Anda di halaman 1dari 419

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

Oleh : Dra. Hj. St. Hatisah Dj, M.A.P


A. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan merupakan


pendidikan wajib diberikan kepada semua jenjang
pendidikan termasuk perguruan tinggi. Ini
tertuang dalam undang-undang pendidikan yang
lama yaitu undang-undang no. 2 tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional selanjutnya
tetap dipertahankan sebagai materi pendidikan
wajib menurut ketentuan undang-undang
tentang sistem pendidikan nasional yang baru
yaitu undang-undang no. 20 tahun 2003
Pendidikan kewarganegaraan diperguruan tinggi
sekarang ini diwujudkan dengan mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan berdasarkan SK dirjen
dikti nomor 267/dikti/kep/2000 tentang
penyempurnaan kurikulum mata kuliah
pengembangan kepribadian pendidikna
kewarganegaraan di perguruan tinggi selanjutnya
dengan SK dirjen dikti no. 38/dikti/2002 tentang
rambu-rambu pelaksanaan mata kuliah
pengembangan mata kuliah di perguruan tinggi
Diadakan perubahan kembali dengan SK dirjen
dikti no. 43/dikti/2006 tentang rambu-rambu
mata kuliah pengembangan mata kepribadian
diperguruan tinggi yang sebelumnya dikenal
dengan mata kuliah kewiraan. Tujuan umum dari
pendidikan kewarganegaraan bagaimana
menjadikan warga negara yang baik yang
mendukung baik bangsa dan negara
Berdasarkan keputusan dirjen dikti no. 43/dikti/2006
tentang rambu-rambu pelaksanaan mata kuliah
pengembangan mata kuliah diperguruan tinggi
khususnya untuk bahan kajian pendidikan
kewarganegaraan yang meliputi:
1. Palsafah pancasila
2. Identitas nasional
3. Hak dan kewajiban warga Negara
4. Negara dan konstitusi
5. demokrasi di Indonesia
6. Hak asasi manusia dan rule of low
7. Geopolitik Indonesia
8. Geostrategic Indonesia
Materi pendidikan kewarganegaraan edisi tahun 2006
menunjukkan adanya perubahan yaitu dimasukkannya
pilsafat pancasila sebagai bagian dari pendidikan
kewarganegaraan . ini disebabkan karena tidak mewajibkan
lagi pendidikan pancasila didalam kurikulum menurut
undang-undang no. 20 tahun 2003. Pendidikan
kewarganegaraan harus menganut pendekatan berbasis
nilai artinya harus mengandung nilai-nilai dasar.
Kompetensi dasar yang harus dicapai mahasiswa pada mata
kuliah ini adalah
• Agar mahasiswa menjadi ilmuwan yang professional
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
demokrasi berkeadaban
• Agar menjadi warga Negara yang memiliki daya saing
berdisiplin dan berpartisipasi aktif dalam membangun
kehidupan yang damai berdasarkan system nilai
pancasila.
A. Identitas Nasional
1. Pengertian
Menurut Aristoteles seorang pilosof Yunani mengatakan
bahwa manusia adalah zoon politicon yaitu manusia
adalah makhluk yang brkelompok dari kelompok yang
terkecil sampai ke kelompok yang terbesar yang pada
mulanya berasal dari kelompok keluarga selanjutnya
mereka membentuk kelompok yang besar mulai dari suku,
masyarakat dan bangsa kemudin hidup bernegara untuk
mengkaji tentang identitas nasional maka perlu dibahas:
• Hakikat bangsa
• Identitas nasional
• Hakekat Negara
• Bangsa dan Negara
• Identitas nasional Indonesia
2. Hakekat Bangsa
Konsep bangsa memiliki 2 pengertian menurut (Badri
Yatim, 1999), yaitu bangsa dalam pengertian sosiologis
antropolgis dan bangsa dalam pengertian politik
1. Bangsa
Bangsa dalam pengertian sosiolgi antropologis adalah
persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang
masing-masing anggota persekutuan tersebut merasa
satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat. Jadi
mereka menjadi satu bangsa karena disatukan oleh
kesamaan ras, budaya, keyakinan, bahasa, dan
sebagainya. Persekutuan hidup masyarakat semacam ini
dapat merupakan persekutuan hidup mayoritas dan
persekutuan yang menoritas.
2. Bangsa dalam arti politik
Bangsa dalam pengertian politik adalah suatu
masyarakat dalam satu daerah yang sama dan mereka
tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu
kekuasaan tertinggi keluar dana kedalam jadi mereka
diikat oleh kekuasaan politik yaitu Negara
Sedangkan bangsa dalam arti sosiolgi antropologi lebih
dikenal dengan istilah etnis, suku, atau suku bangsa.
Pengertian dari (AT Soegito, 2004) menggolongkan
dalam :
a. Cultural unity adalah bangsa dalam pengertian
sosilogi antropologi
b. Political unity adalah pengertian politik kenegaraan
3. Proses pembentukan bangsa dan Negara
Menurut (Ramlan Surbakti, 1999) terdiri dari :
a. Model ortodoks bermula dengan adanya suatu
bangsa terlebih dahulu kemudian bangsa itu
membentuk Negara tersendiri yaitu bangsa
yahudi berupaya mendirikan Negara Israel
untuk bangsa Yahudi
b. Model Mutakhir berawla dari adanya Negara
terlebih dahulu yang terbentuk dari proses
tersendiri sedangakan penduduk Negara
merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras
contoh Negara Amerika Serikat Tahun 1976
B. Identitas nasional
Identitas nasional dapat disamakan identitas
kebangsaan secara etimologis, pengertian
identitas nasional berasal dari kata identitas dan
nasional, kata identitas berasal dari bahasa
inggris yaitu identity menpunyai arti ciri tanda
atau jati diri yang melekat pada seseorang atau
kelompok atau pada sesuatu sehingga bisa
membedakan dengan yang lain sedangkan kata
nasional merujuk pada konsep kebangsaan . oleh
karena itu identitas nasional lebih merujuk pada
identitas bangsa dalam pengertian politik
(political unity)
1. Factor pembentukan identitas bersama terdiri dari:
a. Primordial yang meliputi ikatam kekerabatan (darah
dan keluarga, kesamaan suku bangsa daerah asal,
bahasa dan adat istiadat. Factor primordial yamg
merupaka identiras yang menyatukan mesyarakat
sehingga masyarakat membentuk bangsa-bangsa
b. Sacral
Factor sacral dapat berupa kesamaan agama yang
dipeluk oleh masyarakat atau ideolgi yang diakui
oleh masyarakat yang bersangkutan
c. Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan
dihormati oleh masyarakat dapat menjadi factor
yang menyatukan bengsa dan Negara
d. Bhineka Tunggal Ika
Prinsip Bhineka Tunggal Ika pada dasarnya
adalah kesediaan warga bangsa untuk bersatu
dalam perbedaan yang disebut dalam bersatu
dalam perbedaan kesediaan warga Negara
untuk setia pada lembaga yang disebut Negara
dan pemerintahnya tampa menghilangkan
ketrikatannya pada suku bangsa, adat, ras dan
agamanya
e. Sejarah
Persepsi yang sama diantara masyrakat
tentang sejarah mereka dapat menytukan diri
dalam suatu bangsa
f. Perkembangan ekonomi
Perkembangan ekonomi (industrialisasi)
akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan
profesi sesuai dengan aneka kebutuhan
masyarakat
g. Kelembagaan
Faktor lain yang berperan dalam
mempersatukan berupa lembaga
pemerintah dan politik.
C. Hakikat Negara
a. Arti Negara
1) Arti Negara menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia negara mempunyai 2 pengertian :
a) Negara adalah organisasi pada suatu wilayah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang
sah dan ditaati oleh rakyatnya.
b) Negara adalah kelompok sosial yang
menduduki wilayah atau daerah tertentu
yang diorganisisr di bawah lembaga politik
dan pemerintah yang efektif, mempunyai
satu kesatuan politik, berdaulat sehingga
berhak menentuka tujuan nasionalnya.
2) Arti Negara menurut Para Pakar antara lain :
a) Menurut George Jellineck : negara adalah
organisasi kekuasaan dan kelompok manusia
yang telah mendiami wilayah tertentu.
b) Cranenburg : negara adalah organisasi yang
timbul karena kehendak dari suatu golongan
atau bangsanya sendiri.
c) Roger F Soultau : negara adalah alat atau
wewenang yang menganut atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama
masyarakat.
d) R Djoko Soetono : negara adalah organisasi
masyarakat atau kumpulan manusia yang berada
di bawah suatu pemerintahan yang sama.
e) Meriam Budiarjo : negara adalah suatu daerah
teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat dan berhasil menuntut dari warganya
ketaatan pada perundangan melalui penguasaan
kontrol dari kekuasaan yang sah.
Dari beberapa pendapat tersebut, ditarik kesimpulan
bahwa pengertian negara adalah organisasi yang
didalamnya harus ada rakyar, wilayah yang permanen
dan pemerintah yang berdaulat, baik ke dalam
maupun ke luar yang disebut unsur – unsur negara.
2. Unsur-unsur Negara
Unsur – unsur negara adalah :
1) Rakyat atau orang – orang yang bertempat tinggal di
wilayah dan tunduk pada kekuasaan negaranya.
2) Wilayah dan daearh menjadi kekuasaan negara dan
tempat tinggal rakyat negara yang mencakup darat,
laut, dan udara serta menjadi sumber kehidupan
rakyat.
3) Pemerintah yang berdaulat keluar dan kedalam, yaitu :
a)Kedaulatan Kedalam, adalah kekuasaan yang harus
ditaati oleh rakyatnya.
b). Kedaulatan Keluar artinya negara mampu
mempertahankan diri dari negara – negara lain,
selain itu juga harus ada pengakuan dari negara lain
9unsur deklarasi)
Sebagai organisasi kekuasaan negara memiliki
sifat:
a. memaksa, artinya memiliki kekuasaan untuk
menyelenggarakan ketertiban dengan
memakai kekerasan fisik secara legal.
b. Monopoli, artinya memiliki hak menetapkan
tujuan negara bersama masyarakat, memilik
hak untuk melarang sesuatu yang
bertentangan dan menganjurkan sesuatu
yang dibutuhkan masyarakat.
3. Teori Terjadinya Negara
a. Proses terjadinya Negara
1) Teori Hukum Alam
Adalah pemikiran paling awal, yaitu masa Plato dan
Aristoteles mengatakan bahwa terjadinya Negara adalah
sesuatu yang alamiah. Artinya segala sesuatu berjalan
secara alamiah yaitu mulai dari lahir berkembang,
matang, kemudian layu dan akhirnya mati. Negara terjadi
secara alamiah bersumber dari manusia sebagai makhluk
sosial yang saling berhubungan tidak bisa hidup tanpa
bantuan manusia lainnya
2) Teori Ketuhanan
Timbul setelah lahirnya Agama – Agama Besar di Dunia,
yaitu Islam dan Kristen. Menurut teori Ketuhanan
terjadinya Negara karena kehendak Tuhan, bahwa segala
sesuatu berasal dari Tuhan dan atas Kehendak-NYA,
sedangkan pemerintah menjalankan pemerintahan atas
kehendak Tuhan.
Penganjur Teori ini adalah Fredick Julius
Stahl, Thomas Aquinus, dan Agustinus.
3) Teori perjanjian
Muncul sebagai reaksi dari dua teori di
atas. Teori ini dilahirkan oleh pemikir –
pemikir Eropa, yaitu : Thomas Hobes,
John Luke, JJ Rosseau, dan Montequeu.
Menurut teori ini, Negra terjadi karena
hasil perjanjian antar manusia individu,
Negara yang pada dasarnya adalah wujud
perjanjian pada masyarakat sebelum
bernegara, untuk kemudian menjadi
masyarakat bernegara.
4) Pendapat Jellineck
Menurut Jellineck, terjadinya Negara dapat
dilihat secara Primer dan Sekunder. Primer
mulai perkembangan Negara yaitu dari
persekutuan atau kelompok masyarakat
sederhana menjadi Negra yang modern.
Terjadinya Negara Primer melalui 4 Tahapan,
yaitu persekutuan masyarakat, kerajaan,
Negara, dan negara Demokrasi. Perkembangan
Negara secara sekunder membicarakan
tentang bagaimana terbentuknya Negara baru
yang dihubungkan dengan masalah pengakuan
dari Negara lain.
b. Proses terjadinya Negara di zaman Modern
Berdasarkan teori di atas Negara – Negara di
dunia ini terbentuk melalui beberapa proses :
1) Penaklukan atau okupasi, contoh Liberia
adalah daerah kosong yang dijadikan Negara
oleh budak-budak Negro yang telah
dimerdekakan oleh Amerika Tahun 1947.
2) Peleburan atau Fusi adalah penggabungan 2
negara atau lebih menjadi satu Negara, contoh
Negara Jerman timur dan barat menjadi
Jerman.
3) Pemecahan adalah terbentuknya negara baru
akibat terpecahnya negara lama, sehingga Negara
sebelunya tidak ada lagi, contoh Yugoslavia
terpecah menjadi negara Serbia, Bosnia,
Montenegro. Negara Cekoslovakia menjadi Negara
Ceko dan Slovakia.
4) Pemisahan adalah pemisahan suatu bagian
Negara kemudian membentuk Negara baru,
contohnya India menjadi Pakistan dan bangladesh.
5) Perjuangan atau revolusi, merupakan hasil dari
rakyat suatu wilayah yang diajjah Negara lain
kemudian memerdekakan diri, contohnya
Indonesia.
6) Penyerahan/Pemberian adalah pemberian
kemerdekaan kepada suatu koloni oleh negara lain
(negara bekas jajahan Inggris dan perancis yang
memiliki wilayah jajakan di Afrika) banyak
memberikan kemerdekaan di daerah tersebut,
contoh Kongo yang dimerdekakan oleh Perancis.
7) Pendudukan terjadi pada wilayah yang belum ada
pemerintahan sebelumnya, contoh Australia
merupakan negara baru yang ditemukan oleh
Inggris meskipun disana terdapat suku Aborigin
dan Australia selanjutnya dibuat koloni – koloni
dimana penduduknya didatangkan dari Negara
Eropa. Australia dimerdekakan pada Tahun 1901.
4. Fungsi dan Tujuan Negara
Fungsi negara juga dikatakan sebagai tugas
negara.
Fungsi Negara menurut :
a.John Lucke
1) Fungsi Legislatif untuk membuat
peraturan
2) Fungsi Eksekutif untuk melaksanakan
peraturan
3) Fungsi Federatif untuk mengurusi urusan
luar negeri dan urusan perang dan
damai.
b. Monte Squieu
dikenal dengan trias political (tiga fungsi)
1) Fungsi Legislatif
2) Fungsi Eksekutif
3) Fungsi Yudikatif yaitu untuk
mengawasi semua peraturan ditaati
(Fungsi Mengadili).
c. Van Vollen Hoven
Seorang sarjana berkebangsaan Belanda
berpendapat bahwa fungsi negara adalah :
1) Re Gelling
Membuat peraturan
2) Bestuur menyelenggarakan
pemerintahan
3) Rechtsprak A2 fungsi pengendali
4) Politie fungsi ketertiban dan keamanan
dikenal dengan catur praja.
d. Good Now
Secara prinsipil dibagi menjadi 2 bagian :
1) Policy Marking
Yaitu kebijaksanaan pelaksanaan
negara untuk waktu tertentu bagi
seluruh masyarakat
2) Policy Eksekuting
Kebijaksanaan yang harus
dilaksanakan untuk tercapainya policy
making.
Kebijaksanaan harus dilaksanakan demi
tercapainya policy making. Ajaran good
now dikenal dengan sebutan Dwi Praja.
E. Menurut Meriam Budiardjo
1) Melaksanakan penertiban untuk
mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan di dalam
masyarakat (fungsi stabilisator)
2) Mengusahakan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat dengan
pembangunan di segala bidang.
3) Melaksanakan pertahanan untuk
menjaga kemungkinan serangan dari
luar.
4) Menegakkan keadilan dilaksanakan
oleh badan-badan pengadilan.
Tujuan Negara :
1.Menurut Rogerd H Sultau, tujuan negara ialah
memungkinkan rakyatnya berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.
2.Harol J. Laski Tujuan Negara adalah menciptakan
keadaan dimana rakyatnya dapat mencapai
keinginan-keinginan secara maksimal.
3.Plato Tujuan negara adalah memajukan kesusilaan
manusia baik sebagai individu maupu n sebagai
makhluk sosial.
4.Thomas Aquino dan Agustinus tujuan negara untuk
mencapai penghidupan dan kehidupan yang aman
dan tentram dengan taat kepada dan dibawah
pimpinan tuhan.
D. Bangsa dan Negara Indonesia
1. Hakikat Bangsa dan Negara
Negara Indonesia adalah negara republik
Indonesia berdasarkan proklamasi 17
Agustus tahun 1945, artinya negara
Indonesia didirikan ini tidak bisa lepas dari
peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945.
itulah bangsa Indonesia yang berhasil
mendirikan negara dan sekaligus
menyatakan kemerdekaannya kepada
dunia luar.
Yang diharapkan oleh pendiri negara dan rakyat
adalah keinginan untuk hidup bersatu sebagai satu
keluarga bangsa karena adanya persamaan nasib,
cita-cita dan karena berasal dalam ikatan wilayah
yang sama. Kesadaran ini melahirkan faham
nasionalisme atau faham kebangsaan dan sekaligus
melahirkan semangat untuk melepaskan diri dari
belenggu penjajah. Telah menciptakan nasib
sebagai bangsa yang terjajah, teraniaya dan hidup
dalam kemiskinan. Selanjutnya nasionalisme
memunculkan semangat untuk mendirikan negara
dan dalam merealisasikan cita-cita untuk merdeka
dan mencapai masyarakat adil dan makmur.
Faktor penting bagi pembentukan bangsa
Indonesia adalah :
1.Adanya persamaan nasib penjajahan kurang
lebih 350 tahun.
2.Adanya keinginan untuk merdeka.
3.Adanya kesatuan tempat tinggal yaitu
nusantara.
4.Adanya cita-cita bersama.
Berdasarkan hal tersebut di atas, faktor
pembentukan identitas bangsa Indonesia
bukanlah faktor yang pre mordial, tetapi faktor
historis yang cukup panjang.
Hakikat negara kesatuan republik Indonesia
adalah negara kebangsaan modern yaitu
negara yang pembentukannya didasarkan
oleh semangat kebangsaan atau
nasionalisme dengan tekad untuk
membangun masa depan bersama yang
dicita-citakan, walaupun berbeda dalam
agama, ras, etnik atau golongan.
2. Proses Terjadinya Negara Indonesia
Merupakan tahapan proses yang
berkesinambungan sesuai keempat alinea
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar
1945.
a.Motivasi perjuangan hak asasi manusia
(alinea 1 Pembukaan UUD 1945)
b.Adanya perjuangan bangsa Indonesia
melawan penjajah yang menghasilkan
proklamasi (alinea 2 Pembukaan UUD 1945)
c.Adanya motivasi spiritual (alinea 3
Pembukaan UUD 1945).
Terjadinya negara adalah kehendak
bersama seluruh rakyat Indonesia sebagai
kehendak Tuhan Yang Maha Esa (Alinea
ketiga).
d. Alinea keempat negara Indonesia perlu
menyusun alat-alat kelengkapan negara
meliputi tujuan negara, bentuk negara,
sistem pemerintahan, undang-undang
negara dan dasar negara.
3. Cita-cita, Tujuan dan Visi Bangsa Indonesia
a. Cita-cita
sesuai yang tercantum didalam
pembukaan UUD 1945 yaitu untuk
mewujudkan negara yang bersatu,
berdaulat, adil dan makmur berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. sebagai realisasi
alinea kedua Pembukaan UUD 1945 yaitu
negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat dan makmur.
b. Tujuan Negara
Dalam alinea keempat Pembukaan UUD
1945 sebagai berikut :
1)Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2)Memajukan kesejahteraan umum.
3)Mencerdaskan kehidupan bangsa
4)Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
C. Visi Bangsa Indonesia
Visi bangsa Indonesia adalah mewujudkan
masyarakat Indonesia yang damai, demokrasi,
berkeadilan, berdaya saing, maju dan
sejahtera dalam wilayah kesatuan negara
Republik Indonesia yang didukung oleh
manusia Indonesia yang sehat, mandiri,
beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta
tanah air, berkesadaran hukum, dan
lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta
berdisiplin (TAP MPR No. VII/MPR/2001).
Setelah tidak adanya GBHN maka berdasarkan
rencana pembangunan jangka menengah atau RPJM
Nasional 2004 2009, disebutkan bahwa Visi
Pembangunan Nasional 2004/2009 adalah :
1.Terwujudnya Kehidupan masyarakat bangsa dan
negara yang aman, bersatu, rukun dan damai.
2.Terwujudnya bangsa dan negara yang
menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak
asasi manusia.
3.Terwujudnya perekonomian yang mampu
menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan
yang layak, serta memberikan pondasi yang kokoh
bagi pembangunan yang berkelanjutan.
I. Identitas Nasional Indonesia
Merujuk pada identitas yang sifatnya nasional berdasarkan kesepakatan
bangsa dan seluruh pejuang kemerdekaan terdiri dari :
1.Bahasa Nasional yang berasal dari Bahasa Melayu dan diangkat sebagai
bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia sepakat
bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus sebagai
identitas nasional Indonesia.
2.Bendera negara yaitu sang merah putih, dikibarkan pertama kali pada
tanggal 17 agustus 1945 namun telah ditunjukkan pada peristiwa sumpah
pemuda dan telah dikenal pada masa kerajaan di Indonesia.
3.Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya, untuk pertama kali dinyanyikan
tanggal 28 Oktober tahun 1928 sebagai lagu kebangsaan negara.
4. Lambang negara yaitu Garuda Pancasila.
5.Semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, artinya berbeda-beda tetapi
tetap satu jua yang menunjukkan kenyataan bahwa bangsa kita heterogen
namun tetap berkeinginan untuk menjadi satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.
6.Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila berisi lima nilai dasar yang dijadikan
sebagai dasar filsafat dan ideologi negara Indonesia, pancasila merupakan
identitasi nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi
nasional Indonesia.
7. Konsitusi (Hukum Dasar) yaitu Undang-undang Dasar 1945,
merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan
tertinggi dalam tata urutan perundangan dan dijadikan
sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara.
8. Bentuk negara kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat,
Bentuk negara adalah negara kesatuan sedangkan bentuk
pemerintahan adalah republik. Sistim politik yang digunakan
adalah sistim demokrasi (kedaulatan rakyat)
9. Konsepsi wawasan nusantara, sebagai cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan memiliki nilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima
sebagai kebudayaan nasional,
kebudayaan nasional pada dasarnya
adalah puncak-puncak dari kebudayaan
daerah.
II. Hak dan Kewajiban Warga Negara
Negara sebagai identitas bersifat abstrak
yang nampak adalah unsur-unsur negara
yaitu rakyat, wilayah dan pemerintah.
warga negara adalah bagian dari penduduk
suatu negara yang memiliki hubungan
dengan negara. Kedudukannya sebagai
warga negara menetapkan hubungan
berupa peranan, hak dan kewajiban secara
timbal balik. Dalam materi ini lebih jauh
akan dibahas sebagai berikut:
1.Pengertian warga negara dan
kewarganegaraan.
a. Warga Negara (pengertian sederhana)
Pengertian warga negara terjemahan
bahasa Inggris yaitu citizen, yang mempunyai
arti sebagai berikut :
a) warga negara
b) petunjuk dari sebuah kota
c) sesama warga negara, sesama penduduk
dan orang se tanah air.
d) Bawahan atau kawula.
Menurut As Hikam dalam Ghazalli (2004):
Warga negara sebagai terjemahan dari citizen
adalah anggota dari suatu komunitas yang yang
membentuk negara itu sendiri.
Rakyat adalah merupakan konsep politik yaitu
orang-orang yang berada di bawah suatu
pemerintahan dan tunduk pada pemerintah
tersebut. Penduduk adalah orang-orang yang
bertempat tinggal di suatu wilayah dalam kurun
waktu tertentu. Orang yang berada pada suatu
daerah tertentu dan penduduk adalah warga
negara dan orang asing.
Warga negara

