Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) merupakan salah satu sumber data
ketenagakerjaan yang penting di Indonesia. Data hasil Sakernas telah banyak digunakan
oleh berbagai kalangan, baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh karena itu,
kesinambungan akan ketersediaan dan kualitas data Sakernas harus tetap dijaga dan
ditingkatkan.
Sakernas Agustus 2023 dilaksanakan di masa transisi endemi COVID-19. Untuk itu
pelaksanaan Sakernas baik pada tahap penyusunan instrumen, pelatihan instruktur dan
petugas, pemutakhiran muatan blok sensus, pencacahan rumah tangga sampel,
pengawasan, hingga evaluasi kegiatan masih mengikuti proses bisnis yang disesuaikan
dengan kondisi transisi endemi COVID-19. Seluruh tahap kegiatan tetap dianjurkan untuk
menerapkan protokol kesehatan, dengan tetap menjaga kualitas data Sakernas yang
dihasilkan.
1.1 Umum
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) adalah survei yang diselenggarakan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data
ketenagakerjaan. Sakernas dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan
Februari dan Agustus. Hingga saat ini, Sakernas telah mengalami berbagai perubahan
baik waktu pelaksanaan, level estimasi, cakupan, metodologi, maupun kuesioner.
Sakernas Agustus 2023, menggunakan konsep ketenagakerjaan berdasarkan
International Conference of Labour Statisticians (ICLS) ke-13 dan ICLS-19. Selain itu,
pada Sakernas Agustus 2023 juga menerapkan kuesioner yang merujuk pada konsep
ketenagakerjaan berdasarkan modul kuesioner Survei Angkatan Kerja (Labor Force
Survey-LFS) International Labour Organization (ILO).
Dalam rangka penyempurnaan kuesioner Sakernas Agustus 2023 dilakukan
beberapa perubahan, baik dari sisi desain, format, konten maupun alur pertanyaan.
Namun demikian, perubahan tersebut bersifat minor. Perubahan tersebut diantaranya
adalah:
1. Perubahan design halaman depan meliputi bagian pengenalan tempat, ringkasan
dan keterangan petugas.
2. Nama pemberi informasi utama, nomor HP dan alamat lengkap dipindahkan dari
bagian daftar anggota rumah tangga ke bagian pengenalan tempat.
3. Perubahan format pertanyaan terkait waktu pendaftaran pada sistem perizinan
usaha.
4. Penambahan pertanyaan terkait jangka waktu perjanjian/kontrak kerja bagi mereka
yang memiliki perjanjian/Kontrak Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan perjanjian lisan.
5. Penambahan kode pada moda transportasi utama yang digunakan untuk berangkat
ke tempat kerja.
6. Perubahan beberapa pertanyaan pada Program Kartu Prakerja.
7. Penghapusan pertanyaan terkait dampak COVID-19 terhadap ketenagakerjaan,
dengan pertimbangan telah dicabutnya status darurat COVID-19 oleh World Health
Organization (WHO) pada 5 Mei 2023.
8. Penyempurnaan alur pertanyaan.
Proses bisnis Sakernas Agustus 2023 yang diterapkan adalah sebagai berikut:
1. Pemutakhiran dan pengambilan sampel Sakernas Agustus 2023:
a. Kerangka sampel yang digunakan pada Sakernas Agustus 2023 adalah Daftar Blok
Sensus biasa SP2020, sehingga mekanisme pemutakhiran adalah dengan
melakukan pemutakhiran pada Daftar Keluarga SP2020 atau hasil pemutakhiran
survei terakhir.
BPS
1 Sketsa Peta WB-2020 Mengenali wilayah tugas PCL
Kab/Kota
1. BPS Pusat mengirimkan softfile buku pedoman 1-4, Daftar SAK.AGS23-DSBS, Daftar
SAK.AGS23-DSRT, Daftar SAK.AGS23-P, Daftar SAK.AGS23-AK, program entri
pemutakhiran, program penarikan sampel, dan program entri SAK.AGS23-AK ke BPS
Provinsi.
2. BPS Provinsi mencetak buku pedoman 2-4 dan Daftar SAK.AGS23-AK untuk
selanjutnya mendistribusikan ke BPS Kabupaten/Kota.
3. BPS Provinsi mengirimkan softfile buku pedoman 1, Daftar SAK.AGS23-DSBS, dan
Daftar SAK.AGS23-P, program entri pemutakhiran, program penarikan sampel dan
program entri SAK.AGS23-AK ke BPS Kabupaten/Kota.
4. BPS Kabupaten/Kota mencetak daftar-daftar berikut: Daftar SAK.AGS23-DSBS,
Daftar SAK.AGS23-P, dan Daftar SAK.AGS23-DSRT.
5. BPS Kabupaten/Kota mendistribusikan buku pedoman 2-4, sketsa peta WB-2020,
Daftar SAK.AGS23-DSBS, Daftar SAK.AGS23-P, Daftar SAK.AGS23-DSRT, dan
Daftar SAK.AGS23-AK kepada PCL dan PML.
KEGIATAN JADWAL
PERSIAPAN
PELAKSANAAN LAPANGAN
PENGOLAHAN
Receiving, Batching, Editing & Coding (BPS
a 18 Agustus - 5 September 2023
Kab/Kota)
b Data Entri Sakernas di BPS Kab/Kota 21 Agustus – 6 September 2023
Pengecekan kelengkapan data dan evaluasi data
c 28 Agustus – 7 September 2023
oleh BPS Kab/Kota
Pengiriman data Sakernas dari BPS Kab/Kota ke
d 4 – 8 September 2023
BPS Provinsi
Pengecekan kelengkapan data dan evaluasi data
e 4 – 12 September 2023
oleh BPS Provinsi
Pengiriman raw data Sakernas ke BPS Pusat (Tim
f 8 – 14 September 2023
Pengolahan dan TIK)
Pengecekan Kelengkapan data di Tim Pengolahan
g 15 – 21 September 2023
dan TIK BPS Pusat
Penyerahan data Sakernas dari Tim Pengolahan dan
h 22 September 2023
TIK BPS Pusat ke Tim Sakernas BPS Pusat
i Penyusunan Penimbang Agustus-September 2023
Kegiatan Sakernas 2023 telah menggunakan kerangka sampel Blok Sensus 2020
(BS2020), dan kerangka sampel rumah tangga yang berasal dari keluarga hasil SP2020.
Kegiatan Sakernas 2023 dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari
dan Agustus. Pada pelaksanaan Sakernas Agustus 2023 (SAK.AGS23) akan dilakukan
pada 30.000 BS, dimana 7.500 BS berasal dari panel SAK.FEB23 dan 22.500 BS
komplemen. Seluruh BS tersebut dimutakhirkan menjelang kegiatan pencacahan
Sakernas Agustus 2023.
Beberapa kegiatan di Kabupaten/Kota terkait kegiatan pemutakhiran rumah tangga
adalah sebagai berikut:
a) Persiapan, meliputi menyiapkan instrumen lapangan pemutakhiran (DSBS, daftar
pemutakhiran dan peta WB-2020) pada sampel terpilih, dan persiapan pengolahan
pemutakhiran. Tahapan ini melibatkan Tim Pengolahan dan TIK dan Tim Sakernas
BPS Kabupaten/Kota;
b) Pengolahan hasil pemutakhiran, meliputi:
Entri pemutakhiran dan penarikan sampel rumah tangga dilakukan oleh Tim
Pengolahan dan TIK BPS Kabupaten/Kota menggunakan aplikasi yang disediakan.
DSRT final diserahkan dari Tim Pengolahan dan TIK kepada Tim Sakernas,
kemudian akan didistribusikan kepada PCL melalui PML secara berjenjang.
c) Pendokumentasian kegiatan
Peta WB-2020 hasil kegiatan lapangan
● Peta hasil lapangan dikumpulkan, di-scan dan disimpan di BPS Kabupaten/Kota
Tim Pengolahan dan TIK. Penamaan file scan peta atau pengolahan peta
berpedoman pada petunjuk teknis pemutakhiran peta wilayah kerja statistik.
● Peta hasil scan dapat digunakan untuk keperluan survei berikutnya. Sedangkan
dokumen peta dapat diserahkan kembali kepada petugas sebagai petunjuk
untuk mendatangi sampel rumah tangga pada kegiatan pencacahan survei.
● Jika hasil pemutakhiran di lapangan banyak coretan atau perbaikan sehingga
tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai instrumen survei selanjutnya,
disarankan untuk melakukan perapihan supaya siap digunakan untuk kegiatan
selanjutnya.
3.1.4 Mengumpulkan Informasi Variabel tertentu untuk Survei pada Rumah Tangga
Variabel yang dikumpulkan dalam rumah tangga bisa berbeda untuk setiap survei
bergantung pada cakupan dan informasi yang harus dikumpulkan untuk menggambarkan
populasi objek observasinya. Untuk survei bidang statistik sosial umumnya
mengumpulkan variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh kepala rumah tangga
atau disingkat pendidikan KRT. Pendidikan KRT digunakan sebagai implicit stratifikasi
Secara identitas, sampel panel dan komplemen dapat dibedakan dari digit pertama
nomor kode sampelnya. NKS berawalan 1 (satu) adalah sampel panel, sedangkan NKS
berawalan 2 (dua) adalah sampel komplemen
Daftar SAK.AGS23-P ini berisi nama-nama kepala keluarga atau rumah tangga
pada BS terpilih hasil pendataan lapangan SP2020 atau kegiatan pemutakhiran terakhir
(survei ter-update), yang kemudian akan diidentifikasi keberadaan dan informasinya pada
kegiatan Sakernas Agustus 2023. Daftar SAK.AGS23-P tersusun dari enam blok.
Gambar 3.11. Rincian pada Daftar SAK.AGS23-P Blok I pada NKS berkode 1 (Panel)
Gambar 3.12. Rincian pada Daftar SAK.AGS23-P Blok I pada NKS berkode 2
(Komplemen)
Pada BS panel rumah tangga dengan cetak tebal dan dilingkari merupakan rumah
tangga panel, sedangkan pada BS komplemen tidak ada penanda bahwa keluarga/
rumah tangga terpilih sampel.
Gambar 0.17. Rincian Kolom pada Daftar SAK.AGS23-P Blok V.A pada BS Komplemen
a) Rumah tangga panel berasal dari BS panel Februari 2023. Jumlah sampel rumah
tangga tergantung dari hasil pemutakhiran Agustus 2023. Seperti metodologi yang
telah ditetapkan bahwa pada BS panel ini, rumah tangga yang telah terpilih Februari
2023 akan dipertahankan dan tetap menjadi target sampel jika pada Agustus 2023
rumah tangga tersebut masih ada. Dan jika pada BS tersebut terdapat sejumlah
rumah tangga baru, maka dimungkinkan ada penambahan sampel rumah tangga
baru. Sampel tambahan dapat melengkapi kecukupan sampel 10 rumah tangga/BS
Dari hasil pemutakhiran Sakernas Februari 2023, diperoleh jumlah populasi rumah
tangga di suatu BS sebanyak 𝑀1 = 92 rumah tangga. Berdasarkan hasil pencacahan,
dari target sampel sebanyak 10 rumah tangga, jumlah rumah tangga yang response
sebanyak 𝑚1 = 8 rumah tangga. Pada pemutakhiran Sakernas Agustus 2023, diperoleh
hasil:
Dari hasil pemutakhiran Sakernas Agustus 2023, diperoleh jumlah populasi rumah
tangga di suatu BS sebanyak 𝑁 = 72 rumah tangga dengan jumlah sampel rumah
tangga yaitu n = 10.
Hasil pendataan setiap rumah tangga sampel dituliskan pada kolom (11).
3.4 Tata Cara Penulisan dan Identifikasi Rumah Tangga dengan Daftar
SAK.AGS23-P
Identifikasi rumah tangga dilakukan setelah PCL memastikan identitas SLS di
dalam BS dan batas-batasnya. Sampel BS Sakernas 2023 berasal dari BS yang pernah
terpilih kegiatan survei atau sama sekali belum terpilih sebagai sampel survei setelah
SP2020. Untuk BS yang telah dimutakhirkan pada suatu survei dapat dilihat dari sumber
data yang tertera pada halaman depan daftar pemutakhiran. Secara umum tahapan
identifikasi keluarga/rumah tangga adalah sama dengan BS yang belum pernah terpilih
survei (sumber data SP2020-DP). Informasi pemutakhiran diisikan pada blok V.A Daftar
SAK.AGS23-P, sebagai berikut:
Uraian pada masing-masing kolom pada Blok V.A adalah sebagai berikut:
Kolom (1). Satuan Lingkungan Setempat (SLS)
Berisi kode/nama SLS terkecil. Jika terdapat beberapa jenjang SLS di bawah desa maka
tuliskan dari yang terendah seperti: RT 001 RW 001, RT 002 RW 001, RT 001 RW 001
Dusun I, Banjar Delima, dll.
Kolom (3). Nama Kepala Keluarga / (KK) / Nama Anggota Keluarga Lainnya
Kolom (3) telah terisi nama KK yang akan diidentifikasi keberadaannya. Nama anggota
keluarga lainnya merupakan informasi tambahan untuk membantu PCL dalam
mengidentifikasi keberadaan suatu keluarga,dimana anggota keluarga ini bisa
● Nama KK pada baris yang tercetak tidak dapat diperbaiki/diubah. Jika terdapat
perbedaan dapat dituliskan pada blok catatan.
● Keluarga baru dapat ditambahkan dalam baris kosong yang disediakan.
Penulisan nama KK menggunakan nama lengkap sesuai dokumen
kependudukannya (KTP/Kartu Keluarga).
Pada BS yang pernah dimutakhirkan suatu survei, isian Blok V.A kolom (3) pada daftar
pemutakhiran adalah nama-nama KRT pada pemutakhiran survei sebelumnya, sehingga
kolom (3) dapat berisi nama-nama yang merupakan Kepala Keluarga sekaligus KRT,
atau KRT saja
Pada kejadian suatu keluarga teridentifikasi ditemukan namun tidak terdapat isian nomor
bangunan tempat tinggalnya, maka isi nomor urut bangunannya sesuai dengan posisi
tempat tinggal keluarga tersebut ditemukan.
● Jika menempati bangunan tempat tinggal yang sama dengan salah satu
keluarga/rumah tangga yang ada di daftar, gunakan nomor urut bangunan yang
sama.
● Jika menempati bangunan lain atau bangunan baru, isian nomor bangunan
didekati dengan isian nomor bangunan keluarga/rumah tangga terdekat ditambah
dengan huruf abjad.
Pada BS yang pernah dimutakhirkan suatu survei, kolom (7) pada umumnya berisi 1
(satu) pengelolaan, kecuali pada kasus pemecahan rumah tangga (pengelolaan > 1) atau
bergabung dengan keluarga/rumah tangga lain (pengelolaan = 0).
dan seterusnya.
Gambar 3.31. Contoh isian SAK.AGS23-P Blok V.A kolom (9) yang merupakan KK
Identifikasi kolom (9) berisi kode 3, merujuk pada isian nama KK kolom (3) dan
Nama KRT kolom (10)
Kasus kolom (9) berkode 3 berarti nama KK yang tertulis pada kolom (3) juga merupakan
KRT pada rumah tangga tersebut.
Gambar 3.33. Contoh isian SAK.AGS23-P Blok V.A kolom (9) yang merupakan KK
sekaligus KRT
Gambar 3.34. Contoh isian SAK.AGS23-P Blok V.A kolom (11) – kolom (14)
CATATAN:
Tata cara pengisian kolom pada Blok V.B dan ketentuannya sama dengan V.A. Secara
lengkap dijelaskan pada Sub bab 3.4.6 Tata Cara Penambahan Keluarga Baru.
