Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KALIBALANGAN
Jalan Pura Utama – Kalibalangan, 34581

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KALIBALANGAN


NOMOR : 445/ /P.50201/SK-UKP / 2018

TENTANG

JENIS – JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS KALIBALANGAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan laboratorium


untuk pengkajian pasien serta mematuhi standar hukum dan peraturan
yang berlaku maka dipandang perlu untuk menetapkan jenis-jenis
pelayanan laboratorium yang tersedia di UPTD Puskesmas
Kalibalangan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a , perlu menetapkan


jenis-jenis reagensia essensial yang harus tersedia, penetapan tentang
nilai rujuk hasil pemeriksaan laboratorium, waktu penyampaian hasil
pemeriksaan laboratorium, penandaan hasil laboratorium yang kritis
dan kasus kegawatdaruratan, agar memberi kejelasan kepala unit
pelayanan klinis untuk segera menindak lanjut;

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 tentang cara


penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 Tentang Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

KESATU : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kalibalangan Tentang Jenis-


Jenis Pemeriksaan Laboratorium;

KEDUA : Petugas laboratorium harus melaksanakan jenis-jenis pelayanan


laboratorium yang tersedia di UPTD Puskesmas Kalibalangan;

KETIGA : Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium di UPTD Puskesmas


Kalibalangan;
1. Pemeriksaan Hemoglobin;
2. Pemeriksaan Lekosit;
3. Pemeriksaan Trombosit;
4. Pemeriksaan Laju Endap Darah;
5. Pemeriksaan Golongan Darah:
6. Pemeriksaan Tes Kehamilan (HCG Tes);
7. Pemeriksaan HbsAg RDT:
8. Pemeriksaan Sputum BTA;
9. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (Stick);
10. Pemeriksaan Asam Urat (Stick);
11. Pemeriksaan Cholesterol (Stick);
12. Pemeriksaan Protein Urin;
13. Pemeriksaan Glukosa Urin;
14. Pemeriksaan Urine Lengkap;
15. Pemeriksaan HIV RDT;
16. Malaria RDT;
17. Siphylis RDT;

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kalibalangan
Pada tanggal : 04 januari 2017

KEPALA UPTD PUSKESMAS


KALIBALANGAN,

SRI HARYATI
EVALUASI TERHADAP RENTANG NILAI

No Dokumen : 445/ /P.50201/SOP-


SOP UKP/2017
No.revisi :0
Tgl.terbit : 16Januari 2017
Halaman :½
UPTD
Puskesmas
Kalibalangan
dr. Hj. SRI HARYATI, M.Kes
NIP. 19730419 200501 2 006

1.Pengertian Kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil akurat melalui


peningkatan mutu pemeriksaan laboratorium.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk evaluasi terhadap rentang
nilai.
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kalibalangan 445/
/P.50201/SK-UKP/2017 tentang pelayanan laboratorium
4.Referensi Kesepakatan bersama
5.Prosedur 1. Petugas lab melakukan evaluasi internal per 6 bulan untuk melihat
rentang nilai rujukan

2. Jika rentang nilai masih dalam batas rujukan, maka rentang nilai
dipertahankan.

3. Jika rentang nilai diluar batas rujukan, maka rentang nilai tersebut
dibahas bersama dokter dan dilakukan revisi rentang nilai yang ada

4. Petugas lab melaporkan hasil revisi rentang nilai kepada kepala UPTD
Puskesmas Kalibalangan

5. Kepala UPTD Puskesmas kalibalangan menentukan rentang nilai yang


baru.

6.Diagram Alir -

7.Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8.Unit Terkait 1. Balai pengobatan
2. Kesehatan Ibu dan Anak
3. Poli Gigi
9.Dokumen 1. Buku Register Laboratorium
Terkait 2. Laporan Bulanan Laboratorium
10.Rekaman Historis Perubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KALIBALANGAN
Jalan Pura Utama – Kalibalangan, 34581

PANDUAN EVALUASI REAGENSIA

NO.DOKUMEN 445/ /P.50201/UKP


/2017

TANGGAL TERBIT 16 januari


2017

NO.REVISI 0

HALAMAN 3

Ditetapkan,
Kepala UPTD Puskesmas Kalibalangan

Dr.Hj. Sri Haryati, M. Kes


NIP.19730419200501 2 006

UPTD PUSKESMAS KALIBALANGAN

TAHUN 2017
PANDUAN EVALUASI REAGENSIA LABORATORIUM
UPTD PUSKESMAS KALIBALANGAN

I. DEFINISI
Panduan evaluasi reagensia ini digunakan sebagai acuan dalam mengevaluasi
ketersediaan, masa kadaluarsa dan jenis-jenis reagensia di laboratorium UPTD
Puskesmas Kalibalangan.

II. RUANG LINGKUP


Panduan ini berlaku di lingkup laboratorium UPTD Puskesmas Kalibalangan.

