Anda di halaman 1dari 7

A.

Macam-macam Abortus adalah:


1. Abortus spontan
2. Abortus yang disengaja
3. Abortus tidak aman
4. Abortus septik

Abortus spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (usia
kehamilan 22 minggu). Tahapan abortus spontan meliputi :
1. Abortus imminens (kehamilan dapat berlanjut).
2. insipiens (kehamilan tidak akan berlanjut dan akan berkembang menjadi
abortus inkomplit atau abortus komplit).
3. inkomplit (sebagian hasil konsepsi telah dikeluarkan).
4. Abortus komplit (seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan).

Abortus yang disengaja adalah suatu proses dihentikannya kehamilan sebelum janin
mencapai viabilitas.

Abortus tidak aman adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh orang yang tidak
berpengalaman atau dalam lingkungan yang tidak memenuhi standar medis minimal atau
keduanya.

Abortus septik adalah abortus yang mengalami komplikasi berupa infeksi-sepsis dapat
berasal dari infeksi jika organisme penyebab naik dari saluran kemih bawah setelah abortus
spontan atau abortus tidak aman. Sepsis cenderung akan terjadi jika terdapat sisa hasil konsepsi
atau terjadi penundaan dalam pengeluaran hasil konsepsi. Sepsis merupakan komplikasi yang
sering terjadi pada abortus tidak aman dengan menggunakan peralatan.

Penanganan

Jika dicurigai suatu abortus tidak aman terjadi, periksalah adanya tanda-tanda infeksi atau
adanya perlukaan uterus, vagina dan usus, lakukan irigasi vagina untuk mengeluarkan tumbuh-
tumbuhan, obat-obat lokal atau bahan lainnya.
Penanganan abortus imminens :
1. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total.
2. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.
3. Jika perdarahan.

Penanganan abortus inkomplit :


1. Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang 16 minggu,
evaluasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum untuk
mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika perdarahan
berhenti, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler atau misoprostol 400 mcg per
oral.
2. Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang 16
minggu, evaluasi sisa hasil konsepsi dengan :
- Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi yang terpilih. Evakuasi
dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika aspirasi vakum manual
tidak
- Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0,2 mg
intramuskuler (diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol 400 mcg
per oral (dapat diulang setelah 4 jam bila perlu).
3. Jika kehamilan lebih 16 minggu :
- Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik
atau ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit sampai terjadi
ekspulsi hasil konsepsi.
- perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam setiap 4 jam sampai
terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg).
- Evaluasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.
4. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.

Pemantauan Pasca Abortus

Syarat-syarat memulai metode kontrasepsi dalam waktu 7 hari pada kehamilan yang tidak
diinginkan :
1. Tidak terdapat komplikasi berat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
2. Ibu menerima konseling dan bantuan secukupnya dalam memilih metode
kontrasepsi yang paling sesuai.

Metode kontrasepsi pasca abortus :


1. Kondom
- Waktu aplikasinya segera.
- Efektivitasnya tergantung dari tingkat kedisiplinan klien.
- Dapat mencegah penyakit menular seksual.
2. Pil kontrasepsi
- Waktu aplikasinya segera.
- Cukup efektif tetapi perlu ketaatan klien untuk minum pil secara teratur.
3. Suntikan
- Waktu aplikasinya segera.
- Konseling untuk pilihan hormon tunggal atau kombinasi.
4. Implan
- Waktu aplikasinya segera.
- Jika pasangan tersebut mempunyai 1 anak atau lebih dan ingin kontrasepsi
jangka panjang.
5. Alat kontrasepsi dalam rahim
- Waktu aplikasinya segera dan setelah kondisi pasien pulih kembali.
- Tunda insersi jika hemoglobin kurang 7 gr/dl (anemia) atau jika dicurigai
adanya infeksi.
6. Tubektomi
- Waktu aplikasinya segera.
- Untuk pasangan yang ingin menghentikan fertilitas.
- Jika dicurigai adanya infeksi, tunda prosedur sampai keadaan jelas. Jika
hemoglobin kurang 7 gram/dl, tunda sampai anemia telah diperbaiki.
- Sediakan metode alternatif (seperti kondom).

Beberapa wanita mungkin membutuhkan


1. klien pernah diimunisasi, berikan booster tetanus toksoid 0,5 ml atau jika
dinding vagina atau kanalis servikalis tampak luka terkontaminasi.
2. Jika riwayat imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus 1500 unit
intramuskuler diikuti dengan tetanus toksoid 0,5 ml setelah 4 minggu.
3. Penatalaksanaan untuk penyakit menular seksual.
4. Penapisan kanker serviks.

B. Pengertian dan macam macam abortus

APA ITU ABORTUS ?


Abortus/aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan dengan berat badan janin <500 gram dan usia kandungan < 20 minggu. Usia
kehamilan yang cukup bulan/aterm adalah 37-40 minggu.

APA TANDA-TANDA TERJADINYA ABORTUS ?


Tanda-tanda terjadinya abortus pada umumnya adalah:

1. Terjadi kontraksi uterus/rahim


2. Terjadi perdarahan uterus/rahim
3. Dilatasi serviks (pelebaran mulut rahim)
4. Ditemukan sebagian atau seluruh hasil konsepsi/pembuahan

BAGAIMANA MEKANISME TERJADINYA ABORTUS ?

Pada kehamilan, janin menempel di endometrium (dinding uterus/rahim bagian dalam).


