Anda di halaman 1dari 2

KASUS 1

Pasien TS (20) datang ke apotek dengan keluhan susah buang air besar sejak 3 hari yang lalu. TS
mengeluh sudah makan pepaya dan sayuran tapi belum juga bisa BAB. TS tidak suka minum obat dan
meminta obat dengan reaksi cepat tanpa harus diminum. Berikan rekomendasi obat untuk pasien TS!

 Identitas pasien
Nama : Pasien TS
Umur : 20 tahun

 Keluhan :
 Susah buang air besar

 Latar belakang
 Pasien mengeluh susah buang air besar sejak 3 hari lalu
 Pasien sudah memakan papaya dan sayuran namun belum juga bisa BAB
 Diketahui pasien sebelumnya jarang makan buah dan sayuran serta minum air

 Assessment
Pasien mengalami konstipasi karena faktor gaya hidup

 Terapi
 Terapi konstipasi secara umum :
a. Pembentuk massa
Laksatif tipe ini dapat berupa alami (psyllium), semisintetik (polikarbofil), atau sintetis
(metilselulosa). Bekerja dengan cara membentuk volume dalam usus, memicu peristaltik usus
sehingga memudahkan pengeluaran tinja. Contoh : serat.
b. Hiperosmotik
Laksatif tipe ini dapat menyebabkan air memasuki lumen usus besar, sehingga kadar air dalam
usus meningkat dan melunakkan feses. Agen osmotik dapat menyebabkan perut kembung,
kram perut, dan kembung. Contoh : laktulosa, sorbitol dan gliserin.
c. Lubrikan
Laksatif jenis ini bekerja sebagai pelumas yang melapisi feses, memungkinkan feses
dikeluarkan dengan lebih mudah. Lapisan berminyak yang menutupi tinja mencegah tinja
kehilangan air pada proses reabsorpsi usus.
d. Stimulant laksatif
Laksatif jenis ini memiliki aksi selektif pada pleksus saraf otot polos usus yang mengarah pada
peningkatan motilitas. Contoh : bisakodil, tersedia dalam bentuk oral, suppositoria dan enema.
Onset lebih cepat dengan pemberian secara rektal.
e. Emolien
Laksatif jenis ini juga dikenal sebagai surfaktan dan pelunak tinja. Emolien bertindak dengan
meningkatkan pembasahan permukaan tinja yang mengarah ke efek pelunakan, mengurangi
gesekan dan membuat tinja lebih mudah dikeluarkan. Onset pelunak tinja lebih lama
dibandingkan dengan kebanyakan stimulan dan dapat memakan waktu hingga 72 jam.

 Terapi rekomendasi :
o Farmakologi
Dulcolax suppo (Bisacodyl) 10 mg
- Dosis : 1 kali sehari
- Aturan pakai : digunakan pada pagi hari dengan cara dimasukkan ke anus
- Indikasi : konstipasi
- Efek samping : iritasi lokal

o Non farmakologi
- Meningkatkan aktivitas fisik
- Menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan konstipasi
- Meningkatkan konsumsi serat dan minum air yang cukup
- Mengatur kebiasaan BAB dengan menghindari mengejan dan membiasakan BAB setelah
makan atau waktu yang dianggap sesuai

Anda mungkin juga menyukai