Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN PENYELENGGARAAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

i
KATA PENGANTAR

Dalam sistem pendidikan nasional, SMK diharapkan menghasilkan lulusan untuk bekerja di
bidang tertentu. Bukti bahwa lulusan SMK mampu bekerja di bidang tertentu atau kompeten
dalam bidang tertentu adalah menunjukkan kompetensi bekerjanya sesuai dengan standar atau
permintaan industri dan tertuang dalam sebuah sertifikat sebagai bukti kompetensi.

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) adalah lembaga independen yang dibentuk negara
untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya,
BNSP memberikan lisensi kepada LSP untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja
tersebut.

Salah satu jenis LSP yang dilisensi oleh BNSP adalah LSP pihak kesatu lembaga pendidikan
dan/atau pelatihan dengan tujuan utama melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap
sumber daya manusia lembaga induknya. Maka dari itu, terbuka peluang bagi SMK untuk
membentuk LSP pihak kesatu yaitu LSP SMK untuk memberikan sertifikasi bagi siswa SMK.

Penyelenggaraan LSP SMK di Sekolah Menengah Kejuruan perlu mendapatkan perhatian yang
serius dari pemerintah terutama dalam hal proses pendirian LSP, penambahan ruang lingkup,
perpanjangan lisensi, dan jejaring kerja LSP SMK. Pedoman ini merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari peraturan-peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan melengkapi
peraturan-peraturan di bidang pendidikan kejuruan sehingga pedoman ini diharapkan menjadi
acuan tambahan bagi para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Lembaga Sertifikasi
Profesi di Sekolah Menengah Kejuruan.

Jakarta, Juli 2019


Direktur Pembinaan SMK,

Dr. Ir. M. Bakrun, M.M

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
I. Pengertian dan Petunjuk Umum................................................................ 1
II. Acuan Normatif ........................................................................................ 2
III. Tujuan ................................................................................................... 3
IV. Sasaran .................................................................................................. 3
V. Lisensi ...................................................................................................... 3
A. Persyaratan ............................................................................................ 3
B. Prosedur ................................................................................................ 4
VI. Relisensi dan Penambahan Ruang Lingkup ........................................... 4
A. Persyaratan ............................................................................................ 4
B. Prosedur ................................................................................................ 4
VII. Jejaring Kerja LSP SMK ....................................................................... 5
A. Persyaratan ............................................................................................ 5
B. Prosedur ................................................................................................ 5
VIII. Penerbitan Lisensi dan/atau Surat Keputusan oleh BNSP ...................... 5
IX. Pemantauan LSP SMK dan Jejaring Kerja LSP SMK ............................ 5
X. Biaya Penyelenggaraan ............................................................................. 6
Daftar Dokumen

ii
I. Pengertian dan Petunjuk Umum
1. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) adalah lembaga independen yang
dibentuk sebagai amanat Pasal 18 ayat (5) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2004,
yang mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja, dan dapt
memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi yang memenuhi persyaratan
yang ditetapkan untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja.
2. Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang
dilaksanakan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu
kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional dan/atau
standar khusus.
3. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuna, keterampilan dan/atau
keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4. Standar kompetensi kerja internasional adalah standar kompetensi kerja yang
dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu organisasi multinasional dan digunakan
secara internasional.
5. Standar kompetensi kerja khusus adalah standar kompetensi kerja yang
dikembangkan dan digunakan oleh organisasi untuk memenuhi tujuan organisasinya
sendiri dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki ikatan
kerja sama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi lain yang
memerlukan.
6. Profesi adalah bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi tertentu yang diakui oleh
masyarakat.
7. Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP) adalah lembaga pelaksana kegiatan
sertifikasi kompetensi kerja yang mendapatkan lisensi dari BNSP.
8. Lisensi adalah bentuk pengakuan dan pemberian ijin dari BNSP kepada LSP untuk
dapat melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja atas nama BNSP.
9. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu jenjang pendidikan menengah
yang khusus mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja dibidang tertentu.
10. LSP SMK adalah Lembaga Sertifikasi Profesi yang didirikan oleh SMK dengan
tujuan utama melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap siswa SMK

