Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KARAKTERISTIK TORSI DAN PUTARAN

MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA KONDISI OPERASI


SATU FASA DENGAN PENAMBAHAN KAPASITOR

Antonius Pahala Nainggolan, Eddy Warman


Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: niuznainggolan@gmail.com

Abstrak

Pengoperasian motor induksi tiga fasa biasanya menggunakan sistem tiga fasa, jika pengoperasian motor induksi
tersebut dioperasikan pada kondisi satu fasa maka akan ada perbedaan karakteristik yang terjadi pada motor
tersebut. Perbedaan ini dipengaruhi oleh bentuk rangkaian pengoperasiannya maupun komponen tambahan yang
digunakan untuk mengubah bentuk rangkaian motor induksi tiga fasa yaitu berupa kapasitor. Pada tulisan ini
dibahas karakteristik torsi dan putaran motor induksi tiga fasa pada kondisi operasi satu fasa dengan penambahan
kapasitor. Dari hasil pengujian motor induksi tiga fasa 1,5 kW rotor sangkar dengan kapasitor 20 F untuk beban
20%, 40% dan 60% dihasilkan torsi sebesar 2,75 Nm, 2,95 Nm dan 3,24 Nm. Sedangkan untuk putaran motor
induksi tiga fasa untuk beban 20%, 40% dan 60% sebesar 1400 rpm, 1380 rpm dan 1350 rpm.
Kata Kunci: motor induksi 3 fasa, kapasitor, torsi output motor

1. Pendahuluan
Motor induksi tiga fasa merupakan motor
arus bolak-balik yang paling luas digunakan
dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi
industri maupun rumah tangga. Suatu kondisi
tertentu catu daya tiga fasa mengalami
gangguan salah satu fasanya, atau hanya
tersedia catu daya satu fasa. Motor induksi tiga
fasa dapat dioperasikan pada kondisi satu fasa
sehingga berfungsi sebagai motor induksi satu
fasa. Pengoperasian motor induksi tiga fasa
pada kondisi satu fasa dapat dilakukan dengan
cara membagi kumparan motor induksi tiga Gambar 1 Hubungan belitan stator [1]
fasa menjadi kumparan bantu dan kumparan
utama dengan kapasitor yang dipasang pada Berdasarkan dari rangkaian di atas, dapat
terminal motor induksi[1]. dianalisis hubungan arus dan tegangan dengan
menggunakan Hukum Kirchoff sebagai
2. Motor Induksi Tiga Fasa pada berikut[2].
Kondisi Operasi Satu Fasa dengan
Ia + Ib + Ic = 0 (1)
Penambahan Kapasitor
Motor induksi tiga fasa dapat dioperasikan
V - Va + Vb = 0 (2)
pada kondisi satu fasa dengan penambahan
kapasitor yang dihubungkan pada belitan stator
yang ditunjukkan pada Gambar 1 . Va – Vc - =0 (3)
Pada kondisi ini motor induksi tiga fasa
tersebut beroperasi dengan tegangan tidak
simetris. Dengan menggunakan analisis Dimana Va, Vb dan Vc merupakan tegangan
komponen simetris dapat dibuat suatu model masing-masing kumparan stator, sedangkan Ia,
matematika untuk mendapatkan persamaan Ib dan Ic merupakan arus yang mengalir pada
tegangan urutan positif (V1) maupun persamaan setiap kumparan stator. Dengan metode
tegangan urutan negatif (V2). transformasi komponen simetris dan

– 48 – copyright@ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL.10 NO.27/Februari 2015

pergeseran fasa menggunakan operator a , tiga kapasitor urutan positif dan negatif dapat dilihat
fasor tegangan tidak seimbang fasa ( Va, Vb dan pada Gambar 2.
Vc ) dapat ditransformasikan dan diuraikan
menjadi sistem tiga fasor yang seimbang
menjadi

Va = V0 + V1 + V2
(4)
V b = V 0 + a2 V 1 + a V 2 (5)
V c = V 0 + a V 1 + a2 V 2 (6)
a. Rangkaian urutan positif
Dimana V0, V1 dan V2 merupakan tegangan
urutan nol , urutan positif dan urutan negatif.
Sedangkan persamaan arus pada masing-
masing kumparan stator adalah

Ia = I0 + I1 + I2 (7)
Ib = I0 + a2I1 + a I2 (8)
Ic = I0 + a I1 + a2 I2 (9) b. Rangkaian urutan negatif

Kemudian substitusi nilai I0 = V0.Y0, I1 = V1.Y1 Gambar 2 Rangkaian urutan motor induksi 3 fasa
dan I2 = V2. Y2 ke persamaan arus diatas, [3]
sehingga persamaan arusnya menjadi
Berdasarkan rangkaian pada Gambar 2 di
Ia = V0.Y0 + V1.Y1 + V2.Y2 (10) atas persamaan impedansi urutan positif (Z1)
Ib = V0.Y0 + a2 V1.Y1 + a V2.Y2 (11) dan impedansi urutan negatif (Z2) adalah
Ic = V0.Y0 + a V1.Y1 + a2 V2.Y2 (12) sebagai berikut.

