Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok :

1. Adinda Thalia Salsabilla (01)


2. Jihan Wahyunda (10)
3. Meisa Silvia Ayu N (15)
4. Nur Elvina Rika M (23)

BIOGRAFI TRYGVE LIE

Trigve Lie merupakan sekretaris jendral PBB I 1945 – 1953.

Trigve Halvdan Lie lahir di kota Oslo, Norwegia pada tanggal 16 Juli 1896 dan
meninggal 30 Desember 1968 pada usia 72 tahun., semasa hidupnya beliau merupakan seorang
politikus Norwegia.

Pada tanggal 01 Februari 1946 Trigve Halvdan Lie resmi menjadi sekretaris jendral PBB
yang pertama, menggantikan pejabat sementara Sir Gladwyn Jebb dari Britania Raya.

Beliau memegang jabatan sekretaris jendral dari tanggal 2 Februari 1946 sampai 10
November 1952.

Ia mengundurkan diri dan digantikan oleh Dag Hammarskjold diangkat sebagai sekretaris
jendral PBB. Meskipun Dag Hammarskjold bukan anggota partai politik, tetapi ia berasal dari
Swedia yang menurut Trgve Lie bisa berperan netral dalam kodisi apapun. Selepas Trigve Lie
mengundurkan diri, keadaan politik di PBB sedang dalam krisis parah.

Alasan Trygve Lie mengundurkan diri dari jabatannya adalah “karena dianggap
mendukung garis Amerika dalam Perang Korea”. Ia juga kehilangan dukungan dari Uni Soviet.

Bahkan teman – teman yang ada di gedung PBB juga mulai menunjukkan tanda – tanda
ketidakpercayaan padanya. Padahal tujuan Trygve Lie adalah meyatukan Korea Utara dan Korea
Selata dalam Perang Korea.

Berikut upaya Trygve Lie dalam pernyelesain Perang Korea :

Pada tanggal 1 juli 1951 Trigve Lie menyatakan bahwa pihak korea utara telah mundur
dan kembali ke posisi semula yaitu sebelah utara garis parallel 38 derajat LU. Selanjutnya ia
segera mengadakan perundingan guna mencegah meluasnya perang. Pada tanggal 23 Juni 1951
Jacob Malik selaku wakil tetap Uni Soviet di PBB, menyatakan pihak Korea Utara dapat
menerima usulan jenderal PBB dan bersedia mengadakan perundingan dan mengirim wakil –
wakilnya.

Berikut beberapa perundingan yang dilakukan :

a. Perundingan Kaesong ( 10 Juli – 22 Agustus 1951 )

Perundingan ini berlangsung selama 3 bulan dan mengalami kegagalan karena kedua belah
pihak tidak dapat saling menghormati dan saling menuduh. Perundingan ini tidak ada
kesepakatan tentang garis demokrasi

b. Perundingan di Panmunyom ( 25 Oktober 1952 – 27 Juni 1953 )


c. Genjatan senjata

Mulai pada tanggal 27 Juli 1953 dengan garis demokrasi yang telah disepakati antara kedua
belah pihak. Garis demokrasi memisahkan kedua belah pihak mulai dari muara sungai Han,
kemudian melintang garis 38 derajat LU membelok ke barat diselatan kumsong dan berakhir
disebelah utara Kaesong.

Anda mungkin juga menyukai