Makalah Arus Bolak Balik
Makalah Arus Bolak Balik
PENDAHULUAN
I. 2. Latar Belakang
Arus dan tegangan listrik selalu mempunyai nilai tetap, tidak berubah terhadap
waktu. Arus dan tegang listrik semacam ini disebut arus dan tegangan DC (Direct
Current). Sedangkan arus dan tegang listrik yang nilainya selalu berubah tehadap waktu
secara periodik disebut arus dan tegangan bolak balik atau arus dan tegang AC
(Alternating Current).
Arus bolak-balik dalam dunia kelistrikan banyak digunakan. Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat diartikan bahwa arus bolak-balik berbentuk gelombang. Dalam banyak
pemakaian, tegangan listrik yang digunakan dihasilkan oleh sumber dalam bentuk
tegangan yang dengan waktu secara sinusoida. Demikian juga dalam rangkaian
elektronika banyak digunakan tegangan semacam ini yang dihasilkan oleh osilator.
Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya berubah-
ubah secara periodik. Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis diperlukan besaran
listrik bolak-balik yang tetap, yaitu harga efektif.
Tegangan bolak-balik sinusoidal, tersedia dari bermacam-macam sumber. Sumber
arus bolak-balik pada umumnya dihasilkam oleh pembangkit tenaga listrik seperti
Pembangkit Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik
Tenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(Panas matahari ).
Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi
induktif, dan reaktansi capasitif.
I. 2. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini difokuskan pada pengertian arus bolak balik, besaran-besaran
dalam arus bolak balik, rangkaian RLC, daya pada rangkaian AC, resonansi pada
rangkaian RLC, harga efektif arus bolak balik serta penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari. Makalah ini juga melampirkan beberapa soal sehingga penerapan arus bolak-
nbalik dapat lebih dimengerti.
I. 3 Tujuan
Makala ini bertujuan untuk :
1. Mampu menjelaskan konsep arus bolak-balik.
2. Mampu menghitung arus dan tegangan dalam rangkaian RLC
3. Mampu menghitung daya pada rangkaian AC
3. Mengetahui penerapan rangkaian arus bolak-balik dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Arus bolak-balik merupakan arus yang arah dan besarnya setiap saat berubah-
rubah. Arus bolak-balik dalam dunia kelistrikan banyak digunakan.
Arus bolak-balik selalu mempunyai nilai puncak gelombang atas dan puncak
gelombang bawah. Dalam peristiwa mencapainya nilai puncak gelombang atas dan
puncak gelombang bawah maka dikatakan telah mencapai satu (1) gelombang penuh.
Nilai puncak gelombang atas dan puncak gelombang bawah sering pula disebut nilai dari
puncak ke puncak ( nilai peak to peak ). Gaambar di bawah ini menunjukkan gelombang
tegangan bolak-balik sinusoidal.
1.Radian adalah satuan sistem internasional ( SI ) untuk sudut bidang datar. Radian
merupakan sudut antara 2 jari-jari lingkaran dengan panjang busur di depan sudut
tersebut sama dengan jari-jari lingkaran.
2. Kecepatan sudut dinyatakan dengan “ω” )(dibaca omega), yaitu sudut yang ditempuh
suatu titik yang bergerak di tepi lingkaran setiap satuan waktu. Contoh nya, Sebuah
penghantar ( konduktor ) yang berputar dalam medan magnit dengan kecepatan ω
(rad/detik)𝜃, maka dalam waktu t detik menempuh sudut :
𝛼 = 𝜔𝑥𝑡 … … … … … … . 𝑟𝑎𝑑
𝜔. 𝑡 = 2. 𝜋. 𝑓. 𝑡 … … … … … … . . 𝑟𝑎𝑑
3. Derajat Listrik, pengertian derajat listrik bisa dijelaskan berdasarkan gambar 2 berikut.
0
Menurut gambar 2, bila kumparan diputar satu putaran penuh ( 360 putaran mekanik ),
tegangan induksi yang dibangkitkan juga dihasilkan dalam satu putaran penuh dalam
0
360 . Bila kutub magnet nya di perbanyak 2 kali atau menjadi 4 kutub, dan kumparan
diputar satu keliling, maka tegangan induksi yang terbangkit menjadi 2 kali nya yaitu 2
0
siklus ( 720 ). Dari dua contoh ini merupakan pengertian dari derajat Listrik. Secara
matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
𝜃𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝑃 𝑥 𝜃𝑚𝑒𝑘
Dimana :
𝑃 = 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑢𝑡𝑢𝑏
Pengertian arus bolak-balik telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaitu arus
yang besar dan arahnya berubah-rubah setiap waktu ( setiap saat ). Berdasarkan
pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa arus bolak-balik berbentuk gelombang.
