Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN REHOSPITALISASI ANTARA PASIEN ISOLASI SOSIAL DAN

PERILAKU KEKERASAN DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI


JAWA TENGAH

Ali Irkham *), Maria Suryani **), Supriyadi ***)

*) Alumni Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan Stikes Telogorejo Semarang


**) Wakil Ketua 1 Stikes Elisabeth Semarang
***) Dosen Jurusan Keperawatan Poltekes Kemenkes Semarang

ABSTRAK

Gangguan jiwa dapat menimbulkan ketidakmampuan untuk berkomunikasi atau menggali realitas
sehingga menimbulkan kesulitan untuk berperan sebagaimana mestinya dalam kehidupan bersosial,
gangguan jiwa mempunyai beberapa diagnosa, salah satu diantaranya yaitu isolasi sosial dan perilaku
kekerasan, gangguan jiwa tersebut tidak menutup kemungkinan untuk kambuh kembali, dirawat
kembali atau sering di sebut rehospitalisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
rentang waktu rehospitalisasi antara pasien isolasi sosial dan perilaku kekerasan di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan
metode Comparasi dan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Terdiri dari 16 responden isolasi social
dan 80 responden perilaku kekerasan. Penelitian ini menggunakan Mann-Whitney Test, hasil yang
didapatkan yaitu p-value 0.056 (> 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
rehospitalisasi antara pasien isolasi sosial dan pasien perilaku kekerasan. Hasil penelitian ini dapat
dapat memberikan acuan dalam mengembangkan penerapan asuhan keperawatan yang tepat dan
manajemen keperawatan rehospitalisasi isolasi sosial dan perilaku kekerasan.

Kata Kunci: rehospitalisasi, isolasi sosial, perilaku kekerasan

ABSTRACT

Mental disorder can cause the sufferer an inability to communicate or explore the realities that make
them difficult to play a role as they should be in their life. Mental disorder is usually shown by some
diagnosis and one of them is social isolation and perpetrator of violence. Those diagnosis of mental
disorder have the possibility of recurrence, then the sufferer should redo the treatment in hospital or
often called as rehospitalization. The research was aimed to determine the difference of
rehospitalization duration of social isolation and perpetrator of violence patients in RSJD Dr. Amino
Gondhohutomo Central Java. The research was a quantitative research using Comparative methods on
96 respondents which consist of 16 respondents of social isolation and 80 respondents of violence
perpetrators. The research used Mann-Whitney Test which p-value shows 0.056 (> 0.05) which means
that there was no difference of rehospitalization of social isolation and perpetrator of violence patients.
The result might act as the reference to develop the application of appropriate nursing care and nursing
management of social isolation and perpetrator of violence patient rehospitalization.

Key words: rehospitalization, social isolation, violent behavior

Perbedaan Rehospitalisasi ... (aliirkham1@gmail.com) 1


PENDAHULUAN orang lain disekitarnya. Klien mungkin merasa
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak
emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat mampu membina hubungan yang berarti
dari hubungan interpersonal yang memuaskan, dengan orang lain. Klien mengalami kesulitan
perilaku dan koping yang efektif, konsep diri dalam berhubungan secara spontan dengan
yang positif, dan kestabilan emosional orang lain yang manifestasikan dengan
(Videback, 2008. hlm.3). Masalah kesehatan mengisolasi diri, tidak ada perhatian dan tidak
jiwa di Indonesia merupakan masalah sanggup berbagi pengalaman (Yosep, 2009,
kesehatan masyarakat yang sangat penting dan hlm.229).
harus mendapat perhatian sungguh-sungguh
dari seluruh jajaran lintas sektor pemerintah Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan
baik di tingkat pusat maupun daerah, serta dimana seseorang melakukan tindakan yang
perhatian dari seluruh masyarakat. dapat membahayakan secara fisik terhadap diri
sendiri, orang lain maupun lingkungan. Salah
Prevalensi gangguan jiwa berat, seperti satu tanda gejala yang dialami oleh pasien
skizofrenia adalah 1,7 per 1000 penduduk atau dengan gangguan perilaku kekerasan adalah
sekitar 400.000 orang. Data riset kesehatan perubahan perilaku sosial (Fitria, 2009,
dasar (Riskesdas) 2013 kementrian kesehatan hlm.139).
RI menyebut, Jawa Tengah termasuk salah
satu provinsi kategori tinggi penderita Berdasarkan data yang di ambil pada tanggal 4
gangguan jiwa berat dengan prevalensi 2,3 %. Januari 2016 di RSJD Dr. Amino
Angka itu lebih tinggi dari Jawa Barat 1,6, Gundohutomo 3 tahun terakhir dari tahun
DKI Jakarta 1,1 maupun Jawa Timur 2,2 % 2013-2015 pasien dengan isolasi sosisal
(Hapsari, 2015, ¶2). berjumlah 2069 penderita, sedangkan pasien
perilaku kekerasan berjumlah 10218 penderita
Gangguan jiwa dapat menimbulkan lebih banyak di bandingkan pasien isolasi
ketidakmampuan untuk berkomunikasi atau sosial. Urutan kasus pada (Januari 2012-
menggali realitas sehingga menimbulkan Agustus 2013) terdapat 850 orang yang
kesulitan untuk berperan sebagaimana dirawat di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino
mestinya dalam kehidupan bersosial (Keliat Gundohutomo.
Akemat, 2011, hlm.133). Keadaan ini
menyebabkan orang tersebut memiliki Tujuan Umum dari peneliatian ini adalah:
manifestasi masalah isolasi sosial dan perilaku Untuk mengetahui perbedaan rentang waktu
kekerasan. rehospitalisasi antara pasien isolasi sosial dan
perilaku kekerasan di RSJD Dr. Amino
Rehospitalisasi merupakan masuknya kembali Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.
pasien di rawat inap setelah diperbolehkan
untuk pulang dari rawat inap. Pasien yang Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
tidak memiliki kepatuhan untuk kontrol setelah Mendeskripsikan rentang waktu rehospitalisasi
pemulangan, lebih memungkinkan dua kali pasien isolasi sosial. Mendeskripsikan rentang
untuk rehospitalisasi pada tahun yang sama waktu rehospitalisasi pasien perilaku
dibandingkan dengan pasien yang menaati kekerasan. Menganalisis perbedaan rentang
perjanjian untuk kontrol. waktu rehospitalisasi pada pasien isolasi sosial
dan perilaku kekerasan.
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang
individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan

2 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol. ... No. ...
METODE PENELITIAN Gundohutomo Semarang bulan Maret 2016
Jenis penelitian yang digunakan dalam (n=96)
penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif dengan metode Comparasi yaitu Jenis kelamin Frekuensi Persentasi (%)
penelitian yang membandingkan keberadaan
satu variabel atau lebih pada dua atau lebih Laki-laki 65 67,7 %
sampel yang berbeda, atau pada waktu yang
Perempuan 31 32,3 %
berbeda (Sugiyono, 2006, hlm.135).
Total 96 100 %

Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang


mengalami gangguan isolasi sosial dan Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa
perilaku kekerasan yang dirawat di Rumah hasil pasien berjenis kelamin laki-laki
Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gundohutomo sebanyak 65 (67,7%), sedangkan perempuan
Semarang. Jumlah populasi pada tahun 2015 31 (32,2%).
adalah isolasi sosial sebanyak 454, perilaku
kekerasan 2.258 pasien, jika dijumlahkan 2. Lama rawat
populasi dari keduanya adalah 2.712 pasien
yang mengalami gangguan isolasi sosial dan Tabel 5.3
perilaku kekerasan. Data distribusi lama rawat waktu
rehospitalisasi pasien isolasi sosial dan
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: perilaku kekerasan di RSJD Dr. Amino
Gundohutomo Semarang.
Pasien dengan gangguan isolasi sosial, Pasien (n=96)
dengan gangguan perilaku kekerasan, Pasien (min –
median mean
yang mengalami riwayat rehospitalisasi lebih Diagnosa max)
dari satu kali. Lama Isolasi 183,5 (72 -
162,50
rawat Sosial 6 330)
Perilaku 146,2 (70 –
Kriteria Eksklusi pada penelitian ini adalah: 129,50
kekerasan 6 342)
Pasien isolasi sosial dan perilaku kekerasan
yang belum mengalami rehospitalisasi Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa
hasil lama rawat nilai median untuk isolasi
dilakukan uji normalitas data dengan uji sosial 162,50, perilaku kekerasan 129,50.
Kolmorgorov Smirnov dan Shapiro Wilk, Nilai mean sebanyak isolasi sosial 183, 56
didapatkan hasil untuk isolasi sosial dengan perilaku kekerasan 146,26, untuk nilai min
Shapiro-Wilk p-value 0,279 sedangkan isolasi sosial 72 hari, untuk perilaku
perilaku kekerasan dengan Kolmogorov kekerasan 70 hari, sedangkan nilai max
Smirnov p-value 0,000. yang berarti data tidak isolasi sosial 330 hari, untuk perilaku
terditribusi normal, sehinggal uji yang kekerasan 342 hari.
digunakan adalah uji Mann-Whitney.
3. Uji mann-whitney-test
Tabel 5.4
HASIL PENELITIAN Analisis perbedaan rentang waktu
1. jenis kelamin. rehospitalisasi pasien isolasi sosial dan
perilaku kekerasan di RSJD Dr. Amino
Gundohutomo Semarang.
Tabel 5.1 (n=96)
Data distribusi pasien isolasi sosial dan
perilaku kekerasan di RSJD Dr. Amino Diagnosa media (min – p-

Perbedaan Rehospitalisasi ... (aliirkham1@gmail.com) 3


n max) value Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
Isolasi (72 – dijadika sebagai acuan dalam pembuatan
Lama Sosial 162,50 330)
riset keperawatan dengan menggunakan
Rawat 0,056
Perilaku 129,50 (70 – variabel yang berbeda.
Kekerasan 342)

Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan hasil uji DAFTAR PUSTAKA


statistik dengan menggunakan mann whitney- Videback, S. L. (2008). Buku ajar
test perbedaan rentang waktu rehospitalisasi keperawatan Jiwa.jakarta: EGC
diperoleh p-value 0,056 karena nilai p-value >
Keliat, B A & Akemat. (2011). Keperawatan
0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima,
kesehatan jiwa komunitas. Jakarta: EGC
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan rehospitalisasi antara pasien isolasi Yosep, I. (2009). Keperawatan jiwa (edisi
sosial dan pasien perilaku kekerasan. revisi). Bandung : PT.Refika Aditama

KESIMPULAN Fitria (2009) Prinsip Dasar dan Aplikasi


Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 96 Penulisan Laporan Pendahuluan
danStrategi Pelaksanaan Tindakan
responden di RSJD dr Amino Gundohutomo
Keperawatan : Untuk Diagnosis
Kendal dapat disimpulkan sebagai berikut. Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika
1. Didapatkan hasil pasien berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 65 (67,7%), sedangkan Emi, W. W. (2013). Pengalaman Keluarga
perempuan 31 (32,2%). Mencegah Kekambuhan Perilaku
Kekerasan Pasien Pasca Hospitalisasi
2. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan RSJ. http://download. Portal
untuk median lama rawat untuk pasien garuda.org/article.php?article=137413&
isolasi sosial 162,50, dan perilaku val=5090&title=STUDI%20FENOMEN
kekerasan 129,50, untuk rata-rata lama OLOGI:%20PENGALAMAN%20KELUA
rawat isolasi sosial yaitu 183,56, sedangkan RGA%20MENCEGAH%20KEKAMBUH
perilaku kekerasan 146,26. AN%20PERILAKU%20KEKERASAN%2
0PASIEN%20PASCA%20HOSPITALISA
SARAN SI%20RSJ.
1. Bagi pelayanan kesehatan
Hapsari, H & himawan,susilo.(2015).
Bagi tenaga kesehatan di RSJD dr Amino Gangguan jiwa berat ancam potensi
Gundohutomo diharapkan berguna sebagai masyarakat.http://www.koran-
acuan keperawatan perawat, untuk sindo.com/news/ diperoleh tanggal 13
mengoptimalkan kinerja perawat dan Desember 2015
meminimalisir rentang waktu
rehospitalisasi pasien isolasi sosial dan
perilaku kekerasan.

2. Bagi institusi pendidikan


Sebagai bahan masukan dalam proses
pembelajaran khususnya perbedaan rentang
waktu rehospitalisasi antara pasien isolasi
sosial dan perilaku kekerasan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

4 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol. ... No. ...

Anda mungkin juga menyukai