penduduk

Orang-orang yang Orang asing


berada pada
suatu negara
Bukan penduduk
2.Kewarganegaraan
Istilah kewarganegaraan adalah keanggotaannya
menunjukkan hubungan atau ikatan suatu negara
dan warga negaranya. .
Undang-undang nomor 62 tahun 1958 tentang
kewarganegaraan republik Indonesia menyatakan
kewarganegaraan diartikan sebagai jenis hubungan
dengan suatu negara yang mengakibatkan adanya
kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang
bersangkutan, atau kewarganegaraan adalah
segala hal ihwal yang berhubungan dengan negara.
Pengertian warga negara dibedakan menjadi 2 :
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologi.
1) Warga negara dalam arti yuridis adalah ditandai
dengan ikatan hukum antara orang-orang dengan
negara. Hal ini dibuktikan dengan adanya ikatan
hukum, misalnya akta kelahiran, surat pernyataan,
bukti kewarganegaraan dan lain-lain.
2) Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak
ditandai dengan ikatan hukum, tetapi ikatan
emosional seperti ikatan perasaan, ikatan
keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah dan ikatan
tanah air. Ikatan ini lahir dari penghayatan warga
negara bersangkutan.
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan
materil.
1) Kewarganegaraan dalam arti formil merujuk
kepada tempat kewarganegaraan. Dalam
sistematika hukum masalah kewarganegaraan
berada pada hukum publik.
2) Kewarganegaraan dalam arti materil
merujuk pada akibat hukum dan status
kewarganegaraan yaitu adanya hak dan
kewajiban warga negara.
Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan
tidak jatuh pada kekuasaan atau
kewenangan negara lain, dengan kata lain
negara lain tidak berhak memperlakukan
negara-negara lain tidak berhak
memperlakukan kaidah-kaidah hukum pada
orang yang bukan warga negaranya.
3. Kedudukan warga negara dalam negara
hubungan antara negara dan warga negara
terwujud dalam bentuk hak dan kewajiban
antara warga negara dan negara.
Hubungan dan kedudukan warga negara ini
bersifat khusus sebab hanya merekalah
yang menjadi warga negara yang memiliki
hubungan timbal balik dengan negaranya.
1. Penentuan warga negara
Dalam penentuan kewarganegaraan
seseorang dikenal adanya asas
kewarganegaraan berdasarkan kelahiran
dan asas kewarganegaraan berdasarkan
keturunan.
asas kewarganegaraan yang berdasarkan
asas kelahiran disebut iusoli dan yang
berdasarkan perkawinan/keturunan
disebut iussanguinis.
Contoh :

