Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BASIS DATA LANJUTAN

Disusun oleh :

Aditya Aji Pradana

(172101811)

Kelas 5/C2
1.Relational Data Model
Relation Data Model adalah model data yang terdiri dari kumpulan tabel berdimensi dua yang memiliki relation (relasi) , tuple
(baris) , dan atribut (kolom) untuk merepresentasikan suatu basis data.

• RDBM menjelaskan tentang hubungan logik antar data dalam basis data dengan merepresentasikannya ke dalam
bentuk relasi- relasi yang berupa tabel.
• Tabel tsb merupakan tabel mendatar (flat file) yang terdiri dari sejumlah baris yang menunjukkan record dan kolom.

Relasi

Relasi adalah tabel dua dimensi dalam Model Relasional yang memiliki sejumlah baris dan kolom. Di dalam relasi kita dapat
menyimpan informasi mengenai entitas-entitas yang kita punya. Relasi juga dapat kita gunakan untuk menunjukkan hubungan
antara beberapa entitas pada himpunan entitas yang berbeda.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah relasi, yaitu: Dalam suatu relasi, semua atributnya harus
memiliki nilai yang bersifat utuh.

• Dalam satu kolom harus memiliki tipe data yang sama. Tiap-tiap kolomnya harus memiliki nama yang unik.

• Tidak ada dua baris yang isinya identik.

• Baris dalam relasi tidak memiliki urutan tertentu. Kita dapat membuat relasi dengan cara membuat skema relasinya.

Skema relasi adalah definisi nama relasi, pasangan atribut, dan domain dari suatu relasi. Skema relasi terdiri dari:

• Nama relasi yang unik.

• Nama atribut relasi yang unik dan berasosiasi dengan nama domain.

• Primary key untuk membedakan baris yang satu dengan yang lain.

• Foreign key untuk menghubungkan suatu relasi dengan relasi lain.

Atribut

Atribut merupakan kolom dalam sebuah relasi. Atribut-atribut dalam suatu relasi tidak perlu diurutkan dengan urutan tertentu.

Tuple

Tuple merupakan baris dalam sebuah relasi. Atau bisa juga didefinisikan sebagai kumpulan-kumpulan elemen yang saling
berkaitan dan dapat menginformasikan tentang suatu elemen secara lengkap.

Domain

Domain merupakan suatu nilai yang dapat dimasukkan ke dalam suatu atribut. Nilai suatu domain harus bersifat atomic,
maksudnya nilai tersebut tidak bisa dipecah menjadi nilai-nilai yang lebih sederhana. Jika data yang kita miliki bersifat multivalued
attribute maka data tersebut harus dimasukkan ke relasi lain. Sedangkan apabila data kita berupa atribut komposit maka data
tersebut harus diubah menjadi atribut sederhana.

Ada 3 langkah dalam mendefinisikan suatu domain, yaitu :

1. Memberi nama domain sesuai dengan nilai yang akan dimasukkan ke dalamnya.

2. Menentukan tipe data dari nilai yang akan membentuk domain.

3. Menentukan format dari domain.

Degree

Degree merupakan jumlah seluruh atribut dalam suatu relasi. Apabila suatu relasi memiliki 5 atribut, artinya relasi tersebut
memiliki nilai degree 5.
Cardinality

Cardinality merupakan jumlah seluruh tuple dalam suatu relasi. Apabila suatu relasi memiliki 10 tuple, artinya relasi
tersebutmemiliki nilai cardinality 10.

Relational key

Relational key merupakan atribut kunci dari suatu relasi. Dibagi menjadi 4 :

• Candidate key : yaitu atribut yang digunakan untuk membedakan antara baris yang satu dengan baris yang Iain
• Primary key : yaitu candidate key yang digunakan untuk mengidentifikasikan tuple yang unik pada suatu relasi.
• Alternate key : yaitu candidate key yang tidak dijadikan sebagai primary key.
• Foreign key : yaitu sebuah atribut dalam suatu relasi yang merujuk ke primary key relasi yang lainnya.
2. Formal Relational Query Languages
Bahasa Query

merupakan suatu bahasa yang termasuk dalam kategori bahasa tingkat tinggi yang digunakan oleh user untuk mendapatkan
informasi dari suatu basis data atau database.