1
berbasis kompetensi dan/atau siswa dari jejaring kerja lembaga induknya, sesuai
ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.
11. Jejaring kerja LSP SMK adalah Sekolah yang menjadi mitra kerja LSP SMK untuk
pelaksanaan uji kompetensi, penyediaan tempat uji kompetensi, dan asesor dengan
lingkup skema/kompetensi keahlian yang sama antara SMK jejaring dengan LSP
SMK.
12. Relisensi adalah proses lisensi ulang atau memperpanjang masa berlaku lisensi dari
Lembaga Sertifikasi Profesi yang diajukan oleh LSP terkait kepada BNSP dengan
mempertimbangkan pengalaman asesmen sebelumnya.
13. Penambahan Raung Lingkup (PRL) adalah proses penambahan ruang lingkup skema
pada LSP yang diajukan kepada BNSP untuk mendukung perluasan pelaksanaan uji
kompetensi pada skema tertentu.
14. Siswa SMK adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.
15. Direktorat Pembinaan SMK adalah lembaga dibawah naungan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
memiliki tugas menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang
pembinaan sekolah menengah kejuruan.
16. Direktur Pembinaan SMK adalah seorang yang diberi tugas untuk memimpin
Direktorat Pembinaan SMK untuk melaksanakan tugas dan fungsi lembaganya.
17. Dinas pendidikan provinsi adalah perangkat daerah yang merupakan unsur
pelaksana Pemerintah Provinsi yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
desentralisasi dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan
wewenang untuk urusan pendidikan yang dilimpahkan oleh Pemerintah kepada
Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekonsentrasi.
18. Kepala SMK adalah guru yang diberikan tugas tambahan memimpin dan mengelola
satuan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan.

II. Acuan Normatif


1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. Undang-undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi

2
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentan Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Taun 2018 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
10. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2/BNSP/III/2014 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi
11. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan.

III. Tujuan
Tujuan disusunnya pedoman ini adalah untuk memberikan pedoman penyelenggaraan
lembaga sertifikasi profesi di SMK.

IV. Sasaran
Sasaran disusunnya pedoman ini adalah untuk menjamin terselenggaranya lembaga
sertifikasi profesi di SMK.

V. Lisensi
A. Persyaratan
Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan sertifikasi bagi siswa SMK dengan
mempertimbangkan akses yang luas bagi siswa SMK berdasarkan keunggulan
wilayah setempat, maka persyaratan bagi SMK yang akan mengajukan untuk
memiliki LSP SMK adalah sebagai berikut.
1. Diutamakan SMK yang memiliki akreditasi A.
2. Surat dukungan dari dinas pendidikan provinsi.

3
B. Prosedur
Prosedur pengajuan pendirian LSP bagi SMK yang telah memenuhi persyaratan
adalah sebagai berikut.
1. SMK melengkapi seluruh persyaratan dokumen sebagaimana diatur dalam
Peaturan BNSP Nomor : 3 / BNSP / III / 2014 tentang Pedoman Ketentuan
Umum Lisensi BNSP kepada LSP (format terlampir),
2. Kepala SMK mengajukan surat permohonan pendirian LSP SMK dilampiri
dokumen persyaratan pendirian LSP kepada Direktur Pembinaan SMK
(lampiran dokumen dalam bentuk soft copy dan menggunakan format PDF).
3. Direktur Pembinaan SMK menyampaikan informasi hasil pemeriksaan
kecukupan dokumen kepada SMK dalam kurun waktu 5 hari kerja sejak
dokumen diterima dan dinyatakan lengkap.
4. Direktur Pembinaan SMK mengajukan full assessment/asesmen penuh kepada
BNSP bagi LSP SMK yang telah ditetapkan memenuhi persyaratan dan
dokumen telah dinyatakan cukup.