Baris kosong
Pada halaman terakhir daftar diberi baris kosong yang berfungsi untuk menuliskan rumah
tangga baru yang belum ada dalam daftar pemutakhiran. Penulisan rumah tangga baru
mengikuti tata cara yang dijelaskan pada Sub bab 3.4.5.
Gambar 3.37. Contoh Pengisian untuk Satu Keluarga Satu Rumah Tangga
Gambar 3.38. Contoh Pengisian untuk Satu Keluarga Beberapa Rumah Tangga
Gambar 3.39. Contoh Pengisian untuk Beberapa Keluarga Tergabung Menjadi Satu
Rumah Tangga
Kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap rumah tangga tersebut maka
kolom (7) diisi dengan kode 1, sedangkan kepala keluarga yang ditanggung maka pada
kolom (7) diisi kode 0. Kolom (8) Nomor urut rumah tangga kedua keluarga tersebut diisi
sama. Nomor urut bangunan dan nomor urut keluarga sesuai dengan yang tercantum
dalam daftar pemutakhiran.
3.4.5 Tata cara Menambahkan Rumah Tangga Baru pada Daftar Pemutakhiran
Rumah tangga baru ditambahkan dalam baris kosong Blok V.A jika pada saat
mengidentifikasi keluarga terdapat kasus dalam satu keluarga yang pengelolaan
kebutuhan dan makan/minum sehari-hari lebih dari satu maka akan rumah tangganya
akan lebih dari satu juga. Misalnya dalam suatu keluarga terdapat n pengelolaan (rumah
tangga) maka akan ditambahkan sebanyak (n-1) rumah tangga dalam baris kosong yang
disediakan.
Berikut cara penulisan rumah tangga baru secara umum adalah sebagai berikut:
a. Tuliskan informasi SLS dimana rumah tangga tinggal di kolom (1).
b. Tuliskan nomor urut keluarga, nama Kepala Keluarga sesuai keluarga asal/induk
pada kolom (2) dan kolom (3). Tuliskan alamat sesuai tempat tinggal dari rumah
tangga pada kolom (4).
Gambar 3.40. Contoh Pengisian untuk Rumah Tangga Baru Dalam Satu KK
Gambar 3.44. Contoh menyisipkan titik dan nomor bangunan pada Peta WB-2020
Gambar 3.45. Contoh menambahkan titik dan nomor bangunan pada Peta WB-2020
Gambar 3.46. Contoh menggambarkan titik dan nomor bangunan yang belum ada pada
Peta WB-2020 dan Daftar Pemutakhiran
4. Jika ada keluarga/rumah tangga baru (yang tidak ada pada daftar pemutakhiran
dan tidak ada pada peta):
• Cek apakah keluarga/rumah tangga baru tersebut tinggal bersama keluarga
lain di bangunan yang sama. Jika iya, tuliskan nomor bangunan yang sama
pada daftar pemutakhiran. Pastikan titik dan nomor bangunannya sudah
tercantum pada peta.
• Jika keluarga/rumah tangga baru tersebut menempati bangunan yang belum
tercantum pada daftar pemutakhiran maupun pada peta, gambarkan titik
bangunan baru pada peta dan beri nomor bengunan dengan menambahkan
abjad/alphabet setelah nomor bangunan terdekat.
Gambar 3.47. Contoh menggambarkan Titik dan Nomor Bangunan Tempat Tinggal Baru
Gambar 3.48. Contoh menuliskan Nomor Bangunan pada Peta WB-2020 sesuai Daftar
Pemutakhiran
3.4.8 Tata Cara Pemutakhiran pada SLS Baru yang tercakup dalam Blok Sensus
Ketika melakukan identifikasi cakupan BS, PCL menemukan SLS baru yang
tercakup pada BS, misalnya SLS baru tersebut merupakan hasil pemekaran SLS
sebelumnya, maka berikut adalah langkah-langkah pemutakhirannya:
1. Menggambarkan batas SLS baru pada print-out WB-2020
• PCL mengidentifikasi batas SLS baru yang tercakup dalam BS. Meskipun ada
perubahan SLS, batas cakupan yang menjadi acuan tetap BS.
• Gambarkan batas SLS baru yang tercakup di dalam BS.
Contoh:
2. Melakukan pemutakhiran rumah tangga pada bagian SLS yang tercakup dalam BS
• Pemutakhiran dilakukan secara lengkap per SLS yang menjadi cakupan BS.
• Keluarga yang masuk pada SLS baru, ubah informasi SLS-nya pada daftar
pemutakhiran, dengan cara coret isian Blok V.A Kolom (1) dan tuliskan kode dan
nama SLS yang sesuai di lapangan.
• Nomor bangunan tempat tinggal pada SLS baru, tetap menggunakan nomor yang
sudah tertulis pada daftar pemutakhiran.
Merujuk pada contoh pemekaran SLS Jorong Sungai Limau terdapat SLS baru
Jorong Sungai Limau Baru yang tercakup dalam BS.
Sesuai batas SLS baru yang telah diidentifikasi dan digambarkan pada WB-2020,
berikut penulisan pada Daftar Pemutakhiran:
2. Memberikan tanda cek (√) pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan pilihan
jawaban responden. Contoh:
3. Kotak bertuliskan “DIISI OLEH PENGAWAS” ditujukan untuk PML, bukan diisikan
oleh PCL. Contoh:
4. Menuliskan jawaban dengan jelas dan lengkap menggunakan huruf kapital pada
titik-titik yang disediakan.
Tanda panah pada gambar berarti, jika jawaban responden untuk nomor 9.b adalah
kode 1 (YA), maka pertanyaan dilanjutkan ke nomor 12.a. Sebaliknya, jika jawaban
responden adalah kode 2 (TIDAK), pertanyaan dilanjutkan ke nomor setelah 9.b.
Secara umum, yang termasuk penduduk setempat (untuk kemudian dicacah dalam
Sakernas):
1. Mereka yang tinggal menetap 1 tahun atau lebih di tempat tersebut;
2. Mereka yang tinggal kurang dari 1 tahun di tempat tersebut, tetapi
bermaksud/berencana menetap selama minimal 1 tahun; dan
3. Mereka yang sedang bepergian ke wilayah lain kurang dari 1 tahun dan tidak
bermaksud menetap di wilayah tujuan.
Secara umum, yang juga termasuk rumah tangga biasa (untuk kemudian dicacah
dalam Sakernas) diantaranya:
1. Seseorang yang menyewa kamar/sebagian bangunan sensus, tetapi makannya
diurus sendiri, dianggap sebagai satu rumah tangga biasa;
2. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus namun masih dalam Blok
Sensus yang sama, tetapi makannya berasal dari satu pengelolaan dapur, maka
beberapa keluarga tersebut dianggap sebagai satu rumah tangga biasa;
3. Pemondok dengan fasilitas termasuk makan (indekos) dengan jumlah
pemondok kurang dari 10 orang dengan makan, maka pemondokan tersebut
dianggap sebagai satu rumah tangga biasa, dengan pemondok dianggap sebagai
bagian anggota rumah tangga dari pemilik pondok/kost.
Jika pemondokan dengan fasilitas termasuk makan berisi 10 orang
pemondok atau lebih, maka rumah tangga pemilik pondokan (yang
bangunannya menyatu dengan pemondokan makan tersebut) merupakan satu
rumah tangga biasa tersendiri dan dicacah dalam Sakernas. Sementara
pemondok dianggap sebagai rumah tangga khusus dan tidak dicacah dalam
Sakernas.
4. Jika beberapa orang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu
bangunan sensus atau bangunan fisik dan masing-masing penghuni
mengelola makan sendiri-sendiri, maka setiap satu kamar dianggap sebagai
satu rumah tangga biasa;
5. Pengurus asrama, pengurus panti asuhan, pengurus lembaga pemasyarakatan,
dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak istri, serta anggota
rumah tangga lainnya, dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.
Beberapa kasus untuk anggota rumah tangga yang bekerja, sekolah, dan kuliah:
a. Orang yang bekerja di luar BS (berlaku untuk Kepala Rumah Tangga dan juga
Anggota Rumah Tangga)
b. Untuk anak-anak yang masih sekolah SD, SMP, SMA (atau sederajat) yang
sedang bersekolah di tempat lain dan tidak tinggal bersama orang tuanya/rumah
tangganya, tetap dicatat di tempat tinggal orang tuanya/rumah tangganya.
Termasuk juga di dalamnya adalah mereka yang bersekolah di boarding school
atau pesantren.
Jika anak yang masih sekolah SD, SMP, SMA (atau sederajat) sejak lahir tidak
tinggal dengan orang tuanya, misalkan sejak lahir sudah tinggal dengan neneknya,
maka anak tersebut dicatat di rumah tangga neneknya.
c. Untuk anak-anak yang masih bersekolah di sekolah berasrama nonformal (contoh:
pesantren nonijazah), digunakan acuan umur (minor age)
• Jika umur < 18 tahun dicatat di rumah keluarganya
• Jika umur >= 18 tahun tidak dicatat di rumah keluarganya.
d. Bagi yang sedang kuliah (di universitas maupun sekolah dengan tingkat
pendidikan di atas SMA) di luar BS dan tidak tinggal bersama dengan rumah tangga
asalnya, maka mahasiswa tersebut tidak dianggap sebagai penduduk BS
setempat, dan merupakan penduduk di tempat tinggalnya saat kuliah.
Bagian ini digunakan untuk mencatat keterangan pokok identitas rumah tangga,
agar tidak terjadi kesalahan dalam pencacahan.
● Kode Provinsi disalin dari Daftar SAK.AGS23-DSRT Blok I Rincian 1.
● Kode Kabupaten/Kota disalin dari Daftar SAK.AGS23-DSRT Blok I Rincian 2.
● Kode Kecamatan disalin dari Daftar SAK.AGS23-DSRT Blok I Rincian 3.
● Kode Desa/Kelurahan disalin dari Daftar SAK.AGS23-DSRT Blok I Rincian 4.
● Kode klasifikasi Desa/Kelurahan disalin dari Daftar SAK.AGS23-DSRT Blok I
Rincian 5.
● Nomor Blok Sensus disalin dari Daftar SAK.AGS23-DSRT Blok I Rincian 6.
● Nomor Kode Sampel disalin dari Daftar SAK.AGS23-DSRT Blok I Rincian 7.
● Nomor Urut Rumah Tangga Sampel disalin dari Daftar SAK.AGS23-DSRT Blok V
Kolom 1.
● Nama Kepala Rumah Tangga disalin dari Daftar SAK.AGS23-DSRT Blok V Kolom 6.
● Nomor HP petugas diisikan No. HP PCL dan PML yang dapat dihubungi. No HP ini
berguna jika diperlukan konfirmasi pada saat pemeriksaan dokumen atau
pengolahan data.
Tanyakan nama anggota rumah tangga sekaligus untuk seluruh ART (termasuk kepala
rumah tangga) dan hubungan dengan kepala rumah tangga, hal ini ditandai dengan garis
vertikal tebal dalam daftar anggota rumah tangga pada SAK.AGS23-AK. Urutan
penulisan mengikuti aturan baku susunan ART. Setelah semua ART terdaftar,
selanjutnya ajukan pertanyaan pada Kolom (4) – (9).
Tanyakan nama KRT dan ART pada Kolom (2) dan hubungan dengan
kepala rumah tangga pada Kolom (3) untuk setiap anggota rumah
tangga, sebelum mengajukan pertanyaan pada kolom berikutnya
Kolom (2): Nama Anggota Rumah Tangga (termasuk kepala rumah tangga)
Tuliskan nama lengkap semua anggota rumah tangga (termasuk kepala rumah tangga)
tanpa menggunakan kata sebutan (tuan, nyonya, bapak, ibu, dll) dan tanpa gelar (kecuali
gelar yang melekat pada nama seperti R, Rr, dsb) pada setiap baris dalam Kolom (2).
1. Jika diketahui seorang suami mempunyai istri lebih dari satu, maka ia harus dicatat
di salah satu rumah tangga istri yang lebih lama ditinggali. Bila diketahui lamanya
tinggal bersama istri-istrinya sama maka ia dicatat di rumah istri yang paling lama
dinikahi.
2. Orang yang bekerja di tempat lain (luar BS), tidak memiliki tempat tinggal tetap, dan
tidak pulang setiap hari tapi pulang secara periodik (kurang dari 1 tahun) maka ia
dicatat di rumah tangganya, seperti:
a) Orang yang bekerja sebagai petani dan tinggal di saung, tetapi pulang ke tempat
tinggalnya setiap bulan.
b) Orang yang bekerja sebagai buruh bangunan dan tinggal di bedeng/kontainer,
tetapi pulang ke tempat tinggal sebulan sekali.
c) Orang yang bekerja sebagai sopir antarpulau dan tinggal di terminal atau di
kendaraannya, tetapi pulang secara periodik (kurang dari 1 tahun).
Contoh:
a. Astuti tinggal di Pisangan Baru, Jakarta Timur. Dia bekerja di BPS Pusat. Setiap hari
Sabtu dan Minggu, Astuti "pulang" ke rumah orang tuanya di Bogor. Dalam kasus ini
Astuti dicatat sebagai ART di Bogor.
b. Alex adalah suami dari Bu Sari yang bekerja dan kos di Jakarta. Bu Sari dan anak-
anaknya tinggal di Magelang, Jawa Tengah. Setiap bulan Alex pulang ke Magelang
untuk menemui keluarganya, maka ia tidak dicatat sebagai kepala rumah tangga di
Magelang karena tidak rutin pulang minimal seminggu sekali.
Untuk meyakinkan bahwa semua anggota rumah tangga sudah dicatat maka
lakukan pengecekan sebagai berikut:
a. Bacakan nama anggota rumah tangga satu per satu.
b. Pertanyaan 1-4 di bagian bawah halaman untuk menanyakan apakah ada nama yang
terlewat di data seperti:
1) Pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun, dan pengasuh anak/orang tua dan
yang lainnya yang tinggal di rumah tangga tersebut.
2) Orang lain yang biasanya tinggal dan makan tetapi sedang bepergian selama
kurang dari 1 tahun.
3) Bayi atau anak kecil yang belum tercatat dalam daftar.
4) Anggota rumah tangga yang sedang bersekolah SD/SMP/SMA atau yang
sederajat dan tinggal di tempat lain (misal boarding school atau pondok
pesantren)
Jika jawabannya “YA” maka beri tanda ✔ pada kotak “YA” kemudian tuliskan nama
ART tersebut pada daftar di nomor urut berikutnya. Setelah menuliskan nama
tersebut coret tanda ✔ pada “YA” dengan dua garis mendatar kemudian beri tanda
✔ pada kotak “TIDAK”.
c. Pertanyaan 5-7 digunakan untuk mengecek apakah ada nama yang tercatat tetapi
bukan merupakan anggota rumah tangga, seperti:
1) Anggota rumah tangga (termasuk Kepala Rumah Tangga) yang sudah tercatat
dalam daftar, namun bekerja dan tinggal (mempunyai tempat tinggal tetap) di
tempat lain dan tidak pulang secara rutin minimal sekali dalam seminggu.
2) Anggota rumah tangga yang sudah tercatat dalam daftar di atas, namun sedang
bepergian selama 1 tahun/lebih atau kurang dari 1 tahun tetapi bermaksud
menetap di tempat tinggal yang baru.
3) Anggota rumah tangga yang sudah tercatat dalam daftar tetapi sedang kuliah
(Diploma/Universitas) dan tinggal di tempat lain.
Bila jawabannya “YA”, beri tanda ✔ kotak “YA” dan coret nama orang tersebut dengan
dua garis mendatar, kemudian coret tanda ✔ pada “YA” dengan dua garis mendatar
kemudian beri tanda ✔ pada kotak “TIDAK”. Urutkan kembali Kolom (1) dengan
memperhatikan kolom “Hubungan dengan Kepala Rumah Tangga”.
