LAPORAN TAHUNAN
ANNUAL REPORT
OPTIMALISASI
SUMBER DAYA
MENUJU KINERJA TERBAIK
Resources Optimization Towards
The Best Performance
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization
pada Tahun 2013 1 in 2013
OPTIMALISASI
SUMBER DAYA
MENUJU KINERJA
TERBAIK
RESOURCES OPTIMIZATION
TOWARDS THE BEST
PERFORMANCE
OPTIMALISASI
SUMBER DAYA
MENUJU KINERJA
TERBAIK
RESOURCES OPTIMIZATION
TOWARDS THE BEST
PERFORMANCE
In 2013, the PTPN VII has succeeded increasing consolidation net profit
gain, from Rp54.33 billion in 2012 into Rp78.61 billion. In encountering
uncertain external dynamic, the PTPN VII was committed to optimize all
resources it was owned. Through consistency on the implementation
of five strategic policies in form of Company’s Asset Management
Optimization, Financial Resources Utilization Optimization, HR and
organization management Optimization, Company Development
Optimization, Partnership and Community Relation Optimization. PTPN
VII believed that in 2013 was a start point to the best performance.
Pencapaian produktivitas
01 yang optimal dan penggalian
potensi produksi
Optimum productivity
achievement and Potential
Production Exploration
Optimalisasi kapasitas dan Optimalisasi pengelolaan keuangan diarahkan
02 utilitas, peningkatan efisiensi
pabrik, menjaga konsistensi
03 pada peningkatan IGF (Internal Generated Fund)
danperbaikan rasio keuangan
mutu produksi
Financial Management Optimization is directed
Optimization of capacity to enhancement of IGF and improvement of
and utility, enhancement Financial ratio
of mill efficiency, maintain
production quality
consistency
Implementasi budaya
04 perusahaan, perubahan struktur
organisasi, peningkatan
kompetensi dan skill SDM serta
implementasi sistem jenjang
karir dan renumerasi
Implementation of company
culture, organization structure
change, competency
improvement and HR skill and
implementation of carrier rank
system and remuneration
Pemberdayaan aset-aset strategis, Perbaikan dan peningkatan sistem kerja
05 pembangunan, pengembangan dan 06 pengadaan bahan baku, pengelolaan
konsolidasi pabrik, akuisisi lahan, pelanggan, lingkungan masyarakat sekitar dan
serta pengembangan system lingkungan hidup
Strategic assets, development, Improvement and enhancement of raw
construction and factory material procurement work system, customer
consolidation empowerment management, surrounding communities and
environmental
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENT
2 OPTIMALISASI SUMBER DAYA MENUJU 80 Nama dan Alamat Lembaga dan atau Penunjang
KINERJA TERBAIK Pasar Modal Institution and/or Capital Market Sup-
port’s Name and Address
RESOURCES OPTIMIZATION TOWARDS THE
BEST PERFORMANCE 82 Penghargaan Atau Sertifikasi Yang Sudah
Diterima / Achievement Or Certification Received
6 Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
92 Nama Dan Alamat Entitas Anak Dan Atau Kantor
8 Ikhtisar Operasional Operational Highlight Cabang / Kantor Perwakilan Subsidiaries Entity
And / Or Branch/Representative Name And Address.
13 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DI- 94 Peristiwa Penting Significant Events
REKSI BOC AND BOD REPORT
14 Laporan Dewan Komisaris Report from The Board 97 ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
of Commissioners MANAGEMENT DISCUSSION AND
22 Identitas & Riwayat Hidup Singkat Dewan ANALYSIS
Komisaris BOC Identity & Biography
98 Tinjauan Industri Industrial Review
27 Laporan Direksi Report from The Board Directors
40 Identitas & Riwayat Hidup Singkat Direksi BOD 102 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Identity and Biography Operational Review Per Business Segment
45 Sumber Daya Manusia Human Resource 128 Tinjauan Pemasaran Marketing Review
128 Produk Dasar Basic Product
58 PROFIL PERUSAHAAN 129 Strategi Strategy
COMPANY PROFILE 130 Pangsa Pasar Market Share
59 Identitas Perusahaan Company Identity
60 Riwayat Singkat Perusahaan Company History in
137 Prospek & Pengembangan Usaha
Brief Prospect& Business Development
63 Bidang Usaha Business Line 144 Tinjauan Keuangan Financial Statement
Struktur Organisasi Organizational Structure 148 Laporan Laba Rugi Komprehensif Comprehensive
69 Visi, Misi dan Tata Nilai Elaboration on Vision, Mis- Loss And Profit Statement
sion and Values 150 Aset Lancar, Aset Tidak Lancar, Total Aset Current
71 Tujuan, sasaran dan strategi Objectives and Strate- Asset, Non-Current Asset, Total Asset
gies 152 Liabilitas Jangka Pendek, Jangka Panjang, Total
61 Milestone Liabilitas Short-Term Liabilities, Long-Term Liabili-
ties, Total Liabilities
65 Wilayah Operasional Operational Area
154 Ekuitas Equity
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Com-
position 154 Arus Kas Cash Flow
74 Struktur Group Group Structure 161 Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah
Tanggal Laporan Akuntan
75 Daftar Entitas Anak dan / atau Asosiasi Subsidiar- Material Information And Fact Occurred After Date
ies and/or Associated Entity List Of Accountant Report
75 Informasi Entitas Anak dan / atau Asosiasi Subsid- 162 Deviden Dividend
iaries and/or Associated Entity Information
163 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan
79 Kronologis Pencatatan Saham Stock Listing Chro- Dan Atau Manajemen Shareholdings Program By
nology Employees And/Or Management
79 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Other Effect 163 Realisasi Penggunaan Hasil Penawaran Umum
Recording Chronology Rrealization Of Public Offering Result
164 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi,
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
253,24
4.923,30
4.616,81
4.360,37
3.832,93
153,41
150,36
2. 892,46
78,61
54,33
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
1.613,94
1.534,05
1.534,69
1.471,81
8.040,30
1.269,69
7.165,91
6.037,55
4.857,96
3.806,87
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
Rasio Keuangan
Financial Ratios
IKHTISAR OPERASIONAL
OERATIONAL HIGHLIGHTS
19,063
17,436
16,789
16,005
1,656
1,634
12,989
1,605
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
65,234
13,686
64,543
12,847
12,455
11,203
63,441
10,779
62,089
60,709
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
28% Naik menjadi / Up to 87, 006 ton 37% Naik menjadi / Up to 278, 369 ton
21% Naik menjadi / Up to 4,971 ton 23% Naik menjadi / Up to 131,195 ton
The BOC expresses the gratitude to God The Almighty on His blessing
and gifts thus the achievement of PTPN VII (Persero) performance
in this 2013 was better than 2012 in the midst of external condition
uncertainty. What we have achieve so far was also the hard work of all
PTPN VII (Persero) Personnel, which with full of devotion has suggested
their best performance for the Company. Therefore, the BOC expresses
their appreciation and gratitude.
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 14 The Best Performance
Sejak dilakukannya penataan terhadap fundamental Since the restructuring of company fundamental through
perusahaan melalui penataan aset, sistem kerja (work assets restructuring, the work system and human resource
system) dan sumberdaya manusia di tahun 2009, Dewan in 2009, the BOC assessed that PTPN VII (Persero) has
Komisaris menilai bahwa PTPN VII (Persero) telah mampu able to manage and build its solid business fundamental.
menata dan membangun landasan bisnisnya dengan Through various efforts in form of assessment on
kokoh. Melalui berbagai upaya berupa asesmen terhadap production resources and followed by elimination of
sumber daya produksi, dan diikuti penghapusan areal non productive immature plant area, carried out the
tanaman menghasilkan non produktif, melaksanakan replanting acceleration program, optimization of mill
program akselerasi peremajaan tanaman (replanting), capacity, and restructuring of sugarcane milled day into
optimalisasi kapasitas pabrik, dan penataan hari giling 180 days, the company’s performance was expected will
tebu menjadi 180 hari, kinerja perusahaan diharapkan be more increasing.
akan semakin meningkat.
PTPN VII (Persero) telah mampu melewati masa-masa sulit PTPN VII (Persero) has able to pass the difficult time for
selama dua tahun terakhir dan berhasil meningkatkan the last two years and managed to increase its financial
kinerja keuangannya. Laba bersih tahun 2013 mencapai performance. 2013 net profit reached Rp78.6 billion,
Rp78,6 milyar, meningkat sebesar Rp24,3 milyar atau increased by Rp24.3 billion or 44.7% compared 2012.
44,7% dibandingkan tahun 2012. Meskipun demikian, Nevertheless, the BOC considered that the company’s
Dewan Komisaris memandang bahwa situasi finansial financial and operational situation which demanded to be
dan operasional perusahaan yang menuntut untuk conducted a budget efficiency, needed to be addressed
dilakukannya efisiensi anggaran, perlu disikapi dengan with a right method.
metode yang tepat.
Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya ditetapkannya The BOC fully supported the enactment of 5 (five)
5 (lima) kebijakan strategis “5-O” di tahun 2013 strategic policies (five-O) in 2013 as implementation
sebagai pedoman pelaksanaan untuk melanjutkan guidance to continue the arrangement on company
penataan terhadap fundamental perusahaan yang fundamental which acts as foundation in order to
berperan sebagai pondasi dalam rangka memelihara maintain the sustainability of the company’s growth.
kesinambungan pertumbuhan perusahaan. Lima Five strategic policies were in form of “Optimization of
kebijakan strategis berupa “Optimalisasi Pengelolaan Company’s Asset Management, Optimization of Financial
Aset Perusahaan, Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Resource Utilization, Optimization of HR Management,
Keuangan, Optimalisasi Pengelolaan SDM dan Optimization of Company’s Development, and
Organisasi, Optimalisasi Pengembangan Perusahaan, dan Optimization of Partnership and Environmental Relation”
Optimalisasi Hubungan Kemitraan dan Lingkungan” harus should be implemented consistently in order to realize the
dilaksanakan secara konsisten guna terwujudnya sasaran long-term target namely sustainable company’s growth
jangka panjang yaitu pertumbuhan perusahaan yang through productiveness growth, business economic scale,
berkelanjutan melalui pertumbuhan produktivitas, skala and integrated industry.
ekonomi usaha, dan industri yang terintegrasi.
Skor KPI tahun 2013 tercapai sebesar 100,65 melebihi The 2013 KPI score reached by 100.65 exceeding the KPI
target KPI sebesar 100. Tingkat kesehatan Perusahaan target by 100. Company’s health level in 2013 included in
tahun 2013 masuk kategori A (Sehat). Hasil capaian A category (Healthy). The achievement result was quite
tersebut cukup membanggakan, namun Dewan encouraging, but the BOC conveyed several notes on
Komisaris menyampaikan beberapa catatan atas hasil PTPN VII (Persero) performance include:
kinerja PTPN VII (Persero)meliputi:
y Laba setelah pajak tahun 2013 mencapai 144,70% y Profit after tax in 2013 reached 144.70% compared
dibandingkan realisasi tahun 2012 sejalan dengan to 2012 realization in line with the increase of rubber
peningkatan produksi karet 25,3% dan tebu 15,2%. production by 25.3% and sugarcane 15.2%. However,
Namun, laba setelah pajak tahun 2013 hanya mencapai the profit after tax in 2013 only reached 67.34% of
67,34% dari RKAP disebabkan produksi kebun sendiri CAPB caused by own estate production or III party/
maupun pembelian pihak III/ Plasma dan harga jual plasma and selling price was below CAPB.
berada di bawah RKAP.
y Total nilai penjualan tahun 2013 mencapai Rp4,61 y Total sales in 2013 reached Rp4.61 trillion or 105.7% of
trilyun atau 105,7% dari realisasi tahun 2012 sebesar 2012 realization by Rp4.36 trillion. However, sales value
Rp4,36 trilyun. Namun, nilai penjualan tahun 2013 in 2013 only reached 83.8% compared to 2013 CAPB.
hanya mencapai 83,8% dibandingkan dengan RKAP This was particularly caused by the sales volume was
2013. Hal ini terutama disebabkan volume penjualan below CAPB. Total sales compared to 2012 realization
di bawah RKAP. Total nilai penjualan dibanding were increasing due to the rubber and sugarcane
realisasi tahun 2012 meningkat disebabkan volume commodity sales volume increased whereas the oil
penjualan komoditi karet dan tebu meningkat palm and tea commodity was declining.
sedangkan komoditi sawit dan teh menurun. Harga
jual komoditi karet tercapai 85,1%, inti sawit 98,0%
dan Gula 96,7% terhadap RKAP.
Meningkatnya capaian laba bersih tahun 2013 dibanding Increasing of net profit achievement in 2013 compared
tahun 2012 belum secara signifikan memberikan to 2012 has not significantly gave impact to company’s
dampak terhadap pendanaan perusahaan guna funding for the replanting funding and asset rehabilitation
pembiayaan peremajaan tanaman dan rehabilitasi aset to raise the potential to a more optimum direction.
untuk mengangkat potensi ke arah yang lebih optimal. Therefore, the BOC has provided approval on the Working
Oleh sebab itu, Dewan Komisaris telah memberikan Capital Loan facility extension syndication by Rp900 billion
persetujuan perpanjangan fasilitas Kredit Modal Kerja for one year along with collateralized asset which used for
(KMK) sindikasi sebesar Rp900 milyar untuk jangka waktu 2013 investment. The BOC also has provided approval on
satu tahun berikut aset yang diagunkan yang digunakan increase of paid-in capital to Subsidiary PT Karya Nusa
untuk investasi tahun 2013. Dewan Komisaris juga telah Tujuh from Rp.2.4 billion (80%) to Rp27.0 billion (90%).
memberikan persetujuan peningkatan modal disetor
ke Anak Perusahaan PT. Karya Nusa Tujuh dari semula
sebesar Rp2,4 milyar ( 80% ) menjadi Rp 27,0 milyar (90% ).
Terkait adanya persaingan perolehan bahan baku dengan Related to the competition of raw material acquisition
pihak swasta Dewan Komisaris menyarankan hal-hal with the private company, the BOC suggested following
sebagai berikut: terms:
y Agar manajemen meningkatkan pembinaan kepada y In order the management enhanced the mentoring
petani plasma dan mitra binaan lainnya (pihak to plasma partners and other fostered partners (third
ketiga) guna memenuhi kebutuhan bahan baku parties) to meet the raw material needs of Crumb
PKR dan PKS dengan berazaskan kesetaraan, saling Rubber Mill and Oil Palm Mill based on equality,
menguntungkan dan beriorentasi jangka panjang. mutual beneficial and long-term oriented.
y Terhadap pabrik-pabrik yang idle capacity akibat y To mills in ide capacity as result of raw material
kekurangan bahan baku agar dilakukan optimalisasi shortage to be conducted optimization by operating
dengan cara mengoperasikan salah satu pabrik dari one of mill from several adjacent mills until the raw
beberapa pabrik yang berdekatan sampai bahan baku material fulfilled.
tercukupi. y To anticipate the excess of FFB when peak harvest
y Untuk mengantisipasi kelebihan TBS saat panen come then the policy in OPM capacity procurement
puncak maka kebijakan dalam penyediaan kapasitas was calculated based on available FFB during peak
PKS dihitung berdasarkan jumlah TBS yang tersedia harvest.
pada saat panen puncak.
Terhadap aset tidak produktif, Dewan Komisaris telah To unproductive asset, the BOC has provided approval on
memberikan persetujuan penghapusan aset tanaman disposal of oil palm asset in Bekri business unit by 403 ha
kelapa sawit di UU Bekri seluas 403 ha dengan nilai buku with book value by Rp1.2 billion and approval on write-off
sebesar Rp1,2 milyar dan persetujuan penghapusbukuan of oil palm asset in Sungai Lengi Tanaman (Suta) Business
aset tanaman kelapa sawit di UU Sungai Lengi Tanaman Unit by 419 ha with book value by Rp532.9 million.
(Suta) seluas 419 ha dengan nilai buku sebesar Rp532,9 juta.
Komposisi Dewan Komisaris paling sedikit 20% The BOC composition at least 20% (twenty percent) was
merupakan anggota Dewan Komisaris Independen yang an Independent BOC member which stipulated in their
ditetapkan dalam keputusan pengangkatannya. Per appointment decision. Per 31 December 2013, number
tanggal 31 Desember 2013, jumlah Komisaris Independen of PTPN VII (Persero) Independent Commissioner has
PTPN VII (Persero) telah memenuhi ketentuan tersebut. met that provision. Overall or 100% of PTPN VII (Persero)
Keseluruh an atau 100% anggota Dewan Komisaris BOC member did not have a financial, management,
PTPN VII (Persero) tidak memiliki hubungan keuangan, shareholding and/or family relationship with other BOC
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan member, BOD member and/or controller shareholders or
keluarga deng an anggota Dewan Komisaris lainnya, relation with the concerned SOE, which it could influenced
anggota Direksi dan /atau pemegang saham pengendali its ability to act independently.
atau hubungan dengan BUMN yang bersangkutan, yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi atas kinerja The BOC has evaluated the Audit Committee and Risk
Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. Dewan Management Committee performance. The BOC argued
Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2013 Komite that during 2013 the Audit Committee has carried out
Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya their task and responsibility properly, include to analyze
dengan baik, diantaranya melakukan analisa dan and evaluate on Monthly, Quarterly, Annual Management
evaluasi atas Laporan Manajemen Bulanan, Triwulanan Report, other reports which required attention from BOC
dan Tahunan, laporan-laporan lain yang memerlukan and performed analysis and evaluation to 2014 Company
perhatian Dewan Komisaris serta melakukan analisa Action and Budget Plan (CAPB). During 2013, the Audit
dan evaluasi terhadap Rencana Kerja Dan Anggaran Committee has carried out meeting by 14 times.
Perusahaan (RKAP) Tahun 2014. Sepanjang tahun 2013,
Komite audit telah melaksanakan rapat sebanyak 14 kali.
Terkait penilaian atas kinerja Komite Manajemen Risiko, Related with assessment on Risk Management Committee
Dewan Komisaris berpendapat bahwa sepanjang tahun performance, the BOC argued that during 2013 the
2013 Komite Manajemen Risiko telah melaksanakan tugas Risk Management Committee has carried out their
dan wewenangnya dengan baik, diantaranya melakukan task and authority properly, include performed review
review dan memberikan rekomendasi atas efektivitas and provided recommendation on effectiveness of
pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Satuan risk management implementation conducted by the
Kerja Manajemen Risiko Perusahaan melalui pertemuan Company Risk Management Work Unit through gradually
secara berkala maupun cara lainnya untuk membahas meeting or other means to discuss the progress of
progres dari tahapan-tahapan tugas dan tanggung jawab tasks and responsibility stages conducted by the Risk
yang dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko, dan Management Work Unit, and performed supervision
melakukan pengawasan atas pelaksanaan rekomendasi on implementation of Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko oleh Satuan Kerja Manajemen recommendation by Risk Management Work Unit. During
Risiko. Sepanjang tahun 2013, Komite Manajemen Risiko 2013, the Risk Management Committee has carried out
telah melaksanakan rapat sebanyak 14 kali. meeting by 14 times.
Pada bulan Desember 2013, telah dilakukan pergantian In December 2013, there has been performed Head of
Ketua Komite seiring pergantian susunan keanggotaan Committee turnover, thus the Head of Audit Committee
Dewan Komisaris, sehingga Ketua Komite Audit dijabat was served by Robert A. Simanjuntak. As well as the Risk
oleh Robert A. Simanjuntak. Demikian halnya dengan Management Committee personnel, suffered a change
personalia Komite Manajemen Risiko, mengalami following the change of BOC membership composition.
perubahan mengikuti perubahan susunan keanggotaan
Dewan Komisaris.
Atas diberlakukannya Sistem Pelaporan Dugaan With the enactment of Whistle Blowing System pursuant
Pelanggaran (Whistle Blowing System) sesuai surat to BOD decree No: 7.15/Kpts/22/2013 dated 31 July 2013,
Keputusan Direksi No:7.15/Kpts/22/2013 tanggal 31 Juli the BOC appreciated the BOD and PTPN VII (Persero)
2013, Dewan Komisaris menghargai komitmen Direksi dan personnel’s commitment in enforcing a clean and ethical
jajaran PTPN VII (Persero)dalam menegakkan pengelolaan company’s management. Those moments was best
perusahaan yang bersih dan beretika. Momen tersebut followed with value internalization process and Code
hendaknya diikuti dengan proses internalisasi tata nilai dan of Conduct to all PTPN VII (Persero) Personnel thus they
Code of Conduct kepada seluruh Insan PTPN VII (Persero) discovered clearly which actions are allowed, prohibited
sehingga mereka mengetahui dengan jelas perbuatan and include in violation category. Likewise, the WBS
mana yang diperbolehkan dan perbuatan mana yang socialization to internal and stakeholders party required to
dilarang dan termasuk dalam kategori pelanggaran. be carried out continuously and programmatically. Every
Demikian pula, sosialisasi WBS kepada pihak internal dan violation report also should be followed up by referring to
stakeholders perlu dilaksanakan secara terus-menerus WBS provision thus the WBS application can be enforced.
dan terprogram. Setiap ada pelaporan pelanggaran juga
harus ditindaklanjuti dengan mengacu pada ketentuan
WBS sehingga penerapan WBS dapat ditegakkan.
Terkait hasil asesmen GCG tahun 2013 yang meningkat In relation with the 2013 GCG assessment result which
dibandingkan tahun 2012, Dewan Komisaris merasa increasing compared to 2012, the BOC perceived
senang dan mengharapkan agar kekurangan-kekurangan delighted and expected in order the found shortages
yang ditemukan dapat segera dilengkapi. could be immediately completed.
Dewan Komisaris merasa puas atas diperolehnya The BOC perceived satisfy on the obtaining GREEN PROPER
penghargaan PROPER HIJAU dan PROPER BIRU serta and BLUE PROPER award and Green Industrial Award and
Penghargaan Industri Hijau dan mengharapkan agar expected those achievement can be enhanced to higher
prestasi tersebut dapat ditingkatkan ke level yang lebih level as form of Company seriousness to environment
tinggi sebagai bentuk keseriusan Perusahaan terhadap management.
pengelolaan lingkungan.
Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa beberapa The BOC believed that several efforts in form of replanting
upaya berupa program akselerasi peremajaan tanaman acceleration program, mill capacity optimization, and
(replanting), optimalisasi kapasitas pabrik, dan penataan arrangement of milled sugarcane day into 180 days,
hari giling tebu menjadi 180 hari, yang telah dilakukan which has been conducted will able to increase the
ini akan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas plant production and productivity in the future thus the
tanaman di masa mendatang sehingga Perusahaan Company able to yield products with cost as efficient
mampu menghasilkan produk dengan biaya seefisien as possible. However, the BOC reminded the BOD to
mungkin. Namun, Dewan Komisaris mengingatkan Direksi aware of climate anomaly that will continue to occur and
untuk mewaspadai anomali iklim yang akan terus terjadi affected on the decrease of production. Therefore, the
yang berdampak pada penurunan produksi. Untuk itu, BOC requested the BOD to prepare mitigation steps since
Dewan Komisaris meminta Direksi agar menyiapkan langkah the beginning to minimize the negative impact of climate
mitigasi sejak awal untuk meminimalisasi dampak negatif anomaly.
anomali iklim.
Terkait perubahan budaya konsumen yang Related with the change of consumer culture which
menghendaki minuman yang praktis untuk produk desiring a practical drink for tea product, the BOC fully
teh, Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya supported the policies taken by PTPN VII (Persero) in
kebijakan yang diambil PTPN VII (Persero)berupa form of CTC product development which started to be
pengembangan produk CTC yang mulai dilaksanakan implemented in late 2013. In the future, it was expected
pada akhir tahun 2013. Ke depan, diharapkan bahwa that these steps could create much higher added-
langkah ini dapat menciptakan nilai tambah yang jauh value given all this time the tea product selling price is
lebih tinggi mengingat selama ini harga jual produk teh fluctuating depends on price volatility in global market.
sangat berfluktuasi tergantung gejolak harga di pasar However the BOC also reminded the BOD in order to
global. Namun, Dewan Komisaris juga mengingatkan implement the right marketing strategies thus the CTC
Direksi agar melaksanakan strategi pemasaran yang tepat product could immediately recognized and preferred by
sehingga produk CTC tersebut bisa cepat dikenal dan the consumers.
disukai konsumen.
Penutup Closing
Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada The BOC expresses appreciation to BOD and all PTPN VII
Direksi dan seluruh Insan PTPN VII (Persero), kepada (Persero) Personnel, to Shareholders and other Stakeholders
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lainnya on the cooperation and support until the tasks and
atas kerjasama dan dukungannya sehingga tugas responsibility of the BOC related the supervision and advisory
dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait fungsi can be carried out properly.
pengawasan dan penasihat dapat terlaksana dengan baik.
Dewan Komisaris memberikan apresiasi positif atas kinerja The BOC gives a positive appreciation for performance
yang diraih di tahun 2013. Untuk itu, kita tetap harus selalu that has been achieved in 2013. Therefore, we needs to
bersyukur seraya berupaya dengan sungguh-sungguh always grateful and strive earnestly to provide the best
untuk memberikan yang terbaik bagi Perusahaan. Dewan for the Company. The BOC believes that the consistency
Komisaris meyakini bahwa konsistensi dalam menerapkan in applying the five strategic policies will bring the PTPN
lima kebijakan strategis akan membawa PTPN VII (Persero) VII (Persero) pass the 2014 challenges heading to a better
melewati tantangan tahun 2014 menuju masa depan future.
yang lebih cerah.
Ahmad A. Mattjik
Komisaris Utama
President Commissioner
Lahir di Ujung Pandang, 10 Oktober 1967. He was born in Ujung Pandang, 10 October
Meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas 1967. He derived his Law Bachelor degree
Hukum Universitas Proklamasi 1945, from law Faculty of Proklamasi University
Jogjakarta (1998). Diangkat pertama kali 1945, in Yogyakarta (1998). He was first
sebagai Anggota Komisaris Perseroan appointed as Company Commissioner
sejak tanggal 12 September 2006, sesuai Member since 12 September 2006,
Surat Keputusan Menteri Negara BUMN pursuant to SOE Minister Decree No. KEP-
No. KEP- 101/MBU/2006 tanggal 11 101/MBU/2006 dated 11 September 2006
September 2006 dan kemudian diangkat and then reappointed using SOE Minister
kembali dengan SK Menteri Negara Decree as GMS of PTPN VII (Persero) No.
Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat KEP-209/MBU/2011 dated 10 October
Pemegang Saham Perusahaan Perseroan 2011. He was active in Indonesian Labor
(Persero) PT Perkebunan Nusantara Foundation (1996-1998), afterwards he
VII No. KEP-209/MBU/2011 tanggal 10 became the professional in Professional
Oktober 2011. Aktif pada Yayasan Tenaga Legal Office HSH (2001-2004) and
Harun Sulkam, SH Kerja Indonesia (1996-1998), selanjutnya Professional Legal Office H3I since 2004 up
Komisaris - Commissioner menjadi tenaga profesional pada Kantor to present.
Hukum Profesional HSH (2001-2004) dan
Kantor Hukum Profesional H3I sejak tahun
2004 sampai saat ini
Prof. Robert A.Simanjuntak, M.Sc, Ph.D dibiayai oleh lembaga internasional atau
Komisaris - Commissioner lembaga donor seperti Bank Dunia, Bank
Pembangunan Asia (ADB), USAID, AUSAID,
Lahir di Jakarta, 7 Juli 1962. Meraih gelar Trust BelandaDana (DTF), Decentralization
Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia Support Facility (DSF), GTZ, GIZ, InWent,
(1986), meraih Master of Science (MSc) di JICA, JBIC, danOpen Society Institute (OSI).
tahun 1988 dan meraih gelar Doktor (Ph.D.)
dari University of Birmingham, UK (1998). Diangkat pertama kali sebagai anggota
Dewan Komisaris PTPN VII (Persero)
Tahun 1986 hingga sekarang menjadi sejak tanggal 12 Juli 2013 sesuai Surat
Guru Besar Ilmu Ekonomi Keuangan Keputusan Menteri BUMN No.SK- 307/
Negara Fakultas Ekonomi UI. Pada MBU/2013 tanggal 12 Juli 2013
tahun 2003 pernah menjabat sebagai
Ketua Tim Asistensi Menteri Keuangan He was born in Jakarta, 7 July 1962. He
Bidang Desentralisasi Fiskal - TADF. Bulan obtained his Economic Bachelor degree
Mei 2005 hingga Juni 2009 menjadi from Indonesian University (1986),
Ketua Departemen Ilmu Ekonomi, obtained Master of Science (MSc) in 1988
Fakultas Ekonomi UI. Selain itu di tahun and Doctor (Ph.D) from University of House of Representatives. He served as
2009 menjabat sebagai Wakil Ketua Birmingham, UK (1998). Independent Commissioner in PT Tugu
Dewan Pembina, Komite Pemantauan Pratama Indonesia-General Insurance from
Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD). In 1986 until present he become the August 2010 up to May 2012. In addition he
Pernah menjabat sebagai Direktur Program professor of state financial economic has been much involved in many research
Magister Perencanaan dan Kebijakan in Indonesian University. In 2003 he and consultant activities (particularly in
Publik, MPKP-FEUI hingga April 2005 dan once served as Head of Assistance public financial, social security, public
pernah dipercaya sebagai Tenaga Ahli Team of Financial Minister of Fiscal management, and decentralization
Panitia Anggaran DPR-RI Decentralization Field, in May 2005 up issues, and also in industrial economy,
to June 2009 he became the Head of money and banking, insurance fund
Menjabat sebagai Komisaris Independen), Economic Department, Economic Faculty, and risk management) which funded
PT Tugu Pratama Indonesia-General Indonesia University. In addition in 2009 by the international institution or donor
Insurance. dari Agustus 2010 sampai he served as Vice Chairman of Board of institution such as World Bank, Asia
dengan Mei 2012. Di samping itu telah Trustee, Monitoring of Regional Autonomy Development Bank, USAID, Dutch Trust
banyak terlibat dalam berbagai kegiatan Implementation Committee. Fund, Decentralization Support Facility,
penelitian dan konsultan (terutama di GTZ, GIZ, InWent, JICA, JBIC, and Open
bidang keuangan publik, jaminan sosial, He once served as Director of Public Plan Society Institute (OSI).
manajemen sektor publik dan isu-isu And Policy Master Program, Economic He was first appointed as PTPN VII (Persero)
desentralisasi, tetapi juga di bidang Faculty of Indonesia University until April BOC member since 12 July 2013 based on
ekonomi industri, uang dan perbankan, 2005 and once trusted as Budget Expert SOE Minister Decree No. SK-3-7/MBU/2013
dan asuransi dan manajemen risiko) yang Committee of Indonesia Republic of dated 12 July 2013
Komjen Pol (Purn.) Drs. Nanan Soekarna 2010), Irwasum Polri (2010-2011) dan
Komisaris - Commissioner terakhir menjabat Wakil Kepala Kepolisian
Republik Indonesia mendampingi Jenderal
Lahir di Purwakarta, Jawa Barat pada Timur Pradopo (1 Maret 2011).
tanggal 30 Juli 1955. Menjabat sebagai
Anggota Komisaris Perseroan sejak 21 He was born in Purwakarta, West Java
November 2013 sesuai Surat Keputusan on 30 July 1955. He served as Company
Menteri Negara BUMN selaku Rapat Umum Commissioner member since 21 November
Pemegang Saham Perusahaan Perseroan 2013 based on SOE Minister Decree as GMS
(Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. of PTPN VII (Persero) No. SK-387/MBU/2013
SK-387/MBU/2013 tanggal 21 November dated 21 November 2013.
2013.
Beliau merupakan alumni terbaik Akpol He was the best alumnus of Police
1978 dan meraih penghargaan Adhi Academy 1978 and achieved award of Adhi
Makayasa. Beliau juga pernah menjadi Makayasa. He also once became Danyon
staff, Head of PR Division of Indonesia
Danyon Taruna Akpol, Korspri Pimpinan Taruna Akpol, Korspri Head of Regional
Republic Police (2009-2010), Irwasum
Kapolda Metro Jaya, Korspri Pimpinan Police of Metro Jaya, Korspri Head of
Indonesia Republic Police (2010-2011)
Kapolri, Kapuskodalops Polda Sulsel, Ses Indonesia Republic Police, Kapuskodalops
and the last he served as Deputy Head
NCB Interpol Indonesia, Staf Ahli Bidang Regional Police South Sulawei, Ses NCB
of Indonesia Republic Police accompany
Sospol Kapolri, Kadiv Humas Polri (2009- Interpol Indonesia, social politic expert
General Timur Pradopo (1 March 2011)
Office of The President, Republic of The sion of Computer Science, School of Engi-
Philippines, Januari-Desember 1981. Pada neering and Technology, Asian Institute of
tahun 1982, beliau melanjutkan Training Technology, Bangkok Thailand (1995).
Sistem Data Base dan Sistem Programming
di Honeywell Education Center, Boston, He started his career in Agriculture Re-
Massachussetts, USA. Selanjutnya bekerja search and Development Agency in 1980
sebagai Programmer dan Disainer Sistem as staff of Data and Statistic Processing
Data Base, pada Pusdatik. Center. He underwent English Training
in Indonesia-Amerika Institution, Jakarta
Pengalaman beliau diawali saat ditunjuk (1980), and proceeded with Training Pro-
sebagai Direktur PCMU (Project Coordina- gramming and System Analyses and De-
tion and Monitoring Unit) pada Participa- sign in National Computer Institute, the
tory Development of Agricultural Technol- Office of The President, Republic of the
ogy Project, tahun 1996-2001 pada Pusat Philippines, January – December 1981.
Penyiapan Progam Penelitian Pertanian, In 1982, he proceeded the Data Base Sys-
Dr. Ir. Haryono, M.Sc Badan Litbang Pertanian. Selanjutnya be- tem training and Programming System in
Komisaris - Commissioner liau mendapat tugas sebagai Kepala Ba- Honeywell Education Center, Boston, Mas-
gian Kerjasama IPTEK pada tahun 2001- sachussetts, USA. Afterwards he worked
Lahir di Rembang, 16 Mei 1956. Beliau 2005, sebagai Sekretaris Badan Penelitian as Programmer and Designer of Data Base
mengawali pendidikan tingginya di De- dan Pengembangan Pertanian, pada ta- System, in Data and Statistic Processing
partemen Statistika dan Komputasi, hun 2005-2010, dan sebagai Kepala Badan Center.
Fakultas Pertanian IPB-Bogor, Program Penelitian dan Pengembangan Pertanian, His experience was started when he was
Utama Statistika dan Penunjang Agronomi 2010-sekarang. Sesuai Surat Menteri BUMN appointed as Director of PCMU in Partici-
(1980). Gelar Master of Science dari De- selaku Rapat Umum Pemegang Saham Pe- patory Development of Agricultural Tech-
partement of Computer Science, Western rusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebu- nology Project, in 1996-2001 in Agriculture
Michigan University, USA, (1987). Gelar nan Nusantara VII No:SK-387/MBU/2013 Research Program Preparation Center,
Doctor of Technical Science dari Division of tanggal 21 November 2013 maka beliau Agriculture Research and Development
Computer Science, School of Engineering ditunjuk sebagai Anggota Komisaris PTPN Center, Agriculture Research and Develop-
and Technology, Asian Institute of Technol- VII (Persero) ment Agency. Afterwards he was assigned
ogy, Bangkok, Thailand (1995). as Head of Science and Technology Coop-
He was born in Rembang, 16 May 1956. eration Division in 2001-2005, as Secretary
Beliau mengawali kariernya di Badan Lit- He started his higher education in Statistic of Agriculture Research and Development
bang Pertanian pada tahun 1980 sebagai and Computation Department, Agriculture Agency, in 2005-2010, and as Head of
staf Pusat Pengolahan Data dan Statistik Faculty of IPB-Bogor, Major Program of Sta- Agriculture Research and Development
(Pusdatik). Menjalani Training Bahasa Ing- tistic and Agronomy Supporting (1980), Agency, 2010 – present. Based on SOE Min-
gris di Lembaga Indonesia-Amerika, Jakar- Master of Science degree from Computer ister Decree as GMS of PTPN VII (Persero)
ta (1980), dan dilanjutkan dengan Training Science Department, in Western Michigan No: SK-387/MBU/2013 dated 21 November
Programming dan System Analyses and University, USA (1987). His Doctor of Tech- 2013 then he was appointed as PTPN VII
Design di National Computer Institute, The nical Science degree obtained from Divi- (Persero) Commissioner Member.
Penataan terhadap fundamental perusahaan melalui Structuring on the company’s fundamental by structuring
penataan aset, sistem kerja (work system) dan sumber daya the asset, work system and human resource which started
manusia yang dimulai tahun 2009, perlahan tapi pasti in 2009, it was slow but definitely has started to show
telah mulai menampakkan hasil di tahun 2013 dengan some results in 2013 with an increase on production
adanya peningkatan produksi khususnya pada komoditas particularly on rubber commodity and more efficient
karet dan pengelolaan keuangan yang semakin efisien. financial management.
Situasi finansial dan operasional perusahaan yang The company’s financial and operational situation which
menuntut untuk dilakukannya efisiensi anggaran, harus demanded to be conducted a budget efficiency, should
disikapi dengan metode yang tepat. Di tahun 2013, Direksi be addressed with the right method. In 2013, the BOD
meluncurkan 5 (lima) kebijakan strategis (5-O) sebagai issued 5 (five) strategic policies (5-O) as a guidance of the
pedoman pelaksanaan untuk melanjutkan penataan implementation to continue the structuring on company’s
terhadap fundamental perusahaan yang berperan sebagai fundamental which acted as foundation in order to
fondasi dalam rangka memelihara kesinambungan maintain company’s growth sustainability.
pertumbuhan perusahaan. Lima kebijakan strategis These five strategic policies were:
meliputi:
5. Optimalisasi Hubungan Kemitraan dan Lingkungan 5. Optimization of Partnership and Community Relation
Perbaikan dan peningkatan sistem kerja pengadaan Repair and upgrade work system of raw material
bahan baku, pengelolaan pelanggan, lingkungan procurement, customer management, surrounding
masyarakat sekitar dan lingkungan hidup communities and environment.
Kebijakan 5-O tersebut menjadi tantangan dan harapan The 5-O policy became a challenge and hope in answering
dalam menjawab prioritas kebutuhan jangka pendek priority of company’s short-term needs nowadays. In
perusahaan saat ini. Dalam menyikapi hal tersebut, addressing this, reformation has been conducted in Sugar
perombakan yang sudah dilakukan pada kebun dan Work Unit not so long ago and it has started to show a
pabrik Gula belum lama ini telah menampakan hasil positive work result. The revenue from sugar commodity
kerja yang positif. Pendapatan dari komoditas gula saat ini at present able to take part in assisting the Company’s cash
mampu berperan dalam membantu percepatan cash flow flow acceleration in line with the growth of perennials FFB,
Perusahaan seiring bertumbuhnya TBM tanaman keras, which in the future it will be a sweet fruit of patience and
yang pada saatnya nanti menjadi buah manis kesabaran work hard of the PTPN VII (Persero) employees.
dan kerja keras karyawan PTPN VII (Persero).
Menindaklanjuti surat Menteri Negara BUMN No. S-240/ Following up the SOE Minister No. S-240/MBU/2012 dated
MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 tentang penugasan 9 May 2012 of assignment of cattle-palm integrated
pelaksanaan program integrasi sapi-sawit, pada tanggal program implementation, on 18 January 2012 PTPN VII
18 Januari 2012 PTPN VII (Persero) mengambil kebijakan (Persero) took strategic policies by establishing subsidiary
strategis dengan mendirikan anak perusahaan dalam in form of Limited Company named PT Karya Nusa Tujuh.
bentuk Perseroan Terbatas dengan nama PT Karya Nusa The establishment of this subsidiary was determined to
Tujuh. Pendirian anak perusahaan tersebut dimaksudkan develop the husbandry business can be carried out in
agar pengembangan usaha peternakan dapat dijalankan focus. The company has authorized capital by Rp11.00
secara fokus. Perusahaan memiliki modal dasar sebesar billion and paid-in capital by Rp3 billion. The Ruwa Jurai
Rp11,00 milyar dan modal disetor sebesar Rp3 milyar. Employee Cooperative of PTPN VII (Persero) has 20%
Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PTPN VII (Persero) memiliki shares worth by Rp600 million and PTPN VII (Persero) has
saham 20% senilai Rp600 juta dan PTPN VII (Persero) 80% shares worth by Rp2.4 billion.
memiliki saham 80% senilai Rp2,4 milyar.
Asesmen atas capaian kinerja Direksi yang tertuang dalam The assessment on BOD performance achievement which
KPI tahun 2013 telah dinilai oleh KAP Hadori Sugiarto Adi put forth on 2013 KPI has been audited by PAO Hadori
& Rekan yang hasilnya termuat dalam Laporan No. 018/ Sugiarto Adi and Partners which the result contained in
LHEK-N7/JKT2/II/14 tanggal 20 Februari 2014. Hasil asesmen Report No. 018/LHEK-N7/JKT2/II/14 dated 20 February 2014.
menunjukkan bahwa realisasi KPI tahun 2013 mencapai skor The assessment result suggested that the 2013 KPI realization
100,65, lebih tinggi dari target KPI sebesar 100. reached score 100.65 higher than KPI target by 100.
Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. 100/MBU/2002 Based on SOE Minister Decree No.100/MBU/2002 dated 4
tanggal 4 Juni 2002 yang menilai Aspek Keuangan, June 2002 which assessed the Financial, Operational and
Operasional dan Administrasi, kinerja perusahaan Administration aspect, Company performance obtained
memperoleh score 71.04 pada peringkat “Sehat A”. score 71,04 on rank “Healthy A”.
Secara keseluruhan, kinerja PTPN VII (Persero) tahun 2013 Overall, the PTPN VII (Persero) performance in 2013 was
relatif lebih baik dibandingkan tahun 2012 sebagaimana relative better compared to 2012 as stated below:
berikut:
y Realisasi Laba bersih tahun 2013 mencapai Rp78,6 y 2013 net profit realization reached Rp78.6 billion, it
milyar, meningkat 44,7% dibandingkan tahun 2012, increased 44.7% compared to 2012, however it was
namun berada di bawah RKAP sebesar Rp 38,1 milyar below CAPB by Rp38.1 billion or 32.7%.
atau 32,7%.
y Nilai penjualan bersih mencapai Rp4,62 milyar, y Net sales value reached Rp4.62 billion, it increased
meningkat 5,9% dibandingkan tahun 2012, namun 5.9% compared 2012, however it was below CAPB by
berada di bawah RKAP sebesar Rp889,32 milyar atau Rp889.32 billion or 83.2%. Against total sales value,
83,2%. Terhadap total nilai penjualan, komoditi karet the rubber commodity contributed by Rp78.1 billion
memberikan kontribusi sebesar Rp78,1 milyar atau or 3.4%, oil palm commodity by Rp533.1 billion or
3,4 %, komoditi kelapa sawit sebesar Rp 533,1 milyar 28.8%, tea commodity was by Rp25.6 billion or 30.7%
atau 28,8 %, komoditi teh sebesar Rp 25,6 milyar atau and sugar/molasses by Rp252.5 billion or 20.3%
30,7% dan gula/tetes sebesar Rp 252,5 milyar atau
20,3%.
penurunan terbesar dibandingkan komoditi lain, yaitu y Average rubber selling price in 2013 suffered a largest
sebesar Rp4.615/kg atau 14,89% terhadap tahun 2012, decrease compared to other commodity, namely
sedangkan harga jual rata-rata komoditi gula turun by Rp4,615/kg or 14.89% against 2012, whereas the
sebesar Rp309/kg atau 3,33%. average sugar commodity selling price fell by Rp309/
y kg or 3.33%
y Harga jual rata-rata minyak sawit tahun 2013 y The average selling price of palm oil in 2013 increased
meningkat sebesar Rp571/kg atau 9,50%, sedangkan by Rp571/kg or 9.50%, whereas for tea increased by
untuk teh meningkat sebesar Rp2.673/kg atau 18,59%. Rp2,673/kg or 18.59%
y Volume penjualan karet tahun 2013 meningkat 34,4% y The rubber sales volume in 2013 increased 34.4% from
dari tahun 2012 menjadi 84.980 ton seiring dengan 2012 into 84,980 ton along with the increase of Own
peningkatan produktivitas karet kebun sendiri yang Estate rubber productivity which above prior year
berada di atas realisasi tahun sebelumnya maupun realization or CAPB. However, the rubber sales volume
RKAP. Namun, volume penjualan karet berada di was below CAPB by 4.6% related with the failure in
bawah RKAP sebesar 4,6% terkait dengan tidak achieving the plasma rubber production and most
tercapainya produksi karet plasma dan sebagian karet rubbers still in form of lump amounted to 5,175 ton
masih dalam bentuk lump sejumlah 5.175 ton.
y Volume penjualan minyak sawit tahun 2013 y Palm oil sales volume in 2013 suffered a decrease by
mengalami penurunan 16,5% dari tahun 2012 menjadi 16.5% of 2012 into 165.195 ton and below CAPB by
165.195 ton dan berada di bawah RKAP sebesar 34,5% 34.5% along with the decrease of oil palm productivity
sejalan dengan penurunan produktivitas kelapa sawit.
y Volume penjualan teh tahun 2013 mengalami penurunan y The tea sales volume in 2013 suffered a decrease by
23,3% dari tahun 2012 menjadi 3.380 ton, dan berada di 23.3% of 2012 into 3,380 ton and below CAPB by
bawah RKAP sebesar 32,1% seiring dengan menurunnya 32.1% along with the decrease of Own Estate tea
produktivitas teh kebun sendiri. productivity
y Volume penjualan gula meningkat 12,8% dari tahun y Sugar sales volume increased 12.8% of 2012 into
2012 menjadi 101.845 ton, namun berada di bawah 101,845 ton, however it was below CAPB by 20.2%
RKAP sebesar 20,2% sejalan dengan turunnya along with the decline of Own Estate productivity
produktivitas kebun sendiri.
y Volume penjualan tetes tahun 2013 meningkat 14,5% y Molasses sales volume in 2013 increased 14.5% of
dari tahun 2012 menjadi 81.943 ton, dan berada di 2012 into 81,943 ton, and it was above CAPB by 26.5%
atas RKAP sebesar 26,5%.
Secara umum, kinerja operasional karet sebagai Generally, the rubber operational performance as main
penyumbang utama pendapatan perusahaan tahun contributor of company revenue in 2013 was at the
2013 berada pada level yang diharapkan dengan expected level with an increase in production. Against
adanya peningkatan produksi. Terhadap tahun 2012, 2012, the Own Estate rubber production increased 6.2%.
produksi karet kebun sendiri meningkat 6,2%.Untuk To maintain the rubber production achievement, PTPN VII
mempertahankan pencapaian produksi karet, PTPN VII (Persero) held a more optimum production exploration
(Persero) melaksanakan penggalian produksi lebih optimal and maintain long-term potential. The production escort
dan mempertahankan potensi jangka panjang. Upaya effort was carried out in cooperation with the Sungai Putih
pengawalan produksi dilaksanakan bekerjasama dengan Research Center. However, the existence of price decrease
Balai Penelitian Sungei Putih. Namun, adanya penurunan by 14.89% against 2012 was causing the rubber sales
harga sebesar 14,89% terhadap tahun 2012 menyebabkan value below CAPB by Rp78.14 billion or 3.4%.
nilai penjualan karet berada di bawah RKAP sebesar
Rp78,14 milyar atau 3,4%.
Realisasi produksi karet kebun plasma dan pembelian Rubber production realization of plasma estate and third
pihak ketiga tahun 2013 meningkat 33,7% dari tahun 2012 party purchase in 2013 increased 33.7% of 2012 into
menjadi 63.270 ton, namun berada di bawah RKAP sebesar 63,270 ton, however it was below CAPB by 6.8%. This was
6,8%. Hal ini antara lain disebabkan adanya persaingan caused by the existence of increasing competition with
yang semakin meningkat dengan pihak swasta. the private party.
Produksi kelapa sawit kebun sendiri tahun 2013 The oil palm production of own estate in 2013 reached
mencapai 383.637 ton atau 75,7% terhadap RKAP dan 383,637 ton or 75.7% to CAPB and 88.9% to 2012
88,9% terhadap realisasi tahun 2012. Hal ini terutama realization. This was particularly caused by the influence of
disebabkan adanya pengaruh water deficit pada semester water deficit in semester II in 2012 thus total bunches and
II tahun 2012 sehingga jumlah tandan dan rata-rata berat average weight of palm bunches was reduced. The FFB
tandan sawit menjadi berkurang. Produksi TBS plasma/ production of plasma/III party in 2013 reached 398,845 ton
pihak III tahun 2013 mencapai 398.845 ton atau 62,3% or 62.3% against CAPB and 73.2% against 2012 realization.
terhadap RKAP dan 73,2% terhadap realisasi tahun This was caused by the high of competition level with the
2012. Hal ini antara lain disebabkan tingginya tingkat new OPM which has no estate in surrounding of PTPN VII
persaingan dengan PPKS baru tanpa kebun yang berada (Persero) work area.
di sekitar wilayah kerja PTPN VII (Persero).
Produksi teh kering tahun 2013 mencapai 3.375 ton atau Dry tea production in 2013 reached 3,375 ton or 67.9%
67,9 % terhadap RKAP dan 82,4% terhadap tahun 2012. against CAPB and 82.4% against 2012. This was caused
Hal ini dikarenakan pengaturan bidang rotasi petik dan by the picking and harvest rotation did not suited with
rotasi panen tidak sesuai dengan program serta adanya the program and the existence of plant attacked by the
tanaman yang terserang penyakit. disease.
Produksi gula tahun 2013 mencapai 104.030 ton atau 45% Sugar production in 2013 reached 104,030 ton or 45%
terhadap RKAP, namun meningkat 10% terhadap tahun against CAPB, however it increased 10% against 2012. This
2012. Hal ini disebabkan perawatan kebun di Unit Cima was caused by the estate treatment in Cima BU did not
tidak normatif terkait adanya blokade massa. Produksi normative related with the mass blockade. Community
tebu rakyat tahun 2013 lebih tinggi 3,4% dari RKAP, namun sugarcane production in 2013 was 3.4% higher than
lebih rendah 8% dari tahun 2012. Sedangkan produksi CAPN, however it was 8% lower than 2012. Whereas free
tebu rakyat bebas tahun 2013 lebih tinggi dari RKAP community sugarcane production in 2013 was higher
maupun tahun 2012, masing-masing sebesar 12,7% dan than CAPB or 2012, respectively by 12.7% and 44.4%. The
44,4%. Perusahaan telah melakukan pembinaan kepada company has performed mentoring to farmers intensively,
petani secara intensif, serta meningkatkan koordinasi dan and increased coordination and communication with
komunikasi dengan pihak terkait. related parties.
Realisasi investasi pada tahun 2013 mencapai Rp1,12 The investment realization in 2013 reached Rp1.12
trilyun atau 103% dari RKAP sebesar Rp1,09 trilyun. trillion or 103%A of CAPB by Rp1.09 trillion. The non
Investasi non tanaman (termasuk investasi dalam plant investment (including investment in settlement) in
penyelesaian) tahun 2013 tercapai sebesar Rp318,1 milyar, 2013 reached Rp318.1 billion, it was below 2013 CAPB
berada di bawah RKAP tahun 2013 sebesar Rp53,1 milyar by Rp53.1 billion or 14.3%. This was related with the
atau 14,3%. Hal ini terkait dengan pelaksanaan investasi investment implementation based on the priority scale,
didasarkan pada skala prioritas, diutamakan untuk it was prioritized for investment which has direct relation
investasi yang berhubungan langsung dengan produksi. with the production.
Investasi tanaman belum menghasilkan tercapai sebesar Investment of immature plant reached by Rp806.4
Rp806,4 milyar berada di atas RKAP tahun 2013 sebesar billion above 2013 CAPB by Rp82.2 billion or 11.4%. This
Rp82,2 milyar atau 11,4%. Hal ini disebabkan adanya was caused by the existence or imposition of employee
pembebanan aktuaria imbalan kerja yang belum benefits actuarial which has not been accommodated in
terakomodir dalam RKAP 2013. 2013 CAPB.
Pada tahun 2013, liabilitas perusahaan meningkat sebesar In 2013, the company’s liabilities increased by Rp794.6
Rp794,6 milyar atau 14,11%, terdiri atas liabilitas jangka billion or 14.11% consist of short-term liabilities
pendek sebesar Rp152,25 milyar dan liabilitas jangka amounted to Rp152.25 billion and long-term liabilities
panjang sebesar Rp642,35 milyar. Kenaikan pinjaman by Rp642.35 billion. The increase of long-term bank loan
bank jangka panjang terutama disebabkan adanya was particularly caused by the existence of additional loan
penambahan pencairan pinjaman berupa kredit investasi disbursement in form of syndicated investment credit for
sindikasi untuk investasi tahun 2013. 2013 investment.
Laba sebelum pajak penghasilan tahun 2013 mencapai Profit before income tax in 2013 reached Rp114.32 billion,
Rp114,32 milyar, naik 81,45% terhadap tahun 2012, rose up by 81.45% to 2012, whereas net profit in 2013
sedangkan laba bersih tahun 2013 mencapai Rp78,45 reached Rp78.45 billion increase 44.35% against 2012.
milyar naik 44,35% terhadap tahun 2012.
Persaingan untuk mendapatkan karet dari plasma Competition to derive rubber from plasma or third
maupun pihak ketiga menghadapi kendala berupa party encountered constraints in form of increasing of
meningkatnya persaingan dengan swasta. Sejak bulan competition with the private company. Since June 2013,
Juni 2013, terdapat gudang swasta di daerah Way Abung, there were private warehouse in Way Abung, Kotabumi,
Kotabumi, Lampung Utara (milik swasta). Hasil karet North Lampung area (owned by private company). Rubber
yang dibeli pihak swasta dari plasma dan pihak ketiga result bought by the private company from plasma and
dikirim ke daerah Padang dan Medan. Upaya PTPN VII third party was sent to Padang and Medan area. The PTPN
(Persero) untuk mengatasi kendala tersebut adalah VII (Persero) effort to overcome the constraint was by
mengadakan pembinaan kepada petani bersama-sama carrying out mentoring to farmers together with the Joint
dengan Kelompok Usaha Bersama (”KUB”) yang sudah Business Group which already established and strived
terbentuk dan mengupayakan pembelian bahan olah to buy the rubber raw material in cash with competitive
Karet secara tunai dengan harga bersaing price.
1. Menetapkan Penyempurnaan Pedoman Good 1. Determined the GCG improvement in BOC and BOD
Corporate Governance dalam Surat Keputusan Bersama Joint Decree No: 7.15/Kpts/26/2013 and No: KEP-106/
Direksi dan Dewan Komisaris No: 7.15/Kpts/26/2013 DKVII/12/2013 dated 4 December 2013.
dan No: KEP-106/DKVII/12/2013 tanggal 4 Desember
2013. 2. Stipulated the BOD & BOC Board Manual in BOC and
2. Menetapkan Board Manual Direksi & Dewan Komisaris BOD Joint Decree No: 7.15/Kpts/02/2013 and No: KEP-
dalam Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan 01/DKVII/01/2013 dated 2 January 2013
Komisaris No:7.15/Kpts/02/2013 dan No: KEP-01/
DKVII/01/2013 tanggal 2 Januari 2013. 3. Stipulated the Code of Conduct of PTPN VII (Persero)
3. Menetapkan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) which has been enhanced in BOD Decree No: 7.15/
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang telah Kpts/03/2013 dated 2 January 2013.
disempurnakan dalam Surat Keputusan Direksi
No:7.15/Kpts/03/2013 tanggal 2 Januari 2013.
PTPN VII (Persero) telah memiliki Sistem Pelaporan PTPN VII (Persero) has had a Whistle Blowing System
Dugaan Pelanggaran (Whistle Blowing System) sesuai pursuant to BOD Decree No:7.15/Kpts/22/2013 dated
surat Keputusan Direksi No:7.15/Kpts/22/2013 tanggal 31 July 2013. The WBS was drafted in order to provide
31 Juli 2013. WBS disusun dalam rangka memberikan opportunity for all company’s personnel and external
kesempatan kepada segenap insan perusahaan dan parties to be able to convey report regarding alleged
pihak eksternal untuk dapat menyampaikan laporan violation against the GCG, as well as applicable ethical
mengenai dugaan pelanggaran terhadap prinsip- value based on accounted evidences and good intention
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, serta nilai- for the company’s interest. WBS socialization has been
nilai etika yang berlaku berdasarkan bukti-bukti yang carried out on 29 October 2013 by inviting the employee
dapat dipertanggungjawabkan serta dengan niat baik representative from District, Unit and Division.
untuk kepentingan perusahaan. Sosialisasi WBS telah
dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2013 dengan
mengundang perwakilan pekerja dari Distrik, Unit, dan
Bagian.
Sebagai wujud dari komitmen terhadap penerapan As form of commitment on the GCG application
tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan, sustainably, PTPN VII (Persero) strived to follow up
PTPN VII (Persero) berupaya untuk menindaklanjuti the assessment result recommendation. In 2013, the
rekomendasi hasil asesmen. Pada tahun 2013, pencapaian achievement of PTPN VII (Persero) assessment result
nilai asesmen PTPN VII (Persero) adalah 83,16 (BAIK), was 83.16 (Good), it increased compared to 2012 with
meningkat dibandingkan tahun 2012 dengan nilai value 80.01 (Good). 2012 assessment was carried out
80,01(BAIK). Asesmen tahun 2012 dilaksanakan oleh BPKP by Financial and Development Supervisory Agency of
Propinsi Lampung sedangkan tahun 2013 dilaksanakan Lampung province whereas in 2013 it was carried out by
secara self assessment self assessment.
Informasi (TI), agar sesuai dengan kaidah standar dan best underpinned by complexity and the magnitude of the IT
practice Tata Kelola TI. Kesesuaian tersebut dilandasi oleh management scope in PTPN VII (Persero) which at present
kompleksitas dan besarnya lingkup pengelolaan TI di managing IT Infrastructure in form of WAN network, LAN
PTPN VII (Persero) yang saat ini mengelola Infrastruktur network and Hardware (Server, PC) in all Unit, District,
TI berupa Jaringan WAN, Jaringan LAN dan Hardware Head Office and LO Jakarta, as well as the development
(Server, PC) diseluruh Unit, Distrik, Kantor Direksi dan LO of ERP system.
Jakarta, serta pengembangan Sistem ERP.
PTPN VII (Persero) tengah mengembangkan Sistem PTPN VII (Persero) is in the midst of developing Integrated
Manajemen Terpadu PTPN VII (Persero) atau SMTN7. SMTN7 Management System of PTPN VII (Persero) or IMSN7. IMSN7
merupakan upaya memenuhi persyaratan pelanggan dan was an effort to meet the customer requirements and
perundangan yang berlaku dengan penerapan 7 (tujuh) applicable legislation by applying 7 (seven) management
sistem manajemen berstandar internasional dan nasional system which has an integrated international and national
secara terintegrasi, meliputi: standard, includes:
y ISO 9001: 2008 Sistem Manajemen Mutu, y ISO 9001:2008 Quality Management System
y ISO 14001: 2004 Sistem Manajemen Lingkungan, y ISO 14001:2004 Environmental Management System
y OHSAS 18001: 2007 Sistem Manajemen Keselamatan y OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety
dan Kesehatan Kerja, Management System
y ISO 22000: 2005 Sistem Manajemen Keamanan y ISO 22000:2005 Food Security Management System
Pangan,
y Permentan nomor 19/Permentan/OT.140.3.2011 y Agriculture Ministry Regulation No. 19/Permentan/
tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan OT.140.3.2011 dated 29 March 2011 regarding
Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Indonesian Sustainable Palm Oil.
Sustainable Palm Oil/ISPO),
y Permen BUMN nomor PER-01/MBU/2011 tanggal y SOE Minister Regulation No PER-01/MBU/2011 dated
1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola 1 August 2011 regarding GCG on SOE
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara,
y Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence y Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence
2013 -2014. 2013-2014
Proses perancangan tahun 2013 dimulai dari workshop 2013 design process was started from workshop of
pengenalan sistem manajemen, penyusunan proses bisnis, management system introduction, business process
penyusunan diagram konteks, penyusunan prosedur drafting, context diagram drafting, procedure drafting
sampai dengan penyusunan daftar dokumen referensi dan until reference document list drafting and notes in form of
catatan yang berupa Instruksi Kerja dan Blanko/Formulir Work Instruction and report form.
laporan.
Perancangan SMTN7 dijadwalkan selesai pada tahun 2014 IMSN7 designing was scheduled finish in 2014 continued
dilanjutkan dengan implementasi, pelaksanaan internal with implementation, internal audit execution,
audit, tinjauan manajemen dan tindakan perbaikan serta management review and improvement action and IMSN7
proses sertifikasi SMTN7. certification process.
PTPN VII (Persero) mengadakan program pelatihan dan PTPN VII (Persero) held employee training and
pengembangan karyawan pada semua level jabatan development program for all position level which the
yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan implementation was suited with the Company and
Perusahaan dan Pekerja. Selama tahun 2013, PTPN VII Employee’s necessities. During 2013, PTPN VII (Persero)
(Persero) telah mengeluarkan biaya pendidikan dan has spent employee education and training cost by Rp4,3
pelatihan Pekerja sebesar Rp4.3 milyar, yang dialokasikan billion, which it was allocated for various training and
untuk berbagai program pelatihan dan pengembangan. development program. This was carried out in order to
Hal ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan increase the PTPN VII (Persero) employee competency and
kompetensi dan keahlian Pekerja PTPN VII (Persero) skill into better performance.
menuju kinerja terbaik.
Terkait hak dan kewajiban karyawan, pada tanggal 2 s.d Related with employee’s rights and obligation, on 2 up to
6 Desember 2013 telah dilaksanakan perundingan PKB 6 December 2013 has been carried out CLA negotiation
antara Direksi PTPN VII (Persero) dan Serikat Pekerja PTPN between the PTPN VII (Persero) BOD and PTPN VII (Persero)
VII (Persero). Perundingan yang dilaksanakan secara rutin Labor Union. The negotiation which held routinely every
setiap 2 (dua) tahun sekali tersebut telah menghasilkan once in 2 (two) years has yielded new agreements include
kesepakatan-kesepakatan baru diantaranya adalah base salary determination.
Penetapan Gaji Pokok.
Terkait aspek ketenagakerjaan dan K3, PTPN VII (Persero) Related with labor and OHS, PTPN XII has Zero Accident
memiliki kebijakan Zero Accident di setiap unit usaha Policy in every business unit through various preventive
melalui berbagai upaya preventif dan kuratif. Keseriusan and curative efforts. The PTPN VII (Persero) seriousness
PTPN VII (Persero) terlihat dengan diperolehnya Zero was seen from its achievement on Zero Accident Award in
Accident Award tahun 2013 untuk 9 (sembilan) unit usaha 2013 for 9 (nine) business units and districts.
dan distrik.
Komitmen PTPN VII (Persero) terhadap pengelolaan PTPN VII (Persero) commitment against community
lingkungan dibuktikan dengan diperolehnya management was proved with the achievement of GREEN
penghargaan PROPER HIJAU dan PROPER BIRU serta PROPER and BLUE PROPER and Green Industrial Award. In
Penghargaan Industri Hijau. Pada tahun 2013, sebanyak 2013, amounted to 1 business unit derived GREEN PROPER
1 unit usaha mendapatkan PROPER HIJAU dan 8 unit usaha and 8 business units obtained BLUE PROPER in national
mendapatkan PROPER BIRU skala nasional, 5 unit usaha scale, 5 business units and 3 business units obtained
mendapatkan Penghargaan Industri Hijau level 5 dan 3 unit Green Industrial Awards level 4.
usaha mendapatkan Penghargaan Industri Hijau level 4.
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Task and authorization division of every BOD member was
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No:7.6/ stipulated based on BOD Decree No: 7.6/Kpts/188/2012
Kpts/188/2012 tanggal 6 Maret 2012 yang kemudian dated 6 March 2012 which later it was updated with BOD
diperbaharui dengan Surat Keputusan Direksi No:7.5/ Decree No:7.5/Kpts/292/2013 dated 30 December 2013
Kpts/292/2013 tanggal 30 Desember 2013 maka fungsi then the marketing function which formerly it was below
pemasaran yang semula kedudukannya berada di bawah the Plan and Development Directorate then it changed
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan berubah into under Financial Directorate.
kedudukannya menjadi dibawah Direktorat Keuangan.
Menurut LMC International Ltd melalui www.bisnis.com, According to LMC International Ltd in www.bisnis.com ,
konsumsi karet dunia akan bertumbuh rata-rata 3,5% the world rubber consumption will grow 3.5% in average
per tahun hingga 2018 seiring dengan meningkatnya per year until 2018 in line with the increase of demand for
permintaan untuk ban pengganti, yang mendukung replacement tires, which it supports the commodity price.
harga komoditas itu. Pada tahun 2020, China produksi In 2020, China will produce light vehicle tires which will
ban kendaraan ringan akan mencapai 35% dari produksi reach 35% from global production of light vehicle tires.
global ban kendaraan ringan. Hal ini akan berdampak This will positively impact the PTPN VII (Persero) consider
positif bagi PTPN VII (Persero) mengingat sekitar 54% about 54% PTPN VII (Persero) dry rubber product is
karet kering produk PTPN VII (Persero) ditujukan untuk addressed for the export sales. To achieve the opportunity
penjualan ekspor. Guna meraih peluang peningkatan of demand increase in future years, PTPN VII (Persero) has
permintaan di tahun-tahun mendatang, PTPN VII (Persero) conducted several efforts to enhance the production and
telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan productivity, include by replanting the non productive
produksi dan produktivitas, di antaranya adalah replanting rubber. In 2013 the PTPN VII (Persero) rubber plant
tanaman karet non produktif. Pada tahun 2013 komposisi composition was dominated by Immature Plant with area
tanaman karet PTPN VII (Persero) didominasi oleh Tanaman by 18,166 Ha (52%), productive mature plant by 9,636
Belum Menghasilkan dengan areal seluas 18.166 ha (52%), ha (27%), non productive mature plant by 5,852 ha (4%).
Tanaman Menghasilkan yang produktif seluas 9.636 ha Therefore PTPN VII (Persero) has a high opportunity to
(27%), Tanaman Menghasilkan tidak produktif seluas enhance its production in the future.
5.852 ha (17%), dan Tanaman Baru/Ulang seluas 1.582
ha (4%).Dengan demikian PTPN VII (Persero) mempunyai
peluang yang tinggi untuk meningkatkan produksinya di
masa mendatang.
Terkait risiko fluktuasi harga jual karet yang masih Related with the risk of rubber selling price fluctuating
ditentukan oleh mekanisme pasar (price taker) sebagai which still stipulated by the price taker as result of supply
akibat dari supply dan demand, PTPN VII (Persero) and demand, PTPN VII (Persero) took a mitigation effort in
mengambil upaya mitigasi berupa menghasilkan produk form of producing more demanded market product. The
yang lebih diminati pasar. Penurunan harga akibat price decline as effect of this price taker mechanism can
mekanisme pasar ini dapat mempengaruhi kinerja influence the company’s financial performance.
keuangan perusahaan.
Intensitas persaingan produk CPO adalah dengan The intensity of CPO product competition is with other
minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dan minyak vegetable oils such as soybean oil and sunflower oil. The
bunga matahari. Kampanye negatif yang dilancarkan negative campaign waged by those oil producer countries
oleh negara produsen minyak tersebut bisa diantisipasi can be anticipated by the company participation in ISPO
dengan keikutsertaan perusahaan dalam sertifikasi certification. The potential of oil palm commodity to
ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Potensi peluang continue growing is because the existence of demand
komoditi kelapa sawit untuk terus tumbuh adalah adanya from strong economic countries in Asia such as China and
permintaan negara kekuatan ekonomi di Asia yaitu China India. Whereas domestic demand is also triggered this
dan India. Sedangkan permintaan domestik juga memicu growth, such as the policy in increase of 10% biodiesel use
pertumbuhan ini, seperti halnya kebijakan peningkatan in fuel content.
penggunaan biodiesel 10% dalam kandungan bahan
bakar.
Anomali iklim berupa kemarau basah pada tahun 2013 Climate anomalies in form of wet drought in 2013 will affect
akan berpengaruh kepada produksi kelapa sawit pada the oil palm production in 2014. The PTPN VII (Persero)
tahun 2014. Upaya PTPN VII (Persero) untuk mengantisipasi efforts to anticipate it was by making ponds/irrigation.
hal tersebut adalah pembuatan embung/irigasi. PTPN VII PTPN VII (Persero) has an ideal oil palm composition thus
(Persero) memiliki komposisi tanaman kelapa sawit yang it was expected the production and productivity in future
ideal sehingga diharapkan produksi dan produktivitas di years will keep increasing.
tahun-tahun mendatang akan terus meningkat.
Untuk komoditi teh, pada akhir tahun 2013 perusahaan For tea commodity, in late 2013 the Company developed
mengembangkan produk CTC yang memiliki peluang CTC product which has a more benefiting opportunity,
lebih menguntungkan, dengan mulainya perubahan with the start of changes in consumer culture which
budaya konsumen yang menghendaki minuman yang desiring more practical drinks.
praktis.
PTPN VII (Persero) berupaya agar dapat menghasilkan PTPN VII (Persero) strived to produce sugar with cost as
gula dengan biaya seifisen mungkin sehingga dapat efficient as possible thus it can obtain optimum profit
memperoleh margin laba yang optimal. Untuk itu, upaya margin. Therefore, efforts on cultivation improvement and
perbaikan budidaya dan efisiensi pabrik yang mengarah factory efficiency which led to productivity improvement
pada peningkatan produktivitas menjadi pilihan utama became the main option for PTPN VII (Persero). With area
bagi PTPN VII (Persero). Dengan luas areal mencapai width reached 19,403 ha own sugarcane and 4,739 Ha
19.403 Ha tebu sendiri dan 4.739 Ha tebu rakyat, PTPN community sugarcane, PTPN VII (Persero) was optimistic
VII (Persero) optimis bahwa di tahun 2014 akan mampu that in 2014 will be able to contribute sugar production by
menyumbang produksi gula sebesar 168.140 ton, naik 168,140 ton, rose 140% against 2013.
140% terhadap tahun 2013.
Penutup Closing
Beberapa hal yang terjadi di Tahun 2013 harus menjadi Several terms occurred in 2013 should become our
perhatian bersama sebagai bekal menghadapi perubahan concern as a provision to face changes that will emerge
yang akan terjadi di masa mendatang, karena kunci in the future, because the change success key lies in
keberhasilan perubahan terletak pada seluruh elemen all elements to be able to positively participation and
bersama untuk dapat berpartisipasi positif dan menjadi become frontline in change process to a superior and high
garda terdepan dalam proses perubahan menuju competitiveness company. Without any support from
perusahaan yang unggul dan berdaya saing tinggi. internal company environment, the expected change will
Tanpa dukungan dari lingkungan internal perusahaan, be difficult to be realized.
perubahan yang diharapkan sulit untuk diwujudkan.
Atas hasil yang diperoleh di tahun 2013, Direksi Over result achieved in 2013, the BOD expresses gratitude
menyampaikan terimakasih kepada seluruh karyawan to all PTPN VII (Persero) employees. The BOD also expresses
PTPN VII (Persero). Direksi juga menyampaikan terimakasih the gratitude on direction and supervision of the BOC for all
atas arahan dan pengawasannya Dewan Komisaris selama this time. To all stakeholders, business partners, customers
ini. Kepada seluruh pemangku kepentingan, mitra bisnis, and other stakeholders, the BOD says thank you on the
pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya, Direksi cooperation and support given all this time.
menyampaikan terimakasih atas kerjasamanya dan
dukungan yang diberikan selama ini.
Ir. Kusumandaru NS
Direktur Utama / President Director
Ir. Kusumandaru NS, MBA Lahir di Cianjur, Jawa Barat, 25 Februari He was born in Cianjur, East Java 25 Feb-
Direktur Utama - President Director 1959. Meraih gelar Sarjana Pertanian dari ruary 1959. He obtained his Agriculture
Institut Pertanian Bogor dengan predikat Bachelor from Bogor Agriculture Institute
Sangat Memuaskan (1983), meraih gelar with Magna Cum Laude (1983), obtained
Magister Bisnis Administrasi dari Sekolah his Business Administration Master from
Tinggi Manajemen Prasetya Mulya Jakarta Management Institute of Prasetya Mulya
(1992) dengan predikat Cum Laude. Jakarta (1992) with predicate Cum Laude.
Mengawali karirnya sebagai Sinder Kebun He initiated his career as Planter Estate of
PG Takalar PTP XXIV-XXV (1983-1989), se- Takalar SM of PTP XXIV (1983-1989), after-
lanjutnya beliau pernah menjabat Kepala wards he was served as Head of Marketing
Bidang Pemasaran PTP XXXII (1996), Ad- Division of PTP XXXII (1996), Administra-
ministratur PG Takalar (1996), Kepala Divisi tor of Takalar SM (1996), Head of Seasonal
Tanaman Semusim dan Ternak PTPN XIV Crop and Animal Division of PTPN XIV
(1997-1998), Direktur Produksi PTPN XIV (1997-1998), Production Director of PPN
(1998-2001), Direktur SDM/Umum PTPN XIV (1998-2001), the HR/General Director
XIV (2001-1003), Direktur Produksi PTPN of PTPN XIV (2001-2003), Production Di-
XIII (2003-2007). Direktur Utama PTPN XIII rector of PTPN XIII (2003-2007). President
(2007-2012), Wakil Direktur Utama PTPN Director of PTPN XII (2007-2012), Vice
III (2012-2013). Sesuai dengan SK Kemen- President Director of PTPN III (2012-2013).
terian BUMN No: S-276/MBU/2013 maka Pursuant to SOE Ministry Decree No: S-276/
terhitung tanggal 10 Juni 2013 menjabat MBU/2013 then starting from 10 June 2013
sebagai Direktur Utama PTPN VII (Persero) he served as President Director of PTPN VII
(Persero)
Ir. Muhammad Natsir, SH (PTP XXI-XXII) dan kemudian menjadi Ke- He was born in Teluk Betung (Bandar
Direktur Produksi - Production Director pala Rayon pada tahun 1990 di Pabrik Gula Lampung), 24 July 1958. He obtained his
Cinta Manis (PTP XXXI). Hingga pada tahun Agriculture Bachelor degree in Lampung
1996 terjadi perubahan Perseroan menjadi University and Law Bachelor in Palembang.
PTPN VII (Persero), diangkat sebagai Kepala He initiated his career in the Company in
Tanaman di pabrik gula Bungamayang 1984 as Planter in Bungamayang Sugar Mill
(1997) dan Asisten Kepala Tanaman di ke- (PTP XXI-XXII) and afterwards he became
bun karet Unit Usaha Tulungbuyut. Head of Rayon in 1990 in Cinta Manis SM
(PTP XXXI). Until 1996 there was a change
Mulai tahun 2001 memegang jabatan in Company into PTPN VII (Persero), he was
sebagai Manajer hingga tahun 2009, ke- appointed as Head of Planter Assistant in
mudian pada tahun yang sama diangkat rubber estate of Tulungbuyut Business
menjadi Manajer Distrik Banyuasin mem- Unit.
bawahi wilayah PTPN VII (Persero) di Su- Start in 2001 he served as Manager up to
matera Selatan. Dan terhitung tanggal 1 2009, then in the same year he was ap-
Maret 2012 sesuai SK Pemegang Saham pointed as Banyuasin District Manager
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perke- which supervised PTPN VII (Persero) area
bunan Nusantara VII No. SK-92/MBU/2012 in South Sumatera. And counted since 1
tanggal 1 Maret 2012 resmi diangkat men- March 2012 pursuant to Company Share-
jadi Direktur Produksi di Perusahaan Per- holder Decree (Persero) of PTPN VII (Per-
seroan PT Perkebunan Nusantara VII. Pada sero) No. SK-92/MBU/2012 dated 1 March
tahun 2004 dan 2005 secara berturut-turut 2012 he officially was appointed as Produc-
Lahir di Teluk Betung (Bandar Lampung), mendapat penghargaan sebagai Pembina tion Director in PTPN VII (Persero). In 2004
24 Juli 1958. Memperoleh gelar Sarjana Terbaik Tenaga Kerja Wanita Se-Sumatera and 2005 he derived awards as Best Female
Pertanian di Universitas Lampung serta oleh Presiden Republik Indonesia, serta Worker Mentor in Sumatera by President
Sarjana Hukum di Palembang. Memulai pada tahun 2006 mendapat penghargaan of Indonesian Republic , and in 2006 he ob-
karirnya di Perseroan pada tahun 1984 se atas Zero Accident di Unit Usaha Beringin tained award on Zero Accident in Beringin BU
bagai Sinder di Pabrik Gula Bungamayang oleh Wakil Presiden Republik Indonesia. by Vice President of Indonesian Republic.
Lahir di Tarutung (Sumatera Utara), 13 Ma- He was born in Tarutung (North Sumatera), Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA
ret 1958, meraih gelar Sarjana Pertanian 13 March 1958, he obtained his Agriculture Direktur Perencanaan dan Pengembangan
dari Institut Pertanian Bogor pada tahun Bachelor degree from Bogor Agriculture - Director of Plan and Development
1982 dan melanjutkan ke jenjang pendidi- Institute in 1982 and proceeded his educa-
kan Magister Manajemen Agribisnis UMA tion to Agribusiness Management Master
Medan pada tahun 2010. Memulai karir se- in UMA Medan (2010). He started his career
bagai Trainee Asisten Tanaman di Sei Kaba- as Trainee Assistant Plant in Sei Kabara PTP
ra PTP IV pada tahun 1982 dan kemudian IV in 1982 and became the Assistant and
menjadi Asisten dan Staf di bidang tana- Staff in Planter Division of PTP IV started in
man PTP IV mulai tahun 1984 hingga 1995. 1984 to 1995.
Berlanjut pada tahun 1995 hingga 2002
bertugas sebagai Kepala Urusan Tanaman Continued in 1995 to 2002 he was in charge
di PTPN III dan kurang lebih selama 7 tahun as Head of Planter Division in PTPN III and
(2002-2009) menjabat sebagai Manajer Ke- about 7 years (2002-2009) served as Estate
bun di lingkungan PTPN III, hingga pada Manager in PTPN III, until in the middle of
pertengahan April 2009 diangkat menjadi April 2009 he was appointed as Manager
Distrik Manajer TapanuliSelatan PTPN III. District of South Tapanuli in PTPN III.
Mulai tanggal 1 Maret 2012, sesuai SK Pe- Started in 1 March 2012, pursuant to Share-
megang Saham Perusahaan Perseroan holder Company Decree of PTPN VII (Per-
(Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. sero) No. SK-92/MBU/2012 dated 1 March
SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 2012 has officially became the Director in
telah resmi menjadi Direktur di Perusahaan PTPN VII (Persero).
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusan-
tara VII.
Lahir di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, lands, 27 August 1956, he obtained his Drs. H. Agoes Riyanto
27 Agustus 1956, memperoleh gelar Sarja- baccalaureate degree in Accounting in Direktur Keuangan - Finance Director
na Muda pada jurusan Akuntansi di Univer- North Sumatera university and afterwards
sitas Sumatera Utara dan selanjutnya me- he finished his study as Social and Library
nyelesaikan studinya sebagai Sarjana Ilmu Science Bachelor in the same University.
Sosial dan Perpustakaan pada Universitas His career as worker in PTPN III (Persero)
yang sama. Karir sebagai pekerja di PTPN started in 1981-1990 as employee and
III (Persero) dimulai pada tahun 1981-1990 from 1991-2001 became an Assistant in
sebagai karyawan dan kemudian dari ta- Company Financial Division. Then after 6
hun 1991 - 2001 menjadi Asisten di Bidang years (2001-2007) he became Head of Af-
Keuangan Perusahaan. setelah itu selama 6 fair in Financial and Funding Division of
tahun (2001-2007) menjadi Kepala Urusan PTPN III (Persero) until in 2008 he was ap-
di Bagian Keuangan dan Pembiayaan PTPN pointed as Head of Financial Division.
III (Persero) hingga pada tahun 2008 diang-
kat menjadi Kepala Bagian Keuangan. Start in 1 March 2012, pursuant to Com-
pany Shareholder Decree of PTPN VII (Per-
Mulai tanggal 1 Maret 2012, sesuai SK Pe- sero) No. SK-92/MBU/2012 dated 1 March
megang Saham Perusahaan Perseroan 2012, he was officially appointed as Direc-
(Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. tor in PTPN VII (Persero). At present he was
SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012, still active serve as Commissioner of PT
resmi diangkat menjadi Direktur di Peru- Environment Synthetic Wood Nusantara
sahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan (PT ESW Nusantara), subsidiary’s of PTPN
Nusantara VII. saat ini masih aktif menjabat III (Persero).
sebagai Komisaris di PT Environment Syn-
thetic Wood Nusantara (PT. ESW Nusan-
tara), anak perusahaan PTPN III (Persero).
Budi Santoso, SH
Direktur SDM dan Umum - HR and General
Director
Lahir di Bandung, tanggal 24 Juni 1961, He was born in Bandung on 24 June 1961,
menjadi Direktur SDM dan Umum sejak he became HR and General Director since
tanggal 8 April 2009, sesuai Surat Kepu- 8 April 2009, pursuant to SOE Minister De-
tusan Menteri Negara BUMN No. KEP-81/ cree No. KEP-81/MBU/2009 dated 7 April
MBU/2009 tanggal 7 April 2009. 2009.
Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari He obtained his Law Bachelor from Law
Fakultas Hukum, Universitas Padjadja- Faculty of Padjadjaran University (1985),
ran (1985), Bandung. Bergabung dengan Bandung. He joined in the Company in
Perseroan pada tahun 1986. Sejak 1999 1986. Since 1999-2003 served as Head of
- 2003 menjabat sebagai Kepala Bagian Company HR Division, then in May 2003-
SDM Perseroan, kemudian Mei 2003 - 2009 2009 served as Corporate Secretary. Dur-
menjabat sebagai Corporate Secretary ing his career in the Company, he mostly
Perseroan. Selama karirnya di Perseroan, involved in Labor and Human Resource
banyak bergerak di bidang perkembangan Development Division.
ketenagakerjaan dan sumber daya manusia
Statement Letter
Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Regarding Responsibility For Annual Report 2013
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
cost (Rp.
17.330
9.606.359
16.973
Thousand)
15.668
15.290
5.788.273
4.993.539
4.258.932
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Karyawan Tetap dan Tidak Tetap / Number of Permanent and Temporary Employees
Biaya Pelatihan dan Pengembangan (Rp ribu) / Training and Developments cost (Rp thousand)
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 46 The Best Performance
PTPN VII (Persero) bertekad mewujudkan kepemimpinan PTPN VII (Persero) decides to realize the transformational
transformasional dengan memegang prinsip bahwa leadership by holding principle that human resource is a
sumber daya manusia adalah aset potensial yang harus potential asset needs to be managed based on Human
dikelola berdasarkan Human Capital Management Capital Management System (HCMS) by considering the
System(HCMS) dengan mempertimbangkan keselarasan harmony of job requirement and Distinct Job Profile to
job requirement dan Disticnt Job Profile guna mencapai achieve the best performance. HCMS-based Optimization
kinerja terbaik. Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya of Human Resource and Organization Management is
Manusia dan Organisasi berbasiskan HCMS diwujudkan realized with the arrangement of 5 (five) HCMS module
dengan penyusunan 5 (lima) modul HCMS meliputi consist of (1) Organization Design, (2) Formation Standard,
(1) Desain Organisasi, (2) Standar Formasi, (3) Sistem (3) Remuneration System, (4) Performance Management
Remunerasi (4) Performance Management & Incentive & Incentive System, and (5) Recruitment System, Career
System, dan(5) Sistem Rekrutmen, Sistem Karier dan System and Talent Management-based Development
Sistem Pengembangan Berbasis Talent Management. System.
Prasyarat utama dalam implementasi HCMS adalah Main requirement in HCMS implementation is
penetapan Performance Management dan Competency determination of Performance Management and
Management yang termuat dalam Disticnt Job Profile Competency Management contain in Distinct Job Profile
dalam upaya mempersiapkan Pekerja berkinerja in an effort to prepare a superior performance employee.
unggul. PTPN VII (Persero) memberikan kesempatan PTPN VII (Persero) provides career opportunity based
berkarier sesuai ketersediaan formasi, kebutuhan on formation availability, company needs and based on
perusahaan dan sesuai persyaratan kompetensi yang competency requirements open for all employees without
terbuka bagi semua Pekerja tanpa membedakan ras, distinguish race, religion, skin color, and gender.
agama, warna kulit maupun jenis kelamin.
Beberapa keputusan strategis yang ditetapkan Several strategic decisions determined by management
manajemen terkait optimalisasi sumber daya manusia relating with human resource optimization are:
adalah:
1. Struktur Organisasi dengan SK Direksi No.7.5/ 1. Organization structure with BOD Decree No. 7.5/
Kpts/281/213 Tanggal 26 November 2013 Kpts/281/213 dated 26 November 2013
2. Perundingan Perjanjian Kerja Bersama pada tanggal 2. Joint Collective Labor Agreement Negotiation on
2 s.d 6 Desember 2013, selanjutnya telah ditetapkan 2 up to 6 December 2013, hereinafter it has been
oleh Kementerian Tenaga Kerja dengan surat determined by Labor Ministry with Decree No. KEP. 13/
keputusan nomor KEP. 13/PHIJSK-PKKAD/PKB/I/2014 PHIJSK-PKKAD/PKB/I/2014 dated 22 January 2014 and
tanggal 22 Januari 2014 dan berlaku mulai 1 Januari applied on 1 January 2014 up to 31 December 2015.
2014 sampai dengan 31 Desember 2015.
3. Pemenuhan kebutuhan pekerja pimpinan (golongan 3. Fulfillment of managerial employees needs ( III grade)
III) diprioritaskan dari jalur internal. is prioritized from internal path
4. Penataan dan Optimalisasi Sumber Daya Manusia 4. Regulation and optimization of HR on I and II grade
pada pekerja golongan I dan II employee
Tahun 2013 jumlah Pekerja PTPN VII (Persero) mencapai In 2013 number of PTPN VII (Persero) employee reached
17.330 orang, terdiri dari Pekerja tetap sebanyak 13.213 17,330 employees, comprised of permanent employees by
orang, Pekerja Tidak Tetap sebanyak 4.041 orang dan 13,213 employees, Temporary worker by 4,041 employees
Calon Pekerja Pimpinan sebanyak 76 orang. Jumlah and Managerial Employee Candidate by 76 employees.
Pekerja total tahun 2013 mengalami peningkatan Number of employees in 2013 was having an increase by
sebanyak 2.040 orang terhadap jumlah Pekerja tahun 2,040 employees to number of employees in 2012 reached
2012 yang mencapai 15.290 orang. Hal ini disebabkan 15,290 employees. This was caused by the increase
adanya peningkatan Pekerja Tidak Tetap sebanyak 2.189 of Temporary Employees by 2,189 employees related
orang terkait adanya pemenuhan tenaga kerja bidang with fulfillment of production employees, particularly
produksi khususnya pemanen dan penyadap. Jumlah harvesters and tappers. Number of permanent employees
pekerja tetap mengalami penurunan sebanyak 149 orang was having a decrease by 149 employees because they
dikarenakan memasuki masa pensiun. were entering a pension period.
Pekerja PTPN VII (Persero) didominasi oleh Pekerja Tetap PTPN VII (Persero)’s employees are dominated by I-II Grade
golongan I-II yang mencapai jumlah 12.552 orang atau Permanent Employees reach total 12,552 employees
94,99% dari total Pekerja. Berdasarkan pendidikan, or 94.99% of total employees. Based on education, the
komposisi Pekerja di tahun 2013 mengalami peningkatan Employees composition in 2013 increased in High School
pada level lulusan SMU dan di bawah SMU, sedangkan level and under High School graduates, whereas numbers
jumlah Pekerja pada level diploma ke atas relatif stabil. of employees on diploma level and above were relatively
Hal ini terkait dengan ketersediaan formasi jabatan stable. This is related with, the position formation
dan sesuai kebutuhan perusahaan. Terkait karakteristik availability and based on company’s necessity. Related
usaha Perseroan di bidang agrobisnis perkebunan, PTPN with Company’s business characteristic in plantation
VII (Persero) lebih banyak membutuhkan Pekerja untuk agribusiness, PTPN VII (Persero) much more needs worker
kegiatan pemeliharaan, panen dan pasca panen di kebun for maintenance, harvest and post harvest activities in
serta Pekerja operasional di pabrik. Oleh sebab itu, Pekerja plantation and operational workers in mill. Therefore, male
pada level golongan I-II dan Pekerja Tidak Tetap dengan workers in grade I-II level and male temporary worker
latar pendidikan SMU dan di bawah SMU serta berjenis with high school and under high school background
kelamin laki-laki lebih mendominasi komposisi Pekerja are more dominating the PTPN VII (Persero) employees’
PTPN VII (Persero). composition.
Berdasarkan jenjang usia, Pekerja berusia 20 – 29 tahun Based on age, employees aged between 20-29 years
berjumlah 3.279 orang, usia 30 – 39 tahun berjumlah 4..549 old are 3,279 employees, aged 30-39 years old are 4,549
orang, usia 40 – 49 tahun berjumlah 5.599 orang, usia > 50 employees, aged 40-49 years old are 5,599 employees,
tahun berjumlah 3.903 orang. Untuk mempertahankan and aged > 50 years old are 3,903 employees. To maintain
jumlah pekerja pada level komposisi ideal berdasarkan number of employees at ideal composition level based
jenjang usia, PTPN VII (Persero) selalu membentuk kader on age, PTPN VII (Persero) always forms new cadre to
baru untuk mengisi standar formasi yang akan kosong fill formation standard that will be vacant as result of
akibat adanya Pekerja yang memasuki Masa Bebas employee who will enter the pre-retirement. The cadre
Tugas. Proses pengkaderan dilakukan melalui program is conducted via recruitment program from internal or
rekrutmen dari internal maupun eksternal Perusahaan. external of the company.
Pada tahun 2013, tingkat produktivitas Pekerja adalah In 2013, the employees productivity level was as follow:
sebagai berikut:
y Tingkat produktivitas komoditi karet tahun 2013 y Productivity level of rubber commodity in 2013
mencapai 11 Kg per Hari Kerja atau naik 110% reached 11 kg per working day or up to 110%
dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 10 Kg/Hk. compared to 2012 reached 10 Kg/wd
y Tingkat produktivitas komoditi kelapa sawit tahun y Productivity level of oil palm commodity in 2013
2013 mencapai 558 Kg per Hari Kerja atau turun 81.7 % reached 558 kg per working day or decreased by
dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 683 Kg/Hk. 81,7% compared to 2012 reached 683 kg/wd
y Tingkat produktivitas komoditi teh tahun 2013 y Productivity level of tea commodity in 2013 reached
mencapai 27 Kg per Hari Kerja atau turun 90% 27 kg/wd or fell by 90% compared to 2012 reached 30
dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 30 Kg/Hk. kg/wd
y Tingkat produktivitas komoditi tebu tahun 2013 y Productivity level of sugar cane commodity in 2013
mencapai 542 Kg per Hari Kerja atau turun 87.6% reached 542 kg/wd or fell by 87,6% compared to 2012
dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 619 Kg/Hk. reached 619 kg/wd.
Produktivitas Pekerja
Employees productivity
Komoditi Tebu (Kg/Hk) 409 619 542 Sugar cane commodity (Kg/wd)
Sumber Daya Manusia sebagai aset perusahaan memiliki HR as the company’s assets has a very strategic position,
posisi yang sangat strategis, karena SDM adalah aset yang because HR is the most determining utilization assets and
sangat menentukan pemanfaatan dan pendayagunaan usefulness of other assets. The HR performance will be
aset-aset yang lainnya. Kinerja SDM akan sangat terkait much related with performance of a company. Therefore,
dengan performance dari sebuah perusahaan. Oleh HR as a strategic asset must always be developed in order
karenanya, SDM sebagai aset yang strategis harus terus able to provide optimum contribution to the company.
dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi PTPN VII (Persero) implements HR Development Program
optimal kepada perusahaan. PTPN VII (Persero) which aim to create a quality HR, have knowledge,
melaksanakan Program Pengembangan SDM bertujuan has skill to support achievement of maximum worker
untuk menciptakan SDM yang berkualitas, memiliki performance. The drafting of HR development program
pengetahuan, skill yang dapat menunjang pencapaian design refers to severa aspects include:
maksimal kinerja pekerja PTPN VII (Persero). Penyusunan
desain program pengembangan SDM mengacu pada
beberapa aspek antara lain:
1. Hasil pemetaan pekerja yang dilakukan melalui 1. Worker mapping result conducted by Assessment
program Assessment Center. Center Program
2. Kebutuhan program pelatihan dari masukan masing - 2. Training program necessity from each division’s input
masing Bagian sesuai bidang terkait. based on appropriate related field.
3. Hasil evaluasi pelaksanaan pelatihan tahun sebelumnya. 3. Evaluation result of training implementation in
previous year.
Setiap pekerja PTPN VII (Persero) dituntut untuk memiliki Every PTPN VII (Persero) is demanded to have a good
kompetensi yang baik sesuai dengan bidang tugas competency pursuant to tasks field and its position
dan kebutuhan posisi jabatannya serta hasil pemetaan necessities and result of worker mapping for present
pekerja untuk keperluaan saat ini maupun masa datang. or future necessities. In 2013 PTPN VII (Persero) have
Pada tahun 2013 PTPN VII (Persero) menganggarkan biaya budgeted HR development cost by Rp 8.80 billion.
Pengembangan SDM sebesar Rp 8,80 milyar. Realisasi Realization of HR Development activities has spent cost of
kegiatan Pengembangan SDM menghabiskan biaya Rp4,26 billion (48.39% of budget). Those amount was to
sebesar Rp4,26 milyar (48,39% dari anggaran). Jumlah funding participant training/course by 1,780 person with
biaya tersebut adalah untuk pembiayaan pelatihan/ details were as follow:
kursus peserta sebanyak 1.780 orang dengan rincian
sebagai berikut:
Pelaksanaan Inhouse Training tahun 2013 melibatkan 712 2013 in house training implementation was engaging 712
Pekerja, atau 95% dari jumlah fisik yang ditetapkan dalam employees, or 95% of total physical stipulated in 2013
RKAP 2013. Kegiatan Inhouse Training diselenggarakan CAPB. In house training activities were held by engaging
dengan melibatkan narasumber yang berasal dari unsur source from employees, after-work and other parties who
Pekerja, Purnakarya dan pihak lain yang berpengalaman experienced in their field. The aim of In house Training
pada bidangnya. Tujuan pelaksanaan Inhouse Training implementation particularly was to increase the hard
terutama adalah untuk meningkatkan kompetensi bidang competency pursuant to each task field. During 2013 the
(hard competency) sesuai dengan bidang tugas masing- implemented in house training activities were:
masing. Selama tahun 2013 kegiatan Inhouse Training
yang dilaksanakan adalah:
a. KMPM di LPP Yogya dan Medan, diikuti oleh 6 a. APMC in LPP Yogya and Medan, attended by 6
peserta. participants
b. KMPD di LPP Medan, diikuti oleh 3 peserta. b. BPMC in LPP Medan, attended by 3 participants
c. PCIM di LPP Medan, diikuti oleh 3 peserta. c. Week Lecture of Manager’s Wife in LPP Medan,
attended by 3 participants
Guna meningkatkan kompetensi Pekerja dalam In order to enhance the Employees competency in
melakukan audit, PTPN VII (Persero) mengirimkan conducting auditing, PTPN VII (Persero) engages several
Pekerja untuk mengikuri Kursus pemeriksaan yang employees to participate in Auditing Course held by
diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi Accounting and Financial Development Center or
dan Keuangan atau lembaga lainnya. Tahun 2013 PTPN VII other institution. In 2013 PTPN VII (Persero) has sent 12
(Persero) telah mengirimkan 12 pekerja untuk mengikuti employees to engage in auditing course with details were
kursus pemeriksaan dengan rincian sebagai berikut: as follow:
PTPN VII (Persero) telah melaksanakan analisa terhadap PTPN VII (Persero) has implemented analysis on Employ-
kebutuhan Pekerja pada setiap jenjang jabatan dengan ees’ needs in every position rank by considering the em-
mempertimbangkan proyeksi kebutuhan Pekerja untuk ployees needs projection to fill development program for-
mengisi formasi program pengembangan serta proyeksi mation as well as employees’ projection that will enter the
Pekerja yang akan memasuki pensiun. Berdasarkan stan- pension period. Based on that formation standard, PTPN
dar formasi tersebut, pada tahun 2013 PTPN VII (Persero) VII (Persero) in 2013 has held recruitment and qualification
telah melaksanakan rekrutmen dan kualifikasi dengan with details were as follow:
uraian sebagai berikut:
1. Pada tahun 2013 untuk Pekerja Pimpinan (Golongan 1. In 2013 for Managerial Employee (III Grade) was not
III) tidak dilakukan rekrutmen dan kualifikasi. conducted recruitment and qualification
2. Penerimaan Pekerja Pelaksana (golongan IA) dipri- 2. Implementing workers acceptance (IA class) was pri-
oritaskan berasal dari Pekerja Tidak Tetap yang dilak- oritized from temporary employee held in Business
sanakan di Unit Usaha dan Distrik bekerja sama den- Unit and District in cooperation with the HRD and
gan Bagian Sumber Daya Manusia dan Bagian Teknis other technical division. In 2013, PTPN VII (Persero) has
lainnya.Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah me- selected outsourcing employee who has not been ap-
nyeleksi karyawan outsorcing yang belum diangkat pointed yet amounted to 3518 people, which qualify
sebanyak 3518 orang, yang memenuhi persyarakatan to be appointed as Permanent Employees amounted
untuk diangkat sebagai Pekerja Tetap sebanyak 948 to 948 people.
orang.
SDM yang kompeten di bidangnya merupakan salah satu A competent HR in their fields constitutes one of most
aset penting bagi perusahaan, karena tanpa mereka peru- important asset for the company, because without any
sahaan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Oleh of them the company will not able to run as the way it is.
karena itu, Direksi atau pejabat yang berwenang senantia- Therefore, the BOD or other authorized officials always
sa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada provide as wide as possible opportunity for the worker
pekerja untuk maju sesuai dengan prestasi yang ditunjuk- to move forward based on achievement and determined
kan dan kualitas yang telah ditetapkan, dengan cara: quality, by:
a. Mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, mem- a. Employ, determine the amount of salary, provide train-
berikan pelatihan, menetapkan jenjang karir,serta ings, determine career rank, and determine other job
menentukan persyaratan kerja lainnya, tanpa mem- requirements, without noticing on ethnical, religion,
perhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, gender, age, disability one’s has, or other specific state
usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau ke- background which protected by regulation legislation
adaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan
perundang-undangan.
b. Berkomitmen terhadap program Pemerintah Wajib b. Committed to Government Program of Nine Months
Belajar Sembilan Tahun dan Perlindungan Anak den- Compulsory Education and Child Protection by not
gan tidak mempekerjakan anak dibawah umur dalam employ underage in every business process
setiap proses bisnis.
c. Menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala c. Provide work environment free from any kind of pres-
bentuk tekanan (pelecehan) yang mungkin timbul se- sure (harassment) that maybe emerge as result of dif-
bagai akibat perbedaan watak, keadaan pribadi, dan ferences in character, personal state, and one’s cultural
latar belakang kebudayaan seseorang. background
d. Memberikan penghargaan atas prestasi hasil kerja in- d. Provide awards on individual or team work perfor-
dividu atau kerja sama tim yang menciptakan sinergi mance achievements which create a synergy for the
demi kepentingan perusahaan sesuai dengan kebi- company’s interest pursuant to policy that has been
jakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. set by the company.
Pengukuran kinerja dilaksanakan berdasarkan prinsip Performance appraisal is held based on objectivity and
obyektivitas dan keadilan. Sistem penilaian harus mampu justice principles. The appraisal system must be able to
menjadi pembeda antar pekerja berkinerja tinggi dengan be differentiator between the high performance employ-
pekerja berkinerja rendah. Sistem Penilaian Kinerja (SPK) ees with low performance employee. The Performance
diperuntukkan bagi Pekerja golongan III - IV, untuk Peker- Appraisal System (PAS) is addressed for III-IV grade em-
ja golongan I – II menggunakan Sistem Daftar Penilaian ployee, for I-II grade employee assessment is done by us-
Prestasi Kerja (DP2K). Hasil pengukuran kinerja digunakan ing Job Performance Assessment List System (JPALS). The
sebagai dasar pengembangan Pekerja, dasar kenaikan performance appraisal result is used as basic of employee
Golongan/Berkala, dasar pertimbangan promosi/ mutasi development, basic of class/periodic promotion, basic of
serta dasar penentuan kebutuhan pendidikan dan pela- promotion/mutation consideration and basic determina-
tihan. tion of education and training needs.
Pada tahun 2013, terdapat 24 Pekerja yang mendapatkan In 2013, there were 24 employees who received promo-
promosi ke jenjang yang lebih tinggi, 595 Pekerja dimu- tion to higher position, 595 employees were mutated to
tasi ke bagian lain dalam rangka pengayaan jabatan/pro- other division in context of position enrichment/rotation
gram rotasi, dan 26 Pekerja mendapatkan demosi. program, and 26 employees received demotion.
PTPN VII (Persero) memberikan jaminan atas kesejahter- PTPN VII (Persero) provides guarantee on each employ-
aan Pekerja yang diatur di dalam Perjanjian Kerja Bersama ees’ welfare as regulated on Collective Labor Agreement
(PKB) antara Direksi PTPN VII (Persero) dan Serikat Pekerja between the PTPN VII (Persero)’s BOD and Labor Union of
Perkebunan Nusantara VII. PKB mengatur hal-hal sebagai PN VII. CLA regulates following terms: labor relation, em-
berikut: Hubungan kerja; Perencanaan Karir Karyawan; ployee career plan, weekdays and working hours, exemp-
Hari kerja dan jam kerja; Pembebasan dari kewajiban tion of obligation to work; payroll, allowance classification;
untuk bekerja; Golongan, penggajian, tunjangan; Kesela- occupational safety and health; social security and labor
matan dan kesehatan kerja; Jaminan sosial dan kesejahter- welfare; health treatment and medication; skill and exper-
aan tenaga kerja; Perawatan kesehatan dan pengobatan; tise training; job rules; dismissal; special terms; complaint
Pembinaan keahlian dan keterampilan; Tata tertib kerja; settlement. The CLA negotiation is held once in every two
Pemutusan hubungan kerja; Hal-hal khusus; Penyelesaian years thus can be adjusted with recent development. The
keluh kesah. Perundingan PKB dilakukan setiap 2 tahun last discussion was held on 2 up to 6 December 2013. The
sekali sehingga dapat disesuaikan dengan perkemban- updated CLA has been registered to Labor and Transmi-
gan terkini. Perundingan terakhir dilaksanakan pada tang- gration Ministry c.q. Directorate of Industrial Relationship
gal 2 s.d. 6 Desember 2013. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Development and Manpower Social Security stipulated
yang telah diperbaharui tersebut telah didaftarkan ke Ke- by decree no. KEP.13/PHIJSK-PKKAD/PKB/I/2014 dated 22
menterian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI c.q. Direktorat January 2014 and applied since 1 January 2014 up to 31
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan December 2015.
Sosial Tenaga Kerja yang ditetapkan dengan surat kepu-
tusan nomor KEP. 13/PHIJSK-PKKAD/PKB/I/2014 tanggal
22 Januari 2014 dan berlaku mulai 1 Januari 2014 sampai
dengan 31 Desember 2015.
Setiap Pekerja Tetap PTPN VII (Persero) mendapatkan hak- Every PTPN VII (Persero) permanent employee receives
haknya berupa gaji, uang lembur, biaya pelaksanaan tu- their rights in form of salary, overtime pay, cost of task
gas, bonus, tunjangan hari raya keagamaan, tunjangan execution, bonuses, religious holiday allowance, annual
cuti tahunan dan jaminan sosial meliputi fasilitas pengo- leave allowance and social security covering treatment
batan dan perawatan kesehatan bagi Pekerja dan batih, and health care facility for employee and family, housing
penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik facility completed with electricity and water, particularly
dan air, terutama yang di Unit sedangkan bagi yang ti- in unit whereas for those who is not available in form of
dak tersedia dalam bentuk fisik diberikan dalam bentuk physical is given in form of residential rent, water and
bantuan sewa rumah, listrik dan air, serta bantuan Bahan electricity aid, and fuel aid for every employees, engage-
Bakar untuk semua Pekerja, pengikutsertaan Pekerja pada ment in manpower social security covering old age pen-
program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meli- sion, accident insurance and life insurance, plantation
puti program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja pension fund, and financial institution pension fund. Posi-
dan Jaminan Kematian, Dana Pensiun Perkebunan (Da- tion per 31 December 2013, PTPN VII (Persero) engaged
penbun) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). I-IV class employees amounted to 11,522 people as active
Posisi per 31 Desember 2013, PTPN VII (Persero) mengikut- participants of Defined Benefit Pension Plan in Plantation
sertakan Pekerja golongan I - IV sebanyak 11.522 orang se- Pension Fund, and 1,584 active employees of Defined
bagai peserta aktif Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) Contribution Pension Plan in FIPF BRI for employees who
pada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), dan 1.584 was appointed start in 2009. In 2013, amounted to 784
orang peserta aktif PPIP pada DPLK BRI untuk Pekerja employees will enter the pension period, and they were
yang diangkat mulai tahun 2009.Pada tahuan 2013, se- engaged in pre retirement training.
banyak 784 orang Pekerja yang akan memasuki pensiun,
diikutsertakan dalam pelatihan Pra Purnakarya.
Pekerja Tidak Tetap PTPN VII (Persero) mendapatkan hak- PTPN VII (Persero)’s Temporary Employees received their
haknya berupa Gaji, Pengobatan, Jamsostek, Pakaian rights in form of salary, health treatment, social security,
Kerja, THR. Besarnya penghasilan yang diperoleh Pekerja uniforms, Religious holiday allowance. The amount of
Tetap level paling bawah sama dengan standar UMP salary received by lowest level of permanent employees
Sumsel sebesar Rp1.630.000 sedangkan penghasilan Pe- was the same with Province Minimum Wages of South
kerja Tidak tetap per bulan disesuaikan dengan UMP ma- Sumatera amounted to Rp1,630,000 whereas the Tem-
sing-masing propinsi (Lampung Rp1.150.000,- Bengkulu porary Employee’s salary per month was adjusted with
Rp1.200.000,- dan Sumsel Rp1.630.000.-) each province’s PMW (Lampung Rp1,150,000,- Bengkulu
Rp1,200,000,- and South Sumatera Rp1,630,000,-)
Pada tahun 2013, Perusahaan memberikan Penghargaan In 2013, the Company provided Term of Office Awards to
Masa Pengabdian kepada Pekerja yang telah bekerja se- employees who has been working continuously without
cara terus-menerus tanpa terputus selama 20 tahun, 25 uninterruptedly for 20 years, 25 years, 30 years, 35 years,
tahun, 30 tahun, 35 tahun atau lebih berupa: or more in form of:
y Masa Kerja 20 tahun diberikan kepada 106 Orang Pe- y 20 years tenure was given to 106 employees in form of
kerja dalam bentuk Piagam. charter
y Masa Kerja 25 tahun diberikan kepada 714 orang Pe- y 25 years tenure was given to 714 employees in form of
kerja dalam bentuk uang penghargaan 5 x Gaji Pokok, cash of 5 times basic salary, 10 gram Gold Medal and
Medali Emas seberat 10 gram dan Piagam. Charter
y Masa Kerja 30 tahun diberikan kepada 297 orang Pe- y 30 years tenure was given to 297 employees in form
kerja dalam bentuk uang penghargaan 3 x Gaji Pokok, of award cash of 3 times basic salary, 10 gram Gold
Medali Emas seberat 10 gram dan Piagam. Medal, and Charter
y Masa kerja 35 tahun diberikan kepada 96 orang Peker- y 35 years tenure was given to 96 employees in form
ja dalam bentuk uang pengahargaan 5 x Gaji Pokok, of award cash of 5 times basic salary, 10 grams Gold
Medali Emas 10 gram dan Piagam. Medal and Charter.
Wadah penyampaian aspirasi Pekerja di PTPN VII (Persero) Employee aspiration conveyance media in PTPN VII (Per-
(Persero) terakomodasi dalam Serikat Pekerja Perkebunan sero) is accommodated in Labor Union of Nusantara Plan-
Nusantara VII (SPPN VII) dengan perwakilan di masing- tation VII with their representatives in each district and
masing Distrik dan Unit Usaha.SPPN VII berdiri sejak tahun business unit. LUNP VII established since 1999 which the
1999 yang pembaruannya tercatat di Dinas Tenaga Kerja renewal was recorded in Labor Agency of Bandar Lam-
Kota Bandar Lampung nomor 568/245/07/10/2011 tang- pung No 568/245/07/10/2011 dated 17 October 2011.
gal 17 Oktober 2011.SPPN VII berfungsi sebagai: LUNP VII served as:
y Pihak dalam pembuatan Perjanjian Kerja Bersama dan y A party in making the Collective Labor Agreement and
penyelesaian perselisihan industrial, industrial dispute settlement
y Sarana untuk menjaga, membina dan meningkatkan y Facility to maintain, manage and enhance a harmoni-
hubungan kerja yang harmonis dalam mewujudkan ous relationship in realizing and maintaining indus-
dan memelihara hubungan industrial, trial relation
y Sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak y Aspiration means in fighting the member’s rights and
dan kepentingan anggota. interests.
