ATEROSKLEROSIS
Dosen Pembimbing :
Sri Tirta Yanti, M. Kep
Disusun Oleh :
Nama : Enjel Fanecha Difa
Nim : 21117049
Prodi : S1 Ilmu Keperawatan
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penyempitan dan penebalan arteri karena
penumpukan plak pada dinding arteri. Penumpukan plak tersebut terjadi saat
lapisan sel pada dinding dalam arteri (endothelium) yang bertugas menjaga
kelancaran aliran darah mengalami kerusakan.
Plak yang menyebabkan aterosklerosis terdiri dari kolesterol, zat lemak,
kalsium, dan fibrin (zat dalam darah). Plak dapat terbawa aliran darah hingga
menyebabkan penyumbatan, atau membentuk bekuan darah pada permukaan
plak. Hal tersebut menyebabkan peredaran darah dan oksigen dari arteri ke
organ tubuh terhambat.
Etiologi
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit,
pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel
yang mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi
lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam
arteri.
Setiap daerah penebalan yang biasa disebut plak aterosklerotik atau ateroma,
terisi dengan bahan lembut seperti keju yang mengandung sejumlah bahan
lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma
bisa tersebar di dalam arteri sedang dan juga arteri besar, tetapi biasanya
mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di
daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih
mudah terbentuk ateroma.
Gejala Aterosklerosis
Gejala aterosklerosis baru akan terasa ketika arteri sudah sangat
menyempit dan menghambat peredaran darah menuju jaringan atau organ
tubuh. Gejala yang muncul tergantung pada lokasi terjadinya ateriosklerosis, di
antaranya:
Aterosklerosis pada tangan dan kaki; menimbulkan nyeri saat berjalan
(klaudikasio).
Aterosklerosis pada ginjal; menyebabkan gagal ginjal dan tekanan darah tinggi.
Aerosklerosis pada otak; mengakibatkan tangan dan kaki lemah atau kaku,
kesulitan bicara, otot wajah melemah, atau kehilangan penglihatan sementara
pada salah satu mata.
Penyebab Aterosklerosis
Penyebab pasti aterosklerosis belum diketahui, namun penyakit ini
dimulai saat terjadi kerusakan atau cedera pada lapisan dalam
arteri(endothelium). Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh:
Kadar kolesterol, trigliserida, serta tekanan darah yang tinggi.
Obesitas.
Selain penyebab di atas, seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan
riwayat aterosklerosis juga diduga berisiko tinggi untuk menderita penyakit
yang sama.
Arterosklerosis merupakan suatu proses yang kompleks. Secara tepat
bagaimana arterosklerosis dimulai atau apa penyebabnya tidaklah diketahui,
tetapi beberapa teori telah dikemukakan.
Dalam tunika intima timbul endapan lemak dalam jumlah kecil yang tampak
bagaikan garis lemak.
Timbul ateroma atau kompleks plak aterosklerotik yang terdiri dari lemak,
jaringan fibrosa, kolagen, kalsium, debris seluler dan kapiler.
Tembakau
Diabetes
Usia
Jenis kelamin
Riwayat keluarga
Ras
Mayor
Hipertensi
Merokok
Minor
Stress psikologik
Tipe kepribadian
Diagnosis Aterosklerosis
Diagnosis dapat diawali dengan pemeriksaan fisik. Terjadinya gangguan
peredaran darah dapat ditandai dengan denyut nadi yang lemah, tekanan
darah yang rendah pada tungkai yang terganggu, serta penyembuhan luka .
Hasil pemeriksaan fisik tersebut perlu diperkuat dengan beberapa pemeriksaan
lanjutan yang meliputi:
Pengobatan Aterosklerosis
Penangan aterosklerosis dapat dilakukan melalui tiga hal, yaitu perubahan
gaya hidup, obat-obatan, serta prosedur operasi. Perubahan gaya hidup sehari-
hari merupakan hal utama yang perlu dilakukan. Penderita dianjurkan untuk
lebih sering berolahraga guna meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh
darah, serta mengurangi konsumsi makanan dengan kadar lemak dan
kolesterol yang tinggi.
Obat untuk pencegah pembekuan darah yang menghambat arteri. Obat yang
mungkin diberikan adalah antiplatelet dan antikoagulan, seperti aspirin.
Gangrene (jaringan mati), ketika aterosklerosis terjadi pada tangan dan kaki
yang mengakibatkan gangguan sirkulasi darah.
Penyakit ginjal kronis, ketika aterosklerosis terjadi pada arteri yang mengarah
pada ginjal.