Bipatride dan Apatride


- Bipatride (Dwi Kewarganegaraan)
Timbul apabila menurut peraturan dari 2 negara terkait seseorang
dianggap warga negara dari 2 negara. Contoh : Ali dan Ida adalah suami
isteri berstatus warga negara A namun berdomisili di negara B.
Negara A menganut Ius Sanguinis dan Negara B menganut Ius Soli
kemudian lahir anaknya, Adi menurut negara A Adi adalah warga
negaranya karena mengikuti warga negara orang tuanya. Sedang menurut
negara yang menganut Ius Soli Adi juga adalah warga negaranya karena
lahir di Negara B. jadi Adi mempunyai status Bipatride.
- Apatride (Tanpa Kewarganegaraan)
Seseorang tidak diakui sebagai warga negara dari negara manapun.
Contoh : Adi dan Ira adalah suami isteri berstatus warga negara B yang
berasas Ius Soli, berdomisili di negara A yang berstatus Ius Sangutis.
Kemudian lahir anaknya Dewi. Menurut Negara A Dewi tidak diakui sebagai
warga negaranya, karena orang tuanya bukan warga negaranya, begitu
juga di negara B Dewi tidak diakui, karena lahir di negara lain.
56
Dengan contoh di atas, maka seseorang bisa
mempunyai 2 kewarganegaraan dan
sebaliknya seseorang bisa tidak mempunyai
kewarganegaraan.
Selain dari sisi kelahiran penentuan
kewarganegaraan dapat didasarkan pada
aspek perkawinan. Yang mencakup asas
kesatuan hukum dan asas persamaan derajat.
a. Asas persamaan hukum berdasarkan
pandangan bahwa suami istri adalah suatu
ikatan yang tidak terpisahkan sebagai inti
dari suatu masyarakat. Dalam kehidupan
menyelenggarakan kehidupan bersama
suami istri perlu mencerminkan suatu
kesatuan yang bulat termasuk dalam
masalah kewarganegaraan (diusahakan
kewarganegaraan suami istri adalah sama).
b. Asas persamaan derajat berasumsi bahwa
status perkawinan tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaraan suami
istri. Keduanya memiliki hak yang sama
untuk menentukan sendiri
kewarganegaraannya.
2. Warga negara Indonesia
Pasal 26 UUD 1945 tentang ketentuan warga
negara adalah sebagai berikut:
a. Yang menjadi warga negara adalah orang-
orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara.
b. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan
warga negara asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
c. Hal-hal mengenai warga negara dan
penduduk diatur dengan undang-undang.
Sebelumnya penduduk Indonesia
berdasarkan Indische staatgling 1927 pasal
163 dibagi 3 yaitu :
a. Golongan eropa terdiri atas
1) bangsa Belanda
2) bukan bangsa Belanda tapi dari orang
eropa
3) bangsa lain yang hukum negaranya
sama dengan orang eropa.
b. Golongan timur asing terdiri dari :
1. golongan tionghoa atau cina
2. golongan timur asing bukan cina.
c. Golongan bumiputera atau peribumi
terdiri dari :
1) orang indonesia asli dan keturunannya
2) orang lain yang menyesuaikan diri.
Berdasarkan pasal 26 ayat 2 UUD 1945 sebagai hasil
amandemen bahwa penduduk negara Indonesia
terdiri atas warga negara dan orang asing.
Orang-orang bangsa lain adalah orang-orang
peranakan seperti peranakan belanda, tionghoa dan
arab yang bertempat tinggal di Indonesia yang
mengaku Indonesia sebagai tumpah darahnya dan
bersikap setia kepada negara Indonesia. Orang ini
bisa menjadi warga negara Indonesia dengan
kewarganegaraan atau naturalisasi yang diatur oleh
undang-undang yang menyatakan tentang warga
negara yaitu undang-undang nomor 12 tahun 2006
tentang kewarganegaraan republik Indonesia.
3. Ketentuan undang-undang mengenai
warga negara Indonesia.
sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia
sampai sekarang ini undang-undang yang
mengatur perihal kewarganegaraan
sebagai berikut:
a. Undang-undang nomor 3 1946 tentang
warga negara dan penduduk negara.
b. Undang-undang nomor 6 tahun 1947
tentang perubahan atas undang-undang
nomor 3 tahun 1946.
c. Undang-undang nomor 8 tahun 1947 tentang
perpanjangan waktu untuk mengajukan pernyataan
berhubung dengan kewarganegaraan Indonesia.
d. Undang-undang nomor 11 tahun 1948 tentang
perpanjangan waktu untuk mengajukan pernyataan
berhubung dengan kewarganegaraan Indonesia.
e. Undang-undang nomor 62 tahun 1958 tentang
kewarganegaraan republik Indonesia.
f. Undang-undang nomor 3 tahun 1976 tentang
perubahan pasal 18 undang-undang nomor 62
tahun 1958 tentang kewarganegaraan Indonesia.
g. Undang-undang nomor 12 tahun 2006 tentang
kewarganegaraan Indonesia.
Undang-undang ini menggantikan undang-undang
nomor 52 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Indonesia.
Pokok materi yang diatur dalam undang-undang ini
adalah :
a. siapa yang menjadi warga negara Indonesia
b. Syarat dan tata cara memperoleh
kewarganegaraan republik Indonesia.
c. Kehilangan kewarganegaraan republik Indonesia.
d. Syarat dan tata cara memperoleh
kewarganegaraan republik Indonesia.
e. Ketentuan Pidana.
Beberapa ketentuan yang diatur dalam undang-
undang nomor 12 tahun 2006 antara lain :
a. Tentang siapa yang menjadi warga negara
Indonesia:
1) setiap orang yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan atau berdasarkan
perjanjian pemerintah republik Indonesia
dengan negara lain sebelum undang-undang
itu berlaku sudah menjadi warga negara
Indonesia.
2) anak yang lahir dari perkawinan yang sah
dari seorang ayah dan ibu warga negara
Indonesia.
3) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ayah warga negara Indonesia dan ibu
warga negara asing.
4) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ayah warga negara asing dan ibu
warga negara Indonesia.
5) Anak lahir diluar perkawinan yang sah dari
seorang ibu warga negara Indonesia tetapi
ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan.
6) Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300
hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah dan ayahnya warga
negara Indonesia.
7) Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari
seorang ibu warga negara Indonesia.
8) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari
seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh
seorang ayah warga negara Indonesia sebagai
anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum
anak tersebut berusia 18 tahun dan atau belum
kawin.
9) Anak yang lahir di wilayah negara republik
indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
10) Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah
republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak
diketahui.
11) Anak yang lahir di wilayah republik Indonesia apabila ayah
dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak
diketahui keberadaannya.
12) Anak yang dilahirkan di luar wilayah Indonesia dari seorang
ayah dan ibu warga negara Indonesia yang karena ketentuan
dari tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak bersangkutan.
13) Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan
permohonan kewarganegaraannya kemudian ayah dan
ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah
atau pernyataan janji setia.
14) Anak warga negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan
yang sah belum berusia 18 tahun atau belum kawin diakui
secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing
tetap diakui sebagai warga negara Indonesia.
15) Anak warga negara Indonesia yang
belum berusia 5 tahun diangkat secara
sah sebagai anak olehwarga negara asing
berdasarkan penetapan pengadilan
tetapi diakui sebagai warga negara
Indonesia.
b. Tentang kewarganegaraan atau naturalisasi
kewarganegaraan adalah tata cara bagi orang
asing untuk memperoleh kewarganegaraan
Indonesia melalui permohonan. Permohonan
kewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon
jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
2) pada waktu mengajukan permohonan sudah
bertempat tinggal di wilayah negara Indonesia
paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling
singkat 10 tahun tidak berturut-turut.
3) Sehat jasmani dan rohani
4) Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar
negara pancasila dan UUD negara republik
Indonesia tahun 1945.
5) Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan
tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara satu tahun atau lebih.
6) Jika dengan memperoleh kewarganegaraan
republik Indonesia tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
7) Mempunyai pekerjaan dan atau penghasilan
tetap.
8) Membayar uang kewarganegaraan ke kas negara.
Permohonan diajukan di Indonesia oleh
pemohon secara tertulis dalam bahasa
Indonesia dan di atas kertas bermaterai
yang cukup kepada presiden melalui
menteri yaitu menteri hukum dan HAM,
selanjutnya menteri meneruskan
permohonan kepada presiden disertai
dengan pertimbangan dalam waktu paling
lambat 3 bulan terhitung sejak permohonan
diterima. Kemudian presiden berwenang
mengabulkan atau menolak permohonan
tersebut. Pengabulan Permohonan ini
ditetapkan dengan keputusan presiden
(Kepres).
Warga negara asing yang kawin secara sah
dengan warga negara Indonesia dapat
memperoleh kewarganegaraan Indonesia
dengan menyampaikan pernyataan menjadi
warga negara Indonesia di hadapan pejabat
yang berwenang dengan ketentuan
pemohon yang bersangkut sudah
bertempat tinggal di wilayah republik
Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-
turut dan paling singkat 10 tahun tidak
berturut-turut, kecuali perolehan warga
negara tersebut mengakibatkan
berkewarganegaraan ganda.
Selanjutnya orang asing yang telah berjasa
kepada negara atau dengan alasan
kepentingan negara dapat pula diberi
kewarganegaraan Indonesia oleh
presiden setelah memperoleh
pertimbangan DPR RI kecuali dengan
pemberian kewarganegaraan tersebut
mengakibatkan berkewarganegaraan
ganda.
c. Tentang kehilangan kewarganegaraan
dinyatakan kewarganegaraan republik Indonesia
hilang karena :
1) memperoleh kewarganegaraan lain atas
kemauan sendiri.
2) tidak menolak atau melepaskan
kewarganegaraan lain sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.
3) dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh
presiden atas permohonan sendiri yang
bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah
kawin, bertempat tinggal di luar negeri dan
dinyatakan hilang kewarganegaraan Indonesia
tidak menjadi dan tanpa kewarganegaraan.
4) Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu
dari presiden,
5) secara sukarela masuk dalam dinas negara asing yang
jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat
dijabat oleh warga negara Indonesia.
6) Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji
setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing
tersebut.
7) Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu
yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing.
8) Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari
negara asing, atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda
kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas
namanya.
9) Bertempat tinggal di luar wilayah negara republik
Indonesia selama 5 tahun terus menerus, bukan
dalam dinas negara tanpa alasan yang sah dan
dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya
untuk tetap menjadi warga negara Indonesia
sebelum jangka 5 tahun terakhir dan setiap 5
tahun berikutnya yang bersangkutan tidak
mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi
warga negara Indonesia kepada warkilan
Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal yang bersangkutan, padahal perwakilan
republik Indonesia tersebut tidak memberikan
secara tertulis kepada yang bersangkutan
sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi
tanpa kewarganegaraan.
10) Perempuan warga negara Indonesia yang kawin
dengan laki-laki warga negara asing kehilangan
kewarganegaraannya jika menurut hukum negara
asal suaminya kewarganegaraan istri mengikuti
kewarganegaraan suami sebagai akibat perkawinan
tersebut. Laki-laki warga negara Indonesia yang
kawin dengan perempuan warga negara asing
kehilangan kewarganegaraannya jika menurut
hukum negara asal istrinya kewarganegaraan suami
mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat
perkawinan tersebut, atau tetap ingin jadi warga
negara Indonesia dapat mengajukan pernyataan
kepada pejabat atau perwakilan RI yang wilayahnya
meliputi tempat tinggal perempuan atau laki-laki
tersebut, kecuali pengajuan tersebut mengakibatkan
kewarganegaraan ganda.
Pernyataan dapat diajukan oleh perempuan setelah
tiga tahun sejak tanggal perkawinan
berlangsung.
12) Setiap orang yang memperoleh
kewarganegaraan republik Indonesia
berdasarkan keterangan yang kemudian hari
dinyatakan palsu atau dipalsukan, atau tidak
benar, atau menjadi kekeliruan atau terjadi
kekeliruan mengenai orangnya oleh instansi
berwewenang batal kewarganegaraannya.
Menteri mengumumkan nama orang yang
kehilangan kewarganegaraannya dalam berita
negara republik Indonesia asas-asas yang dipakai
dalam undang-undang nomor 12 tahun 2006
tentang kewarganegaraan Indonesia meliputi :
a. Asas ius sanguinis yaitu asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan.
b. Asas ius suoli secara terbatas yaitu asas
yang menentukan kewarganegaraan
berdasar asas negara tempat kelahiran
yang diperuntukkan terbatas bagi anak-
anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam undang-undang.
c. Asas kewarganegaraan tunggal yaitu asas
yang menentukan satu kewarganegaraan
bagi setiap orang.
d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas
yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak
sesuai ketentuan yang diatur dalam undang-
undang.
kesimpulan undang-undang nomor 12
tahun 2006 pada dasarnya tidak mengenal
adanya kewarganegaraan ganda (bipatrait)
ataupun tanpa kewarganegaraan (apatrait)
kewarganegaraan ganda yang diberikan
kepada anak-anak merupakan suatu
pengecualian.
4. Hak dan kewajiban warga negara Indonesia
a. Wujud hubungan warga negara dengan
negara.
Wujud hubungan antara warga negara dengan
negara pada umumnya berupa peranan yang
pada dasarnya adalah tugas apa yang
dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki
sebagai warga negara. Secara teori status
wargannegara terdiri dari : status pasif, status
aktif, status negatif dan status positif, begitu
juga dengan peranan warga negara meliputi
peranan pasif, peranan aktif, peranan negatif
dan peranan positif (Cholisin:2000).
Pengertian peranan pasif adalah kepatuhan
warga negara terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Peranan Aktif merupakan aktifitas warga
negara untuk terlibat serta ambil bagian dalam
kehidupan bernegara, terutama dalam
mempengaruhi keputusan publik. Peranan
positif merupakan aktifitas warga negara
untuk meminta pelayanan dari negara untuk
memenuhi kebutuhan hidup, dan peranan
negatif merupakan aktifitas warga negara
untuk menolak negara dalam persoalan
pribadi.
di Indonesia hubungan antara warga
negara dengan negara diatur dalam
undang-undang dasar 1945 yang
digambarkan dalam pengaturan mengenai
hak dan kewajiban baik itu hak dan
kewajiban warga negara terhadap negara
maupun sebaliknya kewajiban negara
terhadap warga negara.
b. Hak dan kewajiban warga negara Indonesia
Hak dan kewajiban warga negara Indonesia
tercantum dalam pasal 27 sampai dengan
pasal 34 UUD 1945 antara lain sebagai
berikut :
1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak (Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
berbunyi : Tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan. Pasal ini menunjukkan
asas keadilan sosial dan kerakyatan.
2) Hak membela negara
Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 (hasil amandemen)
berbunyi :
setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.
3) Hak berpendapat
Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi :
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
yang ditetapkan dengan undang-undang.
4) Hak kemerdekaan memeluk agama
Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) :
Ayat (1) berbunyi bahwa negara
berdasarkan atas ketuhanan yang maha
esa.
Ayat (2) berbunyi negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya.
5) Pasal 30 Ayat (1) UUD 1945 (hasil amandemen).
yaitu hak dan kewajiban dalam membela negara
yang berbunyi : tiap –tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
6) Pasal 31 ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945 yaitu hak
untuk mendapatkan pengajaran.
Ayat (1) berbunyi bahwa tiap-tiap warga negara
berhak mendapatkan pengajaran.
Ayat (2) menjelaskan bahwa pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pengajaran nasional yang diatur dengan UUD 1945.
7) Hak untuk mengembangkan dan
mengajukan kebudayaan nasional
Indonesia.
dijelaskan dalam pasal 32 UUD 1945
ayat (1) mengatakan bahwa negara
memajukan kebudayaan nasional Indonesia
di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai budayanya.
8) Hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial.
Pasal 33 ayat (1) (2) (3) (4) dan (5) UUD 1945 berbunyi:
a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas
kekeluargaan.
b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c) Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
bagi kemakmuran rakyat.
d) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi,
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional.
e) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan ini diatur
dalam undang-undang.
9) Hak mendapatkan keadilan sosial pasal 34
UUD 1945. menjelaskan bahwa fakir miskin
dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
kewajiban warga negara terhadap negara
Indonesia :
1. Kewajiban menaati hukum dan
pemerintahan Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi :
segala warga negara bersamaan
kedudukannya didalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya.
2. Kewajiban membela negara pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang
berbunyi :
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
(a) Kewajiban dalam upaya pertahanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945 menyatakan : tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,
disamping adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap
negara menurut UUD 1945 pada perubahan pertama telah
dicantumkan adanya hak asasi manusia. Ketentuan mengenai
hak asasi manusia tertuang pada pasal 28a sampai j UUD 1945.
Selanjutnya hak-hak warga negara yang tertuang
dalam UUD 1945 sebagai konstitusi negara
dinamakan hak konstitusional.
selanjutnya hak dan kewajiban negara
terhadap warga negara. Antara lain sebagai
berikut :
1. Hak negara untuk ditaati hukum dan
pemerintahan.
2. Hak negara untuk dibela.
3. Hak negara untuk menguasai bumi, air dan
kekayaan alam untuk kepentingan rakyat.
4. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum
yang adil.
5. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga
negaranya.
6. Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem
pendidikan nasional
7. Kewajiban negara memberikan jaminan sosial.
8. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.
Secara garis besar hak dan kewajiban warga negara
yang tertuang dalam UUD 1945 mencakup berbagai
bidang, antara lain : bidang politik dan
pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan,
ekonomi dan pertahanan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai berbagai
hak dan kewajiban warga negara dalam
hubungannya dengan negara tertuang
dalam berbagai peraturan perundang-
undangan sebagai penjabagan atas UUD
1945. contoh : hak dan kewajiban warga
negara dalam bidang pendidikan, Undang-
undang nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional. Undang-
undang nomor 12 tahun 2005 tentang guru
dan dosen.
Hak dan kewajiban warga negara di bidang
pertahanan.
1. Undang-undang nomor 3 tahun 2002
tentang pertahanan negara.
2. Undang-undang nomor 2 tahun 2002
tentang kepolisian negara RI.
3. Undang-undang nomor 34 tahun 2004
tentang Tentara Nasional Indonesia.
Hak dan kewajiban warga negara di bidang politik :
1. Undang-undang nomor 9 tahun 1998 tentang
kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka
umum.
2. Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang
Pers.
3. Undang-undang nomor 31 tahun 2002 tentang
partai politik.
4. Undang-undang nomor 12 tahun 2003 tentang
pemilihan anggota DPR, DPD dan DPRD.
5. Undang-undang nomor 23 tahun 2003 tentang
pemilihan presiden dan wakil presiden.
5. Hak dan kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat dan
pemerintah.
Contoh hak dan kewajiban warga negara maupun hak dan kewajiban
negara terhadap warganya di bidang pendidikan berdasarkan undang-
undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
BAB IV
BAGIAN KESATU
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
PASAL 5.
a. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu.
b. Warga negara memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual
dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
c. Warga negara di daerah terpencil atau terkebelakang serta
masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan
layanan khusus.
d. Warga negara memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimewa berhak memperoleh
pendidikan khusus.
e. Setiap warga negara berhak mendapat
kesempatan meningkatkan pendidikan
sepanjang hayat.
Pasal 6
Setiap warga negara yang berusia 7 s/d 15 tahun
wajib mengikuti pendidikan dasar.
Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap
keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.
Bagian kedua
Hak dan kewajiban orang tua
Pasal 7
Orang tua berhak berperan serta dalam memilih
satuan pendidikan dan memperoleh informasi
tentang perkembangan pendidikan anaknya.
orang tua dari anak usia wajib belajar berkewajiban
memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.
Hak dan kewajiban masyarakat Pasal 8.
Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan
pelaksanaan pengawasan dan evaluasi program
pendidikan.
Pasal 9
Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber
daya dalam penyelenggaraan pendidikan.
Bagian keempat
Hak dan kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah
Pasal 10
Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan,
membimbing, membantu dan mengawasi
penyelenggaran pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 11
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
memberikan layanan dan kemudahan
sertaw menjamin terselenggaranya
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga
negara tanpa diskriminasi.
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
menjamin tersedianya dana guna
terselenggaranya pendidikan bagi setiap
warga negara berusia 7 s/d 15 tahun.
BAB V
PESERTA DIDIK
Pasal 12
1. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak :
a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.
b. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuannya.
c. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang
tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.
d. mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang
tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.
e. pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan
pendidikan lain yang setara.
f. menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari
ketentuan batas waktu yang ditentukan.
2. Setiap peserta didik berkewajiban
a. menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin
keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan.
b. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan
kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari
kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam negara
kesatuan republik Indonesia.
d. ketentuan mengenai hak dan kewajiban peserta didik
sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1, 2, dan 3
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
III. Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi
A. Hakikat Demokrasi
Demokrasi dapat dibagi dalam 2 pengertian
1. Pengertian secara etimolgi yaitu, demokrasi
berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos
berarti rakyat dan Kratos/kratei berarti
pemerintahan atau kekuasaan. Jadi,
pengertian demokrasi secara etimologi
adalah pemerintahan rakyat atau
penguasaan rakyat yang biasa dikenal
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.
Konsep demokrasi lahir di Yunani kuno
yaitu Abad Ke-4 SM dan abad ke-6 M.
Demokrasi yang dipraktekkan waktu itu
adalah demokrasi langsung (direct
Demokrasi) artinya hak rakyat untuk
membuat keputusan politik dan
dijalankan secara langsung oleh seluruh
rakyat atau seluruh warga negara.
Demokrasi dapat dibedakan menjadi :
a. Demokrasi langsung yaitu paham
demokrasi yang mengikutsertakan setiap
warga negara dalam permusyawaratan
untuk menentukan kebijaksanaan umum
dan undang-undang
b. Demokrasi tidak langsung adalah paham
demokrasi yang dilaksanakan melalui
sistem perwakilan yang biasanya dilakukan
oleh pemilihan umum
Untuk negara modern penerapan demokrasi
dilakukan karena berbagai alasan
1. Penduduk yang selalu bertambah sehingga
pelaksanaan musyawarah pada suatu tempat
sulit dilakukan pada sutau tempat
2. Masalah yang dihadapi semakin kompleks
karena kebutuhan dan tantangan hidup
semakin banyak
3. Setiap warga negara mempunyai kesibukan
pribadi untuk mengurus kehidupannya
sehingga perlu diwakili dipemerintahan
2. Pengertian Terminologi Demokrasi
Beberapa defenisi demokrasi dari ahli politik
adalah sebagai berikut
a. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan
rakyat karena itu kekuasaan pemerintahan
melekat pada rakyat, pada diri orang
banyak dan merupakan hak bagi rakyat
atau orang banyak untuk mengatur,
mempertahankan dan melindungi dirinya
dari paksaan dan pemerkosaan dari orang
lain atau yang diserahi untuk memerintah
b. Menurut Hendry B. Mayo sistem politik
demokrasi adalah sistem yang
menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum
ditentukan atas dasar mayoritas oleh
wakil-wakil yang diawasi secara efektif
oleh rakyat dalam pemilihan berkala yang
didasarkan atas prinsip kesamaan politik
dan diselenggarakan dalam suasana
terjaminnya bebasnya politik
c. Menrut Internasional Komition For Jurist
demokrasi adalah suatu bentuk
pemerintahan dimana hak untuk membuat
keputusan-keputusan politik diselenggarakan
oleh warga negara melalui wakil-wakil yang
dipilih oleh mereka dan bertaggung jawab
kepada mereka melalui sutu proses
pemilihan yang bebas.
Pengertian paling populer yang dikemukakan
oleh Abraham Lincoln yang menyatakan
demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat
oleh rakyat dan untuk rakyat (Gooverment
Of people By the People and For the people)
Secara subtantif prinsip utama demokrasi ada 2
(Mawardi Rauf, 1997) yaitu :
a. Kebebasan/persamaan (Freedom/Equality)
b. Kedaulatan rakyat (People’s Softreight)
Kebebasan/ persamaan adalah pondasi
demokrasi, kebebasan dianggap sebagai sarana
untuk mencapai kemajuan dengan memberikan
hasil maksimal dari usaha orang tanpa adanya
batasan dari penguasa.
Prinsip kedaulatan rakyat pada hakekatnya
adalah bahwa kebijaksanaan yang dibuat adalah
kehendak rakyat dan untuk kepentingan rakyat
3. Demokrasi Sebagai Bentuk pemerintahan
Demokrasi masa lalu dipahami sebagai
bentuk pemerintahan sekarang ini
demokrasi dipahami lebih luas yaitu
sebagai sistem pemerintahan atau politik.
Konsep bentuk demokrasi pemerintahan
berasal dari para pilosof Yunani secara
klasik.
Pembagian bentuk pemerintahan menurut Plato
adalah sebagai berikut :
1. Monarki suatu bentuk pemerintahan yang
dipegang oleh seorang pemimpin tertinggi dan
dijalankan untuk kepemimpinan rakyat
2. Tirani adalah bentuk pemerintahan yang dipegang
oleh seorang pemimpin tertinngi yang dijalankan
untuk kepentingan pribadi
3. Aristokrasi adalah sutau bentuk pemerintahan
yang dipegang oleh sekelompok orang pemimpin
dan dijalankan untuk kepentingan rakyat
4. Oligarki adalah sutau bentuk pemerintahan yang
dipegang oleh sekelompok orang dan dijalankan
oleh kepentingan kelompok itu sendiri
5. Demokrasi adalah sutau bentuk pemerintahan
yang dipegang oleh rakyat dan untuk
kepentingan rakyat
6. Mobokrasi/Okhlokrasi yaitu suatu bentuk
pemerintahan yang dipegang oleh rakyat tapi
rakyat tidak tahu apa-apa, rakyat yang tidak
berpendidikan dan rakyat yang tidak paham
akan pemerintahan yang akhirnya
pemerintahan yang dijalankan tidak berhasil
untuk kepentigan rakyat banyak
Bentuk-bentuk pemerintahan tersebut diatas tidak lagi
dianut oleh banyak negara, bentuk yang diterima
dewasa ini adalah bentuk pemerintahan modern
Menurut Nicollo Machiavelli yang
membedakan bentuk pemerintahan sebagai
berikut :
a. Monarki adalah bentuk pemerintahan
yang bersifat kerajaan pemimpin negara
umumnya bergelar raja, ratu, kaisar atau
sultan
b. Republik dalam bentuk pemerintahan
yang dipimpin oleh sutau presiden atau
perdana menteri
4. Demokrasi sebgai sistem politik
Bentuk pemerintahan sebagai sistem politik
cakupannya lebih luas dari bentuk pemerintahan
Defenisi demokrasi sebagai sistem poiltik sebagai
berikut :
a. Hendry B.Mayo mengatakan bahwa sistem politik
merupakan suatu sistem yang menunujukkan
bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara
efektif oleh rakyat yang berlaku atas prinsip
kesamaan politik dan dilaksanakan secara
terjaminnya kebebasan politik
b. Samuel Hungtington mengatakan bahwa
sistem politik sebagai sistem demokrasi
dilaksanakan melalui pemilihan umum yang
adil, jujur dan berkala para calon bebas
bersaing untuk memperoleh suara secara
bebas.
Sistem politik dewasa ini dibedakan menjadi 2
(Hungtinton 2001) yaitu sistem politik demokrasi
atau pemerintahan demokrasi adalah sistem
pemerintahan yang menjalankan prinsip-prinsip
demokrasi
Sistem pemerintahan (politik non
demokrasi) yaitu sistem politik otoriter,
totaliter, sistem diktator, resim militer,
resim satu partai, monarki, absolut dan
sistem komunis sedangkan sistem
pemerintahan demokrasi sistem
pemerintahan dalam suatu begara yang
menjalankan prisip-prinsip demokrasi
Sukarna dalam buku Demokrasi Vs
Kediktatoran (1981) mengemukakan adanya
beberapa prinsip demokrasi dan prinsip-
prinsip otoritarian atau kediktatoran
Prinsip-prinsip sistem politik demokrasi
adalah sebagai berikut :
a. Pembagian kekuasaan yaitu kekuasaan
eksekutif, legislatif, yudikatif berada pada
badan yang berbeda
b. Pemrintahan konstitusinonal
c. Pemerintahan berdasarkan hukum
(Rule of low)
d. Pemerintahan mayoritas
e. Pemerinthan dengan diskusi
f. Pemilihan umum yang bebas
g. Partai politik lebih dari satu (multi
partai)
h. Manajemen yang terbuka
i. Pers yang bebas dan bertanggung
jawab
j. Pengakuan hak-hak minoritas
k. Perlindungan hak asasi manusia
l. Peradilan yang bebas dan tidak
memihak
m. Pengawasan terhadap administrasi
negara
n. Mekanisme politik yang berubah antara
politik pemerintah dengan kehidupan
masyarakat dan kehidupan politik
pemerintah
o. Kebijaksanaan pemerintahan dibuat oleh
badan perwakilan politik tanpa paksaan
dari lembaga manapun
p. Penempatan pejabat pemerintah dengan
meriet system bukan poll system
q. Penyelesaian secara damai bukan
kompromi
r. Jaminan terhadap kebebasan individu
dalam batas-batas tertentu
s. Konstitusi/UUD yang demokratis
t. Prinsip persetujuan sebaliknya prinsip
kediktatoran yang berlaku pada sistem
politik otoriter dan totaloiter yang bisa
disebut sebagai prinsip non demokrasi
adalah sebagai berikut
kebalikan prinsip kediktatoran yang berlaku pada
sistem politik otoriter dan totaloiter yang bisa
disebut sebagai prinsip non demokrasi adalah
sebagai berikut :
1. Pemusatan kekuasaan yaitu kekuasaan
legislatif, eksekutif dan yudikatif menjadi satu
dan dijalankan oleh suatu lembaga
2. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusi
yang sifatnya konstitusional tetapi
pemerintahan dijalankan berdasarkan
pemerintahan
3. Rule of power atau prinsip negara kekuasaan
yang ditandai dengan supremasi kekuasaan
dan ketidaksamaan dalam hukum
4. Pembentukan pemerintahan tidak
berdasarkan musyawarah tetapi melalui
dekrit
5. Pemilihan umum yang tidak demokratis
6. Terdapat suatu partai politik atau partai
pemerintah atau ada beberapa partai politik
tetapi ada sebuah partai yang monopoli
kekuasaan
7. Manajemen dan kepemimpinan yang
tertutup dan tidak bertanggung jawab
8. Menekan dan tidak mengakui hak-hak
minoritas warga negara
9. Tidak adanya kebebasan berpendapat,
berbicara dan kebebasan pers dan
kebebasan pers dibatasi
10. Tidak ada perlindungan terhadap hak
asasi manusia
11. Badan peradilan yang tidak
bebas dan bisa diintervensi
oleh penguasa
12. Tidak ada kontrol atau
pengendalian terhadap
adminisatrasi dan birokrasi
13. Mekanisme dalam kehidupan
politik dan sosial tidak dapat
berubah dan bersifat sama
14. Penyelesaian dan perpecahan atau
perbedaan dengan cara kekerasan
dan penggunaan paksaan
15. Tidak ada jaminan terhadap hak-hak
dan kebebasan individu dalam batas-
batas tertentu
16. Prinsip dokmatisme dan banyak
berlaku doktrin
5. Demokrasi sebagai sikap hidup
Demokrasi membutuhkan usaha nyata dari
setiap warga maupun penyelenggara
negara untuk berprilaku sedemikian rupa
sehingga mendukung pemerintah atau
sistem politik demokrasi. Perilaku yang
mendukung tersebut merupakan perilaku
yang demokratis yang terkait dengan nilai-n
ilai demokrasi yang akan membentuk
budaya atau kultur demokrasi
Pemerintahan demokrasi
membutuhkan kultur demokrasi
untuk membuatnya eksis dan tegak.
Perilaku demokrasi ada pada
manusia itu sendiri baik selaku
warga negara maupun pejabat
negara
B. Demokratisasi
Demokratisasi adalah penerapan
kaidah-kaidah atau prinsip-prrinsp
demokrasi pada setiap kegiatan
politik kenegaraan tujuannya adalah
terbentuknya kehidupan politik yang
bercirikan demokrasi yang merujuk
pada sistem pemerintahan yang
lebih demokrasi
Demokrasi terjadi melalui beberapa tahapan
yaitu :
a. Tahapan pertama adalah penggantian dari
penguasa non demokrasi ke penguasa
demokrasi
b. Tahapan kedua adalah pembentukan
lembaga-lembaga dan tertib demokrasi
c. Tahapan ketiga adalah konsolidasi
demokrasi
d. Tahapan keempat adalah praktek
demokrasi sebagai budaya politik
bernegara
Samuel Hungtinton (2001)
menyatakan bahwa proses
demokrasi melalui 3 tahapan yaitu :
a. Pengakhiran resim non
demokratis
b. Pengukuhan resim demokrasi
c. Konsolidasi sistem yang
demokrasi
Nilai atau kultur demokrasi penting untuk
tegaknya demokrasi di suatu negara
1. Nilai atau kultur demokrasi
Pendapat Hendry B.Mayo dalam Mirriam
Budiarjo (1990) menyebutkan ada 8 nilai
demokrasi yaitu :
a. Menyelesaikan pertikaian-pertikaian
secara damai dan suka rela
b. Menjamin terjadinya perubahan secara
damai dalam suatu masyarakat yang selalu
berubah
c. Penggantian penguasa secara teratur
d. Penggunaan paksaan seminimal
mungkin
e. Pengakuan dan penghormatan
terhadap nilai keanekaragaman
f. Menegakkan keadilan
g. Memajukan ilmu pengetahuan
h. Pengakuan dan penghormatan
terhadap kebebasan
Menurut pendapat Zamrony (2001)
menyebutkan kultur demokrasi sebagai
berikut :
a. Toleransi
b. Kebebasan mengemukakan
pendapat
c. Menghormati perbedaan pendapat
d. Memahami dalam keanekaragaman
masyarakat
e. Terbuka dan komunikasi
f. Menjunjung tinggi nilai dan martabat
kemanusaiaan
g. Percaya diri
h. Tidak tergantung pada orang lain
i. Saling menghormati
j. Mampu mengekang diri
k. Kebersamaan dan
l. keseimbangan
Menurut Nurkholis Majied dalam tim ICCE UIN
Jakarta (2003) menyatakan ada 7 norma atau
pandangan hidup demokrasi
1. Kesadaran akan luralisme
2. Prinsip musyawarah
3. Adanya pertimbangan moral
4. Permufakatan jujur dan adil
5. Pemenuhan segi-segi ekonomi
6. Kerjasama antarwarga
7. Pandangan hidup demokrasi sebagai unsur
yang menyatu dengan sistem pendidikan
Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai
yang diperlukan untuk
mengembangkan pemerintahan yang
demokratis. Nilai-nilai tersebut antara
lain adalah kebebasan (berpendapat,
berkelompok dan berpartisipasi)
menghormati orang/kelompok lain,
kesetaraan, kerjasama, persaingan dan
kepercayaan.
Menurut Rusli Karim (1991) menyebutkan
perlunya kepribadian yang demokratis
meliputi inisiatif, toleransi, kecintaan
terhadap keterbukaan, komitmen dan
tanggung jawab serta kerjasama. Nilai-nilai
yang terkandung dalam demokrasi seperti
tersebut diatas menjadi sikap dan budaya
demokrasi yang perlu dimiliki oleh warga
negara dan pejabat pemerintah untuk
mengembangkan pemnerintahan yang
demokrasi.
Demokrasi tidak akan tumbuh dan
berkembang dengan sendirinya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
namun perlu ditanamkan dan di
implementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Dari uraian diatas kita
mengetahui bahwa demokrasi yang
semula merupakan bentuk
pemerintahan dan sistem politik telah
berkembang sebagai suatu pandangan
atau budaya hidup.
2. Lembaga (struktur demokrasi)
Menurut Mirriam Budiarjo (1997) untuk
melaksanakan nilai-nilai demokrasi perlu
diselenggarakan lembaga-lembaga sebagai
berikut :
a. Pemerintahan yang bertanggung jawab
b. DPR yang mewakili golongan dan
kepentingan masyarakat
c. Organisasi politik lebih dari satu (multi
partai)
d. Pers dan media massa yang bebas
e. Sistem peradilan yang bebas
Demi terlaksananya demokrasi dalam suatu
negara diperlukan 2 hal penting yaitu :
a. Tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai
demokrasi yang menjadi sikap dan pola
hidup masyarakat dan penyelenggara
negara
b. Terbentuk dan berjalannya lembaga-
lembaga demokrasi dalam sistem politik
dalam pemerintahan
Dua hal penting diatas merupakan kultur dan
struktur saling berkaitan dan saling
menentukan.
Satu negara dikatakan negara demokrasi apabila
memenuhi kriteria :
a. Pemerintahan demokrasi yang berwujud pada
adanya institusi (struktur) demokrasi
b. Masyarakat demokrasi yang berwujud pada
budaya (kultur) demokrasi
Untuk mewujudkan masyarakat demokratis maka
pendidikan demokrasi mutlak diperlukan.
Pendidikan demokrasi di Indonesia dimuat dalam
pendidikan kewarganegraan
3. Ciri Demokrasi
Menurut Mawardi Rauf (1997) ciri-ciri demokrasi di
Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Berlangsung secara evolusioner, demokrasi
berlangsung dalam waktu lama berjalan secara
bertahap dari bagian ke bagian lain
b. Proses perubahan secara persuasif bukan
koersif artinya demokrasi dilakukan bukan
dengan paksaan, kekerasan atau tekanan tapi
yang dilakukan dengan musyawarah dilibatkan
setiap warga negara
c. Proses yang tidak pernah selesai artinya
demokrasi merupakan proses yang berjalan
terus menerus
C. Demokrasi di Indonesia
Praktek demokrasi sejak dulu
sesungguhnya sudah ada meskipun
masih sangat sederhana dan bukan
dalam tingkat kenegaraan
Menurut Muhammad Hatta dalam
Fatmo Wahyono 1990, desa-desa di
Indonesia sudah menjalankan demokrasi
misalnya dengan pemilihan kepala desa
dan adanya rembuk desa itulah disebut
demokrasi asli
1. Demokrasi desa
Demokrasi desa memiliki 5 unsur yaitu :
a. Rapat
b. Mufakat
c. Gotong royong
d. Hak megadakan protes bersama
e. Hak menyingkir dari kekuasaan kerajaan
absolut
Demokrasi desa tidak bisa dijadikan pola demokrasi
Indonesia modern namun, kelima unsur demokrasi
desa dapat dikembangkan menjadi demokrasi
Indonesia modern.
Menurut Muhammad Hatta
demokrasi Indonesia Modern harus
memiliki 3 hal yakni :
a. Demokrasi dibidang politik
b. Demokrasi dibidang ekonomi
c. Demokrasi dibidang sosial
2. Demokrasi Pancasila
Bersumber pada ideologi negara
maka demokrasi berkembang di
Indonesia adalah demokrasi
pancasila, pancasila adalah
ideologi nasional yaitu
seperangkat nilai-nilai yang
dianggap baik, sesuai, adil dan
menguntungkan bangsa.
Sebagai ideologi nasional pancasila
berfungsi :
a. Merupakan Cita-cita masyarakat
yang selanjutnya menjadi pedoman
dalam membuat dan menilai
keputusan politik
b. Alat pemersatu masyarakat yang
mampu menjadi sumber nilai bagi
prosedur penyelesaian konflik yang
terjadi
Nilai-nilai luhur pancasila yang tertuang
dalam pembukaan UUD 1945 sesuai
dengan pilar-pilar demokrasi modern
a. Kedaulatan rakyat didasarkan pada
bunyi pembukaan UUD 1945 alinea
ke-4 yaitu “ ....yang terbentuk dalam
suatu susunan negara republik
Indonesia yang berkedaulatan
rakyat....”
b. Republik (alinea ke-4) didasarkan pada kalimat
yang berbunyi “....Yang terbentuk dalam suatu
susunan negara republik indonesia....”. Republik
berarti res publika atau negara untuk
kepentingan umum
c. Negara berasas atas hukum didasarkan pada
kalimat yang berbunyi “....negara indonesia yang
melindungi segenap bangsa indonesia dan
seluruh tumpah darah indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamainan abadi dan keadilan sosial
d. Pemerintahan yang konstitusional
didasarkan pada kalimat “....maka
disusunlah kemerdekaan
kebangsaan indonesia itu dalam
suatu UUD negara indonesia....”
e. Sistem perwakilan berdasarkan sila
ke-4 pancasila yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan
f. Prinsip musyawarah sila ke-4
pancasila yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
g. Prinsip ketuhanan demokrasi di
indonesia harus dapat
dipertanggung jawabkan kebawah
kepada rakyat dan keatas
dipertanggung jawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Demokrasi pancasila dapat diartikan secara
luas maupun sempit sebagai berikut
1. Secara luas bahwa demokrasi pancasila
berarti kedaulatan rakyat yang
didasarkan nilai-nilai pancasila dalam
bidang politik, ekonomi dan sosial
2. Secara sempit demokrasi pancasila
berarti kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan menurut hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawatan/perwakilan
3. Perkembangan Demokrasi Indonesia
Perkembangan demokrasi indonesia
mengalami pasang surut dan setua dengan usia
Republik Indonesia.
Lahirnya konsep demokrasi dalam sejarah
modern indonesia dapat dilihat pada sidang-
sidang BPUPKI yang dilaksanakan pada bulan
Mei sampai dengan Juli 1945. cita-cita atau ide
demokrasi ada pada para Fonding Fathers
Bangsa (Susenus 1997). Para pendiri bangsa
bersepakat bahwa negara indonesia merdeka
haruslah negara demokratis.
Berdasarkan uraian Budiarjo 1997, dipandang dari sudut
perkembangan sejarah demokrasi di Indonesia sampai
masa orde baru dapat dibagi dalam tiga masa yaitu :
a. Masa republik I, yaitu masa demokrasi parlementer
b. Masa republik II, masa demokrasi terpimpin
c. Masa republik III, masa demokrasi pancasila yang
menonjolkan sistem presidentil.
Affan Gaffar:1999, membagi periode demokrasi Indonesia
terdiri atas :
a. Periode masa revolusi kemerdekaan
b. Periode masa demokrasi parlementer
c. Periode masa demokrasi terpimpin
d. Periode masa pemerintah orde baru.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat pula dibagi dalam
periode-periode sebagai berikut :
a. Pelaksanaan demokrasi revolusi tahun 1945 s/d 1950.
b. Pelaksanaan demokrasi masa orde lama terdiri dari :
- Masa demokrasi liberal 1950 s/d 1959
- Masa demokrasi terpimpin 1959 s/d 1965.
c. Pelaksanaan demokrasi orde baru tahun 1966 s/d 1998
d. Pelaksanaan demokrasi masa transisi tahun 1998 s/d 1999.
e. Pelaksanaan demokrasi masa reformasi 1999 sampai
sekarang. Pada masa reformasi ini masyarakat memiliki
kesempatan yang luas dan bebas untuk melaksanakan
reformasi di berbagai bidang, pada masa transisi dan
demokrasi dengan reformasi banyak terdapat pertentangan,
perbedaan pendapat yang kerap menimbulkan kerusuhan
dan konflik antar bangsa sendiri.
Setelah pemilu tahun 2004, bangsa
indonesia memulai
menyelenggarakan kehidupan ketata
negaraan yang diharapkan
penyelenggaraan bernegara secara
demokratis dapat dijalankan sebagai
sarana mencapai kesejahteraan dan
keadilan rakyat.
D. Sistem Politik Demokrasi
1. Landasan Sistem Politik Demokrasi
di Indonesia
Berdasarkan pembagian sistem politik
ada 2 perbedaan yaitu sistem politik
demokrasi dan sistem politik non
demokrasi (Samuel Hungtintong:2001)
Sistem politik demokrasi didasarkan
pada nilai, prinsip, prosedur dan
kelembagaan yang demokratis.
Dan diyakini mampu menjamin hak kebebasan warga
negara membatasi kekuasaan pemerintahan dan
memberikan keadilan. Landasan negara Indonesia sebagai
negara demokrasi terdapat dalam :
1. Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat,
berbunyi (.... Maka disusunlah kemerdekaan bangsa
indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar
negara Republik Indonesia yang terbentuk dalam
suatu susunan negara republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat ....”)
2. Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yang menyatakan bahwa
kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan menurut
ketentuan undang-undang dasar.
2. Sendi-sendi pokok sistem politik demokrasi indonesia.
Sendi-sendi pokok tersebut adalah :
a. Ide kedaulatan rakyat, bahwa yang berkedaulatan
demokrasi adalah rakyat, ide ini adalah gagasan
pokok dari demokrasi. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945
berbunyi kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan
menurut undang-undang dasar.
b. Negara berasas berdasarkan atas hukum. Pasal 1
ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi : negara indonesia
adalah negara hukum
c. Bentuk republik, negara dibentuk untuk
memperjuangkan realisasi kepentingan umum atau
republika. Terdapat dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945
yang berbunyi negara Indonesia ialah negara
kesatuan yang berbentuk republik.
d. Pemerintahan berdasarkan konsitusi Pasal 4 ayat (1)
UUD 1945 berbunyi : presiden RI memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD.
e. Pemerintahan yang bertanggung jawab, kebawah
bertanggung jawab kepada rakyat, dan ke atas secara
moral bertanggung jawab kepada tuhan yang maha esa.
f. Sistem perwakilan, pada dasarnya pemerintah
menjalankan amanat rakyat untuk menjalankan
pemerintahan. Demokrasi yang dijalankan adalah
demokrasi perwakilan atau tidak langsung yang dipilih
melalui pemilu.
g. Sistem pemerintahan presidentil, presiden adalah
penyelenggara negara tertinggi, presiden adalah kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan.
3. Mekanisme dalam sistem politik demokrasi Indonesia.
Pokok-pokok dalam sistem politik indonesia.
a. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi
yang luas, disamping adanya pemerintah pusat
terdapat pemerintah daerah memiliki hak otonom.
b. Bentuk pemerintahan republik sistem pemerintahan
presidentil
c. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan (sistem presidentil)
d. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan
bertanggung jawab pada presiden, presiden tidak
bertanggung jawab pada MPR maupun DPR,
disamping kabinet dibantuk dewan pertimbangan.
e. Parlemen terdiri dari dua yaitu DPR dan DPD, para
anggota dewan atau DPR dan dewan perwakilan
daerah atau DPD merupakan anggota MPR.
f. Pemilu dilaksanakan untuk memilih presiden dan
wakil presiden, anggota DPR, DPD, anggota DPR
Provinsi, anggota DPRD Kabupaten kota dan kepala
daerah.
g. Sistem multi partai, pemilu 1999 diikuti 48 partai
politik dan 2004 diikuti oleh 24 partai politik.
h. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh mahkamah
agung dan badan perwakilan dibawahnya yaitu
pengadilan tinggi dan pengadilan negeri serta
sebuah mahkamah konsitusi.
i. Lembaga negara lainnya adalah
badan pemeriksa keuangan dan
komisi yudisial.
UUD 1945