Pengakuan Perusahaan terhadap SPPN VII telah disepakati Company’s recognition to LUNP VII has been agreed on
dalam Perjanjian kerja Bersama antara SPPN VII dan PTPN Collective Labor Agreement between LUNP VII and PTPN
VII (Persero), dan diwujudkan dalam bentuk antara lain: VII (Persero), and embodied in form of:
y Memberikan fasilitas kantor, perlengkapan dan pera- y Provided office facilities, equipments and office tools
latan Kantor bagi Pengurus SPPN VII, for the LUNP VII management
y Memberikan fasilitas pelaksanaan musyawarah besar y Provided major discussion implementation facility of
penggantian pengurus serta kegiatan lainnya. management turnover and other activities
PTPN VII (Persero) juga memberikan biaya akomodasi dan PTPN VII (Persero) also provided accommodation and
transportasi kepada Pengurus dan anggota SPPN VII yang transportation cost for the management and member of
tengah melaksanakan tugas Serikat Pekerja. LUNP VII who was carrying out their Labor Union duty.
Dari tahun ke tahun, angka turnover Pekerja PTPN VII (Per- From year to year, the PTPN VII (Persero) employee turn-
sero) relatif rendah. Sepanjang tahun 2013, ada 784 pe- over number is relatively low. During 2013, there were 784
kerja yang berhenti menjadi karyawan PTPN VII (Persero) employees who quit being PTPN VII (Persero) employee
dengan rincian 708 orang berhenti karena memasuki with following details 708 employees discharge because
masa pensiun, 37 orang karena pengunduran diri dan 39 entering a pension period, 37 employees resigning and 39
meninggal dunia. employees were deceased.
Rendahnya tingkat turnover Pekerja PTPN VII (Persero) The low of PTPN VII (Persero) employee turnover level was
karena faktor pengunduran diri menunjukkan semakin caused by resigning factors which suggested that the high
tingginya kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Be- of work satisfaction and organization commitment. Sev-
berapa hal yang mendukung kepuasan Pekerja adalah ad- eral terms supporting the employee satisfaction were the
anya sistem dan prosedur yang jelas, adanya sistem kom- existence of clear system and procedure, the existence of
pensasi yang jelas dan transparan yang tertuang dalam clear and transparent compensation put forth on CLA, the
Perjanjian Kerja Bersama, adanya suasana kerja yang nya- existence of comfortable working atmosphere, clear ca-
man, adanya sistem jenjang karir yang jelas serta adanya reer rank system and employees’ competency and ability
program pengembangan kompetensi dan kemampuan development program
Pekerja.
BIDANG USAHA / Business Line Agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh dan
tebu / Plantation Agribusiness with rubber, oil palm, tea and sugar-
cane commodity
DASAR HUKUMPENDIRIAN / Legal Basis of Peraturan Pemerintah (PP) No.12 tahun 1996 / Government Regulation
Establishment No. 12 year 1996
MODAL DASAR / Authorized Capital Rp. 4.900.000.000.000 (empat trilyun sembilan ratus milyar rupiah)
terbagi atas 4.900.000 (empat juta sembilan ratus ribu) saham dengan
nilai nominal Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) per saham /
Rp. 4,900,000,000,000 (four trillion nine hundreds billion rupiah)
divided into 4,900,000 (four million nine hundreds thousand) shares
with par-value Rp. 1,000,000 (one million rupiah) per share
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH / Rp 1.226.223.000.000 (satu trilyun dua ratus dua puluh enam milyar dua
Issued And Fully Paid-Up Capital ratus dua puluh tiga juta rupiah) /
Rp1,226,223,000,000 (one trillion two hundreds twenty six billion and
two hundreds twenty three million rupiah)
KRONOLOGISPENCATATAN SAHAM / Status PTPN VII (Persero) adalah BUMN kategori non listed sehingga
Chronological stock listing belum tercatat dalam Bursa Efek. / The PTPN VII (Persero) status is non
listed thus it has not recorded in Stock Exchange.
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (”Perusahaan”) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) was established
didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun based on Government Regulation No. 12 year 1996, as
1996, seperti yang dinyatakan dalam akta pendirian yang declared in establishment deed made in front of Notary
dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil, S.H., No. 40 tanggal Harun Kamil, S. H., No. 40 dated 11 March 1996 and has
11 Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari obtained legalization from Indonesian Republic Justice
Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Minister via Decree No. C2-8335.HT.01.01.TH.96 dated 8
Keputusan No. C2-8335.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus August 1996 and has been announced in additional of RI
1996 dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Official News No. 80 dated 4 October 1996.
Republik Indonesia No. 80 tanggal 4 Oktober 1996.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa The Company Articles of Association has suffered
kali perubahan dan perubahan Anggaran Dasar several changes and Company’sArticles of Association
Perusahaan untuk perubahan Modal Dasar Perseroan dari for the company’s Authorized Capital from initial
yang semula Rp 1.000.000.000.000 (satu trilyun rupiah) Rp1,000,000,000,000 (one trillion rupiah) into
menjadi Rp 4.900.000.000.000 (empat trilyun sembilan Rp4,900,000,000,000 (four trillion nine hundreds
ratus milyar rupiah) dan perubahan Modal Disetor dari billion rupiah) and paid-in capital change from initial
yang semula Rp 365.000.000.000 (tiga ratus enam puluh Rp365,000,000,000 (three hundreds sixty five billion
lima milyar rupiah) menjadi Rp 1.226.223.000.000 (satu rupiah) into Rp1,226,223,000,000 (one trillion two
trilyun dua ratus dua puluh enam milyar dua ratus hundreds twenty six billion and two hundreds twenty
dua puluh tiga juta rupiah). Perubahan tersebut telah three million). This change has been legalized and
disahkan dan diserahkan oleh Menteri Hukum dan submitter to Justice and Human Rights Minister of RI
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat via Decree No. AHU-04423.AH.01.02 year 2013 date 5
Keputusan No.AHU-04423.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal February 2013.
5 Februari 2013.
Pada tanggal 11 Maret 1996, dalam rangka restrukturisasi On 11 March 1996, in context of SOE restructuring in
Badan Usaha Milik Negara (”BUMN”) di bidang perkebunan, plantation field, based on GR No. 12 year 1996 dated 14
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996 February 1996, the government has conducted plantation
tanggal 14 Februari 1996, pemerintah telah melakukan regional management relocation under Plantation SOE.
relokasi pengelolaan daerah perkebunan di bawah BUMN In connection with this plantation regional management
Perkebunan. Sehubungan dengan relokasi pengelolaan relocation, PTPN X (Persero), PTPN XXXI (Persero), ex
daerah perkebunantersebut, PT Perkebunan X (Persero), project of PTPN XI (Persero) in South Sumatera Province,
PT Perkebunan XXXI (Persero), eks Proyek PT Perkebunan and ex project of PTPN XXIII (Persero) in Bengkulu province
XI (Persero) di Provinsi Sumatera Selatan, dan eks Proyek has been declared as disbanded and since that date it was
PT Perkebunan XXIII (Persero) di Provinsi Bengkulu telah mergered into new company named PTPN VII (Persero).
dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut digabung
ke dalam perusahaan baru dengan nama PT Perkebunan
Nusantara VII (Persero).
JEJAK LANGKAH
MILESTONE
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) memang masih PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) still is teenager
berusia belasan tahun. Namun, cikal bakal perusahaan ini age. However, the forerunner of this company has been
sudah ada sejak zaman Belanda. Dalam perjalanannya, existed since Colonial period. In its journey, the company
perusahaan mengalami beragam perubahan. Mulai dari experienced many changes. It started from switching
berpindah kepemilikan, pergantian nama, perombakan ownership, change of names, reform of structure, changes
struktur, perubahan komoditas dan lain-lain. Hal tersebut in commodity and else. Those terms is aim to create a
bertujuan untuk menciptakan perusahaan perkebunan superior plantation company with high productivity as
yang unggul dengan produktivitas tinggi sesuai tuntutan times demands.
zaman.
Perusahaan swasta Belanda masuk ke wilayah Dibentuk BPU PPN, BPU PPN Karet, Gula Tembakau
Bekri, Lampung Tengah. Maskapai Bekri 1916 1963 dan Antan. Wilayah Sumsel dan Lampung yang
merupakan salah satu dari belasan perusahaan mengelola PPN karet menjadi PPN Karet IX
pionir Pemerintah Belanda dalam usaha Tanjung Karang. Bekri dan pabrik Triplex Natar
perkebunan. Perusahaan ini mulai menanam dimasukkan kedalam PPN Natar III Medan.
kelapa sawit dan dalam kurun waktu tujuh tahun Pagaralam Masuk ke PPN Antan VII Bandung
kemudian mendirikan pabrik pengolahan minyak It was established BPU PNP, BPU PNP Rubber,
sawit dengan sistem handpress tobacco sugar and rice pestle. South Sumatera
The Dutch private companies were entering the and Lampung area which managed Rubber PNP
Bekri, Lampung Tengah. Bekri airline was one of become PNP Rubber IX Tanjung Karang, Bekri and
dozens Dutch pioneer company in plantation Triplex Natar ill included into PNP Natar III Medan.
business. This company started to plant oil palm Pagaralam included in PNP Antan VII Bandung.
and in seven year later established palm oil
processing mill using hand press system.
Pemerintah membagi pengelolaan usaha
Pemerintah menugaskan PTP XI untuk membangun Meraih sertifikat produk penggunaan tanda SNI
kebun Karet di Lahat, Sumsel dan menugaskan 1982 2011 untuk satu PPKR dan meraih sertifikat ISO 9001 :
PTP XXIII Surabaya untuk mengembangkan kebun 2008 untuk delapan PPKR dan empat PRSS
karet, kelapa sawit dan kakao di wilayah Bengkulu, It achieved product certificate of SNI sign use for
yaitu di Padang Pelawi, Talo Pino dan Ketahun one PPKR and It achieved ISO 9001:2008 certificate
serta pengembangan kebun tebu dan Pabrik Gula for eight PPKR and four PRSS.
Bungamayang.
The government assigned PTP XI to construct
Memperoleh anugerah penghargaan PROPER
rubber estate in Lahat, South Sumatera and
assigned PTP XXIII Surabaya to develop a rubber, 2012 peringkat BIRU untuk enam Unit Usaha dan
peringkat HIJAU untuk satu Unit Usaha
oil palm and cacao estate in Bengkulu area,
namely in Padang Pelawi, Talo Pino and Ketahun as Perancangan Enterprise Resource Planning
well as rubber estate and Bungamayang Sugar Mill It obtained BLUE PROPER award for its six business
development. unit and GREEN for one Business Unit.
Enterprise Resource Planning design.
Pabrik Gula Cinta Manis dan Bungamayang efektif
dioperasikan. 1984 Perancangan Sitem Manajemen Terpadu Nusantara
Cinta Manis and Bungamayang sugar mill was 2013 VII (SMTN7). Mendirikan anak perusahaan PT Karya
effectively operated. Nusa Tujuh yang merupakan proyek penggemukan
sapi potong dan pabrik pakan ternak
Pabrik Gula Cinta Manis dan Bungamayang Pergantian Komisaris dan Direktur Utama
dijadikan sebuah badan usaha tersendiri dengan 1989 Design of Integrated Management System of
nama PTP XXXI, dengan kantor pusat di Palembang. Nusantara VII (SMTN7). It established subsidiaries
Cinta Manis and Bungamayang sugar mill was named PT Karya Nusa Tujuh constitute cattle
turned into one separate business entity with fattening project and animal feed factory.
name PTP XXXI, with head office located in Change of Commissioner and President Director.
Palembang.
KEGIATAN USAHA
BUSINESS ACTIVITIES
PTPN VII mengelola 4 (empat) segmen usaha, yakni: PTPN VII manages 4 (four) business segment, namely:
1. Segmen Karet 1. Rubber segment
2. Segmen Kelapa Sawit 2. Oil palm segment
3. Segmen Gula 3. Sugar segment
4. Segmen Teh 4. Tea segment
PTPN VII juga memiliki satu anak perusahaan yang PTPN also has one subsidiary managing Cattle Breeding (PT
mengelola Peternakan Sapi (PT Karya Nusa 7), saat ini masih Karya Nusa 7), at present is still in business development
dalam tahap pengembangan usaha. progress.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan Akta No. 34 Pursuant to Company Articles of Association Deed No. 34
tanggal 13 Agustus 2008 oleh N. M. Dipo Nusantara Pua dated 13 August 2008 by N. M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.
Upa, S.H, maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan H., the Company’s purposes and objectives are managing
usaha di bidang agrobisnis dan agroindustri, serta business in agribusiness and agro industrial field, as well
optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk as optimization on Company’s resource use to yield high
menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi quality goods and/or service and has a strong competitive
dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/ mengejar to obtain/pursue benefit to increase the Company’s value
keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan by applying Limited Company’s Principles. To achieve
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk the above purposes and objectives, the Company can
mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan implement following main business activities:
dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:
1. Pengusahaan budidaya tanaman, meliputi pembukaan 1. Crops cultivation, is covering land clearing and
dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan processing, nursery, planting and maintenance and
pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta harvesting as well as other activities related with those
melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan crop cultivation
dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut.
2. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri 2. Production is covering own or other crop processing,
maupun dari pihak lain, menjadi barang setengah jadi into semi-finished goods and/or finished goods and
dan/atau barang jadi serta produk turunannya. its derivatives product
3. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan 3. The trading encompasses implementation of
pemasaran berbagai macam hasil produksi serta marketing activities of various kind of production
melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang output as well as conduct other trading activities
berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. relating with Company’s business activities
4. Pengembangan usaha bidang Perkebunan, Agrowisata, 4. Business development in plantation, agrotourism,
Agro Bisnis, dan Agro Industri agribusiness, and agro industry field.
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) bergerak dibidang usaha agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa
sawit, teh, dan tebu dengan produk hasil jadi sebagai berikut :
PTPN VII (Persero) is engaged in plantation agribusiness field with commodity of rubber, oil palm, tea, and sugarcane with
finished products are as follow:
Teh - Tea
WILAYAH OPERASIONAL
OPERATIONAL AREA
KANTOR DIREKSI
HEAD OFFICE
Berdasarkan SK Direksi
No. 7.5/Kpts/281/2013 tanggal 26 November 2013
Garis Lini
Garis Koordinasi
Bagian Satuan Pengawasan Intern Bagian Tanaman Bagian Sumber Daya Manusia
Ir. Armas Haryadi, MBA Ir. Sunaryanto Purwo, Ir. Habib Wibowo
UU WALI
Bagian Hukum & Regulasi
Ir. Dwitya Agung PY Sri Nenda Singarimbun, SH
UU RESA UU BEKI
Ir. Cristian Priyo P, MM Ir. Krisno Minarno, MM
UU PEWA
UU TUBU UU MULA UU BEKA
R. Hery Darso Subroto,
Ir. Amiruddin Umar, SH Ir. I Ketut Mulyawan, MM Ir. Robertt Simanjuntak, MM
BSc, SP
DEWAN KOMISARIS
Direktur Utama
Ir. Kusumandaru NS, MBA
UU PALA
Ir. Syukri Zuber
VISI, MISI & TATA NILAI
VISION, MISSION AND VALUES
Visi dan Misi PTPN VII (Persero) ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang
2010-2014 yang disahkan oleh Kementerian BUMN melalui Surat Persetujuan
Kementerian BUMN No :S-827/MBU/2010
PTPN VII (Persero)’s vision and mission stipulated in Long Term Plan
2010-2014 legalized by the SOE Ministry via SOE Ministry Approval
Letter No:S-827/MBU/2010.
“MENJADI PERUSAHAAN AGRIBISNIS BERBASIS KARET, KELAPA SAWIT, TEH DAN TEBU
YANG TANGGUH SERTA BERKARAKTER GLOBAL”
to be a resilient rubber, oil palm, tea and sugarcane based agribusiness company and has a global character.
Visi Vision
Penjelasan Visi : Vision Description:
y Tangguh y Resilient
Memiliki daya saing yang prima, melalui peningkatan It has a prime competitiveness, through productivity,
produktivitas, mutu, skala ekonomi usaha, dan dukungan quality, business economy scale enhancement and
industri hilir. support of downstream industry
y Karakter Global y Global character
Mempunyai karakteristik perusahaan berkelas dunia It has a world class company characteristic with a prime
dengan proses bisnis dan kinerja yang prima serta business process and performance as well as yielding an
menghasilkan produk yang berstandar internasional. international standard product.
Misi Mission
1. Menjalankan usaha perkebunan karet kelapa sawit, 1. Run rubber, oil palm, tea and sugarcane business
teh dan tebu dengan menggunakan teknologi estate by using cultivation technology and an effective
budidaya dan proses pengolahan yang efektif serta processing process as well as environmental friendly
ramah lingkungan.
2. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi 2. Develop industry business integrated with core
dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh, dan tebu) business (rubber, oil palm, tea, and sugarcane) by using
dengan menggunakan teknologi terbarukan. renewable technology 3. Develop competency-based
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang human resources.
berbasis kompetensi.
4. Membangun tata kelola usaha yang efektif. 4. Build an effective business governance
5. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders 5. Maintain stakeholders’ interest balance to embody
untuk mewujudkan daya saingguna menumbuh the competitiveness to develop the company.
kembangkan perusahaan.
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 70 The Best Performance
Produktivitas Productivity
Produktivitas adalah upaya optimalisasi pemanfaatan Productivity is an effort of owned and managed
sumber daya yang dimiliki dan dikelola. Perseroan secara resources use optimization. The Company is
transparan, akuntabel, asli dan bertanggungjawab untuk transparently, accountably, originally and responsibly to
mencapai hasil optimal semua sasaran Perseroan yang achieve optimum yield all Company’s goal implemented
dilaksanakan dengan Sigap, Maju, Antusias, Rajin dan with Spry, Forward, Enthusiastic, Diligent and Skill
Terampil (SMART). (SMART)
Mutu Quality
Mutu dipahami sebagai sikap lahir dan batin untuk Quality is comprehended as inner and outer attitude to
menghasilkan kinerja yang terbaik kepada pemangku produce the best performance for the stakeholders as
kepentingan sebagai perwujudan kemuliaan diri. Mutu form of self glory. Quality is marked by attitude of sticking
ditandai dengan sikap berpegang teguh pada kualitas to work quality in an effort capturing market share and
kerja dalam upaya merebut pangsa pasar dan menjaga maintain the company’s viability.
kelangsungan hidup perusahaan.
Organisasi Organization
Organisasi mengandung pengertian sadar akan posisi, Organization contains definition of aware on position,
peran, dan tanggung jawab dalam satu sistem dinamis role and responsibility in one whole dynamic system as
yang utuh serta menjunjung tinggi etos kerja dan nilai – well as upholds the work ethic and family values. It views
nilai kekeluargaan. Memandang organisasi sebagai wadah the organization as a media of a complete and superior,
insan yang utuh dan unggul, bercipta, berkarsa dan created, initiative, and worked.
berkarya.
Servis Service
Servis diartikan sebagai panggilan untuk memberikan Service is translated as a call to provide the best services to
pelayanan yang terbaik kepada pemangku kepentingan stakeholders for the sustainable Company’s growth.
demi pertumbuhan Perseroan secara berkesinambungan.
Inovasi Innovation
Inovasi adalah tindakan kreatif dalam melakukan upaya Innovation is a creative action in conducting an ongoing
perbaikan dan penyempurnaan terus menerus untuk maintenance and improvement effort to develop the
mengembangakan proses kerja dan produk dalam rangka work and product process in order to create a grow value.
menciptakan nilai tumbuh.
Strategic Alignment
1 Optimalisasi Pengelolaan
Aset Perusahaan
Best Practice Agriculture
Optimalisasai Penggalian Produksi
Optimalisasi Kapasitas dan Utilitas
Menjaga Konsistensi Mutu Produksi
Peningkatan Efisiensi Pabrik
Optimalisasi Hubungan
Kemitraan dan Lingkungann 5 2 Optimalisasi Pemanfaatan
Sumberdaya Keuangan
Pengendalian bahan baku Cost Effectiveness
Pengelolaan pelanggan Dana Investasi diarahkan pada kegiatan
Pengelolaan lingkungan masyarakat yg bersifat Quick Yield
Pengelolaan lingungan hidup Mencari Alternatif pendanaan
Pengendalian Biaya
Optimalisasi Harga Jual Produk
Optimalisasi
Pengembangan Perusahaan 4 3 Optimalisasi Pengelolaan
SDM dan Organisasi
Pemberdayaan Aset Idle (non produktif ) Perubahan struktur organisasi
Pembangunan dan pengembangan pabrik Peningkatan kompetensi SDM
Konsolidasi pabrik Memperkuat dan mengimplementasikan
Akuisisi lahan budaya perusahaan
Peningkatan Skill SDM
Pengembangan sistem SMT dan ERP
Implementasi Jenjang karier dan sistem
Renumerisasi
STRATEGIC ISSUES
Pemerintah
100% Republik
Indonesia
PT Karya Nusa Tujuh memiliki areal peternakan sapi yang PT Karya Nusa Tujuh has cattle breeding area located
berada di Bekri dan Bungamayang Provinsi Lampung. in Bekri and Bungamayang of Lampung Province. At
Saat ini perusahaan menjalankan usaha peternakan present the company runs beef cattle breeding business
sapi potong yang terdiri dari satu kandang sapi yang contain of one cowshed which has been fully operated
telah beroperasi secara penuh yang terletak di Desa located in Sinar Banten Village, Bekri sub district, Central
Sinar Banten, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Lampung district, Lampung province and project of beef
Tengah, Provinsi Lampung dan proyek pengembangan cattle fattening development and animal feed mill located
penggemukan sapi potong dan pabrik pakan ternak in Negara Tulang Bawang village, Bungamayang sub
yang terletak di Desa Negara Tulang Bawang, Kecamatan district, North Lampung district, Lampung Province.
Bungamayang, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi
Lampung.
Ikhtisar Keuangan
Financial Overview
Aset Lancar Rp6.836.374.603 Current assets
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara didirikan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara was
berdasarkan Akta Notaris N.M Dipo Nusantara PUA established based on Notary Deed of N.M. Dipo Nusantara
UPA, SH No.4 Tanggal 16 November 2010 dan telah PUA UPA, SH No. 4 dated 16 November 2010 and has been
disetujui oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi approved by Justice and Human Rights decision No. AHU-
Manusia No.AHU-60488.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 11 60488.AH.01.01 year 2010 dated 11 December 2010.
Desember 2010.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara is a company
perusahaan yang melakukan usaha dibidang which conduct a business in trading, agribusiness
perdagangan, pemasaran komoditas agro industri, commodity marketing line as well as optimization of
pengelolaan komoditas agro industri serta optimalisasi company resources utilization covering warehouse
pemanfaatan sumber daya perusahaan meliputi management, hoarding facility, and transportation,
pengelolaan gudang, fasilitas penimbunan, dan optimization of resource utilization for education and
transportasi, optimalisasi pemanfaatan sumberdaya training, consultant service in agribusiness commodity
untuk pendidikan dan pelatihan, jasa konsultan di bidang marketing and procurement of facilities and infrastructures
pemasaran komoditas agro industri dan pengusahaan owned by the company.
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan.
Informasi Harga Saham Saham PTPN VII (Persero) sepenuhnya 100% dimiliki oleh Pemerintah
Share Price Information Republik Indonesia dan belum melepas sahamnya kepada publik (belum
diperdagangkan).
PTPN VII (Persero) share is 100% owned by the Government of Republic
Indonesia and has not released its share to public (has not traded yet)
Informasi Mengenai Obligasi Sampai dengan 31 Desember 2013 tidak terdapat Obligasi PTPN VII (Persero)
Information of Bond Up to 31 December 2013 there was no PTPN VII (Persero)’s bonds
Komposisi Pemegang Saham Sampai dengan akhir tahun 2013 saham PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
Shareholder Composition 100% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Up to late 2013 the PTPN VII (Persero)’s share was 100% owned by the
Government of Republic Indonesia
Komposisi Kepemilikan Saham PT Perkebunan Nusantara VII merupakan Perusahaan Non Listed sehingga
Shareholdings Composition baik masyarakat, direksi, maupun dewan komisaris PTPN VII tidak mempunyai
kepemilikan saham atas PTPN VII.
Kepemilikan saham seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia
100%.
PTPN VII is a Non Listed Company thus either public, BOD or BOC of PTPN VII
cannot have shareholdings on PTPN VII.
Kronologis Pencatatan Saham PT Perkebunan Nusantara VII merupakan Perusahaan Non Listed sehingga
Chronological of Share Listing belum tercatat dalam Bursa Efek dan tidak menjual sahamnya kepada publik.
Oleh sebab itu,informasi kronologis pencatatan saham dan jenis aksi korporasi
yang menyebabkan perubahan jumlah saham tidak tersedia.
PTPN VII is a Non Listed Company, thus it has not listed in Stock Exchange and
do not sell its share to public. Therefore, the chronological of share listing and
type of corporate action causing the change of share amount is not available.
Kronologis Pencatatan Obligasi PT Perkebunan Nusantara VII merupakan Perusahaan Non Listed sehingga
Chronological of Bond Listing tidak menjual sahamnya kepada publik. Oleh sebab itu, informasi kronologis
pencatatan efek lainnyadan jenis aksi korporasi yang menyebabkan
perubahanjumlah efek lainnya tidak tersedia.
As a Non Listed Company the PTPN VII do not sell its share to public. Therefore,
the information of other security listing and type of corporate action causing a
change of other exchange is not available.
PT Pefindo
Lembaga Pemeringkat Efek
Panin Tower Senayan City Lt.17
Security Agencies : Jl. Asia Afrika Lot.19
“Melakukan pemantauan tahunan pemeringkatan atas Jakarta 10270, Indonesia
Medium Term Notes (MTN) PT Perkebunan Nusantara VII Telp (021) 72782380
(Persero)” Fax (021) 72782370
Kantor AkuntanPublik
Public Accountant Office:
“Melaksanakan audit atas laporan keuangan tahun
buku berjalan, melaksanakan audit kepatuhan terhadap HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, Jl.Ciledug Raya 36A, Kebayoran Lama,
melaksanakan evaluasi kinerja perusahaan, audit umum Jakarta Selatan 12230, Indonesia
laporan keuangan dan evaluasi Program Kemitraan dan Telp (021) 8317046
Bina Lingkungan (PKBL)” Fax (021) 8317050
Konsultan Hukum :
Legal Consultant
“Memberikan pendapat hukum, melakukan legal audit, legal drafting, dan pendampingan perkara hukum (non litigasi
dan litigasi)”
Handra Darwin dan Rekan Edwin Situmorang Syarifuddin Husin, S.H. M.Hum
Plaza I, 4th Floor Room 407 Ratu Plaza Office Tower LT 23 Jl. Azz Cinder Bumi No. 3
Jl. Jenderal Ahmad Yani Kav. 67 Jl. Jenderal Sudirman kav 9 Kota Bandar Lampung
Jakarta 10510, Indonesia Kota Jakarta Provinsi Lampung
Telp (021) 420 6529 Provinsi DKI Jakarta
Fax (021) 4206542
Notaris/ PPAT :
Notary
“Membuat akta perikatan, legalisasi dokumen, dan membantu menyelesaikan pengurusan sertipikasi hak tanah”
Fathiah Helmi, S.H. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H. Pranata Nusantara, S.H.
Graha Irama LT 6 Jln. Pulo Mas barat VI/53 Jln. Taman Sunter Indah
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-I Kota Jakarta Timur Blok HJ 2/32 Kota Jakarta Utara
Kav 1 & 2 Kuningan Kota Jakarta Provinsi DKI Jakarta Provinsi DKI Jakarta
Provinsi DKI Jakarta
Sujono Paryono, S.H. Herry Aprizal, S.H. Tubagus Lukman Suheru, S.H.
Jln. Teuku Umar No. 36 Jln. Jenderal Sudirman No. 7 Jln. Gele Harun No. 15
Kota Bandar Lampung Kotabumi Kota Bandar Lampung
Provinsi Lampung Kab. Lampung Utara Provinsi Lampung
Provinsi Lampung
Penghargaan
Awards
Unit Bekri
Penghargaan:
Industri Hijau Tahun 2013
Hasil : Level 5
Pemberi Penghargaan : Kementerian Perindustrian
Tanggal Perolehan : November 2013
Awards: Green industry Year 2013
Result : Level 5
Appreciator: Industrial Ministry
Date of Acquisition: November 2013
Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup”
Hasil : Peringkat Biru
Pemberi Penghargaan : Kementerian Lingkungan Hidup RI
Periode : 2012 – 2013
Awards: “Assessent of Company Performance Ratings in Environ-
mental Management Program”
Result: Blue Rating
Appreciator: Ministry of Environment
Period: 2012-2013
Unit Kedaton
Penghargaan:
Industri Hijau Tahun 2013
Hasil : Level 5
Pemberi Penghargaan :Kementerian Perindustrian
Tanggal Perolehan : November 2013
Awards: Green Industry Year 2013
Result : Level 5
Appreciator: Industrial Ministry
Date of Acquisition: November 2013
Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup”
Penghargaan:
Industri Hijau Tahun 2013
Hasil : Level 4
Pemberi Penghargaan :Kementerian Perindustrian
Tanggal Perolehan : November 2013
Awards: Green Industry Year 2013
Result : Level 4
Appreciator: Industrial Ministry
Date of Acquisition: November 2013
Unit Tulungbuyut
Penghargaan:
Industri Hijau Tahun 2013
Hasil : Level 5
Pemberi Penghargaan :Kementerian Perindustrian
Tanggal Perolehan : November 2013
Awards: Green Industry Year 2013
Result : Level 5
Appreciator: Industrial Ministry
Date of Acquisition: November 2013
Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup”
Unit Rejosari
Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup”
Penghargaan:
Industri Hijau Tahun 2013
Hasil : Level 4
Pemberi Penghargaan :Kementerian Perindustrian
Tanggal Perolehan : November 2013
Awards: Green Industry Year 2013
Result : Level 4
Appreciator: Industrial Ministry
Date of Acquisition: November 2013
Unit Betung
Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup”
Unit Bungamayang
Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup”
Sertifikasi
Certification
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem
Manajemen Mutu diUnit Usaha Beringin, diperoleh sejak tahun 2005,
diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 29 September 2011
dan berlaku sampai dengan 28September 2014
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem
Manajemen Mutu diUnit Usaha Kedaton, diperoleh sejak tahun 2005,
diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 29 September 2011
dan berlaku sampai dengan 28September 2014.
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem
Manajemen Mutu di Unit UsahaMusilandas, diperoleh sejak tahun 2005,
diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 10 Januari 2013 dan
berlaku sampai dengan 9 Januari 2016
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem
Manajemen Mutu di Unit Usaha Pagar Alam, diperoleh sejak tahun 2013,
diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 20Mei 2013 dan
berlaku sampai dengan 19Mei 2016.
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem
Manajemen Mutu di Unit UsahaPadang Pelawi, diperoleh sejak tahun
2013, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 23November
2012 dan berlaku sampai dengan 22November 2015.
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem
Manajemen Mutu di Unit Usaha Pematang Kiwah, diperoleh sejak tahun
2013, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 29September
2011 dan berlaku sampai dengan 28September 2014.
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem
Manajemen Mutu di Unit UsahaTulung Buyut, diperoleh sejak tahun
2013, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 27Juli 2012 dan
berlaku sampai dengan 28Juli 2015.
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem
Manajemen Mutu di Unit UsahaTebenan, diperoleh sejak tahun 2013,
diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 10September 2011 dan
berlaku sampai dengan 28September 2014
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem
Manajemen Mutu di Unit Usaha Way Berulu, diperoleh sejak tahun 2013,
diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 10Januari 2013 dan
berlaku sampai dengan 9 Januari 2016.
y Unit Usaha Kedaton y Unit Usaha Way Lima y Unit Usaha Way Berulu
Kedaton Business Unit Way Lima Business Unit Way Berulu Business Unit
Desa Way Galih Kec Tanjung Bintang Desa Cipadang Kec Gedong Tatatan Desa Kebagusan Kecamatan Gedongtataan
Kab Lampung Selatan Lampung Kab Peswaran Lampung Kabupaten Pesawaran 35371
Tlp (0721) 707353 Telp (0721) 94537
DISTRIK WAY SEPUTIH y Unit Usaha Tulung Buyut y Unit Usaha Bekri
WAY SEPUTIH DISTRICT Tulung Buyut Business Unit Bekri Business Unit
Desa Sinar Banten Kec. Bekri, Kampung Kalipapan Kecamatan Negeri Kecamatan Bekri Lampung Tengah
Lampung Tengah, Lampung Agung Kabupaten Way Kanan Telp (0725) 26444
Telpon & Fax. 0725-26444 Telp 0828 7063120
DISTRIK BANYUASIN
BANYUASIN DISTRICT y Unit Usaha Bentayan y Unit Usaha Cinta Manis
Jl. Kol. H. Barlian Km. 9,5 Bentayan Business Unit Cinta Manis Business Unit
Palembang 30152, Sumatera Selatan Desa Keluang – Kec Tugkal Ilir – Kab. Desa Ketiau Kec. Lubuk Keliat
Telepon : 0711 - 411418 Banyuasin 30781 Kab. Ogan Ilir
Fax : 0711 – 410237 Telp (0712) 322033
y Unit Usaha Musi Landas y Unit Usaha Tebenan y Unit Usaha Betung
Musi Landas Business Unit Tebenan Business Unit Betung Business Unit
Jalan Raya Palembang – Betung KM 20 Jl Raya Palembang – Sekayu KM 75 Jl Raya Palembang – Sekayu KM ..
PO.BOX 1068 Palembang 30001 Palembang Palembang
Telp (0711) 430569
y Unit Usaha Beringin y Unit Usaha Baturaja y Unit Usaha Sungai Niru
Beringin Business Unit Baturaja Business Unit Sungai Niru Business Unit
Jl Raya Prabumulih Baturaja KM.52 Desa Lekisrejo Batumarta III Kecamatan Rambang Dangku
Muara Enim – Sumsel Baturaja (OKU) 32152 Kabupaten Muara Enim – Sumsel
Telp (0713) 323777 Telp (0735) 325777
y Unit Usaha Sungai Lengi Tanaman y Unit Usaha Sungai Lengi Pabrik
Sungai Lengi Tanaman Business Unit Sungai Lengi Pabrik Business Unit
Jl. Inovasi Panang Jaya Panang Jaya Muara Enim
Kec. Gunung Megang Kab. Muara Enim Kotak Pos No.125 Muara Enim –Sumsel
Telp (0812) 7116824
9 Maret 2013
Kunjungan Menteri BUMN Dahlan Iskan
dalam rangka HUT PTPN 7 (Persero)
SOE Minister Dahlan Iskan visit to 2 Oktober 2013
commemorate PTPN 7 (Persero) anniversary PTPN VII gelar workshop Perencanaan Prosedur
SMT I, diikuti oleh Tim Perancangan Sistem
Manajemen Terpadu di Grand Hotel Lembang
PTPN VII held workshop of SMT I Procedure
Planning, attended by Integrated Management
System Design Team in Grand Hotel Lembang
22 Maret 2013
Executive Briefing Perancangan Sistem
Manajemen Terpadu PTPN7 (SMTN7)
Executive Briefing of Integrated
Management System Design of PTPN 7
(SMTN7)
7 - 27 Juni 2013
PTPN7 menjadi salah satu peserta dengan menjual berbagai
macam produk bibit unggulan PTPN7 pada gelaran Lampung
Fair, di PKOR Way Halim Bandarlampung yang berlangsung
selama 20 hari.
PTPN7 was one of participant by selling various kind of superior
seed product of PTPN7 on Lampung fair, in PKOR Way Halim
Bandarlampung lasted for 20 days
8 November 2013
Menteri BUMN Dahlan Iskan menanam pohon dalam rangka
”Gerakan Tanam Pohon 1 Milyar” di PTPN 7 (Persero)
SOE Ministry Dahlan Iskan planted a tree in context of ”1
Billion Tree Planting Movement” at PTPN 7 (Persero)
29 - 30 Oktober 2013
PTPN VII menyelenggarakan Diklat mitra binaan
selama dua hari, diikuti oleh 19 mitra binaan PKBL
PTPN VII held fostered partners training for 2 days,
attended by 19 PCDP fostered partners
25 November 2013
Lounching produk Teh CTC Pagar Alam
Launching of Pagar Alam CTC Tea Product
ANALISIS
DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA
PERUSAHAAN
MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
ON COMPANY PERFORMANCE
Membaiknya kondisi ekonomi global yang dimotori oleh The improvement of global economic condition was
AS dan Jepang, serta indikasi pemulihan ekonomi di driven by US and Japan, and economic recovery indication
kawasan Eropa, China dan India di penghujung tahun 2013 in Europe, China and India in late 2013 was estimated
diperkirakan dapat berlanjut pada tahun 2014 sehingga could continue in 2014 thus it can support the Indonesian
dapat menopang ekonomi Indonesia ke depan, baik dari economic in future, either from trading path or financial
jalur perdagangan maupun jalur finansial. Pada tahun path. In 2014, the economic growth estimated will be
2014, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih better, approaching lower limit of range 5.8 – 6.2% in
baik, mendekati batas bawah kisaran 5,8-6,2% sejalan line with global economic improvement in the middle
perbaikan ekonomi global di tengah berlanjutnya proses of domestic economic consolidation process continuity
konsolidasi ekonomi domestik mengarah ke kondisi which lead to more balanced conditions. (Monetary Policy
yang lebih seimbang. (Tinjauan Kebijakan Moneter, Bank Review, Indonesian Bank, January 2014)
Indonesia, Januari2014)
Selama dua tahun terakhir, pergerakan harga komoditas For the last two years, the movement of agriculture
pertanian di tingkat global semakin tak menentu. Fluktuasi commodity price in global level is increasingly erratic. The
harga yang sangat tajam pada periode krisis global 2008- very sharp price fluctuation in global crisis period 2008-
2009 ternyata belum menemukan tingkat keseimbangan 2009 apparently has not found a new balance level. Now,
baru. Kini, kian banyak komoditas pertanian yang rentan many agriculture commodity are susceptible to global
terhadap kondisi perekonomian global. economic condition.
Kelompok komoditas perkebunan mengalami penurunan The plantation commodity group suffers most significant
harga paling signifikan selama dua tahun ini. Lesunya price decrease for last two years. The flagging of global
perekonomian global ikut mengurangi permintaan economy participates in reducing demand on plantation
terhadap komoditas perkebunan, memicu kelebihan commodity, it triggers excessive offer and price decrease.
penawaran dan penurunan harga. Harga rata-rata karet The average price of rubber dropped from US$4.52 per kg
dunia anjlok dari 4,52 dollar AS per kilogram (kg) tahun in 2011 into US$ 3.18 per kg in 2012, even touched under
2011 menjadi 3,18 dollar AS per kg tahun 2012, bahkan US$ 2.90 per kg in December 2012. The average price of
menyentuh di bawah 2,90 dollar AS per kg pada Desember world tea was fallenUS$ 2.92 per kg in 2011 into US$ 2.28
2012. Harga rata-rata teh dunia anjlok dari 2,92 dollar AS per kg in 2012. The average price of world CPO was also
per kg tahun 2011 menjadi 2,28 dollar AS per kg tahun fell down dramatically from US$ 1,125 per ton in 2011
2012. Harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) dunia to US$ 1,020 per ton in 2012 and fell down to range US$
juga turun drastis dari 1.125 dollar AS per ton tahun 2011 800 per ton in December 2012. (Bustanul Arifin Professor
menjadi 1.020 dollar AS per ton tahun 2012 dan jatuh of Lampung University and INDEF Senior Economist in
ke kisaran 800 dollar AS per ton pada Desember 2012. Jakarta).
(Bustanul Arifin GuruBesar Universitas Lampung dan
Ekonom Senior INDEF Jakarta)
Industri karet tengah mengalami tekanan dari sisi The rubber industry is under pressure from the demand
permintaan dan harga. Konsumsi karet alam di Amerika and price side. The natural rubber consumption in US,
Serikat, India, dan Jepang tercatat turun masing- India, and Japan recorded as decreasing each by 3.1%,
masing 3,1%, -0,1%, dan 5,1%. Lesunya daya serap karet -0,1%, and 5.1%. The flagging of natural rubber absorption
alam tersebut aantara lain disebabkan oleh kondisi was caused by world economic condition being depressed.
perekonomian dunia yang tengah tertekan. (Daud Husni (Daud Husni Bastari, Chief of Gapkindo)
Bastari, Ketua Umum Gapkindo).
Sementara itu, harga karet perlahan-lahan merosot dari Meanwhile, the rubber price was slowly decreasing from
posisi akhir 2012 sebesar US$ 2,88/Kg menjadi US$ 2,51/ the position in late 2012 by US$ 2.88/kg into US$ 2.51/kg
Kg pada Juni, US$ 2,39/Kg pada Juli, dan US$ 2,29/Kg pada in June, US$ 2.39/kg in July, and US$ 2.29/kg in August
Agustus 2013. Harga tersebut mendekati level terendah 2013. The prices have approached lowest level and
dan berpotensi menyentuh harga pokok produksi. potential to touch cost of production. Ecountering such
Menghadapi kondisi tersebut, Gapkindo mengimbau 131 condition, Gapkindo urged its 131 members to lower the
anggotanya untuk menurunkan produksi sebesar 10% production to 10% thus the supply-demand of rubber
sehingga supplay-demand karet jadi seimbang lagi. become balance again.
Berdasarkan data Gapkindo, produksi karet alam By virtue of Indonesian Rubber Company Association
Indonesia pada 2011 mencapai 2,99 juta ton, naik menjadi (IRCA) data, the Indonesian natural rubber production in
3,04 juta ton pada 2012, dan diproyeksi mencapai 3,18 2011 reached 2.99 million ton, rose up to 3.04 million ton
juta ton pada 2013. in 2012, and projected reached 3.18 million ton in 2013.
Penurunan produksi sebesar 10% akan mulai dilakukan The production reduction by 10% will be executed by
Gapkindo pada Januari 2014 sampai batas waktu yang Gapkindo in January 2014 until undetermined time limit.
belum ditentukan.
Memasuki tahun 2014 industri sawit akan memiliki Entering 2014 the oil palm industry will have a quite
prospek yang cukup cerah dan menjanjikan. Menurut bright and promising prospect. According to the experts
para ahli di tahun 2014 produksi sawit akan meningkat in 2014 the oil palm production will increase while the
sementara permintaan dunia belum sepenuhnya pulih world demand has not fully recover and normal.
dan normal.
Kebijakan beberapa negara terutama Indonesia dan The policy of several countries particularly Indonesia and
Malaysia yang akan meningkatkan konsumsi dalam negeri Malaysia which will increase the domestic consumption
biofuelnya akan menjadi faktor yang akan menentukan on biofuel will be the factor that will determine the oil
perkembangan kelapa sawit di tahun 2014. Indonesia palm development in 2014. Indonesia was estimated will
diperkirakan bakal menambah pasokan konsumsi CPO increase the CPO consumption supply by 3.3 million ton
sebesar 3,3 juta ton untuk produksi biofuel. for biofuel production.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) The Indonesian Oil Palm Entrepreneur Association (IOPEA)
meyakini prospek industri kelapa sawit nasional pada believed that the national oil palm industry prospect in
tahun 2014 cukup menjanjikan. Harga minyak sawit 2014 is quite promising. The CPO price and its derivatives
mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan produk turunannya di product in international market were predicted able to
pasar internasional diprediksi mampu menembus US$ penetrate US$1,100 per ton. That is potentially boosting
1.100 per ton. Hal itu berpotensi mendongkrak ekspor the CPO export up to level US$24.2 billion.
CPO hingga ke level US$ 24,2 miliar.
Berdasarkan data GAPKI, produksi CPO dan Palm Kernel Based on Indonesian Palm Oil Entrepreneur Association
Oil (PKO) tahun 2013 mencapai 26 juta ton atau naik (IPOEA), the CPO and PKO production in 2013 reached 26
1,9% dibanding 2012 sebanyak 26,5 juta ton. Sedangkan million ton or rose up by 1.9% compared to 2012 by 26.5
produksi 2014 diperkirakan ada di kisaran 27,5-28 juta ton. million ton. Whereas the 2014 production was estimated
will in range of 27.5-28 million ton.
Produksi Teh nasional pada 2012 tercatat 145.575 ton. The national tea production in 2012 was recorded 145,575
Dari capaian itu, 75.483 ton teh diperuntukkan bagi ton. Of those achievements, 75,483 ton tea was addressed
pemenuhan kebutuhan nasional, sedangkan 70.092 ton to meet the national needs, whereas other 70,092 tons
lainnya menjadi komoditi ekspor. became export commodity.
Dengan volume sebanyak 75.483 ton teh, jumlah tersebut With volume as much as 75,483 ton tea, this amount
ternyata belum memenuhi seluruh kebutuhan teh apparently has not met all domestic needs of tea. This
dalam negeri. Hal ini disebabkan, pada tahun yang sama was caused by, in the same year Indonesia imported tea
Indonesia mengimpor teh sebanyak 24.397 ton. amounted to 24,397 ton.
Hal itu berarti Indonesia dan produsen teh dunia seolah It means that Indonesia and world tea producers is
saling bertukar ekspor impor. Padahal, dengan produksi likely exchange the import and export. Whereas, with
145.575 ton teh, Indonesia masih mampu memenuhi production 145,575 ton tea, Indonesia still able to meet
kebutuhan dalam negeri, tidak perlu sampai mengimpor. the domestic needs, it does not have to import it.
Dengan sentuhan pengolahan, pengimpor teh dari With processing touch, the tea importer from Indonesia
Indonesia dapat kembali menjual produknya ke negara can resell its product to other country with higher prices.
lain dengan harga lebih mahal. Artinya, negara pengimpor Means that, the importing country will derive more profit.
itulah yang mendapatkan keuntungan lebih besar.
Guna menigkatkan harga jual, produk teh yang diekspor To increase the selling price, the exported tea product
harus memiliki nilai tambah. Sebelum diekspor, teh telah must have an added-value. Before it will be exported, tea
melalui proses pengolahan. Jika perlu, teh diekpor dalam must through many processing process. If necessary, the
kondisi siap minum. tea is exported in ready to drink state.
Selain perihal kebijakan pemerintah, perlu ada perbaikan In addition to government policy, it needs to be
dalam hal tata niaga teh. Selisih harga antara industri hulu improvement in term of tea trade system. The difference
dengan hilir teh masih terlalu besar. Harga jual pucuk teh in price between the tea upstream industry with
hanya Rp1500 – Rp1.700/kilogram. Sementara itu, industri downstream industry tea is still too large. The selling price
di tingkat hilir bisa menjual satu poci kecil teh dengan of tea shoots was only Rp1,500 – Rp1,700/kg. Meanwhile,
harga Rp90.000. industry in downstream level can sell one small teapot
with price Rp90,000,-
Pasar gula di Indonesia dikategorikan menjadi dua jenis Sugar market in Indonesia is categorized into two types
pasar, yaitu pasar gula konsumsi domestik dan pasar gula of market, namely domestic consumption sugar market
untuk keperluan industri makanan dan minuman. Pasar and market for food and beverage industry needs. The
gula konsumsi domestik dipasok dari gula yang dihasilkan domestic consumption sugar market is supplied from
oleh pabrik gula BUMN (PTPN/RNI) dan swasta melalui SOE sugar factory (PTPN/RNI) and private company by
pemrosesan tebu yang dihasilkan di kebun/sawah dalam sugarcane processing produced in domestic plantation/
negeri. Sedangkan pasar gula untuk industri makanan dan field. Whereas the sugar market for food and beverage
minuman dipasok oleh pabrik gula rafinasi, yang bahan industry is supplied by refined sugar mill, which the raw
bakunya adalah gula mentah (raw sugar) yang diperoleh material is raw sugar obtained from sugar import.
dari impor gula.
Pasar gula kristal domestik sampai saat ini belum Domestic crystal sugar market to date has not been fully
sepenuhnya mampu dipenuhi oleh produksi gula kristal fulfilled by domestic crystal sugar production. In 2013,
domestik. Pada tahun 2013, diperkirakan kebutuhan pasar it was estimated that the domestic crystal sugar market
gula kristal domestik sebesar 2,8 juta ton, sedangkan needs amounted to 2.8 million ton, whereas the farmer
produksi petani dan pabrik gula hanya sebesar 2,7 juta and sugar mill production was only 2.7 million ton. This
ton. Hal ini dapat menimbulkan resiko melonjaknya harga may generate risk in soaring of the sugar price in retail
gula di tingkat eceran, yaitu pada saat konsumsi naik level, it was when the consumption rising or when the
ataupun saat produksi petani turun. (Staf Khusus Presiden farmer production decreasing. (Special Staff of President
Bidang Pangan dan Energi Harianto) of Food and Energy Division Harianto)
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan The Government through Trade Ministry stipulated
menetapkan harga patokan petani gula kristal putih the farmer standard price of white crystal sugar in 2014
tahun 2014 sebesar Rp8.250 per kilogram, sedangkan by Rp8,250 per kg, whereas the price in 2012 was set
harga tahun 2012 dipatok sebesar Rp8.100 per kilogram. by Rp8,100 per kg. in addition to considering the yield
Selain mempertimbangkan kadar rendemen, perhitungan levela, the calculation of farmer standard price was also
besaran HPP juga mempertimbangkan harga gula di considering the sugar price in world market.
pasar dunia.
Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) mampu memproduksi minyak sawit sebanyak 163.873 ton, turun 19,4 %
terhadap tahun sebelumnya, sedangkan produksi inti sawit mencapai 40.235 ton, turun 15,2 % terhadap tahun
sebelumnya. Produksi karet mencapai 85.186 ton, meningkat 25,3 % terhadap tahun sebelumnya. Produksi
Gula sebanyak 104.030 ton, naik 10,0 % terhadap tahun sebelumnya, dan Produksi Teh sebanyak 3.375 ton,
turun 17,6 % terhadap tahun sebelumnya.
In 2013, PTPN VII (Persero) able to produce palm oil by 163,873 ton, decrease by 19.4% to prior year, whereas
the palm kernel reached 40,235 ton, fel by 15.2% to prior year. The rubber production reached 85,186 ton,
increase by 25.3% to prior year. The sugar production was by 104,030 ton, rose up to 10.0% to prior year, and
tea production by 3,375 ton, fell by 17.6% to prior year.
PTPN VII (Persero) mengelola 4 (empat) segmen usaha, PTPN VII (Persero) managed 4 (four) business segment,
yakni: namely:
1. Segmen Karet 1. Rubber segment
2. Segmen Kelapa Sawit 2. Oil palm segment
3. Segmen Gula 3. Sugar segment
4. Segmen Teh 4. Tea segment
PTPN VII (Persero) juga memiliki satu anak perusahaan PTPN VII (Persero) also has one subsidiary which manage
yang mengelola Peternakan Sapi (PT Karya Nusa 7), saat the Cattle Husbandry (PT Karya Nusa 7), at present it is still
ini masih dalam tahap pengembangan usaha. in business development stages.
Pada tahun 2013, segmen Karet memberikan kontribusi In 2013, the rubber segment contributed by 49% to total
sebesar 49 % terhadap nilai penjualan total, segmen ke- sales value, oil palm segment contributed 29%. Sugar seg-
lapa sawit berkontribusi 29 %. Segmen Gula memberikan ment contributed by 21% and tea segment contributed by
kontribusi sebesar 21 %, dan Segmen Teh memberikan 1%.
kontribusi sebesar 1 %.
KOMODITI KARET
RUBBER COMMODITY
Total produksi karet PTPN VII (Persero) tahun 2013 menca- Total PTPN VII (Persero) rubber production in 2013 reached
pai 85.186 ton, berasal dari kebun sendiri sebesar 21.916 85,186 ton, derived from own estate by 21,916 ton or
ton atau 25,7% dan kebun plasma/pihak III sebesar 63.270 25.7% and plasma estate/3rd party amounted to 63,270
ton atau 74,3%. Pencapaian produksi karet tahun 2013 ton or 74.3%. Rubber production achievement in 2013
mengalami penurunan 4,4% terhadap RKAP yang ditar- was suffering a decrease by 4.4% against CAPB which tar-
getkan sebesar 89.080 ton. Terhadap realisasi tahun 2012 getted by 89,080 ton. Against 2012 realization by 67,963
yang sebesar 67.963 ton, realisasi produksi karet total ta- ton, total rubber production realization in 2013 increased
hun 2013 meningkat 25.3% atau 17.223 ton. 25,3% or 17,223 ton.
2012 2013
Uraian 2013/2012
Produksi % Kontribusi Produksi % Kontribusi
Description Production Contribution Production Contribution %
(Ton) (Ton)
Kebun Plasma / pihak III / Plasma Estate / III party 47.331 69,6 63.270 74,3 33,67
Karet Non Produktif /Non Productive Rubber (ton) 4.232 5.957 5.301 140,7 112,4
Produktivitas Karet tahun 2013 mencapai 1.656 kg/ 2013 rubber productivity reached 1,656 kg/ha, it
ha, berada di atas RKAP tahun 2013 sebesar 3 kg/ was above 2013 CAPB by 3 kg/ha and compared
ha dan dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 to 2012 realization of rubber productivity
produktivitas Karet mengalami kenaikan 22 kg/ha which was increasing 22 kg/ha or 1.4%.
atau 1,4%.
Upaya–upaya yang telah dilakukan dalam rangka Efforts that has been conducted in order to increase
peningkatan produktivitas : the productivity:
1. Mengupayakan semua pohon dapat 1. Attempted to make all trees can produce, by
mengeluarkan produksi, dengan memindahkan removing the panel that has not attacked by dry
panel yang tidak terserang KAS (Kering Alur tapping grooves
Sadap) 2. Conducted a treatment to dry tapping grooves
2. Melakukan pengobatan pohon KAS trees
3. Rasionalisasi sadap ATS (Alternate Tapping System) 3. Rationalization of Alternate Tapping System
semula 375 pohon per hanca menjadi 250 pohon formerly 375 trees per hanca into 250 trees per
per hanca (pada areal bertopografi berbukit) hanca (on area of hilly topography)
4. Meningkatkan disiplin dan pengawasan 4. Increased the discipline and supervision
5. Memenuhi kekurangan tenaga kerja 5. Covered the labor shortage
6. Pengamanan produksi bekerja sama dengan 6. Production security in cooperation with authorities
aparat keamanan dan tokoh masyarakat serta and community leader and added estate security
menambah patroli pengamanan kebun patrol.
7. Membentuk team pengawalan produksi dari 7. Established production escort team from Head
Kantor Pusat, Distrik dan Unit. Quarters, District and Unit.
seluas 1.582 ha atau 4,4%. Pencapaian luas areal tahun 2013 was decreasing 98.3% against targeted CAPB by
2013 turun 98,3% terhadap RKAP yang ditargetkan 35,855 ha. To 2012 realization which reached 35,374
seluas 35.855 ha. Terhadap realisasi tahun 2012 yang ha, the rubber width area realization in 2013 was
mencapai 35.374 ha, realisasi luas areal karet tahun decreasing 99.6% or 138 ha.
2013 turun 99,6% atau 138 ha.
Luas Areal
Width of Area (Ha)
Realisasi areal TM produktif tahun 2013 berkurang Realization of 2013 productive mature plant area
seluas 331 ha (96,7%) dari posisi per 2012, sedangkan reduced by 331 ha (96.67%) from position per 2012,
areal TM non produktif berkurang seluas 6 ha (99,9%) whereas the non productive mature plant reduced
dari per posisi 2012. Secara keseluruhan areal TM karet by 6 ha (99.9%) from position per 2012. Overall the
mencapai 100% terhadap RKAP. rubber mature plant area reached 100% to CAPB.
Realisasi areal TBM dibandingkan RKAP 2013 Realization of immature plant compared to 2013
berkurang 324 ha, yang disebabkan oleh okupasi CAPB reduced by 324 ha, which it was caused by the
masyarakat. Sedangkan areal TB/TU/TK dibandingkan local community occupation. Whereas the NP/RP/SP
RKAP berkurang 295 ha yang disebabkan adanya TU compared to CAPB was reduced by 295 ha caused by
dalam penyelesaian. the existence of re-plant in progress.
Penjualan Sales
Realisasi hasil penjualan Karet tahun 2013 mencapai Rp2,24 The realization of rubber sales in 2013 reached Rp2.24
trilyun, berada di bawah RKAP tahun 2013 sebesar Rp trillion, it was under 2013 CAPB by Rp78.1 billion or 3.4%.
78,1 miliar atau 3,4%. Bila dibandingkan dengan realisasi If it was compared to 2012 realization, the rubber sales
tahun 2012, hasil penjualan Karet tahun 2013 mengalami result in 2013 was having an increase by Rp281.5 billion or
peningkatan sebesar Rp281,5 miliar atau 14,4%. Hal ini 14.4%. This was caused by:
disebabkan:
y Volume penjualan di bawah RKAP sejumlah 4.100 y The sales volume was under CAPB amounted by
ton senilai Rp106,7 Miliar, namun terhadap tahun 4,100 ton worth by Rp106.7 billion, however against
2012 volume penjualan meningkat 21.739 ton (34,38 2012 the sales volume was increasing by 21,739 ton
%) senilai Rp281,46 miliar. Volume penjualan Karet (34.38%) or worth by Rp281.46 billion. The rubber sales
di bawah RKAP terkait dengan pencapaian produksi volume was under CAPB related with 2013 production
tahun 2013 sebesar 95,6% (Real 85.186 ton; RKAP achievement by 95.6% (Real 85,186 ton; CAPB 89.080
89.080 ton) dan masih dalam bentuk lump sejumlah ton) and it was still in form of lump amounted to 5,174
5.174 ton. ton.
y Harga jual di atas RKAP sebesar Rp336/Kg y The selling price above CAPB was by Rp336/kg
mengakibatkan penjualan di atas RKAP sebesar Rp28,6 resulting the sales was above CAPB by Rp28.6 billion,
miliar, namun terhadap tahun 2012 harga penjualan however to 2012 the sales price declined by Rp4,615/
turun Rp4.615/kg atau 14,89 % senilai Rp392,14 miliar kg or 14.89% worth by Rp392.14 billion.
Profitabilitas Profitability
Pada tahun 2013, laba kotor segmen usaha karet mencapai In 2013, the gross profit of rubber business segment
Rp42,17 miliar, turun 24,5% dibandingkan tahun 2012 reached Rp42.17 billion, fell by 24.5% compared to 2012
yang mencapai Rp55,87 miliar. Penurunan ini terutama reached Rp55.87 billion. This decrease was particularly
disebabkan oleh penurunan harga jual.Hal ini berakibat caused by the decline of selling price. This was resulting
pada meningkatnya profitabilitas (gross profit margin), on increasing of profitability (gross profit margin), namely
yakni dari 19,0% di tahun 2012 menjadi 19,3% di tahun from 19.0% in 2012 into 19.3% in 2013.
2013.
Total produksi TBS kelapa sawit PTPN VII (Persero) tahun Total oil plam FFB production of PTPN VII (Persero) in
2013 mencapai 782.483 ton, berasal dari kebun sendiri 2013 reached 782,483 ton, it was derived from own es-
sebesar 383.637 ton atau 49,0% dan kebun plasma/pihak tate by 383,637 ton or 49.0% and plasma/III party estate
III sebesar 398.845 ton atau 51,0%. Pencapaian produksi by 398,845 ton or 51.0%. The production achievement in
tahun 2013 ini mengalami penurunan 31,8% terhadap 2013 was suffering a decline by 31.8% against CAPB which
RKAP yang ditargetkan sebesar 1.147.207 ton. Terhadap targeted by 1,147,207 ton. To 2012 realization amounted
realisasi tahun 2012 yang sebesar 976.558 ton, realisasi to 976,558 ton, the realization of total FFB production in
produksi TBS total tahun 2013 turun 19,9% atau 194.075 2013 decreased by 19.9% or 194,075 ton.
ton.
Total produksi minyak sawit PTPN VII (Persero) tahun 2013 The total production of PTPN VII (Persero) palm oil in 2013
mencapai 163.873. ton, berasal dari kebun sendiri sebesar reached 163,873 ton, it was derived from own estate by
83.464 ton atau 50,9% dan kebun plasma/pihak III sebesar 83,464 ton or 50.9% and plasma/III party estate by 80,410
80.410 ton atau 49,1%. Pencapaian produksi tahun 2013 ton or 49.1%. The 2013 production achievement was
ini mengalami penurunan 35,1% terhadap RKAP yang suffering a decrease by 35.1% against targeted CAPB by
ditargetkan sebesar 88.475 ton. Terhadap realisasi tahun 88,475 ton. To realization of 2012 which reached 203,266
2012 yang mencapai 203.266 ton, realisasi produksi minyak ton, the realization of total palm oil production in 2013 de-
sawit total tahun 2013 turun 19,4% atau 39.393 ton. creased 19.4% or 39,393 ton.
Total produksi inti sawit PTPN VII (Persero) tahun 2013 Total palm kernel production of PTPN VII (Persero) in 2013
mencapai 40.235 ton, berasal dari kebun sendiri sebesar reached 40,235 ton, it was obtained from own estate by
18.662 ton atau 46,4% dan kebun plasma/pihak III sebesar 18,662 ton or 46.4% and plasma/III party estate by 21,573
21.573 ton atau 53,6%. Pencapaian produksi inti sawit ton or 53.6%. The achievement of palm kernel production
tahun 2013 ini mengalami penurunan 29,9% terhadap in 2013 was having a decrease by 29.9% against CAPB
RKAP yang ditargetkan sebesar 57.360 ton. Terhadap which targeted by 57.360 ton. To 2012 realization amount-
realisasi tahun 2012 yang sebesar 47.453 ton, realisasi ed to 47,453 ton, the realization of total palm kernel pro-
produksi inti sawit total tahun 2013 turun 15,2% atau duction in 2013 declined by 15.2% or 7,218 ton.
7.218 ton.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka Efforts that has been done in order to increase the pro-
peningkatan produktivitas : ductivity:
1. Melakukan penyiraman dengan limbah organik di 1. Conducted watering with organic waste in Rejo-
Unit Rejosari, Unit Bekri, Unit Betung, dan Unit Ke- sari, Bekri, Betung Unit and Betung Krawo Oil Plam
bun Kelapa Sawit Betung Krawo. Estate Unit
2. Penambahan embung baru 2. Added new ponds
3. Membentuk team pengawalan produksi dari Kan- 3. Established production escort team from Head Of-
tor DIreksi, Distrik dan Unit fice, District and Unit
4. Pengamanan produksi berkerjasama dengan 4. Production security in cooperation with the au-
aparat keamanan dan tokoh masyarakat serta me- thorities and community leader and added estate
nambah patroli pengamanan kebun security patrol.
Pencapaian produksi TBS Plasma dan Pihak III tahun The achievements of Plasma and III Party FFB produc-
2013 sebesar 398.845 ton, berada di bawah RKAP 2013 tion in 2013 was by 398,845 ton, it was below 2013
sebesar 241.669 ton atau 37,7% dan dibandingkan CAPB by 241,669 ton or 37.7% and compared to 2012
dengan realisasi tahun 2012 produksi TBS mengalami realization of FFB production was having a decline by
penurunan sebesar 146.012 ton atau 26,8%. Belum ter- 146,012 ton or 26.8%. The failure of III Party purchase
capainya target pembelian Pihak III akibat penurunan target was a result of decreasing of FFB production ex-
produksi TBS yang ada di lapangan sekitar 60 -70%, isted in field about 60 – 70%, and the existence of tight
serta adanya persaingan yang semakin ketat dimana competition in which at present many new factory
saat ini banyak berdiri pabrik baru yang tidak mempu- was established without having their own estate lo-
nyai kebun sendiri yang berada di sekitar wilayah kerja cated in the vicinity of PTPN VII (Persero) working area.
PTPN VII (Persero).
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka pening- Efforts have been done in order to increase the productiv-
katan produktivitas: ity were:
y Mengintensifkan pembinaan petani y Intensified the farmer fostering
y Memberikan pelayanan (service) terbaik dan pembe- y Provided the best services and cash and carry pur-
lian secara tunai (cash and carry) dengan harga yang chase with a competitive prices.
bersaing.
3. Rendemen 3. Yield
Realisasi rendemen Minyak Sawit tahun 2013 menca- Realization of Palm Oil yield in 2013 reached 20.94%,
pai 20,94%, berada di bawah RKAP yang ditargetkan it was below CAPB which targeted 22%. However, the
mencapai 22%. Namun, rendemen tahun 2013 2013 yield was having an increase by 100.8% com-
mengalami peningkatan 100,8% dibandingkan real- pared to 2012 yield realization reached 20.77%.
isasi rendemen tahun 2012 yang mencapai 20,77%.
Rendemen Minyak Inti Sawit belum mencapai RKAP Palm kernel oil yield has not achieved 2013 CAPB and
2013 dan realisasi 2013 karena kadar air dan kadar ko- 2013 realization due to the water level and impurities
toran Inti Sawit mencapai >13%. Rendemen Inti Sawit level of palm kernel reached >13%. The palm kernel
sendiri mencapai 4,86% di bawah RKAP 0,14%, dan yield itself reached 4.86% below CAPB 0.14%, and
dibandingkan dengan tahun 2012 meningkat sebesar compared to 2012 increased by 0.08%. The plasma
0,08%. Rendemen Inti Sawit plasma mencapai 5,80% palm kernel yield reached 5.80% above CAPB 0.75%,
di atas RKAP 0,75%, dan dibandingkan dengan tahun and compared to 2012 increased by 0.73%. Average
2012 meningkat sebesar 0,73%. Rata-rata rendemen PTPN VII (Persero) palm kernel yield was 5.14%.
Inti Sawit PTPN VII (Persero) 5,14%.
Realisasi Rendemen Minyak Sawit dan Inti Sawit Tahun 2013 Dibandingkan
dengan Realisasi 2012 dan Rkap 2013 Dapat Dilihat Pada Tabel Berikut:
Realization of Palm Oil and Palm Kernel Yield In 2013 Compared to 2012
Realization And 2013 CAPB Can Be Seen In Following Table:
Realisasi areal TM kelapa sawit tahun 2013 bertambah Realization of oil palm mature plant area in 2013 was
seluas 3.823 Ha dari realisasi tahun 2012. Terhadap increasing by 3,823 Ha of 2012 realization. To 2013
RKAP 2013 realisasi areal TM maupun TBM tahun 2013 CAPB the mature plant or immature plant area realiza-
mencapai 100%. tion in 2013 was reaching 100%.
Pada tahun 2013, terdapat penambahan areal TB/TU/ In 2013, there was addition in NP/RP/SP area by 639
TK seluas 639 Ha yang tidak dilakukan di tahun 2012. Ha which was not done in 2013. This achievement was
Pencapaian ini lebih tinggi 41 Ha terhadap RKAP 2013. higher 41 Ha against 2013 CAPB.
Kapasitas Olah
Processing Capacity
Penjualan Sales
Realisasi hasil penjualan Kelapa Sawit tahun 2013 men- Realization of 2013 Oil Palm Sales Result reached Rp1.32
capai Rp1,32 trilyun, berada di bawah RKAP tahun 2013 trillion, it was below 2013 CAPT by Rp533.1 billion or
sebesar Rp533,1 miliar atau 28,8% dan dibandingkan 28.8% and compared to realization of 2012 Oil Palm sales
dengan realisasi hasil penjualan Kelapa Sawit tahun 2012 result it was having a decrease by Rp111.5 billion or 7.8%.
mengalami penurunan sebesar Rp111,5 miliar atau 7,8%. This was caused by:
Hal ini disebabkan:
y Volume penjualan Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit/ y Palm Oil and Palm Kernel/Palm Kernel Cake sales
Bungkil Inti Sawit di bawah RKAP masing-masing sejum- volume was under CAPB respectively by 87,153 ton
lah 87.153 ton senilai Rp589,3 miliar dan 13.199 ton atau worth by Rp589.3 billion and 13,199 ton or worth by
senilai Rp40,6 miliar. Volume penjualan Inti Sawit bera- Rp40.6 billion. The sales volume of Palm Kernel was
da di atas RKAP sejumlah 6.065 ton atau senilai Rp12,3 above CAPB by 6,065 ton or worth by Rp12.3 billion.
miliar. Volume penjualan Minyak Sawit di bawah RKAP The palm oil sales volume was below CAPB particu-
terutama disebabkan pencapaian produksi hanya larly caused by the production achievement was only
sebesar 64,9% (Real 163.873 ton; RKAP 252.348 ton). 64.9% (Real 163,873 ton; CAPB 252,348 ton).
y Harga jual Minyak Sawit di atas RKAP sebesar Rp454/
Kg mengakibatkan nilai penjualan di atas RKAP sebe-
sar Rp75 miliar.
Profitabilitas Profitability
Pada tahun 2013, segmen usaha kelapa sawit mengalami In 2013, the oil palm business segment suffered a loss
kerugian sebesar Rp40,82 miliar, turun 191% dibandingkan by Rp40.82 billion, fell by 191% compared to 2012 which
tahun 2012 yang mencapai laba Rp2,13 miliar. Penurunan reached profit Rp2.13 billion. This decrease particularly
ini terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan. was caused by the decrease of sales volume.
KOMODITI TEH
TEA COMMODITY
Realisasi produksi Teh kering tahun 2013 sebesar The realization of dry tea in 2013 was by 3,375 ton, it
3.375 ton, berada di bawah RKAP tahun 2013 sebesar was below 2013 CAPB by 1,599 ton or 32.1% and com-
1.599 ton atau 32,1% dan dibandingkan dengan real- pared to 2012 realization the tea production suffered
isasi tahun 2012 produksi Teh mengalami penurunan a decrease by 722 ton or 17.6%.
sebesar 722 ton atau 17,6%.
Produktivitas Teh tahun 2013 sebesar 10.779 kg/ha, 2013 tea productivity was by 10,779 kg/ha, it was be-
berada di bawah RKAP tahun 2013 sebesar 4.200 kg/ low 2013 CAPB by 4,200 kg/Ha or 28% and compared
ha atau 28% dan dibandingkan dengan realisasi tahun to 2012 realization the tea productivity suffered a de-
2012 produktivitas Teh mengalami penurunan sebe- crease by 2,069 kg/ha or 16.1%.
sar 2.069 kg/ha atau 16,1%.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka pening- Efforts have been done in order to increase the productiv-
katan produktivitas : ity were:
Penertiban pemetikan pada daun-daun yang sudah siap Controlling on leaves picking that have been ready to har-
panen (manjing). vest.
Pucuk Segar / Fresh shoot (ton) 14.878 17.810 19.750 18.372 15.550
Penjualan Sales
Realisasi hasil penjualan Teh tahun 2013 sebesar Rp57,6 The realization of tea sales result in 2013 by Rp57.6 billion,
miliar, berada di bawah RKAP tahun 2013 sebesar Rp25,6 it was below 2013 CAPB by Rp25.6 billion or 30.7% and
miliar atau 30,7% dan dibandingkan dengan realisasi hasil compared to 2012 tea sales result realization it suffered a
penjualan Teh tahun 2012 mengalami penurunan sebesar decrease by Rp5.7 billion or 9.1%. This was caused by:
Rp 5,7 miliar atau 9,1%. Hal ini disebabkan:
y Volume penjualan di bawah RKAP sejumlah 1.594 ton y Sales volume was below CAPB by 1,594 ton or worth
atau senilai Rp 26,7 miliar. by Rp26.7 billion
y Harga jual Teh di atas RKAP sebesar Rp327/Kg mengaki- y Tea selling price was above CAPB by Rp327/kg result-
batkan penjualan di bawah RKAP sebesar Rp1,1 Miliar. ing the sales went below CAPT by Rp1.1 billion.
Profitabilitas Profitability
Pada tahun 2013, laba kotor segmen usaha teh menca- In 2013, the gross profit of tea business segment reached
pai Rp0,78 miliar, naik 742,8% dibandingkan tahun 2012 Rp0.78 billion, rose up by 742.8% compared to 2013
yang mencapai Rp0,105 miliar. Meskipun terjadi Penu- reached Rp0.105 billion. Despite it was occurred a de-
runan volume penjualan namun harga jual mengalamai crease on sales volume but the selling price was increas-
kenaikan. ing.
KOMODITI TEBU
SUGARCANE COMMODITY
Total produksi tebu PTPN VII tahun 2013 mencapai Total production of PTPN VII sugarcane in 2013 reached
1.689.669 ton, berasal dari tebu sendiri sebesar 1.152.142 1,689,669 ton, it was obtained from own sugarcane by
ton atau 68,2%, tebu rakyat sebesar 294.684 ton atau 1,152,142 ton or 68.2%, the community’s sugarcane was
17,4% dan tebu rakyat bebas sebesar 242.483 ton atau amounted to 294,684 ton or 17.4% and free community
14,4%. Pencapaian produksi tahun 2013 ini mengalami sugarcane was 242,483 ton or 14.4%. The achievement
penurunan, tercapai 88,8% terhadap RKAP yang of this 2013 production has decreased, reached 88.8%
ditargetkan sebesar 1.901.696 ton. Terhadap realisasi of the CABP was targeted at 1,901,696 tons. To 2012
tahun 2012 yang sebesar 1.426.250 ton, realisasi produksi realization amounted by 1.426.250 ton, the realization of
tebu total tahun 2013 naik 18,5% atau 263.419 ton. total sugarcane production in 2013 rose up by 18,5% or
263,419 ton.
Total produksi gula PTPN VII tahun 2013 mencapai The total PTPN VII sugar production in 2013 reached
105.507 ton, berasal dari tebu sendiri sebesar 82.349 ton 105.507 ton, it was derived from own sugarcane by 82.349
atau 78,1% dan ex. tebu rakyat sebesar 7.248 ton atau ton or 78,1% and ex community sugarcane was by 7.248
6,9%. Pencapaian produksi tahun 2013 ini mengalami ton or 6,9%. Achievement of 2013 production suffered a
penurunan 16,93% terhadap RKAP tahun 2013 yang decrease by 16,93% against 2013 CAPB which targeted by
ditargetkan sebesar 127.010 ton. Terhadap realisasi tahun 127.010 ton. To 2012 realization which was reached 94.620
2012 yang mencapai 94.620 ton, realisasi produksi gula ton, the realization of total sugar production in 2013 rose
total tahun 2013 naik 11,51% atau 10.887 ton. up by 11,51% or 10.887 ton.
Total produksi tetes PTPN VII tahun 2013 mencapai 80.497 Total molasses production of PTPN VII in 2013 reached
ton, berasal dari kebun sendiri sebesar 64.522 ton atau 80.497 ton, it was derived from own estate by 64,522 ton
80,2% dan kebun plasma/pihak III sebesar 15.975 ton atau or 80,2% and plasma/III party estate was by 15.975 ton or
19,8%. Pencapaian produksi tahun 2013 ini mengalami 19,8%. The achievement of 2013 production increased by
peningkatan 24,3% terhadap RKAP tahun 2013 yang 24,3% against 2013 CAPB which targeted by 64,768 ton.
ditargetkan sebesar 64.768 ton. Terhadap realisasi tahun To 2012 realization which amounted to 53.461 ton, the
2012 yang sebesar 53.461 ton, realisasi produksi tetes realization of total molasses production in 2013 rose up
total tahun 2013 naik 51,25% atau 27.036 ton. by 51,25% or 27.036 ton.
2012 2013
Uraian 2013/2012
Produksi % Produksi %
Description Production Kontribusi Production Kontribusi %
(Ton) Contribution (Ton) Contribution
Tebu Rakyat Bebas / Free community sugarcane 168.215 11,5 242.843 14,4 2,9
Tebu Rakyat Bebas / Free Community sugarcane 13.788 14,6 15.910 15,1 1
Total 94.539 100,0 104.030 100,0
1. Total Produksi Tebu, Gula, Tetes (Tebu 1. Total Production of Sugarcane, Sugar,
Sendiri) Molasses (Own Sugarcane)
Realisasi produksi Tebu sendiri tahun 2013 sebesar Realization of own sugarcane production in 2013 was
1.152.142 ton, berada di bawah RKAP tahun 2013 by 1,152,142 ton, it was below 2013 CAPB by 1.391.340
sebesar 1.391.340 ton atau 17,2% dan dibandingkan ton or 17,2% and compared to 2012 realization the
dengan realisasi tahun 2012 produksi Tebu sendiri own sugarcane production experienced an increase
mengalami peningkatan sebesar 168.603 ton atau by 168.603 ton or 17,1%. Failure in achieving the CAPB
17,1%. Tidak tercapainya target RKAP disebabkan: target was caused by:
y Produktivitas tidak tercapai terutama di PG Cima y Failure in productivity particularly in Cima SM
yang disebabkan perawatan kebun tidak normatif which caused by estate treatment was not norma-
dampak dari blokade massa terutama untuk masa tive as impact of mass blockade particularly for
tanam awal Mei sampai dengan Triwulan III 2012. planting season in early May up to Quarter III 2012.
y Jam berhenti masih tinggi di PG Buma sehingga y Factory stop was still high in Buma SM thus it im-
berdampak pada kapasitas tidak tercapai. pacted on the capacity that was not achieved.
y Jumlah Tenaga tebang yang tidak stabil. y Number of cutting personnel was unstable
y Iklim basah di musim kering berpengaruh juga y Wet climate in dry seasom also took effect on
pada bobot dan rendemen. weight and yield.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka Efforts have been conducted in order to increase the
peningkatan produktivitas : productivity were:
y Memberikan premi pada operator Grabe Loader dan y Provided premium to Grabe Loader operator and
angkutan untuk meningkatkan ritase angkutan truk transportation to increase the truck transportation
y Memberikan kompensasi uang makan penebang trip
pada saat tidak bisa melaksanakan penebangan y Providedmean allowance compensation for the
saat terjadi blokade untuk mempertahankan jumlah loggers when they could not perform a logging when
tenaga tebang yang sudah direkrut the blockade occurred to defend number of recruited
y Menambah tenaga tebang baik lokal maupun akad loggers.
(dari Jawa) serta mempersiapkan barak penampung y Added loggers both from local and from Java and
penebang prepared the loggers barracks.
y Melaksanakan/membantu perbaikan jalan menuju y Performed/assisted the roadwork to local source
sumber-sumber tenaga lokal dan jalan produksi personnel and production road.
y Berkoordinasi dengan pihak keamanan dan pemda y Coordinated with the security and local government
sebagai mediasi ke masyarakat agar bersedia as mediation to community in order they agreed to
membuka blokade jalan. open the road blockade.
Upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan Efforts have been done in order to increase the
produktivitas : productivity:
Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan Increased the coordination and communication with
pihak terkait. related parties.
Realisasi Tebu digiling PG Buma 1.084.709 ton berada di Sugarcane realization milled by Buma SM was
atas RKAP sebesar 35.300 ton atau 3,2% dan dibanding- 1,084,709 ton it was above CAPB by 35.300 ton or
kan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 84.538 3,2% and compared to 2012 it was having an increase
ton atau 8,5%. Sedangkan PG Cima tercapai sebesar by 84,538 ton or 8.5%. Whereas the Cima SM reached
604.960 ton berada dibawah RKAP sebesar 176.727 ton 604,960 ton or below CAPB by 176.727 ton or 22,6%
atau 22,6% dan dibandingkan tahun 2012 mengalami and compared to 2012 it was having an increase by
peningkatan sebesar 138.966 ton atau 29,8%. 138,966 ton or 29.8%.
Kapasitas giling PG Buma 7.202 TCD namun hanya The milling capacity of Buma SM was 7,202 TCD but it
mencapai 6.792 TCD, mengalami penurunan 410 only reached 6,792 TCD, it suffered a decrease by 410
TCD dan kapasitas giling PG Cima sebesar 5.668 TCD TCD and milling capacity of Cima SM was by 5,668 TCD
namun hanya mecapai 4.540 TCD berada dibawah however it only reached 4,540 TCD below 1,128 TCD.
1.128 TCD.
Penjualan Sales
Realisasi hasil penjualan Gula tahun 2013 sebesar Rp990,5 Realization of Sugar sales result in 2013 was by Rp990.5
miliar, berada di bawah RKAP tahun 2013 sebesar Rp252,5 billion, it was below 2013 CAPB by Rp252.5 billion or 20.3%
miliar atau 20,3% dan dibandingkan dengan realisasi and compared to 2012 sales realization it was having an
hasil penjualan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar increase by Rp85.2 billion or 9.4%. This was caused by:
Rp85,2 miliar atau 9,4%. Hal ini disebabkan:
y Volume penjualan di bawah RKAP sejumlah 25.790 y Sales volume was below CAPB amounted to 25,790 ton
ton atau senilai Rp239,8 miliar. Volume Penjualan Gula or worth by Rp239.8 billion. The Sugar Sales Volume
di bawah RKAP terutama dikarenakan pencapaian was below CAPB particularly due to the production
produksi hanya tercapai sebesar 82,7% (Real 105.507 achievement was only 82.7% (Real 105,507 ton; CAPB
ton; RKAP 127.635 ton). 127,635 ton)
y Harga jual Gula di bawah RKAP sebesar Rp334/Kg y Selling price of sugar was below CAPB by Rp334/kg
mengakibatkan penjualan di bawah RKAP sebesar resulting the sales was below CAPB by Rp34 billion.
Rp34 miliar.
Profitabilitas Profitability
Pada tahun 2013, laba kotor segmen usaha tebu menca- In 2013, the gross profit of sugarcane business segment
pai Rp112,18 miliar, naik 2289,4% dibandingkan tahun reached Rp112.18 billion, rose up by 2289.4% compared
2012 yang mencapai Rp4,9 miliar. Gros Profit Margin ta- to 2012 reached Rp4.9 billion. The gross profit margin in
hun 2013 mencapai 32,8%, meningkat 161,6% terhadap 2013 reached 32.8%, increased by 161.6% against 2012
tahun 2012 yang mencapai 20,3%.Kenaikan ini terutama reached 20.3%. This increase was particularly caused by
disebabkan oleh peningkatan volume penjualan the increase of sales volume.
PTPN VII (Persero) memiliki perhatian khusus terhadap kegiatan Penelitian dan Pengembangan sebagai usaha
untuk peningkatan core bisnis perusahaan. Dalam mendukung kegiatan Penelitian dan Pengembangan, PTPN
VII (Persero) menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang kompeten untuk mendukung kinerja perusahaan.
PTPN VII (Persero) has special attention to Research and Development activities as an attempt to increase the
company core business. In supporting the Research and Development activities, PTPN VII (Persero) established
a cooperation with many competent parties to support the company’s performance.
Program Penelitian dan Pengembangan terdiri dari : The Research and Development programs are comprised of:
Tanah merupakan media paling vital untuk tempat Soil is the most vital medium for a place to grow
tumbuh komoditas tanaman yang menjadi core plant commodity which become the core business of
business dari PTPN VII (Persero). Untuk mendapatkan PTPN VII (Persero). To derive maximum performance
performa yang maksimal dari tanaman, maka kondisi from the plant, then the soil state must be maintain
tanah harus dijaga kestabilannya. Setelah dieskploitasi its stability. After exploited for decades the land
selama puluhan tahun kondisi tanah di areal tanaman condition in PTPN VII (Persero) plant area suffered a
PTPN VII (Persero) mengalami degradasi. Dengan degradation. With this cooperation it is expected that
kerjasama ini diharapkan dapat memetakan tanah di it can map the soil in rubber and oil palm PTPN VII
areal karet dan kelapa sawit PTPN VII (Persero) secara (Persero) area comprehensively, thus it can be a strong
komprehensif, sehingga dapat menjadi landasan foundation to manage the PTPN VII (Persero) rubber
yang kuat untuk mengelola areal karet dan kelapa and oil palm area which the final aim is to increase the
sawit PTPN VII (Persero) yang tujuan akhirnya untuk plant productivity.
meningkatkan produktivitas tanaman.
b) Teknik kelayakan konservasi tanah dan air (teras b) Land and water conservation feasibility technique
gulud) di Perkebunan kelapa sawit Unit Usaha Rejosari (plot terrace) in oil palm estate of Rejosari Business
PTPN VII (Persero) kerjasama dengan PPKS Medan dan Unitof PTPN VII (Persero) in cooperation with Oil Palm
tenaga ahli IPB. Kerjasama ini didasarkan atas asumsi Processing Mill Medan and Bogor Agriculture Institute
sebagai berikut : experts. This cooperation was based on assumtion as
follow:
y Kecepatan degradasi tanah akibat erosi lebih y Soil degradation acceleration as result of erotion is
cepat dibandingkan proses pembentukan tanah. quicker compared to soil formation process
y Kendala kekeringan akibat kemarau dapat y Drought constraint as result of drought can be
dikurangi dengan teknologi resapan air pada teras reduced with water absorption technology on plot
guludan terrace.
Pengawalan upaya pemutusan siklus hidup Ganoderma The escort on termination effort of Ganoderma sp life cycle
sp pada perkebunan kelapa sawit Unit Usaha Bekri PTPN on oil palm estate in Bekri Business Unit belong to PTPN
VII (Persero) kerjasama dengan BPBPI (Balai Penelitian VII (Persero) in cooperation with Indonesia Plantation
Bioteknologi Perkebunan Indonesia). PengamatanP Biotechnology Research Center. Observation and
dan perlakuan terhadap lahan dalam upaya untuk treatment to land as an effort to control the Ganoderma
pengendalian Ganoderma sp perlu evaluasi dan sp need evaluation and treatment standardization in an
standarisasi perlakuan dalam upaya mengatasi penyakit effort overcoming the Ganoderma sp disease.
Ganoderma sp.
TINJAUAN PEMASARAN
MARKETING REVIEW
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, PTPN VII (Persero) menghasilkan produk komoditas
yang ditujukan untuk memenuhi pasar lokal dan ekspor. Pada tahun 2013, segmen operasional karet
memberikan kontribusi penjualan sebesar 49% terhadap penjualan total, diikuti segmen kelapa sawit sebesar
29%, segmen gula sebesar 21% dan dan segmen teh sebesar 1%.
As a company which engages in agribusiness, PTPN VII (Persero) yields commodity product addressed to meet
the local and export market. In 2013, the rubber operational segment provides sales contribution by 49% to
total sales, followed by oil palm segment by 29%, sugar segment by 21% and tea segment by 1%.
Harga jual produk PTPN VII (Persero) ditentukan oleh Selling price of the PTPN VII (Persero) products was
mekanisme permintaan dan penawaran yang terbentuk stipulated by demand and offer mechanism established
di pasar serta daya serap pasar yang cenderung fluktuatif. in market and market absorption which tend to fluctuate.
Oleh sebab itu, PTPN VII (Persero) sebagai perusahaan Therefore, PTPN VII (Persero) as a price taker company,
yang price taker, harus mampu menghasilkan produk must be able to produce a standardized product with cost
terstandar dengan biaya seefisien mungkin sebagai as efficient as possible as main prerequisite. The major
prasyarat utama. Pelanggan utama PTPN VII (Persero) customers of PTPN VII (Persero) were traders with product
adalah para trader dengan mekanisme penyampaian distribution mechanism and main service start from PTPN
produk dan layanan utama mulai dari PTPN VII (Persero) VII (Persero) – Traders – Broker/Manufacturer – End User. To
– Trader – Broker/Pabrikan – End User. Untuk dapat be able to meet the customer expectation and satisfaction,
memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan, PTPN VII PTPN VII (Persero) has requirements and expectation on
(Persero) memiliki persyaratan dan ekspektasi atas produk the main product, customers and operational supporting
utama, layanan pendukung pelanggan dan operasi, yaitu service, namely right quality, right quantity, and the sales
tepat mutu, tepat jumlah, administrasi penjualan bisa administration can be done right on time.
selesai dengan tepat waktu.
Pelaksanaan Pemasaran ditempuh dengan dua cara, yaitu: The marketing implementation was taken in two ways, include:
Produk yang akan dipasarkan harus melalui evaluasi Product will be marketed must pass evaluation that
yang meliputi stock bebas dan prognosa produksi, bulan include free stock and production prognosis, shipment
shipment, jenis/mutu, dan unit usaha atau wilayah/tempat month, type/quality, and business unit or area/place to
pengambilan barang. collect the goods.
Untuk menghadapi persaingan dan faktor-faktor yang To deal with competition and factors that weaken the
melemahkan harga jual terkait krisis finansial dan selling price related with financial crisis and global
perlambatan ekonomi global di tahun 2013, PTPN economy deceleration in 2013, PTPN VII (Persero) strived
VII (Persero) berupaya mempertahankan pelanggan to maintain its loyal customers and at once expand the
yang loyal dan sekaligus memperluas pasar untuk market to gain new customers. By five strategic plan
mendapatkan pelanggan baru. Melalui konsistensi application consistency, PTPN VII (Persero) strived to
penerapan lima kebijakan strategis, PTPN VII (Persero) streamline the production cost thus able to provide a
berupaya untuk mengefisienkan biaya produksi sehingga competitive price for the customers. In addition, PTPN
mampu memberikan harga yang kompetitif kepada VII (Persero) was also attempted to maintain product
pelanggan. Selain itu, PTPN VII (Persero) juga berupaya quality by increasing quality assurance of the Quality
untuk menjaga mutu produk dengan meningkatkan Management System implementation in all commodity.
quality assurance pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu di This was intended in order the customer derived products
seluruh komoditas. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan with guaranteed quality thus may eliminate customer’s
mendapatkan produk dengan kualitas yang terjamin complaint or claim after the product received.
sehingga dapat mengeliminir keluhan maupun klaim
pelanggan setelah produk diterima.
PTPN VII (Persero) melaksanakan penjualan dengan PTPN VII (Persero) conducted sales with minimum supply
prinsip persediaan minimal dan pembayaran tepat waktu principles and right on time payment by providing the
dengan memberikan kesempatan yang sama kepada same opportunity for all listed customers to participate
semua pelanggan yang terdaftar untuk mengikuti tender in tender or direct offer on the company’s commodity
ataupun penawaran langsung atas penjualan komoditi sales. To ensure the product quality, the Company always
perusahaan. Untuk menjamin kualitas produk, Perusahaan provided correct, clear and honest information regarding
selalu memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur product quality during goods submission by previously
mengenai mutu produk pada saat penyerahan barang conducted a joint analysis conducted by independent
dengan terlebih dahulu melakukan analisa bersama yang surveyor.
dilakukan oleh surveyor independen.
Karena sangat pentingnya pelanggan bagi kelangsungan Considering how important the customer is for the
hidup perusahaan, PTPN VII (Persero) secara periodik sustainably of the company, PTPN VII (Persero) periodically
melaksanakan customer relationship management dengan held a customer relationship management by performing
melakukan pendataan terhadap animo, tingkat kepuasan data collection to customer interest, satisfaction and
dan ketidakpuasan pelanggan. Data dan masukan dari dissatisfaction level. Data and input from customer then
pelanggan selanjutnya dievaluasi dan dijadikan sebagai evaluated and became a reference to conduct a service
acuan untuk melakukan penyempurnaan layanan. improvement.
Produk karet PTPN VII (Persero) ditujukan untuk pasar PTPN VII (Persero) rubber product was addressed for the
lokal dan pasar ekspor, masing-masing dengan kontribusi local and export market, with contribution by 45.81%
sebesar 45,81% pasar lokal dan 54,19% pasar ekspor. local market and 54.19% export market respectively. The
Negara tujuan ekspor adalah Cina, Amerika Serikat, Korea export destination were China, US, South Korea, Australia,
Selatan, Australia, Singapura, India, Pakistan, Argentina, Singapore, India, Pakistan, Argentina, Japan, Canada,
Jepang, Canada, Belgia, Peru, Brasil, Mexico, Malaysia, Belgium, Peru, Brazil, Mexico, Malaysia, Chile, Thailand.
Chile, Thailand. Untuk mengurangi risiko tidak terjualnya To reduce unsold product risk because it was not within
produk karena tidak sesuai dengan spesifikasi dari specification from buyer, PTPN VII (Persero) applied
pembeli, PTPN VII (Persero) menerapkan strategi berupa strategy by selling only product as market demanded.
menjual produk yang diminati pasar. Oleh sebab itu, Therefore, for the rubber commodity will be focused only
untuk komoditas karet akan difokuskan kepada produk to SIR 20 and RSS product.
SIR 20 dan RSS.
Produk sawit dan gula PTPN VII (Persero) ditujukan untuk PTPN VII (Persero) oil palm and sugar was addressed
memenuhi kebutuhan lokal, sedangkan produk teh to meet the local necessities, whereas tea product
ditujukan untuk pasar lokal dan pasar ekspor, masing- was addressed to local and export market each with
masing dengan kontribusi sebesar 25,63 % pasar lokal contribution by 25.63% local market and 74.37% export
dan 74,37 % pasar ekspor. Untuk menghasilkan produk market. To produce downstream product which has value-
hilir yang mempunyai nilai tambah, PTPN VII (Persero) added, PTPN VII (Persero) is currently developing product
tengah mengembangkan produk dan pemasaran gula and sugar marketing and packaged tea by involving a
dan teh kemasan dengan melibatkan mitra bisnis dan business partner and consultant. The sugar and packaged
kunsultan. Pengembangan produk gula dan teh kemasan tea development is expected will provide higher profit
ini diharapkan akan memberikan margin keuntungan margin for the company.
yang lebih tinggi bagi perusahaan.
Produk karet PTPN VII (Persero) ditujukan untuk memenuhi PTPN VII (Persero) rubber product is addressed to meet
kebutuhan lokal dan ekspor. Pada tahun 2013, pangsa the local and export needs. In 2013, the market share
pasar komoditas karet PTPN VII (Persero) mencapai 2,66% of PTPN VII (Persero) rubber product reached 2.66% of
dari total produksi karet Indonesia yang mencapai 3.199 total Indonesian rubber production which reached 3,199
ribu ton. Pangsa pasar karet PTPN VII (Persero) mengalami thousand tons. The market share of PTPN VII (Persero)
kenaikan 0,72% dari tahun sebelumnya yang mencapai rubber was having a decrease by 0,72% of prior year
1,94% dari 3.400 ribu ton. Bila dibandingkan dengan that reached 1.94% from 3,400 thousand tons. If it was
produksi dunia pangsa pasar karet PTPN VII mencapai compared to world production the market share of PTPN
0,71 % dari 11.919 ribu ton, naik 0,16 % terhadap tahun VII (Persero) rubber reached 0.71% from 11,919 thousand
sebelumnya yang mencapai 0,55 % dari 11.400 ribu ton. tons, rose up by 0.16% to prior year which reached 0.55%
from 11,400 thousand ton.
Pangsa Pasar Produksi Karet PTPN VII (Persero) Terhadap Pangsa Pasar Produksi Karet Indonesia terhadap Produksi
Produksi Karet Indonesia Karet Dunia
The Market Share of PTPN VII (Persero) Rubber Production The Market Share Of Indonesian Rubber Production To
to Indonesian Rubber Production The World Rubber Production
2013 2013
2,66% 26,84%
Produksi Karet PTPN VII (Persero) / PTPN VII (Persero) Rubber Production Produksi Karet Indonesia / Indonesian Rubber Production
Produksi Karet Indonesia / Indonesian Rubber Production Produksi Karet Dunia / The World Rubber Production
Pembeli Utama Dan Pembeli Baru Ekspor Karet PTPN VII (Persero)
Major Buyer and New Buyer of PTPN VII (Persero)’S Rubber Export
NO NAMA PEMBELI 2013 2012
BUYER
1. New Continent Enterprises Pte Ltd 31,67% 38,07%
2. Wilson Global Trade Pte Ltd 25,03% 25,38%
3. Tong Teik Pte Ltd 17,39% 21,79%
4. Jaya Tropical Pte Ltd 4,96% 5,28%
5. Lanesborough Invesment Pte Ltd 3,25% 2,59%
6. Vitra Commodities Pte Ltd 0,61% 5,92%
Pembeli Baru
New Buyer
1. Synergy (2012) Pte Ltd 13,31%
2. Namazie International Pte Ltd 3,12%
3. Central Victory Trading 0,66%
Pembeli Utama Dan Pembeli Baru Lokal Karet PTPN VII (Persero
Local Major Buyer and New Buyer of PTPN VII (Persero)’S Rubber
NO NAMA PEMBELI 2013 2012
BUYER NAME
1. PT Bitung Guna Sejahtera 52,26% 52,21%
2. PT Wilson Tunggal Perkasa 36,63% 27,18%
3. PT Industri Karet Deli 1,76% 5,07%
4. PT Sumber Cahaya Mulia 4,70%
5. CV Dramaga 1,61% 2,93%
6. PT Asia Ruberrindo 1,56% 2,85%
Pembeli Baru
New Buyer
1. Karias Tabing Kencana 3,02%
2. Sumber Cahaya Mulia 0,70%
Pangsa Pasar Produksi Sawit PTPN VII (Persero) Pangsa Pasar Produksi Sawit Indonesia Terhadap Produksi
Terhadap Produksi Sawit Indonesia/The Market Share Of Sawit Dunia / The Market Share Of Indonesian Palm Oil
Indonesian Palm Oil Production To The World Palm Oil Production To The World Palm Oil Production
Production
2013 2013
0,58% 50,53%
Produksi Sawit PTPN VII (Persero) / PTPN VII Palm Oil Production Produksi Sawit Indonesia / Indonesian Palm Oil Production
Produksi Sawit Indonesia / Indonesian Palm Oil Production Produksi Sawit Dunia / The World Palm Oil Production
Gula Sugar
Seluruh produk gula PTPN VII (Persero) dipasarkan untuk All PTPN VII (Persero) sugar products are marketed to meet
memenuhi kebutuhan lokal. Pada tahun 2013, pangsa the local necessities. In 2013, the PTPN VII (Persero) sugar
pasar gula PTPN VII (Persero) mencapai 3,82% dari total market share reached 3.82% of total Indonesian sugar
produksi gula Indonesia yang mencapai 2.761 ribu ton production that reached 2,761 thousand tons. The PTPN
ton. Pangsa pasar PTPN VII (Persero) naik 0,18% dari tahun VII (Persero) market share rose up by 0.18% of prior year
sebelumnya yang mencapai 4,00% dari produksi Indonesia. that reached 4.00% of Indonesian production. If compared
Bila dibandingkan dengan produksi dunia, pangsa pasar to world production, the PTPN VII (Persero) sugar market
gula PTPN VII (Persero) mencapai 0,07% dari 182.956 ribu share reached 0.07% from 182,956 thousand ton of
ton produksi gula dunia, sedangkan tahun sebelumnya world sugar production, whereas prior year the PTPN VII
pangsa pasar PTPN VII (Persero) mencapai 0,05%. (Persero) market share reached 0.05%.
Pangsa Pasar Produksi Gula PTPN VII (Persero) Terhadap Pangsa Pasar Produksi Gula Indonesia Terhadap Produksi
Produksi Gula Indonesia/The Market Share Of PTPN VII Gula Dunia / The Market Share Of Indonesian Sugar Pro-
(Persero) Sugar Production To Indonesian Sugar Produc- duction To The World Sugar Production
tion
2013 2013
3,82% 1,51%
Produksi Gula PTPN VII (Persero) / PTPN VII (Persero) Sugar Production Produksi Gula Indonesia / Indonesian SugarProduction
Produksi Gula Indonesia / Indonesian Sugar Production Produksi Gula Dunia / The World Sugar Production
Pembeli Baru
New Buyer
1. PT Pinago Utama 0,053%
2. PT Karya Nusa Tujuh 0,035%
3. Koperasi Primer Ruwa Jurai 0,005%
4. Kopkar Distrik Way Seputih 0,002%
Teh Tea
Produk teh PTPN VII (Persero) dipasarkan untuk memenuhi PTPN VII (Persero) tea product is marketed to meet the
kebutuhan lokal dan ekspor. Pada tahun 2013, pangsa local and export needs. In 2013, the market share of PTPN
pasar teh PTPN VII (Persero) mencapai 2,41% dari total VII (Persero) tea reached 2.41% of total Indonesian tea
produksi teh Indonesia yang mencapai 140 ribu ton. Bila production reached 140 thousand ton. If compared to
dibandingkan dengan produksi dunia, pangsa pasar teh world production, the market share of PTPN VII (Persero)
PTPN VII (Persero) mencapai 0,12% dari 1.804 ribu ton tea reached 0.12% of 1,804 thousand world production.
produksi teh dunia.
Pangsa Pasar Produksi Teh PTPN VII (Persero) Terhadap Pangsa Pasar Produksi Tea Indonesia Terhadap Produksi
Produksi Teh Indonesia/The Market Share Of PTPN VII Tea Dunia / The Market Share Of Indonesian Tea Produc-
(Persero) Tea Production To Indonesian Tea Production tion To The World Tea Production
2013 2013
2,41% 7,76%
Produksi Teh PTPN VII (Persero) / PTPN VII (Persero) Tea Production Produksi Teh Indonesia / Indonesian Tea Production
Produksi Teh Indonesia / Indonesian Tea Production Produksi Teh Dunia / The World Tea Production
Pembeli Baru
New Buyer
1. Henry P Thomson, Inc 13,95%
2. Aziz Kouchai Ltd 3,03%
3. Berlian Nusantara Sdn Hbd 2,94%
4.. J.FR.Scheibler GMBH & Co.Kg 1,24%
Pembeli Baru
New Buyer
1. PT Agro Pangan Putra Mandiri 1,4%
Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi The World Bank projected global economic growth in
global 2014 akan mencapai 3,2 persen (yoy) atau lebih 2014 will reach 3.2 percent (yoy) or higher than estimation
tinggi dibandingkan dengan estimasi pada bulan in June 2013 namely three percent and higher compared
Juni 2013 yaitu tiga persen (yoy), dan lebih tinggi to 2013 growth by 2.4 percent. The developing countries
dibandingkan pertumbuhan selama tahun 2013 sebesar economic was also projected grow about 5.3 percent this
2,4 persen.Ekonomi negara berkembang juga diproyeksi year or increasing compared to 2013 by 4.8 percent. Global
tumbuh sekitar 5,3 persen tahun 2014 atau meningkat economic recovery was a true momentum for Indonesia
dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 4,8 persen. to be able to continue maintaining domestic economic
Membaiknya perekonomian global sejatinya merupakan growth. The world economy activitythat keep improving
momentum bagi Indonesia untuk dapat terus menjaga will able to enhance the world trading volume.
pertumbuhan ekonomi domestik. Kegiatan ekonomi
dunia yang terus membaik akan mampu meningkatkan
volume perdagangan dunia.
Disamping itu harga komoditas global yang menurun Beside the global commodity price which decreasing
pada tahun 2013 diperkirakan rebound pada tahun in 2013 it was estimated will rebound in 2014, this is
2014, hal ini menjadi peluang untuk dapat dimanfaatkan an opportunity to be exploited by Indonesia, which it
Indonesia, yang tentunya akan membawa dampak positip certainly will bring a positive impact to Indonesian export.
terhadap ekspor Indonesia.
Sebagai perusahaan penghasil komoditas yang kinerjanya As a producer of commodity which its performance was
sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas global, very influenced by global commodity price fluctuation, the
prospek usaha PTPN VII (Persero) akan meningkat seiring PTPN VII (Persero) business prospect will increase in line
dengan membaiknya harga komoditas di tahun 2014. with the improving of commodity price in 2014. Hence,
Meskipun demikian, PTPN VII (Persero) memilih untuk PTPN VII (Persero) chooses to maintain a cautious attitude,
mempertahankan sikap kehati-hatian, terutama dalam particularly in determining assumption of product’s
menentukan asumsi harga jual produk di dalam Rencana selling price in 2014 CAPB. The management believes that
Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2014. Manajemen by strengthening the internal competitiveness in form of
berkeyakinan bahwa melalui penguatan daya saing consistency in application of five strategic policies, the
internal berupa konsistensi penerapan lima kebijakan production growth sustainably with more efficient cost
strategis, pertumbuhan produksi secara berkelanjutan will be achieved. This will be the power for the company
dengan biaya yang semakin efisien akan dapat diraih. to pass the external challenges which full of uncertainty
Hal ini akan menjadi kekuatan bagi Perusahaan untuk and uncontrollable.
melewati tantangan eksternal yang penuh dengan
ketidakpastian dan bersifat uncontrollable.
Negara-negara yang menjadi target konsumen karet alam Countries that become the target of the company’s
perusahaan sebagian besar adalah negara-negara Eropa natural rubber consumers are mostly Europe and Asia.
dan Asia. Prospek perekonomian global menunjukkan The global economic prospect suggests that the Asean
bahwa negara-negara Asean akan tumbuh sedikit lebih countries will grow slightly better and becomes the
baik dan menjadi kekuatan ekonomi ketiga setelah China third economic power after China and India if the Asean
dan India apabila Asean menjadi satu komunitas ekonomi can be one economic community in 2015. Whereas the
pada tahun 2015. Sedangkan prospek pasar Eropa belum Europe market prospect has not suggested any economic
menunjukkan perbaikan ekonomi sejak tahun 2009, yang improvement since 2009, which will affect the natural
akan berpengaruh terhadap demand produk karet alam. rubber product.
Intensitas persaingan produk karet alam terjadi dengan The intensity of natural rubber product competition is
produk sintetis yang masing-masing mempunyai occurred with synthetic product in which each of them
keunggulan dan kelemahannya. Namun secara umum has its own advantages and disadvantages. However,
karet alam lebih diminati konsumen karena sifatnya yang generally the natural rubber is more desirable by the
dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. consumers because its nature that can be refurbished and
environmental friendly.
Menurut LMC International Ltd melalui www.bisnis.com, According to LMC International Ltd via www.bisnis.com,
konsumsi karet dunia akan bertumbuh rata-rata 3,5% the world rubber consumption will grow 3.5% per year
per tahun hingga 2018 seiring dengan meningkatnya in average up to 2018 in line with increasing of demand
permintaan untuk ban pengganti, yang mendukung for replacement tires, which supports the commodity
harga komoditas itu. Pada 2020, China akan mencapai price. In 2020, China will reach 35% of global production
35% dari produksi global ban kendaraan ringan. Hal ini of light vehicles’ tire. This will positively impact the PTPN
akan berdampak positif bagi PTPN VII (Persero) mengingat VII (Persero) consider about 54% dry rubber of PTPN VII
sekitar 54% karet kering produk PTPN VII (Persero) (Persero) product is addressed for the export sales. To
ditujukan untuk penjualan ekspor. Guna meraih peluang achieve opportunity of increasing demand in future years,
peningkatan permintaan di tahun-tahun mendatang, PTPN VII (Persero) has conducted several efforts to increase
PTPN VII (Persero) telah melakukan beberapa upaya untuk the production and productivity, include replanting of non
meningkatkan produksi dan produktivitas, di antaranya productive rubber plants. In 2013 the PTPN VII (Persero)
adalah replanting tanaman karet non produktif. Pada rubber crops composition was dominated by immature
tahun 2013 komposisi tanaman karet PTPN VII (Persero) plants with area over 18,166 Ha (52%). The productive
didominasi oleh Tanaman Belum Menghasilkan dengan mature plants was 9,636 Ha (27%), unproductive mature
areal seluas 18.166 ha (52%), Tanaman Menghasilkan yang plant was 5,852 Ha (17%), and new/replant was 1,582 Ha
produktif seluas 9.636 ha (27%), Tanaman Menghasilkan (4%). Therefore, PTPN VII (Persero) has a high opportunity
tidak produktif seluas 5.852 ha(17%), dan Tanaman Baru/ to increase its production in the future.
Ulang seluas 1.582 ha (4%). Dengan demikian PTPN
VII (Persero) mempunyai peluang yang tinggi untuk
meningkatkan produksinya di masa mendatang.
Terkait risiko fluktuasi harga jual yang masih ditentukan Relating with selling price fluctuation risk which still
oleh mekanisme pasar (price taker) sebagai akibat dari determined by price mechanism (price taker) as result of
supply dan demand, PTPN VII (Persero) mengambil upaya supply and demand, PTPN VII (Persero) takes a mitigation
mitigasi berupa menghasilkan produk yang lebih diminati action in form of producing more demanded product. The
pasar. Penurunan harga akibat mekanisme pasar ini dapat price decrease as result of this market mechanism can
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. influence the company financial performance.
Menurut GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit According to Indonesian Palm Oil Association in 2014 the
Indonesia) di tahun 2014 industri sawit diperkirakan palm oil is estimated will have a quite bright and promising
memiliki prospek yang cukup cerah dan menjanjikan. Di prospect. In 2014 the production will increase, however
tahun 2014 produksi akan meningkat, namun permintaan the world demand has not fully recover and normal. The
dunia belum sepenuhnya pulih dan normal. Kebijakan policy of several countries particularly Indonesia and
beberapa negara terutama Indonesia dan Malaysia Malaysia which will increase the biofuels consumption will
yang akan meningkatkan konsumsi biofuel-nya akan be a factor that will determine the oil palm development
menjadi faktor yang akan menentukan perkembangan in 2014. It is estimated that Indonesia will add the CPO
kelapa sawit di tahun 2014. Diperkirakan Indonesia consumption supply by 3.3 million ton for the biofuels
akanmenambah pasokan konsumsi CPO sebesar 3,3juta production. In order this policy can be run effectively then
ton untuk produksi biofuel. Agar kebijakan ini dapat it is required a intensive and conducive regulation. This
berjalan dengan baik maka diperlukan insentif dan moment becomes opportunity for the palm oil industry to
regulasi yang kondusif. Momen ini menjadi peluang bagi take a greater part in economic.
industri minyak sawit untuk berperan lebih besar dalam
perekonomian.
Intensitas persaingan produk CPO adalah dengan minyak The intensity of CPO product competition is with other
nabati lainnya seperti minyak kedelai dan minyak bunga vegetable oil such as soybean oil and sunflower oil.
matahari. Kampanye negatif yang dilancarkan oleh The negative campaign waged by those oil producer
negara produsen minyak tersebut bisa diantisipasi seperti countries can be anticipated by engaging the company
dengan keikutsertaan perusahaan dalam sertifikasi in ISPO certification. The potential opportunities for the
ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Potensi peluang oil palm commodity to keep growing are the existence
komoditi kelapa sawit untuk terus tumbuh adalah adanya of demand from China and India. Whereas the domestic
permintaan negara kekuatan ekonomi di Asia yaitu China demand also triggers this growth, as well as the policy of
dan India. Sedangkan permintaan domestik juga memicu 10% increase of biodiesel use in fuel content. In addition
pertumbuhan ini, seperti halnya kebijakan peningkatan there are increasing of added-value in oil palm biomass
penggunaan biodiesel 10% dalam kandungan bahan and potential to move in downstream industry such as
bakar. Selain itu adanya peningkatan added value pada cooking oil mill and oleo chemical made from PKO.
biomassa kelapa sawit serta adanya potensi untuk
bergerak di industri hilir seperti pabrik minyak goreng dan
pabrik oleo chemical dengan berbahan baku PKO.