Catatan:
1. Kewarganegaraan tidak harus sama dengan garis keturunan. Misalnya, seseorang
yang merupakan keturunan Tionghoa (Cina) bisa saja berkewarganegaraan
Singapura sehingga yang dicatat adalah SINGAPURA.
Contoh pengisian:
WNI: WNA:
4. Batas wilayah administrasi yang digunakan dalam survei ini adalah batas wilayah
administrasi terbaru saat pendataan (sesuai Buku Kode). Kode negara/provinsi dan
kabupaten/kota diisi oleh pengawas.
Contoh:
1. Saat ini, Lusi tinggal di Kota Jakarta Pusat (DKI Jakarta) bersama suami dan
anaknya, Hana. Saat usia kandungannya 7 bulan, Lusi pulang ke rumah ibunya di
Kabupaten Magelang (Jawa Tengah) dan melahirkan Hana, lalu tinggal di sana
selama cuti melahirkan 3 bulan. Setelah itu, Lusi kembali lagi ke Kota Jakarta Pusat
untuk bekerja. Isian kolom (6) untuk Hana adalah DKI Jakarta dan isian kolom (7)
untuk Hana adalah Kota Jakarta Pusat.
2. Yasmeen lahir di Kuala Lumpur, Malaysia ketika orang tuanya sedang tinggal dan
bekerja di sana. Saat ini, ia tinggal di Kota Bogor bersama saudaranya. Isian tempat
lahir untuk Yasmeen pada kolom (6) adalah isian negara tempat lahir “Malaysia”.
3. Ghassan lahir pada tahun 1993 di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur. Jika
Ghassan menjadi responden maka isian untuk pertanyaan tempat lahirnya adalah
Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan karena sejak tahun 2012 terjadi
perubahan wilayah administrasi di mana Kabupaten Bulungan menjadi bagian dari
Provinsi Kalimantan Utara.
4. Saat ini, keluarga Gina dan Jay tinggal di Kota Medan (Sumatera Utara) bersama
ketiga anaknya. Ketika mendekati waktu melahirkan, Gina memutuskan untuk
melahirkan Suji di Kota Bandung agar ada keluarga yang membantu mengurus
selama 6 bulan. Namun, ternyata Gina dan Suji melanjutkan tinggal selama 2 tahun
di Kota Bandung karena ada urusan tertentu. Isian kolom (6) untuk Suji adalah Jawa
Barat dan isian kolom (7) untuk Suji adalah Kota Bandung.
10 bulan 0 0
7 tahun 11 bulan 0 7
108 tahun 9 8
Catatan:
Jika tanggal kelahiran tidak diketahui dan bulan lahir sama dengan bulan pencacahan,
maka dianggap sudah berulang tahun. Jika tanggal kelahiran diketahui dan pada saat
pencacahan belum berulang tahun, maka yang dicatat adalah umur saat ulang tahun
terakhir.
Tujuan dari bagian ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai keadaan
ketenagakerjaan penduduk usia 5 tahun ke atas yang meliputi karakteristik umum,
karakteristik pekerjaan utama dan jam kerja seluruh pekerjaan, kegiatan mencari
pekerjaan/mempersiapkan usaha, keterangan pengalaman kerja, serta kegiatan lainnya.
Nomor 2: Nama dan Nomor Urut Anggota Rumah Tangga Pemberi Informasi
Tuliskan nama anggota rumah tangga yang memberikan informasi (harus berusia 10
tahun ke atas) yang tercantum pada Kolom (2) dan nomor urutnya pada Kolom (1) pada
daftar anggota rumah tangga di halaman 2, pada tempat yang tersedia sebagai
identifikasi.
34 - 02 - 11 - 65 - 02 - 88 - 0444
Nomor
Tahun Komputerisasi
Bulan Lahir
Tanggal Lahir
Kode
Lahir
Kode Kecamatan
Kabupaten/
Kode Kota
Provinsi
Penjelasan:
34 : adalah Kode Provinsi tempat NIK diterbitkan (DI. Yogyakarta).
02 : adalah Kode Kabupaten tempat NIK diterbitkan (Kabupaten Bantul)
11 : adalah Kode Kecamatan (Kecamatan Dlingo)
65 : adalah tanggal lahir:
- Tanggal lahir untuk laki-laki mengikuti tanggal lahir yang sebenarnya, yaitu
antara 1-31.
Catatan:
Jika terdapat perbedaan NIK yang tercatat pada KK, KTP atau dokumen kependudukan
lainnya, maka yang dicatat adalah NIK yang sesuai dengan KK.
Penjelasan:
Pertanyaan nomor 6.b ini hanya ditanyakan apabila pertanyaan nomor 6.a. terisi salah
satu dari kode 4 s.d 12. Pengisian kode jurusan pendidikan dilakukan oleh Pengawas.
Nomor 6.c: Kapan (NAMA) lulus sekolah/kuliah pada pendidikan tertinggi yang
ditamatkan?
Pertanyaan ini selain untuk mendapatkan informasi mengenai fresh graduate juga
bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai waktu tunggu, yaitu waktu yang
diperlukan responden untuk mendapatkan pekerjaan terhitung sejak lulus pendidikan
tertinggi terakhir. Pengisian jawaban pada pertanyaan ini dalam Bulan dan Tahun
kelulusan responden yang tercantum pada ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki responden.
Isikan bulan dan tahun kelulusan responden pada kotak yang disediakan.
Penjelasan:
Jika tidak diketahui bulan kelulusan sekolah/kuliah maka isikan 99. Untuk tahun kelulusan
harus terisi meskipun dengan perkiraan terbaik.
Metode pelatihan adalah teknik yang digunakan dalam pelatihan. Metode pelatihan
terdiri dari:
1. Online yaitu pelatihan/kursus/training yang pembelajarannya dilakukan melalui media
daring atau online saja.
2. Offline yaitu pelatihan/kursus/training yang pembelajarannya dilakukan melalui media
luring atau offline atau tatap muka saja.
3. Kombinasi yaitu pelatihan/kursus/training yang pembelajarannya dilakukan secara
kombinasi online dan offline.
Sumber biaya adalah asal dari biaya pelatihan/kursus/training yang terdiri atas:
1. Pemerintah, tuliskan nama Kementrian/Lembaga pada tempat yang tersedia. Jika
responden tidak tahu dari kementerian/lembaga mana maka dapat diberi tanda strip.
Untuk kode kementerian/lembaga diisi oleh pengawas. Contoh: Berbagai elatihan
Prakerja oleh Kemenko Bidang Perekonomian, pelatihan Sejuta Petani oleh
Kementerian Pertanian, pelatihan Penguji Mutu Barang oleh Kementerian
Perdagangan dll.
2. Perusahaan/pemberi kerja, yaitu apabila sumber biaya pelatihan/kursus/training
berasal dari perusahaan/pemberi kerja/majikan.
3. Biaya sendiri, yaitu apabila sumber biaya pelatihan/kursus/training berasal dari
kantong pribadi.
4. Lainnya, tuliskan sumber biaya yang lain yang tidak masuk kategori 1, 2, atau 3.
Catatan:
● Nomor 6.f s.d. 6.h ditanyakan untuk semua pelatihan/kursus/training yang pernah
diikuti baik memperoleh sertifikat maupun tidak.
Nomor 6.j: Apakah dari kegiatan magang/Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut
(NAMA) memperoleh sertifikat?
Pertanyaan 6.j untuk mendapatkan informasi apakah magang/PKL yang pernah diikuti di
6.i bersertifikat atau tidak. Jika pernah mengikuti beberapa magang/PKL dalam setahun
terakhir, namun hanya satu saja yang memperoleh sertifikat maka 6.j berkode 1 (Ya).
2. Jika pada Agustus 2018 ART tinggal di kabupaten/kota yang BERBEDA dengan
tempat tinggal sekarang, maka pilih kode 2 dan tuliskan nama provinsi dan
kabupaten/kota (coret salah satu) di tempat yang tersedia.
Contoh:
Sejak lahir Santoso tinggal di Kabupaten Probolinggo (Jawa Timur). Pada tahun
2021, Santoso pindah ke Kota Probolinggo (Jawa Timur) dan menetap di sana
sampai sekarang. Karena pada lima tahun lalu Santoso tinggal di kabupaten/kota
yang berbeda dengan kabupaten/kota tinggal sekarang, kode yang dipilih adalah
kode 2 dengan cara pengisian jawaban di kuesioner sebagai berikut:
3. Jika responden tinggal di luar negeri pada Agustus 2018, maka pilih kode 3 dan
tuliskan nama negara tempat tinggal responden pada Agustus 2018 di tempat yang
tersedia.
1. Pemerintah, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik
Daerah wajib mempekerjakan paling sedikit 2% (dua persen) Penyandang Disabilitas
dari jumlah pegawai atau pekerja.
Setiap orang dapat mengalami lebih dari satu jenis gangguan/keterbatasan fungsi. Oleh
karena itu, dalam Sakernas ditanyakan satu persatu apakah memiliki gangguan
penglihatan, pendengaran, berjalan/naik tangga, menggerakkan jari/tangan, komunikasi,
dan gangguan lainnya (mengingat/konsentrasi, mengurus diri, gangguan perilaku/
emosianal dan lain-lain).
Disabilitas/gangguan yang dirasakan berbeda antar jenis disabilitas dan antar para
penyandang disabilitas. Secara umum gradasi/tingkat gangguan yang digunakan dalam
Sakernas adalah sebagai berikut:
1) Sama sekali tidak dapat beraktivitas, bila seseorang sama sekali tidak mampu
melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari walaupun menggunakan alat bantu
dan tergantung penuh terhadap bantuan orang lain serta bergantung penuh pada
tersedianya fasilitas khusus penyandang disabilitas.
2) Banyak mengalami kesulitan/gangguan/keterbatasan, bila seseorang tidak mampu
melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari dan tergantung penuh terhadap
bantuan orang lain serta bergantung pada tersedianya fasilitas khusus penyandang
disabilitas. Keberadaan alat bantu hanya sedikit sekali membantu.
3) Sedikit kesulitan/gangguan/keterbatasan, bila seseorang mengalami gangguan atau
kesulitan fungsi/keterbatasan/disabilitas namun masih mampu melakukan aktivitas
atau kegiatan sehari-hari dengan menggunakan alat bantu.
4) Tidak mengalami kesulitan, bila seseorang tidak mengalami gangguan atau kesulitan
fungsi/keterbatasan/disabilitas.
Jika responden mengalami lebih dari satu kesulitan/gangguan dengan tingkat kesulitan
yang berbeda, maka yang dicatat adalah kesulitan/gangguan dengan tingkat
kesulitan/gangguan tertinggi.
Mengurus diri sendiri adalah kemampuan seseorang untuk merawat kesehatan diri
dimulai mandi, makan, berpakaian, buang air besar (BAB), buang air kecil (BAK) tanpa
bantuan orang lain. Kesulitan mengurus diri sendiri dapat disebabkan karena adanya
gangguan/keterbatasan fungsi fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik atau sebagai
penyandang disabilitas. Akan tetapi, tidak semua penyandang disabilitas mengalami
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Emosi adalah reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai
contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara
fisiologi terlihat tertawa, sedangkan emosi sedih mendorong seseorang berperilaku
menangis.
Gangguan perilaku dan/atau emosional juga merupakan jenis disabilitas yang tidak
terlihat secara kasatmata karena seringkali disembunyikan oleh lingkungannya. Oleh
karena itu, petugas harus berhati-hati dalam menanyakan pertanyaan ini jangan sampai
menyinggung perasaan responden. Petugas dapat melakukan probing menggunakan
beberapa pendekatan ciri dan jenis gangguan perilaku dan/atau emosi.
a. Hiperaktif, yaitu gangguan tingkah laku yang tidak biasa yang sangat aktif
(berlebihan) dibandingkan dengan orang lain/anak lain di sekitarnya. Gejala utama
biasanya ditandai dengan ketidakmampuan memusatkan perhatian.
b. Depresi, yaitu suatu perasaan sedih/tertekan yang berlebihan yang berakibat pada
kesulitan berinteraksi pada orang lain.
c. Gangguan jiwa (psikologis/skizofrenia/halusinasi), yaitu gejala-gejala yang bagi
sebagian orang dipandang aneh bahkan menakutkan, mulai dari berhalusinasi,
marah-marah, hingga berbicara sendiri. Pembawaannya pun lebih agresif karena
lebih curiga kepada orang-orang di sekitarnya. Contoh: Marah-marah atau menyakiti
orang lain atau dirinya sendiri tanpa alasan; Bipolar (nonpsikotik) merupakan
gangguan emosi naik-turun yang ekstrem yang terjadi terus menerus dan kadang
membayakan diri sendiri.
d. Autis, yaitu gangguan perkembangan berkomunikasi, berinteraksi sosial dan
hidup/fokus (mengasingkan diri sendiri) dalam dunianya sendiri. Untuk usia anak-
anak, gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan ditandai dengan kesulitan
dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku terbatas, berulang-ulang dan
karakter stereotipe. Gejala autis dapat muncul pada 3 tahun pertama sejak kelahiran
sang anak. Gejala autis dapat dideteksi mulai dari sejak anak lahir hingga menjelang
usia 3 tahun.
e. Lainnya, jika responden mengalami gangguan perilaku dan atau emosi selain yang
disebutkan di atas.
Penjelasan:
a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan ekonomi
yang menghasilkan barang atau jasa.
b. Seseorang yang bekerja pada suatu instansi/lembaga/institusi, bekerja pada usaha
perorangan/rumah tangga, maupun berusaha sendiri tetapi pada seminggu terakhir
sementara tidak bekerja dan memanfaatkan profesinya tersebut untuk keperluan
rumah tangga sendiri dikategorikan sementara tidak bekerja.
Contoh:
• Dokter yang biasanya bekerja di rumah sakit tetapi seminggu terakhir sementara
sedang tidak bekerja di rumah sakit karena mengobati anggota rumah tangga
sendiri,
Nomor 9.a: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) bekerja paling sedikit satu
jam? (Bekerja adalah melakukan kegiatan untuk memperoleh pendapatan/penghasilan
yang dilakukan paling sedikit 1 jam dalam seminggu).
Jika jawaban berkode 1 (Ya) maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 12.a.
Nomor 9.b: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) melakukan kegiatan untuk
memperoleh penghasilan/pendapatan/uang?
Kegiatan yang dimaksud adalah usaha atau kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Jika pertanyaan nomor 9.a berkode 2 (TIDAK)
maka akan ada pertanyaan lanjutan 9.b, yang dimaksudkan untuk menjaring informasi
dari penduduk yang berwirausaha (berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap
Nomor 9.c: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) membantu kegiatan usaha
atau pekerjaan keluarga/orang lain? (Dilakukan baik dibayar maupun tidak dibayar,
misalnya membantu orang tua jaga warung, membantu orang tua bertani, atau membantu
pekerjaan keluarga/orang lainnya)
Pertanyaan ini ditanyakan jika 9.a dan 9.b berkode 2 (TIDAK). Pertanyaan ini sebagai
saringan kegiatan bekerja untuk mereka yang berstatus pekerja keluarga/tidak dibayar.
Jika jawaban berkode 1 (Ya) maka lanjutkan ke pertanyaan nomor 12.a.
Nomor 10 dan 11
Pertanyaan ini ditanyakan jika nomor 9.a. s/d 9.c. berkode 2 (TIDAK), bertujuan untuk
menangkap informasi penduduk yang mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak
bekerja dalam waktu seminggu terakhir.
Penjelasan:
1) Untuk responden yang berusaha
⮚ Jika tidak bekerja ≤ 3 bulan namun masih memiliki keterikatan dengan usahanya
itu, maka dianggap sementara tidak bekerja.
⮚ Jika sudah tidak bekerja (tidak menjalankan usahanya) lebih dari 3 bulan maka
dianggap sudah berhenti bekerja, walaupun masih terikat dengan usahanya.