VI. Relisensi dan Penambahan Ruang Lingkup


A. Persyaratan
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh LSP SMK yang akan mengajukan Relisensi
dan PRL adalah memenuhi semua kewajiban sebagai LSP SMK kepada BNSP
sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh BNSP yaitu Peraturan BNSP Nomor:
3/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Ketentuan Umum Lisensi BNSP kepada LSP.
B. Prosedur
Prosedur yang harus dilaksanakan oleh LSP SMK yang akan mengajukan Relisensi
dan PRL adalah sebagai berikut.
1. LSP SMK melaksanakan seluruh tahapan yang telah diatur dalan peraturan yang
diterbitkan oleh BNSP,
2. Kepala SMK dan/atau Ketua LSP SMK mengirimkan tembusan pengajuan
Relisensi dan PRL kepada Direktur Pembinaan SMK, dan
3. Kepala SMK dan/atau Ketua LSP SMK mengirimkan tembusan hasil pengajuan
Relisensi dan PRL kepada Direktur Pembinaan SMK.

4
VII. Jejaring Kerja LSP SMK
A. Persyaratan
1. Calon SMK jejaring kerja memiliki kompetensi keahlian yang sama dengan
ruang lingkup sertifikasi LSP SMK.
2. Surat rekomendasi dari dinas pendidikan provinsi.
B. Prosedur
1. Kepala SMK mengajukan permohonan membentuk jejaring LSP SMK kepada
Direktur Pembinaan SMK dilampiri dengan surat rekomendasi dari dinas yang
membidangi pendidikan di provinsi dan daftar SMK jejaring kerja LSP SMK.
2. Direktur Pembinaan SMK menetapkan jejaring kerja LSP SMK.
3. Dalam hal jejaring kerja LSP SMK ditetapkan oleh kepala dinas pendidikan
provinsi, maka tembusan surat keputusan tersebut dikirim kepada Direktur
Pembinaan SMK.

VIII. Penerbitan Lisensi dan/atau Surat Keputusan oleh BNSP


Setiap keputusan dari BNSP terkait penerbitan lisensi, relisensi, dan PRL kepada SMK
akan berdampak kepada pembinaan kepada SMK yang bersangkutan. Oleh karena itu,
SMK harus melakukan tindakan sebagai berikut.
1. SMK harus melaksanakan perbaikan dan/atau melengkapi dokumen sesuai dengan
rekomendasi dari BNSP.
2. Setiap keputusan lisensi dan/atau surat keputusan yang diterbitkan oleh BNSP
kepada SMK wajib dilaporkan kepada Direktur Pembinaan SMK.

IX. Pemantauan LSP SMK dan Jejaring Kerja LSP SMK


1. Direktorat Pembinaan SMK dan dinas pendidikan provinsi melaksanakan
pemantauan LSP SMK dan jejaring kerja LSP SMK.
2. Pemantauan LSP SMK dan Jejaring Kerja LSP SMK dapat melibatkan BNSP
dan/atau lembaga terkait.
3. Direktorat Pembinaan SMK dan dinas pendidikan provinsi melakukan evaluasi
untuk menetapkan program pembinaan kepada SMK, khususnya untuk LSP SMK
dan Jejaring kerja LSP SMK.

5
X. Biaya Penyelenggaraan
Biaya penyelenggaraan lisensi, relisensi, dan perubahan ruang lingkup sertifikasi
dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan anggaran sekolah sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

