Anda di halaman 1dari 2

OBAT KADARLUASA

No. Dokumen : 092/P.HTW/SOP/UKP/VI/2019


SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 20 Juni 2019
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Doresday Wattimena


NIP. 19651116 198602 2 002
HATAWANO

1.Pengertian Kadaluarsa obat adalah berakhirnya batas aktif dari obat yang memungkinkan obat
menjadi kurang akif atau menjadi toksik (beracun).

FIFO (first in first out) dan FEFO ( first expire first out) adalah suatu sistem
penyimpanan oba yang mencegah terjadinya obat kadaluarsa.

Kartu stok adalah catatan jumlah obat yang ada ditempat obat.
2.Tujuan 1. Sebagai acuan agar tidak terjadi pemberian obat kadaluarsa dan rusak
pada pasien.

2. Tidak terdapat lagi obat kadaluarsa dan rusak di puskesmas.

3. untuk menghindari pemakaian obat yang tidak terjamin mutu, stabilitas,


potensi dan keamanannya.
3.Kebijakan 1. UU No.36 Tahun 2009 Tentang kesehatan
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
3. Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
4. Undang-undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika
5. Ordonansi Obat Berkhasiat Keras (Sterekwerkende geenesmiddelen ordonantie
Stb.1949/ no.419)
6. Kepmenkes No.125/Kab/B VII/th 1971 tentang Wajib Daftar Obat
7. Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)
8. SK Pimpinan Puskesmas Nomor : 038/P.HTW/SK/UKP/VI/2019 tentang
Menjaga Tidak Terjadinya Pemberian Obat Kadaluwarsa, Pelaksanaan Fifo Dan
Fefo, Kartu Stok/Kendali
4.Referensi 1. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik. 2006. Pedoman Pelayanan
Kefarmasian Di Puskesmas. Jakarta.
2. Kimin, A. Sisi Lain Tanggal Kadaluarsa. Apotek Puter, Tangeran Selatan. 2008
5.Prosedur 1. Obat dipisahkan sesuai dengan bentuk sediannya
 Obat golongan narkotika dan psikotropika masing-masing disimpan dalam
lemari khusus dan terkunci
 Obat non narkotik dan psikotropik dipisahkan
 Beberapa cairan mudah terbakar seperti alcohol disimpan dalam lemari
berventilasi baik, jauh dari bahan yang mudah terbakar dan peralatan
elektronik
2. Obat dipisahkan berdasarkan suhu
 Obat-obat seperti vaksin dan suppositoria harus disimpan dalam lemari
pendingin untuk menjamin stabilitas sediaan
3. Obat dipisahkan berdasarkan cahaya
4. Penyusunan dengan system FIFO dan FEFO
5. Disusun obat berdasarkan Alfabetis.
6. Jumlah obat dicatat di kartu stok
6.Bagan Alir

Obat dipisah sesuai Memisahkan obat


bentuk sediaannya berdasarkan suhu

Penyusunan dengan sistem Memisahkan obat berdasarkan


FIFO dan FEFO cahaya

Penyusunan sesuai kondisi


obat
Menyusun berdasarkan
alfabetis

Mencatat jumlah obat pada


kartu stok

7.Unit Terkait Gudang obat Puskesmas Saparua

Anda mungkin juga menyukai