2) Untuk responden yang bekerja sebagai buruh
⮚ Jika tidak bekerja ≤ 3 bulan namun masih memiliki keterikatan dengan pekerjaan
itu, maka dianggap sementara tidak bekerja.
⮚ Jika sudah tidak bekerja lebih dari 3 bulan maka dianggap sudah berhenti
bekerja, namun jika masih menerima penghasilan dari pekerjaan tersebut maka
dianggap sementara tidak bekerja.
Nomor 11.a: Apakah alasan utama (NAMA) sementara tidak bekerja selama
seminggu terakhir? (Pilih salah satu alasan utama)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi alasan utama seseorang
sementara tidak bekerja selama seminggu terakhir.
1. Cuti: alasan bagi seseorang yang sedang libur karena sedang ada cuti bersama, cuti
tahunan, cuti melahirkan, dan cuti lainnya.
2. Sakit/alasan kesehatan: alasan bagi seseorang yang sedang sakit atau alasan terkait
kesehatan.
a. Pak Yadi adalah seorang PNS yang sedang menempuh pendidikan S2.
b. Bu Sella adalah karyawati Hotel Markur. Beberapa minggu ini ditugaskan untuk
mengikuti short course public speaking di Singapura.
c. Pak Hendra adalah pengusaha bengkel. Seminggu yang lalu tidak bekerja di
bengkel karena sedang mengikuti pelatihan merakit motor listrik.
d. Bu Wati adalah PNS yang sedang mengikuti diklat pimpinan selama 1 bulan di
pusat pelatihan, sehingga tidak mengerjakan pekerjaannya di kantor.
Catatan:
Jika seorang pegawai BPS sedang mengikuti pelatihan suatu survei, maka tetap
dianggap bekerja (bukan sementara tidak bekerja), karena pelatihan itu dilakukan
dalam rangka bekerja.
5. Pemogokan kerja: alasan bagi seseorang yang sedang mogok kerja.
Contoh: Pak Budi bersama teman-temannya menuntut kenaikan gaji dan melakukan
aksi protes dengan mogok kerja. Sudah seminggu ini Pak Budi melakukan
pemogokan kerja. Dalam kasus ini maka Pak Budi masuk kategori
sementara tidak bekerja dengan alasan pemogokan kerja.
6. Penurunan aktivitas ekonomi (penurunan permintaan pasar/jumlah pesanan,
dirumahkan oleh pemberi kerja): alasan bagi seseorang yang disebabkan oleh
menurunnya aktivitas ekonomi di tempat kerja yang dapat disebabkan oleh terjadinya
penurunan permintaan dari konsumen/pasar. Termasuk dalam kategori ini adalah
alasan sementara tidak bekerja karena sedang sepi pelanggan maupun tidak ada
pesanan.
Contoh: Bu Ratna biasanya membuat kue bolu sesuai pesanan orang. Selama
seminggu terakhir bu Ratna tidak menerima pesanan dari mana pun,
sehingga bu Ratna tidak bekerja. Dalam kasus ini bu Ratna dikategorikan
8. Selain alasan di atas, tuliskan: Alasan seseorang sementara tidak bekerja selain
dari alasan-alasan yang telah disebutkan diatas.
Contoh: Pekerja yang sedang malas bekerja, sedang punya banyak uang, pemilik
perusahaan yang sedang berlibur, sedang menghadiri acara adat, ada bencana alam,
sedang melakukan konstruksi atau renovasi di tempat kerja atau rumah, ada anggota
keluarga yang sakit atau ada keperluan lain. Tuliskan dengan jelas alasan responden
pada tempat yang telah disediakan. Jika jawaban responden sudah terdapat pada
kategori 1 s.d 7 maka tidak diperbolehkan ditulis pada pilihan ini.
Nomor 11.d: Apakah ada jaminan (NAMA) kembali bekerja pada unit usaha/tempat
kerja sekarang?
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang jaminan yang dimiliki
seseorang yang sementara tidak bekerja untuk kembali ke unit usaha/perusahaan yang
sama.
PERTANYAAN NOMOR 12.a s/d 27.c BERKAITAN DENGAN PEKERJAAN UTAMA (NAMA).
DITANYAKAN JIKA NOMOR 9.a s/d 9.c SALAH SATU BERKODE 1 ATAU
NOMOR 10 BERKODE 1.
(Jika memiliki satu pekerjaan maka isikan informasi mengenai pekerjaan tersebut. Bila
dalam seminggu terakhir memiliki lebih dari satu pekerjaan, maka isikan informasi
mengenai pekerjaan yang menggunakan waktu terbanyak. Bila waktu yang digunakan
sama, isikan informasi mengenai pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar.
Apabila dalam seminggu terakhir sedang sementara tidak bekerja (No.10 = 1) maka
isikan informasi mengenai pekerjaan yang sementara ditinggalkan tersebut)
Pertanyaan nomor 12.a s/d 12.c bertujuan untuk menangkap informasi mengenai
lapangan pekerjaan dan jenis/jabatan dalam pekerjaan utama.
Nomor 12.a: Apa yang dikerjakan (NAMA) di tempat kerja? (Contoh: mencangkul dan
mencabut rumput; mengemudi ojek motor; menjual bubur ayam keliling; melakukan
pekerjaan tukang bangunan; mengajar les piano; staf tata usaha dll)
Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau
ditugaskan kepada seseorang atau apa yang dilakukan di tempat bekerjanya. Apa yang
dilakukan oleh responden di tempat kerja harus ditulis selengkap-lengkapnya untuk
memudahkan pengodean.
Gunakanlah istilah dalam Bahasa Indonesia, jangan menggunakan istilah daerah seperti
bawon, matun, dan sebagainya.
Perizinan usaha adalah legalitas yang diberikan kepada wirausaha untuk memulai
dan/atau menjalankan usaha dan/atau kegiatannya. Surat izin usaha sangat penting
untuk legalitas suatu usaha. Surat izin usaha menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak
fiktif. Pemerintah melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja mengharapkan
kemudahan mendirikan usaha bagi masyarakat. Salah satu sektor yang dimudahkan
persyaratannya yaitu usaha mikro dan kecil. Dengan kemudahan tersebut, pemerintah
berharap perekonomian dapat tumbuh dan menciptakan lapangan kerja.
Izin usaha diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko yang merupakan aturan
pelaksanaan ketentuan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja. Salah satu Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko melalui layanan Sistem OSS. Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) adalah Perizinan Berusaha yang
diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga,
gubernur, atau bupati/wali kota kepada Pelaku Usaha melalui sistem elektronik yang
terintegrasi.
OSS digunakan dalam pengurusan izin berusaha oleh pelaku usaha dengan karakteristik
sebagai berikut:
Catatan: Pengusaha yang hanya mempunyai surat izin dari RT/RW maka tidak termasuk
memiliki surat izin usaha karena tidak terdaftar dalam sistem perizinan yang
ada.
Jika usaha/perusahaan responden terdaftar dalam sistem perizinan usaha (13.c berkode
1 (YA)), tanyakan sejak bulan dan tahun berapa usaha/perusahaan responden terdaftar
dalam sistem perizinan, tuliskan pada kotak yang tersedia
Penentuan kode KBJI berdasarkan informasi dari jawaban pertanyaan 12.a dan 13.a.
No Pertanyaan 12.a: Apa Pertanyaan 13.a: Status 14.b: Kode KBJI
yang dikerjakan pekerjaan
6111 (Pekerja pertanian
Membajak sawah, Berusaha sendiri
1 tanaman pangan dan
menebar benih padi (kode 1)
tanaman semusim)
Membajak sawah, Pekerja bebas di pertanian
2 9211 (buruh pertanian)
menebar benih padi (kode 5)
Lapangan
Nama KBLI Jenis pekerjaan KBJI Status pekerjaan
usaha
Industri Manajer manufaktur Berusaha dengan
Pak
sepatu olah 15202 industri sepatu olah 1321 buruh tetap/
Ahmad raga raga dibayar
Juru tata usaha
Industri akuntansi dan
Pekerja tak
Wati sepatu olah 15202 pembukuan di 4311
dibayar
raga industri sepatu olah
raga
Jika jawaban pertanyaan 13.a berkode 1, 2, 3, 5, atau 6, maka isian dari pertanyaan
15 adalah pendapatan/penghasilan bersih.
Pendapatan/penghasilan bersih sebulan terakhir adalah pendapatan/
penghasilan/imbalan/balas jasa selama sebulan baik berupa uang maupun barang yang
diterima oleh seseorang yang bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu
buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar, berusaha dibantu buruh tetap/buruh
dibayar, pekerja bebas di pertanian atau pekerja bebas di nonpertanian.
Khusus untuk pekerjaan berusaha sendiri (Kode 1), berusaha dibantu buruh tidak
tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar (Kode 2), dan berusaha dibantu buruh tetap/buruh
dibayar (Kode 3), merupakan kelompok pekerjaan berusaha/wirausaha (self-employment
jobs). ILO merekomendasikan bahwa penghasilan/pendapatan terkait pekerjaan
Catatan:
a. Berusaha di pertanian tanaman semusim
(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)
Penghasilan bersih per bulan =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑚 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚
● Tanaman semusim mencakup tanaman pangan, tanaman hortikultura
semusim, dan tanaman perkebunan semusim.
● Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan
karbohidrat dan protein yang menjadi sumber makanan pokok. Contoh: padi,
jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan lain-lain.
● Tanaman hortikultura semusim mencakup tanaman buah-buahan, tanaman
sayuran, tanaman biofarmaka, dan tanaman hias semusim.
Contoh tanaman buah-buahan semusim: melon, semangka, stroberi,
bengkoang, dll
Contoh tanaman sayuran semusim: bawang merah, bawang putih, bayam,
buncis, cabai, kembang kol, kubis, terung, lobak, oyong/gambas, pare, tomat,
wortel, dll.
c. Berusaha di peternakan/perikanan
b. Pak Marta bekerja sebagai driver mobil pada perusahaan transportasi online “Gosrek”.
Dalam sebulan dia bekerja selama 25 hari dengan penghasilan rata-rata perhari
sebesar Rp500.000,00. Setiap harinya Pak Marta harus mengisi bensin Rp100.000,00
cuci mobil Rp200.000,00 per bulan; dan biaya servis lainnya Rp1.000.000,00 per
bulan. Maka isian pada pertanyaan 15 :
Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha – Biaya Produksi
= (25 x Rp500.000,00) – ((25 x Rp100.000,00) +
Rp200.000,00 + Rp1.000.000,00)
= Rp8.800.000,00
d. Pak Udin sehari-hari berjualan pisang goreng. Omzet yang diperoleh Pak Udin dari
penjualan pisang goreng sebesar Rp200.000,00 per hari. Selama seminggu Pak Udin
bisa menghabiskan 50 sisir pisang seharga Rp350.000,00. Setiap hari Pak Udin
menghabiskan 2 kg tepung terigu seharga Rp20.000,00; minyak goreng 1 kg seharga
Misalnya, ternyata dalam berjualan pisang, Pak Udin dibantu seorang pekerja yang
digajinya Rp155.000 per bulan. Artinya, upah pekerja ini merupakan bagian dari biaya
produksi. Maka isian pertanyaan 15 adalah:
Penghasilan Bersih = Omzet/Nilai Produksi/Hasil Usaha – Biaya Produksi
= (31 x Rp200.000) – ((31 x ((Rp350.000/7) + Rp20.000 +
Rp15.000 + Rp18.000 + Rp5.000)) + Rp155.000)
= Rp2.697.000 ,00
e. Ibu Mirna seorang penjual pakaian kaki lima di Pasar Anyer Tangerang. Umumnya dia
mengambil keuntungan 15% dari setiap penjualan dan besarnya omzet sebulan
terakhir Rp20.000.000,00. Maka isian pertanyaan 15 adalah:
Contoh di atas adalah jika Bu Mirna dapat bekerja sendiri. Misalnya, Bu Mirna merasa
sudah semakin lemah untuk membawa dan menata sendiri barang dagangannya, Bu
Mirna dibantu Ani atau Rani secara bergantian dengan upah Rp.10.000,00 per hari.
Maka isian pertanyaan 15 adalah:
(𝑅𝑝6.800.000−(𝑅𝑝200.000+𝑅𝑝350.000+𝑅𝑝250.000))
=
4
= Rp1.500.000,00
Lain halnya jika traktor yang ingin disewa tidak tersedia. Pak Agus dibantu istrinya dan
juga menggunakan jasa buruh tani beberapa kali ketika dibutuhkan. Pak Agus
membayar secara keseluruhan buruh tani tersebut, mulai masa tanam hingga masa
panen, sebesar Rp.500.000,00. Maka isian pertanyaan 15 adalah:
g. Budi seorang petani kopi. Selama satu tahun, Budi berhasil memanen sebanyak 300
kg kopi dengan rata-rata harga jual Rp25.000,00 per kg. Setiap enam bulan sekali,
Budi mengeluarkan biaya untuk pupuk sebesar Rp150.000,00. Maka isian
pertanyaan 15 adalah:
(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)
Penghasilan Bersih =
12
(𝑅𝑝7.500.000 − (2𝑥150.000)
=
12
= Rp600.000,00
h. Hamdan dan Alex bekerja sama untuk bagi hasil ternak kambing. Hamdan sebagai
investor memberikan sepasang kambing kepada Alex untuk dipelihara. Sampai
sekarang setelah lima belas bulan, Alex mengeluarkan biaya untuk suplemen ternak
sebesar Rp200.000,00. Saat ini, sepasang kambing yang dipelihara telah melahirkan
6 ekor kambing. Dengan sistem bagi hasil 50:50, bagian yang didapat Alex adalah 3
ekor kambing. Harga kambing sekarang Rp2.000.000,00 per ekor. Jika Alex menjadi
responden Sakernas, maka isian pertanyaan 15 adalah:
i. Pak Husin memperkerjakan Joko dan tiga orang lainnya selama tiga hari untuk
mengurusi panen sawahnya. Untuk pekerjaannya itu, setiap orang akan mendapatkan
imbalan Rp50.000,00 per hari. Pak Husin menyediakan makan siang dan rokok untuk
orang-orang yang dipekerjakan di sawahnya tersebut. Setiap orang mendapatkan satu
j. Soni bekerja sebagai kuli bangunan. Dalam sebulan terakhir, dia bekerja di rumah Pak
Rio dan Pak Salam. Di rumah Pak Rio, Soni membantu memasang plafon selama tiga
hari dengan dibayar Rp125.000,00 per hari dan sebungkus rokok seharga Rp8.000,00
perhari. Di rumah Pak Salam, dia bekerja selama seminggu dengan dibayar
Rp100.000,00 per hari. Pak Salam menyediakan makan siang dan rokok untuk orang-
orang yang dipekerjakannya. Setiap orang mendapatkan satu bungkus nasi seharga
Rp12.000,00 dan satu bungkus rokok seharga Rp10.000,00 setiap harinya. Maka isian
pertanyaan 15 adalah:
Pendapatan yang diterima Soni selama sebulan terakhir yang berupa uang sebesar:
(Rp125.000,00 x 3) + (Rp100.000,00 x 7) = Rp1.075.000,00
Pendapatan yang diterima Soni selama sebulan terakhir yang berupa barang
sebesar:
3. Buruh/Karyawan/Pegawai
Jika 13.a = 4, maka isian dari 15 adalah upah/gaji pokok dan tunjangan yang
merupakan imbalan/balas jasa yang diterima oleh buruh/karyawan/pegawai selama
sebulan terakhir dari pekerjaan utama, baik berupa uang maupun barang yang
dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan.