BPK MPR PRESIDEN/ MA /MK KY


DPR/DPD WAKIL

KABINET Dewan
Pertimbangan

Kelembagaan negara indonesia menurut UUD 1945 hasil amandemen


4. Masa depan Demokrasi
Demokrasi dapat ditindas untuk sementara
karena kesalahannya sendiri, tetapi setelah
mengalami cobaan yang pahit, ia akan
muncul dengan penuh keinsafan, ucapan
Muhammad Hatta 1966, atas keyakinannya
demokrasi akan hidup dan punya masa
depan.
Masa depan demokrasi bergantung pada
pensyaratan-pensyaratan sebagai syarat
hidupnya.
Menurut David Bethan dan Kevin Boyle 2000, yaitu
setidaknya ada enam kondisi yang diperlukan bagi
kelancaran demokrasi di negara-negara
berkembang, sebagai berikut:
a. Penguatan struktur ekonomi yang berbasis
keadilan
b. Tersedianya kebutuhan-kebutuhan dasar bagi
kepentingan warga negara seperti pangan,
kesehatan dan pendidikan.
c. Kemapanan kesatuan dan identitas nasional
d. Pengetahuan yang luas, pendidikan,
kedewasaan, sikap toleransi dan rasa tanggung
jawab kolektif warga negara khususnya
masyarakat pemilih.
e. Rezim yang terbuka dan bertanggung jawab
dalam menggunakan sumber-sumber republik
secara efisien.
f. Pengakuan yang berkelanjutan dari negara-negara
demokratis terhadap praktek demokrasi yang
berjalan, pendapat lain menyatakan diperlukan
enam kondisi yang dianggap mendukung
pembangunan demokrasi yang stabil ( Soerensen
2003) antara lain :
a. Para pemimpin tidak menggunakan instrumen
kekerasan yaitu polisi dan militer untuk meraih dan
mempertahankan kekuasaan. Terdapat organisasi
masyarakat yang pluralis yang modern dan dinamis.
c. Potensi konflik dalam pluralisme sub
kultural dipertahankan pada level yang
masih dapat ditoleransi.
d. Diantara penduduk negeri khususnya
lapisan politik aktif terdapat budaya politik
dan sistem keyakinan yang mendukung ide
dan lembaga demokrasi.
e. Dampak dan pengaruh dan kontrol
negara asing dapat menghambat atau
mendukung secara positif.
Masa depan demokrasi indonesia
sesungguhnya telah mendapat pijakan
kuat atas keberhasilan orde baru
memajukan pendidikan dan kesehatan
warga negara. Tingkat pendidikan yang
tinggi dengan semakin banyaknya kelas
menengah terdidik membawa harapan
bagi demokrasi di Indonesia setidaknya
memberi bazis bagi berkembangnya
tradisi dan nilai-nilai demokrasi di
masyarakat.
Selanjutnya adalah semakin kuatnya peran
media massa dalam proses pendidikan
politik dan kontrol negara tingkat
urbanisasi dan mobilitas tinggi warga
negara yang memungkinkan terjadinya
pluralisasi dan heterogenisasi. Kondisi
seperti ini cukup berarti bagi
perkembangan nilai-nilai dan tradisi
demokrasi merupakan landasan bagi
berjalannya lembaga-lembaga demokrasi
di tingkat masyarakat maupun negara.
Pelacakan historis di indonesia menunjukkan bahwa
peodalisme merupakan salah satu penghambat
dalam perkembangan demokrasi didalam kehidupan
sehari-hari. Tantangan demokrasi indonesia masa
depan tergantung kultur masyarakat termasuk para
pemimpinnya mendukung penuh tradisi dan nilai-
nilai demokrasi sebagai syarat bagi berjalannya
lembaga politik demokrasi.
Dua aspek ini yaitu perilaku politik masyarakat dan
institusi politik (kultur dan struktur harus bisa
berjalan beriringan. Perilaku politik yang demokratis
dan namun tanpa disertai berfungsinya institusi
politik tidak akan pernah mewujudkan sistem politik
demokratis demikian pula sebaliknya.
E. Pendidikan Demokrasi
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat
diambil kesimpulan bahwa sistem
politik suatu negara berkaitan dengan
dua hal, yaitu institusi (struktur)
demokrasi dan perilaku (kultur)
demokrasi. Dalam membangun
masyarakat demokratis berarti
berusaha menciptakan keserasian
antara struktur yang demokratis dan
kultur yang demokratis.
Guna mewujudkan masyarakat demokratis,
pendidikan demokrasi mutlak diperlukan,
pendidikan demokrasi pada hakekatnya ialah
sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya bisa diterima
dan dijalankan oleh warga negara. Pendidikan
demokrasi bertujuan mempersiapkan warga
masyarakat berperilaku dan bertindak demokratis
melalui aktifitas menanamkan pada generasi muda
akan pengetahuan, kesadaran dan nilai-nilai
demokrasi. Yang meliputi tiga hal :
a. Kesadaran bahwa demokrasi adalah pola
kehidupan yang paling menjamin hak-hak warga
masyarakat itu sendiri.
b. Demokrasi adalah sebuah learning proses yang
lama dan tidak sekedar meniru dari masyarakat lain.
c. Kelangsungan demokrasi tergantung pada
keberhasilan mentransformasikan nilai-nilai
demokrasi pada masyarakat (Samroni:2001).
Selanjutnya pada tahap berikutnya pendidikan
demokrasi akan menghasilkan masyarakat yang
mendukung sistem politik yang demokratis,
kelangsungan pemerintahan demokratis bersandar
pada pengetahuan dan kesadaran demokrasi warga
negaranya. Pendidikan pada umumnya dan
pendidikan demokrasi pada khususnya akan
diberikan seluas-luasnya bagi seluruh warga negara.
Sosialisasi nilai-nilai demokrasi melalui
pendidikan demokrasi adalah bagian dari
sosialisasi politik negara terhadap warganya.
Sosialisasi politik mencakup pengertian yang
luas, sedangkan pendidikan demokrasi
mengenai cakupan yang lebih sempit sesuai
dengan makna pendidikan sebagai proses yang
sadar dan terencana sosialisasi nilai-nilai
demokrasi dilakukan secara terencana,
terprogram, terorganisir secara baik khususnya
melalui pendidikan formal yang sangat penting
untuk generasi muda.
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan
: bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia,
sehat, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara demokratis dan bertanggung
jawab.
Pendidikan untuk menjadikan warga negara
demokratis dan bertanggung jawab adalah
pendidikan demokrasi. Sekarang ini banyak kalangan
menghendaki pendidikan kewarganegaraan baik
sebagai mata pelajaran di sekolah maupun mata
kuliah di perguruan tinggi mengemban misi sebagai
pendidikan demokrasi, tuntunan demikian tidak
salah karena secara teoritis pendidikan
kewarganegaraan adalah salah satu ciri pendidikan
yang demokratis. International comision of jurist
sebagai organisasi ahli hukum internasional dalam
konferensi di bangkok tahun 1965 mengemukakan
bahwa sarat-sarat dasar untuk terselenggaranya
pemerintahan yang demokratis dibawah rule of low
adalah :
a. Perlindungan konsitusionil,
b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
c. Pemilihan umum yang bebas
d. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
e. Kebebasan untuk berserikat, berorganisasi dan
beroposisi.
f. Pendidikan kewarganegaraan (civiks education),
namun berdasarkan praktek pendidikan selama ini,
pendidikan kewarganegaraan indonesia ternyata
tidak hanya mengemban misi pendidikan demokrasi
tetapi pendidikan kewarganegaraan mengemban
misi sebagai berikut:
a. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan
kewarganegaraan yang sesungguhnya (siviks
education), yaitu pendidikan kewarganegaraan yang
bertugas membina dan mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan peserta didik
berkenan dengan peranan, tugas dan hak kewajiban
serta tanggung jawab sebagai warga negara dalam
berbagai aspek kehidupan bernegara.
b. Pendidikan kewarganegaraan sebagai nilai dan
karakter, dalam hal ini pendidikan kewarganegaraan
bertugas membina dan mengembangkan nilai-nilai
bangsa yang dianggap baik sehingga terbentuk
warga negara yang berkarakter baik.
c. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan bela
negara, pendidikan bertugas membentuk peserta didik
agar memiliki kesadaran bela negara, sehingga dapat
diandalkan untuk menjaga kelangsungan negara dari
berbagai ancaman. Contoh mata kuliah kewiraan di
perguruan tinggi.
d. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan
demokrasi (politik), pendidikan kewarganegaraan
menyiapkan peserta didik untuk menjadi warga negara
demokratis untuk mendukung tegaknya demokrasi negara.
Berdasarkan pengalaman selama ini justru pendidikan
kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi masih
kurang mendaptkan porsi dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan.
Selain masalah penataan yang lebih
penting adalah masalah isi materi bagi
pendidikan demokrasi agar benar-benar
berfungsi sebagai pendidikan demokrasi
maka materinya dapat ditekankan pada
empat hal yaitu :
1. Asal usul sejarah demokrasi
2. Perkembangan demokrasi.
3. Materi tentang demokrasi indonesia.
4. Materi masa depan demokrasi
Hakikat Hak Asasi Manusia
1. Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia merupakan
hak dasar yang melekat dan
dimiliki setiap manusia sebagai
anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
Pendapat Mustafa Kemal Pasha (2002)
menyatakan bahwa yang dimaksud hak
asasi manusia adalah hak-hak dasar
yang dibawa manusia sejak lahir yang
melekat pada esensinya sebagai
anugrah Allah SWT. Kesadaran akan hak
asasi manusia didasarkan atas
pengakuan bahwa semua manusia
sebagai makhluk Tuhan memiliki
derajat dan martabat yang sama.
kesadaran tersebut berdasarkan pangakuan
terhadap HAM atau hak asasi manusia yang
memiliki 2 landasan
a. Landasaan langsung dan pertama yaitu
kodrat manusia adalah sama derajat dan
martabatnya semua manusia adalah
sederajat tanpa membedakan ras, agama,
suku, bahasa dsb
b. Landasan kedua yang lebih dalam Tuhan
menciptakan manusia, semua manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sama
yaitu Tuhan Yang Maha Esa
Istilah hak asasi manusia bermula
dari barat yang dikenal dengan right
of man ujntuk menggantikan natural
right karena istilah right of man
tidak mencakup right of woman
maka oleh E.Resofflt diganti dengan
istilah human right yang lebih
universal dan netral (Gazali, 2004)
Istilah natural right berasal dari John
Lucke (1632-1704) mengenai hak-hak
alamiah manusia. Menurut John Lucke
bahwa kehidupan manusia yang asli
sebelum bernegara memiliki hak-hak
dasar perorangan yang alami yang
meliputi hak untuk hidup, hak
kemerdekan dan hak milik dan setelah
bernegara maka hak-hak dasar itu
harus dijamin dalam kehidupan
bernegara
2. Macam hak asasi manusia
Beradasarkan UU no 39 tahun 1999
tentang hak asasi manusia yaitu bahwa hak
asasi manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugrahNya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara hukum ,
pemerintahan dan setiap orang demi
kehoramatan dan perlindungan harkat
martabat manusia
Ciri pokok dari hakikat hak asasi manusia
adalah (tim ICCE UIN 2003)
a. Hak asasi manusia tidak perlu diberikan,
dibeli atau diwarisi tetapi haka asasi
manusia adalah bagian dari manusia
secara otomatis
b. Hak asasi manusia berlaku untuk semua
orang tanpa memandang jenis kalamin,
asal usul, ras, agama, etnik dan pandangan
politik
c. Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar
karena merupakan hak dasar manusia
5). Hak untuk hidup
6). Hak untuk kemerdekaan hidup
7). Hak untuk memperoleh nama
baik
8). Hak memperoleh pekerjaan
9). Hak untuk mendapatkan
perlindungan hukum
Beberapa contoh hak dasar manusia tersebut
adalah
a. Hak asasi manusia menurut piagam PBB
tentang deklarasi universal of human right
1948 meliputi :
1). Hak berpikir dan mengeluarkan pendapat
2). Hak memiliki sesuatu
3). Hak mendapatkan pendidikan dan
pengajaran
4). Hak menganut aliran kepercayaan atau
agama
b. Hak asasi manusia menurut UU No 39.tahun
1999 yaitu:
1). Hak untuk hidup
2). Hak untuk berkeluarga
3). Hak untuk mkengembangkan diri
4). Hak kedailan
5). Hak kemerdekaan
6). Hak berkomunikasi
7). Hak keamanan
8). Hak kesejahteraan
9). Hak perlindungan
c. Hak asasi menusia meliputi berbagai bidang :
1). Hak asasi pribadi disebut (personal right)
(terdiri dari hak kemerdekaan, hak
menyatakan pendapat dan hak memeluk
agama
2). Hak asasi politik (political rihght) yaitu hak
yang diakui sebagai warga negara (hak
untuk memilih dan dipilh)
3). Hak asasi ekonomi (properti rights) yaitu
hak memiliki sesuatu, hak mengadakan
perjanjian, hak bekerja, hak mendapatkan
hidup layak
4). Hak asasi sosial (sosial dan cultural right)
yaitu hak mandapatkan pandidikan, hak
mandapatkan santunan, hak mendapatkan
pensiun, hak mengembangkan kebudayaan,
dan hak berekspresi
5). Hak untuk mendapatkan perlakuan yang
sama dalam hukum dan pemerintahan (right of
legal equality)
6). Hak untuk mendapatkan perlakuan yang
sama dalam tata cara peradilan dan
perlindungan (prosedural raights)
Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia
1. Latar belakang pengakuan hak asasi
manusia itu berjalan secara perlahan
dan beraneka ragam sebagai berikut :
a. Perkembangan hak asasi manusia pada
masa sejarah:
1). Perjuangan Nabi Musa dalam
membebaskan umat Yahudi dari
perbudakan (tahun 6000 SM)
2). Hukum Ahammurabi di Babilonia yang
memberi jaminan keadilan bagi warga
negara (tahun 2000 SM)
3). Socrates (496-399 SM), Plato (429-347
SM), Aritoteles (384-322 SM) sebagai
filosof yunani, sebagai peletak dasar di
akuinya hak asasi manusia
4). Perjuangan Nabi Muhammad SAW
untuk membebaskan para bayi wanita
dan wanita dari penindasan bangsa
Qurays tahun 600 M
b. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Inggris
Inggris merupakan negara pertama di dunia
yang memperjuangkan hak asasi manusia di
dunia :
1. Tahun 1215 (muncullah piagam makna carta)
atau piagam agung terjadi pada
pemerintahan raja John bertindak
sewenang-wenang terhadap rakyat dan
kaum bangsawan. Tindakan tersebut
mengakibatkan rasa ketidakpuasan kaum
bangsawan dan berhasil membuat suatu
perjanjian yang membatasi kekuasaan raja
John di Inggris
2. Tahun 1628 keluarnya piagam petision
Of right (dokumen ini berisi pertanyaan
mengenai hak-hak rakyat serta
jaminannya antara lain:
a). pajak dan pungutan istimewa harus
disertai persetujuan
b). warga negara tidak boleh dipaksakan
memerima tentara dirumahnya
c). Tentara tidak boleh menggunakan
hukum perang dalam keadaan damai
3. Tahun 1679 (munculnya Habeas
Corpus act) dokumen ini
merupakan UU yang mengatur
tentang penahanan seseorang :
a). seseorang yang ditahan segera
diperiksa dalam waktu dua hari setelah
penahanan
b). Alasan penahanan seseorang harus
disertai dengan bukti yang sah menurut
hukum
4. Tahun 1689 (Bill of Right) merupakan
undang-undang yang diterima
parlemen Inggris sebagai bentuk
perlawanan terhadap raja james ke II
tentang :
a). Kebebasan dan pemilihan anggota
parlemen
b). Kebebasan berbicara dan
mengeluarkan pandapat
c). Pajak undang-undang dan
pambentukan tentara tetap harus
memiliki izin dari parlemen
d). Hak warga negara untuk
memeluk agama menurut
kepercayaan masing-masing
e). Parlemen berhak mengubah
keputusan raja
c. Perkembangan hak asasi manusia
di Amerika Serikat
Perjuangan hak asasi manusia di
Amerika Serikat didasari pemikiran
John Locke yaitu hak untuk hidup
(life), hak kebebasan (liberty) dan
hak milik (property)
Dasar inilah yang kemudian dijadikan
landasan bagi pengakuan hak asasi
manusia yang ada didalam deklaration
of Independence of the united states.
Perjuangan hak asasi manusia ini
terjadi karena rakyat Amerika Serikat
yang berasal dari Eropa sebagai Imigran
merasa tertindas oleh pemerintahan
Inggris yang pada waktu itu merupakan
jajahan Inggris.
Amerika Serikat berhasil mencapai
kemerdekaanya pada tanggal 4 Juli
tahun 1976.
Dalam sejarah perjuangan hak asasi
manusia negara Amerika Serikat
dapat dikatakan sebagai negara
pertama yang menetapkan,
melindungi hak asasi manusia dalam
konstitusinya
d. Perkembangan Hak Asasi Manusia di
Prancis
Perjuangan hak asasi manusia di Prancis
dirumuskan dalam suatu naskah pada awal
revolusi akhir pada tahun 1789 sebagai
pernyataan tidak puas dari kaum borjuis
dan rakyat terhadap kesewenang-
wenangan raja louis ke XVI yang dikenal
dengan deklaration des Droits de L’
Homme et Du citoen (pernyataan
mengenai hak asasi manusia dan warga
negara)
Revolusi di Prancis ini dikenal
sebagai perjuangan hak di Eropa
dengan semboyan Liberty Egalty
Praternity (kebebasan persamaan
dan persaudaraan) deklarasi ini
dimasukkan dalam konstitusi Prancis
tahun 1791
e. Atlantic charter (1941) muncul pada saat
terjadinya perang dunia ke dua yang dipelopori oleh
F.D. Roosefelt yang menyebutkan the fuor freedom
(4 macam kebebasan)
1. Kebebasan untuk beragama (freedom of
religion)
2. Kebebasan untuk berbicara dan berpendepat
(freedom of Speach and thought)
3. Kebebasab dari rasa takut (freedom of fear)
4. Kebebasan dari kemelaratan ( freedom of
want)
f. Pengakuan hak asasi manusia oleh
perserikatan Bangsa-bangsa PBB
Pada tanggal 10 Desember 1948 PBB
telah berhasil merumuskan naskah
yang dikenal dengan universal
deklaration of human right yaitu
pernyataan sedunia tentang hak asasi
manusia sehingga tanggal 10 Desember
sering diperingati sebagi hari hak asasi
manusia
Isi pokok deklarasi tertuang dalam
pasal 1 yang berbunyi “ sekalian
orang dilahirkan merdeka dan
mempunyai hak-hak yang sama.
Mereka dikaruniai akal dan budi dan
hendaknya bergaul satu sama lain
dalam persaudaraan”.
g. Hasil Sidang Majelis Umum PBB Tahun
1966
Dalam sidang tersebut telah diakui
copenants of human right dalam hukum
internasional dan diretifikasi oleh negara-
negara anggota PBB yang isinya antara lain
:
1). The International on sipil and political
right yaitu hak sipil dan hak politik (
konvensi tentang hak sipil dan politik 1966)
2). The international coopenants on
ekonomic social and cultural right yaitu
syarat-syarat dan nilai-nilai bagi sistem
demokrasi ekonomi, sosoai dan budaya
(1966)
3). Optional protocol adanya
kemungkinan sesorang warga negara
mengajukan pelanggaran ham kepada
the human right komite PBB, setelah
melalui pengadilan dinegaranya.
Selanjutnya, berkembang beberapa
dekalrasi hak asasi manusia antara lain
a. Deklaratioan on the right of people
to peace deklarasi hak bangsa atas
perdamaian (1984).
b. Deklaration On right to
Developmen (deklarasi hak asasi
pembangunan tahun 1986)
c. African Charter On Human And
Peoples Right (banjul carter oleh
negara Afrika yang tergabung
dalam persatuan Afrika OAU
Tahun 1981).
d. Kairo deklaration of human right
in islam oleh negara yang
tergabung dalam OKI (organisasi
komprensi islam tahun 1990)
e. Bangkok deklaration diterima oleh
negara-negara Asia pada tahun
1993
f. Deklarasi Wina tahun 1993 yang
merupakan deklarasi universal
dari negara-negara yang tegabung
dalam PBB.
Berdasarkan sejarah perkembangannya
terdapat 3 generasi hak asasi manusia
yaitu :
a. Generasi pertama adalah hak sipil dan
politik yang bermula di dunia barat atau
Eropa contohnya hak hidup, hak
kebebasan dan hak keamanan. Hak atas
persamaan dimuka peradilan, hak atas
kebebasan berpikir dan berpendapat,
hak beragama, hak berkumpul dan hak
untuk berserikat
b. Generasi kedua adalah hak ekonomi,
sosial dan budaya yang
diperjuangkan oleh negara sosialis
di Eropa Timur yaitu hak atas
pekerjaan, hak atas penghasilan
yang layak, hak membentuk serikat
pekerja, hak pangan, kesehatan,
perumahan, pendidikan dan hak
atas jaminan sosial
c. Generasi ketiga adalah hak
perdamaian dan pembengunan
yang diperjuangkan oleh negara-
negara berkembang (Asia Afrika)
antara lain hak bebas dari
ancaman musuh, hak setiap
bangsa untuk merdeka, hak
sederajat dengan bangsa lain dan
hak mendapatkan kedamaian
d. Perkembangan selanjutnya munculnya
generasi keempat hak asasi manusia (
tim ICCE UIN 2003). Hak asasi manusia
generasi keempat ini mengkritik
peranan negara yang sangat dominan
dalam proses pembangunan yang
berfokus pada pembangunan ekonomi
sehingga menimbulkan dampak negatif
pada rakyat karena dijalankan tidak
memenuhi kebutuhan rakyat banyak
akan tetapi untuk sekelompok orang
atau elite penguasa saja
Pemikiran hak asasi manusia generasi
keempat dipelopori oleh negara-ngara
Asia pada tahun 1983 yang melahirkan
deklarasi hak asasi manusia yang
disebut deklaration of THE BASIC
DUTIES Of Asian People and
Gooverment. Pemikiran generasi
keempat ini lebih maju dari generasi
ketiga karena tidak hanya mencakup
struktural tapi juga pada terciptanya
tatanan sosial yang berkeadilan
e. Hak asasi manusia di Indonesia
1. Pengakuan bangsa Indonesia akan
hak asasi manusia.
Pengakuan hak asasi manusia Di
Indonesia telah tercantum dalam UUD
1945 yang sebenarnya lebih dahulu ada
dibanding dengan deklarasi universal
PBB yang lahir pada 10 Desember
1948.
pengakuan hak asasi manusia dalam
UUD 1945 dan peraturan
perundang-undangan lainnya adalah
sebagai berikut :
a. Pembuakaan UUD 1945 Alinea
pertama yang berbunyi “bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu
ialah hak sebagai bengsa”.
b. Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang
berbunyi “kemudian dari pada itu untuk
membentuk suatu pemerintahan negara indonesia
yang melindungi segenap bengsa indonesia dan
seluruh tumpah darah indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, memcerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan
bangsa itu dalam suatu UUD negara indonesia yang
terbentuk dalam susunan republik indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
tuhan yang maha esa dan seterusnnya (pancasila)
Sila kedua pancasila yaitu
kemanusiaan yang adil dan beradab
merupakan landasan iidil akan
pengakuan dan jaminan hak asasi
manusia di indonesia.
c. Batang tubuh UUD 1945,
rumusan tersebut mencakup dalam bidang
politik, ekonomi, sosial dan budaya yang
berada pada pasal 27 sampai dengan pasal
34 UUD 1945. sampai pada berakhirnya
orde baru tahun 1998. pengakuan hak
asasi manusia di indonesia tidak
mengalami banyak perkembangan dan
tetap berlandaskan pada rumusan dalam
