Matriks Dan Ruang Vektor
Matriks Dan Ruang Vektor
syaratnya agar persamaan itu terpenuhi? Bagaimana kesimpulan anda tentang hal ini?
Jawab:
Aˆ x x .......................................................................... (2)
Dengan melakukan operasi perkalian dari kiri pada kedua ruas persamaan (1)
dan persamaan (2) dengan operator B̂ , maka dengan menggunakan persamaan (1) dan
(2) akan menjadi
Bˆ Aˆ x Aˆ ( Bˆ x)
Bˆ Aˆ x ( Bˆ x).......................................................................................(3)
Berdasarkan persamaan (3) dan oleh karena operator B̂ adalah matriks wakilan
n x n dan x adalah n x 1, maka B̂ x merupakan vektor n x 1 yang juga merupakan vektor
eigen operator  . Nilai eigen opertor B̂ x sama dengan nilai eigen operator  yaitu λ.
Tetapi, x adalah vektor eigen operator  yang tidak mengalami degenerasi (merosot).
Maka dan itulah, tentu akan ada vektor eigen yang lain yang juga merupakan vektor
Bˆ x x .......................................................................... (4)
Dimana μ adalah suatu skalar. Dan persamaan (4) tampak bahwa vektor eigen
x juga merupakan vektor eigen operator B̂ dengan nilai eigennya adalah μ. Sehingga,
dapat disimpulkan bahwa, “Apabila dua buah matriks wakilan bersifat saling komute,
maka setiap vektor eigen yang tidak merosot yang satu juga merupakan vektor eigen
yang lain, demikian juga sebaliknya.”
2. Diketahui dua matriks wakilan A dan B dengan unsure-unsur A11 = -1, A12 = 6 , A13
10 6 2 6 9 6 6 2 18 11 2
AB 10 6 0 . 6 603 12 0. 11 3
10 2 18 2 2 12 9 3 -2 3 - 2 3 22
6 9 6 2 3 2 11 2 6 9 6 15 2
AB 9 6 9 2 3 11 3 9 6 9 9 3
10 2 3 2 2 2 2 3 9 3 2 3 - 21 15 2 9 3 - 21
10 6 2 1 6 2
BA 6 9 3 6 0 3
- 2 3 11 2 3 2
1 0 6 2 10. 6 0 6 10. 2 18 2 2
BA 6 9 . 6 6 603 12 9. 3 3. 2
2 18 11 . 2 12 0 11. 3 2 3 22
6 9 6 15 2
BA 9 6 9 9 3
15 2 9 3 - 21
Hasil diatas maka dapat dibuktikan bahwa A dan B komute atau AB=BA
b. Nilai eigen A serta multiplisitas masing-masing nilai eigen.
1 6 2
A 6 0 3
2 3 2
Penentuan nilai eigennya adalah dengan:
1 6 2 1 0 0
A I 6 0 3 0 1 0
0 0 1
2 3 2
1 6 2 0 0
6 0 3 0 0
2 3 2 0 0
1 6 - 0 2 0
6 -0 0 3 0
2 - 0 3 - 0 2
(1 ) 6 2
6 3
2 3 (2 )
Det A I 0
0 1 2 3 5 6 6 2 2 3 2
6 3 2
0 1 2 2 3 6 2 6 6 6 2 18 2
0 2 2 3 22 3 3 6 18 6 2
0 3 32 3 6 18 6 2
0 3 32 9 27
0 3 3 3
Nilai – nilai diperoleh:
1 3
2 3
3 3
Nilai eigen 3, memiliki multiplisitas = 1
Nilai eigen -3, memiliki multiplisitas = 2
c. Vektor-vektor eigen yang bersesuaian dengan masing-masing nilai eigen di atas
adalah:
Vector eigen untuk nilai eigen 3 adalah:
1 3 6 x
2
1
A I x 6 03 3 x2
2 3 2 3 x3
4 6 2 x1
0 6 3 3 x2
2 3 5 x3
4 x1 6 3 x3 2 x3 0
4 x1 18 x3 2 x3 0
4 x1 3 2 x3 2 x3 0
4 x1 4 2 x3 0
4 2 x3 4 x1
2 x3 x1
Vector eigen yang bersesuaian adalah:
x1 2 x3
x x2 3 x3
x3 x3
2
Apabila x3 = 1, maka x 3
1
Jadi vector eigen untuk nilai eigen yang tidak merosot adalah x
2 , 3,1
Vector eigen untuk nilai eigen -3 adalah:
1 (3) 6 2 x
1
A I x 6 0 (3) 3 x2 0
2 3 2 (3) x3
2 6 2 x
1
A I x 6 3 3 x2 0
2 3 1 x3
Dari matrik tersebut dapat dibuat persamaan berikut :
2 x1 6 x 2 3 x3 0............................................................(1)
6 x1 3 x 2 3 x3 0............................................................(2)
2 x1 3 x 2 x3 0...............................................................(3)
Dari persamaan 3diperoleh
x3 2 x1 3 x2 ...............................................................(4)
Vector eigennya menjadi :
x1
x x2
2 x1 3 x 2
Apabila kita misalkan x1 = 0 dan x2 = b , maka vector eigennya menjadi :
a
x b
2 xa 3b
Karena berasal dari nilai eigen yang mengalami degenerasi dengan derajat 2.
Maka vector ini mengalami degenerasi pula yang berderajat 2. Dalam hal ini diperoleh
2 konstanta, yaitu a dan b. karena  dan B̂ merupakan operator yang komute, maka Â
memiliki vector eigen x1 dengan x1 juga merupakan vector eigen dari B̂ .
Berdasarkan hal itu, karena  dan B̂ saling komute dan x merupakan vector
eigen yang mengalami degenerasi berderajat 2, maka diharapkan dapat ditemukan 2
vektor eigen bebas linier yang merupakan vector eigen operator B̂ sehingga dapat
ditentukan konstan a dan b untuk x adalah vector eigen operator B̂ .
B̂ x = H ( x )
10 6 2
a
a
6 9 3 b H b
2 3 11 2a 3b 2a 3b
10a 6b 2a 6b Ha
6a 9b b a 3b Hb
2 a 3 b 11 2 a 11 3 b 2 Ha 3Hb
* 12a 2 6 b Ha..........................................................(1)
6b .................................................................(2)
12 2 a 10 3b ( 2a 3b) H ................................(3)
Dari persamaan 2, diperoleh 2 kemungkinan :
6b = Hb
Kemungkinan 1 : H = 6, b = 0
Kemungkinan 2 :H=0
Untuk b = 0, maka :
Persamaan 1 :
12a 2 6b Ha
12a Ha
H 12
Jika a = 1, vector eigennya menjadi :
a 1
x b 0
2a 3b 2
Untuk H = 6
12a 2 6b 6a ...........................................................(1)
6a 2 6 b...................................................(4)
12 2a 10 3b 6 2a 6 3b ...................................(3)
6 2a 4 3b..............................................(5)
Dari persamaan 4 diperoleh:
6 3 3
b a a a
2 6 6 3. 3
3 3
b . a
2. 3 3
3
b a
2
Apabila a 2 maka vector eigennya menjadi :
2 2
a
a
3
x3 b a 3 3
2
2 3 1
2a 3b
3
2a 3 ( )a
2
Jadi vector- vector eigen x yang bersesuain untuk masing – masing nilai eigen
adalah :
2 1 2
x1 3 ; x 2 0 ; x3 3
1 2 1
d. Untuk vector eigen x1 yang tidak mengalami degenerasi maka vector eigen tersebut
juga merupakan vector eigen B. Pembuktian:
B x1 H x1
Jadi H2 = 12
Untuk H3
Bˆ x3 H 3 x3
10 6 2 2 10 2 3 2 2 6 2 2
6 9 3 3 2 3 9 3 3 6 3 6 3
2 3 11 1 2 3 11 6 1
Jadi H3 = 6
Jadi nilai eigen dan operator B̂ adalah 12, 12, dan 6