Upah/gaji pokok adalah imbalan dalam bentuk uang dan atau barang yang diterima
oleh buruh/karyawan/pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan resolusi internasional terkait statistik upah yang diadopsi dalam ICLS 12,
yang dimaksud dengan pengeluaran perusahaan untuk buruh/karyawan/pegawai
yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan adalah semua komponen sesuai
dengan Gambar 5.1:
Dari Gambar 5.2 dapat dilihat bahwa komponen upah/gaji berdasarkan resolusi
internasional terkait statistik upah yang diadopsi dalam ICLS-12 terdiri dari upah/gaji
pokok, tunjangan, dan upah dalam bentuk barang.
Contoh:
a. Amira, seorang guru di SD Negeri setiap bulannya mendapat gaji Rp3.400.000,00;
tunjangan fungsional Rp1.200.000,00; tunjangan makan berupa uang dan barang,
masing-masing sebesar Rp500.000,00 dan beras 30 kg. Harga setempat untuk beras
Rp10.000,00 per kg. Selain itu, Amira mendapatkan fasilitas rumah dinas yang harga
sewa setempat senilai Rp. 400.000,00 per bulan. Selama sebulan terakhir, Amira
bekerja selama 27 hari. Biasanya dalam seminggu Amira bekerja selama 5 hari kerja.
Maka isian pada pertanyaan 15 :
Upah/gaji pokok dan tunjangan dalam bentuk uang dicatat sebagai upah/gaji:
Rp3.400.000,00 + Rp1.200.000,00 = Rp4.600.000,00
Tunjangan makan (uang dan barang) dan fasilitas rumah dinas tidak
diperhitungkan karena bukan merupakan komponen upah/gaji pokok dan
tunjangan.
Tunjangan makan, tunjangan transportasi, dan uang tambahan bekerja di hari Sabtu
tidak diperhitungkan karena bukan merupakan komponen upah/gaji pokok dan
tunjangan.
Pastikan nomor 15 terisi jika isian jawaban nomor 13.a ada yang
berkode 1, 2, 3, 4, 5, atau 6
Nomor 16.a: Dalam seminggu terakhir, di bidang apakah pekerjaan utama (NAMA)?
Dalam konsep ICLS-19, pertanyaan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait
own-use production work. Own-use production work adalah kegiatan menghasilkan
barang dan jasa untuk penggunaan sendiri, yaitu produksi dengan output yang dihasilkan
utamanya untuk dikonsumsi atau digunakan oleh produsen, anggota rumah tangga
(ART), atau keluarga inti yang tinggal di rumah tangga lain. Kegiatan ini dilakukan paling
sedikit satu jam dalam waktu seminggu terakhir. Own-use production work biasanya
dilakukan pada lapangan usaha pertanian. Selain itu, pertanyaan Nomor 16.a juga
1. Seluruhnya untuk dijual yaitu jika seluruh hasil produksi untuk dijual.
2. Sebagian besar dijual yaitu jika sebagian besar hasil produksi untuk dijual, meskipun
ada sebagian kecil yang dikonsumsi sendiri.
3. Sebagian besar dikonsumsi rumah tangga yaitu jika sebagian besar hasil produksi
untuk dikonsumsi oleh rumah tangga, atau keluarga inti di rumah tangga lain,
meskipun ada sebagian kecil yang dijual.
4. Seluruhnya untuk dikonsumsi rumah tangga, yaitu jika seluruh hasil produksi untuk
dikonsumsi oleh rumah tangga.
Nomor 17.a: Kapan (NAMA) mulai bekerja di pekerjaan atau kegiatan usaha ini?
Tujuan pertanyaan ini untuk mengetahui kapan responden mulai berada di pekerjaan
utama. Berdasarkan pertanyaan ini dapat diperoleh informasi mengenai masa kerja (job
Nomor 17.b: Jika (NAMA) bekerja sejak Agustus 2022 atau setelahnya, berapa lama
waktu yang diperlukan untuk mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha pada
pekerjaan ini?
Lamanya waktu yang diperlukan untuk mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha
dihitung ketika seseorang melakukan kegiatan mencari/mempersiapkan usaha untuk
mendapatkan pekerjaan utama yang sekarang sedang dijalani. Isiannya dinyatakan
dalam bulan. Lamanya mencari pekerjaan pada pertanyaan 17.b boleh lebih dari 12
bulan. Jika lebih dari 1 tahun tuliskan lamanya bekerja dalam bulan pada kotak yang
disediakan.
Jika responden mulai bekerja sebelum Agustus 2022, maka pertanyaan ini tidak perlu
ditanyakan ke responden, isian pertanyaan ini dikosongkan.
Contoh:
Mencari pekerjaan/
Mempersiapkan usaha Mulai Bekerja
A B
Saat Pencacahan
b. 15 - 31 hari = 1 bulan
c. 1½ bulan = 2 bulan
Nomor 18.a: Dalam seminggu terakhir, berapa jumlah jam kerja (NAMA) per hari
dikurangi waktu istirahat? (Isikan jumlah jam kerja per hari di kotak yang disediakan.
Jika seminggu terakhir sedang tidak bekerja isikan 0 (nol) di setiap kotak per hari)
Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi jam kerja aktual seminggu terakhir
pada pekerjaan utama. Jumlah jam kerja pada pekerjaan utama adalah lama waktu
(dalam jam) yang digunakan untuk bekerja pada pekerjaan utama. Penghitungannya
dimulai dari satu hari sebelum pencacahan (hari ke-7), dua hari yang lalu (hari ke-6) dan
seterusnya sampai dengan tujuh hari yang lalu (hari ke-1), jumlahkan jam kerja selama
seminggu terakhir dalam satu angka di belakang koma. Jika responden sementara tidak
bekerja isikan angka 00. Maksimal jumlah jam kerja yang diisikan pada kotak adalah 98
jam. Bila jumlah jam kerja lebih dari 98 jam, tuliskan apa adanya pada tempat yang
tersedia, tetapi pada kotak cukup isikan 98.
Penjelasan:
1. Bagi para buruh/karyawan/pegawai yang biasanya mempunyai jam kerja tetap,
penghitungan jam kerja resmi dikurangi dengan jam istirahat resmi maupun jam
7,0 Jam 6,5 Jam 7,5 Jam 0,3 Jam 0,0 Jam 0,5 Jam 0,5 Jam 22,3 Jam
Nomor 18.b: Berapakah jumlah jam kerja biasanya dalam seminggu di pekerjaan
atau kegiatan usaha ini?
Tuliskan jumlah jam kerja yang biasa dijalani oleh responden pada kotak yang
disediakan. Maksimal jumlah jam kerja yang diisikan pada kotak adalah 98 jam. Bila
jumlah jam kerja lebih dari 98 jam, tuliskan apa adanya pada tempat yang tersedia, tetapi
pada kotak cukup isikan 98.
Nomor 19.b: Apakah (NAMA) menggunakan internet pada pekerjaan ini? (Termasuk
menggunakan whatsapp, facebook, instagram, twitter, dan media sosial lainnya untuk
kepentingan pekerjaan)
Pertanyaan ini bertujuan untuk menangkap jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam
aktivitas ekonomi digital yang menggunakan internet dalam pekerjaan utamanya.
Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer publik di seluruh dunia,
menyediakan akses ke sejumlah komunikasi termasuk world wide web, e-mail, berita,
hiburan dan file data, terlepas dari perangkat yang digunakan (tidak hanya melalui
komputer, tetapi bisa juga melalui telepon seluler, tablet, PDA, mesin game, atau TV
digital). Akses bisa melalui jaringan fixed maupun mobile.
Menggunakan internet adalah apabila seseorang meluangkan waktu untuk mengakses
internet, sehingga ia dapat memanfaatkan atau menikmati fasilitas internet, seperti
mencari literatur/referensi, mencari/mengirim informasi/berita, komunikasi, e-mail,
chatting, social media, games online untuk keperluan pekerjaannya. Termasuk
mengakses internet walaupun tidak memiliki kemampuan untuk membuka dan menutup
(log in dan log out) internet. Seseorang yang menggunakan internet meskipun hanya
tinggal melanjutkan, dikategorikan menggunakan internet. (Contoh: Seorang anak yang
mengakses internet tetapi log in (membuka internet) dibukakan oleh orang tuanya/orang
lain).
Contoh:
a. Mayaza membeli kain untuk bahan dasar pembuatan baju gamis yang akan dijual.
Pemesanan kain kepada pemasok dilakukan melalui e-mail.
b. Lisa di Fungsi Statistik Ketenagakerjaan memberikan hasil laporan kepada Sari di
Fungsi Statistik Upah dan Pendapatan melalui WhatsApp.
Bila responden tidak menggunakan internet pada pekerjaan utama selama sebulan
terakhir (jawaban pertanyaan 19.b berkode 2), lanjutkan ke pertanyaan Nomor 20.
a. Tidak ada pembukuan tertulis, yaitu jika responden tidak melakukan pembukuan
sama sekali.
b. Ada, pembukuan sederhana (untuk keperluan pribadi/pembayaran
iuran/retribusi), yaitu jika membuat catatan pribadi sederhana misalnya untuk
catatan belanja harian, catatan penghitungan sederhana atau untuk catatan
iuran/retribusi.
Iuran adalah sumbangan yang bersifat tidak mengikat di luar pajak dan retribusi,
misalnya iuran sampah, iuran keamanan, dan sebagainya.
d. Tidak tahu, jawaban ini dimungkinkan jika yang memberikan informasi bukan
responden terkait.
1. Rumah sendiri, jika lokasi responden bekerja adalah di rumah sendiri (termasuk
kontrakan, kos-kosan dan rumah sewa). Contoh: berjualan gado-gado di teras
rumah sendiri, usaha menjahit pakaian bertempat di rumah sendiri, jual pulsa di
rumah sendiri.
2. Rumah keluarga/teman, apabila lokasi tempat bekerja/berusaha berada di
rumah keluarga/teman, termasuk dalam kategori ini adalah rumah tetangga.
3. Rumah pemberi kerja/rumah pelanggan (klien), apabila lokasi tempat
bekerja/berusaha berada di rumah yang disediakan oleh pemberi
kerja/pelanggan. Contoh: asisten rumah tangga, tukang kebun/sopir
pribadi/satpam yang melayani rumah tangga, guru les privat yang mengajar di
rumah anak muridnya.
4. Kantor/pabrik/gedung, jika lokasi responden bekerja di kantor, pabrik, atau
gedung. Contoh: kantor pemerintah, pabrik sepatu, rumah sakit, sekolah, bioskop,
terminal, bandara, stasiun, restoran, kafe, taman hiburan (dalam suatu
area/gedung), museum, dan perpustakaan.
5. Mall/pasar dengan bangunan/pertokoan, jika lokasi responden bekerja di mall
atau pasar dengan bangunan atau pertokoan (ruko/toko), termasuk warung dalam
bentuk bangunan permanen atau penjual di area parkir/halaman/pekarangan
mall/pasar dengan bangunan/pertokoan .
Contoh: mal, pusat perbelanjaan (shopping center), department store, toko grosir
makanan, pasar tradisional dalam gedung (misal PD Pasar Jaya), toko makanan
khusus, toko obat, apotek, dan lainnya.
6. Pasar tanpa bangunan, jika lokasi responden bekerja di pasar yang tidak berada
dalam bangunan.
7. Sawah/kebun/ladang/hutan/laut/danau/rawa/kolam/empang
8. Jalan/pinggir jalan/keliling/lokasi tidak tetap, jika lokasi reponden bekerja di
pinggir jalan. Contoh: ojek online, pedagang bakso keliling, pedagang kaki lima
pinggir jalan, dan lainnya.
➢ Jika pada Nomor 22.a isian responden berkode 1, maka lanjut ke pertanyaan
Nomor 23.a.
➢ Jika nomor 22.a = 3 (Rumah pemberi kerja/rumah pelanggan (klien)) dan
hubungan dengan Kepala Rumah Tangga = 9 (Pembantu rumah tangga) atau 10
(Sopir/Tukang kebun), lanjutkan ke Nomor 23.a
Pertanyaan 22.b s.d. 22.d bertujuan untuk melihat fenomena pekerja komuter (ulang alik)
dan sirkuler. Khusus untuk pekerja komuter, informasi yang dicakup adalah lokasi dan
moda transportasi utama yang biasa digunakan. Pekerja komuter adalah seseorang
yang melakukan perjalanan rutin dengan tujuan bekerja, pergi dan pulang pada hari yang
sama antara tempat tinggal dan tempat bekerja yang berbeda kabupaten/kota.
Pekerja sirkuler adalah seseorang yang melakukan perjalanan rutin dengan tujuan
bekerja, pergi dan pulang setiap minggu atau setiap bulan (kurang dari satu tahun) antara
tempat tinggal dan tempat bekerja yang berbeda kabupaten/kota. Indikator jumlah
pekerja sirkuler dalam hal ini umumnya menjelaskan fenomena pekerja yang melakukan
perjalanan ke/dari tempat bekerja dengan frekuensi setiap minggu. Khusus untuk pekerja
dengan frekuensi perjalanan setiap bulan umumnya dilakukan oleh mereka yang
memiliki tempat tinggal tidak tetap di kabupaten/kota tempat bekerja mereka. Terkait
dengan tempat tinggal tidak tetap tersebut telah dijelaskan pada bagian Daftar Anggota
Rumah tangga kolom (2).
Nomor 22.b: Di mana tempat (NAMA) bekerja pada pekerjaan utama dalam
seminggu terakhir?
Tempat bekerja adalah tempat seseorang melakukan kegiatan bekerja/berusaha pada
pekerjaan utama dalam seminggu terakhir. Penentuan tempat bekerja adalah sebagai
berikut:
c. Jika tempat kerja dari pekerjaan utama ART di luar negeri, maka pilih kode
3 dan tuliskan nama negara tempat bekerja di baris Negara.
2. Jika ART mempunyai pekerjaan dengan sifat berpindah-pindah dan mempunyai
kantor tetap/pangkalan/sejenisnya, tempat bekerjanya adalah lokasi kantor
tetap/pangkalan/ sejenisnya tersebut. Misalnya:
a. Wartawan televisi yang kesehariannya melakukan peliputan berita di
beberapa tempat berbeda, maka tempat bekerjanya adalah lokasi kantor
televisi di mana wartawan tersebut bekerja.
b. Kurir yang kesehariannya melakukan pengantaran barang ke beberapa
tempat, maka tempat bekerjanya adalah lokasi kantor agen pengiriman
barang.
c. Pengemudi/driver ojek, baik online/aplikasi maupun bukan, yang memiliki
pangkalan tetap atau tempat biasanya mulai menjemput penumpang, lokasi
kota/kabupaten dari pangkalan atau tempat biasanya mulai menjemput
penumpang tersebut dianggap sebagai tempat kerjanya.
d. Tempat kerja pilot, sopir bus, masinis, nakhoda, supir perusahaan adalah
letak home-based/pul/terminal/stasiun/pelabuhan/pangkalan/perusahaan.
Contoh: Budi tinggal di Kabupaten Pekalongan. Budi bekerja sebagai supir
di perusahaan. Setiap hari Budi berangkat bekerja naik motor dari
Kabupaten Pekalongan ke Kota Pekalongan (tempat kantor
perusahaan berada). Dalam melaksanakan pekerjaannya, Budi
mengemudikan truk milik perusahaan dan biasa mengantar barang
ke Kota Semarang. Dalam kasus ini, tempat kerja Budi adalah Kota
Nomor 22.c: Apakah (NAMA) melakukan perjalanan pergi dan pulang dari
rumah/tempat tinggal ke kantor/tempat kerja secara rutin?
Rutin adalah kegiatan yang telah menjadi kebiasaan dan masih berlangsung sampai
sekarang.
Kode ini dipilih jika ART rutin pergi ke tempat kerja dan pulang ke tempat tinggal pada
hari yang sama (atau dalam rentang waktu <= 24 jam) minimal satu kali seminggu.