6
Daftar Dokumen
A. Lampiran untuk Permohonan Lisensi Awal
1. Permohonan LSP
a. Surat permohonan lisensi
b. Surat permohonan pelaksanaan asesmen penuh (bila dokumen dinyatakan
telah lengkap)
2. Lembar Isian
3. Surat keputusan pendirian LSP dari pimpinan lembaga induknya
4. SK pengangkatan panitia kerja oleh pendiri LSP
5. Dokumen panitia kerja pembentukan LSP
6. SK penetapan dan bagan struktur organisasi LSP
7. SK pengangkatan dewan pengarah oleh pendiri LSP
8. SK Pengangkatan pengurus LSP oleh dewan pengarah
9. SK Pengangkatan Komite Skema oleh LSP
10. SK Pengangkatan Asesor oleh LSP
11. SK Visi Misi dan sasaran Mutu LSP
12. SK Penetapan Logo
13. SK Penetapan Personil Penanda Tandatanganan sertifikat kompetensi
14. Dokumen Penggunaan Kantor minimal 2 tahun + sarana dan prasaran
15. Persyaratan personil LSP dan Asesor
16. Buku Panduan Mutu
17. Daftar standar operating prosedur (SOP)
18. Dokumen SOP dan formulir- Formulir ( sesuai dengan no 16 )
19. Rekaman Audit Internal
20. Analisis Potensi ketidakberpihakan
21. Dok. Pakta Intergritas personil LSP dan Asesor
22. Rencana startegi LSP 3-5 tahun
23. Rencana kerja dan anggran
24. Draf sertifikat sertifikasi yang akan dikeluarkan Oleh LSP Per Skema
25. Dok Standar Kompetensi (soft kopy dan hard kopy)
26. Dok skema sertifikasi pengajuan LSP
27. Perangkat Asesmen / MUK (copy master sesuai dengan yang diajukan)
28. FORMULIR-FORMULIR
a. FR. APL 01
b. FR. APL 02
c. FR. MMA
d. FR. MPA (FR.02/02.1/02.2/02.3/02.4/02.5/02.6)
e. MAK (FR 01/02/03/04/05/06)
f. MPA 03
29. Dokumen Kepemilikan kantor LSP
30. Dokumen TUK.
a. Persyaratan Teknis TUK
b. Ceklis Verifikasi TUK
c. SK Penetapan TUK Terverifikasi LSP
d. Daftar TUK Terverifikasi
e. SK Penanggungjawab TUK
31. Dokumen uji coba perangkat Asesmen / MUK
32. Dokumen sistem informasi (website/facebook/twitter, Brosur Atau Leafleat
dll)
B. Lampiran untuk Permohonan Relisensi
1. Surat permohonan perpanjangan lisensi
2. SK Lisensi terakhir dari BNSP
3. Surat pembaharuan/ perubahan dukungan (bila ada) misal dari :
a. Industri / perusahan
b. Assosiasi
c. Organisasi lain terkait skema
4. SK Pengangkatan Dewan pengarah oleh pendiri LSP (Bila ada perubahan)
5. SK Pengangkatan pengurus LSP oleh dewan pengarah (Bila ada perubahan)
6. SK Pengangkatan Komite skema oleh LSP (Bila ada perubahan)
7. SK Pengangkatan asesor asesor oleh LSP (Bila ada perubahan dan atau ada
penambahan)
8. SK Pengankatan Penanggungjawab TUK oleh LSP (Bila ada perubahan dan atau
ada penambahan)
9. Buku Panduan Mutu terkini
10. Daftar Standar Operasional Prosedur atau SOP
11. Dokumen SOP *)(jumlah sesuai no.10)
12. Rekaman Audit Internal tahun terakhir
13. Laporan tahunan atau semester tahun terakhir ke BNSP
14. Rencana Strategis LSP 3 Tahun (terbaru)
15. Rencana Kerja dan Rencana Anggaran (Baru)
16. Dok. Skema sertifikasi terverifikasi BNSP
17. Perangkat asesmen/ MUK
(Copy Master sesuai skema terbaru)
18. Formulir-formulir
a. FR. APL 01
b. FR. APL 02
