Anda di halaman 1dari 4

PENGAWASAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN

PSIKOTROPIKA
No. Dokumen : 091/P.HTW/SOP/UKP/VI/2019
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 20 Juni 2019
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Doresday Wattimena


NIP. 19651116 198602 2 002
HATAWANO

1.Pengertian Mengatur pengawasan dan pengendalian penggunaan psikotropika dan narkotika


2.Tujuan Sebagai pedoman dalam pengawasan dan pengendalian penggunaan psikotropika dan
narkotika
3.Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Puskesmas Nomor: 039/P.HTW/SK/UKP/VI/2019
tentang Peresapan Narkotika dan Psikotropika
4.Referensi 1. UU no. 23 thn 1992 tentang kesehatan dan UU No. 29 thn 2004 tentang praktik
kefarmasian
2. UU no. 5 thn 1997 tentang psikotropika
3. Permenkes no. 9 thn 2015 tentang penggolongan psikotropika
4. UU no. 35 thn 2009 tentang narkotika
5. Permenkes RI no. 3 thn 2015 tentang peredaran, penyimpanan, pemusnahan dan
pelaporan narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi
5.Prosedur 1. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan resep
2. Menyiapkan etiket yang sesuai
3. Menulis nama pasien, umur pasien, alamat pasien, tanggal resep, cara penggunaan
4. Obat dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai dan diperiksa kembali kesesuaian
jenis dan jumlah obat dengan permintaan dalam resep
5. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
6. Menyerahkan obat yang disertai dengan pemberian informasi
7. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok dan mencatat ke dalam buku
pengeluaran narkotik dan psikotropika

6.Bagan Alir
Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan resep

Menyiapkan etiket yang sesuai

1/2
Menulis nama pasien, umur pasien, alamat pasien,
tanggal resep, cara penggunaan

Obat dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai dan diperiksa kembali


kesesuaian jenis dan jumlah obat dengan permintaan dalam resep

Melakukan obat yang disertai

dengan pemberian informasi

Mencatat pengeluaran obat pada kartu

stok dan mencatat ke dalam buku

pengeluaran narkotika dan psikotropika

7.Unit terkait Petugas farmasi

2/2
Tata Cara Penyimpanan Obat Narkotika

Narkotika yang ada di apotek harus disimpan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan (Pasal 16 Undang-undang No. 9 tahun 1976).
Sebagai pelaksanaan pasal tersebut telah diterbitkan PERMENKES RI. No.
28/MENKES/PER/I/1978 tentang tata cara penyimpanan narkotika, yaitu pasal 5 yang menyebutkan
bahwa apotek harus mempunyai tempat khusus untuk penyimpanan narkotika yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut :

1. Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat
2. Harus mempunyai kunci yang kuat
3. Lemari dibagi dua masing-masing dengan kunci yang berlainan, bagian pertama dipergunakan untuk
menyimpan morfin, petidin, dan garam-garamnya, serta persediaan narkotika; bagian kedua
dipergunakan untuk menyimpan narkotika lainnya yang dipakai sehari-hari
4. Apabila tempat khusus tersebut berupa lemari ukuran kurang dari 40 x 80 x 100 cm, maka lemari
tersebut harus dibaut pada tembok atau lantai.

Pada pasal 6, dinyatakan sebagai berikut :

1. Apotek dan rumah sakit harus menyimpan narkotika pada tempat khusus sebagaimana yang dimaksud
pada pasal 5, dan harus dikunci dengan baik
2. Lemari khusus tidak boleh digunakan untuk menyimpan barang lain selain narkotika
3. Anak kunci lemari khusus harus dikuasai oleh penanggung jawab / asisten apoteker atau pegawai lain
yang dikuasakan
4. Lemari khusus harus ditaruh pada tempat yang aman dan tidak boleh terlihat oleh umum.

3/2
4/2

Anda mungkin juga menyukai