PT SILOAM INTERNATIONAL
HOSPITALS, TBK.
FITRA RAMADINA
Universitas Bina Nusantara , Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969
Email: fitra_ramadina@yahoo.com
Dosen Pembimbing: Yen Sun, S.E., M.Buss
ABSTRAK
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis data laporan keuangan tahunan dan prospektus awal
penawaran saham PT Siloam International Hospitals Tbk. selama periode 2010-2012 dari aspek bisnis
non keuangan, menggunakan metode SWOT, Porter, dan PESTLE. Dari aspek bisnis keuangan
dengan menghitung rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang, dan rasio profitabilitas. Serta dari
aspek keuangan menggunakan metode FCFF, PER, dan PBV. Karakteristik dari penelitian ini adalah:
1. Jenis penelitian adalah riset eksplorasi
2. Dimensi waktu dalam penelitian adalah urutan waktu (time series)
3. Lingkungan riset adalah lingkungan riil (field research)
4. Metode pengumpulan data adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan PT Siloam
International Hospitals Tbk. periode 2010-2012 dan prospektus awal penawaran saham yang
diperoleh dari situs resmi perusahaan dan Bursa Efek Indonesia
5. Unit analisis adalah PT Siloam International Hospitals Tbk.
PEMBAHASAN
Analisis SWOT
Analisis SWOT mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Pengaruh ini dapat berupa potensi dan dapat pula
berupa kekurangan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengidentifikasi pengaruh-pengaruh tersebut,
perusahaan dapat mengetahui potensi apa saja yang dimiliki dan memanfaatkan potensi tersebut serta
mengatasi kekurangan-kekurangan agar dapat bersaing dengan kompetitor. Dalam
mengidentifikasinya, penulis akan menguraikan kondisi lingkungan industri kesehatan sehingga dapat
menyimpulkan faktor-faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi
perusahaan. Setelah mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, dapat dirumuskan strategi yang tepat
dengan menggunakan diagram SWOT.
Hasil dari analisis diagram SWOT akan menjabarkan apakah strategi yang digunakan oleh PT
Siloam International Hospitals Tbk. tepat untuk memaksimalkan potensi untuk meraih keuntungan
dan minimalisir kelemahan agar dapat bertahan dalam persaingan.
Tabel 1:
Diagram SWOT
INTERNAL
FACTORS
STRENGTH WEAKNESS
EXTERNAL
FACTORS
1. Memperkuat dan mengembangkan posisi 1. Terus merekrut, mempertahankan dan
OPPORTUNITIES memimpin di pasar layanan kesehatan Indonesia memberi insentif bagi tenaga medis
dengan: meningkatkan jumlah tempat tidur secara handal. Perusahaan percaya
signifikan di seluruh jaringan rumah sakit perusahaan menawarkan lingkungan
perusahaan dengan sistematis dan efektif, kerja yang menarik dengan nama
merintis model rumah sakit modular, merek berkualitas, layanan kesehatan
mengidentifikasi pasar yang belum terlayani, spesialis yang berkualitas tinggi,
membangun atau mengakuisisi rumah sakit baru, aliran pasien yang berkelanjutan,
memperluas dan meningkatkan fasilitas yang fasilitas dan sistem berkelas dunia,
sudah ada, agar layanan klinis yang disediakan pelatihan berkelanjutan, otonomi
memenuhi kebutuhan pasar tersebut. dokter, serta peluang untuk
2. Mendorong efisiensi operasional dengan mengembangkan karir pribadi.
teknologi canggih, yang mendukung sistem Perusahaan mengadopsi sejumlah
keuangan dan administrasi sambil tetap mengacu strategi pengadaan Sumber Daya
pada prosedur standar internasional dan praktik Manusia yaitu:
klinis, melalui: • merekrut teknisi keperawatan dan
• Perusahaan menggunakan beberapa sistem kesehatan berkualitas dari negara-
informasi terdepan untuk menggambarkan negara ASEAN dan India, serta
rincian semua transaksi dalam jaringan melatih sejumlah dokter dan
usahanya, seperti : sistem informasi perawat dari UPH setiap tahun
laboratorium, sistem keuangan, radiologi, sebagai bagian dari UPHMS
pengarsipan gambar, sistem komunikasi, sistem • mendirikan supply pool lulusan
informasi manajemen gedung, sistem informasi medis melalui kerja sama dengan
HRD dan sistem pembelian. berbagai perguruan tinggi regional
• Semua rumah sakit perusahaan terhubung terkemuka.
dalam satu jaringan bandwith dan server yang • menawarkan Beasiswa bagi dokter
melayani 24 jam. Ini penting untuk mendukung berpotensi tinggi sebagai insentif
layanan darurat atau Call Center agar dapat untuk bekerja bagi perusahaan.