c. FR. MMA
d. FR. MPA (FR.02/02.1/02.2/02.3/02.4/02.5/02.6)
e. MAK (FR 01/02/03/04/05/06)
f. MPA 03
19. Dokumen TUK
a. Persyaratan Teknis TUK
b. Ceklis Verifikasi TUK
c. Penetapan TUK Terverifikasi LSP
d. Daftar TUK Terverifikasi
20. Daftar jumlah sertifikat yang diterbitkan per skema
C. Lampiran untuk Permohonan Penambahan Ruang lingkup
1. Surat permohonan Penambahan Ruang lingkup
2. SK Lisensi terakhir dari BNSP
3. Surat pembaharuan/ perubahan dukungan (bila ada) misal dari :
a. Industri / perusahan
b. Assosiasi
c. Organisasi lain terkait skema
4. SK Pengangkatan Komite skema oleh LSP (terkait PRL)
5. SK Pengangkatan asesor oleh LSP (Terkait PRL)
6. SK Pengangkatan Penanggung jawab TUK oleh LSP (Terkait PRL)
7. Buku Panduan Mutu terkini
8. Daftar Standar Operasional Prosedur atau SOP
9. Dokumen SOP dan formulir *)(jumlah sesuai no.8)
10. Rekaman Audit Semester (Terkait PRL)
11. Laporan tahunan /semester (Terkait PRL)
12. Rencana strategis LSP 3 Tahun (Terkait PRL)
13. Rencana kerja dan rencana anggaran ( Terbaru terkait PRL)
14. Dokumen Skema sertifikasi terverifikasi BNSP sesuai dengan PRL
15. Perangkat asesmen/ MUK
(Copy Master sesuai skema terkini )
16. Formulit-formulir :
a. FR. APL 01
b. FR. APL 02
c. FR. MMA
d. FR. MPA (FR.02/02.1/02.2/02.3/02.4/02.5/02.6)
e. MAK (FR 01/02/03/04/05/06)
f. MPA 03
17. Berkas Rekaman uji coba perangkat asesmen per skema terkait PRL
18. Dokumen TUK.
19. Persyaratan Teknis TUK
a. Ceklis Verifikasi TUK
b. Penetapan TUK Terverifikasi LSP
c. Daftar TUK Terverifikasi
20. Daftar jumlah sertifikat kompetensi yang dikeluarkan berdasarkan skema awal
D. Lampiran untuk Permohonan Perubahan Ruang lingkup
1. Surat permohonan Perubahan Ruang lingkup
2. SK Lisensi terakhir dari BNSP
3. Surat pembaharuan/ perubahan dukungan (bila ada) misal dari :
a. Industri / perusahan
b. Assosiasi
c. Organisasi lain terkait skema
4. SK Pengangkatan komite skema oleh LSP (terkait PRL)
5. SK Pengangkatan asesor oleh LSP (Terkait PRL)
6. SK Pengangkatan Penanggung jawab TUK oleh LSP (Terkait PRL)
7. Buku Panduan Mutu terbaru
8. Daftar Standar Operasional Prosedur atau SOP
9. Dokumen SOP dan formulir *)(jumlah sesuai no.8)
10. Rekaman audit semester (Terkait PRL)
11. Laporan tahunan /semester (Terkait PRL)
12. Rencana strategis LSP 3 Tahun (Terkait PRL)
13. Rencana kerja dan rencana anggaran ( Terbaru terkait PRL)
14. Dok. Skema sertifikasi terverifikasi BNSP sesuai dengan PRL
15. Perangkat asesmen/ MUK
(Copy Master sesuai skema terbaru)
16. Formulir-formulir:
a. FR. APL 01
b. FR. APL 02
c. FR. MMA
d. FR. MPA (FR.02/02.1/02.2/02.3/02.4/02.5/02.6)
e. MAK (FR 01/02/03/04/05/06)
f. MPA 03
17. Berkas Rekaman uji coba perangkat asesmen per skema terkait PRL
18. Dokumen TUK.
a. Persyaratan Teknis TUK
b. Ceklis Verifikasi TUK
c. Penetapan TUK Terverifikasi LSP
d. Daftar TUK Terverifikasi
19. Daftar jumlah sertifikat kompetensi yang dikeluarkan berdasarkan skema awal

Anda mungkin juga menyukai