Bahasa Query terbagi menjadi dua yaitu :

• Bahasa prosedural : yaitu user meminta sistem untuk melakukan atau menginstruksikan serangkaian operasi terhadap
basis data dalam rangka mendapatkan informasi yang diinginkan. Contohnya yaitu aljabar relasional.

• Bahasa non prosedural : yaitu user menunjukkan informasi yang diinginkan tanpa menyatakan suatu cara tertentu
untuk memperoleh informasi tersebut.

ALJABAR RELASIONAL

Sekumpulan operasi yang digunakan untuk melakukan proses manipulasi data dalam rangka untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan dari database

Aljabar Relasional terbagi menjadi dua yaitu :

• Operasi yang dikembangkan secara khusus untuk database relational. (SELECT, PROJECT dan JOIN)

• Operasi himpunan (UNION, INTERSECTION, DIFFERENCE, dan CARTESIAN PRODUCT)

Operator Dasar

− select: σ

− project: ∏

− union: ∪

− set difference: –

− Cartesian product: x

− rename: ρ

Operasi SELECT (Selection)-1

Untuk memilih baris tertentu dari sebuah himpunan baris data (record) yang memenuhi kondisi dan membuang baris yang lain.

σp(r) = {t | t ∈ r and p(t)}

NOTASI:

contoh :
Operasi Project (Projection)
Untuk memilih attribut (kolom) tertentu dari himpunan / subhimpunan dan membuang yang lain

∏A1, A2, ..., Ak (r)

NOTASI :

contoh :

Operasi Union

• r ∪ s = {t | t ∈ r or t ∈ s}
• notasi r ∪ s
• Relasi yang menggabungkan semua baris di R atau S dengan meniadakan duplikasi

contoh :

Operasi Set Difference

Contoh :

Certesain Product

Contoh :
3. Perancangan Database: Pendekatan Entity-Relationship
Entitas

• Entitas adalah sebuah objek yang mempunyai sesuatu yang eksistensi atau nyata yang bisa di bedakan dari yang lain
nya.
• Bagaimana cara mengidentifikasi entitas ?

Contoh :

• Ny. Lamtur dengan NIP. Abcd25252525


• entitas = ?
• Mobil dengan plat nomor KB 1234 HH , warna putih
• Entitas = ?

Contoh entitaas = mahasiswa, mobil, rumah, akun bank

Contoh daftar entitas yang Umum

Orang ,Tempat,Benda,Organisasi,Event dan Konsep

Relationship

Penghubung antara beberapa entitas

• Relasi adalah sebuah basis data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Relasi juga di sebut dengan tabel.

• Seperti biasanya tabel itu mempunyai baris, kolom. Baris dinamakan juga dengan tuple dan kolom di sebut dengan
atribut.

• Relationship diwakili menggunakan symbol berlian

Hubungan yang ada di antara Entitas:

• Binary Relationship
• Recursive Relationship
• Ternary Relationship

Binary Relationship

Contoh :
Recursive Relationship

Ketika Entitas terkait dengan dirinya sendiri, itu dikenal sebagai RecursiveRelationship

Ternary Relationship

Hubungan derajat tiga disebut Ternary Relationship

Atribut

Ciri atau karakter yang membedakan antara entitas yang satu dengan entitas yang lainnya. Atribut dilambangkan dengan
oval.Pada atribut ini harus ada primary key (kunci utama).Primary itu di anggap sebagai atribut terpenting yang bisa memanggil
atau mengkaitkan ke atribut lain.

Simbol dan Notasi pada ERD

Entity Relationship Diagram (ERD)

ER-Diagram adalah representasi visual dari data yang menggambarkan bagaimana data terkait satu sama lain
4.Data Storage dan Query (Data Storage And Querying)
Query

Query adalah pertanyaan atau permintaan informasi tertentu dari sebuah basisdata yang ditulis dalam format tertentu. Informasi
tersebut diperoleh dari data-data yang terdapat dalam table-table database. Dengan kata lain, query dapat diartikan sebagai
kemampuan (capability) menampilkan informasi yang diperoleh dari table-table yang tersimpan didalam database.

Terdapat tiga metode utama untuk membuat query:


1. Dengan memilih parameter yang telah disediakan pada menu. Metode ini paling mudah digunakan namun paling tidak
fleksibel karena pengguna hanya dapat menggunakan pilihan parameter yang terbatas.