Untuk itu, endometrium harus tebal karena jika tipis maka janin tidak bisa menempel di
endometrium dengan sempurna. Tebal / tipisnya endometrium dipengaruhi oleh hormon
progesteron. Semakin banyak hormon progesteron, maka endometrium akan semakin tebal
sehingga janin bisa menempel dengan sempurna. Sebaliknya semakin sedikit hormon
progesteron, maka endometrium akan semakin tipis sehingga janin kurang menempel dan akan
terjadi keguguran/abortus. Oleh karena itu disimpulkan bahwa salah satu penyebab terjadinya
abortus/keguguran adalah kurangnya hormon progesteron.
APA SAJA KLASIFIKASI ABORTUS ?
Abortus diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
1. Abortus Spontan
adalah pengakhiran kehamilan sebelum 20 minggu yang berlangsung tanpa tindakan /
tanpa disengaja.
2. Abortus Buatan
adalah pengakhiran kehamilan sebelum 20 minggu akibat tindakan yang disengaja.
3. Abortus Terapeutik
adalah abortus buatan yang dilakukan pada kehamilan sebelum 20 minggu atas indikasi
tindakan medis.

APA SAJA PENYEBAB ABORTUS SPONTAN ?


Abortus spontan dapat disebabkan oleh:
- Kurangnya hormon progesteron
- Kelainan kromosom
- (chlamydia, mycoplasma, dll)
- Gangguan endokrin/hormon (hipotiroidisme, diabetes mellitus)
- (rokok, alkohol, radiasi, dan toksin), dll

APA SAJA MACAM-MACAM ABORTUS SPONTAN ?


1. ABORTUS IMMINENS
Abortus imminens adalah ancaman terjadinya abortus, ditandai perdarahan per
vaginam(lewat vagina), ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam
kandungan.
2. ABORTUS INSIPIENS
Abortus insipiens adalah abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks
telah mendatar, ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri
dan dalam proses pengeluaran.
Ciri : Perdarahan per vaginam dengan kontraksi makin lama makin kuat dan makin sering,
serviks sudah terbuka.
3. ABORTUS INKOMPLETUS
Abortus inkompletus adalah peristiwa pengeluaran sebagian hasil konsepsi sebelum usia
kehamilan 20 minggu, berat janin < 500 gram
Ciri : Perdarahan per vaginam yang banyak, disertai kontraksi, serviks terbuka, sebagian jaringan
konsepsi keluar.
Penanganan : optimalisasi keadaan umum dan tanda vital ibu (perdarahan banyak dapat
menyebabkan syok), pengeluaran seluruh jaringan konsepsi dengan eksplorasi digital dan bila
perlu dilakukan kuretase.
4. ABORTUS KOMPLETUS
Abortus kompletus adalah peristiwa pengeluaran lengkap seluruh jaringan hasil konsepsi
sebelum usia kehamilan 20 minggu, berat janin < 500 gram.
Ciri : Perdarahan per vaginam yang banyak, kontraksi uterus, serviks sudah menutup, keluar
jaringan hasil konsepsi, tidak ada sisa jaringan di dalam uterus.
Penanganan : optimalisasi keadaan umum dan tanda vital ibu.
5. ABORTUS HABITUALIS
Abortus habitualis adalah kejadian abortus berulang pada 3 kehamilan atau lebih berturut
- turut. Abortus habitualis umumnya disebabkan karena kelainan anatomik uterus (mioma,
septum, serviks inkompeten, dll), atau kelainan faktor-faktor imunologi. Pada kasus abortus
habitualis perlu dilakukan pemeriksaan USG untuk melihat ada/tidaknya kelainan anatomi.
Selain itu juga perlu dilakukan rangkaian pemeriksaan faktor-faktor hormonal / imunologi /
kromosom.
6. MISSED ABORTION
Missed abortion adalah embrio/fetus meninggal dalam kandungan dan masih tertahan
dalam kandungan. Biasanya didahului tanda dan gejala abortus imminens yang kemudian
menghilang spontan atau menghilang setelah pengobatan.
Penanganan : mengeluarkan jaringan konsepsi dengan stimulasi kontraksi uterus. Jika dilakukan
tindakan kuretase, maka harus sangat hati-hati karena jaringan telah mengeras, dan dapat terjadi
gangguan pembekuan darah akibat komplikasi kelainan koagulasi (hipofibrinogenemia).

APA PENGERTIAN ABORTUS TERAPEUTIK ?


Abortus terapeutik adalah abortus buatan yang dilakukan atas indikasi tindakan medis
dilakukan. Abortus terapeutik dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu, atas
pertimbangan / indikasi kesehatan wanita dimana bila kehamilan itu dilanjutkan akan
membahayakan dirinya, misalnya pada wanita dengan penyakit jantung, hipertensi, penyakit
ginjal, dll. Dapat juga dilakukan atas pertimbangan / indikasi kelainan janin yang berat.

BAGAIMANA PENANGANAN TERHADAP ANCAMAN ABORTUS?


Dokter sering menganjurkan tirah baring dan pemberian progesteron pada wanita hamil
yang mengalami ancaman abortus tetapi bukti ilmiah untuk manajemen ini masih jarang.

TIRAH BARING
Meskipun tidak ada bukti pasti bahwa tirah baring dapat mempengaruhi kehamilan,
istirahat dari aktivitas selama beberapa hari dapat membantu wanita merasa aman, juga
memberikan efek psikologis.

PROGESTERON
Progesteron diberikan pada 13 – 40% wanita dengan ancaman abortus. Progesteron
merupakan produk utama dari corpus luteum (bagian dari indung telur) dan pemberian prostagen
diharapkan dapat membantu corpus luteum dalam memproduksi progesteron dan menginduksi
relaksasi rahim yang sedang mengalami kontraksi. Dalam sebuah studi kecil, pemberian
progesteron dapat mengurangi kram pada rahim secara subjektif lebih cepat dibandingkan
dengan tirah baring saja.

Anda mungkin juga menyukai