merespon dengan cepat dan diandalkan. • membuka sekolah kesehatan
• Melakukan pengkinian sistem, sehingga dapat profesional yang terafiliasi pada
memiliki sistem data base rekam medis terpusat tahun 2014 untuk pelatihan teknisi
(memungkinkan manajemen pasien terintegrasi, kesehatan, seperti apoteker dan ahli
memonitor dan menganalisa biaya pada tiap radiologi.
tingkatan layanan). • mendirikan SDPDP (Siloam Dotors
Partnership Development Program)
untuk menarik dan mempertahankan
dokter-dokter spesialis bekerja di
rumah-rumah sakit Perseroan.
2. Membayarkan hutang kepada
perusahaan induk dengan dana yang
berasal dari IPO pada tanggal 12
September 2013.
1. Mendapat marjin yang lebih tinggi dalam 1. Mengembangkan model hub and
THREATS memberikan layanan spesialis, dan spoke, yang efektif memperluas
mengembalikan tren perjalanan medis ke luar layanan spesialis, mengembalikan
negeri agar tetap di Indonesia. migrasi medis domestik,
2. Menerapkan model layanan klinis holistik dan memberikan diagnosa ahli secara
perbaikan kualitas berkesinambungan, dengan real time, mengurangi biaya bagi
cara : pasien maupun perusahaan dan
• menyediakan layanan kesehatan yang inovatif, mengatasi kekurangan pasokan
komprehensif dan terpadu pada seluruh pilihan spesialis berkualitas tinggi.
perawatan (primer, sekunder atau tersier hingga 2. Mendukung operasi klinis dengan
kuartener), dengan standar kualitas yang tinggi penelitian yang teratas dan fasilitas
dan aturan klinis yang ketat; akademik untuk memberikan
• menyediakan dan melatih tenaga medis bekerja pelayanan prima. Perusahaan secara
sama dengan UPH Medical Services (dilatih di aktif berkolaborasi dengan penyedia
RSUS dan rumah sakit tersier lain seperti layanan medis internasional serta
SHLV); universitas dan lembaga penelitian
• menyediakan layanan terintegrasi untuk lokal. Perusahaan bekerja sama
masyarakat berpenghasilan rendah (RSUS) dan dengan Universitas Pelita Harapan
menjadi model kemitraan publik-swasta yang (UPH) dan Mochtar Riady Institute
berhasil; of Nanotechnology. Inilah satu-
• mendirikan Centers of Excellence di beberapa satunya organisasi kesehatan di
rumah sakit Perseroan, sehingga menjadi Indonesia yang dipercaya untuk
rujukan untuk bidang-bidang khusus; menyatukan operasi klinis dengan
• mempekerjakan dokter yang sangat khusus hasil penelitian teratas dan fasilitas
untuk layanan kuartener dan menjalin akademis. Perusahaan juga telah
kemitraan dengan berbagai lembaga kesehatan menandatangani nota kesepahaman
internasional untuk benchmark. Contohnya dengan Fakultas Kedokteran
adalah dibukanya Mochtar Riady Universitas Hasanuddin, Singhealth
Comprehensive Cancer Center (MRCCC) yang – Singapura dan 10 Fakultas
merupakan RS pertama di Indonesia dengan Kedokteran dan Sekolah
fasilitas pengobatan nuklir terintegrasi dan Keperawatan di Indonesia untuk
penggunaan “gamma knife” dan pendidikan lanjutan maupun
• menjadi pionir penggunaan teknologi paling penelitian medis.
mutakhir untuk pelayanan kuartener; layanan
darurat, penerapan “hub and spoke” dan sistem
“tele-medicine.”
Tabel 2
Tingkat Kekuatan Untuk Industri Rumah Sakit
Tingkat Kekuatan
Kekuatan
High Medium Low
Persaingan dengan kompetitor √
Potensi masuknya pesaing baru √
Potensi pengembangan produk pengganti √
Daya tawar pemasok √
Daya tawar konsumen √
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa kekuatan yang dimiliki oleh industri rumah sakit cukup
tinggi. Tingginya kekuatan berpengaruh pada tingginya persaingan yang harus dihadapi PT Siloam
International Hospitals Tbk. Agar dapat menghadapi persaingan tersebut maka Siloam Hospitals
melakukan strategi kompetitif agar dapat mengungguli kompetitornya.
Strategi-strategi yang dilakukan PT Siloam International Hospitals Tbk. dalam menghadapi
kekuatan industri adalah:
1. Menambah jumlah tempat tidur di setiap rumah sakit, membangun rumah sakit baru,
mengakuisisi rumah sakit yang sudah ada, meningkatkan fasilitas yang sudah ada,
menggunakan peralatan medis tercanggih, serta bekerja sama dengan universitas untuk
mendapatkan tenaga medis dengan kemampuan baik agar dapat bersaing dengan rumah sakit
lain.