2. Query by example (QBE) adalah metode query yang disediakan sistem dalam bentuk record kosong dan pengguna dapat
menentukan field dan nilai tertentu yang akan digunakan dalam query.

3. Bahasa query (query language) adalah bahasa khusus yang digunakan untuk melakukan query pada sebuah basisdata. Metode
ini paling rumit tetapi paling fleksibel.

Macam-Macam Query :

• select query
Mengacu pada permintaan untuk memperoleh data atau informasi yang terdapat didalam database.
• Action query
merupakan permintaan yang berkaitan dengan operasi-operasi seperti penambahan (insert), pembaruan (updating)
dan penghapusan (deletion).

Macam-Macam Query dalam SQL

• DDL (Data Definition Language)


DDL merupakan bahasa query yang memiliki fungsi untuk mendefinisikan data dalam database. Perintah yang terdapat
dalam komponen ini adalah CREATE, DROP dan ALTER.
• DML (Data ManipulatIon Language)
Data Manipulation Language merupakan bahasa query yang digunakan untuk menambah atau mengubah nilai (value)
dari suatu table dalam database. Perintah yang termasuk kedalam komponen DML adalah INSERT, UPDATE, DELETE,
dan SELECT.
• DCL (Data Control Language)
Data Control language merupakan bahasa query yang berfungsi untuk memberikan hak akses kepada pengguna.
Perintah yang termasuk kedalam komponen DCL adalah REVOKE.
Itulah mengenai beberapa fungsi umum bahasa query yang digunakan oleh SQL. Selain itu, query juga berfungsi untuk
operasi perhitungan, seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
Contoh Query dalam Database
5.Permintaan Pengolahan dan Query Optimization (Query Processing And Query Optimization)
Optimasi Query

• Teknik optimasi dapat dilakukan dengan beberapa cara.


• Terdapat 2 pendekatan optimasi yang umum digunakan sebagaimana diungkapkan oleh Chanowich (2001), yakni:
1.) Heuristik atau rule-based
2.) Cost-based

PENGAKSESAN QUERY

• Query adalah sebuah permintaan atau pencarian.


• Pemrosesan Query adalah bagaimana query dikerjakan dan dipenuhi.
• Pemrosesan Query merujuk pada sejumlah aktivitas yang dilakukan untuk pengambilan data dari sebuah basis
data dalam rangka memenuhi permintaan data/informasi dari pemakai.
• Aktivitas tersebut meliputi transfromasi dari berbagai query yang diekspresikan dalam bahasa query komersial
(level logik) ke dalam ekspresi-ekspresi query pada level fisik, berbagai transformasi optimasi query dan
pengevalusian query.
• Waktu yang digunakan dalam pemrosesan query sebagian besar digunakan untuk pengaksesan disk, yang tentu
lebih lambat bila dibandingkan dengan pengaksesan memori.

a. Heuristik atau rule-based

• Teknik ini mengaplikasikan aturan heuristik untuk mempercepat proses query. Optimasi jenis ini
mentransformasikan query dengan sejumlah aturan yang akan meningkatkan kinerja eksekusi, yakni:
- melakukan operasi selection di awal untuk mereduksi jumlah baris
- melakukan operasi projection di awal untuk mereduksi jumlah atribut
- mengkonversikan query dengan banyak join menjadi query dengan banyak subquery
- melakukan operasi selection dan join yang paling kecil keluarannya sebelum operasi lain

b. Cost-based

Cost Model memprediksi biaya yang harus dikeluarkan dari suatu query yang akan dieksekusi. Terdiri dari cost function, statistic
database, dan formula.

Klasifikasi Aktivitas

• Sebelum pemrosesan query dimulai, sistem harus menterjemahkan query tersebut ke dalam bentuk yang cocok
bagi sistem basis data.
• Proses translasi dilakukan oleh modul parser dalam sebuah sistem kompilator program.
• Parser memeriksa sintaks query dari pemakai juga melihat apakah nama tanel yang disebutkan memang benar
merupakan nama tabel yang ada di dalam basis data.
• Dari proses parsing yang dilakukan oleh modul parser akan dibentuk sebuah representasi hirarkis dari sebuah
query yang kemudian dapat lebih mudah ditranslasikan ke dalam ekspresi aljabar relasional.
Sebagai ilustrasi, perhatikan query yang kita nyatakan dalam SQL untuk menampilkan daftar kode kuliah (beserta SKS yang
diselenggarakan di semester 1 dan 2, berikut ini :

• Select kode_kul, sks


• from kuliah
• where semester < 3

Ekspresi aljabar relationalnya :

1. semester < 3 (kode_kul, sks (kuliah))

2. kode_kul, sks (semester < 3 (kuliah))

Query Optimizer

• Query optimizer adalah bagian dari DBMS yang berfungsi mengoptimasi query.
• Proses yang biasanya terjadi dalam optimizer adalah optimizer memeriksa semua ekspresi-ekspresi aljabar yang sama
yang diberikan query dan memilih salah satunya yang memiliki harga taksiran paling rendah. Tugas dari optimizer
adalah untuk mentransformasikan inisial ekspresi query ke dalam sebuah rencana evaluasi yang menghasilkan record
yang sama.

KLASIFIKASI AKTIVITAS

Query optimizer, sebuah modul software yang mendukung optimasi query terdiri dari tiga komponen, yaitu :

Representasi dari query tersebut dibentuk dalam suatu operator trees yang dapat dibuat dengan aturan transformasi.
6.ArsitekturSistemDatabase (Database System Architecture)
ArsitekturSistemDatabase

• Rancangan dasar aplikasi basis data yang akan dibangun.


• Menggambarkan diagram interaksi antara komponen-komponen penyusun sistem manajemen basis data.
• Meliputi perangkat hardware, software, jaringan komputer, dan pengguna.

LEVEL ARSITEKTUR BASIS DATA

• Internal/Physical Level
• Berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage)
• External /View Level
• Berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari sisi setiap user.
• Conceptual/Logical Level
• Penghubung antara internal & external level

Contoh Penggunaan :

Contoh dalam sebuah basis data pegawai, ketiga level digambarkan sebagai berikut :

1. Pada level konseptual

basis data mengandung informasi tentang sebuah entity yang disebut EMPLOYEE. Setiap EMPLOYEE mempunyai sebuah
EMP_NUMBER (6 karakter), DEP_NUMBER(4 karakter) & SALARY (5 digit desimal)

2. Pada level internal

Para pegawai direpresentasikan oleh STRORED_EMP, panjang 20 byte. STORED_EMP terdiri atas 4 field yaitu flag/pointer, 6 byte,
tiga field untuk atribut pegawai

3. User yang menggunakan

• (Physical Level)

mempunyai sisi pandang level eksternal dimana pegawai direpresentasikan dalam sebuah record yang ditulis dengan sintaks PL/I

4. Demikian pula user yang menggunakan sebuah syntaks

mempunyai sisi pandang level eksternal dimana pegawai direpresentasikan dalam sebuah record yang ditulis dengan sintaks
COBOL

External Level /View Level

• Adalah level user. Yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau DBA.
• Setiap user mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya.
• Programmer: bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman seperti C, COBOL
• end user: bahasa yang digunakan adalah bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi
• pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat
• lunak yang digunakan aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Eksternal.

Conceptual Level / Logical level

• Representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data. Tidak seperti level eksternal maka pada
level conceptual keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat keras maupun perangkat lunak
pembangun aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Konseptual
MODEL-MODEL DATA

Sekumpulan tool konseptual untuk mendeskripsikan data, relasi-relasi antar data, semantic data & konsistensi konstrain

Model-model data:

• Object-based logical models,


• record-based logical models
• physical models

Model-model lojik berbasis record

1. Model Relasional ( Relational Model)

model relasional menggunakan kumpulan tabel-tabel untuk merepresentasikan data & relasi antar data-data tersebut. Setiap
tabel terdiri atas kolom-kolom, dan setiap kolom mempunyai nama yang unik.

2. Model Jaringan (Network Model)

• Data dalam model jaringan direpresentasikan dengan sekumpulan record, dan relasi antara data direpresentasikan
oleh record & link. Link dipandang sebagai pointer. Record-record diorganisasikan sebagai graf.
• Contoh, model relasional di atas direpresentasikan dalam model jaringan.

BAHASA YANG DISEDIAKAN OLEH SISTEM BASIS DATA

• DDL (Data Definition Language)


DDL merupakan bahasa query yang memiliki fungsi untuk mendefinisikan data dalam database. Perintah yang
terdapat dalam komponen ini adalah CREATE, DROP dan ALTER.
• DML (Data ManipulatIon Language)
Data Manipulation Language merupakan bahasa query yang digunakan untuk menambah atau mengubah nilai
(value) dari suatu table dalam database. Perintah yang termasuk kedalam komponen DML adalah INSERT, UPDATE,
DELETE, dan SELECT.
• DCL (Data Control Language)
Data Control language merupakan bahasa query yang berfungsi untuk memberikan hak akses kepada pengguna.
Perintah yang termasuk kedalam komponen DCL adalah REVOKE.
Itulah mengenai beberapa fungsi umum bahasa query yang digunakan oleh SQL. Selain itu, query juga berfungsi
untuk operasi perhitungan, seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
7.Database Paralel dan Database Terdistribusi (Parallel Databases And Distributed Databases)
Arsitektur Aplikasi Basis Data

• SMBD terpusat (CDBMS).


Pada sistem ini semua proses utama dan fungsi sistem manajemen basis data seperti user application programs
dan user interface programs berada secara terpusat di satu komputer berkecepatan dan kapasitas tinggi (main
frame). Pengguna mengakses basis data menggunakan terminal komputer.

Arsitektur Aplikasi Basis Data

• SMBD terdistribusi (DDBMS) Pada sistem ini data disimpan pada beberapa tempat (site), setiap tempat diatur
dengan suatu DBMS yang dapat berjalan secara independent. Perangkat lunak dalam sistem ini akan mengatur
pendistribusian data secara transparan.

Sistem terdistribusi

• Sekumpulan data yang secara logis adalah milik satu sistem yang sama, tetapi secara fisik tersebar di beberapa
tempat di jaringan.
• Basis data disimpan di beberapa computer
• Komputer pada sistem terdistribusi berkomunikasi satu sama lain.
• Komputer pada sistem terdistribusi disebut sebagai site atau node.

Jenis transaksi dalam sistem terdistribusi:

• Transaksi lokal transaksi yang hanya mengakses data hanya dari site dimana transaksi dilakukan.
• Transaksi global transaksi yang mengakses data pada beberapa site yang berbeda.
Alasan membuat Sistem terdistribusi

• Data bersama pengguna pada satu site bisa menggunakan data yang ada pada site lain.
• Misalnya pada sistem perbankan, dimana masing masing cabang menyimpan data yang saling berhubungan antar
cabang.
• Ketersediaan ,jika satu site gagal, maka site lainnya dapat melanjutkan operasai sampai selesai
• Otonomi setiap site bisa mengontrol data yang disimpan secara local
• Administrator global bertanggung jawab pada keseluruhan sistem,
• administrator lokal hanya bertanggung jawab pada masingmasing site yang dikelolanya.

Tipe DB Sistem Terdistribusi

– Homogen semua site pada satu sistem terdistribusi memiliki DBMS dan software komunikasi yang sama.
– Heterogen site pada satu sistem terdistribusi memiliki DBMS dan software komunikasi yang berbeda satu sama
lain.

Metode sistem terdistribusi:

– Replikasi data/tabel disalin pada sejumlah server yang berbeda.


– Fragmentasi data/tabel dipilah kemudian disebar ke sejumlah fragmen (tempat penyimpanan).

Keuntungan sistem terdistribusi:

– Reliabilitas dan ketersediaan


– Otonomi lokal
– Kecepatan pemrosesan query
– Efisien dan fleksibel

Kerugian sistem terdistribusi:

– Implementasi sistem lebih mahal


– Kemungkinan kegagalan lebih besar
– Biaya pemrosesan tinggi

Arsitektur Aplikasi Basis Data

– SMBD paralel. Sistem manajemen basis data ini menggunakan beberapa prosesor dan disk yang dirancang untuk
dijalankan secara paralel dan simultan. Sistem ini digunakan untuk memperbaiki kinerja dari DBMS

Client-Server Architecture

– Konsep arsitektur client/server mengasumsikan sebuah kerangka dasar (framework) yang terdiri atas banyak PC
yang terhubung melalui LAN beserta tipe-tipe jaringan komputer lainnya. Suatu Client adalah mesin user yang
menyediakan kemampuan user interface dan local processing.
– Suatu Server adalah mesin yang menyediakan berbagai service ke mesin client.

Anda mungkin juga menyukai