Anda di halaman 1dari 2

Electric Submersible Pump(ESP) – Pompa Pada Pengeboran

Minyak Bumi
Posted at 13:18h in Uncategorized by Penuse Indonesia 0 Comments
0 Likes

Electric Submersible Pump (ESP) adalah sejenis pompa sentrifugal berpenggerak motor listrik
yang didesain untuk mampu ditenggelamkan di dalam sumber fluida kerja. Tujuannya adalah
untuk dapat menghindari terjadinya kavitasi pada pompa. Pompa dengan desain khusus ini
digunakan pada kondisi-kondisi yang khusus pula. Seperti untuk mengangkat air dari sumber /
mata air yang berada di dalam tanah, mengangkat fluida berwujud sludge (lumpur), dan juga
mengangkat minyak mentah pada proses pengeboran minyak bumi.

ESP yang digunakan pada proses pengangkatan minyak bumi dari perut bumi termasuk teknologi
yang paling canggih dan efisien hingga saat ini. Namun disisi lain teknologi ini juga tidak murah.
Karena selain desain konstruksi pompa dan motor listrik yang khusus, diperlukan juga teknologi
kabel listrik yang harus tahan korosi, serta tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi.

Ilustrasi Electric Submersible Pump Pada Proses Pengeboran Minyak Bumi.

Pompa ini berjenis sentrifugal multistage dengan jumlah stage yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan. Setiap stage terdiri atas impeller dan difuser yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan fluida serta mengalirkannya langsung ke stage selanjutnya. Diameter pompa umumnya
berukuran 90-254mm, dengan ukuran panjangnya yang bervariasi di 1m hingga 8,7m. Motor
listrik yang digunakan adalah berfasa tiga dengan kebutuhan daya antara 7,5kW hingga 560kW
pada frekuensi 60Hz.
Bentuk Electric Submersible Pump

Electric Submersible Pump ini membutuhkan daya sebesar 3-5kV dari listrik AC untuk dapat
mengoperasikan motor listrik yang khusus. Motor tersebut harus bertahan pada tekanan
lingkungan kerja 34MPa serta suhu 149oC. Pompa ini memompa minyak bumi dari kedalaman
3,7km dengan kemampuan produksi hingga 2500m3 per hari. Energi yang dibutuhkan pompa ini
adalah sebesar 1000 tenaga kuda atau sekitar 750kW. Efisiensi pompa ini akan turun drastis
apabila fluida kerja yang dipompa (minyak bumi) bercampur dengan gas alam, karena akan
menimbulkan kavitasi. Untuk mengatasi hal ini diperlukan instalasi separator gas pada sistem
pompa.

Anda mungkin juga menyukai