APRILIANA
14.131.0074
APRILIANA
14.131.0074
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Dr. Hariyono, S.Kep Ns, M.Kep Evi Puspita Sari, S.ST., M.Imun
Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua
Mengetahui,
iii
PENGESAHAN PENGUJI
Disusun oleh:
Apriliana
Komisi Penguji,
Penguji Utama
Penguji Anggota
iv
v
RIWAYAT HIDUP
dan ibu Demes. Penulis merupakan putri terakhir dari tiga bersaudara.
Tahun 2007 penulis lulus dari SDN 1 Pucangro, tahun 2010 penulis lulus
dari SMPN 1 Gudo, dan tahun 2013 penulis lulus dari SMK Bhakti Indonesia
Medika Jombang, Pada tahun 2014 penulis lulus seleksi masuk STIKes “Insan
Cendekia Medika” Jombang melalui jalur PMDK. Penulis memilih Program Studi
DIII Analis Kesehatan dari lima pilihan program studi yang ada di STIKes “Insan
Yang menyatakan
Apriliana
vi
MOTTO
“Raise your hand and pray and you can get your succes because
Allah is always by your side”
“Think the best, Feel the best, Do the best, Live the best,
(Rahardianto)
vii
LEMBAR PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Warsito dan ibunda Demes yang telah
mengirim do’a tanpa henti dan menempa karakter dengan sejuta semangat.
Terimakasih ayah dan ibu, ijinkan saya membalas dengan keikhlasan do’a
kembali.
2. Semua dosen STIKes ICMe jombang yang dengan ikhlas memberikan ilmu
kepada saya, yang membimbing saya dengan penuh ketekunan dan rasa
yang ikut memberikan motivasi dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
viii
KATA PENGANTAR
Ilmiah dengan judul “Gambaran Kadar Hemoglobin dan Jumlah Eritrosit Pekerja
yang Terpapar Bahan Kimia Lem pada Home Industry Sepatu (Studi di Desa
memperoleh gelar Ahli Madya Analis Kesehatan STIKes Insan Cendekia Medika
Jombang.
Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin menghaturkan
ketua Program Studi D III Analis Kesehatan STIKes Insan Cendekia Medika
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Serta kedua orang tua untuk doa dan
dukungannya.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dimasa mendatang. Akhir kata, semoga karya
ix
DAFTAR ISI
Halaman
x
4.2 Desain Penelitian ...................................................................... ...... 26
4.3 Kerangka Kerja ......................................................................... ...... 27
4.4 Populasi, Sampel, Sampling ..................................................... ...... 28
4.5 Identifikasi dan Operasional Variabel ........................................ ...... 29
4.6 Instrumen Penelitian dan Pengumpulan data ........................... ...... 30
4.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ............................... ...... 32
4.8 Etika Penelitian ......................................................................... ...... 34
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil ......................................................................................... ...... 36
5.2 Pembahasan ............................................................................ ...... 40
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ............................................................................... ...... 45
6.2 Saran ........................................................................................ ...... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
DAFTAR SINGKATAN
MPO : Myeloperoxidase
xv
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH ERITROSIT PEKERJA
YANG TERPAPAR BAHAN KIMIA LEM PADA HOME INDUSTRY SEPATU
(Studi di Desa Sambiroto Kec. Sooko Kab. Mojokerto)
ABSTRAK
Paparan bahan kimia lem yang terhadap tubuh manusia masuk melalui
pernapasan, kulit dan mulut. Bahan kimia benzena dalam tubuh akan terdistribusi
kedalam sumsum tulang. Sehingga menyebabkan depresi dari sumsum tulang
yang mengakibatkan ketidak mampuan sumsum tulang dalam memprosuksi sel
darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar hemoglobin dan
eritrosit pekerja yang terpapar bahan kimia lem.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional. Sampel
pada penelitian ini adalah 23 pekerja home industry sepatu di Desa Sambiroto,
Mojokerto yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan 2 cara yaitu pemeriksaan kadar hemoglobin dan eritrosit di laboratorium
dan menggunakan kuisioner.
Hasil penelitian dari 23 responden diketahui hampir setengahnya memiliki
kadar hemoglobin rendah dengan jumlah 9 responden (39,1%). sedangkan jumlah
eritrosit pada 23 responden menunjukkan hampir setengahnya memiliki jumlah
eritrosit rendah dengan jumlah 7 responden (30,4%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar hemoglobin dan eritrosit pekerja
home industry sepatu sebagian besar normal. Diharapkan kepada pekerja untuk
selalu menerapkan pola hidup sehat dan selalu memakai alat pelindung diri saat
bekerja guna menghindari penyakit akibat kerja.
xvi
DESCRIPTION OF HEMOGLOBIN LEVELS AND THE AMOUNT OF
ERYTHROCYTES IN WORKERS EXPOSED TO GLUE CHEMICALS IN THE
SHOE INDUSTRY
(Study in Sambiroto village Sooko district Mojokerto district)
ABSTRACT
The main exposure of glue chemicals to the human body enters through
breathing, mouthandskin. The presence of benzene chemicals in the body will be
distributed into the bone marrow that will cause depression of the bone marrow
that resulted in the inability of bone marrow in producing red blood cells. The
purpose of this study was to determine the levels of hemoglobin and erythrocytes
of workers exposed to glue chemicals.
The research design used was descriptive observational. The sample in
this research is 23 shoe home industry workers in Sambiroto Village, Mojokerto
taken by purposive sampling. Data collection was done in 2 ways, namely
examination of hemoglobin and erythrocyte levels in the laboratory and using
questionnaires.
Results of the study of 23 respondents were knownalmost half had low
hemoglobin level with 9 respondents (39.1%), while the number of erythrocytes in
23 respondents showed thatalmost half had low erythrocyte counts with 7
respondents (30.4%).
The conclusion of this research is hemoglobin and erythrocyte level of
shoe industry workers mostly normal. It is expected that workers always apply a
healthy lifestyle and always wear personal protective equipment while working to
avoid work-related illness.
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
hal yang tidak bisa dihindari. Bahan kimia tersebut adalah BTX (Benzena,
merupakan komponen utama dalam lem, pelarut dan juga cat yang
pada sistem syaraf yang ditandai dengan cepat lelah, mengantuk, pusing,
darah, seperti menurunnya sel darah merah dan jumlah hemoglobin yang
1
menyebabkan anemia, serta penurunan darah putih, trombosit, dan sifat
pada 74.828 pekerja yang terpapar benzena di 672 pabrik pada 12 kota di
didapatkan hasil kadar hemoglobin dan jumlah eritosit yang tidak normal.
melalui aliran darah. Karena sifatnya yang lipofilik (lebih larut dalam
kaya dengan lemak, seperti otak, jaringan lemak, hati dan ginjal, juga
keseimbangan. Selain itu organ lain yang juga menjadi target benzena
yang tinggi dalam lem yang digunakan, maka diperlukan suatu analisis
Safety) untuk 8 jam kerja hanya sebesar 0,1 ppm untuk benzena dan 100
ambang batas di udara tempat kerja adalah 32 mg/m3 atau 10 ppm untuk
benzena, 188 mg/m3 atau 50 ppm untuk toluena dan 434 mg/m3 atau 100
3
1.2 Rumusan Masalah
Sooko Mojokerto?”
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hemoglobin
(zat besi) dan rantai polipeptida globin (alfa, beta, gama, dan delta). Heme
adalah gugus prostetik yang terdiri dari atom besi, sedangkan globin adalah
sel-sel darah merah dan merupakan pigmen pemberi warna merah sekaligus
pembawa oksigen dari paru-paru keseluruh sel-sel tubuh. Setiap orang harus
memiliki sekitar 15gram hemoglobin per 100ml darah dan jumlah darah sekitar
1. Hemoglobin embrional
sac membentuk rantai globin-epsilon (ԑ) dan zeta (Z) yang akan
5
2. Hemoglobin fetal
Migrasi pluripoten sel steam dari yolk sac ke hati, diikuti dengan
sintesis hemoglobin fetal dan awal dari sintesis rantai β. setelah masa
bertahap dan pada saat lahir ditemukan sekitar 70% Hb F. Sintesis HbF
menurun secara cepat setelah bayi lahir dan setelah 6-12 bulan hanya
3. Hemoglobin dewasa
waktu lahir mencapai 30% dan pada usia 6-12 bulan sudah memlihatkan
kira-kira 1% pada saat lahir dan pada usia 12 bulan mencapai 2-3,4%,
reaksi ini yang dirangsang oleh eritropoetin dan dihambat oleh hem.
yang terhubung satu sama lain. Hemoglobin normal orang dewasa (HbA)
pada bayi yang masih dalam kandungan atau yang sudah lahir terdiri dari
dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan
Pada molekul heme inilah zat besi melekat dan menghantarkan oksigen
darah berwarna merah. Gugus heme terdiri dari komponen anorganik dan
membentuk cincin tetrapirol. Empat gugus mitral dan gugus vinil dan dua
7
Gambar 2.1 Struktur hemoglobin (Murray et al, 2003).
(Widayanti,2008)
sel darah merah yang bikonkaf, jika terjadi gangguan pada bentuk sel
darah ini, maka keluwesan sel darah merah dalam melewati kapiler
8
keadaan dimana kadar hemoglobin menurun, yang ditandai dengan
gejala kelelahan, sesak napas, pucat dan pusing. sehingga tubuh akan
1. Metode Sahli
2. Metode Cyanmeth
yang berisi kalium cyanide dan kalium ferry cyanide. Exstensi larutan
9
darah.Metode fotometrik cyanmethemoglobin merupakan metode
3. Metode Tallquist
suatu skala warna dalam suatu buku, mulai dari merah muda 10%.
langsung(Istiqomah, 2008).
4. Metode autoanalyzer
2.2 Eritrosit
Eritrosit atau sel darah merah merupakan salah satu komponen sel yang
merupakan suatu sel yang kompleks, membrannya terdiri dari lipid dan protein,
sel selama 120 hari masa hidupnya serta menjaga fungsi hemoglobin selama
1. Membran eritrosit.
b. Globin : bagian protein yang terdiri dari 2 rantai alfa dan 2 rantai
beta
beberapa tahap, sel eritroid yang paling awal dapat dikenal dalam
sitplasma biru tua, nukleus di tengah dengan nukleoli dan kromatin yang
12
dialirkan melalui lubang kecil yang disebut orifice yang mempunyai
ukuran tertentu.
elektroda yang dipasangkan pada sisi luar dan sisi dalam orifice,
karena sel darah adalah penghantar listrik yang buruk, sehingga jika
sel darah masuk melalui orifice tadi arus listrik yang mengalir akan
akan sesuai dengan besarnya sel darah yang lewat. Jika sel darah
besar, maka pulsa yang ditimbulkan juga besar, sebaliknya jika sel
darah kecil maka pulsa pun kecil. Dengan demikian alat hematologi
tahun 2000, diketahui bahwa senyawa BTX (Benzena, Toluen dan Xylen)
merupakan bahan penting dalam industri sepatu. Hal ini dikarenakan BTX
merupakan komponen utama dalam lem, pelarut dan juga cat yang digunakan
2.3.1 Benzena
1. Pengertian benzena
menguap diudara, sangat mudah terbakar, bersifat non polar atau tidak
larut dalam air tetapi larut dalam pelaut organik seperti dietil eter, karbon
rangkap dua dan ikatan tunggal yang berselang seling. ikatan rangkap
14
Benzena dalam jumlah kecil di alam dihasilkan bila bahan yang
berasal dari asap rokok. Benzena Pertama kali diisolasi oleh Michael
Faraday pada tahun 1825 dari residu minyak dan diberi nama bikarburet
tir (coal tar) yang merupakan hasil akhir dari pengolahan minyak bumi,
5. Toksikokinetik Benzena
yang terdapat dalam darah. Kadar benzena dalam otot dan organ 1-3
(Drastyana, 2014).
16
Eliminasi benzena dalam tubuh melalui eksresi dan ekhalasi.
(Ramon, 2007).
sakit kepala, pusing, mual, sempoyongan dan mata perih atau terasa
17
Beberapa jenis kerusakan darah akibat paparan benzena, yaitu
yang terpapar benzena kadar tinggi (ratusan mg/m3 udara) dalam waktu
2004).
2.3.2 Toluena
1. Pengertian toluena
signifikan pada suhu kamar. Nama lain toluena adalah methyl toluena,
methyl benzol, phenyl methane, dan toluol. rumus kimia toluena adalah
2. Pemanfaatan toluena
angka oktan), Toluena merupakan pencair yang baik untuk cat, tiner dan
bahan perekat atau lem. Toluena juga digunakan dalam produk rumah
tangga antara lain sebagai aerosol, cat kuku, cat, penghilang karat,
3. Toksikokinetika toluena
cara yaitu, pernapasan (inhalasi), mulit (oral) dan melalui kulit (dermal).
2007).
2.3.3 Xylena
1. Pengertian xylena
bentuk isomer yaitu orto, meta dan para. Xylena adalah cairan tidak
berwarna atau pucat, mudah mengalir berbau tajam. Nama lain dari
2. Penggunaan xylena
pelarut pada lem dan tinta print. Xylen juga digunakan pada proses kimia.
3. Toksikokinetik Xylena
20
a. Absorbsi
terjadi dengan cepat. Kadar puncak dalam darah terjadi 1-2 jam
b. Distribusi
c. Metabolisme
d. Ekskresi
2.4 Dampak Bahan Kimia BTX (Benzena, Toluena, dan Xylena) terhadap
hemoglobin dan eritrosit. Hal ini dikarenakan berkaitan dengan salah satu
organ yang menjadi target dari benzena yaitu sumsum tulang. Dimana
sel-sel darah merah dan merupakan pigmen pemberi warna merah sekaligus
kelelahan, sesak napas, pucat dan pusing. Kerusakan pada sel darah ini
dilaporkan beberapa tahun yang lalu ketika benzena dipakai sebagai pelarut
pada berbagai tempat kerja salah satunya pada industri sepatu, terdapat
waktu yang lama. Apabila anemia terjadi dalam waktu yang lama maka akan
BAB III
23
KERANGKA KONSEPTUAL
konsep atau teori dalam bentuk kerangka konsep penelitian (Hidayat, 2009).
berikut.
Ingesti
: Tidak diteliti
24
3.2 Penjelasan kerangka konseptual
Paparan bahan kimia yang terdapat pada lem yaitu senyawa BTX
masuk ke dalam organ paru-paru dan ikut aliran darah menuju jaringan dan
lipofilik (lebih larut dalam lemak dibandingkan dalam air). Sebagian lain
menuju salah satu organ target yaitu sumsum tulang. Adapun faktor yang
terbuka, yaitu asam trans mukonat yang merupakan metabolit benzen yang
kimia dalam sumsum tulang akan menyebabkan depresi dari sumsum tulang
25
pucat dan pusing. Gejala yang sama juga ditunjukkan oleh oleh pekerja pada
26
BAB IV
METODE PENELITIAN
terpapar bahan kimia lem pada home industry sepatu di Desa Sambiroto
27
4.3 Kerangka Kerja (Frame Work)
2010).
Identifikasi Masalah
Desain Penelitian
Deskriptif observasional
Populasi
Seluruh pekerjahome industry sepatu
di Desa Sambiroto Kec. Sooko Mojokerto
Sampling
Purposive Sampling
Sampel
Sebagian pekerja home industry sepatu di daerah
Desa Sambiroto Kec. Sooko Mojokerto yang berada pada bagian sol
sepatu
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
Pengolahan Data
Editing, Coding dan Tabulating
Analisa Data
Gambar 4.1 Kerangka kerja Gambaran kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit
pekerja yang terpapar bahan kimia lem pada home industry sepatu
28
4.4 Populasi, Sampel dan Sampling
4.4.1 Populasi
Mojokerto.
4.4.2 Sampel
penelitian.
4.4.3 Sampling
yang dinilai sesuai dengan tujuan atau masalah penelitian dalam sebuah
29
4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
penelitian ini adalah kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit pada pekerja
30
4.6 Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data
1. Spuit 3Cc
2. Alkhohol swab
3. Tourniquet
4. Tabung vacum
5. Plaster/Hipavix
1. Darah vena
admin prodi
pembimbing KTI
Sooko
Desa Sambiroto
31
7. Memberikan lembar persetujuan kepada responden dan menjelaskan
3. Menusuk vena dengan posisi jarum 300 dari kulit, bila darah tampak
32
9. Memasukkan kontrol atau sampel pasien setelah jarum penghisap
10. Menunggu sampai hasil keluar pada layar dan hasil tercetak pada
alat
a. Editing
1. Kelengkapan data
2. Kejelasan jawaban
b. Coding
1. Responden
2. Jenis Kelamin
Laki-laki kode L
33
3. Umur
26 - 35 kode U1
36 - 45 kode U2
46 - 55 kode U3
56 - 65 kode U4
2. Lama kerja
3. Kebiasaan Sarapan
Selalu Kode S1
Kadang-kadang Kode S2
Memakai Kode M1
d. Tabulating
f
P= x100%
N
Keterangan :
P : Persentase
34
f : Frekuensi sampel yang memiliki kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit
kurang darinormal
100% : Seluruhnya
50% : Setengahnya
35
4.8.3 Confidentiality(Kerahasiaan)
BAB V
36
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan didesa
dalam dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Dalam data umum
alat pelindung diri oleh responden. Sedangkan data khusus terdiri dari kadar
dan karakteristik jumlah eritrosit pada responden dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi.
yang tidak jauh dari lokasi pengujian sampel. Pengujian kadar hemoglobin
Mojokerto.
37
Laboratorium Kesehatan Kota Mojokerto telah ada sejak tahun 1998, berada
Mojokerto terus berbenah diri sampai akhirnya bisa berdiri sendiri dan memiliki
gedung sendiri di tahun 2005 tersebut. Upaya dan kerja keras terus menerus
penuh.
38
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Kerja
(78,3%).
39
Karakteristik responden berdasarkan kebiasaan memakai Alat
tabel 5.4.
Kebiasaan Memakai
No Frekuensi Persentase (%)
APD
1 Selalu 0 0,0%
2 Tidak Pernah 23 100,0%
Total 23 100,0%
(100%).
1) Kadar hemoglobin pekerja yang terpapar bahan kimia lem pada home
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin pada Pekerja Home Industry
40
(52,2%), hampir setengahnya memiliki kadar hemoglobin rendah dengan
2) Jumlah eritrosit pekerja yang terpapar bahan kimia lem pada home industry
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jumlah Eritrosit pada Pekerja Home Industry Sepatu di
5.2 Pembahasan
mengetahui kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit pada pekerja home industry
sepatu. Penelitian ini dilaksanakan pada pekerja home industry sepatu di Desa
penelitian ini dipilih pekerja yang berada di bagian sol karena pada bagian ini
resiko untuk terpapar bahan kimia sangat tinggi, pekerja yang berusia produktif
41
dan memiliki lama kerja minimal 1 tahun. Subyek penelitian berjenis kelamin pria
agar mencegah terjadinya bias seleksi. Karena kadar hemoglobin dan jumlah
eritrosit pada wanita lebih rendah dari pada pria (WHO, 1996)
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.5 yang telah dilakukan peneliti,
bahan kimia lem pada home industry sepatu sebanyak 23 responden yang
penelitian pada tabel 5.6 menunjukkan hasil pemeriksaan jumlah eritrosit pada
tinelli paparan bahan kimia yang terdapat dalam lem dapat menyebabkan
dan sel darah merah. Jika paparan terjadi dalam waktu yang lama akan
yang signifikan antara nilai rata - rata hemoglobin, jumlah sel darah merah, sel
darah putih dan jumlah trombosit di antara pekerja yang terpapar benzena, hal ini
42
sumsum tulang yang muncul sebagai penurunan hemoglobin (Agabeldour AA, et.,
al, 2015).
hemoglobin dan jumlah eritrosit normal, hal ini dikarenakan beberapa hal yang
dapat mencegah terjadinya anemia yaitu kebiasaan selalu sarapan saat sebelum
masa kerja yang belum begitu lama sehingga paparan yang masuk kedalam
tubuh belum terakumulasi dan belum menunjukkan gejala terpapar bahan kimia
Sebagian besar responden yang memiliki lama kerja lebih dari 10 tahun
memiliki lama kerja lebih dari 10 tahun dengan jumlah 4 responden (57,1%)
terpapar bahaya dalam satuan jam perhari, durasi paparan adalah lamanya
seseorang terpapar suatu bahaya dalam satu tahun. Individu atau pekerja yang
tidak sengaja menelan atau menghirup benzena dalam jangka waktu singkat
cenderung tidak mengalami resiko kesehatan. Namun terdapat efek akut dari
kebingungan, tremor dan kehilangan kesadaran (WHO, 2005). Efek dalam jangka
menyebabkan depresi sumsum tulang. Gejala dan tanda yang pertama muncul
sangat samar atau hampir tidak bisa terlihat, namun kemudian muncul perasaan
lelah dan pendarahan spontan yang akan mengakibatkan anemia, selain itu
43
terjadi penurunan jumlah berbagai sel darah di sirkulasi darah yang dapat
kerja lebih dari 10 tahun memiliki kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit normal,
hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah perilaku hidup sehat yang
telah tertanam pada diri. Perilaku hidup sehat ini meliputi makan dengan menu
tersebut sesuai dengan studi yang pernah dilakukan oleh Hayat pada tahun 2012
menjadi zat-zat sesuai yang terkandung dalam makanan tersebut. Makanan yang
mengandung zat besi. Zat besi yang terkandung dalam makanan akan
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryadi pada tahun 2009
mengalami anemia. Zat besi merupakan komponen dari hem sehingga akan
44
masalah kesehatan yang dapat menurunkan produktivitas kerja. Tenaga kerja
Berdasarkan hasil peneliti terdapat kesesuaian antara fakta dan teori dimana
memiliki kebiasaan tidak memakai alat pelindung diri saat bekerja dengan jumlah
responden yang memiliki kebiasaan tidak pernah memakai APD dengan jumlah
kebiasaan tidak memakai APD memiliki kadar hemoglobin dan eritrosit normal,
hal ini dikarenakan bahan kimia yang diserap melalui pernapasan akan keluar
dalam bentuk yang sama sewaktu menghembuskan napas. Selain itu juga ada
45
beberapa faktor diantaranya adalah perilaku hidup sehat yang telah tertanam
pada diri. Perilaku hidup sehat ini meliputi makan dengan menu seimbang,
olahraga teratur, istirahat yang cukup dan mengendalikan stress. Hal tersebut
tersebut normal.
46
BAB VI
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
47
analitik terutama menjelaskan tentang hubungan antara paparan bahan
48
DAFTAR PUSTAKA
49
Salim, R.N., 2012. Analisis Risiko Kesehatan Pajanan Benzene pada Karyawan di
SPBU „X‟ Pancoran Mas Depok Tahun 2011 [Skripsi]. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Depok
Tunsaringkarn, T., Soogarun, S. and Palasuwan, A., 2012. Occupational Exposure to
Benzeneand Changes in Hematological Parameters and
UrinaryTrans,Trans-muconic acid. The international journal of occupational
and environmental medicine, 4(1 January), pp.182-45
Warsito, A., 2007. Analisis Pemajanan Toluena Terhadap Profil Darah Pada Pekerja
Sektor Industri Penyulingan Minyak Bumi (Doctoral dissertation, program
Pascasarjana Universitas Diponegoro).
Widayanti, Sri., 2008. Analisis Kadar Hemoglobin Pada Anak Buah Kapal PT. Salam
Pacific Indonesia Lines Di Belawan Tahun 2007. Skripsi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
50
Lampiran 1
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Apriliana
NIM : 14.131.0074
PEMBIMBING 1
51
Lampiran 2
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Apriliana
NIM : 14.131.0074
PEMBIMBING 2
.
52
Lampiran 3
Informed Consent
1. PernyataanKesediaanMenjadiRespondenPenelitian:
Saya yangbertandatangandibawahini:
Nama : ………………………………….……………………...
Umur/tanggallahir : …………………………………………………………
Alamat : ……………………………….…………………………
Responden
53
1. IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
Nama :
Umur :
Alamat :
Tanggal Pengambilan :
Sampel :
Pendidikan
1. Tidak sekolah
2. Tamat SD
3. Tamat SLTP
4. Tamat SLTA
5. Tamat D3/PT
1 - 5 Tahun
5-10 Tahun
> 10 Tahun
8 Jam
10 Jam
12 Jam
Ya Tidak
54
4 Apakah anda mempunyai kebiasaan merokok?
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Kadang-kadang
Tidak pernah
Ya
Kadang-kadang
Tidak pernah
Ya
Kadang-kadang
Tidak pernah
55
Lampiran 4
56
Lampiran 5
57
Lampiran 6
58
Lampiran 7
59
Lampiran 8
DOKUMENTASI PENELITIAN
60