Untuk proyeksi ke depan, anomali iklim berupa kemarau For future projection, climate anomalies in form of wet dry
basah pada tahun 2013 akan berpengaruh kepada in 2013 will affect the oil palm production in 2014. The PTPN
produksi kelapa sawit pada tahun 2014. Upaya PTPN VII (Persero) efforts to anticipate those terms above are
VII (Persero) untuk mengantisipasi hal tersebut adalah by water management such as making ponds/irrigation.
melalui water management seperti pembuatan embung/ PTPN VII (Persero) has an ideal oil palm composition thus
irigasi. PTPN VII (Persero) memiliki komposisi tanaman expected the production and productivity in future years
kelapa sawit yang ideal sehingga diharapkan produksi will continue increasing.
dan produktivitas di tahun-tahun mendatang akan terus
meningkat.
Pertumbuhan produksi teh Indonesia masih jauh di bawah The Indonesian tea production growth is still far below
negara produsen lainnya. Pada tahun 1995 produksi teh other producer countries. In 1995 Indonesian tea
Indonesia (dalam metric ton) mencapai 154.013 yang production reached 154,013 then increased in 2005 by
kemudian meningkat pada tahun 2005 yang mencapai 171,410, whereas for 2011, tea production decreased by
171.410, sedangkan untuk tahun 2011, produksi teh 142,000.
menurun menjadi 142.000.
Indonesia bergantung pada ekspor teh curah, yang Indonesia is depending on bulk tea, which constitutes a
merupakan (hulu) produk primer. Lemahnya industri primary product (upstream). Weakening of Indonesian
teh hilir di Indonesia berpengaruh terhadap daya saing downstream tea industry effects on competitiveness
industri teh Indonesia di pasar internasional. Ekspor of Indonesian tea industry in international market. The
produk hilir teh hanya sekitar 6 persen dari total ekspor tea downstream product export is merely 6 percent of
teh. Target konsumen teh perusahaan secara umum total tea export. The target of company’s tea consumer
adalah Asia dan Eropa. Seperti halnya pada komoditi karet, generally is Asia and Europe. As well as rubber commodity,
prospek ekonomi negara-negara Asean dan Asia lainnya the economic prospect of Asean and other Asia countries
lebih baik daripada negara-negara Eropa, sehingga is much better then Europe countries, thus it is influenced
mempengaruhi demand produk. by the product demand.
Pertumbuhan produk teh yaitu CTC, orthodox dan green The growth among products namely CTC, orthodox
tea pada periode tahun 2003 sd 2011 masing-masing and green tea in period of 2003 up to 2011 respectively
adalah 14, 9, dan 75. Berdasarkan tren pertumbuhan was 14, 10, 9, 27 and 75. Based on growth trend among
antar produk tersebut, pada akhir tahun 2013 Perusahaan those products, in late 2013 the Company developed CTC
mengembangkan produk CTC yang memiliki peluang product which has more advantaging opportunity, with
lebih menguntungkan, dengan mulainya perubahan the onset of consumer culture change which demanding
budaya konsumen yang menghendaki minuman yang a practical drinks.
praktis.
Pertumbuhan produksi tebu Indonesia berfluktuasi dari The growth of Indonesian sugarcane production is
tahun ke tahun. Pada tahun 1995 produksi tebu (dalam fluctuating from year to year. In 1995 the sugarcane
metric ton) adalah sebesar 29.998.800 dan menurun pada production (in ton metric) was by 29,998,800 and
tahun 2012 sebesar 26.341.600. Produksi ini jauh bila decreased in 2012 by 26,341,600. This production was
dibandingkan dengan produksi Brazil yang pada periode far if compared to Brazil production at the same period
yang sama menghasilkan 303.699.488 dan 670.757.958 yielding 303,699,488 and 670,757,958 respectively.
masing-masing.
Supply produk gula nasional masih cukup untuk National sugar product supply was still enough to meet
memenuhi permintaan dalam negeri. Namun, seringnya the domestic demand. However, because there was often
adanya perubahan pada kebijakan impor gula ditambah a change on sugar import policy plus the existence of
dengan adanya gula ilegal berpengaruh terhadap illegal sugar affected on current demand mechanism
mekanisme permintaan selama ini, dengan sendirinya which by itself affecting the sugar price. All this time, the
akan mempengaruhi harga gula. Selama ini, harga gula crystal white sugar price was formed based on farmer
putih Kristal terbentuk berdasarkan harga patokan petani standard price stipulated by the government and auction
(HPP) yang ditetapkan pemerintah dan hasil pelelangan. result.
Produksi gula pada tahun 2013 tidak optimal karena The sugar production which was not optimum in 2013 was
dibayangi terjadinya anomali iklim, yang ditandai dengan because overshadowed by the climate anomalies, marked
hujan berkepanjangan sejak awal hingga menjelang by prolonged rain since beginning until near the end of
berakhirnya musim giling. Produksi gula nasional dari milling season. National sugar production from sugarcane
hasil penggilingan tebu pada 2014 diprediksi naik milling result in 2014 was predicted risen compared to
dibanding tahun lalu, kendati ketidakpastian kondisi iklim prior year, despite uncertainty of climate condition and
dan harga gula dalam negeri masih tetap membayangi. domestic sugar price was still shadowing. According to
Menurut Senior Advisor Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Senior Advisor of Indonesian Sugar Association, from
dari hasil kompilasi taksasi Maret 2014 pada semua pabrik assessed compilation result in March 2014 at all sugar mills,
gula, menunjukkan luas areal budidaya tebu mencapai it suggested that the sugarcane cultivation area reached
472.792 hektare, jumlah tebu digiling 26.182.325 ton dan 472,792 Ha, number of milled sugarcane was 26,182,325
gula yang dihasilkan lebih kurang 2.927.486 ton. Adapun tons and produced sugar was approximately 2,927,486
produktivitas tebu diproyeksikan 76,5 ton per hektare, tons. As for the sugarcane productivity was projected
dengan rendemen 8,09% dan hablur 6,2 ton per hektare. 76.5 tons per Ha, with yield 8.09% and crystal 6.2 tons per
Jika proyeksi tersebut dapat direalisasikan, praktis Ha. If the projection can be realized, practically Indonesia
Indonesia pada tahun 2014 telah mampu menutup semua in 2014 has able to cover all consumption sugar needs
kebutuhan gula konsumsi secara mandiri, dengan asumsi independently; with assumption the national needs was
kebutuhan nasional sejumlah 2,6 juta ton. amounted to 2.6 million tons.
PTPN VII (Persero) berupaya agar dapat menghasilkan PTPN VII (Persero) attempted to be able to produce
gula dengan biaya seifisen mungkin sehingga dapat sugar with cost as efficient as possible thus can derive
memperoleh margin laba yang optimal. Untuk itu, upaya optimum profit margin. Therefore, the effort to improve
perbaikan budidaya dan efisieni pabrik yang mengarah cultivation and mill efficiency which lead to productivity
pada peningkatan produktivitas menjadi pilihan utama improvement becomes the main choice for the PTPN VII.
bagi PTPN VII. Dengan luas areal mencapai 19.403 Ha With area width reached 19,403 Ha from sugarcane itself
tebu sendiri dan 4.739 Ha tebu rakyat, PTPN VII (Persero) and 4,739 Ha community’s sugarcane, PTPN VII (Persero)
optimis bahwa di tahun 2014 akan mampu menyumbang optimistic that in 2014 it will be able to donate sugar
produksi gula sebesar 168.140 ton, naik 140% terhadap production by 168,140 tons, rise up 140% to 2013.
tahun 2013.
PENGEMBANGAN USAHA
BUSINESS DEVELOPMENT
1. Pembangunan Pabrik Karet RSS Wabe 1. Wabe RSS Rubber Mill Construction
Pembangunan Pabrik Karet RSS kapasitas 10 ton/hari The construction of RSS rubber mill with capacity by 10
yang berlokasi di Unit Way Berulu Provinsi Lampung tons/day located in Way Berulu Unit Lampung Province
dibangun untuk memenuhi permintaan akan karet was constructed to meet the demand on RSS rubber
RSS yang lebih tinggi dari permintaan karet SIR High which was higher than SIR High Grade demand. Up to
Grade. Sampai dengan 31 Desember 2013 telah 31 December 2013 has been conducted a feasibility
dilakukan studi kelayakan pembangunan pabrik study of RSS rubber Wabe factory construction with
karet RSS Wabe dengan hasil layak untuk untuk result was feasible to be implemented.
dilaksanakan.
2. Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Bentayan 2. Bentayan Oil Palm Mill Construction
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Bentayan The construction of Oil Palm Mill Bentayan was
ditujukan untuk menampung TBS dari kebun sendiri addressed to accommodate the FFB from own estate
terkait dengan adanya peningkatan produksi yang related with production increase from estates with
berasal dari kebun-kebun program replanting yang replanting program which has entered Mature Plant
telah memasuki umur Tanaman Menghasilkan (TM). age. The mill construction will begin in October 2013
Pembangunan pabrik akan dimulai pada bulan and estimated will be finished in December 2015.
Oktober 2014 dan diperkirakan selesai pada bulan Up to 31 December 21013 it has been conducted a
Desember 2015. Sampai dengan 31 Desember 2013 feasibility study by independent consultant with result
telah dilakukan studi kelayakan oleh konsultan feasible to be implemented and has been conducted
independen dengan hasil layak untuk dilaksanakan a contract drafting with consultant Detail Engineering
dan telah dilakukan penyusunan kontrak dengan Design (DED).
konsultan Detail Engineering Design (DED).
PTPN VII Persero) memiliki dua jenis aset tetap, PTPN VII (Persero) has two fixed assets, namely
yaitu aset operasional dan aset non operasional. operational and non operational assets. Both assets
Kedua aset tersebut harus dikelola dengan baik must be managed well thus provide an optimum result,
sehingga memberikan hasil yang optimal, dan tidak and not burdensome the company’s budget. Even
memberatkan anggaran perusahaan. Bahkan aset-aset those assets are expected to contribute non business
tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi revenue for the company. PTPN VII (Persero) has assets
pendapatan non usaha bagi perusahaan. PTPN VII in form of land (include natural resources located in
(Persero) memiliki aset berupa tanah (termasuk strategic location, and potential for its development.
sumber daya alam di dalamnya) dan bangunan yang The development of those strategic assets which
terletak di lokasi yang strategis, dan berpotensi untuk effectively will be started in 2014 is optimization of
dikembangkan. Pengembangan aset-aset strategis land/building assets to be developed in property
tersebut yang secara efektif akan dimulai pada tahun and rocks exploitation. The assets development will
2014 adalah optimalisasi aset tanah/bangunan untuk be implemented by PTPN VII (Persero) subsidiaries in
dikembangkan dalam bidang properti dan eksploitasi cooperation with Strategic Partners.
batu. Pengembangan aset akan dilaksanakan
oleh,anak perusahaan PTPN VII (Persero) bekerja sama
dengan Mitra strategis.
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) dihadapkan pada kendala eksternal berupa penurunan harga jual
komoditas karet terkait masih berlangsungnya krisis global. Melalui berbagai upaya manajemen, di tahun
2013 Perusahaan masih mampu meraih nilai penjualan bersih sebesar Rp4,62 trilyun, naik 5,88% dibandingkan
realisasi tahun 2012 sebesar Rp4,36 trilyun. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan volume penjualan
karet, gula dan tetes. Kontributor penjualan terbesar tahun 2013 adalah komoditas karet dengan nilai
penjualan mencapai Rp2,24 trilyun atau 48,54%dari total penjualan bersih.
In 2013, PTPN VII (Persero) was encountered on external constraints in form of a decrease of rubber commodity
selling price related with ongoing of global crisis. Through various management efforts, in 2013 the Company
still able to achieve net sales amounted by Rp4.62trillion, rose up 5.88% compared with 2012 realization
by Rp4.36 trillion. This increase was particularly caused by the increase of rubber, sugar and molasses sales
volume. The largest sales contributor in 2013 was rubber commodity with sales value by Rp2.24 trillion or
48.54% of total net sales.
Pencapaian kinerja keuangan Perusahaan ditinjau dari The Company’s financial performance achievement is
Laporan Laba Rugi Perusahaan diuraikan sebagai berikut: reviewed from Corporate profit-loss statement described as
follow:
Penjualan Karet tahun 2013 sebesar Rp2,24 triliun Rubber sales in 2013 was amounted to Rp2.24 trillion having
mengalami kenaikan sebesar Rp281,46miliar atau 14,4% a decrease by Rp281.64 billion or 14.4% of 2012. This increase
dari tahun 2012. Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan was caused by an increase on sales volume by 21.739 tons or
volume penjualan sebesar 21.739 Ton atau 34,4%, dari 34,4% from 63.241 tons in 2012 to 84.980 tons in 2013. In other
63.241 ton di tahun 2012 menjadi 84.980 ton di tahun hand, the selling price was suffering a decrease by Rp4,615/Kg
2013. Di sisi lain, harga jual mengalami penurunan sebesar or amounted to 14.9%, namely from Rp30,985/kg in 2012 to
Rp4.615/Kg atau sebesar 14,9%, yaitu dari Rp30.985/kg di Rp26,371/kg in 2013.
tahun 2012 menjadi Rp26.371/kg di tahun 2013.
Penjualan Kelapa Sawit tahun 2013 mencapai Rp1,32 Oil palm sales in 2013 reached Rp1.32 trillion, it suffered a
triliun, mengalami penurunan sebesar Rp111,45 miliar decrease by Rp111.45 billion or 7.8% from 2012. The decrease
atau 7,8% dari tahun 2012. Penurunan tersebut terutama was particularly caused by decreasing of the amount of
disebabkan menurunnya jumlah produksi hasil jadi akibat finished-goods production as result of a decrease of FFB
penurunan produksi TBS yang hanya sebesar 80,1% production that merely amounted to 80.1% compared to
dibandingkan tahun 2012. 2012.
Penjualan Teh tahun 2013 mencapai Rp 57,63 miliar, The tea sales in 2013 reached Rp57.63 billion, it suffered a
mengalami penurunan sebesar Rp 5,74 miliar atau 9,1% decrease by Rp5.74 billion or 9.1% of 2012. The decrease of tea
dari tahun 2012. Penurunan penjualan Teh terutama sales particularly was caused by the decrease of sales volume
disebabkan penurunan volume penjualan yaitu dari namely by 4,407 tons in 2012 to 3.380 ton in 2013. Whereas for
sebesar 4.407 ton di tahun 2012 menjadi 3.380 ton di the tea selling price was having an increase from Rp14,379/kg
tahun 2013. Sedangkan untuk harga jual teh mengalami in 2012 to Rp17.052/kg in 2013.
peningkatan dari Rp 14.379/kg di tahun 2012 menjadi
Rp17.052/kg di tahun 2013.
Penjualan Gula tahun 2013 sebesar Rp990,54 miliar, The sugar sales in 2013 was amounted to Rp990.54 billion, it
mengalami kenaikan sebesar Rp85,17 miliar atau 9,41% was having an increase by Rp85.17 billion or 9.41% of 2012. The
dari tahun 2012. Kenaikan penjualan Gula terutama increase in sugar sales was particularly caused by the increase
disebabkan kenaikan volume penjualan Gula dan Tetes, of sugar and molasses sales volume, amounted to 12.8% and
masing-masing sebesar 12,8% dan 14,5%. Di sisi lain, 14.5% respectively. In other hand, the sugar selling price was
harga jual gula mengalami penurunan dan harga tetes suffering a decrease and the molasses was fixed, amounted to
tetap, masing-masing sebesar Rp8.966/kg atau 96,7% dan Rp8,966/kg or 96.7% and Rp945/kg or 100% respectively.
Rp945/kg atau 100%.
Penjualan sapi dan pupuk kompos tahun 2013 mencapai Cattle and compost fertilizer sales in 2013 reached Rp6.99
Rp6,99 miliar. billion.
Karet Rubber
Ekspor Export 46.055 1.226.028 26.621 37.544 1.210.722 32.248 122,7 101,3 82,6
Lokal Domestic 38.925 1.014.984 26.075 25.697 748.827 29.141 151,5 135,5 89,5
Jumlah Total 84.980 2.241.012 26.371 63.241 1.959.549 30.985 134,4 114,4 85,1
Kelapa Sawit Palm
Minyak Sawit Oil Palm 165.195 1.191.986 7.216 197.736 1.313.896 6.645 83,5 90,7 108,6
Inti Sawit Palm Kernel 9.965 21.244 2.132 1.000 2.175 2.175
Minyak Inti Sawit Palm Kernel Oil 11.500 88.464 7.693 13.761 100.084 7.273 83,6 88,4 105,8
Bungkil Inti Sawit Bungkil Palm Kernel 20.707 18.944 915 24.174 15.936 659 85,7 118,9 138,8
Jumlah Total 1.320.638 1.432.090 92,2
Teh Tea
Ekspor Export 866 16.732 19.314 1.199 18.707 15.606 72,3 89,4 123,8
Lokal Domestic 2.513 40.895 16.272 3.208 44.658 13.921 78,3 91,6 116,9
Jumlah Total 3.380 57.626 17.052 4.407 63.365 14.379 90,9
Gula Sugar 101.845 913.125 8.966 90.322 837.714 9.275 112,8 109,0 96,7
Tetes Molasses 81.943 77.414 945 71.578 67.652 945 114,5 114,4 100,0
Jumlah Total 990.539 905.366 109,4
Sapi Cattle 4.973 - -
Pupuk Kompos Compost 2016,525 - -
Jumlah 6.990 - -
TOTAL 4.616.805 4.360.371 105,9
Beban pokok penjualan merupakan beban produksi karet, Cost of goods sold is a rubber, oil palm, tea, sugar, cattle and
kelapa sawit, teh, gula, sapi dan pupuk kompos. Beban compost fertilizer expenses. The cost of goods sold in 2013
pokok penjualan pada tahun 2013 sebesar Rp3,65 triliun was amounted to Rp3.65 trillion increase by 2.9% compared to
meningkat sebesar 2,9% dibandingkan tahun 2012 yang 2012 that worth Rp3.54 trillion. Total production expenses in
senilai Rp3,54 triliun. Total beban produksi di tahun 2013 2013 reached Rp3.65 trillion or rose by 2.9% compared to the
mencapai Rp3,31 triliun atau turun 1,9% dibandingkan production expenses in 2012 reached Rp3.54 trillion.
biaya produksi tahun 2012 yang mencapai Rp3,38 triliun.
Laba kotor tahun 2013 mencapai Rp969,16 miliar, Gross profit in 2013 reached Rp969.16 billion, it was having
mengalami peningkatan dibanding pencapaian laba an increase compared to gross profit achievement in 2012
kotor tahun 2012 yang sebesar Rp815,77 miliar. Kenaikan amounted by Rp815.77 billion. The increase of this gross profit
laba kotor ini terutama dipicu oleh peningkatan penjualan was particularly triggered by the increase of sales compared
dibandingkan tahun 2012. to 2012.
Beban usaha tahun 2013 mencapai Rp609,60 miliar, Operating expenses in 2013 reached Rp609.60 billion,
meningkat 13,3% bila dibandingkan dengan realisasi increased 13.3% compared with 2012 realization by Rp17.79
tahun 2012 sebesar Rp71,79 miliar. Peningkatan tertinggi billion. The highest increase was located on general and
terdapat pada biaya umum dan administrasi, yaitu sebesar administration expenses, it was amounted to Rp54.67 billion
Rp54,67 miliar atau 11,3% terutama meningkatnya or 11.3% particularly the increase of wages, salaries, term of
biaya gaji,upah, imbalan masa kerja dan tunjangan office benefits and other allowances related with increasing of
lainnya terkait meningkatnya UMR. Sedangkan kenaikan Regional Minimum Wage. Whereas the sales expenses increase
biaya penjualan sebesar Rp17,12 miliar seiring dengan was amounted by Rp17.12 billion in line with increasing sales
meningkatnya penjualan di tahun 2013 dibandingkan in 2013 compared to 2012.
tahun 2012.
Beban Umum & Administrasi General & Administration Exp. 483,32 537,99 11,31
Biaya Penjualan Cost of Sales 54,50 71,61 31,39
Jumlah Total 537,81 609,60 13,35
Tingkat kenaikan beban Perseroan dibanding penjualan The increase level of company’s expenses compared with
menunjukkan penurunan. Hal ini tercermin dari harga the sales suggested a decrease. This was reflected from cost
pokok penjualan terhadap penjualan menurun menjadi of goods sold to sales decreasing into 79.0% compared last
79,0% dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 81,3%. year realization by 81.3%. Meanwhile, the operating expenses
Sementara itu, rasio beban usaha terhadap penjualan ration to net sales was having an increase, which was from
bersih mengalami peningkatan, yaitu dari 12,3% di tahun 12,3% in 2012 to 13,2% in 2013.
2012 menjadi 13,2% di tahun 2013.
Pencapaian laba usaha di tahun 2013 mengalami The achievement of operating profit in 2013 was having
peningkatan sebesar 29,4% sehingga menjadi Rp359,56 an increase amounted to 29.4% thus be Rp359.56 billion
miliar dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp277,96 miliar. compared to 2012 amounted by Rp277.96 billion.
Pada tahun 2013, beban lain-lain perseroan adalah In 2013, other expenses were amounted by Rp246.04 billion;
sebesar Rp246,04 miliar, meningkat sebesar Rp30,53 increased by Rp30.53 billion compared to 2012. The increase
miliar dibandingkan tahun 2012. Kenaikan beban lain-lain of other expenses was particularly caused by the increase of
ini terutama disebabkan kenaikan beban bunga akibat interest rate as result of increasing the credit loans.
meningkatnya pinjaman kredit.
Secara ringkas tabel Neraca Perseroan untuk tahun 2012- Briefly the company balance sheet table for 2012-2013 can be
2013 dapat ditampilkan sebagai berikut: presented below:
Jumlah aset PTPN VII tahun 2013 mencapai Rp8,04 triliun, Total PTPN VII asset in 2013 reached Rp8.04 trillion, consist of
terdiri atas 28,01% aset lancar dan 71,99% aset tidak 28.01% current asset and 71.99% non-current asset. Total value
lancar. Nilai total aset ini mengalami lonjakan sebesar of these assets increased by 12.20% compared 2012 by Rp7.16
12,20% dibanding tahun 2012 sebesar Rp7,16 triliun. trillion. This was triggered by the increase of current assets
Hal ini dipicu oleh peningkatan aset lancar dan tidak and non-current assets by 2.08% and 16.71% respectively
lancar masing-masing sebesar 2,08% dan 16,71% bila compared to 2012.
dibandingkan tahun 2012.
Aset lancar PTPN VII meningkat 2,08%, yakni dari Rp2,21 PTPN VII current asset increased 2.08%, it was from Rp2.21
triliun pada tahun 2012 menjadi Rp2,25 triliun pada trillion in 2012 to Rp2.25 trillion in 2013. This was mainly
tahun 2013. Hal ini terutama disebabkan kenaikan caused by the increase on supply by Rp236.37 billion or
pada persediaan sebesar Rp236,37 miliar atau 20,63% 20.63% compared to 2012 realization. The supply increase
dibanding realisasi tahun 2012. Peningkatan persediaan was caused by increasing of seasonal plants amounted by
disebabkan meningkatnya persediaan tanaman semusim Rp366.59 billion or 49.74%. in other hand, the Cash/Bank and
sebesar Rp366,59 miliar atau 49,74%. Di sisi lain, Kas/ receivables suffered a decrease by Rp189.81 billion and Rp8.08
Bank dan piutang mengalami penurunan masing-masing billion respectively or by 33.85% and 8.81% respectively.
sebesar Rp189,81 miliar dan Rp8,08 miliar atau sebesar
33,85% dan 8,81%.
2012 2013
Uraian Description ∆%
Rp juta %Kontribusi Rp juta %Kontribusi
(Rp million) Contribution (Rp million) Contribution
Kas dan setara kas Cash and cash equivalent 560.741,40 25,42 370.931,46 16,47 -33,85
Piutang usaha pihak ketiga Accounts receivable third parties 17.981,55 0,82 20.613,49 0,92 14,64
Piutang lain-lain Other receivable 73.700,64 3,34 62.992,71 2,80 -14,53
Persediaan bersih Net Inventory 1.145.639,94 51,94 1.382.009,85 61,38 20,63
Uang muka pajak Prepaid Taxes 372.060,43 16,87 377.243,01 16,75 1,39
Aset lancar lainnya Other Current Assets 35.750,20 1,62 37.901,44 1,68 6,02
Jumlah Total 2.205.874,15 100,00 2.251.691,95 100,00 2,08
Aset tidak lancar PTPN VII meningkat 16,71%, yakni dari PTPN VII non-current assets increased by 16.71%, it was from
Rp4,96 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp5,79 triliun pada Rp4.96 trillion in 2012 to Rp5.79 trillion in 2013. This was
tahun 2013. Hal ini terutama disebabkan karena kenaikan particularly caused by the increase of plant assets and fixed
aset tanaman dan aset tetap, masing-masing sebesar asset, respectively by Rp710.31 billion or 20.94% and Rp129.83
Rp710,31 miliar atau 20,94%, dan Rp129,83 miliar atau billion or 8.62%. the plant assets was increasing relating to on
8,62%. Aset tanaman meningkat terkait dengan kegiatan going replanting activities up to 2013.
replanting yang masih berlanjut hingga tahun 2013.
2012 2013
Uraian Description ∆%
Rp juta %Kontribusi Rp juta %Kontribusi
(Rp million) Contribution (Rp million) Contribution
Piutang kepada pihak-pihak berelasi Receivable to related parties 16.494,72 0,33 17.592,37 0,30 6,65
Investasi pada perusahaan asosiasi Investment in Associates Company 7.197,87 0,15 7.294,86 0,13 1,35
Investasi jangka panjang lainnya Other Long Term Investment 12.889,89 0,26 13.305,42 0,23 3,22
Tanaman telah menghasilkan Maturity Plant 1.226.159,78 24,72 1.533.865,36 26,50 25,10
Tanaman belum menghasilkan Immaturity Plant 2.165.223,04 43,65 2.567.824,37 44,36 18,59
Aset tidak lancar lainnya Other Non Current Assets 6.155,91 0,12 12.014,10 0,21 95,16
PTPN VII mencatatkan total liabilitas pada tahun 2013 PTPN VII recorded total liabilities in 2013 amounted by Rp6.43
sebesar Rp6,43 triliun, yang terdiri atas 70,10% liabilitas trillion, consisted of 70.10% short-term liabilities and 29.90%
jangka pendek dan 29,90% liabilitas jangka panjang. Nilai long-term liabilities. Total value of these liabilities increased
total liabilitas ini meningkat sebesar 14,12% dibandingkan by 14.12% compared to 2012 reached Rp5.63 trillion. This
tahun 2012 yang mencapai Rp5,63 triliun. Kenaikan ini increase was caused by the increase of short-term and long-
disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka pendek dan term liabilities.
liabilitas jangka panjang.
Liabilitas jangka pendek mengalami peningkatan sebesar Short-term liabilities were having an increase by 8.64% from
8,64%, yakni dari Rp1,77 triliun di tahun 2012 menjadi Rp1.77 trillion in 2012 to Rp1.92 trillion in 2013. This increase
Rp1,92 triliun di tahun 2013. Kenaikan ini terutama was mainly caused by the increase of syndicated loans by
disebabkan adanya kenaikan pada Kredit Sindikasi Rp300 billion and increase of Maturing Long-Term Debt by
(KMK) sebesar Rp300 miliar dan kenaikan Hutang Jangka Rp12.00 billion or 12.63%.
Panjang Jatuh Tempo sebesar Rp12,00 miliar atau 12,63%.
2012 2013
Segment Segment ∆%
Rp juta %Kontribusi Rp juta %Kontribusi
(Rp million) Contribution (Rp million) Contribution
Pinjaman jangka pendek Short-Term Loans 713.684,61 40,36 1.018.505,06 53,01 42,71
Biaya yang masih harus dibayar Costs accrued 136.309,93 7,71 62.661,84 3,26 -54,03
Uang muka dari pelanggan Advances from customers 20.881,47 1,18 95.205,99 4,96 355,94
Liabilitas sewa pembiayaan Funding Rent Liabilities 20.040,44 1,13 20.762,72 1,08 3,60
Liabilitas lancar lainnya Other current liabilities 75.009,96 4,24 54.808,63 2,85 -26,93
2012 2013
Segment Segment ∆%
Rp juta %Kontribusi Rp juta %Kontribusi
(Rp million) Contribution (Rp million) Contribution
Hutang kepada pihak – pihak berelasi Payable to related parties 31.877,52 0,83 14.919,95 0,33 -53,20
Pinjaman jangka panjang Long-Term Loans 3.303.436,48 85,52 4.294.447,27 95,32 30,00
Liabilitas sewa pembiayaan Finance lease liabilities 59.506,57 1,54 41.933,84 0,93 -29,53
Surat hutang jangka menengah Medium-term IOU/Notes 452.000,00 11,70 102.000,00 2,26 -77,43
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities 15.947,03 0,41 51.821,11 1,15 224,96
Pada tahun 2013 Ekuitas yang dicapai sebesar Rp1,61 In 2013 the equity was achieved by 1.61 trillion, increased by
triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp79,25 miliar Rp79.25 billion or 5.16% compared to 2012 or by Rp1.53 trillion.
atau 5,16% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar This was caused by the increase of retained profit by Rp54.33
Rp1,53 triliun. Hal ini disebabkan peningkatan laba billion derived from additional net income in 2012 based on
ditahan sebesar Rp54,33 miliar yang berasal dari tambahan GMS, the increase of net profit was by Rp24.11 billion, and
laba bersih tahun 2012 berdasarkan keputusan RUPS, minority rights in PT Karya Nusa Tujuh was by Rp641 million.
peningkatan laba bersih sebesar Rp24,11 miliar, dan hak
minoritas pada PT Karya Nusa Tujuh sebesar Rp641 Juta.
2012 2013
Segment Segment ∆%
Rp juta %Kontribusi Rp juta %Kontribusi
(Rp million) Contribution (Rp million) Contribution
ARUS KAS
CASH FLOW
Posisi kas dan setara kas akhir tahun 2013 menurun Cash and cash equivalent in late 2013 was decreasing
33,85%, yakni dari Rp560,74 miliar di tahun 2012 menjadi 33.85%, it was from Rp560.74 billion in 2012 to Rp370.93
Rp370,93 milyar di tahun 2013. Penurunan tersebut billion in 2013. The decrease was mainly caused by the
terutama disebabkan adanya pembayaran bunga sebesar existence of interest payment by Rp466.58 billion, the
Rp466,58 miliar, pembayaran pinjaman jangka pendek short-term loan payment by Rp129.48 billion and long-
sebesar Rp129,48 milyar dan pembayaran pinjaman term loan payment and medium-term loan payment
jangka panjang dan menengah sebesar Rp458,02 milyar. was by Rp458.02 billion. Per late December 2013, the
Per akhir Desember 2013, Perseroan menerima kas dari Company received cash from customers by Rp4,75 trillion,
pelanggan sebesar Rp4,75 triliun, pinjaman jangka short-term loan by Rp444.94 billion and long-term loan
pendek sebesar Rp444,94 miliar dan pinjaman jangka and medium-term loan was by Rp1.09 trillion.
panjang dan menengah sebesar Rp1,09 triliun.
Arus Kas
Cash Flow
Kas dan setara kas awal tahun Cash and Cash Equivalents at the
beginning of the year 403.941 560.741 38,82
Kas bersih diperoleh (digunakan) Net cash derived (used) from
dari aktivitas operasi operational activities (59.365) (222.038) 274,02
Kas bersih digunakan untuk Net Cash used in investing
aktivitas investasi activities (939.277) (942.695) 0,36
Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by (used in)
(digunakan untuk) aktivitas pendanaan financing activities 1.149.380 948.431 -17,48
Kenaikan (Penurunan) bersih kas Net Increase in Cash 150.737 (216.302) -243,50
Pengaruh selisih kurs Effect of foreign exchange 6.063 26.492 336,95
Kas dan setara kas akhir tahun Cash and Cash Equivalents at the
end of the year .560.741 370.931 -33,85
Arus Kas dari Kegiatan Operasi Cash Flow from Operational Activities
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi Cash flow being used for the operational activity increased
meningkat sebesar 274,02%, yakni dari Rp59,37 milliar by 274.02%, namely from Rp59.37 billion in 2012 into
ditahun 2012 menjadi Rp222,04 milliar di tahun 2013. Rp222.04 billion in 2013.The increase was particularly
Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan caused by the increase of Plasma raw material purchase/
pembelian bahan baku plasma/pihak III. third parties.
Likuiditas Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi Liquidity is the company’s ability to cover its current
liabilitas lancarnya yang diukur dengan perbandingan liabilities measured by comparing between the current
antara aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. asset with short-term liability. The Company liquidity
Tingkat likuiditas Perseroan tahun 2013 adalah sebesar level in 2013 was amounted to 117.43%, it was decreasing
117,43%, menurun dibandingkan dengan tahun 2012 compared to 2012 by 124.74%.
sebesar 124,74%.
Solvabilitas Solvability
Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk Solvability is Company’s ability to cover all its liabilities,
memenuhi seluruh liabilitasnya, yang diukur dengan which is measured by comparing all liabilities with all
membandingkan seluruh liabilitas dengan seluruh aset. assets. The comparison between liabilities with company’s
Perbandingan antara liabilitas dengan aset Perseroan asset in 2013 was amounted to 0.80 times, it increased if
tahun 2013 adalah sebesar 0,80 kali, meningkat apabila compared with the same ration in 2012 by 0.79 times. The
dibandingkan dengan rasio yang sama pada tahun comparison of those ratio size implied that the Company
2012 yang sebesar 0,79 kali. Perbandingan besaran rasio still have a quite good ability in fulfilling its all obligation.
tersebut menyiratkan bahwa Perseroan masih memiliki
kemampuan yang cukup baik dalam memenuhi seluruh
kewajibannya.
Pada tahun 2013, kolektibilitas perusahaan ditunjukkan In 2013, the company’s collectability was suggested
dengan angka perputaran niaga 2 (dua) hari, sehingga by trade turnover rate of 2 (two) days, thus the average
rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengkonvers period required to convert receivables into cash or cash
piutang menjadi kas / setara kas adalah 2 (dua) hari. equivalent were 2 (two) days. This trade turnover rate
Angka perputaran niaga ini sama seperti tahun 2012. Hal was still the same with 2012. This suggested that the
ini menunjukkan kemampuan kolektibilitas perseroan company’s collectivility ability in collecting the receivable
dalam menagih piutang masih cukup baik. was still good.
Di dalam menentukan struktur pendanaan, manajemen In determine the funding structure, the PTPN VII (Persero)
PTPN VII (Persero) terlebih dahulu menganalisa sejumlah Management initially analyzes several factors that
faktor-faktor yang mempengaruhinya dan kemudian influences them and then determines the targeted capital
menetapkan struktur modal yang ditargetkan. Kebijakan structure. The capital structure policy is a company policy
struktur modal merupakan kebijakan perusahaan yang aim to determine the company operational activity
bertujuan untuk menentukan sumber pembiayaan kegiatan funding sources either by using external funds or internal
operasi perusahaan baik itu dengan menggunakan dana funds. PTPN VII applies an optimum funding policy or
yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang capital structure thus resulting in balance between risk
berasal dari luar perusahaan. PTPN VII menerapkan kebijakan and return that can maximize the company value.
pendanaan atau struktur modal yang optimal sehingga
terjadi keseimbangan antara risiko dan pengembalian yang
dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
Pada tahun 2013, rasio utang terhadap modal mencapai In 2013, the debt ration to capital reached 3.98%, it rose up
3,98%, meningkat dari posisi tahun 2012 sebesar 3,67%. then position in 2012 by 3.67%. this increase was caused
Peningkatan ini disebabkan adanya peningkatan liabilitas by the increase of long-term liabilities used to fulfill the
jangka panjang yang digunakan untuk memenuhi investment necessities in 2013. The PTPN VII (Persero) has
kebutuhan investasi tahun 2013. PTPN VII (Persero) policy in investment funding, they were internal funding
memiliki kebijakan dalam pendanaan investasi, yaitu source amounted to 33% and external funding source
sumber dana internal sebesar 33% dan dan eksternal amounted to 67%.
sebesar 67%.
Struktur Modal
Capital Structure
2012 2013
Segment Segment ∆%
Rp juta %Kontribusi Rp juta %Kontribusi
(Rp million) Contribution (Rp million) Contribution
Liabilitas jangka pendek Current liabilities 1.768.447 24,68 1.921.235 23,90 8,64
Liabilitas jangka panjang Non Current liabilities 3.862.768 53,90 4.505.122 56,03 16,63
Selama tahun 2013 tidak terdapat ikatan yang material During 2013 there were no material commitments on
atas investasi barang modal. capital investment.
Laporan Keuangan PTPN VII (Persero) yang diaudit untuk Financial Statement of PTPN VII (Persero) that was audited
Periode Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal for the Period Year Ended on 31 December 2013 and 2012
31 Desember 2013 dan 2012 tidak memiliki informasi did not have any extraordinary financial information.
keuangan yang bersifat luar biasa.
Penjualan/pendapatan bersih pada tahun 2013 sebesar The net sales/income in 2013 was amounted to Rp4.62
Rp4,62 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp256,43 trillion, it was having an increase by Rp256.43 billion or
miliar atau 5,9% dari tahun 2012 sebesar Rp4,36 triliun. 5.9% from 2012 amounted by Rp4.36 trillion. The increase
Peningkatan penjualan ini terutama dikarenakan oleh in sales was particularly caused by the factor of rubber and
faktor kenaikan volume penjualan Karet dan Gula. sugar sales volume increase.
Pada tahun 2013, secara rata-rata harga jual seluruh In 2013, in average the selling price of all PTPN VII (Persero)
komoditas PTPN VII (Persero) mengalami penurunan commodity was suffering a decrease compared to 2012
dibandingkan tahun 2012 kecuali harga minyak sawit, unless the palm oil, palm kernel oil, bungkil kernel oil,
minyak inti sawit, bungkil inti sawit dan teh. Penurunan and tea price. The decrease of rubber selling price was
harga jual karet merupakan penurunan harga jual terbesar the largest decline in selling price compared to other
dibandingkan komoditi lain. Hal ini terkait dengan masih commodities. This was relating with the ongoing of global
berlanjutnya perlambatan ekonomi global sepanjang economy deceleration during 2013
tahun 2013.
Karet Rubber
Harga jual mengalami penurunan sebesar Rp4.615/Kg The rubber selling price was suffering a decrease by
atau sebesar 14,89%, yaitu dari Rp30.985/kg di tahun 2012 Rp4.615/kg or 14.89%, it was from Rp30,985/kg in 2012 to
menjadi Rp26.371/kg di tahun 2013. Rp26,371/kg in 2013.
Harga jual mengalami kenaikan sebesar Rp571/Kg atau The palm oil selling price was having an increase by
sebesar 8,59%, yaitu dari Rp6.645/kg di tahun 2012 Rp571/kg or by 8.59%, it was from Rp6.645/kg in 2012 to
menjadi Rp7.216/kg di tahun 2013. Rp7,216/kg in 2013.
Harga jual mengalami kenaikan sebesar Rp419/Kg atau The palm kernel oil selling price was increasing by Rp419/
sebesar 5,77%, yaitu dari Rp7.273/kg di tahun 2012 kg or amounted to 5.77%, it was from Rp7,273/kg in 2012
menjadi Rp7.693/kg di tahun 2013. to Rp7,693/kg in 2013.
Harga jual mengalami kenaikan sebesar Rp256/Kg atau The kernel oil cake selling price was having an increase by
sebesar 38,82%, yaitu dari Rp659/kg di tahun 2012 Rp256/kg or by 38.82%, it was from Rp659/kg in 2012 to
menjadi Rp915/kg di tahun 2013. Rp915/kg in 2013
Teh Tea
Harga jual mengalami kenaikan sebesar Rp2.673/Kg atau The tea selling price was having an increase by Rp2,673/kg
sebesar 18,59%, yaitu dari Rp14.379/kg di tahun 2012 or by 18.59%, it was from Rp14.379/kg in 2012 to Rp17,052
menjadi Rp17.052/kg di tahun 2013. in 2013.
Gula Sugar
Harga jual mengalami penurunan sebesar Rp309/Kg The sugar selling price was suffering a decrease by Rp309/
atau sebesar 3,33%, yaitu dari Rp9.275/kg di tahun 2012 kg or by 3.33%, it was from Rp9,275/kg in 2012 to Rp8,966/
menjadi Rp8.966/kg di tahun 2013. kg in 2013.
Tetes Molasses
Harga jual tetes tidak mengalami perubahan dibandingkan The molasses selling price was not change compared to
tahun 2012 yaitu sebesar Rp945/kg. 2012 by Rp945/kg.
Fluktuasi harga jual sangat mempengaruhi penerimaan The selling price fluctuation is very influencing the net
penjualan/pendapatan bersih. Pada tahun 2013 pengaruh sales/income gain. In 2013 the effect of price reduction in
penurunan harga pada beberapa komoditi terutama several commodities particularly rubber was resulting a
Karet, mengakibatkan penurunan penjualan/pendapatan decrease of net sales/income by Rp392.14 billion.
bersih sebesar Rp392,14 miliar.
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi There was no material information and fact occurred after
setelah tanggal laporan akuntan. the accountant’s report date.
a. Besarnya Dividen untuk Masing-Masing a. The amount of dividend for each year was:
Tahun:
Sesuai dengan persetujuan RUPS pada pengesahan Based on GMS approval on 2012 Financial Statement
Laporan Keuangan Tahun 2012 bahwa laba bersih validation that the 2012 net profit all was allocated to
tahun 2012 dialokasikan seluruhnya ke cadangan company’s general reserve, then in 2013 the company did
umum perusahaan, maka pada tahun 2013 not conduct any dividend payment.
perusahaan tidak melakukan pembayaran dividen.
b. Besarnya Payout Ratio Tahun 2012 s/d 2013 b. The amount of payout ratio in 2012
up to 2013
Besarnya Pay Out Ratio (deviden, cadangan umum, The amount of payout ratio (dividend, general reserve, and
dan PKBL) tahun 2012 dan 2013 dapat dilihat dalam PCDP) in 2012 and 2013 can be seen in following table:
tabel dibawah ini:
Alokasi laba
Profit Allocation
• Deviden tahun buku 2011 diumumkan tgl 7 Juni - Dividend of fiscal year 2011 was announced on 7
2012 dan dibayarkan secara bertahap sebagai June 2012 and paid out in stages as follow:
berikut:
1. Tgl 5 Juli 2012 sebesar Rp11,50 miliar 1. 5 July 2012 by Rp11.50 billion
2. Tgl 6 Agustus 2012 sebesar Rp8,63 miliar 2. 6 August 2012 by Rp8.63 billion
3. Tgl 6 September 2012 sebesar Rp8,63 miliar 3. 6 September 2012 by Rp8.63 billion
4. Tgl 6 Oktober 2012 sebesar Rp8,63 miliar 4. 6 October 2012 by Rp8.63 billion
5. Tgl 6 November 2012 sebesar Rp8,63 miliar 5. 6 November 2012 by Rp8.63 billion
• Untuk tahun buku 2012, RUPS memutuskan tidak - For fiscal year of 2012, the GMS decided that there
ada pembagian deviden atas laba tahun buku 2012, was no dividend distribution on profit fiscal year
dan semua laba dialokasikan kecadangan umum. 2012, and all profit was allocated to general reserve
• RUPS tahun buku 2013 memutuskan dividen tahun - GMS fiscal year 2013 decided that the dividend fiscal
buku 2013 sebesar Rp9,83 miliar atau 12,50% year 2013 amounted to Rp9.83 billion or 12.50%
dari perolehan laba tahun buku 2013 yang akan from profit achievement fiscal year 2013 that will be
dibayarkan pada tahun 2014. paid in 2014.
PTPN VII (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang PTPN VII (Persero) is an SOE company which a 100%
100% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik of its shares were owned by the Indonesian Republic
Indonesia. Oleh sebab itu, PTPN VIII tidak melaksanakan Government. Therefore, PTPN VII do not perform a
program kepemilikan saham oleh karyawan dan shareholding program by employee and management by
manajemen melalui program MSOP (Management Stock MSOP and ESOP program.
Option) dan ESOP (Employee Stock Option).
PTPN VII (Persero) merupakan perusahaan non-listed PTPN VII (Persero) is a non-listed company that a 100% of
yang seluruh sahamnya (100%) dimiliki oleh pemerintah. its shares owned by the government. Therefore there is no
Dengan demikian tidak terdapat informasi mengenai information concerning realization of fund use result of
realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum. public offering.
Investasi Investment
Pada tahun 2013, perusahaan melaksanakan investasi In 2013, the company performed investment (capital
(capital expenditure) sebesar Rp1,12 triliun untuk expenditure) amounted by Rp1.12 trillion for the company
penambahan dan peremajaan aset perusahaan. Investasi asset addition and rejuvenation. This investment was
ini meningkat sebesar Rp124,91 miliar atau 12,5% dari increasing by Rp124.91 billion or 12.5% from 2012
realisasi tahun 2012 sebesar Rp999,66 miliar. Investasi realization by Rp999.66 billion. 2013 investment consisted
tahun 2013 terdiri dari: of:
- Investasi tanaman tercapai sebesar Rp806,43 miliar, - Plant investment reached Rp806.43 billion, increased
meningkat Rp82,18 miliar atau 11,3% dari tahun 2012 Rp82.18 billion or 11.3% of 2012 by Rp724.25
sebesar Rp724,25 miliar. Hal ini terutama disebabkan billion. This was particularly caused by the increase
adanya kenaikan pembebanan kapitalisasi beban in capitalization imposition of the employee and
imbalan kerja dan bunga. interest benefit expenses
- Investasi non-tanaman tercapai sebesar Rp318,15 - The non-plant investment reached by Rp318.15
miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp42,74 billion, it suffered an increase by Rp42.74 billion or
miliar atau 15,5% dari tahun 2012. Penurunan 15.5% of 2012. This investment decrease particularly
investasi ini terutama disebabkan pelaksanaan was caused by the investment implementation was
investasi didasarkan pada skala prioritas, diutamakan based on priority scale, prioritized for investment
untuk investasi yang berhubungan langsung that directly related with the production, and also
dengan produksi, dan juga dikarenakan pelaksanaan caused by the investment implementation was
investasi disesuaikan dengan kondisi keuangan adjusted with the company financial condition.
perusahaan.
Sumber pendanaan investasi berasal dari internal sebesar The investment funding source derived from internal was
Rp361,64 miliar dan sisanya berasal dari Pinjaman Jangka amounted to Rp361.64 billion and the remaining was
Panjang berupa Kredit Sindikasi sebesar Rp740 miliar. derived from Long-Term Loan in form of syndicated credit
by Rp740 billion.
Ekspansi Expansion
Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) tidak melakukan In 2013, the PTPN VII (Persero) did not conduct any process
proses dan aktivitas yang berkaitan dengan ekspansi. and activities related with expansion.
Divestasi Divestment
Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) tidak terdapat In 2013, in PTPN VII (Persero) there were no programs
program dan proses yang berkaitan dengan divestasi or processes related with company divestment. All
perseroan. Seluruh saham perseroan dimiliki oleh company’s shares were owned by the Indonesian Republic
pemerintah Republik Indonesia. Government.
Pada tahun 2013, tidak ada program dan proses yang In 2013, there was no program or process related with
berkaitan dengan penggabungan/peleburan usaha. business merger.
Akuisisi Acquisition
Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) tidak melakukan In 2013, the PTPN VII (Persero) did not conduct any process
proses dan aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi. or activities related with acquisition.
Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) tidak melakukan In 2013, PTPN VII (Persero) did not conduct any debt/
restrukturisasi hutang/modal. capital restructuring.
Tidak terdapat transaksi material yang mengandung There was no material transaction containing a conflict of
benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak interest and/or transactions with the affiliated parties.
afiliasi.
Perubahan peraturan perundang-undangan yang Changes in laws and regulations that have a significant
berpengaruh signifikan terhadap pencapaian kinerja effect on the achievement of the company’s performance
perusahaan pada tahun 2013 in 2013
1 Peraturan Menteri ESDM RI Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penggunaan BBM non Subsidi
Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak The use of non-subsidized fuel
EMR Minister Regulation No. 1 year 2013 of Fuel Use Control
2 Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 98/Permentan/ Kewajiban untuk membangunkan kebun plasma seluas 20% dari
OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan luas areal perkebunan yang akan diusahakan
Agriculture minister regulation No. 98/Permentan/ Obligation to construct plasma estate by 20% of estate area
OT.140/9/2013 of Plantation Business Licensing Guidelines that will be commercialized
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan The accounting policy applied in drafting the consolidated
laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan financial statement is consistent with the accounting
kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penuyusunan policy applied in the drafting of consolidated financial
laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang statement for year ended on 31 December 2012, unless for
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi application of several statement of financial accounting
penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi dan berlaku standards (SFAS) that has been revised and applied
secara efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 sebagai berikut: effectively since 1 January 2013 as follow:
1. PSAK 38, “Kombinasi bisnis pada entitas 1. SFAS 38, “business combination of entities under
sepengendali” common control”
2. PSAK 60, “Instrumen keuangan:Pengungkapan”. 2. SFAS 60, “Financial Instrument: disclosure”
Pengaruh dari penerapan PSAK tersebut terhadap laporan The Effects of SFAS application to company’s financial
keuangan perusahaan adalah: statement are:
1. PSAK 38: Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali, 1. SFAS 38: business combination of entities under
memberikan panduan untuk kombinasi bisnis common control, provide guidance to the business
entitas sepengendali baik untuk entitas yang combination of entities under common control
menerima bisnis maupun entitas yang melepas either for entities that receive the business or entities
bisnis. Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat that release the business. The business combination
menggunakan metode penyatuan kepemilikan. of entities under common control was recorded
Selisih antara jumlah yang dialihkan dan yang using pooling of interest. The difference between the
dicatat akan disajikan . Revisi PSAK 38, yang berlaku amount transferred and recorded will be presented.
efektif 1 Januari 2013 tidak menimbulkan perubahan The SFAS 38 revision, effective on 1 January 2013 did
terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak not emerging a change on Company’s accounting
berpengaruh pada jumlah yang dilaporkan untuk policy and did not effect on the reported amounts
periode berjalan atau tahun keuangan sebelumnya. for the current period or prior financial year
2. PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. 2. SFAS 60, the “financial instrument: Disclosure”. This
Standar ini berlaku secara prospektif untuk periode standard was applied prospectively for financial
keuangan yang dimulai pada 1 Januari 2012. period started on 1 January 2012. The new standard
Standar yang baru merevisi sejumlah persyaratan revised number of existing disclosure requirements
pengungkapan yang telah ada dan menambahkan and added several new disclosures. Main principle
beberapa pengungkapan baru. Prinsip utama dari from this standard was to reveal proper information
standar ini adalah untuk mengungkapkan informasi that made the financial statement user able to
yang memadai yang membuat pengguna laporan evaluate the significant financial performance and
keuangan mampu mengevaluasi kinerja dan posisi position of the financial instrument belong to the
keuangan instrument keuangan yang signifikan Company. SFAS 60 contained new disclosures of risks
milik Perusahaan. PSAK 60 berisi pengungkapan- and risk management and required the reporting
pengungkapan baru atas risiko-risiko dan entities to report their financial instrument sensitivity
manajemen risiko dan mensyaratkan entitas to the risks movement. Several new important and
pelaporan untuk melaporkan sensitivitas instrumen relevant provision were:
keuangannya terhadap pergerakan risiko-risiko
tersebut. Beberapa ketentuan baru yang penting
dan relevan antara lain:
Perusahaan menetapkan bahwa adopsi standar-standar The company determined that the adoption of this new
baru dan revisi ini tidak material mempengaruhi standard and revision was not materially influencing
laporan keuangannya. Selain itu, Perusahaan telah the financial statement. In addition, the company has
mengungkapkan informasi mengenai penyajian laporan disclosed information of financial statement presentation
keuangan dan pengungkapan yang terkait. and related disclosure.
Penerapan standar baru berikut, standar dan interpretasi Application of following new standards. The following new
baru dan revisi standar yang relevan berikut tidak standard and interpretation and relevant revised standard
menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan did not generate a major change on the accounting policy
akuntansi dan efek material untuk jumlah yang dilaporkan and material effect to the amount reported on current
atas periode berjalan atau periode sebelumnya. period or prior period.
• PSAK 10 (Revisi 2010): Pengaruh Perubahan Kurs • SFAS 10 (revised 2010): effect of changes in foreign
Valuta Asing exchange rate
• PSAK 16 (Revisi 2011): Aset tetap • SFAS 16 (revised 2011): fixed asset
• PSAK 26 (Revisi 2011): Biaya Pinjaman • SFAS 26 (revised 2011): borrowing cost
• PSAK 30 (Revisi 2011): Sewa • SFAS 30 (revised 2011): lease
• PSAK 46 (Revisi 2010): Pajak Penghasilan • SFAS 46 (Revised 2010): Income Tax
• PSAK 50 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan, • SFAS 50 (revised 2010): financial instrument,
Penyajian presentation
• PSAK 53 (Revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham • SFAS 53 (revised 2010): Share-based payment
• PSAK 55 (Revisi 2011): Instrumen Keuangan, • SFAS 55 (revised 2011): Financial Instrument:
Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement
• PSAK 56: Laba per saham • SFAS 56: profit per share
• PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan • SFAS 61: accounting of government grant and
pengungkapan atas bantuan Pemerintah disclosure of government assistance
• ISAK 15-PSAK 24: Batasan Aset Imbalan Pasti, • IFAS 15-SFAS 24: Limits on a Defined Benefit Asset,
Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya. Minimum Funding Requirements and their Interaction
• ISAK 25: Hak atas Tanah • IFAS 25: Land Rights
Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah memenuhi In 2013, PTPN VII (Persero) has met its obligation as
kewajibannya sebagai wajib pajak kepada pemerintah taxpayer to government pursuant to applicable legislation
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang provision. The tax payment of PTPN VII (Persero) in 2013
berlaku. Pembayaran pajak PTPN VII (Persero) pada tahun was as follow:
2013 adalah sebagai berikut:
2012 2013
Realisasi penjualan total pada tahun 2013 mencapai 83,8% Realization of total sales in 2013 reached 83.8% of CAPB
dari target RKAP. Tidak tercapainya realisasi penjualan target. The failure in achieving the sales realization of
terhadap RKAP terutama disebabkan penurunan volume CAPB mainly was caused by the decrease of sales volume
penjualan pada produksi hasil jadi Karet (95,4%), Minyak on rubber finished-goods production (95.4%), palm oil
Sawit (65,5%), Minyak Inti Sawit (70,8%), Bungkil Inti (65.5%), palm kernel oil (70.8%), palm kernel cake (71.0%),
Sawit (71,0%), Teh (67,9%), dan Gula (79,8%). Faktor lain tea (67.9%), and sugar (79.8%). Other factor that also
yang juga menyebabkan tidak tercapainya penjualan considered in causing the failure of sales achievement
terhadap target RKAP adalah penurunan harga jual pada to CAPB target was the decline in selling price on Sugar
produksi hasil jadi Gula (96,4%). Penurunan penjualan finished-goods production (96.4%). The decrease in sales
tersebut berdampak signifikan terhadap perolehan laba significantly impacted on company’s profit earning that
perusahaan yang hanya mencapai 67,3% terhadap target only gained 67.3% to CAPB target.
RKAP.
PTPN VII (Persero) menetapkan target penjualan PTPN VII (Persero) determined the sales target in 2014 by
tahun 2014 sebesar Rp6.370,94 milliar, naik 115,85% Rp6,370.94 billion, rose by 115.85% compared to 2013
dibandingkan target penjualan tahun 2013. Peningkatan sales target. This increase was projected derived from
ini diproyeksikan berasal dari peningkatan volume the increase of rubber sales volume by 115.22%, palm
penjualan karet 115,22%, minyak sawit 122,80%, minyak oil 122.80%, palm kernel oil 137.58%, palm kernel cake
inti sawit 137,58%, bungkil inti sawit 86,01%, dan gula 86.01%, and sugar 116.47%. the profit before tax was
116,47%. Laba sebelum pajak ditargetkan mencapai targetted reach Rp238.39 billion, rose by 208.52% to 2012
Rp238,39 milyar, meningkat 208,52% terhadap tahun 2012 reached Rp114.32 billion. By noticing the external state
yang mencapai Rp114,32 milyar. Dengan memperhatikan that still affected by the global economic deceleration, the
kondisi eksternal yang masih terpengaruh perlambatan selling price targetted by the PTPN VII was not relatively
ekonomi global, harga jual yang ditargetkan PTPN VII having an increase compared to 2012.
relatif tidak mengalami peningkatan dibandingkan tahun
2012.
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
PENERAPAN
TATA KELOLA
GOVERNANCE
IMPLEMENTATION
PTPN VII (Persero) memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan penerapan tata kelola dan senantiasa
menerapkan dengan sebaik-baiknya seluruh prinsip-prinsip GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran. Manajemen berkeyakinan bahwa penerapan Good
Corporate Governance (GCG) akan mendorong perusahaan untuk menghasilkan kinerja yang unggul dan
nilai tambah ekonomi pemegang saham dan para stakeholder, termasuk pengurus Perusahaan dan pekerja.
Penerapan prinsip-prinsip GCG bukan hanya diterapkan di Kantor Direksi tetapi meliputi seluruh jajaran
perusahaan baik pada Bagian, Distrik dan Unit Usaha.
The PTPN VII (Persero) has a high commitment to enhance the governance implementation and always apply
with the best all GCG principles covering transparency, accountability, responsibility, independency, and
fairness. The management believes that the GCG implementation will encourage the company to create a
superior performance and value-added economic of the shareholders and the stakeholders, include the
Company management and workers. The GCG principles implementation is not merely applied in the Head
Office but also covering all company rank either in the Division, District, or Business Unit.
Sebagai wujud kepatuhan terhadap sejumlah peraturan As a form of obedience to all regulation that become
yang menjadi landasan hukum pelaksanaan tata kelola, the legal basis of governance implementation, the PTPN
PTPN VII (Persero) telah mengembangkan struktur VII (Persero) has developed the corporate governance
dan sistem tata kelola perusahaan sejak tahun 2004 structure and system since 2004 at stated on BOD Decree
yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No:7.6/ No: 7.6/Kpts/435/2004 dated 20 October 2004 regarding
Kpts/435/2004 tanggal 20 Oktober 2004 tentang Pedoman GCG Guideliness and has been updated on BOD & BOC
Good Corporate Governance dan telah disempurnakan Joint Decree No: 7.15/Kpts/26/2013 dated 4 December
kembali dengan Surat Keputusan Bersama Direksi 2013 regarding the improvement of GCG Guideliness.
& Dewan Komisaris No:7.15/Kpts/26/2013 tanggal 4
Desember 2013 tentang Penyempurnaan Pedoman Good
Corporate Governance.
Penerapan Good Corporate Governance oleh perseroan The GCG implementation by company is absolutely required
mutlak diperlukan agar tercapai keseimbangan hubungan in order to achieve a balance of relationship between the
antar organ-organ perseroan, yang mencakup dengan company’s organs, which covering organizational structure
struktur kelembagaan dan mekanisme operasional and operational mechanism (internal balance), and fulfillment
(keseimbangan internal), serta terpenuhinya tanggung of company’s responsibility as a business entity in community
jawab perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat and all stakeholders, which covering relationship arrangement
dan seluruh stakeholders, yang mencakup pengaturan between the company and all stakeholders (external balance).
hubungan antara perseroan dengan seluruh stakeholders It eventually will provide value-added for the company. Those
(keseimbangan eksternal). Yang pada akhirnya akan relationships will determined the development direction and
memberi nilai tambah bagi perseroan. Hubungan enhance the company’s performance as well as the functions
tersebut akan menentukan arah pengembangan dan of corporate governance effectively and efficiently.
meningkatkan kinerja perseroan serta berjalannya fungsi-
fungsi pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien.
Penerapan GCG oleh perseroan bertujuan untuk: The GCG that has implemented by the company is aim to:
a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara a. Maximize company’s value by increasing the
meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, openness, accountability, trusted, responsible, and
dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan adil agar fair principle in order the company has a strong
perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik competitiveness, both nationally and internationally;
secara nasional maupun internasional;
b. Mendorong pengelolaan perusahaan secara b. Encourage the management of the company
profesional, transparan dan efisien, serta professionally, transparently and efficiently, as well
memberdayakan fungsi dan meningkatkan as empowering the function and enhance the organ
kemandirian Organ; independency;
c. Mendorong agar organ dalam membuat keputusan c. Encourage the organ in making the decision and
dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral perform action based on high moral value and
yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan obedience to applicable regulation legislation, as
perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran well as awareness on the existence of corporate social
akan adanya tanggungjawab sosial perusahaan responsibility to stakeholders or environmental
terhadap stakeholders maupun kelestarian preservation in the vicinity of the company;
lingkungan di sekitar perusahaan;
d. Meningkatkan kontribusi perusahaan dalam d. Improve the company contribution in the national
perekonomian nasional; economic;
e. Meningkatkan iklim investasi nasional; e. Enhance the national investment climate;
f. Mensukseskan program privatisasi. f. Manage the privatization program successful.
a. Sosialisasi a. Socialization
Membangun pemahaman, kepedulian dan komitmen It was conducted build understanding, awareness and
untuk melaksanakan GCG oleh semua Organ Perseroan commitment to implement the GCG by all Company’s
serta seluruh pekerja, sehingga terbentuk rasa memiliki Organs as well as all workers, thus established a sense
dan pemahaman atas pelaksanaan pedoman GCG dalam of belonging and understanding on the GCG guidelines
kegiatan sehari-hari. implementation in daily activities.
b. Implementasi b. Implementation
Melakukan kajian sendiri dan atau dengan menggunakan Conduct self study and or by using the service of
jasa pihak eksternal yang independen terhadap kondisi independent external party toward current company
perusahaan saat ini dan menyusun program yang condition and draft a program related with GCG
berkaitan dengan pelaksanaan GCG serta melakukan implementation as well as conduct a required corrective
tindakan korektif yang diperlukan. action.
c. Evaluasi c. Evaluation
Melakukan penilaian sendiri dan atau dengan Conduct self assessment and or by using the service
menggunakan jasa pihak eksternal yang independen untuk of external party who independently ensure the GCG
memastikan penerapan GCG secara berkesinambungan. implementation continuously. The report result iss
Hasil laporan tersebut diungkapkan dalam laporan conveyed on annual report and reported on GMS Annual
tahunan dan dilaporkan dalam RUPS Laporan Tahunan. Report.
Perusahaan memberikan kesempatan kepada Komisaris, The company provides opportunity to the BOC, BOC, and
Direksi dan Pekerja Perseroan untuk menyampaikan Company’s Employees to convey report of alleged violation
laporan mengenai dugaan terhadap pelanggaran of Corporate Governance/GCG privately to authorized officers.
Pedoman Tata Kelola Perusahaan/GCG secara pribadi
kepada pejabat yang berwenang.
Setiap laporan harus mencantumkan identitas pelapor. Every report must be put forth the whistleblower identity.
Perseroan akan memberikan penghargaan kepada The company will provide award for the whistleblower, if
pelapor, apabila pelanggaran yang dilaporkan benar the reported violation truly happens and accompanied with
terjadi dan disertai dengan bukti-bukti yang dapat accounted evidences. In contrary if the report is not true, the
dipertanggungjawabkan. Sebaliknya jika laporan tersebut whistleblowers will be given a sanction pursuant to applicable
tidak benar, pelapor akan diberi sangsi sesuai dengan provision.
ketentuan yang berlaku.
Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 pasal 44 tanggal 1 Agustus 2011
tentang kewajiban BUMN untuk melaksanakan pengukuran terhadap penerapan GCG dalam bentuk self
assessment maupun oleh pihak eksternal, PTPN VII telah melaksanakan asesmen GCG tahun 2013 secara self
assessment. Asesmen GCG dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2014 sampai dengan April 2014. Evaluasi
dilaksanakan oleh Tim Self Assessment GCG yang terdiri atas beberapa lintas Bagian Kantor Direksi, Sekretaris
Dewan Komisaris dan Komite yang berada di bawah Dewan Komisaris yang ditetapkan melalui Surat Keputusan
Direksi No:SKR/VII/13/2014 tanggal 17 Februari 2014 perihal Penugasan Tim Self Assessment GCG.
According to SOE Minister Regulation Provision No. PER-01/MBU/2011 article 44 dated 1 August 2011 regarding
the SOE obligation to implement assessment on GCG implementation in form of self assessment or assessed by
the external party, PTPN VII has implemented 2013 GCG assessment by self assessment. GCG assessment was
implemented on 21 February 2014 up to April 2014 evaluation was carried out by GCG Self Assessment Team consist
of several cross section of Head Office, BOC Secretary and Committee under BOC which determined by BOD Decree
No: SKR/VII/13/2014 dated 17 February 2014 regarding the Appointment of GCG Self Assessment Team.
Hasil tersebut menunjukkan penerapan GCG di PT The result suggested that the GCG application in PTPN VII
Perkebunan Nusantara VII (Persero) telah mendekati (Persero) has closed to the prevailing provision, but it still
ketentuan yang berlaku, namun masih terdapat hal- contained terms which required an improvement efforts
hal yang memerlukan upaya-upaya perbaikan dan and needed to be the priority:
perlu menjadi prioritas organ perusahaan dalam
menindaklanjutinya meliputi hal-hal berikut:
e. Menyusun Rencana Kerja atas kebijakan mutu dan e. Compiles a Work Plan on the quality and service
pelayanan, melaksanakan dengan memberikan saran policy, carries out by provides suggestion and
dan arahan untuk meningkatkan kualitas kinerja direction to enhance the company’s performance.
perusahaan.
f. Menyusun Rencana Kerja dalam pemantauan f. Drafting the work plan in monitoring against the
terhadap kepatuhan perusahaan terhadap peraturan company’s compliance to regulation legislation
perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak and agreement with the third party. Carry it out by
ketiga. Melaksanakannya dengan memberikan saran providing suggestion and direction to ensure the
dan arahan untuk memastikan perusahaan telah company has performed compliance aspect based
menjalankan aspek kepatuhan sesuai ketentuan on industry provision and regulation.
industri dan perundangan (compliance).
g. Penilaian kinerja Direksi berupa evaluasi dalam g. BOD performance assessment in form of evaluation in
agenda rapat, sementara pencapaian KPI belum meeting agenda, meanwhile the KPI achievement has
dibahas secara spesifik dalam suatu laporan not been discussed specifically in a discussion report.
pembahasan. Sehingga diperlukan evaluasi Thus it is required a thorough evaluation on BOD KPI,
menyeluruh atas KPI Direksi, meliputi penilaian consists of assessment against BOD performance
terhadap kinerja Direksi secara individu berdasarkan individually based on criteria for research paper,
telaahan kriteria, target dan indikator kinerja utama target and indicator of major performance covered
yang tercakup dalam Kontrak Manjemen Direksi, in BOD Management Contract, then expresses it to
kemudian menyampaikannya kepada Pemegang Shareholders.
Saham.
h. Mendokumentasikan secara tertulis hasil telaah atau h. Documenting the research result or BOC Supervisory
pembahasan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris. Report discussion in written
i. Komite Dewan Komisaris menyusun Laporan Triwulan i. BOC Committee compiles Quarterly Report routinely,
secara rutin, dengan materi memuat perbandingan with material containing comparison of activity
realisasi kegiatan dengan program kerja, uraian realization with the work program, description of
substansi hasil kegiatan, dan rekomendasi yang activity result substance, and recommendation given
diberikan kepada perusahaan terkait hasil analisa to the Company related with each BOC Committee
masing-masing Komite Dewan Komisaris. analysis result.
secara entitas, serta penyampaian rancangan RJPP of CLP design presentation to GMS or BOC was late.
kepada RUPS atau Dewan Komisaris terlambat. Thus for the CLP drafting period of 2015 up to 2019,
Sehingga untuk penyusunan RJPP Periode 2015 it needs to be stipulated a CLP drafting guidelines
s.d 2019, perlu ditetapkan pedoman penyusunan specifically, and complies the CLP presentation
RJPP secara spesifik, serta mematuhi jadwal waktu schedule.
penyampaian RJPP.
e. Menyusun LM Perusahaan dengan mencantumkan e. Compiles the Company LM by including the BOD
pencapaian kinerja Direksi secara individu, tidak performance achievement individually, not merely
hanya laporan kinerja secara kolegial. performance report collegially.
f. Menetapkan kebijakan pengelolaan anak f. Stipulates subsidiaries management policy,
perusahaan, termasuk diantaranya formula include subsidiaries’ BOD remuneration formula.
remunerasi Direksi anak perusahaan. Kepengurusan The subsidiaries management must be supported
anak perusahaan harus didukung oleh pedoman by internal guidance regarding the subsidiaries
internal mengenai pengelolaan anak perusahaan. management. At present there is a subsidiaries’ BOD
Saat ini sudah ada draft pedoman penilaian kinerja and BOC performance assessment guidelines draft,
Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan, yang which needs to be stipulated using BOD Decree.
perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi.
g. Menetapkan pemutakhiran Kebijakan Akuntansi g. Stipulates the company’s Accounting Policy update
perusahaan sesuai perkembangan SAK (Standar based on Financial Accounting Standard
Akuntansi Keuangan).
h. Melaksanakan evaluasi atas pengendalian internal, h. Carries out evaluation on internal control, includes
meliputi tingkat entitas dan tingkat operasional/ entity level and operational/activity level gradually.
aktivitas secara berkala. Untuk Laporan Tahunan For Company’s Annual Report there are a certification/
Perusahaan sudah ada sertifikasi/asersi dari Direksi, assertions from the BOD, however the Financial
namun Laporan Keuangan pada tingkatan di bawah Report on level under BOD has not accompanied by
Direksi belum disertai cascading/sertifikasi. cascading/certification
i. Perusahaan telah memiliki kontak pelanggan, untuk i. The company has had a customer’s contact, therefore
itu mekanisme pelayanan kontak pelanggan yang the existing customer contact service mechanism
sudah ada perlu dijalankan secara efektif serta needs to be carried out effectively and performs
melakukan evaluasi atas hasil Survei Kepuasan evaluation on Customer Satisfaction Survey result
Pelanggan.
j. Melaksanakan program kerja assessment terhadap j. Carries out the assessment work program on supplier
pemasok dengan entitas, bukan secara parsial. with entity, not partially. The supplier assessment is
Assessment pemasok dilakukan berdasarkan performed based on QCDS achievement
pencapaian QCDS (quality, cost, delivery, service).
k. Kinerja perusahaan Tahun 2013 lebih baik dibanding k. 2013 company’s performance is much better than
Tahun 2012, namun demikian tren kinerja perusahaan 2012, however the company’s performance trend
secara umum flukatif yang cenderung masih generally is fluctuating which still tend to be under
dibawah kinerja lima tahun terakhir. Rekomendasi the last five years’ performance. The recommendation
upaya perbaikan dengan langkah strategis untuk for improvement efforts with strategic steps to
meningkatkan nilai pemegang saham secara enhance the shareholder’s value consistently and
konsisten dan berkelanjutan. sustainably is given.
l. Menetapkan kebijakan pengendalian informasi l. Stipulates company’s information control
perusahaan, yang memuat aturan pengelolaan lalu policy, containing company’s information traffic
lintas informasi perusahaan dan pelayanan informasi management control and public information service
publik yang diminta stakeholder. which is requested by the stakeholders.
m. Melakukan upaya untuk penyusunan Annual Report m. Performs efforts for the current Annual Report
tahun berjalan agar masuk dalam peringkat lima drafting in order it may included in top five.
besar.
n. Melakukan optimalisasi sumber daya yang ada untuk n. Performs existing resource optimization to
mengikuti CSR Award, serta berpartisipasi dalam participate in CSR Awards, and participate in award
ajang penghargaan di bidang publikasi atau di event in publication or in other fields.
bidang lainnya.
Selama tahun 2013 perusahaan telah melaksanakan During 2013 the company has implemented Follow-Up
Tindak Lanjut atas Areal of Improvement hasil Penilaian on Areal of Improvement of 2012 GCG Implementation
(Assessment) Penerapan GCG Tahun 2012. Beberapa hal Assessment Result. Several matters that has been followed
yang sudah ditindaklanjuti sebagai berikut : up were as follow:
1. Perusahaan telah melakukan pemutakhiran 1. The company has updated the GCG guidelines and
terhadap Pedoman GCG dan Pedoman Perilaku PTPN VII (Persero) Code of Conduct, as well as put
(Code of Conduct) PTPN VII (Persero), sekaligus forth it on to Joint Decree (JD) signed together by
menuangkannya ke dalam bentuk Surat Keputusan President Commissioner and Board of Commissioner.
Bersama (SKB) yang ditandatangani bersama oleh
Komisaris Utama dan Dewan Komisaris.
2. Perusahaan melaksanakan pengukuran penerapan 2. The Company performed measurement of GCG
GCG. Tahun 2013 dilaksanakan Program Penilaian implementation. In 2013 it carried out the Assessment
(Assessment) oleh Lembaga Eksternal, sedangkan Program by the External Institution, where as in 2014
Tahun 2014 dilaksanakan Program Evaluasi (Review) it was implemented a Review Program conducted
secara mandiri oleh tim internal melalui agenda Self independently by the internal team using GCG Self
Assessment GCG. Assessment agenda.
3. Upaya untuk melaksanakan GCG secara optimal telah 3. Effort to carry out the GCG optimally has been
dilakukan perusahaan, sehingga KPI GCG Tahun 2013 conducted by the company, thus 2013 KPI GCG can
dapat tercapai dengan tingkat pemenuhan yang be achieved with a proper fulfillment level.
memadai.
4. Perusahaan telah melaksanakan sosialisasi Pedoman 4. The company has carried out socialization of
Gratifikasi ke seluruh unit kerja secara berjenjang. Hal Gratification Guideliness to all units in stages. This
tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memberikan was conducted as means to provide understanding of
pemahaman kebijakan pengendalian gratifikasi, gratification control policy, thus can be implemented
sehingga bisa dilaksanakan secara optimal. optimally.
5. Pada tahun 2013 perusahaan telah menetapkan 5. In 2013 the company has determined the Whistle
Pedoman Pengaduan Dugaan Penyimpangan Blowing System, containing Whistle Blowing
(Whistle Blowing System), didalamnya memuat System executor, and facility as well as complaints
perangkat pelaksana Whistle Blowing System, dan mechanism.
sarana serta mekanisme pengaduan.
6. Pedoman Pengaduan Dugaan Penyimpangan 6. The Complaint of Alleged Irregularities Guideliness
(Whistle Blowing System) telah disosialisasikan secara (Whistle Blowing System) has been socialized in
berjenjang ke seluruh unit kerja, maupun kepada stages to all units, and to stakeholders via media
stakeholder melalui media yang telah disediakan provided by the company, both electronic and
perusahaan, baik bersifat elektronik maupun media printed.
jurnalistik cetak.
7. Perusahaan melaksanakan Sistem Pengaduan 7. The Company carried out the Whistle Blowing System
Dugaan Penyimpangan (Whistle Blowing System) by monitoring media of report submission and report
dengan memonitor media penyampaian laporan the Whistle Blowing System management at the end
serta melaporkan pengelolaan Whistle Blowing of the year.
System pada akhir tahun.
8. Komisaris baru telah mengikuti Program Pengenalan 8. The new Commissioner has participated in New
Anggota Komisaris Baru pada forum Rapat Komisaris, Commissioner Member Introduction Program in
sesuai pedoman Board Manual. Commissioner Meeting forum, based on Board
Manual guidelines.
9. Perusahaan telah melakukan upaya penyelesaian 9. The company has conducted a legal issue settlement
masalah hukum dan menuangkannya ke dalam effort and put forth it on to Handling Progress Report
Laporan Progress Penanganan permasalahan of legal issues. The constraints faced in handling the
hukum. Kendala yang dihadapi dalam penanganan legal issues are much influenced by the external factor
permasalahan hukum adalah banyak dipengaruhi which tends beyond the control of management.
oleh faktor eksternal yang cenderung diluar kendali
manajemen.
10. Pada tahun 2013 perusahaan telah melaksanakan 10. In 2013 the Company has carried out Employee
Survei Kepuasan Karyawan. Satisfaction Survey.
11. Dengan ditetapkannya Pedoman Pelaporan Dugaan 11. With the stipulation of Whistle Blowing System, the
Penyimpangan (Whistle Blowing System), pengelolaan management of stakeholders’ complaint handling
penanganan keluhan stakeholders dijalankan melalui was implemented through one door on the Whistle
satu pintu pada Whistle Blowing System. Blowing System.
12. Perusahaan telah melakukan upaya untuk 12. The Company has conducted an effort to increase
meningkatkan nilai pemegang saham, hal tersebut the shareholders value, the terms was shown by the
ditunjukkan dengan peningkatan Earning per Share increase of Earning per Share (EPS) and achievement
(EPS) dan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) of Key Performance Indicator (KPI) higher than 2012.
lebih tinggi dibanding tahun 2012.
13. Perusahaan mengoptimalkan fungsi website 13. The Company optimized the Company’s website
perusahaan sebagai media informasi publik dengan function as media of public information by featuring
menampilkan pedoman infrastruktur GCG pada GCG infrastructure guidelines on separate menu
menu tersendiri meliputi: Code of Conduct, Board consists of: Code of Conduct, Board Manual,
Manual, Pedoman Pengendalian Gratifikasi, Whistle Gratification Control Guidelines, Whistle Blowing
Blowing System. System.
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) telah menerapkan The PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) has applied
Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang bersifat the Superior Performance Assessment Criteria (SPAC)
mandatory bagi setiap BUMN tanpa terkecuali sejak tahun which is mandatory for every SOE without any exception
2012. Evaluasi atas hasil assesment KPKU PTPN VII tahun since 2012. The evaluation on the 2013 PTPN VII SPAC
2013 dilaksanakan oleh evaluator dari PT Perkebunan assessment result was implemented by evaluator from
Nusantara VII (Persero) dan disupervisi oleh Tim dari PTPN VII (Persero) and supervised by Team from SOE
Forum Ekselen BUMN Kementerian BUMN, dengan skor Excellent Forum of SOE Ministry, with the clarification
hasil klarifikasi mencapai 416,25 (jenjang predikat Early result score reached 416.25 (level of predicate is Early
Improvement ). Improvement).
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) telah menerapkan Based on Law No. 40 Year 2007 regarding the Limited
Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang bersifat Company and law No. 19 Year 2003 of SOE stated that
mandatory bagi setiap BUMN tanpa terkecuali sejak tahun the company’s organ consists of General Meeting of
2012. Evaluasi atas hasil assesment KPKU PTPN VII tahun Shareholders, BOC, and BOD. The Company’s organs
2013 dilaksanakan oleh evaluator dari PT Perkebunan of PTPN VII (Persero) run their function pursuant to
Nusantara VII (Persero) dan disupervisi oleh Tim dari applicable provision based on the principle that each
Forum Ekselen BUMN Kementerian BUMN, dengan skor organ has independency in carry out their tasks, functions,
hasil klarifikasi mencapai 416,25 (jenjang predikat Early and responsible merely for the company’s interest.
Improvement).
RUPS/GMS
DEWAN
DIREKSI KOMISARIS
Board of Board of
Director Commisioner
Sekretaris Sekretaris
Perusahaan Satuan Dewan
Company Komite Komisaris
Pengawas Audit
Secretary Internal BOC Secretary
Manajemen Komite Audit
Internal Audit Risiko Manajemen Risiko Committee
Unit Risk Risk management
Management Committee
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, struktur Based on above provisions, the PTPN VII (Persero)
tata kelola PTPN VII (Persero) terdiri dari Rapat Umum governance structure consists of GMS, BOC and BOD
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi assisted by other GCG organs such as Committees, risk
dibantu oleh organ-organ GCG lainnya seperti Komite- control mechanism and internal audit system as well as
komite, mekanisme pengendalian risiko dan sistem the Company Secretary and other supporting organs.
audit internal serta Sekretaris Perusahaan dan organ
pendukung lainnya.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan institusi The General Meeting of Shareholders (GMS) is an institution
atau lembaga bagi Pemegang Saham untuk mengadakan for the Shareholders to establish a meeting as well as
pertemuan serta mengambil keputusan penting yang making a crucial decision related with the shareholding in
berkaitan dengan kepemilikan saham di Perusahaan. the Company. As one of the Company’s organ, GMS has
Sebagai Organ Perusahaan, RUPS memiliki kewenangan the highest authority which is assigned to neither BOC nor
tertinggi yang tidak dilimpahkan baik kepada Dewan BOD. Based on the Articles of Association and regulation
Komisaris maupun Direksi. Berdasarkan Anggaran Dasar legislation, the GMS has authority covering appointment
Perusahaan serta peraturan perundang-undangan, RUPS and dismissal of BOC and BOD member, evaluate the
memiliki kewenangan untuk meliputi pengangkatan dan BOC and BOC performance, authorize the Articles of
pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Association changes, provide approval on Annual Report,
mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, determine the profit usage allocation, appoint the public
mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan accountant, as well as determine the amount and type of
persetujuan atas Laporan Tahunan, menetapkan alokasi compensation as well as facility given to BOC, BOD and or
penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta Management, and Company’s employees.
menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas
yang diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi ataupun
manajemen, dan karyawan Perusahaan.
Selama tahun 2013, Perusahaan melaksanakan 3 (tiga) kali During 2013, the Company implemented 3 (three) times of
RUPS berupa 1 (satu) kali RUPS Rencana Kerja Anggaran GMS in form of 1 (one) time of Company Budget Working
Perusahaan Tahun 2013, 1 (satu) kali RUPS Laporan Plan Year of 2013, 1 (one) time of Annual Report Approval &
Tahunan Persetujuan & Pengesahan Laporan Keuangan Financial Statement Validation Year Book 2012 and 1 (one)
Tahun Buku 2012 dan 1 (satu) RUPS Rencana Kerja time of Company Budget Working Plan Year of 2014.
Anggaran Perusahaan Tahun 2014.
Rincian agenda pembahasan dan keputusan RUPS selama GMS discussion and decision agenda details during 2013,
tahun 2013, sebagai berikut: include:
1. RUPS Atas Rencana Kerja dan Anggaran 1. GMS on the Company Action Plan and
Perusahaan 2013 Budget (CAPB) year of 2013
Pembahasan dan pengesahan RKAP 2013 yang Discussion and validation of 2013 CAPB was held in Jakarta
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 17 Januari 2013. on 17 January 2013. Based on Minutes of meeting of PTPN
Sesuai Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi PTPN VII VII (Persero)’s BOC and BOD No. 7.15/RIS/001/2013, the
(Persero) No.7.15/RIS/001/2013, keputusan yang disetujui decision agreed in the meeting were as follows:
pada rapat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan a. 2013 Company Work and Budget Plan (CAPB)
(RKAP) tahun 2013. approval
b. Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran PKBL (RKA- b. 2013 PCDP (Partnership & Community Development
PKBL) tahun 2013. Program) Work and Budget Plan (APB-PCDP) approval
c. Persetujuan Key Performance Indicators (KPI) Direksi c. Approval of BOC and BOD Key Performance Indicators
dan Dewan Komisaris ditetapkan tersendiri sesuai (KPI) was determined separately pursuant to SPAC
dengan pendekatan KPKU. approach.
d. Persetujuan penjaminan aset perusahaan sebagai d. Approval on company’s asset underwriting as credit
agunan kredit pada Bank maupun Lembaga collateral to Bank or other Financial Institution in the
Keuangan lainnya dalam rangka pendanaan multi multi years funding (2012-2017) for investment.
years (2012-2017) untuk investasi.
e. Persetujuan sebagai penjamin : e. Approval as guarantor of:
• Program Kemitraan Tebu Rakyat musim tanam - Sugarcane Farmers Partnership Program for growing
2013/2014 season of 2013/2014
• Program Kemitraan Sapi dengan kelompok tani - Cattle Partnership Program with farmers group of
Kecamatan Bekri , Lampung Tengah Bekri sub district, Central Lampung
• Program Revitalisasi Perkebunan Komoditi Kelapa - Revilization of Oil Palm Commodity Estate Program in
Sawit di Rawa Pitu, Tulang Bawang dan Kebun Rawa Pitu, Tulang Bawang and Plasma Estate in South
Plasma di wilayah Sumatera Selatan seluas 3.000 Sumatera by 3,000 Ha.
Ha.
f. Persetujuan penghapusbukuan aktiva tetap tanaman f. Approval on fixed-asset write-off of non productive
tidak produktif dengan nilai buku sebesar Rp 9.720 plants with book value amounted to Rp.9,720 million
juta dalam rangka replanting tahun 2013 seluas along with accelerated write-off of year book 2013
2.670 Ha berikut percepatan penghapusbukuan di which will be implemented replanting in 2014
tahun buku 2013 yang akan dilaksanakan replanting amounted to 3,581 Ha worth by Rp15,288 million and
tahun 2014 seluas 3.581 Ha senilai Rp 15.288 juta dan non-plant fixed asset worth by Rp456 million.
Aktiva tetap non tanaman senilai Rp 456 juta.
Sesuai undangan Direksi PT Perkebunan Nusantara VII Referring to PTPN VII (Persero) BOD invitation No.
(Persero) No. 7.15/A/11/2013 tanggal 25 April 2013, telah 7.15/A/11/2013 dated 25 April 2013, it has been
diadakan rapat bersama Deputi Bidang Usaha Industri established a meeting with SOE Ministry of Primary
Primer Kementerian BUMN yang mendapat kewenangan Industry Business Deputy who was authorized as the
sebagai kuasa pemegang saham sesuai Surat Keputusan shareholders authorities pursuant to SOE Minister Decree
Menteri BUMN No. KEP-166/MBU/2012 tanggal 13 April No. KEP-166/MBU/2012 dated 13 April 2013 at the SOE
2012 untuk melaksanakan RUPS pada tanggal 30 April Ministry Office in Jakarta.
2013 di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta.
Pokok-pokok Keputusan RUPS tertuang dalam Risalah The GMS Decree principals were put forth in Minutes
No.7.15/RIS/02/2013, dengan uraian sebagai berikut: No.7.15/RIS/02/2013, with description as follow:
a. Menyetujui Laporan Tahunan dan Pengesahan a. Approved the Annual Report and Financial Statement
Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2012 Report Year Book 2012 include BOC Supervision
termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Assignment Implementation Report during 2012, as
Dewan Komisaris selama tahun buku 2012, sekaligus well as provision of settlement and full disclaimer
pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung (volledig acquit et de charge) to BOD and BOC on
jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) fiscal year 2012.
kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tahun buku
2012. b. Approved Annual Report include Financial Statement
b. Menyetujui Laporan Tahunan termasuk Laporan of Partnership and Community Development
Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Program fiscal year 2012 as well as provide settlement
Tahun Buku 2012 sekaligus memberikan pelunasan and disclaimer (acquit et de charge) to BOD and BOC.
dan pembebasan tanggung jawab (acquit et de
charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
c. Menetapkan penggunaan laba bersih tahun buku c. Determined the net profit usage fiscal year 2012
tahun 2012 sebesar Rp 54.332.593.692 (lima puluh amounted to Rp54,332,593,692 (fifty four billion
empat miliar tiga ratus tiga puluh dua juta lima ratus three hundred thirty two million five hundred ninty
sembilan puluh tiga ribu enam ratus sembilan puluh three thousand six hundred and ninety two rupiah)
dua rupiah) sebagai cadangan untuk menambah as resever to add company’s capital and proceed the
modal perusahaan dan melanjutkan program investment program
investasi.
d. Sesuai ketentuan pasal 29 dan 30 Peraturan Menteri d. Pursuant to provision article 29 and 30 SOE Minister
BUMN No:PER-07/MBU/2010 dinyatakan bahwa Regulation No: PER-07/MBU/2010 stated that
“tantiem kepada Direksi dan Dewan Komisaris “tantiem to BOD and BOC was given in term of
diberikan dalam hal BUMN memperoleh keuntungan SOE derives profit in current fiscal year, it has been
dalam tahun buku yang bersangkutan, telah budgeted and calculated as cost in CAPB as well as
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya the achievement of key performance indicator is
dalam RKAP serta pencapaian ukuran kinerja utama more than 70% and health level value is more than
(key performance indicator) lebih dari 70% dan 70. In 2012, PTPN VII (Persero) gained net profit
tingkat kesehatan dengan nilai lebih dari 70. Pada amounted to Rp54.33 billion and realization of health
tahun 2012 , PT Perkebunan Nusantara VII (persero) level score was 70.28 or Health A and KPI score was
memperoleh laba bersih sebesar Rp 54,33 miliar dan 81.5. Health level and KPI was decreasing compared
realisasi skor tingkat kesehatan tercapai 70,28 atau to 2011 or CAPB 2012. Therefore it has been decided
sehat A dan KPI tercapai dengan skor 81,5. Tingkat that the BOC and BOD of PTPN VII (persero) was not
kesehatan dan KPI tersebut turun dibandingkan given the tantiem.
dengan tahun 2011 maupun RKAP 2012. Oleh karena
itu diputuskan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) tidak diberikan
tantiem.
e. Menetapkan gaji Direktur Utama untuk tahun 2013 e. Determined the President Director salary for 2013
sebesar Rp89.000.000 (delapan puluh sembilan juta was amounted to Rp89,000,000,- (eighty nine million
rupiah) per bulan dengan komposisi gaji honorarium rupiahs) per month with composition the honorarium
untuk Direktur, Komisaris Utama dan Komisaris wages for Director, President Commissioner and
masing-masing sebesar 90%, 40% dan 36% dari gaji Commisioner were 90%, 40% and 36% respectively
Direktur Utama. of the President Director salary.
f. Menyetujui penggantian KAP untuk Laporan f. Approved the PAF replacement for Company
Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL Financial Statement and PCDP Financial Statement
tahun buku 2013. fiscal year 2013
g. Menyetujui penghibahan saham PT Perkebunan g. Approved share grant of PTPN VII (Persero) at PT
Nusantara VII (Persero) di PT Riset Perkebunan Riset Perkebunan Nusantara to the State amounted
Nusantara kepada negara sebanyak 24 (dua puluh to 24 (twenty four) shares or worth by Rp24,000,000
empat) lembar saham atau senilai Rp 24.000.000 (dua (twenty fourt million rupiahs)
puluh empat juta rupiah).
h. Menyetujui penyelesaian permasalahan Indoham h. Approved the settlement of Indoham GmbH issues
GmbH oleh PT Perkebunan Nusantara VII by PTPN VII (Persero) in liquidation process pursuant
(Persero) dalam rangka proses likuidasi sesuai to applicable provision and the approval of the issues
dengan ketentuan yang berlaku dan persetujuan applied for 1 (one) year.
permasalahan tersebut berlaku untuk jangka waktu
1 (satu) tahun.
3. RUPS Atas Rencana Kerja dan Anggaran 3. GMS on 2014 Work Plan and Company’s
Perusahaan 2014 Budget
Pembahasan dan pengesahan RKAP 2014 yang Discussion and validation of 2014 CAPB was held in SOE
diselenggarakan di Kementerian BUMN pada tanggal 24 Ministry on 24 December 2013. Pursuant to Minutes
Desember 2013. Sesuai Risalah Rapat Dewan Komisaris of Meeting of PTPN VII (Persero) BOC and BOD No. SKR/
dan Direksi PTPN VII (Persero) No.SKR/RIS/003/2013, RIS/003/2013, the decision agreed in the meeting were as
keputusan yang disetujui pada rapat tersebut adalah follow:
sebagai berikut:
a. Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan a. Approved the 2014 Company Action Plan and Budget
(RKAP) tahun 2014, RKA PKBL Tahun 2014, RKA (CAPB), APB PCDP year 2014, BOC APB year 2014 and
Dewan Komisaris tahun 2014 dan Key Performance BOD and BOC KPI.
Indicators (KPI) Direksi dan KPI Dewan Komisaris.
b. Menyetujui pengagunan sebagian aset perusahaan b. Approved collateralization some part of the
dalam rangka penarikan pinjaman dari perbankan company’s asset in term of withdrawal of bank loan
untuk investasi multi years (2014-2017) dengan dana for multi years investment (2014-1017) with 2014
eksternal tahun 2014 sebesar Rp610 milyar. external fund amounted to Rp610 billion
c. Menyetujui persiapan IPO dan atau penerbitan c. Approved the IPO preparation and or obligation
obligasi dalam rangka mencari alternatif sumber issuance to seek funding source alternative through
pendanaan melalui pasar modal. capital market
d. Menyetujui secara prinsip untuk melakukan kerjasama d. Approved principally to conduct Build Lease Transfer
Build Lease Transfer (BLT) atau mekanisme lainnya (BLT) cooperation or other mechanish providing
yang memberikan hasil optimal bagi PT Perkebunan optimal result for the PTPN VII in terms of construction
Nusantara VII daam rangka pembangunan pabrik of oil palm processing mill in Bentayan Business Unit
pengolahan kelapa sawit di Unit Usaha Bentayan.
e. Menyetujui sebagai avalis dan melaksanakan e. Approved as credit insurer and implement
prefinancing untuk : prefinancing for:
1. Program Kemitraan Tebu Rakyat 1. Sugar Cane Farmer Partnership Program
2. Program Kemitraan Sapi 2. Cattle Partnership Program
3. Program Revitalisasi Perkebunan Komoditi Kelapa 3. Oil Palm Commodity Estate Revitalization Program
Sawit
f. Menyetujui atas penghapusbukuan tanaman non f. Approved on the write-off of non-productive plant to
produktif dalam rangka replanting tahun 2014-2015 replanting year of 2014-2015 by 1,571 Ha with book
seluas 1.571 Ha dengan nilai buku Rp 6,73 milyar. value by Rp6.73 billion
g. Menyetujui secara prinsip pendirian anak perusahaan g. Approved principally the establishment of
bekerja sama dengan mitra strategis dalam rangka subsidiaries in cooperation with the strategic partner
optimalisasi aset. in term of asset optimization.
h. Menyetujui untuk melaksanakan percepatan h. Approved to carry out work acceleration which
pekerjaan yang mendahului RUPS 2014 meliputi: preceded the 2014 GMS consist of:
1. Proses pengadaan barang dan jasa untuk investasi 1. Goods and service procurement process for
maupun eksploitasi untuk komoditi tebu KTG investment or exploitation for the sugar cane
2014/2015 commodity of KTG 2014/2015
2. Proses pengadaan barang dan jasa untuk investasi 2. Goods and service procurement process for
eksploitasi komoditi aneka tanaman terutama various plants commodity explotation investment
pupuk semester I periode berikutnya. particularly the fertilizer of semester I of the next
period.
i. Menyetujui pengadaan barang dan jasa untuk i. Approved goods and service procurement for the
kegiatan investasi yang dilaksanakan secara investment activity carried out in multi years namely:
multiyears yaitu : program Enterprises Resources Enterprises Resources Planning (ERP) program, Oil
Planning (ERP), Pembangunan PPKS Bentayan, Palm Processing Unit Bentayan Construction, Biomass
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomass Power Plant Construction (BPPC) and continued the
(PLTBS) dan melanjutkan pembangunan/optimalisasi construction/optimalization of rubber processing
pabrik pengolahan karet di Unit Usaha Way Berulu. mill in Way Berulu Business Unit.
PTPN VII telah menindaklanjuti arahan Rapat Umum PTPN VII has followed up the GMS direction related with
Pemegang Saham terkait dengan persetujuan atas agreement on 2012 Annual Report on 25 April 2013,
Laporan Tahunan tahun 2012 tanggal 25 April 2013, include:
antara lain mencakup:
• PTPN VII telah memasukkan laba bersih tahun buku • PTPN VII has incorporated net profit fiscal year 2012 by
tahun 2012 sebesar Rp 54.332.593.692 (lima puluh Rp54,332,593,692 (fifty four billion three hundred thirty
empat miliar tiga ratus tiga puluh dua juta lima ratus two million five hundred ninety three thousand six
sembilan puluh tiga ribu enam ratus sembilan puluh hundred and ninety two rupiahs) as reserve to raise the
dua rupiah) sebagai cadangan untuk menambah company’s capital and proceed the investment program
modal perusahaan dan melanjutkan program
investasi.
• Tidak memberikan tantiem kepada Direksi dan • Did not provide any tantiem to BOD and BOC of PTPN VII
Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
(Persero).
• Melaksanakan ketentuan penetapan gaji Direktur • Carried out the provision of President Director’s salary
Utama, gaji/honorarium untuk Direktur, Komisaris determination, the salary/honorarium for BOD, President
Utama dan Komisaris sebagaimana diputuskan Commissioner and Commissioner as decided in GMS.
dalam RUPS.
• Menunjuk Kantor Akuntan Publik HLB Hadori • Appointed the Public Accounting Firm (PAF) HLB Hadori
Sugiarto Adi & Rekan untuk menggantikan KAP Sugiarto Adi & Partners to replace old the PAF. PAF HLB
yang lama. KAP Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Hadori Sugiarto Adi & Partners was assigned to conduct
Rekan bertugas untuk melakukan audit atas Laporan an audit on 2013 Company’s Financial Statement and
Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL PCDP Financial Statement
Tahun 2013. • In addition to the above terms, there were several GMS
• Selain hal diatas, terdapat beberapa arahan RUPS direction as follow:
sebagai berikut:
Status
Belum
No Arahan Pemegang Saham Efektif/
Shareholders Direction Not
Keterangan Batas Waktu Penyelesaian
Efektif Effective Description Settlement Deadline
Effective Yet
1 Direksi diminta menindaklanjuti secara tuntas √ Semua rekomendasi BPK Agustus 2013
temuan, catatan dan saran Auditor maupun telah ditindaklanjuti/All BPK August 2013
hasil pemeriksaan BPK-RI termasuk temuan recommendation has been
tahun-tahun sebelumnya yang belum followed up
ditindaklanjuti dan melaporkan hasil tindak
lanjut tersebut kepada Pemegang Saham.
BOD was asked to follow-up completely the
Auditor’s findings, notes and suggestion or
BPK-RI inspection result including prior years
findings which have not been followed up and
report the follow-up result to shareholders
2 Direksi agar menyempurnakan Standar PTPN VII (Persero) sedang 22 Maret 2013
Operating Procedure (SOP) di setiap kegiatan menyusun Sistem Manajemen
dan menerapkannya secara konsisten disertai Terpadu (SMT) yang
pertanggungjawaban yang berjenjang dari mengintegrasikan 7 (tujuh)
tingkatan yang terendah hingga manajemen Sistem Manajemen yang meliputi
puncak. ISO 9001, ISO 14001, OHSAS
BOD to improve the Standard Operating 18001, ISO 22000, ISPO, GCG dan
Procedure (SOP) in every activities and apply Kriteria Baldrige.
consistently attached with tiered accountability PTPN VII (Persero) is currently
from lowest up to top management level. drafting the Integrated
Management System (SMT) which
integrating 7 (seven) Management
Systems include ISO 9001, ISO
14001, OHSAS 18001, ISO 22000,
ISPO, GCG and Baldrige Criteria
Perkembangan kegiatan
perencanaan SMT sebagai berikut:
The Development of SMT planning
activity was as follow:
√ 1. Eksekutif Briefing/ 9-14 April 2013
Briefing Executive
√ 2. Workshop pengenalan 1-3 Mei 2013
Sistem Manajemen Terpadu
Workshop on Introduction
of Integrated Management
System
√ 3. Penyusunan Proses Bisnis/ 4 Mei-23 Jul 2013
Drafting of the Business
Process
√ 4. Penyusunan Diagram 29 Jul-28 Okt 2013
Konteks/the Drafting of
Context Diagram
√ 5. Penyusunan Prosedur 11-21 Nov 2013
the Drafting of Procedure
6. Review Prosedur 5 Des 2013-15 Jul 2014
Procedure Review
Status
Belum
No Arahan Pemegang Saham Efektif/
Shareholders Direction Not
Keterangan Batas Waktu Penyelesaian
Efektif Effective Description Settlement Deadline
Effective Yet
√ 7. Penyusunan Dokumen
Referensi dan Dokumen
Catatan (DR/DC)
the Drafting of Reference and
Note Documents (DR/DC)
√ 8. Penyusunan Dokumen Sistem 16-17 Juli 2014
PTPN VII (Persero)
√ 9. Pembuatan Manual SMT 21 Jul-10 Sep 2014
PTPN7
√ 10. Super Executife Briefing dan 11-12 Sep 2013
Kick Off Implementasi
√ 11. Pelatihan Audisi Internal 22-26 Sep 2014
SMK PTPN7
√ 12. Sertifikasi 2015
Guna mendukung pelaksanaan
SMT, PTPN VII (Persero) juga
merancang Distinct Job Profile
yang menggambarkan tentang
uraian jabatan meliputi Misi
Jabatan, Ilustrasi Jabatan, Dimensi
Jabatan, Tanggung Jawab
Utama, Indikator Kinerja Utama,
Kewenangan Utama, Kondisi
Lingkungan Kerja, Hubungan
dengan Pihak Lain dan Kualifikasi
Jabatan.
Perkembangan Kegiatan DJP,
sebagai berikut:
1. Desk Study 15-19 Apr 2013
√ 2. Workshop I dan Penyusunan 25-26 Apr 2013
√ DJP
3. Workshop II dan Penyusunan 14-15 Mei 2013
√ DJP
4. Pembahasan Hasil Workshop 20-21 Jun 2013
√ 5. Penyelesaian Akhir 17 Jul-5 Okt 2013
√ 6. Persentasi dan Penyerahan 7-12 Okt 2013
√ Hasil Akhir
Status
Belum
No Arahan Pemegang Saham Efektif/
Shareholders Direction Not
Keterangan Batas Waktu Penyelesaian
Efektif Effective Description Settlement Deadline
Effective Yet
5 Mengingat pada tahun 2012 terdapat biaya- Realisasi permintaan modal Akhir 2013
biaya controlable yang realisasinya melampui kerja dilakukan melalui tahapan
RKAP, maka kedepan Direksi agar melakukan screening dimana permintaan
pengendalian terhadap biaya -biaya tersebut. modal kerja tersebut dilengkapi
Disamping itu, juga harus memperhatikan dengan dokumen pendukung
akuntabiltas serta efektivitas pengeluaran yang ditandatangani oleh pejabat
biaya tersebut (cost effectiveness). √ yang berwenang
Meningkatkan fungsi 2014
√ pengendalian anggaran, baik
untuk Unit Usaha dan Kantor
Pusat agar anggaran yang telah
disetujui tidak terlampaui
Status
Belum
No Arahan Pemegang Saham Efektif/
Shareholders Direction Not
Keterangan Batas Waktu Penyelesaian
Efektif Effective Description Settlement Deadline
Effective Yet
7 Dalam rangka pemberian bonus kepada √ Desain Bonus berdasarkan Merit 2013
karyawan, Direksi agar menyusun formulasi System sedang disusun
yang didasarkan pada capaian kinerja
operasional dan finansial masing-masing 2013-2017
bidang/ unit serta melakukan sosialisasi
tentang hal tersebut kepada karyawan .
INFORMASI
PEMEGANG SAHAM PENGENDALI
INFORMATION REGARDING
CONTROLER SHAREHOLDER
Pemerintah
Republik Indonesia
Republic Indonesia
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan
melaksanakan GCG. Saat ini Dewan Komisaris Perseroan berjumlah 5 (lima) orang. Tugas Komisaris Utama sebagai
primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan
Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Komite Manajemen Risiko.
The Board of Commissioners is the company’s organ that’s comprehensively in charge of overseeing and providing
advice to the Board of Directors as well as ensuring that the company implements GCG.Currently the Board of
Commissioners consists of five people. Commissioner’s duty as primus inter pares is to coordinate the activities of
the Board of Commissioners. In the performance of its duties, the Board is assisted by the Secretary of the Board of
Commissioners, the Audit Committee and Risk Management Committee.
Pengangkatan Komisaris dilakukan oleh RUPS dengan The BOC appointment is conducted by GMS with
kualifikasi sebagai berikut: (1) Memiliki integritas, dedikasi, qualification as follow: (1) has integrity, dedication and
memahami masalah-masalah manajemen perusahaan comprehend the company’s management issues related
yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, with one of management functions, has an adequate
memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha knowledge in the Company business, as well as able to
Persero tersebut, serta dapat menyediakan waktu provide proper time to carry out the tasks; (2) able to
yang cukup untuk melaksanakan tugasnya; (2) Mampu carry out a legal action and never declared as bancrupt or
melaksakanan perbuatan hukum dan tidak pernah become the BOD member, the BOC who declared guilty
dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi, Komisaris causing a company went bancrupt or one who never
yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan convicted because commited a criminal offense which
dinyatakan pailit atau orang yang tidak pernah dihukum disadvantaging the state finance. The BOC appointment is
karena melakukan tindak pidana yang merugikan conducted after fit and proper test stages.
keuangan negara. Pengangkatan Dewan Komisaris
dilakukan setelah melalui tahap fit and proper test.
Pemberhentian anggota Dewan Komisaris dilakukan apabila Dismissal of BOC member is conducted if he/she can not
tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati fulfill the obligation has been agreed in the management
dalam kontrak manajemen, tidak dapat melaksanakan contract, can not carry out his/her tasks well, not carry
tugasnya dengan baik, tidak melaksanakan ketentuan out the legislation regulation provision and/or Articles of
peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan Association provision, involves in action disadvantaging
Anggaran Dasar, terlibat dalam tindakan yang merugikan the ethic and/or appropriateness that should be respected
Perseroan dan/atau Negara, melakukan perbuatan yang as the SOE BOD member, declared as guilty by Court
melanggar etika dan/atau kepatutan yang seharusnya decision that having a permanent legal force, resign.
dihormati sebagai anggota Direksi BUMN, dinyatakan
bersalah dengan putusan Pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap, mengundurkan diri.
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan The BOC is in charge to conduct a supervision on the
terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan management policy, the process of management generally
pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha either regarding the Company or Company business
Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan conducted by the BOD and provide suggestions to BOD
nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap include monitoring the implementation of Corporate
pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Long Term Plan (CLTP), Work Plan and Company’s Budget
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta (CAPB) as well as provision of applicable regulation
ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta legislation, for the company’s interest and pursuant to the
peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk company’s objectives and goal.
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris In carrying out their tasks, the Board of Commissioner is
berwenang untuk: authorized to:
a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen- a. Examine the books, letters, and other documents,
dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan check on cash for the verification and other securities
verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa and examine the Company’s wealth
kekayaan Perseroan.
b. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang b. Enter the environment, building and office used by the
dipergunakan oleh Perseroan. Company
c. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat c. Request the explanation from BOD and/or other
lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut official regarding all issues concerning the Company
pengelolaan Perseroan. management
d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah d. Discover all policies and actions that has been and will
dan akan dijalankan oleh Direksi. be conducted by the BOD
e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah e. Request the BOD and/or other officials under BOD with
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk knowledge of BOD to attend the BOC meeting
menghadiri rapat Dewan Komisaris.
f. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan f. Appoint and dismiss the BOC Secretary, if necessary
Komisaris, jika dianggap perlu.
g. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai g. Temporary dismiss the BOD member pursuant to
dengan ketentuan Anggaran Dasar. Articles of Association provision.
a. Anggota Dewan Komisaris diberikan honorarium a. The BOC member is given honorarium and allowance/
dan tunjangan/fasilitas termasuk santunan purna facility including pension allowance which the type
jabatan yang jenis dan jumlahnya ditetapkan oleh and amount are determined by GMS by refering to
RUPS dengan memperhatikan ketentuan peraturan provision of applicable legislation regulation
perundang-undangan yang berlaku.
b. Berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan b. The BOC has a right to resign from his/her position
memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya by notify it in written regarding his/her intention to
tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada the Company with copy sent to Shareholders, other
Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris lainnya BOC and BOD member approximately 30 (thirty) days
dan Direksi paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum before his/her resign date.
tanggal pengunduran dirinya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris In implementing their tasks, the BOC is obligate to:
berkewajiban untuk:
a. memberikan nasihat kepada Direksi dalam a. provide suggestion to BOD in carrying out the
melaksanakan pengurusan Perseroan, Company Management,
b. meneliti dan menelaah serta menandatangani RJPP b. Examine and study as well as signing the CLTP and CAPB
dan RKAP yang disiapkan oleh Direksi sesuai dengan prepared by BOD pursuant to Articles of Association
ketentuan Anggaran Dasar, provision
c. memberikan pendapat dan saran kepada RUPS c. Provide suggestion and advice to GMS concerning
mengenai RJPP dan RKAP mengenai alasan Dewan CLTP and CAPB of the BOC excuse signing the CLTP and
Komisaris menandatangani RJPP dan RKAP, CAPB
d. mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, d. Following the Company’s activity development,
memberikan pendapat dan saran kepada RUPS provide suggestion and advice to GMS concerning
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi every issue that considered as important matter for the
kepengurusan Perseroan, Company management
e. melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila e. Report immediately to GMS if there is any symptom of
terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan, declining the Company’s performance
f. meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan f. Observe and study the regular and annual report
tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani prepared by the BOD as well as signing the annual
laporan tahunan, report
g. memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada g. Provide description, suggestion and advise to GMS
RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta, concerning Annual Report, if requested
h. menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan h. Drafting annual work program and input it to CAPB
dalam RKAP,
i. membentuk Komite Audit, i. Form an Audit Committee
j. mengusulkan akuntan publik kepada RUPS, j. Propose public accountant to GMS
k. membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan k. Create BOC minutes of meeting and save the copy
menyimpan salinannya,
l. melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan l. Report to the Company concerning the shareholdings
sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan and/or his/her family to the concerned Company and
tersebut dan Perseroan lain, other Company
m. memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang m. Provide reports of supervision task that has been
telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau conducted during last fiscal year to GMS
kepada RUPS,
n. melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas n. Carry out other obligation in term of supervision task
pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang and provide councel, as long as it does not contrary
tidak bertentangan dengan peraturan perundang- with the legislation regulation, articles of association,
undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS. and/or GMS decision.