UUD 1945 yaitu mengenai hak dan
kewajiban warga negra.
Rumusan baru tentang hak
asasi manusia adalah hasil
amandemen pada tahun
1999 tertuang dalam pasal
28 A-J UUD 1945.
d. Ketetapan MPR
TAP MPR tentang hak asasi manusia di
Indonesia tertuang dalam TAP MPR No
XVII/MPR/1998 tentang hak asasi
manusia berdasarkan hal itu keluarlah
UU No 39 tahun 1999 tentang hak asasi
manusia sebgai UU yang penting
kaitannya dan proses jalannya hak asasi
manusia di Indonesia. Selain itu, ada
juga UU No 26 tahun 2000 tentang
pengadilan hak asasi manusia.
Macam-macam hak asasi manusia yang tercantum
dalam ketetapan tersebut di atas
1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak keadilan
4. Hak kemerdekaan
5. Hak atas kebebasan informasi
6. Hak keamanan
7. Hak kesejateraan
8. kewajiban
9. Perlindungan dan pemajuan
e. Peraturan perundang-undangan
UU No 39 tahun 1999 mamuat antara lain
1. Hak untuk hidup (Pasal 4)
2. Hak untuk berkeluarga (pasal 10)
3. Hak untuk mengembangkan diri (pasal 11-16)
4. Hak untuk memperoleh keadilan (pasal 17-19)
5. Hak atas kebebasan pribadi (pasal 20-27)
6. Hak atas rasa aman (pasal 28-35)
7. Hak atas kesejahteraan (pasal 36-42)
8. Hak turut serta dalam pemerintahan (pasal 43-44)
9. Hak wanita (pasal 45-51)
10. Hak-hak anak (pasal 52-66)
Selanjutnya UUD 1945 pasal 28 A-J
(hasil amanden) tercantum dalam
rumusan hak asasi manusia yang
pada dasarnya sama dengan
rumusan yang ada dalam ketetapan
TAP MPR No XVII/MPR/1998. perlu
diketahui bahwa TAP MPR No XVII
sekarang ini telah dicabut
berdasarkan TAP MPR No I/2003.
hal ini disebabkan isi dalam ketetapan
tersebut sudah termuat dalam UUD
1945. Oleh karena itu jaminan hak asasi
manusia di Indonesia semakin kuat.
Tugas negara adalah mengadakan
penegakan hak asasi manusia dan
memberi perlindungan warga negara
dari tindakan pelanggaran hak asasi.
2. Penegakan hak asasi manusia
Dalam rangka memberikan jaminan
perlindungan terhadap hak asasi manusia
disamping dibentuknya aturan-aturan
hukum juga dibentuk kelembagaan yang
menangani masalah yang berkaitan dengan
penegakan hak asasi manusia antara lain :
a. Komisi nasional hak asasi manusia
(Komnas HAM) kepres No 5 tahun 1993
tanggal 7 Juni yang kemudian dikukuhkan
lagi melalui UU No 39 Tahun 1999
Komnas HAM adalah lembaga yang
mandiri yang kedudukan setingkat dengan
lembaga negara lainnya yang berfungsi
malaksanakan pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantauan dan madiasi hak
asasi manusia. Komnas HAM betujuan
anatar lain :
1). mengembangkan kondisi yang kondusif
bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai
dengan pancasila, UUD 1945 dan piagam
perserikatan bangsa-bangsa serta deklarasi
universal hak asasi manusia
2). Meningkatkan perlindungan dan
penegakan hak asasi manusia guna
perkembangan manusia pribadi
seutuhnya dan kemampuannya
berpartisipasi dalam berbagai
bidang kehidupan
b. UU No.26 tahun 2000 tentang pengadilan
hak asasi manusia
Pengadilan hak asasi manusia merupakan
pengadilan khusus yang berada dilingkungan
pengadilan umum dan berkedudukan di daerah
Kabupaten atau Kota. Pengadilan HAM adalah
pengadilan khusus terhadap pelanggaran hak
asasi manusia yang berat, bertugas dan
berwewenang memeriksa dan memutuskan
perkara pelanggaran HAM yang berat yang
dilakukan diluar batas toritorial di luar wilayah
RI oleh warga negara Indonesia
c. Pengadilan hak asasi manusia Ad
Hock dibentuk atas usul DPR
berdasarkan peristiwa tertentu
dengan keputusan presiden untuk
memeriksa dan memutuskan
perkara pelanggaran HAM yang
berat terjadi sebelum di
undangkannya UU No 26 tahun 2000
tentang pengadilan HAM
d. Komisi kebenaran dan rekonsiliasi
UU No.26 Tahun 2000 tentang
pemberian alternatif bahwa
penyelesaian pelanggaran HAM yang
berat dapat dilakukan diluar
pengadilan HAM yaitu melalui
komisi kebenaran dan rekonsiliasi.
Selain itu, partisipasi masyarakat dapat
pula dilakukan melalui lembaga swadaya
masyarakat (LSM) merupakan lembaga
yang secara khusus dibentuk oleh
masyarakat dengan tugas perlindungan
dan panegakan hak asasi manusia di
Indonesia misalnya, dengan menuntut
pihak-pihak yang telah melanggar HAM,
melindungi korban HAM serta menuntut
keadilan dsb. contoh :
1). KONTRAS (Komisi Untuk Orang Hilang
Dan Tindak Kekerasan)
2). YLBHI (Yayasan Lembaga
bantuan Hukum Indonesia)
3). Lembaga studi dan
advokasi masyarakat (LSAM)
4). Human Right WTCH (HRW)
3. Konvensi Internasional tentang hak
asasi manusia
a. Universal deklaration Of human
right (pernyataan hak asasi
manusia sedunia oleh sidang
umum PBB 10 Desember 1948)
b. Internetional coopenant of sipil and
political right (perjanjian
internasional tentang hak sipil dan
politik)
c. International coopenant of
ekonomic, sosial and cultural right
(perjanjian internasional tentang
hak ekonomi sosial dan budaya
tahun 1966)
d. Deklaration on the right of people
to PEACE (deklarasi hak bengsa atas
perdamaian pada tahun 1984)
e. Deklaration on the right
development (deklarasi hak atas
pembangunan pada tahun 1986)
f. Aprican charter on human and
people’s right (banjul centre) oleh
negara Afrika yang tegabung dalam
persatuan afrika (OAU) pada tahun
1981
g. Kairo deklaration on Human right in
islam oleh negara yang tergabung
dalam OKI (Organisasi Konfrensi Islam)
tahun 1990
h. Bangkok deklaration diterima oleh
negara-negara Asia pada bulan April
tahun 1993
i. Vienna deklaration (deklarasi wina)
1993
4. Keikutsertaan Indonesia dalam
konvensi internasional antara lain
a. Konfrensi jenewa 12 agustus 1949
diretifikasi dengan UU No. 59 tahun
1958
b. Konvensi tentang hak-hak politik
kaum perempuan konvention on
the political rigth of woman
(diretifikasi dengan UU No. 68
tahun 1958)
c. Konvensi tentang penghapusan
segala bentuk diskriminasi terhadap
perempuan atau konvention on the
liminition of dekrimination again
human (diretifikasi dengan UU No. 7
tahun 1984)
d. Konvensi tentang hak anak yaitu
konvention on the right of the child
(diretifikasi dengan kepres No. 36
tahun 1990)
e. Konvensi pelanggaran,
pengembangan produksi dan
penyimpanan senjata biologis dan
beracun serta pemusnahannya atau
konvention on the rohibiytion on the
development, production and stock
Filling of bacteriologikal (biologikal) and
toxic WEAPOUNS and on their
dektroktion (diretifikasi dan kepres No.
58 tahun 1991)
f. Konvension internasional terhadap
anti Apartheid dalam olahraga atau
international convension againt
Apartheit in Sport (diretifikasi dengan
UU No. 48 tahun 1983)
g. Konvensi menentang penyiksaan dan
perlakuan atau penghukuman lain yang
kejam, tidak manusiawi atau
merendahkan martabat manusia atau
torture konvention (diretifikasi UU No.
5 tahun 1998)
h. Konvensi organisasi guru
internasional No. 87 tahun 1998
tentang kebebasan berserikat
dan perlindungan hak untuk
berorganisasi atau ILO
konvention No, 87 koncerning
freedom of assosiation and
protection on the right to
organition (diretifkasi dengan UU
No. 83 Tahun 1998)
i. Konvensi internasional tentang
penghapusan semua bentuk
dekriminasi RASIAL atau konvention
on the ilimination of rasial
dekskrimination (diretifikasi dengan
UU No. 29 tahun 1999)
j. coopenant Internasional tentang hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya atau
international coopenant on the
ekonomic, social and cultural right
(diretifikasi UU No. 11 Tahun 2005)
k. Coopenat internasional tentang
hak-hak sipil dan politik atau
international coopenant on the
sipil and political right
(diretifikasi dengan UU No. 12
tahun 2005)
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI
GEOPOLITIK INDONESIA
Secara konsepsional wawasan nusantara
(wasantara) merupakan wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia.
Perumusan wawasan nasional bangsa
Indonesia yang disebut wawasan
nusantara itu merupakan salah satu
konsepsi politik dalam ketatanegaraan
Republik Indonesia.
Wawasan nusantara sebagai wawasan
nasionalnya Indonesia dibangun atas
pandangan geopolitik bangsa.
Pandangan bangsa Indonesia didasarkan
pada konstelasi lingkungan, tempat
tinggalnya yang menghasilkan konsepsi
wawasan nusantara. Jadi, wawasan
nusantara merupakan penerapan dari
teori geopolitik bangsa indonesia.
A. PENGERTIAN HAKEKAT DAN
KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA
1. Pengertian wawasan nusantara
Pengertian wawasan nusantara
terdiri dari pengertian secara
etimologis dan pengertian secara
terminologis.
a. Pengertian secara etimologis
Secara etimologis wawasan nusantara
dapat diartikan dan berasal dari kata
wawasan dan nusantra. Wawasan
berasal dari kata wawas (bahasa jawa)
yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan indrawi. Wawasan artinya
pandangan, tinjauan, penglihatan dan
tanggapan indrawi yang berarti pula
cara pandang atau cara melihat.
Nusantara berasal dari kata nusa dan
antara. Nusa artinya pulau atau
kesatuan kepulauan, antara artinya
menunjukkan letak nusantara atau
kesatuan kepulauan yang terletak
antara dua benua yaitu benua Asia
dan Australia dan dua samudera yaitu
samudera Hindia dan samudera
Pasifik.
b. Pengertian secara terminologis
Pengertian nusantara secara
terminologis menurut beberapa
pendapat antara lain :
1). Menurut Prof. Wan Usman
Wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan tanah airnya sebagai negara
kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.
2). Menurut GBHN 1998
Wawasan nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya
dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
3). Menurut kelompok kerja wawasan
nusantara untuk diusulkan menjadi Tap
MPR yang dibuat oleh LEHM HANNAS
tahun 1999 yaitu cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya yang serba beragam
dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa danm
benegara untuk mencapai tujuan
nasional
2. Hakikat wawasan nusantara
Hakikat wawasan nusantara adalah
keutuhan bangsa dan kesatuan
wilayah nasional. Dalam GBHN
disebutkan bahwa hakikat wawasan
nusantara diwujudkan dengan
menyatakan kepulauan nusantara
sebagai satu kesatuan politik, satu
kesatuan ekonomi, satu kesatuan
budaya dan satu kesatuan pertahanan
keamanan.
3. Kedudukan wawasan nusantara
Wawasan nusantara berkedudukan
sebagai visi bangsa. Visi adalah
keadaan atau rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan
untuk menuju masa depan yang lebih
baik. Kedudukan nusantara sebagai
salah satu konsepsi ketatanegaraan
Republik Indonesia dapat dilihat
sebagai berikut :
Pancasila/Pembukaan UUD 1945
Landasan Idiil
UUD 1945
Landasan Konstitusional
Wawasan Nusantara
Landasan Visional
Ketahanan Nasional
Landasan Konsepsional
Dokumen Rencana Pembangunan
Landasan Operasional
PEMBANGUNAN NASIONAL
B. LATAR BELAKANG KONSEPSI
WAWASAN NUSANTARA
Latar belakang atau fektor-faktor yang
mempengaruhi tumbuhnya konsepsi
wawasan nusantara adalah sebagai
berikut
1. Aspek historis
2. Aspek geografis dan sosial budaya
3. Aspek geopolotis dan kepentingan
nasional
1. Aspek historis atau sejarah
Dari segi sejarah bahwa bangsa
indonesia menginginkan menjadi bangsa
yang bersatu dengan wilayah yang utuh
karena dua hal yaitu :
a. Kita pernah mengalami kehidupan
sebagai bangsa yang terjajah dan
yang terpecah
b. Kita pernah mengalami memiliki
wilayah yang terpisah-pisah
Bangsa indonesia sebagaimana bangsa lain
terutama di Benua Asia Afrika sama-sama
pernah mengalami penjajahan bengsa barat
yaitu Spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda.
Selanjutnya menjelang kemerdekaan
indonesia pernah dijajah oleh Jepang.
Kurang lebih 350 Tahun kita hidup dalam
Zaman penjajahan. Kehidupan sebagai
bangsa yang terjajah penuh dengan
penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan dan
kebodohan. Secara historis wilayah
indonesia adalah wilayah bekas jajahan
Belanda (x Hindia Belanda).
Wilayah Hindia Belanda adalah terpisah-
pisah dan bukan merupakan satu
kesatuan dengan ketentuan laut teritorial
Belanda adalah selebar 3 Mil.
Berdasarkan ordonansi tahun 1939
dengan kata lain perairan yang berada
didalam wilayah yang lebih dari 3 Mil di
luar dari wilayah teritorial. Perairan itu
menjadi lautan yang bebas dan berlaku
sebagai perairan internasional.
Untuk bisa keluar dari keadaan bangsa
yang terjajah dan terpecah dibutuhkan
semangat kebangsaan. Semangat
kebangsaan melahirkan visi sebagai
bangsa yang bersatu. Penegasan akan
semangat kebangsaan itu ditandai
dengan sumpah pemuda 28 Oktober
tahun 1928. akhirnya semangat
kebangsaan mencapai hasil yaitu
proklamasi kemerdekaan tahun 1945.
Perkembangan semangat bangsa
indonesia dapat dilihat dalam kurung
waktu sebagai berikut :
a. Zaman perintis 1908 yaitu
munculnya pergerakan bangsa
indonesia Budi Utomo.
b. Zaman penegas 1928 yaitu dengan
ikrar sumpah pemuda
c. Zaman pendobrak 1945 yaitu
proklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan 1945
merupakan revolusi integratif dari
bangsa indonesia. Bangsa indonesia
yang sebelumnya terpecah-pecah
dalam banyak suku dan terjajah
beralih jadi bangsa yang bersatu dan
merdeka.
Perdana Menteri Juanda pada tanggal 13
Desember tahun 1957 mengeluarkan
pernyataan yang dikenal dengan
deklarasi juanda tahun 1957. tentang
wilayah perairan indonesia yaitu
penentuan batas landas lautan teritorial
lebarnya 12 Mil diukur dari garis yang
menghubungkan titik-titik ujung yang
terluar pada pulau-pulau negara
indonesia.
Kemudian isi pokok deklarasi juanda menyatakan
laut teritorial indonesia selebar 12 Mil dan
deklarasi juanda dinyatakan sebagai pengganti
dari pada ordonansi tahu 1939 denga tujuan
a. Perwujudan bentuk wilayah negara satu
kesatuan republik indonesia yang utuh dan
bulat.
b. Penentuan batas-batas wilayah negara
indonesia ditentukan dengan negara
kepulauan
c. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang
lebih menjamin keselamatan dan keamanan
negara kesatuan republik indonesia
Deklarasi juanda dikukuhkan dalam UU
no. 4/PRP tahun 1960 tentang perairan :
1). Perairan indonesia adalah laut
wilayah indonesia beserta perairan,
pedalaman indonesia
2). Jalur wilayah indonesia adalah jalur
laut 12 Mil laut
3). Pedalaman perairan indonesia adalah
semua perairan yang terletak pada sisi-
sisi dalam dari garis dasar
Dengan terbitnya deklarasi juanda
1957 melahirkan konsepsi wawasan
nusantra dimana laut tidak lagi
menjadi pemisah tetapi sebagai
penghubung. Wawasan nusantara
dibangun dari konsepsi kewilayahan
yaitu negara indonesia adalah satu
kesatuan wilayah yang berciri
nusantara.
Pada tahun 1969 negara indonesia
mengeluarkan deklarasi tentang
landasan kontinen indonesia yang
berintikan :
a). Kekayaan alam dilandas kontinen
adalah milik negara indonesia
b). Batas landas kontinen yang terletak
diantara dua negara adalah garis
tengahnya tentang landas kontinen
dikuatkan dengan UU no 1 tahun 1973
tentang landas kontinen indonesia
Pada tahun 1980 pemerintah indonesia mengeluarkan
pengumuman tentang Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE)
indonesia yang berintikan
1. Letak ZEE di indonesia adalah 200 Mil diukur dari
garis pangkal laut wilayah indonesia
2. Hak berdaulat untuk menguasai kekayaan
sumber alam DIZEEI.
3. Lautan DIZZEI tetap merupakan lautan bebas
untuk pelayaran internasional. ZEEI diterima oleh
hampir seluruh peserta konfresi hukum laut
Djamaeka tahun 1982 dan dikukuhkan oleh
pemerintah RI dengan UU no 5 tahun 1983
2. Segi georafis dan sosial budaya
Dari segi geografis dan sosial budaya
indonesia merupakan negara dengan
wilayah dan posisi yang unik serta
bangsa yang heterogen. Keunikan
wilayah dan heterogenitas bangsa
menjadikan bangsa indonesia perlu
memiliki visi untuk menjadi bangsa
yang bersatu dan utuh.
Keunikan wilayah dan heterogenitas
bangsa adalah sebagai berikut :
a. Indonesia bercirikan negara
kepualuan maritim (Arcipilago Step)
dengan jumlah 17.580
b. Luas wilayah 5.192 juta Km dengan
perincian daratan seluas 2.027 Juta
Km bujur sangkar dan laut seluas
3.166 juta Km bujur sangkar. Negara
kita terdiri dari dua per tiga
lautan/perairan.
c. Jarak Utara selatan 1.888 Km dan jarak
timur barat 5.110 Km.
d. Indonesia terletak antara dua benua
dan dua samudra (posisi silang)
e. Indonesia terletak pada garis
khatulistiwa
f. Indonesia berada pada iklim tropis
dengan dua musim
g. Indonesia menjadi pertemuan dua
jalur pegunungan yaitu Mediterania dan
sirkum pasifik
h. Berada pada 6 derajat LU – 11 derajat LS
dan 95 derajat BT – 141 derajat BT
i. Wilayah yang subur dan habitable (dapat
dihuni)
j. Kaya akan flora, fauna dan sumber daya
alam
k. Memiliki etnik yang sangat banyak
(heterogenitas suku bangsa) sehingga
memiliki kebudayaan yang beragam
l. Memiliki jumlah penduduk yang besar
dengan jumlah sekitar 218,868 juta
(tahun 2005)
C. Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara sebagai cara
pandang bangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungannya yang
didasarkan atas pancasila disusun
dalam rangka mencapai tujuan
nasional. Oleh karena itu tujuan
wawasan nusantara pun harus sejalan
dengan tujuan nasional yaitu :
a. Tujuan kedalam untuk
kepentingan nasional
b. Tujuan keluar untuk ikut serta
secara aktif didalam usaha
penyelenggaraan dan membina
kesejahteraan dan perdamaian
dunia. Tujuan wawasan nusantara
adalah :
a. Tujuan kedalam yaitu
mewujudkan segenap aspek
kehidupan nasional baik alamiah
maupun aspek sosial Yaitu trigatra
dan panca gatra.
b. Tujuan keluar adalah ikut serta
mewujudkan kebahagiaan,
ketertiban dan perdamaian bagi
seluruh umat manusia di dunia.
D. Unsur Dasar Wawasan Nusantara
Unsur dasar wawasan nusantara
terdiri dari tiga unsur dasar yaitu
wadah, isi dan tata laku. Unsur wadah
dan isi membentuk konsepsi wawasan
nusantara, sedangkan tata laku
merupakan konsepsi pelaksanaan
mewujudkan wawasan nusantara.
a. Unsur wadah
wadah sebagai unsur terbentuknya konsep
wawasan nusantara adalah tempat atau
organisasi, dimana bangsa indonesia
memandang diri dan lingkungannya
berdasarkan pancasila UUD 1945 yang
berwujud satu kesatuan wilayah yang utuh
berupa wilayah republik indonesia. Konsepsi
wilayah dari negara kesatuan republik
indonesia merupakan satu kesatuan dari
wilayah perairan dan daratan sesuai dengan
deklarasi juanda dan sejalan dengan asas
acipelago.
Sebagai asas kewilayahan universal.
Istilah arcipelago berasal dari bahasa Yunani
yaitu Arcipelagos, arci berarti penting dan
pelagos berarti lautan. Dengan demikian asas
arcipelago mempunyai makna bahwa wilayah
lautan lebih penting atau lebih dominan dari
unsur daratannya. Asas arcipelago mengandung
pengertian wilayah lautan dengan kumpulan
pulau-pulau didalamnya, dengan kata lain lautan
yang diseraki pulau-pulau tanpa membatasi
jumlah dan luas pulau-pulau yang di laut
tersebut.
Makna arcipelago adalah merupakan
suatu kesatuan wilayah yang batas-
batasnya ditentukan oleh laut dan dilaut
tersebut terdapat pulau-pulau atau
gugusan pulau-pulau.
1. Bentuk wujudnya
Wadah dari wawasan nusantara tijinjau
dari wujudnya adalah sebagai nusantara
yang manunggal utuh menyeluruh.
Terdiri daripada :
a) Nusantara
(1) arti kedalam nusantara sebagai suatu
kesatuan wilayah laut dengan pulau-pulau
didalamnya yang merupakan suatu kesatuan
utuh dengan segenap unsur-unsurnya yang
manunggal.
(2) arti keluar nusantara yang terletak antara
dua samudera dan dua benuar besar
sehingga berada di persimpangan jalan
penghubung memiliki sifat dan ciri sebagai
kawasan yang berada pada posisi silang.
Kedudukan nusantara sebagai pusat titik
silang dunia membawa pengaruh
terhadap tata kehidupan dan sifat
kehidupan nasional sebagai :
-Indonesia akan menjadi lalu lintas dari
aspek-aspek kehidupan sosial.
-Menjadi daerah perebutan pengaruh
negara-negara besar baik ideologi politik
ekonomi sosial budaya maupun
pertahanan keamanan.
- Menjadi perebutan negara industri,
baik untuk kepentingan pemasaran
hasil industri maupun sumber
bahan pokok.
b. Manunggal atau menyeluruh
wadah dari wawasan nusantara
yang berwujud gugusan pulau
memiliki sifat yang manunggal, utuh
menyeluruh yang meliputi :
(1) Manunggal dibidang wilayah
(2) Manunggal dibidang bangsa
(3) Manunggal dibidang ideologi
(4) Manunggal dibidang politik
(5) Manunggal dibidang ekonomi
(6) Manunggal dibidang sosial budaya
(7) Manunggal dibidang hankam
(8) Manunggal dibidang psikologi
(9) Berkesinambungan dalam kehidupan
1) Tata susunan pokok/inti organisasi
tata susunan pokok/inti organisasi
negara tercantum dalam UUD
1945 yang secara garis besar telah
dirombak dasar-dasarnya melalui
amandemen sebanyak empat kali.
Sebagai berikut :
a) Bentuk dan kedaulatan (Bab I
pasal 1)
(1) Negara Indonesia dan negara
kesatuan berbentuk republik
(2) Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut
UUD.
(3) Negara Indonesia adalah negara
hukum.
b) Kekuasaan pemerintah negara (Bab III
Pasal 4 – 16).
(1) Presiden republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintah
menurut UUD.
(2) Dalam melakukan kewajibannya
presiden dibantu oleh satu orang
wakil presiden.
c) Sistem pemerintahan negara (pasal-
pasal dalam batang tubuh UUD 1945)
Seluruhnya terdiri dari 37 pasal, tiga
pasal aturan peralihan dan dua
pasal aturan tambahan. Secara
garis besar menguraikan tentang :
1) Deskripsi lembaga-lembaga
negara
2) Kinerja lembaga-lembaga negara
3) Hubungan antar lembaga negara
4) Hak asasi warga negara.
3) Tata susunan pelengkap/ kelengkapan organisasi
adapun kelengkapan organisasi sebagai berikut :
(1) aparatur pemerintah negara
aparatur negara ialah semua warga negara yang
bertanggung jawab untuk menjalankan pemerintahan
negara dari pusat sampai daerah.
(2) kesadaran politik dan kesadaran bernegara dari
masyarakat.
organisasi negara harus mampu dan profesional sesuai
dengan amanat UUD 1945 untuk meningkatkan
kesadaran politik dan kesadaran bernegara dari
masyarakat, serta mampu menampung aspirasi politik
masyarakat, baik sebagai perorangan maupun organisasi
politik dan masyarakat dalam rangka meningkatkan
stabilitas politik khususnya dan stabilitas nasional pada
umum nya.
(3) Media massa
organisasi negara harus dapat menampung
dan mengembangkan kehidupan media
massa baik cetak maupun elektronik,
khususnya pers yang merdeka dan profesional
menjadi landasan profesionalisme pers.
(4) Peran serta rakyat
organisasi negarapun harus dapat mewadahi
peran serta masyarakat secara maksimal
untuk bersama-sama pemerintah
melaksanakan aktifitas kenegaraan dan
pembangunan.
c. Unsur Isi
1. Cita-cita
cita-cita dari wawasan nusantara itu
sama dengan cita-cita nasional seperti
yang tercantum dalam pembukaan
UUD 1945 yaitu mewujudkan negara
Indonesia merdeka, bersatu,
berdaulat adil dan makmur. Cita-cita
dari wawasan nusantara bersifat
kedalam dan keluar.
a. Kedalam
wawasan nusantara bertujuan
untuk:
(1) Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan tanah air Indonesia.
(2) Memajukan kesejahteraan umum
(3) Mensejahterakan kehidupan
bangsa
b. Keluar , wawasan nusantara bertujuan ikut
melaksanakan ketertiban, kebahagiaan
umat manusia.
2) Sifat dan ciri-ciri
a) Manunggal
maknanya adalah bahwa didalam setiap
aspirasi untuk mewujudkan wawasan
nusantara diperlukan adanya keserasian
dan keseimbangan yang dinamis dalam
segenap aspek kehidupan alamiah maupun
aspek sosial.
b. Utuh dan menyeluruh
Aspirasi bangsa Indonesia dalam
mewujudkan wawasan nusantara
senantiasa berwujud aspirasi yang
utuh dan menyeluruh (komprehensif
integratif).
3. Cara kerja berpedoman pada pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dan UUD 1945 sebagai
landasan konstitusional. Dibutuhkan
kemampuan mawas diri dan olah budi untuk
dapat mempersiapkan sikap mental bangsa
menghadapi implikasi dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sehingga akan
diperoleh kebahagiaan lahir batin bangsa
Indonesia. Untuk dapat mencapai kebahagiaan
lahir batin serta untuk mencapai tujuan dari
wawasan nusantara diperlukan agar semua
warga negara Indonesia dapat mengamalkan
pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik
secara obyektif maupun subyektif.
Yaitu pelaksana obyektif, pengamalan
pancasila dalam segenap
penyelenggara kenegaraan.
Pelaksana subyektif yaitu
pengamalan pancasila oleh setiap
individu dalam tindakan dan kegiatan
sehari-hari.
d. Unsur tata laku.
1. Tata laku batiniah
tata laku batiniah berwujud pengamalan
falsafah bangsa (pancasila) yang melahirkan
sikap mental bangsa sesuai kondisi
lingkungan hidupnya. Yang merupakan
proses pertumbuhan hidupnya merupakan
produk dari kebiasaan yang membudaya
yang dipengaruhi oleh keyakinan akan
agama atau kepercayaan dan tuntunan budi
pekerti yang sesuai dengan lingkungan dan
komunitas bangsa yang lebih luas.
2) Tata laku lahiriah
tata laku lahiriah berwujud
pelaksanaan dari UUD 1945 oleh
aparatur negara dan masyarakat dalam
bentuk pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya, untuk
melaksanakan pembangunan
berdasarkan UUD 1945 dapat dirinci
dalam tata pelaksanaan, tata
perencanaan dan pengawasan.
Dari uraian di atas, maka unsur-unsur
wawasan nusantara dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Wadah dari wawasan nusantara
adalah wilayah negara kesatuan
republik Indonesia berupa nusantara
dan organisasi negara republik
Indonesia sebagai suatu kesatuan
yang utuh.
2. Isi dari wawasan nusantara adalah
aspirasi bangsa Indonesia berupa cita-
cita nasional berdasarkan pancasila dan
UUD 1945.
3. Tata laku dari wawasan nusantara
adalah kegiatan/tindakan/perilaku
bangsa Indonesia untuk melaksanakan
falsafah pancasila dan UUD 1945 yang
apabila dilaksanakan berdasarkan
wawasan nusantara dapat menghasilkan
ketahanan nasional Indonesia.
- Nusantara
Bentuk - Posisi Silang
W W Wujud - Manunggal – Utuh Menyeluruh
A A - Bentuk dan Kedaulatan
W Tata Inti - Kekuasaan Pemerintah
D
A Organisasi - Sistem Pemerintahan
A
S H Tata - Aparatur Negara
A - Kesadaran Politik Masyarakat
Kelengkapan - Media Pers
N
Cita-cita - Pembukaan UUD 1945 (Alinea 4)
N
U Sifat / - Utuh Menyeluruh
Ciri-ciri - Manunggal
S ISI
A Cara Kerja - Pedoman
N - Mawas Diri
- Ulah Budi
T - Pengamalan Pancasila secara Obyekt dan subyektif
A Tata Laku - Landasan Falsafah
R TATA Batiniah - Sikap Mental Bangsa
A LAKU - Tata Perencanaan
Tata Laku - Tata Pelaksanaan
Lahiriah - Tata Pengawasan
E. Wawasan nusantara sebagai wawasan
pencapaian tujuan nasional.
Hal ini telah dikukuhkan secara hukum dengan
dimuatnya dalam tap MPR yaitu tap MPR
Nomor: 2/MPR/1973.
Tap MPR Nomor : 2/MPR/1978
Tap MPR Nomor : 2/MPR/1983
Tap MPR Nomor : 2/MPR/1988
Tap MPR Nomor : 2/MPR/1993
Tap MPR Nomor : 2/MPR/1998
Masing-masing tentang Garis-garis Besar Haluan
Negara.
Didalamnya tercantum wawasan nusantara
dan diakomodasikan dan diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang
mencakup :
a. Perwujudan kepulauan nusantara
sebagai satu kesatuan politik.
1) Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan
segala isi dan kekayaannya merupakan
satu kesatuan wilayah wadah, ruang
hidup dari kesatuan matra seluruh
bangsa serta menjadi modal dan milik
bersama bangsa Indonesia.
2) Bahwa Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku
dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan yang maha esa.
3) Bahwa secara psikologi bangsa Indonesia harus
merasa satu, senasib dan sepenanggungan, sebangsa
dan setanah air serta mempunyai satu tekad didalam
mencapai cita-cita bangsa.
4) Bahwa pancasila adalah satu-satunya falsafah serta
ideologi bangsa dan negara yang melandasi,
membimbing dan mengarahkan bangsa menuju
tujuannya.
5) Bahwa seluruh kepulauan nusantara merupakan
kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya ada satu
hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan
nasional.
b. Perwujudan kepulauan nusantara
sebagai satu kesatuan ekonomi.
1) Bahwa kekayaan wilayah nusantara
baik potensi maupun efektif adalah
modal dan milik bersama bangsa
Indonesia dan keperluan hidup
sehari-hari tersedia merata di
seluruh wilayah tanah air.
2) Tingkat perkembangan ekonomi
harus serasi dan seimbang di seluruh
daerah.
c. Perwujudan Kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan wilayah nusantara.
1) Bahwa masyarakat indonesia adalah satu pri
kehidupan bangsa harus merupakan
kehidupan yang serasi dengan terdapatnya
tingkat kemajuan masyarakat yang sama,
merata dan seimbang dengan kemajuan
bangsa.
2) Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya
adalah satu sedangkan corak ragam budaya
yang ada menggambarkan kekayaan budaya
yang menjadi modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa seluruhnya.
d. Perwujudan kepulauan nusantara
sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan.
1) Bahwa ancaman terhadap suatu
daerah pada hakekatnya merupakan
ancaman bagi seluruh bangsa dan
negara.
2) Bahwa tiap-tiap warga negara
mempunyai hak dan kewajiban yang
sama didalam pembelaan negara.
F. Aplikasi wawasan nusantara dalam
kehidupan sehari-hari.
Untuk dapat mewujudkan konsepsi wawasan
nusantara perlu dilakukan aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari sebagai berikut :
a. Aplikasi sebagai perwujudan wawasan
nusantara sebagai satu kesatuan politik
1) Bagaimana kita membina dan
mengamalkan kebulatan wilayah
nasional sebagai satu kesatuan wilayah
yang utuh.
Aplikasinya adalah dengan cara konsisten
melakukan tindakan pencegahan terhadap
timbulnya segala macam aspirasi yang bersifat
kedaerahan dan kesukuan antara lain:
a) Meniadakan faktor-faktor yang dapat menjadi
alasan timbulnya ketidakpuasan daerah kepada
pemerintah pusat seperti mempercepat tingkat
pertumbuhan di daerah.
b) Membina mobilitasi penduduk khususnya para
pemuda dan pelajar dengan meningkatkan
wisata pemuda/pelajar agar dapat mencegah
aspirasi politik yang bersifat kedaerahan dan
kesukuan.
c) Agar dapat diusahakan mutasi bagi
pegawai negeri atau tour of area
secara teratur dalam rangka
mempercepat proses persatuan dan
kesatuan.
2) Melakukan berbagai upaya untuk
mencegah hal-hal yang bersifat
negatif dengan menekankan pada
pemahaman dan penghayatan
terhadap makna satu kesatuan
bangsa yang bulat dalam arti yang
seluas-luasnya untuk melakukan hal
ini diperlukan hal-hal sebagai berikut
:
a) Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan kesatuan yang baik dan benar
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
b) Pancasila diyakini sebagai satu-satunya falsafah
serta ideologi negara yang bersifat terbuka.
c) Membina secara berkesinambungan dan
memupuk kerukunan hidup antar umat
beragama secara jujur, ikhlas terbuka tanpa
mencampuri ibadah masing-masing.
d) Tidak membedakan asal daerah, agama, suku, ras
antar golongan dalam urusan umum.
Urusan umum dimaksud adalah
antara lain dalam kelompok belajar,
organisasi kemasyarakatan, pramuka
dan lain-lain.
e) Melakukan pembinaan berdimensi
pendidikan dengan penuh asih asah
dan asuh terhadap generasi muda.
3) Memupuk jiwa bangsa Indonesia agar
merasakan sebagai satu kesatuan,
senasib dan sepenanggungan, sebangsa
dan setanah air serta mempunyai satu
tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
Hal demikian dilaksanakan dengan
menanamkan kesadaran berbangsa dan
bernegara dengan metode lebih
menanamkan suasana kekinian.
Sebagaimana diketahui akibat pesatnya
pembangunan dibidang fisik dan
material sebagai konsekuensinya terjadi
perubahan nilai, kebersamaan menjadi
cenderung hilang sebagai gantinya
adalah semakin menonjolnya sikap dan
sifat individiual. Untuk mencegahnya
perlu diintensifkan secara terus
menerus tindakan-tindakan sebagai
berikut :
a) Lebih mengintensifkan gerakan organisasi
kepemudaan khususnya pramuka secara
berlanjut melalui pendidikan formal sampai
dengan pendidikan tinggi serta jalur non
formal lainnya yaitu organisasi kepemudaan
di masyarakat.
b) Lebih intensif menanamkan dan
memberikan keteladanan khususnya dari
para pemimpin tentang pola hidup
sederhana.
c) Secara terus menerus memupuk rasa
kesetiakawanan sosial antara masyarakat
melalui peningkatan kegiatan sosial.
d) Secara terus menerus meningkatkan
pembinaan jiwa dan semangat
kebangsaan dengan menanamkan nilai-
nilai perjuangan 1945.
4) Bagaimana penghayatan dan
pengamalan pancasila sebagai
satusatunya falsafah bangsa serta
ideologi bangsa dan negara yang
bersifat terbuka terus diperkokoh.
Dari pengalaman sejarah pertumbuhan
dalam kehidupan bernegara maupun
untuk mengemban tugas kedepan dan
pengalaman sejarah pertumbuhan
dalam kehidupan bernegara maupun
untuk mengemban tugas untuk masa
depan bangsa Indonesia harus
menyadari betapa penting dan
mendasarnya pancasila.
Kepentingan tersebut dalam rangka untuk
penghayatan dan pengamalan pancasila. Untuk
itu perlu dilakukan :
a) Terus menerus meningkatkan kewaspadaan
nasional untuk mencegah timbulnya hakekat
ancaman dari berbagai golongan yang
berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
b) Secara terus menerus menyadari akan
munculnya kerawanan khususnya
kerawanan sosial yang sewaktuwaktu
menjadi masalah karena berbagai penyebab.
Kerawanan nasional bahkan
kerawanan ideologi yang dapat
terjadi dalam proses penggantian
kepemimpinan nasional. Oleh karena
itu sudah sewajarnya falsafah dan
makna perjuangan masa lalu
senantiasa menjadi inspirasi generasi
sekarang.
c) Aplikasi konkrit dari upaya sebagai
tersebut di atas adalah menunjukkan nilai-
nilai luhur dengan memberikan keteladanan
dalam pengamalan pancasila khususnya
bagi para pemimpin dalam berperilaku.
5) Secara terus menerus menempuh
kebijakan yang arahnya agar seluruh
kepulauan nusantara merupakan kesatuan
hukum dalam arti bahwa hanya ada satu
hukum nasional yang mengabdi pada
kepentingan nasional.
Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk
mencapai kesatuan hukum adalah :
a) Mewujudkan satu kesatuan yang bersifat
unifikasi dari materi dalam sistem
hukum.
b) Kesatuan tindak dari lembaga-lembaga
yang terkait. Tindakan dalam hal ini
direfleksikan dengan tidak adanya pilih
kasih dan pandang bulu.
b. Aplikasi perwujudan wawasan nusantara
sebagai satu kesatuan ekonomi.
1) Mewujudkan aspek pemerataan dari
arti sebenarnya. Maknanya bahwa
kekayaan wilayah baik efektif
maupun potensial dapat
dimanfaatkan sebagai modal dan
milik bersama bangsa dan keperluan
hidup sehari-hari harus tersedia
merata di seluruh wilayah tanah air
dan untuk mencapai hasil tersebut
perlu diambil tindakan-tindakan
antaralain sebagai berikut :
a) Lebih memfokuskan pada upaya untuk
memanfaatkan kekayaan tersebut seoptimal
mungkin dengan menerapkan manajemen
yang baik.
b) Lebih optimal dalam memanfaatkan
kekayaan alam secara baik sehingga generasi
mendatang tidak akan kehabisan sumber
daya yang secara berlimpah yang
terkandung didalam bumi Indonesia.
c) Lebih optimal dalam memanfaatkan
kekayaan alam sebagai modal dan hidupnya
rakyat sehingga tidak lagi tergantung dari
pinjaman luar negeri.
2) Bagaimana meningkatkan perkembangan ekonomi
yang harus serasi dan seimbang di seluruh daerah
tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh
daerah dalam mengembangkan kehidupan
ekonominya. Untuk dapat tercapai perkembangan
yang serasi di seluruh daerah perlu lebih didorong
perkembangan kerjasama antar daerah didalam
pembangunan, sehingga daerah-daerah dalam satu
wilayah dalam memecahkan masalah-masalah
wilayah secara bersama. Untuk mengembangkan
daerah tersebut dapat dilakukan baik pada daerah
pedesaan maupun perkotaan sebagai berikut :
a) Pembangunan masyarakat pedesaan perlu
ditingkatkan pengembangan kemampuan
sumber daya manusia termasuk mendorong
tumbuhnya swadaya masyarakat.
b) Pembangunan masyarakat perkotaan perlu
memperhatikan perkembangan penduduk
sehingga menjamin lingkungan yang sehat
untuk hidup, bekerja dan berusaha.
c) Aplikasi dalam kerangka mewujudkan
wawasan nusantara sebagai satu kesatuan
sosial budaya.
1) Secara intensif menanamkan
pemahaman bahwa masyarakat
Indonesia adalah satu pri kehidupan
bangsa, kehidupan masyarakat dalam
komunitas kebangsaan Indonesia adalah
merupakan kehidupan yang serasi
dengan tingkat kemajuan masyarakat
yang sama, merata dan seimbang serta
adanya keselarasan kehidupan yang
sesuai dengan kemajuan bangsa.
Secara umum bagi bangsa negara-negara
berkembang kesatuan sosial masih
sangat rawan karena tantangan,
kemiskin dan keterbelakangan kultural
sebagai akibatnya banyaknya
pengangguran bahkan pengangguran
intelektual, sehingga memungkinkan
timbulnya hambatan serta ancaman
yang membahayakan khususnya dari
dalam. Untuk mencegah dapat
ditempuh tindakan-tindakan sebagai
berikut :
a. Disamping usaha pemerintah diperlukan juga
peran serta masyarakat melalui berbagai
lembaga swadaya, tujuannya adalah untuk ikut
serta memerangi kebodohan, kemiskinan dan
pengangguran agar akibat negatif dapat
dihindari.
b. Secara intensif diingatkan pada golongan
beruntung yang mendapatkan rejeki yang
berlebih untuk senantiasa mengendalikan diri
untuk tidak memamerkan kemewahan.
c. Lebih mengefektifkan lembaga-lembaga agama
untuk bersama-sama menanggulangi sebagai
pelaksanaan cinta kasih terhadap sesama atas
prinsip religius sebagai dasar jiwa bangsa
Indonesia.
2) Secara intensif menerapkan kebijakan
yang arahnya adalah mewujudkan
budaya indonesia pada hakekatnya
adalah satu, kondisi konkrit bahwa
corak ragam budaya yang ada
menggambarkan kekayaan budaya yang
menjadi modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa
seluruhnya yang hasil-hasilnya dapat
dinikmati oleh bangsa Indonesia.
d) Aplikasi didalam perwujudan wawasan nusantara
sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.
1) Secara intensif memupuk pemahaman bahwa
ancaman terhadap suatu daerah pada
hakekatnya merupakan ancaman bagi seluruh
bangsa dan Negara. Dari pengalaman sejarah
bangsa Indonesia telah mengalami masa yang
jaya dan juga pernah mengalami masa suram
yang diakibatkan oleh penjajah selama tiga
setengah abad politik adu domba. Agar hal ini
tidak terulang perlu diambil tindakan
kesetiakawanan seluruh rakyat melalui upaya:
a) Secara intensif meningkatkan
persatuan dan kesatuan dengan
mewaspadai elemen yang secara riil
bertujuan memecah bangsa
indonesia.
b) Secara lebih intensif meningkatkan
kebersamaan antar daerah melalui
saling membantu bila salah satu
daerah dapat musibah bencana
alam.
2) Secara intensif pula membereskan
serta melaksanakan kebijakan yang
arahnya agar tiap-tiap warga negara
merasa mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dalam
pembelaan negara.
Langkah-langkah yang bisa diambil adalah :
a) Memberikan gambaran sejarah perjuangan
para pejuang kemerdekaan masa lalu.
b) Membangkitkan kebanggaan sebagai bangsa
indonesia yang sejajar dengan bangsa-
bangsa lain. Sehingga kebanggaan ini
mendorong mereka dalam
mempertahankan negaranya.
c) Mendidik untuk menghargai para pahlawan
kemerdekaan karena bangsa yang berada
pada keadaan besar sekarang adalah buah
daripada pengorbanan-pengorbanan
mereka.
Otonomi daerah di Indonesia
Menurut pasal 1 ayat 1 UUD 1945
negara indonesia ialah negara
kesatuan yang berbentuk republik
indonesia memilih cara disentralisasi
dalam penyelenggaraan
pemerintahannya bukan sentralisasi.
Hal ini disebabkan karena
a. Wilayah indonesia yang sangat luas
b. Daerah-daerah di indonesia memiliki
kondisi geografi dan budaya yang
berlainan maka dengan demikian
pemerintah menyerahkan sebagian
kekuasaannya kepada wilayah atau
daerah-daerah agar menugurus dan
mengatur sendiri kekuasaanya.
Oleh karena itu maka UUD 1945
memandang perlu adanya pemerintahan
daerah. Dengan demikian daerah
memiliki hak atau wewenang untuk
mengurus dan mengatur sendiri
urusannya yang dikenal dengan asas
disentralisasi yang artinya daerah
diberikan kewenangan untuk mengurus
sendiri pemerintahannya berdasarkan
kewenangan dari pemerintahan pusat.
Daerah memiliki hak otonomi atau
otonomi daerah.
Pengertian otonomi daerah adalah hak
kewenangan dan kewajiban daerah
otonomi untuk mengatur dan megurus
sendiri urusannya pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Otonomi daerah dapat juga diartikan
sebagai hak dan wewenang daerah untuk
mengatur dan mengurus rumah
tangganya sesuai dengan peraturan
perundag-undangan yang berlaku
Yang dimaksud daerah otonom adalah
kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas daerah tertentu
yang berwewenang mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem NKRI. Daerah otonom
selanjutnya disebut dengan daerah.
Menurut UUD No. 32 tahun 2004
tentang pemerntahan daerah.
Daerah yang bersifat otonom
meliputi 3 daerah yaitu
1. Daerah provinsi
2. Daerah kabu[paten
3. Daerah kota
Daerah otonom menganut asas
desentrasisasi yaitu asas yang
menyatakan adanya penyerahan
wewenang pemerintahan oleh
pemerintah pusat kepada daerah
otonom untuk mengatur dan
mengurus pemerintahan dalam
sistem negara kesatuan republik
indonesia.
Selain asas disentralisasi daerah
otonom provinsi menganut asas
dekonsentrasi yaitu asas yang
menyatakan adanya pelimpahan
wewenang pemerintahan oleh
pemerintah kepada gubernur sebagai
wakil pemerintah dan atau kepada
instansi vertikal diwilayah tertentu.
Didaerah otonom dibentuk pemerintahan
daerah yaitu penyelenggaraan pemerintahan
daerah otonom oleh pemerintahan daerah
dan DPRD menurut asas disentralisasi.
Pemerintah daerah adalah kepala daerah
beserta perangkat daerah. Setiap daerah
dipimpin oleh kepala daerah sebagai kepala
eksekutif yang dibantu oleh seorang wakil
kepala daerah. Kepala daerah provinsi
adalah gubernur, kepala daerah kabupaten
adalah Bupati, dan kepala daerah kota
adalah walikota
Perangkat daerah otonom terdiri atas
sekertaris daerah, dinas daerah dan lembaga
tehnis daerah lainnya sesuai dengan
kebutuhan daerah yang bersngkutan.
Menurut UU otonomi daerah di Indonesia
didasarkan atas otonomi luar nyata dan
bertanggung jawab. Otonomi yang nyata
adalah kekuasaan daerah untuk
menyelenggarakan kewenangan
pemerintahan dibidang tertentu yang secara
nyata diperlukan serta tumbuh, hidup dan
berkembang didaerah
Otonomi yang luas adalah keleluasaan
daerah untuk menyelenggarakan
pemerintahan yang mencakup
kewenangan semua bidang
pemerintahan kecuali kewenangan di
bidang tertentu yang masih ditangani
dan berpusat oleh pemerintah pusat
di Jakarta
Dengan demikian kewenangan daerah
otonom sangat luas. Pemerintah
daerah berwewenang mengurus
sendiri kepentingan masyarakat yang
diberbagai bidang misalnya
pendidikan, kesejahteraan, kesehatan,
perumahan, pertanian, perdagangan
dll.
Urusan yang menjadi kewenangan provinsi
kabupaten/kota sangat banyak. Ini disebabkan
karena kabupaten/kota memiliki hak otonom
dari pemerintah pusat. Pemerintah pusat hanya
menangani 6 urusan yaitu
1. Politik luar negeri
2. Pertahanan
3. Keamanan
4. Yustisi
5. Monoter dan Fiskal nasional
6. Agama
Otonomi daerah tidak bertentangan
dengan prinsip wawasan nusantara.
Otonomi dan disentralisasi adalah
cara atau strategi yang dipilih agar
penyelenggaraan NKRI bisa
menciptakan pembangunan yang
berkeadilan dan merata diseluruh
wilayah tanah air indonesia
Ketahan nasional sebagai geostrategi
indonesia