Penjelasan tambahan untuk beberapa kasus:
a. Pegawai yang bekerja secara sif seperti tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll),
pekerja/buruh pabrik, satpam, polisi yang karena pekerjaannya tidak dapat pergi
dan pulang pada hari yang sama (misalnya bekerja dimulai sore/malam hari dan
pulang ke tempat tinggalnya pada pagi/siang hari berikutnya), tetap dianggap
pergi dan pulang secara harian (Kode 1).
b. Responden yang biasanya bekerja dan biasanya pergi dan pulang setiap hari,
tetapi seminggu terakhir sementara tidak bekerja karena sedang sakit, cuti, atau
mogok kerja tetap dianggap pergi dan pulang ke/dari tempat kerja setiap hari
(Kode 1).
Kode ini dipilih jika ART rutin pergi ke tempat kerja dan pulang ke tempat tinggal secara
mingguan, misalnya: sekali seminggu atau dua kali seminggu.
Kode ini dipilih jika ART rutin pergi ke tempat kerja dan pulang ke tempat tinggal lebih
dari seminggu dan kurang dari satu tahun, misalnya 3 bulan sekali.
Jika isian pertanyaan 22.c berkode 2, 3, atau 4, maka lanjut ke pertanyaan 23.a.
Nomor 22.d: Apa moda transportasi utama yang (NAMA) gunakan untuk berangkat
ke tempat kerja?
(Pilih salah satu yang utama, dengan urutan prioritas penentuan yaitu moda transportasi
dengan jarak terjauh, selanjutnya waktu terlama)
1. Bila ART menggunakan lebih dari 1 moda transportasi dalam satu kali
keberangkatan:
a. Pilih moda transportasi untuk jarak terjauh.
b. Apabila jaraknya sama, pilih yang membutuhkan waktu terlama.
2. Bila responden menggunakan jenis transportasi yang berbeda-beda untuk
berangkat ke tempat kerja pada hari yang berbeda maka pilih jenis transportasi yang
paling sering digunakan.
Moda transportasi untuk ART yang menumpang kendaraan orang lain untuk berangkat
ke tempat kerja adalah moda transportasi yang ditumpanginya.
a. Anita adalah pegawai BPS Pusat. Setiap hari ia berangkat dengan sepeda motor dari
rumahnya sampai Stasiun Depok. Tiba di Stasiun Depok, Anita naik Kereta Rel Listrik
(KRL) sampai Stasiun Juanda. Turun dari KRL, Anita melanjutkan perjalanannya
menggunakan bajaj untuk sampai di kantor BPS. Dalam kasus ini moda transportasi
utama yang digunakan Anita adalah KRL (Kode 4) karena di antara tiga moda
PERTANYAAN 23.a s.d. 23.c DITANYAKAN JIKA ISIAN NOMOR 13.a (STATUS
PEKERJAAN) BERKODE 4, 5, ATAU 6. JIKA ISIAN NOMOR 13.a BERKODE 1, 2, 3,
ATAU 7, MAKA LANJUT KE NOMOR 27.a.
Nomor 23.c: Berapakah besar upah/gaji bersih pertama yang diterima (NAMA) per
bulan, baik berupa uang maupun barang saat mulai bekerja pada pekerjaan ini?
Upah/gaji pertama adalah rata-rata upah/gaji bulanan yang pertama kali diterima saat
mulai bekerja pada pekerjaan utama saat ini, baik berupa uang maupun barang yang
dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan.
Contoh:
1. Tiara bekerja sebagai Fungsional Statistisi Pertama di Badan Pusat Statistik. Tiara
menerima SK CPNS pada Desember 2019, sedangkan SK PNS diterima pada
Desember 2020. Dalam kasus ini, upah/gaji yang dicatat adalah rata-rata upah/gaji
bulanan yang diterima pada saat masih CPNS.
2. Setelah lulus kuliah, Bambang bekerja part time sebagai pelayan café sambil mencari
kerja. Bambang bekerja part time selama 4 jam sehari. Setelah tiga bulan bekerja part
time, Bambang diterima bekerja di sebuah perusahaan konveksi dengan jam kerja 8
jam per hari. Hingga pada saat pencacahan Bambang masih bekerja part time sebagai
pelayan café setelah pulang bekerja dari perusahaan konfeksi. Dalam kasus ini, maka
upah/gaji yang dimaksud adalah rata-rata upah/gaji bulanan yang diterima Bambang
saat bekerja di perusahaan konfeksi pada tahun pertama bekerja.
Bu Siti bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah Pak Arif. Setiap hari, Bu Siti
memasak, mencuci/menyetrika, membersihkan rumah, dan melakukan pekerjaan rumah
tangga lainnya. Bu Siti sudah 3 tahun lamanya bekerja dan tinggal di rumah Pak Arif.
Pada saat mulai bekerja di rumah Pak Arif, Bu Siti menerima upah sebesar
Rp.1.500.00,00 yang kemudian sudah naik jika dibandingkan dengan upah sekarang.
Setiap bulannya, Bu Siti menerima upah sebesar Rp.2.300.000,00 untuk pekerjaannya
saat ini. Selain itu, dalam 7 bulan terakhir, setiap 2 bulan sekali Bu Siti menerima upah
berupa beras, gula pasir, minyak goreng, mie instan, sabun cuci, dan lain-lain senilai
Rp.300.000,00, yang kemudian ia kumpulkan untuk dibawa saat pulang ke rumahnya.
a. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) adalah setiap orang yang bekerja
atau berusaha atas risiko sendiri, terdiri dari: Pekerja di Luar Hubungan
Kerja (Pekerja Mandiri) dan Pekerja yang termasuk kelompok bukan
penerima upah
b. Bukan Pekerja (BP) terdiri atas: Investor, Pemberi Kerja yaitu orang
perseorangan yang mempekerjakan tenaga kerja, dengan membayar
gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya, dan Penerima Pensiun.
4. Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) adalah Peserta yang
tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang iurannya dibayarkan oleh
Pemerintah.
2. Asuransi kesehatan swasta adalah jenis produk asuransi yang secara khusus
menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi jika mereka
jatuh sakit atau mengalami gangguan kesehatan yang diselenggarakan oleh pihak
swasta. Contoh penyelenggara asuransi kesehatan swasta di Indonesia adalah
Prudential, Allianz, Manulife, Simas Sehat Gold, Cigna Proteksi Sehat, dan
berbagai penyedia jasa asuransi swasta lainnya.
a. Pak Igun seorang buruh di Pabrik Sepatu Skecir dengan jangka waktu kontrak kerja
3 bulan, Setelah 3 bulan bekerja, kinerjanya akan dievaluasi kembali sebagai
pertimbangan apakah kontraknya akan diperpanjang atau tidak. Maka isian No.25.b
untuk Pak Igun adalah kode 1.
b. Bu Inara adalah seorang sekretaris direktur di PT. Atino dengan jangka waktu kontrak
kerja 2 tahun. Setelah 2 tahun bekerja, kinerjanya akan dievaluasi kembali sebagai
pertimbangan apakah kontraknya akan diperpanjang atau tidak. Maka isian No.25.b
untuk Bu Inara adalah kode 2.
Pak Mario adalah seorang kasir di minimarket Indoapril dengan jangka waktu kontrak
kerja 1 tahun. Setelah 1 tahun bekerja, kinerjanya akan dievaluasi kembali sebagai
pertimbangan apakah kontraknya akan diperpanjang atau tidak. Maka isian No.25.b
untuk Pak Mario adalah kode 2
Nomor 26: Apakah (NAMA) terdaftar sebagai anggota dalam serikat pekerja?
(Contoh: Korpri, KSPSI, FSBDSI, SBSI, SPNI, dll)
Pasal 1 Ayat 17 Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal
1 Ayat 1 Undang-undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh
menyebut Serikat Pekerja/Serikat Buruh sebagai organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan
untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas,
terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela
serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan
pekerja/buruh dan keluarganya.
Nomor 27.b: Apakah (NAMA) bekerja dalam lingkungan yang tidak aman atau tidak
sehat?
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: Kep.235/Men/2003
menjelaskan jenis-jenis pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan atau
moral anak sebagai berikut:
Apabila responden mendapati hal-hal yang disebutkan di atas, maka tempat kerja
responden dikategorikan sebagai tempat yang tidak aman ataupun tidak sehat dan isikan
pada kotak “Ya”.
SELURUH PEKERJAAN
Nomor 28.a: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) memiliki lebih dari satu
pekerjaan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya pekerjaan tambahan dari
responden.
JIKA NO. 28.a=2 (HANYA MEMILIKI SATU PEKERJAAN), ISIKAN NO.28.b DAN NO.
28.c DENGAN DATA YANG SAMA PADA NO.18.a DAN NO. 18.b
Jumlah jam kerja yang dicatat dalam pertanyaan ini adalah jam kerja dari seluruh
pekerjaan yaitu pekerjaan utama ditambah dengan seluruh pekerjaan tambahan. Cara
pengisian pertanyaan ini sama dengan cara pengisian pertanyaan 18.a. Tuliskan jumlah
jam kerja dari seluruh pekerjaan selama seminggu terakhir pada kotak yang
disediakan, disesuaikan dengan hari pencacahan.
Nomor 28.c: Berapakah biasanya jumlah jam kerja seluruh pekerjaan dalam
seminggu?
Pertanyaan ini merupakan salah satu untuk mendapatkan informasi mengenai kategori
setengah pengangguran konsep ICLS-19. Isikan jumlah jam kerja yang sesuai.
Nomor 29.c: Apakah (NAMA) siap/bersedia menambah jam kerja dalam rentang 2
minggu ke depan?
Nomor 29.c ditanyakan apabila responden ingin menambah jam kerja (Nomor 29.a=1).
Nomor ini ditanyakan untuk mengetahui kesiapan/kesediaan seseorang untuk
menambah jam kerjanya dalam rentang 2 minggu ke depan. Pertanyaan ini bertujuan
untuk identifikasi setengah pengangguran berdasarkan ICLS 19.
Ilustrasi rentang waktu penentuan kesiapan/kesediaan menambah jam kerja:
1 minggu 1 minggu
Hari pencacahan
Contoh:
a. Yasinta berencana mendirikan rumah daster di dekat rumahnya. Karena belum punya
modal, dia sedang menghubungi saudara dan teman terdekatnya untuk mengajak
kerjasama dalam rangka mengumpulkan modal.
Yang tidak digolongkan sedang mempersiapkan suatu usaha adalah mereka yang
sudah mempunyai pekerjaan dengan status berusaha, baik berusaha sendiri, berusaha
dengan buruh tetap atau berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap, pada saat
pencacahan sedang mengadakan perluasan atau pengembangan usaha, seperti:
menambah jenis komoditi penjualan, membuka cabang baru, menambah usaha baru,
dan sebagainya.
Contoh:
a. Sandra adalah seorang guru senam yang juga membuka sanggar senam dan fitnes
di rumahnya. Dikarenakan banyak muridnya yang tertarik dengan pakaian senam
yang dipakai oleh Sandra, dia juga membuka toko yang menjual pakaian senam dan
alat-alat fitnes.
b. Rafael mempunyai usaha Seblak Viral dengan mempekerjakan sepuluh orang
karyawan di Bandung. Oleh karena banyak permintaan dari pelanggannya di daerah
Jakarta maka Rafael telah mempersiapkan untuk membuka cabang di Jakarta.
Dalam hal ini baik Sandra maupun Rafael tidak dikategorikan sebagai sedang
mempersiapkan suatu usaha karena mereka sedang/telah bekerja dengan status
berusaha.
Nomor 32.a: Dalam sebulan terakhir, apakah (NAMA) aktif mencari pekerjaan?
Rincian ini bertujuan untuk menggali kategori pengangguran menurut konsep ICLS-19.
Mencari pekerjaan dalam rincian ini haruslah dilakukan secara aktif (tidak termasuk yang
hanya menunggu jawaban lamaran pekerjaan) dan dilakukan dalam periode waktu
sebulan terakhir.
0 0 TAHUN 0 4 BULAN
Nomor 34.f: Apakah ada upaya lainnya selain yang ditanyakan di atas (34.a-34.e)?
Tuliskan.
Adalah upaya responden mencari pekerjaan/usaha selain upaya yang telah disebutkan
dari 34.a s.d 34.e. Tuliskan upaya tersebut. Setelah selesai mengisi pertanyaan 34.a s.d
34.f, lanjutkan ke pertanyaan nomor 36.a.
Alasan utama seseorang tidak mencari pekerjaan dan tidak mempersiapkan usaha, salah
satunya untuk mengidentifikasi future starter (sudah diterima bekerja tetapi belum mulai
bekerja atau sudah mempunyai usaha tetapi belum memulainya) dan para pencari kerja
yang putus asa, yang termasuk dalam kategori pengangguran.
1. Sudah diterima bekerja tapi belum mulai bekerja: alasan bagi seseorang yang tidak
mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja tapi pada saat pencacahan belum
memulainya. Orang yang sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja pada saat
pencacahan tidak dikategorikan sementara tidak bekerja.
2. Sudah mempunyai usaha tapi belum memulainya: alasan bagi seseorang yang
tidak mempersiapkan usaha karena sudah mempunyai usaha yang siap untuk dibuka
namun belum mulai dijalankan.
3. Putus asa (merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, kurangnya
pengalaman kerja, ketidaksesuaian dengan keahlian yang dimiliki, dan dianggap
terlalu muda atau terlalu tua oleh calon pemberi kerja/majikan): alasan bagi
seseorang yang berkali-kali mencari pekerjaan tetapi tidak berhasil mendapatkan
pekerjaan sehingga ia merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan yang diinginkan.
Kelompok yang juga termasuk pekerja putus asa adalah seseorang yang sebelumnya
gagal memperoleh pekerjaan, yang disebabkan karena kurangnya pengalaman kerja,
ketidaksesuaian dengan keahlian yang dimiliki, kurangnya lapangan pekerjaan, dan
dianggap terlalu muda atau tua oleh calon pemberi kerja/majikan.
Untuk alasan bagi seseorang yang putus asa (merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan) tidak termasuk:
a. Sibuk mengurus rumah tangga
b. Anak yang sedang sekolah
c. Ketidakmampuan secara fisik dalam bekerja atau sudah lanjut usia (jompo)
Apabila alasan yang dikemukakan adalah seperti pada butir a sampai dengan c di
atas, maka kembalikan ke alasan yang sesuai dengan kode yang tersedia, yaitu:
a) Bagi seseorang yang mengurus rumah tangga, maka kode 5 yang diberi tanda cek.
b) Bagi seseorang yang sedang sekolah, maka kode 5 yang diberi tanda cek.
Nomor 35.b: Dalam sebulan terakhir, apakah alasan utama (NAMA) tidak mencari
pekerjaan dan tidak mempersiapkan usaha? Pertanyaan ini bertujuan untuk
memperoleh informasi alasan utama seseorang tidak aktif mencari kerja dan tidak aktif
mempersiapkan usaha sebulan yang lalu. Penjelasan mengenai kategori alasan utama
tidak aktif mencari pekerjaan dan tidak aktif mempersiapkan usaha sama dengan
penjelasan di pertanyaan nomor 35.a.
Beberapa kondisi terkait pertanyaan ini::
1. Nomor 35.b ditanyakan jika nomor 32.a dan 32.b semua berkode 2.
2. Nomor 35.b tidak ditanyakan jika:
- Nomor 32.a dan 32.b semua berkode 1,
- Ada salah satu dari nomor 32.a dan 32.b yang berkode 1.
3. Jika nomor 35b = 7, 32.a = 2, 32.b = 2, maka nomor 35.a harus berkode 7.
JIka nomor 35.b berkode 3, 4, 5, 6, 7, atau 8 maka lanjutkan ke nomor 36.a
Nomor 35.c: Apakah (NAMA) akan memulai pekerjaan/usaha dalam waktu 3 bulan
ke depan?