Komposisi Dewan Komisaris PTPN VII (Persero) pada The PTPN VII (Persero) BOC composition in Semester I
Semester I 2013 adalah sebagai berikut: 2013 was as follow:
1 Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc Komisaris Utama KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008
President KEP-187/MBU/2008 dated 24 September 2008
Commissioner
2 Prof. DR. Ir. H. Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc Komisaris KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008
Commissioner KEP-187/MBU/2008 dated 24 September 2008
4 Prof. DR. Ir. H. M. Saleh S. Ali, M.Sc Komisaris KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008
Commissioner KEP-187/MBU/2008 dated 24 September 2008
6 DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Ing. Agr Komisaris KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008
Commissioner KEP-187/MBU/2008 dated 24 September 2008
Komposisi Dewan Komisaris sebagaimana tersebut di The BOC composition as shown above, in 2013 there
atas, pada tahun 2013 telah beberapa kali mengalami has been several times changes. Based on SOE Minister
perubahan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Decree as GMS of PTPN VII (Persero) No. SK-307/MBU/2013
Negara BUMN selaku RUPS PT. Perkebunan Nusantara VII dated 12 July 2013 regarding Dismissal and Appointment
(Persero) Nomor SK-307/MBU/2013 tanggal 12 Juli 2013 of BOC member, M Saleh S. Ali was replaced by Robert A.
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Simanjuntak. Afterwards, on 13 October 2013, with the
Dewan Komisaris, M. Saleh S. Ali digantikan oleh Robert A. closure of BOC member’s term of office who appointed
Simanjuntak. Selanjutnya, pada tanggal 13 Oktober 2013, by virtue of SOE Minister Decree as the GMS of PTPN VII
dengan berakhirnya masa tugas anggota Dewan Komisaris (Persero), the the active BOC was only 2 person left those
yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara were Harun Sulkan and Robert A. Simanjuntak. On 21
BUMN selaku RUPS PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), November 2013, by virtue of SOE Minister Decree as GMS
maka Dewan Komisaris yang aktif hanya berjumlah 2 of PTPN VII (Persero) No SK-387/MBU/2013 of Dismissal
orang yaitu Harun Sulkam dan Robert A. Simanjuntak. and Appointment of PTPN VII (Persero) BOC Member, it
Pada tanggal 21 November 2013, berdasarkan Keputusan was conducted a change on BOC membership.
Menteri BUMN selaku RUPS PT Perkebunan Nusantara
VII (Persero) Nomor SK-387/MBU/2013 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota
Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero),
dilakukan perubahan keanggotaan Dewan Komisaris.
Selanjutnya komposisi Dewan Komisaris pada akhir tahun Furthermore, the BOC composition in the end of 2013 was
2013 adalah sebagai berikut : as follow:
1 Prof. DR. Ir. H. Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc Komisaris Utama SK-387/MBU/2013 Independen
President tanggal 21 November 2013 Independent
Commissioner SK-387/MBU/2013
Dated 21 November 2013
Dewan Komisaris dituntut agar bertindak secara BOC is demanded to not act independently, without
independen, tanpa adanya benturan kepentingan yang any conflict of interest that may interfere its ability to
dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan implement the tasks independently and critically, both
tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu in relation to each other and in relation to the BOD. The
sama lain maupun hubungan dengan Direksi. Komposisi BOC composition is at least 20% (twenty percent) and it
Dewan Komisaris paling sedikit 20% (dua puluh persen) was the Independent BOC member who determined in
merupakan anggota Dewan Komisaris Independen yang its appointment decree. On 31 December 2013, total of
ditetapkan dalam keputusan pengangkatannya. Per PTPN VII (Persero) Independent BOC member has fulfilled
tanggal 31 Desember 2013, jumlah Komisaris Independen the provision. Overall or 100 % of PTPN VII BOC member
PTPN VII (Persero) telah memenuhi ketentuan tersebut. do not have any financial, management, shareholdings
Keseluruhan atau 100% anggota Dewan Komisaris PTPN and/or family relation with other BOC member, BOD
VII tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, member and/or controller shareholder or relation with
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan the concerned SOE, which it may affect its ability to act
anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/ independently.
atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan
BUMN yang bersangkutan, yang dapat mempengaruhi
kemampuanya untuk bertindak independen.
Untuk menjamin tercapainya independensi dalam To ensure the achievement of independency in carrying
menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris mendorong out its duty, the BOC encourages the creation of an
terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang objektif dan objective work climate and environment and puts fairness
menempatkan kewajaran di antara beragam kepentingan between various interests and always free from any
serta senantiasa terbebas dari benturan kepentingan conflict of interest.
(conflict of interest).
Hubungan Afiliasi
Affiliate Relationship
Name
Agoes Riyanto
Harun Sulkan
Budi Santoso
Simanjuntak
A.A. Mattjik
Soekarna
Robert A.
Haryono
M.Natsir
Nanan
1. A.A. Mattjik x
2. Harun Sulkan x
3. Robert A.Simanjuntak x
4. Nanan Soekarna x
5. Haryono x
6. Kusumandaru NS x
7. M.Natsir x
8. Budi Santoso x
9. Agoes Riyanto x
10. Rafel Sibagariang x
Anggota Dewan Komisaris tidak ada yang memangku There is no BOC member who has a double position as
jabatan rangkap sebagai Anggota Dewan Komisaris BOC or BOD at other SOE, Regionally-Owned Enterprise
maupun Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan (ROE), Privately-Own Enterprise (POE); occupies other
Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; jabatan position pursuant to legislation provision, political party
lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, management and/or legislative candidate/member, and/
pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif, or head/deputy head of regional candidate, and/or other
dan/atau calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah; dan position that may cause a conflict of interest.
atau jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
Pernyataan Direksi atas hal tersebut tertuang menjadi satu Above BOD statement is put forth onto Statement Letter
di dalam Surat Pernyataan Tidak Mempunyai Benturan of Not Having A Conflict of Interest.
Kepentingan.
Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PTPN VII (Persero) BOC in carrying out their obligation
dalam menjalankan kewajibannya sesuai dengan Board pursuant to Company’s Board Manual is demanded to free
Manual Perseroan dituntut untuk lepas dari segala macam from all kind of conflict of interest thus oblige the BOD to
bentuk benturan kepentingan sehingga mengharuskan provide statement concerning unavailability of conflict of
Direksi untuk memberikan pernyataan mengenai tidak interest, in line with terms mentioned above in fulfilling
adanya benturan kepentingan, sejalan hal dimaksud di the GCG so the PTPN VII (Persero) BOC provides their
dalam memenuhi Good Corporate Governance maka Dewan statement in form of Statement Letter of Not Having a
Komisaris PTPN VII (Persero) memberikan pernyataannya Conflict of Interest signed at the beginning he/she serves.
di dalam Surat Pernyataan Tidak Mempunyai Benturan
Kepentingan yang ditandatangani pada awal jabatannya.
Surat Pernyataan Tidak Mempunyai Benturan Kepentingan The Statement Letter of Not Having Conflict of Interest
tersebut memuat beberapa pernyataan sebagai berikut: contains several statements include:
- Kepemilikan saham baik pada perusahaan lain maupun - Shareholdings both at other company and at PTPN VII
pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (Persero)
- Tidak adanya hubungan keluarga baik dengan sesama - There is no family relationship either with fellow BOD
anggota Direksi maupun anggota Komisaris PT or BOC member of PTPN VII (persero)
Perkebunan Nusantara VII (Persero).
- Tidak adanya rangkap jabatan sebagai Direksi atau - Do not have any other position as BOD or BOC at other
Dewan Komisaris pada BUMN, BUMD ataupun SOE, ROE, or private company
perusahaan swasta
- Tidak menjabat sebagai pejabat struktural ataupun - Do not serve as a structural or functional official in
fungsional pada instansi/lembaga pemerintah pusat/ other regional/central government agency/institution
daerah.
- Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik/ - Do not serve as political party management/legislative
anggota legislatif, calon kepala/wakil kepala daerah member, head/deputy head of regional and other
serta jabatan lain yang menimbulkan benturan position causing a conflict of interest.
kepentingan.
Pendelegasian wewenang anggota Dewan Komisaris The delegation of BOC member authority to other BOC
kepada anggota Dewan Komisaris lainnya dinyatakan member is stated in written power of authority. One BOC
dengan surat kuasa tertulis. Seorang anggota Dewan member may only represent one other BOC member
Komisaris hanya dapat mewakili seorang anggota Dewan who is absent. The delegation of BOC authority to Audit
Komisaris lainnya yang berhalangan. Pendelegasian Committee is regulated on Audit Committee Charter.
wewenang Dewan Komisaris kepada Komite Audit diatur
dalam Piagam Komite Audit.
Pada tahun 2013 tidak terdapat pendelegasian wewenang In 2013 there was no delegation of authority that the
anggota Dewan Komisaris kepada anggota Dewan BOC member given to other BOC member via Power of
Komisaris lainnya melalui Surat Kuasa. Authority.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja BOC Guideliness and Work Regulation
Dewan Komisaris
Dalam rangka mengawasi dan memantau kepatuhan In order to supervise and monitor the BOD obedience
Direksi dalam menjalankan korporasi, kepatuhan Direksi in carrying out the corporation, the BOD obedience in
dalam menjalankan peraturan perundangan yang carrying out the applicable legislation regulation and
berlaku dan memberikan masukan kepada Direksi, provide input to BOD, the BOC is refering to BOC and BOD
Dewan Komisaris berpedoman pada Board Manual Board Manual which has been updated in 2013. The Board
Dewan Komisaris dan Direksi yang terakhir dimutakhirkan Manual is a reference for BOC and BOD in carrying out
tahun 2013. Board Manual tersebut merupakan acuan each duty to realize the company’s vision and mission and
bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan obedience in applying the GCG principles.
tugas masing-masing untuk mewujudkan visi dan misi
perusahaan dan kepatuhan dalam menerapkan prinsip-
prinsip GCG.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris diatur Work guidelines and regulation of BOC is regulated
secara khusus dalam Bab II Board Manual PT Perkebunan specifically on Chapter II of Board Manual of PTPN VII year
Nusantara VII tahun 2013, dengan pokok-pokok isi of 2013, with content principles include:
mencakup:
• Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Dewan • BOC Requirements, Membership and Term of Office;
Komisaris; • BOC Duties and Authorities;
• Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris; • BOC Rights and Obligation;
• Hak dan Kewajiban Dewan Komisaris; • BOC Job Division
• Pembagian Kerja Dewan Komisaris • Double Position
• Perangkapan Jabatan • BOC meeting;
• Rapat Dewan Komisaris; • BOC Supporting Organ
• Organ Pendukung Dewan Komisaris; • Delegation of Authority
• Pendelegasian Wewenang
Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris The job division among the BOC member is regulated by
diatur oleh mereka sendiri. Dalam melaksanakan fungsi their own. In carrying out the supervision and advisory
pengawasan dan penasehatan, Dewan Komisaris telah function, the BOC has conducted a task division between
melakukan pembagian tugas diantara para anggota the BOC member, pursuant to PTPN VII (Persero) BOC
Dewan, sesuai surat keputusan Dewan Komisaris PTPN Decree No. 365.A/DK.VII/10/2008 dated 21 October 2008
VII (Persero) No.365.A/DK.VII/10/2008 tgl 21 Oktober 2008 as follow:
sebagai berikut:
Pembagian Tugas Dewan Komisaris periode21 Oktober 2008 s.d 21 November 2013
BOC Task Division period of 21 October 2008 up to 21 November 2013
Nama Tugas
No.
Name Job
Koordinator
1. Akmaluddin Hasibuan
Coordinator
Bidang Pengawasan SDM dan PKBL
2. Hasanuddin Ibrahim
HR & PCDP Supervision Division
Bidang Pengawasan Pengadaan dan Pemasaran
3. Ahmad A. Mattjik
Procurement Supervision and Marketing Division
Bidang Pengawasan Keuangan dan Investasi merangkap Ketua Komite Audit
4. M. Saleh S. Ali
Financial and Investment Supervision double as Head of Audit Committee
Bidang Pengawasan Produksi
5. Razali Ishak
Production Supervision Division
Bidang Pengawasan Umum dan Keamanan
6. Harun Sulkam
General and Security Supervision Division
Keanggotaan Dewan Komisaris sebagaimana tersebut The BOC membership as mentioned above, in 2013 has
di atas, pada tahun 2013 telah beberapa kali mengalami encountered several changes. By virtue of SOE Minister
perubahan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Decree as GMS of PTPN VII (Persero) No. SK-307/MBU/2013
Negara BUMN selaku RUPS PT. Perkebunan Nusantara VII dated 12 July 2013 of Dismissal and Appointment of
(Persero) Nomor SK-307/MBU/2013 tanggal 12 Juli 2013 BOC member, M. Saleh S. Ali was replaced by Robert A.
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Simanjuntak. Hereafter, on 13 October 2013, with the end
Dewan Komisaris, M. Saleh S. Ali digantikan oleh Robert A. of BOC member term of office who was appointed based on
Simanjuntak. Selanjutnya, pada tanggal 13 Oktober 2013, SOE Minister Decree as GMS of PTPN VII (Persero), then the
dengan berakhirnya masa tugas anggota Dewan Komisaris active BOC was only 2 people they were Harun Sulkan and
yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Robert A. Simanjuntak. On 21 November 2013, by virtue
BUMN selaku RUPS PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), of SOE Minister Decree as GMS of PTPN VII (Persero) No.
maka Dewan Komisaris yang aktif hanya berjumlah 2 SK-387/MBU/2013 of Dismissal and Appointment of PTPN
orang yaitu Harun Sulkam dan Robert A. Simanjuntak. VII (Persero) BOC member, it was conducted a change of
Pada tanggal 21 November 2013, berdasarkan BOC membership. Furthermore, based on BOC Decree No:
Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS PT Perkebunan SK-107/DK.VII/12/2013 dated 6 December 2013, the tasks
Nusantara VII (Persero) Nomor SK-387/MBU/2013 division between the member was compiled as follow:
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-
Anggota Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara
VII (Persero), dilakukan perubahan keanggotaan Dewan
Komisaris. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris Nomor : SK-107/DK.VII/12/2013 tanggal
6 Desember 2013, pembagian tugas diantara anggota
disusun sebagai berikut:
Nama Tugas
No.
Name Job
Koordinator
1. Ahmad A. Mattjik
Coordinator
Bidang Pengawasan SDM dan Umum
2. Nanan Soekarna
HR Supervision and General Division
Bidang Pengawasan Perencanaan, Pemasaran dan Pengembangan merangkap Ketua
Komite Manajemen Risiko
3. Harun Sulkam
Plan, Marketing and Development Supervision Division also serves as Head of Risk
Management Committee
Bidang Pengawasan Keuangan merangkap Ketua Komite Audit
4. Robert A. Simanjuntak
Financial Supervision Division also serves as Head of Audit Committee
Bidang Pengawasan Produksi
5. Haryono
Production Supervision Division
Bidang Pengawasan Umum dan Keamanan
6. Harun Sulkam
General and Security Supervision Division
Program pengenalan untuk anggota Dewan Komisaris Consider there were several times changes on BOC
yang baru telah dilaksanakan PTPN VII tanggal 6 Desember member composition during 2013, then in the end of
2013 dalam acara Rapat Internal Dewan Komisaris di Kantor 2013 there was recently held a training program in order
Perwakilan (Liaison Office) Jakarta. Program pengenalan the improvement of BOC competency in form of scientific
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang profil speech held on 12 December 2013 at Padjajaran University
perusahaan yang berisikan materi tentang kondisi umum by DR. H. C. Chairul Tanjung.
perusahaan, wilayah operasional perusahaan, kondisi
keuangan perusahaan, strategi yang sedang dijalankan
oleh perusahaan. Materi pengenalan dipresentasikan oleh
Sekretaris Dewan Komisaris.
Dalam acara program pengenalan tersebut Dewan In 2014 Work Plan, the new BOC has made a development
Komisaris yang baru sepakat akan menghindari potensi program for BOC member in form of training/workshop/
untuk terlibat dalam kegiatan operasional yang menjadi seminar in order to increase the BOC member skills. The
kewenangan Direksi, dan menghindari potensi terjadinya program will be implemented in 2014. As information, the
gratifikasi serta berkomitmen akan melaksanakan GCG development program that has been carried out up to
sebaik baiknya. Dewan Komisaris juga telah menyepakati quarter II year of 2014 was Public Speech held by National
pembagian tugas diantara Komisaris. Economic Committee in Jakarta on 14 April 2014.
Mengingat adanya beberapa kali perubahan susunan Consider there were several times changes on BOC
anggota Dewan Komisaris selama tahun 2013, maka baru member composition during 2013, then in the end of
pada akhir tahun 2013 terdapat program pelatihan dalam 2013 there was recently held a training program in order
rangka peningkatan kompetensi Dewan Komisaris berupa the improvement of BOC competency in form of scientific
Orasi Ilmiah yang diadakan pada tanggal 12 Desember speech held on 12 December 2013 at Padjajaran University
2013 di Universitas Padjajaran oleh DR.H.C. Chairul by DR. H. C. Chairul Tanjung.
Tanjung.
Di dalam Rencana Kerja tahun 2014, Dewan Komisaris yang In 2014 Work Plan, the new BOC has made a development
baru telah membuat program pengembangan anggota program for BOC member in form of training/workshop/
Dewan Komisaris berupa pelatihan/workshop/seminar seminar in order to increase the BOC member skills. The
dalam rangka meningkatkan kemampuan anggota program will be implemented in 2014. As information, the
Dewan Komisaris. Program tersebut akan dilaksanakan development program that has been carried out up to
tahun 2014. Sebagai informasi, program pengembangan quarter II year of 2014 was Public Speech held by National
yang telah terlaksana sampai dengan Triwulan II tahun Economic Committee in Jakarta on 14 April 2014.
2014 adalah Ceramah Umum yang diadakan oleh Komite
Ekonomi Nasional di Jakarta pada 14 April 2014.
TAHUN/YEAR 2013
TAHUN/YEAR 2014
Ceramah Umum :
Malaysia-Indonesia: Dulu, Kini dan Selamanya
Auditorium Menara Bank Mega
1 A.Anshori Mattjik 14-Apr-14
Lt.3, Jakarta
General Speech:
Malaysia-Indonesia: Past, Now, and Forever
Rapat Komisaris diselenggarakan minimal satu kali dalam The BOC meeting is held minimally once a month. The BOC
satu bulan. Rapat Komisaris terdiri dari Rapat Internal meeting consists of Commissioner Internal Meeting, and
Komisaris dan Rapat Komisaris dengan Direksi. Setiap Rapat BOC – BOD meeting. On every BOC meeting the Minutes
Komisaris dibuatkan risalah rapat yang menggambarkan of Meeting was made which described the meeting
jalannya rapat. Dalam risalah rapat tersebut dicantumkan progress. In the Minutes of Meeting also contained
juga bila ada pendapat yang berbeda (dissenting dissenting comments of the BOC meeting result. The
comments) dengan apa yang diputuskan dalam Rapat original minute of meeting was administrated/archieved
Komisaris. Risalah rapat asli diadministrasikan/ diarsipkan as other company’s document by the BOD.
sebagaimana dokumen perusahaan lainnya oleh Direksi.
Selama tahun 2013 telah dilakukan rapat kerja (internal) During 2013 there were 11 times BOC internal meeting,
Dewan Komisaris sebanyak 11 kali, dengan pokok-pokok the following were the discussion principles include:
bahasan yaitu:
a. Membahas Program Kerja Dewan Komisaris untuk a. Discussed the BOC Work Progam for fiscal year of 2013
Tahun Anggaran 2013.
b. Membahas RKAP perseroan tahun anggaran 2013 dan b. Discussed the Company’s CAPB fiscal year 2013 and
2014. 2014
c. Membahas laporan kunjungan Dewan komisaris c. Discussed BOC Visit Report to Business Unit, District
ke unit-unit usaha, Distrik dan Kantor Direksi PT and PTPN VII (Persero) Head Office
Perkebunan Nusantara VII (Persero).
d. Membahas surat-surat masuk dari Direksi serta d. Discussed the incoming mail from BOD and provide
memberikan arahan atau rekomendasi bila diperlukan. direction or recommendation if needed
e. Membahas laporan Komite Audit dan Laporan Komite e. Discussed Audit Committee Report and Risk
Manajemen Risiko. Management Committee Report
f. Pengenalan anggota Dewan Komisaris yang baru. f. Introduction of new BOC member
Jumlah Kehadiran Rapat Internal Dewan Komisaris PTPN VII (Persero) Tahun 2013
Number of PTPN VII (Persero) BOC Internal Meeting Attendance 2013
Tanggal
No Agenda
Date
Membahas RKAP PTPN VII (Persero )
1 11 Januari 2013
Discussed the PTPN VII (Persero) CAPB
Membahas Program Kerja dan KPI Dewan Komisaris untuk tahun 2013
11 January 2013
Discussed the Work Program and BOC KPI for year of 2013
16 Januari 2013 Pembahasan Laporan Komite mengenai Hasil Pengecekan kembali Biaya Investasi 2013.
2
16 January 2013 Discussion of BOC Report concerning 2013 Investment Cost Recheck Result
14 Maret 2013 Pembahasan Laporan Hasil audit oleh KAP atas laporan keuangan perseroaan tahun buku 2012
4
14 March 2013 Discussion of Audit Result Report by PAF on Company’s Financial Statement fiscal year 2012
28 Maret 2013 Pembahasan Laporan Komite atas hasil evaluasi hasil audit KAP HES atas laporan Keuangan Perseroaan tahun buku 2012.
5
28 March 2013 Discussion of Committee Report on Evaluation Result of Audit Result of PAF HES of the Company’s Financial Statement fiscal
year of 2012
Laporan produksi s/d 20 Maret 2013
Production Report up to 20 March 2013
Pembahasan materi rapat untuk rencana rapat tanggal 12/4/2013 antara Direksi PTPN VII (Persero) dengan Kementerian
BUMN
6 11 April 2013
Discussion of meeting material for meeting plan on 12/4/2013 between the PTPN VII (Persero) BOD with the SOE Ministry
Jumlah Kehadiran Dewan Komisaris pada Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi Tahun 2013
Number of BOC Attendance on BOC & BOC Joint Meeting year of 2013
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dipertanggung- The implementation of BOC task is accounted on
jawabkan dalam Laporan Tugas Pengawasan untuk Tahun Supervision Task Report for fiscal year of 2013, and has
Buku 2013, dan telah disampaikan dalam RUPS Laporan been presented in Financial Statement GMS on 21 March
Keuangan tanggal 21 Maret 2013 2013.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris PTPN VII telah During 2013, the PTPN VII BOC has taken number of
mengambil sejumlah keputusan antara lain mencakup: decision include:
• Keputusan Dewan Komisaris Nomor 01/DK.VII/01/2013 • BOC Decree No. 01/DK.VII/01/2013 dated 2 January
tanggal 2 Januari 2013 tentang Board Manual. 2013 regarding Board Manual
• Keputusan Dewan Komisaris Nomor 10/DK.VII/01/2013 • BOC Decree No. 10/DK.VII/01/2013 Dated 1 February
tanggal 1 Februari 2013 tentang Pemberhentian 2013 regarding Dismissal and Appointment of PTPN
dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris PT VII (Persero) BOC Secretary
Perkebunan Nusantara VII (Persero).
• Keputusan Dewan Komisaris Nomor 20/DK.VII/02/2013 • BOC Decree No. 20/DK.VII/02/2013 dated 28 February
tanggal 28 Februari 2013 tentang Pemberhentian 2013 regarding the Dismissal and Appointment of
dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris PT PTPN VII (Persero) BOC Secretary
Perkebunan Nusantara VII (Persero).
• Keputusan Dewan Komisaris Nomor 41/DK.VII/04/2013 • BOC Decree No. 41/DK.VII/04/2013 dated 30 April 2013
tanggal 30 April 2013 tentang Perpanjangan Masa regarding Extension of BOC Secretariat Staff Term of
Tugas Staf Sekretariat Dewan Komisaris. Office
• Keputusan Dewan Komisaris Nomor 107/ • BOC Decree No. 107/DK.VII/12/2013 dated 6 December
DK.VII/12/2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang 2013 regarding PTPN VII (Persero) BOC Task Division
Pembagian Tugas Dewan Komisaris PT Perkebunan
Nusantara VII (Persero)
• Keputusan Dewan Komisaris Nomor 108/ • BOC Decree No. 108/DK.VII/12/2013 dated 6 December
DK.VII/12/2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang 2013 regarding Dismissal and Appointment of Audit
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Committee Member
Audit
• Keputusan Dewan Komisaris Nomor 109/ • BOC Decree No. 109/DK.VII/12/2013 dated 6 December
DK.VII/12/2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang 2013 regarding Dismissal and Appointment of Risk
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Management Committee Member
Manajemen Risiko
• Keputusan Dewan Komisaris Nomor 110/ • BOC Decree No. 110/DK.VII/12/2013 dated 11
DK.VII/12/2013 tanggal 11 Desember 2013 tentang December 2013 regarding Code of Conduct.
Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
Rekomendasi dan Laporan Dewan Komisaris Kepada submitted by PAF Hadori Sugiarto Adi and Partner
Pemegang Saham
BOC Recommendation and Report to Shareholders
Surat Dewan Komisaris Nomor 34/DK.VII/04/2013 tanggal
1 April 2013 tentang Rekomendasi Pelepasan Aset HGB
Way Sekampung BOC Letter No. 34/DK.VII/04/2013 dated 1 April 2013
regarding Asset Disposal Recommendation of HGB Way
Surat Dewan Komisaris Nomor 42/DK.VII/05/2013 tanggal Sekampung
14 Mei 2013 tentang Surat Pemberitahuan Pencalonan M.
Shaleh Ali sebagai Kepala Daerah BOC Letter No. 42/DK.VII/05/2013 dated 14 May 2013
regarding Notification Letter of Candidacy of M. Shaleh Ali
Surat Dewan Komisaris Nomor 63/DK.VII/07/2013 tanggal as Head of Regional
30 Juli 2013 tentang Penghapusbukuan Aktiva Tetap
Tanaman Kelapa Sawit (Non Produktif ) di UU Sungai Lengi BOC Letter No. 63/DK.VII/07/2013 dated 30 July 2013
Tanaman regarding Fixed Asset Write-Off of Non Productive Oil
Palm Plant in Sungai Lengi Tanaman Business unit
Surat Dewan Komisaris Nomor 65/DK.VII/07/2013 tanggal
31 Juli 2013 tentang Rekomendasi Dewan Komisaris atas
Revisi RKAP Tahun 2013 BOC Letter No. 65/DK.VII/07/2013 dated 31 July 2013
regarding BOC Recommendation on CAPB Revision year
Surat Dewan Komisaris Nomor 90/DK.VII/10/2013 tanggal of 2013
7 Oktober 2013 tentang Rekomendasi Penghapusbukuan
dan Pemindahtanganan Aktiva Tetap Non Produktif BOC Letter No. 90/DK.VII/10/2013 dated 7 October 2013
Berupa Kendaraan dan Besi Tua regarding Recommendation of Non Productive Fixed
Asset Write-Off and Transfer in form of Vehicle and Scrap
Surat Dewan Komisaris Nomor 92/DK.VII/10/2013 tanggal Iron
8 Oktober 2013 tentang Persetujuan Prinsip Pinjaman
Jangka Panjang BOC Letter No. 92/DK.VII/10/2013 dated 8 October 2013
regarding Approval of Long Term Loan Principle
Pendapat, Arahan dan Nasihat Dewan Komisaris
Surat Dewan Komisaris Nomor 14/DK.VII/02/2013 tanggal BOC Suggestion, Direction and Advice
14 Februari 2013 tentang Permintaan Data Kemajuan
Rawa Pitu BOC Letter No. 14/DK.VII/02/2013 dated 14 February 2013
regarding Request of Rawa Pitu Progress Data
Surat Dewan Komisaris Nomor 18/DK.VII/02/2013 tanggal
27 Februari 2013 tentang Hal-hal Yang Perlu Mendapat
Perhatian dan Tindak Lanjut (Revitalisasi Perkebunan BOC Letter No. 18/DK.VII/02/2013 dated 27 February 2013
Rawa Pitu) regarding Terms Need to Get The Attention and Follow Up
(Revitalization of Rawa Pitu Estate)
Surat Dewan Komisaris Nomor 19/DK.VII/02/2013 tanggal
28 Februari 2013 tentang Hal-hal Yang Perlu Mendapat
Perhatian dan Tindak Lanjut (Unit Usaha Betung Krawo) BOC Letter No. 19/DK.VII/02/2013 dated 28 February 2013
regarding Terms Need to Get The Attention and Follow Up
Surat Dewan Komisaris Nomor 55/DK.VII/07/2013 tanggal (Betung Krawo Business unit)
2 Juli 2013 tentang Hal-hal Yang Perlu Mendapat Perhatian
dan Tindak Lanjut (Distrik Muara Enim) BOC Letter No. 55/DK.VII/07/2013 dated 2 July 2013
regarding Terms Need To Get The Attention and Follow Up
Pengusulan Akuntan Publik kepada RUPS Proposing the Public Accountant to GMS
Surat Dewan Komisaris Nomor 75/DK.VII/08/2013 tanggal BOC Letter No. 75/DK.VII/08/2013 dated 28 August 2013
28 Agustus 2013 tentang Pengadaan Jasa Auditor regarding the Independent Auditor Service Procurement
Independen Untuk Audit Atas Laporan Keuangan Tahun for Audit on Financial Statement Fiscal Year 2013.
Buku 2013.
Penilaian kinerja Dewan komisaris tahun 2013 mengacu The Assessment of BOC Performance in 2013 was referring
pada pencapaian terhadap Key Performance Indicator to achievement of BOC Key Performance Indicator (KPI)
(KPI) Dewan Komisaris pada pengawasan tahun 2013. on 2013 supervision. The implementation of BOC tasks
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris telah direncanakan has been planned every initial year put forth on BOC
setiap awal tahun yang tercantum dalam Program Kerja Working Program. The BOC Performance Assessment
Dewan Komisaris. Penilaian kinerja Dewan Komisaris was conducted by self assessment and it was collegial.
dilakukan secara selfassessment dan bersifat kolegial. After the assessment finished then the BOC drafted
Setelah penilaian selesai dilaksanakan maka Dewan Supervision Assignment Report which will be presented
Komisaris menyusun Laporan Tugas Pengawasan yang to Shareholder in GMS to be conducted evaluation and
akan disampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPS received a validation.
guna dilakukan evaluasi dan mendapat pengesahan.
Realisasi Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris The BOC KPI realization on 2013 supervision achieved
pada pengawasan tahun 2013 tercapai dengan skor 93,1%. score of 93.1%. The cause of failure in achieving 2013 KPI,
Penyebab tidak tercapainya KPI tahun 2013, adalah tidak was due the working visit activities conducted to District
tercapainya kegiatan kunjungan kerja yang dilakukan ke or Business Unit failed to be achieved.
Distrik/Unit Usaha.
Meeting with
the BOD and
Management
Pembahasan laporan Setiap bulan
manajemen Monthly
(bulanan,
triwulanan,semester, 12 kali/times 10 9 kali/times 7,5
tahunan)
Discussion of Management Report
(Monthly, Quaterly, Semester, Annually)
Pembahasan Setiap semester
kebijakan dan Semesterly
2 kali/times 5 2 kali/times 5
masalah khusus
Discussion of Policy and Special Issues
Jumlah Rapat dengan Direksi dan
Manajemen 16 25 13 22,5
Number of Meeting with BOD and
Management
terbagi dalam :
Kunker bidang
Kunker bidang
Pemasaran dan
Kunker bidang
13 kali/
Laporan Kunker 24 kali/ times 4 2,2
times
3.
Direksi
Input suggestion
Jumlah Skor
(advice) to BOD
100 93,1
Total score
DIREKSI
DIRECTOR
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan. Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan
serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Board of Director is the Company organ which authorize and fully responsible on the Company’s management
for the Company’s interest. The BOD is obligate to carry out all action related with the company’s management
with good intention and full responsibility for the company’s interest and goal also represent the company
pursuant to the Articles of Association and applicable legislation regulation.
Pengangkatan anggota Direksi dilakukan dengan BOD member appointment is conducted by paying attention
memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan to skill, experiences and other requirements based on
lain berdasarkan peraturan perundangan. Anggota regulation. The BOD member is appointed and dismissed by
Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS atau GMS or based on all shareholders decision outside GMS. The
berdasarkan keputusan seluruh Pemegang Saham di luar GMS decisions regarding the appointment and dismissal
RUPS. Keputusan RUPS mengenai pengangkatan dan of BOD member is also determining the time when the
pemberhentian anggota Direksi juga menetapkan saat appointment and dismissal is effective. In term of GMS did
mulai berlakunya pengangkatan dan pemberhentian not determine, then the appointment and dismissal of BOD
tersebut. Dalam hal RUPS tidak menetapkan, maka member is effective since the GMS closing.
pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi
tersebut mulai berlaku sejak penutupan RUPS.
Pengangkatan direksi dilakukan oleh RUPS dengan BOD appointment was conducted by GMS with qualification
kualifikasi sebagai berikut: are as follow:
• Memenuhi kriteria keahlian, integritas, - Meet the skill, integrity, leadership, experience,
kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yang honest, good conduct, as well as having a high
baik, serta memiliki dedikasi yang tinggi untuk dedication to advance and develop the company
memajukan dan mengembangkan perusahaan. - Able to carry out the legal action and never declared
• Mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak as bankrupt or be the BOD or BOC member or Board
pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota of Supervision who is declared as guilty causing a
Direksi atau Komisaris atau Dewan Pengawas yang company or public company declared as bankrupt
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan or one who never convicted because conducting
atau perum dinyatakan pailit atau orang yang tidak a criminal offense that disadvantaging the state
pernah dihukum karena melakukan tindak pidana finance.
yang merugikan keuangan negara.
Masa jabatan anggota Direksi ditetapkan 5 (lima) tahun The BOD term of office is determined for 5 (five) years and can
dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa be reappointed for 1 (one) time of the next term of office.
jabatan berikutnya.
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang BOD is in charge to carry out all action related with Company
berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk management for the Company’s interest and pursuant
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan to company’s objective and goal as well as represent the
tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam Company either inside or outside of Court regarding all terms
maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala and all occurrence with limitation as regulated in legislation
kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana regulation, the Articles of Association and/or GMS Decision.
diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran
Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
Salah seorang anggota Direksi ditunjuk oleh Rapat One of the BOD members is appointed by the BOD meeting
Direksi sebagai penanggungjawab dalam penerapan dan as a responsible person in the GCG implementation and
pemantauan GCG di Perseroan. monitoring within the Company.
Direksi mempunyai tugas antara lain: The BOD has tasks includes:
a. Memimpin dan mengelola perusahaan sesuai a. Lead and manage the company pursuant to the
dengan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha company’s goal and always strive to enhance the
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. company’s efficiency and effectiveness.
b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan b. Master, maintain and manage the company’s asset
perusahaan secara berdaya guna dan berhasil guna. both efficient and effective.
c. Mempertanggungjawabkan pengolahan c. Be responsible on the company management
perusahaan menurut bidangnya masing-masing according to each division either inside or outside
baik kedalam maupun keluar dan kepada RUPS. and to GMS.
d. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar d. Represent the company inside and outside Court.
pengadilan.
e. Memimpin, merencanakan dan mengkoordinir e. Lead, plan and coordinate the task implementation
pelaksanaan tugas di bidang masing-masing. in each division.
f. Memberikan wewenang dan tanggung jawab f. Provide authority and responsibility to District
kepada Manajer Distrik/Manajer Unit Usaha/Kepala Manager/Business Unit Manager/Division Manager
Bagian sesuai dengan kepentingan perusahaan. pursuant to the company’s interest.
g. Menyelenggarakan Rapat Direksi secara berkala g. Establish a BOD Meeting periodically led by President
dipimpin oleh Direktur Utama untuk menentukan Director to determine the Company’s operational
kebijakan operasional perusahaan. policy.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berwenang untuk: In carrying out the tasks, the BOD is authorized to:
Anggota Direksi diberi gaji dan tunjangan/fasilitas The BOD member is given salary and allowance/facility
termasuk santunan purna jabatan yang jenis dan include full pension compensation which the type and
jumlahnya ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan amount is determined by the GMS by paying attention to
ketentuan peraturan perundang-undangan. the provision of legislation regulation.
Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri One BOD member has a right to resign from his position by
dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis notify in written regarding his intention to the Company
mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan with copy delivered to the shareholders, the BOC and
tembusan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris others company’s BOD members approximately 30 (thirty)
dan anggota Direksi Perseroan lainnya paling lambat 30 days before his resignation date. If the resignation letter
(tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. stated that the effective date is less than 30 (thirty) days
Apabila surat pengunduran diri disebutkan tanggal from the date the letter was received, then it is considered
efektif kurang dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal surat as not mentioning the effective date of his resignation. If
diterima, maka dianggap tidak menyebutkan tanggal until the date requested by the concerned BOD member
efektif pengunduran diri. Apabila sampai dengan tanggal or within 30 (thirty) days since the date of resignation in
yang diminta oleh anggota Direksi yang bersangkutan term of not stated the resignation effective date, there is
atau dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal no decision from GMS, then the concerned BOD member
surat permohonan pengunduran diri dalam hal tidak is resigning on the requested date above or by the passage
disebutkan tanggal efektif pengunduran diri, tidak ada of 30 (thirty) days since the resignation date is accepted
keputusan dari RUPS, maka anggota Direksi tersebut without GMS approval.
berhenti pada tanggal yang diminta tersebut di atas atau
dengan lewatnya waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal
surat permohonan pengunduran diri diterima tanpa
memerlukan persetujuan RUPS.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berkewajiban In implementing its task, the BOD is obligate to:
untuk:
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha a. Strive and ensure implementation of company’s
dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan business and activities pursuant to objectives and goal
tujuan serta kegiatan usahanya. and its business activities.
b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka b. Prepare in time the Company’s Long Term Plan (CLP),
Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Company Action Plan and Budget (CAPB), and its change
Anggaran Perusahaan (RKAP), dan perubahannya as well as convey it to BOC and Shareholder to obtain the
serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris GMS validation.
dan Pemegang Saham untuk mendapatkan
pengesahan RUPS.
c. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai c. Provide explanation to GMS regarding CLP and CAPB.
RJPP dan RKAP.
d. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, d. Draft a Shareholder List, Special List, Minutes of GMS, and
Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi. Minutes of BOD Meeting.
e. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud e. Draft an Annual Report as form of Company
pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, Management Accountability, as well as the Company’s
serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana financial documents as referred in Law regarding the
dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Company’s Document.
Perusahaan.
f. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar f. Draft the Financial Statement based on Financial
Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Accounting Standard and submit it to Public Accountant
Akuntan Publik untuk diaudit. to be audited.
g. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan g. Present the Annual Report include Financial Statement
Keuangan kepada RUPS untuk disetujui dan to GMS to get approval and validation, as well as report
disahkan, serta laporan mengenai hak-hak Perseroan regarding Company’s rights that is not recorded in
yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain bookkeeping among other as effect of receivables write-
sebagai akibat penghapusbukuan piutang. off.
h. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai h. Provide explanation to GMS regarding Annual Report.
Laporan Tahunan.
i. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi i. Convey the balance sheet and profit and loss statement
yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri that has been validated by GMS to the Minister who in
yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan charge of Law and Human Rights pursuant to provision
ketentuan peraturan perundang-undangan. of legislation regulation.
j. Menyampaikan laporan perubahan susunan j. Convey report of a change of Shareholders, BOD and
Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris BOC composition to the Law and Human Rights Minister.
kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM.
k. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, k. Maintain Shareholders list, Special list, Minutes of GMS,
Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris Minutes of BOC meeting and Minutes of BOD meeting,
dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan Annual Report and Financial documents as well as other
dokumen keuangan serta dokumen perseroan company’s document.
lainnya.
l. Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan: Daftar l. Store in Company’s domicile: the Shareholder List, Special
Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, List, Minutes of GMS, and Minutes of BOC meeting and
Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Minutes of BOD meeting, annual Report and Financial
Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Documents as well as other company’s document.
serta dokumen perseroan lainnya.
m. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar m. Draft the accounting system pursuant to Financial
Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip Accounting Standard and based on internal controlling
pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, principles, particularly the management, recording,
pencatatan, penyimpanan dan pengawasan. storing and supervision function.
n. Memberikan laporan berkala menurut cara dan n. Provide periodic report according to means and time of
waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta applicable provision, as well as other report every time
laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan the BOC and/or Shareholders ask for it.
Komisaris dan/atau Pemegang Saham.
o. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap o. Draft the Company’s organization composition complete
dengan perincian dan tugasnya. with its detail and tasks.
p. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang p. Provide explanation of everything asked or requested by
ditanyakan atau diminta anggota Dewan Komisaris the BOC member and the Shareholder.
dan para Pemegang Saham.
q. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi q. Draft and determined the Company’s organization blue
Perseroan. print.
r. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai r. Implement other obligations pursuant to provision
dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran regulated in Articles of Association and determined by
Dasar dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan GMS based on legislation regulation.
peraturan perundang-undangan.
1 Ir.Boyke Budiono, MBA, CWM Direktur Utama No.SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012
President Director No.SK-92/MBU/2012 dated 1 March 2012
3 Budi Santoso, SH Direktur SDM & Umum KEP-81/MBU/2009 tanggal 7 April 2009
HR & General Director KEP-81/MBU/2009 dated 7 April 2009
5 Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA Direktur Perencanaan & No.SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012
Pengembangan No.SK-92/MBU/2012 dated 1 March 2012
Plan & Development
Director
Pada pertengahan tahun 2013, Pemegang Saham selaku In the middle of 2013, the Shareholders as GMS
RUPS melakukan pergantian Direksi PTPN VII (Persero) conducted a change of PTPN VII (Persero) BOD via SOE
melalui Surat Keputusan Menteri BUMN No:S-276/ Minister Decree No: S-276/MBU/2013 dated 10 June
MBU/2013 tanggal 10 Juni 2013 tentang Pemberhentian 2013 regarding Dismissal and Appointment of PTPN VII
dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PTPN (Persero) BOD member that appoint Ir. Kusumandaru NS,
VII (Persero) yang menunjuk Ir.Kusumandaru NS, MBA MBA as the President Director replacing Ir. Boyke Budiono,
sebagai Direktur Utama menggantikan Ir.Boyke Budiono, MBA, CWM.
MBA, CWM.
Selanjutnya komposisi Direksi setelah semester II 2013 Afterwards the BOD composition after semester II 2013
adalah sebagai berikut: was as follow:
1 Ir. Kusumandaru NS, MBA Direktur Utama No: S-276/MBU/2013 tgl 10 Juni 2013
President Director No: S-276/MBU/2013 dated 10 June 2013
3 Budi Santoso, SH Direktur SDM & Umum KEP-81/MBU/2009 tanggal 7 April 2009
HR & General Director KEP-81/MBU/2009 dated 7 April 2009
5 Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA Direktur Perencanaan & No.SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012
Pengembangan No.SK-92/MBU/2012 date 1 March 2012
Plan & Development
Director
Kebijakan mengenai suksesi Direksi tercantum dalam Policy regarding the BOD succession is put forth on PTPN
Board Manual PTPN VII (Persero). Suksesi manajemen VII (Persero) Board Manual. The management succession
dimaksudkan untuk mempersiapkan Bakal Calon Anggota is referred to prepare the BOD candidate who originated
Direksi yang berasal dari internal perusahaan. Suksesi from the internal company. The management succession
manajemen didahului dengan program kaderisasi dengan is preceded by regeneration program and by considering
mempertimbangkan integritas, dedikasi dan kompetensi integrity, dedication, and individual competition. For the
individu. Terhadap Bakal Calon Anggota Direksi yang BOD member candidate who originated from internal
berasal dari internal BUMN dapat dipertimbangkan untuk SOE can be considered to be appointed as BOD member
diangkat sebagai Anggota Direksi pada BUMN yang at the concerned SOE based on Fit and Proper Test
bersangkutan berdasarkan Uji Kelayakan dan Kepatutan conducted by a Professional Institution chosen by the SOE
oleh Lembaga Profesional yang dipilih oleh BUMN atau or SOE ministry, the deputy of technical/secretary at SOE
Kementerian BUMN Deputi Teknis/Sekretaris Kementerian ministry may request a suggestion or advise from the BOD
BUMN dapat meminta usulan atau pendapat dari Dewan concerning the BOD member candidate originated from
Komisaris terhadap Bakal Calon Anggota Direksi yang internal SOE.
berasal dari internal BUMN.
Proses pengangkatan Bapak Kusumandaru menjadi The appointment process of Mr. Kusumandaru becomes
Direktur Utama PTPN VII (Persero) menggantikan Bapak the President Director of PTPN VII (Persero) replacing Mr.
Boyke Budiono pada tanggal 10 Juni 2013 telah memenuhi Boyke Budiono on 10 June 2013 has met the provision.
ketentuan tersebut.
Baik Direktur Utama dan anggota Direksi PTPN VII (Persero) Both President Director and other PTPN VII SOE BOD
lainnya tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai member do not related by blood up to third degree either
derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis horizontally or vertically or related by married (in law)
kesamping atau hubungan semenda (menantu/ipar) baik among the BOD member or between the BOD with the
antara anggota Direksi maupun Direksi dengan anggota BOC member.
Dewan Komisaris.
Hal tersebut menjadi jaminan bahwa anggota Direksi Those terms above become an assurance that the BOD
dalam menjalankan tugasnya bertindak secara member in implementing his task is acting independently,
independen, serta menghindari kemungkinan terjadinya as well as to avoid possibility of collusion and nepotism.
kolusi dan nepotisme. Begitu juga dengan tidak Likewise the absence of affiliation relationship between
terdapatnya hubungan afiliasi antara anggota Direksi the BOD member with the Shareholders and/or Controller.
dengan Pemegang Saham dan/atau Pengendali.
Pernyataan Direksi atas hal tersebut tertuang menjadi satu The BOD statement above is put forth in Statement Not
di dalam Surat Pernyataan Tidak Mempunyai Benturan Having a Conflict Of Interest Letter.
Kepentingan.
Direksi dalam menjalankan kewajibannya sesuai dengan BOD in implementing its obligation pursuant to the
Board Manual Perseroan dituntut untuk lepas dari Company’s Board Manual is demanded to release from
segala macam bentuk benturan kepentingan sehingga any kind of conflict of interest thus obligate the BOD to
mengharuskan Direksi untuk memberikan pernyataan provide statement of Not Having Any Conflict of Interest,
mengenai tidak adanya benturan kepentingan, sejalan in line with terms mentioned above in fulfilling the GCG
hal dimaksud di dalam memenuhi Good Corporate then the PTPN VII (Persero) BOD provides their statement
Governance maka Direksi PTPN VII (Persero) memberikan in Statement of Not Having Any Conflict Of Interest Letter
pernyataannya di dalam Surat Pernyataan Tidak signed in the beginning of their post.
Mempunyai Benturan Kepentingan yang ditandatangani
pada awal jabatannya.
Surat Pernyataan Tidak Mempunyai Benturan Kepentingan The statement of Not Having Any Conflict of Interest Letter
tersebut memuat beberapa pernyataan sebagai berikut : contains several statements include:
- Kepemilikan saham baik pada perusahaan lain - Shareholdings either at other company or at the
maupun pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PTPN VII (Persero)
- Tidak adanya hubungan keluarga baik dengan - There is no family relationship either with fellow BOD
sesama anggota Direksi maupun anggota Komisaris member or with the PTPN VII (Persero) BOC member
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
- Tidak adanya rangkap jabatan sebagai Direksi atau - Do not double the position either as BOC or BOD of
Dewan Komisaris pada BUMN, BUMD ataupun other SOE, ROE, or private company
perusahaan swasta
- Tidak menjabat sebagai pejabat struktural ataupun - Do not occupy as a structural official or functional at
fungsional pada instansi/lembaga pemerintah government/regional institution/agency
pusat/daerah.
- Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik/ - Do not occupy as political party management/
anggota legislatif, calon kepala/wakil kepala daerah legislative member, head/deputy head of regional
serta jabatan lain yang menimbulkan benturan candidate as well as other position that might
kepentingan. emerge a conflict of interest.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Based on SOE minister regulation No: PER-01/MBU/2011
Nomor:PER-01/MBU/ 2011 Pasal 19, Direksi harus Article 19, BOD must present information concerning the
menyampaikan informasi mengenai jabatan Dewan BOC position in subsidiaries/joint venture and/or other
Komisaris di anak perusahaan/perusahaan patungan companies. During 2013, there are 2 BOD member who
dan/atau perusahaan lain. Selama tahun 2013, terdapat have management relation in other company, namely 2
2 orang anggota Direksi yang mempunyai hubungan (two) person as BOC in an associated company and 1 (one)
kepengurusan di perusahaan lain, yaitu 2 (dua) orang person as BOC member in a subsidiary involve:
sebagai komisaris di perusahaan asosiasi dan 1 (satu)
orang sebagai anggota komisaris di anak perusahaan
yaitu :
• Ir. Kusumandaru NS. MBA sebagai Komisaris Utama - Ir. Kusumandaru NS. MBA serves as President
PT Riset Perkebunan Nusantara. Commissioner of PT Riset Perkebunan Nusantara
• Ir. M.Natsir SH sebagai anggota Dewan Komisaris di - Ir. M. Natsir SH serve as BOC at PT Bio Industri
PT Bio Industri Nusantara terhitung mulai tanggal 18 Nusantara from 18 February 2013 replacing Ir. Gatot
Februari 2013 menggantikan Ir. Gatot Bintoro sesuai Bintoro pursuant to Shareholders Decision beyond
Keputusan Pemegang Saham di Luar RUPS tentang GMS of Dismissal and Appointment of PT Bio Industri
Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan Komisaris Nusantara BOC No: KEP/V.2/113/II/2013 dated 18
PT Bio Industri Nusantara No:KEP/V.2/113/II/2013 February 2013
tanggal 18 Februari 2013.
• Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA. sebagai - Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA. as President
Komisaris Utama pada anak perusahaan PT Karya Commissioner at subsidiary PT Karya Nusa Tujuh
Nusa Tujuh yang bergerak di bidang pembibitan engaged in cattle breeding pursuant to BOD meeting
sapi sesuai Keputusan Rapat Direksi tanggal 18 decision dated 18 December 2013 then put forth on
Desember 2013 yang kemudian dituangkan dalam the Statutes of Incorporation No: 5 dated 18 January
Akte Pendirian Perushaan Nomor:5 tanggal 18 2013 by Notary Sujono Paryono.
Januari 2013 oleh Notaris Sujono Paryono.
Direktur SDM
&Umum
3 Budi Santoso, SH - x - x
HR &General
Director
Direktur Keuangan
4 Drs. H. Agoes Riyanto - x - x
Finance Director
Biccon Agro
Direktur Pemasaran Makmur (Jambi)
& Renbang sebanyak 49.000
lembar
5 Ir. Rafel Parasian - x √ -
Sibagariang, M.MA
Marketing, Planning Biccon Agro
& Development Makmur (Jambi)
Director 49,000 pieces
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi Guidelines and BOD Work Rules
Dalam rangka melaksanakan peran dan fungsi In order to carry out the role and function of company’s
kepengurusan perseroan serta mengelola hubungan management as well as manage the relationship with the
dengan Dewan Komisaris, Direksi berpedoman pada BOC, BOD based on BOD Guidelines and Work Rules put
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi yang termuat forth on 2013 BOC and BOD Board Manual Chapter III.
dalam Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi tahun
2013 Bab III.
Cakupan Pedoman dan Tata Tertib Keja Direksi meliputi: The BOD Guidance Scope and Work Rules involve:
• Pengertian - Definition
• Tugas dan Weewenang - Tasks and Authorities
• Hak dan Kewajiban - Rights and Obligation
• Susunan dan Pembagian Kerja Direksi - BOD Composition and Work Division
• Perangkapan Jabatan - Double Position
• Rapat Direksi - BOD Meeting
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Task and authority division of each BOD member is
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No:7.6/ determined based on BOD Decree No: 7.6/Kpts188/2012
Kpts/188/2012 tanggal 6 Maret 2012 yang kemudian dated 6 March 2012 which updated with BOD Decree No:
diperbaharui dengan Surat Keputusan Direksi No:7.5/ 7.5/Kpts/292/2013 dated 30 December 2013 and pursuant
Kpts/292/2013 tanggal 30 Desember 2013 dan sesuai to PTPN VII (Persero) Board Manual then the BOD work
Board Manual PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) maka division consist of:
pembagian kerja Direksi terdiri dari:
a. Direktur Utama mempunyai tugas memimpin, a. President Director has a duty to lead, plan,
merencanakan, mengkoordinir, melaksanakan coordinate, implement and monitor the Directors’
dan mengawasi tugas para Direktur agar tercapai tasks in order to achieve the implementation of
pelaksanaan operasional perusahaan secara teratur, the company’s operations in a regularly arranged,
terarah, terkendali dan terpadu. directed, controlled and integrated way.
b. Direktur Utama bertanggungjawab atas pelaksanaan b. The President Director is responsible for the
kebijakan umum perusahaan sebagaimana implementation of the general policies of the
ditetapkan dalam Anggaran Dasar, RUPS, dan company as set out in the statutes, the General
Keputusan/petunjuk lainnya yang diberikan oleh Meeting of Shareholders, and Decision / other
Menteri Negara BUMN. instructions given by the Minister of State Owned
Enterprises.
c. Direktur Utama disamping merupakan pemimpin c. Besides being general leader of the company, he
umum dari perusahaan, berkewajiban untuk is obliged to guide and coordinate all the activities
membimbing, mengkoordinir, semua aktivitas of the Directors. In addition, he is also obliged to
dari Direktur Bidang. Selain itu berkewajiban pula manage all operational activities in order to achieve
untuk mengelola seluruh kegiatan operasional the goals / targets set by the GMS.
sehingga dapat mencapai tujuan/sasaran yang telah
ditetapkan oleh RUPS.
d. Kebijakan lainnya yang berkaitan dengan investasi d. Other policies relatied to new investment, finance
baru, kebijakan keuangan dan rekrutmen serta and recruitment policies and mutation of head of
mutasi Kepala Urusan/Sinder Kepala keatas (2 level Affairs (2 levels below the Board of Directors) are
dibawah Direksi) ditangani secara langsung oleh handled directly by the President Director.
Direktur Utama.
dan pengawasan pada seluruh kegiatan yang the production-related activities and investment
menyangkut produksi dan investasi yang telah that have been decided by the President Director of
diputuskan oleh Direktur Utama baik tanaman both crop and non-crop.
maupun non tanaman.
b. Segala aktivitas yang menyangkut pengolahan dan b. All activities related to processing and engineering
bidang teknik sehingga menghasilkan mutu dan to produce good quality products as expected.
kualitas sebagaimana yang diharapkan.
c. Kerja seluruh Distrik, Unit Usaha dan Bagian-bagian c. Work throughout the District, Business Unit and
yang terkait dengan aktivitas produksi termasuk unit divisions associated with production activities,
usaha plasma. including business unit of plasma.
d. Hal-hal yang berkaitan dengan biaya, baik investasi d. Matters relating to costs, both investment and
maupun eksploitasi termasuk pengendalian harga exploitation,including the cost of control.
pokok
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh e. Execution of other tasks given by the President
Direktur Utama. Director.
3. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan 3. D irector of Human Resources (HR) and
Umum General Affairs
Direktur SDM dan Umum bertanggungjawab atas: Director of Human Resources and general affairs is
responsible for:
c. Segala aktivitas di Unit Usaha Plasma yang berkaitan c. All activities in Business Unit of Plasma related to
dengan pembinaan petani peserta. development of farmer participants.
d. Wilayah kerja seluruh Distrik, Unit Usaha dan Bagian- d. Work areas throughout the District, Business Unit
bagian yang terkait dengan SDM dan Umum. and parts related to Human Resources and General
affairs.
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh e. Execution of other tasks given by the President
Direktur Utama. Director.
b. Pengelolaan sumber dana dan penggunaan dana b. Management of funding sources and uses of funds
yang mendorong peningkatan produktivitas dan that support increased productivity and control of
pengendalian harga pokok penjualan. base cost of sale.
c. Kelancaran sistem informasi keuangan dan non c. Smooth system operation of financial and non-
keuangan yang tepat waktu, akurat, dan tepat guna. financial information that is timely, accurate, and
appropriate.
d. Wilayah kerja seluruh Distrik, Unit Usaha dan Bagian- d. Work areas throughout the District, Business Unit
bagian yang terkait dengan bidang keuangan. and parts related to finance.
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh e. Execution of other tasks given by the President
Direktur Utama. Director.
Direktur Pemasaran dan Renbang bertanggungjawab Director of Marketing and Development Planning is
atas: responsible for:
c. Mengendalikan biaya penjualan seefisien mungkin c. Controlling cost of sales as efficiently as possible and
dan mendapatkan harga jual yang menguntungkan getting a favorable selling price for the company.
perusahaan.
e. Pengkajian, perencanaan dan pengembangan usaha e. Assessment, planning and business development
dan/atau produk baru sesuai dengan kebutuhan and / or new products according to market needs.
pasar.
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh f. Execution of other tasks given by the President
Direktur Utama. Director.
Direksi dapat mendelegasikan kewenangan kepada The BOD may delegate its authority to other BOD member
anggota Direksi lainnya dan pejabat setingkat di bawah and officials one level under BOD. The authority delegation
Direksi. Pendelegasian wewenang meliputi tugas, covering tasks, responsibilities and authority and made in
tanggung jawab serta kewenangan, dan dibuat secara written.
tertulis.
Setiap pendelegasian wewenang dilakukan melalui Every authority delegation is conducted by analysis on
analisis terhadap pekerjaan yang akan didelegasikan dan the job that will be delegated and the competency of the
kompetensi orang yang akan menerima pendelegasian person who will receive the authority delegation
wewenang.
Pada tahun 2013 terdapat 41 kali pendelegasian In 2013 there were 41 times authority delegation from
wewenang anggota Direksi kepada anggota Direksi BOD member to other BOD member, 10 times authority
lainnya, 10 kali pendelegasian wewenang Direksi kepada delegation from BOD to Head of Division and 5 times
Kepala Bagian dan 5 kali pendelegasian wewenang Direksi authority delegation to Auction Team via letter of
kepada Tim Lelang melalui surat kuasa. authority.
Setelah acara serah terima jabatan Direktur Utama After the handover of President Director position event Ir.
Ir.Boyke Budiono MBA, CWM kepada Direktur Utama yang Boyke Budiono MBA, CWM to a new President Director Ir.
baru Ir.Kusumandaru NS , MBA pada tanggal 12 Juni 2013, Kusumandaru NS, MBA on 12 June 2013, then afterwards
maka selanjutnya diadakan program pengenalan kepada it was held an introduction program for the President
Direktur Utama Ir. Kusumandaru NS, MBA pada tanggal Director Ir. Kusumandaru NS, MBA on 17 June 2013
17 Juni 2013 yang diikuti oleh seluruh anggota Direksi followed by all BOD member and GM ranks, Unit Manager,
jajaran General Manager, Manajer Unit, Kepala Bagian dan Head of Division and BOD Employees.
karyawan Kantor Direksi.
Dalam acara tersebut dipresentasikan profil perusahaan In those event presented the company profile globally
secara global dan dilanjutkan dengan perkenalan masing- and continued with introduction of each rank of Trustee
masing jajaran strata Pembina berikut Distrik, Unit Usaha following District, Unit and Division being handled.
dan Bagian yang ditangani.
Selama tahun 2013 untuk peningkatan kompetensi During 2013 for the improvement of competency and
serta memperluas wawasan guna mendukung kinerja expand the insight to support the company’s performance
perusahaan maka Direksi telah mendapatkan beberapa then the BOD has received several trainings as follow:
pelatihan sebagai berikut:
2 Ir. Kusumandaru NS, MBA 7.01 Seminar Arah Baru Kebijakan Pergulaan Nasional. 12 December 2013 Auditorium LPP Yogyakarta
Jl.Urip Sumoharjo No.100
12 December 2013 Yogyakarta
New Policy Direction of National Sugar Industry Seminar
3 Ir. M. Natsir, SH 7.02 Executive Briefing (Kick Off Meeting) 22 March 2013 Ruang Rapat Lt. I
Integrated Management System (IMS) 22 March 2013 Kantor Direksi PTPN VII Persero)
Seminar Arah Baru Kebijakan Pergulaan Nasional. 12 December 2013 Auditorium LPP Yogyakarta
Jl.Urip Sumoharjo No.100
Yogyakarta
New Policy Direction of National Sugar Industry Seminar 12 December 2013
4 Budi Santoso, SH 7,03 Pertemuan Direktorat SDM dan Semiloka 01 February 2013 Convention Hall
Dies Natalis ke-43 dengan Tema “Peningkatan 01 February 2013 Lantai IV dan Auditorium
Kemitraan Dalam Membangun Daya Saing LPP KampusYogyakarta
Industri Perkebunan Yang Berkelanjutan” Jl.Jend.Urip Sumoharjo 100
HR Directorate Meeting and 43th anniversary workshop
“Partnership Improvement in Building Competitiveness of
Sustainable Plantation Industry” Yogyakarta
Executive Briefing (Kick Off Meeting) 22 March 2013 Ruang Rapat Lt. I
Integrated Management System (IMS) 22 March 2013 Kantor Direksi PTPN VII Persero)
Pertemuan Direktorat SDM dan Umum 22 November 2013 Convention Hall Lt.IV
HR Directorate and general meeting 22 November 2013 LPP Kantor Pusat
Jl.LPP No.1 Yogyakarta
5 Drs. Agoes Riyanto,MBA 7.04 Seminar Penerapan Good Corporate 23 March 2013 The Trans Luxury
Governance (GCG) di BUMN 23 March 2013 Hotel Bandung Jl.Gatot
GCG implementation in SOE seminar Subroto No.289 Bandung
Executive Briefing (Kick Off Meeting) 22 March 2013 Ruang Rapat Lt. I
Integrated Management System (IMS) 22 March 2013 Kantor Pusat PTPN VII
Simposium Nasional dengan Tema “ Menyongsong 12 December 2013 Auditorium Pusdiklat BPK RI
National symposium: “Welcoming the Penerapan COSO 2013 & ERM di lingkungan 12 December 2013 Jl. Binawarga II, Kalibata Raya
2013 COSO & ERM implementation in SOE
environment”
BUMN” Jakarta Selatan
6 7.05 Executive Briefing (Kick Off Meeting) 22 March 2013 Ruang Rapat Lt. I
Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA
Integrated Management System (IMS) 22 March 2013 Kantor Pusat PTPN VII
Rapat Direksi diselenggarakan secara rutin sekurang- The BOD meeting is held routinely at least once a month.
kurangnya sekali dalam satu bulan. Setiap rapat Direksi Every BOD meeting is made its minutes of meeting which
dibuatkan risalah rapat yang menggambarkan jalannya describe the meeting proceed. In the minutes of meeting
rapat. Dalam risalah rapat tersebut dicantumkan juga is also put forth if there is any dissenting comments with
bila ada pendapat yang berbeda (dissenting comments) whatever that have been decided in the BOD Meeting.
dengan apa yang diputuskan dalam rapat Direksi. The original minutes of meeting must be administrated/
Risalah rapat asli harus diadministrasikan/ diarsipkan archived as other company’s document.
sebagaimana dokumen perusahaan lainnya.
Selama tahun 2013, Direksi telah melakukan rapat internal During 2013, the BOD has established internal meeting
sebanyak 17 (tujuh belas kali) dan rapat gabungan Dewan amounted to 17 (seventeen) times and joint meeting
komisaris Direksi sebanyak 9 (sembilan kali). between the BOD and BOC amounted to 9 (nine) times.
Selama tahun 2013 Direksi telah mengadakan 17 kali During 2013 BOD has established 17 times internal
rapat internal yang terbagi atas 10(sepuluh) rapat internal meeting distinguished into 10 (ten) internal meeting
dipimpin oleh Ir.Boyke Budiono , MBA, CWM dan 7 (tujuh) led by Ir. Boyke Budiono, MBA, CWM and 7 (seven) times
kali rapat internal yang dipimpin oleh Ir. Kusumandaru NS, internal meeting led by Ir Kusumandaru NS, MBA
MBA.
No Pelaksanaan
Implementation Agenda
No Pelaksanaan
Implementation Agenda
16. Selasa, 01 Oktober 2013 - Evaluasi produksi dan pengadaan bahan baku;
Tuesday, 01 October 2013 Production and raw material procurement evaluation
- Pembahasan optimalisasi aset perusahaan;
company’s asset optimization discussion
- Pembahasan permasalahan lahan;
land issues discussion
- Pembahasan legal bisnis perusahaan;
company’s legal business discussion
Frekuensi & Kehadiran Direksi dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris & DireksiTahun 2013
BOD Frequency and Attendance in 2013 BOD & BOC Joint Meeting
Dalam melaksanakan tugasnya Direksi bertanggung In implementing their task the BOD is responsible to
jawab kepada RUPS antara lain mencakup: Membuat GMS include: create Annual Report as form of Company’s
Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban management accountability, and Company’s finance
pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan documents; drafting Financial Statement based on Finance
Perseroan; Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Accounting Standard; present the Annual Report include
Standar Akuntansi Keuangan; Menyampaikan Laporan financial statement to GMS to get approval and validation,
Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada RUPS and report of Company’s rights that are not recorded in
untuk disetujui dan disahkan, serta laporan mengenai bookkeeping among other as result of receivable write-
hak-hak Perseroan yang tidak tercatat dalam pembukuan off; provide explanation to GMS regarding the Annual
antara lain sebagai akibat penghapusbukuan piutang; Report; provide periodic report by means and time
Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan pursuant to applicable provision, as well as other report
Tahunan; Memberikan laporan berkala menurut cara each time the BOC and/or shareholders requests for it.
dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta
laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris
dan/atau Pemegang Saham.
Sesuai dengan Surat Menteri BUMN No.676/MBU/2004 Pursuant to SOE Minister No. 676/MBU/2004 date 22
tanggal 22 Desember 2004, Direksi dan Komisaris PT December 2004, the PTPN VII (Persero) BOC and BOD
Perkebunan Nusantara VII (persero) telah menandatangani has signed a management contract on 17 January 2012
kontrak manajemen PT Perkebunan Nusantara VII and agree that the BOD was strive the 2013 KPI Target
(persero) tanggal 17 Januari 2012 dan menyepakati bahwa achievement with minimum score by 100 but realization
Direksi mengupayakan pencapaian target KPI tahun 2013 was 99.43.
dengan skor minimal sebesar 100 yang direalisasi 99,43.
Penilaian kinerja Direksi tahun 2013 didasarkan pada 2013 BOD performance assessment based on target
pencapaian target dan indikator kinerja utama (KPI). achievement and KPI. In 2013 KPI, the BOD has input
Di dalam KPI tahun 2013, Direksi telah memasukkan the SPAC score as one of the assessment indicator on
skor KPKU sebagai salah satu indikator penilaian pada the Leadership perspective, Governance, and Social
perspektif Kepemimpinan, Tata Kelola, dan Tanggung Responsibilities. This was the follow up from SOE Ministry
Jawab Sosial. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Surat Letter No. S-08/S.MBU/2013 dated 16 January 2013 of
Kementerian BUMN No. S-08/S.MBU/2013 tanggal 16 KPI Determination Guidelines and Criteria of Superior
Januari 2013 tentang Penyampaian Pedoman Penentuan Performance Assessment in SOE Submission.
Key Performance Indicator dan Kriteria Penilaian Kinerja
Unggul pada BUMN.
Asesmen atas capaian kinerja Direksi yang tertuang dalam Assessment on BOD performance achievement put forth
KPI tahun 2013 telah dinilai oleh KAP Hadori Sugiarto in KPI year of 2013 has been assessed by PAO Hadori
Adi & Rekan yang hasilnya termuat dalam Laporan No. Sugiarto Adi & Partner which the result was listed on
018/LHEK-N7/JKT2/II/14 tanggal 20 Februari 2014. Hasil Report No. 018/LHEK-N7/JKT2/II/14 dated 20 February
asesmen menunjukkan bahwa realisasi KPI tahun 2013 2014. The assessment result suggested that the 2013 KPI
mencapai skor 100,65, lebih tinggi dari target yang realization reached score 100.65, higher then determined
ditetapkan. target.
Tabel berikut menunjukkan KPI 2013 yang disepakati Table below suggests the agreed 2013 KPI compared with
dibandingkan dengan realisasinya: its realization:
Jumlah skor pencapaian KPI 2013 untuk perspektif Total of 2013 KPI achievement score for company’s finance
keuangan dan pasar perusahaan adalah 20,49. and market perspective was 20.49. This achievement was
Pencapaian ini lebih rendah dari target KPI sebesar lower than KPI target amounted to 24.00. Indicator which
24,00. Indikator yang pencapaiannya di bawah target its achievement was below the 2013 KPI target particularly
KPI 2013 terutama pada aspek return on asset dengan on ROA aspect with score 3.37 from KPI weight by 5.00.
skor sebesar 3,37 dari bobot KPI sebesar 5,00. Kemudian Then the Net Profit Margin aspect was also below KPI
aspek net profit margin juga di bawah target KPI dengan target with score 4.02 from weight 5.00. This achievement
nilai 4,02 dari bobot 5,00. Pencapaian ini terkait dengan was related with the company’s profit achievement that
pencapaian laba perusahaan yang belum optimal. Selain has not optimum. In addition the market share, current
itu aspek market share, current ratio dan aspek debt to ratio and debt to equity ratio aspect were also falling.
equity ratio juga turun.
Jumlah skor pencapaian KPI 2013 untuk perspektif fokus Total of 2013 KPI achievement score for the focus on
pada pelanggan tercapai 120% dari target KPI sebesar customer perspective was 120% from the KPI target by
22,00. Indikator yang pencapaiannya sesuai dengan 22.00. Indicator which the achievement was suited with
target KPI yaitu pada aspek tingkat kepuasan pelanggan the KPI target that was on customer satisfaction level
dan customer loyalty index dengan total skor masing- aspect and customer loyalty index with total score 13.20
masing 13,20. Hal ini dikarenakan pada tahun 2013 tidak respectively. This was due to in 2013 there was no claim
ada klaim dari pelanggan. from customer.
Jumlah skor pencapaian KPI 2013 untuk perspektif Total of 2013 achievement score for the product and
efektivitas produk dan proses adalah 18,01. Pencapaian process effectiveness perspective was 18.01. This
ini lebih rendah 1,99 poin dari target KPI sebesar 20,00. achievement was lower 1.99 point from KPI target by
Indikator yang pencapaiannya di bawah target KPI 2013 20.00. Indicator which its achievement lowers then 2013
terletak pada aspek pencapaian produksi komoditi karet KPI target was on rubber production achievement aspect
dengan skor sebesar 1,67 dari bobot KPI sebesar 1,75. with score by 1.67 from KPI weight by 1.75. The same
Hal yang sama juga dialami komoditi minyak sawit dan things was also experienced by the palm oil and sugar
gula yang mendapat poin masing-masing 1,14 dan 1,24 commodity which gained point respectively 1.14 and 1.24
dari target KPI sebesar masing-masing 1,75 dan 1,50. from KPI target respectively by 1.75 and 1.50. afterwards
Kemudian indikator yang pencapaiannya di bawah KPI the indicator which its achievement below 2013 KPI was
2013 terletak pada aspek pencapaian produktivitas sendiri located on self productivity achievement for the palm oil
untuk komoditi minyak sawit dan gula masing-masing and sugar commodity respectively 0.50 and 0.31 from
0,50 dan 0,31 dari target KPI 2013. 2013 KPI target.
Jumlah skor pencapaian KPI 2013 untuk perspektif fokus Total score of 2013 KPI achievement for the Company’s
tenaga kerja perusahaan adalah 19,16. Pencapaian ini labor focus perspective was 19.16. This achievement has
telah mencapai 113% dari target KPI sebesar 17. Indikator reached 113% from KPI target by 17. The achievement
pencapaiannya yaitu competency level index karyawan indicator was competency level index of managerial
pimpinan mencapai poin 7,22, employee engagement employee reached 7.22 point, employee engagement
index mencapai poin 6,77 dan rasio kecukupan tenaga index reached 6.77 point and labor adequacy ratio
kerja mencapai poin 5,18. reached 5.18.
Berdasarkan hasil penilaian di atas skor tingkat kesehatan Based on achievement result above the company’s health
perusahaan tahun 2013 yang diperoleh mencapai 71,04 level score in 2013 gained 71.04 with predicate “Healthy
dengan predikat “ Sehat A” . Hasil ini sedikti lebih tinggi A”. This result was a little bit higher then 2012 with score
dibandingkan tahun 2012 dengan skor sebesar 70,28. by 70.28.
Dewan Komisaris dan Direksi menerapkan prinsip-prinsip BOC and BOD applied work relationship principles as
hubungan kerja sebagai berikut: follow:
1. Dewan Komisaris menghormati tugas dan wewenang 1. The BOC honors the BOD’s tasks and authorities in
Direksi dalam mengelola perusahaan sebagaimana managing the company as regulated in legislation
telah diatur dalam peraturan perundang-undangan regulation and Company’s Articles of Association.
dan Anggaran Dasar Perseroan.
2. Direksi menghormati tugas dan wewenang 2. The BOD honor the BOC tasks and authorities to
Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan conduct a supervision and provide suggestion
dan memberikan nasihat terhadap kebijakan toward the company management policy pursuant
pengelolaan perusahaan sesuai dengan ketentuan to provision of Articles of Association.
Anggaran Dasar.
3. Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan 3. Every work relation between the BOC and BOD is
Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal formally institutional, which means that always
kelembagaan, yang berarti senantiasa dilandasi oleh based on a standard mechanism or correspondence
suatu mekanisme baku atau korespondensi yang that can be accounted.
dapat dipertanggung jawabkan.
4. Hubungan kerja yang bersifat informal dapat 4. Informal work relation can be conducted by each
dilakukan oleh masing-masing anggota Direksi of BOD member and BOC member, but it cannot be
dan anggota Dewan Komisaris, namun tidak dapat serve as basis on accounted policy-making.
dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan
yang dapat dipertanggungjawabkan.
5. Dewan Komisaris berhak memperoleh informasi 5. The BOC deserves to obtain the company’s
perusahaan secara lengkap, tepat waktu dan akurat. information completely, timely and accurately.
6. Direksi bertanggung jawab atas penyampaian 6. The BOD is responsible on the company’s information
informasi perusahaan kepada Dewan Komisaris presentation to the BOC completely, timely, and
secara lengkap, tepat waktu dan akurat. accurately.
7. Dewan Komisaris dan Direksi menyepakati 7. The BOC and BOD agree on the work relation
hubungan kerja antara organ-organ dibawah Dewan between the organs under BOC and organs under
Komisaris dan organ-organ di bawah Direksi. BOD.
Sebagai media komunikasi untuk membahas persoalan As a communication media to discuss the critical
penting menyangkut kelangsungan usaha dan keputusan matters concerning business sustainability and strategic
strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris decision that need the BOC and Shareholder approval,
dan Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi the BOC and BOD carry out a formal meeting and formal
melaksanakan pertemuan dan komunikasi formal melalui communication through meeting forum. The BOD
forum rapat. Kehadiran Direksi dalam Rapat Dewan presence in the BOC meeting is possible if the BOD or one
Komisaris dimungkinkan apabila Direksi atau salah satu of the BOD members was invited by the BOC to explain,
anggota Direksi diundang oleh Dewan Komisaris untuk present input or having a discussion. In contrary, the BOD
menjelaskan, memberikan masukan atau melakukan may invite the BOC or one of the BOC members to explain,
diskusi. Sebaliknya, Direksi dapat mengundang Dewan provide input or having a discussion regarding a certain
Komisaris atau salah satu anggota Dewan Komisaris untuk matters as material for the BOD to carry out their duty.
menjelaskan, memberikan masukan atau melakukan The BOC presence in the BOD meeting is also possible
diskusi terhadap suatu permasalahan sebagai bahan bagi on request of BOC or one of BOC member to present in
Direksi untuk menjalankan tugasnya. Kehadiran Dewan the BOC meeting to provide insights about the discussed
Komisaris dalam Rapat Direksi juga dimungkinkan atas matters.
permintaan Dewan Komisaris atau salah satu anggota
Dewan Komisaris untuk hadir dalam rapat Direksi guna
memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal
yang dibicarakan.
Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration for the BOC and BOD member is an
merupakan kewenangan Pemegang Saham dan authorization of Shareholders and stipulated in GMS
ditetapkan dalam RUPS yang formulasinya mengacu that the formulation refers to the SOE Minister No. PER-
pada Peraturan Meneg BUMN Nomor PER-07/MBU/2010 07/MBU/2010 dated 27 December 2010 regarding the
tanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Penetapan SOE BOD, BOC and BOT (Board of Trustee) Revenue
Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Determination Guidelines.
Pengawas BUMN.
• Direksi mengusulkan formulasi dan jumlah - BOD proposes the formulation and amount of BOD
remunerasi Direksi kepada Dewan Komisaris yang remuneration to BOC related with the result of each
dikaitkan dengan hasil penilaian kinerja masing- BOD performance appraisal.
masing Direksi.
• Dewan Komisaris mereviu formulasi remunerasi - The BOC reviews the remuneration formulation
yang diusulkan Direksi. proposed by the BOD.
• Dewan Komisaris mengusulkan kepada RUPS untuk - The BOC proposed to GMS to determined the BOD
menetapkan gaji Direksi, tunjangan dan fasilitas salary, allowance and other facilities.
lainnya.
• Remunerasi yang diterima Direksi dan Dewan - Remuneration accepted by the BOD and BOC in 2013
Komisaris di tahun 2013 didasarkan pada putusan was based on GMS decision regarding Annual Report
RUPS tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Approval and Financial Statement Validation of PTPN
Pengesahan Laporan Keuangan PTPN VII (Persero) VII (Persero) fiscal year 2012 put forth on minutes No.
Tahun Buku 2012 yang tertuang dalam risalah 7.15/RIS/002/2013 dated 25 April 2013.
No.7.15/RIS/002/2013 tanggal 25 April 2013.
Penetapan penghasilan berupa tunjangan dan Income determination in form of allowance and tantiem
tantiem yang bersifat variable, dilakukan dengan which is variable was conducted by considering the target
mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat achievement factor, health level and financial ability and
kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor lain other relevant factor.
yang relevan.
Pemberian remunerasi kepada Dewan Komisaris Remuneration given to BOC was implemented by noticing
dilaksanakan dengan memperhatikan realisasi pencapaian the KPI achievement realization of the BOC in supervision
Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris pada year of 2012.
pengawasan tahun 2012.
Pemberian remunerasi kepada Direksi dilaksanakan Remuneration provision to BOD was carried out by
dengan memperhatikan realisasi pencapaian Key noticing on the realization of BOD KPI on company’s
Performance Indicator (KPI) Direksi atas pencapaian kinerja performance achievement year of 2012.
perusahaan tahun 2012.
Remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris Remuneration given to PTPN VII (Persero) BOC is based
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didasarkan pada on remuneration policy which is the BOC member obtain
kebijakan remunerasi yaitu anggota Dewan Komisaris monthly salary and given allowance and tantiem which
mendapat gaji bulanan dan tunjangan tertentu serta the amount is stipulated by GMS, and the award cash is
tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS, dan given to BOC when he ended his term of office pursuant
uang penghargaan diberikan kepada Komisaris di saat to Finance Minister provision to all SOE. The remuneration
mengakhiri masa jabatannya sesuai dengan ketentuan given to BOC pursuant to GMS provision is as follow:
Menteri Keuangan untuk semua BUMN. Remunerasi yang
diberikan kepada Komisaris sesuai dengan ketentuan
RUPS sebagai berikut:
1. Penghasilan 1. Income
a. Komisaris Utama : 40 % x Gaji Direktur Utama a. President Commissioner: 40% x President Director Salary
b. Komisaris : 36 % x gaji Direktur Utama b. Commissioner : 36% x President Director Salary
2. Biaya Perjalanan Dinas (BPD), fasilitas pengobatan 2. Official travel cost (OTC), treatment facility and
dan perawatan kesehatan disesuaikan dengan health care are adjusted with applicable provision in
ketentuan yang berlaku di perusahaan. the Company
3. Dalam hal Perusahaan memperoleh laba, kepada 3. In term if the company gains profit, to BOC is given
Komisaris diberikan tantiem yang besarnya ditetapkan tantiem which the amount is stipulated by GMS with
oleh RUPS dengan komposisi sebagai berikut: composition as follow:
a. Komisaris Utama : 40 % x Tantiem Direktur Utama a. President commissioner: 40% x President Director tantiem
b. Komisaris : 36 % x Tantiem Direktur Utama b. Commissioner : 36% x President Director tantiem
jabatan Komisaris berakhir yang diberikan dalam 4. After office compensation is given every time the
bentuk pengikutsertaan dalam program asuransi BOC term of office is ended which is given in form of
yang iurannya ditanggung oleh perusahaan. engagement in assurance program, which its dues is
borne by the company
Imbalan Jangka Panjang bagi Dewan Komisaris adalah
dengan mengikutsertakan Dewan Komisaris dalam Long Term reward for the BOC is by engaging the BOC in
Asuransi Purna Jabatan dengan besaran Premi 25% dari After Office assurance with the amount of the premium is
Gaji dan dibayarkan tahunan. 25% from salary and paid annually.
Sesuai putusan RUPS atas persetujuan laporan tahunan Pursuant to GMS decision on the annual report approval
dan pengesahan laporan keuangan tahun buku 2012. and financial statement validation fiscal year 2012 No.
No.7.15/RIS/002/2013 tanggal 25 April 2013 disebutkan 7.15/RIS/002/2013 dated 25 April 2013 stated that the
bahwa gaji Direktur Utama untuk tahun 2013 sebesar President Director salary for 2013 was amounted to
Rp89.000.000,00 per bulan sedangkan gaji anggota Rp89,000,000.00 per month whereas the BOD member
Direksi ditetapkan sebesar 90% dari gaji Direktur Utama. salary was stipulated by 90% of the President Director
salary.
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER – 07/ Based on SOE Minister Regulation No. PER-07/MBU/2010
MBU/2010 dan KEP – 11/D1.MBU/2011, rincian remunerasi and KEP-11/D1.MBU/2011, details of PTPN VII (Persero)
Direksi PTPN VII (Persero) pada tahun 2013, sebagai BOD Remuneration in 2013 were as follow:
berikut:
*)Menjabat sebagai Direktur Utama s.d 10 Juni 2013/serves as President Director up to 10 June 2013
**) Menjabat sebagai Direktur Utama mulai 10 Juni 2013/serves as President Director from 10 June 2013
Selain memperoleh gaji, Direksi juga memperoleh fasilitas Beside obtain a salary, the BOD is also derived facilities
berupa kendaraan dinas, rumah dinas, serta beberapa in form of transportation, house, and several other
tunjangan yaitu tunjangan komunikasi, tunjangan allowances namely communication allowance,
representasi, tunjangan cuti dan asuransi purna jabatan. representation allowance, leave allowance and after office
assurance.
Untuk menunjang kelancaran tugas pokok dan fungsinya, Dewan Komisaris melalui SK No. KEP-20/
DK.VII/02/2013 tanggal 28 Februari 2013 telah memberhentikan dengan hormat Bapak Teddy Poernama
sebagai Sekretaris Dewan Komisaris dan mengangkat Bpk. R.M.Wiratmoko sebagai Sekretaris Dewan Komisaris
yang baru. Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang
Organ Pendukung Dewan Komisaris BUMN, maka yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan sebagai
Sekretaris Dewan Komisaris yaitu berasal dari luar perusahaan, diangkat oleh Dewan Komisaris, memahami
tata kelola perusahaan dan mampu berkomunikasi dengan baik.
To support the smoothness of its basic tasks and function, the BOC via Decree No. KEP-20/DK.VII/02/2013
dated 28 February 2013 has honorably discharged Mr. Teddy Poernama as BOC Secretary and appointed Mr.
R. M. Wiratmoko as the new BOC Secretary. Based on SOE Minister Regulation No. PER-12/MBU/2012 dated
24 August 2012 regarding the SOE BOC Supporting Organ, then the concerned has met the requirements
as BOC Secretary which he was from outside of the company, appointed by BOC, understand the company
governance and able to communicate well.
PROFIL SEKRETARIS
DEWAN KOMISARIS
BOC SECRETARY
PROFILE
Lahir di Yogyakarta, 20 Agustus 1982, mengawali He was born in Yogyakarta, 20 August 1982. He
pendidikan di Sekolah Tinggi Administrasi Negara started his education in State Administration
(STAN) dan lulus sebagai Diploma (D3) pada tahun Academy (SAA) and graduate as Diploma in 2003,
2003, kemudian melanjutkan ke PEFE Universitas then continued to PEFE Indonesian University and
Indonesia dan lulus sebagai Sarjana (S-1) jurusan graduate as Bachelor of Economic Accounting in
Ekonomi Akuntansi pada tahun 2009. 2009.
Selain menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris Beside serving as the BOD Secretary of PTPN VII
PTPN VII (Persero), yang bersangkutan juga pernah (Persero) the concerned was also once serving as
menjabat sebagai Asisten Peneliti di Asdep Riset Researcher Assistant in Research and Information
dan Informasi (2010-2013) dan kemudian terakhir Department (2010-2013) and the last he was serving
menjabat sebagai Pelaksana tugas. Kasubag as Task Executor Head of SOE Ministry Legislation
Perundang-undangan Kementrian BUMN (2013 – Sub Division (2013-present).
sekarang).
Menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PTPN He was serving as BOC Secretary in PTPN VII (Persero)
VII (Persero) sejak 28 Februari tahun 2013 hingga since 28 February 2013 to present pursuant to Decree
sekarang sesuai SK No. KEP-20/DK.VII/02/2013 No. KEP-20/DK.VII/02/2013 dated 28 February 2013.
tanggal 28 Februari 2013.
Pedoman Kerja dan Tugas Sekretaris BOC Secretary Working and Task Guidelines
Dewan Komisaris
Pedoman Kerja Sekretaris Dewan Komisaris tercantum The BOC secretary Work Guidelines is put forth in PTPN
di dalam Board Manual PTPN VII (Persero) tahun 2013. VII (Persero) Board Manual in 2013. The BOC Secretary is
Sekretaris Dewan Komisaris juga dilengkapi dengan Job completed with the Job Description put forth on the BOC
Description yang tercantum dalam Program Kerja Dewan working program.
Komisaris.
Sekretariat Dewan Komisaris bertugas melakukan The BOC secretariat is in charge to conduct activities to
kegiatan untuk membantu Dewan Komisaris dalam assist the BOC in carrying out its tasks in form of:
melaksanakan tugasnya berupa:
a. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat a. Preparing meeting, include the BOC BOC meeting
(briefing sheet) Dewan Komisaris. material (briefing sheet).
b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai b. Create BOC minutes of meeting pursuant to
ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. company’s article of association.
c. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris, c. Administrate the BOC documents, wither incoming,
baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun outgoing letters, minutes of meeting or other
dokumen lainnya. documents.
d. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran d. Drafting Work Plan Design and BOC Budget.
Dewan Komisaris.
e. Menyusun Rancangan Laporan-laporan Dewan e. Drafting the BOC Reports Design.
Komisaris.
Selain melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Beside implementing the task as stated above, the BOC
Sekretaris Dewan Komisaris selaku pimpinan Sekretariat, Secretary as head of Secretariat carries out other tasks in
melaksanakan tugas lain berupa: form of:
a. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi a. Ensure that the BOC obey the regulation legislation
peraturan perundang-undangan serta menerapkan as well as apply the GCG principles.
prinsip-prinsip GCG.
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan b. Provide information required by the BOC gradually
Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu and/or anytime if requested.
apabila diminta.
c. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan c. Coordinate the Committee member, if required in
dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris. order to facilitate the BOC tasks.
d. Sebagai penghubung (liaison officer) Dewan d. As the liaison officer of the BOC with other parties.
Komisaris dengan pihak lain.
Remunerasi Sekretaris Dewan Komisaris telah ditetapkan The BOC Secretary Remuneration has been stipulated
sesuai keputusan dalam RUPS Laporan Keuangan. pursuant to decision in GMS of Financial Statement.
Selama tahun 2013, Sekretaris Dewan Komisaris telah During 2013, the BOC Secretary has carried out its tasks
melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai berikut: and obligation were as follow:
a. Melakukan analisa mengenai kinerja perusahaan a. Conduct analysis regarding company performance
b. Menyiapkan Bahan Rapat internal dan bahan rapat b. Prepare the Internal Meeting Material and BOC &
Gabungan Dewan Komisaris & Direksi BOD Joint Meeting Material
c. Menyiapkan Notulen rapat internal dan rapat c. Prepare the Minutes of Internal Meeting and Joint
gabungan Dewan Komisaris dan Direksi selama Meeting of BOC and BOD during 2013
tahun 2013
d. Menyiapkan surat-surat keluar untuk pemegang d. Prepare the outgoing mails for the shareholders and
saham dan ke Direksi PTPN VII (Persero) to PTPN VII (Persero) BOD
e. Menyiapkan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris e. Prepare the BOC Supervision Report to Shareholders
kepada Pemegang saham dan mempersiapkan and prepare BOC recommendation to PTPN VII
rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi PTPN (Persero) BOD
VII (Persero)
f. Mendokumentasikan & mengarsipkan surat baik f. Documenting and achieving the letters either
surat masuk maupun surat keluar dari dan ke Dewan incoming or outgoing from and to BOC of PTPN VII
Komisaris PTPN VII (Persero) (Persero)
g. Memfasilitasi tugas-tugas Dewan Komisaris dalam g. Facilitate the BOC tasks in context of Work Visit and
rangka kunjungan kerja dan pengawasan ke Unit supervision to PTPN VII (Persero) Unit
PTPN VII (Persero)
h. Tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Dewan h. Other tasks assigned by the BOC such as attending
Komisaris seperti menghadiri perayaan keagamaan the religious ceremonial held by the Company.
yang diadakan oleh perseroan.
Sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-12/MBU/2012 pasal 2 tentang organ pendukung Dewan
Komisaris BUMN, disebutkan bahwa organ pendukung Dewan Komisaris dapat terdiri dari Sekretariat Dewan
Komisaris, Komite Audit dan satu komite lain, jika diperlukan. Organ Pendukung Dewan Komisaris PTPN VII (Persero)
per 31 Desember 2013 terdiri atas Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.
According to SOE Minister Regulation No: PER-12/MBU/2012 Article 2 of SOE BOC Supporting Organ, it is
stated that the BOC supporting organ consist of BOC Secretariate, Audit Committee, and one other committee,
if necessary. Supporting organ of PTPN VII (Persero) BOC per 31 December 2013 consist of BOC Secretary, Audit
Committee and Risk Management Committee.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Pembentukan Komite Audit mengacu pada Undang- The Audit Committee Establishment refers to Law No.19 year
Undang No. 19 tahun 2003 pasal 70 tentang BUMN, yang 2003 article 70 of SOE, it is stating that the BOC and Board of
menyebutkan bahwa Komisaris dan Dewan Pengawas Trustees of SOE are obligate to establish an Audit Committee.
BUMN wajib membentuk Komite Audit.
Selanjutnya pembentukan Komite Audit diatur dalam Afterwards the Audit Committee establishment is regulated
Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/MBU/2006 in SOE Minister Regulation No. Per-05/MBU/2006 dated 20
tanggal 20 Desember 2006 yang diperbarui dalam December 2006 updated on SOE Minister Regulation No. PER-
Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 12/MBU/2012 dated 24 August 2012.
24 Agustus 2012.
Komite Audit PTPN VII (Persero) sudah dibentuk sejak tahun PTPN VII (Persero) Audit Committee has been established
2006, dan terakhir diperbarui melalui Surat Keputusan since 2006, and last updated by BOC Decree No: SK-108/
Dewan Komisaris melalui SK No: SK-108/DK.VII/12/2013 DK.VII/12/2013 dated 6 December 2013 of Dismissal and
tanggal 6 Desember 2013 tentang Pemberhentian dan Appointment of Audit Committee.
Pengangkatan Komite Audit.
Pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit The appointment and dismissal of Audit Committee member
juga mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/ is also referring to SOE Minister Regulation No. PER-12/
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012, yang menyatakan MBU/2012 dated 24 August 2012, it is stating that the
bahwa Ketua dan Anggota Komite Audit diangkat dan Chairman and member of Audit Committee are appointed
diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan and dismissed by the BOC and reported to RUPS.
kepada RUPS.
Adapun mekanisme dan tata cara pengangkatan dan As for appointment and dismissal procedure of the Audit
pemberhentian anggota Komite Audit diatur secara Committee member is regulated specifically in 2008 Audit
khusus dalam Piagam Komite Audit tahun 2008 Committee Charter.
Anggota Komite Audit PTPN VII (Persero) tidak berasal Audit Committee members of PTPN VII (Persero) do not
dari karyawan PTPN VII (Persero) dan tidak mempunyai come from Employees of PTPN VII (Persero) and do not have
benturan kepentingan, bukan pelanggan dan bukan a conflict of interest, not customers and not the suppliers of
supplier PTPN VII (Persero). Komisaris mengangkat dan PTPN VII. Commissioners appoint and remove the Chairman/
memberhentikan Ketua/Anggota Komite melalui Surat Members of the Committee by Commissioner Decree and it is
Keputusan Komisaris dan disampaikan pada Kementerian conveyed to the Ministry of Enterprise as a shareholder.
BUMN selaku pemegang saham.
Komposisi Komite Audit sebelumnya sesuai dengan The previous Audit Committee pursuant to PTPN VII (Persero)
Surat Keputusan Dewan Komisaris PTPN VII No: KEP- BOD Decree No: KEP-314/DK.VII/09/2008 dated 1 September
314/DK.VII/09/2008 tanggal 1 September 2008 dan 2008 and No: KEP-175/DK.VII/05/2009 dated 29 May 2009
No: KEP-175/DK.VII/05/2009 tanggal 29 Mei 2009 yang then updated by Decree No: KEP-07/DK.VII/02/2011 regarding
kemudian diperbaharui dengan Surat Keputusan No: Dismissal and Appointment of Chairman and member of
KEP-07/DK.VII/02/2011 tentang Pemberhentian dan Audit Committee are as follow:
Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit adalah
sebagai berikut:
Kemudian seiring dengan pembentukan Komite Then along with the Risk Management Committee
Manajemen Risiko pada tahun 2012 maka Ketua Komite establishment in 2012 the Chairman of Audit Committee
Audit yang sebelumnya dijabat oleh anggota Dewan who previously served by BOC Member Mr. M. Saleh S. Ali
Komisaris Bpk. M.Saleh S. Ali digantikan oleh Bpk. Razali replaced by Mr. Razali Ishak, likewise another Audit Committee
Ishak, begitu juga dengan anggota Komite Audit Bpk. member Mr. Ronnie P. Sitorus who is appointed to be the
Ronnie P.Sitorus yang diangkat menjadi anggota Komite Risk Management Committee member, thus the Audit
Manajemen Risiko, sehingga komposisi Komite Audit Committee composition pursuant to BOD Decree No: KEP-07/
sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No: DK.VII/02/2012 dated 27 February 2012 is as follow:
KEP-07/DK.VII/02/2012 tanggal 27 Februari 2012 adalah
sebagai berikut:
Setelah adanya pergantian anggota Dewan Komisaris After there was a change of BOC member on 21 November
pada tanggal 21 November 2013 dan telah habisnya masa 2013 and the expiration of Audit Committee member
perpanjangan anggota Komite Audit yang lama maka extension period then the Audit Committee composition
komposisi Komite Audit sesuai Surat Keputusan Dewan based on BOC Decree No: SK-107/DK.VII/12/2013 dated 6
Komisaris No: SK-107/DK.VII/12/2013 tanggal 6 Desember December 2013 and No: SK-108/DK.VII/12/2013 dated 6
2013 dan No: SK-108/DK.VII/12/2013 tanggal 6 Desember December 2013, are as follow:
2013, adalah sebagai berikut:
Ketua Komite Audit juga merupakan anggota Dewan The Chairman of Audit Committee is also member of PTPN
komisaris Independen PTPN VII (Persero) atau Anggota VII (Persero) Independent BOC or BOC member who acts
Dewan Komisaris yang dapat bertindak Independen. independently.
Anggota Member Widuro Adi Pradono No: KEP-314/DK.VII/09/2008 tanggal 1 September 2008
No: KEP-314/DK.VII/09/2008 dated 1 September 2008
Herry Suheri No: KEP-01/DK.VII/01/2009 tanggal 13 Januari 2009
No: KEP-01/DK.VII/01/2009 dated 13 January 2009
Anggota Member Widuro Adi Pradono No: KEP-07/DK.VII/02/2011 tanggal 1 Februari 2011
No: KEP-07/DK.VII/02/2011 dated 1 February 2011
Anggota Komite Audit PTPN VII (Persero) mempunyai latar Member of PTPN VII (Persero) Audit Committee has a
belakang sebagai auditor pada bidang perkebunan. background as an auditor at plantation field.
Kualifikasi pendidikan dan kompetensi anggota Komite The education and competency qualification of the 2013
Audit PTPN VII (Persero) tahun 2013 dapat dilihat pada PTPN VII (Persero) Audit Committee member can be seen at
profil berikut: profile below:
Ronnie P. Sitorus
Dilahirkan di Porsea, 20 Desember 1950. Mendapat gelar He was born in Porsea, 20 December 1950. He obtained
Sarjana di Sekolah Tinggi Ekonomi Mahardika Surabaya di his Bachelor title in Mahardika Economic School Surabaya
tahun 1986, mengikuti pendidikan Ajun Akuntan PAAP FE in 1986, taking education at Ajun Akuntan PAAP Economic
Unair Surabaya (1979). Faculty Unair Surabaya (1979).
Perjalanan kariernya dimulai menjadi Forex drilling Coy of His career was began as Forex Drilling Coy of Indonesia in
Indonesia di tahun 1971 dan Parker drilling coy of Indonesia 1971 and Parker Drilling Coy of Indonesia Inc in 1972.
Inc di tahun 1972.
Beliau bergabung di lingkungan PTPN sejak tahun 1975. He joined PTPN since 1975. He started served as PN/PTP
Bermula menjadi Staf Inspeksi PN/PTP Wilayah IV Surabaya Area IV Inspection Staff Surabaya in 1979-1987 then served
di tahun 1979-1987 kemudian menjadi staf SPI PTP XXI-XXII as SPI PTP XXI-XXII staff in 1987 for 3 years. He also served
di tahun 1987 selama 3 tahun. Ia juga sempat memengang several position, namely Head of SPI Affairs at PTP XXXI
beberapa posisi, diantaranya Kepala Urusan SPI PTP XXXI (1990-1996), Head of Verification Affair at PTP VII (Persero)
(1990-1996), Kepala Urusan Verifikasi PTPN VII (Persero) (1996-1997), and Head of SPI Affair at PTPN VII (Persero)
(1996-1997), dan menjadi Kepala Urusan SPI PTPN VII (2004-2006).
(Persero) (2004-2006).
Beliau memperoleh gelar Qualified Internal Auditor (QIA) He gained his Qualified Internal Auditor (QIA) title at Audit
pada Institut Pendidikan Pelatihan Audit dan Manajemen and Management Training Institute (AMTI) at Internal Audit
(IPPAM) Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPAI) di tahun Education Foundation (IAEF) in 2006, and also participated
2006, dan juga seminar ABC Sistem Peranannya dalam at ABC System. His role in Improvement of Management
Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kinerja Manajemen Performance Effectivity and Efficiensy (1994); Company
(1994); Lokakarya Perencanaan Strategis Perusahaan LMUI Strategic Plan Workshop LMUI and National Workshop,
dan Lokakarya Nasional, Aplikasi dan Implikasi Prosedur Application and Implication of Goods and Services
Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan BUMN/BUMD Procurement Procedure in SOE/ROE environment (1994);
(1994);
Lokakarya Analisa Laporan Keuangan untuk Penilaian Financial Statement Analysis Workshop for the Corporate
Kinerja Perusahaan (1997); Seminar The Role Internal Performance Assessment (1997); The Role Internal Auditing
Auditing Inpreventingand Detecting Corruption (2004); In Preventing and Detecting Corruption Seminar (2004);
dan Seminar Nasional FKSPI (2006). and FKSPI National Seminar (2006)
Independensi Komite Audit tertuang dalam pada Audit Committee Independe is put forth on 2008 Work Charter
Pedoman Kerja (Charter) Komite Audit tahun 2008 yaitu of Audit Committee stating that the Audit Committee member
bahwa anggota Komite Audit harus memenuhi kualifikasi must fulfill qualification as follow:
sebagai berikut:
a) Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang a) Do not have any interest or personal relation that
dapat menimbulkan dampak negatiF dan konflik might emerge negative impact and conflict of
kepentingan terhadap BUMN yang bersangkutan. interest to the concerned SOE
b) Anggota Komite audit yang berasal dari luar BUMN b) The Audit Committee member from outside SOE
dilarang mempunyai hubungan sedarah dan is forbidden to have a consanguineal and affinal
semenda sampai derajat ketiga baik menurut garis (related by marriage) relationship up to third degree
lurus maupun garis ke samping dengan Anggota both horizontally and vertically with the BOC, BOD
Komisaris/Dewan Pengawasan dan/atau Anggota and/or Board of Trustees members.
Direksi.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit berpedoman In implementing its tasks, the Audit Committee is referring
pada Pedoman Kerja (Charter) Komite Audit tahun 2008 to the 2008 Work Charter of Audit Committee and Audit
dan Program Kerja Komite Audit yang tertuang menjadi Committee Work Program put forth in one on 2013 BOC Work
satu di dalam Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2013. Program.
Komite Audit Perseroan bertugas membantu Dewan The Company’s Audit Committee is obligate to assist the
Komisaris dalam menjalankan peran pengawasan di BOC implementing the supervision role in the Company,
Perseroan, terutama dalam hal: particularly in term of:
1. Memastikan efektivitas sistem pengendalian internal 1. Ensure the internal controlling system effectiveness
yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya that may reduce the opportunity of deviation on the
penyimpangan pengelolaan perusahaan. company’s management.
2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan 2. Identify terms that needs to get attention of the BOC,
perhatian Dewan Komisaris, termasuk kepatuhan include the Company obedience to the applicable
Perseroan terhadap undang-undang dan peraturan legislation regulation.
yang berlaku. 3. Conduct study on financial information that will be
3. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan issued by the Company.
yang akan dikeluarkan oleh perseroan. 4. Conduct a study on company’s obedience to the
4. Melakukan penelaahan atas ketaatan perseroan legislation regulation in capital market and other
terhadap peraturan perundang- undangan di bidang legislation regulation related with the Company’s
pasar modal dan peraturan perundang-undangan business.
lain yang terkait dengan bisnis perseroan. 5. Conduct study on the audit implementation by the
5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan Internal Auditor.
pemeriksaan oleh Auditor Internal. 6. Report to BOC various risk encountered by the
6. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko Company and implementation of risk management
yang dihadapi oleh perseroan serta pelaksanaan by the BOD.
manajemen resiko oleh Direksi. 7. Carry out other tasks given by the BOC.
7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Dewan Komisaris.
Selama tahun 2013 sesuai dengan penugasan Dewan During 2013 in accordance with the assignment of the Board
Komisaris, Komite Audit telah melaksanakan tugas- of Commissioners, the Audit Committee has carried out his
tugasnya sebagai berikut: duties as follows:
1. Menyiapkan evaluasi untuk bahan rapat dan 1. Preparing evaluation for meeting materials
mengikuti rapat Dewan Komisaris. and attending the meeting of the Board of
Commissioners.
2. Menyiapkan evaluasi untuk bahan rapat gabungan 2. Preparing evaluation for joint meeting materials
antara Dewan Komisaris dengan Direksi PT. between the Board of Commissioners and the Board
Perkebunan Nusantara VII (Persero) dan mengikuti of Directors of PT. Plantation Nusantara VII (Persero)
rapat gabungan. and participating in the joint meeting.
3. Mendampingi Dewan Komisaris dalam melaksanakan 3. Accompanying the Board of Commissioners in
kunjungan kerja pengawasan ke Perseroan beserta carrying outmonitoring visits to the Company along
unit usaha. with the business unit.
4. Melakukan Analisa dan evaluasi atas Laporan 4. Performing analysis and evaluation on the Monthly,
Managemen Bulanan, Triwulanan dan Tahunan serta Quarterly and Annual Management Reports, and
laporan-laporan lain yang memerlukan perhatian other reports that require the attention of the Board
Dewan Komisaris. of Commissioners.
5. Melakukan Analisa dan evaluasi terhadap Rencana 5. Performing analysis and evaluation on the Company
Kerja Dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2014. Action Pland and Budget (CABP) in 2014
6. Mengadakan rapat Komite Manajemen Risiko. 6. Conduction Risk Management Committee meeting
7. Mengikuti rapat pembahasan program pemeriksaan 7. Attending a meeting about an External Auditor
Auditor Eksternal (KAP) atas pemeriksaan Laporan (PAF) examination program on the examination of
Keuangan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) financial statements of PTP Nusantara VII (Persero)
tahun buku 2013. which its fiscal year ended in 2013
8. Membahas RKAP PTPerkebunan Nusantara VII 8. Discussing CAPB PTP Nusantara VII (Persero) year
(Persero) tahun 2014. 2014.
Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya Audit Committee establishes meeting at least the same with
sama dengan ketentuan minimal rapat Dewan the minimum provision of the BOC meeting stipulated in the
Komisaris yang ditetapkan dalam anggaran dasar, yaitu Articles of Association, namely once a month. During 2013, the
sebulan sekali. Selama tahun 2013, Komite Audit telah Audit Committee has carried out meeting 14 times with the
melaksanakan rapat sebanyak 14 kali dengan tingkat attendance level as follow:
kehadiran sebagai berikut:
No Tanggal Kegiatan
Date Activities
2 10/01/2013 Rapat Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit membahas pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko.
Risk Management Committee and Audit Committee Meeting discussing the implementation of
Risk Management Committee’s Tasks
3. 11/01/2013 Mengikuti rapat Dewan Komisaris dalam rangka membahas RKAP 2013 PTPN VII (Persero) dan
membahas program kerja/KPI Dekom 2013.
Engage in BOC meeting in order to discuss the 2013 PTPN VII (Persero) CAPB and discuss the
Work Program/KPI BOC 2013
4 14-15/01/2013 Mengikuti pembahasan RKAP 2013 mengenai Investasi Non Tanaman dan Pengembangan
Engange in 2013 CAPB discussion of Non Plant Investment and Development
10 28/02/2013 Rapat Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit membahas Konsep Piagam Komite
Manajemen Risiko
Risk Management Committee Meeting and Audit Committee discuss concept of Risk
Management Committee Charter
11 5/03-7/03/2013 Melakukan tugas penentuan titik nol pada tanaman karet di UU Tebe dan Mula
Conduct the zero point determination on the rubber plant in BU Tebe and Mula
12 11/03 -12/03/2013 Mendampingi Kunjungan kerja (Kunker) Dekom ke Kantor Direksi dalam rangka Ulang Tahun
PTPN VII (Persero)
Assist the BOC in Official visit to Head Office in the context of PTPN VII (Persero) anniversary
13 14/03/2013 Rapat pembahasan Hasil Audit KAP HES atas Laporan Keuangan tahun buku 2012.
Meeting of PAF HES Audit Result on the 2012 Financial Statement discussion
No Tanggal Kegiatan
Date Activities
21 4/06 – 5/06/2013 Mengikuti Dekom kunker ke Kantor Direksi dalam rangka pembahasan kinerja Unit Usaha.
Participate in BOC Official visit to Head Office in order to discuss the Business Unit Performance
22 11/06/2013 Mendampingi Dekom Kunker ke Kantor Direski dalam rangka serah terima Dirut
Assist the BOC in Official visit to Head Office in context of handover position of President
Director
23 17/06/2013 Mendampingi Dekom Kunker ke Kantor Direksi dalam rangka pisah kenal Dirut
Assist the BOC in its Official visit to Head Office in context of BOD farewell event
29 10/12/2013 Mengikuti Serah Terima Dekom dan Rapat Kerja Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi
PTP N VII dalam rangka pembagian tugas tugas Direksi dan pengenalan anggota Dewan
Komisaris yang baru
Participate in handover BOC position and Joint Meeting between the BOC and BOD of PTPN VII
(Persero) in context of BOD tasks divison and introduction of the new BOC member.
Remunerasi bagi Komite Audit ditetapkan secara internal Remuneration for the Audit Committee is determined
oleh Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara VII internally by the PTPN VII (Persero) BOC and regulated
(Persero) dan diatur lebih lanjut dalam SK Dewan Komisaris forther on BOC Decree No: KEP-314/DK.VII/09/2008 dated 1
No: KEP-314/DK.VII/09/2008 tanggal 1 September 2008 September 2008 and No: KEP-01/DK.VII/01/2009 dated 13
dan No: KEP-01/DK.VII/01/2009 tanggal 13 Januari 2009 January 2009 with the values are as follow:
dengan nilai sebagai berikut:
Komite Manajemen Risiko dibentuk berdasarkan SK The Risk Management Committee was established by Decree
Dewan Komisaris No: KEP-08/DK.VII/02/2012 tanggal of the board of commissioners No. BOC: KEP-08/DK.VII/02/2012
27 Februari 2012 dengan tugas dan wewenang untuk dated February 27, 2012 with the duty and authority to run
melakukaan pengelolaan risiko Perusahaan secara overall risk management of the company.
menyeluruh.
Mekanisme dan tata cara pengangkatan dan The mechanism and procedure of Risk Management
pemberhentian anggota Komite Manajemen Risiko diatur Committee appointment and dismissal is regulated specifically
secara khusus dalam Pedoman Kerja Komite Manajemen in Risk Management Committee Working Guideliness.
Risiko.
