Anda di halaman 1dari 10

MASALAH PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DAN GRAFIK HAIs

DI RUANG AI

OLEH:
ANIK PUJI LESTARI
EKA PRAYOGA HADI SAPUTRO

RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA


2019
PENDAHULUAN

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di rumah sakit yang aktif menggambarkan


mutu pelayanan rumah sakit yang baik. Mengingat pentingnya program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di rumah sakit tersebut maka pada tahun 1976 Join Commission on
Acreditation of Health Care Organization (JCAHO) memasukan kegiatan pengawasan,
pelaporan, evaluasi perawatan, organisasi yang berkaitan dengan pencegahan dan
pengendalian HAIs menjadi syarat untuk akreditasi rumah sakit yang merupakan ukuran
kualitas dari pelayanan kesehatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.
HAIs dapat terjadi pada penderita, tenaga kesehatan dan juga setiap orang yang
datang ke rumah sakit. Infeksi yang ada di pusat pelayanan kesehatan ini dapat ditularkan
atau diperoleh melalui petugas kesehatan, orang sakit, pengunjung yang berstatusi karier
atau karena kondisi rumah sakit.
Mengingat besarnya dampak HAIs terhadap beban kesehatan, ekonomi, dan sosial
adalah hal yang penting dalam melakukan tindakan tindakan pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI) di fasilitas kesehatan yang ternyata efektif dalam penyelamatan nyawa dan
biaya.
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi rumah sakit telah dilaksanakan di
beberapa Rumah Sakit di Indonesia termasuk di RSAL Dr. Ramela Surabaya. Di rumah sakit
kita ini, program PPI masih juga terkendala dengan kurangnya SDM dan fasilitas penunjang
lainnya, sehingga program yang dijalankan belum maksimal. Maka dari itu Tim PPI RSAL Dr.
Ramelan Surabaya mengadakan survei untuk menemukan masalah yang ada di lapangan
sebagai pedoman untuk tindak lanjut mengatasi masalah tersebut.
1. SURVEILANS

SURVEILANS
12

10

Dari diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa poin masalah tentang
surveilans yang ditemukan di Ruang A1, yaitu:
1. Formulir bundle prevention tidak terisi dengan lengkap
2. Kurangnya perawatan pasien yang terpasang alat dilakukan dengan baik
3. Tidak terdapat rencana tindak lanjut dari hasil analisa dan risk grading

Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditemukan di
Ruang A1, yaitu:
1. Melakukan monitoring dan melengkapi bundle prevention secara rutin
2. Memberikan edukasi pada rekan kerja tentang cara pengisian bundle prevention
3. Melakukan perawatan pada pasien yang terpasang alat secara rutin
4. Membuat rencana tindak lanjut dari hasil analisa dan risk grading
Insiden Rate HAIs
Di Ruang A1 Rumkital Dr. Ramelan
Bulan April 2019

120.0 103.4

100.0

80.0

60.0

40.0

20.0
0.0 0.0 0.0 0.0
0.0
IADP VAP ISK PHLEBITIS HAP

IADP VAP ISK PHLEBITIS HAP

ANALISA:
Dari tabel diatas didapatkan angka kejadian Phlebitis pada bulan April 103,4‰ (3 kejadian
dari 29 hari lama pemakaian infus perifer)
2. HAND HYGIENE

HAND HYGIENE
12
10
8
6
4
2
0

Dari diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa masih banyak masalah tentang hand hygiene
yang ditemukan di Ruang A1, yaitu:
1. Kurangnya sarana hand hygiene, seperti leafleat
2. Tidak semua pengunjung mampu melakukan tindakan hand hygiene
3. Banyak pasien yang belum mampu melakukan tindakan hand hygiene
4. Tidak terdapat audit hand hygiene
5. Tidak ada jadwal PKMRS untuk pengunjung dan rencana tindak lanjut kegiatan

Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditemukan di
Ruang A1, yaitu:
1. Membuat leafleat untuk memudahkan edukasi terhadap pasien
2. Melakukan edukasi tentang hand hygiene kepada pasien baru dan pengunjung
secara rutin
3. Melakukan audit hand hygiene secara berkala
4. Membuat jadwal untuk PKMRS dan rencana tindak lanjut kegiatan
3. STERILISASI ALAT

STERILISASI ALAT
12

10

0
ALAT STERIL RUANG ALAT STERIL PETUGAS STERILISASI TERDAPAT
DITEMPATKAN PENYIMPANAN DISIMPAN MELAKUKAN ALAT TANGGAL
PADA LEMARI MEMENUHI SESUAI JARAK PENCATATAN DILAKUKAN DI STERIL DI
YANG SUDAH DI SYARAT YANG DI BUKU CSSD SETIAP ALAT
STIKER DITENTUKAN EKSPEDISI

Dari diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk sterilisasi alat di Ruang A1 tidak
ditemukan masalah karena sudah dikerjakan sesuai dengan SPO (Standar Prosedur
Operasional) yang ada.
4. PENGOLAHAN LIMBAH

PENGOLAHAN LIMBAH
12
10
8
6
4
2
0

Dari diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa poin masalah tentang
pengolahan limbah yang ditemukan di Ruang A1, yaitu:
1. Masih ditemukan pembuangan sampah infeksius maupun non infeksius yang tidak
sesuai tempatnya
2. Kantong plastik sampah terisi penuh pada saat akan dibawa ke tempat pengolahan
sampah

Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditemukan di
Ruang A1, yaitu:
1. Memberi edukasi kepada anggota ruangan untuk memilah sampah infeksius maupun
non infeksius sebelum dibuang ke tempat sampah
2. Membawa sampah ke tempat pengolahan sampah atau ke container yang lebih
besar apabila kantong plastik sampah di ruangan sudah terisi lebih dari 2/3 kantong
5. PENGOLAHAN LINEN

PENGOLAHAN LINEN
12

10

0
TERDAPAT KANTONG DILAKUKAN PETUGAS TERDAPAT
LINEN PEMISAHAN KANTONG MENGGUNAKAN APD PENYIMPANAN LINEN
LINEN SAAT MENANGANI BERSIH DAN BEBAS
LINEN DARI DEBU

Dari diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa masalah tentang pengolahan linen yang
ditemukan di Ruang A1, yaitu:
1. Petugas tidak menggunakan APD pada saat mengganti linen

Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditemukan di
Ruang A1, yaitu:
1. Melakukan edukasi ke petugas ruangan untuk selalu menggunakan APD saat
mengelola linen sesuai dengan SPO yang ada
6. PENGGUNAAN APD

PENGGUNAAN APD
12

10

0
TERDAPAT SEMUA SEMUA PENGHUNI PEMBUANGAN APD TERDAPAT AUDIT APD
JENIS APD SECARA RUANGAN DILAKUKAN SECARA
LENGKAP MENGGUNAKAN APD TEPAT
SESUAI PROSEDUR

Dari diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa masalah tentang penggunaan
APD yang ditemukan di Ruang A1, yaitu:
1. Kurang tersedianya jenis APD secara lengkap di ruang A1, seperti: apron dan sepatu
boots
2. Masih ditemukan petugas ruangan yang tidak memakai APD dalam melakukan
tindakan yg harus memakai APD

Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditemukan di
Ruang A1, yaitu:
1. Melakukan pendataan APD yang tidak dimiliki untuk diajukan / diminta ke pihak
rumah sakit
2. Melakukan edukasi tentang pentingnya penggunaan APD dalam melakukan tindakan
sesuai dengan SPO yang berlaku
7. KESEHATAN RUANGAN

KESEHATAN RUANGAN
12

10

0
PISPOT, URINAL, PENEMPATAN RUANGAN TERTATA KUALITAS FISIK UDARA
WASLAB, RUANGAN SESUAI RAPI, BERSIH DAN RUANGAN MEMEHUNI
MANOMETER,DAN DENGAN KATEGORI BEBAS DARI BARANG PERSYARATAN
KORDEN DIBERSIHKAN BERSIH/KOTOR YANG TIDAK TERPAKAI KESEHATAN
DAN SIAP PAKAI LINGKUNGAN RS

Dari diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa masalah tentang kesehatan ruangan yang ditemukan
di Ruang A1, yaitu:
1. Kurangnya kebersihan dari alat – alat atau fasilitas yang ada di ruangan
2. Banyak ditemukan barang barang yang tidak terpakai diletakkan tidak sesuai dengan
tempatnya

Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditemukan di Ruang A1,
yaitu:
1. Melakukan pembersihan alat dan fasilitas yang ada diruangan secara berkala
2. Merapikan ruangan setiap pagi sebelum bekerja dan membersihkan barang yang tidak
terpakai.

Anda mungkin juga menyukai