Pertanyaan ini hanya ditanyakan jika pertanyaan nomor 35.b berkode 1 atau 2. Tujuan
pertanyaan ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai future starter berdasarkan
konsep ICLS-19, yaitu penduduk usia kerja yang akan memulai pekerjaan/usaha baru
dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan ke depan.
Nomor 36.a: Dalam seminggu terakhir, jika ada penawaran pekerjaan apakah
(NAMA) mau menerima?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui sejauh mana seseorang mau menerima
tawaran pekerjaan. Responden dikategorikan mau menerima pekerjaan tanpa syarat
(Nomor 36.a=1) apabila jawabannya “Ya” atau “Mau” tanpa ada syarat. Tetapi bila
Availability
Availability
Pertanyaan ini juga merupakan salah satu syarat dalam mengidentifikasi pengangguran
pada ICLS-19. Jika pertanyaan ini berkode 1 maka lanjutkan ke nomor 38.a.
PENGALAMAN KERJA
Utama ojek tani tani tani tani ojek tani tani ojek ojek tani Tani
Tambahan tani ojek ojek ojek ojek tani ojek ojek tani tani ojek Ojek
2023 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
Utama tani ojek ojek ojek ojek ojek ojek tani
Tambahan ojek tani tani tani tani tani tani ojek
Pertanyaan Jawaban
Pekerjaan utama Petani padi
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung
Tukang Ojek
jam kerja keseluruhan)
sejak bulan Januari tahun 2022
Mulai bekerja di pekerjaan utama (17.a) (walaupun saat itu sebagai petani padi
hanya merupakan pekerjaan tambahan)
Apakah (NAMA) pernah punya
Tidak
pekerjaan/usaha sebelumnya? (38.b)
- Kasus 2
Pada Januari-Desember 2022 responden bekerja sebagai petani padi. Pada bulan
Januari-Februari 2023, karena musim kemarau tidak bisa bercocok tanam sehingga
bekerja sebagai tukang ojek. Mulai 1 Maret 2023 sampai saat pencacahan (20
Agustus 2023) menjadi petani padi saja, pekerjaan sebagai ojek berhenti.
2022 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Utama tani tani tani tani tani tani tani tani tani tani tani Tani
Pertanyaan Jawaban
Pekerjaan utama Petani padi
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung
Tidak ada
jam kerja keseluruhan)
Mulai bekerja di pekerjaan utama (17.a) Bulan Januari 2022
Apakah (NAMA) pernah punya Ya, yaitu sebagai tukang ojek yang sudah
pekerjaan/usaha sebelumnya? (38.b) berhenti sejak Maret 2023
- Kasus 3
Pada Januari-Desember 2022 responden bekerja sebagai petani padi. Kemudian,
responden bekerja sebagai tukang ojek pada bulan Januari-Februari 2023 karena
sedang menunggu panen. Sejak Maret-Mei 2023 responden menjadi petani padi lagi,
pekerjaan sebagai ojek sementara tidak dikerjakan dulu. Mulai 1 Juli 2023 s.d saat
pencacahan (21 Agustus 2023) bekerja sebagai ojek dengan waktu yang lebih lama.
Pekerjaan bertani masih dilakukan namun waktunya lebih sedikit.
2022 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Utama tani tani tani tani tani tani tani tani tani tani tani tani
Tambahan
2023 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
Utama ojek ojek tani tani tani ojek ojek ojek
Tambahan tani tani tani
Pertanyaan Jawaban
Pekerjaan utama Tukang ojek
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung jam kerja
Petani padi
keseluruhan)
Mulai bekerja di pekerjaan utama (17.a) Bulan Juni 2023
Apakah (NAMA) pernah punya pekerjaan/usaha Ya,
yaitu sebagai tukang ojek saat
sebelumnya? (38.b)
Januari-Februari 2023.
- Kasus 4
Responden bekerja sebagai kuli gendong di pasar. Pada tanggal 8-10 Agustus 2023
responden bekerja seperti biasa, namun pada tanggal 11-17 Agustus 2023
responden tidak bekerja karena ada hajatan. Responden bekerja kembali pada
tanggal 18, 19, 21, dan 22 Agustus 2023. Pencacahan dilakukan tanggal 25 Agustus
2023.
Pertanyaan Jawaban
Pekerjaan utama Kuli gendong
Pekerjaan Tambahan (untuk menghitung jam kerja
Tidak ada
keseluruhan)
Mulai bekerja di pekerjaan utama (Pertanyaan 17.a) Bulan Agustus Tahun 2023
Apakah (NAMA) pernah punya pekerjaan/usaha Ya (sebagai pekerja bebas tanggal 8-10
sebelumnya? (Pertanyaan 38.b) Agustus 2023)
Nomor 39.a: Apakah (NAMA) berhenti bekerja dari pekerjaan tersebut dalam
setahun terakhir?
Berhenti bekerja adalah keadaan di mana seseorang tidak lagi bekerja dan tidak lagi
mempunyai ikatan dengan pekerjaan/usahanya atau organisasi tempat kerja. Bagi
pekerja dibayar, tidak lagi memperoleh pendapatan/imbalan dari perusahaan atau
organisasi tempat kerja.
Contoh:
a. Dua bulan yang lalu Windy di-PHK oleh perusahaan industri makanan mie “Enak”. Dua
minggu sebelum pencacahan, Windy sudah bekerja kembali di perusahaan industri
makanan mie “Nikmat” sampai sekarang. Windy dikategorikan sebagai pernah
berhenti bekerja.
b. Dua bulan yang lalu Feny pernah bekerja sebagai pelayan restoran “Uni Rita”. Karena
sudah mengetahui rahasia bumbu-bumbu masakan padang yang enak, sekarang
Feny sudah membuka rumah makan padang sendiri. Feny dikategorikan pernah
berhenti dari pekerjaan.
c. Fika mempunyai usaha penjahitan baju dan seragam, dalam usahanya Fika
mempekerjakan seorang pembantu. Dua minggu sebelum pencacahan, Fika terpaksa
memberhentikan pembantunya karena tidak sanggup membayar upahnya akibat
Nomor 39.b: Jika YA, kapan (NAMA) berhenti bekerja? (Jika berhenti bekerja lebih
dari satu kali maka yang dicatat adalah pekerjaan yang terakhir berhenti)
Jika berhenti bekerja dalam periode setahun terakhir, maka ditanyakan bulan dan tahun
berhenti bekerja tersebut. Tuliskan dalam kotak bulan dan tahun yang telah disediakan.
Contoh:
Tahun lalu di bulan Desember Windy di-PHK oleh perusahaan industri makanan mie
“Enak”. Dua minggu sebelum pencacahan, Windy sudah bekerja kembali di perusahaan
industri makanan mie “Nikmat” sampai sekarang. Maka isian pertanyaan 39.b adalah:
Bulan Tahun
1 2 2 0 2 2
Nomor 40.a: Apa yang (NAMA) kerjakan di tempat kerja, pada pekerjaan yang telah
berhenti tersebut?
Penjelasan mengenai apa yang dikerjakan di tempat kerja sama dengan penjelasan di
pertanyaan nomor 12.a, tetapi yang dimaksud di sini adalah apa yang dikerjakan pada
pekerjaan sebelum pekerjaan saat ini.
Contoh:
Pada saat pencacahan di bulan Agustus 2023, Roni bekerja sebagai juru bersih di kantor
PT. Maju Sukses. Sebelumnya, ia pernah bekerja di pabrik sepatu Bucherri dan karena
faktor pandemi Roni di-PHK pada bulan September 2022. Maka isian yang ditulis adalah
apa yang dikerjakan pada industri sepatu Bucherri.
Nomor 40.d: Apakah status pekerjaan (NAMA) pada pekerjaan yang telah berhenti
tersebut?
Penjelasan untuk pertanyaan ini sama dengan penjelasan di pertanyaan nomor 13.a,
tetapi yang dimaksud di sini adalah status pada pekerjaan sebelum pekerjaan saat ini.
Nomor 42: Apakah alasan utama (NAMA) berhenti bekerja? (Pilih salah satu alasan
utama)
Alasan yang dimaksud di sini adalah alasan dari kejadian berhenti bekerja/pindah
pekerjaan yang terakhir dalam periode setahun terakhir.
Apabila responden menyatakan lebih dari satu alasan dari kejadian berhenti/pindah
pekerjaan terakhir dalam periode setahun terakhir maka tanyakan alasan yang utama.
Jika alasan responden “Lainnya”, tuliskan di tempat yang tersedia.
1. PHK: alasan bagi buruh/karyawan/pegawai yang berhenti bekerja bukan atas
kehendak sendiri, tetapi karena sesuatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya
hak dan kewajiban antara buruh/pekerja/karyawan dengan pengusaha.
2. Usaha terhenti/bangkrut: alasan yang berhenti bekerja karena tidak ada order atau
permintaan, termasuk alasan berhenti bekerja karena usahanya bangkrut atau
terhenti.
3. Pendapatan kurang memuaskan: alasan berhenti bekerja karena merasa
pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4. Tidak cocok dengan lingkungan kerja: alasan berhenti bekerja karena merasa tidak
sesuai/tidak cocok dengan lingkungan kerja (lokasi, tempat, personil, peralatan,
ruangan).
KEGIATAN LAIN
Pertanyaan nomor 43.a s/d 43.d bertujuan untuk mengklasifikasikan penduduk berusia 5
tahun ke atas menurut jenis kegiatan yang dilakukan dalam periode seminggu yang lalu
dari saat pendataan dilakukan. Selain itu, pertanyaan ini juga berguna sebagai panduan
untuk membuat kategori Bukan Angkatan Kerja menurut ICLS ke-13.
Nomor 43.a: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) bersekolah? (baik tatap
muka maupun pembelajaran jarak jauh)
Jawaban terisi Ya, jika responden melakukan kegiatan sekolah dalam masa seminggu
terakhir, tanpa memerhatikan lama kegiatan tersebut dilakukan. Sekolah adalah kegiatan
bersekolah di sekolah formal dan nonformal, baik pada pendidikan dasar, pendidikan
menengah, maupun pendidikan tinggi.
Sementara itu, siswa yang sedang libur sekolah/cuti kuliah pada seminggu terakhir
dikategorikan menjawab Tidak, yang berarti tidak bersekolah selama seminggu terakhir.
Nomor 43.b: Dalam seminggu terakhir, apakah (NAMA) mengurus rumah tangga?
(Misalnya: menyapu, memasak, mengurus anak, mencuci, membetulkan atap rumah,
mengecat tembok rumah, atau kegiatan mengurus rumah tangga lainnya)
Jawaban terisi Ya, jika responden mengurus rumah tangga dalam periode seminggu
terakhir, tanpa memerhatikan durasi kegiatan tersebut dilakukan. Mengurus rumah
tangga adalah kegiatan mengurus rumah tangga atau membantu mengurus rumah
tangga tanpa mendapat upah/gaji. Seluruh anggota rumah tangga (KRT, istri/suami KRT,
anak-anak, dan ART lainnya) yang melakukan kegiatan kerumahtanggaan, seperti
Nomor 43.d: Dari kegiatan bersekolah, mengurus rumah tangga, dan kegiatan
lainnya, kegiatan mana yang menggunakan waktu terbanyak dalam seminggu
terakhir?
Kegiatan yang terbanyak dilakukan adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak
dalam periode seminggu terakhir. Responden diminta untuk memilih satu kegiatan
yang memakai durasi waktu terbanyak, dengan membandingkan waktu yang digunakan
untuk sekolah (43.a), mengurus rumah tangga (43.b), dan kegiatan lainnya (43.c, kursus,
olah raga, rekreasi, dan kegiatan sosial). Jika responden menjawab tidak di ketiga
pertanyaan tersebut, maka jawaban pertanyaan ini adalah Kode 4 (Tidak melakukan
ketiga kegiatan di atas). Waktu luang yang digunakan untuk santai, tidur, dan bermain
tidak dihitung sebagai bahan pembanding.
Pertanyaan 44.a s/d 44.j bertujuan untuk memperoleh informasi terkait pemahaman
terhadap program, keikutsertaan dalam program, penyelesaian pelatihan, persepsi
terhadap manfaat program, dan pemanfaatan insentif pasca pelatihan Program Kartu
Prakerja oleh responden Sakernas. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun
2022 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020
Tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja (Permenko
17/2022), menyebutkan bahwa Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan
kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena
pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan
kompetensi. Penerima Kartu Prakerja berhak mendapatkan manfaat berupa pelatihan
dan insentif dengan besaran tertentu ketika telah menyelesaikan pelatihan.
Tujuan Program Kartu Prakerja, antara lain:
• Mengembangkan kompetensi angkatan kerja;
• Meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja; dan
• Mengembangkan kewirausahaan.
Syarat Penerima Program Kartu Prakerja:
• Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan kartu tanda penduduk;
• Berusia 18 tahun ke atas (gelombang penerimaan 1 - 17); Berusia 18 - 64 tahun
(gelombang penerimaan 18 hingga saat ini);
Nomor 44.f: Apakah (NAMA) bekerja sebelum diterima pada Program Kartu
Prakerja?
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui status bekerja responden saat ditetapkan
menjadi penerima Program Kartu Prakerja. Konsep bekerja tetap mengacu seperti
konsep yang telah dijelaskan pada penjelasan pertanyaan nomor 9.a-10.a.
Jawaban berkode 1 (Ya), jika responden berstatus bekerja sebelum mendapatkan
notifikasi penetapan sebagai penerima.
Apapun jawaban di pertanyaan ini, petugas melanjutkan ke pertanyaan nomor 44.g.
Nomor 44.h: Apakah pelatihan yang (NAMA) ikuti di Program Kartu Prakerja sesuai
dengan kebutuhan/minat?
Pertanyaan ini untuk mengetahui apakah pelatihan Prakerja yang diikuti responden
sesuai dengan kebutuhan atau minat yang responden harapkan.
Jawaban berkode 1 (Ya), jika responden merasa sekurang-kurangnya 1 (satu) pelatihan
Prakerja yang diikuti sesuai dengan kebutuhan atau minatnya.
Apapun jawaban di pertanyaan ini, petugas melanjutkan ke pertanyaan nomor 44.i.
Nomor 44.j: Digunakan untuk apakah uang saku (insentif) dari Program Kartu
Prakerja?
Untuk Penerima Program Kartu Prakerja tahun 2023, insentif yang didapatkan sebesar
Rp.600.000 (sebanyak 1 kali) dan juga insentif survei evaluasi sebesar Rp.50.000/survei
(sebanyak maksimal 2 kali survei).
Pilih jawaban yang bersesuaian di setiap jawaban dari responden, dari berbagai pilihan
jawaban berikut:
Nomor 45.a: Apakah (NAMA) pernah berangkat ke luar negeri untuk bekerja
sebagai buruh/karyawan/pegawai?
Pertanyaan ini digunakan untuk menjaring pengalaman kerja ART di luar negeri. Pada
pertanyaan 45.a, tahun keberangkatan belum dibatasi. Pertanyaan ini diisi Kode 1 (Ya)
hanya jika memenuhi kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Niat/tujuan berangkat ke luar negeri adalah untuk bekerja.
Mereka yang berangkat ke luar negeri dengan niat/tujuan selain bekerja, seperti:
bersekolah, berwisata, umrah/haji, berobat, ikut keluarga, atau mencari suaka,
meskipun pada kemudian hari mereka mendapatkan pekerjaan/bekerja di sana, tidak
dianggap sebagai pernah berangkat ke luar negeri untuk bekerja.