III. TATA LAKSANA


Penyusunan panduan evaluasi reagensia laboratorium mengikuti PMK No. 43
Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik pada BAB 4 Bahan
Laboratorium, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013.
A. Tatalaksana Pemilihan Reagen
1. Reagen dipilih berdasarkan kebutuhan laboratorium.
2. Reagen dipilih berdasarkan produksi pabrik yang telah dikenal dan
mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi.
3. Deskripsi lengkap dari bahan atau produk.
4. Mempunyai masa kadaluarsa yang panjang.
5. Volume atau isi kemasan.
6. Digunakan untuk pemakaian ulang atau sekali pakai.
7. Mudah diperoleh di pasaran.
8. Besarnya biaya tiap satuan (nilai ekonomis).
9. Pemasok/vendor.
10. Kelancaran dan kesinambungan pengadaan.
11. Pelayanan purna jual.
12. Terdaftar sebagai bahan laboratorium dan alat kesehatan di Kementerian
Kesehatan.

B. Tata Laksana Pemilahan Menurut Jenis/Macam


Berdasarkan fungsinya bahan laboratorium dikelompokkan sebagai berikut :
1. Reagen
a. Untuk analisis di laboratorium harus dipilih reagen tingkat analitis.
b. Reagen yang sudah jadi (komersial) direkomendasikan sebagai
pilihan utama. Reagen buatan sendiri dipilih bila tidak tersedia reagen
jadi/komersial.
2. Bahan Standart
Bahan standar primer merupakan standar yang direkomendasi. Digunakan
dalam bentuk larutan untuk analisis.
3. Bahan Kontrol
Pemilihan bahan kontrol didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
a. Spesimen yang akan diperiksa.
Apabila spesimen yang diperiksa berasal dari manusia maka lebih baik
menggunakan bahan kontrol yang berasal dari manusia, karena
beberapa zat dalam bahan kontrol yang berasal dari binatang berbeda
dengan bahan kontrol berasal dari manusia.
b. Penggunaan
1) Bahan kontrol yang dibuat dari bahan kimia murni banyak
dipakai pada pemeriksaan kimia lingkungan selain itu digunakan
pula pada bidang kimia klinik dan urinalisis.
2) Pooled sera dan liofilisat banyak digunakan di bidang kimia
klinik dan imunoserologi.
3) Bahan kontrol assayed digunakan untuk uji ketepatan dan
ketelitian pemeriksaan, uji kualitas reagen, uji kualitas alat dan
uji kualitas metode pemeriksaan.
4) Bahan kontrol unassayed digunakan untuk uji ketelitian suatu
pemeriksaan.
5) Kuman kontrol digunakan untuk menguji mutu reagen/ media
pada bidang mikrobiologi.
c. Stabilitas bahan kontrol
Umumnya bentuk padat bubuk (liofilisat) lebih stabil dan tahan lama
dari pada bentuk cair. Untuk memudahkan transportasi, umumnya
bentuk padat bubuk dibuat dalam bentuk strip. Stabilitas bahan kontrol
yang dibuat sendiri kurang terjamin, selain itu juga mempunyai bahaya
infeksi yang tinggi.

C. Tata Laksana Pengadaan


Pengadaan reagensia atau bahan laboratorium dibuat berdasarkan :
1. Tingkat persediaan.
Pada umumnya tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah persediaan
yaitu jumlah persediaan minimum ditambah jumlah safety stock. Tingkat
persediaan minimum adalah jumlah bahan yang diperlukan untuk memenuhi
kegiatan operasional normal, sampai pengadaan berikutnya dari pembekal atau
ruang penyimpanan umum. Safety Stock adalah jumlah persediaan cadangan
yang harus ada untuk bahan-bahan yang dibutuhkan atau yang sering terlambat
diterima dari pemasok. Buffer stock adalah stok penyangga kekurangan reagen di
laboratorium. Reserve stock adalah cadangan reagen/sisa.
2. Perkiraan jumlah kebutuhan
Perkiraan kebutuhan dapat diperoleh berdasarkan jumlah pemakaian atau
pembelian bahan dalam periode 6-12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah
pemeriksaan untuk periode 6-12 bulan untuk tahun yang akan datang. Jumlah
rata-rata pemakaian bahan untuk satu bulan perlu dicatat.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan (delivery time)

Lamanya waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan sampai bahan diterima
dari pemasok perlu diperhitungkan, terutama untuk bahan yang sulit didapat.

D. Tata Laksana Penyimpanan


Dalam melakukan proses penyimpanan reagen perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah :
a. Pertama masuk -pertama keluar (FIFO-first in-first out), yaitu bahwa barang
yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan lebih dahulu.
b. Masa kadaluarsa pendek dipakai dahulu (FEFO-first expired first out). Hal ini
adalah untuk menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan yang terlalu
lama.
2. Tempat penyimpanan.
3. Suhu/kelembaban.
4. Sirkulasi udara.
5. Incompatibility/bahan kimia yang tidak boleh bercampur.

IV. DOKUMENTASI
1. Label
2. Kartu stok reagen

Anda mungkin juga menyukai