Anggota Komite Manajemen Risiko PTPN VII (Persero) Members of the Risk Management Committee of PTPN
tidak berasal dari karyawan PTPN VII (Persero) dan tidak VII (Persero) is not originated from Employees of PTPN VII
mempunyai benturan kepentingan, bukan pelanggan dan (Persero) and do not have a conflict of interest, not customers
bukan supplier PTPN VII Persero). Komisaris mengangkat and not the suppliers of PTPN VII. Commissioners appoint
dan memberhentikan Ketua/Anggota Komite melalui and remove the Chairman/Members of the Committee by
Surat Keputusan Komisaris dan disampaikan pada Commissioner Decree and inform it to the Ministry of State
Kementerian BUMN selaku pemegang saham. Owned Enterprises as a shareholder.
Komposisi Komite Manajemen Risiko pada tahun 2012 Risk Management Committee composition in 2012 pursuant
sesuai surat Keputusan Dewan Komisaris No: KEP-08/ to BOC Decree No: KEP-08/DK.VII/02/2012 date 27 February
DK.VII/02/2012 tanggal 27 Februari 2012 adalah: 2012 is:
Setelah M. Saleh S. Ali tidak menjabat sebagai anggota After Mr. M. Saleh S. Ali was not served as BOC member
Dewan Komisaris terhitung mulai Juli 2013 maka start in July 2013 then for temporary the Chairman of Risk
untuk sementara jabatan Ketua Komite Manajemen Management Committee position was served by Mr. Robert
Risiko dijabat oleh Bpk. Robert A. Simanjuntak hingga A. Simanjuntak until the issuance of BOC Decree No: SK-
diterbitkannya Surat Keputusan Dewan Komisaris No: 107/DK.VII/12/2013 dated 6 December 2013 and No: SK-
SK-107/DK.VII/12/2013 tanggal 6 Desember 2013 dan 109/DK.VII/12/2013 dated 6 December 2013 then the BOC
No: SK-109/DK.VII/12/2013 tanggal 6 Desember 2013 stipulated the Risk Management Committee composition
maka Dewan Komisaris menetapkan komposisi Komite were as follow:
Manajemen Risiko sebagai berikut:
Anggota Member Widuro Adi Pradono No: SK-109/DK.VII/12/2013 tanggal 6 Desember 2013
No: SK-109/DK.VII/12/2013 dated 6 December 2013
Herry Suheri No: SK-109/DK.VII/12/2013 tanggal 6 Desember 2013
No: SK-109/DK.VII/12/2013 dated 6 December 2013
Anggota Komite Manajemen Risiko mempunyai Risk Management Committee member has a competency
kompetensi di bidang bisnis perkebunan dan sebagai in plantation business and as auditor. The education and
auditor. Kualifikasi pendidikan dan kompetensi anggota competency qualification of the PTPN VII (Persero) Risk
Komite Manajemen Risiko PTPN VII (Persero) tahun 2013 Management Committee member in 2013 can be seen in
dapat dilihat pada profil berikut: profile below:
Herry Suheri
Dilahirkan di Ciamis, 7 November 1952. Menjabat sebagai He was born in Ciamis, 7 November 1952. He served as
Komite Audit Komisaris Urusan Kinerja Produksi sejak Commissioner Audit Committee of Performance Affair
2010. Ia mendapat gelar Sarjana Pertanian di Universitas since 2010. He derived his Agricultural Bachelor title at
Palembang pada tahun 1999 dan gelar Magister di Sekolah Palembang University in 1999 and Master degree at Labora
Tinggi Manajemen Labora pada tahun 2000. Management Institute in 2000.
Ia memulai karier sebagai mandor besar dan Assisten He started his career as forement and Afdeling Assistant
Afdeling pada tahun 1976-1986 di PTP X. Selanjutnya in 1976-1986 in PTP X. afterwards he officiated as Head of
menjadi Kepala Urusan Proteksi Bagian Tanaman dan Plant Protection Affair and be the Head Assistant of Estate
menjadi Asisten Kepala Tanaman Kebun pada tahun 1990. Plant in 1990. He also took internship as the Plantation
Ia juga sempat magang Manager Kebun(1992-1993) dan Manager (1992-1993) and internship as Head of project
magang Kepala Bagian Pengembangan Proyek (1994) di Development Division (1994) at PTPN VII (Persero). In 1994-
PTPN VII (Persero). Di tahun 1994-2001 menjadi Manajer 2001 he was officiated as Manager of Estate and Mill in
Kebun dan Pabrik di PTPN VII (Persero) dan Kepala Bagian PTPN VII (Persero) and Head of Plant Division from 2001
Tanaman dari 2001 sampai 2004. Menjadi seorang Distrik up to 2004. He was a District manager in 2004 for over 4
Manajer di tahun 2004 selama 4 tahun hingga akhirnya years and finally he became member of Commisioner Audit
menjadi Komite Audit Komisaris Urusan Kinerja Produksi di Committee of Production Performance Affair in PTPN VII
PTPN VII (Persero). (Persero)
Beliau juga aktif di beberapa pelatihan. Pelatihan He was also active in several training. His first training was
pertamanya di mulai di Pekan Perlindungan Tanaman started in Rubber Cultivation Plantation Protection Week
Perkebunan Budi Daya Karet ditahun 1987. Ia juga pernah in 1987. He once also engaged in Intermediate Plantation
mengikuti kusus Manajemen Perkebunan Menengah di Management course in LPP Medan (1992), Financial
LPP Medan (1992), kursus Manajemen Keuangan untuk Staf management Course for non staff in LPP Yogya (1994),
Non Keuangan di LPP Yogya (1994), dan kursus Manajemen and Advanced Plantation Management (2000). Attending
Perkebunan Lanjut (2000). Mengikuti seminar Pengelolaan the Tapping Grooves Dry Disease, White Root Fungus,
Penyakit Kering alur Sadap, Jamur Akar Putih, Peningkatan Improvement of Rubber Latex Quality and Production
Kualitas & Produksi Lateks Tanaman Karet (2006), Workshop (2006), Plantation Revitalization Stabilization Workshop to
Pemantapan Revitalisasi Sektor Perkebunan untuk increase Plantation Society Welfare (2007), Implementation
meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Perkebunan of Competency Based Human Resource Management
(2007), Seminar Penerapan Compentency Based Human Seminar (2007), and International Rubber Conference and
Resource Management (2007), dan International Rubber Exhibition (2007).
Conference & Exhibition (2007).
Dilahirkan di Sidoarjo, 13 April 1979. Meraih gelar Sarjana He was born in Sidoarjo, 13 April 1979. He obtained his
Jurusan Akuntansi di STIE YKPN pada tahun 2005. Accounting Bachelor in STIE YKPN in 2005.
Memulai karier sebagai Ketua Lapangan Wilayah He started his career as Head of Field Yogyakarta and
Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk Proyek Iklan Televisi Central Java area for the Television Commercial Project
Produk Obat Nyamuk Bakar Garuda di tahun 2003. Di of Garuda Mosquito Coils in 2003. In 2006, he served as
tahun 2006, ia menjabat sebagai Auditor di KAP Drs Abdul Auditor in PAF Drs Abdul Muntalib & Co for a year and in
Muntalib & Co selama satu tahun dan ditahun selanjutnya the next year he served as Auditor in PAF Eddy Prakarsa
menjadi Audior di KAP Eddy Prakarsa Permana & Siddharta. Permana & Siddharta. The man who once officiated as
Pria yang sempat menjadi pengajar di SD Budi Mulia2 teacher in SD Budi Mulia 2 (2002-2003) was also served as
(2002-2003) ini menjabat sebagai Akuntan di RSM AAJ Accountant in RSM AAJ Associate since 2008.
Associates sejak 2008.
Beliau juga aktif di beberapa pelatihan, di antaranya Seminar He was also active in several training involves Hearing Draft
Hearing Draft Rancangan Undang-undang Akuntan Publik of Public Accountang Bills Draft Seminar (2005), Taxation
(2005), Seminar Nasional Perpajakan ” Arah Perubahan RUU National Seminar “Direction of Bills Taxation” (2005), and
Perpajakan” (2005), dan Seminar Nasional ”Mewujudkan National Seminar “To Promote GCG by Implementation of
Good Corporate Govermance melalui Pelaksanaan Undang- RI Law No. 5 Year 1999 of Prohibition of Monopolistic and
undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Unhealthy Business Competition Practices. (2006).
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat (2006).
Independensi Komite Manajemen Risiko tertuang dalam Risk Manajement Committee Independency is put forth in
pada Pedoman Kerja (Charter) Komite Manajemen Risiko Working Guidelines (Charter) of Risk Management Committee
tahun 2013 yaitu bahwa anggota Komite Manajemen year of 2013 stating that Risk Management Committee must
Risiko harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut: fulfill qualification as follow:
1) Anggota Komite Manajemen Risiko yang 1. Risk Management Committee Member who officiate
kedudukannya sebegai Anggota Dewan Komisaris as BOC member do not have any consanguineal
tidak mempunya hubungan keluarga sedarah relationship up to 3rd degree, both horizontally and
sampai derajat ke-3, baik menurut garis lurus vertically or affinal relationship with the other BOC
maupun garis kesamping ataupun hubungan yang member or with the BOD member.
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Manajemen Risiko, In implementing its duty the Risk Management Committee
berpedoman kepada Pedoman (Charter) Kerja Komite is referring to Work Guidelines (Charter) of Risk ManagemenT
Manajemen Risiko. Committee
1. Melakukan review dan memberikan rekomendasi 1. Conducting a review and providing recommendations
atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko yang on the effectiveness of risk management undertaken
dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko by Corporate Risk Management Unit through regular
Perusahaan melalui pertemuan secara berkala meetings and other ways to discuss the progress
maupun cara lainnya untuk membahas progres dari of the stages of the duties and responsibilities
tahapan-tahapan tugas dan tanggung jawab yang performed by the Risk Management Unit.
dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
2. Melakukan review atas penilaian risiko oleh Satuan 2. Reviewing the risk assessment by the Risk
Kerja Manajemen Risiko terhadap rencana investasi Management Unit of the company’ on material
perusahaan yang material. investment plans.
3. Melakukan pengawasan atas kegiatan Satuan Kerja 3. Supervising over the activities of the Risk
Manajemen Risiko dalam memantau pelaksanaan Management Unit in monitoring the implementation
mitigasi resiko oleh unit-unit kerja terkait. of risk mitigation by related work units.
4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan 4. Supervising over the implementation of the
rekomendasi Komite Manajemen Risiko oleh Satuan recommendations of the Risk Management
Kerja Manajemen Risiko. Committee by Risk management units.
5. Melakukan analisis dan evaluasi atas usulan Rencana 5. Performing analysis and evaluation on the proposed
Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Company Action Plans and Budget (CABP) and the
review tahunan atas Rencana Jangka Panjang annual review of the Company’s Long-Term Plan
Perusahaan (RJPP) yang diajukan oleh Direksi. (CLTP) proposed by the Board of Directors.
6. Melakukan penelaahan atas informasi risiko dan 6. Reviewing risk information and risk management
manajemen risiko perusahaan dalam laporan- of the company in reports that will be published
laporan yang akan dipublikasikan, melalui proses: through the process:
a. Diskusi bersama dengan manajemen a. Discussion with management
b. Review atas draft dari laporan yang akan b. Review the draft of a report to be published
dipublikasikan 7. Discussing important risks at units in the
7. Melakukan pembahasan atas risiko-risiko penting neighborhood of the company as needed.
pada unit-unit di lingkungan perusahaan, sesuai 8. The Risk Management Committee must submit a
kebutuhan. report of implementation of special duties with
8. Komite Manajemen Risiko harus menyampaikan high confidentiality at maximum level, limited to the
laporan pelaksanaan tugas khusus dengan tingkat members of the Risk Management Committee and
kerahasiaan maksimal, terbatas pada anggota member of the Board of Commissioners
Komite Manajemen Risiko dan anggota Dewan 9. Performing self-evaluation and self-improvement of
Komisaris the effectiveness of the implementation of the Risk
9. Melakukan self-evaluation dan self improvement Management Committee.
terhadap efektivitas pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko.
Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Implementation of Risk Management
Manajemen Risiko Committee Task Report
Selama tahun 2013 sesuai dengan penugasan Dewan During 2013 based on BOC assignment, the Risk Management
Komisaris, Komite Manajemen Risiko telah melaksanakan Committee has carried out its tasks well either individual or
tugas-tugasnya baik secara sendiri maupun bersama together with the Audit Committee include:
sama dengan Komite Audit sebagai berikut:
a. Menyiapkan evaluasi untuk bahan rapat dan a. Preparing evaluation for meeting materials and
mengikuti rapat Dewan Komisaris attending the meeting of the Board of Commissioners
b. Menyiapkan evaluasi untuk bahan rapat gabungan b. Preparing evaluation for joint meeting materials
antara Dewan Komisaris dengan Direksi PT. between the Board of Commissioners and the Board
Perkebunan Nusantara VII (Persero) dan mengikuti of Directors of PT. Plantation Nusantara VII (Persero)
rapat gabungan. and participating in the joint meeting.
c. Mendampingi Dewan Komisaris dalam c. Accompanying the Board of Commissioners in
melaksanakan kunjungan pengawasan ke Perseroan carrying out monitoring visits to the Company along
beserta unit usaha. with the business unit.
d. Melakukan Analisa dan evaluasi atas Laporan d. Performing analysis and evaluation on the Monthly,
Managemen Bulanan, Triwulanan dan Tahunan serta Quarterly and Annual Management Reports, and
laporan- laporan lain yang memerlukan perhatian other reports that require the attention of the Board
Dewan Komisaris of Commissioners
e. Melakukan Analisa dan evaluasi terhadap Rencana e. Performing analysis and evaluation on the Company
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2014 Action Plan and Budget (CABP) in 2014
f. Mengadakan rapat Komite Manajemen Risiko. f. held Risk management Committee meeting
g. Mengikuti rapat pembahasan program pemeriksaan g. Attending a meeting about an External Auditor
Auditor Eksternal (KAP) atas pemeriksaan Laporan (PAF) examination program on the examination of
Keuangan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) financial statements of PTP Nusantara VII (Persero)
yang berakhir Tahun buku 2013. which its fiscal year ended in 2013.
h. Membahas RKAP PT Perkebunan Nusantara VII h. Discussing CAPB PTP Nusantara VII (Persero) year
(Persero) tahun 2014. 2014.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Meeting Frequency and Attendance
Kehadiran Komite Manajemen Risiko Level of Risk Management Committee
Selama tahun 2013, Komite Manajemen Risiko telah During 2013, the Risk Management Committee has carried out
melaksanakan rapat sebanyak 14 kali dengan tingkat 14 times meeting with attendance level are as follow:
kehadiran sebagai berikut:
No Tanggal Kegiatan
Date Activities
3. 11/01/2013 Mengikuti rapat Dewan Komisaris dalam rangka membahas RKAP 2013 PTP N VII dan membahas
program kerja/KPI Dekom 2013.
Participate in BOC meeting in order to discuss the 2013 CAPB of PTPN VII (Persero) and discuss
the working progam 2013 BOC KPI
4 14-15/01/2013 Mengikuti pembahasan RKAP 2013 mengenai Investasi Non Tanaman dan Pengembangan
Engage in 2013 CAPB discussion regarding the non plant investment and development
10 28/02/2013 Rapat Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit membahas Konsep Piagam Komite
Manajemen Risiko
Engage in Risk Management Committee and Audit Committee meeting discussing the Risk
Management Committee Charther
11 5/03-7/03/2013 Melakukan tugas penentuan titik nol pada tanaman karet di UU Tebe dan Mula
Conduct determination of zero point task on the rubber plant in BU Tebe and Mula
12 11/03 -12/03/2013 Mendampingi Kunjungan kerja (Kunker) Dekom ke Kantor Direksi dalam rangka
Ulang Tahun PTPN VII (Persero)
Assist the BOC in its official visit to Head Office in context of
PTPN VII (Persero) anniversary
13 14/03/2013 Rapat pembahasan Hasil Audit KAP HES atas Laporan Keuangan tahun buku 2012.
Discussion of Audit PAF HES Result on Financial Statement fiscal year 2012
No Tanggal Kegiatan
Date Activities
21 4/06 – 5/06/2013 Mengikuti Dekom kunker ke Kantor Direksi dalam rangka pembahasan
kinerja Unit Usaha.
Follow the BOC in its official visit to Head Office in context of Business Unit Performance
discussion
22 11/06/2013 Mendampingi Dekom Kunker ke Kantor Direksi dalam rangka serah terima Dirut
Assist BOC in its official visit to BOC office in context of handover of President Director position
23 17/06/2013 Mendampingi Dekom Kunker ke Kantor Direski dalam rangka pisah kenal Dirut
Assist the BOC in its official visit to Head Office in context of President Director farewell
29 10/12/2013 Mengikuti Serah Terima Dekom dan Rapat Kerja Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi
PTP N VII dalam rangka pembagian tugas tugas Direksi dan pengenalan anggota Dewan
Komisaris yang baru
Engage in BOC handover position and Joint Meeting between the BOC and BOD of the PTPN VII
(Persero) in context of BOD tasks division and introduction of the new BOC member
SEKRETARIS PERUSAHAAN
COMPANY SECRETARY
Peran Sekretaris Perusahaan pada PTPN VII (Persero) menjadi peran yang sangat utama pada penyampaian
informasi kepada masyarakat. Peran tersebut melekat pada bagian Sekretariat Perusahaan yang independen
baik di perusahaan maupun kepada unit usaha yang lain. Selain itu Sekretaris Perusahaan bertanggung
jawab langsung kepada Direksi sehingga hal ini memungkinkan Sekretaris Perusahaan bertindak mewakili
Perusahaan dalam berhubungan dengan pihak luar dan bertugas untuk mengelola informasi yang berkaitan
dengan kebijakan dan aktivitas perusahaan.
The role of the Corporate Secretary at the PTPN VII (Persero) becomes a very major role in delivering information
to society. Such role of the Secretariat is attached to the company’s independent secretariat unit in both
company and other business units. In addition, the Company Secretary is directly responsible to the Board
of Directors so that it enables Company Secretary to take action on behalf of the Company in dealing with
outsiders and duties to manage the information related to the policies and activities of the company.
Sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN No PER-01/ In accordance to SOE Minister Regulation No. PER-01/
MBU/2011 Pasal 28 (3), Sekretaris Perusahaan diangkat dan MBU/2011 Article 28 (3), Company Secretary is appointed
diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan and dismissed by the President Director with the BOC
Dewan Komisaris. Sekretaris Perusahaan PTPN VII (Persero) approval. The PTPN VII (Persero) Company Secretary up to
hingga tahun 2013 dijabat oleh Sonny Soediastanto, S.H. 2013 is served by Mr. Sonny Soediastanto, S.H. who was
yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. appointed based on BOD Decree No. 7.6/KPTS/242/2010.
7.6/KPTS/242/2010.
Sekretaris Perusahaan PTPN VII (Persero) dipersyaratkan The PTPN VII (Persero) Company Secretary is required to
untuk memenuhi beberapa persyaratan antara fulfill several requirements include: minimum education
lain pendidikan minimal S-1 di bidang Komunikasi, is S-1 (undergraduate) in field of Communication, Social
Sospol, hukum, pertanian, teknik, kemudian mampu Politic, Law, Agriculture, Engineering, able to communicate
berkomunikasi dan membangun hubungan kerja serta and build a work relationship as well as having an analytic
mempunyai pemikiran analitis dan mampu berpikir thought and able to think conceptually. The education
secara konseptual. Kualifikasi pendidikan dan kompetensi qualification and competency of PTPN VII Company
Sekretaris Perusahaan PTPN VII (Persero) tahun 2013 dapat Secretary year of 2013 can be viewed in profile below:
dilihat pada profil berikut:
PROFIL SEKRETARIS
PERUSAHAAN
COMPANY SECRETARY
Lahir di Surabaya, 4 Juli 1958. Beliau mengawali karir sebagai He was born in Surabaya on 4 July 1958. He started his
karyawan Tjiwi Kimia pada tahun 1984 selama 1 tahun, dan career as Tjiwi Kimia employee in 1984 for 1 year, and then
kemudian di bidang perkebunan pada tahun 1985 di PTP in plantation field in 1985 in PTP XXII as trainee employee
XXII sebagai calon pegawai trainee. Setelah menjalani 3 candidate. After underwent his 3 months probation,
bulan masa percobaan, diangkat menjadi anggota staf he was appointed as Office Staff member of PG Bunga
Kantor PG Bunga Mayang di PTPN XXXI hingga kemudian Mayang in PTPN XXXI then trusted to be the member of
dipercaya untuk menjadi anggota staf Kantor Pusat PTPN PTPN XXXI central office staff. After the merger of PTPN
XXXI. Setelah adanya penggabungan PTPN X, PTPN XXXI, X, PTPN XXXI, and PTPN XXII become PTPN VII (persero)
dan PTPN XXII menjadi PTPN VII (Persero) beliau dipercaya he was trusted to serve as Land Acquisition Special Team
untuk menjabat sebagai Tim Khusus Pembebasan Lahan in 1990. With the expiration of his term of office, he was
pada tahun 1990. Dengan selesainya tugas pembebasan appointed as Head of General Division Affair in 1996, and
tersebut, beliau diangkat sebagai Kepala Urusan Bagian has an opportunity to serve as Head of Agrarian Law in
Umum pada tahun 1996, dan sempat menjabat sebagai 1999. In 2000, after the existence inpassing process with
Kepala Urusan Hukum Agraria pada tahun 1999. Pada the group adjustment, he was trusted to be the Head of
tahun 2000, setelah adanya proses inpassing dengan General, Social and Security Affair at the General Division.
penyesuaian golongan, beliau dipercaya menjadi Kepala Then in 2001 the Company Secretariate was established
Urusan Umum, Sosial, & Keamanan pada Bagian Umum. and with the existence of Community Relationship affair
Kemudian pada tahun 2001 bagian Sekretariat Perusahaan in this Division, he was appointed as Head of Community
terbentuk dan dengan adanya urusan Hubungan Relationship Affair. Public Relation and to fill the vacancy of
Masyarakat pada bagian tersebut, beliau diangkat menjadi Company Secretary position that has been appointed as HR
Kepala Urusan Hubungan Masyarakat. Humas dan untuk & General Affair Director, then he was appointed as PTPN VII
mengisi kekosongan jabatan Sekretaris Perusahaan yang (Persero) Company Secretary based on BOD Decree No. 7.6/
telah diangkat sebagai Direktur SDM & Umum, maka KPTS/242/2010.
beliau diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan PTPN VII
(Persero) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 7.6/
KPTS/242/2010
Sesuai SK Direksi No: 7.5/Kpts/281/2013 tanggal 26 Based on BOD Decree No: 7.5/KPTS/281/2013 dated 26
November 2013 tentang Struktur Organisasi Kantor Direksi November 2013 regarding Head Office Organization
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), bahwa kedudukan Structure of PTPN VII (Persero), that the Company Secretary
Sekretaris Perusahaan berada di bawah Direktur Utama position is under the President Director and have 3 (three)
dan mempunyai 3 (tiga) urusan sebagai berikut: affairs as follow:
- Urusan Protokoler, Humas dan Biro Direksi - Protocol, Public Relation and Director Bureau Affair
- Urusan Hubungan Antar Lembaga - Inter-institutional Relation Affair
- Urusan Liaison Office (LO) Jakarta - Liaison Office Affair Jakarta
Pedoman kerja Sekretaris Perusahaan PTPN VII (persero) The Working Guideliness of Company Secretary of PTPN
berdasarkan pada surat Keputusan Direksi No: 7.6/ VII (Persero) based on BOD Decree No: 7.6/SI/04/2012
SI/04/2012 tanggal 11 Juni 2012 tentang Penerapan dated 11 June 2012 regarding Business Process and PTPN
Proses Bisnis & SOP Perusahaan Perseroan (Persero) PT VII’s SOP Implementation.
perkebunan Nusantara VII.
1. Memastikan citra perusahaan terjaga dengan baik. 1. Ensure the company’s image is well preserved
2. Memastikan tidak adanya testimoni negatif terhadap 2. Ensure there is no negative testimonial against the
perusahaan Company
3. Memastikan tata kelola perusahaan berjalan dengan 3. Ensure the Company governance goes well
baik.
4. Memastikan corporate identity telah sesuai dengan 4. Ensure the coporate identity has purusnt to Manual
Grafik Standard Manual (GSM) Standard Graph (GMS)
5. Memastikan laporan tahunan perusahaan tepat waktu. 5. Ensure the Company’s Annual Report is right on time
6. Memastikan pelaksanaan protokoler berjalan secara 6. Ensure the protocol implementation runs effectively
efektif.
7. Memastikan pelaksanaan administrasi perkantoran 7. Ensure the office administration implementation is
sesuai ketentuan yang berlaku according to applicable provision
Urusan Protokoler, Humas dan Biro Direksi Protocol, PR, and Director Bureau Affair
1.
Membantu tugas Sekretaris Perusahaan dalam 1. Assist the Company Secretary tasks in establishing
menjalin hubungan serta kerjasama yang harmonis a harmonious relationship and cooperation with all
dengan semua unsur stakeholder serta melaksanakan stakeholder elements and carry out data collection
pengumpulan data guna penyebaran informasi for the distribution of (positive) information as wide
(positif ) yang seluas-luasnya. as possible.
2. Menyusun sistem dan prosedur pelaksanaan/ 2. Draft public relation implementation procedure and
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat system either by press conference, expose, pers visit
(public relation) baik melalui siaran pers, ekspose, and others.
kunjungan pers dan sebagainya.
3. Menyusun sistem prosedur pelaksanaan/ 3. Draft protocol activity implementation system and
penyelenggaraan kegiatan keprotokoleran tamu procedur for the internal and external guest.
internal dan eksternal.
4. Memberikan saran kepada manajemen dalam 4. Provide suggestion to management in performing
melakukan mitigasi resiko atas publikasi eksternal risk mitigation on external publication to PTPN VII
terhadap PTPN VII (Persero). (Persero).
5. Mengkoordinir penerbitan media informasi dan 5. Coordinate the information and communication
komunikasi untuk keperluan internal perusahaan. media publishing for the internal company necessity.
6. Menyusun rencana, monitoring dan evaluasi biaya 6. Draft planning, monitoring and evaluation of the
operasional bidang Humas, Protokoler, dan Biro Direksi. operational cost of PR, Protocol, and Director Bureau
division.
7.
Monitoring dan evaluasi pengelolaan kegiatan 7. Monitoring and evaluate the management of
dokumentasi Perusahaan melalui foto, video, kliping company documentation activities by picture, video,
berita atau berupa dokumentasi berita lainnya. news clippings or in form of other documentation.
1. Memastikan pengeluaran biaya sesuai dengan RKAP 1. Ensure the cost expenses is pursuant to CAPB
2. Memastikan tata kelola perusahaan berjalan dengan 2. Ensure the corporate governance is well-
baik. implemented
3. Memastikan laporan tahunan perusahaan berjalan 3. Ensure the company’s annual report established
tepat waktu. timely
4. Memastikan pelaksanaan administrasi perkantoran 4. Ensure the implementation of office administration
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. is based on applicable provision
5. Memastikan penyampaian informasi perusahaan 5. Ensure the company’s information presentation is
akurat dan tepat waktu accurate and right on time
6. Memastikan pengelolaan arsip central tertata 6. Ensure the central archieve management is arranged
dengan aman dan rapih. safely and neatly.
Urusan Liaison Office (LO) Jakarta Liaison Office (LO) Affair Jakarta
1. Menyelenggarakan dan mengelola manajemen 1. Establish and manage the Jakarta LO Office
perkantoran LO Jakarta Management
2. Melaksanakan dan membina hubungan/ 2. Carry out and maintain relationship/communication
komunikasi dengan Kementerian BUMN dan Instansi with the SOE ministry and other Government
Pemerintahan lainnya Institution.
3. Melayani dan mempersiapkan kegiatan Dewan 3. Serve and prepare the BOC, BOD, Employees
Komisaris, Direksi, Pekerja dalam pelaksanaan activities in the implementation of official duties,
tugas kedinasan, berobat, cuti atau keperluan treatment, leave or other necessities in Jakarta or
lainnya di Jakarta atau melalui Jakarta berdasarkan through Jakarta based on official appointment/
penunjukan/pemberitahuan resmi dari perusahaan. notification from the company.
Guna menunjang kinerja Sekretaris Perusahaan serta To Support the Comppany Secretary performance and
menambah wawasan dalam bidang Good Corporate augment knowledge in GCG then during 2013, the
Governance maka selama tahun 2013, program pelatihan training programs given were as follow:
yang diberikan adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan Implementation
No Uraian Seminar/Workshop
Hari & Tanggal Tempat
Day & Date Location
1. Sosialisasi Peraturan Kementerian BUMN oleh Kementerian BUMN tentang: 11 Februari 2013 Kementerian BUMN,
SOE Ministry Regulation Socialization by the SOE Ministry regarding: 11 February 2013 Jakarta
1. Peraturan Menteri BUMN nomor PER-12/MBU/2012 tentang Organ SOE Ministry, Jakarta
Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik
Negara
SOE Minister Regulation No. PER-12/MBU/2012 regarding SOE BOC/
BOT (Board of Trustees)
2. Peraturan Menteri BUMN nomor PER-15/MBU/2012 23 Maret 2013 The Trans Luxury
tanggal 25 September 2012 tentang Perubahan atas Peraturan 23 March 2013 Hotel, BAndung
Menteri Negara BUMN nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pengadaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN
SOE Minister Regulation No. PER-15/MBU/2012 dated 25 September
2012 regarding the Change on SOE Minister Regulation No. PER-05/
MBU/2008 regarding General Guideliness of SOE Goods and Service
Procurement Implementation
2 Seminar Penerapan Good Corporate Governance oleh Kementerian BUMN 23 Mei 2013 Kementerian BUMN,
GCG Implementation by SOE Ministry Seminar 23 May 2013 Jakarta
SOE Ministry, Jakarta
Pelaksanaan Implementation
No Uraian Seminar/Workshop
Hari & Tanggal Tempat
Day & Date Location
4 Sosialisasi Peraturan Kementerian BUMN oleh Kementerian BUMN 18 Oktober 2013 Hotel Gran Inna
SOE Ministry Regulation Socialization by the SOE Ministry 18 October 2013 Muara, Padang,
Sumatera Barat
- Nomor PER-15/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri 23 Maret 2013
Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2008 tentang 23 March 2013
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa
Badan Usaha Milik Negara
Number PER-15/MBU/2012 regarding Change on the SOE Minister
Regulation No. PER-05/MBU/2008 regarding the General Guideliness
on the SOE Goods and/or Service Procurement Implementation
- Nomor PER-19/MBU/2012 tentang Pedoman Penundaan Transaksi
Bisnis Yang Terindikasi Penyimpangan dan/atau Kecurangan. 23 Mei 2013
Number PER-19/MBU/2012 regarding Business Transaction 23 May 2013
Postponement Guidelines that Indicated a Deviation and/or
Fraudulence.
Januari 2013 Program kemitraan berupa usaha dalam bidang agrobisnis (pertanian terpadu Media Agro 7
January 2013 dengan peternakan) mulai dijalankan di Unit Usaha dengan warga di desa-desa.
Untuk pertama kali dan sebagai percontohan, usaha dilaksanakan di Desa Ketiuan
Kecamatan Lubukkeliat dan Sribandung Kecamatan Tanjungbatu.
Partnership program in form of business in Agribusiness (integrated agriculture with
animal husbandary) begin carried out in Business Unit with the villager. For the first
time and as pilot project, the business was carried out in Ketiuan Village, Lubukkeliat
sub district and Sribandung, Tanjung Batu sub district.
Usaha dalam bidang ternak dan pertanian terpadu tersebut berupa ternak kambing,
itik, kolam ikan dan budidaya tanaman sayur-mayur. Pada program tersebut PTPN
VII (Persero) Unit Usaha Cintamanis membantu penyediaan kandang, bibit, dan
teknologi budidayanya.
The integrated business between the husbandry and agriculture was in form of goat,
duck, fishery and vegetables. In this program PTPN VII (Persero) Cintamanis Business
Unit assisted in cages, seeds, and its cultivation technologi procurement.
5 Maret 2013 PTPN VII (Persero) memberikan layanan kesehatan kepada 800 warga dari sejumlah Media Agro 7
5 March 2013 desa di Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan.
PTPN VII (persero) provide a health services to 800 citizens in number of villages in
Tanjungsari, South Lampung
9 Maret 2013 Kunjungan meneg BUMN Dahlan Iskan “Pabrik Gula harus untung dan Bantu Petani” Media Agro 7
9 March 2013 Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan minta PTPN VII (Persero) untuk menggunakan
dan memanfaatkan sistem elektronik tebu petani yang dikirim ke pabrik milik PTPN
VII. Dengan sistem tersebut akan berdampak sangat bagus untuk memperbaiki
produksi.
Mr. Dahlan Iskan, SOE Minister having a visit “Sugar Mill must benefiting and Assist
the Farmers”
The SOE Minister Dahlan Iskan asked the PTPN VII (Persero) to use and utilize the
farmer sugarcane electronic system sent to PTPN VII’s mill. With this system it will
impacted the production well.
Maret 2013 PTPN VII (Persero) Salurkan Dana PKBL Rp76 Miliar
March 2013 PTPN VII (Persero) distributes the PKBL fund Rp76 billion
23-24 April 2013 PTPN VI (Persero) sebagai tempat studi banding pengelolaan Lingkungan VII
(Persero)
PTPN VII (Persero) as a comparative study of management of Environtment VII
(Persero)
30 April 2013 PTPN VII (Persero) Unit Usaha Talopino dan Ketahun penghargaan “Zero Accident” Media Agro 7
(Nihil kecelakaan kerja) dan system Manajemen K3 (SMK3).
PTPN VII (Persero) Talopino and Ketahun Business Unit achieve “Zero Accident” and
K3 Management System award
10 Juni 2013 Serah Terima Jabatan Direktur Utama PTPN VII Media Agro 7
10 June 2013 Handover of President Director Position of PTPN VII
14 April 2013 PTPN VII (Persero) raih penghargaan Pendonor Terbaik Media Agro 7
PTPN VII (Persero) receives awards for the best donors
29 Agustus 2013 PTPN VII Unit Usaha Bungamayang bersama Lembaga Musyarwarah Masyarakat \ Media Agro 7
29 August 2013 Adat (LMMA) Gunom Ragom Marga Bungamayang Tanam Pohon di aeal Rayon 2
Unit Usaha Bungamayang.
PTPN VII Bungamayang Business Unit together with Deliberative Institution of
Indigenous Community (LMMA) Gunom Ragom Marga Bungamayang Plant Trees in
Rayon 2 Bungamayang Business Unit Area
24 July 2013 Unit Usaha Ketahun PTPN VII (Persero) Santuni 2000 Anak Yatim Media Agro 7
24 Juli 2013 Ketahun Business Unit of PTPN VII (Persero) donate 2000 orphans
23-27 Sept. 2013 PTPN VII (Persero) Gelar Workshop Perencanaan Prosedur SMT Media Agro 7
PTPN VII (Persero) establish a workshop of SMT Procedure Planning
23-24 Sept. 2013 PTPN VI Study Banding Menris ke PTPN VII (Persero) Media Agro 7
PTPN VI Having an Industrial Ministry Comparative Study to PTPN VII (Persero)
7-Mar-13 PTPN VII Sumbang 171 Kantong Darah ke PMI Rakyat Lampung, Lampung News
paper, Radar lampung News dan
07 March 2013 PTPN VII Domate 171 Blood Bags to Indonesian Red Cross (PMI) Bongkar Post
9-Apr-13 Peringati HUT Ke-17, PTPN 7 Gelar Fun Bike dan CSR
Media Pekerja BUMN
9-Apr-13 Commemorate the 17th anniversary, PTPN VII Establish funbike and CSR
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dalam aktivitasnya membentuk suatu Unit Audit Internal yang disebut Bagian
Satuan Pengawasan Intern (SPI). SPI merupakan pengawas yang objektif dan independen serta dirancang untuk memberi
nilai tambah dalam meningkatkan kinerja dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan
peran dalam paradigma baru sebagai evaluator, katalisator, dan konsultan.
SPI diketuai oleh Kepala Bagian yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan
Komisaris. Penjabaran tugas pokok dan pemberian wewenang kepada SPI dijabarkan dalam Pedoman Audit Internal
(Internal Audit Charter) Satuan Pengawasan Intern yang disahkan tanggal 3 Januari 2011.
PTPN VII (Persero) in its activities forms Internal Audit Unit called Internal Audit Unit (SPI). SPI is an objectives and
independent supervisor and designed to provide added-value in increasing performance by noticing the GCG principles
with the role in new paradigm as evaluators, catalyst, and consultant.
SPI is chaired by the Hea.d of Division who is appointed and dismissed by the President Director with the BOC Approval.
Basic task description and authority delegation to SPI is described in the Internal Audit Charter of Internal Audit Unit
legalized on 3 January 2011.
Sesuai SK Direksi No. 7.5/KPTS/281/2013 tanggal 26 Refer to BOD Decree No. 7.5/KPTS/281/2013 dated 26
November 2013 tentang Struktur Organisasi Kantor Direksi November 2013 regarding Head Office Organization
PTPN VII (Persero), secara struktural Bagian SPI berada di Structure of PTPN VII (Persero), structurally the SPI Division
bawah Direktur Utama dan dipimpin oleh seorang Kepala is under President Director and is chaired by one Head
Bagian yang membawahi tiga orang Kepala Urusan yaitu of Division who overseen three Head of Division namely
Kaur Pengawasan Operasional Bidang Tanaman, Kaur Head of Operational Supervision of Plant Division, Head of
Pengawasan Operasional Bidang Teknik/Pengolahan, Operational Supervision of Technical/Processing Division,
serta Kaur Pengawasan Keuangan, Administrasi dan SDM. and Head of Financial, Administration, and HR Supervision
Struktur Organisasi Bagian SPI Kantor Direksi PTPN VII Affair. Organization Structure of SPI division in PTPN VII
(Persero) adalah sebagai berikut: (Persero) Head Office is as follow:
Kepala Bagian
Satuan
Pengawasan Intern
Head of Internal
Supervision
Unit Division
Kepala Urusan
Pengawasan Operasional
Bidang Tanaman Kepala Urusan
Head of Operational Pengawasan Operasional
Supervision Affair of Plant Kepala Urusan
Bidang Teknik/ Pengawasan Keuangan,
Division Pengolahan Adminstrasi dan SDM
Head of Operational Head of Financial,
Supervision Affair of Administration, and HR
Technical/Processing Supervision Affair
Divison
Krani Kepala
Sekretariat Staf Urusan Pengawasan
Head of Operasional Bidang
Secretariate Tanaman Staf Urusan
Staff of Operational Pengawasan Operasional
Supervision Affair of Plant Bidang Teknik dan
Division Staf Urusan Pengawasan
Krani Pengolahan Keuangan, Administrasi
Sekretariat Staff of Operational dan SDM
Secretariate Supervision Affair of Staff of Finance,
Technical and Processing Administration and HR
Division Supervision Affair
Agendaris
Agendarist
Penanggung
Jawab Audit
Person In
Charge of
Audit
Ketua
Tim Audit
Head of
Audit Team
Auditor
Auditor
PROFIL
KEPALA SPI
HEAD OF
SPI PROFILE
Sunaryanto Purwo
Lahir di Surabaya, tanggal 21 Desember 1957, He was born in Surabaya on 21 December 1957.
meraih gelar S-1 dari Fakultas Pertanian Universitas He gained his undergraduate title from Agriculture
Brawijaya. Memulai karier sebagai Asisten Tanaman Faculty of Brawijaya University. He started his career
di beberapa Unit Usaha antara lain di Unit Usaha Bekri as Plant Assistant in Bekri Business Unit in 1983-1986
tahun 1983-1986 dan Unit Usaha Bergen tahun 1986- and Bergen Business Unit in 1986-1990, and then
1990, kemudian di tahun 1990-1992 dimutasikan in 1990-1992 he was transferred as Plant Division
sebagai Staf Bagian Tanaman di Kantor Pusat. Tahun Staff in Head Office. In 1992-1994 he was appointed
1992-1994 diangkat sebagai Pjs. Asisten Kepala as Temporary Officer (Pjs) of Head of Plant Division
Tanaman di Unit Usaha Beringin, lalu dimutasikan Assistant in Beringin Business Unit, and then he was
ke Bagian Tanaman di kantor Pusat sebagai Kepala transferred to Plant Division in Head Office as Head
Urusan Adms. & Investasi tahun 1994-1997. Pada of Administration & Investment Affair in 1994-1997.
tahun 1997-1999 diangkat sebagai Pjs. Manajer di In 1997-1999 he was appointed as Pjs. Manager in
Unit Usaha Way Lima kemudian beliau dimutasikan Way Lima Business Unit then transferred as Business
sebagai Manajer Unit Usaha di beberapa Unit Usaha Unit Manager in Rejosari BU in 2001-2003, Bentayan
yakni Unit Usaha Rejosari tahun 2001-2003, Unit BU in 2003-2004. In 2004-2012 he was transferred
Usaha Bentayan tahun 2003 -2004. Tahun 2004-2012 as Head of Plant Division and commencing from
dimutasikan sebagai Kepala Bagian Tanaman dan October 2012 up to May 2013 he served as Head of
terhitung sejak bulan Oktober 2012 s.d. Mei 2013 SPI Division.
menjabat sebagai Kepala bagian SPI.
PROFIL
KEPALA SPI
HEAD OF
SPI PROFILE
Armaz Hariadi
Lahir di Palembang, 22 Maret 1959, meraih gelar He was born in Palembang, 22 March 1959, he
S-1 dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor obtained his Bachelor Degree from Agriculture
tahun 1982 dan gelar S-2 dari IEU Oklahoma State Faculty at Bogor Agriculture Institute in 1982 and his
University. Master title from IEU of Oklahoma State University.
Memulai karier sebagai Asisten Tanaman di Unit He started his carried as Plant Assistant in Cinta
Cinta Manis tahun 1984-, kemudian dimutasikan Manis BU in 1984, then was transferred as Staff E of
sebagai Staf E Sekretariat Direksi di Kantor Direksi BOD in Head Office in 1994 and was appointed as
tahun 1994 dan diangkat sebagai Kepala Urusan Head of Secretariate Affair in the same year.
Sekretariat di tahun yang sama.
Bulan September 1994 mutasi sebagai Kepala In September 1994 he was transferred as Head
Urusan Tanaman Tebu di Bagian Tanaman Kantor of Sugar Cane Affair in Plant Division of Head
Direksi. Tahun 1995 mutasi sebagai Kepala Workshop Office. In 1995 he was transferred again as Head of
Pabrik Gula Bungamayang. Pada Bulan Agustus 1995 Bungamayang Sugar Mill Workshop. In August 1995
mutasi sebagai Kepala Urusan Sekretariat Kantor he was transferred as Head of Secretariate of Head
Direksi. Office.
Kemudian mutasi sebagai Kepala Urusan Afterwards he was transferred as Head of Investment
Pengembangan Perusahaan Investasi di Bagian Company Development Division in 1999-2000. In
Pengembangan Tahun 1999-2000. Tahun 2000 2000 he was transferred as Sinder Head of Cinta
mutasi sebagai Sinder Kepala Tanaman Unit Usaha Manis BU Plant. In 2003 transferred as Head of Sugar
Cinta Manis. Tahun 2003 mutasi sebagai Kepala Cane Affair of Plant Division in Head Office, in 2004-
Urusan Tanaman Tebu Bagian Tanaman Kantor 2006 transferred as Head of Report Evaluation and
Direksi, Di Tahun 2004- 2006 mutasi sebagai Kepala Sisdur of SPI Division. In 2006 he was appointed as
Urusan Evaluasi Laporan & Sisdur Bagian SPI. Pada Pjs Manager in Bergen BU. Then started in November
tahun 2006 diangkat sebagai Pjs. Manajer di Unit 2006 he was transferred again as BU Manager in
Usaha Bergen. Kemudian mulai November 2006 several BU namely Padangratu BU in 2006-2008,
beliau dimutasikan sebagai Manajer Unit Usaha di Pagaralam BU in 2008-2009. In 2009-2011 he was
beberapa Unit Usaha yakni Unit Usaha Padangratu transferred as Marketing Manager. In 2011-2012
tahun 2006-2008, Unit Usaha Pagaralam tahun transferred again as Budget Plan & Controlling
2008-2009. Tahun 2009-2011 dimutasikan sebagai Manager, then transferred as Head of Plant Division
Manajer Pemasaran. Tahun 2011 – 2012 mutasi in 2012-2013, and commencing from June 2013 he
sebagai Manajer Perencanaan & Pengendalian served as Head of SPI Division.
Anggaran, kemudian mutasi sebagai Kepala Bagian
Tanaman tahun 2012-2013, Dan terhitung sejak
bulan Juni 2013 menjabat sebagai Kepala bagian SPI.
Jumlah Pekerja di Bagian SPI per 31 Desember 2013 Number of worker in SPI Division per 31 December
adalah sebanyak 17 orang yang terdiri dari 15 pekerja 2013 was 17 employees consist of 15 employees who
yang terkait langsung dengan pelaksanaan fungsi internal directly connected with the internal auditor function
auditor dan 2 orang melaksanakan fungsi sekretariat implementation and 2 employees implementing the SPI
Bagian SPI. Latar belakang auditor adalah berpendidikan Division Secretariate function. The auditor background
Strata 1 dan D3 bidang Pertanian, Ekonomi dan Teknik. was Undergraduate and Diploma 3 in Agriculture,
Dalam menjalankan tugasnya, Auditor dibantu 1 (satu) Economic and Engineering field. In implementing his
Pembantu Auditor, dengan latar belakang pendidikan duties, Auditor was assisted by 1 (one) Auditor Assistant,
SMU. Setiap Auditor telah mengikuti pelatihan di bidang with education background was Highschool. Every auditor
audit secara berkesinambungan. has engaged in audit training continuously.
8 Agendaris 1 Orang
Agendarist 1 Person
Jumlah 17 Orang
Number 17 Person
3 Auditor 10 Orang
10 Person
4 Pembantu Auditor 1 Orang
Audit Assistant 1 Person
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan In order to increase the competency and skill of the SPI
kemampuan personil SPI, PTPN VII (Persero) melaksanakan personnel, the PTPN VII (Persero) implements Auditor
program pengembangan Auditor berupa pendidikan dan Development program in form of education and training
pelatihan baik berupa kursus audit, seminar maupun either in form of audit course, seminar or workshop held
workshop yang dilakukan secara berkesinambungan continuously to enhance the personnel skill in audit career
guna meningkatkan kemampuan personil dalam bidang and function. Training is followed in tiered to obtain a
karir dan fungsi audit. Pelatihan diikuti secara berjenjang Profession Title namely Auditor Internal Professional (PIA).
untuk dapat memperoleh Gelar Profesi yaitu Professional
Internal Auditor (PIA).
Sampai dengan Tahun 2013, pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti oleh para auditor yang ada saat ini adalah sebagai berikut:
Up to 2013, the education and training have been attended by the auditor available at present were as follow:
Jumlah
Total 55
Internal Audit Charter adalah piagam/dokumen formal Internal Audit Charter is a charter/formal document which
yang merupakan pengakuan eksistensi dan komitmen is the recognition of the existence and the commitment
Direksi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) sesuai Surat of the Board of Directors of PT. Plantation Nusantara VII
keputusan nomor: 7.14/Kpts/002/2011 tanggal 3 Januari (Persero) pursuant to Decree No: 7.14/Kpts/002/2011
2011. Internal Audit Charter mengatur kedudukan SPI dated 3 January 2011. Internal Audit Charter regulates the
sebagai Organisasi Internal Audit, ruang lingkup tugas, position of Internal Audit unit (IAU) as an organization,
tanggung jawab pelaporan, wewenang dan peranan, with scopes of duties, report responsibilities, authorities
serta standar profesi auditor internal. Internal Audit and roles, as well as the internal audit profession
Charter disusun untuk menjadi pedoman bagi para standards. Internal Audit Charter is drafted to serve as
Auditor Internal agar dapat melaksanakan tugas secara guidelines for the Internal Auditor in order to carry out the
optimal, serta diketahui oleh Auditee/pihak-pihak lain tasks optimally, and known by the audited people/other
yang terkait agar dapat saling tercipta pengertian dan related parties in order to create mutual understanding
kerjasama yang baik dalam mewujudkan Visi dan Misi PT and good cooperation in realizing the vision and mission
Perkebunan Nusantara VII (Persero). of PT. Plantation Nusantara VII (Persero).
Dengan berpedoman kepada Internal Audit Charter, SPI With reference to the Internal Audit Charter, IAU is
diharapkan dapat menghasilkan suatu laporan audit yang expected to generate an audit report that reaches a
mencapai standar dan kualitas tertentu untuk mendukung certain standard and quality to support the activities of
aktivitas perusahaan. the company.
Peran Satuan Pengawasan Intern adalah membantu Role of Internal Audit is to assist management in
manajemen dalam mencapai sasaran perusahaan. Untuk achieving corporate goals. Therefore, Internal Audit
itu, Satuan Pengawasan Intern memberikan bantuan provides assistance in the form of analysis, assessment,
berupa analisis, penilaian, rekomendasi, konsultasi, dan recommendation, consultation and information about
informasi mengenai aktivitas Unit Operasional melalui the activities through the Operating Unit Director, with
Direktur Utama, dengan tujuan: the aim of:
• Menjaga ketaatan terhadap sistem dan prosedur yang • Maintain adherence to systems and procedures.
berlaku.
• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya. • Improve the efficiency and cost effectiveness.
• Menjaga keamanan asset perusahaan dari pemborosan, • Maintain the security of company assets, theft and loss.
pencurian, dan kehilangan.
• Menjaga ketepatan pembukuan/pelaporan, • Maintain accuracy of accounting/reporting,
perhitungan/kalkulasi biaya, analisis ratio setiap Unit calculations/costing, ratio analysis of each Business
Usaha/Bagian/Distrik sesuai kebijakan akuntansi yang Unit/Section/District accordance with the applicable
berlaku. accounting policies.
Wewenang Authority
Sesuai Audit Charter SPI tanggal 3 Januari 2011, SPI In accordance with the SPI Audit Charter on 3 January
mempunyai akses terhadap seluruh dokumen, pencatatan, 2011, the SPI has access to all company’s asset documents,
personal dan fisik kekayaan perusahaan di seluruh unit recording, personal and physical in all company’s working
kerja perusahaan untuk mendapatkan data dan informasi unit to derive data and information related with its
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas auditnya. auditing tasks implementation.
Pada setiap awal tahun, SPI membuat Program Kerja Audit In every intial year, the SPI creates an Annual Auditing
Tahunan (PKAT) untuk rencana pelaksanaan pengawasan Working Program (AAWP) for the implementation plan of
SPI sesuai peran dan fungsi yang ditetapkan yaitu Auditor, SPI supervision based on determined role and function
Konsultan dan Katalisator. Penyusunan unit yang akan namely Auditor, Consultant and Catalyst. The unit drafting
menjadi objek audit memperhatikan tingkat risiko that will be the audit object noticing on risk level of each
masing-masing unit. Pada tahun 2013 SPi merencanakan unit. In 2013 the SPI planned on audit implementation
pelaksanan audit sebanyak 48 kali. Rencana penugasan amounted by 48 times. The AAWP assignment plan
PKAT yang telah disetujui Direktur Utama dikomunikasikan that has been appved by the President Director was
kepada Direksi dan Dewan Komisaris c/q Komite Audit. communicated to BOC and BOD c/q Audit Committee.
Selain pelaksanaan audit SPI juga menyusun rencana In addition to the audit implementation the SPI was also
kegiatan pengembangan kompetensi auditor. drafting an auditor competency development activity
plan.
SPI melaporkan pelaksanaan tugasnya yang dituangkan President Director with copy given to BOC c/q Audit
dalam Laporan Hasil Audit (LHA) kepada Direktur Utama. Committee.
Pada setiap triwulan, SPI juga membuat Laporan Kinerja
SPI yang disampaikan kepada Direktur Utama dengan
tembusan kepada Dewan Komisaris c/q Komite Audit.
Berikut adalah realisasi pelaksanaan tugas SPI selama Following were realization of SPI tasks in 2013:
tahun 2013:
• Melaksanakan 48 audit (100% dari rencana) yaitu • Implemented 48 audit (100% from plan) namely 22
22 audit dilaksanakan pada semester I dan 26 audit audit were implemented in semester I and 26 audit
dilaksanakan pada semester II. were in semester II
• Melaksanakan monitoring tindak lanjut temuan hasil • Carried out monitoring on follow up of audit result
audit finding
• Bertindak sebagai counterpart atas pelaksanaan • Acted as counterpart on the examination
pemeriksaan dengan tujuan tertentu oleh BPK implementation with given objective by the State
Audit Agency (SAA)
• Bertindak sebagai counterpart atas pelaksanaan • Acted as counterpart on implementation of General
General Audit tahun buku 2013 oleh KAP Audit fiscal year 2013 by PAF.
• Bertindak sebagai counterpart atas pelaksanaan GCG • Acted as counterpart on the GCG implementation fiscal
tahun buku 2013 oleh BPKP Lampung year 2013 by the Lampung FDSA
Sistem pengendalian internal merupakan suatu proses System of internal control is a process that involves
yang melibatkan Dewan Komisaris, Manajemen, dan the Board of Commissioners, management, and other
Personil lain, yang dirancang untuk memberikan personnel, designed toprovide reasonable assurance of
keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan berikut achieving the following objectives:
ini:
PTPN VII (Persero) terus berupaya meningkatkan PTPN VII (Persero) continued to strive enhancing the
pelaksanaan sistem pengendalian intern untuk implementation of internal control system to secure all
mengamankan seluruh asset perusahaan. Ruang lingkup company’s asset. The scope of internal control system
sistem pengendalian internal meliputi: comprised of:
AKUNTAN PERSEROAN
COMPANY’S ACCOUNTANT
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013 telah diaudit oleh Kantor Company’s Financial Statement for year ended on 31
Akuntan Publik (KAP) Hadori Sugiarto & Rekan dengan December 2013 has been auditer by the PAF Hadori
pendapat wajar tanpa pengecualian. KAP Hadori Sugiarto Sugiarto & Partner with reasonable opinion without any
& Rekan untuk pertama kalinya melaksanakan audit exception. The PAF Hadori Sugiarto & Partner for the first
Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) time performed PTPN VII (Persero) Financial Statement
tahun buku 2013 dengan jumlah imbal jasa sebesar Audit fiscal year 2013 with the amount of service reward
Rp 850 Juta termasuk PPN dan out of pocket expenses. by Rp850 million include vAT and out of pocket expenses.
Penunjukan tersebut telah sesuai dengan Peraturan The appointment has pursuant to Finance Minister
Menteri Keuangan No.17/PMK.01/2008 tanggal 5 Februari Regulation No. 17/PMK.01/2008 dated 5 February 2008
2008 pasal 3 ayat 1 yang menyebutkan bahwa pemberian Article 3 paragraph 1 stated that the general audit service
jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas procurement on a financial statement of an entity is
dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun conducted by the PAF approximately 6 (six) fiscal years
buku berturut-turut dan oleh seorang kuntan Publik and by a Public Accountant approximately 3 (three) fiscal
paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. years respectively.
Audit Laporan Keuangan PTPN VII (persero) tahun 2009- 2013 was respectively conducted by the Accountant and
2013 berturut-turut dilakukan oleh Akuntan dan KAP PAF as follow:
sebagai berikut:
Tahun Buku Akuntan Kantor Akuntan Fee Audit Opini Jasa Di Luar Audit
Year Book Accountant Publik Opinion Keuangan
Public Accountant Services beyond
Office Financial Audit
2009 Drs. Hari Purwantono Purwantono, Rp824 Juta termasuk Wajar dalam semua Tidak ada
No. Registrasi Sarwoko & PPN dan out of pocket hal yang material Non
AkuntanPublik: Sandjaja expenses Reasonable in all
AP.98.1.0065 Rp824 million include material terms
vAT and out of pocket
expenses
2010 Achmad Hidayat, CPA Hendrawinata Rp685 Juta termasuk Wajar dalam semua Tidak ada
No. Registrasi Gani & Hidayat PPN dan out of pocket hal yang material Non
AkuntanPublik: expenses Reasonable in all
AP.98.1.0144 Rp685 Million include material terms
vAT and Out of Pocket
Expenses
2011 Drs. Iskariman Hendrawinata Rp685 Juta termasuk Wajar dalam semua Tidak ada
Supardjo Eddy & Siddharta PPN dan out of pocket hal yang material Non
No. Registrasi expenses Reasonable in all
AkuntanPublik: Rp685 million include material terms
AP.0336 vAT and out of pocket
expenses
2012 Drs. Iskariman Hendrawinata Rp675 Juta termasuk Wajar dalam semua Tidak ada
Supardjo Eddy & Siddharta PPN dan out of pocket hal yang material Non
No. Registrasi expenses Reasonable in all
AkuntanPublik: Rp675 million include material terms
AP.0336 vAT and out of pocket
expenses
2013 Drs. Jimmy Jansen, PAF Hadori Rp850 Juta termasuk Wajar dalam semua Tidak ada
Ak,CPA Sugiarto & Rekan PPN dan out of pocket hal yang material Non
No. Registrasi expenses Reasonable in all
AkuntanPublik: AP.021 Rp850 million include material terms
vAT and out of pocket
expenses
PTPN VII (Persero) menyediakan akses atas informasi PTPN VII (Persero) provides assess on company’s
perusahaan dalam rangka keterbukaan PTPN VII (Persero) information in context of PTPN VII (Persero) openness to
kepada para stakeholders melalui berbagai sarana media, stakeholders through various media facilities, include:
yaitu:
• Portal Kementerian BUMN yang beralamat di http:// • SOE Ministry portal address at http://www.bumn.go.id/
www.bumn.go.id/ptpn7/ menyajikan informasi dan ptpn7/provide information and data of the company’s
data kinerja perusahaan yang dapat diakses secara performance that can be accessed freely by the society
bebas oleh masyarakat.
• Penerbitan buletin bulanan dan majalah Triwulan • Monthly bulletin and quarterly magazine “Media Agro”
“Media Agro” sebagai sarana sosialisasi dan as a means of internal employee socialization and
komunikasi karyawan internal PTPN VII (Persero) serta communication in PTPN VII (Persero) and distributed to
didistribusikan juga ke beberapa instansi terkait. several related institutions
• Di samping itu penerbitan Laporan Tahunan (Annual • In addition Annual Report publishing is also conducted
Report) dilakukan juga setiap tahunnya oleh perseroan. every year by the company.
PTPN VII (Persero) berkomitmen untuk menegakkan PTPN VII (Persero) is committed to enforce GCG principles
prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam in daily company’s management in all position level.
pengelolaan perusahaan sehari-hari di semua tingkatan Therefore, the PTPN VII (Persero) BOD has issued BOD
jabatan. Untuk itu, Direksi PTPN VII (Persero) telah Decree No: 7.15/KPTS/01/2013 dated 2 January 2013
menerbitkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 7.15/ regarding Code of Conduct. Afterwards, the BOC and
Kpts/01/2013 tanggal 2 Januari 2013 tentang Pedoman BOD has stipulated a Joint Decree of PTPN VII (Persero)
Perilaku (Code of Conduct). Selanjutnya, Dewan Komisaris BOC and BOD No: 7.15/KPTS/27/2013 and No: KEP-110/
dan Direksi telah menetapkan Surat Keputusan Bersama DK.VII/12/2013 dated 11 December 2013 of PTPN VII
Dewan Komisaris dan Direksi PTPN VII (Persero) No: 7.15/ (Persero) Code Of Conduct Improvement. The code of
Kpts/27/2013 dan No: KEP-110/DK.VII/12/2013 tanggal conduct is a guidelines fo all company management and
11 Desember 2013 tentang Penyempurnaan Pedoman PTPN VII (Persero) workers in acting and conducting to
Perilaku PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Pedoman implement their daily activities as well as in interacting
Perilaku merupakan pedoman bagi seluruh pengurus with their fellow workers, business partner and other
perusahaan dan pekerja PT Perkebunan Nusantara interested parties.
VII (Persero) dalam bersikap dan berperilaku untuk
melaksanakan tugas sehari-hari serta dalam berinteraksi
dengan rekan sekerja, mitra usaha dan pihak-pihak
lainnya yang berkepentingan.
Pedoman Perilaku merupakan salah satu bentuk Code of conduct is one of PTPN VII (Persero) commitment
komitmen PTPN VII (Persero) atas implementasi GCG dan form on the GCG implementation and is a group of
merupakan sekumpulan komitmen yang berisi tentang commitment containing of obligation, prohibition and
kewajiban, larangan dan hubungan dengan stakeholders relation with other stakeholders.
lainnya.
Kode Etik Perusahaan yang mengatur kewajiban yang Company’s code of conduct regulate all obligation must be
harus ditaati setiap insan PTPN VII (Persero) memuat: obeyed by every PTPN VII (Persero) employee containing:
Pengamanan Harta Benda; Kerahasiaan Informasi; property safeguarding; information confidentiality;
Keterbukaan Informasi; Kepemilikan Informasi dan information openness; information ownership and
Intangible Asset; Kesehatan dan Keselamatan Kerja; dan intangible asset; health and work safety and the same
Kesempatan Kerja yang Sama. work opportunity.
Kode Etik Perusahaan yang mengatur larangan yang Company’s code of conduct that regulated a prohibition
harus dihindari setiap insan PTPN VII (Persero) memuat: must be avoided by every PTPN VII (Persero) employees
Benturan Kepentingan, Kegiatan Politik; Jamuan Bisnis; contains: Conflict of Interest, Political Activities; Business
Hadiah, Donasi, Cendera Mata, dan Sumbangan; Dinner; Presents, Donation, Souvenirs, and Contribution;
Perbuatan Tercela. misconduct.
Pedoman hubungan dengan stakeholders memuat The relation guidelines with the stakeholders contain code
pedoman perilaku yang berkenaan dengan hubungan of conduct related with relation between the Company
antara Pengurus Perusahaan dan Pekerja dengan Management and Worker with Stakeholders, they are
stakeholder yang merupakan pihak-pihak yang parties who have interest to the company either directly
berkepentingan terhadap perusahaan baik secara or undirectly. These interested parties among others
langsung maupun tidak langsung. Pihak-pihak yang are: RUPS, Partners, Creditor and Bank, Customer/Buyer,
berkepentingan tersebut antara lain adalah RUPS, Competitor, PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara,
Rekanan, Kreditur dan Bank, Pelanggan/Pembeli, Pesaing, Government, Society and Environtment, College and
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, Pemerintah, Research Center, as well as Mass Media, Non-Governmental
Masyarakat dan Lingkungan, Perguruan Tinggi dan Organization and community organizations.
Lembaga Penelitian, serta Media Massa, LSM dan
Organisasi Kemasyarakatan.
Setiap insan perusahaan harus memiliki komitmen untuk Every company’s employees must have a commitment
dapat menyelaraskan diri dengan sistem nilai dan budaya to be able to harmonize themselves with the working
kerja di perusahaan. Oleh karena itu, seluruh pengurus value and culture system at the company. Therefore,
Perusahaan dan pekerja wajib menempa diri untuk all company management and worker must forge
menyamakan dan menyatukan keyakinan dan tekad themselves to equalize and uniting the working faith
agar dapat menerapkan sikap dan perilaku kerja yang and willpower pursuant to the working value and culture
sesuai dengan sistem nilai dan budaya kerja yang dianut system adopted by the Company, which codified in
perusahaan, yang dikodifikasikan dalam Code of Conduct. code of conduct. The successful of this code of conduct
Keberhasilan penerapan Pedoman Perilaku (Code of implementation is the responsibility of the BOD, Head of
Conduct) merupakan tanggung jawab dari Direksi, Division, District Manager and Business Unit Manager in
Kepala Bagian, Manajer Distrik dan Manajer Unit Usaha di each of their working unit environtment.
lingkungan unit kerja masing-masing.
Setiap dua tahun seluruh pengurus Perusahaan dan Every two years all Company Management and workers
pekerja diwajibkan secara tertulis untuk menyatakan are obligated in written to declare their willingness to
kesanggupan mentaati dan melaksanakan setiap butir obey and carry out each code of conduct items, realized
pedoman perilaku ini, yang diwujudkan dalam suatu in a obedience statement signed by all Company
pernyataan kepatuhan yang ditanda tangani oleh setiap Management and workers as one of continued
pengurus Perusahaan dan pekerja sebagai salah satu employment requirements with the company.
syarat kelanjutan hubungan kerja dengan perusahaan.
Segenap Pejabat Puncak memiliki tanggung jawab dalam All of Top Management have responsibility in providing
memberikan pemahaman penerapan Code of Conduct understanding of code of conduct application to
kepada pegawai di lingkungan unit kerja masing masing. employees in each working unit environment. As part of
Sebagai bagian dalam upaya pemberian pemahaman the employees understanding provisioning effort in code
pegawai dalam penerapan Code of Conduct maka: of conduct application then:
• Code of Conduct disosialisasikan kepada seluruh • Code of conduct is socialized to all company workers
pekerja perusahaan melalui pejabat pimpinan via each leader officials thus can be comprehended
masing-masing sehingga dapat dipahami dan and well, good and correctly applied.
diterapkan dengan tepat, baik dan benar.
• Setiap pekerja perusahaan mendapat satu salinan • Every company’s employees receive one copy of
Code of Conduct dan menandatangani formulir code of conduct and sign the statement form stating
pernyataan bahwa telah menerima, memahami, dan that he/she has received, understood, and agreed to
setuju untuk mematuhi Code of Conduct. obey the code of conduct.
• Code of Conduct merupakan bagian yang tidak • Code of conduct is integral part of the worker
terpisahkan dari perjanjian kerja setiap insan agreement of every company employee thus every
perusahaan sehingga setiap pegawai perusahaan employee must aware that disobedience to code of
harus mengetahui bahwa ketidakpatuhan conduct may influence the performance assessment
terhadap Code of Conduct dapat mempengaruhi result and the employee career.
hasil penilaian kinerja dan jenjang karir pegawai
perusahaan.
• Formulir pernyataan harus diperbaharui dan • Statement form must be updated and resigned
ditandatangani kembali setiap dua tahun oleh setiap every two years by every workers
pekerja.
• Formulir pernyataan yang telah ditandatangani • Statement form that has been signed was collected
dikumpulkan dan diarsipkan oleh masing-masing and archieved by each working unit as commitment
unit kerja sebagai bukti komitmen seluruh pekerja evidence of all company’s worker.
perusahaan.
Dalam rangka mendukung proses GCG, Code of Conduct In order to support the GCG process, PTPN VII (Persero)
PTPN VII (Persero) sesuai SK Nomor: 7.15/Kpts/03/2013 code of conduct pursuant to Decree No: 7.15/
tanggal 2 Januari 2013 telah disosialisasikan bersama KPTS/03/2013 dated 2 January 2013 has been socialized
dengan BPKP Provinsi Lampung pada tanggal 29 Oktober together with FDSA Lampung Province on 29 October
2013 di Lampung dan 27 November 2013 di Palembang 2013 in Lampung and 27 November 2013 in Palembang
kepada seluruh pekerja PTPN VII (Persero). to all PTPN VII (Persero) employees.
Kepada pengurus Perusahaan dan pekerja yang terbukti To the Company administrator/management and worker
melakukan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku who proved performing a violation on code of conduct
(Code of Conduct) dalam tingkatan apapun akan diberikan in any level will be given a discipline sanction or other
sanksi disiplin atau sanksi lainnya sesuai peraturan yang sanction pursuant to applicable regulation.
berlaku.
Selama tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah memberikan During 2013, PTPN VII (Persero) has given sanction to
sanksi kepada pekerja strata pengatur, penata, dan worker at regulator, administrator, and fosterer with
pembina dengan rincian sebagai berikut: details as follow:
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dalam PTPN VII (Persero) in developing business activities
mengembangkan kegiatan usaha membutuhkan suatu requires a company’s culture in form of written guidance,
budaya perusahaan dalam bentuk pedoman tertulis, which can be a preference for the company organs in
yang dapat menjadi acuan bagi organ perusahaan dalam implementing their duty and obligation. Guidelines
melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pedoman yang containing company value is stipulated based on BOC
memuat Nilai-nilai Perusahaan ditetapkan berdasarkan and BOD of PTPN VII (Persero) Joint Decree No: 7.15/
Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi KPTS/27/2013 and No: KEP-110/DK.VII/12/2013 dated
PTPN VII (Persero) No: 7.15/Kpts/27/2013 dan No: KEP- 11 December 2013 regarding improvement of code of
110/DK.VII/12/2013 tanggal 11 Desember 2013 tentang conduct of PTPN VII (Persero).
Penyempurnaan Pedoman Perilaku PT Perkebunan
Nusantara VII (Persero).
Budaya perusahaan (corporate culture) telah dirumuskan The corporate culture has been formulated with “ProMOSI’
dengan icon ”ProMOSI”. “ProMOSI” sebagai asas budaya icon. “ProMOSI” as a company culture basis, can be
perusahaan, dapat diuraikan sebagai berikut: described as follow:
Pro = Produktivitas
Adalah pemanfaatan secara maksimal potensi yang ada pada
seluruh sumber daya;
M = Mutu
Produk yang bermutu selain baik, adalah yang didelivery
tepat waktu, didesain sesuai selera konsumen, dijual dengan
harga lebih murah dari yang lain, sehingga mutu asasnya Pro = Productivity
adalah persaingan (competitiveness), bukan lagi komperatif It is a maximal utilization of existing
(comparativeness); potential on all resources
M = Mutu (Quality)
It is a high quality product beside good, is
O = Organisasi delivered on time, designed as consumer
Setiap individu mengerti akan posisinya, memahami tugas taste, sold cheaper from other, thus the
dan tahu kepada siapa harus mempertanggung jawabkan quality principles are competitiveness, no
longer comparativeness.
wewenangnya; O = Organization
Every individual will learn of his/her
S = Servis position, comprehends the duty and
Semua individu dalam organisasi menyadari bahwa dirinya knows to whom he must accountable his
authority;
bekerja untuk melayani atasan, bawahan, teman sekerja, S = Service
konsumen, dan stakeholder. All individual in organization awares
that he/she works to serve his superior,
I = Inovasi subordinate, co-worker, customer, and
stakeholders.
Setiap individu dalam organisasi harus melakukan inovasi-inovasi I = Innovation
dalam rangka mengikuti perubahan. Mereka yang tidak cepat Every individual in organization must
mengikuti perubaan dengan inovasi-inovasinya akan hilang conduct innovations in order to follow
tertindas perubahan jaman. changes. They who do not follow quickly
the change with their innovations will be
lost surpressed by the changing times.
PTPN VII (Persero) telah memiliki Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (Whistle Blowing System) sesuai
surat Keputusan Direksi No:7.15/Kpts/22/2013 tanggal 31 Juli 2013. WBS disusun dalam rangka memberikan
kesempatan kepada segenap insan perusahaan dan pihak eksternal untuk dapat menyampaikan laporan
mengenai dugaan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, serta nilai-nilai
etika yang berlaku berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan serta dengan niat baik untuk
kepentingan perusahaan.
PTPN VII (Persero) already has a Whistle Blowing System pursuant to BOD Decree No: 7.15/KPTS/22/2013 dated
31 July 2013. The WBS was drafted in order to provide opportunity to all company employees and the external
parties to be able to convey report regarding alleged violation of the GCG principles, as well as applicable
ethical values based on accounted evidences and good intention for the company’s interest.
Adapun dasar hukum penyusunan Whistle Blowing System As for the legal basis of the WBS drafting were:
(WBS) adalah:
- Undang-Undang No.31 tahun 1999 dan telah - Law No. 31 year 1999 and has been updated with Law
diperbaharui dengan Undang-Undang No.20 Tahun No. 20 year 2001 of corruption eradication.
2001 tentang Pemberantasan Tindak Korupsi,
- Undang-Undang No.13 tahun 2006 tentang - Law No. 13 year 2006 of Protection of Witnesses and
Perlindungan Saksi dan Pelapor. Complainants
- Undang-Undang No.11 tahun 2008 tentang Informasi - Law No. 11 year 2008 of Information and Transaction
dan Transaksi Elektronik Electronic
- Pedoman Sistem Pelaporan dan Pelanggaran (Whistle - Whistle Blowing System Guideliness of the 2008
Blowing System) Komite Nasional Kebijakan Governance National Committee of Governance Policy
tahun 2008
- Code of Conduct PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). - PTPN VII (Persero) Code of Conduct
WBS PTPN VII (Persero) telah disosialisasikan kepada jajaran The PTPN VII (Persero) WBS has been socialized to all
manajemen perusahaan pada tanggal 29 Oktober 2013. company’s management ranks on 29 October 2013.
Penyempurnaan WBS terhadap aspek perangkat kerja, The WBS improvement to the working device aspect,
mekanisme pelaporan serta mekanisme perlindungan reporting mechanism and protection mechanism for the
bagi pelapor telah dilakukan dan diterbitkan sesuai Surat complainants has been conducted and issued pursuant
Keputusan Direksi No:SKR/Kpts 01/2014 tanggal 1 Mei to BOD Decree No: SKR/KPTS/01/2014 dated 1 May 2014.
2014.
Setiap Pelaporan dugaan pelanggaran, harus memenuhi Every reporting of alleged violation, must meet following
kriteria sebagai berikut: criterias:
1. Pelapor dapat mengungkapkan identitas dengan 1. Complainants/reporters may reveal his/her identity
jelas (nama, alamat dan nomor telepon yang dapat clearly (name, address, and available contact phone)
dihubungi) ataupun anonim. or anonymous.
2. Pelaporan dilakukan melalui sarana pelaporan yang 2. The reporting is conducted via available reporting
telah tersedia facilities
3. Isi laporan dugaan pelanggaran dapat berupa: 3. The content of alleged violation report may in form of:
1. Pelapor menyampaikan laporan dugaan 1. Complainants conveys the alleged violation report
pelanggaran melalui sarana pelaporan yang telah via reporting facilities provided by the company
disediakan perusahaan.
2. Pelapor mendapatkan tanda terima pelaporan 2. Complainants receives reporting of alleged violation
dugaan pelanggaran. receipt
3. Atas laporan oleh Pelapor, Tim Pengelolaan 3. Of report by the complainants, the Report
Laporan dan Perlindungan Pelapor menerima dan Management and Complainant Protection Team
memverifikasi dugaan pelanggaran yang diterima. receive and verify the incoming alleged violation
Verifikasi dilakukan dengan memperhatikan report. Verification is conducted by noticing on
beberapa hal sebagai berikut: several following terms:
1) Pelapor disertai identitas atau anonim 1) The Complainants along with identity or
anonymous
2) Kesesuaian kriteria pelaporan baik untuk pelapor 2) Suitability of the reporting criteria either for
dengan identitas ataupun pelapor anonim. the complainant with identity or anonymous
complainants
3) Perlindungan terhadap pelapor. 3) Protection over the complainants
4. Setelah itu dilakukan telah atas laporan dugaan 4. Afterwards it is conducted a study on alleged
pelanggaran. Apabila kriteria pelaporan terpenuhi violation report. If the reporting criteria is fulfilled
maka laporan akan ditindaklanjuti dan apabila then the report will be followed up and if the
pelapor memerlukan perlindungan, maka Tim complainant needs protection, then the Report
Pengelolaan Laporan dan Perlindungan Pelapor Management and Complainants Protection Team
akan memberikan fasilitas perlindungan maupun will provides protection facility or cooperate with
bekerjasama dengan pihak lain untuk melakukan other party to perform a protection. The verification
perlindungan. Hasil verifikasi dan telaah dituangkan and study result are put forth on the Official Report.
dalam Berita Acara
5. Apabila terlapor adalah pekerja perseroan Laporan 5. If the reported is the company’s employee the
Dugaan Pelanggaran akan ditindaklanjuti oleh Tim Alleged Violation Report will be followed up by the
Investigasi. Investigation Team
6. Apabila terlapor adalah Tim Investigasi Laporan 6. If the reported is the Investigation Team the Alleged
Dugaan Pelanggaran akan ditindaklanjuti oleh Violation Report will be followed up by the BOD
Direksi.
7. Apabila terlapor adalah Direksi dan/atau Dewan 7. If the reported is BOD and/or BOC the Alleged
Komisaris Laporan Dugaan Pelanggaran akan Violation Report will be followed up by the Board of
ditindaklanjuti oleh Dewan Kehormatan. Trustees.
8. Apabila diperlukan, tindak lanjut atas Dugaan 8. If required, the follow up on Alleged Violation can
Pelanggaran dapat melibatkan investigator eskternal involve the external investigator appointed by the
yang ditunjuk oleh Perseroan. Company.
1. Tim Investigasi menerima laporan dari Tim 1. The investigation team receives report from Report
Pengelolaan Laporan dan Perlindungan Pelapor. Management Team and Reporter/Complainant
2. Tim investigasi kemudian akan melakukan Protection
investigasi. 2. Investigation team will conduct an investigation
3. Membuat Laporan Hasil Investigasi yang di dalamnya 3. Draft an Investigation Result Report containing
memuat rekomendasi dan/atau sanksi atas tindakan recommendation and/or witnesses on violation
pelanggaran kepada Direksi. action to BOD
4. Mendokumentasikan seluruh proses investigasi 4. Documenting all investigation process relating the
terkait bukti pendukung, kertas kerja, berita acara supporting evidences, paper work, official record or
maupun dokumen lainnya. other documents.
b) Direksi b) BOD
1. Direksi menerima laporan dari Tim Pengelolaan 1. The BOD receives report from Report Management
Laporan dan Perlindungan Pelapor atas dugaan Team and Reporter/Complainant Protection Team
pelanggaran yang dilakukan oleh Tim Investigasi committed by the Investigation Team
2. Direksi menugaskan tim investigasi untuk melakukan 2. BOD assigns investigation team to perform
investigasi investigation
3. Tim investigasi membuat Laporan Hasil Investigasi 3. Investigation team drafting an Investigation Result
yang di dalamnya memuat rekomendasi dan/atau Report containing recommendations and/or
sanksi atas tindakan pelanggaran kepada Direksi. sanction on the violation action to BOD
4. Tim investigasi mendokumentasikan seluruh proses 4. Investigation team documents all investigation
investigasi terkait bukti pendukung, kertas kerja, process relating with the supporting evidence, paper
berita acara maupun dokumen lainnya. work, official record, and other documents.
1. Dewan Kehormatan menerima laporan dari Tim 1. The BOT receives report from Report Management
Pengelolaan Laporan dan Perlindungan Pelapor atas and Reporter Protection Team on Alleged Violation
dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi/ by the BOD/BOC
Dewan Komisaris
2. Selanjutnya Dewan Kehormatan akan melakukan 2. Afterwards the Board of Trustees will conduct
investigasi sesuai dengan prinsip-prinsip yang investigation pursuant to principles contain in
terdapat pada Sistem Pedoman Dugaan Pelanggaran. Alleged Violation Guideliness System
3. Membuat Laporan Hasil Investigasi yang di dalamnya 3. Drafting Investigation Result Report which
memuat rekomendasi dan dilaporkan kepada containing a recommendation and reported to
Komisaris Utama atas pelanggaran yang dilakukan President Commisioner on the violation commited
oleh Direksi dan kepada Pemegang Saham apabila by the BOD and to Shareholders if the violation
pelanggaran dilakukan oleh Komisaris. commited by the BOC.
4. Mendokumentasikan seluruh proses investigasi 4. Documenting all investigation process relating
terkait bukti pendukung, kertas kerja, berita acara with the supporting evidences, paper work, official
maupun dokumen lainnya. record or other documents.
1) Atas rekomendasi oleh Tim Investigasi, Direksi 1) On recommendation by the Investigation Team,
mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, the BOD charges sanction pursuant to applicable
apabila terbukti mengarah kepada tindak pidana provision, if convicted it leads to criminal acts then
maka dengan pertimbangan Perseroan laporan with Company’s consideration the report will be
tersebut dapat dilimpahkan kepada Aparat Penegak delegated to law enforcement
Hukum. 2) On recommendation by the BOT, if relating with
2) Atas rekomendasi oleh Dewan Kehormatan, apabila BOD, the BOC follows up based on applicable
menyangkut Direksi, Komisaris menindaklanjuti provision. If it comes to BOD, the BOC follows up
sesuai ketentuan yang berlaku. Apabila menyangkut based on applicable provision. If it comes to BOC,
Komisaris, Pemegang Saham menindaklanjuti sesuai the Shareholders follow up referring to applicable
ketentuan yang berlaku, provision.
3) Bila tidak terbukti atau selesai, maka laporan 3) If it is not convicted or over, then the complaint
pengaduan akan ditutup dan dituangkan dalam report will be closed and put forth in the Official
Berita Acara Tindak Lanjut Selesai. Report of Completed Follow-Up
1. Tim Pengelolaan Pelaporan Dugaan Pelanggaran 1. Alleged Violation Reporting Management Team
membuat laporan berkala triwulanan kepada Direksi drafts quarterly periodic report to BOD regarding
mengenai penyelenggaraan Sistem Pelaporan the implementation of Alleged Violation Reporting
Dugaan Pelanggaran. Laporan tersebut berisi: System. The report contains:
1) Status Pelapor 1) Reported Status
2) Kategori dan deskripsi pelanggaran 2) Violation Category and description
3) Status Tindak Lanjut 3) Follow up status
4) Hasil Tindak Lanjut 4) Follow up result
2. Direksi melaporkan secara semesteran 2. BOD reports biannually the development of Alleged
perkembangan Sistem Pelaporan Dugaan Violation Reporting System to BOC
Pelanggaran kepada Dewan Komisaris.
3. Ringkasan perkembangan Sistem Pelaporan Dugaan 3. Summary of Alleged Violation Reporting System
Pelanggaran dilaporkan dalam Laporan Tahunan development on Annual Report
(Annual Report).
Untuk menjamin efektivitas penerapan Sistem Pelaporan To ensure the implementation effectiveness of Alleged
Dugaan Pelanggaran perlu dilakukan monitoring dan Violation Reporting System needs to be performed
evaluasi Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran secara monitoring and evaluation on Alleged Violation Reporting
berkala minimal satu tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk System Gradually minimum once a year. This is conducted
memenuhi sasaran yang telah ditetapkan pada awal to meet the determined target at the beginning of
pencanangan sistem ini dan juga memastikan bahwa the system was designed and also to ensure that the
pencapaian tersebut sesuai dengan tuntutan bisnis achievement is based on company’s business demand
perseroan maupun peraturan perundangan yang berlaku. or applicable regulation legislation. This monitoring and
Monitoring dan evaluasi ini dapat dilakukan sendiri evaluation can be conducted alone by the BOD through
oleh Direksi melalui Satuan Pengawasan Intern atau Internal Audit Unit or using independent external party.
menggunakan pihak luar yang independen.
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk menghasilkan Monitoring and evaluation is conducted to yield
rekomendasi perbaikan Sistem Pelaporan Dugaan improvement recommendation of the Alleged Violation
Pelanggaran maupun melakukan pemantauan atas Reporting System or conducts monitoring on the
rekomendasi perbaikan. Hasil monitoring dan evaluasi improvement recommendation. Monitoring and
dituangkan dalam bentuk laporan kepada Direksi. evaluation result is put forth in form of report to the BOD.
Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran berada pada Alleged Violation Reporting System is located at BOD,
Direksi, khususnya Direktur Utama, sedangkan Dewan particularly President Director, whereas the BOC will
Komisaris akan melakukan pengawasan atas kecukupan conduct supervision on the adequacy and effectiveness
dan efektifitas pelaksanaan sistem tersebut. of the system implementation.
Adapun Struktur Pengelolaan WBS di perseroan adalah As for WBS Management Structure in the Company is as
sebagai berikut: follow:
Tim yang melakukan tugas dalam hal pengelolaan atas A team who managing the report regading alleged
laporan mengenai dugaan pelanggaran dan perlindungan violation and reporter protection. This team receives
pelapor. Tim ini menerima pelaporan pelanggaran, violation report, selects violation reports to be processed
menyeleksi laporan pelanggaran untuk diproses lebih further by the investigation team without revealing the
lanjut oleh tim investigasi tanpa membuka identitas reporter identity, this team is also responsible on the
pelapor. Tim ini juga bertanggung jawab atas pelaksanaan implementation of reporter protection program based
program perlindungan pelapor sesuai dengan kebijakan on proclaimed policy, particularly the confidentiality
yang telah dicanangkan, terutama aspek kerahasiaan dan and reporter security guarantee. For the necessity of
jaminan keamanan pelapor. Untuk keperluan pengelolaan report management and reporter protection, team
laporan dan perlindungan pelapor, tim mendapatkan receives legal, financial, and operational aid if required.
bantuan hukum, keuangan dan operasional bila The establishment of Report Management and Reporter
diperlukan. Pembentukan Tim Pengelolaan Laporan dan Protection Team is put forth on the BOD Decree chaired by
Perlindungan Pelapor dituangkan dalam Surat Keputusan one of Director based on No: SDM/Kpts/097/2014 dated 1
Direksi yang diketuai oleh salah satu Direksi sesuai No: April 2014.
SDM/Kpts/097/2014 tanggal 1 April 2014.
Tugas Tim Pengelolaan Laporan dan Perlindungan The Report Management and Reporter Protection Team
Pelapor: tasks:
1) Menerima laporan atas adanya dugaan pelanggaran 1) Receives report on alleged violation from the
dari pelapor. reporter/complainants
2) Menjaga kerahasiaan pelapor dan menyimpan 2) Maintain reporter confidentiality and save the
identitas pelapor pada tempat yang aman. reporter identity at safe place
3) Memferifikasi laporan atas dugaan pelanggaran 3) Verify report on incoming alleged violation, by
yang masuk, dengan cara memastikan bahwa ensuring that the report has met the criteria and
laporan tersebut telah memenuhi kriteria dan sesuai according to determined category
dengan kategori yang ditetapkan.
4) Membuat berita acara hasil verifikasi laporan dugaan 4) Create official record result of report verification of
pelanggaran dan rekomendasi tindak lanjut. the alleged violation and follow up recommendation
5) Memfasilitasi perlindungan kepada pelapor. 5) Facilitate the protection to the reporter
6) Membuat laporan secara berkala minimal 3 (tiga) 6) Draft the periodically report minimum 3 (three)
bulan sekali kepada Direksi, yang meliputi jumlah month to BOD, consist of complaint number,
pengaduan, kategori pengaduan, status pelaporan complaint category, alleged violation reporting
dugaan pelanggaran serta media yang digunakan status and media used by the reporter
oleh pelapor.
Tim yang bertugas untuk melakukan investigasi lebih Team who is in charge to conduct further investigation to
lanjut terhadap substansi pelanggaran yang dilaporkan. the reported violation substance. The aim is to seek and
Tujuannya adalah mencari dan mengumpulkan bukti- collect evidences required ensuring that there has been a
bukti yang diperlukan guna memastikan bahwa memang violation. In term of there is contain adequate evidences,
telah terjadi pelanggaran. Dalam hal terdapat bukti- then sanction recommendation to the conducted
bukti yang memadai, maka rekomendasi sanksi terhadap violation is given to the BOD. However if found insufficient
pelanggaran yang dilakukan diberikan kepada Direksi. evidences, then the investigation process is discontinued
Akan tetapi bila tidak ditemukan bukti-bukti yang and the violation report is not proceed.
mencukupi, maka proses investigasi dihentikan dan
laporan pelanggaran tidak dilanjutkan.
Untuk keperluan investigasi tim mendapatkan bantuan For the investigation needs the team obtains a legal,
hukum, keuangan dan operasional terhadap seluruh unit financial and operational aid to all investigated unit.
yang diinvestigasi.
Pembentukan Tim Investigasi dituangkan dalam Surat The establishment of investigation team was put forth
Keputusan Direktur Utama yang diketuai oleh salah satu on the President Commisioner Decree chaired by one of
direksi No:SDM/Kpts/097/2014 tanggal 1 April 2014. Director No: SDM/Kpts/097/2014 dated 1 April 2014.
1) Melakukan investigasi terhadap laporan dugaan 1) Performs investigation on alleged violation report
pelanggaran yang layak ditindaklanjuti dari Tim that worth to be followed up from the Report
Pengelolaan Laporan dan Perlindungan Pelapor; Management and Reporter Protection team
2) Memastikan terjadinya tindakan pelanggaran 2) Ensures the violation action occurrence with
dengan bukti-bukti pendukung; supporting evidences
3) Menentukan nilai kerugian/dampak atas tindakan 3) Determines the loss/impact value on the violation
pelanggaran action
4) Berkoordinasi dengan investigator eksternal, 4) Coordinates with the external investigator, law
penegak hukum dan/atau instansi lainnya, bila enforcement and/or other institution, if required
diperlukan dengan persetujuan Direksi. with the approval of BOD
5) Membuat Laporan Hasil Investigasi yang di dalamnya 5) Creates Investigation Result Report containing
memuat rekomendasi dan/atau sanksi atas tindakan recommendation and/or sanction on the violation
pelanggaran kepada Direksi. action to the BOD
6) Mendokumentasikan seluruh proses investigasi 6) Documenting all investigation process related with
terkait bukti pendukung, kertas kerja, berita acara supporting evidences, paper work, official record or
maupun dokumen lainnya. other documents
Tim yang menangani pelaporan yang berkaitan dengan It is a team that handles reporting related with the BOD/
dugaan pelanggaran Direksi/Komisaris. Pembentukan BOD alleged violation. The establishment of BOT installed
Dewan Kehormatan dikukuhkan oleh Direksi sesuai Surat by BOD pursuant to BOD Decree No:7.6/Kpts/601/2012
Keputusan Direksi No:7.6/Kpts/601/2012 tanggal 15 Maret dated 15 March 2012.
2012.
1) Menerima Laporan dari Tim Pengelolaan Laporan 1) Receives Report from Report Management and
dan Perlindungan Pelapor atas adanya dugaan Reporter Protection Team on the alleged violation
pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi/Komisaris ; occurrence committed by the BOD/BOC;
2) Memastikan terjadinya tindakan pelanggaran oleh 2) Ensure the occurrence of violation action by the
Direksi/Komisaris dengan bukti-bukti pendukung; BOD/BOC with supporting evidences
3) Menentukan nilai kerugian/dampak atas tindakan 3) Determine loss/impact value on the violation action
pelanggaran Direksi/Komisaris committed by the BOC/BOD
4) Berkoordinasi dengan investigator eksternal, 4) Coordinate with the external investigator, legal
penegak hukum dan/atau instansi lainnya. enforcement and/or other institution
5) Membuat Laporan Hasil Investigasi yang di dalamnya 5) Create Investigation Result Report containing
memuat rekomendasi dan dilaporkan kepada recommendation and reported to President
Komisaris Utama atas pelanggaran yang dilakukan Commissioner on the violation committed by the
oleh Direksi dan kepada Pemegang Saham apabila BOD and to shareholders if the violation committed
pelanggaran dilakukan oleh Komisaris. by the BOC
6) Mendokumentasikan seluruh proses investigasi 6) Documenting all investigation report relating with
terkait bukti pendukung, kertas kerja, berita acara the supporting evidences, paper work, official report
maupun dokumen lainnya. or other documentation.
PERLINDUNGAN PELAPOR
PERLINDUNGAN PELAPOR
Perseroan berkomitmen untuk melindungi pelapor The company is commited to protect the violation reporter
pelanggaran yang beriktikad baik dan perseroan who has a good intention and the company with comply with
akan patuh terhadap segala peraturan perundangan all related regulation legislation and applicable best practices
yang terkait serta best practices yang berlaku dalam in the Whistle Blowing System management. This policy is
penyelenggaraan Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran also explaining the intention of the reporter protection it is to
(Whistle Blowing System). Kebijakan ini juga menjelaskan encourage the occurrence of violation reporting and ensure
maksud dari adanya perlindungan pelapor yaitu untuk the reporter and his family security.
mendorong terjadinya pelaporan pelanggaran dan
menjamin keamanan si pelapor maupun keluarganya.
Adapun kebijakan perlindungan pelapor pada perseroan As for the reporter protection policy in the company are as
adalah sebagai berikut: follow:
1. Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya oleh 1. The reporter identity is guaranteed its confidentiality
perseroan dan/atau Tim Pengelolaan Laporan dan by the Company and/or the Report Management
Perlindungan Pelapor. and Reporter Protection Team
2. Perseroan menjamin perlindungan terhadap pelapor 2. The Company ensures a protection to the reporter
dari segala bentuk ancaman, intimidasi, ataupun from all kind of threat, intimidation, or any unpleasant
tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun action from any party as long as the reporter keeps
selama pelapor menjaga kerahasiaan pelanggaran the violation secrecy reported to any party.
yang diadukan kepada pihak manapun.
3. Perlindungan terhadap pelapor juga berlaku bagi 3. The protection on the reporter also applies for the
pihak yang mengelola sistem pelaporan dugaan party which manage the alleged violation reporting
pelanggaran maupun pihak-pihak yang memberikan system or parties which provide information related
informasi terkait dengan pengaduan tersebut. with the complaint
4. Jaminan keamanan informasi dan perlindungan 4. Information security guarantee and protection on
terhadap tindakan balasan dari terlapor atau the retaliatory measure from the reported or the
perseroan, yang berupa ancaman keselamatan fisik, Company, in form of physical threat, psychological
teror psikologis, keselamatan harta, perlindungan terror, safety property, legal protection and work
hukum dan keamanan pekerjaan safety.
Sejak diluncurkannya WBS pada tanggal 31 Juli 2013 Since the WBS was launched on 31 July 2013 up to 31
hingga periode 31 Desember 2013, tidak terdapat December 2013, there were no alleged violation reporting
pelaporan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh committed by the Company’s Management or PTPN VII
Pengurus Perusahaan maupun Insan PTPN VII (Persero). (Persero) employees.
Untuk mendukung terciptanya penyelenggaraan Good To support the creation of GCG implementation effectively
Corporate Governance secara efektif maka sosialisasi serta then the socialization and enforcement of WBS application
penegakan penerapan WBS akan terus ditingkatkan. Secara
will continue to be improved. Gradually system improvements
berkala akan dilaksanakan pemutakhiran/penyempurnaan
sistem dalam rangka perbaikan berkelanjutan sesuai and update will be carried out in order the continuous
dengan perkembangan bisnis Perseroan. improvement pursuant to Company’s business development.
Sampai dengan 31 Desember 2013, perkara penting Up to 31 December 2013, the important cases encountered
yang dihadapi perusahaan sebanyak 4 (empat) kasus, by the company were amounted by 4 (four) cases, related with
terkait gugatan hukum yang diajukan oleh pihak ketiga, lawsuit filed by the third party, either the community or legal
baik masyarakat maupun perusahaan berbadan hukum, entities, particularly land dispute problems occupied by the
terutama masalah sengketa lahan yang dikuasai pihak PT PTPN VII (Persero). During 2013, there were no important cases
Perkebunan Nusantara VII (Persero). Selama tahun 2013, encountered by the subsidiaries.
tidak terdapat perkara penting yang dihadapi entitas anak.
Rincian perkara penting yang dihadapi perusahaan adalah Following are details of important cases:
sebagai berikut:
1 Pabrik Gula Bunga mayang PT Bumi Madu Mandiri Putusan Peninjauan Kembali Sekarang dalam proses
• Nomor Register Perkara: menggugat Tata Usaha (PK) dari Mahkamah Agung RI pengajuan Peninjaun Kembali
18/G/2010/PTUN.JKT Negara (TUN) atas surat No: 96PK/TUN/2012 dengan (PK) yang kedua dengan
• Gugatan Tata Usaha Badan Pertanahan Nasional amar putusan: mengajukan bukti baru
Negara RI No: 4652/16.1-100/XI/09 1. Menolak permohonan PK (novum) di Mahkamah
• Nilai Gugatan tanah seluas tanggal 10 November 2009 PTPN VII (Persero) Agung RI
4.650 Ha yang menolak memproses 2. Menghukum pemohon
pengukuran lahan seluas membayar biaya perkara Catatan:
4.650 Ha, yang diklaim telah Peninjauan Kembali sebesar Dalam perkara ini, PTPN VII
diganti rugi oleh PT Bumi Rp. 2.500.000,- memenangkan (Persero) sebagai tergugat
Madu Mandiri. PT Bumi Madu Mandiri II (Intervensi) diwakili oleh
Jaksa Pengacara Negara (JPN)
Kejaksaan Agung RI. Sedangkan
PT Bumi Madu Mandiri sebagai
Penggugat diwakili oleh
Gunawarman (Direksi)
Bungamayang Sugar Mill PT Bumi Madu Mandiri sued Decision on Judicial Review At present is in the second JR
- Case Register No: the State Adminsitration on (JR) from RI Supreme Court submission process by filing
18/G/2010/PTUN.JKT letter of RI State Land Agency No: 96PK/TUN/2012 with the new evidences (novum) in RI
- Administrative lawsuit No:4652/16.1-100/XI/09 injunction: Supreme Court.
- Land claim value over dated 10 November 2009 1. Rejected the PTPN VII Note:
4,650 Ha land that refused processing the (Persero)’s JR Petition In this case PTPN VII (persero)
land measure by 4,650 Ha, 2. Penalize the appellant to is defendant II (intervention)
which claimed to has been pay JR case fee amounted to represented by the State
compensated by the PT Bumi Rp2,500,000,- win the PT Bumi Prosecutor of the RI Office of
Madu Mandiri Prosecutor-General (OPG).
Whereas the PT Bumi Madu
Mandiri as the plaintiff is
represented by Gunawarman
(Director)
2 Pabrik Gula Bunga mayang Junardi menuntut Madu Mandiri Putusan PTTUN Medan bersifat
• Nomor Register Perkara: pembatalan sertipikat HGU Putusan Kasasi dari declaratoir yang menyatakan
26/G/2011/PTUN-BL No. 21 tahun 1995 seluas Mahkamah Agung RI No. 90 membatalkan putusan PTUN
• Gugatan Tata Usaha 3.819,1292 Ha. K/TUN/2013, dengan amar Bandar Lampung.
Negara Selain itu juga menuntut putusan memenangkan PTPN
• Nilai gugatan tanah seluas lahan seluas 301 Ha tidak VII (Persero). Catatan:
301 Ha termasuk dalam bagian Junardi tidak mengajukan Dalam perkara ini, PTPN VII
sertipikat HGU No. 21 tahun upaya hokum Peninjauan (Persero) sebagai Tergugat
1995. Kembali (PK) ke Mahkamah II (Intervensi) diwakili oleh
Agung RI. Handra Darwin dan rekan.
Sedangkan Junardi bertindak
untuk dan atas nama sendiri
selaku Penggugat.
Bungamayang Sugar Mill Junardi sued the cancellation Decision on cassation from The PTTUN Medan verdict is
- Case Register No: of the RTC certificate No. RI Supreme Court No. 90 K/ declaratoir stating that canceling
26/G/2011/PTUN-BL 21 year 1995 total area TUN/2013, with injunction win the SAC Bandar Lampung verdict
- State Administrative 3,819.1292 Ha. the PTPN VII (Persero) Note:
lawsuit In addition he also sued the Junardi did not file Judicial In this case, PTPN VII (persero) as
- claim value over 301 Ha 301 Ha land not included in Review Remedy to RI Supreme the defendant II (intervention)
Land RTC certificate No. 21 year Court. represented by Handra Darwin and
1995 Partners
Bungamayang Sugar Mill Ir. Dian Kurnia sued Bandar Lampung State The lawsuit has been revoked
- Case Register No: cancellation over RTC Administrative Court by the Plaintiff, and reached a
5/G/2013/PTUN.BL certificate No. 39 year 2010 stipulation No: 5/G/2013/ peace agreement between PTPN
- State Administrative over 185.5535 ha land issued PTUN-BL, with injunction VII (Persero) as Defendant II
lawsuit by the SLA of Tulang bawang granting application of lawsuit (Intervention) with Ir. Dian Kurnia
- Claim over 185.5535 Ha District. revocation by the plaintiff as Plaintiff.
land. Note:
In this case, PTPN VII (Persero)
as the defendant (intervention)
represented by Rozali Umar and
Partner. Whereas Ir. Dian Kurnia
acted for and on his own behalf as
the defendant.
4 Unit Kebun Karet Bergen Hi. Maini bin Sawi Putusan Kasasi dari Saat ini dalam proses permohonan
• Nomor Register Perkara: menggugat/mengklaim Mahkamah Agung RI No. eksekusi formal di Pengadilan
02/PDT.G/2010/PN.KLD sebagai pemilik lahan 2839 K/Pdt/2012, dengan Negeri Kalianda.
• Gugatan Keperdatan seluas 30,45 Ha yang berada amar putusan menolak
Kepemilikan Tanah di dalam lokasi Afdeling permohonan Kasasi pemohon Catatan:
• Nilai gugatan tanah seluas Kalianda PTPN VII (Persero). (memenangkan PTPN VII Dalam perkara ini, PTPN VII
30,45 Ha (Persero)). (Persero) sebagai Tergugat diwakili
oleh Jaksa Pengacara Negara (JPN)
Hi. Maini bin Sawi tidak Kejaksaan Tinggi Lampung.
mengajukan upaya hukum Sedangkan Nursyamsu R dan rekan
Peninjauan Kembali (PK) ke mewakili Penggugat (Hj. Maini
Mahkamah Agung RI. bin Sawi)
Bergen Rubber Estate Hj. Maini bin Sawi sued/ Cassation verdict from RI At present the formal execution
- Case register no: 02/ claimed as owner over 30.45 Supreme Court No. 2839 K/ application process in Kalianda
PDT.G/2010/PN.KLD Ha land located in Kalianda Pdt/2012, with injunction District Court.
- Civil lawsuit of Land District location belong to rejected the appellant Note:
ownership PTPN VII (Persero) cassation (win PTPN VII In this case, PTPN VII (persero) is
- Claim value over 30.45 Ha (Persero)) the Defendant represented by
land Hj. Maini Bin Sawi did not State Prosecutor of the Lampung
filed a legal remedy of Judicial Office of the high prosecutor
Review to RI Supreme Court general.
Whereas Nursyamsu R and Partners
represent the Plaintiff (Hj. Maini
Bin Sawi)
Selama tahun 2013 tidak terdapat sanksi administratif During 2013 there was no administrative sanction charged by
yang dikenakan oleh otoritas Pasar Modal, Perbankan the Capital Market, Banking and other authority to PTPN VII
dan lainnya kepada PTPN VII (Persero), anggota Dewan (Persero), member of BOC and BOD.
Komisaris dan Direksi.
PTPN VII (Persero) memiliki sejumlah kebijakan dalam PTPN VII (Persero) has number of policies in order to increase
rangka meningkatkan penerapan Tata Kelola Perusahaan. the Company Governance. Several crucial policy put forth
Beberapa kebijakan penting yang termuat dalam GCG on the GCG Code, BOC and BOD’s Board Manual, Code of
Code, Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi, Code of Conduct, or policies put forth on the BOD Decree include:
Conduct, maupun kebijakan yang tertuang melalui Surat
Keputusan Direksi adalah:
Semua pengurus perusahaan dan pekerja harus All company’s management and employee must avoid
menghindari benturan kepentingan (conflict of interest). the conflict of interest. Conflict of interest is a state in which
Benturan kepentingan adalah keadaan di mana terdapat contains conflict between the company economic interest
konflik antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan with the shareholder, BOC and BOD member, and employees
kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, personal economic interest. The conflicts of personal and
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta pekerja. family interest with the company interest that needs to be
Benturan kepentingan pribadi dan keluarga dengan avoided are as follow:
kepentingan perusahaan yang dihindari adalah sebagai
berikut:
1) Khusus untuk Dewan Komisaris dilarang memangku 1) Specifically for the BOC is prohibited to occupy
jabatan rangkap sebagai Anggota Direksi BUMN/ double position as other SOE/ROE BOD member,
BUMD lain, Badan Usaha Milik Swasta, atau jabatan Private-Owned Enterprise, or other position
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan according to legislation regulation, political party’s
perundang-undangan, pengurus perusahaan partai company management and/or candidate/member
politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau of legislative and/or candidate of head/deputy head
calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan/atau of regional, and/or other position that might emerge
jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan the conflict of interest
kepentingan.
2) Antar para anggota Dewan Komisaris dan antara 2) Among the BOC members and between the BOC
anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi member with the BOD member is not allowed to
tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah atau have consanguineal or affinal relation up to third
hubungan karena perkawinan sampai dengan degree, either horizontally or vertically
derajat ke-3 (ketiga), baik menurut garis lurus
maupun garis ke samping.
3) Khusus untuk Anggota Direksi dilarang memangku 3) Specifically for the BOD member is prohibited to
jabatan sebagai Anggota Direksi pada BUMN/ occupy position as BOD member at other SOE/
BUMD, Badan Usaha Milik Swasta, Anggota Dewan ROE, POE, BOC member in other SOE, structural and
Komisaris pada Badan Usaha Milik Negara, Jabatan Functional Position at Central/Regional Government
Struktural dan Fungsional pada Instansi/Lembaga Institution/Agency or other position with provision
Pemerintah Pusat/Daerah atau jabatan lainnya of legislation regulation, political party’s company
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- management and/or candidate/member of
undangan, pengurus Perusahaan partai politik dan/ legislative and/or candidate of Regional Head/
atau calon/anggota legislatif dan/atau calon Kepala Deputy Head, and/or other position that might
Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan/atau jabatan lain emerge the conflict of interest
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
4) Antar para anggota Direksi dan antara anggota 4) Among the BOD members and between the BOD
Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dilarang members with the BOC members is prohibited
memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat to have a family relation up to third degree, either
ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke horizontally or vertically, include relation that
samping, termasuk hubungan yang timbul karena occurred due to marriage.
perkawinan.
5) Pengurus perusahaan dan pekerja harus 5) The company management and employee must
menghindari posisi atau situasi yang memungkinkan avoid position or situation that allows the conflict of
terjadinya atau berpotensi menimbulkan benturan interest or potential emerging a conflict with interest
kepentingan dengan kepentingan perusahaan. with the company’s interest
6) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang untuk 6) The company management and employee is
menanamkan modal/investasi atau ikatan bisnis prohibited to invest or make a business ties with
dengan pihak lainnya yang mempunyai keterkaitan other parties who has a business relation with the
bisnis dengan perusahaan baik langsung maupun company directly or indirectly that may emerge the
tidak langsung yang dapat menimbulkan benturan conflict of interest. To ensure that every decision-
kepentingan. Untuk memastikan bahwa setiap making is held objectively within the company
pengambilan keputusan dilakukan secara objektif then all company management and employee are
dalam perusahaan maka semua pengurus obligated to convey to the BOT all their interests
perusahaan dan pekerja diwajibkan untuk on other party, who has business interrelation with
mengungkapkan kepada Dewan Kehormatan the company and requested to not involve in the
atas semua kepentingannya pada pihak lain, yang decision-making that might emerge the conflict of
mempunyai keterkaitan bisnis dengan perusahaan interest.
dan diminta tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan yang akan menimbulkan benturan
kepentingan.
Kegiatan yang berkaitan dengan politik, pengurus Activities related with the politic, company management and
perusahaan dan pekerja dibatasi oleh hal-hal sebagai employee are limited by following terms:
berikut:
1) Perusahaan tidak berafiliasi ke partai politik 1) The company is not affiliated to any political party in
manapun di seluruh dunia. the world
2) Perusahaan tidak memperkenankan dana, fasilitas, 2) The company does not permit the company’s fund,
dan sumber daya perusahaan disumbangkan kepada facility, and resources donated to neither party nor
partai atau kandidat partai maupun non partai. non party candidate.
3) Setiap pengurus Perusahaan dan pekerja sebagai 3) Every Company management and employees as
pribadi tidak dihalangi untuk menyalurkan aspirasi personal are not hindered to distribute their political
politiknya. aspiration
4) Keputusan yang diambil oleh seorang pengurus 4) The decision taken by one company management
perusahaan atau pekerja untuk memberikan or employee to provide contribution in form of
kontribusi dalam bentuk waktu, uang, atau sumber time, money, or his personal resources for the party
daya personalnya bagi kampanye atau aktivitas campaigne or political activities constitute of the
politik merupakan konsekuensi dan risiko bagi yang concerned consequences and risk.
bersangkutan.
Semua pengurus perusahaan dan pekerja dalam All company management and employees in considering
memandang hal yang berkaitan dengan hadiah, cendera terms related with present, souvenir, and donation are as
mata, dan sumbangan adalah sebagai berikut: follow:
1) Pengurus Perusahaan dan pekerja dilarang untuk 1) The company management and employee are
menerima baik langsung maupun tidak langsung prohibited to receive either directly or indirectly
sesuatu yang berharga dari pelanggan/rekanan atau something precious from the customers/partners or
seorang pejabat pemerintah dan pihak lain untuk government officials and other party to influence or
mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang as a reward on what he has done and other actions,
telah dilakukannya dan tindakan lainnya, kecuali unless it is reported to CEC (Corruption Eradication
dilaporkan ke KPK sesuai peraturan perundang- Commission) based on legislation regulation
undangan.
2) Perusahaan dapat memberikan kepada tiap 2) The company may provide to each customer/
pelanggan/mitra/stakeholder dalam rangka menjaga partner/stakeholder in order to maintain a good
hubungan baik sesuai dengan kebijakan perusahaan relationship pursuant to company’s policy maximum
maksimal Rp1.000.000,00 selama 1 (satu) tahun Rp1, 000,000.00 for 1 (year).
kalender.
3) Pengurus perusahaan dan pekerja maupun anggota 3) The company management and employee or their
keluarganya yang langsung maupun tidak langsung family who directly or indirectly is prohibitied to
dilarang menerima uang atau yang disetarakan, receive money or the equivalent, presents or gift in
hadiah atau pemberian dengan bentuk dan nilai given form of value in which discovered or suspected
tertentu dimana diketahui atau patut diduga the gift is given in relation with the job or position of
pemberian tersebut diberikan dalam kaitannya the concerned.
dengan pekerjaan atau jabatan orang yang
bersangkutan.
4) Perusahaan dapat memberikan uang atau yang 4) The company may provide money or the equivalent
disetarakan dalam batas kewajaran/kepatutan untuk in acceptable/appropriateness limit for charityor
amal atau tujuan sosial seperti: social purpose such as:
5) Perkawinan pengurus perusahaan/pekerja atau 5) Marriage of the company management/employee or
putra/putrinya. their son/daughter.
6) Khitanan putra/putri pengurus perusahaan atau 6) Circumcision of the daughter/son of the company
pekerja. management/employee
7) Sumbangan pada saat pengurus Perusahaan dan 7) Donation when the company management and
pekerja atau suami/istri, orang tua/mertua, putra/ employee or their wife/husband, parents/in law, son/
putri mendapat musibah. daughter receive an accident.
8) Dengan ketentuan hadiah atau pemberian dengan 8) With present/gift determination in given form and
bentuk dan nilai tertentu tersebut masing-masing value each or overall for 1 (one) calendar year worth
atau seluruhnya selama 1 (satu) tahun kalender no more than Rp1,000,000.00 (one million rupiah)
bernilai tidak lebih dari Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah).
9) Pemberian donasi hanya dapat dilakukan untuk 9) The donation granting only can be conducted for
tujuan amal, kegiatan keagamaan dan tujuan sosial the charity, religious activities and social purpose
lainnya dalam batas yang disesuaikan dengan in limitation suited with the company financial and
kemampuan keuangan perusahaan serta peraturan applicable provision legislation.
perundang-undangan yang berlaku.
Semua pengurus perusahaan dan pekerja dalam All company management and employee in viewing terms
memandang hal yang berkaitan dengan perbuatan related with the misconduct act are as follow:
tercela adalah sebagai berikut :
1) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang 1) The company management and employee are
menawarkan, menerima atau mengarahkan prohibited to offer, receive or directing other people
orang lain melakukan penyuapan dalam cara dan to perform bribery in any means and form for any
bentuk untuk kepentingan apapun yang diyakini interest which bealieved and considered could
dan dianggap dapat menimbulkan benturan generate a conflict of interest
kepentingan.
2) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak 2) The company management and employee are not
memanfaatkan posisi dan wewenangnya untuk using its position and authority to perform action
melakukan tindakan-tindakan yang diyakini dapat that believed can grouped as corruption, collution,
digolongkan sebagai Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. and nepotism,
3) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang 3) The company’ s management and employee are
menggunakan, menyuruh menggunakan atau prohibited using, order to use or to be seller or
menjadi penjual maupun perantara penjualan mediator of drugs, alcoholic, and similar commodity.
narkotika dan obat-obat terlarang, minuman keras,
dan komoditas sejenis.
Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang untuk The company management and employee are prohibited
melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan to conduct action that contrary with the religion, and ethics
dengan norma-norma agama, dan etika kesusilaan. morality norms.
Perusahaan wajib mengungkapkan informasi penting The company is obligate to release important information
dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan BUMN in SOE Annual Report and Financial Statement pursuant
sesuai dengan peraturan perundang-undangan secara to legislation and regulation timely, accurately, clearly, and
tepat waktu, akurat, jelas,dan objektif, sesuai Undang- objectively, pursuant to Law No. 14 year 2008 and SOE minister
Undang Nomor 14 tahun 2008 dan Peraturan Menteri regulation No. 01 year 2011.
BUMN Nomor 01 tahun 2011.
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Modal Informasi atau Information Capital perlu dikelola Information capital needs to be managed properly
dengan baik melalui perencanaan strategis, sehingga through a strategic plan, thus the company has a largest
perusahaan memiliki potensi yang sangat besar dalam potential in reaching its goal. To create Information
mencapai tujuannya.Untuk meciptakan Information Capital, PTPN VII (Persero) through strategic planning
Capital, PTPN VII (Persero) melalui perencanaan has developed IT Initiatives year of 2009-2013 drafted in
strategis telah mengembangkan Inisiatif-inisiatif TI form of Roadmap and IT Implementation. This Roadmap
tahun 2009-2013 yang disusun dalam bentuk Roadmap and IT Implementation Strategy become a reference for
dan Implementasi Teknologi Informasi. Roadmap dan the PTPN VII (Persero) in determining groups, phasing
Strategi Implementasi TI tersebut menjadi panduan bagi and priority of IT initiatives based on strategic needs or
PTPN VII (Persero) dalam menentukan pengelompokan, company business operational.
pentahapan serta prioritasi dari inisiatif-inisiatif TI yang
didasarkan atas kebutuhan strategis maupun operasional
bisnis perusahaan.
Salah satu agenda yang mengintegrasikan ke-empat One of agenda integrating four major programs from
program besar dari Roadmap dan Implementasi TI Roadmap and IT Implementation is estate Enterprise
adalah pengembangan Enterprise Resource Planning Resource Planning (ERP). This development has been
(ERP) Perkebunan. Pengembangan ini telah dimulai started since 2010 it was IT initiative program in
sejak tahun 2010 yaitu program insiatif TI yang berupa form of drafting of definition, standardization, and
penyusunan definisi, standarisasi dan kamus data. data dictionary. The Estate ERP System is integrating
Sistem ERP Perkebunan ini mengintegrasikan informasi management information in all functional organization,
manajemen di seluruh fungsional organisasi, seperti such as plant, processing, technique, financial accounting,
tanaman, pengolahan, teknik, akuntansi keuangan, SDM, HR, marketing, customer relation, dll. The strategic aim is
pemasaran, hubungan pelanggan, dll . Tujuan strategisnya to facilitate the information flow between the business
tidak lain adalah untuk memfasilitasi aliran informasi antar function in PTPN VII (Persero) organization that covering
fungsi bisnis di dalam organisasi PTPN VII (Persero) yang the business characteristic of rubber, oil palm, tea and
melingkupi karakteristik bisnis komoditas Karet, Kelapa sugarcane.
Sawit, Teh dan Tebu
Proses Bisnis PTPN VII (Persero) Berbasiskan Sistem ERP The business process of PTPN VII (Persero) Estate ERP
Perkebunan diintegrasikan melalui data/Informasi yang System-based is integrated trough cross-functional
bersifat lintas fungsional Organisasi yang mencakup organization data/information include application
modul aplikasi: modules:
Dengan sasaran yang ingin dicapai adalah: With targets wish to be achieved are:
a) Mengintegrasikan semua data sistem operasional a) Integrate all company operational data system to
perusahaan ke pusat penyimpanan data yang data storage center therefore it can be accessed by
kemudian dapat dengan mudah diakses oleh semua all division who needs it
bagian yang membutuhkan
b) Menghasilkan informasi yang real-time b) Produce a real-time information
c) Membantu organisasi dalam mengendalikan bisnis c) Assist the organization in controlling a better
yang lebih baik karena dapat mengendalikan business because it can control the budget, reduce
anggaran, mengurangi tingkat idle stock dan the idle stock and inventory level, increase the
inventory, meningkatkan perputaran stock, stock turnover, reduce cycle time order, enhance
mengurangi cycle time order, meningkatkan productivity, better communication thus impacting
produktivitas, komunikasi lebih baik sehingga on company benefit enhancement
berdampak pada peningkatan benefit (profit)
perusahaan
d) Memungkinkan perpaduan kegiatan perencanaan d) Enable a mix of planning activities and transaction
dan proses transaksi process
Sistem ERP Perkebunan mulai dikembangkan secara The Estate ERP starts to be developed in stages that will
bertahap yang akan berlangsung dari tahun 2012 sampai take place from 2012 up to 2014 are as follow:
dengan 2014 adalah sebagai berikut.
N G
A R ULA
A M B
G
Tata Kelola Teknologi Informasi Information Technology Governance
Tata Kelola Teknologi Informasi PTPN VII (Persero) The Information Technology Governance of PTPN VII
disusun berdasarkan Permen PER-2/MBU/2013 Tentang (Persero) was drafted based on Permen PER-2/MBU/2013
Panduan Penyusunan Pengelolaan Teknologi Informasi regarding Guidelines of the IT Management Drafting
Badan Usaha Milik Negara yang diterbitkan tanggal 18 of SOE published on 18 February 2013. This gudaince
Feruari 2013. Panduan ini juga merupakan pedoman is also a guidelines that must be implemented by PTPN
yang harus dilaksanakan oleh PTPN VII (Persero) untuk VII (Persero) to implement the IT management, in
mengimplementasikan pengelolaan dan Manajemen order to conform to standard rules and IT Governance
Teknologi Informasi (TI), agar sesuai dengan kaidah best practices. This suitability is underpinned by the
standar dan best practice Tata Kelola TI. Kesesuaian complexity and the size of IT management scope in PTPN
tersebut dilandasi oleh kompleksitas dan besarnya VII (Persero) which at present managing IT Infrastructure
lingkup pengelolaan TI di PTPN VII (Persero) yang saat in form of WAN network, LAN Network and Hardware
ini mengelola Infrastruktur TI berupa Jaringan WAN, (Server, PC) in all unit, district, Head Office and LO Jakarta.
Jaringan LAN dan Hardware (Server, PC) diseluruh Then supported again with development of ERP System
Unit, Distrik, Kantor Direksi dan LO Jakarta. Kemudian of PTPN VII (Persero) which covering all process area of
ditunjang lagi dengan adanya pengembangan Sistem Estate Commodity Business of PTPN VII (Persero) which
Enterprise Resource Planning Perkebunan PTPN VII started from Plant Business Process up to Financial and
(Persero) yang mencakup seluruh area proses Bisnis Accounting System Business. The amount of IT use in
Komoditas Perkebunan PTPN VII (Persero) yang dimulai PTPN VII (Persero) generates considerable complexity.
dari Proses Binsis Tanaman sampai dengan proses Bisnis This complexity can be recognized from addressed scope
Sistem Keuangan dan Akuntansi. Besarnya penggunaan start from business alignment with IT, IT risk to business
TI di PTPN VII (Persero), menimbulkan kompleksitas yang process, IT budget or investment, up to benevit value
cukup besar pula. Kompleksitas ini dapat dikenali dari from IT to business strategy. This basis that makes the IT
lingkup yang ditangani mulai dari penyelarasan bisnis Governance drafting becomes mandatory implemented
dengan TI, risiko TI terhadap proses bisnis, anggaran atau in PTPN VII (Persero).
investasi TI, sampai dengan nilai manfaat dari TI terhadap
strategi bisnis. Dasar inilah yang menjadikan penyusunan
Tata Kelola TI menjadi mandatory dilaksanakan di PTPN VII
(Persero) .
Maksud dan tujuan penyusunan dan penetapan Tata The aim and objective of PTPN VII (Persero) IT Governance
Kelola TI PTPN VII (Persero) tersebut secara spesifik dapat drafting and determination specifically can be explained
dijelaskan sebagai berikut: as follow:
Maksud: Aim:
a. Untuk mendukung terciptanya Good Corporate a. To support the creation of Company GCG
Governance Perusahaan; b. To provide arrangement to organizer and executor
b. Untuk memberikan pengaturan kepada related with the Company’s IT Service to implement
penyelenggara dan pelaksana terkait layanan the Company IT Management Policy consistenly and
TI Perusahaan untuk melaksanakan Kebijakan continuously
Pengelolaan TI Perusahaan secara konsisten dan c. To provide frame of reference for the organizer and
berkesinambungan; executor related with the Company’s IT service in
c. Untuk memberikan kerangka acuan bagi drafting and stipulation of the Implementation and
penyelenggara dan pelaksana terkait layanan TI Procedure Guidelines in order to occur synergy
Perusahaan dalam penyusunan dan penetapan between the IT development and operational in the
Petunjuk Pelaksanaan dan Prosedur agar terjadi Company’s environment.
sinergi antara pengembangan dan operasional TI di
lingkungan Perusahaan.
a. Tersedianya pedoman untuk terwujudnya pola a. Availability of guidelines for the realization of
standar pelaksanaan pengembangan, penerapan IT development, application and operational
dan operasional TI di Perusahaan; implementation standard pattern within the
b. Tersedianya alat bantu bagi Perusahaan dalam Company
rangka memenuhi kebutuhan pelanggan dan b. Availability of assistive devices for the Company
meningkatkan kinerja serta pertumbuhan in order to meet the customers need and enhance
Perusahaan yaitu melalui : the performance as well as the company’s growth
1. Penyediaan informasi yang lengkap, namely by:
komprehensif, akurat, dan tepat waktu 1. A complete, comprehensive, accurate, and
untuk mendukung pengambilan keputusan timely information provision to support the
manajemen. Management Decision-Making
2. Peningkatan efektifitas dan efisiensi proses bisnis 2. Effectiveness and efficiency enhancement of
serta peningkatan produktifitas di seluruh lini the business process as well as productivity
usaha Perusahaan enhancement in all Company’s business lines.
G
Kerangka Kerja Tata
N
Kelola Teknologi
LA
Informasi PTPN VII
(Persero)
U
PTPN VII (Persero) IT
R
Governance Framework
A M BA
G
Pelaksanaan Tata kelola Teknologi Informasi PTPN VII The PTPN VII (Persero) IT Governance Implementation
(Persero) meliputi proses dan penyusunan dokumen yaitu: consist of document process and drafting include:
a) Assesment/Audit dengan level kematangan 0,67 a) Audit Assessment with maturity level 0.67 on a
pada Skala Cobit-5 Cobit-5 Scale
b) Formulasi Framework dan Mekanisme Kontrol Tata b) Framework Formulation and IT Governance Control
Kelola TI Mechanism
c) Kebijakan, Standard dan Prosedur TI c) IT Policy, Standard and Procedure
d) Roadmap Implementasi inisiatif-inisiatif Tata Kelola d) Implementation Roadmap of IT Governance Initiative
TI untuk mencapai Target Level Kematangan 3 pada to reach Maturity Level Target 3 on Cobit-5 scale in
skala Cobit-5 di tahun 2016. 2016.
Pada tahun 2013 telah menyelesaikan tahap Assesment/ In 2013 has accomplished PTPN VII (persero) IT Governance
Audit dan formulasi framework Tata Kelola TI PTPN VII assessment/audit and Framework Formulation stages
(persero) yang dalam pelaksanaannya mengikutsertakan which in implementation engaging functional structure
unsur-unsur fungsional terkait perusahaan yang terdiri related with the company consist of IT, Internal Control
dari bidang Teknologi Informasi, Sistem Pengawasan System, Development, Company Secretariate, Legal and
Internal, Pengembangan, Sekretariat Perusahaan, Hukum Regulation.
dan Regulasi.
Dari sisi infrastruktur Bagian TI & Sistem telah From infrastructure side the IT division and system has
melaksanakan program kerja antara lain: implemented a work program include:
b. Infrastruktur (Komputer Desktop dan Notebook; b. Infrastructure (desktop computer & notebook,
Server & BackUp Data; Sistem keamanan server & back up data, Information Security
Informasi; Email dan Website Korporasi; Jaringan System; Corporate Email and Website; WAN and
WAN dan LAN; Layanan Internet; Layanan Video LAN network, Internet services; video conference
Conference, VoIP) services, VoIP)
2. Pengembangan Jaringan WAN & LAN 2. WAN & LAN Network Development
Setelah tahun 2012 sebagian besar Unit Usaha dan After 2012 most of Business Unit and District
Distrik beralih teknologi WAN dari VSAT menjadi switching the WAN technology from VSAT to Ethernet
teknologi Metrolink Ethernet milik PT Telkom. Metrolink technology belong to PT Telkom. Followed
Menyusul pada tahun 2013 telah dilaksanakan in 2013 has been implemented WAN Computer
pengembangan Jaringan Komputer (Data dan Network Development (Data and Communication)
Komunikasi) WAN pada Unit Mula, Betu, Beka, in Mula, Betu, Beka, Pawi, Tulung Buyut, Trikora, IPMG
Pawi, Tulung Buyut, Trikora, IPMG Bengkulu, IPMG Bengkulu, IPMG Palembang, IPMG Lampung, and
Palembang, IPMG Lampung, dan IPMG Pulau Baai IPMG Pulai Baai (Bengkulu) that has been connected
(Bengkulu) yang telah terkoneksi dengan Kantor with the Head Office using Metrolink Technology.
Direksi dengan memanfaatkan teknologi Metrolink. Therefore all work area office of PTPN VII (Persero)
Dengan demikian seluruh kantor wilayah kerja PTPN can be integrated through WAN network centralized
VII (Persero) dapat diintegrasikan melalui Jaringan in Head Office.
WAN yang terpusat di Kantor Direksi.
4. Fasilitas Video Conference sebagai media untuk 4. Video Conference facility as media to perform live
melakukan pembahasan atau rapat secara Live discussion or meeting either in data or video in LO
baik data maupun video di LO Jakarta, Kandir, dan Jakarta, Head Office, and District Office. By the use
Kantor Distrik.Melalui pemanfaatan Teknologi Video of Conference Video Techology the Company is able
Conference perusahaan mampu mengefisiensikan to streamline the official travel cost about Rp300-500
biaya perjalanan dinas sekitar Rp 300-500 Juta/tahun million/year.
Menghadapi situasi bisnis yang dinamis PTPN VII harus Encounter a dynamic business situation the PTPN VII must
melakukan pengembangan perusahaan agar dapat perform a company development in order to be able to
meningkatkan kinerja, salah satunya adalah dengan increase its performance, one of them is by performing
melakukan pengembangan sistem melalui perancangan system development through design of Integrated
Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII (Persero) atau SMTN7 Management System of PTPN VII (Persero) or IMSN7
(SMTN7).
SMTN7 merupakan upaya memenuhi persyaratan IMSN7 is an effort to meet the customer requirements
pelanggan dan perundangan yang berlaku dengan and applicable legislation with application of 7 (seven)
penerapan 7 (tujuh) sistem manajemen berstandar National and International Standard management System
internasional dan nasional secara terintegrasi, meliputi: in integrated, include:
• ISO 9001 : 2008 Sistem Manajemen Mutu, • ISO 9001:2008 Quality Management System
• ISO 14001 : 2004 Sistem Manajemen Lingkungan, • ISO 14001: 2004 Environmental Management System
• OHSAS 18001 : 2007 Sistem Manajemen Keselamatan • OHSAS 18001: 2007 Work Health and Safety
dan Kesehatan Kerja, Management System
• ISO 22000 : 2005 Sistem Manajemen Keamanan • ISO 22000: 2005 Food Safety Management System
Pangan,
• Permentan nomor 19/Permentan/OT.140.3.2011 • Permentan No 19/Permentan/OT.140.3.2011 dated
tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman 29 March 2011 regarding Guideliness of Indonesian
Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO)
(Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO),
• Permen BUMN nomor PER-01/MBU/2011 tanggal • Permen SOE No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August
1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola 2011 regarding GCG Application on SOE
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara,
• Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence • Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence
2013 -2014. 2013-2014
Proses perancangan tahun 2013 dimulai dari workshop Design process in 2013 was started from management
pengenalan sistem manajemen, penyusunan proses system introduction workshop, business process drafting,
bisnis, penyusunan diagram konteks, penyusunan context diagram drafting, procedure drafting up to
prosedur sampai dengan penyusunan daftar dokumen drafting of reference and note documents list in form of
referensi dan catatan yang berupa Instruksi Kerja dan Working Instruction and Report Form.
Blanko/Formulir laporan.
Perancangan SMTN7 dijadwalkan selesai pada tahun 2014 IMSN7 design was scheduled for completion in 2014
dilanjutkan dengan implementasi, pelaksanaan internal continued with IMSN7 implementation, internal audit
audit, tinjauan manajemen dan tindakan perbaikan serta implementation, management review and improvement
proses sertifikasi SMTN7. action and IMSN7 certification process.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Corporate Risk Management is an effort to identify, analyze/evaluate, manage and restudy the company
risk effectively in order the determined company’s objective can be achieved with risk impact as minimum
as possible. The obligation to apply Risk Managent is put forth on the SOE Minister Regulation No: PER-01/
MBU/2011 dated 1 August 2011 regarding the GCG Application in the SOE. The Corporate Risk Management in
PTPN VII (Persero) was regulated in a Risk Management Policy put forn on BOD Decree No. 7.8/KPTS/017/2012
dated 1 November 2012.
Sistem Manajemen Risiko PTPN VII (Persero) saat ini masih The Risk management System of PTPN VII (Persero)
mengacu kepada COSO Enterprise Risk Management at present is still referring to COSO Enterprise Risk
– Integrated Framework (2004). Hal ini ditindaklanjuti Management – Integrated Framework (2004). This is
dengan penyusunan blue print / road map pada Tahun followed up drafting the blue print/road map in 2010
2010 sebagai acuan dalam penerapan Manajemen Risiko as reference in implementation of Risk Management in
di PTPN VII (Persero). Namun seiring dengan perancangan PTPN VII (Persero). However along with the design of
Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII (Persero), maka Integrated Management System of PTPN VII (Persero) is
Sistem Manajemen Risiko PTPN VII (Persero) juga also suffers a change by referring to ISO 31000 (2009). For
mengalami perubahan dengan mengacu kepada ISO 2013 the applied Risk Management was “Performance-
31000 (2009). Untuk Tahun 2013 Manajemen Risiko yang Based Corporate Risk Management Practices” containing
diterapkan adalah “Praktik Manajemen Risiko Korporasi plan of CRM application development activity of PTPN VII
berbasis Kinerja”, yang berisikan rencana aktivitas (Persero) sustainably.
pengembangan penerapan MRK PTPN VII (Persero) secara
berkelanjutan.
Sosialisasi Manajemen Risiko di lingkungan PTPN VII Risk Management Socialization in PTPN VII (Persero)
(Persero) dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan baik environment is conducted regularly and continuously
di tingkat Unit, Distrik dan Bagian Kantor Direksi. Hal ini either in Unit, District and Head Office Division level. This is
ditindaklanjuti dengan menunjuk Agen Manajemen Risiko followed up by appoint Risk Management Agent in these
di masing-masing unit kerja tersebut. Diharapkan agen- each work unit. It is expected that the Risk Management
agen manajemen risiko dapat mengawal implementasi Agents can escort the Risk Management Implementation
manajemen risiko di unitnya masing-masing. in their each unit.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan In order to increase the competency and obtain Risk
memperoleh sertifikasi manajemen risiko, upaya yang Management Certification, the efforts conducted are by
dilakukan adalah dengan mengikuti pelatihan, workshop, participating in training, workshop, and seminar attended
seminar dan lokakarya yang diikuti oleh personel kunci by key personnel and risk management agents, either in
dan agen-agen manajemen risiko, baik di lingkungan internal or external company by involving the third party
internal maupun eksternal perusahaan dengan consultant.
melibatkan kosultan pihak II
Evaluasi atas efektivitas Sistem manajemen Risiko Evaluation on RMS effectiveness is implemented by measuring
dilaksanakan dengan mengukur 8 (delapan) unsur Key 8 (eight) Key Risk Indicator elements, include:
Risk Indicator, yaitu:
1. Kesadaran, yaitu mengukur tingkat kesadaran para 1. Awareness, it is measuring awareness level of the
pemangku kepentingan internal, baik terhadap internal stakeholders, either to risk in general or
risiko secara umum maupun penerapan manajemen ongoing risk management application.
risiko yang sedang dilangsungkan.
2. Reputasi, yaitu mengukur pandangan (serta 2. Reputation, it is measuring a view (and acceptance)
penerimaan) para pemangku kepentingan internal of the internal stakeholders to the application of Risk
terhadap penerapan Manajemen Risiko. Management
3. Budaya, yaitu mengukur sejauh mana budaya 3. Culture, it is measuring to what extent the risk
sadar risiko telah mengakar dan melatarbelakangi awareness culture has rooted and what is behind the
pelaksanaan praktik Manajemen Risiko. implementation of Risk Management practices
4. Keahlian, yaitu mengukur tingkat kompetensi 4. Skill, it is measuring the competency level of the
para pemangku kepentingan internal di bidang internal stakeholders in Risk Management field to
Manajemen Risiko guna menunjang penerapan support the risk management application
manajemen risiko.
5. Kepercayaan, yaitu mengukur sejauh mana tingkat 5. Trust, it is measuring to what extent the trust level
kepercayaan para pemangku kepentingan internal of the internal stakeholders on the result of Risk
terhadap hasil dari penerapan Manajemen Risiko. Management application
6. Sumber Daya, yaitu mengukur sumber daya 6. Resources, it is measuring the available company’s
(khususnya SDM) perusahaan yang tersedia secara resources (particularly HR) adequately to support the
memadai guna menunjang penerapan manajemen risk management application
risiko.
7. Penerapan, yaitu mengukur seberapa jauh praktik 7. Application, it is measuring to what extent the Risk
Manajemen Risiko serta pemeliharaan basis data/ Management practices as well as the maintenance of
informasi manajemen risiko perusahaan telah company’s database/risk management information
didukung dengan proses otomatisasi berbasis has been supported by IT-based automation process
teknologi informasi.
8. Proses, yaitu mengukur seberapa jauh praktik 8. Process, it is measuring to what extent the Risk
Manajemen Risiko telah dilaksanakan dengan Management practices has been implemented with
berbasis pada suatu metodologi yang dirujuk oleh a methodology-based referenced by the best Risk
praktik terbaik penerapan Manajemen Risiko. Management application.
Berdasarkan hasil pengukuran 8 unsur tersebut dapat Based on 8 elements measurement result can be concluded
disimpulkan bahwa secara umum Sistem Manajemen that generallay the RMS in PTPN VII (persero) is running quite
Risiko di PTPN VII (Persero) berjalan dengan cukup effective and still continue to be developed based on road
efektif dan masih terus dikembangkan sesuai road map map of PTPN VII (Persero) Risk Management.
Manajemen Risiko PTPN VII (Persero).
Hal ini ditandai dengan beberapa hal berikut: This is marked by following terms:
• Kesadaran pemilik risiko untuk melakukan swa • Risk owner awareness to conduct a risk self-
asesmen risiko. assessment
• Budaya sadar risiko cukup melekat pada pemilik • Risk awareness culture is quite attached to the risk
risiko, hal ini ditandai dengan upaya melakukan owner, this is marked by the effort conducting a risk
kajian risiko dalam kegiatan operasional perusahaan. study in the company operational activities
• Para pemangku kepentingan di bidang Manajemen • The stakeholders in Risk Management filed is
Risiko dinilai cukup mampu melakukan kajian risiko considered quite capable conducting a risk study
secara efektif, seperti penggunaan analisis risiko effectively, such as the use of risk analysis semi-
secara semi kuantitatif. quantitatively
• Sumber daya yang tersedia cukup memadai, baik • Available resources are quite adequate, either in
di tingkat pusat (Urusan Manajemen Risiko Bagian central level (Risk Management Affair of Financial
Keuangan) maupun agen-agen manajemen risiko di Division) or risk management agent in each District/
setiap Distrik/Bagian/Unit. Division/Unit.
Pada Tahun 2013 telah dilaksanakan Swa Asesmen Risiko In 2013 it has been implemented a Risk Self-Assessment in
di tingkat Unit, Distrik dan Bagian Kantor Direksi PTPN Unit, District, and Division level of the PTPN VII (Persero) Head
VII (Persero) serta telah disusun Laporan Profil Risiko Office and has drafted the Profile of Corporate Risk among
Korporasi yang antara lain meliputi: others involving:
Hasil swa asesmen risiko teridentifikasi adanya risiko From result of risk self-assessment it was identified the
pencapaian produksi baik dari kebun inti maupun dari existence of production achievement risks either from
pembelian Pihak III. Hal ini dikarenakan potensi dari kebun nucleus or from the purchase of 3rd party. These were due to
inti belum tergali secara optimal, kondisi cuaca ekstrem the potential of the nucleus has not optimally explored, the
dan masih adanya pencurian. Sedangkan pembelian extreme climate state and the existence of thievery. Whereas
Pihak III terkendala karena adanya persaingan pembelian the purchase of third party was constrained because the
bahan baku dengan pabrik-pabrik swasta sejenis. existence of competitive purchase of raw materials with the
similar private mills.
Mitigasi risiko: Untuk kebun inti perusahaan melakukan Risk Mitigation: for nucleus the company conducted a
optimalisasi produksi dengan pengawalan intensif, production optimization with intensive escort, inherent
pengawasan melekat terhadap penggalian produksi monitoring on the exploration of production and security
dan peningkatan keamanan dengan patroli rutin di areal enhancement by performing a routine patrol in theft-prone
rawan pencurian. Sedangkan untuk pembelian Pihak III area. Whereas for the purchase of third party the company
perusahaan melakukan optimalisasi kompetensi personel conducted optimization of personnel’s competency who
yang menangani pembelian bahan baku, pembentukan handles the raw material purchase, establishment of raw
Komite Pengadaan Bahan Baku di Kantor Direksi, material procurement committee at the head office, strived
mengupayakan kemampuan finansial di bidang keuangan the financial ability in financial field and expanded the supplier
dan memperluas jaringan pemasok di lingkungan Unit/ network in unit/district environment.
Distrik.
Risiko serangan hama dapat terjadi pada Tanaman Pest attack risk can occurred to immature plant or mature
Belum Menghasilkan (TBM) maupun pada Tanaman plant, include: wild boar, monkey, caterpillar, grasshoppers,
Menghasilkan (TM), antara lain: ancaman serangan babi and stemborer attact threat.
hutan, monyet, ulat, belalang, dan penggerek.
Mitigasi risiko: Upaya mendeteksi hama pada waktu Risk mitigation: an effort to detect the pest earlier (Early
yang lebih dini (Early Warning System) mutlak harus Warning System) is absolutely must be done. Beside it will
dilaksanakan. Selain akan memudahkan tindakan ease the prevention and control action, the benefit of early
pencegahan dan pengendalian, keuntungan deteksi detection also aims in order to avoid uncontrol/unexpected
dini juga bertujuan agar tidak terjadi ledakan serangan attack blast. Automatically, the control cost via early detection
yang tidak terkendali/terduga. Secara otomatis, biaya is certainly much lower than the pest attack control that
pengendalian melalui deteksi dini dipastikan jauh lebih already spreading.
rendah daripada pengendalian serangan hama yang
sudah menyebar luas.
merupakan risiko yang teridentifikasi pada bidang It is a risk identified in financial field. The export selling price
keuangan. Harga jual ekspor dan biaya produksi and company production cost influenced by the exchange
perusahaan dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah terhadap rate on prices in the international market particularly for the
harga di pasar internasional khususnya untuk bahan baku import raw material, such as fertilizer, material as well as other
impor, seperti pupuk, bahan serta peralatan lainnya. tools. The condition of global, regional and national economic
Kondisi perubahan perekonomian dunia, regional dan change are very influencing the rupiah exchange rate which
nasional sangat berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah eventually will be risk encountered by the company.
yang pada akhirnya menjadi risiko yang harus dihadapi
Perusahaan.
Dampak menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Impact on strengthening of the rupiah exchange rate to USD
AS akan mengakibatkan penurunan pendapatan bagi will result in the decrease of company’s income eventhough
Perusahaan meski harga bahan baku yang diimpor oleh the raw material price imported by the Company is not
Perusahaan tidak langsung mengalami penurunan. immediately suffering a decrease. However if the Rupiah
Namun apabila nilai tukar Rupiah terdepresiasi terhadap exchange rate is depreciated against USD, the imported raw
Dollar AS, harga bahan baku impor tersebut langsung material price is immediately rising in line with depreciated of
naik sejalan dengan depresiasinya nilai tukar Rupiah rupiah exchange rate eventhough in other hand weakening
walaupun di sisi lain melemahnya nilai tukar tersebut of the exchange rate will generate the additional income
akan menimbulkan penambahan pendapatan dari from export sales. The fluctuative Rupiah condition can affect
penjualan ekspor. Kondisi Rupiah yang fluktuatif dapat the company’s financial performance significantly, either
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan secara positively or negatively.
signifikan, baik secara positif maupun negatif.
Mitigasi risiko: Perusahaan meminimalkan dampak risiko Risk Mitigation: the Company minimized the risk impact by
tersebut dengan cara menetapkan asumsi harga dalam means of determining price assumption in CAPB pursuant to
RKAP sesuai arahan dan persetujuan dari Kementerian direction and approval from SOE Ministry as the shareholders.
BUMN sebagai pemegang saham. Namun demikian However the commodity sales policy in domestic market so far
kebijakan penjualan komoditi di pasar domestik sejauh ini also may help the company’s earnings.
juga dapat membantu pendapatan perusahaan.
b. Risiko Fluktuasi Harga Jual Komoditas b. Risk of Commodity Selling Price Fluctuation
Harga komoditas utama perusahaan seperti kelapa The company’s main commodity price such as oil palm, rubber,
sawit, karet, gula dan teh banyak ditentukan oleh sugar and tea is mostly determined by the international
mekanisme pasar internasional, baik pasar spot maupun market mechanism, either the spot or forward market. The
pasar forward. Pasar komoditas tersebut sangat sensitif commodity market is very sensitive to the production level and
terhadap tingkat produksi dan perubahan ekonomi dunia. global economic change. The imbalance between demand
Ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan di and supply in global level will influence the selling price. The
tingkat dunia akan mempengaruhi harga jual. Penurunan decrease as result of this market mechanism may influence the
akibat mekanisme pasar ini dapat mempengaruhi tingkat income level and company’s profit.
pendapatan dan keuntungan Perusahaan.
Mitigasi risiko: Untuk mendapatkan harga jual komoditas Risk mitigation: to earn a competitive commodity selling price,
yang kompetitif, perusahaan telah menetapkan the company has stipulated the quality policy pursuant to
kebijakan mutu sesuai dengan standar untuk memenuhi standard to meet the product requirements such as SNI, ISO
persyaratan produk seperti SNI, ISO serta sertifikasi lainnya and other supporting certification. In addition the company
yang mendukung. Selain itu perusahaan juga melakukan is also conduct market analysis to discover the needs and
analisis pasar untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan desire of the market shares and by maximizing the product
dari pangsa pasar serta dengan memaksimalkan produk- with highest price, thus aggregately the selling price can be
produk dengan harga tertinggi, sehingga secara agregat maintained.
harga jual dapat dipertahankan.
CPO sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan CPO is mostly used as cooking oil raw material. The cooking
baku minyak goreng. Minyak goreng itu sendiri dapat oit itself can be substituted by other vegetable oil such as
disubstitusi oleh minyak nabati lainnya seperti minyak soybean oil and sunflower oil. The substitute product which
kedelai dan minyak bunga matahari. Produk substitusi the production cost is higher then the CPO production cost is
yang biaya produksinya lebih tinggi daripada biaya mostly strived by the developed country. Producing countries
produksi CPO kebanyakan diupayakan oleh negara- of the vegetable oil as CPO competitor often conducts a
negara maju. Negara-negara produsen minyak nabati campaign discrediting the palm oil through many health
sebagai pesaing CPO sering melakukan kampanye yang issues such as high collesterol contect. Such campaign in long
mendiskreditkan minyak sawit melalui isu kesehatan term can form a negative image for the consumers about the
seperti kandungan kolestrol tinggi. Kampanye seperti ini use of vegetable oil made from cpo. Such state may cause a
dalam jangka panjang dapat membentuk citra negatif shifting consumption from palm oil to other vegetable oil
bagi konsumen tentang penggunaan minyak nabati yang which in turn it may influence the company’s income and
berbahan baku CPO. Kondisi tersebut dapat menyebabkan profit level.
pergeseran konsumsi dari minyak sawit ke minyak nabati
lainnya yang pada gilirannya bisa mempengaruhi tingkat
pendapatan dan keuntungan Perusahaan.
Di bidang karet, produk karet sintetis merupakan In rubber field, the synthetic rubber product is the natural
pesaing karet alam, namun masing-masing mempunyai rubber competitor; however each of them has advantages
keunggulan dan kelemahan, yang dalam banyak hal and disadvantages, which in many cases are complementary.
saling melengkapi. Untuk komoditas gula, produksi dalam For the sugar commodity, the domestic production has not
negeri belum mampu untuk mencukupi kebutuhan sufficed our own needs thus the Government allow us to
sendiri sehingga Pemerintah memberikan izin impor gula import the sugar to meet the domestic sugar needs. This will
untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri. Hal ini cause the sugar commodity prices vary.
akan menyebabkan harga komoditas gula yang bervariasi.
• Melalui kegiatan yang positif guna meyakinkan - Through positive activities to ensure the consumers
konsumen dan dapat mengangkat citra perusahaan. and may raise the company’s image.
• Meningkatkan produktivitas dan kualitas produk - Improve the productivity and product quality thus
sehingga menjadi komoditi yang mempunyai nilai become a commodity which have a proper sale
jual yang pantas dan dapat bersaing dengan produk value and can compete with imported product
impor. - Expand the business network either both
• Memperluas jaringan bisnis baik domestik maupun domestically and internationally.
luar negeri.
Sebagai perusahaan perkebunan negara yang mengelola As the state plantation company that manages the plant
budidaya tanaman diatas lahan HGU, pemastian akan cultivation on the RTC land, ascertainment of the land status
status lahan sesuai aturan yang berlaku menjadi risiko pursuant to applicable regulation becomes its own risk that
sendiri yang harus dikelola. Proses pengurusan dan must be managed. The process in obtaining and the extention
perpanjangan HGU yang memerlukan waktu dan of RTC requires more time and cost, the requirements needs to
biaya, persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka be fulfilled in context of this process, land occupation which
pengurusan tersebut, penjarahan/okupasi lahan yang cause the land status become unclean and unclear and the
menyebabkan status lahan menjadi tidak clean and clear demand from stakeholders on the land status clarity becomes
serta tuntutan dari para stakeholders akan kejelasan a starategic risk for the company.
status lahan menjadikan risiko ini menjadi risiko yang
strategis bagi perusahaan.
Mitigasi Risiko: Untuk mengantisipasi dan memitigasi Risk mitigation: to anticipate and mitigate the risk the
risiko tersebut manajemen melakukan langkah-langkah management conduct steps by performing an inventory to
dengan melakukan inventarisasi terhadap status HGU the lands RTC status in the company, perform communication
lahan – lahan di perusahaan, melakukan komunikasi and coordination with the government in this context is State
dan koordinasi dengan pihak pemerintah dalam hal ini Land Agency (SLA) pursuant to applicable procedure, performs
BPN untuk percepatan proses perpanjangan HGU sesuai socialization, approach and understanding to stakeholder
prosedur yang berlaku, melakukan sosialisasi, pendekatan in the vicinity of the estate and company area, conduct a
dan pemahaman kepada stakeholders di sekitar kebun litigation and non litigation steps on the occupied land and
dan areal perusahaan, melakukan langkah litigasi dan also perform company social approach effort by constructing
non litigasi atas lahan – lahan yang diokupasi dan juga a partnership area as well as through the CSR and PCDP.
melakukan upaya pendekatan sosial perusahaan dengan
membangun areal kemitraan serta melalui program CSR
dan PKBL.
Risiko investasi akan menjadi tinggi bahkan ekstrem The investment risk will go high even extreme if the
apabila realisasi pelaksanaan investasi baik dari waktu realization of investment implementation either from the
pelaksanaan, manfaat maupun hasil yang diharapkan implementation time, expected benefit or result on the
terhadap investasi yang dilakukan perusahaan tersebut investment that performed by the company does not match
tidak sesuai dengan target yang diharapkan. the expected target.
Mitigasi Risiko: Perusahaan melakukan mitigasi atas risiko Risk Mitigation: the Company performs mitigation on
investasi dengan melakukan kajian terhadap kelayakan investment risk by perform study on the investment feasibility,
investasi, sumber dana yang digunakan, perencanaan, used fund sources, plan, monitoring, evaluation and reporting
monitoring, evaluasi dan pelaporan selama dan setelah during and after the investment period implemented.
masa investasi dilaksanakan.
a. Risiko Cuaca Ekstrem dan Risiko Gangguan a. Extreme climate risk and land disturbance
Lahan.
Hal ini berdampak terhadap pencapaian produksi dan This affects on the production achievement and plant
produktivitas tanaman. productivity.
Mitigasi risiko: Untuk cuaca ekstrem khususnya bidang Risk mitigation: For the extreme climate particularly in
tanaman mitigasi yang dilakukan melalui program water mitigation plant performed by water management program
management dengan pembuatan dan pemanfaatan by making and utilization of ponds and improvement of
embung serta perbaikan struktur tanah melalui aplikasi land structure through organic fertilizer application and ex
pupuk organik dan eks pengolahan (solid, tandan kosong, processing (solid, empty bunches, boiler ash).
abu boiler).
Untuk gangguan lahan, perusahaan menjalin kerjasama For the land disturbance, the company establishes cooperation
dengan aparat keamanan serta meningkatkan hubungan with the security forces and enhances a better relation with the
yang lebih baik lagi dengan masyarakat sekitar melalui local community by CSR patter.
pola Corporate Social Responsibility (CSR).
Bencana alam yang membawa kerugian bagi Perusahaan Natural disaster that brough a loss to the company include
antara lain terjadinya angin puting beliung yang dapat tornado that may knock down the rubber as well as fire disaster
merobohkan tanaman karet serta bencana kebakaran in the sugarcane, immature oil palm, rubber, and potential fire
pada areal tanaman tebu, tanaman kelapa sawit muda, at the factory.
tanaman karet serta potensi kebakaran di pabrik.
Mitigasi risiko: Bencana angin puting beliung memang Risk mitigation: the tornado is definitely can not be avoided
tidak bisa dihindari namun dampak yang ditimbulkan however the impact caused by the disaster can be minimized,
dapat diminimalkan, antara lain dengan cara manajemen including by means of branching management optimally.
percabangan (kanopi) secara optimal. Sedangkan bencana Whereas the fire disaster in plant area can be anticipated
kebakaran di areal tanaman dapat diantisipasi melalui by preparing the water tank in every rayon/section, the
penyiapan tanki air di setiap rayon/afdeling, persiapan preparation of fire extinguisher, personnel readiness and
perangkat pemadam kebakaran, kesiapan personel dan routine patrol by the fire department in each business unit.
patroli rutin oleh petugas pemadam kebakaran di unit To anticipate the fire in factory, the company has prepared
kerja. Untuk antisipasi kebakaran di pabrik, perusahaan the fire extinguishers in mill, include hydrant installation and
telah mempersiapkan alat-alat pemadam api di fire extinguisher. In addition the company also anticipates the
lingkungan pabrik, antara lain instalasi air hydrant dan alat impact of the fire by transfer the risk to other party (insurance)
pemadam api ringan (APAR). Disamping itu perusahaan
juga mengantisipasi dampak dari kebakaran dengan
mengalihkan risiko ke pihak lain (asuransi).
Upaya untuk mengelola risiko dapat dilakukan melalui: Effort to manage the risk can be done by:
a. Melaksanakan asesmen risiko terhadap setiap a. Perform risk assessment to every target of business
sasaran proses bisnis sebagaimana tertuang dalam process as put forth on CAPB, and drafting a
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), dan mitigation plan or risk control put forth on the
membuat rencana mitigasi atau pengendalian risiko Operational Work Plan (OWP).
yang dituangkan dalam Rencana Kerja Operasional
(RKO).
b. Melakukan monitoring dan evaluasi untuk b. Perform monitoring and evaluation to ensure
memastikan bahwa risiko-risiko yang ada sudah that the existing risk has been managed well,
dikelola dengan baik, antara lain dengan melakukan include by perform evaluation routinely by the Risk
evaluasi secara rutin oleh Urusan Manajemen Risiko Management Affair of the Head Office and perform
Kantor Direksi dan melakukan pendekatan audit risk-based audit approach by the Internal Audit Unit
berbasis risiko oleh Bagian SPI. (IAU) division.
Profil Risiko Korporasi PTPN VII (Persero) Tahun 2013 telah The Corporate Risk Profile of PTPN VII (Persero) in 2013 has
disusun oleh Urusan Manajemen Risiko Bagian Keuangan been drafted by the Risk Management Affair of the Financial
dan dilaporkan kepada Direksi. Laporan Profil Risiko Division and reported to BOD. The CRP report is forwarded to
Korporasi tersebut diteruskan kepada Komite Pemantau Risk Monitoring Committee to be presented to BOC..
Risiko untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris.
PROGRAM CSR
CSR PROGRAM
PROGRAM BINA
LINGKUNGAN
COMMUNITY
DEVELOPMENT
PROGRAM
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
SOCIAL AND ENVIRONMENT
RESPONSIBILITY
Komitmen PTPN VII (Persero) terhadap The PTPN VII (Persero) commitment to
pengelolaan lingkungan dibuktikan environment management is proved
dengan diperolehnya penghargaan by obtaining awards of GREEN PROPER
PROPER HIJAU dan PROPER BIRU and Blue PROPER as well as the Green
serta Penghargaan Industri Hijau Industrial Awards
PTPN VII (Persero) senantiasa berupaya menjunjung The PTPN VII (Persero) always strives to uphold the
tinggi nilai komunitas setempat dan mendorong local community value and generates the creation of
terciptanya suasana yang harmonis serta mewujudkan harmonious atmosphere and manifests the company’s
tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan social and environmental responsibility (SER) to local
kepada masyarakat setempat. Dalam implementasi TJSL community. In its implementation the company’s SER
perusahaan tentunya tidak dapat bergerak dan bekerja definitely cannot run and work by itself without any assist
sendiri tanpa bantuan pemangku kepentingan seperti, from stakeholders, such as local community and regional
masyarakat lokal dan pemerintah daerah. Dengan government. By inviting the stakeholders to participate
mengajak pemangku kepentingan dalam melakukan in environmental conservation, then the company can
konservasi lingkungan, maka perusahaan dapat dengan easily create a good relation with the stakeholders thus it
mudah menciptakan sebuah relasi yang baik dengan can eliminate the environment and social conflict in the
para pemangku kepentingan tersebut sehingga dapat vicinity of the company and enhancescooperation with
mengeliminasi konflik lingkungan dan sosial disekitar the stakeholders.
perusahaan dan meningkatkan kerja sama dengan para
pemangku kepentingan.
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan Company’s social responsibility is a concept in which
sebuah konsep dimana perusahaan mengintegrasikan the company integrates the social and environmental
kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis awareness in their business operation and in their
mereka dan dalam interaksi mereka dengan para interaction with the stakeholders voluntarily. The legal
pemangku kepentingan secara sukarela. Landasan basis of PTPN VII (Persero) in implementing the SER
hukum PTPN VII (Persero) dalam melaksanakan program program are:
TJSL adalah:
y Undang-Undang No. 40 tahun 2007 pasal 74 y Law No. 40 year 2007 article 74 regarding Limited
tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dan Undang- Company (UU PT) and Law No. 25 year 2007
Undang No. 25 tahun 2007 pasal 15 (b) dan pasal Article 15(b) and Article 16(d) regarding Capital
16 (d) tentang Penanaman Modal (UU PM), setiap Investment (UU PM), every company or investor
perseroan atau penanam modal diwajibkan untuk is obligate to perform an effort on the company’s
melakukan sebuah upaya pelaksanaan tanggung social responsibility implementation that has been
jawab sosial perusahaan yang telah dianggarkan dan budgeted and calculated as the Company’s cost. This
diperhitungkan sebagai biaya Perseroan. Kebijakan policy also regulates sanction for the company which
ini juga mengatur sanksi bagi perusahaan yang tidak did not implement the obligation.
menjalankan kewajiban tersebut.
y Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 y SOE Minister regulation No. PER-05/MBU/2007 dated
tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan 27 April 2007 regarding the SOE Partnership Program
Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan with the Small Scale Business and Community
Program Bina Lingkungan. Development Program.
y Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. y The SOE Minister Regulation No. PER-08/MBU/2013
PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat atas regarding Fourth Change on the SOE Minister
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Regulation No. PER-05/MBU/2007 regarding SOE
No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Partnership Program with the Small Scale Business
Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan and Community Development Program.
Program Bina Lingkungan.
y Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, tentang y Law No. 32 Year 2009, regarding Environmental
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Protection and Management
y Peraturan Menteri Pertanian No.19/Permentan/ y Agriculture Minister Regulation No. 19/Permentan/
OT.140/3/2011 Tentang Pedoman Perkebunan OT.140/3/2011 regarding Indonesian Sustainable
Implementasi dari pelaksanaan program Tanggung Implementation from the SER program in 2013 by PTPN
Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PTPN VII (Persero) tahun VII (Persero) was also known as PTPN 7 Care program,
2013 dikenal dengan program PTPN 7 Peduli, yaitu: include:
y Peduli Kemitraan y Partnership Care
y Peduli Bencana Alam y Natural disaster Care
y Peduli Pendidikan y Education Care
y Peduli Kesehatan y Health Care
y Peduli Keagamaan y Religious Care
y Peduli Pembangunan y Development Care
y Peduli Lingkungan y Environmental Care
Ruang Lingkup dan Sumber Dana TJSL SER Scope and Fund Source
Pelaksanaan TJSL tahun 2013 di PTPN VII (Persero) The 2013 SER implementation in PTPN VII (Persero) was
mengalami perubahan terkait adanya beberapa kali having a change related with the existence of several
perubahan kebijakan. Dengan dikeluarkannya Peraturan policy changes. With the issuance of SOE Minister
Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-08/MBU/2013 Regulation No. PER-08/MBU/2013 regarding Fourth
tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Changes on SOE Minister Regulation No. PER-05/
Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 MBU/2007 regarding SOE Partnership Progam with Small
tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Scale and Community Development Program, then the
dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, maka implementation of PCDP of PTPN VII (Persero) year of
pelaksanaan PKBL PTPN VII (Persero) tahun 2013 adalah 2013 are as follow:
sebagai berikut:
1. Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang 1. All PCDP fund derived from provision of profit after
semula berasal dari penyisihan laba setelah pajak, tax, it become the company budget which calculated
menjadi anggaran Perusahaan yang diperhitungkan as cost, maximum 2% of previous year’s net profit. The
sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih tahun accounting of PCDP fund which the fund source from
sebelumnya. Pembukuan dana PKBL yang dananya budget calculated as cost, implemented pursuant to
bersumber dari anggaran yang diperhitungkan Company’s Mechanism.
sebagai biaya, dilaksanakan sesuai dengan
mekanisme Perusahaan.
2. Dana PKBL juga bersumber dari penyisihan sebagian 2. The PCDP fund is also derived from provision of
laba BUMN yang teralokasi sampai dengan akhir some SOE profit which allocated up to late 2012. The
tahun 2012. Pembukuan dana tersebut dilaksanakan accounting of fund is implemented separate from
terpisah dari pembukuan BUMN Pembina. SOE Trustee accounting.
Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) melaksanakan In 2013, the PTPN VII (Persero) implemented a partnership
program Kemitraan dengan sumber dana berasal dari program with the funding source originated from
penerimaan pengembalian pinjaman Mitra Binaan acceptance of loan repayment of the Fostered Partner by
sebesar Rp9,78 milyar, sedangkan untuk program Bina Rp9.78 billion, whereas for the Community Development
Lingkungan menggunakan saldo akhir tahun 2012 program used balance of late 2012 by Rp739.69 million.
sebesar Rp739,69 juta. Adapun dana Bina Lingkungan As for Community Development fund which include in
yang masuk dalam komponen biaya pada tahun 2013 cost component in 2013 was amounted to Rp3.49 billion.
sebesar Rp3,49 milyar.
Salah satu misi PTPN VII (Persero) adalah menjalankan One of PTPN VII (Persero) mission is to run the Rubber, oil
usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu palm, tea and sugar cane business by using cultivation
dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses technology and effective processing process and
pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan. Atas environmental friendly. On this ground, the PTPN VII
dasar misi tersebut, PTPN VII (Persero) terus berkomitmen (Persero) continue to be committed and consistent
dan konsisten dalam pelaksanaan pengendalian dan in implementation of controlling and pollution
pencegahan pencemaran (pollution prevention) yang prevention referring to Law No. 32 year 2009, regarding
mengacu kepada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, Environmental protection and management, thus the
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan environment management target can be controlled
Hidup, sehingga sasaran pengelolaan lingkungan dapat and become an eco efficiency company. The company’s
terkendali dan menjadi Perusahaan yang berwawasan commitment to environment is realized through policies
lingkungan (eco efficiency). Komitmen Perusahaan as follow:
terhadap lingkungan diwujudkan melalui kebijakan
sebagai berikut:
y Dalam aktivitas budaya tanaman dan proses y In plant cultivation activities and oil palm, Rubber,
pengolahan kelapa sawit, karet, tebu dan teh, sugarcane and tea processing process, PTPN
PTPN VII (Persero) mengutamakan pencegahan VII (Persero) prioritizes on the prevention of
pencemaran lingkungan khususnya limbah cair, environmental pollution particularly liquid waste,
limbah B3, limbah padat, emisi udara serta melakukan B3 waste, solid waste, air emission and conduct
upaya perbaikan dan pelestarian lingkungan secara environmental improvement and preservation
berkesinambungan. sustainably.
y Perusahaan berkomitmen untuk menaati semua y The company is committed to comply all applicable
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan legislation regulation and other requirements related
persyaratan lainnya yang terkait dengan lingkungan with environmental
hidup.
y Perusahaan memanfaatkan sumberdaya alam y The company utilizes the natural resources efficiently
secara efisien dan efektif dalam setiap lini kegiatan and effectively in every company’s activity line.
perusahaan.
Dalam menjalankan aktivitas operasional yang In undertaking its operational activities related to the
berkaitan dengan proses produksi, PTPN VII (Persero) production process, PTPN VII (Persero) prioritized on effi-
mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan ciency and effectiveness of the resources use sustainably
sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu thus able to harmonize the industrial development with
menyelaraskan pembangunan industri dengan the environmental preservation and able to provide ben-
kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi efit for community. The PTPN VII (Persero) activities scope
manfaat bagi masyarakat luas. Lingkup kegiatan PTPN VII which leads to efficiency and effectiveness of the resourc-
(Persero) yang mengarah pada efisiensi dan efektivitas es use was involving the use of environmentally friendly
penggunaan sumber daya meliputi penggunaan bahan chemical, application of reduce, recycle, reuse, and recov-
kimia yang ramah lingkungan, penerapan reduce, recycle, ery on production process, the use of low energy inten-
reuse, dan recovery pada proses produksi, penggunaan sity, the use of low water intensity, and undertook waste
intensitas energi yang rendah, penggunaan intensitas minimization and was using low-carbon technology. In
air yang rendah, serta melakukan minimisasi limbah addition, PTPN VII (Persero) was also carrying out several
dan menggunakan teknologi rendah karbon. Selain itu, activities related to environmental management, include
PTPN VII (Persero) juga melaksanakan beberapa kegiatan EIA, Environmental Monitoring Efforts-Environmental
terkait pengelolaan lingkungan, antara lain implementasi Management Efforts and completeness of environmen-
AMDAL, UKL-UPL dan kelengkapan ijin lingkungan, tal permit, resources conservation and environmental
konservasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan, preservation, environmental management research and
penelitian dan pengembangan pengelolaan lingkungan. development.
Lingkup kegiatan yang dilaksanakan PTPN VII (Persero) Activity scope carried out by PTPN VII (Persero) related
terkait pengelolaan lingkungan selama tahun 2013 with environmental management for 2013 were as fol-
adalah sebagai berikut: low:
y PROPER y PROPER
PTPN VII (Persero) selalu berpartisipasi aktif dalam PTPN VII always actively participated in Company
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Performance Rating Assessment Program in Environ-
Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang mental Management (PROPER) which constitute an-
merupakan program penilaian tahunan dalam nual assessment program in company environmen-
pengelolaan lingkungan perusahaan yang diadakan tal management held by Environmental Ministry. In
oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) has engaged its 19 Mills in
2013, PTPN VII (Persero) telah mengikutkan 19 PROPER Assessment both nationally or regionally. In
Pabrik yang dimilikinya dalam penilaian PROPER national level, PTPN VII (Persero) engaged 9 (nine)
baik tingkat Nasional maupun tingkat daerah. Pada mills namely Buma, Wabe, Keda, Pewa, Resa, Beki,
tingkat nasional, PTPN VII (Persero) mengikutkan 9 Tubu, Betu, Pawi with result 8 (eight) mills received
(sembilan) pabrik yaitu Buma, Wabe, Keda, Pewa, Blue PROPER and 1 (one) mill received green PROPER.
Resa, Beki, Tubu, Betu, Pawi dengan hasil 8 (delapan) In regional level, PTPN VII (Persero) engaged 10 (ten)
pabrik mendapatkan peringkat PROPER biru dan 1 mills namely Cima, Baja, Beri, Suni, Supa, Pala, Tapi,
(satu) pabrik mendapatkan peringkat PROPER hijau. Tebe, Mula, Tasa with result 10 (ten) mills received
Pada tingkat daerah PTPN VII (Persero) mengikutkan Blue PROPER.
10 (sepuluh) pabrik yaitu Cima, Baja, Beri, Suni, Supa,
Pala, Tapi, Tebe, Mula, Tasa dengan hasil 10 (sepuluh)
pabrik mendapatkan peringkat PROPER biru.
PTPN VII selalu berpartisipasi aktif dalam Penghargaan PTPN VII (Persero) always actively participates in
Industri Hijau. Penghargaan Industri Hijau merupakan Green Industry Awards. The Green Industry Award is
penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh annual award held by the Industrial Ministry, given to
Kementerian Perindustrian, diberikan kepada industri Industry which among others has conducted efforts
yang antara lain telah melakukan upaya penghematan on efficient use of natural resources and the use of
penggunaan sumber daya alam serta penggunaan environmentally friendly and renewable energy. In
energi ramah lingkungan dan terbarukan. Pada tahun 2013 PTPN VII (Persero) has engaged 7 mills (Buma,
2013 PTPN VII (Persero) telah mengikutkan 7 Pabrik Beki, Keda, Tubu, Resa, Wabe, Pewa) in green industry
(Buma, Beki, Keda, Tubu, Resa, Wabe, Pewa) dalam award assessment. Result obtained were 4 (four) mills
penilaian penghargaan industri hijau. Hasil yang received Green Industry Awards level 5 (interval value
diperoleh adalah 4 (empat) pabrik mendapatkan 90.1-100) and 3 (three) mills received Green Industry
Penghargaan Industri Hijau level 5 (interval nilai Awards level 4 (interval value 80.1-90).
90,1 - 100) dan 3 (tiga) pabrik mendapatkan Penghargaan
Industri Hijau level 4 (interval nilai 80,1 - 90).
PTPN VII (Persero) telah melaksanakan penyusunan PTPN VII (Persero) has implemented EIA related to busi-
dokumen AMDAL yang terkait dengan pengembangan ness development, include:
usaha, meliputi:
y Penyusunan Dokumen UKL -UPL dan Ijin Lingkungan y Drafting of UKL-UPL and Environmental Permit
pengembangan Pabrik Pengolahan Karet PTPN of Rubber processing mill development owned
VII (Persero) Unit Tulungbuyut dengan kapasitas by PTPN VII (Persero) in Tulungbuyut Unit with
produksi 3 Ton KK Rubber Smoke Sheet (RSS) dan 60 production capacity 3 ton KK RSS and 60 Ton
Ton KK Standard Indonesian Rubber (SIR) perhari KK SIR per day drafted by CV Tec Consultant
yang disusun oleh konsultan CV TEC Consultant
y Penyusunan Dokumen Addendum Analisis Dampak y Drafting of Environmental Impact Analysis Ad-
Lingkungan Hidup (ANDAL) dan Addendum Rencana dendum Documents and Environmental Monitor-
Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan ing Plan (RKP-RPL) of capacity enhancement of
Lingkungan (RKP-RPL) peningkatan kapasitas Pabrik crumb Rubber processing mill of PTPN VII (Per-
Pengolahan Karet Remah PTPN VII (Persero) Unit sero) Baturaja Unit with initial capacity 20 Ton
Baturaja dengan kapasitas semula 20 Ton KK/hari KK/Day to 80 Ton KK/day drafter by PT Manaje-
menjadi 80 Ton KK/hari yang disusun oleh konsultan men Akhlak Lingkungan Sriwijaya consultant.
PT Manajemen Akhlak Lingkungan Sriwijaya
y Penyusunan Dokumen UKL-UPL dan Ijin Lingkungan y Drafting of UKL-UPL and Environmental Permit Docu-
peningkatan kapasitas pabrik teh PTPN VII (Persero) ments of tea mill capacity enhancement of PTPN VII
Unit Pagaralam yang disusun oleh konsultan (Persero) Pagaralam Unit drafted by PT Indolestari
PT Indolestari Makmur Makmur consultant
y Penyusunan Dokumen Lingkungan dan Ijin y Drafting of Environment and Environmental Permit of
Lingkungan Konversi Pabrik SIR HG menjadi SIR LG SIR HG Mill Conversion into SIR LG in PTPN VII (Per-
di PTPN VII (Persero) Unit Beringin, yang disusun oleh sero) Beringin Unit, drated by PT Bumi Jage Dalam
konsultan PT Bumi Jage Dalam consultant
y Penyusunan Dokumen UKL-UPL dan Ijin Lingkungan y Drafting of UKL-UPL and Cattle Breeding Environment
Peternakan sapi PT Karya Nusa Tujuh di PTPN VII of PT Karya Nusa Tujuh in PTPN VII (Persero) Bekri and
(Persero) Unit Bekri dan Bungamayang yang disusun Bungamayang Unit drafted by CV Wira Persada.
oleh CV Wira Persada
PTPN VII (Persero) telah mengaplikasikan sistem PTPN VII (Persero) as applied integrated management
manajemen terintegrasi (ISO 9001:2008 dan ISO system (ISO 9001:2008 and ISO 14001:2005). In 2013,
14001:2005). Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah PTPN VII (Persero) has drafted an Integrated Management
menyusun Sistem Manajemen Terpadu (SMTN7) yang System (SMTN7) which integrating several management
mengintegrasikan beberapa sistem manajemen dan systems and company’s performance assessment criteria
kriteria-kriteria penilaian kinerja perusahaan antara lain: include: ISO 9001:2008, ISO 14001:2005, ISO 22000:2009,
ISO 9001:2008, ISO 14001:2005, ISO 22000:2009, OHSAS OHSAS 18001:2007, GCG, ISPO and Malcolm Baldrige
18001:2007, GCG, ISPO, dan Malcolm Baldrige Criteria. Criteria. The activity programs implemented related with
Program kegiatan yang dilaksanakan terkait hal tersebut those above were:
adalah:
y Pelatihan Sistem Manajemen Lingkungan ISO y Environmental Management System training of ISO
14001:2005 yang diikuti oleh 47 peserta dengan 14001:2005 attended by 47 participants with Trainer
Trainer Yoqa (Yogya Environmental Quality Asurance) Yoqa (Yogya Environmental Quality Assurance)
y Pelatihan Sistem Manajemen Terpadu PTPN 7 yang y Integrated Management System training of PTPN VII
meliputi pemahaman ISO 9001:2008, 14001:2004, include understanding of ISO 9001:2008, 14001:2004,
ISO 22000:2009, OHSAS 18001:2007, GCG, ISPO dan ISO 2200:2009, OHSAS 18001:2007, GCG, ISPO and
Malcom Baldrige Criteria yang diikuti oleh 50 peserta, Malcolm Baldrige Criteria attended by 50 participant,
dengan Trainer Iskandar Sadikin Cs dari Lembayung with trainer Iskandar Sadikin and friends from
Center Lembayung Center
y Adapun pelatihan Audit Internal SMTN7 baru akan y As for Audit Internal SMTN7training will just held in
dilaksanakan bulan Mei 2014. May 2014.
Terkait mandatory sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Related with mandatory ISPO (Indonesian Sustainable
Palm Oil) yang pelaksanaannya paling lambat tanggal Palm Oil) certification which the implementation is at
31 Desember 2014, maka PTPN VII (Persero) telah the latest 31 December 2014, then PTPN VII (Persero) has
membentuk Tim Implementasi ISPO. Perusahaan juga established the ISPO Implementation Team. Company
telah mengikuti sosialisasi ISPO dan Pelatihan Audit has also attended the ISPO socialization and ISPO Internal
Internal ISPO Audit Training.
Dalam upaya pelestarian lingkungan, PTPN VII (Persero) In the environmental preservation effort, PTPN VII
telah melaksanakan beberapa kegiatan penghijauan (Persero) has implemented several greening activities in
di sejumlah wilayah serta berpartisipasi aktif dalam several area and actively participates in supporting the
mendukung program pemerintah baik skala provinsi government program either province or national scale.
maupun nasional. PTPN VII (Persero) juga telah melakukan The PTPN VII (Persero) also has conducted activities
kegiatan terkait konservasi sumber daya, antara lain: related with resources conservation, include:
y Pembuatan embung sebagai tempat penampungan y The making of pond as rain water reservoir in water
air hujan dalam upaya konservasi air sejumlah tiga conservation effort in three unit in Rejosari, Bekri and
unit di Unit Usaha Rejosari, Bekri dan Bunga Mayang Bungamayang Business Unit
y Melakukan perawatan terhadap fasilitas sumber y Conduct a treatment to water source facility used to
air yang digunakan guna mendukung aktivitas support the company’s activities
perusahaan
y Meningkatkan dan terus berinovasi dalam upaya y Enhance and innovate in water and energy utilization
efisiensi penggunaan air dan energi, diantaranya efficiency effort, include water conservation with
close loop system for condenser cooling water with
konservasi air dengan close loop system untuk air spray pond and cooling tower in Bungamayang
pendingin kondensor dengan Spray pond dan sugarmill.
Cooling tower di PG. Bungamayang.
y Penanaman tanaman Legume Cover Crop (LCC) y Planted of Legume Cover Crop (LCC) Mucuna Brateata
Mucuna Brateata pada areal perkebunan kelapa in oil palm and Rubber estate area to increase the soil
sawit dan karet guna meningkatkan bahan organik organic matter, improved the soil physical condition
tanah, memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu aerasi namely aeration and maintain the soil humidity,
dan menjaga kelembaban tanah, mencegah dan prevent and reduce, soil erosion, enrich soil with
mengurangi erosi permukaan tanah, memperkaya nitrogen compounds.
tanah dengan senyawa Nitrogen
y Menerapkan sistem tebu hijau yang masuk pabrik y Applied the green sugar cane system that entering
yaitu dengan tidak melakukan pembakaran saat the mill i.e. by not perform burning while harvesting
penebangan tebu agar ekosistem tetap terjaga the sugar cane in order the ecosystem remain intact.
y Meminimalkan penggunaan pupuk kimia dengan y Minimized the use of chemical fertilizers by applying
mengaplikasikan pupuk kompos organik hasil own production organic compost fertilizer on
produksi sendiri pada areal perkebunan tebu the sugar cane estate area (compost filter cake)
(kompos blotong) dan kelapa sawit (kompos tandan and oil palm (empty fruit bunches compost).
kosong)
y Pengembangan Musuh Alami Tanaman Tebu yaitu y Development of Sugarcane Natural Enemy i.e. by
melakukan pengembangan musuh alami hama carrying out natural enemy development on stem
penggerek batang , penggerek pucuk dan kutu bulu borer, shoot borer, sugarcane woolly aphid on sugar
putih pada tanaman tebu, diantaraanya dengan cane, include by developing Trichogramma, Ellasmus,
melakukan pengembangan Trichogramma, Ellasmus, Apanteles, Tetrastichus and Diatraeophaga Striatalis
Apanteles, Tetrastichus dan Lalat jatiroto Townsend.
y Melakukan penanaman dan pengembangan y Plantedand developedturnera subulata which
tanaman Turnera subulata yang ditanam dipinggiran planted on the outskirts of the estate area, which
blok areal perkebunan sawit, yang berfungsi sebagai serves as host of natural predators of Nettle Caterpillar,
inang predator alami hama ulat api, serta menjaga and maintain the owl and cobra population as natural
populasi Burung Hantu dan Ular Cobra sebagai predator of the rats.
predator alami hama tikus
y Perawatan instalasi dan pengurasan kolam IPAL y The installation maintenance and WWTP pond
secara rutin di seluruh Pabrik Karet, Sawit, Gula dan drainage routinely in all Rubber, Palm, Sugar and Tea
Teh PTPN VII (Persero) mill of PTPN VII (Persero)
y Memanfaatkan limbah cair PPKS untuk pupuk organic y Utilized the POPM liquid waste for the organic
(land application) pada beberapa areal perkebunan fertilizer (land application) in several oil palm estate
kelapa sawit PTPN VII (Persero) areas of PTPN VII (Persero)
y Pemanfaatan limbah cair kelapa sawit sebagai media y Utilizedthe oil palm liquid waste as the composting
pengomposan pada pabrik kompos tandan kosong media in empty fruit bunches composting mill
y Konservasi air dengan close loop system untuk air y Water conservation with close loop system for
pendingin kondensor dengan Spray pond dan Cooling condenser cooling water with Spray pond and
tower di PG. Bungamayang cooling tower in Bungamayang Sugar mill
y Sistem pemurnian nira mentah tanpa sulfitasi dengan y Raw juice purification system without sulfitation by
menggunakan koagulan full grade sehingga ramah using full grade coagulant making it environmentally
lingkungan dan mengurangi emisi gas belerang friendly and reduce sulfur gas emissions in PTPN VII
di PTPN VII (Persero) PG Bungamayang, sehingga (Persero) Bungamayang Sugar mill, thus the use of
pemakaian belerang menurun sebesar 62,1% pada sulfur was decreasing by 62.1% in 2013
tahun 2013
y Melakukan recycling limbah cair untuk mendukung y Recycling the liquid waste to support the production
proses produksi di Pabrik Gula dan Karet PTPN VII process in Sugar and Rubber Mill of PTPN VII (Persero)
(Persero)
y Pengalihan penggunaan pembangkit listrik Genset y Transfer of electricity power generator use to SPC, as
ke PLN, sebagai upaya untuk efisiensi penggunaan effort for fuel efficiency as well as efforts to reduce
bahan bakar sekaligus sebagai upaya untuk the air emission resulting from company operational
menurunkan emisi udara yang dihasilkan dari activities and greenhouse gas effect
kegiatan operasional perusahaan dan upaya dan efek
Gas Rumah Kaca (GRK)
y Dalam penghematan pemakaian bahan bakar seperti y In saving fuel consumption such as solar or residue
solar atau residu sekaligus sebagai upaya perusahan as well as the company’s effort to reduce the air
untuk menurunkan Emisi udara dan efek Gas Rumah emission and greenhouse effect, PTPN VII (Persero)
Kaca (GRK), PTPN VII Persero telah melakukan has perform utilization of economic, renewable and
pemanfaatan sumber energi yang Ekonomis, environmentally friendly energy source in form of
Terbarukan dan Ramah lingkungan berupa cangkang shell and fibre in every PPOM, as well as utilization of
dan fiber di setiap PPKS, serta pemanfaatan ampas bagasse in Sugar Mill as boiler fuel.
tebu di Pabrik Gula sebagai bahan bakar Boiler
y Pemanfaatan limbah padat berupa Bungkil Inti Sawit, y Solid waste use in form of palm kernel cake, molasses,
Tetes, Solid Decanter dan Kulit Cokelat untuk bahan solid decanter and cacao skin, for the mixture of cattle
campuran makanan ternak sapi, yang dikelola oleh food, managed by subsidiaries PT Karya Nusa Tujuh
anak perusahaan yaitu PT Karya Nusa Tujuh
y Melakukan identifikasi timbulan limbah B3 dari kegiatan y Performed identification of B3 waste generation
operasional perusahaan, menyimpan seluruh limbah B3 from the company’s operational activities, stored all
di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) yang memiliki B3 waste in temporary storage which has lisence,
izin, melakukan pemantauan dan pencatatan limbah perform monitoring and recording of B3 waste
B3 yang masuk ke dalam TPS LB3 yang dituangkan which entering the temporary storage of B3W that
kedalam logbook dan neraca dan secara berkala put forth onto logbook and balance and gradually
melaporkan ke isntansi terkait yang berwenang, report to related authorized institution, then submit
kemudian menyerahkan pengelolaan lanjutan limbah the advanced B3 waste management to the waste
B3 kepada pihak pengumpul/pengolah/pemusnah collector/processing/destruction who is competent
yang kompeten dan memiliki izin and have license.
y Melakukan pencatatan dan pengujian kualitas y Performed recording and testing of liquid waste
limbah cair dan emisi udara yang dilakukan oleh quality and air emission conducted by accredited
Laboratorium yang terakreditasi Laboratory
PTPN VII (Persero) secara rutin melaksanakan PTPN VII (Persero) routinely carries out the environmental
pemantauan lingkungan berupa proses pengamatan, monitoring in form of observation, recording, measuring,
pencatatan, pengukuran, pendokumentasian menurut documenting process as given standard procedure to one
prosedur standard tertentu terhadap satu atau beberapa or more environmental components by using one or more
komponen lingkungan dengan menggunakan satu parameters as benchmarks. The aims of environmental
atau beberapa parameter sebagai tolok ukur. Tujuan monitoring implementation are as target to discover the
pelaksanaan pemantauan lingkungan antara lain adalah environment condition in the vicinity of business location
sebagai sasaran untuk untuk mengetahui kondisi whether occur a decline in environmental quality or not
lingkungan di sekitar lokasi usaha apakah terjadi with the existence of the company business and creates
penurunan kualitas lingkungan atau tidak dengan coordination mechanism between the related parties
adanya kegiatan usaha Perusahaan serta menciptakan through the information exchange.
mekanisme koordinasi antara pihak-pihak yang terkait
melalui perturakan informasi.
Pemantauan lingkungan dilaksanakan oleh pihak internal Environmental monitoring is carried out by internal
perusahaan dan pihak eksternal, yaitu oleh Laboratorium and external company, i.e. by a accredited (BARISTAND/
yang terakreditasi (BARISTAND/HIPERKES/LABKESDA). HIPERKES/LABKESDA) Laboratory. Monitoring location
Lokasi pemantauan meliputi kondisi lingkungan di sekitar is covering environmental condition in the vicinity of
pabrik karet, pabrik sawit, pabrik gula dan pabrik teh Rubber, oil palm, sugar and team mills belong to PTPN VII
milik PTPN VII (Persero). Jenis pemantauan dan pengujian (Persero). Monitoring and testing type include monitoring
meliputi pemantauan kualitas air limbah, kualitas air of water waste quality, water river quality or wells, soil
badan sungai atau sumur pantau, kualitas tanah, kualitas quality, air quality, ambient, noise and vibration.
udara, ambient, kebisingan dan getaran.
Pabrik/Mill Frekuensi
Jenis Pemantauan/ Pemantauan/ Pelaksana Pemantauan/
No Monitoring Type Sawit/ Karet/ Gula/ Monitoring Monitoring Implementer
Teh/Tea Frequency
Palm Rubber Sugar
BARISTAND/LAB. BPLHD/
y Inlet IPAL/WWTP √ √ √ √ Per 3 Bln/Months
LAB. KESDA
BARISTAND/LAB. BPLHD/
y Outlet IPAL/WWTP √ √ √ √ Per 1 Bln/Months
LAB. KESDA
BARISTAND/LAB. BPLHD/
y Badan Sungai/River √ √ √ √ Per 3 Bln/Months
LAB. KESDA
y Sumur Pantau/
√ - - - Per 6 Bln/Months BARISTAND/LAB. UNSRI
Monitoring Wells
Hasil pemantauan tahun 2013 terhadap pabrik sawit dan 2013 monitoring result on oil palm and Rubber mill sug-
pabrik karet menunjukkan kualitas outlet limbah cair gested that the liquid waste outlet quality has met the
telah memenuhi baku mutu. Setiap tahun, PTPN VII (Per- quality standard. Every year, PTPN VII (Persero) always ob-
sero) selalu memperoleh penghargaan PROPER HIJAU tains GREEN PROPER and Blue PROPER as well as Green
dan PROPER BIRU serta Penghargaan Industri Hijau un- Industrial Awards for the oil palm, Rubber, sugar and tea
tuk pabrik sawit, pabrik karet, pabrik gula dan pabrik teh mill which proves that the Company has been carrying
yang membuktikan bahwa Perusahaan selama ini telah out environmental management consistently pursuant
melaksanakan pengelolaan lingkungan dengan kon- to applicable regulation.
sisten sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Evaluasi beban pencemaran limbah cair, emisi udara dan The evaluation of liquid waste pollution, air emission,
beban emisi Gas Rumah Kaca dilakukan secara internal and greenhouse gas emission load was conducted inter-
perusahaan. Pelaporan dalam pengelolaan lingkungan nally. The reporting of environmental management was
dilaksanakan dalam bentuk RKL-RPL yang dilaporkan se- carried out in form of RKL-RPL reported routinely every
cara rutin setiap triwulan kepada BLH Kabupaten/Kota, three months to District/City Environmental Agency, REA
BPLHD Provinsi, KLH-RI Jakarta, PPE Region Sumatera, province, Ministry of Environment-RI Jakarta, Ecoregion
Kantor Direksi dan Kantor Distrik PTPN VII (Persero). Management Center Sumatera Reguin, Head Office and
PTPN VII (Persero) District Office.
Komitmen manajemen dalam upaya meningkatkan The management commitment in an effort to improve and
dan memperbaiki kinerja pengelolaan lingkungan terus enhance the environmental management performance
dilakukan, yang difokuskan pada kegiatan yang mampu continues to be performed, focused on activities that
memberikan nilai tambah bagi perusahaan, diantaranya: able providing value-added for the company, include:
y PTPN VII (Persero) bekerjasama dengan Maris Project y PTPN VII (Persero) in cooperation with Maris project
BV, Ku Leuven Universite Berlgia, UNDIP-Semarang, PT BV, Ku Leuven Universite Berlgia, UNDIP-Semarang,
Wirana dalam pemanfaatan limbah cair kelapa sawit PT Wirana in Palm Oil Liquid Waste Utilization (POME)
(POME) sebagai media pengembangan microalgae as media of microalgae spirulina development
spirulina yang dapat digunakan sebagai makanan that can be used as food supplement with a high
suplemen dengan kadar protein yang tinggi di PTPN protein content in PTPN VII (Persero) Bekri Unit
VII (Persero) Unit Bekri
y PTPTN VII (Persero) dalam upaya penggunaan energi y PTPN VII (Persero) in an effort of renewable energy use
terbarukan saat ini sedang melakukan pengkajian at present is currently performing study on utilization
tentang pemanfaatan teknologi heat exchanger of heat exchanger technology using shells as fuel for
berbahan bakar cangkang untuk pengolahan karet the crumb Rubber processing in PTPN VII (Persero)
remah (crumb Rubber) di PTPN VII (Persero) Unit Padang Pelawi Unit.
Padang Pelawi
Sepanjang tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah During 2013, PTPN VII (Persero) has spent for
mengeluarkan biaya pengelolaan lingkungan sebesar environmental management amounted by Rp11.42
Rp11,42 milyar meliputi biaya penyusunan dokumen billion comprise of environmental document drafting
lingkungan, pengelolaan dan pengolahan limbah, cost, waste management and processing, analysis
kegiatan analisa, kegiatan PROPER dan aktivitas activities, PROPER activities and environmental
pemantauan lingkungan dengan rincian per komoditas monitoring activities with details per commodity are as
sebagai berikut: follow:
Komitmen PTPN VII (Persero) dalam kinerja pengelolaan PTPN VII (Persero) commitment in environmental
lingkungan dibuktikan dengan diperolehnya beberapa management performance is proved by obtaining several
penghargaan baik skala provinsi maupun skala nasional, awards either in province scale or national scale, include:
antara lain:
Komoditas Peringkat/Rating
Skala/Scale Unit
Commodity 2012 2013
Nasional Bungamayang Gula/Sugar Hijau/Green Hijau/Green
National Kedaton Karet/Rubber Hijau/Green Biru/Blue
Way Berulu Karet/Rubber Hijau/Green Biru/Blue
Pematang Kiwah Karet/Rubber Hijau/Green Biru/Blue
Tulungbuyut Karet/Rubber Biru/Blue Biru/Blue
Padang Pelawi Karet/Rubber Hijau/Green Biru/Blue
Rejosari Sawit/Palm Biru/Blue Biru/Blue
Bekri Sawit/Palm Hijau/Green Biru/Blue
Betung Sawit/Palm Biru/Blue Biru/Blue
Daerah Pagaralam Teh/Tea Hijau/Green Biru/Blue
Regional Tebenan Karet/Rubber Hijau/Green Biru/Blue
Baturaja Karet/Rubber Hijau/Green Biru/Blue
Beringin Karet/Rubber Biru/Blue Biru/Blue
Musilandas Karet/Rubber Biru/Blue Biru/Blue
Sungailengi Pabrik Sawit/Palm Biru/Blue Biru/Blue
Sungainiru Sawit/Palm Biru/Blue Biru/Blue
Talangsawit Sawit/Palm Biru/Blue Biru/Blue
Talopino Sawit/Palm Biru/Blue Biru/Blue
Cintamanis Gula/Sugar Biru/Blue Biru/Blue
KETENAGAKERJAAN, KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
EMPLOYMENT, OCCUPATIONAL SAFETY
AND HEALTH
Kebijakan Policy
Pokok-pokok pengelolaan terkait ketenagakerjaan Management Principals related employment is put forth
tercantum di dalam Pedoman GCG PTPN VII (Persero) in 2013 PTPN VII (Persero) GCG Guidelines. The relation
tahun 2013. Hubungan dengan Pekerja didasarkan atas with Employee is based on principals as follow:
prinsip-prinsip sebagai berikut:
y Selalu menghormati hak-hak pekerja sesuai dengan y Always honor the employee’s rights pursuant to
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang applicable provision and regulation legislation
berlaku;
y Tidak bersikap diskriminatif berdasarkan latar y Not acting discriminative based on one’s
belakang seseorang, baik etnik, agama, jender, background, either ethnic, religion, gender,
maupun usia dalam hal yang berkaitan dengan or age in terms related with the job, including
pekerjaan, termasuk gaji, ketentuan training dan salary, training determination and carrier rank.
jenjang karir;
y Menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari y Provide work environmental that is free from any
segala bentuk tekanan dan intimidasi yang mungkin form of pressure and intimidation which may emerge
timbul sebagai akibat perbedaan watak, kepribadian, as effect of character, personality and one’s culture
dan latar belakang kebudayaan seseorang; background difference.
y Senantiasa bermitra dengan Serikat Pekerja yang y Always partnering with Labor Union acknowledged
diakui oleh Perusahaan; by the company
y Mentaati Perjanjian Kerja Bersama, nilai-nilai y Comply Collective Labor Agreement, company values
perusahaan dan semua peraturan yang dikeluarkan and all regulation issued by the company
perusahaan;
y Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk y Provide opportunities for the employee to participate
mengikuti pendidikan, pelatihan dan pengembangan in education, training and advanced development in
lebih lanjut yang sejalan dengan kompetensi dan line with competency and company’s needs
kebutuhan perusahaan.
Kebijakan PTPN VII (Persero) terkait Keselamatan dan PTPN VII (Persero)’s policies associated with Occupational
Kesehatan Kerja dengan ditetapkan surat Keputusan Health and Safety by BOD Decree No: 7.6/Kpts/090/2001
Direksi Nomor: 7.6/Kpts/090/2001 tentang Pedoman regarding Guidelines on Occupational Safety and Health
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Implementation of PTPN VII (Persero).
Perkebunan Nusantara VII (Persero).
Pedoman pelaksanaan K3 ini terdiri dari: This OSH implementation guidelines consist of:
a Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan a. Guidelines of Occupational Safety and Health
Kerja Bidang Tanaman Karet, Kelapa Sawit, Teh dan Implementation of Rubber, Palm Oil, Tea and
Tebu. Sugarcane Plant Division
b Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan b. Guidelines of Occupational Safety and Health
Kerja Bidang Tehnik dan Amdal: Pabrik Karet, Minyak Implementation of technical and EIA Division: Rubber,
Kelapa Sawit, Teh dan Gula palm oil, tea and sugar mills
c Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan c. Guidelines of Occupational safety and Health
Kerja di Kantor Direksi, Kantor Perewakilan/Distrik implementation in Head Office, Representative Office/
dan IPMG Panjang, Boom Baru, Pulau Bay. District and IPMG Panjang, Boom Baru, Pulau Bay.
d Alat Pelindung Diri. d. Personal Protective Equipment.
Kebijakan lain yang terkait dengan K3 yaitu: Other policies related with OSH include:
y Jaminan Kesehatan untuk pekerja dan keluarga y Health insurance for employee and family as well as
serta pensiunan dan isteri secara paripurna dengan pension allowance and wife with self-management
swakelola.
y Mengikutkan semua karyawan dalam program y Engaging all employee in Labor Insurance in form of
jaminan Asuransi Tenaga Kerja berupa Jaminan accident insurance, life insurance and old age pension
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan insurance
Hari Tua.
y Menyediakan pelayanan kesehatan/Klinik di setiap y Provide health services/clinic in every Unit, District
Unit, Distrik dan Kantor Direksi. and Head Office
y Mengoptimalkan program K3 dengan membentuk y Optimize the OSH by forming K3 Trustee Committee
Panitia Pembina K3 (P2K3) di Masing-masing Unit dan (P2K3) in each Unit and District
Distrik.
y Menganggarkan alokasi dana K3 pada RKAP 2013 y Budgeting the 2013 K3 fund allocation and CAPB
meliputi: pengadaan perlengkapan K3 di setiap Unit, include: K3 procurement in every unit, work
Pemeriksaan lingkungan kerja dan Pemeriksaan environmental inspection and employee inspection
Pekerja yang berpotensi dampak penyakit akibat who potentially suffering a diseases as impact of his
kerja. work
y Penyediaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di y Fire extinguisher procurement in every office and
setiap Kantor dan Pabrik. mills
Kegiatan yang dilaksanakan terkait Ketenagakerjaan di Activities carried out associated with employment in
tahun 2013 meliputi: 2013 include:
Sepanjang tahun 2013, Perusahaan telah memfasilitasi During 2013, the Company has facilitated several activities
beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Serikat carried out by the PTPN VII (Persero) Labor Union include:
Pekerja PTPN VII (Persero) di antaranya adalah:
y Perusahaan memfasilitasi perundingan PKB berupa y Company facilitated CLA Negotiation in form of
biaya perjalanan Dinas. Official Travel cost
y Bantuan Perjalanan Dinas bagi Pengurus Serikat y Travel Assistance Service for the Labor Union
Pekerja yang mengadakan Rapat/Musyawarah baik Management which conduct a meeting/discussion
tingkat PTPN VII maupun Federasi SPBUN. either in PTPN VII level or Nusantara Plantation Labor
Union Federation
y Outbond Pengurus SPPN VII. y Out bond of NPLU VII.
b. Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) b. Collective Labor Agreement (CLA) Negotiation
Pada tanggal 2 s.d 6 Desember 2013 telah dilaksanakan On 2 up to 6 December 2013 has been implemented a
perundingan PKB antara Direksi PTPN VII (Persero) yang CLA negotiation between the PTPN VII (Persero) BOD
diwakili oleh Ir Kusumandaru NS dan Serikat Pekerja represented by Ir. Kusumandaru NS and Labor Unior of
PTPN VII (Persero) yang diwakili oleh Ir Vedy Pudiansyah. PTPN VII (Persero) represented by Ir Vedy Pudiansyah.
Perundingan yang dilaksanakan secara rutin setiap Discussion was implemented routinely every once in 2
2 (dua) tahun sekali tersebut telah menghasilkan (two) years has yielded new agreements related with
kesepakatan-kesepakatan baru terkait hak-hak dan rights and obligation of the PTPN VII (Persero) employees’
kewajiban Pekerja PTPN VII (Persero). Kesepakatan baru obligation. New agreement that has been agreed
yang telah dimufakati bersama antara lain meliputi together include determination of basic salary.
Penetapan Gaji Pokok.
c. Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja c. Gender Equality and Job Opportunity
Prinsip kesetaraan gender dan kesempatan kerja yang The same gender equality principles and job opportunity
sama termuat di dalam Code of Conduct yaitu: contained in Code of Conduct include:
y Mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, y Employ, determine the amount of the salary, provide
memberikan pelatihan, menetapkan jenjang karir, training, determine career path, and determine
serta menentukan persyaratan kerja lainnya, tanpa other job requirements, without noticing ethnical,
memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis religious, gender, age, disability background owned
kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, by someone, or other special condition protected by
atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh the legislation regulation.
peraturan perundang-undangan.
y Berkomitmen terhadap program Pemerintah Wajib y Committed to Nine-Year Compulsory Education
Belajar Sembilan Tahun dan Perlindungan Anak Program and Child Protection by not employing
dengan tidak mempekerjakan anak di bawah umur underage children in each business process.
dalam setiap proses bisnis.
y Menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari y Provide work environment that is free from any
segala bentuk tekanan (pelecehan) yang mungkin kind of pressure (harassment) that may occurred
timbul sebagai akibat perbedaan watak, keadaan as character differences, personal state, and one’s
pribadi, dan latar belakang kebudayaan seseorang. cultural background.
y Memberikan penghargaan atas prestasi hasil kerja y Provide awards on the individual or team work
individu atau kerja sama tim yang menciptakan achievement which creating a synergy for the
sinergi demi kepentingan perusahaan sesuai dengan company’s interest pursuant to policy that has been
kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. determined by the Company.
Perbedaan gaji yang diterima Pekerja tergantung pada Differences in salary received by employees depend on
level jabatan, dan tidak ada perbedaan antara Pekerja their position level, and there is no difference between
Laki-laki dengan Pekerja perempuan. Sampai dengan the Male and Female employee. Up to late 2013, the
akhir tahun 2013, komposisi Pekerja berdasarkan gender employee composition based on gender was 87% male
adalah 87% pria dan 13% wanita. and 13% female.
PTPN VII (Persero) mengadakan program pelatihan PTPN VII (Persero) holds employee training and
dan pengembangan Pekerja pada semua level jabatan development program on all position level which
yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan the implementation is suited with the Company and
Perusahaan dan Pekerja. Selama tahun 2013, PTPN VII employee’s necessities. During 2013, PTPN VII (Persero)
(Persero) telah mengeluarkan biaya pendidikan dan has spent Employee education and training fee amounted
pelatihan Pekerja sebesar Rp4.3 milyar, turun 54% to Rp4,3 billion, fell by 54% compared to 2012 realization
dibandingkan realisasi tahun 2012 yang mencapai Rp9,6 reached Rp9.6 billion.
milyar
Uraian rinci tentang pendidikan dan pelatihan Pekerja Detail description of employee education and training
disajikan pada Tinjauan Sumber Daya Manusia Laporan was presented on 2013 GMS
Tahunan 2013.
Pada tahun 2013 terdapat 784 pekerja yang berhenti, In 2013 there were 784 worker who discharged, with
dengan rincian 708 orang pensiun, 37 orang details 708 retired person, 37 person resigned and 37
mengundurkan diri dan 37 orang meninggal dunia. passed away. The Employee turnover due to resign was
Tingkat turnover Pekerja karena mengundurkan diri very low compared to total employees
sangat rendah dibandingkan total Pekerja.
Hasil survei kepuasan Pekerja tahun 2013 mencapai skor The employee satisfaction survey reached score 79.53.
79,53. Hal ini menunjukkan bahwa pekerja merasa puas This suggest that employees are satisfied working at
bekerja di PTPN VII (Persero). Faktor yang mendukung PTPN VII. Factors that support satisfaction are the welfare
kepuasan Pekerja di antaranya adalah adanya jaminan of employees and conducve working atmosphere.
kesejahteraan pekerja serta suasana kerja yang kondusif.
Kegiatan yang dilaksanakan terkait Keselamatan dan Activity held related with occupational health and safety
Kesehatan Kerja di tahun 2013 meliputi: in 2013 include:
2. Melaksanakan Riksa Uji (Pemeriksaan dan Pengujian 2. Implemented Inspection and Testing of the K3
peralatan K3 di IPMG Panjang, Pabrik gula Cinta Manis equipments in IPMG Panjang, Cinta Manis sugar mill
dan Pabrik Gula Bungamayang and Bungamayang sugarmill.
Selama tahun 2013, aktivitas P2K3 di Unit maupun During 2013, the P2K3 in Unit or District include:
Distrik meliputi:
y Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada y Performed socialization and conseling to the
karyawan untuk meningkatkan kesadaran dan employee to enhance awareness and discipline
disiplin dalam penggunaan peralatan kerja dan in the use or work equipment and Personal
APD protective Equipment (PPE)
y Melakukan pengawasan dalam pemakaian APD y Monitored the use of PPE
y Simulasi dan pelatihan cara penggunaan APAR y Simulation and training on the use of fire
(Alat Pemadam Api Ringan) extinguisher
y Memeriksakan karyawan yang beresiko tinggi/ y Examined the employee who at high risk/alleged
dugaan terkena penyakit akibat hubungan kerja. of disease due to the employment relationship
6. Program Penilaian Zero Acident (kecelakan Nihil) dan 6. Zero Accident Assessment Program and Safety and Work
SMK3 Award 2013 Health Management System (SWHMS) Award 2013
y Mengikuti penilaian oleh Tim penilai/Audit y Participated in the assessment assessed by
Zero Acident dan SMK3 Award dari Disnaker assessor/audit team of zero accident and SWHMS
Kabupaten, Disnaker Provinsi dan Kementerian award from Manpower Agency Province and
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Pusat. Manpower and Transmigration Ministry of RI
y Unit dan Distrik di PTPN VII (Persero) memperoleh y Unit and district in PTPN VII (Persero) derived Zero
Zero Accident Award tahun 2013 terdiri dari: Accident Award in 2013 comprised of:
No Wilayah/Area Unit/Distrik/unit/district
A Lampung 1. Pewa, 2. Tubu, 3. Keda, 4. Buma
B Sumsel 1. Betu. 2. Mula, 3. Beri
C Bengkulu 1. Pawi, 2. Tapi
g. Pemeriksaan Kesehatan pra kerja terhadap calon g. Health Inspection pre-employment to permanent
Pekerja Tetap dan Pekerja Kampanye/Musiman employee and temporary employee with details as
dengan perincian sebagai berikut: follow:
Calon Pekerja
Peserta Tes Candidate
No Unit
Participant Tetap Musiman
Permanent Temporary
1 Way Berulu 130 •
2 Way lima 166 •
3 Bergen 139 •
4 Musi Landas 108 •
5 Tebenan 105 •
6 Bentayan 11 •
7 Betung Krawo 40 •
8 Betung 54 •
9 Senabing 27 •
10 Distrik CIMA 366 •
11 Distrik BUMA 477 •
Jumlah/Total 1.623
Kasus/Case
No. Kategori/Category
2012 2013
1 Ringan/Minor 91 16
2 Sedang/Moderate 11 3
3 Berat/Severe 1
4 Meninggal/Decease –
Jmlah/Total 103 19
Penatalaksanaan atau penanganan kasus kecelakaan kerja Occupational accident cases handling/management
yang ringan sampai dengan sedang dilakukan di masing- from minor up to moderate was performed in each Health
masing di Klinik Kesehatan yang ada di lingkungan Unit Clinic in each Unit or District because the paramedic,
atau Distrik karena tenaga kesehatan, obat dan alat medicine and medical devices was quite adequate,
kesehatan sudah cukup memadai, sedangkan untuk whereas for the severe accident immediately received
kasus kecelakan dengan kategori berat segera mendapat first aid from available paramedic in unit or district
pertolongan pertama dari tenaga kesehatan yang ada di and hereafter admitted to Hospital using Company
Unit atau Distrik dan selanjutnya dirujuk ke Rumah sakit Ambulance and assisted by the paramedic.
dengan Ambulance Perusahaan dan didampingi oleh
tenaga paramedis.
Dampak keuangan terkait ketenagakerjaan tahun 2013 Financial impact related employment in 2013 include:
meliputi:
y Biaya Serikat Pekerja Rp485 Juta y Labor Union cost Rp485 million
y Biaya Perundingan PKB Rp631,59 juta y Collective labor agreement negotiation cost Rp631.59
y Biaya Pendidikan dan Pelatihan Rp4,3 Miliar million
y Biaya Turnover Pekerja (pensiun, meninggal dunia y Education and training cost Rp4.3 billion
dan mengundurkan diri) Rp83,79 Miliar y Employee turnover cost (pension, decease, and
resign) Rp83.79 billion
Dalam pelaksanaan program Keselamatan dan kesehatan In the implementation of Occupational Safety and Health
Kerja yang ada di lingkungan PTPN VII (Persero) telah program available in PTPN VII (Persero) area has been
terealisasi biaya sebesar: realized cost amounted to:
y Biaya pengobatan dan perawatan tahun 2013 sebesar y Treatment and care cost in 2013 amounted to Rp58.85
Rp58,85 milyar. billion
y Biaya pemeriksaan kesehatan calon Pekerja tetap y Health examination cost of the permanent employee
Rp419,46 juta. candidate by Rp419.46 million
y Biaya pemeriksaan kesehatan calon pekerja y Health examination cost of the campaign/temporary
Kampanye/musiman Rp8,4 juta. employee candidate by Rp8.4 million
y Biaya riksa uji peralatan K3 Rp28,50 juta. y K3 equipment test cost Rp28.50 million
y Biaya pemeriksaan lingkungan kerja dan pekerja yang y Work environmental examination and high risk
beresiko tinggi terkena penyakit akibat hubungan worker due to exposed by the disease as result of
kerja Rp50 juta labor relation by Rp50 million
y Biaya partisipasi dalam rangka kegiatan bulan K3 yang y Participation in K3 month activities cost held by
diadakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Manpower and Transmigration Agency of Lampung
Provinsi Lampung Rp7,5 juta. Province by Rp7.5 million.
PENGEMBANGAN SOSIAL
DAN KEMASYARAKATAN
SOCIAL AND COMMUNITY
DEVELOPMENT
Wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) tersebar di tiga provinsi, yaitu Lampung, Sumatera
Selatan dan Bengkulu dengan latar belakang masyarakat yang beragam. PTPN VII (Persero) menyadari bahwa
terciptanya suasana yang harmonis dengan masyarakat setempat dapat mendorong keberhasilan dan
keberlanjutan Perusahaan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi
agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar, yang diwujudkan melalui Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.
The work area of PTPN VII (Persero) is scattered in three provinces, i.e. Lampung, South Sumatera and Bengkulu
with various community background. PTPN VII (Persero) aware that the creation of a harmonious atmosphere
with local community may encourage the company success and sustainable in long-term. Therefore the
Company has a high commitment in order to provide maximum benefit for local community, embodied
through Partnership and Community Development Program.
Berdasarkan Risalah Rapat Pembahasan Laporan Tahunan Based on Minutes of Annual Report and Financial
dan Laporan Keuangan atas pelaksanaan PKBL PTPN Statement Discussion Meeting on the implementation
VII (Persero) tahun buku 2012 No.RIS/71/D5.MBU/2013 of PCDP PTPN VII (Persero) fiscal year 2012 No.RIS/71/
bahwa program PKBL untuk tahun 2013 tidak mendapat D5.MBU/2013 that the PCDP program for 2013 did not
alokasi laba, sehingga penyaluran program kemitraan earn a profit allocation, thus the partnership program
tahun 2013 menggunakan dana penerimaan dari distribution in 2013 used fund from loan repayment of
pengembalian pinjaman Mitra Binaan. Demikian juga the Fostered partner loan. Likewise for the Community
untuk Program Bina Lingkungan, dana yang akan Development Program, the fund that will be distributed
disalurkan berasal dari anggaran Perusahaan sehingga was from the Company Budget thus including in cost
masuk dalam komponen biaya. component.
Keputusan ini sejalan dengan Peraturan Menteri BUMN This decision has been in line with the SOE minister
No. PER-07/MBU/2013 yang terakhir diperbarui dengan regulation No. PER-07/MBU/2013 latest updated with
Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013 tentang SOE Minister Regulation No. PER-08/MBU/2013 regarding
Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Forth Changes on the SOE Minister Regulation No. PER-
BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 10 September 2013 05/MBU/2007 dated 10 September 2013 regarding SOE
Tentang Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil Partnership Program with Small Scale Business and
dan Program Bina Lingkungan. Community Development Program.
Atas dasar keputusan tersebut, PTPN VII (Persero) telah On the basis of this decision, PTPN VII (Persero) has taken
mengambil kebijakan terkait pelaksanaan PKBL tahun a policy related to 2013 PCDP implementation, include:
2013, meliputi:
y Sumber dana PKBL tahun 2013 berasal dari dana y 2013 PCDP fund source derived from loan repayment
penerimaan pengembalian pinjaman Mitra Binaan. of the Fostered Partner
y Perusahaan telah menganggarkan dana CSR dalam y The company has budgeted the CSR fund in CAPB
RKAP yang dibebankan sebagai biaya sebagaimana which charged as cost as mandate of SOE Minister
amanat Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/ Regulation No. PER-08/MBU/2013 and Law No.
MBU/2013 dan Undang-Undang No. 40 tahun 40 year 2007 regarding Limited Company and RI
2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Government Regulation No. 47 year 2012 regarding
Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2012 Social and Environmental Responsibility of Limited
tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Company.
Perseroan Terbatas.
y Dana kemitraan dengan usaha kecil tersalurkan di y Partnership fund with small scale business distributed
atas 90%. is above 90%
y Kolektibilitas pengembalian pinjaman di atas 70%. y Loan repayment collectability is above 70%
y Penyaluran pinjaman kepada kelompok y Loan distribution to groups (cluster establishment)
(pembentukan cluster).
Kebijakan Policy
y Program Kemitraan difokuskan pada pemberian y Partnership program is focused on loan granting in
pinjaman modal kerja/pemberdayaan usaha form of capital to small scall business, particularly
kecil, khususnya pada kegiatan sektor Industri, in industrial, trading, fishery, plantation, agriculture,
Perdagangan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian, husbandry, services and other business sector either
Peternakan, Jasa dan usaha lainnya baik secara individual or group (clustering pattern)
sendiri maupun kelompok (Pola Clustering)
y Fokus pada pola cluster-cluster UKM terutama y Focus on small business unit clusters pattern mainly
di Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan dan in agriculture, husbandry, fishery and plantation
Perkebunan
y Pembentukan Desa-Desa Binaan disekitar Unit Usaha, y Forming Fostered Villages in surround of business unit,
sehingga akan menjadi pagar sosial bagi Unit Usaha. thus it will be a social fencing for the business unit
y Pemetaan Kebutuhan Stakeholder y Mapping of stakeholders needs
y Program Sinergi BUMN dalam hal kerjasama y SOE Synergy program in context of cooperation of
penyaluran Program Kemitraan untuk Petani TR Partnership Program distribution for the TR farmers
Selain memberikan bantuan dalam bentuk pinjaman In addition to provide aid in form of working capital loan,
dana modal kerja, PTPN VII (Persero) juga memberikan PTPN VII (Persero) also provides fostering in form of:
pembinaan dalam bentuk:
y Kunjungan ke Mitra Binaan, dilakukan minimal y Visiting to fostered partner, performed minimum
setahun sekali once a year
y Pendidikan dan pelatihan, bagi Mitra Binaan baru y Educational and training for new fostered partner
y Lokakarya dan Studi Banding, bagi Mitra Binaan yang y Workshop and comparative study, for the fostered
menunjukan kinerja baik partner who suggest a good performance
y Promosi melalui pameran/expo y Promotion in form of exhibition/expo
y Publikasi y Publication
y Pendampingan Mitra Binaan yang bertujuan y Fostered partner mentoring which aim to provide
memberikan informasi tentang kebutuhan pasar information of the market needs thus the fostered
sehingga Mitra Binaan dapat meningkatkan/ partner can enhance/improve its resulting product
mengembangkan produk yang dihasilkan dengan with expectation in future it will be able to enhance
harapan nantinya akan mampu meningkatkan akses the market access or resulting product sales value.
pasar maupun nilai jual produk yang dihasilkan.
Sasaran Target
Sasaran kerja Program Bina Lingkungan tahun 2013 The work target of Community Development Program
adalah dana bina lingkungan tersalurkan kepada in 2013 was community development fund can be
masyarakat dalam program pemberdayaan kondisi sosial distributed to community in community social condition
masyarakat sebesar 90%. empowerment program amounted to 90%.
Kebijakan Policy
y Program Bina Lingkungan difokuskan dalam bentuk y Community Development program was focused in
program pendidikan/pelatihan, peningkatan form of education/training program, enhance health
kesehatan dan pelestarian lingkungan. and environmental preservation
y Tumbuhnya sentra-sentra Desa Hortikultura y The growth of horticulture village centers
y Pembentukan desa-desa binaan disekitar Unit Usaha. y The establishment of fostered villages in surround of
unit business
Strategi Strategy
Untuk mencapai tingkatan pemberdayaan masyarakat To achieve the community empowerment, then strategies
(community empowerment), maka strategi yang applied are:
diterapkan:
y Corporate Giving dengan motivasi untuk bantuan y Corporate Giving with motivation for charity aid
amal.
y dengan motivasi untuk y Corporate philanthropy with motivation for
bantuan kemanusiaan. humanitarian aid
y Corporate Community Relation umumnya dilatar- y Corporate community relation generally motivated
belakangi untuk membangun citra perusahaan. to build the company’s image
y Corporate Community Development untuk y Corporate community development for the
pemberdayaan masyarakat (empowering). Ini adalah community empowering. This is the most complex
strategi yang paling kompleks dan menantang, karena and challenging strategy, due the implementation
proses pelaksanaan tidak gampang, membutuhkan process is not easy, required a long period, and
waktu lama, dan memerlukan kesabaran dan daya needs patience and endurance. Stakeholders
tahan. Stakeholders harus disiapkan sikap dan must be prepared their attitude and mental for the
mentalnya untuk proses pemberdayaan, yaitu sikap empowerment process, i.e. ethical and professional
mental etis dan professional. mental attitude.
Implementasi dari pelaksanaan program PKBL PTPN VII Implementation of the 2013 PNTP VII (Persero) PCDP
(Persero) tahun 2013 diwujudkan melalui program PTPN realized through PTPN VII Care Program i.e.:
7 Peduli yaitu:
Merupakan kepedulian perusahaan dalam upaya t is company awareness in its effort to create community’s
terciptanya pertumbuhan ekonomi rakyat. economic growth.
Program Kemitraan diberikan kepada Usaha Kecil yang Partnership program is given to Small Business that has
memiliki kriteria antara lain: criteria include:
Realisasi penyaluran program kemitraan tahun 2013 Realization of 2013 partnership program distribution is
sebesar Rp9,78 milyar, disalurkan kepada 1.386 Mitra amounted to Rp9.78 billion, distributed to 1,386 Fostered
Binaan, terdiri atas sektor industri Rp769 juta (190 MB), Partners, comprised of Industrial Sector Rp769 million
sektor perdagangan Rp2,45 milyar (371 MB), sektor (190 FPs), trading sector Rp2.45 billion (371 FPs), fishery
perikanan Rp195 juta (21 MB), sektor perkebunan Rp95 sector Rp195 million (21 FPs), plantation sector Rp95
juta (8 MB), sektor pertanian Rp5,62 milyar (721 MB), million (8 FPs), agriculture sector Rp5.62 billion (721 FPs),
sektor peternakan Rp110 juta (19 MB), sektor jasa Rp395 husbandry sector Rp110 million (19 FPs), services sector
juta (55 MB) dan lainnya Rp150 juta (1 MB). Rp395 million (55 FPs) and others Rp150 million (1 FPs).
y Melakukan pelatihan Manajamen Usaha Kecil yang y Performed Small Business Management training
bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan which aim to increase knowledge and insight of
Mitra Binaan antara lain tentang strategi pemasaran, the Fostered Partner include marketing strategy,
pengelolaan penjualan, pembukuan usaha kecil, sales management, small business accounting, HR
manajemen SDM, desain perencanaan bisnis, management, business plan design, legal protection
perlindungan hukum dalam usaha, kebijakan in business, government policy to MSB and strategy
pemerintah terhadap UKM dan strategi mencari in seeking business opportunity and ESQ. The
peluang usaha dan ESQ. Pelaksanaan kegiatan implementation of this activity is in cooperation
tersebut bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi with the Economic and Business Faculty, Lampung
dan Bisnis, Universitas Lampung dan dinas/instansi University and related agency/institution.
terkait.
y Melakukan pelatihan kemasan dan labeling untuk y Performed packaging and labeling training for the FP
Mitra Binaan sektor industri makanan, dilaksanakan in food industrial sector, implemented in cooperation
bekerja sama dengan D & D Pack. with D & D Pack.
y Mengikutsertakan Mitra Binaan dalam kegiatan y Engaged the FP in SOE Builds the Country Seminar
Seminar BUMN Membangun Negeri diselenggarakan held by Plantation Media
oleh Media Perkebunan.
y Melakukan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi y Performed entrepreneurship training activities for
masyarakat dalam program Desa Binaan PTPN VII di community in PTPN VII Fostered Village program
Desa Lumbirejo, Kec. Negeri Katon, Kab. Pesawaran. in Lumbirejo Village, Negeri Katon sub district,
Pasawaran District.
y Mengikutsertakan Mitra Binaan dalam kegiatan y Engaged the FP in promotion/exhibition either
promosi/pameran baik di daerah, di Ibukota Jakarta in regional, in capital city Jakarta and in overseas
dan di luar negeri antara lain: include:
y Pameran ”Indonesia Charity Bazaar and Cultural y “Indonesia Charity Bazaar and Cultural Performance”
Performance” di Abu Dhabi. Exhibition in Abu Dhabi
y Pameran Bengkulu Expo, diikuti Mitra Binaan Sektor y Bengkulu Expo exhibition, followed by FP of Craft and
Industri Kerajinan dan Makanan (Batik Besurek, Dodol Food Industrial Sector (Batik Besurek, Dodol Tapai,
Tapai, Lempok Durian, aneka Keripik, aneka makanan Lempok Durian, chips, specific food from Bengkulu)
khas Bengkulu)
y Pameran Sriwijaya Exhibition di Jakarta, diikuti Mitra y Sriwijaya Exhibition in Jakarta, attended by FP of Craft
Binaan Sektor Industri Kerajinan dan Makanan and Food (songket, jumputan, aluminum, tea root
(Songket, Jumputan, Aluminium, Kayu Akar Teh, wood, potatoes lunkhead, salak lunkhead, chips, etc)
Dodol Kentang, Dodol Salak, Aneka Keripik, dll).
y Mengirimkan produk Mitra Binaan (aneka produk y Send the FP’s products (processed product made
olahan berbahan baku Ubi Kayu) dalam kegiatan from cassava) in Nusantara Food Parade Exhibition in
Pameran Parade Pangan Nusantara di Surabaya Surabaya with Lampung Province
bersama Pemerintah Provinsi Lampung.
y Pameran Lampung Selatan Fair diikuti Mitra Binaan y South Lampung Fair followed by FP in South Lampung
wilayah Kabupaten Lampung Selatan sektor industri area in craft and food industry sector (batik lampung,
kerajinan dan makanan (Batik Lampung, Bordir, embroidery, pottery, rattan, and chips)
Gerabah, Rotan dan Aneka Keripik)
y Gelar Produk Mitra Binaan dalam acara Lomba y Fostered Partner Product Exhibition in Scout Dexterity
Ketangkasan dan Ketrampilan Pramuka menampilkan and Skill Contest event featuring food industrial
produk industri Makanan. product.
