Anda di halaman 1dari 6

Tugas

Fisika Kelautan
Rangkuman Kuliah Semester 2

Disusun oleh :

Muhammad Sultanul Azdkar 4314100007


Nabila AN-Nisaa Arwis 4314100025
Grandhis Gumelar 4314100056

Jurusan Teknik Kelautan


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2015
Assalamualaikum wr wb. Kami akan menarasikan tentang apa yang kami
dapatkan di kuliah fisika kelautan dari awal pertemuan hingga akhir.

Materi pertama – Fisika dalam kehidupan sehari – hari.


Pada pertemuan pertama, kami diterangkan bahwa fisika berkaitan
dengan aktivitas sehari-hari kita dari kita bangun hingga tertidur itu kita sadari
pada saat kita menonton video selain itu di hari pertama kita juga diajari
persamaan ukuran yaitu;

1 mile= 1,6 km ρ air laut= 1.025 Kg/m2

1 nautical mile=1,15 mil Δ = ρ air laut X Vkapal

1 mil laut=1,8 km

1 knot= 1 Nm/h = 1,8 Km/jam

Materi kedua – Projectile Motion


Pada pertemuan kedua, kami diterangkan tentang Projectile Motion disini
kami diterangkan bahwa permodelannya seperti orang yang sedang
menendang bola, jadi kita bisa mengetahui ketinggian maksimal bola dan
jarak maksimal bola jika kita mengetahui berapa gaya yang diberikan
penendang oleh bola tersebut, disini kami diajarkan meninjau gayanya dari
sumbu x dan sumbu y;

Sumbu X Sumbu X

ax = 0 ay = -g

Vx = ʃax dt Vy = ʃay dt

= ʃ0 dt = -g x t + C(V0y awal)

=C = -g x t + V0 sin ɵ

= V0 cos ɵ = V0 sin ɵ -g x t

Sx = ʃVx dt S0/C = 0 Sy = ʃVy dt


= ʃ V0 cos ɵ dt = V0 sin ɵ x t – 1/2g x t2 + C

= V0 x t x cos ɵ + S0/C = V0 sin ɵ x t – 1/2g x t2

= V0 x t x cos ɵ

Pada saat kuliah ini kami diberikan tugas individu untuk mencari aktivitas
kehidupan sehari-hari lalu memotonya kemudian kita meninjau gaya nya
kemudian menurunkan persamaan gaya tersebut untuk dikumpulkan
laporannya dan menjelaskan fenomenanya pada pertemuan selanjutnya.

Materi ketiga – Hukum Newton


Pada pertemuan ketiga, kita diterangkan tentang Hukum Newton disini
kami diterangkan permodelannya adalah ada sebuah benda yang diletakkan
pada sebuah bidang miring dengan sudut kemiringan tertentu dan kita dapat
meninjau gayanya dari sumbu x dan sumbu y;

Hukum Newton 1

Σf = 0 Σfy = 0

Σfy = 0 N-W cos ɵ = 0

N-W = 0 N = W cos ɵ

Σfx = 0 = 10 x 9,8 x 1/2

F-Fs = 0 = 49 N

Friction Forces

Fg = µg x N

F-Fs = 0

F = Fs

Fk = µk x N

Materi keempat – Resistive Force


Pada pertemuan keempat, kita diterangkan tentang Resistive Force, kita
dijelaskan bahwa Resistive Force dibagi menjadi dua yaitu: V (slow) dan V2
(large object) atau contohnya Sky Divers. Disini dijelaskan tentang penurunan
persamaan Resistive Force itu sendiri.

Σf = m x a Σf = m x a Σf = m x a
m x g – Fr = m x a mxg–bxV=mxa mxg–bxV=0

Fr = b x V m x g – b x V = m x dV/dt mxg=bx
Vt

Kg x m/s2 = Kg/s x m/s dV/dt = g – b x V/m Vt = m x g/b

Fr = k x r x V

= Kg/ms x m x m/s

Pada saat kuliah ini kami diberikan tugas kelompok untuk mencari
Resistive Force benda yang dicelupkan di berbagail macam jenis fluida cair
contohnya: air, sirup, dan bensin kita menghitung waktu tempuh dari benda
saat dicelupkan hingga menyentuh permukaan kemudian akan mendapat
Resistive Force dari perhitungan waktu tempuh dan kecepatan benda dan
massa jenis fluida tersebut kemudian kita membuat laporan dan presentasi
untuk mengumpulkan dan mempresentasikan hasil percobaan tersebut pada
pertemuan selanjutnya.

Materi kelima – Work done by spring


Pada kuliah kelima ini kita di terangkan materi tentang menghitung usaha
pada sebuah spring/ pegas.

Jadi usaha yang bekerja pada spring adalah integral dari gaya terhadap
jarak. Sehingga dihasilkan

W = 1/2 * F * X2

Paada saat sma kita mengenal w= F*x tetapi itu hanya berlaku jika
jaraknya konstan dimana f = k.x

Jadi pada materi ini kita menitikberatkan pada konstanta pegas atau
bisa disebut juga dengan koefisien kekakuan pegas. Pada akhir pertemuan
pada materi ini kita di beri tugas tentang menghitung kekakuan pegas pada
shockbreaker motor. Kesimpulan yang didapat dari tugas tersebut adalah
semakin besar konstanta pegas maka semakin kaku pegas pada shockbreaker
tersebut
Materi keenam - Work
Pada saat kuliah materi keenam kita dijelaskan tentang work/ kerja.
Telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya kerja adalah integral dari gaya
terhadap jarak. Pada pertemuan kali ini kerja berkaitan dengan daya. Jadi
kerja atau usaha merupakan perubahan energy kinetic

W = ∆k

W = ½ m (v22 – v12)

. Pak agro menjelaskan lebih baik mengurangi kecepatan daripada


mengurangi masa jika ingin menghemat bensin, karena dalam contoh yang
bapak berikan yaitu mobil berbendera ftk mendaki gunung didapatkan bahwa
perbandingan antara kecepatan kuadrat dengan masa. Jadi lebih efisien
mengurangi kecepatan karena kecepatan mempunyai fungsi kuadrat.

Bapak juga menjelaskan bahwa 1 hourspower= 746 watt dan kita di beri
tugas untuk menghitung kebutuhan listrik dan mengkonfersikannya kedalam
rupiah.

Materi ketujuh – Energi Potensial Gravitasi


Pada pertemuan materi ketujuh membahas tentang energi potensial
gravitasi. Pertama kita membahas tentang energi potensial dan energi kinetik.
Energi potensial adalah integral gaya terhadap perpindahan pada sumbu y.
𝑦𝑏
Ep = ∫𝑦𝑎 𝐹⃗ 𝑑𝑦

Sedangkan energi kinetik adalah integral gaya terhadap perpindahan


sumbu x.
𝑥𝑏
Ek = ∫𝑥𝑎 𝐹 𝑑𝑥

Kita juga membahas tentang gaya konservatif yaitu gaya yang hanya
bergantung pada initial position dan final position dan tidak tergangung pada
path. Gaya non konservatif adalah gaya yang dipengaruhi oleh gaya lain
seperti gaya lain. Dalam pertemuan kali ini pak agro menampilkan sebuah
video pltgl-sb karya pak zamrisyab yang berasal dari kota bukittinggi. Dalam
penelitiannya bandul tersebut menggunakan konsep energi mekanik sehingga
pak agro memberi tugas untuk mencari ta/ tesis tenteng pltgl-sb dan
menganalisa ta/tesis.

Materi kedelapan – Momentum dan Impuls


Di materi kedelapan pak agro menjelaskan materi tentang momentum
dan impuls. Dimana dijelaskan bahwa impuls adalah perubahan momentum.
Jika pada perhitungan didapatkan p=0 maka momentum konstan. Atau biasa
dikenal dengan hukum konservasi momentum linear. Impuls adalah integral dari
gaya terhadap waktu initial dan final.

Selanjutnya diberi tugas oleh pak agro yaitu membandingkan impuls


yang terjadi antara benda keras dan benda lunak dengan cara menjatuh kan
kedua benda tersebut keatas timbangan. Kesimpulan yang kami dapat adalah
benda keras memiliki dlta t lebih kecil dari pada benda lunak.

Materi kesembilan – Gerak Osilasi


Pada pertemuan materi terakhir materi yang di ajarkan adalah gerak
osilasi. Gerak osilasi adalah gerak harmonik sederhana yang bersifat periodik
atau berulang- ulang jika benda tersebut diletakkan pada ruangan yang
terisolasi, maksudnya tidak gaya lain yang bekerja seperti gaya gesek. Jika
benda tersebut diletakkan di media yang memiliki kerapatan tertentu maka
aka terjadi gerak osilasi yang teredam dan di tentukan oleh b.v.

Dalam materi ini kita diajarkan bahwa kita bisa menghancurkan benda
yang besar dan keras hanya dengan energi yang sedikit dengan cara
menyamakan frekuensi kita terhadap frekuensi natural benda.

Anda mungkin juga menyukai