2. Menjalin kerja sama dengan dokter swasta ataupun klinik agar dapat merujuk pasien mereka ke
Siloam Hospitals untuk kegunaan jasa tersier atau kuarterner yang tidak dapat disediakan oleh
rumah sakit lainnya.
3. Menjalin kemitraan dengan bank untuk menawarkan promosi dan diskon kepada pengguna
kartu kredit. Fasilitas yang diberikan seperti pembayaran angsuran, paket medical check-up,
program diskon dan voucher.
4. Untuk mempertahankan pelanggan, Siloam menyediakan artikel dan konten mengenai
kesehatan secara gratis melalui website dan jaringan media sosial lainnya, selain mengirimkan
promosi kesehatan melalui SMS maupun email kepada pasien-pasien perusahaan. Program
“My Siloam Card” dibuat untuk menawarkan manfaat kepada pasien, seperti diskon untuk
pelayanan di rumah sakit, serta promosi untuk harga kamar hotel dan restoran yang dimiliki
grup perusahaan.
5. Untuk menjaring pasien kelas menegah ke bawah, Siloam membuka rumah sakit umum
berbiaya rendah yang dilayani oleh dokter-dokter rumah sakit Siloam dan mahasiswa
kedokteran dari Universitas Pelita Harapan. Layanan di rumah sakit ini diberikan kepada
pasien berpenghasilan rendah dan yang hanya diasuransikan oleh pemerintah.
6. Dari sisi pemasok obat-obatan Siloam mengoperasikan sistem pengadaan terpusat untuk
menjaga dan memanfaatkan lokasi rumah sakit yang tersebar di Indonesia secara baik dan
mencapai skala ekonomis. Untuk sebagian besar pemesanan obat dari pemasok utama, PT
Siloam International Hospitals Tbk. telah menegosiasikan supaya beberapa rumah sakit bisa
menempatkan pemesanan secara langsung, sehingga perusahaan dapat mempertahankan harga
sekaligus memanfaatkan economies of scale. Penempatan pemesanan secara langsung ini oleh
rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya kepada pemasok membantu untuk menghindari
pemesanan ganda dan membuat proses pemesanan lebih efisien.
Analisis PESTLE
Dalam analisis PESTLE ini akan dijabarkan mengenai faktor-faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi perkembangan industri kesehatan, terutama rumah sakit, yaitu faktor politik, ekonomi,
sosial, teknologi, hukum, dan lingkungan.
1. Politik
a) Adanya Jaminan Sosial Kesehatan yang mewajibkan rumah sakit untuk menerima pasien
dari semua kalangan. Nantinya pemerintah akan membayarkan biaya berobat dari pasien
pemegang jaminan kesehatan.
b) Pergantian pemerintahan terkadang menyebabkan berubahnya kebijakan pemerintah dalam
hal peraturan yang harus diikuti perusahaan.
2. Ekonomi
a) Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 mencapai 5.78% dibandingkan
dengan tahun 2012 dengan peningkatan di sektor jasa sebanyak 5.46%. Tentu saja hal ini
akan mempengaruhi peningkatan pendapatan di perusahaan industri kesehatan.
b) Tingkat inflasi yang akan mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan. Inflasi akan
mempengaruhi harga obat-obatan dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan oleh rumah
sakit.
3. Sosial
a) Tanggung jawab sosial perusahaan untuk melayani pasien yang berpenghasilan kecil dan
tidak mampu.
b) Perubahan gaya hidup dan urbanisasi menyebabkan peningkatan pada penyakit yang
berhubungan dengan gaya hidup seperti jantung, stroke, dan kanker. Hal ini berpengaruh
pada peningkatan permintaan perawatan tersier (rawat konsultasi spesialis, rawat jalan,
pengobatan lanjut, dan bedah kompleks) serta perawatan kuarterner (bedah kompleks risiko
tinggi dan cangkok organ).
4. Teknologi
a) Perkembangan teknologi alat-alat kesehatan mengharuskan pelaku industri untuk
berinvestasi pada pembelian dan perawatan alat kesehatan terbaru dan tercanggih agar
dapat meningkatkan kualitas layanan kepada pasien.
5. Hukum
a) Penerapan Good Corporate Governance di perusahaan berdasarkan peraturan yang disusun
oleh Komite Nasional Kebijakan Governance.
b) Kementrian Keuangan menetapkan bahwa perusahaan diharuskan membayarkan pajak
penghasilan sebesar 25% setiap tahunnya.
6. Lingkungan
a) Salah satu syarat dalam mendirikan rumah sakit adalah bangunan rumah sakit memenuhi
standar lingkungan sehat yang atur dalam undang-undang.
2. Bagi para investor, jika saham bernilai overvalued maka sebaiknya saham dijual. Seperti
saham PT Siloam International Hospitals Tbk. ini yang overvalued berdasarkan evaluasi
dengan metode FCFF dan PBV. Namun masih perlu evaluasi lebih lanjut dengan metode
lain untuk memastikan apakah nilai saham PT Siloam International Hospitals Tbk. benar
overvalued.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan data-data yang lebih spesifik dan memperluas
rentang waktu yang digunakan. Serta menggunakan metode penilaian yang lainnya untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat baik untuk penilaian saham maupun penilaian bisnis
dan analisis laporan keuangan perusahaan.
REFERENSI
Berita Satu. http://www.beritasatu.com/emiten/137604-diminati-investor-ipo-siloam-kelebihan-
permintaan-39-kali.html. Diakses tanggal 21 Maret 2014.
Chemmanur, Thomas J., Karthik Krishnan. (2012). Heterogeneous Beliefs, IPO Valuation, and the
Economic Role of the Underwriter in IPOs. Financial Management. Winter 2012: 769 - 811
Departemen Kesehatan. http://sirs.buk.depkes.go.id/rsonline/report/report_by_catrs_2013.php.
Diakses tanggal 21 Maret 2014.
Fernández, Pablo. (2006). Valuing Companies By Cash Flow Discounting: Ten Methods and Nine
Teories. IESE Working Paper. 451.
Fernández, Pablo. (2007). Company Valuation Methods, The Most Common Errors In Valuations.
IESE Working Paper. 449.
Gitman, Lawrence J., Chad J. Zutter. (2012). Principles of Managerial Finance (13th Edition).
Essex: Pearson Education Limited.
Habib, Arief. (2008). Kiat Jitu Peramalan Saham: Analisis dan Teknik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Halim, Venny. (2013). Penilaian Bisnin dan Estimasi Nilai Intrinsik Saham PT. Waskita Karya
(PERSERO) Tbk Pada Saat Initial Public Offering (IPO). Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta:
Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Universitas Bina Nusantara.
Harjito, D. Agus, Martono. (2013). Manajemen Keuangan (Edisi ke 2). Yogyakarta: Penerbit
Ekonisia.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Penerbit Salemba
Empat.
Indonesia Stock Exchange. http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/perusahaantercatat/profilperusahaantercatat.aspx. Diakses 14 Maret 2014.
Investor Dialy. http://www.investor.co.id/home/kondisi-rumah-sakit-dan-puskesmas-di-indonesia-
memprihatinkan/75086. Diakses tanggal 21 Maret 2014.
Jeffrey. (2012). Penilaian Bisnis Dengan Menggunakan Laporan Keuangan Pada PT. Gudang
Garam, Tbk Tahun 2006-2010. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan
Komunikasi Universitas Bina Nusantara.
Kotler, Philip & Kevin L. Keller. (2009). Marketing Management (13th edition). Upper Saddle
River, NJ: Prentice Hall.
PT Sarana Mediatama Metropolitan Tbk. (2013). Laporan Keuangan Tahunan.
http://www.idx.co.id. Diakses tanggal 5 Juni 2014.
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (2013). Laporan Keuangan Tahunan. http://www.idx.co.id.
Diakses tanggal 5 Juni 2014.
PT Siloam International Hospitals Tbk. (2013). http://siloamhospitals.com/. Diakses tanggal 5 Juni
2014.
PT Siloam International Hospitals Tbk. (2013). Propektus PT Siloam International Hospitals Tbk,
Jakarta: PT Siloam International Hospitals Tbk.
Republik Indonesia. (2007). Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Sekretariat Negara. Jakarta.
Siloam Hospitals. http://www.siloamhospitals.com/content/siloam-successfully-concludes-us10-
billion-ipo-midst-volatile-market. Diakses tanggal 21 Maret 2014.
Weygant, Jerry J., Kieso, Donald E.& Kimmel, Paul D. (2011). Financial Accounting (IFRS
edition). United States : John Wiley & Sons, Inc.
Yahoo Finance. (2014). ^JKSE Historical Price.
http://finance.yahoo.com/q/hp?s=^JKSE+Historical+Prices. Diakses 27 Juni 2014.
Yahoo Finance. (2014). SRAJ@TN.JK Historical Price.
http://finance.yahoo.com/q/hp?s=SRAJ@TN.JK+Historical+Prices. Diakses 27 Juni 2014.
RIWAYAT HIDUP
Fitra Ramadina, lahir di kota Jakarta, 11 Maret 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2014.