Anda di halaman 1dari 26

Diare

Artikel ini memberikan informasi dasar tentang


topik kesehatan. InformasiPelajari
dalam artikel ini
selengkapnya

Diare (bahasa Inggris: diarrhea) adalah


sebuah penyakit di saat tinja atau feses
berubah menjadi lembek atau cair yang
biasanya terjadi paling sedikit tiga kali
dalam 24 jam.[1] Di negara berkembang,
diare adalah penyebab kematian paling
umum kematian balita, dan juga
membunuh lebih dari 2,6 juta orang
setiap tahunnya.
Diare

Sebuah mikrograf elektron dari rotavirus,


penyebab hampir 40% dari diare pada anak di
bawah umur 5 tahun.

Klasifikasi dan rujukan luar

Spesialisasi Penyakit infeksi,


Gastroenterologi 

ICD-10 A09, K58, K59.1

ICD-9-CM 009.2-009.3, 558.9,


564.5

DiseasesDB 3742
eMedicine ped/583
Patient UK Diare

MeSH D003967

[sunting di Wikidata]

Penyebab
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari
luka, penyakit, alergi (fructose, lactose),
kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi
Buah-buahan tertentu. Biasanya disertai
sakit perut dan seringkali mual dan
muntah. Ada beberapa kondisi lain yang
melibatkan tetapi tidak semua gejala
diare, dan definisi resmi medis dari diare
adalah defekasi yang melebihi 200 gram
per hari.

Memakan makanan yang asam, pedas,


atau bersantan sekaligus secara
berlebihan dapat menyebabkan diare
juga karena membuat usus kaget.

Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak


mencukupi diserap oleh usus besar.
Sebagai bagian dari proses digestasi,
atau karena masukan cairan, makanan
tercampur dengan sejumlah besar air.
Oleh karena itu makanan yang dicerna
terdiri dari cairan sebelum mencapai
usus besar. Usus besar menyerap air,
meninggalkan material yang lain sebagai
kotoran yang setengah padat. Bila usus
besar rusak / radang, penyerapan tidak
terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang
berair.

Diare kebanyakan disebabkan oleh


beberapa infeksi virus tetapi juga
seringkali akibat dari racun bakteria.
Dalam kondisi hidup yang bersih dan
dengan makanan mencukupi dan air
tersedia, pasien yang sehat biasanya
sembuh dari infeksi virus umum dalam
beberapa hari dan paling lama satu
minggu. Namun untuk individu yang sakit
atau kurang gizi, diare dapat
menyebabkan dehidrasi yang parah dan
dapat mengancam-jiwa bila tanpa
perawatan.

Diare dapat menjadi gejala penyakit yang


lebih serius, seperti disentri, kolera atau
botulisme, dan juga dapat menjadi
indikasi sindrom kronis seperti penyakit
Crohn. Meskipun penderita apendisitis
umumnya tidak mengalami diare, diare
menjadi gejala umum radang usus buntu.

Diare juga dapat disebabkan oleh


konsumsi alkohol yang berlebihan,
terutama dalam seseorang yang tidak
cukup makan. jadi apabila mau
mengkonsumsi alkohol lebih baik makan
terlebih dahulu.

Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi


tempat pengungsian yang buruk serta
kondisi rumah yang masih kotor terkena
genangan air, juga sulitnya mendapat air
bersih menyebabkan mudahnya terjadi
wabah diare setelah banjir. Penyakit diare
yang terlihat ringan justru bisa
membahayakan jiwa, karena saat tubuh
kekurangan cairan, maka semua organ
akan mengalami gangguan. Diare akan
semakin berbahaya jika terjadi pada
anak-anak.[2]

Gejala
Gejala yang biasanya ditemukan adalah
buang air besar terus menerus disertai
dengan rasa mulas yang
berkepanjangan, dehidrasi, mual dan
muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat
timbul antara lain pegal pada punggung,
dan perut sering berbunyi.