Berdasarkan difinisi tersebut maka bentuk gelombang arus bolak-balik dapat dibedakan
menjadi 3 macam bentuk gelombang yaitu :
1) Gelombang Sinusoidal,
2) Gelombang Kotak ( segi empat ), dan
3) Gelombang segitiga
Gambar 4, menunjukkan macam-macam bentuk gelombang arus bolak-balik.
Dalam menyatakan harga tegangan AC ada beberapa besaran yang digunakan, yaitu :
1. Tegangan sesaat : Yaitu tegangan pada suatu saat t yang dapat dihitung dari
persamaan E = Emax sin 2𝜋 ft jika kita tahu Emax, f dan t.
2. Amplitudo tegangan Emax : Yaitu harga maksimum tegangan. Dalam persamaan:
E = Emax sin 2𝜋ft, amplitudo tegangan adalah Emax.
3. Tegangan puncak-ke puncak (Peak-to-peak) yang dinyatakan dengan Epp ialah beda
antara tegangan minimum dan tegangan maksimum. Jadi Epp = 2 Emax.
4. Tegangan rata-rata (Average Value).
5. Tegangan efektif atau tegangan rms (root-mean-square) yaitu harga tegangan yang
dapat diamati langsung dalam skala alat ukurnya.
Bila tegangan bolak-balik diukur dengan sebuah voltmeter DC atau arusnya diukur
dengan galvanometer, maka alat-alat tersebut akan menunjukkan angka nol, karena
kumparan koilnya terlalu lambat untuk mengikuti bentuk gelombang yang dihasilkan oleh
sumber arus bolak-balik tersebut. Tetapi bila diukur dengan osiloskop kita dapat melihat
nilai-nilai arus atau tegangan yang selalu berubah tehadap waktu secara periodik,
sehingga memperlihatkan sebuah bentuk gelombang.
Jadi dengan mempergunakan alat ukur osiloskop kita dapat mengamati nilai dan
bentuk gelombang yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik. Tetapi dengan dengan
mempergunakan Amperemeter AC dan Voltmeter AC kita juga dapat mengamati salah
satu nilai yang ditunjukkan oleh arus bolak-balik, yaitu nilai arus dan tegangan efektif.
Arus Dan Tegangan Sinusoidal
Dalam generator, kumparan persegi panjang yang diputar dalam medan magnetik akan
membangkitkan Gaya Gerak Listrik (GGL) sebesar :
E = Em sinω t
Dengan demikian bentuk arus dan tegangan bolak-balik seperti persamaan di atas yaitu :
i = Im sinω t
v = Vm sinω t
Im dan Vm adalah arus maksimum dan tegangan maksimum.
Bentuk kurva yang dihasilkan persamaan ini dapat kita lihat di layar Osiloskop. Bentuk
kurva ini disebut bentuk sinusoidal seperti Gambar 5.
Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya berubah-
ubah secara periodik. Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis diperlukan besaran
listrik bolak-balik yang tetap, yaitu harga efektif. Harga efektif arus bolak-balik ialah harga
arus bolak-balik yang dapat menghasilkan panas yang sama dalam penghantar yang
sama dan dalam waktu yang seperti arus searah.
Ternyata besar kuat arus dan tegangan efektifnya masing-masing :
1⁄
1 𝑇 2
𝐼𝑒𝑓𝑓 = [ ∫ (𝐼𝑚 sin 𝜔. 𝑡)2 𝑑𝑡]
𝑇 0
𝐼𝑚𝑎𝑥
𝐼𝑒𝑓 = = 0,707 𝐼𝑚𝑎𝑥
𝑉2
𝑉𝑚𝑎𝑥
𝑉𝑒𝑓 = = 0,707 𝑉𝑚𝑎𝑥
𝑉2
Kuat arus dan tegangan yang terukur oleh alat ukur listrik menyatakan harga efektifnya.
Bila hambatan murni sebesar R berada dalam rangkaian arus bolak-balik, besar
tegangan pada hambatan berubah-ubah secara sinusoidal, demikian juga kuat arusnya.
Antara kuat arus dan tegangan tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat tegangan
maksimum, kuat arusnya mencapai harga maksimum pula.