Sesuia dengan bagan paradigma


ketatanegaraan negara republik
indonesia maka ketahanan nasional
(tanas) merupakan salah satu konsepsi
politik dari negara republik indonesia.
Ketahanan nasional dapat dikatakan
sebagai konsep geostrategi bangsa
indonesia
Pengertian geostrategi adalah suatu cara
atau pendekatan dalam memanfaatkan
kondisi lingkungan untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan nasional
bahwa konsep ketahahnan nasional
merupakan pendekatan yang digunakan
bangsa indonesia dalam melaksanakan
pembangunan untuk mencapai cita-cita
dan tujuan nasional
1. Pengertian
Ada 3 sudut pandang terhadap konsepsi
ketahahanan nasional yaitu
a. Ketahanan nasional sebagai kondisi
perspektif ini melihat katahanan nasional
sebagai satu gambaran atas keadaan
yang seharusnya dipenuhi, kondisi ideal
memungkinkan suatu negara memiliki
kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional sehingga mampu segala macam
ancaman dan gangguan sebagai
kelangsungan hidup bangsa
b. Ketahanan nasional sebagai sebuah
pendekatan metode atau cara dalam
menjalankan suatu kegiatan
khususnya pembangunan negara
sebagai suatu pendekatan ketahanan
nasional menggambarkan
pendekatan yang integral dalam arti
pendekatan yang mencerminkan
antara segala aspek/isi baik pada saat
membangun maupun pemecahan
masalah kehidupan.
c. Ketahanan nasional sebagai doktrin
yang merupakan salah satu konsepsi
khas indonesia yang merupakan
ajaran konseptual tentang
pengaturan dan penyelenggaraan
bernegara. Sebagai doktrin dasar
nasional konsep ketahanan nasional
dimasukkan dalam GBHN agar dapat
diterima dan dijalankan oleh setiap
masyarakat dan penyelenggara
negara.
2. Ketahanan nasional dalam GBHN
Konsepsi ketahan nasional untuk
pertama kali dimasukkan dalam
GBHN tahun 1973 yaitu TAP MPR
No. IV/MPR/1973. selanjutnya
berlanjut didalam GBHN tahun
1978, GBHN 1983, dan GBHN 1998.
Pada GBHN 1993 terjadi perubahan
perumusan mengenai konsep tanas yaitu
ketahanan nasional dirumuskan sebagai
kondisi dinamis yang merupakan itegrasi
dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa
dan negara yang pada hakikatnya adalah
kemampuan dan ketangguhan suatu
bagnsa untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup menuju kejayaan
bangsa dan negara dan rumusan ini
berlanjut pada GBHN 1998 dan
merupakan GBHN yang terakhir.
Ketahanan nasional meliputi
ketahanan ideologi, ketahanan
politik, ketahanan ekonomi,
ketahanan sosial budaya dan
ketahanan pertahanan
keamanan.
c. Unsur-unsur ketahanan nasional
1. Gatra dalam ketahanan nasional yaitu
unsur elemen atau faktor yang
mempengaruhi kekuatan/ketahanan
nasional suatu negara terdiri dari
beberapa aspek. Unsur-unsur
kekuatan nasional indonesia dikenal
dengan nama astra gatra yang terdiri
dari trigatra dan pancagatra
Trigatra adalah aspek alamiah yang
terdiri atas penduduk, sumber daya
alam dan wilayah sedangkan
pancagatra adalah aspek sosial yang
terdiri atas ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan
keamanan.
Ketahanan nasional pada hakikatnya
kondisi yang dinamis dan dari
integrasi tiap gatra yang ada.
Penjelasan dalam tiap gatra dalam
ketahanan nasional penduduk di tiap
wilayah negara
a. Unsur atau gatra penduduk
Penduduk suatu negara menentukan
kekuatan atau ketahanan nasional yang
bersangkutan yang meliputi 2 hal
sebagai berikut
1). Aspek kualitas yaitu mencakup tingkat
pendidikan, keterampilan, etos kerja dan
kepribadian
2). Aspek kuantitas yang mencakup jumlah
penduduk, pertumbuhan, penyebaran,
pemerataan dan perimbangan penduduk
di tiap wilayah negara
b. Unsur atau gatra wilayah
Gatra wilayah terkait dengan :
1). Bentuk wilayah bisa berupa negara pantai,
negara kepulauan atau negara kontinental
2). Luas wilayah negara
3). Posisi geografis
4). Daya dukung wilayah negara dalam kaitannya
dengan wilayah negara pada masa sekarang
ini perlu dipertimbangkan adanya kemajuan
tekhnologi, informasi dan komunikasi
c. Unsur-unsur gatra sumber daya alam
Hal yang berkaitan dengan unsur sumber
daya alam meliputi
1. Sumber daya alam hewani, nabati dan
tambang
2. Kemampuan mengeksporasi sumber
daya alam
3. Pemanfaatan dengan memperhitungkan
masa depan dan lingkungan hidup
4. kontrol
Pada saat ini kemampuan
melakukan kontrol atas
sumber daya alam menjadi
semakin penting bvagi
ketahanan nasional dan
kemajuan suatu negara
d. Gatra dibidang ideologi
Ideologi adalah seperangkat
gagasan ide, cita dari sebuah
masyarakat tentang kebaikan
bersama yang dirumuskan dalam
bentuk tujuan yang harus dicapai
dan cara-cara yang digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut
Ideologi bagi suatu bangsa memiliki 2
fungsi pokok yaitu
1. Sebagai tujuan atau cita-cita dari
kelompok masyarakat yang
bersangkutan artinya nilai-nilai
yang terkandung dalam ideologi itu
menjadui cita-cita yang hendak
dituju secara bersama
2. Sebagai sarana pemersatu dari
masyarakat bersangkutan artinya
masyarakat yang banyak dan
beragam itu bersedia menjadikan
ideologi sebagai milik bersama untuk
menjadikannya bersatu. Sejarah
dunia telah membuktikan bahwa
ideologi dapat digunakan sebagai
unsur untuk nmembangun kekuatan
nasional negara
Bangsa indonesia telah menetapkan
pancasila sebagai ideologi nasional
yang mampu memperkuat kesatuan
bangsa
e. Unsur gatra dibidang politik. Politik
penyelenggara bernegara sangat
memepengaruhi kekuatan nasional
suatu negara. Penyelenggaraan negara
dapat ditinnjau dari beberapa aspek
1. Sistem politik yang dipakai yaitu apakah
sisitem demokrasi atau nondemokrasi
2. Sistem pemerintahan dijalankan, apakah
sistem presidentil atau parlementer
3. Bentuk pemerintahan yang dipilih
adalah republik atau kerajaan
4. Susunan negara yang dibentuk
apakah sebgaia negara kesatuan
atau negara serikat
f. Unsur gatra dibidang okonomi
Ekonomi uyang dijalankan oleh
suatu negara merupakan kekuatan
nasional negara bersangkutan
utamanya di era global seperti
sekarang ini. Bidang ekonomi
berperang langsung dalam upaya
pemberian dan distribusi kebutuhan
warga negara
Kemajuan pesat dibidang ekonomi
akan menjadikan negara yang
bersangkutan tumbuh menjadi
kekuatan dunia contoh jepang dan
china
g. Unsur gatra dibidang sosial budaya
Unsur budaya di masyrakat juga
menentukan kekuatan nasional suatu
negara. Hal yang dialami suatu negara
yang homogen tantu akan berbeda
yang dihadapi negara yang heterogen
dari segi sosial budaya masyarakatnya
contoh bangsa indonesia yang
heterogen berbeda dengan bangsa
israel atau bangsa jepang yang relatif
homogen
h. Unsur gatra dibidang pertahanan
keamanan
Pertahanan keamanan di suatu
negara merupakan unsur pokok
terutama dalam menghadapi
ancaman militer negara lain oleh
karena itu un sur utama pertahanan
keamanan berada ditanagan tentara
atau militer. Pertahanan keamanan
negara juga merupakan salah satu
fungsi pertahanan negara
Bangsa indonesia dewasa ini
menetapkan politik pertahanan sesuai
dengan UU No. 3 thun 2002 tentang
pertahanan negara. Pertahanan
negara di indonesia bersifat semesta
dengan menempatkan tentara
sebagai komponen utama pertahanan
4. Pembelaan negara
Terdapat hubungan antara tatanan
nasional suatu negara dengan
pembelaaan negara. Kegiatan pembela
negara pada dasarnya merupakan usaha
dari warga negara untuk mewujudkan
ketahanan nasional. Brdasarkan pasal 27
dan pasal 30 UUD 1945 masalah bela
negara dan pertahanan negara
merupakan hak dan kewajiban setiap
warga negra indonesia
Bela negara adalah upaya setiap warga
negara untuk mempertahankan republik
indonesia terhadap ancaman baik dari
luar maupun dari dalam.
1. Makna bela negara
Membela negara merupakan
kewajiban warga negara dan bukan
saja hanya sebagai kewajiban tetapi
juga hak setiap warga negara
terhadap negaranya
Hal ini tercantum di dalam pasal 27 ayat
3 UUD 1945. perubahan kedua yang
berbunyi setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam pembelaan
negara. Setiap warga negara juga berhak
dan wajib ikut serta dalam pertahanan
negara sebagaimana yang tercantum
dalam pasal 30 UUD 1945 perubahan
kedua yang berbunyi “ bahwa tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara”
2. Peraturan perundang-undangan
tentang bela negara
a. Pasal 27 ayat 3 (22) UUD 1945
perubahan kedua yang berbunyi “
setiap warga negra berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara
b. Pasal 30 UUD 1945 perubahan kedua yang
secara lengkap berbunyi sebagai berikut
1). “ tiap-tiap warga negara berhak dan wjib
ikut serta dalam uasaha pertahanan
negara “
2).” usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh
tentara nasional indonesia dan
kepolisian negara republik indonesia
sebagai kekuatan utama dan rakyat
sebagai kekuatan pendukung”
3). “ tentara nasional indonesia terdiri dari
angkatan darat, angakatan laut dan
angkatan udara sebagai alat negara yang
bertugas memepertahankan ,
melindungun dan memelihara keutuhan
dan kedaulatan negara”
4). “ kepolisian negara republik indonesia
sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat
bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat serta menegakkan
hukum”
5) “ susunan dan kedudukan tentara
nasionaal indonesian, kepolisiaian
negara republik indonesia, hubungan
kewengana tentara nasional
indonesia dan kepolisian negara
republik indonesia didalam
menjalankan tugasnya keikutsertaan
warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara
serta hal-hal yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan diatur
dengan UU”.
UU yang mengatur pelaksanaan dari pasal 30 UUD
1945 adalah sebagai berikut
1. UU No. 2 tahun 2002 tentang kepolisian negara
republik indonesia
2. UU No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara
3. UU No. 34 tahun 2004 tentang tentara nasional
indonesia”1” diselenggarakan melalui
a. Pendidikan kewarganegaraan
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
c. Pengabdian sebagai prajurit tentara nasional
indonesia sebagai sukarela atau secara wajib
d. Pengabdian sesuai dengan profesi
kemitraan Pendidikan
kewarganegaraan, Pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib, Pengabdian
sebagai prajurit tentara nasional
indonesia sebagai sukarela atau
secara wajib, Pengabdian sesuai
dengan profesi.
Identifikasi Ancaman Terhadap Bangsa
Dan Negara

Pengertian ancaman dapat


dikonsepsikan sebagai setiap usaha dan
kegiatan baik dari luar negeri maupun
dalam negeri yang dinilai membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah
dan keselamatan segenap bangsa.
Menurut UU No.20 tahun 1982
ancaman mencakup yaitu
ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan sedangkan
menurut UU No.3 tahun 2002
digunakan istilah yaitu
amcaman.
Pada saat ini ancaman terhadap kedaulatan
negara yang semula bersifat konfensional
atau fisik berkembang menjadi
multidimensional (fisik dan non-fisik) baik
yang berasal dari luar negeri maupun dari
dalam negeri. Ancaman yang bersifat
dimensional dapat bersumber baik dari
permasalahan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya maupun permasalahan
keamanan yang terkait dalam kejahatan
nasional antara lain, terorisme, imigran
gelap, bahaya narkotika, pencurian kekayaan
alam, bajak laut dan perusakan lingkungan
Bentuk ancaman
Ancaman dibedakan menjadi 2 yaitu
ancaman militer dan ancaman non-
militer. Ancaman militer adalah ancaman
yang menggunakan kekuatan bersenjata
yang terorganisasi yang dinilai
mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah dan keselamatan
segenap bangsa
Bentuk-bentuk ancaman militer mencakup :
a. Agresi adalah penggunaan kekuatan bersenjata
oleh negara lain terhadap kedaulatan negara,
keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dalam bentuk dan cara-cara antara lain
1). infansi berupa serangan oleh kekuatan bersenjata
negara lain terhadap wilayah negara, kesatuan
republik indonesia
2). bom bardemen berupa penggunaan senjata
lainnya yang dilakukan oleh angkatan bersenjata
negara lain terhadap wilayah negara, kesatuan
terhadap negara republik indonesia
3. Blokade terhadap pelabuhan atau pantai
atau wilayah udara NKRI oleh angkatan
bersenjata negara lain
4. Serangan unsur angkatan bersenjata
negara lain terhadap unsur satuan darat
atau satuan laut atau satuan udara
tentara nasional indonesia
5. Unsur kekuatan bersenjata negara lain
yang berada dalam wilayah NKRI
berdasarkan perjanjian yang tindakan
atau keberadaannya bertentangan
dengan ketentuan dalam perjanjian
6. Tindakan suatu negara yang
mengizinklan penggunaan
wilayahnya oleh negara lain sebagai
daerah persiapan untuk melakukan
agresi terhadap negara kesatuan
republik indonesia
7. Pengiriman kelompok bersenjata atau
tentara bayaran oleh negara lain
untuk melakukan tindakan kekerasan
diwilayah NKRI
b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan
oleh negara lain baik yang
menggunakan kapal maupun
pesawat non-komersial
c. Spionase yang dilakukan oleh negara
lain untuk mencari dan mendapatkan
rasia militer
d. Sabotase untuk merusak instalasi
penting militer dan objek nasional
yang membahayakan keselamatan
bangsa
e. Asiterol bersenjata yang dilakukan oleh
jaringan terorisme internasional atau
yang bekerja sama dengan terorisme
dalam negeri atau luar negeri yang
bereskalasi tinggi sehingga
membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah dan keselamatan
segenapa bangsa.
F. Pemberontakan bersenjata
g. Peran saudara yang terjadi antar kelompok
masyarakat yang bersenjata dengan
kelompok bersenjata lainnya.
Macam ancaman yang dihadapi bangsa
indonesia di masa depan lebih kompleks
lagi. Berdasarkan buku putih yang
disusun oleh departemen pertahanan
(2003). Perkiraan ancaman dan
tantangan masa depan bangsa adalah
sebagai berikut:
a). Terorisme internasional yang memiliki
jaringan lintas negara dan timbul di
dalam negeri
b). Gerakan separatis yang berusha
memisahkan diri dari NKRI terutama
gerakan separatis bersenjata yang
mengancam kedaulatan dan
keutuhan wilayah indonesia
c). Aksi radikalisme yang berlatar
belakang primurdial etnis, ras dan
agama serta ideologi di luar pancasila
baik berdiri sendiri maupun memiliki
keterkaitan dengan kekuatan-kekutan
di luar negeri
d). Komplik komunal kendatipun
bersumber dari masalah sosial ekonomi
namun dapat berkembang menjadi
konflik antar suku agama maupun ras,
keturunan dalam skala yang luas
e). Kejahatan lintas naegara seperti
penyelundupan barang, senjata, amunisi
dan bahan peledak, penyelundupan
manusia, narkoba, pencucian uang dan
bentuk-bentuk kejahatan terorganisir
lainnya
f). Kegiatan imigrasi gelap yang menjadikan
indonesia sebagai tujuan maupun batu
loncatan negara lain
g). Gangguan keamanan laut seperti
pembajakan dan perampokan, penangkapan
ikan secara ilegal, pencemaran dan
pengrusakan ekosisitem
h). Gangguan keamanan udara seperti
pembajakan udara, pelanggaran wilayah
udara, dan terorisme melalui sarana
transportasi udara
i). Perusakan lingkungan seperti
pembakaran hutan, perambahan
hutan ilegal, pembuangan limbah
bahan beracun dan berbahaya
j). Bencana alam dan dampaknya
terhadap\ keselamatan bangsa
Ketahan nasional indonesia dikelola
berdasarkan unsur astagatra yang meliputi
unsur-unsur:
1. Geografi
2. Kelayaan alam
3. Kependudukan
4. Ideologi
5. Politik
6. Ekonomi
7. Sosial budaya
8. Pertrahanan keamanan
Sifat dan hakekat ketahanan nasional
a. Sifat ketahanan nasional
1. Manuggal
Ketahanan nasioanal adalah merupakan
akumulasi dari ketahanan nasional
dibidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan hankam. Jadi,
ketahanan dibidang trigatra dan
pancagatra tidak dapat berdiri sendiri
tapi selalu ada keserasian dan
keselarasan untuk dapat meningkatakan
ketahanan nasional
2. Mawas kedalam
Ditujukan dan di arahkan ke dalam diri
bangsa indonesia
3. Berwibawa
Ketahanan nasional harus dapat
memberikan dampak kewibawaan
nasional yang dapat diperhitungkan oleh
negara lain dan merupakan daya tangkal
yang ampuh dari keinginan musuh
negara untuk mengganggu
4. Berubah menurut waktu
Ketahanan nasional akan selalu berubah
sesuai dengan hakekat ancaman yang
dihadapi
5. Percaya pada diri sendiri
Ketahanan nasional dikembangkan
berdasarakan sikap mental, percaya pada
diri sendiri serta tidak bergantung pada
pihak lain dalam hal ini bantuan dari luar
hanya merupakan pelengkap bukan
menjadi andalan utama
6. Tidak bersandar pada kekuasaan
dan kekuatan
Ketahanan nasional dikembangkan
tidak hanya bersandar pada
kekuasaan dan kekuatan formalnya
tetapi dikembangkan dari berbagai
aspek kehidupan bangsa
b. Hakekat ketahanan nasional
Hakekat ketahanan nasional adalah
kemampuan dan ketangguhan suatu
bangsa untuk dapat menjamin
kelangsungan hidupnya, menuju
kejayaan bangsa dan negara
Beberapa pengertian
1. Ketahanan nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu
bangsa meliputi seluruh aspek kehidupan
nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan,
mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman,
gangguan dan hambatan dam tantangan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas, identitas kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional
2. Ketangguhan
Ketangguahan adalah kekuatan yang
menyebabkan seseorang, sekelompok orang
atau sesuatu dapat bertahan kuat,
menderita atau kuat menanggulangi beban
3. Keuletan
Keuletan adalah usaha yang dilakukan secara
giat dengan kemauan keras didalam
menggunakan segala kemampuan kecakapan
dan keahliannya untuk mencapai tujuan atau
cita-cita
4. Identitas
Identitas adalah ciri khas suatu negara dilihat
secra keseluruhan (holistik) yaitu negara
yang membatasi oleh wilayah penduduk,
sejarah, pemerintahan dan tujuan
nasionalnya serta peranan yang dimainkan
didalam dunia internasional
5. Integritas
Integritas adalah kesatuan yang menyeluruh
didalam kehidupan nasional suatu bangsa
baik sosial, alamiah, potensi maupun
fungsional
6. Tantangan
Tantangan adalah hal atau usaha yang
bertujuan atau bersifat menggugah
kemampuan dalam segala bantuk
7. Ancaman
Ancaman adalah hal atau usaha yang
bertujuan mengubah/merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara
konsepsional
8. Hambatan
Hambatan adalah hal atau usaha yang
berasal dari dalam atau internal yang
bermaksud atau bertujuan
melemahkan/menghalangi pencapaian
tujuan nasional yang dilakukan secara tidak
konseptual
9. Gangguan
Gangguan adalah hal atau usaha yang
berasal dari luar yang bersifat
melemahkan/menghalangi secara tidak
konseptual
Kondisi
Ancaman Langsung/tidak
Ulet & Kemampuan
Tantangan
Mengembangkan
Hambatan
Tangguh Kekuatan nasional Dalam/luar
gangguan
Dinamis

Unsur :

Trigatra Integritas
pancagatra Identitas
Kelangsungan
Tujuan bangsa dan negara

Skema Konsepsi Ketahanan Nasional


TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai