BS terpilih hasil pendataan lapangan SP2020 atau kegiatan pemutakhiran terakhir
(survei terupdate), yang kemudian akan diidentifikasi keberadaan dan informasinya pada
kegiatan Sakernas Februari 2023. Daftar SAK.FEB23-P tersusun dari:

Blok I. Identitas Sampel Blok Sensus


Blok I berisi identitas sampel yang meliputi kode dan nama wilayah administrasi
(Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan), klasifikasi desa/kelurahan
(pedesaan dan perkotaan), nomor blok sensus (NBS), nomor kode sampel (NKS) dan
SLS. Isian sesuai dengan identitas pada SAK.FEB23-DSBS.
Kode NKS diambil dari 5 (lima) digit nomor kode sampel pada kerangka sampel
BS, ditambahkan kode periode pelaksanaan survei pada digit pertama-nya. Untuk
Sakernas 2023, digit pertama kode NKS diartikan sebagai berikut:
1 = BS untuk pelaksanaan Sakernas Februari dan Agustus 2023.
2 = BS untuk pelaksanaan Sakernas Agustus 2023.
Pengkodean tersebut bersesuaian dengan metodologi bahwa BS sampel Februari adalah
Sub Sampel dari Sakernas besar bulan Agustus.

Sakernas Februari 2023 28 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.11. Rincian pada Daftar SAK.FEB23-P Blok I

Blok II. Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran


Isian rincian ini diambil dari rekapitulasi Blok V.B halaman terakhir sesuai dengan
variabelnya, yang terdiri dari; (1) Jumlah Keluarga sebelum pemutakhiran, (2) Jumlah
Keluarga Hasil Pemutakhiran, (3) Jumlah Rumah Tangga Hasil Pemutakhiran.

Gambar 3.12. Rincian pada Daftar SAK.FEB23-P Blok II

Blok III. Keterangan Petugas


Berisi identitas petugas (Pencacah/Pengawas) dan waktu pelaksanaan pemutakhiran
pada BS yang bersangkutan.

Gambar 3.13. Rincian pada Daftar SAK.FEB23-P Blok III

Blok IV. Catatan


Digunakan untuk mengisi segala informasi terkait pemutakhiran rumah tangga yang
dirasa perlu untuk dicantumkan.

Sakernas Februari 2023 29 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.14. Layout Daftar SAK.FEB23-P Blok IV

Blok V.A. Keterangan Keluarga/Rumah Tangga


Terdiri atas 15 kolom, setiap halaman terdapat 7 baris kosong untuk menuliskan
keterangan rumah tangga. Kolom (1) sampai kolom (5) sudah terisi (preprinted) dari hasil
SP2020 atau pemutakhiran survei terakhir yang dapat dimutakhirkan kembali pada
kondisi pemutakhiran Sakernas Februari 2023, sedangkan kolom (6) dan seterusnya diisi
sesuai kondisi lapangan saat pemutakhiran.

Gambar 3.15. Rincian Kolom pada Daftar SAK.FEB23-P Blok V.A

Sakernas Februari 2023 30 Pedoman Pencacahan


Blok V.B. Keterangan Keluarga Baru (Tambahan)
Blok V.B digunakan untuk menampung keluarga baru yang ditemukan pada
kegiatan pemutakhiran Sakernas Februari 2023. Keluarga yang dimasukkan sebagai
keluarga baru adalah keluarga yang baru pindah ke dalam cakupan BS pada saat
kegiatan pemutakhiran.
Struktur dan tata cara pengisian tiap kolom variabel pada Blok V.B secara umum
sama seperti Blok V.A. Perbedaannya terletak pada kolom (3), dimana pada keluarga
baru identitas kepala keluarga juga dilengkapi informasi NIK. Berikut tampilan untuk Blok
V.B.

Gambar 3.16. Rincian Kolom pada Daftar SAK.FEB23-P Blok V.B

3.3.4 Daftar Sampel Rumah Tangga (SAK.FEB23-DSRT)


SAK.FEB23-DSRT digunakan untuk menuliskan sejumlah sampel rumah tangga
yang diambil dari hasil pemutakhiran SAK.FEB23-P, sejumlah 10 rumah tangga.
Penarikan sampel rumah tangga menggunakan systematic sampling dengan implicit
stratification berupa tingkat pendidikan KRT sesuai desain sampel yang ditentukan.
Daftar ini selanjutnya didistribusikan kepada petugas lapangan sebagai instrumen dan
panduan untuk menemukan rumah tangga yang akan dicacah/diwawancarai dengan
SAK.FEB23-AK.

Blok I. Identitas Sampel Blok Sensus


Berisi kode dan nama identitas wilayah sampel yang bersesuaian dengan SAK.FEB23-
DSBS dan SAK.FEB23-P. Isian blok ini sudah terisi.

Sakernas Februari 2023 31 Pedoman Pencacahan


Blok II. Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran dan Sampel
Berisi informasi yang bersesuaian dengan Blok II SAK.FEB23-P sesuai dengan
rinciannya. Blok ini terdiri dari (1) Jumlah Rumah Tangga Hasil Pemutakhiran dan (2)
Jumlah Sampel Rumah Tangga.

Blok III. Keterangan Petugas


Berisi nama, waktu pendataan, dan tanda tangan Pencacah, diisi setelah masing-masing
petugas melaksanakan tugasnya.

Blok IV. Catatan


Digunakan untuk menuliskan informasi terkait sampel rumah tangga.

Blok V. Keterangan Sampel Rumah Tangga


Pada Blok V untuk menuliskan identitas dan informasi rumah tangga terpilih sampel.

Berikut adalah SAK.FEB23-DSRT:

Sakernas Februari 2023 32 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.17. Contoh Daftar SAK.FEB23-DSRT pada Sampel Panel

Tahapan penarikan sampel rumah tangga dilakukan melalui aplikasi


pemutakhiran, namun secara manual dapat dilakukan dengan rumus dan ketentuan
pemilihan sampel sebagai berikut:

Dari hasil pemutakhiran Sakernas Februari 2023, diperoleh jumlah populasi rumah
tangga di suatu BS sebanyak 𝑁 = 72 rumah tangga dengan jumlah sampel rumah
tangga yaitu n = 10.

Dengan demikian, sampel rumah tangga ditentukan sebagai berikut:


1. Menghitung interval penarikan sampel rumah tangga
𝑁 72
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 𝑛
= 10 = 7.2

2. Menghitung sampel rumah tangga


Jika AR = 0.873, maka sampel rumah tangga dapat ditentukan dengan rumus
𝑅1 = AR x Interval : Jika 𝑅1 < 1 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑅1 = 1
𝑅𝑛 = 𝑅1 + (n – 1) x Interval ; n = 2, 3, 4, … ,10
𝑅1 = 𝐴𝑅 × 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 0.873 × 7.2 = 6.286 ≈ 6
𝑅2 = 𝑅1 + 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 6,286 + 7,2 = 13,486 ≈ 13

Sakernas Februari 2023 33 Pedoman Pencacahan


𝑅3 = 𝑅1 + (2 𝑥 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 ) = 6,286 + (2 𝑥 7,2) = 20,686 ≈ 21
𝑅4 = 𝑅1 + (3 𝑥 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 ) = 6,286 + (3 𝑥 7,2) = 27,886 ≈ 28
𝑅5 = 𝑅1 + (4 𝑥 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 ) = 6,286 + (4 𝑥 7,2) = 35,086 ≈ 35
𝑅6 = 𝑅1 + (5 𝑥 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 ) = 6,286 + (5 𝑥 7,2) = 42,286 ≈ 42
𝑅7 = 𝑅1 + (6 𝑥 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 ) = 6,286 + (6 𝑥 7,2) = 49,486 ≈ 49
𝑅8 = 𝑅1 + (7 𝑥 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 ) = 6,286 + (7 𝑥 7,2) = 56,686 ≈ 57
𝑅9 = 𝑅1 + (8 𝑥 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 ) = 6,286 + (8 𝑥 7,2) = 63,886 ≈ 64
𝑅10 = 𝑅1 + (9 𝑥 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 ) = 6,286 + (9 𝑥 7,2) = 71,086 ≈ 71
Hasil pendataan setiap rumah tangga sampel dituliskan pada kolom (11).
- Kode 1 = rumah tangga sampel berhasil diwawancara
- Kode 2 = rumah tangga sampel (responden) menolak diwawancara
- Kode 3 = rumah tangga tidak dapat ditemui sampai dengan habisnya masa
pendataan atau rumah tangga telah pindah.

3.4 Tata Cara Penulisan dan Identifikasi Rumah Tangga dengan Daftar
SAK.FEB23-P
Identifikasi rumah tangga dilakukan setelah Pencacah memastikan identitas SLS
di dalam BS dan batas-batasnya. Sampel BS Sakernas 2023 berasal dari BS yang
pernah terpilih kegiatan survei atau sama sekali belum terpilih sebagai sampel survei
setelah SP2020. Untuk BS yang telah dimutakhirkan pada suatu survei dapat dilihat dari
Sumber Data yang tertera pada halaman depan daftar pemutakhiran. Secara umum
tahapan identifikasi keluarga/rumah tangga-nya adalah sama dengan BS yang belum
pernah terpilih survei (Sumber data SP2020-DP). Informasi pemutakhiran diisikan pada
blok V.A Daftar SAK.FEB23-P, sebagai berikut::
3.4.1 Keterangan Keluarga/Rumah Tangga (Blok V.A Daftar SAK.FEB23-P)
Uraian pada masing-masing kolom pada Blok V.A adalah sebagai berikut:
Kolom (1). Satuan Lingkungan Setempat (SLS)
Berisi kode/nama SLS terkecil. Jika terdapat beberapa jenjang SLS di bawah desa maka
tuliskan dari yang terendah seperti: RT 001 RW 001, RT 002 RW 001, RT 001 RW 001
Dusun I, Banjar Delima, dll.

Gambar 3.18. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (1)

Sakernas Februari 2023 34 Pedoman Pencacahan


Kolom (2). Nomor Urut Keluarga
Kolom ini berisi nomor urut keluarga hasil SP2020 atau hasil survei terupdate. Nomor urut
keluarga pada baris yang tercetak tidak dapat diubah. Pemberian nomor urut pada rumah
tangga baru atau keluarga baru dijelaskan pada sub bab 3.4.5 dan 3.4.6.

Gambar 3.19. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (2)

Jika pada daftar yang tercetak terdapat nomor urut keluarga yang kosong, maka tidak
perlu diperbaiki.

Kolom (3). Nama Kepala Keluarga/(KK)/Nama Anggota Keluarga Lainnya


Kolom (3) telah terisi nama KK yang akan diidentifikasi keberadaannya. Nama
anggota keluarga lainnya merupakan informasi tambahan untuk membantu Pencacah
dalam mengidentifikasi keberadaan suatu keluarga, dimana anggota keluarga ini bisa
merupakan pasangan dari kepala keluarga (suami/istri), anak, menantu, atau yang
lainnya disesuaikan dengan informasi yang tersedia pada susunan keluarga yang
bersangkutan pada data SP2020-DP. Nama KK pada baris yang tercetak tidak dapat
diperbaiki/diubah. Jika terdapat perbedaan dapat dituliskan pada blok catatan.
Pada BS yang pernah dimutakhirkan suatu survei, isian Blok V.A kolom (3) pada
daftar pemutakhiran adalah nama-nama KRT pada pemutakhiran survei sebelumnya,
sehingga kolom (3) dapat berisi nama-nama yang merupakan Kepala Keluarga sekaligus
KRT, atau KRT saja

Gambar 3.20. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (3)

Sakernas Februari 2023 35 Pedoman Pencacahan


Kolom (4). Alamat
Berupa nama jalan/gang/blok, nomor rumah dan lain sebagainya yang membantu
petugas mengenali bangunan atau rumah tangga tersebut. Isian alamat yang sudah
tercetak dalam daftar ini dapat dilengkapi atau diperbaiki. Tuliskan perbaikan atau
tambahan informasinya di sebelah alamat yang sudah tercetak.

Gambar 3.21. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (4)

Kolom (5) Nomor Urut Bangunan Tempat Tinggal


Nomor urut bangunan pada baris yang tercetak berasal dari data SP2020. Isian nomor
urut bangunan dimulai dari 1,2,3… dan seterusnya dalam satu SLS (Satuan Lingkungan
Setempat). Nomor urut bangunan pada rumah tangga yang tercetak berelasi antara
daftar SAK.FEB23-P dan Peta WB-2020.

Gambar 3.22. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (5)

Pada kejadian suatu keluarga teridentifikasi ditemukan namun tidak terdapat isian nomor
bangunan tempat tinggalnya, maka isi nomor urut bangunannya sesuai dengan posisi
tempat tinggal keluarga tersebut ditemukan.
● Jika menempati bangunan tempat tinggal yang sama dengan salah satu
keluarga/rumah tangga yang ada di daftar, gunakan nomor urut bangunan yang
sama.
● Jika menempati bangunan lain atau bangunan baru, isian nomor bangunan
didekati dengan isian nomor bangunan keluarga/rumah tangga terdekat ditambah
dengan huruf abjad.

Sakernas Februari 2023 36 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.23. Contoh pengisian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (5)

Kolom (6) Keberadaan Keluarga


Tuliskan kode 0 jika tidak ditemukan, 1 jika ditemukan, 2 untuk keluarga baru dan ‘-‘ untuk
rumah tangga baru. Definisi ditemukan/tidak ditemukan/keluarga baru/ rumah tangga
baru merujuk pada Subbab 3.1.2 Identifikasi Keberadaan Keluarga. Untuk keluarga yang
tidak ditemukan (kode 0) maka berhenti pada rincian ini. Keluarga baru akan terisi pada
blok V.B.

Gambar 3.24. Contoh Pengisian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (6)

Kolom (7) Jumlah Pengelolaan Makan/Minum dan Kebutuhan Seluruh Anggota


Keluarga
Digunakan untuk mengidentifikasi banyaknya rumah tangga dalam keluarga. Isian kolom
(7) dibagi dalam kategori, yaitu:
0 = Tidak ada pengelolaan atau pengelolaan dilakukan oleh keluarga lain
1 = Terdapat 1 pengelolaan makan/minum dan kebutuhan dalam keluarga
2 = Terdapat 2 pengelolaan makan/minum dan kebutuhan dalam keluarga
3 = Terdapat 3 pengelolaan makan/minum dan kebutuhan dalam keluarga

n = Terdapat n pengelolaan makan/minum dan kebutuhan dalam keluarga

Sakernas Februari 2023 37 Pedoman Pencacahan


Pencacah menanyakan apakah pengelolaan makan/minum/kebutuhan sehari-hari
menjadi tanggung jawab salah satu anggota keluarga. Jika tidak, berarti keluarga tersebut
kebutuhannya ditanggung oleh keluarga lain, sehingga tidak dikategorikan sebagai suatu
rumah tangga. Jika ya, tanyakan lebih lanjut berapa pengelolaan di dalam keluarga.
Tuliskan jumlah yang sesuai dengan hasil identifikasi rumah tangga dalam keluarga.

Gambar 3.25. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (7)

Kolom (8) Nomor Urut Rumah Tangga


Tuliskan nomor urut rumah tangga pada kolom (8) untuk setiap keluarga yang
diidentifikasi sebagai rumah tangga (kolom (7) berisi > 0), mulai dari 1, 2, dan seterusnya
dalam satu BS.

dan seterusnya.

Gambar 3.26. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (8)

Sakernas Februari 2023 38 Pedoman Pencacahan


Kolom (9) Identifikasi KK/KRT
Kolom ini digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris yang dimutakhirkan tersebut isian
kolom (3) merupakan kepala keluarga saja, atau kepala keluarga sekaligus kepala rumah
tangga. Atau isian kolom (10) yang merupakan kepala rumah tangga.
Isian kolom (9) berupa beberapa kode sebagai berikut :
1 = Kepala Keluarga saja (KK)
2 = Kepala Rumah Tangga saja (KRT)
3 = KK sekaligus KRT

Kolom (10) Nama Kepala Rumah Tangga (KRT)


Rincian ini bersesuaian dengan informasi pada kolom (9). Jika kolom (9) berkode 1 atau
2, maka isikan nama KRT pada kolom (10). Sedangkan jika kolom (9) berkode 3, maka
nama KK sama dengan nama KRT, sehingga isian kolom (10) tidak perlu diisi.
Catatan:
Jika kolom (7) berisi kode 0 maka kolom (8) diisi dengan nomor urut rumah tangga pada
keluarga yang menjadi penanggung jawab pengelolaan kebutuhannya, kolom (9)
berkode 1, kolom (10) diisi nama kepala rumah tangga yang menjadi penanggung jawab,
dan kolom selanjutnya (11) – (15) dikosongkan.

Gambar 3.27. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (10)

Berikut beberapa contoh pengisian kolom (9) dan kolom (10)


Pada kolom (3) SAK23-P tertulis Ahmad Yani dan saat Pencacah melakukan
kunjungan pemutakhiran Ahmad Yani terkonfirmasi tinggal dalam bangungan tempat
tinggal tersebut. Informasi yang didapatkan bahwa dalam keluarga tersebut terdapat 1
(satu) pengelolaan kebutuhan dan tanggung jawab pengelolaan rumah tangga ada pada

Sakernas Februari 2023 39 Pedoman Pencacahan


anaknya, yaitu Kharisma. Maka dari itu kolom (9) diisi dengan kode 1, artinya Ahmad Yani
statusnya hanya sebagai Kepala Keluarga (KK) pada dokumen kependudukannya.

Gambar 3.28. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (9) yang merupakan KK

Isian ini khusus pada kasus rumah tangga baru yang ditambahkan pada baris kosong.

Gambar 3.29. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (9)

Kasus kolom (9) berkode 3 berarti nama KK yang tertulis pada kolom (5) juga merupakan
KRT pada rumah tangga tersebut.

Gambar 3.30. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (9) yang merupakan KK
sekaligus KRT
Kolom (11)-(14). Pendidikan Kepala Rumah Tangga (KRT)
Pencacah mengumpulkan informasi pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh KRT, dan
selanjutnya menandai salah satu kolom tanda cek sesuai tingkat pendidikan KRT
dimaksud. Isian mengacu pada penjelasan pada sub bab 3.1.4.

Sakernas Februari 2023 40 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.31. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (11) – kolom (14)

Kolom (15). Contact Person


Untuk setiap rumah tangga, isikan nama, email dan nomor telepon/handphone contact
person pada rumah tangga yang bersangkutan yang aktif dan dapat dihubungi. Informasi
contact person diutamakan KRT, atau bisa salah satu anggota rumah tangga.
Nama contact person wajib diisi, sedangkan email dan nomor telepon/HP disesuaikan
dengan kondisi rumah tangga. Berikan tanda cek pada kotak yang disediakan jika nomor
telepon terdaftar/aktif pada Whatsapp (WA). Jika email dan nomor telepon tidak ada
maka isikan strip (-).

Gambar 3.32. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V.A kolom (15)

CATATAN:
Tata Cara pengisian kolom pada Blok V.B dan ketentuannya sama dengan V.A. Secara
lengkap dijelaskan pada Sub bab 3.4.6 Tata Cara Penambahan Keluarga Baru.

Rekapitulasi tiap halaman


Pada setiap akhir halaman Blok V terdapat rekapitulasi sebagai berikut:
a. Jumlah halaman ini
b. Jumlah s.d halaman sebelumnya
c. Jumlah s.d halaman ini (a+b)

Sakernas Februari 2023 41 Pedoman Pencacahan


Kolom yang dapat dijumlahkan adalah Jumlah Keluarga (kolom (6)) Jumlah Rumah
Tangga (kolom (7)).
Jumlah Keluarga kolom (6) dihitung dari banyaknya kejadian kolom (6) berisi kode 1 atau
2 pada setiap halaman daftar pemutakhiran.
Jumlah Rumah Tangga kolom (7) dihitung dari banyaknya kejadian kolom (7) berisi kode
selain 0 pada setiap halaman daftar pemutakhiran. Setiap kolom (7) baik terisi 1, 2, 3, dst
dihitung 1 pengelolaan rumah tangga, bukan dijumlahkan isian angkanya.

Gambar 3.33. Contoh isian SAK.FEB23-P Blok V Rekapitulasi

Baris kosong
Pada halaman terakhir daftar diberi baris kosong yang berfungsi untuk menuliskan rumah
tangga baru yang belum ada dalam daftar pemutakhiran. Penulisan rumah tangga baru
mengikuti tata cara yang dijelaskan pada Sub bab 3.4.5.

3.4.2 Satu keluarga terdiri dari satu rumah tangga


Jika suatu keluarga yang ada dalam daftar pemutakhiran ditemukan, setelah
diidentifikasi dalam keluarga tersebut seluruh anggota keluarga yang tinggal dalam
bangunan tempat tinggalnya berada dalam 1 (satu) pengelolaan makan/minum dan
kebutuhan sehari hari. Dalam kasus ini dapat disimpulkan 1 (keluarga) terdiri dari 1 (satu)
rumah tangga. Tuliskan 1 (satu) pada kolom (7) pengelolaan makan/minum dan
kebutuhan keluarga, kemudian beri nomor urut rumah tangga pada kolom (8) dan isikan
kode 3 pada kolom (9).

Sakernas Februari 2023 42 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.34. Contoh Pengisian untuk Satu Keluarga Satu Rumah Tangga

3.4.3 Satu Keluarga Terdapat Beberapa Rumah Tangga


Jika dalam suatu keluarga ditemukan saat kegiatan pemutakhiran, digali informasi
perihal pengelolaan makan/minum dan kebutuhan sehari-hari terdiri dari lebih dari 1
(satu) pengelolaan, maka dalam kasus ini dalam keluarga tersebut terbagi dalam lebih
dari 1 (satu) rumah tangga. Hal ini dapat terjadi ketika suatu keluarga (dalam 1 Kartu
Keluarga) ada anggota keluarga yang telah menikah/berkeluarga dan kepengurusan
makan/minum terpisah dengan orang tuanya.
Contoh berikut mengilustrasikan bahwa keluarga Mustika Kencana tinggal bersama
2 (dua) anak, menantu dan cucunya. Seluruh yang tinggal di rumah tersebut tergabung
dalam satu kartu keluarga. Anaknya Gilang bersama istri ternyata bertanggung jawab
terhadap kebutuhan sehari-harinya secara terpisah dari Mustika Kencana. Maka, untuk
mendekati konsep rumah tangga, Gilang harus ditambahkan dalam daftar pemutakhiran
sebagai rumah tangga baru, yang merupakan pecahan rumah tangga Mustika Kencana..
Penulisan dalam daftar pemutakhiran untuk tiga rumah tangga tersebut adalah
sebagai berikut:

Gambar 3.35. Contoh Pengisian untuk Satu Keluarga Beberapa Rumah Tangga

Penulisan untuk KK Mustika Kencana: pengelolaan makan/minum keluarga kolom


(7) diberi kode 2 (ada 2 pengelolaan). Kolom (8) diisi urutan 4, atau sesuai urutan terakhir

Sakernas Februari 2023 43 Pedoman Pencacahan


rumah tangga yang sudah dimutakhirkan, dan kolom (9) berkode 3 karena Mustika
Kencana merupakan Kepala Keluarga sekaligus Kepala Rumah Tangga.
Penulisan untuk Gilang : Berdasar informasi masih tinggal dalam bangunan
tempat tinggal yang sama, maka isian nomor urut keluarga dan nomor urut bangunan
tempat tinggal diisi sama dengan KK Mustika Kencana. Kemudian beri nomor urut rumah
tangga pada kolom (8) melanjutkan nomor terakhir yang sudah dimutakhirkan.
Jika Gilang tinggal pada bangunan tempat tinggal yang berbeda, isian nomor urut
keluarga dan nama KK masih merujuk pada keluarga Mustika Kencana, sedangkan
alamat dan nomor bangunan tempat tinggal disesuaikan dengan lokasi tempat tinggal
dari Gilang.

3.4.4 Beberapa Keluarga Tergabung Dalam Satu Rumah Tangga


Jika ditemukan 2 (dua) keluarga dalam 1 (satu) BS, salah satu kepala keluarga
teridentifikasi sebagai yang bertanggung jawab dalam pengelolaan kebutuhan dari 2
(dua) keluarga. Dalam kasus ini dapat disimpulkan 2 (dua) keluarga tergabung dalam 1
(satu) rumah tangga. Keluarga satu sebagai penanggung jawab sehingga KK-nya
sebagai KRT, sedangkan keluarga yang ditanggung seluruhnya menjadi ART rumah
tangga tersebut.

Gambar 3.36. Contoh Pengisian untuk Beberapa Keluarga Tergabung Menjadi Satu
Rumah Tangga

KK yang bertanggung jawab terhadap rumah tangga kolom (7) diisi dengan kode 1,
KK yang ditanggung pada kolom (7) diisi kode 0. Kolom (8) Nomor urut rumah tangga
kedua KK tersebut diisi sama. Nomor urut bangunan dan nomor urut keluarga sesuai
dengan yang tercantum dalam daftar pemutakhiran.

Sakernas Februari 2023 44 Pedoman Pencacahan


3.4.5 Tata cara Menambahkan Rumah Tangga Baru pada Daftar Pemutakhiran
Rumah tangga baru ditambahkan dalam baris kosong Blok V.A jika pada saat
mengidentifikasi keluarga menemukan kasus dalam 1 (satu) keluarga terdapat lebih dari
1 (satu) pengelolaan kebutuhan dan makan/minum sehari-hari (lebih dari 1 rumah
tangga).
Misalnya dalam suatu keluarga terdapat n pengelolaan (rumah tangga) maka akan
ditambahkan sebanyak (n-1) rumah tangga dalam baris kosong yang disediakan.
Berikut cara penulisan rumah tangga baru secara umum adalah sebagai berikut:
a. Tuliskan informasi SLS dimana rumah tangga tinggal di kolom (1).
b. Tuliskan nomor urut keluarga, nama Kepala Keluarga sesuai keluarga asal/induk pada
kolom (2) dan kolom (3). Tuliskan alamat sesuai tempat tinggal dari rumah tangga
pada kolom (4).
c. Jika rumah tangga baru tinggal dalam 1 (satu) bangunan yang sama dengan rumah
tangga yang sudah ada di daftar pemutakhiran, isikan dengan nomor urut bangunan
yang sama pada kolom (5).
d. Jika rumah tangga baru menempati bangunan yang belum ada (belum tergambar)
pada peta, maka gunakan nomor bangunan terdekatnya ditambah dengan abjad.
Kemudian lakukan update titik bangunan seperti pada Sub bab 3.4.7.
e. Tuliskan tanda strip (-) isian keberadaan keluarga kolom (6).
f. Tuliskan 1 (satu) pada jumlah pengelolaan kebutuhan kolom (7).
g. Tuliskan nomor urut rumah tangga pada kolom (8). Nomor urut rumah tangga
melanjutkan nomor urut rumah tangga sebelumnya yang dimutakhirkan.
h. Tuliskan kode 2 pada Identifikasi KK/KRT kolom (9) dan nama KRT pada kolom (10).
i. Tuliskan informasi variabel pendidikan pada kolom yang bersesuaian antara kolom
(11) – (14).
j. Tuliskan informasi contact person pada rumah tangga di kolom (15)

Sakernas Februari 2023 45 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.37. Contoh Pengisian untuk Rumah Tangga Baru Dalam Satu KK

3.4.6 Tata cara Menambahkan Keluarga Baru pada Daftar Pemutakhiran


Tata cara menambahkan keluarga baru pada Blok V.B adalah sebagai berikut:
a. Tuliskan informasi SLS dimana keluarga tinggal pada kolom (1).
b. Tuliskan nomor urut keluarga pada kolom (2). Nomor urut keluarga diisi dengan
melanjutkan nomor urut keluarga terbesar pada SLS dalam BS tersebut.
c. Tuliskan NIK dan nama lengkap Kepala Keluarga pada kolom (3) sesuai dengan
yang tertulis pada dokumen kependudukan (Kartu Keluarga atau KTP).
d. Tuliskan alamat sesuai tempat yang ditinggali keluarga pada kolom (4).
e. Tuliskan nomor urut bangunan pada kolom (5). Jika keluarga baru tinggal dalam 1
(satu) bangunan yang sama dengan keluarga yang sudah ada di daftar
pemutakhiran, isikan dengan nomor urut bangunan yang sama dengan keluarga
yang ada di daftar.
f. Jika keluarga baru menempati bangunan yang belum ada (belum tergambar) pada
peta, nomor urut bangunan menggunakan nomor bangunan tempat tinggal keluarga
yang terdekatnya kemudian ditambahkan dengan abjad. Kemudian lakukan update
titik bangunan seperti pada Sub bab 3.4.7. Tata Cara Update Titik Bangunan pada
Peta.
g. Lakukan tahapan selanjutnya sama seperti pada keluarga yang tercetak dalam daftar
pemutakhiran, yaitu dimulai dengan melakukan identifikasi pengelolaan kebutuhan
dari keluarga, nomor urut rumah tangga, nama KRT, dan seterusnya sampai dengan
kolom (15).

Sakernas Februari 2023 46 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.38. Contoh Pengisian untuk Keluarga Baru

3.4.7 Tata Cara Update Titik Bangunan pada Peta


Saat melakukan pemutakhiran rumah tangga, jika ditemukan ada bangunan
berpenghuni yang belum tercantum pada peta dan daftar pemutakhiran, Pencacah dapat
menyisipkan gambar titik bangunan pada peta dan menambahkan nomor bangunan
dengan huruf/alphabet. Informasi rumah tangga dituliskan dalam daftar pemutakhiran
pada baris kosong yang tersedia.
Misalnya di antara bangunan nomor 138 dan 139 ada bangunan yang dihuni oleh
keluarga yang baru pindah dan memenuhi konsep rumah tangga, maka Pencacah
menggambar titik dan memberi nomor bangunan 138A.
Contoh penambahan titik dan nomor bangunan pada peta WB-2020:

Gambar 3.39. Titik dan Nomor Bangunan Tempat Tinggal Baru pada Peta WB-2020

Tata cara penulisan/penggambaran bangunan untuk kasus ketidaksesuaian antara


nomor urut bangunan pada Peta WB-2020 dan Daftar SAK.FEB23-P
1. Jika posisi titik bangunan pada peta tidak sesuai dengan lapangan:
● Coret titik bangunan yang salah pada peta.
● Jika nomor bangunan belum digunakan keluarga lain, gambarkan titik bangunan di
lokasi yang baru pada peta dan beri nomor yang sama.

Sakernas Februari 2023 47 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.40. Contoh memperbaiki nomor bangunan pada peta WB-2020
● Jika nomor bangunan sudah digunakan oleh keluarga lain, gambarkan titik
bangunan di lokasi yang baru pada peta dan beri nomor dengan menuliskan nomor
bangunan terdekat ditambahkan abjad.

Gambar 3.41. Contoh menyisipkan titik dan nomor bangunan pada Peta WB-2020

2. Jika nomor bangunan pada daftar pemutakhiran ada, tetapi pada peta tidak ada:
● Gambarkan titik bangunan di lokasi sesuai lapangan dan beri nomor sesuai daftar
pemutakhiran.

Gambar 3.42. Contoh menambahkan titik dan nomor bangunan pada Peta WB-2020

3. Jika pada daftar pemutakhiran seluruh keluarga/rumah tangga tidak terdapat nomor
bangunan, sedangkan pada peta terdapat titik dan nomor bangunan, maka gunakan

Sakernas Februari 2023 48 Pedoman Pencacahan


nomor urut pada peta untuk memberi nomor urut bangunan pada keluarga/rumah
tangga sesuai posisi ditemukannya.

Gambar 3.43. Contoh menggambarkan titik dan nomor bangunan yang belum ada pada
Peta WB-2020 dan Daftar Pemutakhiran
4. Jika ada keluarga/rumah tangga baru (yang tidak ada pada daftar pemutakhiran dan
tidak ada pada peta):
● Cek apakah keluarga/rumah tangga baru tersebut tinggal bersama keluarga lain di
bangunan yang sama. Jika iya, tuliskan nomor bangunan yang sama pada daftar
pemutakhiran. Pastikan titik dan nomor bangunannya sudah tercantum pada peta.
● Jika keluarga/rumah tangga baru tersebut menempati bangunan yang belum
tercantum pada daftar pemutakhiran maupun pada peta, gambarkan titik bangunan
baru pada peta dan beri nomor bengunan dengan menambahkan abjad/alphabet
setelah nomor bangunan terdekat.
Contoh: Jika bangunan baru terletak di sebelah bangunan bernomor 21, bangunan
baru dapat diberi nomor 21A.

Gambar 3.44. Contoh menggambarkan Titik dan Nomor Bangunan Tempat Tinggal Baru

5. Jika dalam peta tidak ada titik dan nomor bangunan:

Sakernas Februari 2023 49 Pedoman Pencacahan


● Gambarkan titik dan nomor bangunan pada peta satu per satu bersamaan dengan
kunjungan door to door pemutakhiran keluarga/rumah tangga.

Gambar 3.45. Contoh menuliskan Nomor Bangunan pada Peta WB-2020 sesuai Daftar
Pemutakhiran

3.4.8 Tata Cara Pemutakhiran pada SLS Baru yang tercakup dalam Blok Sensus
Ketika melakukan identifikasi cakupan BS, Pencacah menemukan SLS baru yang
tercakup pada BS, misalnya SLS baru tersebut merupakan hasil pemekaran SLS
sebelumnya, maka berikut adalah langkah-langkah pemutakhirannya:
1. Menggambarkan batas SLS baru pada print-out WB-2020
● Pencacah mengidentifikasi batas SLS baru yang tercakup dalam BS. Meskipun
ada perubahan SLS, batas cakupan yang menjadi acuan tetap BS.
● Gambarkan batas SLS baru yang tercakup di dalam BS.
Contoh:
Jika ada pemekaran SLS, lakukan perbaikan batas SLS pada peta WB-2020
dengan menggunakan pensil tebal atau alat tulis lain.
Pada contoh berikut, BS 002B terdiri dari 2 SLS yaitu Jorong Sungai Limau dan
Jorong Lubuk Labu. Pada peta, batas SLS tergambar dengan garis putus-putus
berwarna merah. Di lapangan, ternyata Jorong Sungai Limau pecah dan
mengakibatkan muncul SLS baru (Jorong Sungai Limau Baru).

Sakernas Februari 2023 50 Pedoman Pencacahan


Batas SLS kondisi awal Batas SLS kondisi lapangan
(pemekaran SLS)

Nama SLS baru

Perbaikan batas SLS

Gambar 3.46. Contoh Penggambaran Batas SLS Baru

2. Melakukan pemutakhiran rumah tangga pada bagian SLS yang tercakup dalam BS

• Pemutakhiran dilakukan secara lengkap per SLS yang menjadi cakupan BS.
• Keluarga yang masuk pada SLS baru, ubah informasi SLS-nya pada daftar
pemutakhiran, dengan cara coret isian Blok V.A Kolom (1) dan tuliskan kode dan
nama SLS yang sesuai di lapangan.
• Nomor bangunan tempat tinggal pada SLS baru, tetap menggunakan nomor yang
sudah tertulis pada daftar pemutakhiran.
Merujuk pada contoh pemekaran SLS Jorong Sungai Limau terdapat SLS baru
Jorong Sungai Limau Baru yang tercakup dalam BS.
Sesuai batas SLS baru yang telah diidentifikasi dan digambarkan pada WB-2020,
berikut penulisan pada Daftar Pemutakhiran:

Sakernas Februari 2023 51 Pedoman Pencacahan


Gambar 3.47. Contoh Penulisan SLS Baru pada Blok V.A kolom (1)

Sakernas Februari 2023 52 Pedoman Pencacahan


BAB IV
PENCACAHAN RUMAH TANGGA

Mekanisme utama pencacahan rumah tangga sampel Sakernas Februari 2023


adalah wawancara langsung/tatap muka pada rumah tangga sampel. Apabila responden
tidak dapat diwawancarai secara langsung, maka wawancara dapat dilakukan melalui
telepon.

4.1 Proses Bisnis Pencacahan Lapangan Sakernas Februari 2023


Tahapan wawancara langsung/tatap muka kepada responden adalah sebagai
berikut:
a. PCL mengunjungi salah satu rumah tangga dalam Daftar SAK.FEB23-DSRT di Blok
Sensus terpilih Sakernas.
b. PCL melakukan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan Daftar
SAK.FEB23-AK.
c. Prosedur wawancara tatap muka dengan responden:
1. Selama wawancara tatap muka berlangsung, PCL diwajibkan menerapkan
protokol kesehatan (memakai masker). Wawancara diusahakan dilakukan di
ruang terbuka, misalnya di teras, atau halaman/pekarangan rumah responden.
2. Wawancara dilakukan menggunakan Bahasa Indonesia, dengan membacakan
teks berbagai pertanyaan yang ada dalam SAK.FEB23-AK. Jika responden tidak
dapat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia lisan, PCL dapat melakukan
wawancara dengan menggunakan bahasa daerah/bahasa yang bersesuaian
dengan kalimat yang tidak mengubah makna pertanyaan.
3. PCL melakukan wawancara berurut sesuai dengan nomor pertanyaan dalam
daftar SAK.FEB23-AK untuk setiap anggota rumah tangga (ART), atau pemberi
informasi ART.
4. PCL memperhatikan alur pertanyaan dalam kuesioner agar tidak ada pertanyaan
SAK.FEB23-AK yang terlewat.
5. PCL mengikuti petunjuk cara pengisian jawaban dalam Daftar SAK.FEB23-AK.
6. Wawancara dilakukan sesuai prosedur, dan mengikuti konsep definisi Sakernas.
7. PCL melakukan penggalian informasi lebih lanjut (probing) untuk mendapatkan
jawaban yang tepat sesuai dengan konsep definisi.
d. PCL memeriksa kelengkapan, kewajaran, dan konsistensi isian dokumen SAK.FEB23-
AK. Dokumen SAK.FEB23-AK hasil pencacahan dalam satu Blok Sensus yang telah
diperiksa kemudian diserahkan PCL kepada PML;

Sakernas Februari 2023 53 Pedoman Pencacahan


e. PML memantau kualitas pencacahan PCL. Salah satu caranya adalah dengan
pendampingan kepada masing-masing PCL di awal pencacahan. Selanjutnya, PML
dapat secara acak mendampingi pencacahan pada waktu dan rumah tangga lainnya;
f. PML memeriksa kelengkapan, kewajaran, dan konsistensi isian dokumen
SAK.FEB23-AK dari PCL. Selain itu, PML juga mengisikan kode jawaban yang
menjadi kewajibannya dalam SAK.FEB23-AK (diantaranya: kode kewarganegaraan,
provinsi/negara, jurusan pendidikan, jenis pelatihan/kursus/training,
kementerian/lembaga penyelenggara atau yang membiayai kursus, wilayah
administrasi, KBLI, dan KBJI).

4.2 Mitigasi Pencacahan dengan Moda Telepon


Pencacahan sampel diupayakan selalu dilakukan dengan wawancara tatap muka.
Jika proses langsung tersebut tidak dapat dilakukan, petugas dapat melakukan
pencacahan melalui wawancara telepon.
Mekanisme umum perubahan moda adalah:

a. PML melaporkan perubahan kepada Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS


Kabupaten/Kota dan membuat surat Berita Acara Perubahan Moda Pencacahan
(Lampiran 8).
b. Sementara itu, apabila ditemukan seluruh sampel rumah tangga dalam satu Blok
Sensus tidak dapat dilakukan pencacahan (misalnya karena tertimpa
bencana/force majeure, atau lockdown, dan tidak ada informasi nomor HP
responden atau tidak dapat dimungkinkan untuk dilakukan pencacahan melalui
telepon), maka PCL melaporkan ke PML, kemudian PML melaporkan ke BPS
Kabupaten/Kota untuk dibuatkan Berita Acara Nonrespon Blok Sensus (Lampiran
7).
c. Sementara itu, PCL mencari informasi nomor HP responden melalui
Ketua/Pengurus SLS atau langsung mengunjungi rumah tangga sampel.
d. Berbekal nomor telepon tersebut, selanjutnya PCL atau pegawai organik BPS
menghubungi responden untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan secara
singkat pendataan Sakernas Februari 2023. Kemudian, PCL atau pegawai
organik BPS dan responden menyepakati waktu wawancara dan
menginformasikan perkiraan durasi wawancara. Dalam kontak telepon pertama
ini, PCL atau pegawai organik BPS dapat menginformasikan agar sebelum
wawancara telepon dilakukan, responden dapat menyiapkan Kartu Keluarga atau
dokumen lainnya yang memuat informasi NIK seluruh anggota rumah tangga.

Sakernas Februari 2023 54 Pedoman Pencacahan


e. Pada waktu yang telah disepakati, PCL atau petugas pencacah menghubungi
telepon responden untuk melakukan wawancara dengan SAK.FEB23-AK, sesuai
dengan tata cara pengisian dan konsep definisi layaknya wawancara tatap muka
(Bab V. Tata Cara Pengisian Daftar SAK.FEB23-AK).
f. Usahakan wawancara selesai dalam satu waktu telepon. Namun, jika responden
menginginkan wawancara dilanjutkan di waktu lain, petugas memfasilitasi
keinginan responden dengan memperhatikan bahwa wawancara lanjutan harus
dilakukan dalam periode jadwal pencacahan.
g. Jika responden menolak wawancara melalui telepon, maka PCL melaporkan
kepada PML. Kemudian, PML meneruskan laporan ke BPS Kabupaten/Kota
untuk ditindaklanjuti dengan pembuatan Berita Acara Nonrespon Rumah Tangga
(Lampiran 6)
Gambar berikut ini merupakan diagram alur proses pencacahan

Gambar 4.1 Diagram Alur Proses Pencacahan

Sakernas Februari 2023 55 Pedoman Pencacahan


Sakernas Februari 2023 56 Pedoman Pencacahan
BAB V
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR SAK.FEB23-AK
DAN KONSEP DEFINISI DALAM SAKERNAS FEBRUARI 2023

5.1 Struktur Daftar SAK.FEB23-AK


Daftar SAK.FEB23-AK digunakan untuk mencatat keterangan semua anggota
rumah tangga dalam rumah tangga terpilih. Daftar SAK.FEB23-AK terdiri dari:
Halaman Depan:
Identitas wilayah dan sampel rumah tangga, status pendataan, identitas
PCL, petunjuk pengisian, konsep dan definisi.
Daftar Anggota Rumah tangga:
Nama pemberi informasi utama, Nomor HP, dan Alamat Lengkap, Daftar
Anggota Rumah Tangga (Nama, Hubungan dengan KRT, Jenis Kelamin,
Kewarganegaraan, Tempat Bulan dan Tahun Lahir, dan Umur), pengecekan
anggota rumah tangga.
Keterangan Anggota Rumah Tangga Usia 5 Tahun ke Atas:
Nama dan nomor urut ART, nama dan nomor urut ART pemberi informasi,
NIK, status perkawinan, pendidikan dan kursus/pelatihan, tempat tinggal 5
tahun yang lalu, disabilitas, pekerjaan utama, keterangan seluruh pekerjaan,
kegiatan mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha, pengalaman kerja,
kegiatan seminggu yang lalu selain bekerja, suplemen program Kartu
Prakerja, opini program yang dibutuhkan saat pandemi/krisis, pengalaman
kerja di luar negeri, dan keterangan pengalaman kerja di luar negeri.
Catatan:
Tempat bagi PCL tentang berbagai hal yang perlu diketahui oleh PML dan
atau petugas pengolahan

5.2 Tata Tertib Pengisian Daftar


a. Semua isian pada daftar harus ditulis dengan pensil/pulpen hitam.
b. Semua isian harus ditulis dalam Bahasa Indonesia, dan menggunakan huruf
besar/kapital. Singkatan digunakan untuk istilah baku. Untuk nama yang terlalu
panjang, gunakan singkatan nama yang mudah dikenali.
c. Sebelum melakukan pendataan di BS sampel, PCL telah menyalin keterangan
tempat dari SAK.FEB23-DSRT ke SAK.FEB23-AK (kode provinsi, kode
kabupaten/kota, kode kecamatan, kode desa/kelurahan, klasifikasi desa/kota, nomor

Sakernas Februari 2023 57 Pedoman Pencacahan


blok sensus, nomor kode sampel, nomor rumah tangga, nama kepala rumah tangga),
kode petugas, nama petugas, dan nomor HP petugas.
d. Wawancara RT sampel dimulai dengan mencatat nama, nomor HP, dan alamat
pemberi keterangan utama. Selanjutnya, dilakukan pengisian daftar anggota rumah
tangga pada halaman 2 daftar SAK.FEB23-AK. Kemudian, dilanjutkan dengan
wawancara untuk memperoleh informasi/keterangan dari setiap anggota rumah
tangga usia 5 tahun ke atas.
e. Perhatikan tanda-tanda atau alur pertanyaan yang tertera pada daftar SAK.FEB23-
AK, misalnya tanda panah (→).
f. Gunakan Blok Catatan untuk mencatat hal-hal penting yang perlu diketahui oleh PML
dan atau petugas pengolahan.

5.3 Tata Cara Pengisian Daftar


Pengisian Daftar SAK.FEB23-AK memperhatikan aturan pengisian di setiap
pertanyaan. Cara pengisian jawaban pertanyaan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Menuliskan jawaban pada tempat yang disediakan menggunakan HURUF KAPITAL
dan menuliskan kode pada kotak yang tersedia. Contoh:

2. Memberikan tanda cek (√) pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan pilihan
jawaban responden. Contoh:

3. Kotak bertuliskan “DIISI OLEH PENGAWAS” diisi oleh PML, bukan oleh PCL.
Contoh:

4. Menuliskan jawaban dengan jelas dan lengkap menggunakan huruf kapital pada
titik-titik yang disediakan.

Sakernas Februari 2023 58 Pedoman Pencacahan


5. Mencoret yang tidak sesuai.

6. Mengikuti instruksi tanda panah ( ).


Contoh:

Tanda panah pada gambar berarti, jika jawaban responden untuk nomor 9.b adalah
kode 1 (YA), maka pertanyaan dilanjutkan ke nomor 12.a. Sebaliknya, jika jawaban
responden adalah kode 2 (TIDAK), pertanyaan dilanjutkan ke nomor setelah 9.b.

Sumber informasi pengisian daftar anggota rumah tangga SAK.FEB23-AK


adalah KRT atau ART lain yang berumur 10 tahun ke atas.
Sumber informasi pengisian Keterangan masing-masing Anggota Rumah
Tangga Usia 5 Tahun ke atas dalam SAK.FEB23-AK adalah responden yang
bersangkutan. Apabila hal tersebut tidak memungkinkan, maka sumber
informasi adalah ART lain yang berumur 10 tahun ke atas. Hal tersebut
dilakukan untuk menjaga akurasi informasi ART di rumah tangga tersebut.

5.4 Konsep Kependudukan dan Cakupan Pendataan


Konsep kependudukan dalam Sakernas Februari 2023 mengacu kepada konsep
Sensus Penduduk (SP) 2020. Di dalamnya, konsep ‘de jure’ (atau konsep “seseorang
biasa menetap/bertempat tinggal (usual residence)”) dan “de facto” (atau konsep “tempat
tinggal seseorang berada pada saat pendataan”) diterapkan secara bersamaan.

Beberapa istilah kependudukan yang perlu dipahami adalah:


1. Penduduk
Orang yang diwawancarai lebih lanjut dalam pendataan Sakernas adalah penduduk
dari Blok Sensus sampel.
Penduduk didefinisikan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dan orang asing yang
bertempat tinggal di wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, orang yang bertempat tinggal tetap di BS sampel, diidentifikasi sebagai
penduduk setempat dan didata di Sakernas. Orang yang menempati rumah
kontrak/sewa (tahunan/bulanan) di BS sampel, dianggap sebagai penduduk setempat
yang bertempat tinggal tetap dan didata di Sakernas.

Sakernas Februari 2023 59 Pedoman Pencacahan


Kemudian, jika didapat informasi bahwa ada anggota rumah tangga sampel yang
sedang bepergian selama 1 tahun atau lebih, atau telah berada di tempat tinggal lain
selama 1 tahun atau lebih, maka orang tersebut tidak dianggap sebagai penduduk
setempat dan tidak didata lebih lanjut dalam Sakernas. Orang tersebut dianggap
sebagai penduduk di tempat tinggal lain tersebut.

Secara umum, yang termasuk penduduk setempat (untuk kemudian didata dalam
Sakernas):
1. Mereka yang tinggal menetap 1 tahun atau lebih di tempat tersebut,
2. Mereka yang tinggal kurang dari 1 tahun di tempat tersebut, tetapi
bermaksud/berencana menetap selama minimal 1 tahun, dan
3. Mereka yang sedang bepergian ke wilayah lain kurang dari 1 tahun dan tidak
bermaksud menetap di wilayah tujuan.

Selanjutnya, yang tidak termasuk penduduk setempat (untuk kemudian tidak didata
dalam Sakernas):
1. Tamu yang tengah berkunjung (kurang dari 1 tahun), dan tidak bermaksud
menetap di tempat tersebut,
2. Mereka yang sedang bepergian ke wilayah lain selama 1 tahun atau lebih,
3. Mereka yang sudah pindah dan bermaksud menetap di wilayah tujuan
meskipun belum 1 tahun meninggalkan tempat asal,
4. Mereka yang sudah bertempat tinggal di wilayah lain dengan
mengontrak/sewa/kos, meskipun kadang-kadang berkunjung ke tempat asal
menemui keluarga atau orang tuanya, dan
5. Anggota Korps Diplomatik negara asing dan anggota rumah tangganya yang
tinggal di Indonesia.

2. Rumah tangga biasa


Rumah tangga yang menjadi sampel pendataan Sakernas adalah rumah tangga
biasa.
Rumah tangga biasa adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan biasanya tinggal bersama serta
makan bersama dari satu dapur. Anggota rumah tangga adalah semua orang yang
biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga biasa, dan atau makan dari satu
dapur, baik yang sedang berada di rumah pada waktu pendataan maupun yang
sementara tidak berada di rumah.
Lebih lanjut, satu dapur adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola menjadi
satu. Satu rumah tangga biasa dapat terisi satu atau lebih anggota rumah tangga.

Sakernas Februari 2023 60 Pedoman Pencacahan


Umumnya, rumah tangga biasa terdiri dari bapak, ibu dan anak. Oleh karenanya,
rumah tangga terkadang sering diartikan sebagai keluarga. Meskipun demikian, satu
keluarga tidak selalu berarti satu rumah tangga, dan satu rumah tangga tidak selalu
berarti satu keluarga. Kriteria rumah tangga, yang menjadi unit sampel Sakernas,
menekankan pada aspek satu pengelolaan urusan “dapur” atau kebutuhan sehari-hari.

Secara umum, yang juga termasuk rumah tangga biasa (untuk kemudian didata
dalam Sakernas) diantaranya:
1. Seseorang yang menyewa kamar/sebagian bangunan sensus, tetapi makannya
diurus sendiri, dianggap sebagai satu rumah tangga biasa;
2. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus namun masih dalam Blok
Sensus yang sama, tetapi makannya berasal dari satu pengelolaan dapur, maka
beberapa keluarga tersebut dianggap sebagai satu rumah tangga biasa;
3. Pemondok dengan fasilitas termasuk makan (indekos) dengan jumlah
pemondok kurang dari 10 orang dengan makan, maka pemondokan tersebut
dianggap sebagai satu rumah tangga biasa, dengan pemondok dianggap sebagai
bagian anggota rumah tangga dari pemilik pondok/kost.
Jika pemondokan dengan fasilitas termasuk makan berisi 10 orang
pemondok atau lebih, maka rumah tangga pemilik pondokan (yang
bangunannya menyatu dengan pemondokan makan tersebut) merupakan satu
rumah tangga biasa tersendiri dan didata dalam Sakernas. Sedangkan pemondok
dianggap sebagai rumah tangga khusus dan tidak didata dalam Sakernas.
4. Jika beberapa orang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu
bangunan sensus atau bangunan fisik dan masing-masing penghuni
mengelola makan sendiri-sendiri, maka setiap satu kamar dianggap sebagai
satu rumah tangga biasa;
5. Pengurus asrama, pengurus panti asuhan, pengurus lembaga pemasyarakatan,
dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak istri, serta anggota
rumah tangga lainnya, dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.

Beberapa kasus untuk anggota rumah tangga yang bekerja, sekolah, dan kuliah:
a. Orang yang bekerja di luar BS (berlaku untuk Kepala Rumah Tangga dan juga
Anggota Rumah Tangga)

• Orang yang bekerja di luar BS dan pulang minimal seminggu sekali secara rutin,
maka dianggap sebagai penduduk di BS setempat dan didata lebih lanjut
dengan Sakernas.
• Orang yang bekerja di luar BS dan pulang ke BS setempat lebih dari seminggu,
tidak dicatat sebagai penduduk BS setempat.

Sakernas Februari 2023 61 Pedoman Pencacahan


b. Untuk anak-anak yang masih sekolah SD, SMP, SMA (atau sederajat) yang
bersekolah di tempat lain dan tidak tinggal bersama orang tuanya/rumah
tangganya, tetap dicatat di tempat tinggal orang tuanya/rumah tangganya.
Termasuk juga di dalamnya adalah mereka yang bersekolah di boarding school
atau pesantren.
Jika anak yang masih sekolah SD, SMP, SMA (atau sederajat) sejak lahir tidak
tinggal dengan orang tuanya, misalkan sejak lahir sudah tinggal dengan neneknya,
maka anak tersebut dicatat di rumah tangga neneknya.
c. Untuk anak-anak yang masih bersekolah di sekolah berasrama non formal (contoh:
pesantren non ijazah) mengacu ke umur (minor age)
• Jika umur < 18 tahun dicatat di rumah keluarganya
• Jika umur >= 18 tahun tidak dicatat di rumah keluarganya.
d. Bagi yang sedang kuliah (di universitas maupun sekolah dengan tingkat
pendidikan di atas SMA) di luar BS dan tidak tinggal bersama dengan rumah tangga
asalnya, maka mahasiswa tersebut tidak dianggap sebagai penduduk BS
setempat, dan merupakan penduduk di tempat tinggalnya saat kuliah.
3. Blok Sensus (BS)
Cakupan dalam pendataan Sakernas adalah Blok Sensus Biasa.
Blok Sensus adalah bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang merupakan
daerah kerja dari petugas pendataan survei/sensus BPS.
Karakteristik BS sendiri adalah sebagai berikut:
● Setiap wilayah administratif desa/kelurahan dibagi habis menjadi beberapa BS;
● BS harus mempunyai batas-batas yang jelas/mudah dikenali, baik batas alam
maupun buatan. Batas Satuan Lingkungan Setempat (SLS), seperti: RT, RW,
dusun, lingkungan, jorong dan sebagainya, diutamakan sebagai batas BS, bila
batas SLS tersebut jelas (batas alam atau buatan); dan
● Satu blok sensus harus terletak dalam satu hamparan.
Adapun jenis-jenis Blok Sensus adalah:
a. Blok sensus biasa (B), adalah BS yang bermuatan antara 80 sampai 120 rumah
tangga, atau bangunan sensus tempat tinggal, atau bangunan sensus bukan
tempat tinggal, atau gabungan keduanya dan sudah jenuh.
b. Blok sensus khusus (K), adalah BS yang bermuatan sekurang-kurangnya 100
orang, terkecuali untuk lembaga pemasyarakatan yang tidak mempunyai batas
muatan. Tempat lain yang termasuk dalam BS khusus adalah asrama militer
(tangsi), dan daerah perumahan militer yang mempunyai penjagaan di pintu keluar
masuk.

Sakernas Februari 2023 62 Pedoman Pencacahan


c. Blok sensus persiapan (P), adalah BS kosong. Contoh: sawah, kebun, tegalan,
rawa, hutan, daerah yang dikosongkan (digusur), atau bekas permukiman yang
terbakar.
5.5 Cara Pengisian Daftar SAK.FEB23-AK
Dalam mengisi Daftar SAK.FEB23-AK sebaiknya yang diwawancarai adalah
responden yang bersangkutan. Apabila tidak memungkinkan maka dapat mewawancarai
kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga lain yang berumur 10 tahun ke atas,
yang dapat mewakili dan mengetahui informasi dari seluruh anggota rumah tangga di
rumah tangga tersebut.
Berikut ini adalah cara-cara pengisian daftar SAK.FEB23-AK berurutan sesuai
dengan bagian di dalam kuesioner:

BAGIAN DEPAN: PENGENALAN TEMPAT


Bagian ini digunakan untuk mencatat keterangan pokok identitas rumah tangga, agar
tidak terjadi kesalahan dalam pencacahan.
● Kode Provinsi disalin dari Daftar SAK.FEB23-DSRT Blok I Rincian 1.
● Kode Kabupaten/Kota disalin dari Daftar SAK.FEB23-DSRT Blok I Rincian 2.
● Kode Kecamatan disalin dari Daftar SAK.FEB23-DSRT Blok I Rincian 3.
● Kode Desa/Kelurahan disalin dari Daftar SAK.FEB23-DSRT Blok I Rincian 4.
● Kode klasifikasi Desa/Kota disalin dari Daftar SAK.FEB23-DSRT Blok I Rincian 5.
● Nomor Blok Sensus disalin dari Daftar SAK.FEB23-DSRT Blok I Rincian 6.
● Nomor Kode Sampel disalin dari Daftar SAK.FEB23-DSRT Blok I Rincian 7.
● Nomor Rumah Tangga disalin dari Daftar SAK.FEB23-DSRT Blok V Kolom 1.
● Nama Kepala Rumah Tangga disalin dari Daftar SAK.FEB23-DSRT Blok V Kolom 6.
● Status Pencacahan berisi kode hasil pencacahan, ditulis pada kotak yang tersedia.
● Kode Petugas terdiri dari 3 kotak. Dua digit pertama adalah nomor urut petugas
(nomor urut petugas masing-masing diurutkan dalam satu kabupaten/kota). Digit
ketiga adalah kode status petugas.

Kode Status Petugas


1 = Staf BPS Provinsi
2 = Staf BPS Kab/Kota
3 = KSK
Nomor urut Pengawas/Pencacah 4 = Mitra

● Nomor HP petugas diisikan No. HP PCL yang dapat dihubungi. No HP ini berguna
jika diperlukan konfirmasi pada saat pemeriksaan dokumen atau pengolahan data.

Sakernas Februari 2023 63 Pedoman Pencacahan


DAFTAR ANGGOTA RUMAH TANGGA
Bagian ini diawali dengan mengisikan:
● Nama Pemberi Informasi utama: nama seseorang yang memberikan informasi,
pemberi informasi ini harus berusia 10 tahun ke atas.
● No HP: diisi dengan nomor HP pemberi informasi utama atau ART lainnya yang dapat
dihubungi. Nomor HP ini berguna jika diperlukan konfirmasi pada saat pemeriksaan
dokumen.
● Alamat lengkap: tuliskan alamat lengkap rumah, jika alamat berbeda dengan alamat
pada Daftar SAK.FEB23-DSRT, maka tuliskan alamat sebenarnya di Kuesioner
SAK.FEB23-AK dan berikan catatan.

Daftar anggota rumah tangga digunakan untuk mencatat semua anggota rumah tangga
agar tidak ada yang terlewat cacah. Disamping itu, dari bagian ini dapat diketahui
banyaknya anggota rumah tangga yang berumur 5 tahun ke atas yang akan
diwawancarai lebih lanjut pada bagian berikutnya.

Kolom (1): Nomor urut


Nomor urut anggota rumah tangga telah disediakan dari nomor 1 s.d 7. Jika banyaknya
anggota rumah tangga lebih dari 7 orang, maka tambahkan daftar/kuesioner baru.
Tuliskan kata "Bersambung" pada sudut kanan atas halaman depan daftar yang
pertama dan kata "Sambungan" pada sudut kanan atas halaman depan dari daftar
berikutnya. Ganti nomor urut anggota rumah tangga 1 menjadi 8, 2 menjadi 9 dan
seterusnya sampai semua anggota rumah tangga tercatat pada daftar tambahan dan
gabungkan kedua daftar tersebut dengan cara menyelipkan kuesioner tambahan ke
dalam kuesioner utama.

Tanyakan nama anggota rumah tangga sekaligus untuk seluruh ART (termasuk kepala
rumah tangga) dan hubungan dengan kepala rumah tangga, hal ini ditandai dengan garis
vertikal tebal dalam daftar anggota rumah tangga pada SAK.FEB23-AK. Urutan penulisan
mengikuti aturan baku susunan ART. Setelah semua ART terdaftar, selanjutnya ajukan
pertanyaan pada Kolom (4) – (9).

Tanyakan nama KRT dan ART pada Kolom (2) dan hubungan dengan
kepala rumah tangga pada Kolom (3) untuk setiap anggota rumah
tangga, sebelum mengajukan pertanyaan pada kolom berikutnya

Sakernas Februari 2023 64 Pedoman Pencacahan


Kolom (2): Nama Anggota Rumah Tangga (termasuk kepala rumah tangga)
Tuliskan nama lengkap semua anggota rumah tangga (termasuk kepala rumah tangga)
tanpa menggunakan kata sebutan (tuan, nyonya, bapak, ibu, dll) dan tanpa gelar (kecuali
gelar yang melekat pada nama seperti R, Rr, dsb) pada setiap baris dalam Kolom (2).
Termasuk anggota rumah tangga:
1. Bayi yang baru lahir.
2. Orang yang sudah tinggal 1 tahun atau lebih, meskipun belum berniat untuk menetap
(pindah datang). Termasuk orang yang belum tinggal 1 tahun tetapi sudah
meninggalkan rumahnya 1 tahun atau lebih.
3. Orang yang tinggal kurang dari 1 tahun tetapi berniat untuk menetap (pindah datang).
4. Pembantu rumah tangga, tukang kebun atau sopir yang tinggal dan makannya
bergabung dengan rumah tangga majikan.
5. Kepala rumah tangga yang bekerja di tempat lain (tidak punya tempat tinggal tetap),
tidak pulang setiap hari tapi pulang secara periodik (kurang dari 1 tahun) seperti
pelaut, pilot, sopir antar pulau, pedagang antar pulau, pekerja tambang dsb.
6. Penduduk yang bersekolah SD/SMP/SMA atau yang sederajat, yang tinggal di tempat
lain (kost, boarding school, pondok pesantren).
Tidak termasuk anggota rumah tangga:
1. Seseorang yang sudah bepergian 1 tahun atau lebih, meskipun belum jelas akan
pindah.
2. Orang yang sudah pergi kurang dari 1 tahun tetapi berniat untuk pindah.
3. Pembantu rumah tangga yang tidak tinggal di rumah tangga majikan.
4. Penduduk yang kuliah (menempuh pendidikan di perguruan tinggi/diploma/
universitas) yang tinggal di tempat lain (misalnya: kost, asrama, kontrak, dll).
5. KRT/ART yang bekerja dan memiliki tempat tinggal tetap di tempat lain dan tidak
pulang secara reguler/rutin minimal sekali dalam seminggu.

Catatan:

1. Jika diketahui seorang suami mempunyai istri lebih dari satu, maka ia harus dicatat
di salah satu rumah tangga istri yang lebih lama ditinggali. Bila diketahui lamanya
tinggal bersama istri-istrinya sama maka ia dicatat di rumah istri yang paling lama
dinikahi.
2. Orang yang bekerja di tempat lain (luar BS), tidak memiliki tempat tinggal tetap, dan
tidak pulang setiap hari tapi pulang secara periodik (kurang dari 1 tahun) maka ia
dicatat di rumah tangganya, seperti:

Sakernas Februari 2023 65 Pedoman Pencacahan


a) Orang yang bekerja sebagai petani dan tinggal di saung, tetapi pulang ke tempat
tinggalnya setiap bulan.
b) Orang yang bekerja sebagai buruh bangunan dan tinggal di bedeng/kontainer,
tetapi pulang ke tempat tinggal sebulan sekali.
c) Orang yang bekerja sebagai sopir antarpulau dan tinggal di terminal atau di
kendaraannya, tetapi pulang secara periodik (kurang dari 1 tahun).

Contoh:
a. Astuti tinggal di Pisangan Baru, Jakarta Timur. Dia bekerja di BPS Pusat. Setiap hari
Sabtu dan Minggu, Astuti "pulang" ke rumah orang tuanya di Bogor. Dalam kasus ini
Astuti dicatat sebagai ART di Bogor.
b. Alex adalah suami dari bu Sari yang bekerja dan kos di Jakarta. Bu Sari dan anak-
anaknya tinggal di Magelang, Jawa Tengah. Setiap bulan Alex pulang ke Magelang
untuk menemui keluarganya, maka ia tidak dicatat sebagai kepala rumah tangga di
Magelang karena tidak rutin pulang minimal seminggu sekali.

Kolom (3): Hubungan dengan Kepala Rumah Tangga


Tanyakan hubungan masing-masing anggota dengan kepala rumah tangga dan isikan
kode yang sesuai pada Kolom (3). Kode hubungan dengan kepala rumah tangga
tercantum di bawah kotak Blok Daftar Anggota Rumah Tangga.
01. Kepala Rumah Tangga (KRT) adalah salah seorang dari ART yang bertanggung
jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang
dituakan/dianggap/ditunjuk sebagai KRT.
02. Istri/suami adalah istri/pasangan dari KRT (jika KRT laki-laki) atau suami/pasangan
dari KRT (jika KRT perempuan).
03. Anak kandung adalah anak biologis dari KRT.
04. Anak tiri/angkat
Anak tiri adalah anak bawaan suami atau istri KRT yang bukan hasil perkawinan
dengan KRT.
Anak angkat adalah anak orang lain yang diambil/dirawat sebagai anak sendiri, baik
yang sah secara hukum maupun tidak.
05. Menantu adalah suami/istri dari anak kandung, anak tiri, atau anak angkat.
06. Cucu adalah anak dari anak kandung, anak tiri atau anak angkat.
07. Orang tua/mertua adalah bapak/ibu dari kepala rumah tangga atau bapak/ibu dari
istri/suami kepala rumah tangga.

Sakernas Februari 2023 66 Pedoman Pencacahan


08. Famili lain adalah orang-orang yang ada hubungan famili/keluarga dengan kepala
rumah tangga atau dengan istri/suami kepala rumah tangga misalnya adik, kakak,
keponakan, bibi, paman, ipar, kakek, dan nenek.
09. Pembantu rumah tangga adalah seseorang yang bekerja sebagai pembantu yang
menginap dan makan di rumah tangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik
berupa uang atau barang.
10. Sopir/tukang kebun adalah orang yang bekerja sebagai sopir/tukang kebun
termasuk satpam yang menginap dan makan di rumah tangga tersebut dengan
menerima upah/gaji baik berupa uang atau barang.
11. Lainnya (orang yang tidak ada hubungan dengan kepala rumah tangga) adalah
orang yang tidak ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga atau istri/suami
kepala rumah tangga, seperti mantan menantu, orang yang mondok dengan makan
(indekos).

Aturan baku susunan ART:


1. Kepala Rumah Tangga (KRT);
2. Istri/suami/pasangan KRT;
3. Anak kandung yang belum menikah (diurutkan dari yang tertua);
4. Anak tiri/angkat yang belum menikah (diurutkan dari yang tertua);
5. Anak kandung/tiri/angkat yang sudah bercerai (tanpa anak);
6. Anak kandung yang sudah menikah diikuti dengan pasangannya dan anak-anaknya;
7. Anak tiri/angkat yang sudah menikah diikuti dengan pasangannya dan anak-
anaknya;
8. Anak kandung/tiri/angkat yang sudah bercerai, diikuti anak-anaknya
9. Orang tua/mertua KRT diikuti pasangannya dan anak-anaknya;
10. Orang tua/mertua KRT yang tanpa pasangan;
11. Famili lain yang sudah menikah diikuti pasangannya dan anak-anaknya;
12. Famili lain yang tanpa pasangan;
13. Pembantu/sopir/tukang kebun yang sudah menikah diikuti pasangannya dan anak-
anaknya;
14. Pembantu/sopir/tukang kebun yang tanpa pasangan;
15. Lainnya yang sudah menikah diikuti pasangannya dan anak-anaknya;
16. Lainnya yang tanpa pasangan.
Jika urutan susunan ART salah atau tidak mengikuti kaidah baku, maka PCL tidak
perlu menghapus, tetapi cukup mengganti nomor urut ART Kolom (1) dengan cara
mencoret yang salah dan menulis yang benar di sampingnya.

Sakernas Februari 2023 67 Pedoman Pencacahan


Untuk meyakinkan bahwa semua anggota rumah tangga sudah dicatat maka
lakukan pengecekan sebagai berikut:
a. Bacakan nama anggota rumah tangga satu per satu.
b. Pertanyaan 1-4 di bagian bawah halaman untuk menanyakan apakah ada nama yang
terlewat di data seperti:
1) Pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun, dan pengasuh anak/orang tua dan
yang lainnya yang tinggal di rumah tangga tersebut.
2) Orang lain yang biasanya tinggal dan makan tetapi sedang bepergian selama
kurang dari 1 tahun.
3) Bayi atau anak kecil yang belum tercatat dalam daftar.
4) Anggota rumah tangga yang sedang bersekolah SD/SMP/SMA atau yang
sederajat dan tinggal di tempat lain (misal boarding school atau pondok
pesantren)

Jika jawabannya “YA” maka beri tanda ✔ pada kotak “YA” kemudian tuliskan nama
ART tersebut pada daftar di nomor urut berikutnya. Setelah menuliskan nama
tersebut coret tanda ✔ pada “YA” dengan dua garis mendatar kemudian beri tanda
✔ pada kotak “TIDAK”.
Contoh:

c. Pertanyaan 5-7 digunakan untuk mengecek apakah ada nama yang tercatat tetapi
bukan merupakan anggota rumah tangga, seperti:
1) Anggota rumah tangga (termasuk Kepala Rumah Tangga) yang sudah tercatat
dalam daftar, namun bekerja dan tinggal (mempunyai tempat tinggal tetap) di
tempat lain dan tidak pulang secara rutin minimal sekali dalam seminggu.

Sakernas Februari 2023 68 Pedoman Pencacahan


2) Anggota rumah tangga yang sudah tercatat dalam daftar di atas, namun sedang
bepergian selama 1 tahun/lebih atau kurang dari 1 tahun tetapi bermaksud
menetap di tempat tinggal yang baru.
3) Anggota rumah tangga yang sudah tercatat dalam daftar tetapi sedang kuliah
(Diploma/Universitas) dan tinggal di tempat lain.
Bila jawabannya “YA”, beri tanda ✔ kotak “YA” dan coret nama orang tersebut dengan
dua garis mendatar, kemudian coret tanda ✔ pada “YA” dengan dua garis mendatar
kemudian beri tanda ✔ pada kotak “TIDAK”. Urutkan kembali Kolom (1) dengan
memperhatikan kolom “Hubungan dengan Kepala Rumah Tangga”.
Contoh:

Kolom (4): Jenis Kelamin


Tanyakan jenis kelamin setiap ART. Beri tanda cek pada kotak kode 1 jika “laki-laki”, dan
beri tanda cek pada kotak kode 2 jika “perempuan”. Kesalahan pada keterangan jenis
kelamin sangat fatal akibatnya pada kualitas data. Oleh karena itu jangan menduga
jenis kelamin seseorang berdasarkan namanya, sebab bisa saja nama perempuan
dan laki-laki mirip. Misalnya di daerah Jawa Barat sering bernama “Endang” adalah laki-
laki, “Budi” bisa saja berjenis kelamin perempuan dan “Agustina” tidak selalu berjenis
kelamin perempuan. Keterangan jenis kelamin diperoleh berdasarkan jawaban
responden. Jenis kelamin KRT dan pasangannya, atau seorang ART dengan
pasangannya harus berbeda.
Kolom (5): Kewarganegaraan

Sakernas Februari 2023 69 Pedoman Pencacahan


Tanyakan apakah responden adalah Warga Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara
Asing (WNA). Jika responden merupakan WNA, tuliskan nama negara kewarganegaraan
responden sesuai pengakuannya. Kode negara diisi oleh pengawas.
1. Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang Indonesia asli dan keturunan asing
yang mendapat kewarganegaraan Indonesia.
2. Warga Negara Asing (WNA) adalah mereka yang mempunyai kewarganegaraan
selain WNI atau mereka yang tanpa kewarganegaraan.

Catatan:
1. Kewarganegaraan tidak harus sama dengan garis keturunan. Misalnya, seseorang
yang merupakan keturunan Tionghoa (Cina) bisa saja berkewarganegaraan
Singapura sehingga yang dicatat adalah SINGAPURA.
2. Untuk anak-anak yang memiliki kewarganegaraan ganda (belum berusia 18 tahun
atau belum kawin) karena orang tuanya memiliki kewarganegaraan berbeda, catat
salah satu berdasarkan informasi dari orang tua.
Contoh pengisian:
WNI: WNA:

Kolom (6) dan (7) Tempat Lahir

Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui kejadian migrasi seumur hidup. Seseorang
dikatakan sebagai migran seumur hidup jika tempat lahir berbeda secara administratif
dengan tempat tinggalnya sekarang/saat pendataan. Level wilayah administrasi yang
digunakan adalah kabupaten/kota. Kode provinsi/negara dan kabupaten/kota diisi oleh
pengawas.
Catatan:
1. Tempat lahir adalah provinsi dan kabupaten/kota atau negara tempat tinggal ibu
kandung responden pada saat melahirkan responden (tempat tinggal mengacu
pada konsep penduduk).
2. Jika responden lahir di wilayah Indonesia, tuliskan provinsi dan kabupaten/kota
tempat lahir responden. Coret salah satu kabupaten/kota pada kolom jawaban yang

Sakernas Februari 2023 70 Pedoman Pencacahan


sesuai untuk menghindari kesalahan penulisan kode kabupaten/kota dengan nama
yang sama.
Contoh penulisan untuk Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi:
Kabupaten Bekasi: Kota Bekasi:

3. Jika responden dilahirkan di luar negeri, isikan nama negara tempat lahir responden
pada kolom 6. Lalu pada kolom 7, coret tulisan Kab/Kota dan beri tanda setrip ( – ).
Contoh penulisan jika responden lahir di Malaysia:

4. Batas wilayah administrasi yang digunakan dalam survei ini adalah batas wilayah
administrasi terbaru saat pendataan (sesuai Buku Kode). Kode negara/provinsi dan
kabupaten/kota diisi oleh pengawas.

Contoh:
1. Saat ini, Lusi tinggal di Kota Jakarta Pusat (DKI Jakarta) bersama suami dan
anaknya, Hana. Saat usia kandungannya 7 bulan, Lusi pulang ke rumah ibunya di
Kabupaten Magelang (Jawa Tengah) dan melahirkan Hana, lalu tinggal di sana
selama cuti melahirkan 3 bulan. Setelah itu, Lusi kembali lagi ke Kota Jakarta Pusat
untuk bekerja. Isian kolom (6) untuk Hana adalah DKI Jakarta dan isian kolom (7)
untuk Hana adalah Kota Jakarta Pusat.
2. Yasmeen lahir di Kuala Lumpur, Malaysia ketika orang tuanya sedang tinggal dan
bekerja di sana. Saat ini, ia tinggal di Kota Bogor bersama saudaranya. Isian tempat
lahir untuk Yasmeen pada kolom (6) adalah isian negara tempat lahir “Malaysia”.

Sakernas Februari 2023 71 Pedoman Pencacahan


3. Ghassan lahir pada tahun 1993 di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur. Jika
Ghassan menjadi responden maka isian untuk pertanyaan tempat lahirnya adalah
Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan karena sejak tahun 2012 terjadi
perubahan wilayah administrasi di mana Kabupaten Bulungan menjadi bagian dari
Provinsi Kalimantan Utara.
4. Saat ini, keluarga Gina dan Jay tinggal di Kota Medan (Sumatera Utara) bersama
ketiga anaknya. Ketika mendekati waktu melahirkan, Gina memutuskan untuk
melahirkan Suji di Kota Bandung agar ada keluarga yang membantu mengurus
selama 6 bulan. Namun, ternyata Gina dan Suji melanjutkan tinggal selama 2 tahun
di Kota Bandung karena ada urusan tertentu. Isian kolom (6) untuk Suji adalah Jawa
Barat dan isian kolom (7) untuk Suji adalah Kota Bandung.

Kolom (8): Bulan dan Tahun Lahir


Informasi bulan dan tahun lahir penting untuk meningkatkan akurasi pencatatan umur.
Penulisan bulan dan tahun lahir berdasarkan kalender Masehi. Tanyakan dan tuliskan
bulan dan tahun kelahiran responden. Isikan bulan dan tahun pada kotak yang
disediakan. Jika responden hanya mengetahui tahun kelahirannya, tuliskan tahunnya
sedangkan bulan kelahiran diisi 99. Jika responden tidak tahu tahun kelahiran, bulan
kelahiran diisi 99 dan tahun diisi 9999.

Contoh pengisian kolom (8) daftar anggota rumah tangga:

Bulan Februari Tahun 1979

Kolom (9): Umur (tahun)


Tuliskan umur responden pada ulang tahun terakhir ke dalam kotak yang tersedia.
Perhitungan umur didasarkan pada bulan dan tahun pada saat pencacahan dikurangi
dengan bulan dan tahun lahir pada Kolom (8), dengan pembulatan ke bawah. Karena
untuk umur hanya disediakan dua kotak, bagi yang umurnya kurang dari 10 tahun agar
ditambahkan 0 di kotak pertama dan yang umurnya 98 tahun atau lebih diisikan 98 di
kotak yang disediakan.
Contoh pengisian Kolom (9) daftar anggota rumah tangga:

10 bulan 0 0

7 tahun 11 bulan 0 7

Sakernas Februari 2023 72 Pedoman Pencacahan


108 tahun 9 8

Catatan:
Jika tanggal kelahiran tidak diketahui dan bulan lahir sama dengan bulan pencacahan,
maka dianggap sudah berulang tahun. Jika tanggal kelahiran diketahui dan pada saat
pencacahan belum berulang tahun, maka yang dicatat adalah umur saat ulang tahun
terakhir.

Umur harus diisi meskipun merupakan perkiraan terbaik

DIISI UNTUK ANGGOTA RUMAH TANGGA BERUSIA 5 TAHUN KE ATAS


Tujuan dari bagian ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai keadaan
ketenagakerjaan penduduk usia 5 tahun ke atas yang meliputi karakteristik umum,
karakteristik pekerjaan utama dan jam kerja seluruh pekerjaan, kegiatan mencari
pekerjaan/mempersiapkan usaha, keterangan pengalaman kerja, serta kegiatan lainnya.

Nomor 1: Nama dan Nomor Urut Anggota Rumah Tangga


Tuliskan nama anggota rumah tangga yang berumur 5 tahun ke atas seperti yang
tercantum pada Kolom (2) dan nomor urutnya pada Kolom (1) pada daftar anggota rumah
tangga di halaman 2, pada tempat yang tersedia sebagai identifikasi.

Nomor 2: Nama dan Nomor Urut Anggota Rumah Tangga Pemberi Informasi
Tuliskan nama anggota rumah tangga yang mengisi kuesioner dan yang memberikan
informasi (harus berusia 10 tahun ke atas) yang tercantum pada Kolom (2) dan nomor
urutnya pada Kolom (1) pada daftar anggota rumah tangga di halaman 2, pada tempat
yang tersedia sebagai identifikasi.

Nomor 3.a: Nomor Induk Kependudukan (NIK)


NIK tercantum di beberapa dokumen kependudukan seperti KTP, Kartu Keluarga (KK),
Akta Kelahiran, dan sumber lainnya. NIK terdiri dari 16-digit angka yang mengandung
informasi kependudukan seseorang.

Sakernas Februari 2023 73 Pedoman Pencacahan


Contoh NIK dapat dilihat pada ilustrasi berikut:

34 - 02 - 11 - 65 - 02 - 88 - 0444
Nomor
Tahun Komputerisasi
Bulan Lahir
Tanggal Lahir
Kode
Lahir
Kode Kecamatan
Kabupaten/
Kode Kota
Provinsi

Penjelasan:
34 : adalah Kode Provinsi tempat NIK diterbitkan (DI. Yogyakarta).
02 : adalah Kode Kabupaten tempat NIK diterbitkan (Kabupaten Bantul)
11 : adalah Kode Kecamatan (Kecamatan Dlingo)
65 : adalah tanggal lahir:
- Tanggal lahir untuk laki-laki mengikuti tanggal lahir yang sebenarnya, yaitu
antara 1-31.
- Tanggal lahir untuk perempuan adalah tanggal lahir yang sebenarnya ditambah
40, jadi pada contoh diatas tanggal lahir 65 berarti tanggal lahir responden
adalah 25. Jadi untuk perempuan, tanggal lahir yaitu antara 41-71.
02 : adalah bulan lahir (bulan Februari)
88 : adalah tahun lahir (tahun 1988)
0444 : adalah nomor komputerisasi, yang merupakan nomor random yang diatur oleh
komputer agar tidak sama dengan penduduk lain.
Untuk mengisi NIK dapat menyalin dari dokumen kependudukan (KTP, KK atau
dokumen kependudukan lainnya). Tuliskan pada kotak yang tersedia.

Catatan:
Jika terdapat perbedaan NIK yang tercatat pada KTP, KK atau dokumen kependudukan
lainnya, maka yang dicatat adalah NIK yang sesuai dengan KK.

Nomor 3.b: Jika NIK tidak terisi, sebutkan alasannya


Apabila NIK tidak terisi tanyakan alasannya kepada responden dan pilih salah satu
jawaban yang sesuai.
1. Dokumen hilang/rusak adalah kondisi ketika karena dokumen yang memuat NIK
hilang atau rusak, bisa karena terbakar, sobek, terkena banjir, dicuri, dll.
2. Belum/tidak punya KK/KTP adalah kondisi ketika responden belum mempunyai
NIK karena masih dalam proses pembuatan atau responden memang benar-benar
tidak punya NIK pada dokumen kependudukannya (bukan KTP-el).

Sakernas Februari 2023 74 Pedoman Pencacahan


3. KK atau KTP ada di tempat lain adalah kondisi ketika karena responden tidak dapat
menunjukkan dokumen kependudukan karena KK/KTP berada di tempat lain
misalnya di kampung halaman.
4. Lainnya, tuliskan adalah kondisi ketika responden tidak dapat menunjukkan
dokumen kependudukan karena alasan lainnya. Tuliskan dengan jelas alasan
responden pada tempat yang telah disediakan. Jika jawaban responden sudah
terdapat pada kategori 1 s.d 3 maka tidak diperbolehkan ditulis pada pilihan ini.

Nomor 4: Apakah status perkawinan (Nama)?


Tanyakan status perkawinan responden dan pilih salah satu jawaban sesuai jawaban
responden. Kode untuk status perkawinan:
1. Belum kawin: cukup jelas
2. Kawin adalah status dari mereka yang terikat dalam perkawinan pada saat
pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja mereka
yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara) tetapi juga mereka yang oleh
masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami-istri.
3. Cerai hidup adalah status dari mereka yang telah berpisah sebagai suami istri
karena bercerai dan belum kawin lagi. Termasuk mereka yang mengaku cerai
walaupun belum resmi secara hukum. Sebaliknya tidak termasuk mereka yang
hanya hidup terpisah tetapi masih berstatus kawin, misalnya suami/istri yang
ditinggalkan oleh istri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari
pekerjaan, atau untuk keperluan lain. Wanita yang mengaku belum pernah kawin
tetapi pernah hamil dianggap cerai hidup.
4. Cerai mati adalah status dari mereka yang suami/istrinya telah meninggal dunia dan
belum kawin lagi.

Nomor 5: Apakah (NAMA) bersekolah? (Anak yang sedang di TK/PAUD, dianggap


belum bersekolah).
1. Belum bersekolah adalah tidak pernah atau belum pernah terdaftar dan tidak/belum
pernah aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal maupun
nonformal (Paket A/B/C), termasuk juga yang belum tamat/tamat taman kanak-kanak
tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar.
2. Masih bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di
suatu jenjang pendidikan (minimal setingkat SD) baik formal maupun nonformal
(Paket A/B/C), yang berada di bawah pengawasan Kementerian Pendidikan
Nasional, Kementerian Agama, Instansi pemerintah maupun Instansi Swasta.

Sakernas Februari 2023 75 Pedoman Pencacahan


Disebut aktif mengikuti Paket A/B/C jika dalam sebulan terakhir pernah mengikuti
proses belajar di kegiatan Paket A/B/C.
Penjelasan: Bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih bersekolah.
3. Tidak bersekolah lagi adalah pernah terdaftar dan pernah aktif mengikuti
pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal maupun nonformal (Paket A/B/C),
tetapi pada saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak lagi aktif.
Penegasan:
a. Jika sedang menempuh pendidikan dengan metode homeschooling dan
sebelumnya sudah menamatkan suatu jenjang pendidikan formal atau non
formal maka masuk kategori tidak bersekolah lagi, sedangkan yang hanya
homeschooling saja tanpa pernah menamatkan suatu jenjang pendidikan formal
atau non formal, maka masuk kategori tidak/belum pernah sekolah.
Contoh:
❖ Jika sedang homeschooling setingkat SD dan belum lulus Paket A, maka
partisipasi sekolah pada pertanyaan 5 berkode 1 (belum bersekolah).
❖ Jika responden sedang homeschooling setingkat SMP, tapi sebelumnya
pernah tamat SD, maka partisipasi sekolah pada pertanyaan 5 berkode 3
(tidak bersekolah lagi).
❖ Jika responden sedang homeschooling dan terdaftar serta aktif mengikuti
program Paket A/B/C, maka partisipasi sekolah pada pertanyaan 5 berkode
2 (masih bersekolah).
b. Siswa pesantren dikategorikan masih bersekolah jika pesantren tersebut
menerapkan kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional/Kementerian Agama.

Jika jawaban berkode 1 maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 6.d.

Nomor 6.a: Apakah pendidikan tertinggi yang (NAMA) tamatkan?


Pendidikan tertinggi dilihat dari ijazah tertinggi yang dimiliki. Ijazah/STTB adalah bukti
tanda tamat sekolah yang telah menyelesaikan pelajaran dan ditandai dengan lulus ujian
akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan di sekolah negeri maupun
swasta dengan mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah.
1. Tidak/belum tamat SD adalah tidak memiliki ijazah suatu jenjang pendidikan atau
pernah bersekolah di Sekolah Dasar atau yang sederajat (Madrasah Ibtidaiyah,
Sekolah Luar Biasa tingkat dasar, Sekolah Dasar Pamong, Sekolah Dasar Kecil,
paket A1-A100, Paket A Setara SD) tetapi tidak/belum tamat. Termasuk juga
seseorang yang tamat sekolah dasar 3 tahun atau yang sederajat bukan karena
akselerasi.

Sakernas Februari 2023 76 Pedoman Pencacahan


2. SD/MI/SDLB/Paket A
- SD adalah Sekolah Dasar atau yang sederajat (sekolah dasar kecil, sekolah dasar
pamong, sekolah rakyat).
- Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum dengan berciri khas Islam yang terdiri dari
6 (enam) tingkat pada jenjang pendidikan dasar.
- Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) adalah satuan pendidikan formal bagi anak
berkebutuhan khusus yang sederajat dengan sekolah dasar (SD).
- Paket A adalah pendidikan yang setara dengan SD/MI/Sederajat disediakan
untuk:
a) Penduduk yang belum selesai menempuh pendidikan (putus sekolah) di
SD/MI/Sederajat.
b) Penduduk yang belum pernah menempuh pendidikan SD/MI/Sederajat atau
tidak dapat bersekolah karena berbagai penyebab seperti faktor ekonomi,
kendala waktu, geografi, dan masalah sosial/hukum (anak jalanan, korban
narkotika, psikotropika dan zat adiktif, serta anak lembaga pemasyarakatan).
3. SMP/MTs/SMPLB/Paket B
- SMP adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau yang sederajat (MULO,
HBS 3 tahun).
- Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama islam yang terdiri
dari 3 (tiga) tingkat pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah
Dasar (SD), MI, atau bentuk lain yang sederajat.
- Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) adalah satuan pendidikan
formal bagi anak berkebutuhan khusus yang sederajat dengan sekolah menengah
pertama (SMP).

- Paket B adalah pendidikan yang setara dengan SMP/MTs/Sederajat, disediakan


untuk:
a. Penduduk yang belum selesai menempuh pendidikan (putus sekolah) di
SMP/MTs/Sederajat.
b. Penduduk yang lulus SD/MI/Sederajat yang tidak melanjutkan pada
SMP/MTs/Sederajat karena berbagai faktor seperti faktor ekonomi, kendala
waktu, geografi, dan masalah sosial/hukum (anak jalanan, korban narkotika,
psikotropika dan zat adiktif, serta anak lembaga pemasyarakatan).

Sakernas Februari 2023 77 Pedoman Pencacahan


4. SMA/MA/SMLB/Paket C
- SMA adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat (HBS 5 tahun,
AMS, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas (KPAA).
- Madrasah Aliyah (MA) adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan umum dengan kekhasan agama islam yang terdiri dari 3 (tiga) tingkat
pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk
lain yang sederajat.
- Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB), adalah satuan pendidikan formal bagi
anak berkebutuhan khusus yang sederajat dengan sekolah menengah atas
(SMA).
- Paket C adalah pendidikan yang setara dengan SMA/MA/Sederajat, disediakan
untuk:
a. Penduduk yang belum selesai menempuh pendidikan SMA/MA/Sederajat.
b. Penduduk yang lulus SMP/MTs/Sederajat tidak melanjutkan pada
SMA/MA/Sederajat karena berbagai faktor seperti faktor ekonomi, kendala
waktu, geografi, dan masalah sosial/hukum (anak jalanan, korban narkotika,
psikotropika dan zat adiktif, serta anak lembaga pemasyarakatan).
5. SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) adalah sekolah kejuruan setingkat SMA
misalnya Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial (SMPS), Sekolah Menengah Industri
Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia
(SMKI), Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan,
Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah
Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah
Menengah Teknologi Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika,
Sekolah Guru Olah Raga (SGO), Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB),
Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus
Pendidikan Guru (KPG), Sekolah Menengah Analis Kimia, Sekolah Asisten Apoteker
(SAA), Sekolah Bidan, dan Sekolah Penata Rontgen.
6. MAK (Madrasah Aliyah Kejuruan) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
formal dalam binaan Kemenag yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan
dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan
dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang
diakui sama/setara SMP/MTs
7. Diploma I/II/III adalah program DI/DII/DIII pada suatu perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program Diploma I atau II atau III pada pendidikan formal.
8. Diploma IV adalah program pendidikan diploma 4 suatu perguruan tinggi.
9. S1 adalah program strata 1 (S1) pada suatu perguruan tinggi.

Sakernas Februari 2023 78 Pedoman Pencacahan


10. S2 adalah program pendidikan pasca sarjana (magister), strata 2, atau pendidikan
spesialis 1 pada suatu perguruan tinggi. Jika responden mengaku pendidikan
terakhir adalah S2, maka perlu ditanyakan lebih lanjut apakah responden tersebut
lulusan S2 Umum atau S2 Terapan.
11. S2 Terapan adalah kelanjutan pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan
program sarjana terapan atau sederajat untuk mampu mengembangkan dan
mengamalkan penerapan Ilmu Pengetahuan dan/ atau Teknologi melalui penalaran
dan penelitian ilmiah. Contoh S2 Terapan: Teknik Informasi Akutansi, Ketahanan
Pangan, Rekayasa Teknologi Manufaktur dll.
12. S3 adalah program pendidikan pasca sarjana (doktoral), strata 3, atau pendidikan
spesialis 2 pada suatu perguruan tinggi.

Bila jawaban berkode 1 maka lanjutkan ke nomor 6.d, jika jawaban berkode 2 atau 3
lanjutkan ke nomor 6.c.

Nomor 6.b: Penyelenggara pendidikan dan jurusan pendidikan/bidang studi pada


pendidikan tertinggi yang ditamatkan:
Penyelenggara pendidikan (menurut pasal 1 angka 5 UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen) adalah pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal. Kode untuk penyelenggara
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Negeri, yaitu jika penyelenggara pendidikan adalah pemerintah baik pusat maupun
daerah.
2. Swasta, yaitu jika penyelenggara pendidikan adalah masyarakat (dapat berupa
yayasan, organisasi, perkumpulan, dan badan lain yang sejenis).
3. Kedinasan, yaitu jika penyelenggara pendidikan adalah kementerian atau lembaga
pemerintah nonkementerian yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai negeri dan calon
pegawai negeri.
4. Tidak Tahu, yaitu jika responden tidak mengetahui penyelenggara pendidikan.
Tuliskan secara lengkap jurusan pendidikan/bidang studi sesuai dengan ijazah/STTB
tertinggi yang dimiliki responden. Contoh jurusan pendidikan/bidang studi yaitu: IPA, IPS,
Bahasa, Biologi, Fisika, Agama, Ekonomi, Sejarah, dll)
Penjelasan:
Pertanyaan nomor 6.b ini hanya ditanyakan apabila salah satu dari kode 4 s.d 12 terisi
pada pertanyaan nomor 6.a. Pengisian kode jurusan pendidikan dilakukan oleh
Pengawas.

Sakernas Februari 2023 79 Pedoman Pencacahan


Nomor 6.c: Kapan (NAMA) lulus sekolah/kuliah pada pendidikan tertinggi yang
ditamatkan?
Pertanyaan ini selain untuk mendapatkan informasi mengenai fresh graduate juga
bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai waktu tunggu, yaitu waktu yang
diperlukan responden untuk mendapatkan pekerjaan terhitung sejak lulus pendidikan
tertinggi terakhir. Pengisian jawaban pada pertanyaan ini dalam Bulan dan Tahun
kelulusan responden yang tercantum pada ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki responden.
Isikan bulan dan tahun kelulusan responden pada kotak yang disediakan.
Penjelasan:
Jika tidak diketahui bulan kelulusan sekolah/kuliah maka isikan 99. Untuk tahun kelulusan
harus terisi meskipun dengan perkiraan terbaik.
Pertanyaan 6.c hanya ditanyakan apabila responden menjawab salah satu dari kode 2 s.d
12 pada nomor 6.a.

Nomor 6.d: Apakah (Nama) pernah mengikuti pelatihan/kursus/training?


Pelatihan adalah kegiatan yang memberikan suatu keterampilan tertentu yang sifatnya
khusus pada batas waktu tertentu baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
swasta. Termasuk pelatihan yang dilakukan di tempat kerja atau berkaitan dengan
kegiatan yang dilakukan oleh responden. Pelatihan kerja tidak selalu terkait dengan
bidang pekerjaan yang sedang digeluti. Misalnya seseorang yang saat ini berstatus
sebagai PNS, tetapi pernah mengikuti kursus menjahit, memasak, merias pengantin yang
memperoleh sertifikat, termasuk dalam kategori memperoleh pelatihan. Mengikuti
seminar bersertifikat yang didalamnya juga terdapat pelatihan yang meningkatkan
keterampilan seperti pelatihan bahasa, menulis, termasuk memperoleh pelatihan.
Catatan:
Seseorang yang mengikuti pelatihan online dikategorikan mengikuti pelatihan jika ada
penyelenggaranya, jelas kurikulumnya, dan terdapat ujian pada akhir periode pelatihan.
Contoh: Kursus komputer online, kursus menjahit online, kursus memasak online, kursus
membuat web online, kursus Bahasa Arab online, dll.
Jika jawaban responden berkode 2 (Tidak), lanjutkan ke pertanyaan nomor 6.h.

Nomor 6.e: Apakah dari pelatihan/kursus/training tersebut (NAMA) memperoleh


sertifikat?
Konsep pelatihan/kursus/training pada pertanyaan 6.e sama seperti konsep pada
pertanyaan 6.d. Pertanyaan 6.e untuk menanyakan apakah pelatihan/kursus/training
yang pernah diikuti di 6.d bersertifikat atau tidak. Jika pernah mengikuti beberapa

Sakernas Februari 2023 80 Pedoman Pencacahan


pelatihan/kursus/training, namun hanya satu saja yang memperoleh sertifikat maka 6.e
berkode 1 (Ya). Sertifikat yang dimaksud mencakup sertifikat elektronik (e-sertifikat).

Nomor 6.f: Apakah pelatihan/kursus/training tersebut dilaksanakan dalam setahun


terakhir?
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai waktu responden dalam
mengikuti semua pelatihan/kursus/training, apakah dilakukan dalam periode setahun
terakhir (Februari 2022-Februari 2023) atau tidak. Jika jawaban responden berkode 2
(Tidak), maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 6.h.

Nomor 6.g: Jenis pelatihan/kursus/training yang (NAMA) ikuti dalam setahun


terakhir:
Tuliskan secara lengkap jenis pelatihan/kursus/training sesuai dengan pelatihan/
kursus/training yang pernah diikuti responden dalam setahun terakhir. Jika responden
pernah mengikuti pelatihan/kursus/training lebih dari sekali, urutkan jenis
pelatihan/kursus/training mulai dari yang paling berhubungan dengan pekerjaan utama
sekarang. Jika responden belum/tidak bekerja, urutkan dari yang paling penting menurut
pengakuan responden.

Selain menanyakan jenis pelatihan/kursus/training, juga ditanyakan mengenai metode


pelatihan dan sumber biaya dalam mengikuti pelatihan tersebut.

Metode pelatihan adalah teknik yang digunakan dalam pelatihan. Metode pelatihan
terdiri dari:
1. Online yaitu pelatihan/kursus/training yang pembelajarannya dilakukan melalui media
daring atau online saja.
2. Offline yaitu pelatihan/kursus/training yang pembelajarannya dilakukan melalui media
luring atau offline atau tatap muka saja.
3. Kombinasi yaitu pelatihan/kursus/training yang pembelajarannya dilakukan secara
kombinasi online dan offline.

Sumber biaya adalah asal dari biaya pelatihan/kursus/training yang terdiri atas:
1. Pemerintah, tuliskan nama Kementrian/Lembaga pada tempat yang tersedia. Jika
responden tidak tahu dari kementerian/lembaga mana maka dapat diberi tanda strip.
Untuk kode kementerian/lembaga diisi oleh pengawas. Contoh: Berbagai pelatihan
prakerja oleh Kemenko Bidang Perekonomian, pelatihan sejuta petani oleh
Kementerian Pertanian, pelatihan penguji mutu barang oleh Kementerian
Perdagangan dll.

Sakernas Februari 2023 81 Pedoman Pencacahan


2. Perusahaan/pemberi kerja, yaitu apabila sumber biaya pelatihan/kursus/training
berasal dari perusahaan/pemberi kerja/majikan.
3. Biaya sendiri, yaitu apabila sumber biaya pelatihan/kursus/training berasal dari
kantong pribadi.
4. Lainnya, tuliskan sumber biaya yang lain yang tidak masuk kategori 1, 2, atau 3.
Pertanyaan 6.g hanya ditanyakan apabila nomor 6.f berkode 1 (Ya).
Catatan:
● Nomor 6.f s.d. 6.h ditanyakan untuk semua pelatihan/kursus/training yang pernah
diikuti baik memperoleh sertifikat maupun tidak.
● Untuk sumber biaya pemilihan jawaban bisa lebih dari 1 jawaban (misalnya
pelatihan yang dibiayai perusahaan sekaligus dari biaya sendiri).

Nomor 6.h: Apakah saat ini (NAMA) sedang mengikuti pelatihan/kursus/training


(tidak harus bersertifikat)?
Konsep pelatihan/kursus/training pada pertanyaan ini sama seperti konsep pada
pertanyaan 6.d hanya saja pada pertanyaan ini diperuntukkan bagi mereka yang sedang
mengikuti pelatihan/kursus/training dan tidak diharuskan mendapatkan sertifikat.
Pertanyaan ini untuk mendapatkan informasi mengenai NEET (Not in Education,
Employment or Training).

Nomor 6.i: Dalam setahun terakhir apakah (NAMA) pernah mengikuti


magang/Praktik Kerja Lapangan (PKL)?
Magang/internship menurut UU No 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan adalah
bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan
di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan
pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses
produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan
atau keahlian tertentu.
PKL (Praktik Kerja Lapangan) dalam Permendikbud 50 tahun 2020 adalah pembelajaran
bagi Peserta Didik pada SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik
kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan
dunia kerja. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu.
Jika jawaban berkode 2 (Tidak) maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 7.

Sakernas Februari 2023 82 Pedoman Pencacahan


Contoh: Arini sekarang sedang kuliah semester 1 di Sekolah Tinggi Akuntansi, tahun lalu
ketika Arini kelas 3 SMK, Arini pernah magang di sebuah pusat perbelanjaan.
Maka pada pertanyaan no 6.i untuk Arini kode 1.

Nomor 6.j: Apakah dari kegiatan magang/Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut
(NAMA) memperoleh sertifikat?
Pertanyaan 6.j untuk mendapatkan informasi apakah magang/PKL yang pernah diikuti di
6.i bersertifikat atau tidak. Jika pernah mengikuti beberapa magang/PKL, namun hanya
satu saja yang memperoleh sertifikat maka 6.j berkode 1 (Ya).

Nomor 7: Pada Februari 2018 (lima tahun yang lalu), di mana tempat tinggal
(NAMA)?
Pertanyaan 7 bertujuan untuk melihat kejadian migrasi risen khususnya pada penduduk
yang bekerja. Seseorang dikatakan sebagai migran risen bila tempat tinggal lima tahun
yang lalu (Februari 2018) berbeda secara administratif dengan tempat tinggalnya
sekarang/saat pencacahan. Level administrasi yang digunakan adalah kabupaten/kota.
Batas wilayah administrasi yang digunakan dalam survei ini adalah batas wilayah
administrasi yang terbaru saat pendataan (sesuai Buku Kode). Kode provinsi/negara dan
kabupaten/kota diisi oleh pengawas.

Pengisian jawaban untuk pertanyaan 7 adalah sebagai berikut:


1. Jika pada Februari 2018 responden tinggal di kabupaten/kota yang SAMA dengan
tempat tinggal sekarang, maka pilih kode 1.

2. Jika pada Februari 2018 responden tinggal di kabupaten/kota yang BERBEDA


dengan tempat tinggal sekarang, maka pilih kode 2 dan tuliskan nama provinsi dan
kabupaten/kota (coret salah satu) di tempat yang tersedia.

Contoh: Pada Februari 2018, Santoso tinggal di Kabupaten Kediri (Jawa Timur).
Kemudian pada tahun 2020, Santoso pindah ke Kota Surabaya (Jawa
Timur) dan menetap di sana sampai sekarang. Karena Santoso tinggal di
kabupaten/kota yang berbeda dengan tempat tinggal sekarang, kode yang
dipilih adalah kode 2. Contoh pengisian pada kuesioner sebagai berikut:

Sakernas Februari 2023 83 Pedoman Pencacahan


3. Jika responden tinggal di luar negeri pada Februari 2018, maka pilih kode 3 dan
tuliskan nama negara tempat tinggal responden pada Februari 2018 di tempat yang
tersedia.
Contoh: Pada Februari 2018, Gunawan tinggal dan bekerja di Singapura. Kemudian
karena pandemi COVID-19, Gunawan sudah kembali dan menetap di Indonesia sejak
tahun 2020. Contoh pengisian pada kuesioner sebagai berikut:

Beberapa catatan mengenai pengisian pertanyaan 7:


1. Jika sejak lahir ART belum pernah pindah tempat tinggal melintasi kabupaten/kota,
pilih kode 1, meskipun pada Februari 2018 nama kabupaten/kota atau provinsinya
berbeda.
Contoh: Sejak lahir (tahun 2000), Tuti tinggal di Kabupaten Nunukan (Kalimantan
Timur). Pada tahun 2012, secara administratif Kabupaten Nunukan
ditetapkan menjadi bagian wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Dalam
kasus ini tempat tinggal Tuti pada Februari 2018 adalah Kabupaten
Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara karena Tuti tidak pernah pindah
tempat tinggal lintas kabupaten/kota.
2. Seseorang yang tinggal di suatu tempat tetapi sebagai konsekuensi konsep
kependudukan dia ditetapkan tinggal di tempat lain, maka tempat tinggal merujuk
kepada tempat tinggal menurut konsep kependudukan.
Contoh: Sejak lahir Andi tinggal bersama keluarganya di Kota Bekasi (Jawa Barat)
sampai 5 tahun yang lalu. Pada 5 tahun yang lalu, Andi bersekolah
setingkat SMA dan tinggal di asrama di Kabupaten Bogor. Saat ini Andi
tinggal bersama keluarganya kembali di Kota Bekasi. Menurut konsep
kependudukan, pada 5 tahun yang lalu Andi akan tercatat tinggal di Kota

Sakernas Februari 2023 84 Pedoman Pencacahan


Bekasi, sehingga kode pada pertanyaan 7 yang sesuai adalah kode 1.
Andi dianggap tidak pernah tinggal di kabupaten/kota lain.
3. Kabupaten/kota yang tercatat pada Februari 2018 dapat dikatakan sebagai tempat
tinggal apabila memenuhi konsep penduduk pada periode tersebut (berniat tinggal 1
tahun atau lebih, atau sudah tinggal 1 tahun atau lebih)
Contoh: Sejak lahir hingga dewasa, Jasmine tinggal di Kota Bekasi. Setelah
menikah pada Januari 2018, dia pindah ke Kota Tangerang dan berniat
menetap. Namun setelah 4 bulan di Kota Tangerang, Jasmine kembali
tinggal di Bekasi. Isian untuk Jasmine pada pertanyaan 7 adalah kode 2,
dengan isian Provinsi Banten, Kota Tangerang.

Nomor 8.a sd 8.f: Kesulitan/Gangguan Penglihatan, Pendengaran, Berjalan/Naik


Tangga, Menggunakan/Menggerakkan Tangan/Jari, Berbicara dan/atau
Memahami/Berkomunikasi, dan Kesulitan/Gangguan Lainnya
Pertanyaan ini untuk mendapatkan data mengenai penyandang disabilitas atau
seseorang yang mengalami gangguan fungsi/kesulitan dalam melakukan aktivitas normal
sehari-hari.

DISABILITAS TIDAK SAMA DENGAN KECACATAN

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang


Penyandang Disabilitas, yang dimaksud penyandang disabilitas adalah setiap orang
yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka
waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan
kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya
berdasarkan kesamaan hak. Penekanan makna disabilitas dalam konsep ini adalah
adanya gangguan/keterbatasan fungsi yang berlangsung lama dan menyebabkan
terbatasnya partisipasi di masyarakat. Gangguan/ keterbatasan fungsi ditandai oleh
kondisi ketidakmampuan atau kehilangan ataupun kelainan baik dari psikologis, fisiologis,
maupun struktur atau fungsi anatomis.

Gangguan/keterbatasan fungsi antara lain kesulitan melihat (seeing difficulty), kesulitan


mendengar (hearing difficulty), berbicara tidak lancar (cannot speak fluently), kesulitan
memahami/hilang ingatan/gangguan jiwa (difficult understand), lambat dalam
belajar/memahami pelajaran (slow learning), keterbatasan berjalan (walking limitations),
keterbatasan bergerak (limited movements), kesulitan mengambil barang kecil
menggunakan jari (difficulty in picking up small objects).

Sakernas Februari 2023 85 Pedoman Pencacahan


Beberapa jenis gangguan tidak dapat terdeteksi dengan hanya melihat secara fisik,
seperti gangguan perilaku dan emosi, mengingat dan konsentrasi, komunikasi, dan
mengurus diri sendiri. Oleh karena itu, petugas tidak diperkenankan memutuskan bahwa
responden tidak mengalami disabilitas tertentu berdasarkan apa yang dilihat secara
kasatmata. Petugas dituntut melakukan pengamatan, terlebih jika petugas berada di
wilayah pendataan yang masyarakatnya cenderung menyembunyikan kondisi disabilitas
anggota rumah tangganya karena dianggap sebagai aib.

Setiap orang dapat mengalami lebih dari satu jenis gangguan/keterbatasan fungsi. Oleh
karena itu, dalam Sakernas ditanyakan satu persatu apakah memiliki gangguan
penglihatan, pendengaran, berjalan/naik tangga, menggerakkan jari/tangan, komunikasi,
dan gangguan lainnya (mengingat/konsentrasi, mengurus diri, gangguan perilaku/
emosianal dan lain-lain).

Disabilitas/gangguan yang dirasakan berbeda antar jenis disabilitas dan antarpara


penyandang disabilitas. Secara umum gradasi/tingkat gangguan yang digunakan dalam
Sakernas adalah sebagai berikut:
1) Sama sekali tidak dapat beraktivitas, bila seseorang sama sekali tidak mampu
melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari walaupun menggunakan alat bantu
dan tergantung penuh terhadap bantuan orang lain serta bergantung penuh pada
tersedianya fasilitas khusus penyandang disabilitas.
2) Banyak mengalami kesulitan/gangguan/keterbatasan, bila seseorang tidak mampu
melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari dan tergantung penuh terhadap
bantuan orang lain serta bergantung pada tersedianya fasilitas khusus penyandang
disabilitas. Keberadaan alat bantu hanya sedikit sekali membantu.
3) Sedikit kesulitan/gangguan/keterbatasan, bila seseorang mengalami gangguan atau
kesulitan fungsi/keterbatasan/disabilitas namun masih mampu melakukan aktivitas
atau kegiatan sehari-hari dengan menggunakan alat bantu.
4) Tidak mengalami kesulitan, bila seseorang tidak mengalami gangguan atau kesulitan
fungsi/keterbatasan/disabilitas.

Nomor 8.a: Apakah (NAMA) mengalami kesulitan/gangguan penglihatan?


Melihat adalah apabila seseorang menggunakan mata mereka untuk melihat dan
mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka.
Gangguan penglihatan adalah terganggunya fungsi mata atau tidak memiliki bola mata
baik disebabkan oleh bawaan lahir, penyakit, kecelakaan, atau lanjut usia. Gangguan
penglihatan ini ada yang tidak dapat diatasi, ada pula yang dapat diatasi dengan
kacamata/lensa kontak, alat bantu khusus (seperti kaca pembesar, huruf braille,

Sakernas Februari 2023 86 Pedoman Pencacahan


magnifier, komputer bicara, dll.), tindakan operasi, atau upaya lainnya. Gangguan
penglihatan (tuna netra) secara umum terbagi dua yaitu tuna netra total dan low-vision.
Tuna netra total: Seseorang dikatakan tuna netra total jika dalam aktivitas sehari-hari
menggunakan kemampuan perabaan dan pendengaran sebagai media utama. Termasuk
dalam kategori tuna netra total jika mereka juga masih mempunyai persepsi cahaya
(hanya sampai taraf membedakan terang/gelap saja) dan juga memiliki persepsi bentuk.
Low vision/kurang awas: Seseorang yang memiliki sisa penglihatan, tapi tidak mampu
menggunakan penglihatannya untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 poin dalam
keadaan cahaya yang cukup dan jarang yang normal meskipun dibantu dengan
kacamata. Ciri-ciri low vision yang kasatmata:
a. Menulis dan membaca dalam jarak dekat.
b. Hanya dapat membaca huruf dengan ukuran besar.
c. Memicingkan mata/mengerutkan dahi ketika melihat di bawah cahaya yang terang.
d. Terlihat tidak menatap lurus ke depan ketika memandang sesuatu.
e. Kondisi mata tampak lain, misalnya terlihat berkabut atau berwarna putih pada bagian
luar.
Penyandang disabilitas penglihatan adalah seseorang dengan gangguan penglihatan
yang tidak awas/jelas sehingga objek/benda yang dilihat hanya terlihat samar/berbayang
atau bahkan tidak terlihat sama sekali.
Tingkat kesulitan/gangguan penglihatan:
a. Kode 1: Ya, Sama sekali tidak bisa melihat, apabila responden tidak dapat melihat
objek sama sekali, hanya dapat membedakan terang dan gelap, dan tidak bisa melihat
warna dominan dan bentuk.
b. Kode 2: Ya, Banyak kesulitan, apabila dalam jarak minimal 30 cm dan dengan
penerangan yang cukup responden hanya dapat melihat warna dominan dan tidak
dapat mendefinisikan suatu benda, termasuk juga responden yang hanya dapat
melihat objek seperti bayangan.
c. Kode 3: Ya, Sedikit kesulitan, apabila dalam jarak minimal 30 cm dan dengan
penerangan yang cukup responden dapat melihat objek meskipun terlihat
samar/berbayang. Termasuk di dalamnya adalah:
1) Orang yang hanya dapat melihat/mengenali huruf, angka, dan/atau gambar dengan
jelas jika menggunakan alat bantu khusus, misalnya: lup (tidak termasuk kaca mata
atau lensa kontak/softlens).
2) Orang yang rabun senja yaitu orang yang tidak dapat melihat pada waktu
senja/menjelang malam.
3) Orang yang mengalami buta mata sebelah

Sakernas Februari 2023 87 Pedoman Pencacahan


d. Kode 4: Tidak mengalami kesulitan, jika responden dapat melihat benda dengan
jelas. Termasuk di dalamnya adalah :
1) Pengidap rabun jauh/dekat yang dapat melihat dengan jelas jika menggunakan
kacamata/lensa kontak.
2) Orang yang mengalami buta warna.
Penjelasan:
1. ART dikategorikan mengalami disabilitas penglihatan jika mengalami kesulitan
penglihatan, baik dengan memakai kacamata/lensa kontak ataupun tidak.
2. ART tidak dikategorikan sebagai penyandang disabilitas penglihatan jika dengan
menggunakan kacamata plus/minus (kacamata biasa) sudah mampu untuk
melihat/membaca secara jelas.
3. ART dengan gangguan buta warna, tidak dikategorikan sebagai penyandang
disabilitas penglihatan.
4. Jika seseorang mengalami kesulitan melihat tetapi tidak menggunakan
kacamata/lensa kontak, maka dianggap mengalami kesulitan. TIDAK PERLU
ditanyakan bagaimana jika menggunakan kacamata/lensa kontak.
Contoh Kasus:
Pak Eka dan Ibu Dwi adalah pasangan suami istri, keduanya mengalami kesulitan
penglihatan. Mereka memiliki kacamata yang biasa digunakan bergantian. Jika
menggunakan kacamata, mereka dapat melihat dengan jelas objek yang dilihatnya.
Penggunaan kacamata lebih sering digunakan oleh pak Eka, sehingga Pak Eka
dikategorikan tidak mengalami kesulitan (kode 4), sementara Bu Dwi mengalami sedikit
kesulitan (kode 3).

Nomor 8.b: Apakah (NAMA) mengalami kesulitan/gangguan pendengaran?


Mendengar adalah apabila seseorang mampu menggunakan telinga dan kapasitas
pendengaran mereka untuk mengetahui apa saja yang dikatakan kepada mereka atau
suara dari aktivitas di sekitar mereka, termasuk tanda bahaya.
Gangguan Pendengaran adalah terganggunya fungsi organ pendengaran baik
disebabkan oleh bawaan lahir, penyakit, kecelakaan, atau lanjut usia. Gangguan
pendengaran ini ada yang tidak dapat diatasi, ada pula yang dapat diatasi dengan alat
bantu dengar, tindakan operasi, atau upaya lainnya.
Responden dikategorikan mengalami disabilitas pendengaran jika mengalami
kesulitan mendengar, baik dengan memakai alat bantu dengar ataupun tidak.
Tingkat kesulitan/gangguan pendengaran:
a. Kode 5: Ya, sama sekali tidak bisa mendengar, meskipun menggunakan alat bantu
dengar, responden masih tidak dapat mendengar sama sekali.

Sakernas Februari 2023 88 Pedoman Pencacahan


b. Kode 6: Ya, banyak kesulitan, jika responden masih dapat menangkap bunyi tetapi
tidak dapat menangkap isi pembicaraan. Berbicara dengan responden harus dengan
berteriak meski berada di dekat responden. Termasuk juga ketika dipanggil dari
belakang, responden tidak mendengar panggilan tetapi hanya mendengar bahwa ada
suara di sekitarnya.
c. Kode 7: Ya, sedikit kesulitan, jika responden tidak dapat mendengar bunyi yang
lembut atau sedang, namun masih bisa mendengar suara yang keras meskipun tanpa
diteriakkan di telinga. Termasuk juga orang yang salah satu telinganya (misal: telinga
kiri) baik/normal tetapi telinga lainnya (misal: telinga kanan) mengalami gangguan
(tidak ada respon meskipun sudah diteriakkan di telinga).
d. Kode 8: Tidak mengalami kesulitan, jika responden dapat mendengar dengan jelas,
termasuk yang menggunakan alat bantu dengar dan dapat membedakan siapa yang
sedang berbicara. Responden tahu mana suara dari sekitar dan mana suara lawan
bicaranya.

Nomor 8.c: Apakah (NAMA) mengalami kesulitan/gangguan berjalan atau naik


tangga?
Mobilitas adalah kemampuan individu untuk berpindah/bergerak secara bebas, mudah,
dan teratur untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari. Contoh dari mobilitas adalah
berjalan/naik tangga atau mengambil/menggenggam/memungut sesuatu.
Yang dimaksud dengan mengalami gangguan mobilitas adalah apabila ART mengalami
kesulitan/gangguan dalam berjalan/naik tangga dengan/tanpa memakai alat bantu
ataupun dengan/tanpa bantuan orang lain. Gangguan mobilitas bisa disebabkan oleh
bawaan lahir, penyakit, kecelakaan, lanjut usia, dan lain-lain.
Tingkat kesulitan/gangguan berjalan atau naik tangga:
a. Kode 1: Ya, sama sekali tidak bisa berjalan/naik tangga, jika responden sama
sekali tidak bisa berjalan/naik tangga kecuali ada orang lain yang membantu,
contohnya orang yang hanya bisa terbaring ditempat tidur.
b. Kode 2: Ya, banyak kesulitan, jika responden hanya bisa berjalan/naik tangga
menggunakan alat bantu dan/atau bantuan orang lain, contohnya orang yang masih
bisa dipapah untuk berjalan/naik tangga atau menggunakan kursi roda tetapi harus
didorong orang lain, bisa mengendarai/menggerakkan kursi roda sendiri, memakai alat
bantu jalan (misal penyangga/kruk/tongkat) sendiri dan dituntun orang lain.
c. Kode 3: Ya, sedikit kesulitan, jika masih bisa berjalan/naik tangga tanpa
memakai/membutuhkan alat bantu meskipun mengalami kesulitan.

Sakernas Februari 2023 89 Pedoman Pencacahan


d. Kode 4: Tidak mengalami kesulitan, jika tidak mengalami kesulitan berjalan/naik
tangga.

Nomor 8.d: Apakah (NAMA) mengalami kesulitan/gangguan menggunakan/


menggerakkan tangan/jari?
Tanyakan apakah responden mengalami kesulitan dalam mengambil/menggenggam/
memungut sesuatu menggunakan tangan atau jemari tangannya.
Tingkat kesulitan/gangguan menggunakan atau menggerakkan tangan/jari:
a. Kode 5: Ya, sama sekali tidak bisa menggunakan/menggerakkan tangan/jari,
jika kedua tangan responden sama sekali tidak dapat digunakan untuk
mengambil/menggenggam/ memungut sesuatu. Misalnya tidak mempunyai kedua
belah tangan.
b. Kode 6: Ya, banyak kesulitan, jika responden mengalami banyak kesulitan dalam
mengambil/menggenggam/memungut sesuatu dengan salah satu tangan. Misalnya
hanya mempunyai satu tangan, atau tidak mempunyai ibu jari di kedua tangan.
c. Kode 7: Ya, sedikit kesulitan, jika responden mengalami sedikit kesulitan dalam
mengambil/menggenggam/memungut sesuatu baik dengan satu ataupun kedua
tangan. Kedua tangan bisa digunakan namun tidak maksimal, misalnya tidak ada jari
manis dan jari kelingking.
d. Kode 8: Tidak mengalami kesulitan, jika responden tidak mengalami kesulitan
dalam mengambil/menggenggam/ memungut sesuatu baik dengan satu ataupun
kedua tangan.

Nomor 8.e: Apakah (NAMA) mengalami kesulitan/gangguan dalam berbicara


dan/atau memahami/berkomunikasi dengan orang lain?
Komunikasi adalah interaksi yang berupa percakapan yang dapat dipahami oleh orang
lain dan memahami percakapan orang lain.
Gangguan Komunikasi adalah situasi dimana seseorang mengalami gangguan atau
kesulitan dalam memahami perkataan orang lain dan juga sebaliknya perkataannya sulit
dipahami orang lain. Termasuk gangguan komunikasi adalah yang diakibatkan oleh
gangguan berbicara dan/atau mendengar, tuna wicara, sengau/gagap/pelo, tuna rungu,
gangguan jiwa/mental, gangguan koordinasi sensorik dan motorik (cerebral palsy),
gangguan intelektual (tuna grahita/down syndrome/retardasi mental), gangguan
emosi/perilaku (autis), atau gangguan lainnya yang menyebabkan kesulitan dalam
memahami atau dipahami perkataannya.

Sakernas Februari 2023 90 Pedoman Pencacahan


Tingkat kesulitan/gangguan dalam berkomunikasi:
a. Kode 1: Ya, sama sekali tidak bisa memahami/dipahami/berkomunikasi, jika
responden tidak dapat memahami perkataan orang lain atau perkataannya sulit
dipahami orang lain atau bahkan tidak dapat berkomunikasi sama sekali.
b. Kode 2: Ya, banyak mengalami kesulitan, jika responden tidak dapat mendengar
dengan jelas dan sulit memahami suara lawan bicara meskipun sudah dikatakan
dengan suara yang keras misalnya penderita tuna rungu atau jika responden
mengeluarkan suara berupa kata bermakna namun tidak terucap dengan jelas dan
sangat sulit dipahami oleh lawan bicara walaupun dengan upaya yang keras.
Termasuk orang yang mengeluarkan suara bermakna tapi tidak ada lawan bicara
yang mengerti.
c. Kode 3: Ya, sedikit mengalami kesulitan
1. Jika responden tidak dapat langsung menangkap makna dari perkataan lawan
bicara, perlu sedikit upaya untuk memahami lawan bicara, atau.
2. Jika responden dapat mengeluarkan suara berupa kata bermakna namun tidak
terucap dengan jelas dan masih mudah dipahami. Contoh: gagap ringan, bibir
sumbing, strok ringan.
d. Kode 4: Tidak mengalami kesulitan, jika responden dapat mengeluarkan suara
dalam bentuk kata bermakna yang dapat dipahami lawan bicara, misalnya anak
memanggil ibunya “Mama”.

Nomor 8.f: Apakah (NAMA) mengalami kesulitan/gangguan lainnya? (misalnya:


kesulitan mengingat/berkonsentrasi, mengurus diri, gangguan perilaku/emosional, dan
lain-lain).

Gangguan/kesulitan lainnya misalnya gangguan/kesulitan mengingat atau


berkonsentrasi, gangguan/kesulitan perilaku dan atau emosional, gangguan/kesulitan
mengurus diri sendiri (seperti mandi, makan, berpakaian, buang air besar, buang air
kecil), dan gangguan lainnya.

Jika responden mengalami lebih dari satu kesulitan/gangguan dengan tingkat kesulitan
yang berbeda, maka yang dicatat adalah kesulitan/gangguan dengan tingkat
kesulitan/gangguan tertinggi.

Mengingat adalah kemampuan seseorang untuk memanggil kembali ingatannya tentang


sesuatu yang dialaminya di masa lalu. Pada anak-anak, pendekatan mengingat bisa
ditujukan pada kemampuannya mengingat pelajaran di sekolah. Konsentrasi adalah

Sakernas Februari 2023 91 Pedoman Pencacahan


kemampuan seseorang untuk tetap fokus pada satu tugas hingga tugas tersebut selesai
tanpa terganggu dengan hal-hal lain.
Gangguan mengingat adalah situasi dimana seseorang mengalami masalah dalam
mengingat kembali hal-hal yang telah terjadi baik masa lalu maupun yang baru saja
terjadi.
Gangguan konsentrasi adalah situasi dimana seseorang mengalami masalah dalam
mencurahkan perhatian untuk menyelesaikan beban tugasnya akibat kemampuan
mentalnya terganggu.
Gangguan mengingat/konsentrasi adalah jenis disabilitas yang sering kali tidak terlihat
secara kasatmata atau disembunyikan oleh anggota rumah tangganya yang lain. Oleh
karena itu, petugas harus berhati-hati dalam menanyakan pertanyaan ini, jangan sampai
menyinggung perasaan responden. Petugas juga harus melakukan probing untuk
mendapatkan jawaban responden yang akurat.
Contoh probing untuk mengetahui tingkat kesulitan mengingat:
1. Sering kali mengalami kesulitan (tidak bisa mengingat memori jangka pendek); “Tadi
pagi sarapan apa?”
2. Sedikit mengalami kesulitan; “Anaknya berapa orang? Namanya siapa saja?” Tingkat
kesulitan mengingat atau konsentrasi dapat dilihat pada tabel di bawah:

Kode Tingkat Kesulitan Mengingat Konsentrasi


(1) (2) (3) (4)
Tidak bisa mengingat
Selalu tidak bisa fokus pada
Ya, selalu memori jangka panjang
hal tertentu seperti membaca,
5 mengalami dan pendek. Contoh:
menghitung angka dan
kesulitan/gangguan amnesia, lupa nama
mempelajari sesuatu.
dan umur sendiri.
Tidak bisa mengingat
Ya, seringkali memori jangka pendek
Seringkali tidak bisa fokus/
6 mengalami (misal kejadian
tidak dapat berkonsentrasi.
kesulitan/gangguan beberapa jam yang
lalu).
Tidak dapat berkonsentrasi
Ya, sedikit Tidak dapat mengingat
pada penyelesaian pekerjaan
7 mengalami memori jangka
tertentu dan berpindah pada
kesulitan/gangguan panjang.
pekerjaan lainnya.
Responden dapat
Tidak mengalami Responden dapat
8 mengingat semua hal
kesulitan/gangguan berkonsentrasi dengan baik.
penting.

Mengurus diri sendiri adalah kemampuan seseorang untuk merawat kesehatan diri
dimulai mandi, makan, berpakaian, buang air besar (BAB), buang air kecil (BAK) tanpa
bantuan orang lain. Kesulitan mengurus diri sendiri dapat disebabkan karena adanya
gangguan/keterbatasan fungsi fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik atau sebagai

Sakernas Februari 2023 92 Pedoman Pencacahan


penyandang disabilitas. Akan tetapi, tidak semua penyandang disabilitas mengalami
kesulitan/gangguan mengurus diri sendiri. Masih banyak penyandang disabilitas yang
dapat mengurus dirinya sendiri secara mandiri.
Petugas tidak boleh menyimpulkan kesulitan mengurus diri sendiri berdasarkan kondisi
disabilitas responden, melainkan tetap harus mengajukan pertanyaan ini.

Tingkat kesulitan mengurus diri sendiri:


b. Kode 5: Ya, sama sekali tidak bisa mengurus diri sendiri, jika responden hanya
bisa berbaring di tempat tidur dan segala sesuatunya perlu dibantu oleh orang lain.
c. Kode 6: Ya, banyak/seringkali mengalami kesulitan, jika responden selalu dibantu
oleh pendamping akan tetapi responden bisa bergerak dari satu tempat ketempat
lainnya. Misalnya, untuk ke kamar mandi responden perlu dibantu oleh
pendampingnya dan tidak dapat membersihkan diri sendiri.
d. Kode 7: Ya, sedikit mengalami kesulitan, jika responden kadang-kadang dibantu
oleh pendamping.
e. Kode 8: Tidak mengalami kesulitan, jika responden dapat melakukan aktivitas
sehari-hari secara mandiri.
Penjelasan:
Petugas harus berhati-hati dalam menentukan kesulitan mengurus diri sendiri pada
responden yang masih kecil (misalnya balita atau anak-anak). Responden yang masih
kecil biasanya masih membutuhkan orang tua atau orang lain dalam mengurus dirinya
sendiri. Jika secara secara fisik tidak ada kelainan dan semua fungsi organ berkembang
dengan baik, maka tidak dimasukkan mengalami kesulitan dalam mengurus diri sendiri.

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

Emosi adalah reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai
contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara
fisiologi terlihat tertawa, sedangkan emosi sedih mendorong seseorang berperilaku
menangis.

Gangguan perilaku dan/atau emosional adalah kesulitan atau ketidakmampuan


seseorang dalam mengontrol perilaku dan/atau emosi yang merugikan diri sendiri dan
orang lain. Contohnya: menyakiti diri sendiri dan mengganggu orang lain.

Gangguan perilaku dan/atau emosional juga merupakan jenis disabilitas yang tidak
terlihat secara kasatmata karena seringkali disembunyikan oleh lingkungannya. Oleh
karena itu, petugas harus berhati-hati dalam menanyakan pertanyaan ini jangan sampai
menyinggung perasaan responden. Petugas dapat melakukan probing menggunakan

Sakernas Februari 2023 93 Pedoman Pencacahan


beberapa pendekatan ciri dan jenis gangguan perilaku dan/atau emosi.

Jenis kesulitan dalam mengendalikan perilaku dan/atau emosi:

a. Hiperaktif, yaitu gangguan tingkah laku yang tidak biasa yang sangat aktif
(berlebihan) dibandingkan dengan orang lain/anak lain di sekitarnya. Gejala utama
biasanya ditandai dengan ketidakmampuan memusatkan perhatian.
b. Depresi, yaitu suatu perasaan sedih/tertekan yang berlebihan yang berakibat pada
kesulitan berinteraksi pada orang lain.
c. Gangguan jiwa (psikologis/skizofrenia/halusinasi), yaitu gejala-gejala yang bagi
sebagian orang dipandang aneh bahkan menakutkan, mulai dari berhalusinasi,
marah-marah, hingga berbicara sendiri. Pembawaannya pun lebih agresif karena
lebih curiga kepada orang-orang di sekitarnya. Contoh: Marah-marah atau menyakiti
orang lain atau dirinya sendiri tanpa alasan; Bipolar (nonpsikotik) merupakan
gangguan emosi naik-turun yang ekstrem yang terjadi terus menerus dan kadang
membayakan diri sendiri.
d. Autis, yaitu gangguan perkembangan berkomunikasi, berinteraksi sosial dan
hidup/fokus (mengasingkan diri sendiri) dalam dunianya sendiri. Untuk usia anak-
anak, gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan ditandai dengan kesulitan
dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku terbatas, berulang-ulang dan
karakter stereotipe. Gejala autis dapat muncul pada 3 tahun pertama sejak kelahiran
sang anak. Gejala autis dapat dideteksi mulai dari sejak anak lahir hingga menjelang
usia 3 tahun.
e. Lainnya, jika responden mengalami gangguan perilaku dan atau emosi selain yang
disebutkan di atas.

EMOSI TIDAK SAMA DENGAN MARAH

Tingkat kesulitan gangguan perilaku dan/atau emosi:


a. Kode 5: Ya, selalu mengalami gangguan, responden selalu mengalami gangguan
dalam mengendalikan perilaku maupun emosinya sehingga responden sama sekali
tidak dapat diajak berinteraksi. Contoh: responden selalu merasa khawatir, sedih,
atau gelisah, menendang, menggigit, memukul, atau menyakiti orang lain tanpa
alasan yang jelas (depresi berat).

b. Kode 6: Ya, seringkali mengalami gangguan, responden seringkali mengalami


gangguan dalam mengendalikan perilaku maupun emosinya sehingga responden
seringkali tidak dapat diajak berinteraksi. Contoh: responden sering merasa khawatir,
sedih, atau gelisah, menendang, menggigit, memukul, atau menyakiti orang lain
tanpa alasan yang jelas.

Sakernas Februari 2023 94 Pedoman Pencacahan


c. Kode 7: Ya, sedikit mengalami gangguan, responden kadang-kadang mengalami
gangguan dalam mengendalikan perilaku maupun emosinya. Responden lebih
sering bisa diajak berinteraksi.

d. Kode 8: Tidak mengalami gangguan, jika responden dalam kehidupan sehari-hari


memiliki tingkat emosi atau berperilaku normal, dapat mengontrol diri.

Nomor 9.a s/d 9.c


Pertanyaan 9.a s/d 9.c bertujuan untuk memperoleh informasi kegiatan bekerja yang
dilakukan penduduk usia kerja dalam kurun waktu seminggu terakhir.
Seminggu terakhir adalah jangka waktu 7 hari berturut-turut yang berakhir sehari
sebelum tanggal pencacahan. Misalnya, pencacahan Sakernas Februari 2023 dilakukan
tanggal 18 Februari 2023 maka yang dimaksud seminggu terakhir adalah dari tanggal 11
Februari sampai dengan 17 Februari 2023.

Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau


membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam
dalam seminggu terakhir. Bekerja selama satu jam tersebut boleh dilakukan baik secara
berturut-turut/tidak terputus maupun kumulatif satu jam dalam seminggu.

Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji/pendapatan bagi karyawan/


pegawai/pekerja dan hasil usaha berupa sewa, bunga, atau keuntungan, baik berupa
uang atau barang bagi pengusaha.
Jika seseorang melakukan pekerjaan tetapi tidak bermaksud memperoleh atau
membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan maka dianggap tidak bekerja.

Penjelasan:
a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan ekonomi
yang menghasilkan barang atau jasa.
b. Seseorang yang bekerja pada suatu instansi/lembaga/institusi, bekerja pada usaha
perorangan/rumah tangga, maupun berusaha sendiri tetapi pada seminggu terakhir
sementara tidak bekerja dan memanfaatkan profesinya tersebut untuk keperluan
rumah tangga sendiri dikategorikan sementara tidak bekerja.
Contoh:
• Dokter yang biasanya bekerja di rumah sakit tetapi seminggu terakhir sementara
sedang tidak bekerja di rumah sakit karena mengobati anggota rumah tangga
sendiri,

Sakernas Februari 2023 95 Pedoman Pencacahan


• Tukang bangunan yang biasanya bekerja pada orang lain tetapi seminggu terakhir
sementara sedang tidak bekerja dan memperbaiki rumah sendiri,
• Tukang jahit yang biasanya menjahit pakaian dengan mendapatkan upah namun
seminggu terakhir sementara tidak bekerja dan menjahit pakaian sendiri.
c. Anggota rumah tangga yang membantu melaksanakan pekerjaan kepala rumah
tangga atau anggota rumah tangga yang lain minimal satu jam dalam seminggu,
misalnya di sawah, ladang, warung/toko, dan sebagainya dianggap bekerja walaupun
tidak menerima upah/gaji/pendapatan.
d. Petani yang membudidayakan tanaman pokok, yaitu padi, jagung, sagu dan/atau
palawija yang sebagian besar hasilnya digunakan sendiri termasuk bekerja. Nelayan,
peternak, pemburu, penangkap, pengumpul hasil pertanian yang sebagian besar
hasilnya digunakan sendiri tidak termasuk bekerja dan tidak termasuk sementara
tidak bekerja.
e. Pekerja serabutan/bebas baik yang bekerja di sektor pertanian maupun nonpertanian
yang sedang menunggu pekerjaan, dianggap tidak bekerja.
f. Seseorang yang mengusahakan persewaan mesin/alat pertanian, mesin industri,
peralatan pesta, alat pengangkutan, dan sebagainya dikategorikan bekerja.
g. Pembantu rumah tangga baik sebagai anggota rumah tangga majikannya maupun
bukan anggota rumah tangga majikannya dikategorikan bekerja.
h. Seseorang yang menyewakan tanah pertanian kepada orang lain secara bagi hasil,
bila ia menanggung risiko (ada keterlibatan biaya produksi) dan turut mengelola atas
usaha pertanian tersebut dikategorikan bekerja.
i. Seorang petinju atau penyanyi profesional yang sedang latihan dalam rangka
profesinya dikategorikan bekerja.

9.a: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) bekerja paling sedikit satu jam?
(Bekerja adalah melakukan kegiatan untuk memperoleh pendapatan/penghasilan yang
dilakukan paling sedikit 1 jam dalam seminggu).
Jika jawaban berkode 1 (Ya) maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 12.a.

9.b: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) melakukan kegiatan untuk


memperoleh penghasilan/pendapatan/uang?
Kegiatan yang dimaksud adalah usaha atau kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Jika pertanyaan nomor 9.a berkode 2 (TIDAK)
maka akan ada pertanyaan lanjutan 9.b, yang dimaksudkan untuk menjaring informasi
dari penduduk yang berwirausaha (berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap

Sakernas Februari 2023 96 Pedoman Pencacahan


dan berusaha dibantu buruh tetap). Jika jawaban berkode 1 (YA) maka lanjutkan ke
pertanyaan nomor 12.a.

9.c: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) membantu kegiatan usaha atau
pekerjaan keluarga/orang lain? (Dilakukan baik dibayar maupun tidak dibayar,
misalnya membantu orang tua jaga warung, membantu orang tua bertani, atau membantu
pekerjaan keluarga/orang lainnya)
Pertanyaan ini ditanyakan jika 9.a dan 9.b berkode 2 (TIDAK). Pertanyaan ini sebagai
saringan kegiatan bekerja untuk mereka yang berstatus pekerja keluarga/tidak dibayar.
Jika jawaban berkode 1 (Ya) maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 12.a.

Nomor 10 dan 11
Pertanyaan ini ditanyakan jika nomor 9.a. s/d 9.c. berkode 2 (TIDAK), bertujuan untuk
menangkap informasi penduduk yang sementara tidak bekerja dalam waktu seminggu
terakhir.

Nomor 10: Apakah (NAMA) sebenarnya memiliki pekerjaan/kegiatan usaha, tetapi


seminggu terakhir sedang tidak bekerja/tidak menjalankan usaha tersebut?
Jika pertanyaan Nomor 10 berkode 1 (YA) informasi mengenai pekerjaan utama diisikan
keterangan mengenai pekerjaan yang sementara ditinggalkan responden.
Dikategorikan mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah mereka yang
mempunyai pekerjaan/usaha tetapi selama seminggu terakhir tidak bekerja karena suatu
sebab seperti sakit, cuti, menunggu panen, tugas belajar, atau mogok kerja.
Jika nomor 10 berkode 2, maka lanjutkan ke nomor 31.a.

Penjelasan:
1) Untuk responden yang berusaha

⮚ Jika tidak bekerja ≤ 3 bulan namun masih memiliki keterikatan dengan usahanya
itu, maka dianggap sementara tidak bekerja.
⮚ Jika sudah tidak bekerja lebih dari 3 bulan maka dianggap sudah berhenti
bekerja, walaupun masih terikat dengan usahanya.
2) Untuk responden yang bekerja sebagai buruh

⮚ Jika tidak bekerja ≤ 3 bulan namun masih memiliki keterikatan dengan pekerjaan
itu, maka dianggap sementara tidak bekerja.
⮚ Jika sudah tidak bekerja lebih dari 3 bulan maka dianggap sudah berhenti
bekerja, namun jika masih menerima penghasilan dari pekerjaan tersebut maka
dianggap sementara tidak bekerja.

Sakernas Februari 2023 97 Pedoman Pencacahan


3) Responden pekerja bebas dan pekerja keluarga tidak boleh sementara tidak
bekerja.

Contoh sementara tidak bekerja:


a. Pekerja profesional (mempunyai keahlian tertentu/khusus) yang sedang tidak bekerja
karena sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya, seperti: dalang, artis, akupuntur,
penyanyi komersial dan lain-lain.
b. Pekerja tetap, pegawai pemerintah atau swasta yang sedang tidak bekerja karena cuti,
sakit, mangkir, mogok kerja, cuti karena sedang sekolah dinas/beasiswa dari kantor,
atau diistirahatkan sementara karena perusahaan berhenti kegiatannya sementara,
misalnya karena kerusakan mesin, bahan baku tidak tersedia, dan sebagainya.
Termasuk juga buruh/pegawai yang dirumahkan lebih dari 3 bulan karena
perusahaannya terdampak COVID-19, namun buruh tersebut masih mendapat gaji.
c. Petani yang mengusahakan tanah pertanian sedang tidak bekerja karena alasan sakit
atau menunggu pekerjaan berikutnya seperti menunggu panen atau musim hujan
untuk menggarap sawah.
d. Seseorang yang mengusahakan penyewaan kamar kos dan biasanya secara rutin
melakukan aktivitas mengurus usaha kosnya, tetapi seminggu terakhir tidak
melakukan kegiatan apapun terkait penyewaan kamar/rumah kos maka dianggap
sementara tidak bekerja. Namun jika pemilik kos tidak pernah melakukan aktivitas
yang berkaitan dengan usahanya, maka dianggap tidak bekerja.
e. Dokter yang biasanya bekerja di rumah sakit tetapi seminggu terakhir sementara
sedang tidak bekerja di rumah sakit karena mengobati anggota rumah tangga sendiri.
Keterangan mengenai karakteristik pekerjaan utamanya (KBLI/KBJI/jam
kerja/instutisi/dll) mengikuti pekerjaan dokter tersebut di rumah sakit.

Nomor 11.a: Apakah alasan utama (NAMA) sementara tidak bekerja selama
seminggu terakhir? (Pilih salah satu alasan utama)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi alasan utama seseorang
sementara tidak bekerja selama seminggu terakhir.
1. Cuti: alasan bagi seseorang yang sedang libur karena sedang ada cuti bersama, cuti
tahunan, cuti melahirkan, dan cuti lainnya.
2. Sakit/alasan kesehatan: alasan bagi seseorang yang sedang sakit atau alasan terkait
kesehatan.
3. Aturan waktu kerja/sistem shift: alasan bagi seseorang yang sementara tidak
bekerja seminggu terakhir disebabkan oleh sistem aturan waktu kerja yang ditetapkan
oleh perusahaan/instansi tempat kerja.

Sakernas Februari 2023 98 Pedoman Pencacahan


Contoh: Pekerja di pertambangan yang bekerja selama 10 minggu berturut-turut dan
selama 2 minggu berturut-turut istirahat/libur.
4. Sedang sekolah/kuliah/tugas belajar: alasan bagi seseorang yang sementara tidak
bekerja seminggu terakhir karena sedang sekolah atau kuliah atau tugas belajar dan
tetap mendapatkan gaji dari pemberi kerja. Termasuk dalam kategori ini adalah
seseorang yang sedang mengikuti pelatihan/training yang bukan dalam rangka
bekerja.
Contoh:

a. Pak Yadi adalah seorang PNS yang sedang menempuh pendidikan S2.
b. Bu Sella adalah karyawati Hotel Markur. Beberapa minggu ini ditugaskan untuk
mengikuti short course public speaking di Singapura.
c. Pak Hendra adalah pengusaha bengkel. Seminggu yang lalu tidak bekerja di
bengkel karena sedang mengikuti pelatihan merakit motor listrik.
d. Bu Wati adalah PNS yang sedang mengikuti diklat pimpinan selama 1 bulan di
pusat pelatihan, sehingga tidak mengerjakan pekerjaannya di kantor.
Catatan:
Jika seorang pegawai BPS sedang mengikuti pelatihan suatu survei, maka tetap
dianggap bekerja (bukan sementara tidak bekerja), karena pelatihan itu dilakukan
dalam rangka bekerja.
5. Pemogokan kerja: alasan bagi seseorang yang sedang mogok kerja.
Contoh: Pak Budi bersama teman-temannya menuntut kenaikan gaji dan melakukan
aksi protes dengan mogok kerja. Sudah seminggu ini Pak Budi melakukan
pemogokan kerja. Dalam kasus ini maka Pak Budi masuk kategori
sementara tidak bekerja dengan alasan pemogokan kerja.
6. Penurunan aktivitas ekonomi (penurunan permintaan pasar/jumlah pesanan,
dirumahkan oleh pemberi kerja): alasan bagi seseorang yang disebabkan oleh
menurunnya aktivitas ekonomi di tempat kerja yang dapat disebabkan oleh terjadinya
penurunan permintaan dari konsumen/pasar. Termasuk dalam kategori ini adalah
alasan sementara tidak bekerja karena sedang sepi pelanggan maupun tidak ada
pesanan.
Contoh: Bu Ratna biasanya membuat kue bolu sesuai pesanan orang. Selama
seminggu terakhir bu Ratna tidak menerima pesanan dari mana pun,
sehingga bu Ratna tidak bekerja. Dalam kasus ini bu Ratna dikategorikan
sementara tidak bekerja karena alasan penurunan permintaan pasar/jumlah
pesanan.

Sakernas Februari 2023 99 Pedoman Pencacahan


7. Penangguhan kerja (cuaca buruk, kekurangan bahan baku, pergantian musim,
menunggu panen, dan lain-lain): alasan bagi seseorang di mana
usaha/perusahaan/tempat kerja sementara berhenti beroperasi disebabkan berbagai
hal seperti: cuaca buruk, kekurangan pasokan bahan baku, pergantian musim,
kerusakan listrik, gangguan pada perangkat informasi, komunikasi dan lain-lain.
Contoh: Mardi bekerja sebagai buruh di pabrik tempe. Selama seminggu terakhir
kedelai langka di pasaran, sehingga pabrik tempe tempat Pak Mardi bekerja
tutup sementara. Dalam kasus ini Pak Mardi masuk kategori sementara
tidak bekerja dengan alasan penangguhan kerja.
8. Takut terinfeksi Corona/COVID-19: alasan seseorang sementara tidak bekerja
karena takut/khawatir terinfeksi COVID-19.
9. Social/physical distancing, karantina mandiri, Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Mikro (PPKM): alasan sementara tidak bekerja karena adanya anjuran
social/physical distancing, karena sedang melakukan karantina mandiri, atau karena
adanya kebijakan PPKM. PPKM adalah peraturan yang diterbitkan untuk
mengendalikan penularan COVID-19 di bebagai daerah. Pengendalian dapat
dilakukan di level terkecil (mikro) yakni RT/RW atau desa dan kelurahan. Pembatasan
tersebut meliputi pembatasan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan
keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat umum, pembatasan kegiatan sosial
budaya, pembatasan moda transportasi, dan pembatasan lainnya.
10. Selain alasan di atas, tuliskan: Alasan seseorang sementara tidak bekerja selain
dari alasan-alasan yang telah disebutkan diatas.
Contoh: Pekerja yang sedang malas bekerja, sedang punya banyak uang, pemilik
perusahaan yang sedang berlibur, sedang menghadiri acara adat, ada bencana alam,
sedang melakukan konstruksi atau renovasi di tempat kerja atau rumah, ada anggota
keluarga yang sakit atau ada keperluan lain. Tuliskan dengan jelas alasan responden
pada tempat yang telah disediakan. Jika jawaban responden sudah terdapat pada
kategori 1 s.d 9 maka tidak diperbolehkan ditulis pada pilihan ini.

Jika responden menyatakan lebih dari satu alasan, tanyakan alasan yang utama. Jika
jawaban responden berkode 4, 8, atau 9, maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 11.c.

Nomor 11.b: Apakah alasan tersebut terkait dengan pandemi Corona/COVID-19?


Jika jawaban responden pada pertanyaan 11.b berkode selain 4, 8 atau 9 maka
ditanyakan apakah alasan tersebut terkait dengan COVID-19.

Sakernas Februari 2023 100 Pedoman Pencacahan


Nomor 11.c: Apakah (NAMA) tetap memperoleh penghasilan/gaji/upah selama
periode sementara tidak bekerja?
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi apakah seseorang masih
memperoleh penghasilan/gaji/upah meskipun seminggu terakhir ia tidak bekerja
sebagaimana biasanya.

Rincian 11.d: Sudah berapa lama (NAMA) sementara tidak bekerja?


Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi lamanya seseorang sementara tidak
bekerja. Batasan lamanya sementara tidak bekerja adalah 3 (tiga) bulan. Bila
jawabannya berkode 1 (0-3 bulan), lanjutkan ke Nomor 12.a.

Nomor 11.e: Apakah ada jaminan (NAMA) kembali bekerja pada unit usaha/tempat
kerja sekarang?
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang jaminan yang dimiliki
seseorang yang sementara tidak bekerja untuk kembali ke unit usaha/perusahaan yang
sama.
Contoh:
a. Seorang PNS yang sementara tidak bekerja karena sedang tugas belajar, tetap ada
jaminan untuk kembali ke tempat kerjanya setelah selesai studinya.
b. Pak Mardi bekerja di pabrik tempe, saat ini sedang sementara tidak bekerja karena
langkanya kedelai yang menjadi bahan baku tempe. Oleh pemilik pabrik tempe, Pak
Mardi dijanjikan akan bekerja kembali setelah bahan baku kedelai kembali tersedia.

PERTANYAAN NOMOR 12.a s/d 27.c BERKAITAN DENGAN PEKERJAAN UTAMA (NAMA).
DITANYAKAN JIKA NOMOR 9.a s/d 9.c SALAH SATU BERKODE 1 ATAU NOMOR 10
BERKODE 1.
(Jika memiliki satu pekerjaan maka isikan informasi mengenai pekerjaan tersebut. Bila
dalam seminggu terakhir memiliki lebih dari satu pekerjaan, maka isikan informasi
mengenai pekerjaan yang menggunakan waktu terbanyak. Bila waktu yang digunakan
sama, isikan informasi mengenai pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar.
Apabila dalam seminggu terakhir sedang sementara tidak bekerja (No.10 = 1) maka
isikan informasi mengenai pekerjaan yang sementara ditinggalkan tersebut)

Pertanyaan nomor 12.a s/d 12.c bertujuan untuk menangkap informasi mengenai
lapangan pekerjaan dan jenis/jabatan dalam pekerjaan utama.

Nomor 12.a: Apa yang dikerjakan (NAMA) di tempat kerja? (Contoh: mencangkul dan
mencabut rumput; mengemudi ojek motor; menjual bubur ayam keliling; melakukan
pekerjaan tukang bangunan; mengajar les piano; staf tata usaha dll)

Sakernas Februari 2023 101 Pedoman Pencacahan


Pertanyaan ini untuk mengidentifikasi lapangan dan jenis pekerjaan responden.
Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau
ditugaskan kepada seseorang atau apa yang dilakukan di tempat bekerjanya. Apa yang
dilakukan oleh responden di tempat kerja harus ditulis selengkap-lengkapnya untuk
memudahkan pengodean.
Gunakanlah istilah dalam Bahasa Indonesia, jangan menggunakan istilah daerah seperti
bawon, matun, dan sebagainya.

Pengisian harus selengkap-lengkapnya. Umumnya terdiri dari nama jabatan


(spesifik) dan/atau apa yang dikerjakan. Penulisan jawaban diharapkan
dapat menghindari istilah-istilah daerah seperti bawon, matun, dsb.
.
Contoh-contoh penulisan

Penulisan yang salah Penulisan yang benar


Petani padi Pemilik, pembajak dan penebar benih padi
Pemilik, melayani pembeli, dan berbelanja
Penjual pakaian di toko
barang dagangan
- Operator mesin pengolah kayu
Operator mesin
- Operator mesin produk barang dari karet
- Tukang tenun, rajut
Tukang pembuat tekstil - Tukang jahit, pembuat pakaian
- Pembuat pakaian dari bulu
- Manajer bagian pertanian
Manajer bagian produksi - Manajer bagian hotel
- Manajer bagian jasa profesional perusahaan
- Manajer umum usaha industri pengolahan
Manajer umum
- Manajer umum usaha transportasi

- Teknisi teknik sipil


Teknisi teknik
- Teknisi teknik kimia

- Juru tata usaha akuntansi


Juru tata usaha - Juru tata usaha pergudangan
- Juru tata usaha perpustakaan
- Supervisor konstruksi gedung
Supervisor - Supervisor perawatan sumur minyak
- Foreman pekerjaan jalan
- Perwira POLRI
Polisi
- Bintara POLRI

Nomor 12.b: Apa yang diproduksi/dihasilkan/dijual/dilayani dari pekerjaan/kegiatan


usaha (NAMA)? (Contoh: padi, meja/kursi kayu, jasa angkutan penumpang, jasa
pendidikan, jasa pemerintahan, jasa konstruksi, dll)
Pertanyaan ini untuk menanyakan output yang dihasilkan dari tempat kerja. Informasi ini
akan berguna bagi PML untuk mengidentifikasi lapangan pekerjaan responden sehingga
harus diisi sejelas mungkin.

Sakernas Februari 2023 102 Pedoman Pencacahan


Nomor 12.c: Bergerak dibidang apakah usaha/perusahaan/kantor tempat (NAMA)
bekerja? (Contoh pertanian padi di sawah milik sendiri; penyediaan makanan/minuman;
ojek online; perusahaan konstruksi; sekolah musik; dll)
Pertanyaan ini digunakan oleh PML untuk mengidentifikasi lapangan pekerjaan sehingga
harus diisi sejelas mungkin. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengisi
jawaban pertanyaan ini:
1. Hindari hanya menulis nama usaha/perusahaan/kantor. Pengecualian dapat
dilakukan pada nama yang sudah mencakup kegiatan yang dilakukan. Contoh:
Rumah Makan XYZ, SD Negeri X.
2. Bidang berupa perdagangan eceran, ditulis juga lokasi penjualan (toko, kaki lima, los
pasar, keliling, ataupun online).
3. Pada bidang pendidikan formal, jangan hanya ditulis jenjangnya saja tetapi juga
status negeri/swasta.
Lapangan usaha/pekerjaan ialah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/
perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja, atau yang dihasilkan oleh
perusahaan/kantor tempat responden bekerja.

Nomor 13.a: Apakah status pekerjaan (NAMA)?


Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam pekerjaan, terdiri dari:
1. Berusaha sendiri adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung risiko secara
ekonomis, di antaranya dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah
dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja
dibayar maupun pekerja tak dibayar. Termasuk yang sifatnya memerlukan teknologi
atau keahlian khusus.
Penjelasan:
Perusahaan yang didirikan oleh lebih dari satu orang dan tidak memiliki
buruh/pegawai maka masing-masing orang berstatus sebagai berusaha sendiri.
Contoh:
Sopir lepas (tidak mendapat gaji) dengan sistem setoran, tukang becak, tukang kayu,
tukang batu, tukang listrik, tukang pijat, tukang gali sumur, agen koran, tukang ojek
pangkalan, tukang ojek online, pedagang yang berusaha sendiri, dokter/bidan/dukun
yang buka praktek sendiri, calo tiket, calo tanah/rumah, dan lain sebagainya.
2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar adalah
bekerja atau berusaha atas risiko sendiri, dengan mempekerjakan buruh tidak
tetap/pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar.

Sakernas Februari 2023 103 Pedoman Pencacahan


Buruh/karyawan/pegawai tidak tetap adalah buruh/karyawan/pegawai yang
bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan dan hanya menerima upah
berdasarkan banyaknya waktu kerja atau volume pekerjaan yang dikerjakan.
Catatan:
Pegawai tidak tetap termasuk pegawai yang dibayar maupun yang tidak dibayar
Contoh:
a. Pengusaha warung/toko yang dibantu oleh anggota rumah tangga/pekerja tak
dibayar dan atau dibantu pegawai tidak tetap yang diberi upah berdasarkan hari
masuk kerja.
b. Pedagang keliling yang dibantu pekerja tak dibayar atau orang lain yang diberi
upah pada saat membantu saja.
c. Petani yang mengusahakan lahan pertaniannya dengan dibantu pekerja tak
dibayar. Walaupun pada waktu panen petani tersebut memberikan hasil bagi
panen (bawon), pemanen tidak dianggap sebagai buruh tetap.
3. Berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar adalah berusaha atas risiko sendiri dan
mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/karyawan/pegawai tetap dan dibayar.
Contoh:
a. Pemilik toko yang mempekerjakan satu atau lebih buruh tetap dan dibayar.
b. Pengusaha pabrik kripik singkong yang memakai buruh tetap dan dibayar.
4. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau
instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa
uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap tidak digolongkan
sebagai buruh/karyawan/pegawai, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang
dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki majikan yang sama dalam sebulan
terakhir.
5. Pekerja bebas di pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang
lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir)
di usaha pertanian baik yang berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha
rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik berupa
uang maupun barang, baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan.
Usaha pertanian meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan,
peternakan, perikanan, dan perburuan, termasuk jasa pertanian.
Majikan adalah orang atau pihak yang memberikan pekerjaan dengan pembayaran
yang disepakati.
Contoh seseorang yang berstatus sebagai majikan:
a. Seorang petani padi yang mempekerjakan buruh tani untuk mengolah sawah
dengan upah harian.

Sakernas Februari 2023 104 Pedoman Pencacahan


b. Seorang pengusaha perkebunan yang mempekerjakan beberapa orang untuk
memetik buah kelapa dengan memberikan upah.
Contoh pekerja bebas di pertanian:
Buruh panen padi, buruh cangkul sawah/ladang, buruh penyadap karet, buruh panen
udang dari tambak, buruh pemetik kopi, kelapa, cengkeh, dan sebagainya.
Catatan:
Hati-hati dengan istilah ‘buruh’ dalam sebutan pekerja bebas pertanian berbeda
dengan status buruh/karyawan/pegawai pada kode 4 sebelumnya.
6. Pekerja bebas di nonpertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang
lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir),
di usaha nonpertanian dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang
maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan.
Usaha nonpertanian adalah usaha di seluruh sektor selain sektor pertanian.
Contoh pekerja bebas nonpertanian:
Kuli-kuli di pasar, stasiun, atau tempat-tempat lainnya yang tidak mempunyai majikan
tetap, tukang cuci keliling, kuli/kenek bangunan, tukang parkir bebas, dan lainnya.

Untuk pekerja bebas pertanian dan nonpertanian, jika mempunyai


majikan tetap dalam 1 bulan, maka dianggap buruh.

7. Pekerja keluarga/tidak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu orang


lain yang bekerja dengan status berusaha (berusaha dibantu buruh tidak tetap
dan berusaha dibantu buruh tetap) baik ART atau bukan, dengan tidak mendapat
upah/gaji, baik berupa uang maupun barang.
Contoh:
a. Anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, seperti istri yang membantu
suaminya bekerja di sawah dan tidak memperoleh bayaran.
b. Membantu sanak famili atau orang lain melayani penjualan di warung dengan
tidak memperoleh bayaran.
Jika jawaban responden berkode 1 dan 2 maka lanjutkan ke pertanyaan 13.c. Jika
jawaban berkode 3 lanjutkan ke pertanyaan 13.b. Jika jawaban berkode 4, 5, atau 6
lanjutkan ke pertanyaan 15.a. Jika jawaban 7 maka lanjutkan ke pertanyaan 16.a.

Pekerja serabutan/pekerja bebas, tukang cangkul keliling, kenek bangunan, buruh tani, dan buruh
lepas lainnya serta pekerja keluarga yang sementara tidak ada pekerjaan atau tidak melakukan
kegiatan “bekerja” selama seminggu terakhir, tidak dikategorikan sebagai sementara tidak bekerja.
Jika pertanyaan nomor 10 = 1 maka pertanyaan nomor 13.a tidak boleh berkode 5 atau 6 atau 7,
dan berlaku sebaliknya.

Sakernas Februari 2023 105 Pedoman Pencacahan


Nomor 13.b: Berapa jumlah buruh/karyawan/pegawai yang dibayar?
Pertanyaan ini ditanyakan jika jawaban nomor 13.a berkode 3 (status berusaha dibantu
buruh tetap dan dibayar). Jumlah buruh/karyawan/pegawai yang dibayar tidak termasuk
pemilik dan pekerja keluarga tak dibayar. Isikan jumlah buruh/karyawan/pegawai yang
dibayar pada kotak yang tersedia, kemudian lanjutkan ke pertanyaan nomor 13.c.

Nomor 13.c: Apakah usaha (NAMA) terdaftar pada sistem perizinan?


Perizinan usaha adalah legalitas yang diberikan kepada wirausaha untuk memulai
dan/atau menjalankan usaha dan/atau kegiatannya. Pertanyaan ini ditanyakan jika
jawaban nomor 13.a berkode 1, 2, dan 3 (status berusaha sendiri, berusaha dibantu
buruh tidak dibayar, dan berusaha dibantu buruh dibayar). Surat izin usaha sangat
penting untuk legalitas suatu usaha. Surat izin usaha menunjukkan bahwa usaha tersebut
tidak fiktif. Pemerintah melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
mengharapkan kemudahan mendirikan usaha bagi masyarakat. Salah satu sektor yang
dimudahkan persyaratannya yaitu usaha mikro dan kecil. Dengan kemudahan tersebut,
pemerintah berharap perekonomian dapat tumbuh dan menciptakan lapangan kerja.

Izin usaha diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko yang merupakan aturan
pelaksanaan ketentuan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja. Salah satu Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko melalui layanan Sistem OSS. Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) adalah Perizinan Berusaha yang
diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga,
gubernur, atau bupati/wali kota kepada Pelaku Usaha melalui sistem elektronik yang
terintegrasi.

OSS digunakan dalam pengurusan izin berusaha oleh pelaku usaha dengan karakteristik
sebagai berikut:

a. Berbentuk badan usaha maupun perorangan;


b. Usaha mikro, kecil, menengah maupun besar;
c. Usaha perorangan/badan usaha baik yang baru maupun yang sudah berdiri
sebelum operasionalisasi OSS.
d. Usaha dengan modal yang seluruhnya berasal dari dalam negeri, maupun terdapat
komposisi modal asing.
NIB (Nomor Induk Berusaha) diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah pelaku usaha
melakukan pendaftaran.

Sakernas Februari 2023 106 Pedoman Pencacahan


Contoh surat izin usaha:
Nomor Induk Berusaha (NIB), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Izin Usaha Mikro Kecil
(IUMK), Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU), Surat Izin Tempat Usaha (SITU),
Surat Izin Prinsip, Surat Izin Usaha Industri (SIUI), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),
Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK), HO (Surat Izin Gangguan), Izin BPOM,
Sertifikat Laik Fungsi (SLF), Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) dan izin usaha lain.

Catatan: Pengusaha yang hanya mempunyai surat izin dari RT/RW maka tidak termasuk
memiliki surat izin usaha karena tidak terdaftar dalam sistem perizinan yang ada.
Jika responden tidak terdaftar dalam sistem perizinan usaha, lanjutkan ke pertanyaan
nomor 15.a.

Nomor 13.d: Sejak kapan usaha (NAMA) terdaftar pada sistem perizinan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi apakah responden adalah
Wirausaha Pemula atau Wirausaha Mapan. Dalam Perpres No. 2 tahun 2022 tentang
Pengembangan Kewirausahaan Nasional tahun 2021-2024, yang dimaksud dengan
Wirausaha Pemula adalah Wirausaha yang merintis usahanya menuju Wirausaha Mapan
dan usahanya telah terdaftar pada sistem perizinan berusaha terintegrasi secara
elektronik. Sedangkan Wirausaha Mapan adalah Wirausaha yang usahanya telah
berlangsung dalam jangka waktu lebih dari 42 (empat puluh dua) bulan sejak usahanya
terdaftar pada sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik dan usahanya
berkembang. Usaha yang berkembang ditandai dengan bertambahnya karyawan,
investasi, omset, atau jumlah lokasi usaha. Isikan jawaban bulan dan tahun pada kotak
yang disediakan.

Nomor 14.a: Kode KBLI


Klasifikasi lapangan usaha menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
(KBLI) 2020 berdasarkan Peraturan BPS No. 2 Tahun 2020 yang menggolongkan
kegiatan ekonomi di Indonesia berdasarkan:
1. Golongan pokok yang terdiri dari dua digit,
2. Golongan yang terdiri dari tiga digit,
3. Subgolongan yang terdiri dari empat digit, dan
4. Kelompok yang terdiri dari lima digit.
Selain penamaan kode KBLI 2020 tersebut, struktur KBLI 2020 mempunyai satu huruf
alfabet yang disebut kategori. Kategori tersebut bukan merupakan bagian dari kode KBLI
2020, tetapi kode alfabet ini dicantumkan dengan maksud untuk memudahkan di dalam
penyusunan tabulasi lapangan usaha utama di setiap negara.

Sakernas Februari 2023 107 Pedoman Pencacahan


KBLI 2020 merupakan penyempurnaan dari KBLI 2015. Penyempurnaan dilakuakn
karena terjadinya perubahan proses bisnis akibat perkembangan teknologi/digitalisasi
ataupun penyesuaian kondisi usaha lapangan. Contohnya:
● Bidang keuangan seperti restrukturisasi klasifikasi dan penyesuaian nomenklatur
pada perbankan, koperasi, pembiayaan di efek, Fintech P2P lending.
● Bidang teknologi seperti pemrograman blockchain, pemrograman kecerdasan
artifisial, penyediaan identitas digital, penyediaan sertifikat elektronik, konsultasi IoT.
● Bidang konten kreatif seperti pembuatan konten Augmented Reality/Virtual Reality;
desain konten kreatif seperti film, animasi, game; Penulisan konten kreatif.
● Bidang pendidikan seperti Satuan Pendidikan Kerjasama; pendidikan keagamaan,
pesantren.
● Penyederhanaan klasifikasi hotel berbintang.
● Kegiatan penangkapan ikan sesuai referensi alat ISSCFG dan apendiks CITES.
● Usaha kelistrikan yang terintegrasi mulai dari pembangkitan sampai dengan
penjualan.
● Industri batu baterai kendaraan.
● Aktivitas sertifikasi personel/profesional, aktivitas pelatihan kerja.
● Pengumpulan dana sosial.
● Pengelolaan sampah dan limbah.
Penentuan KBLI berdasarkan informasi dari jawaban pertanyaan 12.a, 12.b, dan 12.c.
Contoh pengisian kode KBLI:
12.a: Apa yang 12.b: Apa yang 12.c: Bergerak
No Kode KBLI
dikerjakan diproduksi di bidang apa
Menanam Pertanian 01150
1 Tembakau basah
tembakau tembakau (Perkebunan Tembakau)
Mengantarkan
penumpang dan Angkutan ojek 49424
2 Jasa ojek online
mengantarkan online (Angkutan ojek motor)
barang
Mengemudi truk Perkebunan 01262
3 Jasa angkutan
kelapa sawit kelapa sawit (Perkebunan kelapa sawit)
74141 (Aktivitas Desain
Pembuatan
Desainer karakter Konten film Khusus Film, Video,
4 konten film
animasi animasi Program TV, Animasi dan
animasi
Komik)
Jasa 38110
Mengumpulkan Pengumpulan
5 pengumpulan (Pengumpulan limbah dan
besi/baja bekas besi/baja bekas
besi/baja bekas sampah tidak berbahaya)

Nomor 14.b: Kode KBJI


Klasifikasi jenis pekerjaan dalam Sakernas Februari 2023 ini menggunakan Klasifikasi
Baku Jabatan Indonesia (KBJI) 2014. Struktur KBJI 2014 memiliki 5 (lima) tingkat, yang
terdiri dari 6 digit kode, yaitu sebagai berikut:
1. Golongan Pokok (tingkat pertama) yang terdiri satu digit,

Sakernas Februari 2023 108 Pedoman Pencacahan


2. Subgolongan Pokok (tingkat kedua) yang terdiri dari dua digit,
3. Golongan (tingkat ketiga) yang terdiri dari tiga digit,
4. Subgolongan (tingkat keempat) yang terdiri dari empat digit, dan
5. Jabatan (tingkat kelima) yang terdiri dari enam digit.

Untuk keperluan analisis dan operasional lapangan, Sakernas Februari 2023


menggunakan struktur KBJI hingga 4 (empat) digit. Kriteria utama untuk
mengklasifikasikan jenis jabatan dalam Golongan Pokok adalah tingkat keahlian.
Sedangkan untuk Subgolongan Pokok, Golongan, Subgolongan, dan Jenis jabatan
dibedakan berdasarkan kriteria spesialisasi keahlian dengan interpretasi secara luwes.
Pada tingkatan yang sangat rinci (Jenis jabatan), untuk beberapa kelompok jenis jabatan
hanya dibedakan menurut tingkat keahliannya.

Penentuan kode KBJI berdasarkan informasi dari jawaban pertanyaan 12.a dan 13.a.
No Pertanyaan 12.a: Apa Pertanyaan 13.a: Status Kode KBJI
yang dikerjakan pekerjaan
6111 (Pekerja pertanian
Membajak sawah, Berusaha sendiri
1 tanaman pangan dan
menebar benih padi (kode 1)
tanaman semusim)
Membajak sawah, Pekerja bebas di pertanian
2 9211 (buruh pertanian)
menebar benih padi (kode 5)

Mengoperasikan mesin Buruh/karyawan/pegawai 8172 (Operator mesin


3
pengolah kayu (kode 4) pengolahan kayu)

Berusaha sendiri 7533 (Tukang Jahit,


4 Menjahit pakaian
(kode 1) Penyulam, Dan YBDI

Contoh untuk menentukan lapangan usaha/pekerjaan, jenis pekerjaan, dan status


pekerjaan adalah sebagai berikut:
Edi, Mita, Beny, Rano, dan Ramli bekerja pada perusahaan industri sepatu olah raga milik
Ibu Dian. Edi mengawasi tukang-tukang yang membuat sepatu, Mita sebagai juru ketik,
Beny sebagai sopir, Rano pembuat sepatu, dan Ramli sebagai buruh pengemasan.
Dalam pekerjaan sehari-hari. Ibu Dian dibantu oleh anaknya, Dodi sebagai bendahara
tanpa dibayar. Ibu Dian adalah manajer umum di perusahaan tersebut.

Lapangan usaha/pekerjaan, jenis pekerjaan dan status pekerjaan


dari nama- nama responden tersebut:

Lapangan
Nama KBLI Jenis pekerjaan KBJI Status pekerjaan
usaha
Industri Manajer manufaktur Berusaha dengan
Ibu Dian sepatu olah 15202 industri sepatu olah 1321 buruh tetap/
raga raga dibayar

Sakernas Februari 2023 109 Pedoman Pencacahan


Lapangan
Nama KBLI Jenis pekerjaan KBJI Status pekerjaan
usaha
Juru tata usaha
Industri akuntansi dan
Pekerja tak
Dodi sepatu olah 15202 pembukuan di 4311
dibayar
raga industri sepatu olah
raga
Industri Pengawas tukang di
Buruh/ karyawan/
Edi sepatu olah 15202 industri sepatu olah 3122
pegawai
raga raga
Industri
Juru ketik di industri Buruh/ karyawan/
Mita sepatu olah 15202 4131
sepatu olah raga pegawai
raga
Industri
Sopir di industri Buruh/ karyawan/
Beny sepatu olah 15202 8322
sepatu olah raga pegawai
raga
Industri Pembuat sepatu di
Buruh/ karyawan/
Rano sepatu olah 15202 industri sepatu olah 7536
pegawai
raga raga
Industri Buruh pengemasan
Buruh/ karyawan/
Ramli sepatu olah 15202 di industri sepatu 9321
pegawai
raga olah raga

Nomor 15.a: Berapakah pendapatan/penghasilan/gaji/upah bersih yang (NAMA)


terima selama sebulan terakhir dari pekerjaan atau kegiatan usaha ini?
Pertanyaan ini hanya ditanyakan apabila jawaban pertanyaan 13.a berkode 1, 2, 3, 4,
5, atau 6 yaitu mempunyai pekerjaan dengan status sebagai berusaha sendiri, berusaha
dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar, berusaha dibantu buruh
tetap/buruh dibayar, buruh/karyawan/ pegawai, pekerja bebas di pertanian, atau pekerja
bebas di nonpertanian.
Jika pendapatan/penghasilan/gaji/upah yang diterima selama sebulan berupa:
a. Uang, isikan pada kotak yang tersedia.
b. Barang yang sudah dinilai dengan harga setempat, isikan pada kotak yang tersedia.
c. Uang dan barang, isikan untuk uang pada ruang yang disediakan dan nilai barang
pada kotak yang disediakan.

Jika jawaban pertanyaan 13.a berkode 1, 2, 3, 5, atau 6, maka isian dari pertanyaan
15.a adalah pendapatan/penghasilan bersih.
Pendapatan/penghasilan bersih sebulan terakhir adalah pendapatan/
penghasilan/imbalan/balas jasa selama sebulan baik berupa uang maupun barang yang
diterima oleh seseorang yang bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu
buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar, berusaha dibantu buruh tetap/buruh
dibayar, pekerja bebas di pertanian atau pekerja bebas di nonpertanian.

Sakernas Februari 2023 110 Pedoman Pencacahan


Khusus untuk pekerjaan berusaha sendiri (Kode 1), berusaha dibantu buruh tidak
tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar (Kode 2), dan berusaha dibantu buruh tetap/buruh
dibayar (Kode 3), merupakan kelompok pekerjaan berusaha/wirausaha (self-employment
jobs). ILO merekomendasikan bahwa penghasilan/pendapatan terkait pekerjaan
wirausaha (income related to self-employment) perlu ditanyakan pada survei
ketenagakerjaan. Untuk itu, status berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja
keluarga/tidak dibayar (Kode 2) dan berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar (Kode
3), juga ditanyakan pada Sakernas ini.

Berdasarkan ICLS 16 tahun 1998, penghasilan dari berusaha/wirausaha (income related


to self-employment) adalah penghasilan yang diterima dalam periode waktu tertentu oleh
seseorang sebagai hasil dari pekerjaan berusaha/wirausaha (self-employment jobs) baik
sebagai pemilik tunggal atau pemilik gabungan dari usaha rumah tangga/kelompok
tempat mereka bekerja.
1. Berusaha (sendiri, dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar,
dibantu buruh tetap/buruh dibayar)
● Penghasilan dari berusaha/wirausaha berupa keuntungan atau bagi hasil. Yang
dimaksud dengan keuntungan jika usaha tersebut dilakukan seorang diri (pemilik
tunggal). Sedangkan bagi hasil jika usaha dilakukan secara bersama (pemilik
gabungan) dan masing-masing anggota kelompok tersebut berstatus berusaha.
● Tidak Termasuk penghasilan berusaha/wirausaha:
a. penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan tambahan;
b. deviden atau keuntungan dari kepemilikan modal;
c. penghasilan dari asuransi swasta;
d. remitansi yaitu transfer berupa uang dari anggota rumah tangga/mantan
art/orang lain yang bekerja di luar negeri kepada seseorang yang tinggal di
negara asal pekerja migran tersebut;
e. transfer dari pihak lain;
f. hadiah.
● Penghasilan bersih berusaha/wirausaha dapat diperoleh melalui:
a. Jawaban langsung dari responden (jika responden dapat menjawab secara
langsung jumlah penghasilan dari pekerjaan utama selama sebulan terakhir);
b. Omzet/nilai produksi/hasil usaha dan biaya produksi (jika responden mengetahui
biaya produksi);
Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha – Biaya Produksi
c. Omzet/nilai produksi/hasil usaha dan persentase keuntungan (jika responden
mengetahui persentase keuntungan yang diperoleh).

Sakernas Februari 2023 111 Pedoman Pencacahan


Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha x Persentase
Keuntungan
● Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha adalah seluruh penghasilan yang diperoleh
dari penjualan barang atau jasa atau hasil dari usaha selama sebulan terakhir.
● Biaya Produksi adalah jumlah dari semua biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan
usaha selama sebulan terakhir.
Termasuk biaya produksi:
a. Biaya bahan baku;
b. Biaya pemeliharaan/perbaikan kecil barang modal;
c. Biaya listrik, gas, dan air;
d. Biaya uang transportasi;
e. Biaya ATK, dll;
f. Biaya buruh/pekerja (khusus status berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja
keluarga/tidak dibayar dan berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar).

Catatan: Khusus untuk status berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja


keluarga/tidak dibayar, jika seluruh pekerja merupakan pekerja
keluarga/tidak dibayar, maka biaya buruh/pekerja tidak ada dan tidak
perlu diimputasi.

Tidak termasuk biaya produksi:


Biaya pembelian barang modal/barang tahan lama untuk penunjang usaha yang
tidak habis sekali pakai (tanah, rumah, gedung, kendaraan, mesin, kompor, panci,
dll).

Catatan:
a. Berusaha di pertanian tanaman semusim
(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)
Penghasilan bersih per bulan =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑚 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚
● Tanaman semusim mencakup tanaman pangan, tanaman hortikultura
semusim, dan tanaman perkebunan semusim.
● Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan
karbohidrat dan protein yang menjadi sumber makanan pokok. Contoh: padi,
jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan lain-lain.
● Tanaman hortikultura semusim mencakup tanaman buah-buahan, tanaman
sayuran, tanaman biofarmaka, dan tanaman hias semusim.
Contoh tanaman buah-buahan semusim: melon, semangka, stroberi,
bengkoang, dll

Sakernas Februari 2023 112 Pedoman Pencacahan


Contoh tanaman sayuran semusim: bawang merah, bawang putih, bayam,
buncis, cabai, kembang kol, kubis, terung, lobak, oyong/gambas, pare, tomat,
wortel, dll.
Contoh tanaman biofarmaka semusim: jahe, lengkuas, kencur, kunyit,
temulawak, dll.
Contoh tanaman hias semusim: anggrek, bunga matahari, mawar, melati, dll.
● Tanaman perkebunan semusim adalah tanaman perkebunan yang pada
umumnya berumur kurang dari satu tahun dan pemanenannya dilakukan sekali
panen langsung dibongkar. Contoh : tebu, tembakau, kapas, nilam, akar wangi,
sereh wangi, serat abaca/manila, kenaf, rosella dll.
● Untuk petani yang baru pertama kali mengusahakan tanaman
pangan/hortikultura semusim/perkebunan semusim dan belum pernah panen,
isian penghasilan adalah 0 (nol) meskipun sudah mengeluarkan biaya produksi.
● Untuk petani yang pernah mengusahakan tanaman pangan/hortikultura
semusim/perkebunan semusim tetapi pada saat pencacahan belum masuk
musim tanam maupun belum panen, maka yang diisikan pada R.15.a
merupakan perkiraan hasil panen terakhir dibagi lama bulan dalam satu musim
tanam dari jenis tanaman yang sama, dengan asumsi, waktu panen terakhir
tidak terlalu lama selang waktunya.
b. Berusaha di pertanian tanaman tahunan

(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑆𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛– 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑆𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)


Penghasilan per bulan =
12

• Tanaman tahunan mencakup tanaman hortikultura tahunan, tanaman


perkebunan tahunan, dan tanaman kehutanan.
• Tanaman hortikultura tahunan mencakup tanaman buah-buahan, tanaman
sayuran, tanaman biofarmaka, dan tanaman hias tahunan.
Contoh tanaman buah-buahan tahunan: mangga, manggis, rambutan, pepaya,
sawo, jambu biji, belimbing, nangka, alpukat, durian, apel, salak, nenas, pisang,
dll
Contoh tanaman sayuran tahunan: blimbing wuluh, kelor, melinjo, petai dan
jengkol, dll.
Contoh tanaman biofarmaka tahunan: mahkota dewa, mengkudu/pace, salam,
sereh, buah merah, kratom, dll.
Contoh tanaman hias tahunan: anthurium, kaktus, tabulampot, bambu hias, dll.

Sakernas Februari 2023 113 Pedoman Pencacahan


• Tanaman perkebunan tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur
lebih dari satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan
tidak dibongkar sekali panen. Contoh : cengkeh, kakao, karet, kopi, kelapa,
kelapa sawit, teh, jambu mete, kemiri, kapok, kayu manis, kina, lada, pala dan
lain-lain.
• Tanaman kehutanan adalah tanaman tahunan yang berumur panjang,
berbatang keras, dan biasanya bagian yang diambil atau dipanen adalah
kayunya (kecuali rotan, bambu, dan kayu putih). Contoh : sengon, mahoni,
akasia, suren, sungkai, dll.
• Apabila belum pernah panen sama sekali, isikan 0 (nol) meskipun sudah
mengeluarkan biaya produksi. Namun jika sudah pernah panen sebelumnya,
perkirakan penghasilan responden selama sebulan dari hasil panen terakhir.

c. Berusaha di peternakan/perikanan

(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 – 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)


Penghasilan bersih per bulan =
𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒/ 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎

Apabila belum menghasilkan, isikan 0 (nol) meskipun sudah mengeluarkan biaya


produksi. Namun jika sudah pernah menghasilkan sebelumnya, perkirakan
penghasilan responden selama sebulan dari hasil produksi peternakan terakhir.

2. Pekerja Bebas di Pertanian atau Nonpertanian

● Pendapatan bersih yang ditanyakan adalah pendapatan bersih dari pekerjaan


utama selama sebulan terakhir. Jika dalam sebulan hanya bekerja selama
seminggu atau beberapa hari, maka isian pendapatan bersih yang dicatat adalah
pendapatan bersih yang diterima dari pekerjaan utama seminggu atau beberapa
hari tersebut, termasuk dalam bentuk barang (misalnya: makanan, rokok, dan
sebagainya).
● Berdasarkan ICLS 16 tahun 1998, pendapatan pekerja bebas adalah segala bentuk
pembayaran dan manfaat yang diperoleh dalam bentuk uang, barang, dan jasa
yang diterima dalam periode tertentu oleh seseorang untuk diri sendiri dan
keluarganya sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan. Pembayaran dan
manfaat bisa berasal dari pemberi kerja, profit, manfaat jaminan sosial terkait
pekerjaan (misalnya program bantuan pemerintah), atau asuransi wajib
pemerintah.
● Tidak termasuk pendapatan pekerja bebas:
- pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan tambahan;

Sakernas Februari 2023 114 Pedoman Pencacahan


- deviden atau keuntungan dari saham/kepemilikan modal;
- pendapatan dari asuransi swasta;
- remitansi;
- transfer dari pihak lain;
- hadiah;
- tunjangan dalam bentuk uang atau barang yang diberikan oleh pemberi kerja
yang tujuannya hanya untuk menunjang pekerjaannya (alat-alat yang hanya
digunakan untuk kerja; misal cangkul, helm, sepatu, baju, dll).

Contoh:
a. Pak Mukidi seorang tukang sol sepatu mengaku mendapatkan penghasilan bersih
Rp20.000,00 per hari. Selama sebulan terakhir, Pak Mukidi bekerja selama 27 hari.
Maka isian pada pertanyaan 15.a:
Penghasilan Bersih = 27 x Rp20.000,00
= Rp540.000,00

b. Pak Marta bekerja sebagai driver mobil pada perusahaan transportasi online “Gosrek”.
Dalam sebulan dia bekerja selama 25 hari dengan penghasilan rata-rata perhari
sebesar Rp500.000,00. Setiap harinya Pak Marta harus mengisi bensin Rp100.000,00
cuci mobil Rp200.000,00 per bulan; dan biaya servis lainnya Rp1.000.000,00 per
bulan. Maka isian pada pertanyaan 15.a :
Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha – Biaya Produksi
= (25 x Rp500.000,00) – ((25 x Rp100.000,00) +
Rp200.000,00 + Rp1.000.000,00)
= Rp8.800.000,00

c. Bu Siska mempunyai usaha laundry “Super Bersih”. Dia mempekerjakan 2 karyawan


yang digaji setiap bulan masing-masing sebesar Rp1.500.000,00. Pengeluaran tiap
bulan untuk sabun, pengharum, pemutih, rekening air, listrik, dan lain-lain rata-rata
sebesar Rp3.500.000,00. Pemasukan dari usaha setiap bulan rata-rata sebesar
Rp12.000.000,00. Maka isian pada pertanyaan 15.a :
Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha – Biaya Produksi
= Rp12.000.000,00 – (2xRp1.500.000,00 + Rp3.500.000,00)
= Rp5.500.000,00

Sakernas Februari 2023 115 Pedoman Pencacahan


d. Pak Udin sehari-hari berjualan pisang goreng. Omzet yang diperoleh Pak Udin dari
penjualan pisang goreng sebesar Rp200.000,00 per hari. Selama seminggu Pak Udin
bisa menghabiskan 50 sisir pisang seharga Rp350.000,00. Setiap hari Pak Udin
menghabiskan 2 kg tepung terigu seharga Rp20.000,00; minyak goreng 1 kg seharga
Rp15.000,00; gas 3 kg seharga Rp18.000,00; gula ¼ kg seharga Rp5.000,00. Maka
isian pertanyaan 15.a adalah:
Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha –Biaya Produksi
= (31 x Rp200.000,00) – (31 x ((Rp350.000,00/7) + Rp20.000,00
+
Rp15.000,00 + Rp18.000,00 + Rp5.000,00))
= Rp2.852.000,00

Misalnya, ternyata dalam berjualan pisang, Pak Udin dibantu seorang pekerja yang
digajinya Rp155.000 per bulan. Artinya, upah pekerja ini merupakan bagian dari biaya
produksi. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:
Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha – Biaya Produksi
= (31 x Rp200.000) – ((31 x ((Rp350.000/7) + Rp20.000 +
Rp15.000 + Rp18.000 + Rp5.000)) + Rp155.000)
= Rp2.697.000 ,00

e. Ibu Mirna seorang penjual pakaian kaki lima di Pasar Anyer Tangerang. Umumnya dia
mengambil keuntungan 15% dari setiap penjualan dan besarnya omzet sebulan
terakhir Rp20.000.000,00. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:

Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha x Persentase Keuntungan


= Rp20.000.000,00 x 0,15
= Rp3.000.000,00

Contoh di atas adalah jika Bu Mirna dapat bekerja sendiri. Misalnya, Bu Mirna merasa
sudah semakin lemah untuk membawa dan menata sendiri barang dagangannya, Bu

Sakernas Februari 2023 116 Pedoman Pencacahan


Mirna dibantu Ani atau Rani secara bergantian dengan upah Rp.10.000,00 per hari.
Maka isian pertanyaan 15.a adalah:

Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha x Persentase Keuntungan –


Biaya Produksi
= Rp20.000.000,00 x 0,15 - (Rp.10.000,00 x 31)
= Rp3.000.000,00 – Rp.310.000,00 = Rp.2.690.000,00

f. Agus seorang petani padi. Pada musim tanam yang terakhir, dia menjual seluruh hasil
panennya dan memperoleh penghasilan sebesar Rp6.800.000,00. Umur padi yang
ditanam Agus berkisar empat bulan. Selama satu musim tanam, pengeluaran untuk
membeli pupuk sebesar Rp200.000,00; ongkos sewa traktor sebesar Rp350.000,00;
dan obat anti hama sebesar Rp250.000,00. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:

(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)


Penghasilan Bersih =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑚 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚
(𝑅𝑝6.800.000−(𝑅𝑝200.000+𝑅𝑝350.000+𝑅𝑝250.000))
=
4

= Rp1.500.000,00

Lain halnya jika traktor yang ingin disewa tidak tersedia. Pak Agus dibantu istrinya dan
juga menggunakan jasa buruh tani beberapa kali ketika dibutuhkan. Pak Agus
membayar secara keseluruhan buruh tani tersebut, mulai masa tanam hingga masa
panen, sebesar Rp.500.000,00. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:

(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)


Penghasilan Bersih =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑚 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚

(𝑅𝑝6.800.000−(𝑅𝑝200.000+𝑅𝑝500.000+𝑅𝑝250.000))
=
4
= Rp1.462.500,00

Sakernas Februari 2023 117 Pedoman Pencacahan


g. Budi seorang petani kopi. Selama satu tahun, Budi berhasil memanen sebanyak 300
kg kopi dengan rata-rata harga jual Rp25.000,00 per kg. Setiap enam bulan sekali,
Budi mengeluarkan biaya untuk pupuk sebesar Rp150.000,00. Maka isian
pertanyaan 15.a adalah:
(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)
Penghasilan Bersih =
12
(𝑅𝑝7.500.000 − (2𝑥150.000)
=
12

= Rp600.000,00

Misalnya, Budi juga mengeluarkan biaya sebesar Rp.300.000,00 untuk membayar


seorang tetangganya yang membantunya memanen dan mengangkut kopi dari kebun
ke rumahnya. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:

(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)


Penghasilan Bersih =
12
(𝑅𝑝7.500.000 − (2𝑥𝑅𝑝150.000+𝑅𝑝300.000)
=
12
= Rp575.000,00

h. Hamdan dan Alex bekerja sama untuk bagi hasil ternak kambing. Hamdan sebagai
investor memberikan sepasang kambing kepada Alex untuk dipelihara. Sampai
sekarang setelah lima belas bulan, Alex mengeluarkan biaya untuk suplemen ternak
sebesar Rp200.000,00. Saat ini, sepasang kambing yang dipelihara telah melahirkan
6 ekor kambing. Dengan sistem bagi hasil 50:50, bagian yang didapat Alex adalah 3
ekor kambing. Harga kambing sekarang Rp2.000.000,00 per ekor. Jika Alex menjadi
responden Sakernas, maka isian pertanyaan 15.a adalah:

Pendapatan Kotor 3 x Rp. 2.000.000 = Rp. 6.000.000,00

Biaya Produksi = Rp. 200.000,00 -


(suplemen ternak)

Pendapatan bersih = Rp. 5.800.000,00

Sakernas Februari 2023 118 Pedoman Pencacahan


Maka selama sebulan terakhir pendapatan Alex adalah:
Rp5.800.000,00 : 15 bulan = Rp. 386.667,00

i. Pak Husin memperkerjakan Joko dan tiga orang lainnya selama tiga hari untuk
mengurusi panen sawahnya. Untuk pekerjaannya itu, setiap orang akan mendapatkan
imbalan Rp50.000,00 per hari. Pak Husin menyediakan makan siang dan rokok untuk
orang-orang yang dipekerjakan di sawahnya tersebut. Setiap orang mendapatkan satu
bungkus nasi seharga Rp9.000,00 dan satu bungkus rokok seharga Rp8.000,00 setiap
harinya. Seminggu sebelumnya, Joko bekerja di sawah Pak Budi selama dua hari
dengan imbalan sebesar Rp70.000,00 per hari tanpa mendapatkan makan siang dan
rokok tetapi mendapatkan 2 kg beras. Harga 1 kg beras adalah Rp10.000,00. Maka
isian pertanyaan 15.a adalah:
Pendapatan yang diterima Joko selama sebulan terakhir berupa uang sebesar:
(Rp50.000,00 x 3) + (Rp70.000,00 x 2) = Rp290.000,00
Pendapatan yang diterima Joko selama sebulan terakhir berupa barang sebesar:
(Rp17.000,00 x 3) + (Rp10.000,00 x 2) = Rp71.000,00

j. Soni bekerja sebagai kuli bangunan. Dalam sebulan terakhir, dia bekerja di rumah Pak
Rio dan Pak Salam. Di rumah Pak Rio, Soni membantu memasang plafon selama tiga
hari dengan dibayar Rp125.000,00 per hari dan sebungkus rokok seharga Rp8.000,00
perhari. Di rumah Pak Salam, dia bekerja selama seminggu dengan dibayar
Rp100.000,00 per hari. Pak Salam menyediakan makan siang dan rokok untuk orang-
orang yang dipekerjakannya. Setiap orang mendapatkan satu bungkus nasi seharga
Rp12.000,00 dan satu bungkus rokok seharga Rp10.000,00 setiap harinya. Maka isian
pertanyaan 15.a adalah:
Pendapatan yang diterima Soni selama sebulan terakhir yang berupa uang sebesar:
(Rp125.000,00 x 3) + (Rp100.000,00 x 7) = Rp1.075.000,00
Pendapatan yang diterima Soni selama sebulan terakhir yang berupa barang
sebesar:

(Rp8.000,00 x 3) + (Rp22.000,00 x 7) = Rp178.000,00

Sakernas Februari 2023 119 Pedoman Pencacahan


3. Buruh/Karyawan/Pegawai

Jika 13.a = 4, maka isian dari 15.a adalah upah/gaji pokok dan tunjangan yang
merupakan imbalan/balas jasa yang diterima oleh buruh/karyawan/pegawai selama
sebulan terakhir dari pekerjaan utama, baik berupa uang maupun barang yang
dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan.

Upah/gaji pokok adalah imbalan dalam bentuk uang dan atau barang yang diterima
oleh buruh/karyawan/pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan.

Tunjangan yang dimaksud adalah penerimaan buruh/karyawan/pegawai yang


berhubungan dengan pekerjaannya seperti tunjangan kinerja, tunjangan jabatan, dan
tunjangan biaya hidup/tunjangan kemahalan yang diberikan dalam bentuk uang atau
barang.

TERMASUK TUNJANGAN TIDAK TERMASUK TUNJANGAN


- upah lembur
- tunjangan kinerja - tunjangan makan
- tunjangan jabatan - tunjangan transportasi
- tunjangan biaya hidup/ - tunjangan hari raya
tunjangan kemahalan - tunjangan istri
- tunjangan anak
- bonus tahunan
- bonus semesteran
- bonus kuartalan
- bonus prestasi, dll.

Penjelasan konsep upah/gaji:

Berdasarkan resolusi internasional terkait statistik upah yang diadopsi dalam ICLS 12,
yang dimaksud dengan pengeluaran perusahaan untuk buruh/karyawan/pegawai
yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan adalah semua komponen sesuai
dengan Gambar 5.1:

Sakernas Februari 2023 120 Pedoman Pencacahan


Sumber : International Labour Office, Department of Statistics

Gambar 5.1. Komponen Pengeluaran Perusahaan (Labor Cost) untuk


Buruh/Karyawan/Pegawai

Pengeluaran perusahaan untuk buruh/karyawan/pegawai adalah upah/gaji pokok


ditambah dengan tunjangan, jaminan sosial, uang pelatihan, upah dalam bentuk
barang, upah saat tidak bekerja, upah terkait profit, dan bonus.

- Jaminan sosial merupakan pengeluaran perusahaan yang digunakan untuk


perlindungan bagi buruh/karyawan/pegawai dalam bentuk santunan berupa uang
sebagai pengganti sebagian penghasilan yang hilang atau berkurang dan
pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh
buruh/karyawan/pegawai berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua
dan meninggal dunia.
- Uang pelatihan adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
berbagai jenis kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) bagi buruh/karyawan/pegawai agar mereka bisa meningkatkan
kinerja yang mereka miliki, baik dari segi kemampuan serta keterampilan yang
tentunya berkaitan dengan tingkat pekerjaan yang mereka miliki.
- Upah pada saat tidak bekerja adalah upah/gaji yang tetap dibayarkan oleh
perusahaan/kantor/pegawai meskipun buruh/karyawan/pegawai tidak dapat
melakukan pekerjaannya karena hal-hal berikut ini: sakit, cuti alasan keluarga,
sedang melaksanakan tugas khusus, dan cuti hamil.
- Upah terkait profit adalah upah yang dibagikan kepada karyawan berdasarkan
keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Makin besar keuntungannya, makin
besar upah yang didapatkan karyawan.

Sakernas Februari 2023 121 Pedoman Pencacahan


- Bonus adalah tambahan imbalan/balas jasa berbentuk uang atau barang yang
diberikan kepada buruh/karyawan/pegawai selain upah/gaji sebagai apresiasi kerja
dan prestasi.

Sedangkan komponen upah/gaji digambarkan seperti Gambar 5.2:

Sumber : International Labour Office, Department of Statistics

Gambar 5.2. Komponen Upah/Gaji

Dari Gambar 5.2 dapat dilihat bahwa komponen upah/gaji berdasarkan resolusi
internasional terkait statistik upah yang diadopsi dalam ICLS-12 terdiri dari upah/gaji
pokok, tunjangan, dan upah dalam bentuk barang.

Catatan :
1. Jika jawaban pertanyaan 13.a berkode 4, maka pertanyaan 15.a harus terisi dan
tidak boleh 0 (nol).
a. Bagi buruh/karyawan/pegawai yang sementara tidak bekerja selama seminggu
terakhir, isian upah/gaji selama sebulan terakhir tetap harus diisi sesuai dengan
perjanjian/kesepakatan dengan perusahaan/kantor/majikan.
b. Bagi buruh/karyawan/pegawai tetap, apabila pada saat pencacahan baru bekerja
selama seminggu atau beberapa hari dan dalam perjanjian/kesepakatan menerima
upah/gaji yang dibayarkan dalam bulanan, maka isian upah/gaji yang diterima
selama sebulan tetap harus diisikan sesuai dengan perjanjian dengan
perusahaan/kantor/ majikan.
c. Bagi buruh/karyawan/pegawai tetap, apabila pada saat pencacahan baru bekerja
selama seminggu atau beberapa hari dan dalam perjanjian/kesepakatan menerima
upah/gaji yang dibayarkan dalam mingguan atau setengah bulanan, maka isian
upah/gaji sebulan yang dicatat adalah sebagai berikut:
⮚ Upah/gaji mingguan :
5 hari kerja = upah/gaji mingguan dibagi 5 dikalikan 21

Sakernas Februari 2023 122 Pedoman Pencacahan


6 hari kerja = upah/gaji mingguan dibagi 6 dikalikan 25

⮚ Upah/gaji setengah bulanan:


5 hari kerja = upah/gaji setengah bulanan dibagi 10 dikalikan 21
6 hari kerja = upah/gaji setengah bulanan dibagi 12 dikalikan 25
d. Bagi buruh/karyawan/pegawai tetap yang menerima upah/gaji yang dibayarkan
dalam mingguan atau setengah bulanan, maka isian upah/gaji sebulan yang dicatat
adalah sebagai berikut:
⮚ Upah/gaji mingguan :
5 hari kerja = upah/gaji mingguan dibagi 5 dikalikan jumlah hari kerja
biasanya selama sebulan
6 hari kerja = upah/gaji mingguan dibagi 6 dikalikan jumlah hari kerja
biasanya selama sebulan
⮚ Upah/gaji setengah bulanan :
5 hari kerja = upah/gaji setengah bulanan dibagi 10 dikalikan jumlah hari
kerja biasanya selama sebulan
6 hari kerja = upah/gaji setengah bulanan dibagi 12 dikalikan jumlah hari
kerja biasanya selama sebulan

2. Bagi pegawai honorer, sebaiknya dilakukan probing mendalam karena biasanya


upah/gaji yang diterima sangat kecil. Jika terkadang mereka juga mendapatkan
pendapatan lain berupa upah lembur, uang transportasi, uang makan, dsb maka tidak
dimasukkan ke dalam komponen upah/gaji.
Jika jawaban pertanyaan 13.a berkode 4, maka pertanyaan 15.a harus
terisi dan tidak boleh 0 (nol)

Contoh:
a. Amira, seorang guru di SD Negeri setiap bulannya mendapat gaji Rp3.400.000,00;
tunjangan fungsional Rp1.200.000,00; tunjangan makan berupa uang dan barang,
masing-masing sebesar Rp500.000,00 dan beras 30 kg. Harga setempat untuk beras
Rp10.000,00 per kg. Selain itu, Amira mendapatkan fasilitas rumah dinas yang harga
sewa setempat senilai Rp. 400.000,00 per bulan. Selama sebulan terakhir, Amira
bekerja selama 27 hari. Biasanya dalam seminggu Amira bekerja selama 5 hari kerja.
Maka isian pada pertanyaan 15.a :
Upah/gaji pokok dan tunjangan dalam bentuk uang dicatat sebagai upah/gaji:
Rp3.400.000,00 + Rp1.200.000,00 = Rp4.600.000,00
Tunjangan makan (uang dan barang) dan fasilitas rumah dinas tidak
diperhitungkan karena bukan merupakan komponen upah/gaji pokok dan
tunjangan.

Sakernas Februari 2023 123 Pedoman Pencacahan


b. Andi bekerja di perusahaan industri makanan. Setiap bulannya, ia menerima gaji
Rp3.000.000,00 dan tunjangan sebesar Rp2.000.000,00. Andi juga mendapat
tunjangan makan sebesar Rp30.000 per hari dan tunjangan transportasi Rp20.000,00
per hari. Biasanya, Andi masuk selama 5 hari kerja selama seminggu. Namun, dalam
sebulan ini selama dua minggu berturut-turut, pada hari Sabtu, Andi masuk kerja
karena ada peningkatan permintaan pesanan. Andi mendapat tambahan uang
sebesar Rp150.000,00 setiap kali masuk pada hari Sabtu. Maka isian pertanyaan 15.a
adalah:
Upah/gaji pokok dan tunjangan dalam bentuk uang:
Rp3.000.000,00 + Rp2.000.000,00 = Rp5.000.000,00

Tunjangan makan, tunjangan transportasi, dan uang tambahan bekerja di hari Sabtu
tidak diperhitungkan karena bukan merupakan komponen upah/gaji pokok dan
tunjangan.

c. Rani baru bekerja di sebuah Factory Outlet di Bogor selama 3 hari dengan perjanjian
akan mendapat gaji mingguan sebesar Rp300.000,00 dan mendapatkan tunjangan
transportasi sebesar Rp15.000,00 per hari. Setiap minggu, ia hanya mendapatkan
jatah libur satu hari. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:
Upah/gaji pokok dan tunjangan dalam bentuk uang:
𝑅𝑝300.000,00
𝑥 25 = 𝑅𝑝1.250.000,00
6

Tunjangan transportasi tidak diperhitungkan karena bukan merupakan komponen


upah/gaji.

d. Aliando bekerja di perusahaan perkebunan dengan gaji sebulan sebesar


Rp1.500.000,00. Selain itu ia juga mendapatkan upah dalam bentuk beras 10 kg setiap
bulannya. Harga beras setempat rata-rata Rp10.000,00 per kg. Aliando masuk kerja
setiap Senin-Jumat. Maka isian pertanyaan 15.a adalah:

Upah/gaji pokok dan tunjangan dalam bentuk uang: Rp1.500.000,00

Sakernas Februari 2023 124 Pedoman Pencacahan


Upah/gaji pokok dan tunjangan dalam bentuk barang:
10 x Rp10.000,00 = Rp100.000,00

Pastikan nomor 15.a terisi jika isian jawaban nomor 13.a ada yang
berkode 1, 2, 3, 4, 5, atau 6

Nomor 15.b: Dibandingkan bulan Februari 2020, apakah (NAMA) mengalami


perubahan rata-rata pendapatan/penghasilan/gaji/upah bersih dari pekerjaan atau
kegiatan usaha ini?

Nomor 15.b bertujuan untuk menangkap perubahan rata-rata pendapatan/penghasilan/


gaji/upah yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19. Perubahan rata-rata pendapatan/
penghasilan/gaji/upah dilihat dengan membandingkan rata-rata pendapatan/
penghasilan/gaji/upah saat ini dengan rata-rata pendapatan/penghasilan/gaji/upah di
bulan Februari 2020 (sebelum pandemi COVID-19).
Ya, pendapatan/upah bertambah, jika pendapatan/upah saat ini lebih besar
dibandingkan pendapatan/upah pada Februari 2020.
Ya, pendapatan/upah berkurang, jika pendapatan/upah saat ini lebih rendah
dibandingkan pendapatan/upah pada Februari 2020.
Tidak ada perubahan, jika pendapatan/upah saat ini tidak ada perubahan dibandingkan
pendapatan/upah pada Februari 2020.
Pada Februari 2020 belum bekerja di pekerjaan sekarang, jika pada saat Februari
2020 belum bekerja di pekerjaan sekarang.

Nomor 15.c: Dibandingkan bulan Februari 2022, apakah (NAMA) mengalami


perubahan rata-rata pendapatan/penghasilan/gaji/upah bersih dari pekerjaan atau
kegiatan usaha ini?
Nomor 15.c bertujuan untuk menangkap perubahan rata-rata pendapatan/penghasilan/
gaji/upah dalam setahun terakhir.
Ya, pendapatan/upah bertambah, jika pendapatan/upah saat ini lebih besar
dibandingkan pendapatan/upah pada Februari 2022.
Ya, pendapatan/upah berkurang, jika pendapatan/upah saat ini lebih rendah
dibandingkan pendapatan/upah pada Februari 2022.

Sakernas Februari 2023 125 Pedoman Pencacahan


Tidak ada perubahan, jika pendapatan/upah saat ini tidak ada perubahan dibandingkan
pendapatan/upah pada Februari 2022.
Pada Februari 2022 belum bekerja di pekerjaan sekarang, jika pada saat Februari
2022 belum bekerja di pekerjaan sekarang.

Nomor 16.a: Dalam seminggu terakhir, di bidang apakah pekerjaan utama (NAMA)?
1. Pertanian tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, gandum, singkong/ubi kayu, ubi jalar, talas,
gadung dll)
2. Pertanian bukan tanaman pangan
3. Pemeliharaan binatang ternak
4. Perikanan
5. Pekerjaan utama tidak pada bidang yang disebutkan di atas

Dalam konsep ICLS-19, pertanyaan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait
own use production work. Own use production work adalah kegiatan menghasilkan
barang dan jasa untuk penggunaan sendiri, yaitu produksi di mana output yang dihasilkan
utamanya untuk dikonsumsi atau digunakan oleh produsen, anggota rumah tangga
(ART), atau keluarga inti yang tinggal di rumah tangga lain. Kegiatan ini dilakukan paling
sedikit satu jam dalam waktu seminggu terakhir. Own use production work biasanya
dilakukan pada lapangan usaha pertanian. Selain itu, pertanyaan Nomor 16.a juga
bertujuan untuk menghasilkan indikator pekerjaan layak yaitu angka pekerja subsisten.
Pekerja subsisten pada Sakernas secara khusus mencakup pekerja pada pertanian
tanaman pangan dan palawija.

Penjelasan:
1. Pertanian tanaman pangan. Cakupan tanaman pangan adalah padi dan palawija.
Contoh tanaman palawija diantaranya jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
ubi kayu, ubi jalar, sorgum, gandum, talas, ganyong, garut, hotong, gembili, kimpul,
iles-iles, juwawut, gadung, suweg, ubi saut, kacang babi, kacang bogor, kacang
gude/hiris, kacang komak, porang, walur, serealia dll.
2. Pertanian bukan tanaman pangan, misalnya pertanian sayuran, buah-buahan dll.
3. Pemeliharaan binatang ternak, yaitu binatang ternak yang dapat dikonsumsi
misalnya pemeliharaan ternak sapi, domba, kambing, kerbau, babi, ayam, itik, dll.
4. Perikanan, yaitu perikanan air tawar, air laut, atau air payau yang dapat dikonsumsi.
5. Pekerjaan utama tidak pada bidang yang disebutkan di atas.
Jika jawaban berkode 5 maka lanjutkan ke pertanyaan Nomor 17.a.

Sakernas Februari 2023 126 Pedoman Pencacahan


Nomor 16.b: Apakah barang/produk yang dihasilkan dari pekerjaan utama
digunakan untuk:
1. Seluruhnya untuk dijual
2. Sebagian besar dijual
3. Sebagian besar dikonsumsi rumah tangga
4. Seluruhnya untuk dikonsumsi rumah tangga

Pertanyaan ini masih terkait dengan pertanyaan Nomor 16.a, yaitu untuk mendefinisikan
seseorang pada kategori own use production work dan pekerja subsisten. Seseorang
yang berkegiatan pada lapangan usaha pertanian, pemeliharaan binatang ternak, dan
perikanan yang hasilnya sebagian besar/seluruhnya dikonsumsi oleh rumah tangga,
maka masuk dalam kategori own use production work. Seseorang yang berkegiatan
khususnya pada lapangan pertanian tanaman pangan yang hasilnya sebagian
besar/seluruhnya dikonsumsi oleh rumah tangga maka masuk dalam kategori pekerja
subsisten.

Penjelasan

1. Seluruhnya untuk dijual yaitu jika seluruh hasil produksi untuk dijual.
2. Sebagian besar dijual yaitu jika sebagian besar hasil produksi untuk dijual, meskipun
ada sebagian kecil yang dikonsumsi sendiri.
3. Sebagian besar dikonsumsi rumah tangga, yaitu jika sebagian besar hasil produksi
untuk dikonsumsi oleh rumah tangga, atau keluarga inti di rumah tangga lain,
meskipun ada sebagian kecil yang dijual.
4. Seluruhnya untuk dikonsumsi rumah tangga, yaitu jika seluruh hasil produksi untuk
dikonsumsi oleh rumah tangga.

Nomor 17.a: Kapan (NAMA) mulai bekerja di pekerjaan atau kegiatan usaha ini?
Tujuan pertanyaan ini untuk mengetahui kapan responden mulai berada di pekerjaan
utama. Berdasarkan pertanyaan ini dapat diperoleh informasi mengenai masa kerja (job
tenure) serta untuk mengidentifikasi adanya new entrance (seseorang yang baru mulai
bekerja dalam kurun waktu setahun terakhir dan belum pernah punya pengalaman kerja
sebelumnya). Tuliskan bulan dan tahun kapan responden mulai bekerja. Jika tidak
diketahui bulan apa responden mulai bekerja maka isikan 99. Untuk tahun harus terisi
meskipun dengan perkiraan terbaik.
Catatan:
a. Untuk sektor pertanian, khususnya tanaman pangan, dan hortikultura dianggap tidak
pindah/berhenti bekerja meskipun pernah mengganti komoditas yang
ditanamnya.

Sakernas Februari 2023 127 Pedoman Pencacahan


b. Untuk PNS mulai bekerja dicatat pada saat menjadi CPNS.
Contoh pengisian:

Nomor 17.b: Jika (NAMA) bekerja sejak Februari 2022, berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha pada pekerjaan
ini?
Lamanya waktu yang diperlukan untuk mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha
dihitung ketika seseorang melakukan kegiatan mencari/mempersiapkan usaha untuk
mendapatkan pekerjaan utama yang sekarang sedang dijalani. Isiannya dinyatakan
dalam bulan. Lamanya mencari pekerjaan pada pertanyaan 17.b boleh lebih dari 12
bulan. Jika lebih dari 1 tahun tuliskan lamanya bekerja dalam bulan pada kotak yang
disediakan.
Jika responden mulai bekerja sebelum Februari 2022, maka pertanyaan ini tidak perlu
ditanyakan ke responden, isian pertanyaan ini dikosongkan.
Contoh:

November 2021 Maret 2022 Februari 2023

Mencari pekerjaan/
Mempersiapkan usaha Mulai Bekerja

A B
Saat Pencacahan

A ======== B = Lama mencari pekerjaan pada pekerjaan utama sekarang

Contoh:
Shinta bekerja sebagai apoteker di RS. WARAS sejak Maret 2022. Untuk mendapatkan
pekerjaan tersebut, Shinta melakukan proses pencarian informasi lowongan pekerjaan
dan serangkaian usaha untuk melamar kerja (seperti memasukkan biodata/CV, mengikuti
test, wawancara dll) dari bulan November 2021. Sehingga lamanya waktu mencari
pekerjaan untuk Shinta adalah 5 bulan.
Contoh pengisian:
a. 0 - 14 hari = 0 bulan

Sakernas Februari 2023 128 Pedoman Pencacahan


b. 15 - 31 hari = 1 bulan

c. 1½ bulan = 2 bulan

d. 1 tahun 3 bulan = 15 bulan

Nomor 18.a: Dalam seminggu terakhir, berapa jumlah jam kerja (NAMA) per hari
dikurangi waktu istirahat? (Isikan jumlah jam kerja per hari di kotak yang disediakan.
Jika seminggu terakhir sedang tidak bekerja isikan 0 (nol) di setiap kotak per hari)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi jam kerja aktual seminggu terakhir
pada pekerjaan utama. Jumlah jam kerja pada pekerjaan utama adalah lama waktu
(dalam jam) yang digunakan untuk bekerja pada pekerjaan utama. Penghitungannya
dimulai dari satu hari sebelum pencacahan (hari ke-7), dua hari yang lalu (hari ke-6) dan
seterusnya sampai dengan tujuh hari yang lalu (hari ke-1), jumlahkan jam kerja selama
seminggu terakhir dalam satu angka di belakang koma dan isikan jumlah jam kerja
tersebut ke dalam kotak di sebelah atas setelah dilakukan pembulatan statistik. Jika
responden sementara tidak bekerja isikan angka 00. Maksimal jumlah jam kerja yang
diisikan pada kotak adalah 98 jam. Bila jumlah jam kerja lebih dari 98 jam, tuliskan apa
adanya pada tempat yang tersedia, tetapi pada kotak cukup isikan 98.
Contoh pembulatan statistik:
36,2 dibulatkan menjadi 36
36,8 dibulatkan menjadi 37
32,5 dibulatkan menjadi 32
31,5 dibulatkan menjadi 32
Penjelasan:
1. Bagi para buruh/karyawan/pegawai yang biasanya mempunyai jam kerja tetap,
penghitungan jam kerja resmi dikurangi dengan jam istirahat resmi maupun jam
meninggalkan kantor/bolos. Jam kerja tidak termasuk waktu di perjalanan baik datang
dan pulang. Bila melakukan lembur, maka jumlah jam kerja lembur juga harus
dihitung.
2. Jam kerja pedagang keliling dihitung mulai berangkat dari rumah sampai tiba kembali
di rumah dikurangi jam yang tidak merupakan jam kerja seperti mampir ke rumah

Sakernas Februari 2023 129 Pedoman Pencacahan


famili/kawan dan sebagainya. Penghitungan jam kerja untuk pedagang keliling
meliputi kegiatan belanja bahan baku ke pasar, memasak, menyiapkan makanan
dagangan, berjualan keliling, dan merapikan peralatan dagangan.
3. Bagi responden yang mempunyai kegiatan penyewaan rumah atau alat-alat pesta
maka untuk mencatat jam kerja selama seminggu yang lalu dihitung sejak responden
mulai siap menunggu penyewa dan membersihkan rumah atau alat-alat pesta yang
akan disewakan.

Contoh:
Jika pencacahan dilakukan pada hari Senin, 13 Februari 2023 maka pengisian jam kerja
dimulai dari hari Minggu 12 Februari 2023 mundur hingga hari Senin tanggal 7 Februari
2023.
6 7 8 9 10 11 12
Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari
2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023 Jumlah
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

7,0 Jam 6,5 Jam 7,5 Jam 0,3 Jam 0,0 Jam 0,5 Jam 0,2 Jam 22,0 Jam

Nomor 18.b: Berapakah jumlah jam kerja biasanya dalam seminggu di pekerjaan
atau kegiatan usaha ini?
Tuliskan jumlah jam kerja yang biasa dijalani oleh responden pada kotak yang
disediakan. Maksimal jumlah jam kerja yang diisikan pada kotak adalah 98 jam. Bila
jumlah jam kerja lebih dari 98 jam, tuliskan apa adanya pada tempat yang tersedia, tetapi
pada kotak cukup isikan 98.

Nomor 18.c: Dibandingkan bulan Februari 2020, apakah terjadi perubahan jam
kerja?
Pertanyaan ini untuk melihat dampak COVID-19 terhadap perubahan jam kerja
seseorang. Jam kerja saat periode pencacahan dibandingkan dengan jam kerja saat
sebelum terjadi pandemi COVID-19 yaitu pada bulan Februari 2020, apakah terjadi
perubahan atau tidak.
1. Ya, jam kerja bertambah: Jika jam kerja saat ini lebih lama dibandingkan dengan jam
kerja pada Februari 2020.
2. Ya, jam kerja berkurang: Jika jam kerja saat ini lebih sedikit dibandingkan dengan
jam kerja pada Februari 2020.
3. Tidak ada perubahan: Jika jam kerja saat ini dibandingkan dengan jam kerja pada
Februari 2020 sama.

Sakernas Februari 2023 130 Pedoman Pencacahan


4. Pada Februari 2020 belum bekerja di pekerjaan sekarang: Jika pada Februari 2020
responden belum bekerja di pekerjaan sekarang.
Jika jawaban berkode 3 atau 4 maka lanjutkan ke pertanyaan Nomor 19.a.

Nomor 18.d: Sebelum pandemi Corona/COVID-19 (Februari 2020), berapakah


jumlah jam kerja biasanya dalam seminggu?
Pengisian pada pertanyaan ini sama dengan nomor 17.b yaitu tentang jam kerja biasanya
dalam seminggu, namun pada pertanyaan ini mengacu pada jam kerja yang biasanya
dijalani sebelum COVID-19 atau pada saat bulan Februari 2020.

Nomor 18.e: Apakah alasan utama perubahan jam kerja (NAMA)? (Pilih salah satu
alasan utama)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi alasan utama seseorang
mengalami perubahan jam kerja.
1. Meningkatnya beban pekerjaan karena penambahan konsumen atau
permintaan: adalah alasan perubahan jam kerja karena ada penambahan konsumen
atau peningkatan permintaan.
Contoh: Ibu Rosi adalah Perawat di RS.Harapan. Pada Februari 2023 pasien COVID-
19 meningkat karena ada varian baru, Ibu Rosi diminta menambah jam kerja untuk
menangani pasien COVID-19. Dalam kasus ini, Ibu Rosi mengalami perubahan jam
kerja karena alasan meningkatnya beban pekerjaan.
2. Berkurangnya pekerjaan/berkurangnya pelanggan di tempat kerja: adalah alasan
perubahan jam kerja karena pekerjaan berkurang atau karena pelanggan berkurang.
3. Sakit/alasan kesehatan: adalah alasan perubahan jam kerja karena sedang sakit.
4. Cuti/alasan pribadi: alasan perubahan jam kerja bagi seseorang karena sedang cuti
bersama, cuti tahunan, cuti melahirkan, dan cuti lainnya.
5. Berkurangnya bahan baku, alasan perubahan jam kerja bagi seseorang karena
usaha/perusahaan/tempat kerja kekurangan pasokan bahan baku.
6. Takut terinfeksi Corona/COVID-19: alasan perubahan jam kerja bagi seseorang
karena takut terinfeksi COVID-19.
7. Social/physical distancing, karantina mandiri, Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM): alasan perubahan jam kerja karena adanya anjuran
social/physical distancing, karena sedang melakukan karantina mandiri, atau karena
adanya kebijakan PPKM. PPKM adalah peraturan yang diterbitkan untuk
mengendalikan penularan COVID-19 di bebagai daerah. Pengendalian dapat
dilakukan di level terkecil (mikro) yakni RT/RW atau desa dan kelurahan. Pembatasan
tersebut meliputi pembatasan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan

Sakernas Februari 2023 131 Pedoman Pencacahan


keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat umum, pembatasan kegiatan sosial
budaya, pembatasan moda transportasi dan pembatasan lainnya.
8. Selain alasan di atas, tuliskan: Alasan perubahan jam kerja seseorang selain dari
alasan-alasan yang telah disebutkan di atas.
Jika jawaban berkode 6 atau 7 maka lanjutkan ke pertanyaan Nomor 19.a.

Nomor 18.f: Apakah alasan tersebut terkait dengan pandemi Corona/COVID-19?


Jika pertanyaan Nomor 18.e berkode selain 6 atau 7 maka ditanyakan apakah alasan
tersebut terkait dengan COVID-19 atau tidak.

Nomor 19.a: Selama seminggu terakhir apakah (NAMA) menggunakan teknologi


digital pada pekerjaan ini?
Nomor 19.a. bertujuan untuk menangkap jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam aktivitas
ekonomi digital yang menggunakan teknologi digital dalam pekerjaan utamanya.
Ekonomi digital adalah semua kegiatan ekonomi yang menggunakan teknologi digital.
Teknologi digital adalah suatu teknologi yang dalam penggunaannya sudah tidak
banyak menggunakan tenaga manusia dan dinyatakan dalam bentuk yang dapat dibaca
dan digunakan oleh komputer atau perangkat elektronik lainnya. Teknologi digital dalam
konsep ini mencakup komputer dan teknologi digital lain yang kondisinya masih bisa
digunakan untuk keperluan pekerjaan.
1. Komputer (personal computer, netbook, notebook, laptop, tablet, atau PDA)
Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu menerima, memproses, dan
menyimpan data serta mampu menyediakan output berupa informasi. Komputer di sini
mencakup Personal Computer (PC), netbook, notebook, laptop, tablet, dan Personal
Digital Assistant (PDA). Dalam hal ini, tujuan utama penggunaan tablet bukan untuk
alat komunikasi.
Contoh:
a. Diva adalah seorang karyawan di sebuah pabrik. Dalam kesehariannya, Diva
membuat laporan keuangan dengan menggunakan software Microsoft Office
dengan menggunakan laptopnya. Diva termasuk menggunakan komputer.
b. Pratista mempunyai minimarket di Desa Karangmalang. Dalam penjualan
produknya, Pratista menggunakan mesin kasir yang terhubung ke komputernya.
2. Smartphone/Handphone (HP)
Smartphone/Handphone adalah telepon seluler yang dapat melakukan berbagai
fungsi komputer, biasanya memiliki fitur layar sentuh, dan dapat digunakan untuk
mengakses internet. Smartphone di sini mencakup semua telepon genggam yang

Sakernas Februari 2023 132 Pedoman Pencacahan


dapat terkoneksi dengan internet dan semua smartphone dengan sistem operasi
apapun (android, Symbian, iOS, dll.)
Contoh:
a. Azka adalah seorang penjual mobil yang menghubungi pelanggannya dengan
menggunakan aplikasi pesan instan pada smartphone-nya.
b. Nana adalah seorang guru yang membuat bahan ajar melalui aplikasi di
smartphone.
3. Teknologi digital lain (kamera digital, alat perekam suara, alat hitung digital, alat
kesehatan digital, dan alat digital lainnya).
Teknologi digital di sini mencakup kamera digital (kamera analog yang menggunakan
klise tidak termasuk), alat perekam suara, alat hitung digital (mesin kasir, kalkulator
dll), alat kesehatan digital (tensimeter, alat cek gula darah, timbangan, dll), alat digital
lainnya misalnya alat bantu dengar digital, kompas digital, gitar digital, antena TV
digital, dan lainnya.
Contoh:
a. Willy adalah seorang fotografer di tempat rekreasi yang menjual langsung hasil
cetakan fotonya yang dicetak menggunakan alat pencetak foto portabel.
b. Adi adalah penjual bakso yang menghitung hasil penjualannya menggunakan
kalkulator digital.
c. Susi adalah perawat yang menggunakan tensimeter digital untuk mengukur
tekanan darah pasiennya.
Jika Nomor 19.a semua berkode tidak (No.19.a.1 = 2, No.19.a.2 = 4 dan No.19.a.3 = 2)
lanjutkan ke Nomor 20.

Nomor 19.b: Apakah (NAMA) menggunakan internet pada pekerjaan ini? (Termasuk
menggunakan whatsapp, facebook, instagram, twitter, dan media sosial lainnya untuk
kepentingan pekerjaan)
Pertanyaan ini bertujuan untuk menangkap jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam
aktivitas ekonomi digital yang menggunakan internet dalam pekerjaan utamanya.
Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer publik di seluruh dunia,
menyediakan akses ke sejumlah komunikasi termasuk world wide web, e-mail, berita,
hiburan dan file data, terlepas dari perangkat yang digunakan (tidak hanya melalui
komputer, tetapi bisa juga melalui telepon seluler, tablet, PDA, mesin game, atau TV
digital). Akses bisa melalui jaringan fixed maupun mobile.
Menggunakan internet adalah apabila seseorang meluangkan waktu untuk mengakses
internet, sehingga ia dapat memanfaatkan atau menikmati fasilitas internet, seperti
mencari literatur/referensi, mencari/mengirim informasi/berita, komunikasi, e-mail,

Sakernas Februari 2023 133 Pedoman Pencacahan


chatting, social media, games online untuk keperluan pekerjaannya. Termasuk
mengakses internet walaupun tidak memiliki kemampuan untuk membuka dan menutup
(log in dan log out) internet. Seseorang yang menggunakan internet meskipun hanya
tinggal melanjutkan, dikategorikan menggunakan internet. (Contoh: Seorang anak yang
mengakses internet tetapi log in (membuka internet) dibukakan oleh orang tuanya/orang
lain).
Contoh:
a. Diah membeli kain untuk bahan dasar pembuatan baju gamis yang akan dijual.
Pemesanan kain kepada pemasok dilakukan melalui e-mail.
b. Amalia di Fungsi Statistik Ketenagakerjaan memberikan hasil laporan kepada Sari di
Fungsi Statistik Upah dan Pendapatan melalui WhatsApp.
Bila responden tidak menggunakan internet pada pekerjaan utama selama sebulan
terakhir (jawaban pertanyaan 18.b berkode 2), lanjutkan ke pertanyaan Nomor 20.

Nomor 19.c: Apakah internet tersebut dimanfaatkan untuk:

Pemanfaatan Internet:
1. Komunikasi
Komunikasi adalah segala bentuk pertukaran informasi yang terjadi baik di dalam
maupun luar lingkungan kantor atau organisasi. Komunikasi dapat berupa komunikasi
mengenai pelatihan, berbagi informasi, komunikasi jarak jauh (melalui e-mail atau
video conference, dan perekrutan pegawai baru), komunikasi dengan pemasok bahan
baku dan pelanggan.
Contoh:
a. Karyawan dari Pabrik Sepatu Nikie yang berada di luar kota mengikuti rapat melalui
video conference.
b. Heikal dan Via adalah seorang karyawan dari Pabrik Sepatu Wadidas. Heikal
menghubungi Via melalui WhatsApp untuk menanyakan perkembangan dari proyek
perusahaan mereka.

Sakernas Februari 2023 134 Pedoman Pencacahan


c. Agusti adalah seorang penjual kosmetik online yang menghubungi pelanggannya
menggunakan Instagram.
2. Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa
yang dihasilkan dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengonsumsinya. Promosi dapat dilakukan melalui media sosial (Instagram,
Facebook, Twitter), website atau aplikasi pesan instan (WhatsApp, LINE, BBM,
Telegram, dll)
Contoh:
a. Lubis pembuat kerajinan menawarkan produknya dengan cara mengunggah
gambar produknya ke Instagram dan Facebook agar bisa dilihat oleh konsumen.
b. Indhy penjual sepatu online memasang foto dagangannya di website Tokopedia.
3. Melakukan proses penjualan barang/jasa melalui email/sosial media (Instagram,
Facebook, Twitter, dll)/layanan pesan instan (LINE, WhatsApp, Telegram, dll.)
Jika ada proses penjualan barang/jasa yang dilakukan melalui internet, misalnya
hanya tawar menawar di sosial media, tetapi pembayaran dan pengiriman tidak
dilakukan melalui internet, maka sudah termasuk melakukan proses penjualan
barang/jasa.
Email adalah sarana mengirim dan menerima surat elektronik melalui jaringan
komputer dan perangkat komunikasi sejenis (misalnya internet), contoh email: Gmail,
Zimbra, Yahoo dll.
Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan
secara online (Contoh: Instagram, Twitter, Facebook, dll.)
Layanan pesan instan adalah adalah fasilitas komunikasi chatting untuk para
pengguna internet (Contoh: Messenger, Yahoo Messenger, WhatsApp, LINE,
WeChat, Kakao, Telegram). Contoh:
a. Lely menjual tas melalui Instagram. Pelanggan dapat memesan tas tersebut
dengan menghubungi contact person melalui LINE atau WhatsApp yang tertera
pada akun Instagram-nya.
b. Ruben menjual ayam geprek secara online, pelanggan dapat memesan ayam
geprek dengan menghubungi Ruben melalui pesan langsung (direct
message/DM) dari Instagram resmi Ayam Geprek Ruben.
4. Melakukan proses penjualan barang/jasa melalui website/aplikasi marketplace
(Tokopedia, Bukalapak, OLX, dll.)
Website adalah fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam lingkup lokal
maupun jarak jauh (Contoh: www.tokopedia.com; www.bukalapak.com;
www.pinkrosely.com). Aplikasi marketplace adalah aplikasi belanja secara online yang

Sakernas Februari 2023 135 Pedoman Pencacahan


dapat diunduh pada smartphone dan perangkat seluler lainnya. (Contoh: Aplikasi
Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Zalora, dll). Sebagian aplikasi marketplace
saat ini sebagian besar menggunakan sistem EDI (Electronic Data Interchange). EDI
(Electronic Data Interchange) adalah seperangkat standar pertukaran informasi yang
dipertukarkan secara elektronik dalam bisnis atau organisasi (Office for National
Statistics). Contoh dalam pemakaian EDI, ketika pelanggan memesan suatu barang
atau jasa, penjual akan langsung menerima status pesanan tersebut dan ketika
pengiriman barang, pemberitahuan pengiriman akan langsung dikirimkan ke
pelanggan, dan aplikasi yang ada di pelanggan akan langsung meng-update status
belanja dari pelanggan. Selain itu, dalam supply chain yang terintegrasi dengan EDI,
proses inventory akan jadi lebih efisien karena ketika barang yang dibeli di-scan,
sehingga status stock suatu barang akan langsung ter-update otomatis.
Contoh:
a. Ruth menjual masker wajah melalui website www.kosmi.com, Pelanggan memesan
masker wajah langsung melalui website tersebut.
b. Putri adalah penjual jaket kulit di aplikasi Shopee. Pada aplikasi tersebut,
pelanggan toko Putri memilih metode pembayaran dengan cara transfer bank dan
metode pengiriman menggunakan Go-Send. Kemudian, pelanggan melakukan
verifikasi pesanan melalui aplikasi Shopee dan Putri akan langsung menerima
pemberitahuan pemesanan pelanggan tersebut pada aplikasinya. Semua proses
tersebut dilakukan secara otomatis dalam aplikasi Shopee.
5. Lainnya, tuliskan........
Lainnya adalah pemanfaatan internet yang digunakan selain untuk komunikasi,
promosi maupun transaksi. Penggunaan internet selain kode 1-4, misalnya:
a. Jojo adalah progammer game online yang bekerja menggunakan internet.
b. Doni adalah guru mencari informasi terkait bahan ajar di internet.
c. Iyut adalah penjual batik yang menghubungi pemasok melalui aplikasi chat.
d. Faila adalah pegawai yang memanfaatkan internet untuk mengirimkan email
laporan kepada atasan.
Jika pilihan lainnya diberi tanda cek, maka tuliskan pemanfaatan internet sesuai yang
dilakukan responden pada tempat yang tersedia.

Nomor 20: Apakah jenis instansi/lembaga/institusi dari tempat kerja/usaha


(NAMA)?
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat
tetap, terus menerus, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah Indonesia, untuk

Sakernas Februari 2023 136 Pedoman Pencacahan


tujuan memperoleh keuntungan/laba. Tanyakan status perusahaan/usaha/instansi
tempat responden bekerja.
Status perusahaan/usaha/institusi terdiri dari:
1. Pemerintah/negeri
Pemerintah adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan suatu
kebutuhan yang karena tugasnya berdasarkan pada suatu peraturan perundang-
undangan melakukan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan
meningkatkan taraf kehidupan kebahagiaan kesejahteraan masyarakat.
Instansi/lembaga pemerintah bisa berupa Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (Pemda), ataupun Lembaga Negara Yudikatif (Kejaksaan Agung, Kejaksaan
Tinggi, Kejaksaan Negeri) dan Lembaga Legislatif (DPD, DPR, dan DPRD). Jika
jawaban berkode 1, lanjutkan ke Nomor 22.a.
2. Lembaga/organisasi internasional/lembaga non profit
Lembaga/organisasi internasional adalah organisasi dalam lingkup struktur organisasi
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau yang menjalankan tugas mewakili
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau organisasi internasional lainnya dan lembaga asing
non-pemerintah dari negara lain di luar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Contoh
Lembaga Internasional adalah PBB beserta badan khususnya seperti: ILO, WHO,
UNESCO, dan lainnya. Contoh organisasi internasional: ASEAN, OKI, OPEC dsb.
Lembaga nonprofit/nirlaba adalah suatu organisasi yang tujuan utamanya mendukung
atau terlibat aktif dalam berbagai aktifitas publik tanpa berorientasi mencari
keuntungan moneter atau komersil. Organisasi nirlaba mencakup berbagai bidang,
antara lain lingkungan, bantuan kemanusiaan, konservasi, pendidikan, kesenian, isu
sosial, derma-derma, pendidikan, pelayanan kesehatan, politik, agama, riset,
olahraga, dan lainnya. Contoh: Yayasan Penderita Anak Cacat (YPAC), Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Lembaga Bantuan Hukum, WALHI, Dompet
Dhuafa, Partai Politik, dan lain-lain.
3. Lembaga profit (PT, CV, UD, Koperasi, Firma, BUMN/BUMD)
Lembaga profit adalah suatu lembaga yang beroperasi untuk mencari untung/profit
baik dimiliki oleh pemerintah maupun swasta. Perusahaan Pemerintah atau Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) adalah perusahaan yang seluruh modalnya milik
negara. Berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 yang dianggap sebagai
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Negara. BUMN di Indonesia berbentuk Perusahaan Perseroan, Perusahaan Umum,
dan Perusahaan Jawatan (Perjan). Bentuk swasta di sini meliputi dua hal yaitu
perusahaan/usaha swasta dan instansi/lembaga swasta. Perusahaan/usaha swasta

Sakernas Februari 2023 137 Pedoman Pencacahan


adalah perusahaan/usaha yang modalnya dimiliki sepenuhnya oleh swasta.
Perusahaan swasta terdiri dari 3 jenis yaitu:
a) Perusahaan swasta nasional, yaitu perusahaan swasta milik warga negara
Indonesia.
b) Perusahaan swasta asing, yaitu perusahaan swasta milik warga negara asing.
c) Perusahaan swasta campuran (Joint Venture), yaitu perusahaan milik warga
negara Indonesia dan warga negara asing.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perseorangan atau badan
hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi (UU No. 17
Tahun 2012). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.
Termasuk juga dalam lembaga profit adalah CV Persekutuan Komanditer) dan Firma.
Contoh lembaga profit: PT. Indofood Sukses Makmur, PT. TELKOM, PT.KAI dsb.
4. Usaha perorangan/usaha rumah tangga
Merupakan suatu bentuk badan usaha pribadi/rumah tangga yang menanggung risiko
secara pribadi pula atau anggota rumah tangga yang bersangkutan. Status hukum
usaha perorangan biasanya tidak berbadan hukum. Pada usaha perorangan tidak
terdapat pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik dengan kekayaan perusahaan
sehingga utang perusahaan berarti pula utang pemiliknya. Contoh: Usaha toko
kelontong, usaha salon kecantikan, usaha jasa service peralatan elektronik, usaha jual
pulsa HP atau token listrik, petani tanaman pangan, petani hortikultura, nelayan, dll.
5. Rumah Tangga
Rumah tangga merupakan unit terkecil dalam perekonomian. Rumah tangga dapat
berperan sebagai pelaku konsumsi yang membelanjakan penghasilannya untuk
membelikan barang dan jasa. Hal ini berarti rumah tangga tersebut berperan sebagai
pelaku konsumsi sehingga institusi rumah tangga yang dimaksud di sini adalah rumah
tangga yang tidak memiliki usaha. Contoh orang yang bekerja pada institusi rumah
tangga: pembantu/sopir/tukang kebun/satpam yang bekerja melayani rumah tangga.
6. Tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kode 1-5
Apabila status perusahaan tempat bekerja tidak bisa digolongkan ke dalam 5 kode
pilihan di atas, maka pilih Kode “6” dan tuliskan jenis instansi/lembaga/institusi tempat
responden bekerja. Contoh: marbot masjid yang tidak memiliki pengurus masjid.
Pengawas harus benar-benar memastikan jawaban tempat kerja responden memang
tidak dapat diklasifikasikan dalam kode 1-5.

Sakernas Februari 2023 138 Pedoman Pencacahan


7. Tidak tahu
Pilihan jawaban ini dimungkinkan jika responden betul-betul tidak tahu status
perusahaan tempat ia bekerja ataupun pemberi informasi bukan responden terkait,
maka pilih kode 7 (Tidak tahu).

Nomor 21: Bagaimana instansi/lembaga/institusi perusahaan/usaha tempat


(NAMA) bekerja/berusaha melakukan pembukuan keuangan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk menjaring informasi tata cara pembukuan barang dan
keuangan suatu bentuk perusahaan atau usaha, yang menjadi salah satu indikator
penentuan usaha formal/informal. Usaha informal biasanya tidak memiliki entitas hukum
yang terpisah dari rumah tangga yang memilikinya. Pengeluaran untuk produksi tidak
dibedakan dari pengeluaran rumah tangga dan peralatan modal seperti bangunan atau
kendaraan yang dapat digunakan untuk keperluan bisnis maupun keperluan rumah
tangga. Perusahaan informal biasanya tidak membuat pembukuan lengkap.

a. Tidak ada pembukuan tertulis, yaitu jika responden tidak melakukan pembukuan
sama sekali.
b. Ada, pembukuan sederhana (untuk keperluan pribadi/pembayaran
iuran/retribusi), yaitu jika membuat catatan pribadi sederhana misalnya untuk
catatan belanja harian, catatan penghitungan sederhana atau untuk catatan
iuran/retribusi.
Iuran adalah sumbangan yang bersifat tidak mengikat di luar pajak dan retribusi,
misalnya iuran sampah, iuran keamanan, dan sebagainya.
Retribusi adalah pembayaran pajak harian oleh pemilik usaha kepada pemerintah
lokal, selama periode usaha tersebut buka untuk usaha. Pada hari-hari di saat usaha
tersebut tutup, tidak ada retribusi yang dibayarkan.
Contoh pembukuan sederhana:

c. Ada, pembukuan lengkap (laba/rugi dan neraca)


Pembukuan lengkap yaitu suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur
untuk mengumpulkan data dan informasi yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau
jasa yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan

Sakernas Februari 2023 139 Pedoman Pencacahan


laba rugi pada setiap tahun pajak berakhir (pasal 1 angka 26 UU KUP). Pembukuan
lengkap berkaitan dengan keharusan hukum bagi perusahaan, sebagaimana
ditentukan dalam undang-undang perusahaan yang relevan, yang memuat laba/rugi,
neraca perusahaan, aset usaha, modal, piutang usaha, pajak dsb. Semua usaha yang
membuat pembukuan seperti ini jelas bukan usaha tidak berbadan hukum.
Contoh pembukuan lengkap:

d. Tidak tahu, jawaban ini dimungkinkan jika yang memberikan informasi bukan
responden terkait.
Jika pembukuan yang diterapkan adalah pembukuan secara online, maka
pengategoriannya tetap merujuk pada konsep kode 2 dan 3.

Nomor 22.a: Di mana lokasi utama tempat kerja/usaha (NAMA)?


Pertanyaan ini digunakan untuk menangkap lokasi seseorang bekerja. Melalui
pertanyaan ini dapat dihasilkan prevalensi pekerja berbasis rumahan (home-based
worker).

1. Rumah sendiri, jika lokasi responden bekerja adalah di rumah sendiri (termasuk
kontrakan, kos-kosan dan rumah sewa). Contoh: berjualan gado-gado di teras
rumah sendiri, usaha menjahit pakaian bertempat di rumah sendiri, jual pulsa di
rumah sendiri.
2. Rumah keluarga/teman, apabila lokasi tempat bekerja/berusaha berada di
rumah keluarga/teman, termasuk dalam kategori ini adalah rumah tetangga.
3. Rumah pemberi kerja/rumah pelanggan (klien), apabila lokasi tempat
bekerja/berusaha berada di rumah yang disediakan oleh pemberi
kerja/pelanggan. Contoh: asisten rumah tangga, tukang kebun/sopir
pribadi/satpam yang melayani rumah tangga, guru les privat yang mengajar di
rumah anak muridnya.

Sakernas Februari 2023 140 Pedoman Pencacahan


4. Kantor/pabrik/gedung, jika lokasi responden bekerja di kantor, pabrik, atau
gedung. Contoh: kantor pemerintah, pabrik sepatu, rumah sakit, sekolah, bioskop,
terminal, bandara, stasiun, restoran, kafe, taman hiburan (dalam suatu
area/gedung), museum, dan perpustakaan.
5. Mall/pasar dengan bangunan/pertokoan, jika lokasi responden bekerja di mall
atau pasar dengan bangunan atau pertokoan (ruko/toko).
Contoh: mal, pusat perbelanjaan (shopping center), department store, toko grosir
makanan, pasar tradisional dalam gedung (misal PD Pasar Jaya), toko makanan
khusus, toko obat, apotek, dan lainnya.
6. Pasar tanpa bangunan, jika lokasi responden bekerja di pasar yang tidak berada
dalam bangunan.
7. Sawah/kebun/ladang/hutan/laut/danau/rawa/kolam/empang
8. Jalan/pinggir jalan/keliling/lokasi tidak tetap, jika lokasi reponden bekerja di
pinggir jalan. Contoh: ojek online, pedagang bakso keliling, pedagang kaki lima
pinggir jalan, dan lainnya.
9. Lainnya, tuliskan, jika lokasi responden bekerja selain tempat yang disebutkan
di atas. Contoh: taman nasional, pantai umum, dermaga, taman hewan
peliharaan, lapangan terbuka, dan taman umum.

• Jika pada Nomor 22.a isian responden berkode 1, maka lanjut ke pertanyaan
Nomor 23.a.
• Jika nomor 22.a = 3 (Rumah pemberi kerja/rumah pelanggan (klien)) dan
hubungan dengan Kepala Rumah Tangga = 9 (Pembantu rumah tangga) atau
10 (Sopir/tukang kebun), lanjutkan ke nomor 23.a.

Pertanyaan 22.b s.d. 22.d bertujuan untuk melihat fenomena pekerja komuter (ulang alik)
dan sirkuler. Khusus untuk pekerja komuter, informasi yang dicakup adalah lokasi dan
moda transportasi utama yang biasa digunakan. Pekerja komuter adalah seseorang yang
melakukan perjalanan rutin dengan tujuan bekerja, pergi dan pulang pada hari yang sama
antara tempat tinggal dan tempat bekerja yang berbeda kabupaten/kota.

Pekerja sirkuler adalah seseorang yang melakukan perjalanan rutin dengan tujuan
bekerja, pergi dan pulang setiap minggu atau setiap bulan (kurang dari satu tahun) antara
tempat tinggal dan tempat bekerja yang berbeda kabupaten/kota.

Sakernas Februari 2023 141 Pedoman Pencacahan


Nomor 22.b: Di mana tempat (NAMA) bekerja pada pekerjaan utama dalam
seminggu terakhir?
Tempat bekerja adalah tempat seseorang melakukan kegiatan bekerja/berusaha pada
pekerjaan utama dalam seminggu terakhir. Penentuan tempat kerja untuk beberapa
kasus adalah sebagai berikut:

1. Kategori tempat bekerja dalam seminggu terakhir:


a. Jika tempat bekerja responden dalam seminggu terakhir di kabupaten/kota
yang SAMA dengan tempat tinggal, maka pilih kode 1.
b. Jika tempat bekerja responden dalam seminggu terakhir di kabupaten/kota
yang BERBEDA dengan tempat tinggal, maka pilih kode 2. Selanjutnya,
tuliskan nama provinsi dan kabupaten/kota (coret salah satu) tempat bekerja
responden seminggu terakhir.
Contoh: Andi adalah seorang pramusaji suatu rumah makan di daerah Jakarta
Pusat. Andi tinggal di Kota Bekasi. Dalam seminggu terakhir, Andi
bekerja selama 6 hari di rumah makan tersebut. Untuk kasus ini kode
yang dipilih pada pertanyaan 22.b untuk Andi adalah kode 2 karena
tempat bekerja Andi berbeda dengan tempat tinggalnya. Pencatatan
kasus Andi adalah sebagai berikut:

DKI JAKARTA
JAKARTA PUSAT

c. Jika tempat kerja dari pekerjaan utama responden di luar negeri, maka pilih
kode 3 dan tuliskan nama negara tempat kerja responden tersebut pada baris
negara.
2. Jika responden mempunyai sifat pekerjaan berpindah-pindah dan mempunyai
kantor tetap/pangkalan/sejenisnya, tempat kerjanya adalah lokasi kantor
tetap/pangkalan/ sejenisnya tersebut. Misalnya:
a. Wartawan televisi yang kesehariannya melakukan peliputan berita di
beberapa tempat berbeda, maka tempat kerja yang dimaksud adalah lokasi
kantor televisi di mana wartawan tersebut bekerja.
b. Kurir yang kesehariannya melakukan pengantaran barang ke beberapa
tempat, maka tempat kerja yang dimaksud adalah lokasi kantor agen
pengiriman barang.

Sakernas Februari 2023 142 Pedoman Pencacahan


c. Pengemudi ojek/driver, baik online/aplikasi maupun bukan, yang memiliki
pangkalan tetap dan biasanya mengambil pesanan untuk menjemput
penumpang mulai dari pangkalan tersebut, lokasi kota/kabupaten dari
pangkalan tersebut dianggap sebagai tempat kerjanya.
d. Tempat kerja pilot, sopir bus, masinis, nakhoda, supir perusahaan adalah
letak home-based/pul/terminal/stasiun/pelabuhan/pangkalan/perusahaan.
Contoh: Budi tinggal di Kabupaten Pekalongan. Budi bekerja sebagai supir
di perusahaan. Setiap hari Budi berangkat bekerja naik motor dari
Kabupaten Pekalongan ke Kota Pekalongan (tempat kantor
perusahaan berada). Dalam melaksanakan pekerjaannya, Budi
mengemudikan truk milik perusahaan dan biasa mengantar barang
ke Kota Semarang. Dalam kasus ini, tempat kerja Budi adalah Kota
Pekalongan, meskipun dalam pekerjaannya dia perlu pergi ke
kabupaten/kota lain.
3. Jika responden mempunyai sifat pekerjaan berpindah-pindah dan tidak
mempunyai kantor tetap/pangkalan/sejenisnya, tempat kerjanya adalah lokasi
tempat biasanya mulai melakukan pekerjaannya (mengambil
penumpang/berdagang, dll).
a. Pengemudi ojek/driver, baik online/aplikasi maupun bukan, yang tidak
memiliki pangkalan tetap maka tempat kerjanya adalah tempat biasanya
mulai mengambil penumpang. Contoh: Amir seorang driver online yang
tinggal di Kota Depok. Sehari-hari dia bekerja berkeliling mencari penumpang
di Kota Depok. Dalam seminggu ini, Amir biasanya mulai mendapat dan
mengambil penumpang di Kota Depok, walaupun pernah mengantar
penumpang ke Kota Bogor pada 3 hari sebelum pendataan. Isian 22.b untuk
Amir adalah kode 1 karena tempat bekerjanya sama dengan tempat tinggal,
yaitu Kota Depok.
b. Tempat kerja pedagang keliling adalah tempat biasanya mulai bekerja
menjual dagangannya.
• Pedagang keliling yang mulai menjual dagangannya dari jalan di depan
rumahnya, maka tempat kerjanya adalah jalan depan rumahnya tersebut.
• Pedagang keliling yang mulai menjual dagangannya di suatu lokasi,
maka lokasi tersebut dianggap sebagai tempat kerjanya.
4. Tempat kerja untuk pekerja yang menjalankan sistem Work From Anywhere
(WFA): Lokasi kerja mengikuti lokasi yang lebih sering dijadikan tempat
kerja responden.

Sakernas Februari 2023 143 Pedoman Pencacahan


a. Jika dalam seminggu terakhir lebih sering bekerja di Co-Working Space
(CWS) karena lokasinya berada lebih dekat dari rumahnya, maka lokasi
tempat kerja adalah provinsi/negara dan kabupaten/kota lokasi CWS
tersebut.
b. Jika dalam seminggu terakhir lebih sering bekerja di rumah dan hanya
sesekali diwajibkan lapor ke kantor, maka lokasi tempat kerja adalah
provinsi/negara dan kabupaten/kota tempat tinggal (rumah).
c. Jika dalam seminggu terakhir lebih sering bekerja di kantor, maka lokasi
tempat kerja adalah provinsi/negara dan kabupaten/kota tempat kerja
(kantor).
5. Tempat kerja untuk pekerja yang menjalankan sistem Work From Home (WFH)
dan Work From Office (WFO):
a. Apabila dalam seminggu terakhir responden WFO, maka lokasi tempat kerja
adalah provinsi/negara dan kabupaten/kota tempat kerja (kantor).
b. Apabila dalam seminggu terakhir responden selang-seling antara WFH dan
WFO:
• Jika dalam seminggu terakhir lebih sering WFH, maka lokasi tempat kerja
adalah provinsi/negara dan kabupaten/kota tempat tinggal (rumah).
• Jika dalam seminggu terakhir lebih sering WFO, maka lokasi tempat kerja
adalah provinsi/negara dan kabupaten/kota tempat kerja (kantor).

Nomor 22.c: Apakah (NAMA) melakukan perjalanan pergi dan pulang dari
rumah/tempat tinggal ke kantor/tempat kerja secara rutin?
Rutin adalah kegiatan yang telah menjadi kebiasaan dan masih berlangsung sampai
sekarang.

Kode 1: Ya, setiap hari yaitu jika responden rutin pergi ke tempat kerja dan
pulang ke tempat tinggal pada hari yang sama minimal satu kali seminggu.

a. Pegawai yang bekerja secara sif seperti tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll),
pekerja/buruh pabrik, satpam, polisi yang karena pekerjaannya tidak dapat pergi dan
pulang pada hari yang sama (misalnya bekerja dimulai sore/malam hari dan pulang

Sakernas Februari 2023 144 Pedoman Pencacahan


ke tempat tinggalnya pada pagi/siang hari berikutnya), tetap dianggap pergi dan
pulang secara harian (Kode 1).
b. Responden yang biasanya bekerja dan biasanya pergi dan pulang setiap hari, tetapi
seminggu terakhir sementara tidak bekerja karena sedang sakit, cuti, atau mogok
kerja tetap dianggap pergi dan pulang ke/dari tempat kerja setiap hari (Kode 1).

Kode 2: Ya, setiap minggu yaitu jika responden rutin pergi ke tempat kerja
dan pulang ke tempat tinggal secara mingguan. Misalnya, sekali seminggu atau
dua kali seminggu.

Kode 3: Ya, setiap bulan yaitu jika responden rutin pergi ke tempat kerja
dan pulang ke tempat tinggal lebih dari seminggu dan kurang dari satu
tahun. Misalnya 3 bulan sekali.

Kode 4: Tidak rutin

Contoh:
a. Handayani tinggal di Kota Binjai. Ia bekerja sebagai perawat di salah satu rumah
sakit di Kota Medan. Setiap hari ia pulang pergi dari rumahnya ke rumah sakit
tersebut. Ketika mendapat sif malam ia tidak dapat pulang dan pergi pada hari yang
sama. Dalam kasus ini Handayani dianggap pergi dan pulang ke/dari tempat kerja
setiap hari (Kode 1).
b. Yudi bekerja sebagai pemadam kebakaran. Seminggu terakhir, ia bekerja pada hari
Senin sampai Selasa, kemudian Rabu dini hari ia kembali ke tempat tinggalnya.
Selanjutnya, ia berangkat lagi ke kantornya pada hari Kamis pagi dan bekerja sampai
Jumat malam. Hari Sabtu dan Minggu ia libur. Isian pertanyaan 22.c untuk Yudi
adalah kode 2.
c. Responden yang di tempat kerjanya tidak memiliki tempat tinggal yang tetap
(seperti rumah kontrakan dan kosan) dan pulang ke rumahnya kurang dari
setahun sekali masuk ke kode 3. Misalnya, nelayan yang mencari ikan selama 3
bulan, anak buah kapal yang pulang setahun sekali masuk ke kode 3.
d. Saipul seminggu terakhir bekerja sebagai penceramah di berbagai masjid di dekat
tempat tinggalnya. Ia melakukan ceramah sesuai permintaan dari pengurus-
pengurus masjid saja, tidak ada jadwal tetap untuk mengisi ceramah di masjid
tertentu. Maka untuk pertanyaan 22.c yang dipilih adalah kode 4.

Jika isian pertanyaan 22.c berkode 2, 3, atau 4, maka lanjut ke pertanyaan 23.a.

Sakernas Februari 2023 145 Pedoman Pencacahan


Nomor 22.d: Apa moda transportasi utama yang (NAMA) gunakan untuk berangkat
ke tempat kerja?
(Pilih salah satu yang utama, yaitu moda transportasi dengan jarak terjauh atau waktu
terlama)

Jenis transportasi yang digunakan:

1. Transportasi pribadi/dinas. Transportasi pribadi adalah jenis transportasi yang


hanya bisa digunakan sendiri. Yang termasuk dalam fasilitas pribadi adalah
kendaraan yang dikuasai responden, baik kendaraan bermotor (seperti mobil atau
sepeda motor) maupun tidak bermotor (seperti sepeda). Transportasi dinas adalah
transportasi yang dimiliki atau disewa oleh perusahaan/pemberi kerja, seperti sepeda
motor, mobil, bus karyawan.
2. Transportasi umum adalah jenis transportasi yang penggunaannya tidak terbatas
pada orang tertentu, tetapi bisa digunakan oleh semua orang. Orang yang
menggunakan transportasi ini biasanya membayar sebagai balas jasa. Contoh:
becak, motor ojek (non-online), kendaraan jemputan berbayar, omprengan, taksi,
angkutan kota, bus umum/kota, kereta.
3. Transportasi online adalah jenis transportasi yang menggunakan sistem online
dalam proses pemesanannya dengan menggunakan suatu aplikasi baik berupa
sepeda motor maupun mobil. Contoh: Gojek, Grab, Maxim, In-Drive dll.
4. Jalan kaki/tidak menggunakan moda transportasi apapun.

Penjelasan:

1. Bila responden biasa menggunakan lebih dari 1 jenis transportasi dalam satu kali
keberangkatan:
a. Pilih jenis transportasi untuk jarak terjauh.
b. Apabila jaraknya sama, pilih yang membutuhkan waktu terlama.
2. Bila responden menggunakan jenis transportasi yang berbeda-beda untuk
berangkat ke tempat kerja setiap harinya maka pilih jenis transportasi yang paling
sering digunakan.
3. Jenis transportasi untuk responden yang menumpang kendaraan orang lain untuk
berangkat ke tempat kerja disesuaikan dengan jenis transportasi yang
ditumpanginya.

Sakernas Februari 2023 146 Pedoman Pencacahan


Contoh:

a. Anita adalah pegawai BPS Pusat. Setiap hari ia berangkat dengan motor miliknya dari
rumahnya sampai Stasiun Depok. Tiba di Stasiun Depok, Anita naik Kereta Rel Listrik
(KRL) sampai Stasiun Juanda. Kemudian dilanjutkan dengan naik bajaj untuk sampai
di kantor BPS di Jalan Dr Sutomo No.6-8. Dalam hal ini jenis transportasi utama yang
digunakan Anita adalah KRL (transportasi umum [Kode 2]) karena jarak terjauh
adalah dari Stasiun Depok sampai Stasiun Juanda.
b. Ratna tinggal di Jakarta Timur. Untuk berangkat menuju tempat kerjanya di daerah
Jakarta Pusat, ia diantar suaminya menggunakan sepeda motor pada Senin-Rabu,
tetapi setiap Kamis & Jumat suaminya tidak bisa mengantar karena harus tugas ke
luar kota sehingga Ratna berangkat ke tempat kerjanya menggunakan sepeda motor
ojek online. Dalam hal ini transportasi yang digunakan Ratna adalah sepeda motor
pribadi (transportasi pribadi [Kode 1]) karena sepeda motor pribadi merupakan
transportasi yang paling sering digunakan Ratna untuk berangkat ke tempat kerja.

PERTANYAAN 23.a s.d. 23.c DITANYAKAN JIKA ISIAN NOMOR 13.a (STATUS
PEKERJAAN) BERKODE 4, 5, ATAU 6. JIKA ISIAN NOMOR 13.a BERKODE 1, 2, 3,
ATAU 7, MAKA LANJUT KE NOMOR 27.a.

Nomor 23.a: Apakah bentuk pembayaran/pengupahan dari pekerjaan utama yang


diterima oleh (NAMA)?
1. Upah/Gaji berupa uang
Jika 13.a = 4, upah/gaji berupa uang adalah upah/gaji pokok dan tunjangan yang
merupakan imbalan/balas jasa yang diterima oleh buruh/karyawan/pegawai selama
sebulan terakhir dari pekerjaan utama, berupa uang yang dibayarkan oleh
perusahaan/kantor/majikan.
Jika 13.a = 5 atau 6, upah/gaji berupa uang adalah segala bentuk pembayaran dan
manfaat yang diperoleh dalam bentuk uang yang diterima dalam periode tertentu oleh
seseorang sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan. Pembayaran dan manfaat
bisa berasal dari pemberi kerja, profit, manfaat jaminan sosial terkait pekerjaan
(misalnya program bantuan pemerintah), atau asuransi wajib pemerintah.
Contoh:
Ahmad bekerja di perusahaan perkebunan dengan gaji sebulan sebesar
Rp1.800.000,00. Selain itu, ia juga mendapatkan upah dalam bentuk beras 8 kg setiap
bulannya. Maka upah/gaji berupa uang yang diterima Ahmad sebesar Rp1.800.000,00

Sakernas Februari 2023 147 Pedoman Pencacahan


sebulan, sedangkan upah beras yang diterima termasuk dalam pembayaran berupa
barang.
2. Pembayaran per satuan hasil yaitu apabila besarnya upah didasarkan pada jumlah
barang yang dihasilkan oleh seseorang. Satuan hasil dihitung per potong barang, per
satuan panjang, atau per satuan berat. Misalnya upah pemetik daun teh dihitung per
kilogram, upah pasang payet yang dihitung per baju, upah lem kipas yang dihitung per
100 buah, upah sablon kaos per buah, dsb.
3. Komisi adalah bentuk imbalan atas layanan yang diberikan atau produk yang dijual
oleh penjual (salesman). Pembayaran komisi umumnya dihitung menggunakan
persentase dari pendapatan/laba/bonus. Komisi memungkinkan penjual dibayar
berdasarkan produk atau layanan yang dijualnya, bukan berdasarkan upaya
penjualan atau jam kerja atau unit yang diproduksi
Contoh: Salesman, calo/makelar.
4. Ongkos Jasa adalah bentuk model pembayaran di mana pemberi jasa membebankan
biaya secara terpisah untuk setiap layanan yang diberikan. Ongkos jasa merupakan
cara paling umum untuk membayar layanan dokter di seluruh dunia. Dokter dibayar
dengan biaya terpisah untuk setiap layanan yang diberikan, terlepas dari dampaknya
terhadap kesehatan pasien. Dengan sistem ini, pihak provider, atau penyedia layanan
kesehatan seperti rumah sakit, dapat memperoleh income yang tidak terbatas. Sebab,
provider dapat menawarkan segala macam pelayanan kesehatan kepada pasien,
bahkan termasuk pelayanan kesehatan yang sebenarnya tidak diperlukan sekalipun.
Sehingga, hal ini berpotensi menimbulkan terjadinya over treatment (pemeriksaan
yang berlebihan), over prescription (peresepan obat yang berlebihan), serta over
utilility (penggunaan alat pemeriksa yang berlebihan).
Contoh:
• Pada sektor kesehatan yang termasuk ongkos jasa antara lain biaya memeriksa
pasien, biaya meresepkan obat, biaya memberikan perawatan, dan biaya
merujuk pasien ke spesialis.
• Pada sektor real estate yang termasuk ongkos jasa antara lain ongkos jasa untuk
membayar broker misalnya biaya penunjuk jalan, dll.

5. Pembayaran berupa barang


Jika 13.a = 4, pembayaran berupa barang adalah upah/gaji pokok dan tunjangan yang
merupakan imbalan/balas jasa yang diterima oleh buruh/karyawan/pegawai selama
sebulan terakhir dari pekerjaan utama, berupa barang yang dibayarkan
perusahaan/kantor/majikan.

Sakernas Februari 2023 148 Pedoman Pencacahan


Jika 13.a = 5 atau 6, upah/gaji berupa uang adalah segala bentuk pembayaran dan
manfaat yang diperoleh dalam bentuk barang yang diterima dalam periode tertentu
oleh seseorang untuk diri sendiri dan keluarganya sebagai imbalan atas pekerjaan
yang dilakukan. Pembayaran dan manfaat bisa berasal dari pemberi kerja, profit,
manfaat jaminan sosial terkait pekerjaan (misalnya program bantuan pemerintah),
atau asuransi wajib pemerintah.
Contoh:
Ahmad bekerja di perusahaan perkebunan dengan gaji sebulan sebesar
Rp1.800.000,00. Selain itu, ia juga mendapatkan upah dalam bentuk beras 8 kg setiap
bulannya. Maka Ahmad dikategorikan juga menerima pembayaran berupa barang.
6. Pembayaran berupa makanan atau akomodasi yaitu apabila biaya makan dan
akomodasi dipotong dari gaji pekerja jika kondisi kerja mengharuskan pemberi kerja
untuk menyediakan makanan dan akomodasi atau memastikan bahwa akomodasi
disediakan untuk pekerja.
Contoh:
Pegawai sebuah restoran yang mendapat makan dan tempat tinggal sebagai upah/gaji
selain upah/gaji berupa uang atau barang, maka pegawai tersebut mendapatkan upah
dalam bentuk uang dan juga fasilitas makan dan tempat tinggal.
7. Borongan yaitu apabila pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama
antara pemberi dan penerima pekerjaan mengenai satuan barang ataupun tugas yang
harus dikerjakan. Upah model ini harus jelas bukan hanya besarnya upah yang
disepakati, tetapi juga lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut.
Contoh :
a. Upah membangun rumah, mulai dari fondasi, dinding, lantai dan atap.
b. Upah memperbaiki mobil.
8. Pembayaran tunai lainnya, yaitu apabila bentuk pengupahan/pembayaran tidak
termasuk kategori 1, 2, 3, 4, 5, 6, atau 7.

Nomor 23.b: Apa periode pembayaran/pengupahan biasanya pada pekerjaan


utama (NAMA)?

Periode pembayaran terdiri dari:


1. Bulanan yaitu apabila upah dibayarkan setiap bulan. Contoh: karyawan/pegawai yang
upah/gajinya dibayarkan rutin tiap 1 bulan sekali.

Sakernas Februari 2023 149 Pedoman Pencacahan


2. Mingguan yaitu apabila upah dibayarkan setiap minggu. Termasuk sistem
pembayaran mingguan apabila upah dibayarkan secara 10 harian, setengah bulanan,
atau 2 mingguan. Contoh: buruh cuci yang upah/gajinya dibayarkan mingguan.
3. Harian yaitu apabila upah dibayarkan setiap hari. Contoh: tukang bangunan yang
upah/gajinya dibayarkan harian.
4. Per jam yaitu sistem pembayaran apabila upah dibayarkan per jam kerja. Contoh:
penyanyi, notaris, guru les privat, instruktur gym, pelatih olah raga, dll (yang
upah/gajinya dibayar per jam).
5. Lainnya, tuliskan, jika periode pembayaran/pengupahan selain yang disebutkan di
atas. Misalnya, guru honorer yang mendapatkan gaji setiap tiga bulan sekali.

Nomor 23.c: Berapakah besar upah/gaji bersih pertama yang diterima (NAMA) per
bulan, baik berupa uang maupun barang saat mulai bekerja pada pekerjaan ini?

Upah/gaji pertama adalah rata-rata upah/gaji bulanan yang pertama kali diterima saat
mulai bekerja pada pekerjaan utama saat ini, baik berupa uang maupun barang yang
dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan.

Contoh:
1. Tiara bekerja sebagai Fungsional Statistisi Pertama di Badan Pusat Statistik. Tiara
menerima SK CPNS pada Desember 2019, sedangkan SK PNS diterima pada
Desember 2020. Dalam kasus ini, upah/gaji yang dicatat adalah rata-rata upah/gaji
bulanan yang diterima pada saat masih CPNS.
2. Setelah lulus kuliah, Bambang bekerja part time sebagai pelayan café sambil mencari
kerja. Bambang bekerja part time selama 4 jam sehari. Setelah tiga bulan bekerja part
time, Bambang diterima bekerja di sebuah perusahaan konveksi dengan jam kerja 8
jam per hari. Hingga pada saat pencacahan Bambang masih bekerja part time sebagai
pelayan café setelah pulang bekerja dari perusahaan konfeksi. Dalam kasus ini, maka
upah/gaji yang dimaksud adalah rata-rata upah/gaji bulanan yang diterima Bambang
saat bekerja di perusahaan konfeksi pada tahun pertama bekerja.

Contoh 23.a - c

Bu Siti bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah Pak Arif. Setiap hari, Bu Siti
memasak, mencuci/menyetrika, membersihkan rumah, dan melakukan pekerjaan rumah
tangga lainnya. Bu Siti sudah 3 tahun lamanya bekerja dan tinggal di rumah Pak Arif.
Pada saat mulai bekerja di rumah Pak Arif, Bu Siti menerima upah sebesar
Rp.1.500.00,00 yang kemudian sudah naik jika dibandingkan dengan upah sekarang.
Setiap bulannya, Bu Siti menerima upah sebesar Rp.2.300.000,00 untuk pekerjaannya

Sakernas Februari 2023 150 Pedoman Pencacahan


saat ini. Selain itu, dalam 7 bulan terakhir, setiap 2 bulan sekali Bu Siti menerima upah
berupa beras, gula pasir, minyak goreng, mie instan, sabun cuci, dan lain-lain senilai
Rp.300.000,00, yang kemudian ia kumpulkan untuk dibawa saat pulang ke rumahnya.

Maka isian pertanyaan 23.a:


Bentuk pembayaran/pengupahan yang diterima Bu Siti antara lain
• Upah/gaji berupa uang sebesar Rp.2.300.000,00 setiap bulannya;
• Pembayaran berupa barang senilai Rp.300.000,00;
• Pembayaran berupa makanan dan akomodasi tidak termasuk karena makan
dan tempat tinggal yang diterima bukan merupakan bagian dari upah/gaji yang
dijanjikan oleh Pak Arif untuk diberikan kepada Bu Siti.

Isian pertanyaan 23.b:


Periode pembayaran pembayaran/pengupahan yang diterima Bu Siti yaitu bulanan,
karena upah/gaji berupa uang merupakan bentuk upah/gaji utama yang diterima oleh Bu
Siti.

Isian pertanyaan 23.c:


Besar upah/gaji pertama yang diterima Bu Siti saat mulai bekerja sebesar
Rp.1.500.000,00

Nomor 24: Apakah instansi/perusahaan/usaha tempat kerja (NAMA) memberikan/


menyediakan?
a. Jaminan Kesehatan
Jaminan kesehatan yang dimaksud dapat berupa:
1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan/Kartu Indonesia
Sehat (KIS) sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola
oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang
BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1

Sakernas Februari 2023 151 Pedoman Pencacahan


Januari 2014. BPJS Kesehatan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang
ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai
Negeri Sipil; Penerima Pensiun PNS, TNI/POLRI, dan Pejabat Negara, Veteran,
Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun
rakyat biasa.

Jenis kepesertaan BPJS Kesehatan:


1. Peserta BPJS PBI (Peserta Bantuan Iuran)
Peserta BPJS PBI menerima bantuan iuran dari pemerintah, baik yang
didanai APBN (JAMKESMAS), maupun yang didanai oleh APBD
(JAMKESDA/PJKMU).
2. Peserta BPJS Non PBI (Bukan Penerima Bantuan Iuran)
Peserta BPJS Non PBI tidak menerima bantuan iuran dari pemerintah,
iurannya dibayar secara mandiri. BPJS Non PBI dikategorikan menjadi
beberapa bagian:
a. Pekerja Penerima Upah (BPJS PPU) dan anggota keluarganya.
b. Pekerja Bukan Penerima Upah (BPJS PBPU) dan anggota keluarganya.
c. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya.
2. Asuransi kesehatan swasta adalah jenis produk asuransi yang secara khusus
menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi jika mereka
jatuh sakit atau mengalami gangguan kesehatan yang diselenggarakan oleh pihak
swasta. Contoh penyelenggara asuransi kesehatan swasta di Indonesia adalah
Prudential, Allianz, Manulife, Simas Sehat Gold, Cigna Proteksi Sehat, dan
berbagai penyedia jasa asuransi swasta lainnya.
3. Penggantian biaya pengobatan/kesehatan adalah penggantian sejumlah biaya
untuk pengobatan/kesehatan yang telah dikeluarkan pekerja maupun anggota
keluarganya yang ditanggung oleh perusahaan atau tempat kerja
(reimbursement). Perlu diketahui bahwa besarnya biaya pengobatan yang akan
diganti kembali oleh perusahaan, tergantung pada kebijakan di masing-masing
perusahaan. Ada perusahaan yang memberikan reimbursement sebanyak
nominal biaya pengobatan yang tertera di kwitansi pembayaran, namun ada pula
yang hanya mengganti sebagian dari biaya pengobatan tersebut.
4. Fasilitas kesehatan yang dimaksud adalah fasilitas kesehatan yang diberikan
secara langsung atau tak langsung untuk kesehatan para karyawan maupun
keluarganya. Misal tersedianya poliklinik, dokter perusahaan/kantor, dll.

Sakernas Februari 2023 152 Pedoman Pencacahan


b. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Jaminan kecelakaan kerja memberikan perlindungan berupa jaminan
pelayanan/perawatan, santunan, dan tunjangan cacat apabila tenaga kerja mengalami
kecelakaan saat menuju, menunaikan, dan selesai menunaikan tugas pekerjaan serta
berbagai penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan.
Jaminan kecelakaan kerja yang dimaksud dapat diselenggarakan oleh BPJS
Ketenagakerjaan, Taspen, Asabri, maupun penyelenggara swasta lainnya, contoh:
Adira Proteku Basic, Asuransi Personal Accident Supreme, Simas Jiwa SIJI Secure 1,
dll
c. Jaminan Kematian (JKM)
Jaminan kematian diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan santunan
kematian yang dibayarkan kepada ahli waris peserta yangmeninggal dunia. Selain
JKM yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri, JKM
dapat pula dikelola oleh perusahaan asuransi swasta yang bekerja sama dengan
perusahaan atau tempat kerja responden.

Nomor 24.d - 24.i ditanyakan hanya jika Nomor 13.a = 4


(Berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai)

d. Jaminan Hari Tua (JHT)


Jaminan hari tua diberikan dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima
uang tunai dan sekaligus, apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total
tetap, atau meninggal dunia. Perusahaan swasta, BUMN/BUMD, biasanya
menerapkan sistem ini.
Program Jaminan Hari Tua yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan
maupun penyelenggara swasta lainnya, ditujukan sebagai pengganti terputusnya
penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan
dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian
penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia
pensiun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
e. Jaminan Pensiun
Jaminan pensiun diberikan ketika peserta karena memasuki usia pensiun atau
mengalami cacat total tetap. Dalam hal ini, jaminan pensiun yang didapat, berasal dari
iuran/sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh peserta, pemberi kerja, dan/atau
Pemerintah. Termasuk memiliki/menerima jaminan pensiun misalnya: Pensiunan
PNS/ASN, TNI/Polri, Pensiunan Pejabat Negara. Khusus untuk pensiunan PNS/ASN,
dana pensiun dikelola oleh PT. Taspen, sementara PNS/ASN di Kementerian
Pertahanan dan TNI/Polri dana pensiunnya dikelola oleh PT. Asabri.

Sakernas Februari 2023 153 Pedoman Pencacahan


f. Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)
Jaminan kehilangan pekerjaan diselenggarakan untuk mempertahankan derajat
kehidupan yang layak pada saat pekerja/buruh kehilangan pekerjaan. Jaminan
kehilangan pekerjaan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2021.
Peraturan Pemerintah ini merupakan peraturan turunan dari Undang-Undang Cipta
Kerja. Dalam Pasal 1 PP ini disebutkan, Jaminan Kehilangan Pekerjaan yang
selanjutnya disingkat JKP adalah jaminan sosial yang diberikan kepada
pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) berupa manfaat
uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja. Pasal 2 mengatur
bahwa pengusaha wajib mengikutsertakan pekerja/buruh sebagai peserta dalam
program JKP.
Program JKP dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak
pada saat Pekerja/Buruh kehilangan pekerjaan. JKP diselenggarakan oleh BPJS
Ketenagakerjaan dan Pemerintah Pusat.
g. Cuti tahunan/cuti bersalin tanpa memotong upah/gaji pokok
Cuti tahunan/cuti bersalin diberikan oleh perusahaan/tempat bekerja tanpa memotong
gaji/upah pokok.

Cuti tahunan menurut UU Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 Pasal 79 Ayat 2


adalah sekurang-kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang
bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus dan
berdasarkan pasal 84 berhak mendapatkan upah penuh. Pasal 79 ini diubah di UU No
11 2020 Cipta Kerja. Cuti tahunan disebutkan pada pasal 79 ayat (3) paling sedikit 12
(dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12
(dua belas) bulan secara terus menerus. Aturan bahwa pengusaha tetap wajib
membayar upah ketika pekerja/buruh menjalankan hak waktu istirahat dan cutinya ada
di Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 2021 tentang Pengupahan pasal 40 ayat (2) c.

Cuti bersalin/melahirkan merupakan salah satu hak pekerja perempuan. Meskipun


tiap perusahaan mempunyai kebijakan yang berbeda-beda terkait cuti
hamil/melahirkan, namun pengaturan mengenai cuti hamil/melahirkan diatur dalam
Pasal 82 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yakni sebagai berikut:
Ayat 1 “Pekerja perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah)
bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah
melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan”
Aturan ini hanya menetapkan durasi minimal yang wajib diberikan bagi pekerja
perempuan yang hamil dan melahirkan. Artinya perusahaan dapat memberikan waktu

Sakernas Februari 2023 154 Pedoman Pencacahan


istirahat/cuti yang lebih lama dari ketentuan 1,5 bulan sebelum saatnya melahirkan
anak dan 1,5 bulan sesudah melahirkan tersebut
Lebih lanjut, Pasal 84 UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang
menetapkan “Setiap pekerja/buruh yang menggunakan hak waktu istirahat hamil dan
melahirkan berhak mendapat upah penuh.”
h. Cuti sakit/cuti haid tanpa memotong upah/gaji pokok
Cuti Sakit adalah waktu istirahat yang diperoleh pekerja yang mengalami sakit (suatu
keadaan terganggunya fisik maupun psikis manusia, yang dapat menimbulkan
gangguan aktivitas sehari-hari) sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan. Oleh
karenanya setiap perusahaan/tempat usaha seharusnya memiliki kebijakan khusus
terkait cuti sakit. Hal ini bukan hanya terkait dampak terhadap produktivitas kerja tetapi
juga menyangkut perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja pekerjanya.
Pekerja yang mengambil cuti sakit berhak mendapatkan upah/gaji. Kewajiban
pengusaha untuk membayar upah pekerjanya yang sakit (cuti sakit tanpa dipotong
upah/gaji) diatur dalam pasal 93 ayat (2) huruf a UU 13/2003.
Pekerja yang mengambil cuti sakit berhak mendapatkan upah penuh. Namun pasal 93
ayat (3) UU 13/2003 mengatur skala upah yang harus dibayarkan kepada pekerja yang
sakit terus-menerus, dan sulit disembuhkan, sebagai berikut:
1. Untuk 4 bulan pertama, dibayar 100% dari upah
2. Untuk 4 bulan kedua, dibayar 75% dari upah
3. Untuk 4 bulan ketiga, dibayar 50% dari upah, dan
4. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% dari upah sebelum pemutusan hubungan
kerja dilakukan oleh pengusaha.
Cuti haid merupakan hak cuti yang dapat diambil oleh pekerja perempuan ketika haid.
Hal tersebut telah diatur dalam UU 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada
Pasal 81 ayat (1) UU 13 yang menyebutkan bahwa “Pekerja perempuan yang dalam
masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib
bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid.”
Pasal 81 ayat (2) menyebut pelaksanaan ketentuan cuti haid diatur dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Dalam hal pelaksaan cuti
haid tidak diatur dalam ketiga peraturan tersebut, anda tetap berhak untuk mengambil
cuti haid dengan menginformasikan kepada atasan serta kepada personalia atau HRD
di perusahaan anda bekerja.
Dalam UU Ketenagakerjaan 13/2003 pasal 93 ayat (2) berbunyi: Pengusaha wajib
membayar upah apabila pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan
kedua masa haidnya sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan. Berdasarkan aturan

Sakernas Februari 2023 155 Pedoman Pencacahan


ini jelas bahwa pekerja perempuan yang mengambil hak cuti haid akan tetap
mendapatkan upah penuh.
i. Upah Sesuai dengan Aturan Upah Minimum Provinsi/Kabupaten/Kota
Upah Minimum adalah upah terendah yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai
bentuk perlindungan terhadap pekerja/buruh di suatu wilayah.
Acuan penetapan Upah Minimum dalam UU Cipta Kerja
1) Gubernur wajib menetapkan upah minimum provinsi.
2) Gubernur dapat menetapkan upah minimum kabupaten/kota dengan syarat
tertentu.
3) Upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan
berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan.
4) Syarat tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi ekonomi daerah
atau inflasi pada kabupaten/kota yang bersangkutan.
5) Upah minimum kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus lebih
tinggi dari upah minimum provinsi.
Pengaturan Upah pada Usaha Mikro dan Kecil dikecualikan dari Upah Minimum, yang
besarannya disepakati harus di atas persentase tertentu dari rata-rata konsumsi.
Syarat jawaban YA pada pertanyaan ini adalah jika perusahaan/usaha tempat
bekerja menerapkan aturan UMP/UMK dan buruh yang bersangkutan upahnya sama
dengan atau lebih tinggi dari UMP/UMK.

Nomor 25: Apakah (NAMA) memiliki perjanjian/kontrak kerja/surat keputusan?


Contoh:
- PKWTT: PNS/TNI/POLRI, pegawai BUMN, pegawai tetap, dll
- PKWT: outsourcing, kontrak kerja kurang dari 5 tahun, dll

Perjanjian/kontrak kerja/surat keputusan adalah suatu perjanjian yang dibuat antara


pekerja secara perorangan dengan pengusaha yang pada intinya memuat hak dan
kewajiban masing-masing pihak.
Esensi Perjanjian Kerja:
a. Disepakati oleh karyawan dan perusahaan
b. Untuk waktu tertentu dan tidak tertentu
c. Dapat tertulis atau lisan
d. Dibuat dalam Bahasa Indonesia dan huruf latin dan dalam Bahasa Indonesia dan atau
bahasa asing dengan Bahasa Indonesia sebagai yang utama.
Isi Perjanjian kerja:
a. Nama dan alamat masing-masing pihak
b. Jabatan atau jenis pekerjaan

Sakernas Februari 2023 156 Pedoman Pencacahan


c. Hak dan kewajiban masing-masing, antara lain besar upah, tunjangan dan cara
pembayaran, fasilitas kerja, fasilitas kesejahteraan, hari kerja dan jam kerja, tempat
kerja, jangka waktu, dan lain-lain.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jenis perjanjian:


1. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)
PKWTT diatur dalam PP No 35 tahun 2021 tentang perjanjian kerja waktu tertentu,
alih daya, waktu kerja dan waktu istirahat, dan pemutusan hubungan kerja. PP ini
adalah peraturan turunan dari Undang–Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja. PKWTT adalah Perjanjian Kerja antara Pekerja/Buruh dengan Pengusaha
untuk mengadakan Hubungan Kerja yang bersifat tetap.
Contoh pekerjaan yang menerapkan PKWTT adalah PNS/TNI/Polri, Pegawai tetap
BUMN, dan pegawai tetap lain.
2. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
PKWT yang diatur dalam PP No 35 tahun 2021 adalah perjanjian kerja antara pekerja/
buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu
atau untuk pekerjaan tertentu, sehingga PKWT tidak dapat diterapkan pada pekerjaan
yang bersifat tetap. PKWT didasarkan atas: 1) jangka waktu, 2) selesainya pekerjaan,
atau 3) pekerjaan lain yang bersifat tidak tetap.
• PKWT berdasarkan jangka waktu
PKWT ini dbuat untuk pekerjaan tertentu yaitu:
a. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu
lama, yaitu dilaksanakan paling lama 5 (lima) tahun. Jika pekerjaan yang
dilaksanakan belum selesai maka dapat dilakukan perpanjangan PKWT dengan
jangka waktu sesuai kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja/buruh,
dengan ketentuan jangka waktu keseluruhan PKWT beserta perpanjangannya
tidak lebih dari 5 (lima) tahun.
b. Pekerjaan yang bersifat musiman;
Pekerjaan yang bersifat musiman merupakan pekerjaan yang pelaksanaannya
tergantung pada musim, cuaca, atau tergantung pada kondisi tertentu misalnya
pekerjaan tambahan yang dilakukan untuk memenuhi pesanan atau target
tertentu.
c. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk
tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.
• PKWT berdasarkan selesainya pekerjaan
PKWT juga diatur dalam berdasar selesainya pekerjaan, yaitu:
a. Pekerjaan yang sekali selesai; atau

Sakernas Februari 2023 157 Pedoman Pencacahan


b. Pekerjaan yang sementara sifatnya.
PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu didasarkan atas
kesepakatan para pihak yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja. Kesepakatan ini
memuat:
1) Ruang lingkup dan batasan suatu pekerjaan dinyatakan selesai; dan
2) Lamanya waktu penyelesaian pekerjaan disesuaikan dengan selesainya suatu
pekerjaan.
Pekerjaan tertentu yang dapat diselesaikan lebih cepat dari lamanya waktu yang
disepakati putus demi hukum pada saat selesainya pekerjaan. Jika pekerjaan
tertentu yang diperjanjikan dalam PKWT belum dapat diselesaikan sesuai
lamanya waktu yang disepakati maka jangka waktu PKWT dilakukan
perpanjangan sampai batas waktu tertentu hingga selesainya pekerjaan.
• Pekerjaan lain yang bersifat tidak tetap.
Pekerjaan ini dapat berupa pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal dan
volume pekerjaan serta upah buruh berdasarkan kehadiran. PKWT ini dapat
dilakukan dengan Perjanjian Kerja Harian.
Contoh pekerjaan yang menerapkan PKWT adalah pekerjaan dengan sistem
outsourcing, pekerjaan dengan kontrak kerja kurang dari 5 tahun, dll.
3. Perjanjian lisan adalah perjanjian antara pekerja dengan pemberi kerja yang
dilakukan secara lisan. Kesepakatan kerja mengenai jenis pekerjaan, waktu kerja,
upah/gaji dan lain sebagainya hanya sebatas lisan.
4. Tidak ada perjanjian/kontrak kerja, yaitu jika tidak ada pembicaraan atau
kesepakatan sama sekali di antara pekerja dan pemberi kerja mengenai jenis
pekerjaan, waktu pekerjaan, upah/gaji dsb.
5. Tidak tahu, pilihan jawaban tidak tahu dimungkinkan jika pemberi informasi bukan
responden terkait.

Nomor 26: Apakah (NAMA) terdaftar sebagai anggota dalam serikat pekerja?
(Contoh: Korpri, KSPSI, FSBDSI, SBSI, SPNI, dll)
Pasal 1 Ayat 17 Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal
1 Ayat 1 Undang-undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh
menyebut Serikat Pekerja/Serikat Buruh sebagai organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan
untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas,
terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela
serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan
pekerja/buruh dan keluarganya.
Berikut ini adalah macam-macam jenis serikat pekerja/serikat buruh:

Sakernas Februari 2023 158 Pedoman Pencacahan


a. Serikat pekerja/serikat buruh di dalam perusahaan adalah serikat pekerja/serikat
buruh yang didirikan oleh para pekerja/buruh di dalam satu perusahaan.
b. Serikat pekerja/serikat buruh di luar perusahaan adalah serikat pekerja/serikat buruh
yang didirikan oleh pekerja/buruh yang bekerja di luar perusahaan atau di beberapa
perusahaan.
c. Federasi serikat pekerja/serikat buruh adalah gabungan serikat pekerja/serikat buruh.
Federasi SP/SB adalah bentukan dari sekurang-kurangnya 5 SP/SB
d. Konfederasi serikat pekerja/serikat buruh adalah gabungan dari sekurang-kurangnya
3 federasi SP/SB.
Contoh serikat pekerja/buruh:
Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (KSPSI), Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia FSBDSI),
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Serikat Pekerja Nasional Indonesia (SPNI),
dan lain-lain.
Catatan:
1. Organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Arsitek Indonesia, Ikatan
Wartawan Online dsb, bukan termasuk serikat pekerja.
2. TNI dan Polri tidak mempunyai serikat pekerja.
Jika menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh maka pilih Kode ”1” dan beri pilih kode
“2” jika tidak menjadi anggota serikat pekerja. Kode “3” (tidak tahu) dimungkinkan jika
pemberi informasi bukan responden terkait.

NOMOR 27.A – 27.C HANYA DITANYAKAN UNTUK RESPONDEN YANG BERUMUR


5-17 TAHUN. JIKA RESPONDEN BERUMUR 18 TAHUN ATAU LEBIH MAKA
LANJUTKAN KE NOMOR 28.A

Nomor 27.a: Apakah (NAMA) pernah mengalami kondisi yang membahayakan


kesehatan yang disebabkan pekerjaan selama 12 bulan terakhir?
Beberapa penjelasan terkait hal ini:
1. Kondisi yang membahayakan kesehatan dan keselamatan adalah jika responden
mengalami masalah kesehatan dalam pekerjaan dan menyebabkan pekerjaan
berhenti sementara atau bahkan menyebabkan pekerjaan benar-benar terhenti.
2. Periode waktu merujuk selama setahun terakhir (Februari 2022 – Februari 2023).
3. Contoh kondisi yang membahayakan kesehatan responden:
● Retak/patah tulang, adalah cedera pada tulang yang sebelumnya utuh menjadi
retak atau patah, penyebabnya bisa karena pukulan benda keras maupun
kecelakaan kerja, misalnya terjatuh ketika bekerja.

Sakernas Februari 2023 159 Pedoman Pencacahan


● Keseleo/terkilir, adalah cedera berupa peregangan atau robekan otot, tendon
(jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang) atau ligamen jaringan yang
menghubungkan tulang dengan tulang lainnya.
● Luka bakar, adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan oleh kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik, dan radiasi.
● Masalah pernafasan, adalah masalah yang timbul pada proses pernafasan,
seperti sesak nafas, batuk, asma, Tuberculosis (TBC), radang paru-paru, dan
masalah pernafasan lainnya.
● Masalah penglihatan, adalah masalah yang mengganggu proses penglihatan,
seperti mata merah, perih, berair, rabun, katarak, sampai kebutaan.
● Lainnya, adalah hal-hal lain yang diakibatkan pekerjaan, seperti diare, tergigit ular,
kulit terkelupas, dan lain-lain.
Jika responden mengalami salah satu atau beberapa kondisi yang membahayakan
kesehatan maka isikan pada kotak “YA”.

Nomor 27.b: Apakah (NAMA) bekerja dalam lingkungan yang tidak aman atau tidak
sehat?
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: Kep.235/Men/2003
menjelaskan jenis-jenis pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan atau
moral anak sebagai berikut:

Jenis-Jenis Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan dan Keselamatan Anak


A. Pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, pesawat, instalasi, dan peralatan
lainnya meliputi: pekerjaan pembuatan, perakitan/pemasangan,
pengoperasian, perawatan dan perbaikan.
1. Mesin-mesin meliputi: a. mesin perkakas seperti: mesin bor, mesin gerinda, mesin
potong, mesin bubut, mesin skrap; b. mesin produksi seperti: mesin rajut, mesin
jahit, mesin tenun, mesin pak, mesin pengisi botol.
2. Pesawat meliputi:
a. Pesawat uap seperti: ketel uap, bejana uap;
b. Pesawat cairan panas seperti: pemanas air, pemanas oli;
c. Pesawat pendingin, pesawat pembangkit gas karbit;
d. Pesawat angkat dan angkut seperti: keran angkat, pita transport, ekskalator,
gondola, forklift, loader;
e. Pesawat tenaga seperti: mesin diesel, turbin, motor bakar gas, pesawat
pembangkit listrik.

Sakernas Februari 2023 160 Pedoman Pencacahan


3. Alat berat seperti: traktor, pemecah batu, grader, pencampur aspal, mesin
pancang.
4. Instalasi seperti: instalasi pipa bertekanan, instalasi listrik, instalasi pemadam
kebakaran, saluran listrik.
5. Peralatan lainnya seperti: tanur, dapur peleburan, lift, perancah.
6. Bejana tekan, botol baja, bejana penimbun, bejana pengangkut, dan sejenisnya.

B. Pekerjaan yang dilakukan pada lingkungan kerja yang berbahaya yang meliputi:
1. Pekerjaan Yang Mengandung Bahaya Fisik.
a. Pekerjaan di bawah tanah, di bawah air atau dalam ruangan tertutup yang
sempit dengan ventilasi yang terbatas (confined space) misalnya sumur,
tangki;
b. Pekerjaan yang dilakukan pada tempat ketinggian lebih dari 2 meter;
c. Pekerjaan dengan menggunakan atau dalam lingkungan yang terdapat listrik
bertegangan di atas 50 volt;
d. Pekerjaan yang menggunakan peralatan las listrik dan/atau gas;
e. Pekerjaan dalam lingkungan kerja dengan suhu dan kelembaban ekstrim atau
kecepatan angin yang tinggi;
f. Pekerjaan dalam lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan atau getaran
yang melebihi nilai ambang batas (nab);
g. Pekerjaan menangani, menyimpan, mengangkut dan menggunakan bahan
radioaktif;
h. Pekerjaan yang menghasilkan atau dalam lingkungan kerja yang terdapat
bahaya radiasi mengion;
i. Pekerjaan yang dilakukan dalam lingkungan kerja yang berdebu;
j. Pekerjaan yang dilakukan dan dapat menimbulkan bahaya listrik, kebakaran
dan/atau peledakan.
2. Pekerjaan Yang Mengandung Bahaya Kimia.
a. Pekerjaan yang dilakukan dalam lingkungan kerja yang terdapat pajanan
(exposure) bahan kimia berbahaya;
b. Pekerjaan dalam menangani, menyimpan, mengangkut dan menggunakan
bahan-bahan kimia yang bersifat toksik, eksplosif, mudah terbakar, mudah
menyala, oksidator, korosif, iritatif, karsinogenik, mutagenik dan/atau
teratogenik;
c. Pekerjaan yang menggunakan asbes;
d. Pekerjaan yang menangani, menyimpan, menggunakan dan/atau mengangkut
pestisida.

Sakernas Februari 2023 161 Pedoman Pencacahan


3. Pekerjaan yang Mengandung Bahaya Biologis.
a. Pekerjaan yang terpajan dengan kuman, bakteri, virus, fungi, parasit dan
sejenisnya, misalnya pekerjaan dalam lingkungan laboratorium klinik,
penyamakan kulit, pencucian getah/karet;
b. Pekerjaan di tempat pemotongan, pemrosesan dan pengepakan daging
hewan;
c. Pekerjaan yang dilakukan di perusahaan peternakan seperti memerah susu,
memberi makan ternak dan membersihkan kandang;
d. Pekerjaan di dalam silo atau gudang penyimpanan hasil-hasil pertanian; e.
Pekerjaan penangkaran binatang buas.

C. Pekerjaan yang mengandung sifat dan keadaan berbahaya tertentu:


1. Pekerjaan konstruksi bangunan, jembatan, irigasi atau jalan.
2. Pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan pengolahan kayu seperti
penebangan, pengangkutan dan bongkar muat.
3. Pekerjaan mengangkat dan mengangkut secara manual beban di atas 12 kg untuk
anak laki-laki dan di atas 10 kg untuk anak perempuan.
4. Pekerjaan dalam bangunan tempat kerja yang terkunci.
5. Pekerjaan penangkapan ikan yang dilakukan di lepas pantai atau di perairan laut
dalam.
6. Pekerjaan yang dilakukan di daerah terisolir dan terpencil.
7. Pekerjaan di kapal.
8. Pekerjaan yang dilakukan dalam pembuangan dan pengolahan sampah atau daur
ulang barang-barang bekas.
9. Pekerjaan yang dilakukan antara pukul 18.00/06.00.

D. Jenis-Jenis Pekerjaan yang Membahayakan Moral Anak


1. Pekerjaan pada usaha bar, diskotik, karaoke, bola sodok, bioskop, panti pijat atau
lokasi yang dapat dijadikan tempat prostitusi.
2. Pekerjaan sebagai model unntuk promosi minuman keras, obat perangsang
seksualitas dan/atau rokok.

Apabila responden mendapati hal-hal yang disebutkan di atas, maka tempat kerja
responden dikategorikan sebagai tempat yang tidak aman ataupun tidak sehat dan isikan
pada kotak “Ya”.

Sakernas Februari 2023 162 Pedoman Pencacahan


Nomor 27.c: Apakah (NAMA) pernah mengalami kekerasan di tempat kerja (baik
secara lisan maupun fisik)?
Dalam melaksanakan pekerjaan, anak mungkin mengalami hal/kondisi yang kurang baik,
pekerja anak mungkin mengalami pengalaman yang sulit dengan majikan/sesama
pekerja/pelanggan.
Contoh kekerasan lisan:
a. Dibentak/diteriaki, jika responden dibentak atau diteriaki, dimarahi dengan suara
keras, dan dihardik.
b. Dihina, jika responden merasa direndahkan secara verbal.
Contoh kekerasan fisik
a. Kekerasan fisik, jika responden mengalami perlakuan yang mengakibatkan rasa sakit
pada tubuhnya sehingga menyebabkan jatuh sakit atau terluka, misalnya ditampar,
dipukul, diludahi, dijambak, ditendang, disulut dengan rokok, dilukai dengan senjata,
dan lainnya. Biasanya perlakuan ini akan menyebabkan luka lebam, gigi patah, bekas
luka, dan lainnya.
b. Pelecehan/Kekerasan seksual, jika responden mengalami segala macam bentuk
perilaku yang mengarah kepada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan
tidak diharapkan, sehingga menimbulkan reaksi negatif seperti malu, marah, benci,
tersinggung, dan sebagainya. Contoh tindakan pelecehan/kekerasan seksual adalah
siulan nakal, komentar berkonotasi seks, diraba pada bagian tubuh yang sensitif
(misalnya dada, alat genital, paha, dan lainnya), ajakan berkencan dengan ancaman,
ajakan melakukan hubungan seksual, hingga perkosaan.
Apabila responden mengalami salah satu jenis kekerasan, maka responden
dikategorikan pernah mengalami kekerasan di tempat kerja dan isikan pada kotak “Ya”.

SELURUH PEKERJAAN

Nomor 28.a: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) memiliki lebih dari satu
pekerjaan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya pekerjaan tambahan dari
responden.

JIKA TIDAK MEMILIKI PEKERJAAN TAMBAHAN, NO.28.b DAN 28.c DIISIKAN


DENGAN DATA YANG SAMA DENGAN NO.18.a DAN 18.b.
Nomor 28.b: Dalam seminggu terakhir, berapa jumlah jam kerja seluruh pekerjaan
(NAMA) per hari dikurangi waktu istirahat? (Isikan jumlah jam kerja seluruh pekerjaan

Sakernas Februari 2023 163 Pedoman Pencacahan


per hari di kotak yang disediakan. Jika seminggu terakhir sedang tidak bekerja isikan 0
(nol) di setiap kotak per hari)

Jumlah jam kerja yang dicatat dalam pertanyaan ini adalah jam kerja dari seluruh
pekerjaan yaitu pekerjaan utama ditambah dengan seluruh pekerjaan tambahan. Cara
pengisian pertanyaan ini sama dengan cara pengisian pertanyaan 18.a. Tuliskan jumlah
jam kerja dari seluruh pekerjaan selama seminggu terakhir pada kotak yang
disediakan, disesuaikan dengan hari pencacahan.

Nomor 28.c: Berapakah biasanya jumlah jam kerja seluruh pekerjaan dalam
seminggu?
Pertanyaan ini merupakan salah satu untuk mendapatkan informasi mengenai kategori
setengah pengangguran konsep ICLS-19. Isikan jumlah jam kerja yang sesuai.

Nomor 29.a: Apakah (NAMA) ingin menambah jam kerja?


Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah seseorang yang jam kerjanya di
bawah jam kerja normal (40 jam) dan masih ingin menambah jam kerja. Penduduk
bekerja dengan jam kerja kurang dari jam kerja normal dan masih ingin menambah jam
kerja menjadi indikasi masuk kategori setengah pengangguran konsep ICLS-19.
Yang dimaksud menambah jam kerja, dapat berupa:
1. Tambahan jam kerja pada pekerjaan sekarang (lembur).
2. Melakukan pekerjaan tambahan.
3. Pindah ke pekerjaan lain dengan jam kerja yang lebih banyak.
Jika pertanyaan 29.a berkode 1 “Ya” maka lanjut ke pertanyaan 29.d.
Contoh:
Widodo bekerja sebagai tukang kebun di rumah Bu Winda. Ia hanya bekerja di hari Sabtu
dan Minggu selama 4 jam setiap harinya. Upah yang diterima hanya Rp.100.000 setiap
kali ia datang. Widodo merasa upahnya tidak cukup untuk keperluan sehari-hari,
sehingga ia ingin pindah ke pekerjaan yang lain dengan jam kerja yang lebih banyak.
Maka isian pertanyaan 29.a untuk Widodo adalah “Ya”.

Nomor 29.b: Apakah alasan (NAMA) tidak ingin menambah jam kerja?
Pertanyaan ini untuk menangkap alasan seseorang tidak ingin menambah jam kerja.
1. Sudah merasa cukup dengan jam kerja saat ini: alasan tidak ingin menambah jam
kerja karena responden sudah merasa cukup dengan jam kerja saat ini.

Sakernas Februari 2023 164 Pedoman Pencacahan


2. Melakukan kegiatan lain (mengurus rumah tangga/sekolah): alasan seseorang
tidak ingin menambah jam kerja dikarenakan adanya kegiatan lain yang sedang
dilakukan misalnya mengurus rumah tangga atau saat ini sedang bersekolah.
3. Sakit/alasan kesehatan: alasan seseorang tidak ingin menambah jam kerja
dikarenakan sedang sakit atau pun alasan kesehatan lainnya.
4. Takut terinfeksi Corona/COVID-19: alasan seseorang tidak ingin menambah jam
kerja dikarenakan takut terinfeksi COVID-19.
5. Social/physical distancing, karantina mandiri, Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM): alasan tidak ingin menambah jam kerja karena
adanya anjuran social/physical distancing, karena sedang melakukan karantina
mandiri, atau karena adanya kebijakan PPKM. PPKM adalah peraturan yang
diterbitkan untuk mengendalikan penularan COVID-19 di bebagai daerah.
Pengendalian dapat dilakukan di level terkecil (mikro) yakni RT/RW atau desa dan
kelurahan. Pembatasan tersebut meliputi pembatasan sekolah dan tempat kerja,
pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat umum,
pembatasan kegiatan sosial budaya, pembatasan moda transportasi dan pembatasan
lainnya.
6. Selain alasan di atas, tuliskan. Adalah alasan selain yang telah disebutkan di atas.
Jika jawaban responden berkode 4 atau 5, maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 31.a.

Nomor 29.c: Apakah alasan tersebut terkait dengan pandemi Corona/COVID-19?


Jika jawaban pertanyaan nomor 29.b berkode 1, 2, 3, atau 6 maka ditanyakan apakah
alasan tersebut terkait dengan COVID-19. Apabila pertanyaan ini terisi maka lanjutkan ke
nomor 31.a.

Nomor 29.d: Apakah (NAMA) siap/bersedia menambah jam kerja dalam rentang 2
minggu ke depan?
Nomor 29.d ditanyakan apabila responden ingin menambah jam kerja (Nomor 29.a=1).
Nomor ini ditanyakan untuk mengetahui kesiapan/kesediaan seseorang untuk
menambah jam kerjanya dalam rentang 2 minggu ke depan. Pertanyaan ini bertujuan
untuk identifikasi setengah pengangguran berdasarkan ICLS 19.
Ilustrasi rentang waktu penentuan kesiapan/kesediaan menambah jam kerja:

Sakernas Februari 2023 165 Pedoman Pencacahan


1 minggu 1 minggu

Hari pencacahan

Siap/bersedia menambah jam kerja pekerjaan

Jika Nomor 29.d berkode 2 “Tidak” maka lanjut ke Nomor 31.a.


Contoh:
Walaupun masih kuliah, Adinda membantu orang tuanya melayani pelanggan di restoran
nasi padang hari Senin s.d Jumat. Dia bekerja dari jam 07.00 pagi sampai 12.00 siang.
Adinda sebenarnya ingin membantu orang tuanya lebih lama setiap harinya. Akan tetapi
dalam rentang 2 minggu ke depan, Adinda tidak bisa menambah jam kerjanya karena
tugas-tugas kuliahnya banyak, belum lagi dia harus menyusun skripsi. Maka isian Nomor
29.d untuk Adinda adalah “Tidak”.

Nomor 30: Apakah alasan utama (NAMA) bekerja kurang dari 40 jam selama
seminggu yang lalu karena penurunan aktivitas ekonomi (penurunan permintaan
pasar/jumlah pesanan)?
Nomor ini ditanyakan jika Nomor 28.b < 40 dan Nomor 28.c ≥ 40 jam per minggu. Tujuan
pertanyaan adalah untuk mendapatkan salah satu kategori setengah pengangguran
menurut berdasarkan ICLS-19.
Contoh:
Mamah Dedeh membuka jasa jahit kebaya di rumahnya. Biasanya Mamah Dedeh bekerja
setiap hari dari jam 07.00 pagi sampai jam 17.00 sore. Akan tetapi sudah seminggu ini
pelanggan jahitannya sangat berkurang karena sepinya pelanggan, sehingga sekarang
Mamah Dedeh bekerja hanya 3 hari dalam seminggu. Maka isian Nomor 30 untuk Mamah
Dedeh adalah “Ya”.

MENCARI PEKERJAAN ATAU MEMPERSIAPKAN USAHA

Nomor 31.a: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) mencari pekerjaan?


(Termasuk saat ini sedang menunggu panggilan/pengumuman pekerjaan)
Mencari pekerjaan adalah kegiatan dari seseorang yang berusaha mendapatkan
pekerjaan dalam kurun waktu seminggu terakhir.
Penjelasan: Kegiatan mencari pekerjaan tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu
terakhir saja, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu terakhir

Sakernas Februari 2023 166 Pedoman Pencacahan


masih mencari pekerjaan. Jadi dalam kategori ini juga termasuk mereka yang telah
memasukkan lamaran dan sedang menunggu hasilnya.
Yang digolongkan mencari pekerjaan adalah:
a. Seseorang yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, tetapi karena suatu hal masih
berusaha mendapatkan pekerjaan lain.
b. Seseorang yang dibebastugaskan dan akan dipanggil kembali, tetapi sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan lain.
c. Seseorang yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan.
d. Seseorang yang sudah pernah bekerja kemudian karena sesuatu hal berhenti atau
diberhentikan dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
e. Seseorang yang biasanya sekolah atau mengurus rumah tangga dan sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan.

Nomor 31.b: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) sedang mempersiapkan


suatu kegiatan usaha yang baru?
Mempersiapkan usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka
mempersiapkan usaha yang ‘baru’ (bukan merupakan pengembangan suatu usaha)
selama seminggu terakhir, yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan/keuntungan
atas risiko sendiri, baik dengan atau tanpa mempekerjakan buruh/karyawan/pegawai
dibayar maupun tak dibayar.
Mempersiapkan usaha yang dimaksud adalah apabila ‘tindakannya nyata’ seperti
mengumpulkan modal atau perlengkapan/alat, mencari lokasi/tempat, mengurus surat ijin
usaha, dan sebagainya, kegiatan tersebut telah/sedang dilakukan.
Mempersiapkan usaha baru tidak termasuk yang baru merencanakan, berniat, dan baru
mengikuti kursus/pelatihan dalam rangka membuka usaha. Mempersiapkan usaha baru
dalam pertanyan ini, nantinya cenderung pada pekerjaan sebagai berusaha, baik
berusaha sendiri (own account worker), berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja
keluarga/tidak dibayar, atau berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar.
Penjelasan:
Kegiatan mempersiapkan suatu usaha tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu
terakhir saja, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu terakhir
masih mempersiapkan suatu kegiatan usaha.
Yang digolongkan sedang mempersiapkan suatu usaha adalah mereka yang tidak
mempunyai usaha dan dalam seminggu terakhir sedang:
1. Mengumpulkan modal berupa uang atau barang untuk keperluan suatu usaha atau
pekerjaan baik dengan cara menabung (rencana usaha sudah jelas/pasti) atau

Sakernas Februari 2023 167 Pedoman Pencacahan


meminjam dari orang lain atau lembaga/instansi yang dapat memberikan kredit
usaha.
2. Sedang/telah mengurus surat ijin usaha dalam rangka akan menciptakan suatu usaha
atau pekerjaan.
3. Sedang/telah mencari/membangun lokasi/tempat dalam rangka akan menciptakan
suatu usaha atau pekerjaan.
4. Mereka yang pernah berusaha dan berhenti/bangkrut, tetapi pada saat pencacahan
sedang mempersiapkan suatu usaha.
Contoh:
a. Kinanti berencana mendirikan butik jilbab di dekat kampusnya. Karena belum punya
modal, dia sedang menghubungi teman-teman terdekatnya untuk mengajak
kerjasama dalam rangka mengumpulkan modal.
b. Setelah menyelesaikan kursus montir sebulan terakhir, Arman berbelanja peralatan
montir guna membuka bengkel dengan uang hasil penjualan motor balapnya.
c. Raymond adalah seorang surveyor di suatu Lembaga Survei, tetapi sebulan terakhir
dia di-PHK karena ketahuan mengarang data. Karena takut menganggur terlalu lama,
seminggu terakhir Raymond menyewa sebuah toko kecil yang akan digunakannya
untuk menjual nasi dan ayam bakar.
d. Muhsin yang bekerja sebagai akuntan di suatu perusahaan swasta, tiga hari yang lalu
mengurus surat ijin dalam rangka menyiapkan usaha warnet.
e. Maya sedang mencari lokasi untuk mendirikan rumah makan Dapur Sunda, setelah
empat bulan yang lalu usaha toko pakaian jadinya bangkrut.

Yang tidak digolongkan sedang mempersiapkan suatu usaha adalah mereka yang
sudah mempunyai pekerjaan dengan status berusaha, baik berusaha sendiri, berusaha
dengan buruh tetap atau berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap, pada saat
pencacahan sedang mengadakan perluasan atau pengembangan usaha, seperti:
menambah jenis komoditi penjualan, membuka cabang baru, menambah usaha baru,
dan sebagainya.
Contoh:
a. Rahmat telah membuka praktek bekam di rumahnya, karena banyak pelanggannya
yang kesulitan mencari obat-obatan herbal, maka Rahmat menyewa tempat di dekat
rumahnya yang akan digunakan untuk menjual obat-obatan herbal.
b. Igun mempunyai butik kebaya dengan mempekerjakan sepuluh orang karyawan di
Jakarta. Oleh karena banyak permintaan dari pelanggannya di daerah Bandung maka
Igun telah mempersiapkan untuk membuka cabang di Bandung.

Sakernas Februari 2023 168 Pedoman Pencacahan


Dalam hal ini baik Rahmat maupun Igun tidak dikategorikan sebagai sedang
mempersiapkan suatu usaha karena mereka sedang/telah bekerja dengan status
berusaha.

Nomor 32.a: Dalam sebulan terakhir, apakah (NAMA) aktif mencari pekerjaan?
Rincian ini bertujuan untuk menggali kategori pengangguran menurut konsep ICLS-19.
Mencari pekerjaan dalam rincian ini haruslah dilakukan secara aktif (tidak termasuk yang
hanya menunggu jawaban lamaran pekerjaan) dan dilakukan dalam periode waktu
sebulan terakhir.

Nomor 32.b: Dalam sebulan terakhir, apakah (NAMA) aktif mempersiapkan suatu
kegiatan usaha yang baru?
Rincian ini bertujuan untuk menggali kategori pengangguran menurut konsep ICLS-19.
Mempersiapkan usaha dalam rincian ini haruslah dilakukan secara aktif dan dilakukan
dalam periode waktu sebulan terakhir. Aktif mempersiapkan usaha contohnya dalam
sebulan terakhir memasukkan berkas izin usaha ke kantor pemerintah, tidak hanya
menunggu izin usaha keluar.

JIKA TIDAK MENCARI PEKERJAAN DAN TIDAK MEMPERSIAPKAN USAHA


DALAM SEMINGGU DAN SEBULAN TERAKHIR (NO.31.a=2, NO.31.b=2, NO.32.a=2,
DAN NO.32.b=2), LANJUTKAN KE NOMOR 35.a

Nomor 33: Sudah berapa lama (NAMA) mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha?


Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi lamanya seseorang (dalam bulan
dan tahun) mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha baru. Melalui pertanyaan ini,
dimungkinkan untuk mengidentifikasi pengangguran jangka panjang yaitu mereka yang
telah menganggur satu tahun atau lebih. Lama mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha
baru dihitung sejak seseorang melakukan usaha untuk mendapatkan pekerjaan. Jika
seseorang pernah mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha lebih dari sekali dalam
beberapa penggal waktu, maka yang dicatat adalah penggal waktu terakhir.
Jika jawaban pertanyaan nomor 31.a dan 32.b semua berkode 1, maka yang dicatat
adalah waktu yang terlama.
Contoh pengisian jawaban pertanyaan nomor 33 jika lamanya mencari pekerjaan adalah
4 bulan:

0 0 TAHUN 0 4 BULAN

Sakernas Februari 2023 169 Pedoman Pencacahan


Nomor 34.a s.d 34.f
Pertanyaan ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai upaya apa yang dilakukan
responden dalam mencari pekerjaan dan atau mempersiapkan usaha.

Nomor 34.a: Dalam seminggu/sebulan terakhir, apakah (NAMA) mendaftar pada


bursa kesempatan kerja?
Adalah upaya responden mencari pekerjaan dengan cara mendaftar pada bursa
kesempatan kerja baik milik pemerintah (misalnya: jobfair.kemnaker.go.id,
disnaker.bandung.go.id, dan lain-lain) ataupun swasta (misalnya: jobs.id, jobstreet.id,
karir.com, dan lain-lain).

Nomor 34.b: Dalam seminggu/sebulan terakhir, apakah (NAMA) menghubungi


perusahaan/memperbarui dan mengirim CV/biodata/profil bisnis?
Adalah upaya responden mencari pekerjaan dengan cara menghubungi perusahaan
untuk menanyakan lowongan. Atau memperbarui dan mengirim CV/biodata/profil bisnis
kepada perusahaan.

Nomor 34.c: Dalam seminggu/sebulan terakhir, apakah (NAMA) mengiklankan diri


di media cetak/elektronik/internet?
Adalah upaya responden mencari pekerjaan dengan cara mengiklankan diri di media
cetak/elektronik/internet.

Nomor 34.d: Dalam seminggu/sebulan terakhir, apakah (NAMA) menghubungi


keluarga/kenalan untuk mencari kerja atau mempersiapkan usaha?
Adalah upaya responden mencari pekerjaan/usaha dengan cara menghubungi
keluarga/kenalan untuk menanyakan lowongan kerja atau menanyakan peluang usaha
baru.

Nomor 34.e: Dalam seminggu/sebulan terakhir, apakah (NAMA) mengumpulkan


modal/mencari lokasi/mengurus surat izin usaha?
Adalah upaya responden mencari pekerjaan/usaha dengan cara mengumpulkan modal,
(misalnya meminjam di bank/saudara), atau mencari lokasi untuk membuka usaha, atau
mengurus izin usaha baik ke dinas terkait ataupun ke aparat lingkungan setempat.

Sakernas Februari 2023 170 Pedoman Pencacahan


Nomor 34.f: Apakah ada upaya lainnya selain yang ditanyakan di atas (34.a-34.e)?
Tuliskan.
Adalah upaya responden mencari pekerjaan/usaha selain upaya yang telah disebutkan
dari 34.a s.d 34.e. Tuliskan upaya tersebut. Setelah selesai mengisi pertanyaan 34.a s.d
34.f, lanjutkan ke pertanyaan nomor 36.a.

NOMOR 35.a DAN 35.b DITANYAKAN JIKA NO.31.a = 2 DAN NO.31.b = 2

Nomor 35.a: Dalam seminggu terakhir, apakah alasan utama (NAMA) tidak mencari
pekerjaan dan tidak mempersiapkan usaha? (Pilih salah satu alasan utama)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi alasan utama seseorang tidak
mencari kerja dan tidak mempersiapkan usaha selama seminggu terakhir. Beberapa
kondisi terkait pertanyaan ini:
1. Nomor 35.a ditanyakan jika jawaban pertanyaan nomor 31.a dan 31.b semua
berkode 2.
2. Nomor 35.a tidak ditanyakan jika:
a) Jawaban pertanyaan nomor 31.a dan 31.b semua berkode 1,
b) Ada salah satu jawaban dari pertanyaan nomor 31.a atau 31.b yang berkode 1.

Alasan utama seseorang tidak mencari pekerjaan dan tidak mempersiapkan usaha, salah
satunya untuk mengidentifikasi future starter (sudah diterima bekerja tetapi belum mulai
bekerja atau sudah mempunyai usaha tetapi belum memulainya) dan para pencari kerja
yang putus asa, yang termasuk dalam kategori pengangguran.
1. Sudah diterima bekerja tapi belum mulai bekerja: alasan bagi seseorang yang tidak
mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja tapi pada saat pencacahan belum
memulainya. Orang yang sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja pada saat
pencacahan tidak dikategorikan sementara tidak bekerja.
2. Sudah mempunyai usaha tapi belum memulainya: alasan bagi seseorang yang
tidak mempersiapkan usaha karena sudah mempunyai usaha yang siap untuk dibuka
namun belum mulai dijalankaN.
3. Putus asa (merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, kurangnya
pengalaman kerja, ketidaksesuaian dengan keahlian yang dimiliki, dan dianggap
terlalu muda atau terlalu tua oleh calon pemberi kerja/majikan): alasan bagi
seseorang yang berkali-kali mencari pekerjaan tetapi tidak berhasil mendapatkan
pekerjaan sehingga ia merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan yang diinginkan.
Kelompok yang juga termasuk pekerja putus asa adalah seseorang yang sebelumnya
gagal memperoleh pekerjaan, yang disebabkan karena kurangnya pengalaman kerja,

Sakernas Februari 2023 171 Pedoman Pencacahan


ketidaksesuaian dengan keahlian yang dimiliki, kurangnya lapangan pekerjaan, dan
dianggap terlalu muda atau tua oleh calon pemberi kerja/majikan.
Untuk alasan bagi seseorang yang putus asa (merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan) tidak termasuk:
a. Sibuk mengurus rumah tangga
b. Anak yang sedang sekolah
c. Ketidakmampuan secara fisik dalam bekerja atau sudah lanjut usia (jompo)
Apabila alasan yang dikemukakan adalah seperti pada butir a sampai dengan c di
atas, maka kembalikan ke alasan yang sesuai dengan kode yang tersedia, yaitu:
a) Bagi seseorang yang mengurus rumah tangga, maka kode 5 yang diberi tanda cek.
b) Bagi seseorang yang sedang sekolah, maka kode 5 yang diberi tanda cek.
c) Bagi seseorang yang tidak mampu melakukan pekerjaan karena lanjut usia atau
cacat fisik, dan seminggu terakhir tidak bekerja, maka kode 9 yang diberi tanda cek.
4. Sudah mempunyai pekerjaan/usaha: alasan ini terutama ditujukan kepada
seseorang yang telah mempunyai pekerjaan/usaha atau telah bekerja sehingga
mereka merasa tidak perlu mencari pekerjaan dan mempersiapkan usaha.
5. Melakukan kegiatan lain (mengurus rumah tangga/sekolah): adalah alasan bagi
seseorang yang tidak mencari pekerjaan dan tidak mempersiapkan usaha karena
mengurus rumah tangga atau karena sedang bersekolah/baru lulus sekolah/akan
melanjutkan sekolah.
6. Kurangnya infrastruktur (aset, jalan, transportasi, layanan ketenagakerjaan)
atau tidak ada modal: adalah alasan bagi seseorang yang tidak mencari pekerjaan
dan tidak mempersiapkan usaha karena:
- Keterbatasan aset pribadi, contohnya: tempat, peralatan, dll.
- Keterbatasan/buruknya kondisi jalan
- Keterbatasan akses transportasi
- Tidak adanya layanan/agen ketenagakerjaan yang diharapkan dapat membantu
penyediaan lapangan pekerjaan.
- Tidak punya atau kekurangan modal
7. Takut terinfeksi Corona/COVID-19: alasan seseorang tidak mencari pekerjaaan dan
tidak mempersiapkan usaha dikarenakan takut terinfeksi COVID-19.
8. Social/physical distancing, karantina mandiri, Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM): alasan tidak mencari pekerjaan dan tidak
mempersiapkan usaha karena adanya anjuran social/physical distancing, karena
sedang melakukan karantina mandiri, atau karena adanya kebijakan PPKM. PPKM
adalah peraturan yang diterbitkan untuk mengendalikan penularan COVID-19 di
bebagai daerah. Pengendalian dapat dilakukan di level terkecil (mikro) yakni RT/RW

Sakernas Februari 2023 172 Pedoman Pencacahan


atau desa dan kelurahan. Pembatasan tersebut meliputi pembatasan sekolah dan
tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat
umum, pembatasan kegiatan sosial budaya, pembatasan moda transportasi dan
pembatasan lainnya.
9. Tidak mampu melakukan pekerjaan: alasan bagi seseorang yang tidak mencari
pekerjaan dan atau tidak mempersiapkan usaha karena keadaan fisik dan mentalnya
tidak memungkinkan untuk melakukan pekerjaan, seperti sudah jompo atau cacat.
Orang jompo dianggap tidak mampu lagi melakukan pekerjaan. Cacat yang dimaksud
di sini adalah yang benar-benar tidak bisa melakukan pekerjaan apapun karena
kecacatannya. Contohnya lumpuh, tidak punya tangan dan kaki sama sekali, dll. Jika
responden cacat tapi sebenarnya masih dapat bekerja, maka t.
Alasan ini hanya boleh terisi bagi responden yang tidak bekerja seminggu terakhir
dan bukan sementara tidak bekerja (Pertanyaan 9.a.- 9.c = 2, pertanyaan 10=2).
10. Tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kode 1-9: alasan bagi seseorang yang tidak
mencari pekerjaan dan atau tidak mempersiapkan usaha karena alasan-alasan lain
yang tidak disebutkan di atas. Jika jawaban responden sudah terdapat pada kategori
1 sd 9 maka tidak diperbolehkan ditulis pada pilihan lainnya. Contoh pengisian kode
10 adalah merasa sudah cukup/mempunyai penghasilan, hamil, melahirkan, nifas,
masih kecil, sudah tua, malas, tidak diperbolehkan orang tua, sedang berlibur, sedang
ada acara adat, responden yang termasuk ART yang sedang ditahan oleh pihak
berwajib, belum sembuh dari sakit, dan pekerjaan dibatasi karena jabatan adat.
Jika responden menyatakan lebih dari satu alasan, tanyakan alasan yang utama. Jika
alasan responden adalah “Lainnya”, maka tuliskan di tempat yang tersedia. Jika jawaban
berkode 7 atau 8 lanjutkan ke pertanyaan nomor 35.c.

Nomor 35.b: Apakah alasan tersebut terkait dengan pandemi Corona/COVID-19?


Jika pertanyaan nomor 35.a berkode selain kode 7 dan 8 maka ditanyakan apakah alasan
tersebut terkait dengan COVID-19

NOMOR 35.c DAN 35.d DITANYAKAN JIKA NO.32.a = 2 DAN NO.32.b = 2

Nomor 35.c: Dalam sebulan terakhir, apakah alasan utama (NAMA) tidak mencari
pekerjaan dan tidak mempersiapkan usaha? (Pilih salah satu alasan utama)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi alasan utama seseorang tidak aktif
mencari kerja dan tidak aktif mempersiapkan usaha sebulan yang lalu. Penjelasan
mengenai kategori alasan utama tidak aktif mencari pekerjaan dan tidak aktif
mempersiapkan usaha sama dengan penjelasan di pertanyaan nomor 35.a.

Sakernas Februari 2023 173 Pedoman Pencacahan


Beberapa kondisi terkait pertanyaan nomor 35.c:
1. Ditanyakan jika nomor 32.a dan 32.b semua berkode 2.
2. Tidak ditanyakan jika:
- Nomor 32.a dan 32.b semua berkode 1,
- Ada salah satu dari nomor 32.a dan 32.b yang berkode 1.
3. Jika nomor 35.c = 9, 32.a = 2, 32.b = 2, maka nomor 35.a harus berkode 9.

Jika pertanyaan nomor 35.c berkode selain kode 7 dan 8 maka ditanyakan apakah alasan
tersebut terkait dengan COVID-19.

Nomor 35.d: Apakah alasan tersebut terkait dengan pandemi Corona/COVID-19?


Jika pertanyaan nomor 35.c berkode selain 7 dan 8 maka ditanyakan apakah alasan
tersebut terkait dengan COVID-19.

NO. 35.e-35.f DITANYAKAN JIKA NO.35.c = 1 ATAU 2 JIKA NO.35.c = 3, 4, 5, 6, 7,


8, 9 ATAU 10, LANJUT KE NO. 36.a

Nomor 35.e: Apakah (NAMA) akan memulai pekerjaan/usaha dalam waktu 3 bulan
ke depan?
Pertanyaan ini hanya ditanyakan jika pertanyaan nomor 35.c berkode 1 atau 2.
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai future starter
berdasarkan konsep ICLS-19, yaitu penduduk usia kerja yang akan memulai
pekerjaan/usaha baru dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan kedepan.

Nomor 35.f: Apakah (NAMA) siap/bersedia memulai pekerjaan tersebut dalam


rentang waktu 2 minggu ke depan?
Pertanyaan ini hanya ditanyakan jika pertanyaan nomor 35.c berkode 1 atau 2.
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai future starter
berdasarkan konsep ICLS-19, yaitu penduduk usia kerja yang akan memulai
pekerjaan/usaha baru dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan kedepan dan bersedia jika
diminta untuk memulai pekerjaannya dalam 2 minggu ke depan.

Nomor 36.a: Dalam seminggu terakhir, jika ada penawaran pekerjaan apakah
(NAMA) mau menerima?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui sejauh mana seseorang mau menerima
tawaran pekerjaan tetapi tidak aktif mencari pekerjaan. Responden dikategorikan mau
menerima pekerjaan tanpa syarat (Nomor 36.a=1) apabila jawabannya “Ya” atau “Mau”

Sakernas Februari 2023 174 Pedoman Pencacahan


tanpa ada syarat. Tetapi bila menjawabnya dengan persyaratan tertentu seperti “lihat dulu
gaji/upahnya” atau dengan ”menanyakan jenis pekerjaannya” atau dengan syarat lainnya
atau dengan menambahkan kata-kata alasan seperti ”apabila ...., namun ....tergantung
..... ” maka responden tersebut tidak dikategorikan sebagai tidak mau menerima
pekerjaan (Nomor 36.a=2). Jika pertanyaan ini berkode 2 maka lanjutkan ke nomor 37.a.

Nomor 36.b: Apakah (NAMA) siap/bersedia memulai pekerjaan yang ditawarkan


tersebut dalam seminggu terakhir tersebut?
Pertanyaan ini ditanyakan jika Nomor 36.a berkode 1. Pertanyaan ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi kebersediaan dari mereka yang ditawarkan pekerjaan pada saat
pendataan. Kebersediaan atau “availability” pada seminggu terakhir merupakan salah
satu syarat dalam mengidentifikasi pengangguran pada ICLS-19. Jika Nomor 36.b
berkode 1 maka lanjutkan ke Nomor 38.a.

Nomor 36.c: Apakah (NAMA) siap/bersedia memulai pekerjaan yang ditawarkan


tersebut dalam rentang 2 minggu ke depan?
Pertanyaan ini ditanyakan jika Rincian 36.b berkode 2. Rincian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai kesiapan atau kesediaan seseorang untuk mulai
bekerja jika ada tawaran pekerjaan. Seseorang dianggap siap/bersedia mengambil
tawaran pekerjaan jika ia dapat memulai pekerjaan tersebut dalam rentang waktu sampai
dengan 2 (dua) minggu setelah pencacahan. Jika seseorang menyatakan bersedia
menerima tawaran pekerjaan dan dapat memulai bekerja lebih dari 2 (dua) minggu
setelah pencacahan maka dianggap tidak siap/bersedia memulai pekerjaan. Ilustrasi
rentang waktu penentuan kesiapan/kesediaan menerima tawaran pekerjaan:

Pertanyaan ini juga merupakan salah satu syarat dalam mengidentifikasi pengangguran
pada ICLS-19. Jika pertanyaan ini berkode 1 maka lanjutkan ke nomor 38.a.

Nomor 37: Apakah (NAMA) menginginkan pekerjaan?


Tanyakan apakah responden menginginkan pekerjaan. Rincian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi salah satu kategori BAK menurut ICLS-19 yaitu penduduk yang benar-
benar tidak menginginkan pekerjaan.

Sakernas Februari 2023 175 Pedoman Pencacahan


PENGALAMAN KERJA

Pertanyaan nomor 38.a s.d. 42.b dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai
pengalaman kerja, baik mereka yang saat pencacahan sedang bekerja atau tidak
bekerja. Bagian ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai mobilitas
pekerjaan, yaitu dari non-standard work ke standard work atau sebaliknya. Selain itu juga
untuk menangkap fenomena penduduk yang berhenti bekerja karena pandemi COVID-
19.

Nomor 38.a: Kapan (NAMA) memperoleh pekerjaan/memulai usaha setelah lulus


dari pendidikan tertinggi yang ditamatkan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai waktu tunggu
seseorang sejak lulus pendidikan tertinggi hingga mendapatkan pekerjaan/memulai
usaha.

1. Bekerja setelah lulus pendidikan tertinggi


• Pilih kode 1, kemudian isikan bulan (dua digit) dan tahun (empat digit) pada
tempat yang tersedia.
• Lakukan probing untuk menggali jawaban responden, terutama jika responden
lupa karena pengalaman bekerja setelah lulus sudah lama terjadi.
• Probing dapat dilakukan dengan melihat jawaban pertanyaan Nomor 6.a
(pendidikan tertinggi yang ditamatkan) dan Nomor 6.c (waktu lulus
sekolah/kuliah).
• Jika setelah lulus dari pendidikan tertinggi, responden mempunyai dua pekerjaan
maka catat pekerjaan/usaha yang paling dahulu dimulai.
• Pekerjaan dalam pertanyaan ini juga mencakup status pekerja keluarga/tidak
dibayar.
• Jika setelah dilakukan probing responden lupa lulus pada bulan berapa, maka
tuliskan 99 pada kotak bulan. Namun, isian tahun harus tetap terisi meskipun
dengan perkiraan terbaik.
Contoh:
a) Rudi lulus kuliah S1 pada tahun Oktober 2017. Pada Januari 2018, ia
mendapatkan pekerjaan pertamanya di sebuah perusahaan jasa keuangan.
Isian bulan adalah 01 (Januari) dan isian tahun adalah 2018.
b) Sebelum lulus SMK, Yani sudah bekerja sebagai karyawan sebuah toko
pakaian. Setelah lulus SMK, ia masih bekerja di toko tersebut dan pada
Desember 2019 ia memutuskan untuk berhenti bekerja di toko karena pada
bulan yang sama ia diterima bekerja di sebuah perusahaan logistik dan

Sakernas Februari 2023 176 Pedoman Pencacahan


hingga saat ini masih bekerja di perusahaan tersebut. Isian bulan adalah 12
(Desember) dan isian tahun adalah 2019.
c) Didi sudah ikut membantu menjaga warung orang tuanya sejak SMP setelah
pulang dari sekolah. Saat ini Didi sudah lulus SMA dan masih ikut membantu
menjaga warung namun hanya setiap Sabtu dan Minggu, karena 3 bulan sejak
lulus SMA (Agustus 2018), ia bekerja sebagai buruh pabrik sepatu hingga
saat ini. Dalam hal ini Didi termasuk dalam kode 1 karena setelah lulus SMA,
Didi memiliki pekerjaan selain menjaga warung (sebagai buruh pabrik).
Isian bulan adalah 08 (Agustus) dan isian tahun adalah 2018.
d) Sewaktu SMP, Bobby setiap hari ikut melayani pelanggan di warung makan milik
orang tuanya. Setelah lulus SMP, Bobby tidak lagi ikut membantu ibunya di
warung makan karena ia harus ikut membantu Ayahnya berkebun karet. Pada
Mei 2019, Bobby lulus SMA dan masih rutin membantu Ayahnya berkebun karet.
Sejak Februari 2020, Bobby tidak lagi ikut membantu ayahnya di kebun dan
kembali ikut membantu ibunya menjalankan usaha warung makan. Dalam
hal ini Bobby termasuk dalam kode 1 karena setelah lulus SMA, Bobby
memliki pekerjaan yaitu membantu ibunya menjalankan usaha warung
makan meskipun sebelumnya sudah pernah bekerja pada pekerjaan ini. Isian
bulan adalah 02 (Februari) dan isian tahun adalah 2020.
e) Setelah lulus S1, Rina sudah pernah bekerja di beberapa perusahaan hingga
saat ini. Dalam hal ini, Rina termasuk dalam kode 1 namun bulan dan tahun
yang dicatat adalah yang terkait dengan pekerjaan pertamanya setelah
lulus S1.
2. Sudah bekerja sebelum lulus pendidikan tertinggi
Contoh:
a) Laura sejak SMP sudah rutin ikut membantu orang tuanya berjualan di pasar
setelah pulang dari sekolah, hingga saat ini Laura sudah lulus SMA masih
membantu orang tuanya berjualan di pasar sepanjang hari. Laura belum
memiliki pekerjaan lain selain membantu orang tuanya berjualan.
b) Toni adalah seorang pegawai di salah satu kementerian di Jakarta sejak tahun
2010. Pada 2016, Toni mendapatkan kesempatan beasiswa mengikuti program
pendidikan S2 dengan status Tugas Belajar (TB) dan berhasil
menyelesaikannya pada 2018. Setelah menyelesaikan pendidikan S2, Toni
kembali bekerja seperti semula pada kementerian yang sama.
Penjelasan: Untuk penduduk bekerja yang tidak pernah sekolah/tidak lulus SD,
maka jawaban dari nomor 38.a berkode 2

Sakernas Februari 2023 177 Pedoman Pencacahan


3. Belum pernah bekerja/memulai usaha sejak lulus pendidikan tertinggi
Contoh:
a) Sudah 3 tahun Linda lulus sebagai sarjana, namun dia memilih untuk tidak
bekerja agar dapat mengurus keluarga kecilnya dengan baik. Meski belum
pernah bekerja sejak menjadi sarjana, Linda pernah membantu mengelola salon
milik ibunya ketika duduk di bangku SMA.
b) Setelah lepas 5 bulan lulus dari SMK, Irwan rajin mengamati kolom lowongan
kerja di berbagai media. Dia berharap dapat segera memperoleh pekerjaan yang
sesuai dengan bidang ilmunya di SMK, meski belum pernah punya pengalaman
kerja sebelumnya.

Nomor 38.b: Apakah (NAMA) pernah punya pekerjaan/usaha sebelumnya?


Pernah mempunyai pekerjaan/usaha sebelumnya apabila seseorang pernah
mempunyai pekerjaan/usaha dan berhenti karena sesuatu hal. Pekerjaan atau usaha
yang terhenti tersebut boleh pekerjaan utama maupun pekerjaan tambahan, baik di
dalam maupun di luar negeri. Pekerjaan/usaha sebelumnya yang dimaksud adalah
pekerjaan yang pernah dimiliki responden selama hidupnya (tidak ada batasan waktu).
Penjelasan:
Bagi seseorang yang pada saat pencacahan sedang bekerja, maka pernah bekerja yang
dimaksud adalah pengalaman bekerja sebelum pekerjaan yang sekarang (harus pernah
berhenti dari pekerjaan/usaha). Lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, status pekerjaan,
tempat bekerja sebelumnya, boleh sama dengan pekerjaannya pada saat pencacahan.
Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden. Bila jawaban berkode
2 (”TIDAK”) maka wawancara lanjut ke pertanyaan nomor 43.a.

PENJELASAN TERKAIT MULAI BEKERJA DI PEKERJAAN UTAMA (PERTANYAAN


17.a) DAN BERHENTI BEKERJA (PERTANYAAN 38.b)
a. Untuk status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja
keluarga/tidak dibayar, dan berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar (Pertanyaan
13.a berkode 1 atau 2 atau 3), maka mulai bekerja dihitung dari saat memulai usaha
dengan syarat usaha tersebut tidak pernah berganti dan tidak pernah berhenti lebih
dari 3 bulan.
b. Untuk status buruh/karyawan/pegawai (Pertanyaan 13.a = berkode 4), maka mulai
bekerja dihitung dari saat memulai pekerjaan tersebut, dengan syarat pemberi kerja
tidak pernah berganti dan tidak pernah berhenti bekerja lebih dari 3 bulan.

Sakernas Februari 2023 178 Pedoman Pencacahan


c. Status pekerja bebas dan pekerja keluarga (Pertanyaan 13.a berkode 5 atau 6 atau
7), mulai bekerja dihitung saat memulai pekerjaan tersebut, dengan syarat TIDAK
pernah berhenti lebih dari 1 minggu. Pekerja bebas dan pekerja keluarga biasanya
mempunyai job tenure yang pendek.
Contoh:
- Kasus 1
Responden baru mulai bekerja pada 1 Januari tahun 2022 sebagai petani padi dan
tukang ojek, jam kerja lebih banyak adalah tukang ojek. Dua pekerjaan itu dilakukan
beriringan, tidak ada yang berhenti/terputus. Pada saat pencacahan (20 Februari
2032) jam kerja terbanyak sebagai petani padi.
2022 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Utama ojek tani tani tani tani ojek tani tani ojek ojek tani tani
Tambahan tani ojek ojek ojek ojek tani ojek ojek tani tani ojek ojek
2023 Jan Feb

Utama tani tani

Tambahan ojek ojek

Pertanya Jawaban
an
Pekerjaan utama Petani padi
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung
Tukang Ojek
jam kerja keseluruhan)
sejak bulan Januari tahun 2022
Mulai bekerja di pekerjaan utama (17.a) (walaupun saat itu sebagai petani padi
hanya merupakan pekerjaan tambahan)
Apakah (NAMA) pernah punya
Tidak
pekerjaan/usaha sebelumnya? (38.b)

- Kasus 2
Pada Januari-April 2022 responden bekerja sebagai petani padi. Pada bulan Mei-
Agustus 2022, karena musim kemarau tidak bisa bercocok tanam sehingga bekerja
sebagai tukang ojek. Mulai 1 September 2022 sampai saat pencacahan (9 Februari
2023) menjadi petani padi saja, pekerjaan sebagai ojek berhenti.
(Catatan: Mei-Juli 2022 sementara tidak bekerja sebagai petani padi dan petani padi
dianggap sebagai pekerjaan tambahan. Karena sementara tidak bekerja lebih dari 3 bulan,
maka dianggap pernah berhenti bekerja sebagai petani padi saat pencacahan pada Februari
2023)

Sakernas Februari 2023 179 Pedoman Pencacahan


2022 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Utama tani tani tani tani Ojek Ojek Ojek Ojek tani tani tani tani
Tambahan - - - - tani tani tani - - - - -
2023 Jan Feb
Utama tani tani
Tambahan - -

Pertanyaan Jawaban
Pekerjaan utama Petani padi
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung
Tidak ada
jam kerja keseluruhan)
Mulai bekerja di pekerjaan utama (17.a) Bulan September 2022
Apakah (NAMA) pernah punya Ya, yaitu sebagai tukang ojek yang sudah
pekerjaan/usaha sebelumnya? (38.b) berhenti sejak September 2022

- Kasus 3
Pada Januari-April 2022 responden bekerja sebagai petani padi. Kemudian,
responden bekerja sebagai tukang ojek pada bulan Mei-Juni 2022 karena sedang
menunggu panen. Sejak Juli 2022 s.d 31 Januari 2023 responden menjadi petani
padi lagi, pekerjaan sebagai ojek sementara tidak dikerjakan dulu. Mulai 1 Februari
2023 s.d saat pencacahan (21 Februari 2023) bekerja sebagai ojek lagi namun
pertanian padi sedang menunggu panen (sementara tidak bekerja).
2022 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Utama tani tani tani tani ojek ojek tani tani tani tani tani tani
Tambahan - - - - tani tani ojek ojek ojek - - -

2023 Jan Feb

Utama tani Ojek

Tambahan - tani

Pertanyaan Jawaban
Pekerjaan utama Tukang ojek
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung jam kerja
Petani padi (sementara tidak bekerja)
keseluruhan)
Mulai bekerja di pekerjaan utama (17.a) Bulan Februari tahun 2023
Apakah (NAMA) pernah punya pekerjaan/usaha Ya,
yaitu sebagai tukang ojek saat Mei-
sebelumnya? (38.b)
September 2022.

- Kasus 4
Responden bekerja sebagai kuli gendong di pasar. Pada tanggal 7-8 Februari 2023
responden bekerja seperti biasa, namun pada tanggal 9-16 Februari 2023 responden

Sakernas Februari 2023 180 Pedoman Pencacahan


tidak bekerja karena ada hajatan. Responden bekerja kembali pada tanggal 17, 18,
21, dan 22 Februari 2023. Pencacahan dilakukan tanggal 25 Februari 2023.

✓ ✓
✓ ✓
✓ ✓

Pertanyaan Jawaban
Pekerjaan utama Kuli gendong
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung jam kerja
Tidak ada
keseluruhan)
Mulai bekerja di pekerjaan utama (Pertanyaan 17.a) Bulan Februari Tahun 2023
Apakah (NAMA) pernah punya pekerjaan/usaha Ya (sebagai pekerja bebas tanggal 7-8
sebelumnya? (Pertanyaan 38.b) Februari 2023)

Nomor 39.a: Apakah (NAMA) berhenti bekerja dari pekerjaan tersebut dalam
periode Februari 2020 – Februari 2023?
Berhenti bekerja adalah keadaan di mana seseorang tidak lagi bekerja dan tidak lagi
mempunyai ikatan dengan pekerjaan/usahanya atau organisasi tempat kerja. Bagi
pekerja dibayar, tidak lagi memperoleh pendapatan/imbalan dari perusahaan atau
organisasi tempat kerja.
Contoh:
a. Dua bulan yang lalu Windy di-PHK oleh perusahaan industri makanan mie “Enak”. Dua
minggu sebelum pencacahan, Windy sudah bekerja kembali di perusahaan industri
makanan mie “Nikmat” sampai sekarang. Windy dikategorikan sebagai pernah
berhenti bekerja.
b. Dua bulan yang lalu Feny pernah bekerja sebagai pelayan restoran “Uni Rita”. Karena
sudah mengetahui rahasia bumbu-bumbu masakan padang yang enak, sekarang
Feny sudah membuka rumah makan padang sendiri. Feny dikategorikan pernah
berhenti dari pekerjaan.
c. Fika mempunyai usaha penjahitan baju dan seragam, dalam usahanya Fika
mempekerjakan seorang pembantu. Dua minggu sebelum pencacahan, Fika terpaksa
memberhentikan pembantunya karena tidak sanggup membayar upahnya akibat
omset usahanya menurun drastis. Sejak itu Fika hanya bekerja sendirian sampai
sekarang. Dalam hal ini Fika dikategorikan tidak berhenti bekerja.

Sakernas Februari 2023 181 Pedoman Pencacahan


Bila jawaban berkode 2 (”Tidak”), maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 43.a.

Nomor 39.b: Jika YA, kapan (NAMA) berhenti bekerja? (Jika berhenti bekerja lebih
dari satu kali maka yang dicatat adalah pekerjaan yang terakhir berhenti)
Jika berhenti bekerja dalam periode Februari 2020 – Februari 2023, maka ditanyakan
bulan dan tahun berhenti bekerja tersebut. Tuliskan dalam kotak bulan dan tahun yang
telah disediakan.
Contoh:
Setahun yang lalu Windy di-PHK oleh perusahaan industri makanan mie “Enak”. Dua
minggu sebelum pencacahan, Windy sudah bekerja kembali di perusahaan industri
makanan mie “Nikmat” sampai sekarang. Maka isian pertanyaan 39.b adalah:

Bulan Tahun

0 8 2 0 2 1

Nomor 40.a: Apa yang (NAMA) kerjakan di tempat kerja, pada pekerjaan yang telah
berhenti tersebut?
Penjelasan mengenai apa yang dikerjakan di tempat kerja sama dengan penjelasan di
pertanyaan nomor 12.a, tetapi yang dimaksud di sini adalah apa yang dikerjakan pada
pekerjaan sebelum pekerjaan saat ini.
Contoh:
Pada saat pencacahan di bulan Februari 2023, Roni bekerja sebagai juru bersih di kantor
PT. Maju Sukses. Sebelumnya, ia pernah bekerja di pabrik sepatu Bucherri dan karena
faktor pandemi Roni di-PHK pada bulan September 2021. Maka isian yang ditulis adalah
apa yang dikerjakan pada industri sepatu Bucherri.

Nomor 40.b: Apa yang diproduksi/dihasilkan/dijual/dilayani dari pekerjaan/kegiatan


usaha yang telah berhenti tersebut?
Penjelasan untuk pertanyaan ini sama dengan penjelasan di pertanyaan nomor 12.b,
tetapi yang dimaksud di sini adalah apa yang diproduksi/dijual/dilayani pada pekerjaan
sebelum pekerjaan saat ini.

Nomor 40.c: Bergerak di bidang apakah usaha/perusahaan/kantor tempat (NAMA)


bekerja dari pekerjaan yang telah berhenti tersebut?
Penjelasan untuk pertanyaan ini sama dengan penjelasan di pertanyaan nomor 12.c,
tetapi yang dimaksud di sini adalah bidang usaha/perusahaan/kantor pada pekerjaan
sebelum pekerjaan saat ini.

Sakernas Februari 2023 182 Pedoman Pencacahan


Nomor 40.d: Apakah status pekerjaan (NAMA) pada pekerjaan yang telah berhenti
tersebut?
Penjelasan untuk pertanyaan ini sama dengan penjelasan di pertanyaan nomor 13.a,
tetapi yang dimaksud di sini adalah status pada pekerjaan sebelum pekerjaan saat ini.

Nomor 41.a: Kode KBLI (DIISI OLEH PENGAWAS)


Penjelasan untuk pertanyaan ini sama dengan penjelasan di pertanyaan nomor 14.a,
tetapi yang dimaksud di sini adalah KBLI pada pekerjaan sebelum pekerjaan saat ini.

Nomor 41.b: Kode KBJI (DIISI OLEH PENGAWAS)


Penjelasan untuk pertanyaan ini sama dengan penjelasan di pertanyaan nomor 14.b,
tetapi yang dimaksud di sini adalah KBJI pada pekerjaan sebelum pekerjaan saat ini.

Nomor 42.a: Apakah alasan utama (NAMA) berhenti bekerja? (Pilih salah satu alasan
utama)
Alasan yang dimaksud di sini adalah alasan dari kejadian berhenti bekerja/pindah
pekerjaan yang terakhir dalam periode Februari 2020 – Februari 2023.
Apabila responden menyatakan lebih dari satu alasan dari kejadian berhenti/pindah
pekerjaan terakhir dalam periode Februari 2020 – Februari 2023 maka tanyakan alasan
yang utama. Jika alasan responden “Lainnya”, tuliskan di tempat yang tersedia.
1. PHK: alasan bagi buruh/karyawan/pegawai yang berhenti bekerja bukan atas
kehendak sendiri, tetapi karena sesuatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya
hak dan kewajiban antara buruh/pekerja/karyawan dengan pengusaha.
2. Usaha terhenti/bangkrut: alasan yang berhenti bekerja karena tidak ada order atau
permintaan, termasuk alasan berhenti bekerja karena usahanya bangkrut atau
terhenti.
3. Pendapatan kurang memuaskan: alasan berhenti bekerja karena merasa
pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4. Tidak cocok dengan lingkungan kerja: alasan berhenti bekerja karena merasa tidak
sesuai/tidak cocok dengan lingkungan kerja (lokasi, tempat, personil, peralatan,
ruangan).
5. Habis masa kerja/kontrak: alasan berhenti bekerja karena masa kerja/kontrak habis
(selesai).
6. Mengurus rumah tangga: alasan berhenti bekerja dikarenakan tanggung jawab
mengurus anggota rumah tangga.
7. Takut terinfeksi Corona/COVID-19: alasan berhenti bekerja dikarenakan
khawatir/takut terinfeksi COVID-19.

Sakernas Februari 2023 183 Pedoman Pencacahan


8. Social/physical distancing, karantina mandiri, Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM): alasan berhenti bekerja karena adanya anjuran
social/physical distancing, karena sedang melakukan karantina mandiri, atau karena
adanya kebijakan PPKM. PPKM adalah peraturan yang diterbitkan untuk
mengendalikan penularan COVID-19 di bebagai daerah. Pengendalian dapat
dilakukan di level terkecil (mikro) yakni RT/RW atau desa dan kelurahan. Pembatasan
tersebut meliputi pembatasan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan
keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat umum, pembatasan kegiatan sosial
budaya, pembatasan moda transportasi dan pembatasan lainnya.
9. Selain alasan di atas, tuliskan: adalah alasan berhenti bekerja karena alasan selain
yang telah disebutkan di atas, tuliskan di tempat yang telah disediakan.
Contoh: hamil, melahirkan, nifas, pekerjaan tidak sesuai dengan
keahlian/keterampilan yang dimiliki, sudah lanjut usia (lansia), alat yang biasa
digunakan untuk bekerja sudah dijual, sakit, melanjutkan pendidikan, dan pindah
tempat tinggal.
Jika jawaban responden sudah terdapat pada kategori 1 s.d. 8 maka tidak
diperbolehkan ditulis pada kategori ini.
Jika jawaban berkode 7 atau 8 lanjutkan ke Nomor 43.a.

Nomor 42.b: Apakah alasan tersebut terkait dengan pandemi Corona/COVID-19?


Jika alasan responden berhenti bekerja pada nomor 42.a berkode selain 7 atau 8 maka
ditanyakan apakah alasan tersebut terkait COVID-19.

KEGIATAN LAIN
Pertanyaan nomor 43.a s/d 43.d bertujuan untuk mengklasifikasikan penduduk berusia 5
tahun ke atas menurut jenis kegiatan yang dilakukan dalam periode seminggu yang lalu
dari saat pendataan dilakukan. Selain itu, pertanyaan ini juga berguna sebagai panduan
untuk membuat kategori Bukan Angkatan Kerja menurut ICLS ke-13.

Nomor 43.a: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) bersekolah? (baik tatap
muka maupun pembelajaran jarak jauh)
Jawaban terisi Ya jika responden melakukan kegiatan sekolah dalam masa seminggu
terakhir, tanpa memerhatikan lama kegiatan tersebut dilakukan. Sekolah adalah kegiatan
bersekolah di sekolah formal dan nonformal, baik pada pendidikan dasar, pendidikan
menengah, maupun pendidikan tinggi.

Sakernas Februari 2023 184 Pedoman Pencacahan


Sementara itu, siswa yang sedang libur sekolah/cuti kuliah di seminggu terakhir
dikategorikan menjawab Tidak, yang berarti tidak bersekolah selama seminggu terakhir.

Nomor 43.b: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) mengurus rumah tangga?
(Misalnya: menyapu, memasak, mengurus anak, mencuci, membetulkan atap rumah,
mengecat tembok rumah, atau kegiatan mengurus rumah tangga lainnya)
Jawaban terisi Ya jika responden mengurus rumah tangga dalam periode seminggu
dalam terakhir, tanpa memperhatikan durasi kegiatan tersebut dilakukan. Mengurus
rumah tangga adalah kegiatan mengurus rumah tangga atau membantu mengurus
rumah tangga tanpa mendapat upah/gaji. Seluruh anggota rumah tangga (KRT,
istri/suami KRT, anak-anak, dan ART lainnya) yang melakukan kegiatan ke rumah
tangga-an, seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah, dan sebagainya
digolongkan sebagai mengurus rumah tangga, dan terisi Ya untuk pertanyaan ini.
Bagi pembantu rumah tangga yang hanya mengerjakan kegiatan rumah tangga
sebagai bagian dari pekerjaannya, maka jawaban untuk pertanyaan ini adalah Tidak.
Namun, jika pembantu tersebut, dalam periode yang sama, juga melakukan kegiatan
mengurus rumah tangga yang bukan untuk kepentingan majikannya/pekerjaan, seperti
mencuci bajunya sendiri, membersihkan kamarnya sendiri, dan lainnya, maka jawaban
pembantu tersebut untuk pertanyaan ini adalah Ya, yaitu juga melakukan kegiatan
mengurus rumah tangga.

Nomor 43.c: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) melakukan kegiatan


lainnya? (Misalnya arisan, olahraga, ronda, kerja bakti, kegiatan pengajian, beribadah
di tempat peribadatan, atau kegiatan lainnya)
Jawaban terisi Ya jika responden melakukan kegiatan lain selain sekolah dan mengurus
rumah tangga, dalam periode seminggu dalam terakhir, tanpa memperhatikan durasi
kegiatan lain tersebut dilakukan. Kegiatan lainnya adalah kegiatan selain bekerja,
sekolah, dan mengurus rumah tangga.
Kegiatan lainnya yang dicakup di sini adalah kegiatan yang bersifat aktif seperti: olahraga,
kursus, piknik, kegiatan sosial (misalnya berorganisasi dan kerja bakti), dan kegiatan
ibadah keagamaan (misalnya majelis taklim/pengajian).
Jawaban terisi Tidak jika responden hanya melakukan kegiatan tidur, malas-malasan,
menonton TV di rumah, santai, bermain, dan tidak melakukan kegiatan terkait bekerja,
sekolah, mengurus rumah tangga, maupun kegiatan aktif seperti contoh di atas.

Sakernas Februari 2023 185 Pedoman Pencacahan


Nomor 43.d: Dari kegiatan bersekolah, mengurus rumah tangga, dan kegiatan
lainnya, kegiatan mana yang menggunakan waktu terbanyak dalam seminggu
terakhir?
Kegiatan yang terbanyak dilakukan adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak
dalam periode seminggu terakhir. Responden diminta untuk memilih satu kegiatan
yang memakai durasi waktu terbanyak, dengan membandingkan waktu yang digunakan
untuk sekolah (43.a), mengurus rumah tangga (43.b), dan kegiatan lainnya (43.c, kursus,
olah raga, rekreasi, dan kegiatan sosial). Jika responden menjawab tidak di ketiga
pertanyaan tersebut, maka jawaban pertanyaan ini adalah Kode 4 (Tidak melakukan
ketiga kegiatan di atas). Waktu luang yang digunakan untuk santai, tidur, dan bermain
tidak dihitung sebagai bahan pembanding.
Contoh kasus:
Agam seorang karyawan toko roti, setiap hari ia bekerja selama 7 jam, mulai hari Senin
sampai dengan Sabtu. Pulang bekerja, ia mengikuti kuliah di suatu universitas swasta
selama 4 jam setiap hari Selasa, Rabu dan Jumat. Hanya pada hari Minggu dia bisa
gunakan waktunya untuk berjalan-jalan ke mal dan cuci mata yaitu selama 3 jam.

Cara membandingkan waktu terbanyak sebagai berikut:


Bekerja (kegiatan sesuai pertanyaan 9.a) = 6 x 7 jam = 42 jam
Kuliah (kegiatan sesuai pertanyaan 43.a) = 3 x 4 jam = 12 jam
Olah raga (kegiatan sesuai pertanyaan 43.c) = 1 x 3 jam = 3 jam
Meskipun kegiatan yang memakai waktu Agam terbanyak adalah bekerja, namun yang
dibandingkan hanyalah di antara kegiatan sekolah, mengurus rumah tangga, dan
kegiatan lainnya. Untuk itu, jawaban pertanyaan 43.d adalah Kode 1 (sekolah), karena
kuliah 12 jam memakai waktu terbanyak di luar kegiatan bekerja.

SUPLEMEN PROGRAM KARTU PRAKERJA


(Hanya untuk anggota rumah tangga berumur 18 tahun ke atas)

Pertanyaan 44.a s/d 44.i bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai program Kartu
Prakerja. Kartu Prakerja adalah bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat Indonesia yang
ingin memiliki atau meningkatkan keterampilannya.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan
Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2020 dan Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun
2022 (“Perpres Program Kartu Prakerja”), semua Warga Negara Indonesia yang berusia
18 tahun ke atas hingga 64 tahun dan tidak sedang sekolah/kuliah dapat mendaftar

Sakernas Februari 2023 186 Pedoman Pencacahan


program ini. Lebih lanjut, program ini juga memfokuskan kepada para pencari kerja,
pekerja/buruh yang terkena PHK, pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan
kompetensi (termasuk dalam hal ini pekerja yang dirumahkan dan pelaku usaha mikro &
kecil). Menurut Perpres Program Kartu Prakerja, tujuan Program Kartu Prakerja di
antaranya adalah:
• Mengembangkan kompetensi angkatan kerja;
• Meningkatkan produktivitas dan daya angkatan kerja; dan
• Mengembangkan kewirausahaan.
Bentuk pelatihan/kursus program Kartu Prakerja disediakan oleh lembaga pelatihan mitra
Kartu Prakerja. Keterangan lebih lanjut tentang Program Kartu Prakerja ini dapat diakses
melalui website: https://www.prakerja.go.id/tanya-jawab.

Nomor 44.a: Apakah (NAMA) mengetahui program Kartu Prakerja?


Pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui seberapa luas informasi program Kartu
Prakerja diketahui oleh masyarakat.
Jika jawaban berkode 2 (Tidak), maka pertanyaan 44.b sampai 44.i tidak ditanyakan
kepada responden, dan petugas melanjutkan ke pertanyaan Nomor 45.

Nomor 44.b: Apakah (NAMA) mendaftar program Kartu Prakerja?


Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya responden yang mendaftar
program Kartu Prakerja.
Jika jawaban berkode 2 (Tidak), maka pertanyaan 44.c sampai 44.i tidak ditanyakan
kepada responden, dan petugas melanjutkan ke pertanyaan Nomor 45.

Nomor 44.c: Apakah (NAMA) bekerja saat mendaftar program Kartu Prakerja?
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui status kerja responden saat mendaftar
program Kartu Prakerja, apakah sedang bekerja pada seminggu terakhir atau tidak.
Konsep bekerja tetap mengacu seperti konsep yang telah dijelaskan pada penjelasan
pertanyaan Nomor 9 dan 10.