Andaikan kuat arus yang melewati kumparan adalah I= Imax sin 𝜔 t. Karena hambatan
kumparan diabaikan I.R = 0
𝑑𝐼
Besar GGL induksi yang terjadi pada kumparan E1 = -L 𝑑𝑡
𝑑𝐼
𝑉=𝐿
𝑑𝑡
𝜋
Jadi antara tegangan pada kumparan dengan kuat arusnya terdapat perbedaan fase 2
,
Q = V.C
𝐼 = 𝜔 𝐶. 𝑉𝑚𝑎𝑥 cos 𝜔 𝑡
𝜋
Jadi antara tegangan dan kuat arus terdapat perbedaan fase 2 dalam hal ini kuat arus
𝜋
lebih dahulu 2
daripada tegangan.
Reaktansi
Impedanzi
Z disebut Impedanzi
Ada tiga kemungkinan yang bersangkutan dengan rangkaian RLC seri yaitu :
1. Bila XL>XC atau VL>VC, maka rangkaian bersifat induktif. Tg 𝜃 positif, demikian
juga 𝜃 positif. Ini berarti tegangan mendahului kuat arus.
2. Bila XL<XC atau VL<VC, maka rangkaian bersifat Kapasitif. Tg 𝜃 negatif, nilai 𝜃
negatif. Ini berarti kuat arus mendahului tegangan.
3. Bila XL=XC atau VL=VC, maka rangkaian bersifat resonansi. tg𝜃 = 0 dan 𝜃 = 0, ini
berarti tegangan dan kuat arus fasenya sama.
Resonansi
Jika tercapai keadaan yang demikian, nilai Z = R, amplitudo kuat arus mempunyai
nilai terbesar, frekuensi arusnya disebut frekuensi resonansi seri. Besarnya frekuensi
resonansi dapat dicari sebagai berikut :
f adalah frekuensi dalam cycles/det, L induktansi kumparan dalam Henry dan C kapasitas
capasitor dalam Farad.
1
𝑓=
2𝜋 √𝐿𝐶
III. 1. SOAL
4. Arus bolak-balik dinyatakan dengan persamaan, i = 120 sin (100𝜋. 𝑡) + 0.36) ampere.
Tentukan
a) Arus maksimal, Waktu periodik, Frekwensi dan perbedaan sudut fasa terhadap 120 sin
100𝜋. 𝑡
b) Arus listrik ketika t = 0,
c) Arus listrik ketika t = 8 mdt
d) Watu ketika arus pertama mencapai 60 A, dan
e) Waktu ketika arus pertama mencapai maksimal
f) Gambar Arus Sesaat i = 120 sin (100𝜋. 𝑡) + 0.36) ampere terhadap i =120 sin 100𝜋. 𝑡
5. Jala-jala listrik di rumah mempunyai teganga 220 V. Sebuah alat listrik dengan
hambatan 40 ohm dipasang pada jala-jala listrik itu. Hitunglah :
a. Nilai maksimum tegangan
b. Nilai efektif dan maksimum arus
III.2. Pembahasan
b) Kecepatan angular,
c) Ketika t = 4 mdet,
e) Frekuensi,
f) Sudut fasa,
Waktu periodik
Waktu periodik,
b) Ketika
c) Ketika
d)Ketika
Maka, waktu
Arus bolak-balik merupakan arus yang arah dan besarnya setiap saat berubah-
rubah. Arus bolak-balik dalam dunia kelistrikan banyak digunakan. Arus bolak-balik
berbentuk gelombang. Arus bolak-balik dapat dibedakan menjadi 3 macam bentuk
gelombang yaitu :
1) Gelombang Sinusoidal,
2) Gelombang Kotak ( segi empat ), dan
3) Gelombang segitiga
Bentuk arus dan tegangan bolak-balik adalah seperti di bawah ini :
i = Im sinω t
v = Vm sinω t
Harga efektif arus bolak-balik ialah harga arus bolak-balik yang dapat
menghasilkan panas yang sama dalam penghantar yang sama dan dalam waktu yang
seperti arus searah.
Antara kuat arus dan tegangan tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat
tegangan maksimum, kuat arusnya mencapai harga maksimum pula.
Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi
induktif, dan reaktansi capasitif.
DAFTAR PUSTAKA
UPT MKU. 2013. Materi Penuntun Perkuliahan Fisika Dasar II. Makassar : UNHAS
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2019