Sehingga dengan subsitusi persamaan 4 dan 5  R' '



ke persamaan 2 akan didapat persamaan jX m  2  jX 2 
 s 
tegangan urutan positif dan persamaan Z1  R1  jX 1 
  (15)
tegangan urutan negatif sebagai berikut : '
R2 '
 j( X 2  X m )
 Ve  j 30
V1  




 3 Y e  j 30  Y2
c


s
 R' 
  2  jX ' 
 3   3Yc  Y1  Y2  jX m  2
 (2  s)
(13)  
Z 2  R1  jX 1 
'
R2 '
 Ve j 30
V2  

 
 
 3 Yc e j 30  Y1 
 (2  s)
 j( X 2  X m )
 3Y  Y  Y 
 3   c 1 2  (16)
(14) Dimana:
Dimana: Z1 = Impedansi urutan positif (Ω)
V1 = Tegangan urutan positif (V) Z2 = Impedansi urutan negatif (Ω)
V2 = Tegangan urutan negatif (V) R1 = Tahanan stator (Ω)
Y1 = Admitansi urutan positif (℧) '
R2 = Tahanan rotor (Ω)
Y2 = Admitansi urutan negatif (℧)
Yc = Admitansi kapasitor (℧) X1 = Reaktansi stator (Ω)
'
X 2 = Reaktansi rotor (Ω)
3. Rangkaian Urutan Positif dan X m = Reaktansi magnetisasi (Ω)
Rangkaian Urutan Negatif
Sedangkan untuk mencari nilai arus stator
Rangkaian ekivalen motor induksi pada
urutan positif (Is1) dan arus rotor urutan
kondisi operasi satu fasa dengan penambahan

– 49 – copyright@ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL.10 NO.27/Februari 2015

positif(Ir1) dicari dengan persamaan sebagai


berikut. T out  T  T
f b
I s1  V1.Y1 (17)
jX m  R ' .I 2   R ' .I 2 
I r1  I s1 (18)  2 r1   2 r2
 3   3 
 R' 
 2   j( X  X ' )  s ( s )   (2  s )( s ) 
 s  m 2    
 
Dimana:
 3R '   I r21 I2 
I s1 = Arus stator urutan positif (A)   2    r 2  (21)
I r1 = Arus rotor urutan positif (A)  s   s (2  s) 
Dimana:
V1 = Tegangan urutan positif (V) Tout = Torsi total yang dihasilkan motor
Y1 = Admitansi urutan positif (℧) induksi (Nm)
Tf = Torsi arah maju (Nm)
Nilai arus stator urutan negatif(Is2) dan arus Tb = Torsi arah mundur (Nm)
rotor urutan negatif(Ir2) dicari dengan
persamaan sebagai berikut: 5. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
(19) karakteristik torsi dan putaran motor induksi
I s 2  V2 .Y2
tiga fasa, bila dioperasikan pada kondisi satu
jX m fasa dengan penambahan kapasitor. Serta
Ir2  I s2 (20) membandingkan karakteristik tersebut dengan
 R  '
 2   j( X  X ' ) kondisi motor induksi tiga fasa saat kondisi
 (2  s)  m 2 operasi normal tiga fasa.
  Motor yang digunakan pada penelitian ini
adalah motor induksi tiga fasa rotor sangkar
Dimana: yang terdapat di Laboratorium Konversi Energi
I s 2 = Arus stator urutan negatif (A) Listrik FT. USU dengan spesifikasi sebagai
Ir2 = Arus rotor urutan negatif (A) berikut:

V2 = Tegangan urutan negatif (V) Daya Output : 1,5 kW


Y2 = Admitansi urutan negatif (℧) Tegangan : 220/380 V
Arus : 6,3/ 3,6 A
Putaran (Nr) : 1400 rpm
4. Torsi Motor Induksi Tiga Fasa pada Cos phi : 0,83
Kondisi Operasi Satu Fasa Tipe Belitan : ∆/Y
Torsi motor induksi tiga fasa pada kondisi Kelas Isolasi : B
operasi satu fasa dengan penambahan kapasitor
berbeda dengan ketika motor induksi Langkah-langkah penelitian yang
beroperasi normal tiga fasa. Perbedaan ini dilakukan sebagai berikut:
diakibatkan oleh ketidakseimbangan tegangan a. Metode pengambilan data berupa metode
pada masing masing kumparan stator ketika pengukuran.
motor dioperasikan pada sistem tenaga satu b. Tahap pengukuran dilakukan terhadap
fasa.[4] motor induksi tiga fasa dioperasikan pada
sistem tiga fasa dengan beban berupa
Ketidakseimbangan ini akan motor dc dan pengukuran terhadap motor
mengakibatkan munculnya komponen urutan induksi tiga fasa pada kondisi operasi satu
negatif yang akan berlawanan dengan fasa.
komponen urutan positif, sehingga akan c. Catat nilai arus, tegangan dan torsi dari
memperkecil nilai torsi output motor induksi. kedua percobaan.
Adapun persamaan torsi output yang dihasilkan d. Bandingkan data pengukuran dari kedua
pada kondisi operasi satu fasa adalah.[5] percobaan.