2. Bermaksud menetap atau bertempat tinggal sebagai penduduk di negara tujuan
(memenuhi konsep sebagai penduduk).
a. Jika seseorang bekerja di luar negeri kurang dari 1 tahun (misalnya mendapat
tugas selama 3 bulan), maka tidak dianggap sebagai pernah berangkat ke luar
negeri untuk bekerja.
b. Jika seseorang bekerja ke luar negeri dengan kontrak kerja 1 tahun atau lebih
(berniat tinggal dan bekerja selama 1 tahun atau lebih di negara tujuan), tetapi
baru 3 bulan bekerja sudah dideportasi kembali ke Indonesia, maka sudah
dianggap sebagai pernah berangkat ke luar negeri untuk bekerja.
Menjadi penduduk di negara tujuan tidak sama dengan menjadi warga negara di
negara tujuan. Seseorang bisa tinggal dan bekerja di Malaysia selama 2 tahun
(menjadi penduduk Malaysia) namun tetap berkewarganegaraan Indonesia (Warga
Negara Indonesia/WNI).
3. Saat ini sudah kembali tinggal di Indonesia.
Seseorang yang pada periode pendataan sedang bekerja di luar negeri tidak dicakup
dalam Sakernas. Pertanyaan 45.a hingga 54 hanya diajukan untuk mereka yang saat
ini sudah kembali tinggal di Indonesia, yakni mereka akan atau telah tinggal selama
satu tahun atau lebih di Indonesia. Seseorang yang pulang ke Indonesia hanya untuk
Contoh:
1. Hamim tinggal dan bekerja di Singapura sebagai buruh pabrik. Setiap akhir pekan,
Hamim pulang ke Batam (Kepulauan Riau) karena anak istrinya tinggal di Batam dan
kembali ke Singapura pada Senin paginya. Isian pertanyaan 45.a adalah Kode 2
(“Tidak”), karena Hamim merupakan pekerja sirkuler lintas negara.
2. Halimah pernah bekerja di Arab Saudi sebagai penjual minyak wangi (berusaha
sendiri). Isian pertanyaan 45.a adalah Kode 2 (“Tidak”), karena status pekerjaan
Halimah di luar negeri bukan sebagai buruh/karyawan.
3. Pada Juli 2018, Feli berangkat ke Australia untuk kuliah. Setelah 3 bulan tinggal di
sana, sambil kuliah Feli bekerja sebagai pencuci piring. Feli bekerja sebagai pencuci
piring selama 21 bulan dan berhenti bekerja saat Feli telah menyelesaikan kuliahnya.
Feli kembali ke Indonesia pada bulan Desember 2020 dan saat ini tinggal di
Indonesia. Isian pertanyaan 45.a adalah Kode 2 (“Tidak”), karena meskipun Feli
bekerja sebagai pencuci piring di Australia, saat berangkat tujuan Feli adalah
bersekolah.
4. Pada Januari 2020, Erie berangkat ke Singapura untuk bekerja sebagai pramusaji.
Erie dikontrak selama 6 bulan di sana. Setelah 6 bulan, Erie kembali ke Indonesia
karena masa kontraknya habis. Sampai sekarang Erie tinggal dan bekerja di
Indonesia. Isian pertanyaan 45.a adalah Kode 2 (“Tidak”), karena meskipun Erie
pernah bekerja di luar negeri, Erie tidak pernah memenuhi konsep sebagai penduduk
Singapura.
1. Pada Maret 2019, Faris berangkat bekerja ke Malaysia. Setelah dua tahun, Faris
berhenti bekerja karena masa kontrak kerjanya habis dan kembali ke Indonesia pada
Maret 2021. Sampai sekarang Faris tinggal di Indonesia.
Isian pertanyaan 45.b adalah Kode 1 (“Ya”), karena Faris berangkat bekerja ke luar
negeri masih dalam rentang 5 tahun terakhir, yaitu pada Maret 2019.
2. Pada Agustus 2017, Farakh berangkat ke Arab Saudi untuk bekerja. Setelah tiga
tahun bekerja, Farakh berhenti bekerja karena masa kontrak kerjanya habis dan
kembali ke Indonesia pada September 2020. Sampai sekarang Farakh tinggal di
Indonesia.
Isian pertanyaan 45.b adalah Kode 2 (“Tidak”) karena Farakh berangkat bekerja ke
luar negeri tidak dalam rentang 5 tahun terakhir, meskipun kembali ke Indonesia di
dalam rentang 5 tahun terakhir.
3. Pada Maret 2017, Triasturi berangkat ke Taiwan untuk bekerja sebagai asisten rumah
tangga. Triasturi berhenti bekerja dan kembali ke Indonesia pada Oktober 2018.
Triasturi kembali berangkat ke luar negeri untuk bekerja pada Juli 2020 karena ada
tawaran pekerjaan sebagai pekerja pabrik di Singapura. Setelah masa kontrak
kerjanya habis dalam 2 tahun, Triasturi kembali ke Indonesia pada bulan Juli 2022.
Isian pertanyaan 45.b adalah Kode 1 (“Ya”), karena di keberangkatan yang terakhir
yaitu keberangkatan Juli 2020 masih dalam rentang 5 tahun terakhir.
Pertanyaan 46 s.d. 54 berkaitan dengan pengalaman kerja di luar negeri yang bertujuan
untuk menghasilkan data-data yang berkaitan dengan indikator biaya rekrutmen dari
Pekerja Migran Indonesia.
Nomor 46: Apa negara terakhir tempat (NAMA) bekerja di luar negeri?
Negara terakhir yang dimaksud pada rincian 46 adalah negara tujuan pertama pada
keberangkatan terakhir dari Indonesia dalam periode bulan Agustus 2018 s.d Agustus
2023.
a. Jika ART pernah berangkat bekerja ke beberapa negara, catat negara pada
keberangkatan terakhir.
b. Apabila dalam keberangkatan yang terakhir ART bekerja di lebih dari satu negara,
maka yang dicatat adalah negara tujuan pertama. Negara yang dicatat adalah
negara tujuan, bukan negara singgah/transit dalam proses keberangkatan menuju
negara tujuan.
Kode negara diisi oleh pengawas.
2. Pada September 2018, Suryo berangkat ke Singapura untuk bekerja di salah satu
perusahaan asuransi. Setelah setahun bekerja, Suryo dipindahtugaskan ke kantor
cabang perusahaan asuransi di Brunei Darussalam. Setelah mendapat surat mutasi,
Suryo langsung berangkat dari Singapura ke Brunei Darussalam tanpa pulang
terlebih dahulu ke Indonesia. Kemudian, setelah dua tahun bekerja di Brunei
Darussalam, Suryo dipindahtugaskan lagi ke perusahaan asuransi di Indonesia
sehingga pada September 2021, Suryo kembali ke Indonesia.
Isian pertanyaan 46 adalah Singapura karena Singapura merupakan negara tujuan
pertama untuk keberangkatan terakhirnya ke luar negeri.
Nomor 47 : Pada bulan dan tahun berapa (NAMA) berangkat ke negara tersebut?
Tuliskan pada bulan dan tahun berapa ART berangkat ke luar negeri. Pastikan waktu
keberangkatan yang dimaksud ada pada periode Agustus 2018 – Agustus 2023. Apabila
dalam rentang waktu 5 tahun terakhir ART berangkat ke luar negeri lebih dari satu kali,
maka waktu keberangkatan yang dicatat di pertanyaan 47 adalah waktu keberangkatan
terakhir.
Contoh: 1. Dalam kasus Santoso sebelumnya (nomor 46 contoh 1), waktu
keberangkatan Santoso yang dicatat pada pertanyaan 47 adalah
Januari 2022.
2. Dalam kasus Suryo sebelumnya (nomor 46 contoh 2), waktu
keberangkatan Suryo yang dicatat pada pertanyaan 47 adalah
September 2018.
Pertanyaan ini mengidentifikasi lapangan dan jenis pekerjaan pertama ART di negara
ART terakhir bekerja di luar negeri.
Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau
ditugaskan kepada seseorang atau apa yang dilakukan di tempat bekerjanya. Apa yang
dilakukan oleh ART di tempat kerja harus ditulis selengkap-lengkapnya untuk
memudahkan pengodean. Pengisian harus selengkap-lengkapnya. Umumnya terdiri dari
nama jabatan (spesifik) dan/atau apa yang dikerjakan. Penjelasan lebih lengkap
mengenai jenis pekerjaan terdapat pada penjelasan pertanyaan Nomor 12.a.
Pertanyaan ini untuk menanyakan output yang dihasilkan dari tempat kerja pada
pekerjaan pertama ART di negara ART terakhir bekerja di luar negeri. Informasi ini akan
berguna bagi pengawas untuk mengidentifikasi lapangan pekerjaan ART sehingga harus
diisi sejelas mungkin.
Pertanyaan Nomor 49 diisi pengawas dan penjelasan lebih lengkap mengenai kode KBLI
terdapat pada pada pejelasan pertanyaan Nomor 14.a.
• PJTKI/PPTKIS yang berubah istilah menjadi P3MI adalah badan usaha berbentuk
badan hukum di negara tujuan penempatan yang bertanggung jawab menempatkan
Pekerja Migran Indonesia pada Pemberi Kerja.
Nomor 53: Secara total, berapa rupiah biaya yang (NAMA) bayarkan untuk
mendapatkan pekerjaan pertama di negara tersebut?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui besaran biaya rekrutmen sebagai salah satu
komponen penghitungan indikator SDGs mengenai biaya rekrutmen. Jika ART
mengeluarkan biaya untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri, tanyakan berapa
jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam rupiah. Bantu responden untuk
menghitung/mengingat dengan memerinci satu per satu jenis biaya yang dibayarkan
untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Jika biaya rekrutmen dibayar dengan memotong
upah/gaji, masukkan besarnya total potongan tersebut ke dalam perhitungan biaya
rekrutmen. Jika responden tidak tahu besaran potongannya, mintalah responden untuk
memperkirakan. Isian pertanyaan 53 boleh berisi “0” (nol). Jika berisi “0”, berikan catatan
yang menjelaskan bagaimana responden bisa bekerja di luar negeri tanpa mengeluarkan
biaya apapun.
Jika responden menyebutkan biaya dalam mata uang asing, maka konversikan biaya ke
dalam rupiah. Tanyakan kepada responden berapa kurs saat berangkat/mengeluarkan
biaya. Rata-rata nilai kurs tahunan untuk sejumlah mata uang yang tersaji dalam tabel
berikut dapat memberikan gambaran nilai mata uang tersebut dalam rupiah sehingga
diharapkan dapat membantu penghitungan konversi maupun pemeriksaan kewajaran
biaya rekrutmen dalam rupiah.
Rata-rata Nilai Kurs Tahunan dari Beberapa Mata Uang dalam 5 Tahun Terakhir (Rupiah)
Tahun
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Mata Uang Negara
(hingga
31 Mei)
Ringgit Malaysia 3.510 3.413 3.459 3.453 3.376 3.412
Dolar Hongkong 1.808 1.804 1.873 1.840 1.896 1.924
Hongkong
New Taiwan Taiwan 470 458 494 513 499 495
Dollar
Dirham UEA Uni Emirat 3.857 3.849 3.958 3.898 4.302 4.110
Arab
Riyal Qatar Qatar 3.891 3.883 3.991 3.926 4.075 4.139
Biaya dalam rupiah = Kurs mata uang A ke rupiah x Biaya dalam mata uang A
Biaya yang ditanggung oleh pekerja migran dalam proses rekrutmen dapat mencakup
(ILO dan KNOMAD, 2019 dan ILO, 2016):
1. Biaya perekrut/perantara pekerjaan: biaya yang dikenakan untuk menggunakan
jasa agen perekrut atau perantara pekerjaan seperti PJTKI, calo, dll.
2. Biaya dokumen perjalanan
a. Biaya visa: biaya yang dikeluarkan guna mendapatkan visa negara tujuan
termasuk biaya perjalanan ke tempat pengurusan visa, biaya yang terlibat dalam
penerjemahan dan otentikasi dokumen yang diperlukan, biaya visa, dan biaya
perbankan dalam pembayaran biaya visa. Termasuk juga biaya untuk bantuan
dalam mengisi formulir visa dan dokumen lainnya.
b. Biaya paspor: biaya untuk penerbitan paspor atau perpanjangan masa berlaku
paspor termasuk biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dokumen
pendukung dan semua biaya perjalanan yang terkait.
Nomor 54: Berapa rupiah rata-rata upah/gaji bulanan yang (NAMA) peroleh dalam
tahun pertama bekerja?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui upah/gaji bulanan khususnya dalam tahun
pertama bekerja sebagai salah satu komponen penghitungan indikator SDGs mengenai
Untuk pekerja harian, hitung akumulasi upah/gaji dalam sebulan (contoh: jika ia
bekerja selama 26 hari dalam sebulan, maka kalikan gaji/upah hariannya dengan 26).
Untuk pekerja harian dengan gaji/upah yang tidak tetap besarnya, tanyakan rata-rata
gaji/upah yang diterima per bulan. Jika responden mengalami kesulitan untuk
menghitung, bantu responden untuk mendapatkan rata-rata gaji/upah perbulan dengan
cara menanyakan berapa upah per hari yang biasa diterima.
Isikan jumlah upah/gaji per bulan pada tempat yang disediakan dalam rupiah. Jika
responden menyebutkan upah/gaji dalam mata uang asing, maka konversikan upah/gaji
ke dalam rupiah. Tanyakan kepada responden berapa kurs saat mendapatkan upah/gaji
pada tahun pertama bekerja. Kurs rata-rata tahunan untuk beberapa mata uang telah
tersedia dalam pembahasaan pertanyaan 53.
Cara mengonversi mata uang berdasarkan kurs:
Biaya dalam rupiah = kurs mata uang A ke rupiah x biaya dalam mata uang A
Pembulatan yang dilakukan yaitu pembulatan matematis dimana jika angka di belakang
koma benilai kurang dari lima maka dibulatkan ke bawah, sedangkan jika angka di
belakang koma bernilai lima atau lebih maka dibulatkan ke atas.
Jadi upah/gaji bulanan yang Sumi peroleh dalam tahun pertama bekerja
= gaji pokok per bulan tanpa potongan + (tunjangan hari raya/12)
= 4.500 + (500/12)
= 4.542 Dollar Hongkong (HKD)
Konversi ke mata uang rupiah
= 4.542 Dollar Hongkong x 1.800 Rupiah
= 8.175.600 Rupiah
Maka isian pada Nomor 54 adalah sebagai berikut:
Perhatikan bahwa jika terdapat pemotongan upah/gaji untuk membayar biaya rekrutmen:
1. Potongan total dimasukkan ke dalam perhitungan biaya rekrutmen di Nomor 53;
2. Potongan per bulan dimasukkan ke dalam perhitungan upah/gaji kotor di Nomor
54.
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Responden Rumah Tangga Sakernas
dengan identitas di bawah ini benar-benar tidak dapat didata sampai akhir periode pencacahan
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2023. Identitas rumah tangga ini adalah:
1 Provinsi
2 Kabupaten/Kota*)
3 Kecamatan
4 Desa/Kelurahan*)
5 Klasifikasi Desa/Kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan
6 Nomor Blok Sensus
............................................... ...............................................
NIP/Kode PCL …………………….. NIP/Kode PML ……………………..
Mengetahui:
............................................... .......................................................
NIP. NIP
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Blok Sensus Sakernas dengan identitas di
bawah ini benar-benar tidak dapat didata sampai akhir periode pencacahan Survei Angkatan
Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2023. Identitas Blok Sensus ini adalah:
1 Provinsi
2 Kabupaten/Kota*)
3 Kecamatan
4 Desa/Kelurahan*)
5 Klasifikasi Desa/Kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan
6 Nomor Blok Sensus
............................................... ...............................................
NIP/Kode PCL …………………….. NIP/Kode PML ……………………..
Mengetahui:
............................................... .......................................................
NIP. NIP
............................................... ...............................................
NIP/Kode PCL …………………….. NIP/Kode PML ……………………..
Mengetahui:
............................................... .......................................................
NIP. NIP