Kerjasama Penyaluran PK dengan Lembaga Lain Cooperation of PP Distribution with other Institution
Dalam rangka meningkatkan sinergi pembinaan usaha In order to increase the small business fostering synergy
kecil dengan Pemerintah Daerah, PTPN VII (Persero) with the Regional Government, PTPN VII (Persero) carries
melaksanakan kerjasama penyaluran PK dengan out cooperation of PP distribution with number of
sejumlah lembaga antara lain: institution include:
y Kerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan y Cooperation with Agriculture and Horticulture Crops
dan Hortikultura, Provinsi Lampung, Dinas Koperasi Department, Lampung Province, Cooperatives
dan UMKM Provinsi Lampung, BP4K Kabupaten Agency and SMBB Lampung Province, Agriculture
Lampung Selatan, sebagai pemberi materi pada Fishery and Forestry Counseling Implementer Agency
pelatihan manajemen usaha kecil. of South Lampung District, as material givers in label
y Kerjasama dengan D & D Indonesia, Jakarta, Yayasan and packaging training for the fostered partner in
Langit Sapta, sebagai pemberi materi pada pelatihan food industry sector
label dan kemasan bagi Mitra Binaan sektor industri
Makanan.
y Kerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis y In cooperation with the Economic and Business
Universitas Lampung dalam pendampingan/ Faculty of Lampung University in mentoring/
monitoring perkembangan usaha Mitra yang monitoring the Partner’s business development
dilaksanakan di Desa Lumbirejo (Desa Binaan PTPN implemented in Lumbirejo village (PTPN VII’s Fostered
VII). Village)
y Kerjasama dengan Fakultas Pertanian, Universitas y In cooperation with the Agriculture Faculty, of
Sriwijaya dalam kegiatan pendampingan/monitoring/ Sriwijaya University in mentoring/monitoring/
pemetaan kebutuhan masyarakat/calon Mitra Binaan mapping activity of the community/Fostered Partner
di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. candidate needs in Musi Banyuasin District area.
Kerjasama PKBL dengan sesama BUMN PCDP Cooperation with peer SOE
Kerjasama/sinergi BUMN yang telah dilaksanakan PTPN SOE cooperation/synergy that has been implemented
VII (Persero) yaitu Pelaksanaan kegiatan penyaluran by PTPN VII (Persero) i.e. implementation of integrated
program Posyandu yang merupakan program BUMN health unit program which constitute the SOE Care Health
Peduli Kesehatan tahun 2012. Pada kegiatan tersebut, in 2012. In this activity, PTPN VII (Persero) as coordinator.
PTPN VII (Persero) bertindak selaku Koordinator. Bantuan The integrated health unit aid was given to integrated
posyandu diberikan kepada posyandu di 10 (sepuluh) health units in 10 district in Lampung Province.
Kecamatan di wilayah Provinsi Lampung.
Program Bina Lingkungan merupakan suatu program The community development program is a PTPN VII
kepedulian PTPN VII (Persero) terhadap permberdayaan (Persero) care program to empowerment of community
kondisi sosial lingkungan masyarakat yang berada social condition located in Village in PTPN VII (Persero)
di Desa sekitar wilayah kerja PTPN VII (Persero). Dana area. The PCDP funs is used with aim to provide benefits
Program Bina Lingkungan digunakan untuk tujuan yang for the community in surround PTPN VII (Persero) business
memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah area in form of:
Usaha PTP VII (Persero) dalam bentuk bantuan:
Penyaluran dana Program Bina Lingkungan PTPN VII Community development program fund distribution
(Persero) tahun 2013 menggunakan saldo tahun 2012. of PTPN VII (Persero) in 2013 used 2012 balance. The
Realisasi dana yang disalurkan mencapai Rp739,68 juta distributed fund realization reached Rp739.68 million
meliputi kegiatan pemberian bantuan korban bencana covering natural disaster aid activity by Rp38.1 million,
alam Rp38,1 juta, pendidikan/pelatihan Rp462,87 juta, education/training Rp462.87 million, community health
peningkatan kesehatan masyarakat Rp201,51 juta, improvement Rp201.51 million, public infrastructure and
pengembangan sarana dan prasarana umum sejumlah facility development amounted to Rp20,71 million, the
Rp20,71 juta, bantuan sarana ibadah Rp1,5 juta dan worship facility aid Rp1.5 million and Natural Preservation
Pelestarian Alam sejumlah Rp15 juta. Rp15 million.
2. PTPN VII PEDULI BENCANA ALAM 2. PTPN VII CARE NATURAL DISASTER
Merupakan wujud kepedulian perusahaan kepada s a form of company awareness to natural disaster. In
korban musibah bencana alam. Pada tahun 2013, PTPN 2013, PTPN VII has distributed natural disaster care fund
VII telah menyalurkan dana peduli bencana senilai amounted to Rp38.1 million in form of material aid for
Rp38,1 juta berupa bantuan material untuk pembuatan road construction which cut off by flooding in Way Galih
jalan yang terputus akibat banjir di Desa Way Galih dan village and flood emergency respond in nine village in
bantuan tanggap darurat banjir di sembilan desa di surround Betung Business Unit and Talang Sawit Business
sekitar Unit Usaha Betung dan Unit Usaha Talang Sawit. Unit.
Merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam Is a form of company awareness in increasing the
peningkatan kualitas pendidikan. Pada tahun 2013 PTPN education quality. In 2013 PTPN VII (Persero) has
VII (Persero) telah menyalurkan dana peduli pendidikan distributed education care fund by Rp462.87 million
senilai Rp462,87 juta antara lain: include:
y Bantuan kegiatan Pelatihan Ketrampilan Jumputan y Jumputan Skill Training activity aid followed by
yang diikuti oleh Ibu-Ibu Rumah Tangga dan Anak housewifes and dropped out children in surround
Putus Sekolah yang berada di sekitar Unit Usaha CInta Manis Business Unit amounted to ± 50
Cinta Manis sejumlah ± 50 Peserta, berasal dari Desa participants, from Tanjung Pinang I & II, Limbang
Tanjung Pinang I & II, Desa Limbang Jaya, Desa Tanjung Jaya, Tanjung laut and Burai villages, Tanjung Laut
Laut dan Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Village, Ogan Ilir in cooperation with the industrial
Ilir bekerjsama dengan Dinas Perindustrian dan and trading of South Sumatera Province.
Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
y Bantuan dalam kegiatan lomba ketrampilan dan y Aid for scout skill and dexterity competition activity
ketangkasan Pramuka antar Gugus Depan tingkat between front group of Junior High School in Bandar
SLTP se-Wilayah Kota Bandar Lampung, yang diikuti Lampung area, followed by 36 Front Group or ± 1,000
oleh 36 Gugus Depan atau ± 1.000 siswa tingkat SLTP. JHSchool level. The aim of this competition in scout
Tujuan kegiatan lomba tersebut antara lain adalah activity was to motivate the students to take part in
mengasah ketrampilan siswa-siswi dalam kegiatan building a discipline, gentle and skill and responsible,
Pramuka, memotivasi siswa-siswi untuk berperan formed independent and strong personality
serta membangun generasi muda yang disiplin, leadership spirit in every situation, and encouraged
berjiwa ksatria dan trampil serta bertanggung jawab, the Scout movement development as character
membentuk jiwa kepemimpinan yang mandiri dan development media and young generation creativity.
berkepribadian yang tegar dalam situasi apapun,
serta mendorong perkembangan Gerakan Pramuka
sebagai wadah pembinaan karakter dan kreativitas
Generasi Muda.
y Bantuan kegiatan Pendidikan/Pelatihan Masyaralat y Aid in Community Education/Training activity in
dalam Program BUMN Membangun Desa yang SOE Building Village Program implemented in
dilaksanakan di Desa Lumbirejo dalam bentuk Lumbirejo Village in form of business incubation
inkubasi bisnis dan pengembangan kewirausahaan, and entrepreneurship development, in cooperation
bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, with the Economic and Business faculty, Lampung
Universitas Lampung. University.
y Bantuan dalam program peningkatan kualitas
pendidikan masyarakat dalam bentuk perlengkapan y Aid in community education quality improvement
sarana belajar mengajar, perlengkapan sekolah, program in form of teaching learning facility
kegiatan seminar/workshop, pelatihan dan lain-lain equipment, school equipments, workshop activities,
yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggil, dll. training and other held by Universities, etc.
Merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam upaya s a form of company’s concern in an effort to increase
meningkatkan kesehatan masyarakat. Pada tahun the community’s health. In 2013, PTPN VII (Persero) has
2013, PTPN VII (Persero) telah menyalurkan dana peduli distributed health care fund by Rp201.51 million, include:
kesehatan senilai Rp201,51 juta, antara lain:
• Bantuan dalam kegiatan pelayanan kesehatan • Aid health service activities in form of free treatment
berupa pengobatan umum dan pemeriksaan and blood type examination for community
golongan darah gratis bagi masyarakat yang berada in Purwodadi Dalam village, Tanjung Sari sub
di wilayah Desa Purwodadi Dalam, Kec. Tanjung Sari, district, Lampung Selatan district, attended by
Kabupaten Lampung Selatan, yang diikuti ±750 ± 750 participants, in cooperation with the Hilal
Peserta, bekerjasama dengan Yayasan Hilal Ahmar Ahmar Lampung Foundation. Every free treatment
Lampung. Setiap peserta pengobatan gratis juga participants were also given a soap, tooth paste and
diberikan sabun, pasta gigi dan sikat gigi. Dengan tooth brush. With this activities it were expected that
kegiatan tersebut diharapkan dapat menciptakan it will create a healthy community.
masyarakat yang sehat.
• Kegiatan donor darah yang dilaksanakan di Wilayah • Blood donor activity was implemented in Way
Distrik Way Sekampung, Distrik Way Seputih, Distrik Sekampung, Way Seputih, Muara Enim, Banyuasin,
Muara Enim, Distrik Banyuasin, Distrik Bengkulu dan Bengkulu districts and Head Office in cooperation
Kantor Direksi bekerja sama dengan PMI setempat. with local Red Cross
• Bantuan angsuran kendaraan Ambulance Yayasan • Aid of ambulance installment of Hilal Ahmar
Hilal Ahmar Lampung, yang dipergunakan untuk Lampung Foundation, which used for the community
pelayanan bidang kesehatan masyarakat yang health services located in Lampung Province area.
berada di sekitar wilayah Provinsi Lampung.
Merupakan kepedulian perusahaan dalam upaya Is a company awareness in an effort to increase the public
meningkatkan kondisi sarana dan prasarana umum. Pada facility and infrastructure. In 2013, PTPN VII (Persero) has
tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah menyalurkan dana distributed development care fund amounted to Rp20.71
peduli pembangunan senilai Rp20,71 juta antara lain: million include:
• Bantuan material pembuatan talut/drainase RT • Drainage construction material aid in RT 009, Bumi
009, Kel. Bumi Kedamaian, Kec. Kedamaian, Bandar Kedamaian Village, Kedamaian sub district, Bandar
Lampung. Lampung
• Bantuan material pembuatan gorong-gorong di • Culverts construction material aid in Teluk Kijing III
Desa Teluk Kijing III, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi village, Lais sub district, Musi Banyuasin district by the
Banyuasin oleh masyarakat. community.
6. PTPN 7 PEDULI KEAGAMAAN 6. PTPN 7 RELIGIOUS CARE
Merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam s a form of company concern to increase the worship
upaya meningkatkan sarana prasarana ibadah dan infrastructure and facility and worship equipments, in
perlengkapan sarana ibadah, pada tahun 2014 telah 2014 has been submitted pray mat aid to Muallah Al-
diserahkan bantuan sajadah kepada Kelompok Muallaf Hidayah group, Jati Agung sub district, South Lampung
Al-Hidayah, Kec. Jati Agung, Kab. Lampung Selatan. district.
7. PTPN 7 PEDULI PELESTARIAN ALAM 7. PTPN 7 NATURAL PRESERVATION CARE
Merupakan kepedulian perusahaan dalam upaya is a form of company concern in an effort for the natural
pelestarian lingkungan. Pada tahun 2013, PTPN VII preservation. In 2013, PTPN VII (Persero) has distributed
(Persero) telah menyalurkan dana peduli pelestarian natural preservation care fund amounted to Rp15 million,
alam senilai Rp15 juta, antara lain: include:
• Penanaman bibit pohon jenis kayu-kayuan dan buah- • Woody tree and fruit seed planting by 1,000 trees
buahan sejumlah 1.000 batang yang dilaksanakan implemented by alumni association of JHSchool 2
oleh Ikatan Alumni SMP Negeri 2 Bandar Lampung Bandar Lampung with community in the vicinity of
bersama masyarakat di sekitar SMPN 2 Bandar JHSchool 2 Bandar Lampung.
Lampung.
• Penanaman bibit pohon jenis kayu-kayuan dan buah- • Planting of woody tree and fruits seed by 1,000 trees
buahan sejumlah 1.000 di Gunung Betung, Taman in Gunung Betung, Taman Hutan Raya (Grand Forest)
Hutan Raya Wan Abdul Rahman yang dilaksanakan Wan Abdul Rahman implemented by Indonesian
oleh Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia, Conservation Cadre Communication Forum, regional
Korda Lampung. coordination Lampung.
• Bantuan penyiapan bibit dalam kegiatan • Seed procurement aid in XVII Natural Resources
Pekan Konservasi Sumber Daya Alam XVII yang Conservation Week held by HIMBIO MNSF UNILA
diselenggarakan oleh HIMBIO FMIPA UNILA yang which the planting was in location surround the
penanamannya di lokasi sekitar Kampus dan Campus and Math and Natural Science Faculty
Laboratorium FMIPA. (MNSF) laboratory.
PTPN VII (Persero) tengah merintis Pembentukan Desa PTPN VII (Persero) is currently pioneering the
Binaan dalam rangka program pengentasan kemiskinan. establishment of Fostered Village in context of poverty
alleviation program
1. Sasaran 1. Target
Sasaran kerja adalah pemetaan / mapping desa Work target is a village mapping based on potential /
berdasarkan potensi / kondisi Calon Desa Binaan. condition of the Fostered Village Candidate.
2. Kebijakan 2. Policy
Program pembentukan desa binaan difokuskan Fostered village establishment program is focused
dalam bentuk program pendidikan/pelatihan, in form of education/training program, health
peningkatan kesehatan dan pelestarian lingkungan. enhancement and environmental preservation
3. Strategi 3. Strategy
Untuk mencapai tingkatan program pembentukan To achieve the Fostered Village program level,
Desa Binaan, Strategi yang diterapkan: strategies applied include:
- Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam hal: - Cooperation with the universities in term of:
o Pemetaan o Mapping
o Pendampingan o Mentoring
o Diklat pra usaha menuju Program Kemitraan o Pre-business training to Partnership Program
- Bekerjasama dengan Pemerintah Daerah - In cooperation with local Regional Government
setempat untuk menjalin sinergi program to establish program synergy
- Pembentukan Cluster Mitra Binaan - Establishment of fostered partner cluster
Kegiatan pembentukan Desa Binaan dilaksanakan PTPN Activities of Fostered Village establishment were
VII (Persero) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan implemented by PTPN VII (Persero) in cooperation with
Bisnis, Universitas Lampung (FEB UNILA) dengan program the Economic and Business Faculty, Lampung University
yang dilaksanakan dalam bentuk program inkubasi bisnis with program held in form or business incubation
dan pengembangan kewirausahaan. Pelaksanaannya program and entrepreneurship development. Its
dilakukan secara bertahap yaitu: implementation was conducted in staged i.e.:
- Sosialisasi program inkubasi, diikuti masyarakat - Socialization of incubation program, attended
yang memiliki usaha di sektor pertanian, sektor by community who has business in agriculture,
peternakan, sektor perdagangan, dirangkaikan husbandry, trading sectors tailored with motivation,
dengan uji motivasi, penyuluhan dan pelatihan. counseling and training test.
- Melaksanakan program pendidikan/pelatihan: - Implemented education/training program
o Pelatihan Manajemen Bisnis, Kewirausahaan, Izin o Business, Entrepreneurship, Business License,
Usaha dan Tata Niaga Pertanian (Tanaman dan Agriculture Trade system (crops and livestock)
Ternak) training.
o Pelatihan Pengolahan Industri olahan Kreatif dari o Creative Processing Industry Training made from
bahan baku jagung dan ubi kayu (singkong). corn and cassava
o Pelatihan industri olahan gula merah dan gula o Brown sugar and sugar ant processing industry
semut training
o Pelatihan penggemukan dan pakan ternak sapi o Cattle feedlot and food training and organic /
dan praktek pembuatan pupuk organik/kompos. compost fertilizer production practices
o Pameran hasil usaha rakyat, lomba industri kreatif o Public business exhibition, creative industry
dan bakti sosial. contest, and social services.
Sebagai kelanjutan program pelatihan, PTPN VII (Persero) As continuation of the training program, PTPN VII (Persero)
dan FEB UNILA melakukan pendampingan terhadap and FEB UNILA held mentoring to business development
pengembangan usaha sehingga produk yang dihasilkan thus the resulting product was able to meet the market
mampu memenuhi permintaan pasar. standard
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN RI No. Based on SOE Minister Decree No. KEP-100/MB/2002
KEP-100/MB/2002 tanggal 4 Juni 2002, kinerja Program dated 4 June 2002, the PTPN VII (Persero) Partnership
Kemitraan PTPN VII (Persero) selama 3 tahun terakhir, Program performance for the last 3 years, was:
yaitu:
Score 3 3 3
Score 3 3 3
Dana Program Kemitraan disalurkan dalam bentuk Partnership program fund is distributed in form of capital
pemberian pinjaman modal kerja dengan jasa loan grant with administration service amounted to
administrasi sebesar 6% per tahun dan dalam bentuk 6% per year and in form of fostering for the Fostered
pembinaan untuk peningkatan produktivitas Mitra Partners Productivity enhancement. The loan distribution
Binaan. Penyaluran Pinjaman Program Kemitraan PTPN of PTPN VII (Persero) partnership praogam in 2013 to
VII (Persero) tahun 2013 kepada usaha kecil/usaha small business/micro business reached Rp9.78 billion
mikro mencapai Rp9,78 milyar disalurkan kepada 1.386 distributed to 1,386 Fostered Partners, and in form
Mitra Binaan, dan dalam bentuk pembinaan Mitra of mentoring fostered partners amounted by Rp1.53
Binaan sebesar Rp1,53 milyar. Akumulasi penyaluran billion, the accumulation of loan distribution up to 2013
pinjaman sampai dengan tahun 2013 sebesar Rp83,94 was Rp83.94 billion whereas the grant/fostering was
milyar sedangkan pembinaan/hibah sebesar Rp13,02 amounted to Rp13.02 billion. The fund development in
milyar. Pengembangan dana tahun 2013 terdiri atas 2013 consist of loan repayment (principal + administrative
pengembalian pinjaman (pokok + jasa administrasi) service) and giro service by Rp12.01 billion. In 2013, the
serta jasa giro sebesar Rp12,01 milyar. Pada tahun Partnership Program loan repayment pursuant to Minutes
2013, sumber dana Program Kemitraan berasal dari of Annual Report and Financial Statement Discussion
penerimaan pengembalian pinjaman Mitra Binaan Meeting on the implementation of PCDP of PTPN VII
sesuai Risalah Rapat Pembahasan Laporan Tahunan (Persero) fiscal year 2012 No.RIS/71/D5.MBU/2013.
dan Laporan Keuangan atas pelaksanaan PKBL PTPN VII
(Persero) tahun buku 2012 No.RIS/71/D5.MBU/2013.
Penyaluran bantuan dana Bina Lingkungan tahun Community Development fund aid distribution in 2013
2013 mencapai Rp739,69 juta Akumulasi penyaluran reached Rp739.69 million Accumulation of community
dana bina lingkungan sampai dengan tahun 2013 development fund distribution up to 2013 was
sebesar Rp48,58 milyar Sumber dana Bina Lingkungan Rp48.58 billion. Community Development fund source
berasal dari saldo dana tahun 2012 sesuai Risalah Rapat was derived from fund balance in 2012 pursuant to
Pembahasan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Minutes of Annual Report and Financial Statement
atas pelaksanaan PKBL PTPN VII (Persero) tahun buku Discussion Meeting on the implementation of PTPN VII
2012 No.RIS/71/D5.MBU/2013. (Persero) PDCP fiscal year 2012 No.RIS/71/D5.MBU/2013.
Adapun dana Bina Lingkungan yang masuk dalam As for Community Development fund which include in
komponen biaya pada tahun 2013 sebesar Rp3,49 milyar. cost component in 2013 was amounted to Rp3.49 billion.
Kebijakan Policy
Pelanggan atau konsumen merupakan stakeholder Customer or consumers is a very important stakeholder
yang sangat penting bagi perusahaan karena tanpa for the company due without customer the company
pelanggan perusahaan tidak mungkin dapat tumbuh cannot grow and develop. For that ground every
dan berkembang. Untuk itu setiap pengurus Perusahaan company’s management and employees must have a
dan pekerja harus memiliki perilaku unggul agar dapat superior attitude in order could provide the best services
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, for the customer, include:
sebagai berikut:
a. Bekerja dengan mengutamakan kualitas pelayanan a. Working by prioritizing the service quality to the
kepada pelanggan dengan memberikan pelayanan customer by providing a friendly, fast, right, accurate
yang ramah, cepat, tepat, akurat serta selalu membina services and always establish a friendly, honest and
hubungan bisnis yang bersahabat, jujur dan terbuka. open business relationship.
b. Memberikan informasi kepada pelanggan mengenai b. Provide information for the customer regarding
hak-hak pelanggan, standar pelayanan, serta customer’s rights, service standard, and other
informasi lain yang diperlukan pelanggan; information required by the customer.
c. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan c. Provide the best services to customer by always
dengan senantiasa memberikan perhatian, kualitas, provide attention, quality, time and security pursuant
waktu dan keamanan sesuai dengan standar to applicable service standard.
pelayanan yang berlaku;
d. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua d. Provide the same opportunity to all registered buyer
pembeli yang terdaftar untuk mengikuti tender to engage in tender or direct offering on company’s
ataupun penawaran langsung atas penjualan commodity sales pursuant to the applicable
komoditi perusahaan sesuai pedoman/ketentuan provision/guidelines in the company.
yang berlaku di perusahaan.
e. Memberikan informasi yang benar, jelas dan e. Provide correct, clear and honest information
jujur mengenai mutu komoditi perusahaan pada regarding company’s commodity quality during
saat penyerahan barang dengan terlebih dahulu goods submission with first initially perform joint
melakukan analisa bersama yang dilakukan oleh analysis conducted by the independent surveyor if
surveyor independen jika diperlukan, sehingga tidak needed, thus there were no terms hide to deceive the
ada hal-hal yang disembunyikan untuk mengelabui customers.
pelanggan.
f. Mempersiapkan kuantitas komoditi perusahaan f. Prepare the company commodity quantity to
kepada pelanggan, mengacu kepada ketentuan yang customers, refers to provision put forth in sales
tercantum dalam kontrak penjualan. contract.
Dalam upaya mencapai Good Corporate Governance, In an effort to achieve GCG, one of activities conducted
salah satu yang dilakukan perusahaan sebagai tanggung by the Company as its responsibility to consumers
jawab kepada konsumen adalah melaksanakan survei is implementing customer satisfaction survey. As
kepuasaan pelanggan. Sebagai responden pada tahun respondents in 2013 were buyers represent all
2013 adalah pembeli yang mewakili seluruh komoditas commodity i.e. Rubber commodity buyer 6 respondents
yaitu pembeli komoditi karet 6 responden (Lanesborough (Lanesborough Investment PTE LTD, PT Sumber Cahaya
Investmen PTE LTD, PT Sumber Cahaya Mulia, Wilson, Mulia, Wilson, Global Trade PTE LTD, New Continent
Global Trade PTE LTD, New Continent Enterprises, PT Asia Enterprises, PT. Asia Rubberindo, PT. Bitung Guna
Rubberindo, PT Bitung Guna Sejahtera, CV, Swadaya , Sejahtera, CV Swadaya, oil palm commodity buyer 5
pembeli komoditi sawit 5 responden (PT. Palm Mandiri Respondents (PT. Palm Mandiri Sentosa, PT Tri Star Palm
Sentosa, PT Tri Star Palm International, PT Trinity International, PT. Trinity Internusa, PT. Palm Mas Asri,
Internusa, PT Palm Mas Asri, PT Aman Jaya Perdana) , PT. Aman Jaya Perdana), sugar cane commodity buyer
pembeli komoditi tebu 3 responden (PT Medan Sakti 3 Respondents (PT Medan Sakti Asta Sukses, CV. Hasil
Asta Sukses, CV Hasil Karya Wijaya, PT. Duo Gemini Sakti), karya Wijaya, PT Duo Gemini Sakti), Tea Commodity
Pembeli komoditi Teh 5 responden (CV Swadaya Makmur Buyer 5 respondents (CV Swadaya Makmur Sentosa; CV
Sentosa, CV Padakersa, PT. Sariwangi A. E. A, PT Jakarta Padakersa, PT. Sariwangi A. E. A, PT Jakarta Tea Traders, PT
Tea Treaders, PT Tri Jaya Prima International). Tri Jaya Prima International).
Faktor-faktor yang menjadi indikator loyalitas pelanggan, Factor that be the customers’ loyality indicators are:
yaitu:
a. Jangka waktu pembeli menjadi pelanggan produk a. Period in which the buyer become the PTPN VII
PTPN VII (Persero) (Persero) product customer
b. Keinginan pembeli untuk selalu membeli produk b. Buyer wish to always buy the PTPN VII (Persero)
PTPN VII (Persero) product
c. Spesifikasi produk PTPN VII (Persero) sesuai yang c. PTPN VII (Persero) product specification as buyer
dibutuhkan pembeli. needed
Faktor-faktor yang menjadi indikator kepuasan Factors that be the customer satisfaction indicator are:
pelanggan, yaitu:
Berdasarkan hasil survei tahun 2013, tingkat kepuasan komoditi kelapa sawit, tebu, teh berada pada level “puas”. Faktor-
faktor yang perlu ditingkatkan untuk komoditi kelapa sawit adalah Pelayanan DO baik di unit usaha maupun di IPMG,
komoditi tebu Mempercepat pelayanan muat di unit usaha dan komoditi teh melakukan temu pelanggan ke pabrik dalam
rangka evaluasi proses pengolahan sebagai upaya meningkatkan mutu produk.
Based on 2013 survey, the oil palm, sugarcane, tea commodity satisfaction level was in level “satisfy”. Factors needed to
be improved for the oil palm commodity were DO service in both in business unit and in IPMG, sugar cane commodity were
accelerating loading service in business unit and tea commodity were customers gathering at the factory in order to evaluate
processing to improve the quality product.
PTPN VII Persero selalu berupaya untuk menjaga PTPN VII (Persero) always attempted to maintain product
kredibiltas mutu produk dan kepercayaan pembeli. quality credibility and buyer trust. One of effort to
Salah satu upaya untuk menjaga hubungan baik dengan maintain a good relationship with the customers was by
pelanggan adalah dengan mengadakan acara temu holding a customer gathering. This events was considered
pelanggan. Acara ini dianggap penting karena PTPN VIII as important because PTPN VII (Persero) could derived
(Persero) dapat memperoleh feed back guna perbaikan feedback for continous maintenance. Following were
secara terus menerus. Berikut beberapa kegiatan temu several customers gathering held by PTPN VII (Persero) in
pelanggan PTPN VII (Perseo) tahun 2013. 2013.
Selama tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah mengadakan During 2013, the PTPN VII (Persero) has established
kegiatan promosi yaitu: promotion activity include:
y PTPN VII mengikuti gelar Lampung Fair yang y PTPN VII attended the Lampung fair held for 20 days
berlangsung selama 20 hari (7 s/d 27 Juni 2013) (7 up to 27 June 2013) by promoting several oil palm,
dengan mempromosikan beberapa produk bibit Rubber and cacao seed products
kelapa sawit, karet dan kakau.
y Pada tanggal 25 November 2013 PTPN VII bekerjasama y On 25 November 2013 PTPN VII in cooperation with
dengan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT
(PT KPBN) meluncurkan produk teh CTC dihotel KPBN) launched CTC tea product in Borobudur Hotel
Borobudur Jakarta, yang dihadiri sejumlah wakil dari Jakarta, attended by number of tea buyer company
perusahaan pembeli teh diantaranya PT Padakeasa, representative include PT Padakeasa, PT Agropangan/
PT. Agropangan/Sosro, PT LES, PT TEA, PT Indocemak Sosro, PT LES, PT TEA, PT Indocemak int, PT Rajawali,
Int., PT Rajawali, PT Unilever Indonesia, PT Pancarasa, PT Unilever Indonesia, PT Pancarasa, Drassco Forset
Drassco Forset Int. Int.
PTPN VII (Persero) berupaya untuk selalu tanggap dalam PTPN VII (Persero) strives to always aware in consumer
pelayanan konsumen, salah satunya adalah pengaduan services, one of them is by providing buyer complaint
(klaim) pembeli. Media yang digunakan untuk (claim) media. Media used for the complaint conveyance
penyampaian pengaduan bisa melalui media telpon are phone and fax at 0721-705665/0721-707353,
dan Fax di nomor 0721-705665/0721-707353, email email pemasaran@ptpn7.com Complaint by phone
pemasaran@ptpn7.com Pengaduan atau keluhan settled approximately 2 days. Complaint or claim by
melaui telpon diselesaikan paling lambat 2 hari. letter is settled approximately 2 month based on the
Pengaduan atau keluhan melalui surat diselesaikan issues. PTPN VII (Persero) always evaluates the customer
paling lambat 2 bulan sesuai permasalahan. PTPN VII complaint issues and provides the best solution for both
(Persero) selalu mengevaluasi permasalahan pengaduan parties maximally in December. During 2013 there were
pelanggan dan memberikan solusi terbaik untuk kedua 15 complaints, 14 among others was claim on Rubber
belah pihak maksimal pada bulan Desember.Selama product and 1 (One) was claim on CPO quality. CPO claim
tahun 2013 terdapat 15 pengaduan, 14 di antaranya cost anly amounted to Rp36.46 million while claim on
merupakan klaim terhadap produk karet dan 1 klaim defective product have been replaced with standard
mutu CPO. Biaya klaim CPO hanya sebesar sebesar product.
Rp36,46 juta sedangkan klaim yang sifatnya klaim produk
cacat telah diganti dengan produk standar.
Dampak keuangan yang timbul terkait tanggung Financial impact emerged related with product and
jawab produk dan konsumen adalah biaya survei, temu consumers’ responsibility is survey cost, customer
pelanggan dan promosi. Selama tahun 2013, PTPN VII gathering and promotion. During 2013, PTPN VII (Persero)
(Persero) telah mengeluarkan biaya tersebut sebesar has spent amounted to Rp1.58 billion. In addition, PTPN
Rp1,58 milyar. Selain itu, PTPN VII (Persero) juga telah VII (Persero) has also paid quality claim amounted to
membayar klaim mutu sebesar Rp36,46 juta. Rp36.46 million.
KRITERIA
PENILAIAN
ANNUAL
REPORT 2012
ASSESSMENT CRITERIA
I. Umum
1. Laporan Tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang The Annual Report is presented in appropriate and
baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam correct Bahasa Indonesia and it is also suggested to √
bahasa Inggris present it in English
2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan The Annual Report is printed in a high quality
menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca standard, using an easily-read font and size √
3. Laporan Tahunan mencantumkan identitas perusahaan The Annual Report should clearly mention the
dengan jelas. identity of the company
Nama Perusahaan dan tahunAnnual Report ditampilkan Name of the Company and the Year of Annual Report √
di: are displayed on:
1. Sampul muka 1. Front cover
2. Samping 2. Book Spine
3. Sampul belakang; dan 3. Back cover; and
4. Setiap halaman 4. Each page
4. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan The Annual Report should be displayed on the
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun Company website
sebelumnya Encompassing the latest annual report and prior years
√
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Important Financial Data Highlight
1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk Information on the company business outcome in
perbandingan selama 3 (tiga) tahun bukuatau sejak comparative form within 3 (three) financial years 10
memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan or since the business start if the company runs its
kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun business less than 3 (three) years
Informasi memuat antara lain: The information includes :
1. Penjualan/pendapatan usaha 1. Sales/operating revenue
2. Laba (rugi) 2. Profit (loss)
3. Total Laba (rugi) komprehensif; dan 3. Total comprehensive income; and
4. Laba (rugi) bersih per saham 4. Net income per share
10
2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk Information on the Company’s financial position in
perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak comparative form within 3 (three) financial years
memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan or since the business start if the company run its
kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun business less than 3 (three) years
Informasi memuat antara lain : The information includes :
1. Jumlah Investasi pada entitas asosiasi 1. Total investments on association entities
2. Jumlah asset 2. Total assets
3. Jumlah liabilitas; dan 3. Total liabilities; and
4. Jumlah ekuitas 4. Total equities
3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama Financial ratio in comparative form within 3 (three) 10
3 (tiga) tahun bukuatau sejak memulai usahanya jika financial years or since starting the business if the
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya company run the business less than 3 (three) years
selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum The information include 5 (five) general financial
dan relevan dengan industri perusahaan. ratios and is relevant to the company’s sector of
industry
4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Information on the share price in the form of tables
and graphics.
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: 1. Information in table contain:
a. Jumlah saham yang beredar; a. The amount of outstanding share
b. Kapitalisasi pasar; b. Market capitalization
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan c. The highest, lowest, and closing stock price;
penutupan; dan and
d. Volume perdagangan. d. Trading volume
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat 2. Information in table contain at least closing price
paling kurang harga penutupan dan volume and stock trading volume
perdagangan saham
√
untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku For every quarterly in the last 2 (two) financial years
terakhir
5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi Information on outstanding bond, Shariah bond or √
yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. convertion bond within the last 2 (two) financial years
Informasi memuat: The information include:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang 1. Total amount of issued bond/sukuk (islamic
beredar (outstanding) bond)/convertible bond √
2. Tingkat bunga/imbalan 2. Interest rate
3. Tanggal jatuh tempo; dan 3. Date of maturity; and
4. Peringkat obligasi/sukuk 4. Bond/sukuk rating
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of
Directors’ Report
3. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Signature of the members of the BOD and the BOC 10
Komisaris
Memuat hal-hal sebagai berikut: contains terms as follows:
1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran 1. Signature to be affixed on a separate sheet.
tersendiri.
2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris 2. Statement that the BOD and the BOC fully
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi responsible for the contents of the annual report.
laporan tahunan.
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris 3. Signed by all members of the BOC and the BOD
dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama by stating their names and positions; and
dan jabatannya; dan
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang 4. Written explanation from the relevant parties is
bersangkutan dalam hal terdapat anggota Direksi to be provided in a separate letter if there are any
atau Dewan Komisaris yang tidak menandatangani members of the BOD or BOC who do not sign
laporan tahunan atau;Penjelasan tertulis dalam surat the annual report or; Written explanation from
tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak other members is to be provided in a separate
terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. letter if there aren’t any written explanations
from the relevant parties thereto.
1. Nama dan alamat lengkap perusahaan Name and address of the company
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode The information includes among others the name and √
pos, no. Telp, no. Fax, email dan website. address, zip code, phone number, fax number, e-mail
and website addresses.
6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Identity and curriculum vitae of the members of the
Komisaris Board of Commissioners
Informasi memuat antara lain: Information includes among others: 10
1. Nama 1. Name
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau 2. Position (including position in other company or
lembaga lain) institution)
3. Umur 3. Age
4. Pendidikan 4. Education
5. Pengalaman kerja 5. Work experience
6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota 6. Date of the first appointment as members of the
Dewan Komisaris BOC
7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Identity and curriculum vitae of the members of the
Informasi memuat antara lain: Board of Directors. 10
1. Nama Information includes among others:
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau 1. Name
lembaga lain) 2. Position (including position in other company or
3. Umur institution)
4. Pendidikan 3. Age
5. Pengalaman kerja 4. Education
6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota 5. Work experience
Direksi 6. Date of the first appointment as members of the
BOD
8. Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi Total employees (comparative within the last 2 years)
pengembangan kompetensinya (misal : aspek pendidikan and description on their competency development
dan pelatihan karyawan). (such as: education and training for employees).
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat 2. Total employees for each educational level
pendidikan
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian 3. Total employess by virtue of employment status
4. Deskripsi dan data pengembangankaryawan yang 4. Employee description and development data that √
telah dilakukan dengan mencerminkan adanya has been conducted by reflecting on the existing
persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan; of equal opportunity to entire employees; and
dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawanyang 5. Cost of employees competence development √
telah dikeluarkan which has been incurred
10. Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi List of subsidiary and/or associate
Informasi memuat antara lain: Information includes among others:
1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi 1. Name of Subsidiary and/or Associate √
2. Persentase Kepemilikan saham 2. Percentage of share owned
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/ 3. Information on business line of the subsidiary
atau entitas asosiasi and/or associate company
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau 4. Information on the operational status of the 10
entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum subsidiary and/or associate company (operating
beroperasi) or no operating)
11. Struktur grup perusahaan The Structure of The Company’ Group
Struktur grup perusahaandalam bentuk bagan yang The Structure of The Company’ Group in form of
menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint chart which illustrates the profile of its subsidiaries,
venture, dan special purpuse vihicle (SPV) associates, joint ventures, and special purpose
vehicles (SPV) 10
14. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang Name and address of stock exchange supporting
pasar modal institution and/or profession
Informasi memuat antara lain: Information includes among others:
1. Nama dan alamat BAE/pihak yang 1. Name and address of BAE/parties that
mengadminstrasikan saham perusahaan administrates the company’s share
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 2. Name and address of Public Accountant Office
3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek 3. Name and addres of the Stock Rating Company
15. Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir Award that was received in the last financial year
dan/atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun book and/or certificate applicable in the last financial
buku terakhirbaik yang berskala nasional maupun year received by the company, both national and
internasional. international level. √
Informasi memuat antara lain: Information includes among others:
1. Nama Penghargaan dan/atau sertifikat 1. Name of the award and/or certificate
2. Tahun perolehan 2. Year of attainment
3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan 3. Grant awarding bodies; and √
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi) 4. The validity period (for certification)
16. Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang The name and address of subsidiary and/or branch
atau kantor perwakilan (jika ada). office or representative office (if any). √
Memuat informasi antara lain: Contain information includes:
1. nama dan alamat entitas anak; dan 1. name and address of subsidiaries; and
2. nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. 2. name and address of branches/representatives
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/ Note: If the company does not have subsidiaries/
cabang/perwakilan, agar diungkapkan branches/representatives, please revealed
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan Analysis of the corporate financial performance,
antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan containing comparison with that of the previous year 10
dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/ and the cause of increase/decrease (in the form of
penurunan(dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain narration and tables), including:
mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar dan total aset 1. Current assets, non-current assets and total
assets
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, 2. Current liability, non-current liability and total
dan total liabilitas. liabilities
3. Ekuitas 3. Equities
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), 4. Sales/operating revenue, expenses and income,
pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) other comprehensive income, and total
komprehensif; dan comprehensive income 10
5. Arus kas 5. Cashflow
3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar Discussion and analysis on Corporate solvability and
utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, collectability level, by presenting the relevant ratio
dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevansesuai calculation pursuant to type of company..
dengan jenis industri perusahaan .
Penjelasan tentang: Explanation on:
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek 1. Solvability, short-term or long-term loan; and
maupun jangka panjang; dan
2. Tingkat kolektibilitas piutang 2. Collectability level
4. Bahasan tentang struktur modal(capital structure) Discussion on capital structure,and capital structure
dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital policy
structure policy)
Penjelasan atas: Explanation on:
1. Struktur modal (capital structure); dan 1. Capital structure
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital 2. Capital structure policies and basic of those
structure policy)dan dasar pemilihan kebijakan tersebut policy selection
5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi Discussion on material contract for capital investment
barang modal
Penjelasan tentang: Explanation on:
1. Tujuan dari ikatan tersebut 1. Objective of the contract √
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi 2. Source of the fund expected to meet the
ikatan-ikatan tersebut requirements of the contract
3. Mata uang yang menjadi denominasi 3. Denominated currency
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan 4. Steps planned by the company to protect the risk √
untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing of the concerned foreign currency position.
yang terkait.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan Note: it should also be revealed, if the corporation
terkait investasi barang modal, agar diungkapkan. has no capital goods related investments. √
6. Bahasan mengenai investasi barang modal yang Discussion regarding capital investment realized in
direalisasikan pada tahun buku terakhir the last financial year
Penjelasan tentang: Explanation of:
1. Jenis investasi barang modal; 1. Type of capital investment
2. Tujuan investasi barang modal; dan 2. Capital investment goal; and
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada 3. Value of capital investment issued on the last
tahun buku terakhir. financial year
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang Note: If it does not contain any capital investment √
modal, agar diungkapkan realization, please revealed
7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun Some Comparative information between the early
buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau financial yearbook target with its realization, and the 10
proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang target or projections to achieve for the coming year
mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau concerning revenues, profits, capital structure, or
lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. other information vital for the company.
8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal Information and material fact occurred after the date
laporan akuntan. of accountant report
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan Elaboration of important events after the date of
termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha accountant report including the impact to corporate
di masa mendatang. performance and business risk in the future.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah Note: In the absence of any important events after the
tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. date of accountant report, it should also be revealed. 10
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan Elaboration on corporate prospect in relation to
industri dan ekonomi secara umum disertai data industry, and economics in general, and it can be
pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak accompanied with quantitative supporting data from
dipercaya a reliable source of data.
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau Elaboration on marketing for corporate products and
jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan services, among others market share
pangsa pasar
11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen Elaboration on dividend policy and the total cash
kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang dividend per share and the total dividend per year
diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku announced or paid within the last 2 (two) financial
terakhir. years.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar Note: If there is no dividend payment, state the
diungkapkan alasannya. reason/s.
√
12. Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau Share ownership program by employees and/or
manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/ management that conducted by the company (ESOP/
MSOP) MSOP)
Memuat uraian mengenai: Contain description of:
1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; 1. Total ESOP/MSOP share and the realization
2. Jangka waktu; 2. Period;
3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang 3. Requirements of eligible employees and/or
berhak; dan management; and
4. Harga exercise. 4. Exercise price
√
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar Note: if do not have any of those program mentioned
diungkapkan above, please state
13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Realization of fund utilization resulted from public 10
(dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan offering (in case the company is still obliged to
laporan realisasi penggunaan dana). present fund utilization realization report).
Memuat uraian mengenai: Information includes:
1. Total perolehan dana 1. Total fundraising
2. Rencana penggunaan dana 2. Fund utilization plan
3. Rincian penggunaan dana 3. Fund utilization breakdown
4. Saldo dana; dan 4. Fund Balance
5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan 5. Date of RUPS approval over changes in fund 10
penggunaan dana (jika ada) utilization (if any)
14. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, Some Materials information regarding investments,
penggabungan/ peleburan, akuisisi atau restrukturisasi expansions, divestment, acquisition/ mergers, or debt/
utang/modal. capital restructuring.
Memuat uraian mengenai: Information includes:
1. Tujuan dilakukannya transaksi 1. Objective of transaction
2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; 2. Transaction value or the amount being
dan restructurized; and
3. Sumber dana 3. Source of fund
10
Catatan: apabila tidak ada transaksi dimaksud, agar Note: If there is no such transaction, please state
diungkapkan
15. Informasi transaksi material yang mengandung benturan Information on material transaction containing
kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi conflict of interest and/or transaction with affiliates
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi Note: If there is no such transaction, please state
dimaksud, agar diungkapkan.
16. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang- Elaboration on the change of laws and regulations
undangan yang berpengaruh signifikan terhadap significantly affecting the company
perusahaan. √
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan Information contains among others: any amendment
perundang-undangan dan dampaknya terhadap to the legislation, and its impact on the company.
perusahaan. √
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan Note: If there is no amendment to the legislation that
perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar has any significant impact, please state
diungkapkan. √
17. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansiyang Elaboration on the change of accounting policies
diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir. applied by the company on the last financial year
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan The information includes among others any changes
akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan to the accounting policies, their reasons and impacts
keuangan. on the financial statement.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan Note: If there is no change of accounting policies,
akuntansi, agar diungkapkan please state. √
5. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi Elaboration on the remuneration policies for
Directors
Mencakup antara lain: Includes among others:
1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 1. Disclosure of the procedures for determining
remuneration.
2. Struktur remunerasi yang menunjukkan 2. Structure of remuneration indicating the type √
jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, and amount of the short-term, post-working,
dan/atau jangka panjang untuk setiap anggota and/or long-term payment for each member
Direksi. of the BOD.
3. Pengungkapan indikator kinerja untuk penetapan 3. Disclosure of performance indicator to measure 10
remunerasi Direksi. the performance of the Directors.
6. Informasi mengenai pemegang saham utama dan Any Information related to the Principal and
pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai Controller Shareholders, direct or indirect up to the
kepada pemilik individu. individual share holders.
Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN Please reveal in a schema or in diagram, unless for
yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah SOE fully owned by the government. 10
7. Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Disclosures of affiliation relationships between
Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/ the members of BOD, BOC and the Principal
atau Pengendali Shareholders, and/ or the Controller.
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi Note: if no such affiliation relationships exist, please
dimaksud, agar diungkapkan state.
2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja 2. Educational qualifications and work experience
anggota komite audit of the member of the audit committee
3. Independensi anggota Komite Audit 3. Independency of the members of the audit
4. Uraian tugas dan tanggungjawab committee √
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit. 4. Job description and responsibility
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite 5. Brief report on the implementation of audit
audit. committee’s tasks.
6. Frequency of meeting and attendance level of the √
members of the audit committee.
10. Komite-komite lain di bawah Komisaris yang dimiliki Other committees below the Board of
oleh perusahaan Commissioners in the company
10
Mencakup antara lain: Includes among others:
1. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota 1. Name, position and curriculum vitae of the
komite lain. members of other committees
2. Independensi anggota komite lain 2. Independency of the members of other
committees
3. Uraian tugas dan tanggung jawab 3. Job description and responsibility
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan 4. Brief description on the activities of other
committees; and 10
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite 5. Frequency of meeting and attendance level of the
lain members of other committees
11. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan. Job description and function of the Corporate
Secretary
Mencakup antara lain: Includes among others:
1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris 1. Name and curriculum vitae of the corporate
perusahaan. secretary
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan 2. The implementation of corporate secretary’s
3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan tasks
kompetensi sekretaris perusahaan. 3. Training program in order to develop company’s 10
secretary competence
12. Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Description of shareholders general meeting (RUPS)
tahun sebelumnya of prior years
Mencakup antara lain: Involving:
1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 1. RUPS decision in prior year;
2. Realisasi hasil RUPS pada tahun buku; dan 2. Realization of RUPS result on financial year; and
3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang 3. Reason on terms containing RUPS decision that
belum direalisasikan. has not been realized yet.
13. Uraian mengenai unit Audit Internal Elaboration on Internal Audit Unit
4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur 4. Position of the internal audit unit in the structure
perusahaan of the company
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit 5. Brief report regarding implementation of internal
internal; dan audit unit activity; and √
6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit 6. The party appointing/terminating the head of the
audit internal internal audit unit.
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan Note: if there is no such other services, please reveal √
15. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Elaboration on corporate risk management
Mencakup antara lain: Includes among others:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang 1. Elaboration on risk management system 10
diterapkan perusahaan
2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas 2. Elaboration on the evaluation conducted over
efektivitas sistem manajemen risiko the risk management system effectiveness
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi 3. Explanations on risks faced by the company
perusahaan ; dan
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut 4. Efforts to manage the risks
16. Uraian mengenai sistem pengendalian intern Elaboration on the internal control system 10
17. Uraian mengenai corporate social responsibility yang Elaboration on the CSR related to environment
terkait dengan lingkungan hidup
1. Mencakup antara lain informasi tentang: Information includes among others:
2. Kebijakanyang ditetapkan manajemen 1. Policy determined by management
3. Kegiatan yang dilakukan, terkait program lingkungan 2. The activities undertaken, arising from the
hidup yang berhubungan dengan kegiatan environmental-related activities such as
operasional perusahaan, seperti penggunaan the use of material and environmentally
material dan energi yang ramah lingkungan dan friendly and recycled energy, the corporate
dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah waste management system, etc.
perusahaan, dan lain-lain 3. The environmental certification being held.
4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki
18. Uraian mengenai corporate social responsibility Elaboration on the CSR related to manpower,
yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan occupational health and safety environment
keselamatan kerja
Mencakup antara lain informasi tentang: Covers some information, such as:
1. Kebijakanyang ditetapkan manajemen; dan 1. Policies determined by the management, and
19. Uraian mengenai corporate social responsibility yang Elaboration on the CSR related to social and
terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan community development √
20. Uraian mengenai corporate social responsibility yang Elaboration on the CSR related to the responsibilities
terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen to consumers. √
Mencakup antara lain: Information includes among others:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen 1. Policies determined by the management
2. Kegiatan yang dilakukan, dan 2. The activities undertaken, and
10
terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan related to the responsibilities for products such as
keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, consumers’ health and safety, product information,
jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, facilities, the number of and settlement to consumers’
dan lain-lain complaints, and so on
21. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Important issues faced by the company, the subsidiary
entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan entity, the members of BOD and/or BOC during the
Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan annual report period 10
Mencakup antara lain: Includes among others:
1. pokok perkara/gugatan 1. Lawsuit
2. status penyelesaian perkara/gugatan 2. Status of lawsuit settlement
3. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan 3. The influence towards corporate financial
4. sanksi administrasi yang dikenakan kepada Entitas, condition
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas 4. Administrative penalties imposed on entities, the
terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada members of board of commisionaires and BOD,
tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan authorities of (capital markets, banking industries,
bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi) and others) published in the last fiscal year (or
please give statements if no such administrative
penalties occured) 10
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan Note: please reveal if no disputes occured.
22. Akses informasi dan data perusahaan Access to information and corporate data
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data Elaboration on the availability of access to information
perusahaan kepada publik, misalnya melalui website and corporate data for the public, such as through
(dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media website (Indonesian and English version), mass media,
massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan mailing list, bulletin, analyst forum meeting, etc.
sebagainya
4. Upaya penegakan dan sanksi pelanggaran kode etik; 4. Efforts in its application and enforcement of code
dan of conduct; and
5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan 5. Statements about corporate culture owned by
(corporate culture) yang dimiliki perusahaan the company √
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing Containing elaboration on the whistleblowing system √
system antara lain: mechanism, including:
1. Penyampaian laporan pelanggaran 1. Disclosure of breach report
2. Perlindungan bagi whistleblower 2. Protection of whistleblowers
3. Penanganan pengaduan 3. Grievance handling √
4. Pihak yang mengelola pengaduan 4. The party addressing grievance
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada 5. The amount of grievance handling and processed
tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. in the last financial year as well as its follow up
1. Surat pernyataan direksi dan/atau dewan komisaris Board of Directors’ Statement and/or Board of
tentang tanggung jawab atas laporan keuangan Commissiners’ Responsibility for Financial Statements
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung Compliance with the related regulations
jawab atas laporan keuangan regardingBoard of Directors’ Responsibility for √
Financial Statements.
2. Opini auditor independen atas laporan keuangan Opinion of the independent auditor about the
Financial Statements 10
3. Deskripsi auditor independen di opini The description of the independent auditor in the
opinion
Deskripsi memuat tentang: Decription includes:
1. Nama & tanda tangan 1. Name & signature
2. Tanggal Laporan Audit; dan 2. Date of Audit Report; and
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik 3. Number of Public Accountant Office permit
and number of Public Accountant permit 10
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/ 3. Separated presentation between cash receipt
atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada and or cash expenditure during the year-to-date
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan on operating, investing and financing activities;
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan and √
dalam catatan atas laporan keuangan 4. Disclosure of non-cash transaction in the note
over the financial statement.
10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap Disclosure related to Fixed Assets
Hal-hal yang harus diungkapkan: Things that must be disclosed:
1. Metode penyusutan yang digunakan; 1. The depreciation method used
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih 2. Elaboration on accounting policies selected,
antara model revaluasi dan model biaya; between the revaluation model and cost model
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam 3. The method and significant assumption used
mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model in estimating the fair value of fixed assets
revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (revaluation model) or recording the fair value of
(untuk model biaya); dan fixed assets (cost value)
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi 4. Reconcilliation of the registered gross amount
penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode and accumulation of the fixed asset
dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan depreciation at the beginning and in the end of
dan reklasifikasi. the period by highlighting the addition, deduction
and reclassification.
11.
Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen Disclosure related with operation segment
operasi
Hal-hal yang harus diungkapkan: Terms must be disclosed:
1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang 1. General information involving factors used to √
digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang identify reported segments;
dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas 2. Information regarding profit and loss, assets, and
segmen yang dilaporkan; liability of reported segment; √
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba 3. Reconciliation of total segment revenue, profit
rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas and lost of reported segments, segment’s assets,
segmen, dan unsur material segmen lainnya segment’s liability, and ther segment’s material
terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan elements to the amount related within the entity; √
and
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi 4. Disclosure on entity level, which covering
informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah information regarding product and/or service,
geografis dan pelanggan utama. geography area and major customer.
12. Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen Disclosure related to financial instrument
keuangan Things that must be disclosed:
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Accounting requirements, conditions and policies
1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk for every financial instrument group
setiap kelompok instrumen keuangan; 2. Classification of financial instrument √
2. Klasifikasi instrumen keuangan; 3. Fair value of every financial instrument group
3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; 4. Objective and policies of corporate financial risk
4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko; management
5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen 5. Explanation on risk related to financial 10
keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko instrument: market risk, loan risk and liquidity
likuiditas; dan risk
6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen 6. Risk analysis related to quantitative financial
keuangan secara kuantitatif. instruments.
Praktik good corporate governance yang melebihi Good corporate governance practices exceeding
kriteria, seperti: criterion, such as:
1. Terdapat surat pernyataan tanggung jawab 1. There is a management responsibility affidavit
manajemen atas Laporan Keuangan bagi Perusahaan regarding the financial statement for the non
non Tbk. public companies. 10
2. Menyampaikan Laporan Keberlanjutan/CSR 2. Submitting a Sustainability report/CSR composed
yang disusun berdasarkan standar yang berlaku based on internationally accepted standards (GRI
secara internasional (GRI Sustainability Reporting Sustainability Reporting Guidelines)
Guidelines).
3. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan 3. Diversity on BOC and BOD structure
Direksi
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKPT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan /
2013 Notes 2012
ASET ASSETS
1
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 390 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKPT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)
(Lanjutan) (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan /
2013 Notes 2012
LIABILITAS LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham: Capital stock:
Modal dasar - 4.900.000 saham dengan nilai Authorized - 4,900,000 shares with a
nominal Rp1.000.000 (angka penuh) per saham Value of Rp1.000.000 (full amount) per share
Modal ditempatkan dan disetor - 1.226.223 saham 1,226,223,000 26 1,226,223,000 Issued and paid - 1,226,223 shares
Selisih nilai transaksi antar entitas sepengendali 8,888,916 2w,28 8,888,916 Difference in transaction value between
control entities
Saldo laba: Retained earnings:
Ditentukan penggunaannya 299,577,911 29 245,245,317 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 78,611,858 54,332,594 Unappropriated
Kepentingan non sepengendali 641,482 30 - Non-controlling interest
JUMLAH EKUITAS 1,613,943,167 1,534,689,827 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 8,040,300,567 7,165,904,656 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang Notes to the consolidated financial statements are part of
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian an integral of these consolidated financial statements
2
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 391 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKPT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada For the years ended
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan /
2013 Notes 2012
Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak - - Other comprehensive income, net of tax
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang Notes to the consolidated financial statements are part of
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report an integral of these consolidated financial statements
3
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 392 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada For the years ended
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Selisih nilai
transaksi antar
entitas sepengendali /
Tambahan Difference in transaction Saldo laba / Retained earning Kepentingan
modal disetor / value between Ditentukan Belum ditentukan non pengendali /
Catatan / Modal saham / Additional Entities under penggunaannya / penggunaannya / Non-controlling Jumlah ekuitas /
Notes Capital stock paid-in capital common control Appropriated Unappropriated interest Total equity
Saldo per 1 Januari 2012 365,000,000 10,202,627 8,888,916 996,549,188 153,410,003 - 1,534,050,734 Balance as of January 1, 2012
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang Notes to the consolidated financial statements are part of
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian an integral of these consolidated financial statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada For the years ended
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 2012
Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating activities
Penerimaan kas dari pelanggan 4,748,769,516 4,386,308,561 Cash receipts from customers
Pembayaran kas kepada: Cash payment to:
Pemasok (3,658,437,706) (3,306,293,629) Suppliers
Direksi dan karyawan (774,618,652) (707,425,807) Directors and Employees
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi 315,713,158 372,589,125 Cash flows from operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investing activities
Penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi 646,060 1,008,925 Dividends received from associated companies
Pembayaran untuk penambahan tanaman belum menghasilkan (613,337,329) (632,944,886) Payment for additional of immature plants
Pembayaran untuk penambahan aset tetap dan hak guna usaha (329,816,919) (307,341,506) Payment for additional of fixed asset and rights of bisnis
Pembayaran untuk persediaan sapi (187,251) - Payment for cows inventory
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (942,695,439) (939,277,467) Net cash flows used for investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Cash flows from financing activities
Penerimaan dari pinjaman jangka pendek 444,936,552 330,928,880 Receipts from short term loans
Penerimaan utang pihak ketiga 400,000 - Receipt from loans - third parties
Penerimaaan modal dari non pengendali 600,000 - Capital receipts from non-controlling
Penerimaan dari pinjaman jangka panjang dan menengah 1,090,000,000 1,000,000,000 Receipts from long and medium term loans
Pembayaran pinjaman jangka pendek (129,483,434) (23,481,748) Payments of short term loans
Pembayaran pinjaman jangka panjang dan menengah (458,021,889) (104,374,125) Payment of long term loan and medium
Pembayaran dividen - (46,023,001) Devidend payment
Pembayaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan - (7,670,500) Partnership program and community development payment
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 948,431,229 1,149,379,506 Net cash flows provided by financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas (216,302,174) 150,736,640 Increase / (Decrease) in cash and cash equivalents - net
Pengaruh selisih kurs 26,492,224 6,063,350 Effect of foreign exchange
Kas dan setara kas awal tahun (catatan 3) 560,741,406 403,941,416 Cash and cash equivalent at beginning of year (note 3)
Kas dan setara kas akhir tahun (catatan 3) 370,931,456 560,741,406 Cash and cash equivalent at end of year (note 3)
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Activities which not affecting cash flow
Penambahan tanaman belum menghasilkan melalui The addition of immature plants through
kapitalisasi bunga 184,640,828 163,018,076 interest capitalization
Konversi tanaman belum menghasilkan menjadi Conversion of immature plantations being
tanaman menghasilkan 382,460,710 339,703,603 mature plantations
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang Notes to the consolidated financial statements are part of
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian an integral of these consolidated financial statements
5
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 394 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum Perusahaan a. Company's establishment and general information
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (“Perusahaan”) didirikan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) ("Company") was
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996, seperti yang established based on Government Regulation No. 12 year 1996,
dinyatakan dalam akta pendirian yang dibuat di hadapan Notaris as stated in the deed of establishment which was made in the
Harun Kamil, S.H., No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah presence of notary Harun Kamil, S.H., No. 40 dated March 11,
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik 1996 and has obtained approval from the Minister of Justice of
Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-8335.HT.01.01.TH.96 the Republic of Indonesia through decision letter No. C2-
tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam tambahan 8335.HT.01.01.TH.96 dated August 8, 1996 and has announced
Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 4 Oktober 1996. in the additional state News of Republic of Indonesia No. 80
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali dated October 4, 1996. The articles of Association, has change
perubahan, dan perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta No. 94 for several time, and the latest change is based on Deed No. 94
tanggal 30 Januari 2013 yang dibuat di hadapan N.M.Dipo dated January 30, 2013 which are made in the presence of
Nusantara Pua Upa, S.H., Notaris di Jakarta Timur, sehubungan N.M.Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., Notary in East Jakarta,
dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk perubahan according to changes to the articles of the company to change
Modal Dasar Perseroan dari yang semula Rp 1.000.000.000.000,- the stock Capital of the company from the former of Rp
(satu trilyun rupiah) menjadi Rp 4.900.000.000.000,- (empat 1,000,000,000,000.- (one trillion rupiah) to Rp
trilyun sembilan ratus milyar rupiah), dan perubahan Modal Disetor 4,900,000,000,000.- (four trillion nine hundred billion rupiah)
dari yang semula Rp 365.000.000.000,- (tiga ratus enam puluh lima and changes in paid-in capital of Rp 365,000,000,000.- (three
milyar rupiah) menjadi Rp 1.226.223.000.000,- (satu trilyun dua hundred and sixty five billion rupiah) to Rp 1,226,223,000,000.-
ratus dua puluh enam milyar dua ratus dua puluh tiga juta rupiah). (one billion two hundred and twenty-six billion two hundred and
Perubahan tersebut telah disahkan dan diserahkan oleh Menteri twenty three million rupiah). The amendment has been endorsed
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat and submitted by the Minister of law and human rights of
Keputusan No. AHU-04423.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal Republic of Indonesia through decision letter No. AHU-
05 Februari 2013. 04423.AH.01.02 Year 2013 dated February 05, 2013.
Pada tanggal 11 Maret 1996, dalam rangka restrukturisasi Badan On March 11, 1996, in the framework of the restructuring of
Usaha Milik Negara (“BUMN”) di bidang perkebunan, berdasarkan State-owned enterprises (SOEs) in the field of forestry, based on
Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996 tanggal government Regulation No. 12 year 1996 dated February
14 Februari 1996, pemerintah telah melakukan relokasi pengelolaan 14,1996, the Government has been doing relocation
daerah perkebunan di bawah BUMN Perkebunan. Sehubungan management of plantation areas under the SOEs plantations. In
dengan relokasi pengelolaan daerah perkebunan tersebut, connection with the relocation of plantation regional
PT Perkebunan X (Persero), PT Perkebunan XXXI (Persero), eks management, PT Perkebunan X (Persero), PT Perkebunan XXXI
Proyek PT Perkebunan XI (Persero) di Propinsi Sumatera Selatan, (Persero), eks Project PT Perkebunan XI (Persero) in South
dan eks Proyek PT Perkebunan XXIII (Persero) di Propinsi Sumatera Province, and eks Project PT Perkebunan XXIII
Bengkulu telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut (Persero) in Bengkulu Province was declared dissolved and
digabung ke dalam perusahaan baru dengan nama since that date are merged into a new company under the name
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
Sesuai dengan Pasal 3 – Anggaran Dasar Perusahaan, ruang In accordance with article 3 - the Company articles of
lingkup kegiatan Perusahaan meliputi: Association, the scope of activities of the Company include:
a. Pengusahaan budidaya tanaman, yang meliputi pembukaan a. Cultivation of plant, which is include the opening and
dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan management of land, seeding, planting and maintenance as
pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain well as carry out other activities in connectiion with the
sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut; cultivation of the plant;
b. Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan b. Production include plant harvesting, processing plant itself
hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang as well as from other parties into semi-finished goods or
setengah jadi atau barang jadi; finished goods;
c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran c. Trade includes the implementation of a wide range of
berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan marketing activities and the production of other goods
perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan trading activities related to the Company's business;
d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata dan d. Business development in the field of plantation, agro-
agro bisnis; dan tourism and agro-business, and
e. Usaha-usaha lain yang langsung menunjang usaha pokok di atas. e. Other efforts that directly support the core business on
Perusahaan memiliki areal perkebunan yang tersebar di Propinsi The company has been spread plantations in Lampung, South
Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Kantor Pusat Sumatra and Bengkulu. Corporate Headquarters is located at
Perusahaan terletak di Jalan Teuku Umar No. 300, Bandar Jalan Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung, Lampung
Lampung, Propinsi Lampung. Saat ini Perusahaan menguasai Province. Currently, Company handle land area of 131,360 Ha,
tanah seluas 131.360 Ha, termasuk yang meliputi kelapa sawit, including palm oil, rubber, tea, and sugar cane and produce
karet, teh, dan tebu dan menghasilkan produk minyak kelapa sawit, palm oil, palm kernel, rubber, sugar and tea.
inti sawit, karet, gula dan teh.
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2013
6
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 395 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
a. Pendirian dan informasi umum Perusahaan (Lanjutan) a. Company's establishment and general information (Continued)
Jumlah areal perkebunan yang telah mendapatkan sertifikat Hak Total plantation area certified by Business Use Rights ("HGU")
Guna Usaha (“HGU”) dan Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang and Rights to Buildings ("HGB") consisting of 21,038 Ha
terdiri dari 21.038 Ha berlokasi di Propinsi Sumatera Selatan, located in South Sumatra Province, 9,807.52 Ha in Bengkulu
9.807,52 Ha di Propinsi Bengkulu dan 45.074,45 Ha di Propinsi Province and 45,074.45 Ha in Lampung Province. The HGU
Lampung. HGU tersebut akan berakhir pada periode antara tahun will expire in the period between the years 2018 - 2049.
2018 – 2049.
Perusahaan memiliki 12 (dua belas) pabrik pengolahan karet The Company has 12 (twelve) rubber processing factories with a
dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 305 ton total processing capacity of 305 tons of dry rubber per day, 7
karet kering per hari, 7 (tujuh) pabrik kelapa sawit dengan jumlah (seven) palm oil mills with a total processing capacity of 280
keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 280 ton tandan buah tons of fresh fruit bunches ("FFB") per hour, 2 (two) palm kernel
segar (“TBS”) per jam, 2 (dua) pabrik pengolahan inti sawit dengan processing plants with a total processing capacity of 100 tons
jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 100 ton inti sawit per day of palm kernel, 2 (two) sugar mills with a total capacity
per hari, 2 (dua) pabrik gula dengan jumlah keseluruhan kapasitas of around 12,500 tonnes of cane per day and 1 (one) tea factory
pengolahan sebesar 12.500 ton tebu per hari dan 1 (satu) buah with a processing capacity of 80 tonnes of fresh leaf per day.
pabrik teh dengan kapasitas pengolahan 80 ton pucuk daun segar
per hari.
b. Karyawan, Direksi dan Komisaris b. Employees, Directors, and Commissioners
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki On December 31, 2013 and 2012, the Company has 13,213 and
masing-masing sejumlah 13.213 karyawan dan 13.438 karyawan 13,438 employers (unaudited).
(tidak diaudit).
Susunan Dewan komisaris pada tanggal 31 Desember 2013 dan Composition of the Board of Commissioners on
2012 berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara December 31, 2013 and 2012 based on the Letter of the Minister
Republik Indonesia (BUMN RI) Nomor : KEP-209/MBU/20 of State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia (SOEs
tanggal 10 Oktober 2011 (pengangkatan kembali Anggota RI) Number: KEP-209/MBU/2011 dated October 10, 2011
Komisaris Harun Sulkam terhitung mulai tanggal 10 Oktober (appointment of a member of Commissioner Harun Sulkam
2011), Nomor : SK/307/MBU/2013 tanggal 12 Juli 2013 calculated from October 10, 2011), Number: SK/307/MBU/2013
(Penggantian Anggota Komisaris M.Saleh Ali dengan Robert A. dated July 12, 2013 (replacing the Commissioner member M.
Simanjuntak), Nomor : SK-387/MBU/2013 tanggal 21 November Saleh Ali with Robert A. Simanjuntak), Number:
2013 (penggantian Komisaris lama kecuali H.A.Anshori Mattjik SK-387/MBU/2013 dated November 21, 2013 (the replacement
dan Harun Sulkam terhitung mulai tanggal 21 November 2013), of the old Commissioners except H.A.Anshori Mattjik and Harun
adalah sebagai berikut : Sulkam calculated from November 21, 2013), is follows:
2013 2012
Komisaris Utama H.A Anshori Mattjik Akmaluddin Hasibuan President Commissioner
Komisaris Nanan Soekarna M. Saleh Ali Commissioner
Komisaris Haryono Hasanuddin Ibrahim Commissioner
Komisaris Harun Sulkam Harun Sulkam Commissioner
Komisaris Robert A. Simanjuntak H.A Anshori Mattjik Commissioner
Komisaris - Razali Ishak Commissioner
Susunan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan Surat Composition of the Board of Directors on December 31, 2013
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia based on the Letter of the Minister of State Owned Enterprises of
(BUMN RI) Nomor : KEP-81/MBU/2009, tanggal the Republic of Indonesia (SOEs RI) Number:
7 April 2009, Nomor : SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 KEP-81/MBU/2009, dated April 7, 2009, Number:
dan Nomor: SK-276/MBU/2013 tanggal 10 Juni 2013 SK-92/MBU/2012, dated March 1, 2012 and Number:
(penggantian Direktur Utama dari Boyke Budiono kepada SK-276/MBU/2013 dated June 10, 2013 (replacing the Director
Kusumandaru NS terhitung mulai tanggal 10 Juni 2013). of Boyke Budiono to Kusumandaru NS calculated from
June 10, 2013).
2013 2012
Direktur Utama Kusumandaru NS Boyke Budiono President Director
Direktur Produksi M. Natsir M. Natsir Production Director
Direktur Keuangan Agoes Riyanto Agoes Riyanto Finance Director
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Budi Santoso Budi Santoso Human Resources and General Director
Direktur Pemasaran dan Renbang Rafel P. Sibagariang Rafel P. Sibagariang Marketing and Research Development Director
7
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 396 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
b. Karyawan, Direksi dan Komisaris (Lanjutan) b. Employees, Directors, and Commissioners (Continued)
Remunerasi yang diberikan kepada Direksi Perusahaan untuk tahun Remuneration provided to Directors of the Company for the year
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dalam bentuk gaji ended December 31, 2013 in the form of salaries and bonuses,
dan bonus, tunjangan hari raya, dan tunjangan lainnya masing- holiday allowances, and other benefits amounted to
masing sejumlah Rp 4.969.605; Rp 367.595; Rp 180.000 (2012: Rp 4,969,605; Rp 367,595; Rp 180,000 (2012: Rp 5,783,471;
Rp 5.783.471; Rp 367.595 dan Rp 1.590.601). Sedangkan Rp 367,595 and Rp 1,590,601). While the remuneration given to
remunerasi yang diberikan kepada Komisaris Perusahaan untuk the Commissioner of the Company for the year ended December
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dalam bentuk 31, 2013 in the form of honorarium, other benefits and holiday
honorarium, tunjangan lainnya dan tunjangan hari raya masing- allowance each amounting of Rp 2,453,665; Rp 636,876;
masing sejumlah Rp 2.453.665; Rp 636.876; Rp 225.162 (2012 : Rp 225,162 (2012: Rp 3,289,446; Rp 847,690; Rp 225,162).
Rp 3.289.446; Rp 847.690; Rp 225.162).
Susunan dewan komisaris dan direksi Anak Perusahaan per tanggal Composition of the Board of Commissioners and Directors of
31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: the subsidiaries as of December 1, 2013 are as follows:
Anak Perusahan, PT Karya Nusa Tujuh, berkedudukan di Kota Subsidiaries, PT Karya Nusa Seven, based in Bandar Lampung
Bandar Lampung, didirikan berdasarkan Akta Notaris Sujono City, was founded by Deed of Notary Sujono Paryono, S.H.,
Paryono, S.H., Nomor : 05 Tanggal 18 Januari 2013. Number: 05 Date January 18, 2013. The deed of establishment
Akta pendirian ini telah disahkan oleh Keputusan Menteri Hukum was approved by the Decree of the Minister of Justice and
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree Letter No.
Keputusan No. AHU.21361.AH.01.01. Tahun 2013 tertanggal AHU.21361.AH.01.01. Year 2013 dated April 19, 2013. The
19 April 2013. Perusahaan memiliki modal dasar sebesar Company has an authorized capital of Rp 11,000,000 and paid-
Rp.11.000.000 dan modal disetor sebesar Rp 3.000.000. Koperasi up capital of Rp 3,000,000. Koperasi Karyawan Ruwa Jurai
Karyawan Ruwa Jurai PTPN VII (Persero) memiliki 20% senilai PTPN VII (Persero) has 20% amounting to Rp 600,000,- and
Rp 600.000,- dan PTPN VII (Persero) memiliki 80% saham senilai PTPN VII (Persero) has a 80% share amounting to Rp
Rp 2.400.000. 2,400,000.
PT Karya Nusa Tujuh memiliki areal peternakan Sapi yang tersebar PT Karya Nusa Tujuh has scattered dairy farms acreage in Bekri
di Bekri dan Bunga Mayang Provinsi Lampung. Saat ini and Bunga Mayang Lampung Province. The Company is
Perusahaan menjalankan usaha peternakan sapi potong yang terdiri currently running a cattle breeding business consisting of a cow
dari satu kandang sapi yang telah beroperasi secara penuh yang shed which has been fully operational is located in the Village of
terletak Di Desa Sinar Banten, Kecamatan Bekri, Kabupaten Sinar Banten, Bekri District , Central Lampung Regency,
Lampung Tengah, Provinsi Lampung dan proyek pengembangan Lampung Province and project development of fattening beef
penggemukan sapi potong dan pabrik pakan ternak yang terletak Di cattle and animal feed factories located in Tulang Bawang
Desa Negara Tulang Bawang, Kecamatan Bunga Mayang, Village, Bunga Mayang District, North Lampung, Lampung
Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Province.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mengkonsolidasi On December 31, 2013, the Company has consolidated the
laporan keuangan entitas anak. subsidiaries financial statements.
8
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 397 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan An overview of the accounting policies applied by the Company that
yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, affect the determination of financial position and results of
dijelaskan di bawah ini: operations, described below:
a. Penyajian Laporan Keuangan a. Presentation of Financial Statments
Laporan keuangan Perusahaan konsolidasian untuk tahun yang Company's consolidated financial statements for the year ended
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, disajikan sesuai dengan December 31, 2013, presented in accordance with PSAK No. 1
PSAK No. 1 (Revisi 2009), ”Penyajian Laporan Keuangan”. (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements"
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep The consolidated financial statements have been prepared on the
akuntansi biaya perolehan historis, dan dasar pengukuran historical cost accounting concept, and basic measurements
dijelaskan secara lebih jauh pada kebijakan akuntansi berikut. further explained in the accounting policies below.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode The consolidated statements of cash flows are prepared using
langsung (direct method) dengan mengelompokkan penerimaan the direct method by classifying cash receipts and payments into
dan pengeluaran kas dalam aktivitas operasi, investasi dan operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan The reporting currency used in the preparation of these
keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. Seluruh angka dalam consolidated financial statements is the Rupiah. All figures in
laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, kecuali dinyatakan the consolidated financial statements of the Company, unless
lain, dibulatkan menjadi ribuan Rupiah yang terdekat. otherwise stated, are rounded to the nearest thousand Rupiah.
Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan- All material transactions and balances between companies have
perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi dalam been eliminated in the consolidated financial statements.
penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, Subsidiaries are fully consolidated from the acquisition date, ie
yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan the date control is obtained until the date control ceases.
tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian Control is presumed to exist when the Company owns, directly or
dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau indirectly through subsidiaries, more than half of the voting
tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan power of the entity.
suara entitas.
Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas The entire comprehensive incomes are attributable to owners of
induk dan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”), bahkan jika the holding and to the non-controlling interest ("NCI"), even if
hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. the results of the NCI are in deficit.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas Changes in holding's ownership interest in subsidiaries which
anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat does not result in loss of control are accounted as equity
sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu transactions. If the loss of control over a subsidiary, the
entitas anak, maka Perusahaan dan entitas anak: company and its subsidiaries:
● menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill ) dan ● stop the recognition of assets (including any goowill) and
liabilitas entitas anak; liabilities of the subsidiary;
● menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; ● stop the recognition of the carriying amount of any NCI
● menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang ● stop the recognition of accumulated translation difference,
dicatat di ekuitas, bila ada; recorded in equity, if any;
● mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; ● recognizes the fair value of receipt;
● mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; ● recignizes any investement at fair value;
● mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai ● recognizes any differences that are generated as a profit or
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi loss in the statement of comprehensive income and
komprehensif, dan mereklasifikasi bagian induk atas reclassification holding part of the components that were
komponen yang sebelumnya diakui sebagai laba komprehensif previously recognized as comprehensive income to
ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara statements of comprehensive income, or switch directly to
langsung ke saldo laba. retained earnings.
9
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 398 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing c. Transaction and Balance in Foreign Currencies
Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. The books of accounts in the Company are maintained in Rupiah
Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan currencies. Transactions in foreign currencies are recorded at
kurs pada saat terjadinya transaksi. Pos aset dan liabilitas moneter the exchange rate on transaction date. Monetary assets and
dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah liabilities denominated in foreign currencies are reported in
dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Rupiah using the Bank Indonesia middle rate on the statements
laporan posisi keuangan sebagai berikut: of financial position balance sheet date as follows:
2013 2012
(Rp) (Rp)
1 USD 12,189 9,670 1 USD
f. Persediaan f. Inventories
Persediaan termasuk tanaman perkebunan semusim, yaitu tanaman Inventories include seasonal plantation crops; that is plants that
yang langsung memberikan hasil dalam satu musim tanam. Akun directly results in a single growing season crops. Account are
tanaman semusim merupakan akumulasi beban-beban yang accumulated expenses associated with land acquisition,
berhubungan dengan pengadaan lahan, pemupukan, dan bibit fertilizer, and seed to harvest. While the expenses associated with
hingga panen. Sedangkan beban-beban yang berhubungan dengan the procurement and maintenance of seed crops are not yet
pengadaan dan perawatan bibit tanaman semusim yang belum siap ready for production are recorded as others assets.
untuk berproduksi dicatat sebagai aset lain-lain.
Persediaan hewan ternak dalam pertumbuhan termasuk biaya Inventories of farm animals in growth, including the cost of raw
bahan baku, tenaga kerja langsung dan beban pabrikasi langsung. materials, direct labor and manufacturing overhead directly.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga Inventories are stated at the lower of cost and net realizable
perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net value.
realizable value).
Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata dan Historical cost determined by the average method and includes
meliputi biaya pembelian, biaya konversi untuk persediaan yang the cost of purchase, conversion cost to convert inventory
dikonversi melalui proses produksi sendiri dan biaya lain yang through the production process itself and other costs incurred to
timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang supply and place in a state that is ready to be sold or used
siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition) . (present location and condition). Allowance for obsolete
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil inventories is determined based on a review of the state of
penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal laporan inventories at the date of statements of financial position.
posisi keuangan.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual yang wajar setelah Net realizable value is the estimated selling price less the
dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual estimated reasonable costs to complete and sell the inventories
persediaan barang jadi yang dihasilkan. of finished goods produced.
10
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 399 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
g. Investasi g. Investment
Investasi pada perusahaan asosiasi Investments in associate entity
Perusahaan asosiasi adalah suatu badan usaha yang dimiliki Associate entity is an owned entity by the Company, either
Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, 20% atau lebih directly or indirectly, 20% or more of the voting rights in the
hak suara di badan usaha tersebut, atau Perusahaan memiliki entity, or the Company has significant influence, but not control
pengaruh yang signifikan, namun tidak mengendalikan badan usaha these entities.
tersebut.
Investasi Perusahaan dengan kepemilikan saham antara 20% sampai Company's Investment with shareholders ranging in between
dengan 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam 20% to 50% is accounted using the equity method. In the equity
metode ekuitas, saldo penyertaan yang disajikan dalam laporan method, the investment balance is presented in the statements of
posisi keuangan adalah harga perolehan dari penyertaan ditambah financial position is the acquisition cost of the investment is
atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih increased or decreased by the Company's net earnings or losses
perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan of the investee since the date of acquisition and reduced by
pendapatan dividen. dividends.
a) Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman a) Oil palm plants produce expressed as mature plants if
menghasilkan apabila telah berumur 3 (tiga) tahun dan 60% turning into 3 (three) years and 60% of the total number of
dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan trees per block has yielded fruit bunch or two bunches of
buah atau dua lingkaran tandan telah matang atau berat rata- ripe circle or average weight of fruit per cluster has reached
rata buah per tandan telah mencapai 3 (tiga) kilogram atau the 3 (three) pounds or over;
lebih;
11
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 400 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Penyusutan tanaman telah menghasilkan dimulai sejak dipindahkan Depreciation mature are plant moved from immature plants,
dari tanaman belum menghasilkan, dihitung dengan cara sebagai calculated as follows:
Tarif penyusutan
per tahun /
Metode / Depreciation Rate
Jenis aset tanaman Method per year Type of assets plantations
Tanaman telah menghasilkan - karet Garis lurus / Mature plants – Rubber
4%
Straight line
Tanaman telah menghasilkan - kelapa sawit Garis lurus / Mature plants – Palm
4%
Straight line
Tanaman telah menghasilkan - teh Garis lurus / Mature plants – tea
2%
Straight line
Penyusutan dari suatu aset tersebut tersedia untuk digunakan, yaitu Depreciation of an available for used assets, ie when the asset is
ketika aset tersebut berada di lokasi dan kondisi membutuhkan aset in the location and condition of these assets need to be able to
tersebut untuk dapat beroperasi sesuai dengan kebutuhan operate according to management needs. Depreciation does not
manajemen. Penyusutan tidak berhenti ketika aset tidak digunakan cease when the asset is not used in the operations of the
dalam operasional perusahaan kecuali jika aset tersebut telah habis company unless the asset is depreciated exhausted.
disusutkan.
12
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 401 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi tidak memberikan pengaruh The adoption of revised SFAS No. 16 is revised with no
yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan significant impact on the financial reporting and disclosure of
dari Perusahaan. the Company.
ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah Interpretation of FAS 25 establishes that the cost of obtaining
dalam bentuk Hak Guna Usaha (”HGU”), Hak Guna Bangunan the legal rights of land in the form of Hak Guna Usaha
(”HGB”) dan Hak Pakai (”HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali ("HGU"), Hak Guna Bangunan ("HGB") and Hak Pakai ("HP")
diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun ”Aset when the land was first acquired is recognized as part of the cost
Tetap” dan tidak diamortisasi. Sesuai dengan ketentuan transisi of land in account "Fixed Assets" and is not amortized. In
ISAK 25 tersebut, seluruh saldo beban tangguhan neto atas accordance with the transitional provisions of the IFAS 25, the
perolehan pertama HGU, HGB, HP tersebut direklasifikasi ke akun entire balance of net deferred charges on the acquisition of the
”Aset Tetap – Tanah” pada laporan posisi keuangan tanggal first HGU, HGB, HP reclassified to "Fixed Assets - Land" in the
1 Januari 2012 dan dihentikan amortisasinya sejak tanggal tersebut. statement of financial position dated January 1, 2012 and
Sedangkan biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan discontinued amortization since that date. While the cost of
legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui obtaining an extension or renewal over legal rights to the land
sebagai bagian dari akun ”Beban Ditangguhkan, Neto” pada in the form of HGU, HGB and HP is recognized as part of
laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang "Deferred Charges, Net" in the statements of financial position
lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. and amortized over the shorter of the life of the legal rights and
economic life of land.
Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi By the time major inspection is done, the cost of the inspection is
tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset recognized in the carrying amount of property and equipment as
tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria. Semua a replacement if it meets the criteria. All the burden of
beban pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria maintenance and repairs that do not meet the recognition
pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprenhensif pada saat criteria are recognized in the statements of comprehensive
terjadinya. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat income as incurred. When an asset is disposed of or no future
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau economic benefits are expected from its use or disposal, the cost
pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan and accumulated depreciation and accumulated impairment
akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun losses, if any, are removed from the accounts. Any gain or losses
tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan arising from derecognition of the asset will still be included in
aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif. the statement of comprehensive income.
13
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 402 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Nilai tercatat aset yang rugi penurunan nilainya telah diakui harus Carrying value of the asset which impairment loss has been
dinaikkan kembali menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh recognized to be raised again to the amount recoverable
kembali, hanya jika terjadi perubahan dalam taksiran yang amount, only if there is a change in the estimates used to
digunakan untuk menentukan nilai aset yang dapat diperoleh determine the value of assets that can be recovered since the last
kembali sejak saat terakhir kali rugi penurunan nilai diakui. time an impairment loss is recognized. Impairment losses may be
Kerugian penurunan nilai aset dapat dipulihkan hanya jika nilai recovered only if the asset's carrying amount does not exceed the
tercatat aset tidak melebihi nilai tercatat aset yang seharusnya carrying amount that should be recognized, net of depreciation
diakui, setelah dikurangi depresiasi atau amortisasi, seandainya or amortization, if no prior year recognition of an impairment
pada tahun sebelumnya tidak ada pengakuan rugi penurunan nilai loss of the asset.
atas aset tersebut.
14
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 403 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
r. Imbalan Jasa Masa Kerja Karyawan r. Incentive services of employee's working time
i. Imbalan jasa masa kerja karyawan i. Incentive services of employee's working time
Imbalan jasa masa kerja diakui berdasarkan jumlah imbalan Is recognized based on the higher labor amount of the
yang lebih tinggi antara Peraturan Perusahaan dengan Undang- rewards among firms with Law No. 13/2003. Based on Joint
undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Berdasarkan Work Agreement ("PKB") between the company and the
Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) antara Perusahaan dan employees, the company provides retirement working period
karyawan, Perusahaan memberikan imbalan jasa masa kerja service rewards to employees who have reached normal
pensiun kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun retirement age at the age of 55 - 56 years in accordance with
normal pada umur 55 – 56 tahun sesuai dengan Undang- Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 ("UUTK")
undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 and other rewards in the form of compensation for the old
(“UUTK”) dan imbalan lainnya berupa santunan hari tua, days, perks, retirement preparation period (MPP),
tunjangan masa persiapan pensiun (MPP), cuti panjang, dan sabbatical, and appreciation of the work. Except for
penghargaan masa kerja. Kecuali untuk pensiun, imbalan pensions, the rewards are not funded.
tersebut tidak didanai.
Estimasi liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan Estimate liability are recognized in the statement of
sehubungan dengan program imbalan pasti jasa masa kerja financial position with respect to the program in return for a
adalah nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal certain period of employment services is the present value of
laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aktiva program, the liability at the date of the report definitely rewards
jika ada, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian financial position reduced by fair value of assets program, if
aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas any, as well as tailored to the actuarial profits or losses and
imbalan pasti lainnya dihitung oleh aktuarial independen past service costs other certain. Calculated by independent
menggunakan metode projected unit credit. aktuarial using projected unit credit method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan The present value of the defined benefit obligation specified
mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan by discounting the estimated future cash outflows using
menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata interest rates of government bonds in Rupiah currency with
uang Rupiah dengan waktu jatuh tempo yang kurang lebih maturities approximately equal to the time of maturity of the
sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. related pension liabilities.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari Gains and losses arising from changes in assumptions and
perubahan asumsi dan perbedaan antara asumsi aktuarial differences between actuarial assumptions with reality
dengan kenyataan (experience adjustment ) sejumlah yang (experience adjustments) amount of the greater of 10% of
lebih besar antara 10% dari liabilitas imbalan pasti, the defined benefit obligation are charged or credited in the
dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi statements of comprehensive income over the expected
komprehensif selama rata-rata sisa masa kerja para karyawan average remaining working lives of the employees who
yang bersangkutan. relevant.
15
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 404 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
r. Imbalan Jasa Masa Kerja Karyawan (Lanjutan) r. Incentive services of employee's working time (Continued)
i. Imbalan jasa masa kerja karyawan i. Incentive services of employee's working time
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya Current service cost is recognized as an expense in the
jasa lalu dibebankan langsung pada laba rugi, kecuali bila current period. Past service cost is recognized immediately
perubahan terhadap manfaat program tergantung pada status in profit or loss, unless the change to the benefits of the
kepegawaian pekerja di masa yang akan datang (periode program depends on the employment status of workers in the
vesting ). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasikan secara future (the vesting period). In this case, the past service costs
garis lurus sepanjang periode vesting . are amortized using straight-line basis over the vesting
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang SFAS No. 50 (Revised 2006) set the requirements for the
penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus presentation of financial instruments and information that must
diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 be disclosed in the financial statements, whereas SFAS No. 55
(Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan (Revised 2006) establishes principles for recognizing and
pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak measuring financial assets, financial liabilities and some
pembelian dan penjualan item non-keuangan. contracts to buy and sale of non-financial items.
16
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 405 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Pinjaman yang diberikan dan piutang non derivatif dengan aset Loans and non-derivative receivable with fixed or determinable
keuangan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak dikutip payments financial assets that are not quoted in an active
di pasar aktif. Mereka muncul ketika entitas menyediakan uang, market. They arise when the entity provides money, goods or
barang atau jasa secara langsung kepada debitur dengan tidak services directly to a debtor with no intention of trade the
berniat perdagangan piutang. Mereka termasuk dalam aset lancar, receivables. They are included in current assets, except for
kecuali untuk yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal maturities greater than 12 months after the date of statements of
laporan posisi keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset tidak financial position which are classified as non-current assets.
Aset keuangan Perusahaan dikategorikan sebagai pinjaman yang The Company's financial assets classified as loans and
diberikan dan piutang disajikan sebagai kas dan setara kas, dan receivables are presented as cash and cash equivalents, and
piutang usaha dan piutang lain-lain dalam laporan posisi keuangan. accounts receivable and others receivable in the statements of
Kas dan setara kas didefinisikan sebagai saldo kas, giro dan jangka financial position. Cash and cash equivalents are defined as
pendek, investasi likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga cash on hand, demand deposits and short-term, liquid
bulan atau kurang yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dan investments with original maturities of three months or less that
yang memiliki risiko signifikan dari perubahan nilai. Piutang usaha is readily convertible into cash and which have a significant risk
dan piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman of changes in value. Accounts receivable and other receivables
yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi are classified and accounted for as loans and receivables in
2006). Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006). Allowance for
bukti yang obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih uncollectible amounts is recorded when there is objective
piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat evidence that the Company will not be able to collect the
diidentifikasi. receivables. Uncollectible receivables written off when identified.
Seluruh pendapatan dan pengeluaran, termasuk kerugian penurunan All revenues and expenses, including impairment losses, relating
nilai, yang berkaitan dengan aset keuangan yang diakui dalam to financial assets that are recognized in the income statement is
laporan laba rugi disajikan sebagai pendapatan bunga dan beban presented as interest income and interest expense in the
bunga di laporan laba rugi komprehensif. statements of comprehensive income.
Bunga, pendapatan dividen, dan arus kas lainnya yang berasal dari Interest, dividend income and other cash flows derived from
pemilikan aset keuangan diakui pada laba rugi komprehensif pada ownership of financial assets are recognized in comprehensive
saat diperoleh, tanpa melihat bagaimana nilai tercatat aset keuangan income when earned, without seeing how the asset's carrying
tersebut ditentukan. amount was determined.
Penghentian pengakuan aset keuangan terjadi ketika hak untuk Derecognition of financial assets can realized when the rights to
menerima arus kas dari instrumen keuangan berakhir atau ditransfer receive cash flows from the financial instruments expire or are
dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan telah transferred and substantially all the risks and rewards of
dialihkan. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan ownership have been transferred. At the time of derecognition of
secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah the financial asset entirely, the difference between the carrying
dari pembayaran yang diterima harus diakui pada laporan laba rugi amount and the sum of the payments received are recognized in
komprehensif. the statements of comprehensive income.
17
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 406 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui akun cadangan The carrying amount of the financial asset is reduced through
penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam the allowance account and the amount of impairment loss is
laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga selanjutnya recognized in the statements of comprehensive income. Interest
diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan income continues to be accrued on the reduced carrying amount
tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang based on the original effective interest rate of financial assets.
diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan Loans and receivables along with the related reserves waived if
jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di there is a realistic possibility in the future of the recovery and all
masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan collateral has been realized or transferred to the Company.
kepada Perusahaan.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan If, in a subsequent year, the value of the estimated impairment
nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan loss increases or decreases due to an event occurring after the
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka impairment was recognized, the impairment loss previously
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan recognized is added or subtracted (restored) by adjusting the
atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. allowance account. The recovery must not result in the carrying
Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset amount of financial assets more than the amortized cost that
keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya should not be recognized if the decline in value on the date of
jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan restoration done. Total recovery of financial assets recognized
dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan in the consolidated statements of comprehensive income.
laba rugi komprehensif konsolidasi.
Pinjaman jangka pendek dan pinjaman bank diperoleh untuk Short-term loans and bank loans get to support the funding
mendukung kebutuhan pendanaan dan operasi jangka pendek dan needs and short-term and long-term operations. Both recognized
jangka panjang. Keduanya diakui sejumlah yang diterima, setelah a number received, net of direct issue costs. After initial
dikurangi biaya penerbitan langsung. Setelah pengakuan awal, recognition, debt and long-term loans bear interest measured at
utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur amortized cost using the Effective Interest Rate ("SBE").
dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode Suku
Bunga Efektif (“SBE”).
Utang usaha dan utang lain-lain lancar, dan biaya masih harus Accounts payable and other current payables and accrued
dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang expenses are stated at carrying amount (notional amount),
kurang lebih sebesar nilai wajarnya. which is approximately at fair value.
18
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
t. Penggunaan Saldo Laba Berdasarkan Keputusan Rapat Umum t. Use of Retained Earnings Based on The decision of The General
Pemegang Saham Meeting of Shareholders
Penggunaan saldo laba ditentukan berdasarkan Rapat Umum Use of retained earnings determined by General Meeting of
Pemegang Saham (“RUPS”) meliputi pembagian dividen dan Shareholders ("RUPS") covers the distribution of dividends and
penyisihan atas cadangan umum. Berdasarkan Peraturan Menteri the elimination of general allowances. Based on the Regulations
Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-08/MBU /2013, of Minister of State Owned Enterprises State number,
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) tidak PER-08/MBU / 2013 Partnership and Environmental
mendapatkan lagi alokasi laba tahun berjalan (alokasi saldo laba Development Program does not get allocation of current income
tahun 2012 Rp 7.670.500). (allocation of retained earnings in 2012 of Rp 7.670.500).
19
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 408 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
x. Penerapan Standar Akuntansi Baru yang Berlaku 1 Januari 2013 x. The Application of The New Accounting Standart That Apply on
(Lanjutan) January 1, 2013 (Continued)
Berikut adalah pengaruh penerapan standar akuntansi baru tersebut The followings are the effects of new accounting standart on the
terhadap laporan keuangan. financial statements.
i. PSAK 38: Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali, i. SFAS 38: Business Combinations on Entities, provides
memberikan panduan untuk kombinasi bisnis entitas guidance for business combinations under common control
sepengendali baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun for both the business entity and the entity receiving the
entitas yang melepas bisnis. Kombinasi bisnis entitas release business. Business combinations of entities under
sepengendali dicatat menggunakan metode penyatuan common control are recorded using the pooling of interest
kepemilikan. Selisih antara jumlah yang dialihkan dan yang method. The difference between the amount transferred and
dicatat akan disajikan. Revisi PSAK 38, yang berlaku efektif the note will be presented. Revision of SFAS 38, which
1 Januari 2013 tidak menimbulkan perubahan terhadap became effective January 1, 2013 did not result in changes
kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berpengaruh pada to the Company's accounting policies and has no effect on
jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun the amounts reported for the current year or the previous
keuangan sebelumnya. financial year.
ii. PSAK 60, “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” ii. SFAS No.60, “Financial Instruments: Disclosures”
Standar ini berlaku secara prospektif untuk periode keuangan This standard applies prospectively for financial periods
yang dimulai pada 1 Januari 2012. Standar yang baru merevisi beginning on January 1, 2012. The new standards review a
sejumlah persyaratan pengungkapan yang telah ada dan number of existing disclosure requirements and added some
menambahkan beberapa pengungkapan baru. Prinsip utama new disclosures. The main principle of this standard is to
dari standar ini adalah untuk mengungkapkan informasi yang disclose sufficient information that allows users of financial
memadai yang membuat pengguna laporan keuangan mampu statements are able to evaluate the performance and financial
mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan instrument position of significant financial instruments of the Company.
keuangan yang signifikan milik Perusahaan. PSAK 60 berisi SFAS 60 contains new disclosures over the risks and risk
pengungkapan-pengungkapan baru atas risiko- risiko dan management and requires the reporting entity to report
financial instrument sensitivity to movements in these risks.
manajemen risiko dan mensyaratkan entitas pelaporan untuk
Some new provisions are important and relevant include;
melaporkan sensitivitas instrumen keuangannya terhadap
pergerakan risiko-risiko tersebut. Beberapa ketentuan baru
yang penting dan relevan antara lain;
1. Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari 1. Qualitative and quantitative disclosure of the impact of
risiko-risiko antara lain risiko pasar, risiko kredit dan risks includes market risk, credit risk and liquidity risk.
risiko likuiditas.
2. Pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelas aset dan 2. Disclosure of fair value of each class of financial assets
liabilitas keuangan, serta pengungkapan hirarki nilai and liabilities, and the disclosure of the fair value
wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan hierarchy of financial instruments measured at fair value
nilai wajar pada tanggal pelaporan. at the reporting date.
Perusahaan menetapkan bahwa adopsi standar-standar baru dan The Company establishes that the adoption of these new
revisi ini tidak material mempengaruhi laporan keuangannya. Selain standards and revisions are not materially affecting its financial
itu, Perusahaan telah mengungkapkan informasi mengenai statements. In addition, the Company has disclosed information
penyajian laporan keuangan dan pengungkapan yang terkait. regarding the presentation of financial statements and related
disclosures.
Penerapan standar baru berikut, standar dan interpretasi baru dan The application of the following new standards, new standards
revisi standar yang relevan berikut tidak menimbulkan perubahan and interpretations and revisions following relevant standards
besar terhadap kebijakan akuntansi dan efek material untuk jumlah do not cause major changes to the accounting policies and
yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya. material effect on the reported amounts of current period or
before periods.
● PSAK 10 (Revisi 2010): Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing ● SFAS 10 (Revised 2010): Effects of Changes on Foreign
Exchange Rates
● PSAK 16 (Revisi 2011): Aset tetap ● SFAS 16 (Revised 2011): Fixed Asset
● PSAK 26 (Revisi 2011): Biaya Pinjaman ● SFAS 26 (Revised 2011): Borrowing Costs
● PSAK 30 (Revisi 2011): Sewa ● SFAS 30 (Revised 2011): Rent
● PSAK 46 (Revisi 2010): Pajak Penghasilan ● SFAS 46 (Revised 2010): Income Tax
● PSAK 50 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan, Penyajian ● SFAS 50 (Revised 2010): Financial Instrument
● PSAK 53 (Revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham ● SFAS 53 (Revised 2010): Share Based Payment
● PSAK 55 (Revisi 2011): Instrumen Keuangan, Pengakuan ● SFAS 55 (Revised 2011): Financial Instrument,
dan Pengukuran Recognition, and Measurements
● PSAK 56: Laba per saham ● SFAS 56: Earnings per share
● PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan pengungkapan ● SFAS 56: Accounting for Goverment Grants and Disclosure
atas bantuan Pemerintah of Goverment Assistance
20
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
x. Penerapan Standar Akuntansi Baru yang Berlaku 1 Januari 2013 x. The Application of The New Accounting Standart That Apply on
(Lanjutan) January 1, 2013 (Continued)
● ISAK 15-PSAK 24 : Batasan Aset Imbalan Pasti, Persyaratan ● ISAK 15-PSAK 24 : limit on a Defined Benefit Asset,
Pendanaan Minimum dan Interaksinya. Minimum Funding Requirements and Their Interaction
● ISAK 25 : Hak atas Tanah ● ISAK 25 : Land Rights
Selanjutnya, Properti Investasi diukur berdasarkan biaya perolehan The Investment Property is measured at cost less accumulated
dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak depreciation (except for land which is not depreciated) and
disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk impairment losses. The carrying amount includes the cost of
bagian biaya penggantian Properti Investasi yang ada pada saat replacing part of an existing investment property at the time the
terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak fee, if the recognition criteria are met, and does not include the
termasuk biaya harian penggunaan Properti Investasi. Nilai wajar cost of daily use Investment Property. The fair value of
Properti Investasi ditentukan berdasarkan acuan harga pasar untuk investment property is determined by reference to market prices
properti sejenis. for similar properties.
Penyusutan bangunan, prasarana dan instalasi dihitung dengan Depreciation of buildings, infrastructure and installation is
menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset antara 4 computed using the straight-line method over the useful lives of
(empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Properti Investasi the assets between the four (4) to 20 (twenty) years. Investment
dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika Properti property is disposed the recognation when disposal or when the
Investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak investment property is no longer used permanenlty and has no
memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan future economic benefit that can be excepted when the disposal.
pada saat pelepasan tersebut.
Transfer ke Properti Investasi dilakukan jika, dan hanya jika, Transfer to investment property will be doing when, and only
terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan there is a change in use, evidenced by the end of the use by the
berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke owner, commencement of an operating lease to other parties or
pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. completion of construction or development.
Untuk transfer dari Properti Investasi ke aset yang digunakan dalam Transferring investment property to used in operations assets,
operasi, Perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal the Company uses the cost method at the date of change in use.
perubahan penggunaan. Jika aset yang digunakan Perusahaan If the assets used by the Company into Investment Property, the
menjadi Properti Investasi, Perusahaan mencatat aset tersebut sesuai Company recorded the assets in accordance with the policy of
dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir fixed assets up to the date of change in use.
perubahan penggunaannya.
21
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 410 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 2012
Kas 498,797 356,334 Cash
370,931,456 560,741,406
Kas diasuransikan terhadap risiko kerugian atas pencurian dan risiko Cash insured against losses from theft and other risks with total
lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan asuransi sebesar insured of Rp 52,230,000 (2012: Rp 58,645,000).
Rp 52.230.000 (2012: Rp 58.645.000).
Tingkat bunga deposito berjangka Rupiah kurang dari tiga bulan untuk Interest rate on Rupiah time deposits less than three months for the
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 years ended December 31, 2013 and 2012 are 4.5% -9.75% and 4% -
sebesar 4,5 %-9,75% dan 4%-10%. 10%.
22
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 411 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 2012
Pihak ketiga: Third Party:
New Continent Enterprise Pte 6,984,516 1,130,866 New Continent Enterprise Pte
L. Elink Schuurman (Thee) BV 4,095,077 - L. Elink Schuurman (Thee) BV
PT Wilson Global Trade Pte.Ltd 3,615,053 - PT Wilson Global Trade Pte.Ltd
PT Karya Bersama Sentosa Abadi 2,016,525 - PT Karya Bersama Sentosa Abadi
Lanesboroght Investment Pte. Ltd 1,065,616 3,494,659 Lanesboroght Investment Pte. Ltd
Vitra Commodoties Pte. Ltd 605,395 2,423,501 Vitra Commodoties Pte. Ltd
Hendry P Thomson Inc 354,601 - Hendry P Thomson Inc
Tong Teik Pte ltd 313,099 - Tong Teik Pte ltd
PT Sedap Harum 242,028 978,060 PT Sedap Harum
PD Mari Tea 212,075 - PD Mari Tea
Berlian Nusantara Sdn Bhd 202,167 - Berlian Nusantara Sdn Bhd
PT Van Rees Indonesia 183,455 - PT Van Rees Indonesia
PT Selamat Pratama Arta 149,317 - PT Selamat Pratama Arta
PT RCA Putra Cemerlang 107,520 - PT RCA Putra Cemerlang
PT Agropangan Putra Mandiri 104,445 - PT Agropangan Putra Mandiri
Chudickson Trading Pte. Ltd - 1,079,050 Chudickson Trading Pte. Ltd
PT Aman Jaya Perdana - 384,864 PT Aman Jaya Perdana
Kong Wooi Tea Merchants - 202,567 Kong Wooi Tea Merchants
PT Suruchi Indonesia - 203,341 PT Suruchi Indonesia
PT Trijasa Prima International - 191,732 PT Trijasa Prima International
PT Paduan Bakti - 145,500 PT Paduan Bakti
PT Orbit Perkasa Satria - 143,757 PT Orbit Perkasa Satria
PT Sinar Alam Permai - 7,445,460 PT Sinar Alam Permai
Lainnya (dibawah Rp 50.000) 362,597 158,193 Other (Under Rp 50.000)
20,613,486 17,981,550
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu - - Less: Allowance for doubtful accounts
20,613,486 17,981,550
Rincian piutang usaha berdasarkan umur (bulan) adalah sebagai berikut: Details of accounts recevable based on age (month) as follows:
2013 2012
Sampai dengan 3 bulan 18,424,887 15,133,593 Up to 3 months
3 bulan - 6 bulan 2,188,599 2,847,957 3 months – 6 months
6 bulan - 1 tahun - - 6 months – 1 year
Lebih dari 1 tahun - - More than one year
20,613,486 17,981,550
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang asing adalah sebagai berikut : Details of accounts receivable based on foreign currency is as follows :
2013 2012
Dalam Dolar Amerika Serikat (2013: US$ 1.355.165 In United States Dollar (2013: US$ 1.355.165
2012: US$886.762) 16,518,110 8,574,988 2012: US$886.762)
Dalam Rupiah 4,095,376 9,406,562 In Rupiah
20,613,486 17,981,550
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh saldo piutang The Company's management believes that the entire balance of
usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 akan tertagih, accounts receivable at the date of December 31, 2013 and 2012 will
sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu. be collectible, so do not need to form the allowance for doubtful
Piutang usaha dijadikan jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka Accounts receivable used as collateral to obtain long-term loans
panjang (Catatan 22). (Note 22).
23
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 412 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 2012
Piutang tebu rakyat 21,925,515 3,036,430 Public sugarcane receivable
Pinjaman pegawai 16,492,820 14,337,550 Employee receivable
Piutang proyek kemitraan 9,945,306 22,992,169 Project partnership receivable
Piutang penjualan tandan buah segar dan bibit 2,964,671 9,322,923 Recevaible from sale of fresh fruit bunches and seeds
Piutang kerja sama olah (KSO) - 122,024 Join produce receivable
Piutang pendapatan klaim asuransi - 2,204,564 Insurance claim income receivable
Lainnya 17,094,812 25,902,046 Others
68,423,124 77,917,706
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu (5,430,419) (4,217,070) Net of: Allowance for doubtfull account
62,992,705 73,700,636
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Mutation of allowance for doubtfull accounts:
2013 2012
Saldo awal 4,217,070 3,948,209 Beginning balance
Penambahan selama tahun berjalan 1,213,349 268,861 Additions during the year
Pemulihan penyisihan piutang ragu-ragu - - Recovery of allowance for doubtful accounts
5,430,419 4,217,070
Piutang tebu rakyat merupakan pinjaman yang diberikan kepada petani Public Sugarcane receivable represents loans provided to cane
tebu yang digunakan sebagai modal kerja untuk budidaya tanaman farmers that are used as working capital for the cultivation of sugar
tebu. Pelunasan atas pinjaman ini akan diterima Perusahaan dalam cane. Repayment of the loan will be received by the Company in the
bentuk tebu pada saat dipanen. form of sugar cane during harvest.
Piutang proyek kemitraan kelapa sawit merupakan bagian lancar atas Palm oil partnership project receivable is the current portion of loans
pinjaman yang diberikan kepada petani sebagai modal untuk budidaya to farmers as capital for oil palm cultivation. Repayment of the loan
tanaman kelapa sawit. Pelunasan atas pinjaman ini akan diterima will be received by the Company in the form of fresh fruit bunches
Perusahaan dalam bentuk Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit (FFB) of oil palm growers to the Company. Payment of the
petani kepada Perusahaan. Pembayaran atas piutang kemitraan akan partnership receivable by the Company will begin its fifth year and
mulai diterima Perusahaan pada tahun kelima dan akan dicicil oleh will be repaid by the farmers during the 60(sixty) months.
petani selama 60 (enam puluh) bulan.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu- The Company's management believes that the allowance for doubtful
ragu memadai untuk menutup kerugian atas kemungkinan piutang lain- accounts is adequate to cover losses on the possibility of allowance
lain tak tertagih. for doubtfull others receivables and drops.
6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES
2013 2012
Persediaan barang jadi Fimished goods inventory
Karet 138,124,012 191,026,824 Rubber
Gula dan tetes 25,616,276 5,220,851 Sugar
Teh 12,845,715 10,942,918 Tea
Sapi 3,352,799 - Cows
Minyak sawit dan inti sawit 2,921,662 31,514,982 Palm oil and palm kernel
Pakan 8,800 - Animal feed
Kompos 8,154 - Compost
182,877,418 238,705,575
Persediaan barang gudang: Werehouse inventory:
Pupuk dan bahan kimia 61,288,823 134,053,024 Fertilizer and chemicals
Bahan bakar dan pelumas 17,201,785 13,709,417 Fuels and lubricants
Suku cadang 203,943 395,915 Spare parts
Lainnya 16,901,222 21,830,783 Other
95,595,773 169,989,139
24
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Seluruh persediaan, kecuali tanaman semusim, telah diasuransikan Inventories, except for seasonal plants, has been insured against
terhadap risiko kerugian atas kebakaran, pencurian dan risiko lainnya losses from fire, theft and other risks with sum insured on the date of
dengan jumlah nilai pertanggungan asuransi pada tanggal December 31, 2013 and 2012 respectively amounted to
31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 812.892.424 Rp 812,892,424 and Rp 642,406,996. Management believes that the
dan Rp 642.406.996. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets
pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan insured, because Company's inventories are placed in multiple
kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan, mengingat persediaan locations, so that the possibility of a loss in the same time to multiple
Perusahaan ditempatkan di beberapa lokasi, sehingga kemungkinan locations is very small.
timbulnya kerugian dalam waktu bersamaan untuk beberapa lokasi
adalah sangat kecil.
Persediaan dijadikan jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka Inventories have guaranteed to obtain long-term loans (Note 22).
panjang (Catatan 22).
7. PERPAJAKAN 7. TAXES
25
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 414 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Seluruh tagihan pajak telah dibayar oleh Perusahaan baik melalui Entire tax bill has paid by the Company either by cash payment
pembayaran tunai maupun kompensasi dari kelebihan bayar pajak or compensation of corporate tax overpayment in 2008 and
badan tahun 2008 dan 2009 serta pajak penghasilan pasal 21 tahun 2009 and income tax section 21 in 2008. As of
2008. Sampai dengan 31 Desember 2013, Perusahaan belum December 31, 2013, the Company has yet to approve those
menyetujui keputusan-keputusan tersebut. decisions.
26
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 415 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 2012
Penghasilan (rugi) kena pajak 15,662,348 (61,934,348) Taxable income (loss)
Kompensasi rugi fiskal (61,934,348) - Tax loss compensation
(46,272,000) (61,934,348)
Perhitungan beban pajak penghasilan badan tahun berjalan dan Calculation of corporate income tax expense for the year and
taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut : estimated income tax debt as follows:
2013 2012
Rp Rp
Penghasilan kena pajak 248,145 - Income Tax
Beban pajak penghasilan badan berdasarkan tarif 40,736 - The burden of the corporate income tax base on rate,
Dikurangi pembayaran dimuka pajak penghasilan: Less income downpayment tax
Pasal 25 - - section 25
Jumlah - - Total
Taksiran utang pajak penghasilan badan 40,736 - Estimated corporate income tax debt
27
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 416 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
e. Rekonsiliasi antara jumlah beban (penghasilan) pajak dan jumlah e. Reconciliation between the amount of expense (income) tax and
yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah the amount calculated using applicable tax rate is as follows :
sebagai berikut :
2013 2012
Laba konsolidasi sebelum pajak penghasilan Consolidated profit before income tax according to
menurut laporan laba rugi komprehensif 114,568,159 - the statement of comprehensive income
(Laba)/Rugi entitas anak sebelum pajak penghasilan (248,145) - Subsidiaries (profit) / loss before income tax
Laba induk perusahaan 114,320,014 63,002,216 Profit of the holding company
Pajak pada tarif yang berlaku 28,580,004 15,750,554 Applicable tax rate
Pengaruh pajak atas beban yang tidak diperkenankan/ Tax effect of unpredicted expense
(penghasilan yang dikenakan pajak final): / (income subjected to final tax):
Jasa giro yang dikenakan pajak final (1,662,368) (851,173) Interest income subjected to final tax
Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final (315,193) (299,246) Rental income subjected to final tax
Pendapatan pelepasan HGU (973,988) (13,120,000) Revenues on HGU release
Lain-lain 10,245,629 7,189,487 Others
35,874,084 8,669,622
35,874,084 8,669,622
2013 2012
Uang muka pada pemasok 7,970,833 4,432,793 Suppliers advance
Sewa dibayar dimuka - 11,743 Rent advance
Pengembangan sapi - 9,279,480 Cow development
Lainnya 29,930,611 22,026,179 Others
37,901,444 35,750,195
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV 15,291,579 15,290,585 PT Perkebunan Nusantara XIV
PT Perkebunan Nusantara II 636,660 638,262 PT Perkebunan Nusantara II
PT Perkebunan Nusantara I 286,317 286,317 PT Perkebunan Nusantara I
PT Perkebunan Nusantara III 39,463 - PT Perkebunan Nusantara III
PT Perkebunan Nusantara VI 32,461 5,257 PT Perkebunan Nusantara VI
PT Perkebunan Nusantara IV 20,784 11,550 PT Perkebunan Nusantara IV
PT Perkebunan Nusantara IX - 4,179 PT Perkebunan Nusantara IX
PT Perkebunan Nusantara XIII - 100,413 PT Perkebunan Nusantara XIII
Dana Pensiun Perkebunan 1,183,571 - Dana Pensiun Perkebunan
17,490,835 16,336,563
Perusahaan asosiasi : Associated companies :
PT Rajawali Nusantara Indonesia 101,530 91,534 PT Rajawali Nusantara Indonesia
Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) - 66,626 Others (below Rp100 million)
17,592,365 16,494,723
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu - - Less: Allowance for doubtful accounts
17,592,365 16,494,723
Penjelasan dari transaksi terkait piutang di atas lihat Catatan 37a dan 37c.
Explanation of the above transaction related receivables see notes 37a and 37c
Perusahaan memiliki 1925 saham atau 25% dari seluruh saham Company has 1.925 shares or 25% from entire shares of PT Bio Industri
PT Bio Industri Nusantara senilai Rp 1.000 / per saham. PT Bio Nusantara amounted to Rp 1.000 / share. PT Bio Industri Nusantara is
Industri Nusantara bergerak dalam bidang usaha pupuk. attempting in the field of fertilizer.
29
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 418 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA 11. OTHER LONG TERM INVESTMENTS
Dikurangi / Less :
Penurunan permanen nilai penyertaan
Permanent impairment of investments value : - - - -
12,889,890 415,528 - 13,305,418
Tahun 2012 / Year 2012 :
Jumlah Jumlah
Penyertaan Penyertaan
Awal Tahun / Akhir
Persentase Investment Tahun /
Kepemilikan Amount Penambaha Total year
/ Ownership of beginning n/ Pengurangan end
Percentage year Increase / Decrease investment
Nilai penyertaan / Investment value :
Indoham 2.4% 368,753 - - 368,753
PT Kharisma Pemasaran Bersama 6.7% 1,000,000 702 - 1,000,702
PT Riset Perkebunan Nusantara 11% 50,000 11,470,435 - 11,520,435
1,418,753 11,471,137 - 12,889,890
Dikurangi / Less :
Penurunan permanen nilai penyertaan - - - -
Permanent impairment of investments value : 1,418,753 11,471,137 - 12,889,890
Penyertaan saham pada Hamburg Indonesische Import Gesellschaft Investment in Hamburg Indonesische Import Gesellschaft mbH
mbH (“Indoham”) adalah sesuai dengan surat eks-BKU PNP No. ("Indoham") is in accordance with the ex-BKU PNP Letter no.
871.WK.BK/A/U/175 tanggal 14 April 1975 dan No. 871.WK.BK/A/U/175 dated April 14, 1975 and No.
1554/ASS.PP/A/U/78 tanggal 30 Agustus 1978 dan sesuai dengan 1554/ASS.PP/A/U/78 dated August 30, 1978 and in accordance with
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Indoham tanggal the General Meeting of Shareholders of Indoham dated August 6,
6 Agustus 1997 di Departemen Pertanian, Jakarta. 1997 at the Ministry of Agriculture, Jakarta.
Penyertaan saham pada PT Riset Perkebunan Nusantara adalah sesuai Shares investment on PT Riset Perkebunan Nusantara is in
dengan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara accordance with the letter of the State Minister for State-Owned
No. S-713/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 dan sesuai dengan Enterprises No. S-713/MBU/2009 dated
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham seluruh PT Perkebunan September 30, 2009 and in accordance with the General Meeting of
Nusantara I (Persero) sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV the entire Shareholders of PT Perkebunan Nusantara I (Persero) to
(Persero) dan PT RNI (Persero) mengenai Persetujuan Pendirian PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) and PT RNI (Persero)
Perseroan Terbatas PT Riset Perkebunan Nusantara serta surat regarding Establishment Approval of the Limited Company of PT
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. 04.01/X/221/XI/2009 Riset Perkebunan Nusantara as the letters of
mengenai setoran modal PT Riset Perkebunan Nusantara. Pada tahun PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. 04.01/X/221/XI/2009
2012 PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) telah melakukan regarding the paid in capital of PT Riset Perkebunan Nusantara. In
penyetoran modal sebesar Rp 11.470.435 sesuai Rapat Umum 2012, PT Perkebunan Nusantara VII (persero) has paid the capital
Pemegang Saham pada tanggal 22 Juli 2011. amounted to Rp 11,470,435 according to General Meeting of the
Shareholders on July 22, 2011.
30
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 419 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA (Lanjutan) 11. OTHER LONG TERM INVESTMENTS (Continued)
Penyertaan saham pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Investment of shares in PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
adalah sesuai dengan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara is accordance with the letter of the State Minister for State-Owned
No. S-674/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 tentang perubahan Enterprises No. S-674/MBU/2009 dated 30 September 2009 on
bentuk Kantor Pemasaran Bersama PTPN menjadi Perseroan Terbatas. changes shape into a Joint Marketing Office PTPN Company Limited.
Pembayaran atas penyertaan modal saham PT Kharisma Pemasaran Payment of the equity shares of PT Kharisma Joint Marketing of
Bersama Nusantara sebesar Rp1.000.000 dilaksanakan tanggal 1,000,000 held on January 21, 2010. Based on the decision of
21 Januari 2010. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham No. Shareholders No. 48/KPBN/P/01/XII/2011 dated December 30, 2011;
48/KPBN/P/01/XII/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang there has been a injection of Rp 702.
penambahan setoran modal sebesar Rp 702.
1,226,159,782 1,533,865,362
Saldo Saldo
31 Des 2011 / 31 Des 2012 /
Balance Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi / Balance
Dec 31, 2011 Increase Decrease Reclassification Dec 31, 2012
Nilai perolehan tanaman : Acquisition value plant
Karet 513,257,917 - (13,674,695) 114,009,740 613,592,962 Rubber
Kelapa sawit 641,082,401 - - 225,693,863 866,776,264 Oil palm
Teh 30,496,970 - - - 30,496,970 Tea
1,184,837,288 - (13,674,695) 339,703,603 1,510,866,196
943,236,875 1,226,159,782
Pengurangan tanaman telah menghasilkan termasuk penghapusan Reductions include the elimination of the plant has produced for
untuk dilakukan penanaman kembali (replanting). Total nilai rugi planting back (replanting). The total value of plants yield losses
penghapusan tanaman menghasilkan sebesar Rp 517.880 deletion of Rp 517 880 (2012: Rp 4,658,778).
(2012: Rp 4.658.778).
31
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 420 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Perincian saldo biaya pengembangan lahan tersebut adalah sebagai berikut : Details of the balance land development costs are as follows :
2013 2012
Saldo awal 2,165,223,035 1,740,409,729 Beginning balance
Tambahan biaya pengembangan 580,204,495 565,358,870 Additional development costs
Penghapusan (486,714) (2,304,144) Elimination
Kapitalisasi beban keuangan (Catatan 35) 184,640,828 163,018,076 Capitalization of financial expenses (Note 35)
2,929,581,644 2,466,482,531
Dikurangi: Less:
Reklasifikasi ke tanaman menghasilkan (382,460,710) (339,703,603) Reclassification to mature plants
2,547,120,934 2,126,778,928
Ditambah: Pembibitan 20,703,433 38,444,107 Plus: Seedling
2,567,824,367 2,165,223,035
2013 2012
Pemilikan langsung Direct ownership
Biaya perolehan 3,333,523,102 2,988,966,787 Acquisition cost
Akumulasi penyusutan (1,754,147,973) (1,563,649,693) Accumulated depreciation
Nilai buku pemilikan langsung 1,579,375,129 1,425,317,094 The book value of direct ownership
32
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 421 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Jumlah nilai perolehan 2,988,966,787 352,538,206 (26,861,731) 18,879,840 3,333,523,102 Total value of acquisition
1,425,317,094 1,579,375,129
2012
Saldo Saldo
31 Des 2011 / 31 Des 2012 /
Balance Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi / Balance
Dec 31 2011 Increase Decrease Reclassification Dec 31 2012
Nilai perolehan: Value of the acquisition:
Tanah 107,140,186 2,720,544 - 55,767,849 165,628,579 Land
Bangunan 301,998,940 4,074,821 (1,456,541) 2,373,472 306,990,692 Building
Mesin dan instalasi pabrik 1,643,426,343 187,472,748 (1,135,481) 19,916,999 1,849,680,609 Machine and plant installation
Jalan, jembatan dan saluran 230,697,650 17,323,004 - 4,782,393 252,803,047 Roads, bridges and channels
Peralatan angkut 97,119,703 1,881,068 (866,401) - 98,134,370 Transport equipment
Peralatan pertanian 183,133,527 11,397,239 (64,564) 29,700 194,495,902 Plantation Equipment
Peralatan lainnya 72,318,528 3,652,667 - 19,460 75,990,655 Other equipment
2,635,834,877 228,522,091 (3,522,987) 82,889,873 2,943,723,854
Bangunan dan prasarana Buildings and improvements
dalam pembangunan 50,723,424 52,154,295 (868,351) (56,766,435) 45,242,933 in development
Jumlah nilai perolehan 2,686,558,301 280,676,386 (4,391,338) 26,123,438 2,988,966,787 Total value of acquisition
1,323,836,386 1,425,317,094
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Tanah yang digunakan untuk operasi Perusahaan termasuk tanah untuk Land used for company operations including land for mature plants
tanaman telah menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan, pada and immature plants, on the statement of financial position is
tanggal laporan posisi keuangan dikuasai oleh Perusahaan dan controlled by the Company and the management believes that such
manajemen berkeyakinan bahwa penguasaan tersebut akan terus authorization will continue.
berlanjut.
Penyusutan aset tetap, amortisasi tanaman telah menghasilkan dan Depreciation of fixedd assets, amortization for mature plants and
beban tangguhan hak atas tanah yang dibebankan untuk tahun yang deffered expenses on land rights for the year ended December 31,
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai 2013 and 2012 are as follows:
2013 2012
Penyusutan/amortisasi Depreciation / Amortisation
Aset tetap 209,120,166 218,708,267 Fixed Assets
Tanaman telah menghasilkan (Catatan 12a) 74,237,250 52,560,257 Mature Plants (note 12a)
283,357,416 271,268,524
34
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2013
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 423 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya Fixed assets are insured against fire and other risks under a
berdasarkan suatu paket polis tertentu. Manajemen berpendapat bahwa particular policy package. Management believes that the insurance
nilai pertanggungan sebesar Rp 2.102.214.468 pada tanggal sum of Rp
31 Desember 2013 (2012: Rp 1.975.841.574) cukup memadai untuk 2,102,214,468 on December 31, 2013 (2012: Rp 1.975.841.574) were
menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan, have already adequate to cover possible losses from such risk, given
mengingat aset tetap Perusahaan terletak di beberapa lokasi, sehingga the fixed assets of the Company located in multiple locations, so that
kemungkinan timbulnya kerugian dalam waktu yang bersamaan untuk the likelihood of loss within the simultaneously to multiple locations
beberapa lokasi adalah sangat kecil. is very small.
Bangunan dan prasarana dalam pembangunan terdiri dari pembangunan Building and infrastructure in development consist of the construction
sarana dan prasarana sebesar Rp 15.558.900 (2012: Rp 21.073.080), of facilities and infrastructure amounting to Rp 15,558,900 (2012:
serta beban-beban pengurusan tanah dan lahan sebesar Rp 27.161.990 Rp 21,073,080), as well as expenses of land stewardship amounting
(2012: Rp 24.169.853). to Rp 27,161,990 (2012: Rp 24,169,853).
Sebagian tanah dan beberapa bangunan tertentu dijadikan jaminan The majority of land and several buildings used as collateral for
untuk pinjaman jangka pendek (Catatan 16) dan pinjaman jangka certain short-term loans (Note 16) and long-term loans (Note 22).
panjang (Catatan 22).
2012
Saldo Saldo
31 Des 2011 / 31 Des 2012 /
Balance Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi / Balance
Des 31, Increase Decrease Reclassification Des 31,
Nilai perolehan : Value acquisition:
Tanah - - - 19,180,593 19,180,593 Land
Jumlah Nilai Perolehan - - - 19,180,593 19,180,593 Total value acquisition
Nilai Buku Bersih - 19,180,593 Net Book Value
2013 2012
Beban kebun tebu bibit (KTB) 11,165,611 5,307,421 Expenses sugarcane seedlings
Aset lainnya 848,485 848,487 Other assets
12,014,096 6,155,908
Beban kebun tebu bibit (KTB) merupakan beban tangguhan dalam Sugarcane seedings expenses is a deferred expenses in preparation
rangka persiapan pembibitan yang akan menjadi beban kebun tebu for breeding that will be rollers sugarcane expensen in next 2 (two)
giling (KTG) dalam 2 (dua) tahun mendatang. years.
35
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 424 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 2012
Kredit Modal Kerja Working capital loan
Kredit sindikasi 900,000,000 600,000,000 Syndicated loans
PT Bank Agroniaga Tbk - 50,000,000 PT Bank Agroniaga Tbk
LPEI (Indonesia Eximbank) 75,136,533 29,393,517 LPEI (Indonesia Eximbank)
975,136,533 679,393,517
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Tebu Rakyat Credit Food Security and Public Sugarcane Energy
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 20,148,840 9,008,958 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dikurangi: penyaluran kredit ke kelompok tani (6,248,169) (2,352,972) Less: loans to farmer groups
PT Bank Agrooniaga Tbk 27,380,468 18,810,248 PT Bank Agroniaga Tbk
Dikurangi: penyaluran kredit ke kelompok tani (8,191,153) (3,505,687) Less: loans to farmer groups
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 17,523,423 17,523,423 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Dikurangi: penyaluran kredit ke kelompok tani (7,244,881) (5,192,879) Less: loans to farmer groups
43,368,528 34,291,091
1,018,505,061 713,684,608
Kredit sindikasi merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dalam A syndicated credit is working capital loan facility in the form of
bentuk Revolving Credit Facility , dengan batas maksimum pinjaman Revolving Credit Facility, with a maximum credit limit of
sebesar Rp 900.000.000. Berdasarkan surat Rp 900,000,000. Based on the Agreement Letter of additional credit
persetujuan penambahan fasilitas kredit pada tanggal 20 Mei 2013, facility on May 20, 2013, Bank Mandiri No:
Bank Mandiri No: CBG.AGB/SPPK/046/2013, BNI No: CBG.AGB/SPPK/046/2013, BNI No.: BIN/4.3/299/R, Bank BRI No:
BIN/4.3/299/R, Bank BRI No: B.831-MND/NDD/05/2013, Indonesia B.831-MND/NDD/05 /2013, Indonesia Eximbank No:
Eximbank No: PBD/SP3/44/2013 dengan jumlah fasilitas maksimum PBD/SP3/44/2013 with maximum limits facility is specified as
dirincikan sebagai berikut: follows:
2013 2012
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 246,000,000 246,000,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 254,000,000 254,000,000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 186,000,000 86,000,000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
LPEI (Indonesia Eximbank) 214,000,000 214,000,000 LPEI (Indonesia Eximbank)
900,000,000 600,000,000
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan yang juga digunakan The loan facility is secured by collateral that is also used as
sebagai agunan dalam perjanjian kredit investasi, berupa: collateral in the investment credit agreement, such as:
1. Seluruh agunan yang telah dijaminkan kepada masing-masing 1. All collateral has been warranted to each creditors with other
kreditur berikut jaminan tambahan lainnya akan dilakukan roya dan additional collateral that will be roya and reassembled the
dipasang kembali Hak Tanggungan minimal 100% dari limit kredit Mortgage least 100% of the credit limit paripassu between
secara paripassu antara kreditur dan didudukkan dalam perjanjian creditors and seated in a production sharing agreement binding
bagi hasil jaminan yang pengikatannya dilakukan sesuai dengan assurances made in accordance with applicable regulations.
ketentuan yang berlaku.
2. Piutang dan persediaan dilakukan roya dan diikat secara fidusia dan 2. Receivables and inventory do Roya and tied fiduciary and
didaftarkan di lembaga fidusia minimal Rp 900.000.000 yang registered in fiduciary institutions in a minimum of
dibagi secara paripassu antara para kreditur dan didudukkan dalam Rp 900,000,000 divided paripassu among the creditors and
perjanjian pembagian hasil jaminan yang pengikatannya dilakukan seated in a revenue sharing agreement guarantees that its
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. binding is done in accordance with applicable regulations.
Pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 28 Oktober 2014. The loan will due on October 28, 2014.
36
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 425 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 16. SHORT - TERM LIABILITIES (Continued)
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan yang juga digunakan The loans are secured by collateral that is also used as collateral in
sebagai agunan dalam perjanjian kredit modal kerja, berupa: the credit agreement for working capital, in the form of:
1. Pabrik pengolahan Karet Unit Usaha Beringin, yang terletak di Jl. 1. Rubber processing plant of Beringin Business Unit, which is
Raya Prabumulih – Baturaja Km 52 Desa Karang Agung, Kec. located on Jl. Raya Prabumulih - Baturaja Km 52 Karang
Rambang Lubai, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan. SHGU No.5 Agung Village, Rambang Lubai district, Muara Enim
seluas 45,743 Ha. Dengan pengikatan nilai Hak Tanggungan subdistrict, South Sumatra. SHGU No.5 covering an area of
peringkat I sebesar IDR. 60 Milyar. 45.743 ha with the binding of the first ranking Mortgage value
with amount of IDR 60 Billion.
2. Pabrik pengolahan Kelapa Sawit Unit Usaha Sungai Niru, yang 2. Palm oil processing plant of Niru River Business Unit, which is
terletak di Jl. Pertamina (Raya Desa Jemenang), Desa Jemenang, located on Jl. Pertamina (Raya Village Jemenang), Jemenang
Kec. Rambang Dangku, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan. village, Rambang Dangku, Muara Enim District, South Sumatra.
SHGB No. 1 seluas 65,082 Ha. an. PTPN VII. Dengan pengikatan SHGB No. 1 with area of 65.082 ha. on behalf of PTPN VII.
nilai Hak Tangguhan peringkat I sebesar IDR. 7 Milyar. With the binding of the first rank value Deferred Rights of
IDR. 7 Billion.
3. Pabrik pengolahan Kelapa Sawit Unit Usaha Talang Sawit, yang 3. Palm oil processing plant of Talang Saiwit Business Unit, which
terletak di Jl. Pertamina (Raya Desa Tanjung Agung), Desa is located on Jl. Pertamina (Raya Tanjung Agung Village),
Tanjung Agung, Kec Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Tanjung Agung Village, Sekayu District, Musi Banyuasin Sub
Selatan. SHGB No.01 seluas 46,234 Ha an. PTPN VII. Dengan district, South Sumatra. SHGB No.01 an area of 46.234 on
pengikatan nilai Hak Tanggungan peringkat I sebesar IDR 35 behalf of PTPN VII. With the binding of the first ranking
Milyar. Mortgage value of IDR 35 Billion.
Perpanjangan kredit terakhir dengan surat No. PBD/SP3/65/2012, Extension of the last credit is by the letter No. PBD/SP3/65/2012, 1
jangka waktu pinjaman satu (1) tahun. Pinjaman ini jatuh tempo pada (one) year loan term. These loan due on October 4, 2013 and is
tanggal 4 Oktober 2013 dan diperpanjang dengan surat No. extended by letter No. PBP/SP3/72/2013 with a period of 1 year and
PBP/SP3/72/2013 dengan jangka waktu 1 tahun dan jatuh tempo due on October 28, 2014 with 9% interest per year (2012: 9%), in
tanggal 28 Oktober 2014 dengan bunga 9% per tahun (2012 : 9%), 2013 these loan is amounted to Rp 75,136,533 (2012: 29,393,517).
pada tahun 2013 pinjaman tersebut sebesar Rp 75.136.533 (2012:
29.393.517).
37
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 16. SHORT - TERM LIABILITIES (Continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Fasilitas pinjaman untuk kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) – Credit loan facility for food and energy security (KKPE) - Sugarcane
Tebu diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara held by the cooperative agreement between the company and PT Bank
perusahaan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk No. B.351- Rakyat Indonesia (Persero) Tbk No. B. 351-DIR/PRG/05/2013 and
DIR/PRG/05/2013 dan No. 7.10/KTR/03/2013 untuk MTT No. MTT 7.10/KTR/03/2013 for 2013/2014. Working capital loans
2013/2014. Kredit modal kerja ini digunakan untuk membiayai usaha are used to finance business sugarcane cultivation. Principal, interest
budi daya tebu. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan expense and administrative burden of the withdrawal of credit to be
kredit akan dibayar kembali oleh kelompok tani penerima fasilitas repaid by the beneficiary farmers’ group credit facilities granted to a
kredit yang diberikan kepada kelompok tani/koperasi primer binaan group of farmers / primary cooperative sugar mills built in the region
pabrik gula di wilayah kerja perusahaan. Kredit modal kerja ini of the company. These working capital loans are given to farmers in
diberikan kepada petani di lingkungan pabrik gula Bunga Mayang di sugar factories in the district Flowers Mayang North Lampung as
kabupaten Lampung Utara dan pabrik gula Cinta Manis di Kayuagung. well as farmers in sugar mills at Kayuagung Sweet Love. In 2013 the
Di tahun 2013 Perusahaan telah memperoleh Kredit MTT 2012/2013 Company has obtained Credit MTT 2012/2013 amounted to
sebesar Rp 17.523.423 dan telah disalurkan ke kelompok tani Bunga Rp17.523.423 and has been distributed to farmer groups Bunga
Mayang sebesar Rp 7.244.881. Mayang Rp 7,244,881
Utang usaha merupakan utang kepada pemasok dalam mata uang Accounts payable is owed to suppliers in Rupiah from the purchase
Rupiah yang timbul dari pembelian dengan rincian sebagai berikut: with the following details:
2013 2012
Pupuk 135,524,626 282,162,529 Fertilizer
Konstruksi 124,042,686 83,464,095 Construction
Bahan bakar minyak 4,858,559 10,931,029 Fuel
Kimia 2,690,597 7,847,877 Chemical
Umum 285,306,351 305,767,945 General
552,422,819 690,173,475
38
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 2012
Biaya jasa produksi 43,124,854 41,031,422 Production service costs
Bunga pinjaman 11,838,275 14,216,466 Loan interest
Tantiem 1,975,000 1,503,157 Tantiem
Biaya tanaman ulang 1,186,414 1,004,091 Re-plant cost
Jasa profesional 785,000 613,636 Profesional service
Gaji 75,786 49,130,901 Salary
Biaya pengadaan aset - 4,639,273 Aset acquisition cost
Biaya SDM - 3,195,700 SDM cost
Biaya angkutan produksi - 2,271,394 Transport cost of production
Biaya pakaian kerja - 2,603,089 Working clothes cost
Lainnya 3,676,508 16,100,804 Other
62,661,837 136,309,933
Berkaitan dengan tahun buku 2013, manajemen telah mengestimasi Related with the fiscal year 2013, management has estimated the
jumlah jasa produksi sebesar 1 (satu) bulan gaji karyawan (2012: satu number of production services by 1 (one) month salary of employees
bulan gaji karyawan) . (2012: one month salary of the employee).
2013 2012
Karet : Rubber :
Wilson Global Trade Pte. Ltd. 5,392,175 8,567,581 Wilson Global Trade Pte. Ltd.
PT Bitung Guna Sejahtera 5,370,221 - PT Bitung Guna Sejahtera
Namazie International Private 4,862,985 - Namazie International Private
PT Jaya Tropical 1,795,242 3,175,257 PT Jaya Tropical
CV Dramaga 1,674,038 87,434 CV Dramaga
Sinergy PTE 565,241 - Sinergy PTE
Tong Teik Pte. Ltd. - 1,789,434 Tong Teik Pte. Ltd.
Indotama - 186,610 Indotama
Rezeki - 59,997 Rezeki
Lainnya (dibawah Rp 50.000) 89,663 49,236 Other (below Rp 50.000)
19,749,565 13,915,549
Teh : Tea :
PT Elinkindo International 1,952,814 - PT Elinkindo International
Sariwangi 668,369 737,371 Sariwangi
PT Suruchi 490,945 - PT Suruchi
Lipton Tea Ltd. 171,867 190,634 Lipton Tea Ltd.
Sri Muhibah 5,909 - Sri Muhibah
Sedap Harum - 481,840 Sedap Harum
PT Unilever Indonesia - 254,897 PT Unilever Indonesia
PT Indoma - 234,364 PT Indoma
KPB Jakarta - 224,476 KPB Jakarta
Koi Woo Fong Tea - 209,365 Koi Woo Fong Tea
Lainnya (dibawah Rp 50.000) 564,404 180,585 Other (below Rp 50.000)
3,854,308 2,513,532
Kelapa sawit : Oil Palm :
PT Indo Karya Internusa 31,861,820 - PT Indo Karya Internusa
PT Trinity Interlink 21,718,222 - PT Trinity Interlink
PT Sinar Alam Permai 15,168,280 - PT Sinar Alam Permai
Palm Mandiri 2,350,920 243,069 Palm Mandiri
CV Aman jaya 177,273 3,267,329 CV Aman jaya
Palm Mas Asri 91,820 173,922 Palm Mas Asri
PT Bina Karya Prima - 340,982 PT Bina Karya Prima
CV Kuali Mas - 165,000 CV Kuali Mas
Iskandar - 63,750 Iskandar
Robby - 63,000 Robby
PT Cisadane Raya - 51,805 PT Cisadane Raya
Lainnya (dibawah Rp 50.000) 143,593 83,531 Other (below Rp50.000)
71,511,928 4,452,388
39
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 428 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
19. UANG MUKA DARI PELANGGAN (Lanjutan) 19. ADVANCES FROM CUSTOMERS (Continued)
2013 2012
Gula : Sugar :
Lainnya (dibawah Rp 50.000) 90,184 - Other (Under Rp50.000)
90,184 -
95,205,985 20,881,469
2013 2012
Iuran pensiun 13,239,966 101,404 Retirement
Uang jaminan dari kontraktor dan kompensasi lahan 12,823,327 9,045,114 Security deposits from contractor and land compensation
Koperasi Karyawan Ruwa Jurai 6,455,526 22,837,661 Koperasi Karyawan Ruwa Jurai
Pengobatan karyawan 3,064,653 2,536,647 Employees medical
Titipan koperasi dan karyawan 2,963,495 5,227,391 Entrusted cooperatives and employee
Pembelian TBS, bahan olah karet (Bokar), dan tebu Purchase of TBS, rubber material, and sugarcane
dari pihak ketiga 2,724,906 16,529,334 from third party
Utang bunga tebu rakyat 1,131,953 - Public sugarcane loan interest
Utang PT LPP Agro Multi Prima Jasa 507,233 1,814,038 Debt to PT LPP Agro Multi Prima Jasa
Penebangan dan pengangkutan 487,971 5,006,496 Logging and transport
Utang bagi hasil - 1,529,029 Debt for results
Lainnya 11,409,595 10,382,841 Other
54,808,625 75,009,955
2013 2012
Perusahaan afiliasi : Affiliated companies :
PT Perkebunan Nusantara XI 919,972 398,552 PT Perkebunan Nusantara XI
PT Perkebunan Nusantara V 393,153 395,153 PT Perkebunan Nusantara V
Yayasan Dana Pensiun cabang PTPN VII 249,033 - Retirement fund Foundation branch PTPN VII
PT Perkebunan Nusantara X 182,481 1,723,900 PT Perkebunan Nusantara X
PT Perkebunan Nusantara VIII 177,052 266,442 PT Perkebunan Nusantara VIII
PT Perkebunan Nusantara XII 50,954 37,474 PT Perkebunan Nusantara XII
PT Perkebunan Nusantara XIII 50,883 40,990 PT Perkebunan Nusantara XIII
PT Perkebunan Nusantara IX 24,085 - PT Perkebunan Nusantara IX
Dana Pensiun Perkebunan - 9,600,986 Dana Pensiun Perkebunan
PT Perkebunan Nusantara III - 17,299 PT Perkebunan Nusantara III
2,047,613 12,480,796
Asosiasi: Association :
Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara 8,051,936 10,390,235 Join Marketing office of PT Perkebunan Nusantara
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Yogyakarta 3,917,990 5,752,388 Yogyakarta Institute of Education and Training
Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan 575,661 582,140 Medan Palm oil Research Center
Pusat Penelitian Karet Sungai Putih 144,882 134,394 Rubber of Sungai Putih Research Center
Lembaga Penelitian Sembawa Palembang 127,337 324,336 Sembawa Palembang Research Institute
lainnya (dibawah Rp 200juta) 54,532 2,213,235 Other (Below Rp200 million)
12,872,338 19,396,728
14,919,951 31,877,524
Penjelasan dari transaksi sehubungan dengan utang di atas lihat catatan Explanation from the transaction in connection with debt above see notes
37b dan 37c. 37b and 37c.
40
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 429 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 2012
Utang bank : Bank loan :
Kredit Investasi Invensment Credit
Pinjaman Sindikasi 4,395,440,914 3,407,440,913 Syndicated loan
4,395,440,914 3,407,440,913
Dikurangi : Nilai buku biaya pinjaman (13,704,519) (14,431,511) Less : Book value of loan costs
Ditambah : Amortisasi biaya provisi 14,596,853 313,050 Plus : Amortization of provision costs
4,396,333,248 3,393,322,452
Utang Pemerintah Republik Indonesia Indonesia Goverment Debt
Pemerintah RI - Rehabilitasi PIR 5,114,026 5,114,026 RI Goverment – PIR Rehabilitation
4,401,447,274 3,398,436,478
Dikurangi: Bagian lancar (107,000,000) (95,000,000) Less: Current portion
4,294,447,274 3,303,436,478
Fasilitas kredit sindikasi ini terbagi dalan 4 (empat) tranche dengan Syndicated credit facility is divided in 4 (four) tranches with the
jumlah fasilitas maksimum sebagai berikut : following maximum limits :
2012 2012
41
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 430 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 22. LONG - TERM LOANS (Continued)
Fasilitas tranche A dan tranche B telah dicairkan seluruhnya di tahun Facility tranche A and tranche B has been fully disbursed in 2012,
2012, fasilitas tranche C dicairkan sesuai dengan jadwal pelunasan tranche C facility disbursed in accordance with the repayment
Medium Term Notes (MTN), sedangkan fasilitas tranche D dicairkan schedule of Medium Term Notes (MTN), whereas D facility tranche
Oktober 2013. disbursed in October 2013.
Perjanjian kredit tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk The credit agreement requires the Company to maintain financial
mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut : ratios as follows :
- Current Ratio minimum 1 kali - Current Ratio of at least 1 time.
- Rasio Debt Service Coverage minimum 1 kali - Debt Service Coverage Ratio of at least 1 time.
- Rasio utang terhadap ekuitas maksimum 4 kali - Debt to equity ratio maximum of 4 times
Perjanjian kredit tersebut juga tidak memperkenankan Perusahaan The credit agreement requires the Company to maintain financial
untuk : ratios as follows:
- Memindahtangankan barang jaminan - Transfer collateral
- Bertindak sebagai penjamin utang - Acting as a guarantor of the debt
- Menjaminkan jaminan pinjaman kepada pihak lain - Pledge loan guaranteee to another parties
- Memperoleh pinjaman dari kreditur lain - Getting a loan from another lender
42
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 431 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 22. LONG - TERM LOANS (Continued)
Saldo kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : Syndicated loan balances at December 31, 2013 are as follows :
PT Bank
PT Bank Negara PT Bank Rakyar LPEI
Mandiri Indonesia Indonesia (Indonesia Jumlah /
(Persero) Tbk (Persero) Tbk (Persero) Tbk Eximbank) Total
Tranche A 1,163,943,365 784,340,487 294,071,470 380,085,592 2,622,440,914 Tranche A
Tranche B 207,000,000 207,000,000 207,000,000 69,000,000 690,000,000 Tranche B
Tranche C 102,900,000 102,900,000 102,900,000 34,300,000 343,000,000 Tranche C
Tranche D - 240,500,000 446,500,000 53,000,000 740,000,000 Tranche D
1,473,843,365 1,334,740,487 1,050,471,470 536,385,592 4,395,440,914
Dikurangi: Less :
Bagian lancar Current posision
Tranche A 37,726,374 25,422,476 9,531,606 12,319,544 85,000,000 Tranche A
Tranche B 1,500,000 1,500,000 1,500,000 500,000 5,000,000 Tranche B
Tranche C 3,600,000 3,600,000 3,600,000 1,200,000 12,000,000 Tranche C
Tranche D - 1,625,000 3,016,892 358,108 5,000,000 Tranche D
42,826,374 32,147,476 17,648,498 14,377,652 107,000,000
Saldo kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Syndicated credit balance on december 31, 2012 are as follows:
PT Bank
PT Bank Negara PT Bank Rakyar LPEI
Mandiri Indonesia Indonesia (Indonesia Jumlah /
(Persero) Tbk (Persero) Tbk (Persero) Tbk Eximbank) Total
Tranche A 1,203,888,937 811,258,403 304,163,759 393,129,815 2,712,440,914 Tranche A
Tranche B 208,500,000 208,500,000 208,500,000 69,500,000 695,000,000 Tranche B
1,412,388,937 1,019,758,403 512,663,759 462,629,815 3,407,440,914
Dikurangi: Less :
Bagian lancar Current posision
Tranche A 39,945,572 26,917,916 10,092,289 13,044,223 90,000,000 Tranche A
Tranche B 1,500,000 1,500,000 1,500,000 500,000 5,000,000 Tranche B
41,445,572 28,417,916 11,592,289 13,544,223 95,000,000
43
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Perusahaan melakukan transaksi sewa pembiayaan dengan PT BRI Company has finance lease transactions with PT BRI Syariah to
Syariah untuk pembelian alat berat di Unit Usaha Bunga Mayang, purchase heavy equipment in Business Unit of Bunga Mayang, Cinta
Cinta Manis, Betung, Bekri, Pematang Kiwah, Padang Pelawi, manis , Betung, Bekri, Pematang Kiwah, Padang Pelawi, Kedaton,
Kedaton, Baturaja, Distrik Banyuasin, Way Sekampung, Way Seputih, Baturaja, Banyuasin District, Way Sekampung, Way Seputih, and
dan Muara Enim. Muara Enim.
Pembayaran sewa minimum atas liabilitas sewa pembiayaan tersebut Minimum lease payments over the finance lease liabilities are as
adalah sebagai berikut : follows :
2013 2012
Tidak lebih dari 1 tahun 26,773,836 27,977,454 Less than 1 year
Antara 1 tahun sampai 4 tahun 46,740,594 67,220,827 Between 1 year to 4 years
Lebih dari 4 tahun 308,852 2,618,706 More than 4 years
73,823,282 97,816,987
Dikurangi: Biaya sewa pembiayaan di masa datang (11,126,724) (18,269,982) Less: Future cost of financing rent
Nilai kini liabilitas sewa pembiayaan 62,696,558 79,547,005 Present value of finance lease liabilities
Nilai kini liabilitas sewa pembiayaan dirinci sebagai berikut : Present value of financce lease liabilities are detailed as follows :
2013 2012
Tidak lebih dari 1 tahun 20,762,723 20,040,438 Less than 1 year
2013 2012
Pokok pinjaman 102,000,000 451,521,263 Loan principal
Dikurangi : Less:
Beban penerbitan surat utang jangka menengah - (478,737) Issuance cost of medium term notes
102,000,000 451,042,526
Ditambah: Add:
Amortisasi penerbitan surat utang jangka menengah - 957,474 Ammortisation of issuance of medium term notes
102,000,000 452,000,000
Dikurangi: bagian lancar - Less: current portion
102,000,000 452,000,000
Tanggal 8 Juli 2010, Perusahaan menerbitkan surat utang jangka Dated July 8, 2010, the Company issued Medium Term Notes (“MTN"
menengah (Medium Term Notes – “MTN”) dalam bentuk Sertifikat ) in the form of MTN Jumbo Certificates with the principal loan debt
Jumbo MTN dengan pokok utang sebesar Rp 152.000.000 yang terdiri of Rp 152,000,000 comprising of MTN series A
dari MTN seri A sebesar Rp50.000.000 dan seri B sebesar amounting to
Rp 102.000.000. Jangka waktu MTN seri A dan seri B masing-masing Rp 50,000,000 and series B of Rp 102,000,000. MTN term of series A
selama 3 tahun dan 4 tahun terhitung sejak tanggal penerbitan dan and series B, respectively for 3 years and 4 years from the date of
dikenakan bunga sebesar 10,4% per tahun dan 10,7% per tahun. MTN issuance and bear interest at 10.4 % per year and 10.7 % per year.
tersebut telah didaftarkan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia MTN has been registered in PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI). Pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan. Perusahaan telah (KSEI). Interest is paid every 3 months. The Company has paid MTN
membayar MTN Seri A sebesar Rp 50.000.000 dengan kredit Trance C Series A for Rp 50,000,000 by Trance C credit on July 8, 2013. MTN
pada 8 Juli 2013. MTN Seri B sebesar Rp 102.000.000 akan jatuh Series B for Rp 102,000,000 will mature on July 8, 2014 and the
tempo pada tanggal 8 Juli 2014 dan pembayaran dilakukan dengan payment is made by direct credit of Trance C. Based on the ranking
penyaluran langsung kredit Trance C. Berdasarkan Pemeringkatan yang done by Pefindo, MTN were rated " idBBB + " ( Triple B Plus , stable
dilakukan oleh Pefindo, MTN tersebut mendapat peringkat “idBBB+” outlook ) according to the letter No. 995/PEF-Dir/V/2013 for the
(Triple B Plus, stable outlook) sesuai surat No. 995/PEF-Dir/V/2013 period of May 21, 2013 until May 1, 2014.
untuk periode 21 Mei 2013 sampai dengan 1 Mei 2014.
44
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 433 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
24. SURAT UTANG JANGKA MENENGAH (Lanjutan) 24. MEDIUM - TERM NOTES (Continued)
Tanggal 22 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan surat utang Dated December 22, 2010, the Company issued Medium Term Notes
jangka menengah (Medium Term Notes – “MTN”) dalam bentuk (“MTN " ) in the form of MTN Jumbo Certificates with the principal
Sertifikat Jumbo MTN dengan pokok utang sebesar Rp 300.000.000. loan of Rp 300,000,000. MTN has been registered in PT Kustodian
MTN tersebut telah didaftarkan di PT Kustodian Sentral Efek Sentral Efek Indonesia (KSEI). A period of 380 days MTN and bears
Indonesia (KSEI). Jangka waktu MTN adalah 380 hari dan dikenakan interest at 9.3% Interest is paid every 3 months and ended on January
bunga sebesar 9,3% Pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan dan 12, 2012 which is the settlement date of principal payment MTN.
berakhir pada tanggal 12 Januari 2012 yang merupakan tanggal Based on the ranking made by Pefindo, MTN rated “idA " (Single A ,
pelunasan pokok MTN. Berdasarkan Pemeringkatan yang dilakukan stable outlook ) according to the letter No. 1604/PEF-Dir/XII/2011
oleh Pefindo, MTN tersebut mendapat peringkat “idA” (Single A, starting from the period of December 22, 2011 until December 1,
stable outlook) sesuai surat No. 1604/PEF-Dir/XII/2011 untuk periode 2012. On December 28, 2011, the Company has paid MTN
22 Desember 2011 sampai dengan 1 Desember 2012. Pada tanggal 28 amounting to Rp 299.000.000, with this
Desember 2011, Perusahaan telah membayar MTN ini sebesar settlement, Company publishes MTN jumbo certificate with a value of
Rp299.000.000, dengan adanya pelunasan ini, Perusahaan menerbitkan Rp 1,000,000 with interest rate of 8.3% per year and will mature on
sertifikat jumbo atas MTN dengan nilai Rp1.000.000 dengan tingkat January 12, 2012 is the date for settlement of principal MTN.
bunga 8,3% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 12 Januari
2012 yang merupakan tanggal pelunasan pokok MTN.
Pada tanggal 28 Desember 2011, perusahaan telah menerbitkan surat On December 28, 2011, the company has issued Medium Term Notes
utang jangka menengah (Medium Term Notes - “MTN”) dalam bentuk ("MTN") in the form of MTN Jumbo certificate with principal
sertifikat Jumbo MTN dengan pokok utang sejumlah Rp 300.000.000. amounting to Rp300.000.000. MTN has registered electronically in
MTN tersebut telah didaftarkan secara elektronik di PT. Kustodian PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) with Number
Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan Nomor 714/STF/02/2011. 714/STF/02/2011. A period of 380 days from the date of issuance and
Jangka waktu MTN adalah 380 hari dihitung sejak tanggal penerbitan bear interest at 9.30% per year. Interest is paid every 3 months and
dan dikenakan bunga sebesar 9,30% per tahun. Pembayaran bunga mature on January 11, 2013 which is the repayment principal date of
dilakukan setiap 3 bulan dan jatuh tempo pada tanggal 11 Januari 2013 the MTN. MTN principal repayment is amounted to Rp300.000.000
yang merupakan tanggal pelunasan Pokok MTN. Pelunasan Pokok paid by Trance C direct channeling credit. Based on the ranking
MTN sejumlah Rp 300.000.000 dilakukan dengan penyaluran made by Pefindo, the MTN is rated "id A" (Single A, stable outlook)
langsung kredit Trance C. Berdasarkan Pemeringkatan yang dilakukan according to letter No. 1602/PEF-Dir/XII/2011 for the period of
oleh Pefindo, MTN tersebut mendapat peringkat “idA” (Single A, December 22, 2011 until December 1, 2012.
stable outlook) sesuai surat No. 1602/PEF-Dir/XII/2011 untuk periode
22 Desember 2011 sampai dengan 1 Desember 2012.
25. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 25. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS
Estimasi liabilitas imbalan jasa masa kerja karyawan setelah dikurangi Estimated liability of exchange for employee service period of work
nilai wajar aset dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2013 dan after deducting the fair value of retirement fund assets on
2012 adalah sebagai berikut: December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 2012
i. Liabilitas/(kekayaan) manfaat pensiun (206,331,253) (182,022,901) Liabilities / (assets) of retirement benefits i.
ii. Liabilitas imbalan kerja lainnya 192,186,767 168,100,972 Other employee benefits liabilities ii.
Liabilitas (kekayaan) (14,144,486) (13,921,929) Liabilities (assets)
Beban imbalan jasa masa kerja karyawan telah dialokasikan ke dalam Expense of exchange for employee service period of work has been
beban tanaman dan beban usaha Perusahaan sebagai berikut: allocated to the plant expense and Company's operating expenses as
follows:
2013 2012
Beban manfaat pensiun 34,011,450 8,588,265 Retirement benefits expenses
Beban imbalan kerja lainnya 138,534,328 77,356,439 Other employee benefits expense
172,545,778 85,944,704
45
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 434 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
25. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 25. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
Pendanaan Dapenbun berasal dari kontribusi karyawan dan Dapenbun funding is derived from contributions of employees
Perusahaan, masing-masing sebesar 6% dan 4,94% dari gaji dasar and the Company, respectively 6% and 4.94% from annual basic
tahunan karyawan, dan bila terdapat saldo defisit antara aset dan salary of the employee, and if there is a deficit balance between
liabilitas dana pensiun akan ditanggung oleh Perusahaan. Aset retirement fund assets and liabilities will be borne by the
dana pensiun terutama terdiri atas deposito berjangka, surat-surat Company. Retirement fund assets principally consist of time
berharga dan investasi jangka panjang berbentuk saham, tanah dan deposits, marketable securities and long-term investments in the
bangunan. form of shares, land and buildings.
Penilaian aktuarial dilakukan setiap tahun. Nilai wajar aset dan Actuarial valuation carried out every year. The fair value of
liabilitas aktuarial berdasarkan laporan aktuaris PT Binaputera Jaga assets and liabilities actuarial based on actuarial reports of
Hikmah tanggal 7 Februari 2014 dengan laporan PT Binaputera Jaga Hikmah dated February 7, 2014 with report
No. 066/PSAK-BJH/II-2014 (2012: 21 februari 2013) adalah No. 066/PSAK-BJH/II-2014 (2012: February 21, 2013) is as
a. Liabilitas/(kekayaan) manfaat pensiun : a. Liabilities / richness) retirement benefits :
2013 2012
Nilai kini liabilitas manfaat pensiun 615,244,437 499,578,342 The present value of liabilities retirement benefits
Nilai wajar aset bersih (474,730,000) (392,181,502) Fair value of net assets
Posisi pendanaan 140,514,437 107,396,840 Funding position
Kerugian aktuarial yang belum diakui (346,845,690) (289,419,741) Unrecognized actuarial losses
(206,331,253) (182,022,901)
b. Beban manfaat pensiun yang diakui dalam laporan laba rugi b. Retirement benefits expense that are recognized in the statements
komprehensif : of comprehensive income :
2013 2012
Biaya jasa kini 10,356,916 9,660,547 Current service costs
Biaya bunga 42,364,243 21,458,574 Interest cost
Hasil investasi (39,218,150) (37,605,644) Investment result
Iuran karyawan (5,435,428) - Employee contributions
Amortisasi kerugian aktuarial 25,943,869 15,074,787 Amortization of actuarial losses
34,011,450 8,588,264
c. Rekonsiliasi perubahan selama periode berjalan atas c. Reconciliation of changes in the current period on net liabilities
liabilitas/(kekayaan) bersih yang diakui di laporan posisi / (assets) wich is recognized in the statements of finanncial
keuangan adalah sebagai berikut : position are as follows :
2013 2012
Saldo awal (182,022,900) (161,659,683) Begining balance
Beban manfaat pensiun 34,011,450 8,588,265 Retirement benefit expenses
Iuran perusahaan (58,319,802) ) (28,951,482) Company contributions
(206,331,252) (182,022,900)
Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan Main assumption used by actuary in calculating the liabilities retirement
liabilitas beban pensiun adalah sebagai berikut: expense are as follows :
46
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 435 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
25. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 25. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
ii. Imbalan jasa masa kerja lainnya ii. Compensation for service other working period
Tabel-tabel berikut meringkas unsur biaya imbalan jasa masa kerja The following tables summarize the other elements of exchange
lainnya meliputi santunan hari tua, tunjangan masa persiapan for employee service period of work compensation for services
pensiun, dan cuti panjang yang diakui dalam laporan laba rugi include old-age, retirement preparation benefits allowance, and
komprehensif dan laporan posisi keuangan Perusahaan untuk long service leave that are recognized in the statements of
liabilitas imbalan jasa masa kerja berdasarkan perhitungan yang comprehensive income and statements of financial position of
dilakukan oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah the Company for future services employment benefits liabilities
seperti termuat dalam laporannya bertanggal 7 Februari 2014 based on calculations calculated by an independent actuary of
dengan laporan 066/PSAK–BJH/II-2014 (2012: 21 Februari 2013) PT Binaputera Jaga Hikmah as contained in the report dated
February 7, 2014 with report No.066/PSAK-BJH/II-2014 (2012:
February 21, 2013).
a. Liabilitas imbalan jasa masa kerja: a. Liability exchange of service period of work :
2013 2012
Nilai kini liabilitas 626,619,776 680,453,861 Current liabilty value
Kerugian aktuarial yang belum diakui (423,897,851) (499,183,941) Amortization of unrecognized actuary losses
Biaya jasa lalu yang belum diakui - non vested (10,535,158) (13,168,948) Unrecognized past service cost - non vested
192,186,767 168,100,972
b. Biaya imbalan jasa masa kerja : b. Exchange of service period of work cost :
2013 2012
Biaya jasa kini 29,513,092 25,762,390 Current service cost
Biaya bunga 53,607,532 16,972,108 Interest expense
Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui 2,633,790 2,633,790 Amortization of unrecognized pasts service cost
Kerugian aktuarial 52,779,914 31,988,151 Actuarial losses
138,534,328 77,356,439
c. Perubahan liabilitas imbalan jasa masa kerja selama tahun berjalan c. Changes in current exchange of service period of work liabilities :
2013 2012
Saldo awal 168,100,972 194,679,845 Beginning balance
Beban imbalan kerja 138,534,328 77,356,439 Employee benefit expense
Pembayaran imbalan kerja (114,448,533) (103,935,312) Employee benefit payment
192,186,767 168,100,972
Pemilik saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Shareholders of the Company on December 31, 2013 and 2012 are as
adalah sebagai berikut : follows :
2013 2012
Negara Republik Indonesia 1,226,233,000 1,226,233,000 State of Republic of Indonesia
Berdasarkan Akta notaris N.M Dipo Nusantara Pua Upa ,S.H.,MKn Based on Notary Deed of N.M Dipo Nusantara Pua Upa,S.H.,Mkn
nomor 42 pada tanggal 17 Oktober 2012 dengan Notaris pengganti number 42 on the date of October 17, 2012 by the substitute Notary
Yulianti Irawati S.H. , tentang Pernyataan Keputusan Pemegang of Yulianti Irawati S.H., regarding the Statements of Shareholders
Saham, disetujui untuk menempatkan saham yang masih dalam Decision, that is approved to place the deposited shares amounting to
simpanan sejumlah Rp 861.223.000 Rp 861,223,000
Akta ini telah didaftarkan ke Kemenkunham pada tanggal 29 Oktober This deed was registered to Kemenkunham on October 29, 2012 in
2012 sesuai dengan surat dari Kemenkunham No : AHU-AH.01.10- accordance with the letter from Kemenkunham No: AHU-AH.01.10-
38492. 38 492.
47
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 436 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
28. SELISIH NILAI TRANSAKSI ANTAR ENTITAS SEPENGENDALI28. DIFFERENCE IN TRANSACTIONS VALUE BETWEEN A
CONTROL ENTITIES
Untuk mendukung pelaksanaan restrukturisasi, maka berdasarkan akta To support the implementation of the restructuring, according to
Keputusan Menteri Keuangan (PP No. 12 tahun 1996 tanggal Decree deed of the Minister of Finance (PP No. 12 year 1996 dated
14 Februari 1996) yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil, S.H., February 14, 1996) which is made in the presence of Notary Harun
No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disetujui oleh Menteri Kamil, S.H., No.40 dated March 11, 1996 and was approved by the
Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan Ministry of Justice of the Republic of Indonesia under decision letter
NO. C2-8335HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996. Sejak tanggal NO. C2-8335HT.01.01.TH.96 dated August 8, 1996. Since that date
tersebut beberapa BUMN Perkebunan dinyatakan sebagai perusahaan some BUMN Plantations declared as new company even though the
baru walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, substance is still continuing previous efforts, with the change in the
dengan perubahan dalam struktur ekuitasnya (jumlah saham dan saldo equity structure (number of shares and retained earnings). Net
laba). Selisih bersih aset dan liabilitas sebesar Rp384.091.543 yang difference between assets and liabilities amounted to Rp 384,091,543
timbul dari pelaksanaan realokasi tersebut, setelah mempertimbangkan arising from the implementation of such reallocation, after
jumlah yang digunakan sebagai setoran modal saham sebesar considering the amount used as shares of capital contribution of Rp
Rp365.000.000, diakui sebagai komponen ekuitas dengan judul 365,000,000, is recognized as equity component under the title of
“Selisih Nilai Transaksi Antar Entitas Sepengendali” sebesar Rp "Differences of Transactions Value between Under Common Control
19.091.543. Entity" amounting to Rp 19,091,543.
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. In accordance with the Decree of the Minister of Finance no.
223/KMK.06/2011 tahun 2011, selisih transaksi antar entitas 223/KMK.06/2011 in 2011, the difference between entities under
sepengendali senilai Rp 10.202.627 telah dikonversi sebagai tambahan common control transactions worth Rp10.202.627 has been
modal disetor (Catatan 27) sehingga saldo selisih transaksi antar entitas converted as additional paid-in capital (Note 27) that balances the
sepengendali pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar difference in transactions between entities under common control at
sebesar Rp 8.888.916. the date of December 31, 2013 and 2012 amounted amounted
Sebagaimana diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang As decided in the annual general meeting of shareholders in 2013
Saham pada tahun 2013 dan 2012, masing-masing diselenggarakan and 2012, respectively held on April 25, 2013 and June 7, 2012 the
pada tanggal 25 April 2013 dan 7 Juni 2012, Perusahaan telah company had allocated its net income for the following purpose:
mengalokasikan laba bersih untuk tujuan sebagai berikut :
a. Pembayaran dividen kepada pemegang saham untuk laba tahun a. Dividend payment to shareholders for the year 2012
2012 tidak dibagikan : undistributed earnings :
Jumlah / Rp per saham /
Periode / Period
Total (Rp) Rp per share
Deklarasi pada tahun 2013 untuk laba tahun 2012 / Declaration in 2013 to profit in 2012 - -
Deklarasi pada tahun 2012 untuk laba tahun 2011 / Declaration in 2012 to profit in 2011 46,023,001 37
Deklarasi pada tahun 2011 untuk laba tahun 2010 / Declaration in 2011 to profit in 2010 75,973,160 208
Sesuai dengan akta pendirian Perusahaan, bagian dari laba yang In accordance with the Company's establishment deed, part from
disediakan untuk dana cadangan umum ditentukan oleh Rapat profits that are provided to the general reserve fund is
Umum Pemegang Saham (“RUPS”) dengan mengindahkan determined by the General Meeting of Shareholders by ignoring
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dana cadangan the applicable legislation. Reserve fund up to the amount of at
sampai dengan jumlah sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) least 20% (twenty percent) from issued capital, can only be used
dari modal yang ditempatkan, hanya dapat digunakan untuk to cover losses suffered by the Company. If the amount of the
menutup kerugian yang diderita oleh Perusahaan. Apabila jumlah reserve fund are in excess of 20%, then General Meeting of
dana cadangan telah melebihi jumlah 20% tersebut, maka RUPS Shareholders can decide to use these advantages for the
dapat memutuskan menggunakan kelebihan tersebut bagi keperluan purposes of the Company.
Perusahaan.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham tanggal Based on the Minutes of General Meeting of Shareholders dated
30 April 2013 Nomor 7.15/RIS/002/2013, menetapkan penggunaan April 30, 2013 Number 7.15/RIS/002/2013, appropriation of net
laba bersih tahun buku 2012 sebesar Rp 54.332.594 sebagai profit for the financial year of 2012 is Rp 54,332,594 as reserve
cadangan untuk menambah modal perusahaan dan melanjutkan to increase Company capital investment and continue the
program investasi. investment program.
48
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 437 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
c. Dana untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan c. Funding for the Partnership and Environment Development Program
Dana untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) Funding for the Partnership and Environment Development
bersumber dari alokasi laba bersih sampai dengan tahun 2012, di Program (PKBL), sourced from net income allocation until
tahun 2013 PKBL tidak mendapatkan lagi alokasi laba Perusahaan. 2012, in the year of 2013, PKBL does not get any partnership
company profit allocation.
2013 2012
Dana program kemitraan - 3,068,200 Partnership program fund
Dana bina lingkungan - 4,602,300 Environment development fund
- 7,670,500
2013 2012
Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PT Perkebunan Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PT Perkebunan
Nusantara VII Persero dalam PT Karya Nusa Tujuh 641,482 - Nusantara VII Persero in PT Karya Nusa Tujuh
641,482 -
Saldo hak minoritas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat Minority interset balance on December 31, 2013 and 2012 can be
dijelaskan sebagai berikut : explained as follows :
2013 2012
Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PT Perkebunan Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PT Perkebunan
Nusantara VII Persero dalam PT Karya Nusa Tujuh Nusantara VII Persero in PT Karya Nusa Tujuh
(20 % pada tahun 2013) (20 % in 2013)
Nilai investasi 600,000 - Investments value
Laba tahun berjalan 41,482 - Current year income
641,482 -
a. Rincian penjualan bersih berdasarkan kelompok komoditi adalah a. Details of net sales by comodity groups are as follows :
sebagai berikut :
2013 2012
Komoditi Commodity
Hasil tanaman keras Solid plant result
Karet 2,241,012,164 1,959,549,444 Rubber
Kelapa sawit 1,320,638,071 1,432,090,479 Oil Palm
Teh 57,626,419 63,364,605 Tea
3,619,276,654 3,455,004,528
Hasil tanaman semusim Seasonal plant result
Gula dan tetes 990,538,809 905,366,326 Sugar
b. Rincian penjualan menurut daerah geografis adalah sebagai berikut b. Details of sales by geographic area are as follows:
2013 2012
Domestik 3,374,045,176 3,130,942,172 Domestic
Ekspor 1,242,760,106 1,229,428,682 Ekspor
4,616,805,282 4,360,370,854
49
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 438 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
c. Rincian pembeli dengan nilai jual bersih melebihi 10% dari c. Details of the customers with net sale value exceed of 10% of
penjualan per komoditi Perusahaan adalah sebagai berikut: sales per commodity are as follows:
Kelapa sawit Oil palm
2013 2012 2013 2012
Pembeli Consumer
PT Aman Jaya Perdana 275,576,522 482,558,490 21% 34% PT Aman Jaya Perdana
PT Indokarya Internusa 260,041,090 245,410,100 20% 17% PT Indokarya Internusa
PT Palm Mas Asri 200,117,415 - 15% - PT Palm Mas Asri
PT Sinar Alam Permai 147,342,720 267,651,550 11% 19% PT Sinar Alam Permai
PT Trinity 143,121,010 - 11% - PT Trinity
PT Bina Karya Prima - 189,045,432 - 13% PT Bina Karya Prima
1,026,198,757 1,184,665,572 78% 83%
Karet Rubber
2013 2012 2013 2012
Pembeli Consumer
PT Bitung Gunasejahtera 540,529,750 390,219,645 24% 20% PT Bitung Gunasejahtera
New Continent Enterprises Pte. 390,718,379 429,702,071 17% 22% New Continent Enterprises Pte.
PT Wilson Trading Perkasa 374,914,022 234,242,302 17% 12% PT Wilson Trading Perkasa
Wilson Global Trade Pte. Ltd 308,421,535 248,917,747 14% 13% Wilson Global Trade Pte. Ltd
Tong Teik Pte. Ltd - 235,806,150 - 12% Tong Teik Pte. Ltd
1,614,583,686 1,538,887,915 72% 79%
Teh Tea
2013 2012 2013 2012
Pembeli Consumer
CV Swadaya Makmur 16,680,126 7,896,880 29% 12% CV Swadaya Makmur
PT Trijasa Prima Sejati 10,616,092 12,000,067 18% 19% PT Trijasa Prima Sejati
PT Sedap Harum 6,145,226 - 11% - PT Sedap Harum
CV Rajawali - 9,779,735 - 15% CV Rajawali
PT Unilever - 9,130,423 - 14% PT Unilever
33,441,444 38,807,105 58% 61%
50
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 439 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 2012
Tanaman keras: Solid Plant:
Bahan baku yang digunakan 2,479,821,447 2,533,525,150 Raw material used
Beban penyusutan dan amortisasi 163,338,276 142,633,418 Depreciation and amortization expenses
Beban upah dan lain-lain 252,907,734 244,935,090 Wages and others expenses
Beban pokok produksi 2,896,067,457 2,921,093,658 Cost of goods manufactured
Saldo barang jadi awal tahun 233,484,723 135,777,038 Beginning balance of finished goods
Saldo barang jadi akhir tahun (153,891,388) (233,484,723) Ending balance of finished goods
Beban pokok penjualan tanaman keras 2,975,660,792 2,823,385,973 Cost of solid plants sold
Tanaman semusim : Seasonal plants :
Bahan baku yang digunakan 420,562,566 443,925,350 Raw material used
Beban penyusutan dan amortisasi 111,804,309 120,057,843 Depreciation and amortization expenses
Beban upah dan lain-lain 154,109,123 155,639,029 Wages and others expenses
Beban pokok produksi 686,475,998 719,622,222 Cost of goods manufactured
Saldo barang jadi awal tahun 5,220,851 6,812,052 Beginning balance of finished goods
Saldo barang jadi akhir tahun (25,616,276) (5,220,851) Ending balance of finished goods
Beban pokok penjualan tanaman semusim 666,080,573 721,213,423 Cost of seasonal plants sold
Ternak sapi : Cows :
Bahan baku yang digunakan 5,398,749 - Raw material used
Beban penyusutan dan amortisasi 159,317 - Depreciation and amortization expenses
Beban upah dan lain-lain 470,438 - Wages and others expenses
Beban pokok produksi 6,028,504 - Cost of goods manufactured
Saldo barang jadi awal tahun 3,246,501 - Beginning balance of finished goods
Saldo barang jadi akhir tahun (3,369,753) - Ending balance of finished goods
Beban pokok penjualan ternak sapi 5,905,252 - Cost of cattle
Total beban pokok penjualan 3,647,646,616 3,544,599,396 Total cost of goods sold
Pemasok-pemasok utama dari pembelian yang dilakukan oleh The main suppliers of purchases made by the Company during 2013
Perusahaan selama tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: and 2012 are as follows:
2013 2012 2013 2012
Pemasok : Suppliers :
PT Galatta Lestarindo 126,528,955 50,475,988 10.10% 1.44% PT Galatta Lestarindo
PT Mega Eltra 116,439,237 107,451,354 9.29% 3.07% PT Mega Eltra
PT Betha Tri Adi 70,753,717 52,773,592 5.65% 1.51% PT Betha Tri Adi
PT Trada Trading Indonesia 61,526,863 54,117,158 4.91% 1.55% PT Trada Trading Indonesia
PT Sarana Adyaboga 59,878,035 - 4.78% - PT Sarana Adyaboga
Koperasi Ruwa Jurai 58788210 54,572,369 4.69% 1.56% Koperasi Ruwa Jurai
PT Karya Bersama Sentosa Abadi 44,268,183 - 3.50% - PT Karya Bersama Sentosa Abadi
PT Darma Dwi Jaya 30,204,369 86,383,270 2.41% 2.47% PT Darma Dwi Jaya
PT Sasabil Utama 27,598,025 - 2.20% - PT Sasabil Utama
PT Mayang Sari Lestari 22,969,212 - 1.83% - PT Mayang Sari Lestari
PT Karya Bersama S A - 55,412,265 - 1.58% PT Karya Bersama S A
PT Gitamas Lestarindo - 53,368,185 - 1.52% PT Gitamas Lestarindo
PT Sinar Citra Abadi - 98,515,616 - 2.81% PT Sinar Citra Abadi
PT Saraswati AM - 37,693,632 - 1.08% PT Saraswati AM
618,954,806 650,763,429 49.40% 18.59%
51
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 440 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 2012
Beban pengangkutan 49,370,558 34,161,235 Carriage Expense
Beban kantor pemasaran bersama 9,409,605 9,929,317 Join marketing office expense
Beban pergudangan 2,687,650 3,790,168 Wareshousing expenses
Beban instalasi pemompaan 2,004,691 1,407,227 Pumping installation expenses
Beban analisa produksi 713,914 650,474 Production analysis expenses
Beban lainnya 7,425,099 4,557,585 Other expenses
71,611,517 54,496,006
34. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 34. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2013 2012
Beban gaji, upah, imbalan masa kerja karyawan Salaries, wages, exchange of service period of work
dan tunjangan lainnya 274,026,203 229,451,501 and other allowance
Beban perjalanan 48,320,395 47,159,034 Travel expenses
Beban jasa produksi 43,124,854 41,031,422 Production services expense
Beban keamanan 35,655,984 31,532,259 Security expense
Beban pemeliharaan dan perbaikan 24,903,526 27,547,196 Maintenance and repairs expenses
Beban listrik dan air 17,421,274 19,354,955 Electricity and water expenses
Beban asuransi 16,450,220 8,874,563 Insurance expense
Beban konsultan 12,188,657 6,411,733 Consultant expense
Biaya penanggulangan limbah 10,324,951 12,437,794 Waste management expense
Beban penyusutan dan amortisasi 8,055,515 8,577,264 Deprecation and amortization expenses
Beban pajak bumi dan bangunan 5,735,640 7,725,740 Property and land tax expenses
Beban hubungan masyarakat dan sosial 3,623,395 3,431,879 Public relations and social expenses
Beban pendidikan dan pelatihan 2,967,020 13,170,346 Education and training expenses
Tantiem 1,975,000 1,503,157 Tantiem
Beban iuran keanggotaan dan sumbangan 1,419,072 1,112,402 Membership and donations expenses
Beban lainnya 31,786,730 23,996,789 Other expense
537,978,436 483,318,034
2013 2012
Jumlah beban bunga 477,891,823 396,888,133 Total Interest expenses
Beban bunga dikapitalisasi: Capitalization interest expenses:
Tanaman belum menghasilkan (184,640,828) (163,018,076) Immature plants
293,250,995 233,870,057
36. LABA PER SAHAM INDUK 36. EARNINGS PER SHARE (HOLDING)
2013 2012
Laba pemilik perusahaan 78,611,858 - Profit to owner of company
Dikurangi laba entitas anak (165,927) - Net of Subsidiaries profit
Laba induk 78,445,931 54,332,594 Holding profit
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar 1,226,223 1,226,223 Weighted average number of outstanding shares
64 44
52
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 441 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 37. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Piutang kepada Perusahaan afiliasi PT Perkebunan tidak dikenakan Account receivable from affiliated company PT Perkebunan is
bunga dan belum ditentukan saat pelunasannya. Piutang ini berasal not subject to interest and repayment is currently undetermined.
dari andil biaya tim pengembangan industri kelapa sawit, beban This receivable sourced from the share cost of the palm oil
yang berkaitan dengan aktivitas rapat, pembebanan biaya bibit tebu industry development team, the burden associated with meeting
dan pengobatan karyawan perusahaan afiliasi. activity, the burden of sugar cane seed and employees medical of
affiliated companies.
53
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK 37. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
BERELASI (Lanjutan) (Continued)
Utang kepada perusahaan afiliasi merupakan utang yang timbul dari Debt to affiliated companies is a debt arising from the
penggantian beban pengobatan, beban aktivitas rapat dan replacement medical expense, meeting activities and
transportasi. transportation expenses.
Utang kepada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (“PPKS”), Medan Debt to Palm Oil Research Center, Medan is the bill for services
merupakan tagihan atas jasa yang diberikan untuk pengembangan rendered for the development of palm oil and palm sprouts
kelapa sawit dan dari aktivitas pembelian kecambah kelapa sawit. purchasing activities.
Utang kepada Pusat Penelitian Karet Sungai Putih adalah tagihan Debt to Sungai Putih Rubber Research Center is a bill for
atas jasa yang diberikan untuk pengembangan karet dan dari services provided for the development of rubber and rubber
aktivitas pembelian bibit karet. seedlings purchasing activity.
Utang kepada Kantor Pemasaran Bersama merupakan tagihan atas Debt to the Joint Marketing Office is billed for the cost of export
biaya administrasi pengurusan dokumen ekspor dan iuran documents administrative process and integrated marketing
pemasaran terpadu serta andil biaya pameran produk perkebunan. contributions as well as marketing exhibition plantations
products costs.
c. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan c. Detail for nature of relationships and type of material
pihak- pihak berelasi sebagai berikut : transactions with related parties as follows :
No. Pihak-pihak berelasi / Related partiesSifat hubungan / Relationship Transaction Transaksi / Transaction
1 PT Perkebunan Nusantara I Pemilikan oleh Pemerintah RI / Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera, tagihan
Ownership by Government of RI biaya pengobatan dan andil biaya rapat / Contribute of
Sumatera Sports Week cost, medical invoice and
contribution to meeting cost
2 PT Perkebunan Nusantara II Pemilikan oleh Pemerintah RI / Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera, tagihan
Ownership by Government of RI biaya pengobatan dan andil biaya rapat / Contributed the
cost of Sports Week Sumatra, medical invoice and
contribution to meeting cost
3 PT Perkebunan Nusantara III Pemilikan oleh Pemerintah RI / Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat / Invoice
Ownership by Government of RI for Medical and contribution to the meeting cost
4 PT Perkebunan Nusantara IV Pemilikan oleh Pemerintah RI / Tagihan biaya pengobatan / Invoice for Medical cost
Ownership by Government of RI
5 PT Perkebunan Nusantara V Pemilikan oleh Pemerintah RI / Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat / Invoice
Ownership by Government of RI for Medical and contribution to the meeting cost
6 PT Perkebunan Nusantara VI Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera, tagihan
Pemilikan oleh Pemerintah RI /
biaya pengobatan dan andil biaya rapat / Contribute of
Ownership by Government of RI
Sumatera Sports Week cost, medical invoice and
contribution to meeting cost
7 PT Perkebunan Nusantara IX Pemilikan oleh Pemerintah RI / Tagihan biaya rapat / Invoiced for meeting cost
Ownership by Government of RI
8 PT Perkebunan Nusantara X Pemilikan oleh Pemerintah RI / Tagihan biaya pengobatan / Invoiced for Medical
Ownership by Government of RI
9 PT Perkebunan Nusantara XI Pemilikan oleh Pemerintah RI / Tagihan biaya pengobatan / Invoiced for Medical
Ownership by Government of RI
10 PT Perkebunan Nusantara XII Pemilikan oleh Pemerintah RI / Tagihan biaya Sawit Nusantara Award 2009 / Invoiced
Ownership by Government of RI for the Sawit Nusantara Award 2009 cost
11 PT Perkebunan Nusantara XIII Pemilikan oleh Pemerintah RI / Tagihan biaya karet dan teh Nusantara Award 2009 /
Ownership by Government of RI Invoiced for rubber and tea Nusantara Award 2009
12 PT Perkebunan Nusantara XIV Pemilikan oleh Pemerintah RI / Pinjaman modal kerja dan taguhan biaya pengobatan /
Ownership by Government of RI Working capital loans and invoiced for medical
13 Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Asosiasi / Association Biaya pendidikan dan training karyawan / Employee
Yogyakarta / Yogyakarta Institute of education and training of employees expenses
education and training
14 Badan Musyawarah Direksi (BMD) Asosiasi / Association Iuran dan perumusan PKB Induk / Fee and formulation
PTPN / Deliberation Board of of PKB holding
15 Pusat Penelitian Perkebunan Gula Asosiasi / Association Biaya pengawalan produksi gula / S ugar production
Indonesia (P3GI) / Indonesia Sugar guard cost
Plantation Research Center
54
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK 37. BALANCES AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES
BERELASI (Lanjutan) (Continued)
Sifat hubungan /
No. Pihak-pihak berelasi / Related parties Relationship Transactions Transaksi / Transactions
16 Dana Pensiun Perkebunan Pusat Asosiasi / Association Kekurangan iuran dana pensiun / Disadvantages of
Jakarta / Plantation Retriment Fund Retirement contributions
17 Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Asosiasi / Association Pembelian bibit kelapa sawit dan biaya analisa daun /
Medan / Medan Palm Oil Research Purchase of oil palm seedlings and leaf analysis cost
18 Lembaga Penelitian Perkebunan Asosiasi / Association Biaya penelitian tanaman dan biaya pendidikan dan
Indonesia / Indonesia Plantation pelatihan karyawan / P lant research and employee
education and training costs
19 Lembaga Penelitian Sembawa Asosiasi / Association Biaya rekomendasi pemupukan / Fe rtilizer
Palembang / Sembawa Palembang recommendation cost
20 Balai Penelitian RISPA Medan / Asosiasi / Association Rekomendasi dan penelitian kelapa sawit / Palm Oil
RISPA Researach Center Medan r ecommendation and research
21 Kantor Pemasaran Bersama PT Asosiasi / Association Biaya pengurusan dokumen ekspor, andil biaya pameran
Perkebunan Nusantara / Joint dan iuran KPB / Export document processing cost,
Marketing Office PT Perkebunan contribution to exhibition cost and KPB fee
38. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 38. ASSET AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Setara Rupiah /
Mata uang / Jumlah / Equivalent to
Currency Total Rupiah
Per 31 Desember 2013 As of December 31, 2013
Aset: Assets:
Kas dan setara kas USD 2,870 34,988,620 Cash and cash equivalents
Piutang usaha USD 1,355 16,518,110 Accounts receivable
4,225 51,506,730
Setara Rupiah /
Mata uang / Jumlah / Equivalent of
Currency Total the Rupiah
Per 31 Desember 2012 As of December 31, 2012
Aset : Assets :
Kas dan setara kas USD 5,731 55,420,243 Cash and cash equivalents
Piutang usaha USD 887 8,574,988 Accounts receivable
6,618 63,995,231
Tanaman Plants
2013
Kelapa Sawit / Karet / Gula dan tetes / Teh / Total /
Palm Oil Rubber Sugar and drops Tea Total
Penjualan bersih 1,320,638,071 2,241,012,164 990,538,809 57,626,419 4,609,815,463 Net Sales
Beban pokok penjualan (1,116,280,410) (1,808,596,810) (666,080,573) (50,783,572) (3,641,741,365) Cost of goods sold
204,357,661 432,415,354 324,458,236 6,842,847 968,074,098
55
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 444 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2012
Kelapa Sawit / Karet / Gula dan tetes / Teh / Total /
Palm oil Rubber Sugar and drop Tea Total
Penjualan bersih 1,432,090,478 1,959,549,444 905,366,326 63,364,606 4,360,370,854 Net Sales
Beban pokok penjualan (1,179,944,196) (1,587,774,565) (721,213,423) (55,667,212) (3,544,599,396) Cost of goods sold
252,146,282 371,774,879 184,152,903 7,697,394 815,771,458
Rincian penjualan menurut daerah geografis adalah sebagai berikut : Details of sales by geographic area are as follows :
2013 2012
Domestik 3,374,045,176 3,130,942,172 Domestic
Ekspor 1,242,760,106 1,229,428,682 Export
4,616,805,282 4,360,370,854
Dikurangi: Beban pokok penjualan (3,647,646,616) (3,544,599,396) Less: Cost of goods sold
969,158,666 815,771,458
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki As of December 31, 2013 and 2012, the Company had commitments
komitmen dan perikatan bersyarat sebagai berikut : and conditional as follows :
a. Perusahaan telah menguasai lahan tanah seluas 132.360,74 Ha dan a. The company has mastered 132,360.74 hectares land area and
posisi sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dari luasan the position until December 31, 2013 from the area of 7,199.28
tersebut seluas 7.199,28 Ha (tahun 2012 seluas 7.802,76 Ha) areal ha (in 2012 covering an area of 7,802.76 ha) area of disputed /
dipersengketakan/diklaim oleh masyarakat yang diantaranya claimed by the society of which litigants through the legal area
berperkara melalui jalur hukum seluas 5.910,28 Ha (tahun 2012 of 5,910.28 ha (in 2012 covering an area of 5,958.28 ha) and
seluas 5.958,28 Ha) dan telah terdaftar di pengadilan. has been registered in court.
Perusahaan telah melakukan upaya-upaya penyelesaiaan, baik The company has made completion efforts, either through
melalui koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah dan dari Pihak coordination with the Local Government and Police as well as
Kepolisian serta pendekatan dengan tokoh-tokoh informal setempat, the approach of local informal leaders, and settlement through
maupun penyelesaian melalui jalur hukum. legal channels.
Selain itu upaya untuk meminimalisir tindakan okupasi/klaim Besides, efforts to minimize occupational actions / claims of land,
tanah, oleh para warga terus diupayakan juga pengurusan sertifikat by the residents continue to be pursued also the maintenance of
Hak Guna Usaha (HGU)/Hak Guna Bangunan (HGB)/ Hak Pakai certificate of Hak Guna Usaha (HGU) / Hak Guna Bangunan
(HP) kepada instansi yang berwenang. (HGB) / Hak Pakai(HP) to the competent authorities.
56
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
b. Tindak lanjut penyelesaian sengketa lahan ± 4.650 Perusahaan b. Follow-up of ± 4.650 ha land dispute resolution between
dengan PT Bumi Madu Mandiri di Pabrik gula Bunga Mayang. Company with PT Bumi Madu Mandiri in Bunga Mayang Sugar
Factory.
4. Secara paralel terdapat tuntutan 4.650 Hektar tersebut oleh 4. Parallel, there is a 4,650 hectare claim that by FNBM (Mr.
FNBM (Sdr. Hayun dkk) termasuk lahan yang dikuasai PTPN Hayun and friend) includes land held by PTPN VII (Persero)
VII (Persero) seluas 320 Ha (bagian areal 4.650 Ha), sehingga in area of 320 hectares (4,650 ha area part), so the solution
penyelesaiannya ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten followed by the Way Kanan District, as relate to the land
Way Kanan, karena terkait permohonan Izin lokasi lahan location of permit application to the Way Kanan Regent.
seluas 320 Ha tersebut kepada Bupati Way Kanan.
5. Kondisi di lapangan dari total keseluruhan lahan seluas 4.650 5. Field conditions of total land area of 4,650 ha as follows:
Ha masing-masing sebagai berikut :
a. Lahan seluas 320 Ha (eks. Umbul Way Hijau) dikuasai a. A land area of 320 hectares (eks. Umbul Way Hijau) is
dan dikelola oleh PTPN VII (Persero) controlled and managed by PTPN VII (Persero)
b. Lahan seluas 461 Ha, dalam pengawasan Polda Lampung b. A land area of 461 hectares, in Lampung police surveillance
namun saat ini diusahakan oleh PTPN VII (Persero) but now is cultivated by PTPN VII (Persero) appropriate
sesuai izin lokasinya. with location permit.
c. Lahan seluas 3.869 Ha diokupasi oleh PT Bumi Madu c. A land area of 3,869 hectares is occupied by PT Bumi Madu
Mandiri. Mandiri
c. Pada tanggal 25 September 2008, Perusahaan menerima surat c. On September 25, 2008, the Company received a notice from the
pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak No. S- Directorate General of Tax No. S-156/WPJ.19/KP.0304/2008
156/WPJ.19/KP.0304/2008 yang menyatakan bahwa Perusahaan stated that the Company has value-added tax arrears amounted
mempunyai tunggakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp to Rp 45,850,662 of Tax Underpayment Letters and previous
45.850.662 dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat years STP. Director General of Taxation requested that the
Tagihan Pajak tahun-tahun sebelumnya. Dirjen Pajak meminta agar Company pay the arrears before the issuance of letters of
Perusahaan membayar tunggakan tersebut sebelum dikeluarkan confiscation. Management does not agree with these provisions
surat sita. Manajemen tidak setuju dengan ketetapan tersebut because they believe that the Company has complied with its tax
karena mereka berpendapat bahwa Perusahaan telah memenuhi liability tax payments through KPP of Bandar Lampung, so
liabilitas pajaknya dengan pembayaran pajak melalui KPP Bandar there is no liability of Rp 45,850,662 to be recognized in the
Lampung, sehingga tidak terdapat liabilitas sebesar Rp 45.850.662 financial statements of 2009. In accordance with the minutes of
yang harus diakui dalam laporan keuangan tahun 2009. Sesuai the meeting held on February 4, 2009, between the Company
dengan risalah rapat yang diadakan tanggal 4 Februari 2009, antara and Large Taxpayers DJP, KPP of Bandar Lampung, Metro
Perusahaan dengan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, KPP Bandar Lampung KPP, SOEs KPP, and the Ministry of SOEs, the
Lampung, KPP Metro Lampung, KPP BUMN, dan Kementerian Company will submit a proposal to the Minister of State Owned
BUMN, Perusahaan akan mengajukan usulan kepada Menteri Enterprises and the Minister of Finance that all arrears by
Negara BUMN dan Menteri Keuangan agar seluruh tunggakan assessments for underpayment of Rp 45,850,662 and the
berdasarkan surat ketetapan kurang bayar pajak sebesar Rp following penalty interest may be borne by the government.
45.850.662 tersebut berikut denda bunganya dapat ditanggung oleh
Perusahaan sudah membayar sebesar Rp 1.241.778 ke kantor pajak The company has already paid amounting to Rp 1,241,778 to the tax
sebesar denda utang PPN terhadap jasa penggilingan pada tanggal office for the VAT penalties debt against milling services on
8 April 2009, sehingga saldo pajak kurang bayar pada tanggal April 8, 2009, so that balance of tax underpayment as on
31 Desember 2009 sebesar Rp 44.608.844. December 31, 2009 amounting to Rp 44,608,844.
Menteri Negara BUMN mengajukan usulan utang PPN PTPN VII State Minister of State Owned Enterprises proposed VAT debt PTPN VII
(Persero) eks KPP Metro untuk ditanggung Pemerintah yaitu melalui surat (Persero) ex KPP of Metro is borne by Government through letter
No. S-464/MBU/2009 tanggal 7 Juli 2009. Namun sampai dengan tanggal No. S-464/MBU/2009 dated July 7, 2009. However, until the date of
31 Desember 2009 belum ada tanggapan tertulis dari Menteri Keuangan. December 31, 2009 there has been no written response from the Minister of
Pada tanggal 29 Januari 2010, Menteri Negara BUMN mengajukan Finance. On January 29, 2010, the Minister of State Owned Enterprises
kembali permohonan pembebasan terhadap PPN Jasa Giling PTPN VII resubmit the VAT application exemption Milled Services PTPN VII
(Persero) melalui surat No S-69/MBU/2010 kepada menteri keuangan dan (Persero) through letter No. S-69/MBU/2010 to the Minister of finance and
belum mendapatkan tanggapan dan respon dari Menteri Keuangan. Pada has not received response from the Minister of Finance. On May 3, 2010,
tanggal 3 Mei 2010, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak dari the Company received STPs from the Directorate General of Tax No.
Direktorat Jenderal Pajak No. 0006/109/01/051/10 yang menyatakan 0006/109/01/051/10 stating the Company has value added tax arrears
Perusahaan memiliki tunggakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp amounting to Rp 5,304,097. So the tax refund as of December 31, 2010
5.304.097. Sehingga tagihan pajak Perusahaan per tanggal amounted to Rp 49,912,963 and has been in net off the overpayment of 2008
31 Desember 2010 sebesar Rp 49.912.963 dan telah di net off dengan corporate income tax amounting to
kelebihan bayar pajak penghasilan badan tahun 2008 sebesar Rp Rp 48,115,481 and the rest is net off by the excess corporate income tax in
48.115.481 dan sisanya di net off dengan kelebihan pajak penghasilan 2009.
badan tahun 2009.
57
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 446 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan menerima Surat Tagihan On May 5, 2011, the Company received the tax refund from the
pajak dari Direktorat Jenderal Pajak No. 0001-0008/109/03/051/11 Directorate General of Tax No. 0001-0008/109/03/051/11 stating the
yang menyatakan Perusahaan memiliki tunggakan pajak Company has value added tax arrears amounting to Rp 51,668,471.
pertambahan nilai sebesar Rp 51.668.471. Atas tunggakan The Company's above arrears has paid by cash of Rp 17,233,249 and
Perusahaan telah melakukan pembayaran tunai sebesar Rp the remaining amount of Rp 34,435,222 by the Directorate General
17.233.249 dan sisanya senilai Rp 34.435.222 oleh Direktorat of Tax net off with a net overpayment of 2009 corporate income tax
Jenderal Pajak dilakukan net off dengan kelebihan bayar pajak amounting to Rp 25,968,529 and overpayment of income tax section
penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 25.968.529 dan 21 in 2008 amounted to Rp 8,466,692
kelebihan bayar pajak penghasilan pasal 21 tahun 2008 Rp
8.466.692
Atas tagihan-tagihan pajak tersebut pada tanggal 12 Maret 2012, Regarding the above tax invoices on March 12, 2012, the Company
Perusahaan telah melakukan gugatan terhadap KPP BUMN has made a lawsuit against the Tax Office in connection with the SKP
sehubungan dengan penerbitan SKP yang menurut Perusahaan issuance has no fundamental.
dilakukan tanpa dasar.
Pada tanggal 03 Januari 2013 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan On January 3, 2013, the South Jakarta District Court has issued an
telah mengeluarkan putusan sela yang menyatakan bahwa injunction stating that the South Jakarta District Court has no
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang, memeriksa dan authority to examine and decide a lawsuit filed by PTPN VII
memutuskan gugatan yang diajukan oleh PTPN VII (Persero). (Persero).
Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 17 Februari 2014 Related to the matter, on February 17, 2014, PTPN VII re-submit
PTPN VII mengajukan kembali gugatan di Pengadilan Negeri lawsuit in the Metro District Court against the Director General of
Metro terhadap Dirjen Pajak/KPP BUMN atas penerbitan Surat Tax / Tax Office of SOEs over the issuance of Tax Underpayment /
Ketetapan Pajak Kurang Bayar/Surat Tagihan Pajak Hutang PPN STPs VAT payable exs Tax Offife of Metro appropriate with
exs KPP Metro sesuai tanda terima pengajuan gugatan No : submission of legal actions receipt No: 02 / Pdt.6/2014
d. Pada tanggal 26 April 2010, Perusahaan menerima surat d. On April 26, 2010, the Company received a notice of
pemberitahuan kurang bayar dari Direktorat Jenderal Pajak No. underpayment Letter from the Directorate General of Taxation
00117 - 00128/207/08/051/10 tanggal 26 April 2010 yang No. 00117 - 00128/207/08/051/10 dated April 26, 2010 stating
menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tunggakan pajak that the Company has value-added tax arrears amounting to Rp
pertambahan nilai sebesar Rp 94.331.089 atas pajak 94,331,089 over the value-added tax in 2008 then the company
pertambahan nilai tahun 2008 kemudian perusahaan menerima received a letter related to the VAT tax bill from January to
surat tagihan pajak terkait PPN Januari sampai dengan Desember December 2008 (Article 14 (4)) of Rp 5,518,273). Management
2008 (Pasal 14(4)) sebesar Rp 5.518.273. Manajemen tidak setuju does not agree with the provision on the grounds that the
dengan ketetapan tersebut dengan alasan bahwa koreksi yang correction is not made in accordance with the VAT Act. In July,
dilakukan tidak sesuai dengan Undang-Undang PPN. Pada bulan the Company filed an objection to the underpayment of VAT on
Juli, Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB PPN Barang goods and services , this objection was rejected because it did
dan Jasa, keberatan ini ditolak karena tidak memenuhi persyarata not meet the formal requirement so in September 2010 , the
formal sehingga pada bulan September 2010, Perusahaan Company filed a request for cancellation of the underpayment of
mengajukan surat permohonan pembatalan SKPKB atas barang dan goods and services by reason of the issuance of the
jasa dengan alasan penerbitan SKPKB tersebut tidak sesuai dengan underpayment is not in accordance with the tax laws. Dated
Undang-undang perpajakan. Tanggal 31 Desember 2010 dan 6 December 31, 2010 and January 6, 2011, the Director General
Januari 2011, Dirjen Pajak Kanwil DJP Wajib Pajak Besar of Taxation DJP Large Taxpayers issue decree letter regarding
menerbitkan surat keputusan yang menolak permohonan refuse of cancellation request. Based on this rejection letter, in
pembatalan. Atas surat penolakan ini, pada bulan Januari 2011, January 2011, the Company filed a lawsuit against the tax court.
Perusahaan mengajukan gugatan kepada pengadilan pajak.
Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan menerima surat On May 5, 2011, the Company received a notice from the
pemberitahuan dari Direktur Jenderal Pajak No. 00028- Director General of Taxation No. 00028-00039/109/08/051/11
00039/109/08/051/11 yang menyatakan Perusahaan memiliki stating the Company has tax arrears on interest on late payment
tunggakan pajak atas bunga keterlambatan pembayaran pajak of value added tax in 2008 amounted to Rp 12,342,848.
pertambahan nilai tahun 2008 sebesar Rp 12.342.848.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah Until December 31, 2011, the Company has paid the arrears of
membayar tunggakan sebesar Rp 65.475.320 dan telah mengakui Rp 65,475,320 and has been recognized income tax expense of
beban pajak sebesar Rp 14.306.504. Sisa tunggakan sebesar Rp 14,306,504. The rest of the arrears of Rp 46,716,890 by the
Rp 46.716.890 oleh Direktorat Jenderal Pajak dilakukan net off tax authorities do off with a net overpayment of corporate
dengan kelebihan bayar pajak penghasilan badan tahun 2009.Pada income tax of 2009. on February and March 2012, the Company
bulan Februari dan Maret 2012, Perusahaan menerima received notification from the Court according to the decision
pemberitahuan dari Pengadilan sesuai keputusan No. 36865-36869, No. 36865-36869, 36710-36715 and 36476/PP/M.XV/99/2012
36710-36715 dan 36476/PP/M.XV/99/2012 yang menolak gugatan which ejected the Company's claim.
Perusahaan.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 14 Mei 2012 dan 22 April 2013, Perusahaan telah On May 14, 2012 and 22 April 2013, the Company has filed the
mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan Pengadilan Review (PK) against the decision of the Tax Court which
Pajak yang menolak gugatan pembatalan SKPKB PPN dan SKPLB rejected the request for cancellation of VAT underpayment and
PPh Badan Tahun 2008. Sampai dengan saat ini Mahkamah Agung overpayment of corporate income tax of 2008. Up to this time,
masih memproses pengajuan PK yang diajukan oleh PTPN VII the Supreme Court is still processing claims submitted by PTPN
(Persero). VII (Persero).
e. Pada tanggal 10 Mei 2010, Perusahaan menerima surat e. On May 10, 2010, the Company received a notice from the
pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak No. Directorate General of Tax no. 00001/201/08/323/10 stating
00001/201/08/323/10 yang menyatakan bahwa Perusahaan that the Company has tax arrears of income tax article 21
mempunyai tunggakan pajak penghasilan PPh 21 sebesar amounting to Rp 12,387,634 from Underpayment of Income Tax
Rp 12.387.634 dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Article 21 of 2008. For this SKPKB, Company has filed an
Penghasilan Pasal 21 Tahun 2008. Atas SKPKB ini Perusahaan objection to the Director General of Tax through Kedaton Tax
telah mengajukan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak melalui Office Primary by letter No. 7.9/A/177/2010 dated August 5,
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton melalui surat No. 2010. On July 7, 2011, the Directorate General of Tax issued the
7.9/A/177/2010 tanggal 5 Agustus 2010. Pada tanggal 7 Juli 2011, decision No. Kep-478/WJP.28/2011 stating to accept most of
Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan keputusan objection of taxpayer with the following details :
No. Kep-478/WJP.28/2011 yang menyatakan bahwa menerima
sebagian keberatan wajib pajak dengan rincian sebagai berikut :
Perusahaan telah menerima pengembalian pokok dan bunga atas The Company has received a return of principal and interest on
kelebihan bayar tagihan pajak penghasilan pasal 21 sebesar income tax refund overpayment of article 21 of Rp 8,466,692,
Rp 8.466.692, dan pengembalian tersebut di net off dengan tagihan- and the return is net off with the corporate tax invoices. The
tagihan pajak perusahaan. Atas keputusan ini Perusahaan Company's decided to appeal by letter No. 7.10/A/203/2010
melakukan banding dengan surat No. 7.10/A/203/2010 tanggal 4 dated October 4, 2010.
Sampai dengan akhir tahun 2013, Perusahaan belum menerima As of the end of 2013, the Company has not yet received a
putusan dari Pengadilan Pajak atas pengajuan permohonan banding decision from the Tax Court on the filing of the appeal.
tersebut.
f. Pada tanggal 26 April 2010, Perusahaan menerima surat f. On April 26, 2010, the Company received a notice from the
pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak No. Directorate General of Tax. 00030/406/08/051/10 stating that
00030/406/08/051/10 yang menyatakan bahwa Perusahaan the Company has excess income tax of Rp 48,115,481 of Tax
mempunyai kelebihan pajak penghasilan sebesar Rp 48.115.481 Overpayment Letter Corporate Income Tax in 2008. In the
dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan books, the Company recognized excess tax payments for fiscal
tahun 2008. Dalam pembukuannya, Perusahaan mengakui adanya year 2008 amounted to Rp 61,620,614. The top SKPLB
kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2008 sebesar Company filed a cancellation petition income tax overpayment
Rp 61.620.614. Atas SKPLB ini Perusahaan mengajukan surat taxpayer by reason of the issuance of such overpayment is not in
permohonan pembatalan SKPLB atas pajak penghasilan wajib pajak accordance with the Tax Act in its letter No.. 7.9/A/201/2010
badan dengan alasan penerbitan SKPLB tersebut tidak sesuai September 8, 2010.
dengan Undang-Undang Perpajakan melalui surat No.
7.9/A/201/2010 tanggal 8 September 2010.
Sampai dengan akhir tahun 2013, Perusahaan belum menerima As of the end of 2013, the Company has not yet received a
putusan dari Pengadilan Pajak atas pengajuan permohonan banding decision from the Tax Court on the filing of the appeal.
tersebut.
g. Pada tanggal 12 April 2011, Perusahaan menerima surat g. On April 12, 2011, the Company received a notice from the
pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak No. Directorate General of Tax No. 00017/406/09/051/11 stating
00017/406/09/051/11 yang menyatakan bahwa Perusahaan that the Company has income tax overpayment of Rp 76,965,552
mempunyai kelebihan pajak penghasilan sebesar Rp 76.965.552 from Tax Overpayment Letter of Corporate Income Tax in 2009.
dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan In the books, the Company recognized excess tax payments for
tahun 2009. Dalam pembukuannya, Perusahaan mengakui adanya fiscal year of 2008 amounted to Rp 77,087,233. For thi above
kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2008 sebesar SKPLB, Company filed an objection letter No. 710/A/115/2011
Rp 77.087.233. Atas SKPLB ini Perusahaan mengajukan surat dated
permohonan keberatan melalui surat No No. 710/A/115/2011 June 9, 2011.
tanggal 9 Juni 2011 .
59
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Perusahaan juga menerima surat pemberitahuan dari Direktorat The company also receives notification from the Directorate
Jenderal Pajak No. 00080/107/09/05/11 tanggal 7 April 2011 yang General of Tax No. 00080/107/09/05/11 dated 7 April 2011
menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tunggakan pajak atas stating that the Company has tax arrears of value added tax in
pajak pertambahan nilai tahun 2009 sebesar Rp 2.482.247. 2009 amounted to Rp 2,482,247. These arrears were net off by
Tunggakan ini oleh DJP di net off dengan lebih bayar pajak DJP with overpayment of 2009 corporate income tax.
penghasilan badan tahun 2009.
Pada tanggal 9 Juni 2011, sesuai surat No. 7.10/A/115/2011 On June 9, 2011, in accordance with letter No. 7.10/A/115/2011,
Perusahaan mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Ccompany filed an objection against the income tax assessment
Lebih Bayar PPh Badan No. 00017/406/09/051/11. Pada tanggal No. 00017/406/09/051/11. On January 31, 2012 the Company
31 Januari 2012 Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan dari received the Notice Letter of the Director General of Tax
Dirjen Pajak Nomor: KEP-70/WPJ.19/2012 yang menolak Number: KEP-70/WPJ.19/2012 which rejected the objections
keberatan yang diajukan oleh Perusahaan. rose by the Company.
Sampai dengan akhir tahun 2013, Pengadilan Pajak masih As of the end of 2013, the Tax Court is still in the appeal
memproses banding tersebut. process.
41. TUJUAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 41. THE OBJECTIVE OF FINANCIAL RISK MANAGEMENT
POLICIES
Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi pinjaman jangka Company's principal financial liabilities include short-term loans and
pendek dan jangka panjang, utang usaha dan lain-lain dan biaya masih long-term, account payable and others and accrued expenses. The
harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the
mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan. Perusahaan juga operations of the Company. The Company also has various financial
mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang lain-lain serta kas assets such as other receivables and cash and cash equivalents,
dan setara kas, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. resulting directly from its operations.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 For the years ended December 31, 2013 and 2012, the Company's
dan 2012, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak melakukan lindung policy is to not hedge the financial instrument.
nilai atas instrumen keuangannya
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku The main risks of the Company’s financial instruments are interest
bunga, risiko harga komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. rate risk, commodity price risk, credit risk, and liquidity risk. The
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing- Board of Directors reviews and approves policies for managing each
masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai risks which are described in more detail as follows :
berikut :
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Interest rate risk on fair value and cash flows
Risiko suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk Company's interest rate risk rose primarily from loan for working
modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga capital and investment. Loans at various interest rates raise the
menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan. interest rate risk in the fair value to the Company. Company has no
Tidak terdapat pinjaman Perusahaan yang dikenakan suku bunga tetap. fixed rate interest loan.
Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai This time, the Company has no formal hedge policy on the interest
atas risiko suku bunga. Untuk pinjaman modal kerja dan investasi. rate risk for working capital and investment loans.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat liabilitas keuangan Perusahaan The following table presents the carrying values of the Company’s
yang memiliki risiko suku bunga, berdasarkan periode jatuh temponya financial liabilities that have interest rate risk, based on the maturity
masing-masing : period :
60
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
41. TUJUAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE POLICES
(Lanjutan) (Continued)
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat The Company's reporting currency is Rupiah. Companies can face the
menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena penjualan dalam risk of foreign currency exchange rate because sales in foreign
mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara currencies (primarily the U.S. Dollar) or prices that are significantly
signifikan dipengaruhi oleh tolok ukur perubahan harganya dalam mata affected by changes in the benchmark price in foreign currency.
uang asing. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal Currently, the Company has no formal hedging policy of foreign
lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. currency transactions.
Namun, harga produk utama Perusahaan akan berfluktuasi sesuai However, the Company's primary product prices will fluctuate
dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional yang according to the price traded in the international market which is
didenominasi dalam Dolar AS. Keterkaitan dalam fluktuasi harga denominated in U.S. Dollars. Relevance in the natural price
secara alamiah tersebut dipandang dapat mengurangi risiko mata uang fluctuations may reduce the perceived risk of currency of the
Perusahaan terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa The company faces risks of comodity prices due to several factors; i.e.
faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan weather, governance policy, market supply and demand, as well as
penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut the global economy environment. These factors arose mainly from the
terutama timbul dari penjualan minyak kelapa sawit, di mana marjin palm oil market where profits are highly determined by international
laba atas penjualan minyak kelapa sawit tersebut terpengaruh fluktuasi market price fluctuations.
harga pasar internasional.
Pada saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung At this time, the Company has no formal hedge policy of the
nilai atas risiko harga komoditas. commodity price risk.
61
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 450 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
41. TUJUAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE POLICES
(Lanjutan) (Continued)
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang Credit risk faced by the Company came from loans to customers, but
diberikan kepada pelanggan, tetapi terdapat kebijakan untuk there are policies to ensure the sale of products only made to reliable
memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang track record customers with good credit history. It is the Company's
dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. policy that all customers who make purchases on credit will have to
Merupakan kebijakan Perusahaan bahwa semua pelanggan yang akan go through a credit verification procedures.
melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi
Pada tanggal laporan posisi keuangan, eksposur maksimum Perusahaan On statements of financial position date, the Company's maximum
terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing exposure to credit risk is the carrying amounts of each category of
kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi financial assets that are presented in the statements of financial
keuangan. position.
Perusahaan tidak memiliki konsentrasi risiko kredit. The company does not have a concentration of credit risk.
Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja The Company manages its liquidity profile to finance capital
modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas expenditures and repay maturing loan by providing sufficient cash
dan setara kas yang cukup, ketersediaan pendanaan melalui kecukupan and cash equivalents, the funding availability through adequacy
jumlah fasilitas kredit yang diterima. amount of credit facilities received.
Perusahaan secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual The Company regularly evaluates projected and actual cash flows
dan kesempatan melakukan penggalangan dana utang bank. and the opportunity to fundraising bank loan.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan Financial instruments are presented in the consolidated statements of
konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah financial position recorded at fair value, or presented at carrying
tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai value either because the amount is less than or at fair value because
wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. its fair value can not be measured reliably. Further explanation is
Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut. given in the following paragraphs.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar Financial instruments with carrying amount approximately at fair value
nilai wajarnya
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah Management has determined that the carrying value (based on the
nosional) kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang notional amount) of cash and cash equivalents, accounts receivable,
lancar usaha dan lain-lain dan biaya masih harus dibayar, serta other receivables, current liabilities and others and accrued expenses,
pinjaman bank jangka pendek kurang lebih sebesar nilai wajarnya and short-term bank loans at fair value less because of the short term
karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek. financial instruments.
Nilai tercatat dari pinjaman jangka panjang dengan suku bunga The carrying amount of long-term loans with floating interest rates
mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang approximately equal to their fair values due to be reassessed
secara berkala. regularly.
62
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 451 Statements
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Liabilitas Liabilities
Liabilitas jangka pendek - 1,018,505,061 1,018,505,061 Short term liabilities
Pinjaman bank jangka pendek - 552,422,819 552,422,819 Short - term bank loans
Utang usaha dan lain-lain - 62,661,837 62,661,837 Account payables and others
Biaya yang masih harus dibayar - 95,205,985 95,205,985 Accrued expenses
Uang muka dari pelanggan - 54,808,625 54,808,625 Advances from costumers
Liabilitas lancar lainnya Other current liabilities
Pinjaman jangka panjang yang jatuh - 127,762,723 127,762,723 Long-term payables
tempo dalam waktu satu tahun - 1,911,367,050 1,911,367,050 Less than one year maturity
Liabilitas jangka pendek Short-term liabilities
63
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 452 The Best Performance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Aset Assets
Aset lancar 560,741,406 - 560,741,406 Current assets
Kas dan setara kas 17,981,550 - 17,981,550 Cash and cash equivalent
Piutang usaha 73,700,636 - 73,700,636 Accounts receivable
Piutang lain-lain Others receivable
Liabilitas Liabilities
Liabilitas jangka pendek Current liabilities
Pinjaman bank jangka pendek - 713,684,608 713,684,608 Short term bank loans
Utang usaha dan lain-lain - 690,173,474 690,173,474 Account payables and others
Biaya yang masih harus dibayar - 136,309,933 136,309,933 Accrued expenses
Uang muka dari pelanggan - 20,881,469 20,881,469 Advance from costumers
Liabilitas lancar lainnya - 75,009,955 75,009,955 Other current liabilities
Pinjaman jangka panjang yang jatuh Long-term loan
tempo dalam waktu satu tahun - 115,040,438 115,040,438 net of one year maturity
Liabilitas jangka pendek - 1,751,099,877 1,751,099,877 Short-term liabilities
Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasian The Board of Directors has completed the consolidated financial
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) untuk tahun yang berakhir statements of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) for the year
pada tanggal 31 Desember 2013 dan Laporan keuangan untuk tahun ended December 31, 2013 and the financial statements for the year
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 PT Perkebunan ended December 31, 2012 of PT Plantation Nusantara VII (Persero)
Nusantara VII (Persero) pada tanggal 20 Februari 2014 dan 5 Maret on February 20, 2014 and March 5 , 2013, and is responsible for the
2013, serta bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut. financial statements.
64
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 453 Statements
2013 2012
ASET ASSET
65
2013 2012
LIABILITAS LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham: Capital stock:
Modal dasar - 4.900.000 saham dengan nilai Authorized - 4.900.000 shares with a
nominal Rp1.000.000 (angka penuh) per saham Value of Rp1.000.000 (full amount) per share
Modal ditempatkan dan disetor - 1.226.223 saham 1,226,223,000 1,226,223,000 Issued and paid - 1.226.223 share
Selisih nilai transaksi antar Difference in transaction value between
entitas sepengendali 8,888,916 8,888,916 controlled entities
Saldo laba: Retained earnings :
Ditentukan penggunaannya 299,577,911 245,245,317 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 78,445,931 54,332,594 Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 1,613,135,758 1,534,689,827 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 8,038,955,948 7,165,904,656 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
66
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2013
Laporan Keuangan Consolidated of Financial
Konsolidasi 455 Statements
2013 2012
Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak - - Other comprehensive income, net of tax
67
Optimalisasi Sumber Daya Resources Optimization Towards
Menuju Kinerja Terbaik 456 The Best Performance
Selisih nilai
transaksi antar
entitas sepengendali /
Tambahan Difference in Saldo laba / Retained earning
modal disetor / transaction value Ditentukan Belum ditentukan
Catatan / Modal saham / Additional between a penggunaannya / penggunaannya / Jumlah ekuitas /
Notes Capital stock paid-in capital controlled entities Appropriated Unappropriated Total equity
Saldo per 1 Januari 2012 365,000,000 10,202,627 8,888,916 996,549,188 153,410,003 1,534,050,734 Balance as of January 1, 2012
2013 2012
Deviden per saham (Rupiah penuh) - 37,532 Dividen per share (Full amount)
68
2013 2012
Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating activities
Penerimaan kas dari pelanggan 4,743,796,223 4,386,308,561 Cash receipts from customers
Pembayaran kas kepada: Cash payment to:
Pemasok (3,654,767,055) (3,306,293,629) Suppliers
Direksi dan karyawan (774,512,886) (707,425,807) Directors and Employees
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi 314,516,282 372,589,125 Cash flow from operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investing activities
Penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi 646,060 1,008,925 Dividends received from associated companies
Pembayaran untuk penambahan tanaman belum menghasilkan (613,337,329) (632,944,886) Payment for additional immature plants
Pembayaran untuk penambahan aset tetap dan hak guna usaha (329,609,632) (307,341,506) Payment for additional to fixed asset and rights of bisnis
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (942,300,901) (939,277,467) Net cash flow used in investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Cash flow from finaning activities
Penerimaan dari pinjaman jangka pendek 444,936,552 330,928,880 Receipts from short term loans
Penerimaan dari pinjaman jangka panjang dan menengah 1,090,000,000 1,000,000,000 Receipts from long and medium term loans
Pembayaran pinjaman jangka pendek (129,483,434) (23,481,748) Payments of short term loans
Pembayaran pinjaman jangka panjang dan menengah (458,021,889) (104,374,125) Payment of long term loan and medium
Pembayaran dividen - (46,023,001) Devidend payment
Pembayaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan - (7,670,500)Partnership program and environment development payment
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 947,431,229 1,149,379,506 Net cash flow provided by financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas (217,461,749) 150,736,640 Increase / (Decrease) in cash and cash equivalents - net
Pengaruh selisih kurs 26,492,224 6,063,350 Effect of foreign exchange
Kas dan setara kas awal tahun (catatan 3) 560,741,406 403,941,416 Cash and cash equivalent at beginning of year (note 3)
Kas dan setara kas akhir tahun (catatan 3) 369,771,881 560,741,406 Cash and cash equivalent at end of year (note 3)
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Activities not affecting cash flow
Penambahan tanaman belum menghasilkan melalui The addition of the immature plants through
kapitalisasi bunga 184,640,828 163,018,076 interest capitalization
Konversi tanaman belum menghasilkan menjadi Conversion immature plantations being
tanaman menghasilkan 382,287,061 339,703,603 mature plantations
69
PT Perkebunan Nusantara VII
(Persero)
www.ptpn7.com