– 50 – copyright@ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL.10 NO.27/Februari 2015

Tabel 2 Data hasil percobaan motor induksi


Adapun rangkaian percobaan dari motor tiga fasa kondisi operasi satu fasa
induksi tiga fasa saat beroperasi normal tiga dengan penambahan kapasitor
fasa dapat dilihat pada Gambar 3. Beban(%) Is(A) Nr(rpm) Tout
( Nm)
20 1,57 1450 6,47
40 1,6 1420 7,57
60 1,61 1400 9,65

Berdasarkan hasil data dari Tabel 1 dan


Tabel 2 maka dapat diplot dalam bentuk
kurva karakteristik torsi dari kedua
percobaan yang dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 3 Rangkaian percobaan motor induksi


tiga fasa kondisi normal

Sedangkan rangkaian percobaan dari motor


induksi tiga fasa pada kondisi operasi satu fasa
dengan penambahan kapasitor ditunjukkan
pada Gambar 4.
Gambar 5 Kurva perbandingan torsi vs beban

Pada Gambar 5 di atas dapat dianalisis


bahwa motor induksi pada kondisi operasi
satu fasa dengan penambahan kapasitor
memiliki nilai torsi yang lebih kecil
dibandingkan dengan motor induksi tiga fasa
yang dioperasikan pada kondisi normal tiga
fasa. Hal ini diakibatkan oleh karena
timbulnya torsi urutan negatif yang
memperkecil nilai torsi output motor induksi.

Berdasarkan hasil data dari Tabel 1 dan


Gambar 4 Rangkaian percobaan motor induksi Tabel 2 maka dapat diplot dalam bentuk
tiga fasa kondisi operasi satu fasa kurva karakteristik putaran dari kedua
dengan penambahan kapasitor percobaan yang dapat dilihat pada Gambar 6.

6. Hasil dan Analisis


Berdasarkan percobaan dari motor induksi
tiga fasa kondisi normal maka didapat data
yang dapat dilihat pada Tabel 1dan Tabel 2.

Tabel 1 Data hasil percobaan motor induksi


tiga fasa kondisi normal
Beban(%) Is(A) Nr(rpm) Tout(
Nm)
20 1,57 1450 6,47
40 1,6 1420 7,57
60 1,61 1400 9,65 Gambar 6 Kurva perbandingan putaran vs
beban

– 51 – copyright@ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL.10 NO.27/Februari 2015

Dari Gambar 6 dapat dianalisis bahwa Referensi


putaran motor induksi pada saat operasi satu [1] Brown, J.E, The Starting Of a Three Phase
fasa dengan penambahan kapasitor lebih Induction Motor Connected To a Single
rendah bila dibandingkan dengan kondisi Supply System, IEE No. 2860, 1959.
operasi normal tiga fasa. [2] Halim, A.M. Abdel , M.M Salama,
Performance Of a Three Phase Motor
7. Kesimpulan Induction Motor Fed From a Non Ideal
Dari hasil analisis, maka dapat diambil Single Phase Supply, Proceedings ETEP
kesimpulan sebagai berikut : Vol.5 No.3: May, 1995.
1. Untuk motor induksi pada kondisi operasi [3] Chapman, S.J, Electric Machinery
satu fasa dengan penambahan kapasitor Fundamental, Mc Graw-Hill.1985.
memiliki nilai torsi output lebih kecil [4] Boldea, Ion , Syed A. Nassar, The
dibandingkan dengan kondisi operasi Induction Machine Handbook, Boca
normal tiga. Hal ini disebabkan pada kondisi Raton: CRC Press, 2002.
operasi satu fasa dengan penambahan [5] Mehta, V.K, and Rohit Mehta, Principles
kapasitor timbul komponen urutan negatif Of Electrical Machines, New Delhi: S.
yang memperkecil nilai torsi output motor Chand & Company Ltd, 2002.
induksi tiga fasa.
2. Pada motor induksi kondisi operasi satu fasa
dengan penambahan kapasitor memiliki
putaran lebih rendah dibandingkan dengan
pada kondisi operasi normal tiga fasa.

– 52 – copyright@ DTE FT USU

Anda mungkin juga menyukai