Nomor 44.d: Apakah alasan (NAMA) mendaftar program Kartu Prakerja? (Pilih salah
satu alasan utama)
Pertanyaan ini untuk mengetahui alasan utama/motivasi responden mendaftar program
Kartu Prakerja. Pilih satu alasan utama, jika responden menyebutkan beberapa alasan
berikut:
1. Meningkatkan keterampilan kerja (skill), jika responden mendaftar karena ingin
meningkatkan keterampilan/keahlian kerja (skill).

Sakernas Februari 2023 187 Pedoman Pencacahan


2. Mendapatkan uang saku (insentif), jika mendaftar karena ingin mendapatkan uang
saku/insentif yang diberikan oleh program Kartu Prakerja.
3. Mengisi waktu luang, jika responden mendaftar karena ingin mengisi waktu luang.
4. Ikut teman/coba-coba, jika responden mendaftar karena ajakan teman, atau
mencoba peruntungan.
5. Pendaftaran mudah, jika responden mendaftar karena mudahnya pendaftaran
program pelatihan ini, yaitu dengan mengakses situs dan tanpa dikenakan biaya.
6. Selain alasan di atas, tuliskan: jika responden menyebutkan alasan selain yang
telah dituliskan di poin 1-5 di atas, maka pilih jawaban ini dan tuliskan alasan tersebut
pada tempat yang tersedia.
Apapun jawaban di pertanyaan ini, petugas melanjutkan ke pertanyaan nomor 44.e.

Nomor 44.e: Apakah (NAMA) diterima pada program Kartu Prakerja?


Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden lolos seleksi/diterima pada
program ini setelah melakukan pendaftaran.
Jika jawaban berkode 2 (Tidak), maka pertanyaan 44.f sampai 44.i tidak ditanyakan
kepada responden, dan petugas melanjutkan ke pertanyaan Nomor 45.

Nomor 44.f: Apakah (NAMA) menyelesaikan pelatihan pertama pada program Kartu
Prakerja?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden yang telah diterima pada
program Kartu Prakerja berhasil menyelesaikan pelatihan pertama yang diikuti pada
program tersebut.
Jika jawaban berkode 2 (Tidak), maka pertanyaan 44.g tidak ditanyakan kepada
responden, dan petugas melanjutkan ke pertanyaan Nomor 45.

Nomor 44.g: Sebelum memperoleh pelatihan dari program Kartu Prakerja tersebut,
apakah (NAMA) pernah memperoleh pelatihan dari lembaga/program lain?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan dari program Kartu Prakerja
merupakan pelatihan pertama kali yang diperoleh responden. Dengan mengetahui
bahwa pelatihan pertama peserta program didapatkan bukan dari lembaga/program lain,
jawaban pertanyaan ini bisa dimanfaatkan untuk mengukur kontribusi Program Kartu
Prakerja dalam meningkatkan angka angkatan kerja yang pernah memperoleh pelatihan.

Sakernas Februari 2023 188 Pedoman Pencacahan


Nomor 44.h: Apakah program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja
(NAMA)?
Pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui apakah program Kartu Prakerja meningkatkan
keterampilan kerja responden.

Nomor 44.i: Digunakan untuk apakah uang saku (insentif) dari program Kartu
Prakerja?
Pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui pemanfaatan uang saku atau yang diberikan
oleh program Kartu Prakerja. Uang saku (insentif) didapatkan peserta program setelah
menyelesaikan pelatihan pertama program Kartu Prakerja.
Selama masa Pandemi COVID-19 dalam periode tahun 2020-2022, insentif yang didapat
penerima berfungsi sebagai alat pemerataan konsumsi sebesar Rp.600.000,00 per bulan
(diberikan 4 kali berturut-turut selama 4 bulan). Dalam periode yang sama, peserta
program mendapat insentif dari pengisian survei evaluasi program Kartu Prakerja
sebesar Rp.50.000,00/survei evaluasi (sebanyak maksimum 3 kali).
Kemudian, pada tahun 2023 dan seterusnya, insentif untuk peserta tetap sebesar
Rp.600.000,00 dan diberikan 1 kali. Sementara itu, insentif pengisian survei evaluasi
program Kartu Prakerja tetap sebesar Rp.50.000,00/survei evaluasi, dari 2 kali survei
evaluasi.
Pilih jawaban yang bersesuaian di setiap jawaban dari responden, dari berbagai pilihan
jawaban berikut:
1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari, jika uang saku tersebut digunakan sebagian atau
seluruhnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti pembelian makanan,
minuman, rokok, pembayaran tagihan listrik/air/pulsa, dll.
2. Modal usaha, jika uang saku tersebut digunakan sebagian atau seluruhnya, sebagai
modal usaha peserta.
3. Membayar hutang, jika uang saku tersebut digunakan sebagian atau seluruhnya,
untuk membayar hutang peserta.
4. Ditabung, jika sebagian atau seluruh uang saku tersebut disimpan/ditabung oleh
peserta.
5. Membayar biaya internet, jika sebagian atau seluruh uang saku digunakan untuk
keperluan membeli paket data internet seluler, voucher wi-fi, warung internet, dan
berbagai cara lain untuk mendapatkan akses internet.
6. Membayar biaya transportasi terkait pelatihan, jika sebagian atau seluruh uang
saku digunakan untuk memenuhi biaya transportasi ke tempat pelatihan, termasuk
pelatihan selain dari program Kartu Prakerja.

Sakernas Februari 2023 189 Pedoman Pencacahan


7. Lainnya, tuliskan: jika peserta menggunakan sebagian atau seluruh uang saku
untuk keperluan selain poin 1-6 yang telah disebutkan di atas, maka tuliskan juga
penggunaannya pada tempat yang tersedia.

PROGRAM YANG DIBUTUHKAN DALAM SITUASI PANDEMI/KRISIS


(Hanya untuk anggota rumah tangga berumur 15 tahun ke atas)

Nomor 45: Menurut (NAMA) program apa yang dibutuhkan di tengah situasi
pandemi atau krisis?
Semua pilihan pada pertanyaan ini diisikan sesuai dengan saran dari responden berusia
15 tahun ke atas.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui opini responden mengenai program sosial
yang dianggap tepat di tengah situasi pandemi atau krisis apa pun, menurut persepsi
responden.
1. Subsidi listrik dan air, adalah program bantuan sosial berupa pembebasan biaya
ataupun pemberian keringanan/diskon pembayaran tagihan listrik dan air. Centang Ya
atau Tidak pada kotak yang bersesuaian.
2. Bantuan sembako, adalah program bantuan sosial berupa pemberian bahan-bahan
kebutuhan pokok. Centang Ya atau Tidak pada kotak yang bersesuaian.
3. Bantuan langsung tunai (BLT), adalah program bantuan sosial berupa pemberian
uang tunai kepada masyarakat kurang mampu. Centang Ya atau Tidak pada kotak
yang bersesuaian.
4. Bantuan modal usaha, adalah program bantuan sosial berupa pemberian insentif
modal untuk merintis/mengembangkan usaha. Centang Ya atau Tidak pada kotak
yang bersesuaian.
5. Bantuan pelatihan keterampilan kerja, adalah program bantuan sosial berupa
pemberian kursus/pelatihan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang
dapat menunjang pekerjaan, ataupun dapat digunakan sebagai bekal memulai
usaha/mendapatkan pekerjaan. Centang Ya atau Tidak pada kotak yang bersesuaian.
6. Lainnya, tuliskan. Jika program sosial yang disarankan responden adalah SELAIN
yang tertulis di poin 1-5, maka centang Ya pada kotak yang bersesuaian.
Jika program sosial yang disarankan responden telah tertulis di poin 1-5, dan tidak ada
saran lainnya, maka centang Tidak pada kotak yang bersesuaian. Selanjutnya, tuliskan
program yang disarankan pada tempat yang tersedia

Sakernas Februari 2023 190 Pedoman Pencacahan


PENGALAMAN KERJA DI LUAR NEGERI
(Hanya untuk anggota rumah tangga berumur 15 tahun ke atas)

Nomor 46.a: Apakah (NAMA) pernah berangkat ke luar negeri untuk bekerja
sebagai buruh/karyawan/pegawai?
Pertanyaan ini digunakan untuk menjaring pengalaman kerja responden di luar negeri.
Pada pertanyaan 46.a, tahun keberangkatan tidak dibatasi. Pertanyaan ini diisi Kode 1
(Ya) jika memenuhi kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Berangkat ke luar negeri dengan niat/tujuan untuk bekerja.
Mereka yang berangkat ke luar negeri dengan niat/tujuan selain bekerja, seperti:
bersekolah, berwisata, umrah/haji, berobat, ikut keluarga, atau mencari suaka,
meskipun di kemudian hari mereka bekerja di sana, tidak dianggap sebagai pernah
berangkat ke luar negeri untuk bekerja.
2. Memenuhi konsep menjadi penduduk atau bertempat tinggal di negara tujuan.
a. Artinya, saat bekerja di luar negeri mereka sudah memenuhi konsep untuk
dikatakan sebagai penduduk di negara tujuan. Jika seseorang ditugaskan
bekerja di luar negeri untuk jangka pendek (misalnya ditetapkan selama 3 bulan),
maka tidak dianggap sebagai pernah berangkat ke luar negeri untuk bekerja.
b. Termasuk jika seseorang pernah bekerja ke luar negeri dengan kontrak kerja 1
tahun atau lebih (berniat tinggal untuk bekerja selama 1 tahun atau lebih di
negara tujuan), tetapi baru 3 bulan bekerja sudah dideportasi kembali ke
Indonesia.
c. Menjadi penduduk di negara tujuan tidak sama dengan menjadi warga negara di
negara tujuan. Seseorang bisa tinggal dan bekerja di Malaysia selama 2 tahun
(menjadi penduduk Malaysia) namun tetap berkewarganegaraan Indonesia
(WNI).
3. Saat ini sudah kembali ke Indonesia.
a. Seseorang yang pernah bekerja ke luar negeri dikatakan kembali ke Indonesia
jika orang tersebut akan atau telah tinggal selama satu tahun atau lebih di
Indonesia. Seseorang yang pulang ke Indonesia hanya untuk tujuan berlibur atau
tinggal sementara (kurang dari satu tahun) tidak termasuk sebagai telah kembali
ke Indonesia, seperti pulang kampung saat lebaran, berwisata, atau agenda
liburan lainnya.
b. Seseorang yang saat periode pendataan sedang bekerja di luar negeri tidak
dicakup dalam Sakernas.

Sakernas Februari 2023 191 Pedoman Pencacahan


4. Status pekerjaan di luar negeri harus sebagai buruh/karyawan.
Jika status pekerjaan di luar negeri adalah berusaha, pekerja bebas, dan pekerja
keluarga, maka tidak dianggap sebagai pernah berangkat ke luar negeri untuk
bekerja.
5. Pekerja komuter lintas negara, pekerja sirkuler lintas negara, pekerja musiman lintas
negara, Anak Buah Kapal (ABK), dan pekerja di perbatasan negara tidak masuk ke
dalam konsep migran internasional yang dicakup pada pertanyaan ini. Mereka yang
mempunyai pekerjaan atau sifat pekerjaan tersebut tidak dianggap pernah berangkat
ke luar negeri untuk bekerja.
Jika pertanyaan 46.a berkode 1 (“Ya”), maka lanjut ke pertanyaan 46.b. Namun jika
berkode 2 (“Tidak”), maka pertanyaan untuk ART tersebut telah selesai dan lanjutkan ke
ART selanjutnya.

Contoh:
1. Pak Hamim tinggal dan bekerja di Singapura sebagai buruh pabrik. Setiap akhir
pekan, Pak Hamim pulang ke Batam (Kepulauan Riau) karena anak istrinya tinggal di
Batam dan kembali ke Singapura pada Senin paginya. Isian pertanyaan 46.a adalah
Kode 2 (“Tidak”), karena pekerja sirkuler lintas negara tidak dianggap pernah bekerja
di luar negeri.
2. Bu Vivi pernah bekerja di Arab Saudi sebagai penjual minyak wangi (berusaha
sendiri). Isian pertanyaan 46.a adalah Kode 2 (“Tidak”), karena status pekerjaan Bu
Vivi di luar negeri bukan sebagai buruh/karyawan.
3. Pada bulan Januari 2018, Feli berangkat ke Australia untuk kuliah S2. Setelah 3 bulan
tinggal di sana, sambil kuliah Feli bekerja sebagai pramusaji. Feli bekerja sebagai
pramusaji selama 21 bulan dan berhenti bekerja saat Feli telah menyelesaikan S2-
nya. Feli kembali ke Indonesia pada bulan Juni 2020 dan saat ini tinggal di Indonesia.
Isian pertanyaan 46.a adalah Kode 2 (“Tidak”), karena meskipun Feli bekerja sebagai
pramusaji di Australia, saat berangkat ke Australia Feli bukan berniat untuk bekerja,
melainkan untuk sekolah.
4. Pada bulan Januari 2020, Pak Erie berangkat ke Singapura untuk bekerja sebagai
pramusaji. Pak Erie dikontrak selama 6 bulan untuk bekerja di restoran di sana.
Setelah 6 bulan bekerja, Pak Erie kembali ke Indonesia karena masa kontraknya
sudah habis. Sampai sekarang Pak Erie tinggal dan bekerja di Indonesia. Isian
pertanyaan 46.a adalah Kode 2 (“Tidak”), karena meskipun Pak Erie pernah bekerja
di luar negeri, Pak Erie tidak pernah memenuhi kriteria dalam konsep penduduk
Singapura.

Sakernas Februari 2023 192 Pedoman Pencacahan


5. Pak Panca berangkat ke Jepang untuk bekerja sebagai teknisi pabrik TV pada Januari
2014. Setelah 3 tahun bekerja, Pak Panca kembali ke Indonesia karena masa
kontraknya sudah habis. Maka isian pertanyaan 46.a adalah Kode 1 (“Ya”), karena
Pak Panca bekerja dan memang saat berangkat berniat untuk bekerja di Jepang.

Nomor 46.b: Apakah (NAMA) berangkat untuk bekerja ke luar negeri dalam 5 tahun
terakhir (Februari 2018 atau setelahnya)?
Keberangkatan responden untuk bekerja ke luar negeri harus dalam rentang waktu 5
tahun terakhir, yaitu pada Februari 2018 atau setelahnya. Jika pertanyaan 46.b berkode
1 (“Ya”), maka pertanyaan 47-55 harus ditanyakan dan terisi. Jika jawaban responden
berkode 2 (“Tidak”), maka pertanyaan untuk anggota rumah tangga tersebut selesai dan
lanjutkan ke ART selanjutnya.
Contoh:

1. Pada September 2018, Faris berangkat bekerja ke Malaysia. Setelah dua tahun, Faris
berhenti bekerja karena masa kontrak kerjanya habis dan kembali ke Indonesia pada
September 2020. Sampai sekarang Faris tinggal di Indonesia.

Isian pertanyaan 46.b adalah Kode 1 (“Ya”), karena Faris berangkat bekerja ke luar
negeri masih dalam rentang 5 tahun terakhir, yaitu pada September 2018.

2. Pada Maret 2016, Farakh berangkat ke Arab Saudi untuk bekerja. Setelah dua tahun
bekerja, Farakh berhenti bekerja karena masa kontrak kerjanya habis dan kembali ke
Indonesia pada Maret 2018. Sampai sekarang Farakh tinggal di Indonesia.

Isian pertanyaan 46.b adalah Kode 2 (“Tidak”) karena Farakh berangkat bekerja ke
luar negeri tidak dalam rentang 5 tahun terakhir, meskipun kembali ke Indonesia di
dalam rentang 5 tahun terakhir.

3. Pada September 2016, Sulastri berangkat ke Taiwan untuk bekerja sebagai asisten
rumah tangga. Setelah satu setengah tahun bekerja, Sulastri berhenti karena masa
kontrak kerjanya habis dan kembali ke Indonesia pada Maret 2018. Sulastri kembali

Sakernas Februari 2023 193 Pedoman Pencacahan


berangkat ke luar negeri untuk bekerja pada Januari 2020 karena ada tawaran
pekerjaan sebagai pekerja pabrik di Singapura. Setelah masa kontrak kerjanya habis
dalam 2 tahun, Sulastri kembali ke Indonesia pada bulan Januari 2022.

Isian pertanyaan 46.b adalah Kode 1 (“Ya”), karena di keberangkatan yang terakhir
yaitu keberangkatan Januari 2020 masih dalam rentang 5 tahun terakhir.

4. Pada September 2017, Hasna berangkat ke Hongkong untuk bekerja di Hongkong.


Karena masa kontrak kerjanya habis Hasna kembali ke Indonesia pada Oktober 2018.
Dari Oktober 2018 sampai November 2020, Hasna tinggal di Indonesia. Hasna
kembali berangkat ke luar negeri untuk bekerja pada Desember 2020 karena ada
tawaran pekerjaan di Thailand. Hasna berhenti bekerja dan kembali ke Indonesia
pada bulan April tahun 2022.
Isian pertanyaan 46.b adalah Kode 1 (“Ya”), karena keberangkatan yang terakhir,
yaitu keberangkatan Desember 2020 ke Thailand, masih dalam rentang 5 tahun
terakhir.

KETERANGAN PENGALAMAN KERJA DI LUAR NEGERI

Pertanyaan 47 s.d. 55 berkaitan dengan pengalaman kerja di luar negeri. Pertanyaan ini
bertujuan untuk menghasilkan data migrasi internasional dan biaya rekrutmen.

NAMA DAN NOMOR URUT ANGGOTA RUMAH TANGGA


Salin dari nomor urut pada daftar anggota rumah tangga di kuesioner halaman 2 dan
isikan pada kotak jawaban yang tersedia.

Nomor 47: Apa negara terakhir tempat (NAMA) bekerja di luar negeri?
Negara terakhir yang dimaksud pada rincian 47 adalah negara tujuan pertama pada
keberangkatan terakhir dari Indonesia dalam periode bulan Februari 2018 s.d Februari
2023. Jika pernah berangkat bekerja ke beberapa negara, catat negara pada

Sakernas Februari 2023 194 Pedoman Pencacahan


keberangkatan terakhir. Apabila dalam keberangkatan yang terakhir responden bekerja
di lebih dari satu negara, maka yang dicatat adalah negara tujuan pertama. Negara yang
dicatat adalah negara tujuan, bukan negara singgah/transit dalam proses keberangkatan
menuju negara tujuan. Kode negara diisi oleh pengawas.
Contoh:
1. Pada November 2018, Setiawan berangkat bekerja ke Arab Saudi. Setelah satu tahun
bekerja, Setiawan kembali ke Indonesia pada Februari 2020. Kemudian pada bulan
Juli 2021, Setiawan berangkat lagi ke Malaysia untuk bekerja selama satu tahun.
Setiawan kembali ke Indonesia pada bulan Juli tahun 2022 dan sampai sekarang
masih di Indonesia.
Isian pertanyaan 47 adalah Malaysia karena negara Malaysia merupakan negara
keberangkatan terakhir Setiawan bekerja di luar negeri.

2. Pada Maret 2018, Suryo berangkat ke Singapura untuk bekerja di salah satu
perusahaan asuransi. Setelah setahun bekerja, Suryo dipindahtugaskan ke kantor
cabang perusahaan asuransi di Brunei Darussalam. Setelah mendapat surat mutasi,
Suryo langsung berangkat dari Singapura ke Brunei Darussalam tanpa pulang
terlebih dahulu ke Indonesia. Kemudian, setelah satu tahun bekerja di Brunei
Darussalam, Suryo dipindahtugaskan lagi ke perusahaan asuransi di Indonesia
sehingga pada Maret 2020, Suryo kembali ke Indonesia.
Isian pertanyaan 47 adalah Singapura karena Singapura merupakan negara tujuan
pertama untuk keberangkatan terakhirnya ke luar negeri.

Nomor 48 : Pada bulan dan tahun berapa (NAMA) berangkat ke negara tersebut?
Tuliskan pada bulan dan tahun berapa responden berangkat ke luar negeri. Pastikan
waktu keberangkatan yang dimaksud ada pada periode Februari 2018 – Februari 2023.
Apabila dalam rentang waktu 5 tahun terakhir responden berangkat ke luar negeri lebih
dari satu kali, maka waktu keberangkatan yang dicatat di pertanyaan 48 adalah waktu
keberangkatan terakhir.

Sakernas Februari 2023 195 Pedoman Pencacahan


Contoh: 1. Dalam kasus Setiawan sebelumnya (nomor 47 contoh 1), waktu
keberangkatan Setiawan yang dicatat pada pertanyaan 48 adalah Juli
2021.
2. Dalam kasus Suryo sebelumnya (nomor 47 contoh 2), waktu
keberangkatan Suryo yang dicatat pada pertanyaan 48 adalah Maret
2018.

PEKERJAAN YANG DIMAKSUD DALAM PERTANYAAN 49.a S.D 55 ADALAH


PEKERJAAN PERTAMA DI NEGARA TERAKHIR DI LUAR NEGERI

Nomor 49.a: Apa yang biasanya dikerjakan/apa jabatan (NAMA) di tempat kerja
pada pekerjaan pertama di negara tersebut?
(Contoh: melakukan pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak, merawat orang lanjut
usia, melayani pelanggan restoran, mengoperasikan mesin produksi alat elektronik)

Pertanyaan ini untuk mengidentifikasi lapangan dan jenis pekerjaan pertama responden
di negara responden terakhir bekerja di luar negeri.

Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau
ditugaskan kepada seseorang atau apa yang dilakukan di tempat bekerjanya. Apa yang
dilakukan oleh responden di tempat kerja harus ditulis selengkap-lengkapnya untuk
memudahkan pengodean. Pengisian harus selengkap-lengkapnya. Umumnya terdiri dari
nama jabatan (spesifik) dan/atau apa yang dikerjakan. Penjelasan lebih lengkap
mengenai jenis pekerjaan terdapat pada penjelasan pertanyaan Nomor 12.a.

Nomor 49.b: Apa yang diproduksi/dihasilkan/dijual/dilayani dari pekerjaan/


kegiatan usaha tempat kerja (NAMA) pada pekerjaan pertama di negara tersebut?
(Contoh: jasa aktivitas pekerja rumah tangga, jasa pengasuhan anak, jasa perawat non-
medis lansia, jasa konstruksi jalan raya, jasa penyediaan makanan dan minuman,
memproduksi alat elektronik rumah tangga)

Pertanyaan ini untuk menanyakan output yang dihasilkan dari tempat kerja pada
pekerjaan pertama responden di negara responden terakhir bekerja di luar negeri.
Informasi ini akan berguna bagi pengawas untuk mengidentifikasi lapangan pekerjaan
responden sehingga harus diisi sejelas mungkin.

Sakernas Februari 2023 196 Pedoman Pencacahan


Nomor 49.c: Bergerak dibidang apakah usaha/perusahaan/kantor tempat (NAMA)
bekerja pada pekerjaan pertama di negara tersebut?
(Contoh: aktivitas rumah tangga, penyediaan makanan/minuman, perusahaan
konstruksi, industri tekstil)

Pertanyaan ini digunakan oleh Pengawas untuk mengidentifikasi lapangan pekerjaan


sehingga harus diisi sejelas mungkin. Penjelasan lebih lengkap mengenai jenis pekerjaan
terdapat pada pejelasan pertanyaan Nomor 12.c.

Lapangan usaha/pekerjaan ialah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/


kantor tempat seseorang bekerja, atau yang dihasilkan oleh perusahaan/kantor tempat
responden bekerja.

Nomor 50 Kode KBLI (DIISI OLEH PENGAWAS)


Penentuan KBLI berdasarkan informasi dari jawaban pertanyaan 49.a, 49.b, dan 49.c.
Contoh pengisian kode KBLI:

48.a: Apa yang 48.b: Apa yang 48.c: Bergerak di


No Kode KBLI
dikerjakan diproduksi bidang apa
97000 (Aktivitas Rumah
Jasa aktivitas
Asisten rumah Aktivitas rumah Tangga Sebagai Pemberi
1 pekerja rumah
tangga tangga Kerja dari Personil
tangga
Domestik)
97000 (Aktivitas Rumah
Perawat anak di Jasa pengasuhan Aktivitas rumah Tangga Sebagai Pemberi
2
rumah tangga anak tangga Kerja dari Personil
Domestik)
jasa penyediaan
Pramusaji restoran Penyediaan
3 makanan dan 56101 (Restoran)
cepat saji makanan/minuman
minuman
Tukang kayu pada Perusahaan 41017 (Konstruksi Gedung
4 Jasa konstruksi
pembangunan hotel konstruksi Penginapan)

Operator mesin 13132 (Industri


5 Kain Industri tekstil
pemutihan kain Penyempurnaan Kain)

Pertanyaan Nomor 50 diisi pengawas dan penjelasan lebih lengkap mengenai kode KBLI
terdapat pada pada pejelasan pertanyaan Nomor 14.a.

Nomor 51 Kode KBJI (DIISI OLEH PENGAWAS)


Penentuan kode KBJI berdasarkan informasi dari jawaban pertanyaan 49.a. Status dalam
pekerjaan pada Blok Pengalaman Bekerja di Luar Negeri harus
buruh/karyawan/pegawai.

Sakernas Februari 2023 197 Pedoman Pencacahan


No Pertanyaan 48.a: Apa yang dikerjakan Kode KBJI

9111 (Tenaga kebersihan dan juru bantu


1 Asisten rumah tangga
rumah tangga)

2 Perawat anak di rumah tangga 5311 (Pekerja perawatan anak)

3 Pramusaji restoran 5131 (Pramusaji)

4 Tukang kayu pada pembangunan hotel 7115 (Tukang kayu bangunan)


8154 (Operator mesin pemutihan,
5 Operator mesin pemutihan kain
pencelupan, dan pembersihan kain)

Pertanyaan Nomor 51 diisi pengawas dan penjelasan lebih lengkap mengenai kode KBJI
terdapat pada pada pejelasan pertanyaan Nomor 14.b.

Nomor 52: Bagaimana (NAMA) mendapatkan pekerjaan tersebut?


Rincian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana responden mendapatkan pekerjaan
pertama di negara terakhir di luar negeri.
Penjelasan mengenai cara mendapatkan pekerjaan di luar negeri:

Kode 1. Mutasi Pekerjaan


Jika responden mendapatkan pekerjaan pertama di luar negeri karena mutasi pekerjaan.
Contoh : Pak Hasan sebelumnya bekerja menjadi teknisi di perusahaan otomotif
Indonesia. Pada bulan Juli tahun 2018, Pak Hasan dipindahtugaskan di
perusahaan otomotif cabang Jepang dan sekarang sudah kembali bertugas di
Indonesia. Cara mendapatkan pekerjaan untuk Pak Hasan adalah karena
mutasi pekerjaan (kode 1).

Kode 2. Mendaftar dari agen pemerintah di dalam negeri


Jika responden mendapatkan pekerjaan pertama di luar negeri langsung melalui BP2MI.
Hal ini dimungkinkan untuk negara-negara tujuan yang memiliki perjanjian G to G
(government to government) dengan Indonesia, yaitu Korea, Jepang, dan Jerman.
BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) adalah lembaga pemerintah
nonkementerian yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan dalam pelayanan dan
perlindungan pekerja migran Indonesia secara terpadu.

Kode 3. Mendaftar dari agen pemerintah di luar negeri


Jika responden mendapatkan pekerjaan pertama di luar negeri dari agen pemerintah di
luar negeri. Misalnya responden langsung mendaftar ke pemerintah Korea Selatan yang
sedang melakukan perekrutan tenaga kerja asing.

Sakernas Februari 2023 198 Pedoman Pencacahan


Kode 4. Mendaftar dari agen swasta di dalam negeri
Jika responden mendaftar ke Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)/
Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS)/ Perusahaan
Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) untuk mendapatkan pekerjaan di luar
negeri, baik itu dibantu oleh petugas resmi PJTKI/PPTKIS/P3MI maupun direkrut oleh
calo Pekerja Migran Indonesia (PMI).

• PJTKI/PPTKIS yang berubah istilah menjadi P3MI adalah badan usaha berbentuk
badan hukum di negara tujuan penempatan yang bertanggung jawab menempatkan
Pekerja Migran Indonesia pada Pemberi Kerja.
• PJTKI/PPTKIS/P3MI merupakan perusahaan swasta komersial berbadan
hukum yang telah memperoleh izin tertulis dari pemerintah (Menteri Tenaga Kerja RI).
Di beberapa daerah, PJTKI/PPTKIS/P3MI dikenal dengan sebutan PT.

Kode 5. Mendaftar dari agen swasta di luar negeri


Jika responden mendaftar ke agen swasta di negara terakhir di luar negeri.
Contoh agen swasta di luar negeri adalah Andaraya (M) Sdn Bhd di Malaysia, Eastern
Human Resources Company di Arab Saudi, L and A Employment Agency di Hongkong,
dll.

Kode 6. Langsung dari pemberi kerja di luar negeri


Jika responden mendapatkan pekerjaan pertama langsung dari pemberi kerja di luar
negeri tanpa perantara.

Kode 7. Melalui perekrut/perantara perorangan


Jika responden mendapatkan pekerjaan pertama melalui bantuan perantara (juga disebut
sponsor, penghubung, agen, calo, petugas lapangan, atau tekong) dan tidak melalui
PJTKI/PPTKIS. Perantara umumnya telah memiliki kontak langsung dengan
majikan/perusahaan atau agen yang menyalurkan TKI di luar negeri.

Kode 8. Melalui anggota keluarga/kerabat


Jika responden mendapatkan pekerjaan pertama langsung dari anggota
keluarga/kerabat.

Kode 9. Melalui teman


Jika responden mendapatkan pekerjaan pertama langsung dari teman.

Kode 10. Lainnya


Apabila responden mendapatkan pekerjaan pertama tersebut selain kode 1-9. Tuliskan
isian jawabannya.

Sakernas Februari 2023 199 Pedoman Pencacahan


Nomor 53: Bagaimana (NAMA) masuk ke (NEGARA TERAKHIR) untuk
mendapatkan pekerjaan tersebut?
Rincian 53 menanyakan bagaimana responden masuk ke negara terakhir di luar negeri
untuk mendapatkan pekerjaan pertama tersebut. Rincian ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai pekerja migran legal dan ilegal.

Kode 1. Melalui imigrasi reguler dengan visa kerja


Apabila responden masuk ke negara terakhir di luar negeri untuk bekerja melalui pintu
masuk jalur resmi dengan menggunakan visa bekerja.

Kode 2. Melalui imigrasi reguler tanpa visa bekerja


Apabila responden masuk ke negara terakhir di luar negeri untuk bekerja melalui pintu
masuk resmi tanpa menggunakan visa bekerja seperti visa sekolah, visa liburan, visa
berobat, visa umrah, visa haji, dll.

Kode 3. Tidak melalui pintu masuk reguler


Apabila responden masuk ke negara terakhir di luar negeri untuk bekerja melalui pintu
masuk jalur tidak resmi dan tanpa visa.

Kode 4. Tidak tahu


Apabila responden menjawab tidak tahu.

Nomor 54: Secara total, berapa rupiah biaya yang (NAMA) bayarkan untuk
mendapatkan pekerjaan pertama di negara tersebut?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui besaran biaya rekrutmen sebagai salah satu
komponen penghitungan indikator SDGs mengenai biaya rekrutmen. Jika responden
mengeluarkan biaya untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri, tanyakan berapa
jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam rupiah. Bantu responden untuk
menghitung/mengingat dengan memerinci satu per satu jenis biaya yang dibayarkan
untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Jika biaya rekrutmen dibayar dengan memotong
upah/gaji, masukkan besarnya total potongan tersebut ke dalam perhitungan biaya
rekrutmen. Jika responden tidak tahu besaran potongannya, mintalah responden untuk
memperkirakan. Isian pertanyaan 54 boleh berisi “0” (nol). Jika berisi “0”, berikan catatan
yang menjelaskan bagaimana responden bisa bekerja di luar negeri tanpa mengeluarkan
biaya apapun.
• Jika responden menyebutkan biaya dalam mata uang asing, maka konversikan biaya
ke dalam rupiah. Tanyakan kepada responden berapa kurs saat
berangkat/mengeluarkan biaya.

Sakernas Februari 2023 200 Pedoman Pencacahan


• Jika responden tidak mengetahui nilai kurs saat itu, gunakan tabel berikut untuk
beberapa mata uang:

Rata-rata Kurs 5 Tahun


Mata Uang Negara
Terakhir*) (Rupiah)

Ringgit Malaysia 3.439,69

Dollar Hongkong Hongkong 1.853,71

New Taiwan Dollar Taiwan 487,47

Won Korea Selatan 12,24

Dollar Singapura Singapura 10.597,19

Yen Jepang 127,08

Dollar Brunei Brunei Darussalam 10.597,19

Riyal Saudi Arab Saudi 3.859,80

Dirham UEA Uni Emirat Arab 3.940,49

Riyal Qatar Qatar 3.975,67

Dollar US Amerika 14.475,11


*)
Kurs rata-rata bulan November 2022 s.d. Februari 2023 diasumsikan sama.

• Cara mengonversi mata uang berdasarkan kurs:

Biaya dalam rupiah = Kurs mata uang A ke rupiah x Biaya dalam mata uang A

Biaya yang ditanggung oleh pekerja migran dalam proses rekrutmen dapat mencakup
(ILO dan KNOMAD, 2019 dan ILO, 2016):
1. Biaya perekrut/perantara pekerjaan: biaya yang dikenakan untuk menggunakan
jasa agen perekrut atau perantara pekerjaan seperti PJTKI, calo, dll.
2. Biaya dokumen perjalanan
a. Biaya visa: biaya yang dikeluarkan guna mendapatkan visa negara tujuan
termasuk biaya perjalanan ke tempat pengurusan visa, biaya yang terlibat dalam
penerjemahan dan otentikasi dokumen yang diperlukan, biaya visa, dan biaya
perbankan dalam pembayaran biaya visa. Termasuk juga biaya untuk bantuan
dalam mengisi formulir visa dan dokumen lainnya.
b. Biaya paspor: biaya untuk penerbitan paspor atau perpanjangan masa berlaku
paspor termasuk biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dokumen
pendukung dan semua biaya perjalanan yang terkait.

Sakernas Februari 2023 201 Pedoman Pencacahan


3. Biaya transportasi dan akomodasi
a. Biaya transportasi darat dan akomodasi: termasuk semua biaya transportasi
yang dikeluarkan pekerja migran sebelum keberangkatan ke luar negeri melalui
pos keberangkatan di Indonesia (bandara/terminal/pelabuhan) termasuk biaya
penginapan.
b. Biaya transportasi internasional dan akomodasi: termasuk semua biaya
transportasi dari pos keberangkatan di Indonesia (bandara/terminal/ pelabuhan)
ke tempat kerja di negara tujuan termasuk pajak yang harus dibayar oleh pekerja
migran saat keluar dari Indonesia dan biaya penginapan yang dikeluarkan.
Termasuk juga biaya transportasi dan penginapan yang dikeluarkan di negara
transit, jika pekerja migran harus melakukan perjalanan melalui negara transit
untuk mendapatkan pekerjaan atau penempatan di negara tujuan. Termasuk
juga biaya transportasi yang terkait dengan kepulangan atau
pemulangan/repatriasi.
4. Biaya medis dan asuransi
a. Biaya medis: biaya untuk sertifikasi medis yang diperlukan oleh negara tujuan
atau pemberi kerja di negara tujuan, termasuk biaya yang berkaitan dengan
penerjemahan dan otentikasi dokumen, layanan pos, dan sejenisnya.
b. Biaya asuransi: biaya yang dibayarkan untuk pembelian asuransi seperti
asuransi perjalanan dan kesehatan, termasuk biaya yang berkaitan dengan
penerjemahan dan otentikasi dokumen yang relevan.
5. Biaya pelatihan dan penilaian
a. Biaya pelatihan dan penilaian bahasa: biaya yang dibayarkan untuk pelatihan
formal dan informal untuk belajar atau meningkatkan kemampuan berbahasa di
negara tujuan atau negara transit, dan biaya terkait ujian penilaian bahasa.
b. Biaya pelatihan kerja: jika pekerja menerima pelatihan khusus untuk pekerjaan
tertentu yang dia telah direkrut di negara asing, biaya pelatihan yang dibayarkan
oleh pekerja migran merupakan bagian dari biaya migrasi. Jika pemberi kerja
memotong biaya pelatihan dari pendapatan pekerja, total pengurangan tersebut
merupakan biaya rekrutmen. Biaya yang dikeluarkan oleh pekerja untuk
pelatihan yang bersifat umum, yang dapat digunakan dalam berbagai pekerjaan
dan yang berkontribusi pada modal manusia umum pekerja, bukan bagian dari
biaya pelatihan.
c. Biaya penilaian keterampilan: biaya yang dibayarkan untuk mengikuti ujian
tertulis atau lisan untuk penilaian keterampilan, biaya yang dibayarkan untuk
penerjemahan ijazah atau sertifikat resmi dan proses otentikasinya.

Sakernas Februari 2023 202 Pedoman Pencacahan


6. Biaya izin keamanan: biaya untuk dokumen izin keamanan (harus diperoleh dari
lembaga nasional terkait di negara tujuan atau kedutaan/konsulat negara asal di
negara tujuan) yang disyaratkan oleh pemberi kerja di negara tujuan. Biaya izin
keamanan untuk penerbitan visa dan paspor harus dimasukkan dalam biaya visa dan
biaya paspor.
7. Biaya pengarahan pra-keberangkatan dan pasca-kedatangan: biaya untuk
menghadiri pengarahan pra-keberangkatan dan/atau pasca-kedatangan yang
diwajibkan tentang pemberi kerja di negara tujuan atau pekerjaan, termasuk biaya
transportasi ke dan dari tempat tersebut, dan pengeluaran terkait lainnya seperti
akomodasi (bila ada).
8. Biaya persetujuan kontrak: biaya yang terkait dengan memperoleh atau
mengesahkan kontrak kerja pekerja.
9. Biaya dana kesejahteraan: dana kesejahteraan dapat dibentuk oleh pemerintah
negara asal di mana pekerja migran yang berangkat mungkin diminta untuk
berkontribusi. Kecuali jika kontribusi bersifat sukarela, biaya tersebut merupakan
bagian dari biaya rekrutmen.
10. Biaya peralatan: Harga pembelian peralatan khusus seperti peralatan, seragam,
dan perlengkapan keselamatan yang dibayarkan oleh pekerja migran untuk
digunakan dalam pekerjaan tempat dia direkrut dan tidak ada kegunaan lain dalam
pekerjaan alternatif.
11. Biaya izin kerja dan tinggal: Biaya yang terkait dengan memperoleh izin kerja dan
tinggal di negara tujuan termasuk biaya transportasi dan biaya yang terkait dengan
dokumen pendukung.
12. Pembayaran bunga atas utang yang dikeluarkan untuk membayarkan biaya
rekrutmen: pekerja mungkin telah meminjam uang untuk membiayai mereka dalam
mengambil pekerjaan di negara asing atau beberapa biaya rekrutmen mungkin telah
dibayar oleh majikan atas nama pekerja dengan syarat bahwa biaya-biaya ini akan
dikurangkan dari upah pekerja di kemudian hari. Total pembayaran bunga yang
dibebankan pada jumlah yang dipinjam apakah dalam bentuk pembayaran bunga
eksplisit atau pengurangan upah di luar apa yang diperlukan untuk mengganti biaya
rekrutmen (karenanya, termasuk pembayaran bunga) perlu dihitung sebagai biaya
rekrutmen.

Nomor 55: Berapa rupiah rata-rata upah/gaji bulanan yang (NAMA) peroleh dalam
tahun pertama bekerja?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui upah/gaji bulanan khususnya dalam tahun
pertama bekerja sebagai salah satu komponen penghitungan indikator SDGs mengenai

Sakernas Februari 2023 203 Pedoman Pencacahan


biaya rekrutmen. Tuliskan berapa rata-rata upah/gaji bulanan yang responden peroleh
dalam tahun pertama bekerja.
Upah/gaji yang dimaksud adalah
1. Upah/gaji yang diterima secara penuh jika tanpa potongan atau sebelum
dipotong, termasuk potongan oleh majikan/perusahaan/pemberi kerja untuk
membayar biaya rekrutmen. Jika ada pemotongan, tetapi responden tidak tahu
besarannya, perkirakan besar potongan per bulannya dan masukkan ke dalam
penghitungan gaji kotor bulanan di pertanyaan 54. Upah/gaji yang dicatat adalah
pendapatan kotor sebelum dikurangi pajak dan iuran jaminan sosial, dll.
2. Dalam kasus ekstrem bahwa seluruh penghasilan pekerja ditahan oleh pemberi
kerja karena biaya rekrutmen, penghasilan bulanan pekerja yang dicatat adalah
berapa penghasilannya jika tidak ada pemotongan tersebut.
3. Termasuk dalam upah/gaji adalah tunjangan (bulanan), tunjangan (tahunan)/12,
dan bonus.
4. Upah/gaji bulanan termasuk total uang tunai dan pembayaran dalam bentuk
barang yang diterima termasuk pembayaran lembur, dll.
5. Upah/gaji tersebut tidak harus upah/gaji yang sudah dibayarkan oleh majikan
/perusahaan/pemberi kerja, bisa saja upah/gaji tersebut belum dibayarkan oleh
majikan/perusahaan/pemberi kerja.

Untuk pekerja harian, hitung akumulasi upah/gaji dalam sebulan (contoh: jika ia
bekerja selama 26 hari dalam sebulan, maka kalikan gaji/upah hariannya dengan 26).
Untuk pekerja harian dengan gaji/upah yang tidak tetap besarnya, tanyakan rata-rata
gaji/upah yang diterima per bulan. Jika responden mengalami kesulitan untuk
menghitung, bantu responden untuk mendapatkan rata-rata gaji/upah perbulan dengan
cara menanyakan berapa upah per hari yang biasa diterima.
• Isikan jumlah upah/gaji per bulan pada tempat yang disediakan dalam rupiah. Jika
responden menyebutkan upah/gaji dalam mata uang asing, maka konversikan
upah/gaji ke dalam rupiah. Tanyakan kepada responden berapa kurs saat
mendapatkan upah/gaji pada tahun pertama bekerja.
• Jika responden tidak mengetahui kurs saat itu, gunakan tabel berikut untuk beberapa
mata uang:

Rata-rata Kurs 5 Tahun


Mata Uang Negara
Terakhir*) (Rupiah)

Ringgit Malaysia 3.439,69

Dollar Hongkong Hongkong 1.853,71

Sakernas Februari 2023 204 Pedoman Pencacahan


Rata-rata Kurs 5 Tahun
Mata Uang Negara
Terakhir*) (Rupiah)

New Taiwan Dollar Taiwan 487,47

Won Korea Selatan 12,24

Dollar Singapura Singapura 10.597,19

Yen Jepang 127,08

Dollar Brunei Brunei Darussalam 10.597,19

Riyal Saudi Arab Saudi 3.859,80

Dirham UEA Uni Emirat Arab 3.940,49

Riyal Qatar Qatar 3.975,67

Dollar US Amerika 14.475,11


*)
Kurs rata-rata bulan November 2022 s.d. Februari 2023 diasumsikan sama.
• Cara mengonversi mata uang berdasarkan kurs:

Biaya dalam rupiah = kurs mata uang A ke rupiah x biaya dalam mata uang A

Contoh:
Bu Sumi berangkat dan mulai bekerja sebagai asisten rumah tangga di Hongkong pada
Februari 2019. Setelah 2 tahun bekerja, Bu Sumi kembali ke Indonesia karena masa
kontraknya sudah habis dan sampai sekarang tinggal di Indonesia. Saat bekerja menjadi
di sana, rata-rata gaji pokok Bu Sumi pada tahun pertama bekerja yaitu 4.500 Dollar
Hongkong (HKD) per bulan. Akan tetapi, Bu Sumi hanya menerima 4.000 Dollar
Hongkong (HKD) per bulan selama 2 bulan karena adanya pemotongan dari majikan
untuk mengganti biaya rekrutmen. Gaji pertama Bu Sumi, dibayarkan setelah Bu Sumi
bekerja selama 3 bulan yaitu pada bulan Mei 2019. Saat hari Raya Idul Fitri, Bu Sumi
mendapat Tunjangan Hari Raya yang dibayarkan setahun sekali yaitu sebesar 500 Dollar
Hongkong (HKD).

Jadi upah/gaji bulanan yang Bu Sumi peroleh dalam tahun pertama bekerja
= gaji pokok per bulan tanpa potongan + (tunjangan hari raya/12)
= 4.500 + (500/12)
= 4.542 Dollar Hongkong (HKD)
Konversi ke mata uang rupiah
= 4.542 Dollar Hongkong x 1.853,71 Rupiah
= 8.419.550 Rupiah

Sakernas Februari 2023 205 Pedoman Pencacahan


Maka isian pada Nomor 55 adalah sebagai berikut:

8 4 1 9 5 5 0

Perhatikan bahwa jika terdapat pemotongan upah/gaji untuk membayar biaya rekrutmen:
1. Potongan total dimasukkan ke dalam perhitungan biaya rekrutmen di Nomor 54;
2. Potongan per bulan dimasukkan ke dalam perhitungan upah/gaji kotor di Nomor
55.

Sakernas Februari 2023 206 Pedoman Pencacahan


LAMPIRAN

Sakernas Februari 2023 207 Pedoman Pencacahan


Sakernas Februari 2023 208 Pedoman Pencacahan
Lampiran 1. Daftar SAK.FEB23 - DSBS

Sakernas Februari 2023 209 Pedoman Pencacahan


Lampiran 2. Daftar SAK.FEB23-DSRT

Sakernas Februari 2023 210 Pedoman Pencacahan


Sakernas Februari 2023 211 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 212 Pedoman Pencacahan
Lampiran 3. Daftar SAK.FEB23-P (Kosong)

Sakernas Februari 2023 213 Pedoman Pencacahan


Sakernas Februari 2023 214 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 215 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 216 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 217 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 218 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 219 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 220 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 221 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 222 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 223 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 224 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 225 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 226 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 227 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 228 Pedoman Pencacahan
Lampiran 4. Daftar SAK.FEB23-P (Sudah Diisi dengan Hasil Pendataan di Lapangan)

Sakernas Februari 2023 229 Pedoman Pencacahan


Sakernas Februari 2023 230 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 231 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 232 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 233 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 234 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 235 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 236 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 237 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 238 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 239 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 240 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 241 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 242 Pedoman Pencacahan
Lampiran 5. Daftar SAK.FEB23-AK (Hasil Pencacahan)

Sakernas Februari 2023 243 Pedoman Pencacahan


Sakernas Februari 2023 244 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 245 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 246 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 247 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 248 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 249 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 250 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 251 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 252 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 253 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 254 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 255 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 256 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 257 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 258 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 259 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 260 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 261 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 262 Pedoman Pencacahan
Sakernas Februari 2023 263 Pedoman Pencacahan
Lampiran 6. Format Berita Acara Nonrespon Rumah Tangga

Badan Pusat Statistik

BERITA ACARA NONRESPON RUMAH TANGGA

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Responden Rumah Tangga Sakernas
dengan identitas di bawah ini benar-benar tidak dapat didata sampai akhir periode pencacahan
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2023. Identitas rumah tangga ini adalah:

1 Provinsi
2 Kabupaten/Kota*)
3 Kecamatan
4 Desa/Kelurahan*)
5 Klasifikasi Desa/Kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan
6 Nomor Blok Sensus

7 Nomor Kode Sampel


Nomor Urut Sampel Rumah
8
Tangga
9 Nama Kepala Rumah Tangga
1. Tidak dapat ditemui sampai akhir pencacahan
2. Menolak diwawancara langsung/melalui
10 Alasan Nonrespon Rumah Tangga telepon
3. Tidak bisa dihubungi/tidak ada nomor telepon
4. Lainnya, sebutkan………………………………….
*) Coret yang tidak perlu

………………………, ………………………………. 2023

Petugas Pencacah Petugas Pengawas

............................................... ...............................................
NIP/Kode PCL …………………….. NIP/Kode PML ……………………..

Mengetahui:

Koordinator Fungsi Statistik Sosial Kepala


BPS Kabupaten/Kota ………………………………… BPS Kabupaten/Kota ……………………..

............................................... .......................................................
NIP. NIP

Sakernas Februari 2023 264 Pedoman Pencacahan


Lampiran 7. Format Berita Acara Nonrespon Blok Sensus

Badan Pusat Statistik

BERITA ACARA NONRESPON BLOK SENSUS

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Blok Sensus Sakernas dengan identitas di
bawah ini benar-benar tidak dapat didata sampai akhir periode pencacahan Survei Angkatan
Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2023. Identitas Bloks Sensus ini adalah:

1 Provinsi
2 Kabupaten/Kota*)
3 Kecamatan
4 Desa/Kelurahan*)
5 Klasifikasi Desa/Kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan
6 Nomor Blok Sensus

7 Nomor Kode Sampel


1. Tidak dapat dimasuki sampai akhir
pencacahan, karena PPKM mikro/PSBB
8 Alasan Nonrespon Blok Sensus lokal/lockdown lokal
2. Tidak diizinkan oleh Ketua/Pengurus SLS
3. Lainnya, sebutkan………………………………….
*) Coret yang tidak perlu

………………………, ………………………………. 2023

Petugas Pencacah Petugas Pengawas

............................................... ...............................................
NIP/Kode PCL …………………….. NIP/Kode PML ……………………..

Mengetahui:

Koordinator Fungsi Statistik Sosial Kepala


BPS Kabupaten/Kota ………………………………… BPS Kabupaten/Kota ……………………..

............................................... .......................................................
NIP. NIP

Sakernas Februari 2023 265 Pedoman Pencacahan


Lampiran 8. Format Berita Acara Perubahan Moda Pencacahan

Badan Pusat Statistik

Berita Acara Perubahan Moda Pencacahan Sakernas Februari 2023


1 Provinsi
2 Kabupaten/Kota*)
3 Kecamatan
4 Desa/Kelurahan*)
5 Klasifikasi Desa/Kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan
6 Nomor Blok Sensus

7 Nomor Kode Sampel

8 Nama Kepala Rumah Tangga

Alasan Perubahan Moda Pencacahan


9 dari wawancara tatap muka menjadi
wawancara melalui telepon

………………………, ………………………………. 2023

Petugas Pencacah Petugas Pengawas

............................................... ...............................................
NIP/Kode PCL …………………….. NIP/Kode PML ……………………..

Mengetahui:

Koordinator Fungsi Statistik Sosial Kepala


BPS Kabupaten/Kota ………………………………… BPS Kabupaten/Kota ……………………..

............................................... .......................................................
NIP. NIP

Sakernas Februari 2023 266 Pedoman Pencacahan


Sakernas Februari 2023 267 Pedoman Pencacahan

Anda mungkin juga menyukai