Perawatan
Perawatan untuk diare melibatkan pasien
mengonsumsi sejumlah air yang
mencukupi untuk menggantikan yang
hilang, lebih baik bila dicampur dengan
elektrolit untuk menyediakan garam yang
dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit
dan tablet zinc adalah pengobatan
pilihan utama dan telah diperkirakan
telah menyelamatkan 50 juta anak dalam
25 tahun terakhir.[1] Untuk banyak orang,
perawatan lebih lanjut dan medikasi
resmi tidak dibutuhkan.

Jika tidak tersedia oralit bubuk, oralit


dapat dibuat dengan bahan-bahan
berikut ini:[2]

200 ml atau segelas seukuran


belimbing air matang
2 sendok teh gula pasir
1/2 sendok teh garam halus

Campur semua bahan hingga larut lalu


minumkan pada penderita diare. Minum
oralit dengan ketentuan sebagai
berikut:[2]

Usia Pemberian Setelah 3 Jam Diketahui Diare Pemberian Setelah BAB

Kurang dari 1 tahun 1 1/2 gelas 1/2 gelas

1 - 4 tahun 3 gelas 1 gelas

5 - 12 tahun 6 gelas 1 1/2 gelas

Dewasa 12 gelas 5 gelas

Diare di bawah ini biasanya diperlukan


pengawasan medis:

Diare pada balita


Diare menengah atau berat pada anak-
anak
Diare yang bercampur dengan darah.
Diare yang terus terjadi lebih dari 2
minggu.
Diare yang disertai dengan penyakit
umum lainnya seperti sakit perut,
demam, kehilangan berat badan, dan
lain-lain.
Diare pada orang yang bepergian
(kemungkinan terjadi infeksi yang
eksotis seperti parasit)
Diare dalam institusi seperti rumah
sakit, perawatan anak, institut
kesehatan mental.

Diare infektif
Diare infektif yang tidak biasa untuk diare
dapat bertahan lama. Diare ini
disebabkan karena beberapa organisme
penyebabnya tersebut dapat bertahan
selama bertahun-tahun tanpa gejala
penyakit jangka panjang yang jelas.

Penanggulangan diare

Penderita diare sebaiknya segera meminum oralit


yang merupakan campuran dari gula dan garam
untuk menjaga cairan tubuh.[3][4]
Beberapa cara penggulangan diare
antara lain:

1. Jaga hidrasi dengan elektrolit yang


seimbang. Ini merupakan cara
paling sesuai di kebanyakan kasus
diare, bahkan disentri.
Mengkonsumsi sejumlah besar air
yang tidak diseimbangi dengan
elektrolit yang dapat dimakan dapat
mengakibatkan ketidakseimbangan
elektrolit yang berbahaya dan dalam
beberapa kasus yang langka dapat
berakibat fatal (keracunan air).
2. Mencoba makan lebih sering tetapi
dengan porsi yang lebih sedikit,
frekuensi teratur, dan jangan makan
atau minum terlalu cepat.
3. Cairan intravenous: kadangkala,
terutama pada anak-anak, dehidrasi
dapat mengancam jiwa dan cairan
intravenous mungkin dibutuhkan.
4. Terapi rehidrasi oral: Meminum
solusi gula/garam, yang dapat
diserap oleh tubuh.
5. Menjaga kebersihan dan isolasi:
Kebersihan tubuh merupakan faktor
utama dalam membatasi
penyebaran penyakit.

Pencegahan
Sebuah vaksin rotavirus memiliki potensi
untuk mengurangi jumlah penderita
diare.[1] Ada dua vaksin berlisensi untuk
menghadapi rotavirus. Vaksin rotavirus
yang lainnya seperti, Shigella, ETEC, dan
Cholera sedang dikembangkan, vaksin ini
juga berfungsi untuk mencegah
penularan diare.

Karena tangan merupakan salah satu


bagian tubuh yang paling sering
melakukan kontak langsung dengan
benda lain, maka sebelum makan
disarankan untuk mencuci tangan
dengan sabun. Sebuah hasil studi
Cochrane menemukan bahwa dalam
gerakan-gerakan sosial yang dilakukan
lembaga dan masyarakat untuk
membiasakan mencuci tangan
menyebabkan penurunan tingkat
kejadian yang signifikan pada diare.[5]
Oleh karena itu, biasakan mencuci
tangan sebelum makan dengan sabun.
Lakukan hal yang sama setelah selesai
buang air besar. Usahakan meminum air
yang sudah direbus hingga mendidih
agar semua bakteri penyakit tidak masuk
ke dalam tubuh. Segera bersihkan
tempat tinggal dari sisa sampah jika
terjadi bencana alam. Segera buang
tumpukan sampah agar tidak
menggunung dan jadi sarang penyakit.[2]

Pengobatan tradisional
Akar bunga teratai

Sediakan 50 gram rimpang teratai dan 10


gram jahe. Kemudian dicuci bersih lalu
diparut dan diambil airnya. Minum
ramuan tersebut tiga kali sehari setiap
pagi, siang dan sore.

Beras ketan

Goreng beras ketan hingga hangus


(beras ketan yang digoreng tanpa
menggunakan minyak), tambahkan
kunyit yang juga dibakar hingga hangus.
Seduh beras ketan dan kunyit yang
sudah dilumatkan dengan air hangat,
konsumsi dengan takaran 3 kali dalam
sehari.

Apel cuka
Pembuatan cuka apel sebagai bahan
untuk meredakan penyakit diare dibuat
dengan cara yang mudah yaitu dengan
memberikan beberapa tetes cuka apel
pada air putih.

Lihat pula
Konstipasi
Oralit
Maag

Referensi
1. ^ a b c "Diarrhoea:Why children are
still dying and what can be done"
(PDF). World Health Organization.

2. ^ a b c d Cara Menghindari Diare


Setelah Banjir
3. ^ The Treatment Of Diarrhea, A
manual for physicians and other
senior health workers , World Health
Organization, 2005. See esp. section
"4.2 Treatment Plan A: home therapy
to prevent dehydration and
malnutrition" on pages 8 - 11 (12-15
in PDF).
4. ^ Community Health Worker Training
Materials for Cholera Prevention and
Control , CDC, slides at back are
dated 11/17/2010. Page 7 states " . .
. Continue to breastfeed your baby if
the baby has watery diarrhea, even
when traveling to get treatment.
Adults and older children should
continue to eat frequently."
5. ^ Ejemot RI, Ehiri JE, Meremikwu MM,
Critchley JA (2008). Ejemot, Regina I,
ed. "Hand washing for preventing
diarrhoea" . Cochrane Database Syst
Rev (1): CD004265.
doi:10.1002/14651858.CD004265.p
ub2 . PMID 18254044 .
Bacaan lanjutan
Caldarella, M. Visceral Sensitivity and
Symptoms in Patients with
Constipation- or Diarrhea-predominant
Irritable Bowel Syndrome (IBS). The
American Journal of Gastroenterology,
Volume 100 Issue 2 Page 383 -
February 2005.
Choi, Y. Fats, Fructose May Contribute
to IBS Symptoms. ACG 68th Annual
Scientific Meeting: Abstract 21,
presented Oct. 13, 2003; Abstract 547,
presented October 14, 2003.
Van Vorous, Heather. Eating for IBS.
2000. ISBN 1-56924-600-9. Excerpted
with author's permission at Help for
Irritable Bowel Syndrome (see IBS
Diet Section)
Whorwell, PJ. Bran and irritable bowel
syndrome: time for reappraisal. Lancet.
1994 Jul 2;344 (8914): 39-40.

Pranala luar
(Inggris) Reducing deaths from
diarrhoea through oral rehydration
therapy. 1: Bull. World Health Organ.
2000;78(10):1246-55.
(Inggris) Rehydration Project

(Indonesia) Tentang diare

(Indonesia) Diare sepele tetapi


menyebalkan
(Indonesia) Cara menanggulangi diare

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Diare&oldid=14177680"

Terakhir disunting 1 tahun yang lalu oleh HsfBot

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali


dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai